Anda di halaman 1dari 27

LKPI

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD


MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH :
INDARWATI
NIM 856449129

UPBJJ-UT PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
DATA MAHASISWA

Nama Indarwati
NIM/ID Lainnya 856449129
Program Studi PGSD S1
Nama Sekolah SDN 012 Tuah Indrapura
DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama Elza Rachman Panca Priyanda, M.Pd


NIM/ID Lainnya 16002223
Instansi Asal -
Nomor Hp 081268822815
Alamat Email ezarachman9@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : INDARWATI
NIM : 856449129
Program Studi : PGSD S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum IPA ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Batang Batindih, 20 September 2020


Yang membuat pernyataan

INDARWATI
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
1. Ciri-Ciri Umum Makhluk Hidup
a. Tujuan Percobaan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

b. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis.
2) Tabel pengamatan.
3) Alam sekitar.

c. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri
tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Benda tak hidup
adalah benda-benda yang tidak pernah hidup, misalnya batu, angin, air, udara, tanah,
dan kendaraan. Benda mati adalah benda-benda yang pernah hidup kemudian
mengalami kematian karena penyakit atau sebab lainnya. Ciri-ciri makhluk hidup
antara lain :
1) Bernafas
Bernapas atau yang biasa disebut respirasi adalah proses masuknya udara dari
luar yang mengandung oksigen dan pengeluaran udara dari dalam paru-paru.
Udara yang keluar dari paru-paru mengadung karbondioksida dan uap air.
Oksigen yang dihirup ke dalam tubuh digunakan untuk proses oksidasi zat
makanan di dalam tubuh supaya diperoleh energi untuk beraktivitas atau
melakukan kegiatan sehari-hari. Setiap mahkluk hidup mempunyai cara dan
alat pernapasan yang berbeda-beda satu sama lain. Contohnya manusia,
mamalia dan unggas yang bernapas menggunakan paru-paru. Sedangkan
tumbuhan bernafas menggunakan lentisel dan stomata yang terdapat pada
bagian batang dan daun tumbuhan.
2) Bergerak
Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh atau sebagian dari tubuh mahkluk
hidup karena adanya rangsangan. Perpindahan seluruh bagian tubuh terjadi
pada manusia dan hewan. Gerakan yang dilakukan manusia dan hewan itu
disebut gerak aktif, karena dapat dilihat dengan jelas. Gerakan yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak dapat diamati secara langsung. Gerakan tersebut hanya
dapat diamati dari adanya hasil gerakan tersebut. Gerakan yang dilakukan oleh
tumbuhan itu bersifat pasif. Gerak berpindah tempat pada tumbuhan disebut
gerak taksis.
3) Peka Terhadap Rangsang
Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan menerima dan memberikan
reaksi terhadap rangsang yang biasa disebut iritabilitas. Setiap mahkluk hidup
mempunyai kemampuan menanggapi rangsang yang berbeda-beda satu sama
lain. Manusia dan hewan bertulang belakang memiliki alat-alat indra untuk
menerima rangsang dari luar tubuh dan memberi tanggapan (mereaksi
rangsang) dengan gerakan. Tanaman di dalam pot yang disimpan dalam
ruangan akan tumbuh ke arah datangnya cahaya. Kepekaan terhadap rangsang
menunjukan bahwa di dalam tubuh mahkluk hidup terjadi proses pengaturan,
sehingga ia bisa menanggapi rangsangan dari luar tersebut.
4) Memerlukan Makanan (Nutrisi)
Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makanan atau nutrisi untuk
mempertahankan hidupnya. Makanan tersebut diperlukan sebagai sumber
energi untuk melakukan proses-proses kehidupan. Cara mendapatkan makanan
maupun cara makan setiap makhluk hidup berbeda-beda. Manusia dan hewan
memperoleh makanan dari makhluk hidup lain. Sedangkan tumbuhan dapat
membuat makanan sendiri dengan proses fotosintesis.
5) Tumbuh dan Berkembang
Manusia, hewan, dan tumbuhan mengalami pertumbuhan selama hidupnya.
Pertumbuhan merupakan perubahan dari kecil menjadi besar karena
bertambahnya jumlah sel dan volume sel. Proses pertumbuhan tersebut tidak
dapat kembali/balik (irreversible).
6) Mengeluarkan Zat Sisa
Setiap makhluk hidup melakukan metabolisme dalam tubuhnya. Pada proses
metabolisme, selain menghasilkan energi juga menghasilkan zat sisa yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika tidak segera dikeluarkan, kadar zat
sisa yang tinggi akan mempunyai efek yang berbahaya dan menjadi racun
dalam tubuh.
7) Berkembang Biak
Cara makhluk hidup dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah
dengan cara berkembang biak atau biasa disebut reproduksi. Dalam proses
perkembangbiakan, kemungkinan besar sifat anak akan mewarisi sifat
induknya. Cara perkembangbiakan pada makhluk hidup yang beranekaragam
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara kawin atau generatif dan
secara tidak kawin atau vegetatif.
8) Beradaptasi
Makhluk hidup harus bisa beradaptasi terhadap lingkungannya. Adaptasi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.

d. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal.
3) Mencari lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) di sekitar
tempat tinggal.
4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5) Mengamati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah dicatat tersebut
dengan cermat.
6) Memberi tanda cek (  ) sesuai dengan ciri-ciri yang diamati, pada tabel
dalam lembar kerja yang disediakan.

e. Hasil Pengamatan
Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan
sekitarnya, saya menemukan 10 makhluk hidup diantaranya 5 hewan dan 5 tumbuhan
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Ciri-Ciri Makhluk Hidup *)
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Kucing √ √ √ √ √
2 Ayam √ √ √ √ √
3 Kelinci √ √ √ √ √
4 Ikan √ √ √ √ √
5 Sapi √ √ √ √ √
6 Pohon Pisang √ √ √ √ √
7 Tanaman Cabai √ √ √ √ √
8 Pohon Pepaya √ √ √ √ √
9 Tanaman Semangka √ √ √ √ √
10 Rumput Gajah Odot √ √ √ √ √

*) Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan.
2. Bernafas.
3. Perlu makan (nutrisi).
4. Tumbuh.
5. Berkembang.

f. Pertanyaan-Pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang ?
Jelaskan !
Jawaban :
Ya, tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang.
Gerak tumbuhan yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada
tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan
arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi
arah datangnya rangsang). Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu
disentuh atau terkena rangsangan daunnya akan menutup.
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan !
Jawaban :
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu sebagai berikut :
 Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernapasan.
 Hewan dan tumbuhan memerlukan makanan dan air.
 Hewan dan tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang.
 Hewan dan tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan secara
kawin atau tak kawin.
 Hewan dan tumbuhan menerima dan memberikan tanggapan terhadap
rangsang.

Perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu sebagai berikut :
Tumbuhan :
 Reaksi terhadap rangsang lambat/ terbatas, umumnya menetap atau
bergerak sebagian tubuh.
 Tidak memiliki alat pernapasan khusus, mengambil dan mengeluarkan
gas secara pasif.
 Menyusun zat-zat makanan sendiri dari zat-zat sederhana yang ada
dilingkungannya, makanan diambil dalam bentuk gas dan cair.
 Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada di daerah tumbuh
tertentu, bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh
tak tentu.
 Pembuahan terjadi di alat perkembangbiakan betina, umumnya jumlah
anak banyak, tidak dipelihara dan dilindungi induk.
Hewan :
 Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah
tempat.
 Memiliki alat pernapasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas
secara aktif.
 Makan makhluk hidup lain, makanan diambil dalam bentuk padat dan
cair.
 Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua
bagian tubuh dan jumlah  bagian tubuh tertentu/ pasti.
 Pembuahan dapat terjadi di daam tubuh maupun luar tubuh, umumnya
jumlah anak terbatas dipelihara dan dilindungi induk.

g. Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup di atas
menunjukkan bahwa tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu
bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan
berkembang.
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda jika hewan dapat bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang dengan cara perpindah tempat sedangkan pada tumbuhan
dapat melakukan gerak akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas dan
tumbuhan tidak dapat perpindah tempat.
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus),
sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan  prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan
hewan memakan  bentuk yang sudah jadi. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh
dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan  besar maupun beratnya.

h. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa hewan dan
tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup.
Masing-masing memerlukan makan dan minum, berkembang biak, tumbuh kembang,
bernafas dan peka terhadap rangsangan. Tetapi dari semua itu terdapat berbagai
perbedaan baik dalam proses bernafas, cara memperoleh makanan dan minuman, cara
berkembang biak, cara tumbuh kembang dan cara menanggapi rangsangan.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
https://kumpulanilmu.com/ilmu-alam/pengertian-makhluk-hidup/#:~:text=Pengertian
%20makhluk%20hidup%20menurut%20Kimball,melakukan%20metabolism%2C
%20dan%20bersifat%20rumit

j. Kesulitan Yang Dialami


Kesulitan pada saat pengamatan di lapangan, sulit mengamati gerak dan bernafas pada
tumbuhan.

k. Foto Praktikum

Foto-Foto Berseri Hasil Praktikum


Tahap Awal/ Pembukaan Deskripsi Gambar
Menyiapkan alat
tulis, alat
dokumentasi, dan
tabel pengamatan.

Tahap Kegiatan Deskripsi Gambar


Melakukan
pengamatan ciri-
ciri makluk hidup
pada : kucing,
ayam, kelinci, ikan,
sapi, pohon pisang,
tanaman cabai,
pohon pepaya,
tamana semangka,
dan rumput gajah
odot.
Tahap Akhir Deskripsi Gambar
Kucing, ayam,
kelinci, ikan, sapi,
pohon pisang,
tanaman cabai,
pohon pepaya,
tanaman semangka,
dan rumput gajah
odot adalah
termasuk makluk
hidup yang
mempunyai ciri-
ciri bergerak,
bernafas, perlu
makan, tumbuh dan
berkembang.

2. Gerak Pada Tumbuhan


a. Tujuan Percobaan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

b. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah.
c) Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d) Alat-alat tulis dan penggaris.
2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang merah secukupnya.
d) Air secukupnya.

c. Landasan Teori
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan. Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun,
gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan
maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan
oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu. Pada prinsipnya,
gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan
terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Sebagai
tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin
menuju kearah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah
tertentu. Beberapa jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan
menjadi tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.
1) Tropisme
Tropisme adalah gerakan tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar.
Rangsang dari luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-
macam. Misalnya cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dan sentuhan atau
singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan
menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan tigmotropisme.
 Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju kearah
cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme
positif. Apabila gerakan tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka
disebut fototropisme negatif. Contoh gerak fototropisme positif adalah
tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
 Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas,
maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah
pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme
positif. Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang
selalu menuju kebawah atau kedalam tanah.
 Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang
basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju temapt yang berair
disebut gerka hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan
tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme
negatif. Contoh hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung
akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung
air.
 Tigmotropisme adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat
persinggungan. Contohnya sulur markisa dan batang mentimun yang
membelit tanaman lain.
2) Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian anggota
tubuhnya, misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang mendekati
cahaya. Namun, pada tumbuhan tingkat rendah mampu melakukan gerak
berpindah tempat. Seluruh tubuhnya berpindah. Misalnya, tumbuhan euglena
dan bakteri besi. Gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh
datangnya rangsang disebut gerak taksis. Berdasarkan rangsang penyebabnya,
taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaktis. Fototaksis merupakan
gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya.
Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
3) Nasti
Daun putri malu akan menutup apabila disentuh. Dan setelah didiamkan agak
lama, daun tersebut akan membuka kembali. Gerak tersebut sebagai tanggapan
atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya tidak ditentukan
oleh arah datangnya rangsang. Gerakan tersebut disebut gerakan nasti. Gerak
nasti dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan
oleh rangsang sentuhan.
 Niktinasti
Niktinasti adalah gerak tubuh tumbuhan karena adanya rangsang
intensitas cahaya yaitu gelap atau terang.

d. Prosedur Percobaan
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
 Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan
penggaris.
 Pot putri malu, sebaiknya disediakan beberapa hari
sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan percobaan pot
tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman putri
malu ukuran sedang selanjutnya tanaman putri malu diambil
dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat dipindahkan ke dalam pot tanpa
mengganggu bagian akarnya.
 Letakkan pot putri malu yang telah disiapkan di atas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang
paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan
menggunakan penggaris.
 Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.

b) Niktinasti
 Menyediakan dua buah pot putri malu.
 Memberi tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot
kedua.
 Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
 Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
 Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
 Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan
hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
 Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
 Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
2) Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)
 Menyediakan dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya
tanamlah 3 biji kacang merah dalam setiap pot ukuran kecil
(atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi lubang di
bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di
lakukan di tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan
berdiri dengan tegak.
 Jika sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang
cukup baik dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A
untuk pot pertama dan label B untuk pot yang lainnya.
 Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan
pot A dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di
tempat terbuka.
 Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu
 Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.

e. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 2.1
Hasil Pengamatan Seismonasti
No Jenis Sentuhan Pada Daun Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Putri Malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama

2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat


Seluruh daun dan tangkai
3 Kasar Waktunya cepat
menutup

Tabel 2.2
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Putri Malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
1 Pot A disimpan di tempat terang Membuka Tetap membuka
Pot B ditutup dengan penutup yang
2 Membuka Menutup
kedap cahaya

2) Geotropisme
Tabel 2.3
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Jenis Pengamatan Hari Ke Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7

Batang tumbuh
A 0,5 1 3 4,5 11 15 19,2
tegak

Batang
membelok ke
B 0,5 1,2 4 6 12,5 18 20 atas menuju
cahaya
matahari

f. Pertanyaan-Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ! Jelaskan
alasan Anda memilihnya !
Jawaban :
Dua jenis tanaman yang dapat melakukan niktinasti :
1. Daun petai cina
2. Bunga merak
Daun-daun pada petai cina dan bunga merak tersebut akan menutup pada
malam hari dan daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari jika
matahari terbit. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang
telah Anda lakukan ? Jelaskan !
Jawaban :
Perbedaan pada percobaan niktinasti dengan seismonasti pada bunga putri
malu adalah gerak niktinasti pada daun putri malu terjadi karena dipengaruhi
oleh rangsang dari cahaya, sedangkan gerak seismonasti pada daun putri malu
terjadi karena pengaruh rangsang sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi ? Jelaskan !
Jawaban :
Pada percobaan geotropisme pada tanaman kacang merah sekaligus
membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya
matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena
arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

g. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan seismonasti yang dilakukan pada daun putri
malu menunjukkan bahwa ketika daun putri malu disentuh dengan halus maka reaksi
daun putri malu menutup secara perlahan. Pada saat disentuh dengan sentuhan sedang
maka reaksi daun putri malu seluruh daunnya menutup dengan cepat. Sedangkan jika
disentuh dengan sentuhan kasar maka reaksi daun dan tangkai putri malu langsung
menutup sekaligus. Pengamatan ini membuktikan bahwa reaksi pada daun putri malu
yang disentuh merupakan gerak seismonasti yaitu gerak pda tumbuhan karena adanya
rangsangan berupa getaran.
Berdasarkan hasil pengamatan niktinasti yang dilakukan pada daun putri malu
menunjukkan bahwa tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya/
ditutup dengan karton, daun-daun putri malu yang semula membuka setelah ditutup
selama setengah jam daun putri mulai menutup. Berbeda dengan putri malu yang
diletakkan ditempat terang, daunnya tetap membuka. Menutupnya daun putri malu
yang berada ditempat kedap cahaya/ ditutup dngan karton dikarenakan susana gelap
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada daun putri malu, hal ini
merupakan gerak niktinasti yaitu gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap
sehingga disebut juga gerak tidur.
Pada hasil pengamatan geotropisme pada tanaman kacang merah, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pot B yang diletakkan
secara horizontal pada hari pertama batangnya masih lurus dan pada saat hari kedua
batangnya mulai bengkok dan naik ke atas mengikuti arah cahaya matahati, sampai
dihari keempat batangnya membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Percobaan pada
tanaman kacang merah ini merupakan gerak geotropisme yaitu gerak bagian
tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.

h. Kesimpulan
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak
cepat. Sentuhan kasar menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat. Cepat atau
lambatnya daun putri malu menutup tergantung pada halus, sedang, dan kasarnya
sentuhan.
Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di
tempat terang, daunnya tetap membuka.
Kacang merah dalam pot B yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah, peristiwa ini disebut geotropisme negatif.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
http://shinta1792.blogspot.com/2012/06/gerak-pada-tumbuhan-putri-malu.html
j. Kesulitan Yang Dialami
Kesulitan yang dialami pada saat pengamatan yaitu sulit melakukan seberapa halus,
sedang dan kasarnya sentuhan untuk menentukan waktu menutup dan membuka
kembali daun putri malu.

k. Foto Praktikum

Foto-Foto Berseri Hasil Praktikum Seismonasti

Tahap Awal/ Pembukaan Deskripsi Gambar


 Menyiapkan alat
dan bahan
pengamatan.
 Meyiapkan tabel
hasil pengamatan
Seismonasti.
 Meletakkan tiga pot
tanaman putri malu
di atas meja.
 Memberi tanda pot
satu, dua, dan tiga.

Proses Kegiatan Deskripsi Gambar


 Melakukan
sentuhan halus pada
daun putri malu
pada pot nomor satu

 Melakukan
sentuhan sedang
pada daun putri
malu pada pot
nomor satu

 Melakukan
sentuhan kasar pada
daun putri malu
pada pot nomor satu

 Melakukan
pengamatan pot
satu, pot dua dan
tiga.

Tahap Akhir Deskripsi Gambar


 Pada Pot satu
dengan sentuhan
halus daun putri
malu menutup
perlahan.

 Pada Pot dua


dengan sentuhan
sedang daun putri
malu seluruh daun
menutup agak
cepat.

 Pada Pot tiga


dengan sentuhan
kasar seluruh daun
dan tangkai
menutup cepat.

Cepat atau lambatnya


daun putri malu
menutup tergantung
pada halus, sedang, dan
kasarnya sentuhan.

Foto-Foto Berseri Hasil Praktikum Niktinasti


Tahap Awal/ Pembukaan Deskripsi Gambar
 Menyiapkan alat
dan bahan
pengamatan.
 Meyiapkan tabel
hasil pengamatan
niktinasti
 Meletakkan dua pot
tanaman putri malu
di atas meja.
 Memberi tanda pot
A dan B.
Proses Kegiatan Deskripsi Gambar
 Menutup pot B
dengan karton
selama setengah
jam dengan hati-
hati agar tidak
menyenduhnya.

 Karton dibuka
dengan hati hati
agas tidak
menyentuhnya.

 Melakukan
pengamatan pot A
dan B.

Tahap Akhir Deskripsi Gambar


 Pot A daunnya tetap
membuka.
 Pot B mula-mula
daunnya membuka,
setengah jam
kemudian menutup.

Foto-Foto Berseri Hasil Praktikum Geotropisme Negatif

Tahap Awal/ Pembukaan Deskripsi Gambar


 Menyiapkan alat
tulis, pengukur dan
dokumentasi.
 Menyiapkan 6 biji
kacang merah
 Menyiapkan 2 pot
 Meyiapkan alat
pengganjal pot
 Memberi tanda
pada pot. A dan B

Proses Kegiatan
Deskripsi Gambar

 Melakukan
pengamatan ukuran
tumbuh kecambah
kacang merah pot A
dan pot B, pada hari
ke 1, 2, 3, 4, 5, 6
dan 7.

 Hari pertama
ukuran kecambah
kacang merah pot A
A B 0,5 mm dan pot B
0,5 mm

 Hari kedua ukuran


kecambah kacang
merah pot A 1 cm
dan pot B 1,2 cm
A B

 Hari ketiga ukuran


kecambah kacang
merah pot A 3 cm
dan pot B 4 cm
A B

 Hari keempat
ukuran kecambah
A B kacang merah pot A
4,5 cm dan pot B 6
cm.

 Hari kelima ukuran


kecambah kacang
merah pot A 11 cm
A B dan pot B 12,5cm.

 Hari keenam ukuran


kecambah kacang
merah pot A 15 cm
dan pot B 18 cm.
A B

 Hari ketujuh ukuran


kecambah kacang
merah pot A 19,2
cm dan pot B 20
cm.
A B

Tahap Akhir Deskripsi Gambar


Kacang merah pada pot
A batang tumbuh
tegak.
Kacang merah pada pot
B batang membengkok
ke atas menuju cahaya
matahari.

Anda mungkin juga menyukai