Anda di halaman 1dari 258

LAPORAN PRAKTIKUM

IPA DI SD PDGK4107

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ MALANG-POKJAR NGUNUT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021

1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penyusun dapat
menyelesaikan laporan Praktikum IPA ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu ucapan terimakasih tidak lupa penulis sampaikan kepada :
1. Drs. Supriadi, M.Pd selaku tutor Mata kuliah Praktikum IPA di SD
2. Teman – teman seangkatan yang telah mendukung ketercapaian tugas ini
3. Semua keluarga yang telah memberikan dukungan dan doanya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bermanfaat dari pembaca, penulis harapkan guna
perbaikan pengembangan di waktu yang akan datang. Semoga Laporan Praktikum
IPA di SD ini bermanfaat bagi kita semua.

Tulungagung, 23 Juni 2021

Penulis

RISMAWATI
NIM. 858553176

3
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Rismawati
NIM/ID Lainnya : 858553176
Program Studi : Program BI- PGSD
Nama Sekolah : UPBJJ Malang – pokjar ngunut

DATA TUTOR (PGSD)

Nama (Gelar) : Drs. Supriadi, M.Pd


NIP/ID Lainnya : 19651206 199412 1 001
Instansi Asal : SMAN 1 Rejotangan
Nomor HP : 08123099785
Alamat Email : Adisupri06@gmail.com

4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
12.DOKUMEN FOTO
KP 3.a Pertumbuhan,Perkembangan,Dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Gambar Panjang(mm)
Hari Ke Pertumbuhan Kacang Keterangan
Merah Akar Batang
Belum terjadi perubahan

1. 0mm 0mm

2. 0mm 0mm Bakal akar mulai terlihat

Bakal tunas mulai keatas


3. 2-3mm 20mm
dan batang mulai tumbuh

Daun mulai terlihat dan


4. 6mm 41mm
batang semakin meninggi

Daun mulai melebar batang


5. 16mm 60mm
dan akar semakin panjang

Tumbuhan semakin tumbuh


keatas dan memanjang
6. 24mm 82mm
pada bagian akar dan
batang

Tumbuhan semakin tumbuh


keatas dan memanjang
7. 33mm 90mm
pada bagian akar dan
batang

Tumbuhan semakin tumbuh


keatas dan memanjang
8. 38mm 110mm pada bagian akar dan
batang

Tumbuhan semakin tumbuh


keatas dan memanjang
9. 43mm 120mm
pada bagian akar dan
batang
34
Tumbuhan semakin tumbuh
keatas dan memanjang
10. 53mm 140mm
pada bagian akar dan
batang

Tumbuhan semakin tumbuh


keatas dan memanjang
11. 62mm 150mm
pada bagian akar dan
batang

Tumbuhan semakin tumbuh


keatas dan memanjang
12. 72mm 154mm
pada bagian akar dan
batang

Tumbuhan semakin tumbuh


keatas dan memanjang
13. 80mm 162mm
pada bagian akar dan
batang

35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL 2
:MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : RISMAWATI
NIM : 858553176
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN 1: LINGKUNGAN DARAT
2.TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
3.ALAT DAN BAHAN
1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

4.LANDASAN TEORI
Menurut KBBI, ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan
lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Ekologi sendiri
merupakan ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam
sekitarnya (lingkungannya).
Menurut Soemarwoto (1983), ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Tingkatan
organisasi ini dapat dikatakan sebagai sebuah sistem karena memiliki komponen-komponen
dengan fungsi yang berbeda-beda.
Ekosistem darat, atau teresterial, adalah semua organisme hidup dan lingkungan
fisiknya pada sebidang tanah tertentu. Ekosistem darat merupakan komunitas organisme
berbasis darat dan interaksi komponen biotik dengan abiotik di area tertentu. Contoh
ekosistem darat termasuk tundra, taigas, hutan gugur beriklim sedang, hutan, padang rumput,
dan gurun,sawah, (Sridiandi, 2020).
Komponen biotik adalah segala sesuatu di alam yang bersifat hidup. Komponen
biotik dapat dibagi menjadi produsen, konsumen dan pengurai. Komponen abiotik adalah
segala sesuatu yang bersifat tidak hidup, tetapi diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk
hidup. Komponen abiotik meliputi faktor-faktor iklim (suhu, udara tekanan, kelembaban,
angin curah hujan) dan faktor-faktor tanah (jenis tanah, struktur dan tekstur tanah, derajat
keasaman atau Ph, kandungan mineral dan air, serta dalamnya permukaan air tanah).
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua macam, yaitu,
Heterotrof (manusia, hewan, jamur, dsb) dan Pengurai (bakteri dan jamur). Tanpa adanya
salah satu komponen tersebut, maka keseimbangan ekosistem akan terganggu. Ekosistem juga
dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
71
5.PROSEDUR PENELITIAN
1) Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah yang akan
kita amati komponen-komponenya.

2) Setelah menemukan tempatnya, kemudian amati komponen- komponen abiotiknya


meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, dan jenis/warna tanah.

3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui


keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat diperkirakan saja.

4) Mencatat semua data pada Tabel 1.1 dalam Lembar Kerja.

5) Setelah mengamati komponen abiotik, perhatikan komponen biotiknya. Catatlah


semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.

6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada di ekosistem tersebut.

7) Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).

8) Mengamati secara lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Menggunakan kaca
pembesar jika perlu.

9) Mencatat semua data pada Tabel 1.2 dalam Lembar Kerja.

10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah.

72
73
74
75
76
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL 2
:MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : RISMAWATI
NIM : 858553176
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN 2:EKOSISTEM PERAIRAN
2.TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan
3.ALAT DAN BAHAN
a. Alat tulis
b. Kaca Pembesar
c. Barometer
d. Termometer
e. Lingkungan sekitar

4.LANDASAN TEORI
Ekosistem air adalah ekosistem yang mana faktor lingkungan eksternalnya sebagian
besar adalah air.Air ini berperan sebagai habitat dari berbagai macam organisme
air.Jadi, ekosistem air adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik dan
didominasi oleh air sebagai habitat dari komponennya.
Pada suatu ekosistem selalu ada dua komponen, yaitu komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk- makhluk hidup yang
mempunyai ciri- ciri sebagai makhluk hidup.Contoh komponen biotik di ekosistem air adalah
ikan, hewan air lainya, hewan amfibi, fitoplankton, zooplankton, dan tumbuhan yang hidup di
dalam air. Komponen abiotik adalah kebalikan dari komponen biotik.Komponen abiotik
terdiri dari benda-benda yang tidak hidup, tapi keberadaanya mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan makhluk hidup yang ada di lingkungan.Komponen abiotik yang ada di ekosistem
air, yaitu cahaya matahari, batu, udara atau oksigen, dan suhu.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk
ekosistem air tenang adalah kolam,danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, dan terumbu karang

5.PROSEDUR PENELITIAN
a) Mentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar tempat tinggal atau
sekolah

77
78
79
80
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL 2
:MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
NAMA : SEPTI MARGININGSIH
NIM : 858553151
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN:RANTAI MAKANAN, JARRING-JARING MAKANAN, DAN PIRAMIDA
EKOLOGI
2.TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat
dan ekosistem perairan.
3.ALAT DAN BAHAN
a) Alat tulis
b) Lingkungan sekitar

4.LANDASAN TEORI
Aliran energy yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen
menuju ke berbagai organisasi sebagai konsumeb terjadi melalui proses berurutan memakan
dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan.Dengan urutan sebagai berikut.
Produsen(tumbuhan) konsumen 1(herbivora) konsumen 2(karnovora 1) konsumen
3(karnivora 2)..dan seterusnya
Di dalam satu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing dapat
bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain.Keadaan seperti ini
dapat digambarkan sebagai satu gambaran jarring-jaring yang kemudian disebut jarring-
jaring makanan. Tiap tingkatan dari rantai makanan dalam ekosistem disebut sebagai tingkat
trofik.Organisme penerima energi dalam jumlah sama,dikatakan termasuk dalam tingkat
trofik yang sama.
Urutan tingkat trofik dalam rantai makanan bisa dijabarkan sebagai berikut:
a. Tingkat pertama, adalah organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri seperti
tumbuhan hijau seperti pohon, rumput, dan tumbuhan lainnya.
b. Konsumen I. Selanjutnya di tingkat atasnya terdapat konsumen yang merupakan
makhluk hidup yang tidak bisa menghasilkan makanan sendiri. Konsumen ini terbagi
menjadi konsumen primer atau konsumen I yang merupakan herbivora seperti sapi,
kambing, kelinci, serangga, dan lainnya.
c. Konsumen II yang merupakan organisme pemakan herbivora.
d. Konsumen III yang memakan hewan yang memakan hewan hebivora, dan seterusnya.
e. Konsumen Puncak,di jenjang paling atas dan berada di trofik tertinggi adalah
konsumen puncak yang tidak punya predator yang memakan dirinya, seperti manusia,
beruang, buaya, singa, atau paus pembunuh.

81
f. Pengurai,terdapat juga tingkatan lain seperti detrivor atau spesies pengurai seperti
cacing tanah serta dekomposer yang juga pengurai seperti jamur dan bakteri.

5.PROSEDUR PENELITIAN
a)Ekosistem Darat
1) Perhatikan data pada tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah
satu).Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya,mulai dari
tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
2) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivora) pada urutan
kedua.Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 pada urutanketiga
dan seterusnya.
3) Buatlah beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutan sehingga semua jenis
tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat di dalamanya
4) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi,buatlah jarring-
jaring makanannya
5) Bagan semua rantai makanan dan jarring makanan dibuat pada gambar 2.1 dam
gambar 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
6) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini kelompokan komponen
biotiknya ke dalam tingkat trofik.Catatlah pada tabel 2.7 dalam Lembar Kerja
7) Dari data pada tabel 2.7 buat bagan pyramida ekologinya berdasarkan kelompok
tingkatan trofik komponen biotiknya pada gambar 2.3 dalam lembar kerja
b)Ekosistem Perairan
1) Buat bagan rantai makanan dan jarring-jaring makanannya berdasarkan data pada tabel
2.6 Caranya sama seperti pada ekosistem darat
2) Bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini kelompokkan komponen
biotiknya ke dalam tingkat trofik.Kemudian dicatatat pada tabel 2.8
3) Dari data pada tabel 2.8 buat bagan piramida ekologinya pada gambar 2.6
4) Kemudian membuarat ngkuman mengenai rantai makanan ,jarring-jaring makanan
maupun bagan pyramid ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.

82
83
84
85
86
87
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL 2
:MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : RISMAWATI
NIM : 858553176
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN 1: PENGARUH DETERGEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG
MERAH (ALLIUM CEPA)
2.TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
3.ALAT DAN BAHAN
a) Neraca analitik/ sendok teh 1 buah.
b) Gelas kimia 600 ml 10 buah.
c) Kertas saring/tissue secukupnya.
d) Kertas timah secukupnya.
e) Mistar dengan skala mm 1 buah.
f) Kertas untuk label secukupnya.
g) Gelas kimia 1000 ml 1 buah.
h) Air ledeng secukupnya.
i) Deterjen serbuk 1 gram.
4.LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan
hidup manusia. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya manusia telah
memperoleh banyak manfaat. Dalam upaya mendapatkan manfaat tersebut ternyata ada
masalah baru yang ditimbulkan. Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem
(lingkungan) termasuk manusia, hewan, dantumbuhan yang hidup di dalamnya. Ada beberapa
contoh dari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem
seperti penggunaan pestisida, deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai
pembersih, bleaching (bayclean) sebagai pemutih, dan lainnya. Yang mana limbah dari
penggunaan pestisida dan deterjen dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah,
logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan
deterjen sendiri adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Pada umumnya deterjen
mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Bahan kimia yang digunakan pada deterjen
dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan
terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai
pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya (Anshori, 2017).
5.PROSEDUR PENELITIAN
88
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran
12,5% pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang berupa air ledeng/air
PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut:
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,1%
Label Kontrol : air ledeng/air PDAM saja
2. Cara menyediakan larutan
a) Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000ml, kemudian diberi label
100%
b) Ambil 500ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri
label 50%
c) Ambil 500ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri label
25%
d) Ambil 500ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri label
12,5%
e) Ambil 500ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri
label 6,25%
f) Ambil 500ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml. beri
label 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama dengan
diameter tabung reaksi sebanyak 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan
kimia tersisa pada kulit epidermis yang berwarna coklat tersebut. Kupas bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan pada bawang merah tersebut. Hati-hati agar
lingkungan primordial tersebut masih tersisa untuk pertumbuhan akar.
4. Isi tabung reaksi dengan larutan deterjen hingga penuh
5. Letakkan bawang merah dengan calon akar primordial menyentuh larutan deterjen
6. Letakkan bawang merah yang lain pada tabung control ( tabung yang berisi air PDAM)
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, dan menambah larutan hingga penuh jika
berkurang
8. Angkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya. Rata-ratakan panjang
akar yang diperoleh untuk setiap perlakukuan bila ada panjang akar yang mencolok
perbedaannya di8abaikan(tidak usah diratakan)Tuliskan hasilnya pada tabel 2.9

89
90
91
92
93
94
95
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL 2
:MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : RISMAWATI
NIM : 858553176
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN

PENGARUH DETERGEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

2.TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.

3.ALAT DAN BAHAN

a. Neraca Analitik/sendok teh 1 buah


b. Gelas kimia 600 mL 10 buah
c. Kertas saring/tissue secukupnya
d. kertas timah secukupnya
e. mistar dengan skala mm 1 buah
f. ketas untuk label secukupnya
g. Gelas kimia 1000mL 1 buah
h. Air ledeng secukupnya
i. Detergen serbuk 1 gram

4.LANDASAN TEORI

Perkecambahan benih dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari
benih yang sudah matang. Benih dapat berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung
selama terjadinya proses perkecambahan. Perkecambahan merupakan proses

metobolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah


(Plumula dan Radikula). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat dilihat atribut
perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal dalam jangka
waktu tertentu (Taiz and Zeiger, 2002).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

 Faktor eksternal/lingkungan (ekstraseluler), merupakan faktor luar yang erat sekali


hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa factor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah air dan mineral,
kelembaban, suhu, dan cahaya.
 Faktor internal (interseluler) faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dimana dalam hal ini ada

96
beberapa hormon yang dapat mengontrol proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan tersebut yaitu hormon Auksin, Giberelin, Sitokinin dan afserat.
 Faktor Intraseluler (gen) Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi didaerah meristematik
(titik tumbuh) yaitu ujung akar dan batang. Daerah pertumbuhan ada 3 yaitu zona
meristematik, pemanjangan, dan diferensiasi (Anshori, 2017).

Sedangkan deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun,
deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta
tidak terpengaruh oleh kesadahan air.

5.PROSEDUR PENELITIAN

1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta kontrol
berupa air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi label sebagai
berikut.

a. Label 1 = 100%

b. Label II = 50%

c. Label III = 25%

d. Label IV = 12,5%

e. Label V = 6,25%

f. Label VI = 3,1%

g. Label Kontrol = air ledeng/PDAM

2. Cara menyediakan larutan :

a. Melarutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air sumur hingga 100 ml dengan


menggunakan botol air mineral 1500ml. Kemudian mengambil 500ml dan
memasukkan ke dalam botol air mineral 600ml berlabel 100%

b. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 50%

c. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 25%

d. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 12,5%

e. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 6,25%

97
f. Menambahkan air 500ml kedalam botol air mineral 1500ml kemudian mengambil
500ml dan memasukkan kedalam botol air mineral 600ml yang berlabel 3,1%

3. Menyediakan tujuh gelas lain, kemudian memberi label kontrol, I, II, III, IV, V, dan
VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissu.

4. Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam penelitian
ini.

5. Dari kacang hijau yang terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir
dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam
larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan 10 butir dalam larutan kontrol (air
ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama 5 menit.

6. Mengatur kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilium mengarah kebawah.
7. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 mL.
8. Menutup ke tujuh gelas kimia dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
9. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, diukur
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48
jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Kemudian mencatat
hasil pengamatan pada lembar kerja Tabel 2.10
10. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan
warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

98
99
100
101
102
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL
3:MAKANAN

NAMA : RISMAWATI
NIM : 858553176
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN
2.TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya
3.ALAT DAN BAHAN
Tempat plastik
20 macam bahan makanan
4.LANDASAN TEORI
Makanan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimakan,akan merupakan bahan baku
untuk menyusun tubuh.Bahan makanan dapat disebut juga sebagai bahan pangan,yaitu sesuatu
yang umumnya dimasak atau diolah,lalu disusun menjadi bahan makanan.
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam bahan pangan
sehingga zat-zat gizi yang terkandung didalamnya memenuhi kecukupan gizi yang
dibutuhkan.Makanan mengandung sejumlah zat penting yang biasanya dalam bentuk yang
tidak dapat langsung digunakan.Sebelum makanan dapat digunakan makanan harus dicerna
dan masuk ke dalam sel makhluk hidup.Makanan biasanya berukuran besar,oleh sebab itu
agar dapat diserap oleh sel makanan harus dirombak menjadi molekul-molekul yang lebih
kecil yang disebut nutrient(zat makanan).
 Berbagai jenis makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokan menjadi:
 Bahan makanan pokok
 Bahan makanan lauk pauk
 Bahan makanan sayur,yang dapat dibedakan menjadi:
 Sayur daun
 Sayuran buah
 Sayuran akar/umbi
 Sayuran kacang-kacangan
 Sayuran tunas
 Bahan makanan buah
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola
menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3.Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

103
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam bahan pangan
sehingga zat-zat yang terkandung di dalamnya memenuhi zat gizi yang di butuhkan.
Pengelompokan makanan dapat di dasarkan pada slogan empat sehat lima sempurna, yaitu
makanan di kelompokkan dalam lima golongan, yaitu:
 Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga(energi)
 Lauk-pauk merupakan zat pembangun
 Sayuran merupakan zat pengatur
 Buah-buahan merupakan zat pengatur
 Susu merupakan zat pengatur dan pembangun.
Zat-zat gizi dalam makanan terdiri dari :
 Karbohidrat di sebut juga hidrat arang atau zat tepung yang terdapat pada umbi-
umbian, padi-padian
 Protein di sebut juga zat pengatur terdapat pada putih telur, lauk-pauk (hewani dan
nabati)
 Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan.
 Garam mineral sebagai zat pengatur.
 Vitamin sangat di perlukan agar organ tubuh bekerja secara optimal
 Air sangat berguna sebagai zat pelarut.

104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL 3:
MAKANAN
NAMA : SEPTI MARGININGSIH
NIM : 858553151
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
MEMBUAT MENU MAKANAN BERDASARKAN 4 SEHAT 5 SEMPURNA
2.TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat 5
sempurna.
3.ALAT DAN BAHAN
1) Tempat plastik
2) Berbagai bahan makanan
4.LANDASAN TEORI
Makanan sehat adalah makanan yang memiliki mengandung gizi yang seimbang,
mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Menu
makanan sehat harusnya kayak akan unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral,
vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat
5 sempurna.
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang
lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini dikarenakan
pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang justru akan
memberikan beban baru pada masalah gizi di indonesia.
Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4 sehat
yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak ditentukan porsi dan
jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan pada pedoman gizi seimbang
memberikan gambaran besaran porsi, juga termasuk keamanan makanan yang akan
dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan beberapa poin lainnya yang berkaitan dengan pola
hidup sehat.Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu
adalah sumber protein. yang dalam pedoman gizi seimbangn disatukan dalam kelompok
sumber protein hewani bersama dengan ikan, telur, dan daging.
Banyaknya zat-zat kimia dan hanya memiliki 1 atau 2 kandungan saja, sehingga tubuh
masih kekurangan akan beberapa zat yang sangat penting, berikut label beberapa bahan
makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna :
a. karbohidrat : terdapat pada nasi, gandum, singkong, dan lain-lain
b. protein : banyak terdapat pada tahu, tempe, telur daging, dll
c. mineral : banyak terdapat pada sayur-sayuran
d. vitamin : banyak terdapat pada buah-buahan
e. susu
119
5.PROSEDUR PENELITIAN
a) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
b) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5
sempurna
c) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke
dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
d) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok makanan
pokok
e) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolomyang sidah disediakan
pada lembar kerja
f) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
6.HASIL PENGAMATAN
Jenis Kelompok Jenis bahan Zat makanan
No
Masakan Makanan Makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1. Nasi Makanan Beras +
kuning pokok Santan +
Kunyit +
2 Sayur sop Sayur Kentang +

Ayam +

Tahu +

Kapri +

Wortel +
3 Bakwan Lauk Tepung +
jagung pauk
Kentang +

Wortel +

Seledri +

4 Susu minuman Susu +


segar Gula pasir +
5 Rujak buah buah Semangka +
Melon +
Apel +

120
121
122
MEMBUAT MENU MAKANAN BERDASARKAN 4 SEHAT 5 SEMPURNA
Nasi Kuning yang
mengandung karbohidrat

Sayuran sop yang


mengandung berbagai
sayuran

Bakwan jagung yang


mengandung sayuran dan
telur

Susu segar zat yang


mengandung banyak
mineral dan zat yang
dibutuhkan tubuh

Sop buah yang


mengandung berbagai
macam buah

123
124
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL
3:MAKANA

NAMA : RISMAWATI
NIM : 858553176
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
UJI KARBOHIDRAT
2.TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat
3.ALAT DAN BAHAN
a) Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
b) Pipet 1 buah
c) Pisang 1 diiris kecil
d) Apel 1 diiris kecil
e) Nasi 2-3 butir
f) Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
g) Tahu putih 1 iris kecil
h) Margarin seujujng sendok
i) Biskuit 1 potong kecil
j) Tepung terigu 1 sendok kecil
k) Gula pasir 1 sendok kecil
l) Kentang 1 iris kecil
m) Kalium Iodide 0,1 M 10 Ml/Betadine
4.LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh secara normal,setiap orang memerlukan zat
makanan seperti karbohidrat,lemak,protein,vitamin,mineral dan air.Kandungan zat dalam
makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan
setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks.
Menurut Irawan (2007), karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul
karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat
adalah penghasil energi di dalam tubuh. Karbohidrat digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga
untuk menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja. Menurut Yazid
dan Nursanti (2006) bahwa dari rumus umum karbohidrat, dapat diketahui bahwa senyawa
ini adalah suatu polimer yang tersusun atas monomer-monomer. Berdasarkan monomer yang
menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu monosakarida, disakarida
dan polisakarida.
125
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah:
madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti
(terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka,
mangga manalagi (harum manis).
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon,hydrogen,dan oksigen.Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji
dengan pemberian larutan iodium dalam Kl akan berubah warnanya menjadi biru-ungu atau
biru. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu
diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol
beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
5.PROSEDUR PENELITIAN
1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini

126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 4 MEKANIKA

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 2 : Gerak

1. Judul Percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB)


2. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan
3. Alat dan Bahan
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan
4. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan
waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama
dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain:
Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval
(jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah ,
sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sudomo,
2000).
5. Prosedur Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatasbila M1 turun
dan M2 naik

149
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik
A
d. Ukur panjang BC
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi
A tetap, B tetap, C berubah
g. Catat datanya pada tabel di bawah ini

(Rumanta, 2020)
6. Hasil Pengamatan
Tabel 4.5. Pengamatan GLB

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)


1. 0,3 0,16
2. 0,35 0,17
3. 0,4 0,18
4. 0,45 0,19
5. 0,5 0,20

150
9. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Sudomo, Joko.(2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA 1, Modul 11.


Jakarta:Universitas Terbuka.

10. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik

Untuk paraktikum gerak lurus beraturan dilaksanakan secara berkelompok


sehingga alat dan bahannya dibantu oleh bapak Drs. Supriadi, M.Pd. Belum
mengalami kendala, semoga setelah covid 19 bisa praktikum bersama satu
kelas sehingga semua bisa tahu prosesnya

151
11. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto

Tahap Proses (Alat dan


Bahan)

Keterangan:
1. Katrol tunggal 5. Statif dan klem
2. Stopwatch 6. Benang kasur
3. Penggaris 7. Plastisin
4. Beban gantung 100 g 8. Beban tambahan

Tahap Percobaan

Keterangan:
Saat percobaan berlangsung

Tahap Akhir

Hasil Pengamatan GLB

152
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 4 MEKANIKA

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum : Gerak

1. Judul Percobaan 2 : Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


2. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
3. Alat dan Bahan
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100 gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan
4. Landasan Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan
linear tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya
semakin lama semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat.
Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin
lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB
diperlamabat (Mujadi, 2000).
5. Prosedur Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
a. Menyusun alat.
b. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B

153
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC)
e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada tabel.

(Rumanta, 2020)

6. Hasil Pengamatan
Gerak lurus berubah beraturan
Tabel 4.6. Pengamatan GLBB
No Beban (gr) SAB (cm) TAB (sek) SBC(cm) TBC(sek)
1. 100 35 68 30 60
2. 100 40 74 25 54
3. 100 45 80 20 50
4. 100 50 85 15 47
5. 100 55 91 10 42

7. Pertanyaan
Jawablah pertanyaan berikut dan satukan hasilnya/jawabannya dengan laporan
praktikum yang anda buat.
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertical dan t sumbu horizontal)
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya?
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi
waktu (t AB) pada percobaan GLBB
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan
GLB (S fungsi t).

154
155
156
157
158
159
10 Daftar Pustaka
Mujadi. (2000). Petunjuk Praktikum Konsep Dasar IPA, Modul 11. Jakarta:
Erlangga
Rumanta, Maman. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

11. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik

Untuk paraktikum gerak lurus beraturan dilaksanakan secara berkelompok


sehingga alat dan bahannya dibantu oleh bapak Drs. Supriadi, M.Pd. Belum
mengalami kendala, semoga setelah covid 19 bisa praktikum bersama satu
kelas sehingga semua bisa tahu prosesnya

12. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto


Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Keterangan:
1. Katrol tunggal 5. Statif dan klem
2. Stopwatch 6. Benang kasur
3. Penggaris 7. Plastisin
4. Beban gantung 100 g 8. Beban tambahan

Tahap Percobaan

Percobaan sedang berlangsung

Tahap Akhir

Hasil Pengamatan GLBB

160
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 6 GELOMBANG

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 1 : Jenis dan Bentuk Gelombang

1. Judul Percobaan 1: Percobaan Jenis-Jenis Gelombang


2. Tujuan
Dapat mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal
3. Alat dan Bahan
a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m, ⱷ = 0,5 cm
c. Benag kasur panjang 3 m
d. Karet gelang
4. Landasan Teori
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui
medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena
adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses
perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan
rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara,
maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja (Beiser, 1999).
Berdasarkan medium rambatnya, gelombang dapat di bedakan menjadi
(Beiser, 1999):
1. Gelombang Mekanik, merupakan gelombanng yang selalu memerlukan
medium untuk merambat. Misalnya : gelombang bunyi, gelombang air,
dan lain- lain.
2. Gelombang Elektromagnetik, merupakan gelombang yang dapat
merambat tanpa membutuhkan medium. Misalnya : gelombang cahaya,
gelombang radio dan lain-lain.

Pada rambatan gelombang partikel-partikel medium tidak ikut merambat, tetapi


hanya bergetar di sekitar titik kesetimbangan. Jadi yang berpindah hanya
energinya saja. Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang dapat
di bedakan menjadi (Beiser, 1999) :

161
1. Gelombang Longitudinal, yaitu bila arah getar sejajar/ berimpit dengan
arah rambatnya. Misal : gelombang air.
2. Gelombang Transversal, yaitu gelombang yang arah rambatnya tegak
lurus dengan arah getarnya. Misal : pada tali yang di getarkan.
5. Prosedur Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, rentangkanlah di atas lantai yang licin. ikat salah satu ujung
slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh
teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri
b. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti gambar di modul 6.7.

(Maman, 2020)
Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti alngkah b. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang. gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah rambat
gelomabng transversal itu?
d. Ikatlah karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang
anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang
berjalan, ikut berpindahkan karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Jika ada, dari mana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini
slinki diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki.
Jika ada perbedaannya, sebutkan?
f. Ambil slinki, rentangkanglah di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung
pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung lain
dipegang sediri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke
depan seperti gambar berikut:

162
(Maman, 2020)
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang
terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
g. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal?
6. Hasil Pengamatan
a. Ketika ujung slinki digerakkan ke kanan dan ke kiri maka ujung yang
satunya juga ikut bergetar. Ketika, slinki digerakkan ke kanan dan ke kiri
terjadi getaran yang bergerak tegak lurus dengan arah rambatannya.
Sehingga pada slinki yang digerakkan ini terjai gelombang transversal.
b. Ketika di tengah slinki diikatkan akret gelang kemudian digerakkan-
gerakkan seperti sebelumnya karet gelang tidak pindah atau tetap pada
ikatan semula. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang tidak dapat
memindahkan benda teapi yang terjadi perpindahan energi. Energi itu
bersala dari energi yang diberikan oleh tangan kita saat menggerakkan
slinki.
c. Ketika slinki diganti kabel listrik, ternyata hasilnya tidak sama. Laju
getarannya dan perambatan gelombang yang dihasilkan tidak teratur,
sedangkan slinki lebih teratur. Dari sini dapat kita ketahui bahwa laju
getaran dan laju perambatan gelombang ditentukan oleh perambatan
gelombang ditentukan oleh sifat-sifat medium yng diatur oelh gelombang.
d. Ketika slinki digerakkan ke depan dan ke belakang, arah rambat gelomabng
sejajar dengan arah getar medium (bergerak sejajar) disebut gelombang
longitudinal.
e. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar medium
merambat tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah getar media bergerak sejajar
dengan arah rambat gelombang. Jadi perbedaan antara gelombang

163
longitudinal terletajk pada arah gerar medium terhadap arah rambat
gelombang

9. Daftar Pustaka

Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern . Jakarta: Erlangga.

Rumanta, Mamam, dkk. 2020. Materi Pokok Praktikum IPA di SD.


Tangerang selatan: Universitas Terbuka.

10. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Masukan

Belum mengalami kendala, semoga setelah covid 19 bisa praktikum


bersama satu kelas sehingga semua bisa tahu prosesnya
.

164
11. Foto/Video Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto

Tahap Proses (Alat dan


Bahan)

Keterangan:
1. Slinki
2. Kabel listrik
3. Benang kasur
4. Karet gelang
Tahap Percobaan

Slink

Usikan slinki

Usikan dengan kabel


Tahap Akhir

Hasil pengamatan

165
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 6 GELOMBANG

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 1 : Jenis dan Bentuk Gelombang

1. Judul Percobaan 2: Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


2. Tujuan
Dapat mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Alat dan Bahan
a. Slinki
b. Benang kasur
c. Kerikil
4. Landasan Teori
Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan
gelombang yaitu sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika
berkas gelombang datang membentuk sudut terhadap garis normal (garis yang
tegak lurus permukaan pantul), maka berkas yang dipantulkan akan
membentuk sudut terhadap garis normal. Jika gelombang melalui suatu
rintangan atau hambatan, misalnya benda padat, maka gelombang tersebut
akan dipantulkan. Pemantulan ini merupakan salah satu sifat dari gelombang.
Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk
atau fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak
mengubah bentuk atau fasenya (Purwanto. 2012).
Gelombang memiliki beberapa sifat umum, pertama gelombang dapat
mengalami pemantulan atau disebut dengan refleksi. Pada pemantulan
gelombang berlaku sudut datang gelombang sama dengan sudut pantulnya.
Pada saat gelombang bertemu dengan bidang batas, maka akan timbul
gelombang pantul dengan arah yang berlawanan arah terhadap gelombang
datang (Sri, 2012).
Sifat kedua adalah pembiasan atau disebut dengan refraksi. Dalam
perambatan gelombang, apabila melewati bidang batas dua medium, maka
gelombang datang akan mengalami pembelokan. Arah pembelokan gelombang
disebut dengan pembiasan. Berdasarkan hukum Snellius dinyatakan bila

166
gelombang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat
maka gelombang akan dibiaskan mendekati garis normal, dan sebaliknya (Sri,
2012).
Ketiga lenturan atau difraksi, yaitu apabila gelombang melalui sebuah
penghalang yang memiliki sebuah celah. Pada celah tersebut akan menjadi
sumber gelombang baru yang meneruskan gelombang awal ke segala arah.
Gelombang yang melewati celah tersebut akan mengalami lenturan atau
disebut dengan difraksi (Sri, 2012)..
5. Prosedur Kerja
1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau bejana yang berisi air,
jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang
terjadi di permukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan
sisi-sisi kolam, bak atau bejana yang dikenai gelombang. Adakah
gelombang yang dipantulkannya?
2. Rentangkanlah slinki sejauh 1,5 m. Ikatlah salah satu ujungnya pada tiang
yang kokoh atau dipegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada
tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat)
3. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan situ kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang, seperti pada gambar 6.9 berikut.

(Maman, 2020)

Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang


tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati
dengan jelas, getarkan ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang
dipantulkan? Bagaimana fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase
gelombang asalnya?
4. ujung slinki yang terikat atau dipegang oleh teman anda sekarang ikat
dengan benang yang panjangnya ± 1,5 m. Ikatlah ujung benangyang
jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau dipegang saja
oleh teman anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh
karena itu kita sebut slinki ujung bebas.

167
5. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang seperti 2 langkah 2. Amati perambatan
setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah
fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya?
6. Hasil Pengamatan
a. Ketikan kerikil dijatuhkan ke atas permukaan air terbentuk moleku-
molekul air yang bergerak dengan lintasan lingkaran di sekitar titik asal
(sekitar kerikil).
b. Ujung slinki yang diikatkan dan dipegang ke atas tali akan bergerak
memantul ke atas getaran yang sama.
c. Ujung slinki terikat diganti dengan benang getaran yang diberikan ke atas
akan terpantul dengan arah yang sama.

168
9. Daftar Pustaka

Purwanto, Budi. 2012. Fisika untuk kelas XII SMA dan MA. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.

Rumanta,Mamam dkk. 2020. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang


selatan: Universitas Terbuka.

Sri, Wahyu, Widyaningsih. 2012. Interferensi Gelombang


.http://sriwahyuwidyaningsih.blogspot.co.id/2012/02/interferensigelombang.
html. Diakses pada tanggal 07 juni 2021 jam 15.00

10. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Masukan

169
Belum mengalami kendala, semoga setelah covid 19 bisa praktikum bersama
satu kelas sehingga semua bisa tahu prosesnya

11. Foto/Video Hasil Praktikum


Tahap Awal Deskrispsi Foto
Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Keterangan:
1. Slinki
2. Benang kasur
3. Kerikil
Tahap Percobaan

kerikil di dalam mangkok slinki diikat tiang

Slinki dipegang teman


Tahap Akhir

Hasil pengamatan

170
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7 OPTIK

NAMA : RISMAWATI
NIM 858553176
UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum Sifat Cahaya


1. Judul Percobaan Pemantulan Cahaya
2. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus cermin cembung
3. Alat dan Bahan
a. Cermin datar (3X5 cm2)
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahya
4. Landasan Teori
Sifat-sifat Cahaya
1. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah.
Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya
merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke
dalam ruangan yang gelap (serway, 2006).
2. Cahaya dapat Dipantulkan
Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difusi) dan
pemantulan teratur. Pemantulan baur merupakan pemantulan yang terjadi apabila
cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini,

171
sinar pantulnya tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi bila cahaya
mengenai permukaan yang licin, rata, dan mengkilap, misalnya cermin. Sinar
pantulnya memiliki arah yang teratur (serway, 2006).
3. Cahaya Mampu Menembus Benda Bening
Peristiwa menembusnya cahaya pada bening dapat dilihat pada saat
menerawang plastik bening, gelas kaca, atau benda-benda bening lainnya ke arah
sinar lampu. Sinar tersebut dapat terlihat karena cahaya dapat menembus benda
bening. Jika cahaya mengenai benda yang gelap (tidak bening) misalnya pohon,
tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan (serway, 2006)..
4. Cahaya Dapat Diuraikan
Penguraian cahaya (dispersi) merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya
yang memiliki bermacam-macam warna. Contohnya pelangi, yang terjadi akibat
dari cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan (serway, 2006).
5. Cahaya Dapat Dibiaskan
Peristiwa pembelokkan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan
yang berbeda disebut pembiasan. Jika cahaya datang dari zat yang kurang rapat ke
zat ayng lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.
Misalnya cahaya dari udara ke air. Sebaliknya jika cahaya datang dari zat yang
lebih rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis
normal. Misal cahaya dari air ke udara. Contoh pembiasan cahaya yaitu pensil
yang dimasukkan ke air akan terlihat bengkok, dasar kolam terlihat dangkal
(serway, 2006).
5. Prosedur Kerja
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti
gambar 7.1

(Rumanta, 2020)
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin
3. Gambarlah jalaanya berkas sinar pada langkah (2) sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya.

172
4. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r)
5. Letakkanlah sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar
dan amati bayangan selama benda itu gesesr-geserkan di depan cermin
datar
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar tersebut
b. Percobaan pemantulan pada cermin cembung
1. Susunlah gambar seperti gambar 7.2

(Rumanta, 2020)
2. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalanaya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung
3. Gambarkanlah jalnnya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayanagn yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut
c. Percobaan pemantulan pada cermin cekung
1. Susunlah alat seperti gambar 7.3

(Rumanta, 2020)
2. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2) sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayanagn
yang jeas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan

173
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak).
Ukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

174
175
176
177
. Daftar Pustaka
Rinie, P. dkk. 2020. CTL Untuk SMP/MTs Kelas VII BSE. Jakarta:Pusbuk
Serway, R. 2004. Fisika Untuk Saisn dan Teknologi Edisi 6. Jakarta: Erlangga
Sutrisno. 1979. Fisika Dasra Seri Gelombang dan Optik. Bandung: ITB

11. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik

Belum mengalami kendala, semoga setelah covid 19 bisa praktikum bersama


satu kelas sehingga semua bisa tahu prosesnya

12. Foto Hasil Praktikum

178
Tahap Awal Deskrispsi Foto
Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Keterangan:
1. Cermin datar 6. Kertas putih
2. Ceermin cembung 7. Lilin
3. Cermin cekung 8. Layar
4. Lampu senter 9. Celah cahaya
5. Busur derajat

Tahap Pengamatan

Percobaan pada cermin datar

Percobaan pada cermin cembung

Percobaan pada cermin cekung

179
Tahap Akhir

Hasil pengamtan cermin datar

Hasil pengamtan cermin cembung

Hasil pengamtan cermin cembung

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 7 OPTIK

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 2 Lensa Cembung dan Cermin Cekung

1. Judul Praktikum : Lensa cembung dan cermin cekung


2. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat:
a. Menentukan jarak api (f) pada lensa cembung
b. Menentukan kekuatan lemda cembung (P)
c. Menentukan jarak api (f) cermin cekung

180
3. Alat dan Bahan
1. Meja optik
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. sumber lilin
4. Landasan Teori
Lensa cembung berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang datang. Lensa
cembung (konveks) biasa disebut lensa positif. Disebut positif karena dapat
memfokuskan cahaya (konvergen). Terdapat tiga macam lensa cembung
berdasarkan geometri di kedua sisinya, yaitu: cembung cembung (bikonveks),
cembung datar (planokonveks), cembung cekung (konkaf-konveks) (serway,
2004).
Cermin cekung memiliki muka cermin berbentuk cekungan kedalam
seperti wajan penggorengan. Cermin cekung berfungsi untuk memantulkan dan
kemudian memfokuskan cahaya yang datang. Cermin cekung (konkaf) biasa
disebut cermin positif karena bersifat memfokuskan sinar cahaya
(konvergen).Titik fokus cermin cekung berada didepan cermin sehingga
bersifat real dan bernilai positif (Sutrisno, 1979).
5. Prosedur Kerja
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antar layar dan
sumber cahaya (7.7)

(Rumanta, 2020)
b. Nyalakan sumber sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan
lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang
berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat seperti gambar 7.8

181
(Rumanta, 2020)
b. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar
pada layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
6. Hasil Pengamatan
1. Lensa Cembung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 3 2
2. 2 2
3. 2 3
4. 1 2

2. Cermin Cekung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 6 5
2. 5 5
3. 4 6
4. 2 3

7. Pertanyaan
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam
percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan!
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam
percobaan!

182
183
184
185
10 Daftar Pustaka

Rumanta, Maman. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka

Serway, R. 2004. Fisika Untuk Saisn dan Teknologi Edisi 6. Jakarta:


Erlangga

Sutrisno. 1979. Fisika Dasra Seri Gelombang dan Optik. Bandung: ITB
11 Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik
Belum mengalami kendala, semoga setelah covid 19 bisa praktikum
bersama satu kelas sehingga semua bisa tahu prosesnya

186
12. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto


Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Keterangan:
1. Meja optik
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber lilin
Tahap percobaan

Percobaan pada cermin cekung

Percobaan pada lensa cembung

Tahap Akhir

Tahap pengamatan

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 8 LISTRIK dan MAGNET

NAMA : RISMAWATI

187
NIM 858553176
UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 1 Kelistrikan


1. Judul Percobaan : Percobaan Muatan Listrik
2. Tujuan
1. Dapat menunjukkan adanaya muatan listrik padas suatu benda, akibat yang
timbul dari sifat muatan
2. Dapat memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda
bermuaatan
3. Alat dan Bahan
1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas plastik
5. Isoalsi
6. Sisir plastik
7. Potongan kertas kecil
4. Landasan Teori
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif
pada bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron.
Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda
berbeda saling tarik menarik. Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton
adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C.
Menurut teori atom, setiap atom terdiri atas tiga macam partikel. Ketiga
macam partikel tersebut digambarkan dengan model atom seperti gambar di
bawah ini. Ketiga macam partikel penyusun atom yaitu proton, neutron, dan
elektron. Proton dan neutron terletak di pusat atom, sedangkan elektron selalu
bergerak mengelilingi proton dan neutron dengan lintasan tertentu. Hal ini
terjadi karena massa proton dan neutron jauh lebih besar daripada elektron.
Oleh karena itu, proton dan neutron disebut sebagai inti atom (nukleon).
Inti atom mempunyai gaya tarik. Hal inilah yang menyebabkan proton dan
neutron dapat rekat menjadi satu serta elektron dapat bergerak mengelilingi inti
pada lintasannya.

188
Kekuatan ikatan elektron pada atomnya berbeda untuk bahan yang
berbeda. Karena sesuatu hal, elektron suatu atom dapat lepas dan berpindah ke
atom lain. Hal ini mengakibatkan perubahan sifat atom.
5. Prosedur Kerja
1. Gantunglah sebuah bol pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada baju anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah yang
terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke
bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola
( jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi!
6. Lengkapilah tabel dibawah ini dengan hasil pengamatan anda. Apakah
hasilnya “tolak menolak” atau “tarik menarik”

189
190
10. Daftar Pustaka
Serway, R. 2004. Fisika Untuk Saisn dan Teknologi Edisi 6. Jakarta: Erlangga
Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar Listrik Magnet dan Thermofisika. Bandung:
ITB.

11. Kesulitan yang Dialami, saran dan Kritik


Dalam praktikum kelistrikan yang tentang percobaan bola pingpong
alhamdulillah tidak ada kendala.

12. Foto Hasil percobaan


Tahap Awal Deskrispsi Foto
Tahap Proses (Alat dan

191
Bahan)

Tahap percobaan

Digosok dengan kain wool

Digosok dengan plastik

Digosok dengan nilon

Tahap Akhir

Hasil pengamatan

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 8 LISTRIK dan MAGNET

NAMA : RISMAWATI
NIM 858553176
UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 1 Kelistrikan


1. Judul Percobaan : Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
2. Tujuan
1. Dapat menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2. Dapat menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
3. Alat dan Bahan
1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)

192
3. Bola lampu 2, 5 volt-3,6 volt/0,007A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah
4. Landasan Teori
Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran
elektron dimanasetiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Jika
kita mempunyai bendabermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai
kelebihan elektron. Derajattermuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah
kelebihan elektron yang ada. Muatansebuah elektron, sering dinyatakan dengan
simbul q atau e, dinyatakan dengan satuan coulomb (Sutrisno,1986).
Misalkan kita mempunyai sepotong kawat tembaga yang biasanya
digunakansebagai penghantar listrik dengan alasan harganya relatif murah,
kuat dan tahanterhadap korosi. Besarnya hantaran pada kawat tersebut hanya
tergantung pada adanyaelektron bebas (dari elektron valensi), karena muatan
inti dan elektron pada lintasandalam terikat erat pada struktur kristal
(Sutrisno,1986).
Pada dasarnya dalam kawat penghantar terdapat aliran elektron dalam
jumlah yang sangat besar, jika jumlah elektron yang bergerak ke kanan dan ke
kiri sama besarmaka seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun jika ujung
sebelah kanan kawat menarik elektron sedangkan ujung sebelah kiri
melepaskannya maka akan terjadi aliranelektron ke kanan (tapi ingat, dalam
hal ini disepakati bahwa arah arus ke kiri). Aliranelektron inilah yang
selanjutnya disebut arus listrik (Sutrisno,1986).
6 Prosedur Kerja
Percobaan 1 : Arus listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya
2. Hubungan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5, 6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanay aliran arus dari kutu (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala periksalah sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat sudah cukup membuktikan
adanya arus yang mengalir.
5. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut

193
(Rumanta, 2020)

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,


dengan cara mengisi hasil pengamatan anda pada tabel berikut ini.

Percobaan 2 Tegangan Listrik


1. a. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini

(Rumanta, 2020)
Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah almpu menyala? mengapa
demikian?
b. Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut

(Rumanta, 2020)
setelah saklar S ditutup, apakah lampu tidak menyala (tidak menyala,
menyala redup, menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa
demikian?
c. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut

194
(Rumanta, 2020)
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala
redup, menyala lebih terang, meyala sangat terang). Mengapa
demikian?
d. lakukan hal yang sama pada langkah a, b, c dengan menggunakan 3
buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan
penjelasan!
2. Mengapa pada percobaan langkah b, c, dan d nyala lampu berbeda?

195
196
197
198
10. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Sutrisno, dkk. 1986. Fisika Dasar: Listrik, Magnet, Dan Termofisika. Bogor:
ITB Press

11. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik


Alhamdulillah untuk praktikum kali ini sedikit bingung dan memrlukan
konsentarsi karena belum terbiasa dengan kelistrikan

12. Foto Hasil Praktikum

199
Tahap Awal Deskrispsi Foto
Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Tahap Percobaan

Saklar ditututp Lampu menyala redup

Menyala sangat terang


Tahap Akhir

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 8 LISTRIK dan MAGNET

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 1 Kelistrikan

1. Judul Percobaan : Percobaan Energi Listrik


2. Tujuan
a. Untuk mengetahui adanya energi listrik
3. Alat dan bahan
a. Baterai
b. korek pentul
c. Kawat tipis
d. termometer

200
4. Landasan Teori
Energi listrik berasal dari partikel yang sangat kecil disebut elektron dan proton.
Partikel ini sangat kecil sehingga tidak mungkin dilihat, tetapi wujudnya ada sebagai
partikel sub-atom pada suatu atom. Keberadaan atom ini ada dalam berbagai ribu
bentuk elemen kimia seperti hidrogen, karbon, oksigen dan tembaga. Atom dengan
berbagai tipe dapat dikombinasikan untuk membuat suatu molekul. Membuat suatu
benda memiliki fisik yang dapat dilihat dan disentuh. Ukuran atom bisa dikatakan
sangat kecil yaitu sebesar 300 pico meter (3*10-10 meter). Sebuah material yang
terbuat dari 100% bagian kecil tembaga memiliki 3.2×1022 atom di dalam tembaga
tersebut. Untuk memahami lebih jauh hal ini kita harus memahami struktur dari atom
tersebut yang terdiri dari proton, neutron dan elektron (Sutrisno, 1986).
5. Prosedur Kerja
1. Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai terangakai secara
seri)

(Rumanta, 2020)
2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat
a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah ± 2 menit letakkan petol korek api itu pada lilitan kawat, apa
yang terjadi?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. catat skala
yang ditunjukkan oleh termometer (....0C)
4. Tutuplah saklar S, kemudian 2 menit catatlah skala yang ditunjukkan
termometer ( ... 0C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?

201
202
10. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Sutrisno, dkk. 1986. Fisika Dasar: Listrik, Magnet, Dan Termofisika. Bogor:
ITB Press

11. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik


Alhamdulillah untuk praktikum kali ini sedikit bingung dan memerlukan
konsentarsi karena belum terbiasa dengan kelistrikan

12. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto


Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Alat dan bahan


Tahap Percobaan

203
Saat percobaan

Tahap Akhir

Hasil pengamatan
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 9 BUMI dan ALAM SEMESTA

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 1 Praktikum Udara

1. Judul Percobaan : Pembakaran Memerlukan udara


2. Tujuan
Dapat menjelaskan kegunaan udara
3. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama
2. Korek api
3. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4. Stop watch
5. Piring atau mangkok
4. Landasan Teori
Udara merupakan bagian terluar dari bumi yang memiliki peran yang sangat
penting bagi kehidupan manusia di bumi. Pada hakikatnya makhluk hidup
memerlukan oksigen. Jumlah oksigen di udara kurang lebih hanya 20% dari
keseluruhan udara yang ada. Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dalam memelihara
keberadaan udara tersebut, agar makhluk hidup tidak kesulitan dalam mendapatkan
udara. Disamping itu, udara juga bergerak memberikan banyak manfaat bagi

204
kehidupan manusia. Penyebab utama dari gerakan udara adalah perbedaan suhu.
Perbedaan suhu menimbulkan perbedaan tekanan udara sehingga terjadi gerakan udara
dari daerah bertekanan tinggi menuju daerah bertekanan udara rendah (campbel,
2008).

5. Prosedur Kerja
1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan
bentuknya
2. Letakkan kedua lilin di atas meja dan berilah jarak antara lilin sekitar 30
cm
3. Nyalakan kedua lilin tersebut’
4. Perhatikan gambar. Tutup salah satu lilin dengan gelas
5. Bandingkan dengan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut.
Amatilah dan catat perubahan yang terjadi
6. Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas seperti gambar 9.2 pada modul 9.5
7. Amati dan catatlah waktu lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati
8. Masukkan data pengamatan pada tabel yang tersedia
9. Ulangi alangkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan

205
206
9.
Daftar Pustaka
Campbell. dkk. 2008. Biologi Jilid 1 Edisi 8. Jakarta: Erlangga

Rumanta, Maman. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka

10. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik

Untuk paraktikum kali ini tidak ada kesulitan karena alat dan bahan mudah
dicari
11. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto

207
Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Alat dan bahan


Tahap Percobaan

Saat percobaan

Tahap Akhir

Hasil percobaan
Judul Percobaan Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah

b. Prosedur Kerja
1. Letakkan lilin dia ats piring/mangkok dari bahan gelas
2. Isilah air dalam pring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm
3. Perhatikan gambar 9.3 berikut. Nyalakan lilin, selnjutnya tutuplah lilin
dengan gelas kaca

(Rumanta, 2020)

4. Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas


5. Catatlah hasil pengamatan anda

208
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 9 BUMI dan ALAM SEMESTA

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 1 Praktikum Udara

209
1. Judul Percobaan : Udara sebagai sumber energi
2. Tujuan
Dapat mengetahui udara sebagai sumber energi
3. Alat dan Bahan
1. Balon
2. Selongsong balpoint plastik dan logam
3. Gulungan kawat
4. Pita perekat (solatif)
5. Gunting
4. Landasan Teori
Udara merupakan media lingkungan yang merupakan kebutuhan dasar
manusia dan perlu mendapatkan perhatian yang serius, Udara tidak dapat kita
lihat, akan tetapi keberadaannya dapat kita rasakan. Udara menempati ruang.
Di alam ada tiga macam zat, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Udara yang
kita hirup setiap detik itu terdiri dari bermacam-macam gas. Kandungan gas-
gas dalam udara tersebut pada keadaan normal (tanpa polutan) yaitu gas
nitrogen (N2) 78%, gas oksigen (O2) 21%, karbondioksida (CO2) 0,03%,
dan gas-gas lainnya 0,07% (Karim, 2008).
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-
ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan
berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer,
maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara
akan hampa sama sekali.Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen
berkurang, sementara kandungan karbondioksida bertambah. Ketika tumbuhan
menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan. Dari segi
manfaatnya udara mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan bagi semua
makhluk hidup yaitu (Tippler 2000):
1. Bernafas, berfotosintesis, dan penyerbukan tumbuhan
2. Proses pembakaran
3. Membantu pekerjaan manusia, misalnya kincir angin, ban
kendaraan, menggerakkan layar perahu, baling – baling, dan balon
udara
4. Perantara penyampaian suara atau bunyi.
5. Prosedur Kerja
1. Tiuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan
karet
2. Isolasi selongsong balpoint dengan balon

210
3. Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah
kursi, aturlah jaraknya sekitar 1,5 m
4. Masukkan kawat ke dalam selongsong balpoint, selanjutnya susun alat dan
bahan seperti gambar berikut. Ikatlah ujung-ujung kawat tersebut pada
kursi. Perkirakan kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak
roket
5. Tariklah pangkal selongsong balpoin sampai ujung bentanagn kawat
6. Bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan
udara dari balon
7. Amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas, catat dan
gambarkan dalam lembar pengamatan
8. Tanpa mengunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan
9. Amatilah gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan
10. Untuk mengetahui penagruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak
roket, buatlah variasi besarnya balon. Kemudian amati, model balon mana
yang gerakannya paling cepat? catat dalam lembar pengamatan.

211
212
10 Daftar Pustaka

Karim, saeful. dkk 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar..
Jakarta: PT. Setia Purna Inves.

Tippler. 2000. Fisika. Jilid I dan II. Jakarta : Erlangga.

11. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik

Untuk paraktikum kali ini tidak ada kesulitan karena alat dan bahan mudah
dicari
12. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto

213
Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Alat dan bahan


Tahap percobaan

Saat percobaan
Tahap Akhir

Hasil Percobaan

214
PRAKTIKUM MANDIRI

215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
LEMBAR KERJA (LAPORAN)PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107:MODUL
3:MAKANAN

NAMA : RISMAWATI
NIM : 858553176
UPBJJ : MALANG
1.JUDUL PERCOBAAN
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN
2.TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan
3.ALAT DAN BAHAN
a) Gambar sistem pencernaan
b) Alat tulis

4.LANDASAN TEORI
Makanan atau zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekul – molekul yang
sangat kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka diperlukan adanya
proses yang dapat menyederhanakan molekul – molekul tersebut untuk diserap dan
dipergunakan oleh tubuh.
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini
dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang
akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk
yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas
dua macam, yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau
kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses perubahan makanan dari zat
yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan.
Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan
yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur,
kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.

228
229
230
231
232
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 7 OPTIK

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 3 Mata

233
1. Judul Percobaan Percobaan bintik buta
2. Tujuan
a. Dapat mengetahui bagaiamana bayangan benda jika menegenai bintik mata
b. Memantulkan jarak benda yang anda lihat yang yang bayangannya tepat
mengenai bintik buta
3. Alat dan Bahan
a. gambar A dan B
b. Tabel pengamatan
c. Alat tulis pengamatan
4. Landasan Teori
Setiap individu memiliki jarak bintik buta yang berbeda-beda dengan
individu yang lainnya saat melihat objek. Saat kita tidak dapat melihat suatu
objek pada jarak tertentu, maka itulah jarak titik buta.Semua implus syaraf
dibangkitkan oleh batang dan kerucut. Sel batang dan kerucut merupakan
bagian retina yang mampu menerima rangsang sinar tak berwarna (sel batang)
dan mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna (sel kerucut). Sel
batang dan sel kerucut ini berjalan kembali ke otak melalui neuron dalam saraf
optik, oleh karena itu objek dapat ditebak bentuknya (Campbell, 2016)
Kita melihat suatu benda dengan dua mata. Bayangan benda jatuh di retina
mata kanan dan kiri pada titik-titik yang selaras, lalu implus-implus dari titik
itu diintrepretasikan di otak sebagai suatu bayangan. Bila satu mata ditekan,
maka titik-titik selaras itu berhak posisinya akibatnya kita akan melihat dua
bayangan. (Maryati, 2016)

5. Prosedur Kerja
a. Percobaan Bintik Buta
1. Bintik buta (1)
a Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu gambar 7.13 A, tabel
pengamatan dan alat tulis
b. Tutup mata kiri anda dengan jari
c. Peganglah gambar 7.13 A dengan jarak 60 cm dari mata anda
d. Pusatkan pandangan mata anda pada tanda positif (+), selanjutnya
secara perlahan-lahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka
anda dengan pandanagn mata kanan anda tetap terfokus pada tanda
(+) twrsebut

234
e. Pada jarak berapa dari mata anda bundaran hitam (●) pada gambar
tersebut tidak tampak dalam pandangan anda mata anda
f. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan, tabel
pengamatan di bagian akhir modul ini.
2. Bintik Buta (2)
a. Perhatikan gambar 7.13 B
b. tutup mata kiri dengan jari anda, dan dengan mata kanan anda
pandanglah tanda positif (+) secara tajam, jarak gambar mulai
dengan 60 cm dari mata anda
c. Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambar tersebut ke arah muka
anda, semntara pandangan anda tertuju pada tanda (+)
d. Pada jarak berapa dari mata, garis pendek tampak menghilang dari
pandangan anda?
e. Lanjutkan gerakan gambar 7.13 B tersebut, selanjutnya pada jarak
berapa garis pendek tersebut terlihat kembali? apa yang anda lihat
antara garis panjang dengan garis pendek?
f. Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan, tabel di
bagian akhir modul
6. Hasil Pengamatan
1. Bintik Buta (1) dan (2)
a. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)
No Jarak gambar A Dengan fokus pada tanda Keterangan
dari mata anda positif (+) maka tanda
bundaran hitam
1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas
6. 55 cm Tampak jelas
7. 54 cm Kurang jelas
8. 53 cm Kurang jelas
9. 52 cm Kurang jelas
10. 51 cm Kurang jelas
11. 50 cm Kurang jelas

235
12. 49 cm Kurang jelas
13. 48 cm Kurang jelas
14. 47 cm Kurang jelas
15. 46 cm Kurang jelas
16. 45 cm Kurang jelas
17. 44 cm Kurang jelas
18. 43 cm Kurang jelas
19. 42 cm Kurang jelas
20. 41 cm Kurang jelas
21. 40 cm Kurang jelas
22. 39 cm Kurang jelas
23. 38 cm Kurang jelas
24. 37 cm Kurang jelas
25. 36 cm Kabur
26. 35 cm Kabur
27. 34 cm Kabur
28. 33 cm Kabur
29. 32 cm Kabur
30. 31 cm Kabur
31. 30 cm Kabur
32. 29 cm Kabur
33. 28 cm Kabur
34. 27 cm Kabur
35. 26 cm Kabur
36. 25 cm Kabur
37. 24 cm Kabur
38. 23 cm Kabur
39. 22 cm Kabur
40. 21 cm Kabur
41. 20 cm Kabur
42. 19 cm Kabur
43. 18 cm Kabur
44. 17 cm Kabur
45. 16 cm Kabur
46. 15 cm Kabur
47. 14 cm Kabur

236
48. 13 cm Kabur
49. 12 cm Kabur
50. 11 cm Kabur
51. 10 cm Kabur
52. 9 cm Kabur
53. 8 cm Tidak jelas
54. 7 cm Tidak jelas
55. 6 cm Tidak jelas
56. 5 cm Tidak jelas
57. 4 cm Tidak jelas
58. 3 cm Tidak jelas
59. 2 cm Tidak jelas
60. 1 cm Tidak jelas

Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (2)


No Jarak gambar A Dengan fokus pada tanda positif (+) maka :
dari mata anda
Garis pendek Garis pendek tampak
menyatu dengan garis
panjang *)
1. 60 cm Tampak jelas -
2. 59 cm Tampak jelas -
3. 58 cm Tampak jelas -
4. 57 cm Tampak jelas -
5. 56 cm Tampak jelas -
6. 55 cm Tampak jelas -
7. 54 cm Tampak jelas -
8. 53 cm Tampak jelas -
9. 52 cm Tampak jelas -
10. 51 cm Tampak jelas -
11. 50 cm Tampak jelas -
12. 49 cm Tampak jelas -
13. 48 cm Tampak jelas -
14. 47 cm Tampak jelas -
15. 46 cm Tampak jelas -

237
16. 45 cm Tampak jelas -
17. 44 cm Tampak jelas -
18. 43 cm Tampak jelas -
19. 42 cm Tampak jelas -
20. 41 cm Tampak jelas -
21. 40 cm Tampak jelas -
22. 39 cm Tampak jelas -
23. 38 cm Tampak jelas -
24. 37 cm Tampak jelas -
25. 36 cm Tampak jelas -
26. 35 cm Tampak jelas -
27. 34 cm Tampak jelas -
28. 33 cm Tampak jelas -
29. 32 cm Tampak jelas -
30. 31 cm Tampak jelas -
31. 30 cm Tampak jelas -
32. 29 cm Tampak jelas -
33. 28 cm Tampak jelas -
34. 27 cm Tampak jelas -
35. 26 cm Tampak jelas -
36. 25 cm Tampak jelas -
37. 24 cm Tampak jelas -
38. 23 cm Tampak jelas -
39. 22 cm Tampak jelas -
40. 21 cm Tampak buram -
41. 20 cm Tampak buram -
42. 19 cm Tampak buram -
43. 18 cm Tampak buram -
44. 17 cm Tampak buram -
45. 16 cm Tampak buram -
46. 15 cm Tampak buram -
47. 14 cm Tampak buram -
48. 13 cm Tampak buram -
49. 12 cm Buram -
50. 11 cm Buram -
51. 10 cm Buram -

238
52. 9 cm Buram -
53. 8 cm Buram -
54. 7 cm Buram -
55. 6 cm Hampir tidak tampak √
56. 5 cm Hampir tidak tampak √
57. 4 cm Hampir tidak tampak √
58. 3 cm Hampir tidak tampak √
59. 2 cm Hampir tidak tampak √
60. 1 cm Hampir tidak tampak √

7. Pertanyaan
1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda (●) menghilang dari
pandangan anda
2. Pada percobaan bintik mata (2) mengapa kedua gars (pendek) dan panjang
tampak menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda ? Jelaskan mengapa
demikian!

239
240
. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A,dkk. 2018. Biologi Jilid 1(Edisi 8). Jakarta:Erlangga

Campbell, Neil A,dkk. 2016. Biologi Jilid 3(Edisi 8). Jakarta:Erlangga

Maryanti, Sri. 2016. Modul Praktikum Biologi Umum. Bandung: UIN Sunan
Gunung Djati

11. Kesulitan yang Dialami, saran dan Kritik


Alhamdulillah tidak ada kendala pada percobaan kali ini

12. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto

241
Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

Keterangan :
Gambar A dan B
Pensil
Penggaris
Tabel pengamatan

Tahap Percobaan

Percobaan bintik buta 1

Percobaan bintik buta 2


Tahap Akhir

Hasil percobaan

242
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 7 OPTIK

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum 3 Mata

1. Judul Percobaan : Percobaan Iris (pupil) Mata


2. Tujuan
3. Alat dan Bahan
a. Lilin
b. korek api
c. senter
d. kucing
e. tabel pengamatan
f. alat tulis
4. Landasan Teori

Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris, dibelakang iris
terdapat lensa. Pupil dapat mengecil pada akomodasi dan konversi. Akomodasi
adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung akibat kontraksi otot
siliaris. Otot siliaris atau otot polos dapat merenggang dan mengendorkan
selaput yang menggantungkan lensa. Akomodasi dapat menyebabkan daya
pembiasan lensa bertambah kuat. Selain akomodasi, terjadi konversi sumbu
penglihatan dan kontriksi pupil bila seseorang melihat benda yang dekat
(Campbell, 2016).

Mengecilnya pupil karena cahaya ialah lebarnya pupil diatur oleh iris
sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh mata. Ditempat yang gelap
dimana intensitas cahayanya kecil maka pupil akan menbesar, agar cahaya
dapat lebih banyak masuk kemata. Ditempat yang sangat terang dimana
intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil, agar
cahaya lebih sedikit masuk kemata untuk menghindari mata agar tidak selalu,
bila mata diarahkan kesalah satu mata pupil akan berkontraksi, kejadian
tersebut dinamakan refleks pupil atau refleks cahaya pupil (Campbell, 2016)..

243
Refleks pupil dapat dilihat dari mengecil dan membesarnya pupil.
Akomodasi adalah perubahan dalam lekukan lensa mata dalam menanggapi
satu perubahan dalam melihat jarak dan kemampuan berakomodasi disebut
tempo akomodasi (Campbell, 2016).
5. Prosedur Kerja
a. Iris (pupil) pada mata manusia
1. Mintalah teman anda untuk bekerja berpasangan
2. Masuklah ke dalam suatu ruangan yang teduh (cahaya redup)
3. mintalah teman anda untuk duduk berhadapan, kemudian suruhlah
menutup mata dengan kedua tangannya, ambil dan nyalakan lilin lebih
kurang 10 cm dari mata kawan anda tersebut, selanjutnya mintalah
kawan anda untuk membuka mata kiri. selanjutnya amati pupil matanya
dengan cermat dan gambarkan ahsilnya
4. Matikan lilin dan suruhlah kawan anda membuka mata kanan,
kemudian perhatikan pula bagaimana bentuk dan keadaan pupil mata
teman anda tersebut dengan cermat dan gambarkan ahsilnya. Tuangkan
hasil pengamatan anda pada pada lembar kerja
b. Iris (pupil) mata pada kucing
1. Amati seekor kucing dan bawalah ke ruangan yang teduh
2. Amati pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil
pengamatan anda
3. Ambillah sebauh senter, kemudian sorotkan senter tersebut ke mata
kucing! Coba anda perhatikan pupil mata kucing tersebut, baik bentuk
maupun ukurannya. Selanjutnya gambarlah hasil pengamatan anda.
tuangkan setiap hasil pengamatan anda dalam tabel lembar kerja

244
245
10. Daftar Pustaka
Campbell, Neil A,dkk. 2016. Biologi Jilid 3(Edisi 8). Jakarta:Erlangga

11. Kesulitan yang Dialami, Saran dan Kritik


Alhamdulillah percobaan kali ini tidak ada kendala
12. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto


Tahap Proses (Alat dan
Bahan)

246
Alat dan bahan
Tahap percobaan

Tahap Akhir

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 9 BUMI dan ALAM SEMESTA

NAMA : RISMAWATI

NIM 858553176

UPBJJ : MALANG

Kegiatan Praktikum Batuan

1. Judul Praktikum 2 Percobaan Klasifikasi Batuan

2. Tujuan

a. Dapat mengklasifikasikan batuan


3. Alat dan Bahan
a. Beberapa batuan (minimal 5)
b. Neraca lengan
c. Gelas baker
d. Pipet

247
e. H2SO4 atau air kaki
f. HCl
g. Mangkok kaca
h. Lup

4. Landasan Teori

Kerak bumi tersusun kurang lebih 90 unsur kimia. Kombinasi unsur unsur
ini membentuk sekitar 3000 jenis mineral. Mineral inilah yang membentuk
batuan. Beranekaragam batuan terdapat di muka bumi. Batuan memiliki
berbagai bentuk, warna, kekerasan dan mineral penyusun.
Berdasarkan cara terbentuknya ada 3 macam batuan yaitu batuan beku, batuan
endapan/sedimen, batuan metamorf/malihan (Campbel, 2008)
Di bawah kerak bumi terdapat magma yaitu batuan cair yang berpijar
karena sangat panas. Magma ini dapat keluar ke permukaan bumi melalui
letusan gunung berapi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut
lava/lahar. Magma dan lava yang mengalami pendinginan akan membeku
menjadi batuan beku. Erosi dapat mengubah batuan menjadi kepingan dan
butiran. Kepingan dan butiran selanjutnya mengendap di dasar danau atau laut.
Endapan itu lama kelamaan mengeras membentuk batuan endapan/sedimen.
Batuan beku dan endapan dapat berubah karena pengaruh suhu dan tekanan
tinggi. Batuan itu akan mencair dan berubah bentuk menjadi batuan metamorf
(Campbel, 2008).
5 Prosedur Kerja
a. Jenis Batuan
Cara kerja
1. Ambillah beberapa batuan, cucilah dengan air sebersih mungkin.
Amatilah dengan warna dan baunya
2. Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik, dan dipukul dengan
palu untuk melihat keras tidaknya batuan
3. Timbanglah massa batuan dengan neraca, catat dalam lembar
pengamatan
4. Ukur volume batuan dengan cara memasukkan batuan ke dalam gelas
yang berisi air tidak penuh. Catat volume air sebelum batuan
dimasukkan dan catat volume aiar setelah ada batuan. Selisih antara
volume air setelah dan sebelum batuan dimasukkan merupakan volume
batuan, catatlah dalam lembar pengamatan tabel 9.2
5. Hitunglah massa jenis batuan tersebut

248
b. Karakteristik Batuan
Cara kerja
1. Letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok plastik
2. Teteskan 3 samapi 5 tetes HCl atau H2SO4 atau air aki dengan pipet
3. Amti yang terjadi pada batuan HCl atau H2SO4 atau air aki, catat dalam
lembar pengamatan tabel 9.3
4. Ulangi langkah 1-3 dengan batuan yang berbeda-beda jenisnya
c. Gambar Batuan
Cara kerja
1. Ambillah beberapa macam batuan
2. Gambarlah setiap batuan dengan kasar
3. Lihatlah setiap batuan dengan lup
4. Gambarlah batuan setelah dilihat dengan lup dalam lembar
pengamatan
d. Klasifikasi Batuan
Cara kerja
1. Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di
laboratorium sekolah
2. Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal
batuannya, apakah batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf atau
mineral. Catatlah dalam tabel berikut!
6 Hasil Pengamatan
a. Jenis Batuan
Tabel 9.2
No Batuan Massa (kg) Volume (m3) Massa Jenis (kg/m3)
1. Batu apung 0,028 0,10 0,28
2. Granit 0,11 0,23 0,48
3. Konglomerat 0,32 0,25 1,28
4. Batu gamping 0,95 0,15 9,63
5. Breksi 0,30 0,4 0,73

Pertanyaan
1. Sebutkan jeni-jenis batuan?
2. Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jensi batuan tersebut
3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang
lain, jelaskan?

249
250
251
252
253
254
10 Daftar Pustaka
Campbell. dkk. 2008. Biologi Jilid 1 Edisi 8. Jakarta: Erlangga

Rumanta, Maman. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :


Universitas Terbuka

12. Foto Hasil Praktikum

Tahap Awal Deskrispsi Foto


Tahap Proses (Alat dan A. Jenis Batuan
Bahan)

255
Batu konglomerat Batu gamping

Breksi batu apung

Batu Granit

B. Karakteristik Batuan

Batu gamping batu basal

Batu pualam

C. Gambar Batuan

Batu apung Batu basal

Batu gamping

D. Klasifikasi batuan

256
Tahap Akhir

Jenis batuan Karakteristik batuan

Gambar batuan Karakteristik batuan

257
258

Anda mungkin juga menyukai