Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : AGUS SUPRIYANTO


NIM : 836788907

UPBJJ UT SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA :

Nama : AGUS SUPRIYANTO


NIM/ID Lainnya : 836788907
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SD NEGERI 4 JRAKAH
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : AGUS SUPRIYANTO


NIM : 836788907
Program Studi : S1-PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan


hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya
saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Boyolali, 22 April 2021


Yang membuat pernyataan

( AGUS SUPRIYANTO )
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM
IPA DI SD PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM

A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM


1. PERCOBAAN 1 : EKOSISTEM DARAT
a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

b. Landasan teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan komponen
abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan.

c. Alat dan bahan


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

d. Cara kerja
1) Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat kuliah.
2) Kemudian mengamati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja.
4) Mencatat semua data.
5) Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Lalu mencatat
semua makhuk hidup yang ada di ekosistem.
6) Mulai mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7) Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
maupun yang hanya singgah.
8) Mengamati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.
9) Sebagai pembanding kami menentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat
tinggal
10) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

a. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan
1 Angin Semilir
2 Cahaya Terang, cerah
3 Air Jernih
4 Iklim Tropis
5 Tanah Coklat/Hitam

Gambar 2.1.
Abiotik ekosistem darat alami

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon jambu Ulat bulu Cacing
2 Pohon mangga Semut rangrang Cacing
3 Rumput teki Semut Cacing
4 Rumput Semut Mikroba
5 Pohon jati Burung Mikroba

Gambar 2.2.
Biotik ekosistem darat alami
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Pasir Kering
2 Batu-batuan Hitam/
3 Plastik Kering
4 Kayu Lapuk
5 Besi Berkarat

Gambar 2.3.
Aiotik ekosistem darat buatan

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Mawar Kupu-kupu Cacing
2 Melati Kupu-kupu Cacing
3 Rumput jepang Belalang Cacing
4 Rumput gajah Lebah Cacing
5 Pakis Cengcorang Cacing

Gambar 2.4.
Biotik ekosistem darat buatan

b. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat kita ketahui bahwa
mahkluk hidup sebagian besar berada di darat secara alami hidupnya. Tingkat organisasi
makhluk hidup sesuai dengan tujuan ekologi dimulai dari unit yang paling kecil adalah
individu yaitu makhluk tunggal suatu organism, namun tidak ada makhluk hidup yang
dapt hidup sendiri, setiap makhluk hidup tergantung pada makhluk hidup lain dan faktor
– faktor abiotikdalam lingkungannya kemudian kumpulan dari individu yang sejenis
atau species yang sama disebut populasi, beberapa populasi makhluk hidup dapat
menempati habitat yang sama membentuk komunitas , komunitas dengan faktor-faktor
abiotiknya membentuk kesatuan yang disebut ekosistem, komponen ekosistem terdiri
dari faktor – faktor abiotik, produsen, konsumen , pengurai, dan detritus.

c. Kesimpulan
Mahkluk hidup sebagian besar berada di darat dengan kehidupan secara alami ha
ini menyebabkan ekosistem darat alami lebih banyak daripada ekosistem darat buatan.
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaanekosistem
darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari
makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa
diatur oleh manusia.

d. Jawaban pertanyaan
Banyak jenis komponen yang ada didalam ekosistem, namun ekosistem yang
mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami.
Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami.
Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotik yang
banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

2. Judul percobaan : Ekosistem Perairan

a. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan
b. Landasan teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara
komponen biotik dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu
c. Alat dan bahan
1) Alat tulis
2) Kaca pembesar
3) Barometer
4) Termometer
5) Lingkungan sekitar
d. Cara kerja
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar tempat tinggal
atau sekolah tempat anda mengajar.
2) Amati komponen abiotiknya.
3) Amati komponen biotiknya.
4) Buat kesimpulan secara singkat
e. Pertanyaan
Jelaskan perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem darat dengan ekosistem
perairan.
f. Hasil Pengamatan
Tabel 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan

No Komponen abiotik Kondsi/keadaan


1 Udara Lembab
2 Tanah Basah
3 Air Jernih
4 Cahaya Redup
5 Iklim/cuaca Mendung

Tabel 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Kangkung Katak Cacing
2 Tales Ular Jamur
3 Tetean Cacing tanah Jentik-jentik
4 Lumut Kepiting Bakteri
5 Enceng gondok Ikan

Gambar 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan

g. Pembahasan
Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu :
 Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
 Produsen (organisme autotrof)
 Konsumen (organisme heterotrof)
 Pengurai (decomposer)
 Detritifor
Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan
tak hiduk mengisi hamper banyak dari komponen hidup, dapat dicontohkan yaitu air.
h. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem
perairan merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan
suatu komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-
komponen lainnya.
i. Jawaban pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari
komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling
banyakekosistem. Jika di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam
tersebut adalah terdapatnya air yang banyak pada ekosistem perairan.

3. Judul percobaan : Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi


a. Tujuan
Menentukan Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
b. Landasan teori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan.
Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang
memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan
konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan
disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling
menjalin dengan kompleks.
c. Alat dan bahan
1) Alat tulis
2) Lingkungan sekitar
d. Cara kerja
1) Ekosistem datar
a) Perhatikan Tabel 2.2 atau 2.4 dari percobaan satu. Buatlah bagan
rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari
tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertama
b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1(herbivora) pada
urutan kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai
konsumen 2 (karnivora) pada urutan ketiga dan seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya,
sehingga semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah
terdapat di dalamnhya.
d) Buatlah jaring-jaring makanannya.
e) Kelompokan komponen biotiknya kedalam tingkat trofik.
f) Buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkat trofik
komponen biotiknya.
2) Ekosistem Perairan
a) Buat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarkan
data pada tabel 2.6.
b) Bagan rantai makanan dan jaring makanan di buat pada gambar.
c) Kelompokan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik.
d) Buat bagan piramida ekologinya
e) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan,
dan bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.
e. Pertanyaan
1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat dan
ekosistem perairan?
2) Di tinjau dari data yang di peroleh, pada ekosistem mana yang lebih banyak
jenis komponen biotiknya? Mengapa demikian ?

f. Hasil pengamatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1:
Padi Tikus Ular Pengurai
Rantai makanan 2:
Padi Belalang Katak Ular Pengurai
Rantai makanan 3:
Padi Ulat Burung Pengurai

Gambar 2.7.
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem darat

Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 DaunPisang katak Ular manusia Bakteri
4 Padi tikus Kucing Bakteri
5 Eceng katak Ular Bakteri
Gondok
6 Daun jambu Ulat ayam manusia Bakteri
7 Padi belalang Burung Bakteri
8 Lumut Ulat Bakteri
9 Rumput kambing Manusia Bakteri
10 Genjer cacing ikan Bakteri

2) Ekosistem perairanBagan piramida Gambar 2.8.


ekologi pada ekosistem darat
Rantai makanan 1 :
Lumut Ikan Ular pengurai
Rantai makanan 2 :
Enceng gondok Katak Ular pengurai
Rantai makanan 3 :
Lumut ulat ikan Ular peng
urai

Gambar 2.9.
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan
Gambar 2.10.
Bagan jarring-jaring makanan pada ekosistem perairan

Tingkat trofik
No. Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung
2 Tales
3 Tetean
4 Lumut
5 Enceng gondok
6 Cacing
7 Katak
8 Ikan
9 Ular
10 Bakteri

Tabel 2.8.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan

Gambar 2.11.
Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan
g. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari
matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan
mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu
individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan
energi yang berbentuk makanan dari mahluk hidup yang satu ke mahkluk hidup yang
lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut ratai makanan
a) Tingkat trofik pertama / produsen
b) Tingkat trofik kedua / konsumen
h. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa
didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam
proses makan dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan
kelangsungan individu tersebut.
i. Jawaban pertanyaan
1) Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan
adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan
bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan
2) Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem
darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh :
hutan, sawah, kebun.
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Judul Percobaan : Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
a. Tujuan
Mengamati pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
b. Landasan teori
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah,
logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen.
Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan
turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak
negatif.
c. Alat dan bahan
1) Neraca analitik 1 buah.
2 Tabung reaksi 14 buah.
3) Rak tabung reaksi 1 buah.
4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
5) Pengaduk 7 buah.
6) Mistar dengan skala mm 1 buah.
7) Kertas untuk label secukupnya.
8) Bawang merah 14 siung.
9) Detergen serbuk 1 gram.

d. Cara Kerja
1) Sediakan larutan deergen serbuk 100%, pengencer 50%, pengencer 25%, pengencer
12,5%, pengencer 6,25%, pengencer 3,1% serta control yang berupa air ledeng/air
PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.
2) Cara menyediakan larutan
a) Larutkan, satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. kemudian beri label 100%
b) Ambil 500 mL larutan detergen 100%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 100%.
c) Ambil 500 mL larutan detergen 50%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%.
d) Ambil 500 mL larutan detergen 25%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 12,50%.
e) Ambil 500 mL larutan detergen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f) Ambil 500 mL larutan detergen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng/air
PDAM hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,10%.
3) Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hamper sama
dengan diameter lubang tabung reaksi sejumlah 14 buah. Kupas kulit epidemis
untuk menghindari bahan kimia tersisa yang terdapat dikulit epidermis tersebut.
Kupas juga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah
tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan
akar.
4) Isikan larutan detergen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi hingga
penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua tabung reaksi.
5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak dibawah
hingga menyentuh larutan detergen.
6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain
diatas tabung control (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).
7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut, lalu hitung panjang akarnya. Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar
yang mencolok perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata-ratakan). Tuliskan hasil
pengamatan Anda pada Tabel 2.9 dalam Lembar Kerja.
9) Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus :
10) Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada Grafik 2.1 dalam Lembar
Kerja.

e. Pertanyaan
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya ?

f. Hasil pengamatan
Tabel 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No Konsentrasi Rata-rata panjang akar 1 G (%)
1 Kontrol 2,3 cm 2,3 – 1,7 X 100%
2 3,1% 1 mm 2,3
3 6,25% 1 mm = 26,08 %
4 12,5% 0,5 mm
5 25% 1 mm
6 50% 0,5 cm
7 100% Tidak tumbuh / mati
Rata-rata : 1,7
Hambatan
Pertumbuhan
(%)

Konsentrasi 0 3,1 5,25 12,5 25 50 100

Grafik 2.1.
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

g. Pembahasan
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
lingkungan kebutuhan hidup manusia. Antara lain kebutuhan akan pangan,
pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimilikinya. Manusia telah memperoleh manfaat tersebut ternyata
juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat
mengancam keseimbangan ekosisitem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, dan
tumbuhan yang hidup di dalamnya.
h. Kesimpulan
Dalam kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industry yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organism target maupun non target.
i. Jawaban pertanyaan
1) Larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbahan akar yaitu
100%
2. Judul percobaan : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen tehadap perkecambahan kacang hijau.

b. Landasan teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji
yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi
yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap
air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel
embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran
air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon
asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium
dari asam sulfonat

c. Alat dan bahan


1) Neraca analitik/sendok the 1 buah.
2) Gelas kimia 600 mL 10 buah.
3) Kertas saring/tissue secukupnya.
4) Kertas timah secukupnya.
5) Mistar dengan skala mm 1 buah.
6) Kertas untuk label secukupnya.
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah.
8) Air ledeng secukupnya.
9) Detergen serbuk 1 gram

d. Cara kerja
1) Sediakan larutan detergen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta control
yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang
telah diberi label tersebut.
Label I : 100%
Label II : 50%
Label III : 25%
Label IV : 12,5%
Label V : 6,25%
Label VI : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.
2) Cara menyediakan larutan
cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat
pad acara menyediakan larutan pada percobaan 1: pengaruh detergen terhadap
pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa).
3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol I, II, III, IV, V, dan VI.
Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue (lihat Gambar
2.1).
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang
yang mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan
dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10
butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV,
10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, 10 butir dalam larutan
kontrol (air ledeng/air PDAM). Biarkan rendaman selama lima menit.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang
baik agar hilum mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 mL.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan,
ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang
tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada
pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap
kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja Tabel
2.10.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24
jam dan 48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda.
Misal 24 jam dengan warna merah, 28 jam dengan warna hitam.

e. Pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
2) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati ?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus di tutup dengan
kertas timah ?

f. Hasil pengamtan
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen


Hari ke-1 (24)
No.
100 12,5 6,25 3,1
50% 25% Kontrol
% % % %
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-
1 1 2 2 3 4 6
rata

Konsentrasi larutan deterjen


Hari ke-2 (24 jam)
No.
100 12,5 6,25 Kontr
50% 25% 3,1%
% % % ol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-
2 2 3 3 4 5 7
rata
Panjang kecambah kacang hijau

Konsentrasi
Grafik 2.2.
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

g. Pembahasan
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
h. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi
tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi
pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan
pada akhirnya akan mati.
i. Jawaban pertanyaan
1) Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2) Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MAKANAN

NAMA : AGUS SUPRIYANTO


NIM : 836788907

UPBJJ UT SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA :

Nama : AGUS SUPRIYANTO


NIM/ID Lainnya : 836788907
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SD NEGERI 4 JRAKAH
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : AGUS SUPRIYANTO


NIM : 836788907
Program Studi : S1-PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan


hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya
saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Boyolali, 26 April 2021


Yang membuat pernyataan

( AGUS SUPRIYANTO )
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM
IPA DI SD PDGK4107 MODUL 3
MAKANAN

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan
e. Tujuan
Dapat mengelompokan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

f. Landasan teori
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan
lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola
menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3.Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

g. Alat dan bahan


1) Tempat plastik
2) 20 macam bahan makanan

h. Cara kerja
1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2) Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
3) Catat semua data masing- masing kelompok itu dalam kolom yang sudah di
sediakan.
4) Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.

i. Pertanyaan
1) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat di perlukan oleh Balita?
2) Zat makanan apakah yang terutama di perlukan untuk orang yang bekerja?
3) Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat di perlukan?
j. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1.
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi

No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √

k. Pembahasan
Gambar 3.1.
Setiap jenis gizi yangPengelompokan
kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat
bahan makanan
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan
yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh
kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan
saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang
sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah,
susu, kelapa . Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber
asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas
tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi
karbohidrat kalori, mineral.

l. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
yang dijadikan sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang
mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu,
kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.

m. Jawaban pertanyaan
1) Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan karbohidrat
2) Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3) Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran


a. Tujuan
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.

b. Landasan teori
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat
banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun
dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan
terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran
diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara
umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak
mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan
seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu
satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung,
buncis, bayam, seledri,
daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya
Pengelompokan Sayuran
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman
dan berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar,
umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai
sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya,
kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari
bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong dari bagian buahnya,
kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya
Alat dan bahan
1) Tempat plastik
2) 20 macam sayuran

c. Cara kerja
1) Kumpulkan 20 macam sayuran
2) Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok sayuran
daun, sayuran buah, sayuran akar/ubi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah di sediakan.
4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

d. Pertanyaan
1) Bila di lihat dari “Triguna Makanan’ sayuran termasuk ke dalam kelompok zat
makanan apa saja ?
2) Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, baewang
merah, dan terong?
e. Hasil pengamatan
Tabel 3.2.
Pengelompokan sayuran

Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No kacang
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun singkong 
5 Daun pepaya 
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Melinjo 
10 Nangka 
11 Waluh 
12 wortel 
13 Kentang 
14 Kacang panjang 
15 Kacang merah 
16 Buncis 
17 Kapri 
18 Mentimun 
19 Rebung 
20 Tauge 

Gambar 3.2.
Pengelompokan sayuran

f. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman.
Contoh: tauge, rebung
g. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1) Sayuran daun
2) Sayuran buah
3) Sayuran umbi/akar
4) Sayuran kacang-kacangan
5) Sayuran tunas
h. Jawaban pertanyaan
1) Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2) Termasuk ke dalam kelompok makanan
a) Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b) Brokoli termasuk sayuran
c) Cabe termasuk sayuran buah
d) Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e) Terong termasuk sayuran buah
3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna

a. Tujuan
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4
sehat 5 sempurna.

b. Landasan teori
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang
lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini
dikarenakan pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang
justru akan memberikan beban baru pada masalah gizi di indonesia
Karena itulah, dibuat pedoman baru berupa pedoman gizi seimbang, yang tergambar
pada tumpeng gizi seimbang di bawah ini.
Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4 sehat
yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak ditentukan porsi
dan jenis yang disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.
Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga
termasuk keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan
beberapa poin lainnya yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah
sumber protein. yang dalam pedoman gizi seimbangn disatukan dalam kelompok sumber
protein hewani bersama dengan ikan, telur, dan daging.
Alat dan bahan
1) Tempat plastik
2) Berbagai bahan makanan

c. Cara kerja
1) Siapkan bahan makanan yang di perlukan untuk membuat menu makanan
2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syatar 4 sehat
5 sempurna.
3) Sebutkan masakan yang di hasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukan ke
dalam kolom yang sudah di sediakan.
4) Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok bahan
makanan pokok.
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah di
sediakan.
6) Simpulan apa yang dapat di ambil dalam percobaan ini?

d. Pertanyaan
1) Apa yang di maksud dengan 4 sehat 5 sempurna? Jelaskan!
2) Apa yang di maksud dengan triguna pangan? Jelaskan!
e. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :
Tabel 3.3.
Makanan 4 sehat 5 sempurna
No Jenis Kelompok Jenis
masakan makan bahan Zat Makanan
makan
Karbohidr Protei lema vitamin
at n k
1 Nasi putih Makanan Beras

pokok
2 Oseng Lauk pauk Tempe
tempe kacang

+kacang penjang 
panjang
3 Sayur lodeh sayuran Terong
Temple
 
Tahu
Santan
4 Pepes ikan Lauk pauk Ikan

tongkol tongkol
5. pisang Buah

buahan

Gambar 3.3.
Makanan 4 sehat 5 sempurna

f. Pembahasan
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi ang seimbang ada
unsur karbohidra, protein, lemak, dan Vitamin

g. Kesimpulan
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan
makan harus serat, kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.

h. Jawban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan
tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
1) Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
2) Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
3) Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. Judul Percobaan : Uji Karbohidrat
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan makananan yang mengandung karbohidrat.

b. Landasan teori
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat
diuji dengan pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan
iodium memperlihatkan perubahan warna menjadi warna biru tua mendekati hitam.
Jadi bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan iodium dalam KI
akan berubah warnanya menjadi biru-ungu atau hitam. Untuk membantu agar warna
itu agar dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan
yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan iodium
maka yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya adalah bahwa jangan terlalu
pekat dalam mencampur larutan, karena larutan iodium beracun dan dapat
mengiritasi kulit. Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas
unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri
dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen (Rumanta, 2014).

c. Alat dan bahan


1) Piring plastik 1 buah
2) Pipet 1 buah
3) Pisang 1 iris kecil
4) Apel 1 iris kecil
5) Nasi 2-3 butir
6) Telur rebus
7) Tahu putih
8) Margarin seujung sendok
9) Biskuit 1 potong kecil
10) Tepung terigu 1 sendok kecil
11) Gula pasir 1 sendok
12) Kentang 1 iris kecil
13) Kalium iodida 0,1 M 10 Ml

d. Cara kerja
1) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini .
2) Susun semua makanan dan diberi nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji di atas piring plastik / wadah lainnya.
3) Tetesi satu per satu satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan
Betadine. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang
menunjukan warna biru-ungu atau hitam setelah ditetesi larutan yodium.
4) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat yang mengandung amilum.
e. Hasil pengamatan
Tabel 3.4.
Uji Karbohidrat

Warna
No. Bahan Makanan Sebelum Sesudah diberi Keterangan
diberi Yodium
Yodium
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
4. Telur Rebus (bagian Putih Putih X
putih) kekuningan
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam √
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam √

Gambar 3.4.
Uji Karbohidrat

f. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol
yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian
sebagai berikut :
 Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang
mengandung karbohidrat (amilum).
 Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel
tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan
bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
 Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya
memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
 Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu
tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
 Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).
 Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
 Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
 Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

g. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung
terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol
maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.
h. Jawaban pertanyaan
1) tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam.
Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti
warna semula.
2) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Judul percobaan : Uji Lemak
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

b. Landasan teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui ciri – ciri sumber
makanan yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalkan
minyak goreng jika bahan tersebut dipegang atau diraba maka akan terasa licin, dan
bila ditempelkan pada kertas koran, maka kertas akan meninggalkan bekas minyak
pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat
karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, akan tetapi bekas minyak
tidak akan hilang dan tetap menempel di kertas tersebut karena minyak tidak
menguap. Agar lebih jelas lagi dapat dilakukan pengujian sederhana tentang ada
tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan seperti tersebut di atas (Rumanta, 2014).

c. Alat dan bahan


1) Piring plastik
2) Pipet 2 buah
3) Kertas coklat sampul berukuran 10x10 cm 12 lembar
4) Lampu senter
5) Lilin
6) Sendok
7) Kemiri 2 butir
8) Margarine
9) Wortel
10) Seledri
11) Biji jagung kering
12) Singkong kering
13) Kacang tanah
14) Pepaya
15) Santan 1-3 sendok
16) Minyak goreng
17) Susu 1-3 sendok
18) Air 5 mL

d. Cara kerja
1) siapkan kertas sampul dua buah
2) Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat
3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas
coklat yang lain.
4) Biarkan kertas tersebut selama 10 menit. Sesudah itu periksa keduanya dengan
menghadap ke cahaya. Amati dan catat keadaan kertas tersebut. Manakah kertas
yang masih meninggalkan bekas?
5) Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan nama,
jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri, (2)
margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7)
kacang tanah kering, (8) pepaya, (9) santan, (10) susu.
6) Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan selama 10 menit
7) Kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain.
8) Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu persatu. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak?

e. Hasil Pengamatan
Tabel 3.5.
Uji Lemak

Meninggalkan bekas
No Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
. Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah √ Mengandung lemak
kering
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

Gambar 3.5.
Uji lemak

f. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kemiri mengandung lemak.
 Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
 Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
 Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
 Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
 Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung
lemak.
 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
 Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
 Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
g. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1) Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng.
2) Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.

h. Jawban pertanyaan
1) bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklat biasa.
2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3) Sumber lemak
a) Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
b) Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.
3. Judul Percobaan : Uji Protein
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein

b. Landasan teori
Protein adalah zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
mengganti bagian sel – sel tubuh yang rusak. Keberadaan protein dapat diuji dengan
cara membakar bahan yang akan diuji dengan menambahkan larutan tembaga sulfat,
(perlu diketahui bahwa larutan tembaga sulfat adalah racun, hati – hati jangan sampai
tertelan). Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar dapat
mengeluarkan bau yang tidak enak seperti bau bulu ayam yang terbakar, bau tersebut
menandakan bau dari protein yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji
dengan tembaga sulfat terhadap makanan yang diuji, sebelumnya bahan makanan
tersebut diberi larutan air kapur, dengan tujuan agar bila makanan tersebut tercampur
dengan larutan tembaga sulfat, makanan akan terbentuk menjadi warna ungu.
Semakin gelap warna ungu yang terjadi menunjukkan semakin tinggi pula kadar
protein yang terdapat dalam bahan yang diuji tersebut (Rumanta, 2014).

c. Alat dan bahan


1) Piring
2) Pipet
3) Lilin
4) Alas gelas/piring
5) Cangkir
6) Sendok
7) Korek api
8) Jepitan jemuran
9) Kertas label
10) Air kapur 10 mL
11) Air 10 Ml
12) Gula pasir 1 sendok
13) Putih telur yang di rebus
14) Roti
15) Tempe
16) Daging ayam
17) Tepung terigu
18) Tembaga sulfat
19) Bulu ayam 1 helai
20) Seledri
21) Kangkung

d. Cara kerja
1) Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas. Jepitlah bulu ayam dengan penjepit,
kemudian bakarlah di atas ntala lilin. Jelaskan bau yang di timbulkannya.
2) Jepitlah satu per satu bahan yang akan di uji, kemydian bakar di atas nyala lilin.
Seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam. Amati bau yang di
timbulkan. Manakah bau yang sama seperti bau bulu ayam.
3) Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran
4) Selanjutnya lakukan dengan cara uji dengan tembaga sulfat sebagai berikut :
larutkan 2 sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air, aturlah bahan
makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji
meliputi gula pasir, roti, tempe, daing ayam, dan tepung terigu.
5) Siapkan dua buah pipet, berikan label satu untuk mengisap air dan yang lainnya
untuk mengisap larutan tembaga sulfat.
6) Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada
daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan
catat perubahan warna yang terjadi.

e. Hasil pengamatan

Tabel 3.6.
Uji Protein

Mengandung Protein
No. Jenis bahan Ya Tidak Keterangan
makanan
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung protein
7. Seledri √ Mengandung protein

Gambar 3.6.
Uji Protein

f. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya
dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain yang
dibakar.
 Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
 Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
 Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
 Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya
sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri
mengandung protein.
 Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal
itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
 Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa roti tidak mengandung protein.

g. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu
ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)
dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak sama dengan
bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung

h. Jawaban pertanyaan
1) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
D. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Judul Percobaan : Struktur system pencernaan
a. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan

b. Landasan teori
Makanan atau zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekul – molekul
yang sangat kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka
diperlukan adanya proses yang dapat menyederhanakan molekul – molekul tersebut
untuk diserap dan dipergunakan oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan terbagi menjadi dua, yaitu pencernaan kimiawi dan
pencernaan mekanik. Percernaan kimiawi melibatkan peran enzim dalam proses
mengolah makanan. Sedangkan pencernaan mekanik merupakan proses
menghancurkan makanan menggunakan otot – oto dan alat bantu.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus,usus besar,
rectum, anus dan organ – organ lain yang berperan dalam pencernaan seperti hati,
empedu dan kelenjar pancreas.
c. Alat dan bahan
1) Gambar sistem pencernaan
2) Alat tulis

d. Cara kerja
1) Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir
modul ini.
2) Urutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut
3) Tuliskan bagian-bagian tadi pada lembar kerja
4) Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

e. Hasil pengamatan

Gambar 3.7.
Sistem Pencernaan
f. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran makanan
dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung ) dan kimiawi ( penghancuran
makanan dengan bantuan enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari
makanan )

g. Kesimpulan
Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut, kerongkongan
, lambung, usus halus, usus besar, anus.

h. Jawaban
1) Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.
2) a. Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin
b. lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida
c. usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase, peptidase.
Pangkreas menghasilkan enzim lipase, amilase, tripsinogen.
3) Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase
 Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton
 Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa
 Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa
 Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
 Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan gliserol
 Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa
 Trispsin mencernakan protein dan popton menjadi dipeptida dan asam
amino

Anda mungkin juga menyukai