Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD


MODUL 2

NOURMA AFDILLA HASAN


858557926

KELAS 1A POKJAR GARUM


UPBJJ – UT MALANG
TAHUN 2021.1
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1
EKOSISTEM
PERCOBAAN 1

A. JUDUL PRAKTIKUM
Ekosistem Darat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses
interaksi dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi,
rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan
pengendalian.
Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu
komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan
kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis
komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu
ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir,
pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun,
akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau
sekolah tempat Anda mengajar yang akan kita amati komponen-
komponennya.
2. Setalh anda temukan tempatnya, kemudian amatu komponen-
komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul
ini.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika
dapat lengkapi dengan nama latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di
ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan
terbang)
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul
ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada
di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti
diatas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam
Lembar Kerja di belakang modul.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat
alami
No. Komponanabiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air SangatCukup

Tabel 2.2
Komponen Biotik ekosistem alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Rumput Teki Ular Rayap
2 Pohon Pinus Burung Elang Cacing
3 Rumut Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat
Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem
Darat Buatan
No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan

1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat Cukup
5 Suhu 27ºC

Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Pengurai
Hewan
1 Padi Ayam Kampung
2 Rumput Pegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 Rumput Teki Katak
5 Pohon pisang Tikus

G. PERTANYAAN
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!

H. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen
abiotik yang terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem
darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia.
Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia.
Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen
abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana
disitu terdapat unsure campur tangan manusia diantaranya adalah dalam
menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen
biotiknya.

I. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang
sama, ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen
biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya.
Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.
J. JAWABAN PERTANYAAN
Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat
alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan
oleh manusia.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas
Terbuka.

L. FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN 2

JUDUL PRAKTIKUM

Ekosistem Perairan

TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.

ALAT DAN BAHAN


1. Alat Tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Termometer
5. Lingkungan sekitar

LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses
interaksi dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi,
rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu
komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan
kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis
komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu
ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir,
pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun,
akuarium.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
2. Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat
semua data pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
3. Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data
yang diperoleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
4. Buat kesimpulan secara singkat.

HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.5
Komponen Abiotik Ekosistem Perairan

No. Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Air Jernih, mengalir
2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat Cukup

Tabel 2.6
Komponen Biotik Ekosistem Perairan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Lumut Ikan Lele Bakteri


2 Ikan Mas Mikrobia lainya
3 Ikan Nila
4 Katak
PERTANYAAN
Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas
antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.

PEMBAHASAN
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan,
yaitu kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.Komponen
biotic pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis
macam ikan dan species lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya
untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi.

KESIMPULAN
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka
ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.

JAWABAN PERTANYAAN
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
 Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan
komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
 Penyusun komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk
hidup yang hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan
penyusun komponen biotic paada ekosistem perairan merupakan
Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup
yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN 3
JUDUL PERCOBAAN
Rantai makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi

TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi
dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan

ALAT DAN BAHAN


1. Alat Tulis
2. Lingkungan sekitar

LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses
interaksi dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi,
rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan
pengendalian.
Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu
komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan
kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis
komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu
ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir,
pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun,
akuarium.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ekosistem darat
a) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1
(pilih salah satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari
komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada
urutan pertamanya
b) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor)
pada urutan kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua
sebagai konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga, dan
seterusnya.
c) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya,
sehngga semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah
terdapat didalamnya.
d) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada saling berinteraksi,
buatlah jaring- jaring makanannya
e) Bagan semua rantai makanan dan jarng-jaring makanan dibuat
pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja di
belakang modul ini.
f) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat
data tersebut pada Tabel 2.7 dalam lembar kerja dibelakang modul
ini.
g) Dari data pada tabel 2.7, buatlah bagan piramida ekologinya
berdasarkan kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada
Gambar 2.3 dalam Lemba Kerja di belakang modul ini.

HASIL PENGAMATAN
Ekosistem Darat
Rantai makanan 1 : Rumput Ilalang Belalang Katak Burung
Rantai makanan 2 : Padi Ulat Ayam Ular
Rantai makanan 3 : Daun Belalang Katak Ular

Bagan Jaring-jaring Makanan

Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat


No. Tingkat Trofik Pengurai

1 2 3 4
1 Padi Bakteri
2 Daun Mikrobia
3 Belalang
4 Ulat
5 Tikus
6 Ayam
7 Katak
8 Burung
9 Ular
Piramida Ekosistem Darat
Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1 : Lumut Ikan Lele Manusia
Rantai makanan 2 : Lumut Ikan Nila Manusia
Rantai makanan 3 : Lumut Ikan Mas Manusia

Ikan Lele
MANUSIA
Lumut Ikan Nila

Ikan Mas

Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Perairan

Tabel Tingkat Trofik biotik pada Ekosistem Perairan

No. Tingkat Trofik Pengurai


1 2 3 4

1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia

MANUSIA

IKAN LELE, IKAN


NILA, IKAN MAS

LUMUT

Piramida ekosistem perairan


PERTANYAAN
1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem
daratmaupun ekosistem perairan? Jelaskan!
2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih
banyak jenis komponen biotiknya? Mengapa demikian?

PEMBAHASAN
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan
dimakan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah
Ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen
lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1
harus lebih banyak dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya.
Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah Ular dan Burung
Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistem perairan.

KESIMPULAN
Rantai makanan, jaring-jaring makanan,dan piramida makanan
merupakan satu kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana
Rantai makanan adalah bagian dari jaring- jaring makanan. Terbentuknya
piramida ekologi karena adanya jaring- jarring makanan.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN

PERCOBAAN 1

JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa)

TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

ALAT DAN BAHAN


1. Neraca Analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label secukupnya
8. Air /ledeng/air PDAM secukupnya
9. Bawang merah 14 siung
10. Detergen bubuk 1 gram

LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimilikinya manusia telah memperoleh banyak manfaat. Dalam upaya
mendapatkan manfaat tersebut ternyata ada masalah baru ynag ditimbulkan.
Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan)
termasuk manusia, hewan, dantumbuhan yang hidup di dalamnya.
Ada beberapa contoh dari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan pestisida, deterjen
sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching
(bayclean) sebagai pemutih, dan lainnya. Yang mana limbah dari penggunaan
pestisida dan deterjen dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran
25%, pengenceran 12,5% pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta
kontrol yang berupa air ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang
telah diberi label sebagai berikut:
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,1%
Label Kontrol : air ledeng/air PDAM saja
2. Cara menyediakan larutan
a) Larutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000ml,
kemudian diberi label 100%
b) Ambil 500ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml. beri label 50%
a) Ambil 500ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air PDAM
hingga 1000ml. beri label 25%
b) Ambil 500ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air PDAM
hingga 1000ml. beri label 12,5%
c) Ambil 500ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air PDAM
hingga 1000ml. beri label 6,25%
d) Ambil 500ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air PDAM
hingga 1000ml. beri label 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter
hampir sama dengan diameter tabung reaksi sebanyak 14 buah. Kupas
kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa pada kulit
epidermis yang berwarna coklat tersebut. Kupas bagian akar
primordial yang berwarna kecoklatan pada bawang merah tersebut.
Hati-hati agar lingkungan primordial tersebut masih tersisa untuk
pertumbuhan akar.
4. Isi tabung reaksi dengan larutan deterjen hingga penuh
5. Letakkan bawang merah dengan calon akar primordial menyentuh
larutan deterjen
6. Letakkan bawang merah yang lain pada tabung control ( tabung yang
berisi air PDAM)
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, dan menambah larutan
hingga penuh jika berkurang
8. Angkat bawang merah setelah 72 jam dan hitung panjang akarnya.
Tuliskan hasilnya pada lembar kerja
9. Hitung hambatan pertumbuhan setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus

IG = Rata − rata panjang akar kontrol − rata − rata panjnag altar konsentrasi x100%
rata − rata panjang akar kontrol

10. Buat grafik hambatan pertumbuhan


HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100

Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

PERTANYAAN
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?

PEMBAHASAN
 Dalam kehidupan di bumi selalu terjadi peningkatan kualitas manusia. Hal
tersebut menjadikan kehidupan serba canggih dan instan. Dari kecanggihan
dan keinstanan tersebut menjadi kehidupan lebih maju, akan tetapi dari situ
ternyata membuat dampak negatif bagi kehidupan bahkan terkadang
merugikan bagi manusia itu sendiri.
 Pencemaran lingkungan merupakan masuknya bahan atau energy dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak
diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologi, sehingga
mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta
organism lainnya.

KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari- hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar
tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target.
Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan
berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

JAWABAN PERTANYAAN
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akar bawang merah adalah 50%

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN 2

JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

TUJUAN
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.

ALAT DAN BAHAN


1. Neraca Analitik/sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 mL 10 buah
3. Kertas saring/tissue secukupnya
4. kertas timah secukupnya
5. mistar dengan skala mm 1 buah
6. ketas untuk label secukupnya
7. Gelas kimia 1000mL 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. Detergen serbuk 1 gram

LANDASAN TEORI
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta
control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
Label I = 100 %
Label II = 50 %
Label III = 25 %
Label IV = 12,5 %
Label V = 6, 25 %
Label VI = 3,1 %
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-
masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang
yang mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10
butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V,
10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan
mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang
akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah
24 jam dan 48 jam.

HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan
Konsentrasi larutan deterjen
No. Hari ke-1 (24)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-
1 1 2 2 3 4 6
rata
Konsentrasi larutan deterjen
No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-
2 2 3 3 4 5 7
rata

Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam


PERTANYAAN
1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah?

PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas dapat dilihat
bahwa detergen merupakan bahan yang digunakan untuk membersihkan
pakaian (mencuci) yang mana memiliki pengaruh terhadap makhluk hidup
yang ada lingkungan sekitar. Dari pencemaran lingkungan tersebut akan
menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun
pengaruh yang ditimbulkan oleh detergen sangat tergantung pada tingkat
konsentrasinya. Ada 4 tahap pencemaran.

1. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem


2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
3. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
tumbuhan kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa
mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan
mati.

JAWABAN PERTANYAAN
1. Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang
paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul)
3. Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.
FOTO PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai