Winarti858427089
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN,
DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP
MODUL 1 KEGIATAN PRAKTIKUM 3
Tutor:
1
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
Catatan:
Siklus hidup Drosophila sp.
Adapun siklus hidup Drosophila sp adalah sebagai berikut. Telur Drosophila sp.
Berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 mm. Setelah telur menetas akan terbentuk larva.
Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit. Larva besar kemudian
akan bergerak menuju tutup botol dan lama-lama pergerakannya melamban dan siap
menajdi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca dekat sumbat botol dan
pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna kuning, kemudian menjadi coklat tua dan
akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa).
c. Dasar Teori
Siklus hidup Drosophila sp adalah sebagai berikut. Telur Drosophila sp.
Berbentuk lonjong dengan panjang ± 0,5 mm. Setelah telur menetas akan terbentuk
larva. Larva tumbuh membesar dengan beberapa kali pergantian kulit. Larva besar
kemudian akan bergerak menuju tutup botol dan lama-lama pergerakannya melamban
dan siap menajdi pupa. Pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca dekat sumbat
botol dan pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna kuning, kemudian menjadi
coklat tua dan akhirnya menetas menjadi imago (lalat dewasa).
Rumanta, Maman, dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
d. Cara kerja
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memperkirakan banyak nya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan lalat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 Tape menggunakan penumbuk atau blender.
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakan lah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah ada lipat kedalam setiap
botol kultur ( botol selai)
terperangkap
3. Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan , dengan cara sebagai berikut :
a. Masukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati
kedalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/choloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah diatas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam botol
kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam/terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan daitas kertas saring. Biasanya dalam waktu
lebih kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang.
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur ditempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secarav teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, purpa, purpa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan
anda pada lembar kerja (Tabel 1.11)
e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.11
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
f. Pembahasan
Dalam percobaan perkembangan terkendala untuk dilakukan karena lalat buah mati 3-4
jam setelah dimasukkan botol kultur, dan sudah dicoba sampai berkali-kali percobaan
penangkapan lalat buah dan memasukkan ke botol kultur tetap ditemukan hal yang
sama, sehingga percobaan pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan lalat
buah tidak dapat dilanjutkan.
g. Kesimpulan
Lalat buah mati kemungkinan dikarenakan kehabisan oksigen dan terbatasnya ruang
gerak lalat dalam botol kultur.
h.Pertanyaan
1) Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telur nya?
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
i. Jawaban Pertanyaann
………………………………………………………………………………………
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur
yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah
tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah
subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm hingga 20 cm. Putik
(pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke
bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak
menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan
penempelan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_sepatu
c. Cara Kerja
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota,benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja ( Gambar 1.1), dan lengkapilah
dengan keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopak nya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang anda amati
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga? Catatlah hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar
( Loup), amatilah bagian kepala sari (anthera). Apakah Anda melihat adanya serbuk
sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak dibagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian Ovarium, tangkai putik,
dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium , tangkai putik, dan kepala putik.
Tuangkan hasilnya pada lembar kerja ( Gambar 1.2)
a. Hasil Pengamatan
Serbuk sari
Mahkota
Bakal buah/ovarium
Tangkai bunga
Gambar 1.1
Morfologi Bunga Sepatu Kelopak
Gambar 1.1
Sayatan Vertikal bunga sepatu
b. Pembahasan
1. Kelopak bunga sepatu berwarna hijau. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip.
Menyatu dengan tangkai bunga.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak
bunga, besar dan indah, tersusun berjajar. Mahkota berbentuk bundar dan
lebar, berwarna merah.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga.
Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari
yang ditutupi serbuk sari. Berwarna kuning, dan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan jantan.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga.
Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan betina.
5. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah).
c. Kesimpulan
Bunga sepatu merupakan salah satu bunga yang sempurna. Dalam hai ini
mempunya seluruh bagian bunga.
d. Pertanyaan
1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang Anda amati ?
2. Apa Fungsi benang sari dan putik ? Jelas kan
e. Jawaban Pertanyaan
1. Kurang lebih 20an benang sari.
2. Bennag sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan, dimana pembentukan sari/sel
jantan di kepala sari. Putik berfungsi sebagai alat kelamin betina, dimana
didalamnya terdapat ovarium atau bakal buah.
c. Dasar Teori
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembanbiakan secara tidak kawin pada
tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/23/163000169/apa-yang-dimaksud-
dengan-perkembangbiakan-vegetatif-alami-?page=all.
d. Cara kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal Anda
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
(misalnya : dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi )
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang
5. Gambarlah morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif
alami tuangkan hasilnya pada lembar kerja Tabel 1.12
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.12
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
3. Tumbuhan : Tanaman
Temulawak
Perkembangbiakan :
Rhizoma/Akar Rimpang
c. Kesimpulan
Beberapa tumbuhan disekitar kita banyak yang berkembangbiak dengan cara
vegetative alami, diantaranya tanaman pisang, amarilis, temulawak, kadaka,
anggrek.
c. Dasar Teori
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan tanpa melalui
perkawinan. Proses perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan melibatkan campur
tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak cara vegetatif buatan adalah tanaman
yang memiliki kambium. Tanaman yang tidak berkambium atau bijinya berkeping satu
(monokotil) tidak banyak diperbanyak dengan cara vegetatif buatan.
Cara perkembangbiakan vegetatif buatan Perkembangbiakan vegetatif buatan bisa
dilakukan beberapa cara, seperti mencangkok, menempel (okulasi), menyambung, stek,
dan merunduk.
Berikut adalah cara perkembangbiakan vegetatif buatan:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/23/140000269/apa-yang-dimaksud-dengan-
perkembangbiakan-vegetatif-buatan?page=all.
d. Cara Kerja
1. Okulasi ( menempel )
a. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel, misalnya tanaman mangga simanalagi
b. Tentukan pula jenis tanaman mangga yang masih muda dengan diameter batang ±1
cm ( sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat untuk dijadikan batang bawah.
c. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
d. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel (
mangga simanalagi atau yang lainnya) dengan ukuran yang sama dengan torehan
pada batang bawah
e. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
f. setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah (gambar 1.10)
2. Menyambung
a) Carilah tanaman bawah ( root stock ), kira-kira sebesar jari kelingking
b) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5cm dari permukaan
tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut ( Gambar 1.11 B)
c) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan
dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan
kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit
sayatan pada potongan batang bawah tersebut ( Gambar 1.11C)
d. sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikatlah dengan menggunakan
selotip transparan atau tali rapia (Gambar 1.11D-E)
e. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak ( Gambar 1.11)
Gambar 1.11
3.Mencangkok
a. Tentukan jenis tanaman yang Anda inginkan untuk dicangkok (tanaman mangga,
jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan syarat memiliki kambium dan mudah Anda
jumpai).
b. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
c. Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang.
d. Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih.
e. Biarkan mengering selama 6 -2 jam.
f. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
g. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya (Gambar 1.12).
a. Hasil Pengamatan
1.Menempel
Tabel 1.13
Menempel ( Okulasi )
Tabel 1.14
Menyambung (enten)
2. Mencangkok
Tabel 1.15
Mencangkok
b. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang dilakukan pada kegiatan menempel pada awalnya
sudah ada tunas baru yang segar, sampai hari ke-4 daun pada tunas mulai layu, dan
gugur pada hari ke-5. Mulai hari ke-6 sampai hari ke-10 belum ada pertumbuhan
tunas baru, tapi hasil tempelan sudah menempel di batang bawah pohon induk.
Dari percobaan yang dilakukan pada kegiatan menyambung menunjukkan
bahwa pada hari ke-1 masih terlihat segar dan mata tunas belum muncul, pada hari
ke-2 daun mulai layu, batang masih segar. Pada hari ke-3 hingga hari ke-5 daun
kering, tetapi batang masih segar dan mata tunas belum tumbuh. Pada hari ke-6 daun
gugur, batang tidak kering serta belum tumbuh mata tunas, dan batang belum
tersambung. Pada hari ke-10, tanaman mulai tumbuh mata tunas pada batang pada
hari ke 10, batang belum tersambung dengan kuat.
Pada kegiatan mencangkok, hari ke-1 sampai ke-10 belum menunjukkan
tumbuhnya akar pada daerah yang dicangkok. Adapun pohon yang dicangkok adalah
pohon sirsak.
c. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif buatan yaitu cara memperbanyak tanaman dengan
bantuan manusia. Dalam melakukan perkembangbiakan vegetative buatan ini harus
sesuai dengan cara kerja, karena beberapa percobaan bisa saja gagal.
d. Pertanyaan
e. Jawaban Pertanyaan
1. Karena bentuk tempelan yang tidak simetris dengan medan tempel, maka celah-celah
tersebut perlu ditutup dan direkatkan, yaitu dengan cara mengoles vaselin di sekeliling
tempelan.
2. Agar pertumbuhan tunas maksimal, dan nutrisi yang didapat bisa diserap tunas baru.
3. Hari ke-10
4. Lebih dari hari ke-10 .
5. Agar getah kambium mengering dan cepat tumbuh akar.
6. Sampai hari ke-10 belum terlihat tumbuh akar.
DOKUMENTASI KEGIATAN
a. Percobaan Lalat Buah
b. Percobaan Menempel
Persiapan
d. Percobaan Menyambung
Hari ke-5
Hari ke-3 Hari ke-4
Hari ke-6 Hari ke-7 Hari ke-8 Hari ke-9 Hari ke-10
18