Anda di halaman 1dari 152

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

IPA DI SD

DHEA MARLIS DIANTI


836396214

UPBJJ (TULISKAN UPBJJ MAHASISWA)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dhea Marlis Dianti


NIM/ID Lainnya : 836396214
Program Studi : PGSD S1
Nama Sekolah : SDN Purbasari

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Dra. Hj. Junia Astiningsih, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 196306131988032003 / 23001606
Instansi Asal :
Nomor Hp : 08568544291
Alamat Email : yuniaastiningsih@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Dhea Marlis Dianti


NIM : 836396214
Program Studi : PGSD S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bogor, Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

Dhea Marlis Dianti


Modul 1

Makhluk Hidup

Kegiatan Praktik 1

1. Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup


a. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal

b. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

c. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah
bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang. Makhluk
hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga
memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu
terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya. Ciri makhluk hidup yang
membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam berkembang biak,
menerima dan menerima tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu
makan dan air, melakukan pernapasan.

d. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2) Pergi ke lingkungan sekitar tempat tinggal
3) Menemukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan
5) Memberi tanda cek (√) sesuai dengan ciri-ciri yang telah diamati pada tabel

e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Ciri-ciri Makhluk Hidup *)


No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Sapi     
2 Ayam     
3 Ikan     
4 Burung     
5 Kucing     
6 Putri malu     
7 Pohon manga     
8 Pohon pisang     
9 Kacang tanah     
10 Pohon belimbing     

*) Keterangan :
1) Bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan
2) Bernapas
3) Perlu makanan (nutrisi)
4) Tumbuh
5) Berkembang

f. Pertanyaan-pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Jelaskan!
Jawab :
Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal
ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuhi atau terkena rangsangan,
daunnya akan menutup.

2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Jawab :
Persamaan dan perbedaan ciri-ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan

No Hewan Tumbuhan
1 Memiliki alat pernapasn khusus Tidak memiliki pernapasan khusus
2 Reaksi terhadap rangsangan cepat, Reaksi terhadap rangsangan
aktif dan berpindah tempat lambat/terbatas, umumnya menetap
atau bergerak sebagian tubuh
3 Makan makhluk hidup lain Menyusun zat-zat makanan sendiri
4 Tumbuh kembang terjadi pada Tumbuh kembang selama hidupnya,
masa tertentu, serempak pada ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk
semua bagian tubuh tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah
bagian tubuh tak tentu

g. Pembahasan
Pada pengamatan makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal dan lingkungan
lainnya, menunjukan bahwa setiap mahluk hidup dapat berinteraksi dengan
lingkungannya untuk bertahan hidup memerlukan makan dan minum, mahluk hidup
bernapas dan bergerak, dapat berpindah tempat (hewan) dan ada yang tidak dapet
berpindah tempat (tumbuhan), berkembang biak untuk memperbanyak jenis
keturunannya antar mahluk hidup saling ketergantungan satu dengan lainnya.
Ciri-ciri makhluk hidup :
1. Bernapas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup
mengambil oksigen (zat asam) dan mengeluarkan zat asam arang (karbon dioksida)
serta uap air.
2. Tumbuh kembang
Tumbuh : suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume
dan penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Kembang : proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
3. Perlu makan dan air
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk
hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia
tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup
lainnya.
4. Berkembang biak
Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya.
5. Menanggapi rangsang
Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan
dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang.
Mahluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.

h. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau
sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak
hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap
rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
j. Foto

Makhluk hidup bernafas untuk bertahan hidup

Makhluk hidup akan terus tumbuh kembang

Makhluk hidup memerlukan makan dan air


untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan
energy

Cara memperbanyak diri dan mempertahankan


kelestarian

Mahluk hidup memiliki kemampuan menerima


dan menanggapi rangsangan.
2. Gerak Pada Tumbuhan

a. Tujuan
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

b. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot satu buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam
c. Stopwatch
d. Alat tulis dan penggaris
2) Geotropisme
a. Gelas bekas air mineral 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya
e. Alat tulis dan penggaris

c. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta,
2019). Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah
gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi
disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah
gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan
oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak
dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

Macam-macam gerak nasti :

a. Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai
daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian
ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh
niktinasti adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah
pada saat malam hari.
b. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu
dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan
jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika
disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal
daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung
menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan
jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

d. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti
a) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b) Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja,
melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
menggunakan penggaris.
c) Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.

2. Niktinasti

a) Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
b) Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka
c) Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
d) Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit)
e) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan dengan hati-hati
(tidak menyentuh tanamannya)
f) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A
g) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

3. Geotropisme negative

a) Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum
kegiatan praktikum IPA
b) Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal
c) Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari
d) Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan
e. Hasil Pengamtan
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti

Jenis sentuhan
No Reaksi daun putri malu Keterangan
pada putri malu
1 Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
3 Kasar Seluruh daun dan tangkai mentup Waktunya cepat

Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti

Reaksi daun putri malu


No Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan ditempat terang Membuka Tetap membuka
2 Ditutup dengan penutup
Membuka Menutup
yang kedap cahaya

Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis Pengamatan hari ke-
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 3,7 Batang tumbuh tegak
Batang tumbuh membelok mengikuti
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 cahaya matahari (menjauhi titik pusat
bumi)

f. Pertanyaan dan Jawaban


1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
anda memilihnya!
Jawab :
Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak dan
daun kupu-kupu. Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan
membuka kembali jika matahari terbit.

2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan di atas, diketahui bahwa
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.

g. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di
dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan
akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan
percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari
horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi
akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
h. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa gelap. Sedangkan geotropism adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut
geotropisme negatif)

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M.2019.Praktikum IPA di SD.Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

j. Foto

Meletakkan pot A di tempat


terang/terbuka

Meletakkan pot B di tempat


tertutup
3. Respirasi pada Makhluk Hidup

a. Tujuan
Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

b. Alat dan Bahan


1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a) Botol ukuran kecil 3 buah
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah
c) Plastisin secukupnya
d) Vaselin secukupnya
e) Kapur sirih secukupnya
f) Kapas secukupnya
g) Kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah secukupnya.
h) Kecoa atau belalang 1 ekor
i) Pipet tetes 1 buah
j) Air yang diberi pewarna merah secukupnya

2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondiaoksida


a) Kapur sirih secukupnya
b) Air suling, atau air tawar secukupnya
c) Botol selai 3 buah
d) Plastisin secukupnya
e) Sedotan limun 6 buah
f) Spidol 1 buah
g) Selang plastik kecil 1 meter
h) Corong plastik ukuran kecil 1 buah

c. Landasan Teori
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas
berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh
darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan
oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida. Ketika melakukan
respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan
mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam
tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini
akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup

d. Prosedur Percobaan
1. Respirasi memerlukan oksigen
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan
kapas secukupnya.
c) Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi
kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol
tersebut.
d) Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah
(2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
e) Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan
air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup
mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di
dalam botol.
f) Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat
dan rapi.
g) Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai kontrol).
h) Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
i) Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu
5 menit selama 5 kali pengamatan.
j) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).

Gambar 3.1. Rangkaian percobaan respirasi memerlukan oksigen

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida

a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


b) Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml
hingga jenuh.
Gambar 3.2. Membuat larutan kapur sirih
c) Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
d) Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
e) Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
f) Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.

Gambar 3.3. Rangkaian perangkat percobaan Respirasi


g) Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
h) Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
i) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer.
j) Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.5
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)

Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 Menit


Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 1.5 cm 2.6 cm 5 cm 6 cm 7.1 cm
B 2 cm 4.2 cm 6.5 cm 8 cm 8.5 cm
C Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap

Tabel 1.6
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida

Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir


percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Jernih
f. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawab:
Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengidentifikasi bahwa dalam respirasi benar-benar memerlukan oksigen.

2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer
(A), (B), dan (C)? mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pergerakan pewarna pada respirometer
a. tetesan pewarna atau eosin berjalan pelan karena makhluk hidup (kecambah)
respirasinya lamban, kecambah lebih sedikit memerlukan CO2
b. tetesan pewarna atau eosin pada respirator B berjalan lebih cepat karena belalang
memerlukan O2 lebih banyak dalam respirasi
c. pada respirometer C tetesan pewarna atau eosin tidak berjalan karena dalam
respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.

3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol
manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
Jawab :
Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air kapur sirih yang
paling keruh pada botol B. hal ini disebabkan respirasi menghasilkan CO2 yang
ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan nafas.

g. Pembahasan
1. Reaksi respirasi memerlukan udara ( Oksigen)
a) Pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan proses respirasi.
udara tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih kecil
b) Pada respirometer B belalang memerlukan udara untuk respirasi. Oksigen
yang masuk berjalan dengan cepat karena belalang memerlukan oksigen lebih
banyak daripada kecambah
c) Pada respirator C tidak terjadi jalannya air warna karena tidak terdapat
makhluk hidup didalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi
2. Respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2)
Botol yang diberikan label A, b, dan c berisi endapan air kapur sirih mula-mula
dalam keadaan jernih ketiga botol diberi sedotan Limun (1) dan (20 dengan posisi
yang berbeda. dengan menghirup udara dari botol a menggunakan sedotan Limun
(1) dan dihembuskan pada botol B melalui sedotan Limun (1) secara berulang-
ulang menghasilkan :
a) Botol B yang semula airnya jernih berubah keruh karena mendapat CO2
b) Botol a airnya tetap jernih karena tidak mendapat CO2 tetapi melepaskan
O2. peristiwa di atas membuktikan bahwa respirasi CO2 yang bereaksi dengan
air kapur sirih Dari jernih berubah menjadi keruh

h. Kesimpulan
1. Respirasi pada makhluk hidup memerlukan oksigen
Pada hewan respirasi terjadi lebih cepat dan aktif, sedangkan pada tumbuhan
ekspirasi terjadi lambat dan pasif
2. hasil respirasi dari makhluk hidup adalah CO2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan air kapur sirih yang dihembuskan
napas berubah dari jernih menjadi keruh

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

j. Foto

Membuat air kapur jenuh

Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh


air yang jernih
Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik
kecil.

mengamati kedudukan air berwarnadari aqua


gelas pada setiap respirometer
Kegiatan Praktik 3

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

a. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

b. Alat dan Bahan


1. Biji kacang merah 6 buah
2. Botol jam (selai) 2 buah.
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya.
5. Gunting 1 buah

c. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang
tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat
genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-
angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian
tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal
pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi
pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan
diferensiasi berlangsung.

d. Prosedur Percobaan
1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman
2. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya)
5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering) tambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Masukkan hasilnya ke dalam lembar
kerja.

e. Hasil Pengamatan

Tabel 1.10

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Gambar pertumbuhan Panjang (mm)


Hari
kecambah kacang Keterangan
ke- Akar Batang
merah
1 Kondisi awal 2 0 Akar mulai keluar
Akar mulai memanjang dan
2 Tumbuh akar 3 2
batang mulai terlihat
3 terlihat batang 4 3 Kulit biji mulai terbuka
Akar terus memanjang dan
4 Terlihat batang, daun 6 4.3
batang bertambah tinggi
Daun kecil mulai tumbuh dan
5 Tumbuh daun 6.6 12
kulit biji mulai terlepas
Biji mulai terbuka dan batang
6 Batang semakin panjang 6.6 20
bertambah tinggi
Batang bertambanh tinggi dan
7 Batang semakin panjang 6.6 22
terlihat tegak
8 Akar tumbuh banyak 6.6 25 Akar mulai bertambah banyak
Daun mulai bertambah lebar
9 Batang semakin panjang 7.9 29
dan banyak
10 Batang semakin panjang 7.9 31 Daun bertambah banyak
Daun bertambah banyak dan
11 Batang semakin panjang 7.9 35
batang bertambah tinggi
Akar bertambah panjang dan
12 Batang semakin panjang 8 37
bertambah tinggi
Akar tetap tetapi batang
13 Batang semakin panjang 8 39
bertambah tinggi
14 Batang semakin panjang 8.2 40 Batang bertambah tinggi

f. Pertanyaan dan Jawaban


1) Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab :
Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm.

2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab :
Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol
selai.

g. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan
tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya
aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian
membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

h. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses perumbuhan dan
perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan
tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar
dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormone sedang faktor dari luar yaitu
gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
j. Foto

Persiapan alat dan media pertumbuhan dan


perkembangan biji kacang merah

Pengamatan hari ke 4-5 yaitu daun keci mulai


tumbuh dan kulit biji terkelupas.

Pengamatan hari ke 14 yaitu batang


bertambah tinggi.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

a. Tujuan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophilla sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

b. Alat dan Bahan


a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
b. Botol selai 3 buah.
c. Pisang ambon secukupnya.
d. Tape ketela pohon secukupnya.
e. Sendok makan 1 buah.
f. Kertas saring secukupnya.
g. Lalat buah 20 ekor

c. Landasan Teori
Lalat buah merupakan lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen adomen. Lalat
buah mempunyai poros anteriordan posterior ( kepala-ekor ). Pada lalat buah,
determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional
untuk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorphosis pada lalat
buah termasuk metamorphosis sempurna yaitu telur-larva instarl – larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus hidup lalat buah adalah suhu
lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas
cahaya.

d. Prosedur Percobaan
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
melakukan percobaan ini diperlukan 6 sendok makan penuh medium. Maka dari
itu anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara
membuat medium lalat buah yaitu :
- Sediakan blender / alat tumbuk yang bersih
- Haluskan pisang ambon dan tape singkong dengan perbandingan 6 : 1
- Setelah halus lalu masukkan ke dalam botol selai, masing-masing 2 sendok
makan lalu ratakan
- Masukkan kertas tissue yang sudah dilipat kedalam setiap botol selai
2) Menangkap lalat buah
- Siapkan botol selai dan tutupnya juga kantong plastik besar
- Lalu carilah tempat tumpukan sampah
- Setelah itu kembangkan kantong plastik besar dengan mulut plastik terbuka
lebar dan pegang ujungnya, lalu arahkan mulut tong sampah terbuka dan
goyangkan tong sampah
- Biasanya lalat buah akan terbang dan terperangkap ke dalam kantong plastik
3) Mengkultur lalat buah
- Masukan lalat yg sudah didapatkan ke dalam botol kultur.
- Tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikat menggunakan karet gelang
- Tusuk-tusuk tutup plastik dengan jarum agar udaranya baik
- Amatilah setiap hari secara teratur pagi dan sore hari. Pengamatan meliputi
kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, lalu menjadi lalat
dewasa.

e. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah

Hari
Perubahan
Ke -
0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 Tubuh masih berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur ( bentuknya seperti bercak putih )
Telur menetas menjadi larva instar I ( berwarna putih dan mirip belatung
3-4
kecil )
Larva mulai bergerak, mulut larva berwarna hitam, ukurannya bertambah
5
besar dan dapat merayap ke atas botol
Hampir menjadi pupa tubuhnya memendek, berwarna putih, dan tidak
6
bergerak
Sudah menjadi pupa, warnanya putih kecoklatan, tetap tidak bergerak dan
7-8
bentuk tubuhnya sudah mulai terlihat
Menyerupai lalat buah hanya ukurannya kecil dan sayapnya belum lebar
9-10
11 Sudah menjadi lalat buah dewasa, lalu siap untuk terbang dan dilepaskan

f. Pertanyaan dan Pertanyaan


1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telurnya ?
Jawab :
Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.

2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?


Jawab :
Pupa terbentuk pada hari ke 7-8, tetapi pada hari ke 6 sudah menyerupai puapa,
lalu lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.

g. Pembahasan
Dari pengamatan yang sudah dilakukan dimulai dari hari 0 mengamati siklus hidup
lalat buah dari telur sampai dengan lalat dewasa. Pengamatan dilakukan selama 11
hari setiap hari pagi dan sore. Lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanan dan diletakkan di ruangan teduh.
Pada hari 0-1 lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Di hari ke 2 mulai ada bercak
putih yaitu telur. Di hari ke 3 telur berubah menjadi larva mirip dengan belatung kecil.
Sampai di hari ke 4-5 larva mulai bergerak aktiv merayap ke atas botol dan ukurannya
bertambah besar. Di hari ke 6 bentuknya menyerupai pupa, tubuhnya memendek,
berwarna putih, dan tidak bergerak. Di hari ke 7-8 pupa berubah warna menjadi putih
kecoklatan, dan bentuk tubuhnya sudah mulai terlihat jelas. Di hari ke 9-10
menyerupai bentuk lalat buah tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.
Dan di hari ke 11 sudah menjadi lalat buah dewasa yang siap untuk terbang dan
dilepaskan.

h. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup lalat buah adalah telur, larva, pupa, lalat muda, lalat dewasa.

i. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster
http://natureisalam.blogspot.com/2013/02/siklus-hidup-drosophila-sp.html
http://hasanpalopo.blogspot.com/2012/11/pengamatan-siklus-hidup-lalat-buah.html
http://irhamlone24.blogspot.com/2012/11/identifikasi-lalat-buah-drosophila_13.html
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

j. Foto

Persiapan alat dan media pembiakan lalat


buah
Pengamatan hari ke 5 yaitu Larva mulai
bergerak, mulut larva berwarna hitam,
ukurannya bertambah besar.

Pengamatan hari ke 11 yaitu sudah menjadi


lalat buah dewasa yang siap untuk
diterbangkan dan dilepaskan.
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
a. Tujuan
Mengamati struktur Bunga

b. Alat dan Bahan


1. Struktur bunga
2. Loup (kaca pembesar)
3. Pinset 1 buah
4. Pisau 1 buah
5. Bunga kembang sepatu 1 buah

c. Landasan Teori
Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan
vegetatif. Genertif ditandai dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan
buatan. Pada Angiospermae, bunga merupakan salah satu organ yang erat
hubungannya dengan reproduksi. Bunga tumbuhan ini sebenarnya adalah
merupakan pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi dengan daun yang
mengalami modifikasi yang idak lain adalah kelopak bunga.
Ditinjau dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap
dan bunga tidak lengkap. Pada bungan lengkap memiliki bagian yang
terdiri dari alat perhiasan berupa kelopak dan mahkota bunga sedang alat
reproduksi berupa putik sebagai bunga betina dan benang sari sebagai
bunga jantan.
Berdasarkan atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan atas
bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat
hemoprodita, karena dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari.
Sedangkan pada bunga tak sempurna disebut bunga uniseksual karena
dalam satu bunga hanya terdapat putik saja disebut bunga betina dan bunga
yang hanya memiliki benang sari saja disebut bunga jantan.

d. Prosedur Percobaan
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan
bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang
diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian
mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah
benang sari melekat pada mahkota bunga ? Catat hasil pengamatan
Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari
(anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya
mirip debu pada kepala sari ?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga.
Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian
ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan
kepala putik.

e. Hasil Pengamatan

f. Pertanyaan dan Jawaban


1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?
Jawab : Ada 5 buah benang sari
2. Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan !
Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat
perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat
perkembangbiakan tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali
proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang
sari ke kepala putik.

g. Pembahasan
1. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya
adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi
bunga sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip
warnanya hijau.
2. Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk-
tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil,
warnanya merah. Karena warnanya yang cantik dan bunga yang harum
sehingga menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu
dan membantu proses penyerbukan. Jumlah mahkota ada 5 buah.
3. Benang sari
Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari
bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari.
Warnanya merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai
alat perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang
sari tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang
terdapat pada kepala sari.
4. Putik
Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada 5
warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan
betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah), yaitu suatu
rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding tebal disekelilingnya
dan di dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang nantinya ovarium
ini berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat ovulum
(bakal biji) pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet
betina yang setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio.
Ovulum ini melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

h. Kesimpulan
Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak
putik berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan
yaitu dengan stek batang dan mencangkok.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
j. Foto

Benang sari bunga sepatu

Kepala sari bunga sepatu

Dasar dan tangkai bunga sepatu


4.Perkembangan Aseksual Vegetatif alami

a. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetative
alami.

b. Alat dan Bahan


1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan.
2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda.
3. Cangkul kecil atau sekop.

c. Landasan Teori
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa
melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal
dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif
alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia.
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi
lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

d. Prosedur Percobaan
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergi ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal.
3. Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
4. Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif
alami pada lembar kerja.

e. Hasil Pengamatan
No Nama tumbuhan dan
Jenis perkembangbiakan aseksual
1 Pisang (tunas)
2 Ketela (umbi akar)
3 Bawang merah (umbi lapis)
4 Bamboo (tunas)
5 Jahe (akar)

f. Pembahasan
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi
tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi lapis
dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal
pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah
berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya sendiri dengan proses
fotosintesis.

g. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas,
umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.

h. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

i. Foto

Tunas Pisang

Tunas Bambu
Ketela (Umbi Akar)

Jahe Akar

Bawang Merah (Umbi Lapis)


5. Perkembangan Aseksual Vegetatif Buatan
a. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok

b. Alat dan Bahan


1. Guntik stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. vaselin

c. Landasan Teori
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa
bantuan campur tangan manusia.
1. Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan
jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya
tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut
sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara
menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar.
Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke
tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang
tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
4. Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan
pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan
kualitas buat yang baik.

d. Prosedur Percobaan
Okulasi (menempel)
1. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ±
1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat
batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
3. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang
bawah
4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan
ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan
tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
6. Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian
atas dari tanaman bawah
Menyambung
1. Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm
dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang
kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah
dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan
batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah
tersebut
4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia
5. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar
tidak terkena sinar matahari terlalu banyak
Menyangkok
1. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya
memiliki cambium dan mudah anda jumpai
2. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
3. Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm
dari pangkal cabang
4. Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
5. Biarkan mongering selama 6-2 jam
6. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampur kompos secukupnya
7. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

e. Hasil Pengamatan
Menempel (Okulasi)
Hari
Perkembangan
Ke
0 Belum ada perubahan
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas semakin tumbuh mengencang, kemudian tunas tumbuh
Menyambung (Enten)
Hari
Perkembangan
Ke
0 Belum ada perubahan
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat perubahan
8 Mulai terlhat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar

Mencangkok
Hari
Perkembangan
Ke
0 Belum ada perubahan
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan

f. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara
buatan (vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi),
menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang
agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan menempel, pada
minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan
mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain
dengan melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat,
bisa dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat
tertentu, misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas
memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam
mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.

g. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari
vegetative buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan
cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan
kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.

h. Jawab Pertanyaan
1. Agar tidak terkena tangan atau kotoran.
2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada
serangan hama.
3. Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung
mengalami pertumbuhan.
4. Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan
kuat.
5. Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang
baik.
6. Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar cangkokan,
dan bisa dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4 atau 5, akar
sudah kuat dan siap dipindahkan ke pot lain.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto

Menggunakan metode okulasi / menempel


Menggunakan metode menyambung

Menggunakan metode menyangkok


Modul 2
Makhluk Hidup dan Lingkungannya

Kegiatan Praktikum 1

1. Ekosistem Darat

a. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

b. Alat dan Bahan


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/Kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan Sekitar

c. Prosedur Percobaan
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
anda mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Amati komponen-komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan,
angina, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angina, atau tanah anda dapat
memperkirakannya sendiri.
4) Catat semua data pada table 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang
5) Setelah mengamati komponen abiotic, anda memperhatikan komponen
biotiknnya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat
lengkapi dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah.
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar bila perlu.
9) Komponen data dicatat pada table 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomer 2 sampai 8. Kemudian semua data
dicatat pada table 2.3 dan 2.4 dalam Lembar Kerja di belakang.
12) Buat kesimpulan tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
d. Landasan Teori
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh
berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik
antara komponen biotic dengan komponen abiotic
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

e. Hasil Pengamatan

Tabel.Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Suhu 20ºC
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur
5 Air Sangat cukup

Tabel. Komponen Biotik ekosistem alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Teki Ular Rayap
2 Pohon Pinus Burung Elang Cacing
3 Rumput Ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon Beringin Ulat -

Tabel Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1 Suhu Semilir
2 Cahaya Kering
3 Angin Mengalir Sedikir
4 Tanah Sangat Cukup
5 Air 27ºC
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Padi Ayam kampong -
2 Rumput Pegagan Burung Bakteri
3 Gulma Ulat Jamur
4 Rumput Teki Katak -
5 Pohon Pisang Tikus -

f. Pertanyaan dan Jawaban


Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak ? mengapa demikian ? Jelaskan secara singkat!
Jawab :
Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

g. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.

h. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem
darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto

Komponen abiotik ekosistem darat alami


Komponen Biotik ekosistem alami

Komponen Biotik Ekosistem Darat


Buatan
2.Ekosistem Perairan

a. Tujuan
Mengamati komponen-kompoen yang terdapat pada ekosistem perairan

b. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Loup/Kaca pembesar
3) Barometer
4) Termometer
5) Lingkungan Sekitar

c. Prosedur Percobaan
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1. Catat semua data pada
table 2.5 dalam Lembar Kerja.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang
diperoleh pada table 2.6 dalam Lembar Kerja.
4) Buat kesimpulan secara singkat.

d. Landasan Teori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
 Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah,
Hutan Dan Taman
 Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut,
Danau, dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.

e. Hasil Pengamatan
Tabel. Komponen abiotik ekosistem perairan

No Konponen Abiotik Kondisi/Keadaan


1 Air Jernih, Mengalir
2 Udara Cukup
3 Cahaya Sangat Cukup

Tabel Komponen Biotik Ekosistem pengairan


No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Lumut Ikan Lele Bakteri
2 Ikan Mas Mikroba Lainnya
3 Ikan Nila -
4 Katak -
f. Pertanyaan dan Jawaban
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem
darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
Jawab :
 Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
 Penyusun komponen biotic pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic
paada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan
ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan
amfibi.

g. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.Komponen biotic pada ekosistem perairan
dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan species lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang dibudidayakan
oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan
kebutuhan atau hanya sekedar hobi.

h. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto

Komponen abiotik ekosistem perairan


Komponen Biotik Ekosistem
pengairan

Komponen Biotik Ekosistem


pengairan
3. Rantai Makanan, Jaring-Jaring Makanan, dan Piramida Ekologi

a. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jarring-jaring, dan piramida ekologi dalam ekosisitem
darat dan ekosistem perairan.

b. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Lingkungan Sekitar

c. Prosedur Percobaan
Ekosistem darat:
 Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
 Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
 Membuat bagan rantai makanan
 Membuat jaring-jaring makanan
 Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
 Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
 Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka
tabel.2.6
 Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
 Membuat bagan piramida ekologi
 Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan

d. Landasan Teori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan. Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen
sekunder), yang memekan herbivora disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang
memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat
trofik pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan
disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling
menjalin dengan kompleks.

e. Hasil Pengamatan
Ekosistem Darat

Rantai Makanan 1 Rantai Makanan 2 Rantai Makanan 3


Rumput Ilalang Padi Daun
Belalang Ulat Belalang
Katak Ayam Katak
Burung Ular Ular
Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Darat

Tabel Tingkat Trofik biotik pada Ekosistem Darat

No. Tingkat Trofik Pengurai

1 2 3 4
1 Padi Bakteri
2 Daun Mikrobia
3 Belalang
4 Ulat
5 Tikus
6 Ayam
7 Katak
8 Burung
9 Ular

Bagan Piramida Ekologi

Ekosistem Perairan

Rantai Makanan 1 Rantai Makanan 2 Rantai makanan 3


Lumut Ikan Lele Manusia
Lumut Ikan Mas Manusia
Lumut Ikan Nila Manusia

Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Perairan

Tabel Tingkat Trofik biotic pada Ekosistem Perairan

No. Tingkat Trofik Pengurai

1 2 3 4
1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia
Piramida Ekologi

f. Pertanyaan dan Jawaban


1) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
perairan ? jelaskan!
Jawab :
Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan
adalah komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada
ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem
perairan.

2) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya ? Mengapa demikian
Jawab :
Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen
biotiknya adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih
kompleks.

g. Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan
antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan
seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak
dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari
pengamatan di atas adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia
pada ekosistem perairan.
h. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan
satu kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan
adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena
adanya jaring- jarring makanan

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto

Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem


Darat
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa)

a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

b. Alat dan bahan


1) Neraca analitik 1 buah
2) Tabung reaksi 14 buah
3) Rak tabung reaksi 1 buah
4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5) Pengaduk 7 buah
6) Mistar dengan skala mm 1 buah
7) Kertas untuk label
8) Air/ledeng/air PDAM
9) Bawang merah 14 siung
10) Deterjen serbuk 1 gram.

c. Landasan teori
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah,
logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen.
Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan
turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak
negatif.

d. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,10%, serta kontrol berupa
air ledeng. Lalu simpan larutan yag telah di beri label.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
1) Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 100%
2) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 50%.
3) Ambil 500 mL larutan deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Kemudian
beri label 25%.
4) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 12,50%
5) Ambil 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 6,25%
6) Ambil 500 mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Kemudian beri label 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama
dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis
untuk menghindari bahan kimia tersisa yag terdapat di kulit epidermis tersebut.
Kupas juga bagian akar primordial yang berwarna kecoklatan dari bawang merah
tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan
akar.
4. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh.
Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas tabung kontrol (yang hanya berisi air ledeng/PDAM)
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya. Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar
yang mencolok perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata-ratakan). Tuliskan hasil
pengamatan pada tabel 2.9
9. Hitung tambahan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
10. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.
e. Hasil Pengamatan
Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

Rata-rata panjang
No. Konsentrasi IG (%)
akar
1 Kontrol 4 0
2 3,1 % 3 25
3 6,25 % 2 50
4 12,5 % 1 75
5 25 % 0 100
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100

Rumus :

IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 %

Rata-rata akar control

Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah
f. Pertanyaan dan Jawaban
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akarnya?
Jawab :
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 50%

g. Pembahasan
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan sehari-
hari adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua
bahan terpenting dari pembentuk deterjenyakni surfaktan dan builders, diidentifikasi
mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungannya.
Percobaan inimenggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan
salah satutanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung
diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa terlihat jelas.
Bagian yang digunakan adalah akar karena padaakar primordial merupakan meristem
yang masih berkembang dengan baik sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasideterjen
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawangmerah. Hal ini dapat
dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutandeterjen:1.100% memiliki IG =
12.50% memiliki IG =13.25% memiliki IG =14.12.5% memiliki IG = 98,65%5.6.25%
memiliki IG = 90,04%6.3.1% memiliki IG = 29,95%
Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen
00.20.40.60.811.20% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Konsentrasi
I G

Gambar 2. Grafik antara IG dengan konsentrasi deterjen


Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merahdikarenakan
adanya surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di
permukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan
menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapatmenyebabkan kematian.
Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah
phosphate.
Tetapi dalam jumlah yangterlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan
pengkayaan unsur hara(eutrofikasi) dalam air menurun. Pada hasil pengamatan
terlihat beberapa akar primordial tumbuhtidak optimal pada konsentrasi 12,5%.
6,25% dan 3,10%. Hal ini dikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.
Kekurangan dankelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress.
Perkembangantanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajad
stress air dan tanaman ini sangat peka terhadap stress air.Untuk meningkatkan
kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui
pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk
membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya
kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan
dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan
pencemaran.
Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik
yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan,
eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

h. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai dengan
terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya
makhluk hidup tersebut.

i. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto

Isikan larutan deterjen yang sudah


disediakan ke dalam tabung reaksi
hingga penuh
Letakkan bawang merah dengan posisi
calon akar primordial terletak di bawah
hingga menyentuh larutan deterjen

Letakkan pula bawang merah dengan


posisi yang sama dengan bawang merah
lain di atas tabung control, lalu amati
pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila
larutannya tampak berkurang tambahkan
lagi hingga penuh.
2.Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

b. Alat dan Bahan


1) Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 mL 10 buah
3) Kertas saring/tissue secukupnya
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

c. Landasan Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji
yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi
yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam
bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran
biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik
kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon

2. Faktor eksternal:

a. Air
b. Cahaya
c. Suhu
d. Nutrisi
e. Ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. Kelembapan
j. Angina

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding
dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci
yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan
garam Natrium dari asam sulfonat.

d. Prosedur Percobaan
a) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control
air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
b) Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
c) Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring.
d) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
e) Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir
dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control
f) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
g) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
h) Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
i) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
j) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam.\

e. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
f. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab :
Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).
g. Pembahasan
1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

h. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto
Modul 1

Makhluk Hidup

Kegiatan Praktikum 2

1. Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

b. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

c. Prosedur percobaan
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Tulislah hasil identifikasi pada lembar kerja (tabel 1.7)
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel lembar kerja.

d. Landasan Teori
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), dimana
satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang)
dirugikan.

e. Hasil Pengamatan

Tabel 1.7

Hasil pengamatan simbiosis parasitisme

No Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


parasitisme Jenis makhluk Jenis kerugian Jenis makhluk Jenis
hidup hidup keuntungan
1 Nyamuk pada Manusia Gatal dan Nyamuk Menghisap
manusia penyakit kulit darah
2 Lalat pada sapi Sapi Gatal dan Lalat Menghisap
penyakit kulit darah
3 Benalu pada pohon Pohon Makanan Benalu Menyerap
manga mangga berkurang makanan
4 Kutu pada anjing Anjing Terhisap Kutu anjing Menghisap
darahnya dan darah anjing
gatal
5 Tali putri pada pohon Pohon tetehan Menghambat Tali putri Mendapat
tetehan pertumbuhan makanan

f. Pertanyaan dan Jawaban


1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab :
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parastisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).

2) Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan


kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawab :
Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya
hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan
pada manusia.

g. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
- Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk
cikungunya).
- Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
- benalu adalah sekelompok Tumbuhan parasit yang hidup dan tumbuh pada batang
atau dahan pohon tumbuhan lain benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-
pohon besar di daerah tropis biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan getah
seperti lem berbentuk Jelly yang lengket.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain
dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
- Putri malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap
bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan itu akan
terhambat.
h. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup yang
bersifat parasite akan mendapatkan keuntungkan dan merugikan pihak yang lain. Sebagai
contoh yang mudah ditemukan adalah benalu pada pohon manga dan pohon-pohon
lainnya. Putri malu pada inangnya, kutu akan menghisap darah anjing.

i. Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

j. Foto

Nyamuk menghisap darah manusia

Lalat menghisap darah sapi

Benalu menyerap makanan pada pohon mangga


Kutu menghisap darah anjing

Tali putri mendapatkan makanan dari pohon


tetehan
2. Simbiosis Komensalisme

a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

b. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

c. Landasan teori
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies
makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun
dirugikan.

d. Prosedur percobaan
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.8)
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun diirugikan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.

e. Hasil pengamatan
Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme

No Jenis hubungan Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk


simbiosis Jenis makhluk Jenis keuntungan hidup yang tidak
hidup untung dan tidak
rugi
1 Tumbuhan paku dan Tumbuhan paku Mendapat tempat Pohon jati
pohon jati hidup
2 Anggrek dan pohon anggrek Mendapat tempat Pohon mangga
manga hidup
3 Ikan remora dan ikan Ikan remora Terhindar dari Ikan hiu
hiu bahaya musuh dan
mendapat sisa-sisa
makanan
f. Pertanyaan dan Jawaban
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab :
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga
dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah
manga.

g. Pembahasan
- Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
- Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
- Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan
hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu
tanpa mengganggu ikan hiu.

h. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

j. Foto

Tumbuhan Paku mendapatkan tempat hidup dari


pohon jati
Anggrek mendapatkan tempat hidup dari pohon
mangga

Ikan remora terhindar dari bahaya musuh dan


mendapat sisa-sisa makanan dari ikan hiu
3. Simbiosis Mutualisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

b. Alat dan bahan


1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

c. Landasan teori
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup,
di mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan.

d. Prosedur percobaan
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja (tabel 1.9)
6) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.

e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme

Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


Jenis hubungan Jenis Jenis
No Jenis Jenis
mutualisme makhluk makhluk
keuntungan keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu dengan Kupu-kupu Menghisap Bunga Terbantu proses
1
bunga madu penyerbukannya
Ular sawah dengan Ular sawah Makan tikus Petani Hama tikus
2
petani sawah berkurang
Bakteri Rhizobium – Rhizobium Mendapat Akar tanaman Mendapat
3 akar tanaman polong habitat pada polong nitrogen dari
akar tanaman bakteri
Burung jalak dan Burung jalak Kenyang Kerbau Bebas dari kutu
4
kerbau makan kutu
f. Pertanyaan dan Jawaban
Didalam tubuh kita, sebenarrnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawaban :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan
vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotic..

g. Pembahasan
- Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi
keduanya sama-sama diuntungkan.
- Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa
tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
- Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman
polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen
yang didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak
dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
- Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.

h. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan
saling menguntungkan.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

j. Foto praktikum

- Kupu-kupu menghisap madu pada


bunga
- Terbantunya proses penyerbukan
bunga oleh kupu-kupu
- Ular makan tikus sawah
- Hama tikus sawah berkurang

- Bakteri rhizobium mendapat


habitat pada akar tanaman polong
- Tanaman polong mendapatkan
nitrogen dari bakteri rhizobium

- Burung jalak kenyang makan


kutu
- Kerbau terbebas dari kutu
Modul 3

Makanan

Kegiatan Praktik 1

1. Pengelompokan Bahan Makanan


a. Tujuan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

b. Alat dan Bahan


1) Tempat plastic
2) 20 macam bahan makanan

c. Dasar Teori
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk
pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola
menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
 Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
 Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.

d. Cara kerja
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

e. Hasil Pegamatan

No Jenis Bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


Makanan
1 Kentang 
2 Tepung 
3 Jagung 
4 Ubi 
5 Pisang 
6 Manga 
7 Telur 
8 Beras 
9 Ikan 
10 Daging 
11 Kedelai 
12 Kacang Tanah 
13 Susu 
14 Kacang Hijau  
15 Wortel 
16 Tomat 
17 Bayam 
18 Kacang Merah 
19 Jeruk 
20 Gajih Sapi 

f. Jawaban pertanyaan
1. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a) Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air.
b) Zat pengatur : protein, air.
2. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a) Zat tenaga: hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein.
b) Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c) Zat pengatur : protein, air.
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
a) Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b) Zat pengatur : protein, air
g. Pembahasan
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok
yang berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau
umbi-umbian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah.
Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :
1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan
kacang tanah, kacang merah.
2. Protein hewani bersumber dari hewan.
Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan
energi. Terdapat pada kelapa, kemiri, gajih. Vitamin berguna sebagai zat
pembangun
Contoh : a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)
b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

h. Kesimpulan
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan
zat gizi ada 4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : gajih
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.
i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

k. Foto
2. Pengelompokan Sayuran
a. Tujuan
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.

b. Alat dan Bahan


1) Tempat plastic
2) 20 macam bahan sayuran

c. Dasar Teori
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat
banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun
dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan
terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran
diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan
secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun,
tidak mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis
buahbuahan seperti mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada
musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar
tradisional maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih,
kangkung, buncis, bayam, seledri,daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang
dan sebagainya.
Pengelompokan Sayuran
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari
tanaman dan berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman
misalnya akar, umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil
dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun,
asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam,
terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.

d. Cara kerja
1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
e. Hasil pengamatan

Sayuran
Jenis bahan sayuran daun sayuran Sayuran Sayuran
NO kacang-
makanan sayuran buah akar / subis tunas
kacangan
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun 
singkong
5 Daun 
papaya
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Mlinjo 
1 Waluh 
0
1 Wortel 
1
1 Kentang 
2
1 Kacang  
3 panjang
1 Kacang 
4 merah
1 Kacang 
5
1 Buncis 
6
1 Timun 
7
1 Rebung 
8
1 Tauge 
9
2 Kapri 
0

f. Pertanyaan dan Jawaban


1) Bila dilihat dari TRIGUN MAKANAN sayuran termasuk kedalam kelompok zat
makanan apa saja?
Jawab:
Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat pembangun.
2) Termasuk dalam sayuran manakah mlinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan
terong
Jawab :
Termasuk ke dalam kelompok makanan :
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

g. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya.
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka dan waluh.
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel dan kentang.
4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis dan kapri.
5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman.
Contoh: tauge dan rebung.

h. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :
1) Sayuran daun
2) Sayuran buah
3) Sayuran umbi/akar
4) Sayuran kacang-kacangan
5) Sayuran tunas
i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
j. Foto
3.Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna

a. Tujuan
Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4
sehat 5 sempurna.

b. Alat dan Bahan


1)Tempat plastic
2) Berbagai bahan makanan

c. Dasar Teori
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu
yang lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal
ini dikarenakan pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan
yang justru akan memberikan beban baru pada masalah gizi di indonesia.
Karena itulah, dibuat pedoman baru berupa pedoman gizi seimbang, yang
tergambar pada tumpeng gizi seimbang di bawah ini.
Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4
sehat yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak
ditentukan porsi dan jenis yang disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.
Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi,
juga termasuk keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik,
dan beberapa poin lainnya yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu
adalah sumber protein. yang dalam pedoman gizi seimbangn disatukan dalam
kelompok sumber protein hewani bersama dengan ikan, telur, dan daging.

d. Cara kerja
1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4
sehat 5 sempurna
3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan
ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang
sudah disediakan dalam lembar kerja
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?
E. Hasil Pengamatan

No Jenis Kelompok Jenis bahan Zat Makanan


Makanan makanan makanan
Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1 Nasi Makanan Nasi +
goreng pokok
Lauk pauk Daging +
Telur +
Sayuran Gubis/kol +
Lombok +
Bawang +
merah
Buah Tomat +
Mentimun +
2 Susu segar Minuman Kecap ++
Minyak +
goreng
3 Nasi Makanan Gula pasir
Kurang pokok
4 Sambel Sayuran Pisang +
goreng
kering
Nasi +
5 Perkedel Lauk pauk Kelapa/santan
Ketang
Telur +
Mentimun
Buah Jeruk +
6 Es campur Minuman Susu +
Sirup
Bengkoang +
Papaya +
Avokat +
Degan +

e. Pertanyaan dan Jawaban


1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya
yaitu:
a) Untuk begerak :merupakan zat tenaga.
Misal : karbohidrat, lemak, protein.
b) Untuk membangun : merupakan zat pembangun.
Misal : protein, mineral, vitamin, air.
c) Untuk mengatur : merupakan zat pengatur.
Misal : protein dan air.
f. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk
dihidangkan.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
 Bahan makanan pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama.
Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas
 Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan
penerta dari makanan utama.
Contoh: daging, telur dadar, perkedel
 Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah merupakan penyerta makanan utama.
Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.
Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan.
Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
 Minuman : merupakan pelepas dahaga.
Contoh: susu segar, es campur.

g. Kesimpulan
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan
makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral.

h. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

1. Foto
Kegiatan Praktik 2
1. Uji Karbohidrat
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

b. Alat dan Bahan

1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah


2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL

c. Landasan Teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat
dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi
dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa
gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a. Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan
adalah: madu dan rasa manis pada air buah.
b. Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c. Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan
makanan adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium),
misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-
buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
d. Prosedur Percobaan
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastik
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan
warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

e. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

f. Pertanyaan dan Jawaban


1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah
diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak,
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa? Jawab: Tidak, karena dari bahan-
bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak
semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang
coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
5. Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan
yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

g. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat


(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat.

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai


pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti
pisang mengandung karbohidrat (amilum).

2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).

4) Telur Rebus (bagian putihnya)


Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.

5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).

7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).

9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

h. Kesimpulan

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-


bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit,
tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen
lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan


kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
j. Foto

Bahan-bahan makanan yang akan diuji

Susun dan beri label pada setiap makanan

Tetesi makanan dengan larutan yodium


2. Uji Lemak

a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

b. Alat dan Bahan

1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah


2. Pipet 1 buah
3. Kemiri 2 butir
4. Wertel 1 buah
5. Seledri 1 tanggai
6. Biji jagung kering 1 genggam
7. Singkong kering 1 iris
8. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
9. Pepaya 1 potong kecil
10. Santan 1-3 sendok teh
11. Minyak goreng 5 mL
12. Susu 1-3 sendok teh
13. Air 5 mL

c. Landasan Teori

Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat
dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jerohan, krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal
dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah,
kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika
ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas
karena minyak tidak menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P)
serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan
tiga senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan
menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah
lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, minyak ikan, dan telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung),
yaitu sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan
selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju
ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah
selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal
ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi.
Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

d. Prosedur Percobaan
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
coklat. (boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap
cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan
yang mengandung minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis
bahan makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan
lain (margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat
dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau
senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas
manakah yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil pengamatan pada
tabel di lembar kerja.
e. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak

f. Pertanyaan dan Jawaban


1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat
biasa.

2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,


bagaimana terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan
bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering, papaya, dan susu.

g. Pembahasan

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kemiri mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung
lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
h. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi
tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
dan minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, dan susu.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto

Usapkan bahan makanan yg sudah di haluskan


pada kertas coklat

Setelah 10 menit, senterkan lampu pada kertas


tersebut, lalu catat kertas mana yg berminyak
3. Judul Percobaan : Uji Protein
a. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

b. Alat dan Bahan

1. Piring plastik 1 buah


2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas galas/tempat lilin 1 buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Jepitan jemuran/penjepit
7. Tabung reaksi 1 buah
8. Korek api 1 dus
9. Sendok makan 1 buah
10. Air kapur 10 ml
11. Air 10 ml
12. Gula pasir 1 sendok
13. Putih telur (direbus) 1 iris kecil
14. Roti 1 iris kecil
15. Tempe 1 iris kecil
16. Ikan 1 iris kecil
17. Tepung terigu 1 sdm
18. Tembaga sulfat 1 sdm
19. Bulu ayam 1 helai
20. Seledri 1 batang
21. Kangkung 1 batang

c. Landasan Teori
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan,
mengganti bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan
makanan seperti susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui
protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi,
harus dikonsumsi secara teratur.
Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan
yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa
larutan tembaga sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan
makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti
bau bulu ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang
diuji sebelumnya diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan
tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan
terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi
kadar protein dalam bahan uji tersebut.
1. Struktur Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O,
N, dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen
dasar dari senyawa protein adalah asam amino. Protein adalah ikatan asam-
asam amino yng membentuk rantai panjan
2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa
jenis sayuran seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang
terkandung dalam tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan
hormon. Protein pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai
enzim, antibodi, atau hormon dikenal sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut
merupakan hasil pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam
amino terjadi di dalam usus halus dan berlangsung secara osmosis. Selain itu
terdapat pula protein yang masuk ke dalam usus melalui pinositosis atau
faogositosis.

d. Prosedur Percobaan

Uji Melalui Pembakaran


1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam
dengan penjepit jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas
nyala lilin. Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu
ayam terbakar ini sebagai kontrol.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas
nyala lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti,
tempe, dan daging ayam. Amati bau yang ditimbulkannya. Manakah yang
baunya seperti bau bulu yang terbakar!
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran!

Uji dengan menggunakan Tembaga Sulfat


1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan
makanan yang akan diuji meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan,
seledri, tepung terigu dan kangkung.
3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan
yang lainnya untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat
bahwa kedua pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak
pertama dipakai untuk menghisap air kapur seterusnya dipakai untuk
menghisap air kapur demikian pula jika pertama dipakai untuk menghisap
larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji.
Pada daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat.
Amati dan catat perubahan warna yang terjadi

e. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Protein Melalui Pembakaran

Kesimpulan:
1. Yang berbau seperti bulu ayam berarti mengandung protein, yaitu: putih telur
dan daging ayam.
2. Yang berbau aroma lain, tidak atau kurang mengandung protein, yaitu: sledri,
kangkung dan sledri.
Tabel Hasil Pengamatan Uji Protein Menggunakan Tembaga Sulfat

Kesimpulan:
1. Bahwa semua jenis makanan yang mengandung protein jika ditetesi larutan
tembaga sulfat dan air kapur akan berubah menjadi ungu.
2. Semua jenis makanan yang tidak mengandung protein jika ditetesi larutan
tembaga sulfat dan air kapur tidak berubah menjadi ungu.
f. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : tidak

2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan
makanan yang di bakar tersebut!
Jawab: a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar; b. Roti setelah di bakar baunya
tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang
dibakar. c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur
rebus, tempe, dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu?
Apakah keunggulannya sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang
paling tua? Mengapa demikian?
Jawab: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.
Keunggulannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada daging ayam dan
tempe sedangkan umgu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih
telur rebus kandungan proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan
tempe yang ditunjukkan dengan warna ungu lebih muda pada kedua bahan
tersebut.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber
protein?
Jawab: a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging
ayam, dan seledri; b. Bahan yang tidak mengandung protein: Roti dan
kangkung.

g. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan berbagai
bahan makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe,
dan daging ayam sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses
pembakaran. Bahan makanan seperti gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti,
tempe,daging ayam, dan tepung terigu kami uji melalui proses penetesan dengan
larutan kapur dan asam sulfat.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan
dan menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian
dibakar sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut
dan mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut.
Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan
membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah dibakar dan
membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah
dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe
kemudian mencium aroma tempe yang telah dibakar dan membandingkannya dengan
aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami membakar daging ayam kemudian
mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan membandingkannya dengan
aroma bulu ayam yang dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu.
Seledri yang dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
kangkung yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
putih telur yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
roti yang dibakar menghasilkan aroma lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma
seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam menghasilkan aroma seperti
aroma bulu ayam yang dibakar.
Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga sulfat,
kami menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir,
putih telur yang telah di rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kami
ambil sampelnya ke dalam plate tetes.
Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih telur
yang telah direbus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan
dengan meneteskan larutan tembaga sulfat kedalam sampel bahan makanan yang telah
ditetesi larutan kapur tersebut. Kami mengamati adanya perubahan warna pada
beberapa bahan makanan tersebut.
Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut
masih berupa warna dasar bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan
kapur dan tembaga sulfat menunjukkan adanya perubahan warna. Gula pasir tidak
berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Putih telur yang telah direbus berubah
warna dari putih menjadi ungu.
Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe berubah warna dari
putih menjadi ungu. Daging ayam berubah warna dari cokelat menjadi ungu. Tepung
terigu berubah warna dari putih menjadi ungu.

h. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan
makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri,
kangkung, putih telur, tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak
berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu roti. Berdasarkan hasil pengamatan
diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar
menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan
makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung
protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat
yang mengalami perubahan warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur yang di
rebus), tempe, daging ayam, dan tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang tidak
mengalami perubahan warna menjadi ungu yaitu roti dan gula

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
j. Foto
Modul 4
Mekanika

Kegiatan Praktikum 2

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


a. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan

b. Alat dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100 gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

c. Landasan teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar
maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap
baik besar maupun arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus
beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada
gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti pada gerak lurus berarturan tidak
ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).

d. Prosedur percobaan
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun
dan M2 naik
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
d. Ukur panjang BC
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada tabel di bawah ini
e. Hasil pengamatan
Tabel 4.5 Pengamatan GLB
Jarak BC s Waktu t
NO
(m) (sek)
1 0,14 0,30
2 0,16 0,40
3 0,18 0,50
4 0,20 0,60
5 0,22 0,70

f. Pertanyaan-pertanyaan
Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB ( S sumbu vertical dan t sumbu horizontal)

Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!

Buatlah kesimpulannya
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya,
semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

g. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula
waktu yang diperlukan

h. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat
jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto
2.Judul: Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

a. Tujuan
Mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

b. Alat dan Bahan


a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100 gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan

c. Landasan teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin
cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan
berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya
berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.

d. Prosedur percobaan
1) Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
2) Menyusun alat.
3) Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
4) Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
5) Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
6) Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada tabel.

e. Hasil pengamatan
Tabel 4.6 Pengamatan GLBB

NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 100 25 1,60 60 2,54
2 100 30 1,67 55 2,12
3 100 35 1,97 50 1,98
4 100 40 1,84 45 1,79
5 100 45 1,95 40 1,12
f. Pertanyaan-pertanyaan
Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB

Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!

Buatlah kesimpulannya
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap.
Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau
perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.
Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan
grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami
percepatan yang tetap/konstan.
g. Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

h. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

j. Foto
Modul 6
Gelombang

Kegiatan Praktik 1

1.Percobaan jenis-jenis gelombang

a. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

b. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m
3. Benang kasur panjang 3 m
4. Karet gelang

c. Landasan teori
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber
getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang
tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya
bunyi yang merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan
bergerak osilasi (lokal) saja.

d. Prosedur Percobaan
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan.
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang tersebut?
4. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki
yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
5. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
ynag cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain kedepan seperti gambar di berikut.
e. Hasil pengamatan
1. Apabila diusik ke kanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan dan
kekiri/ gelombang transversal.
2. Apabila di slinki di ikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ke
tempat semula.
3. Apabila slinki di gerakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus /
longitudinal.

f. Pertanyaan dan Jawaban


Apakah perbedaan gelombang transversal dan longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga
arah getar dan arah rambatnva satins.
Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan
arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju
mundur.

g. Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri
dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan
merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada
saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang
salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah
pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian
tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada
energi pada kabel listrik tersebut.
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-
ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada
percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan
Gelombang Longitudinal.

h. Kesimpulan
 Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
 Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.
 Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Sumardi, Y. 2018. Konsep Dasar IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

j. Foto
2. Sifat Pemantulan Gelombang

a. Tujuan
Mengamati sifat pemantulan gelombang

b. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil

c. Landasan Teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung
bebas tidak mengubah bentuk/fase.

d. Prosedur Percobaan
1. Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata
terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah
rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka
dipantulkan kearah datangnya gelombang
2. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga
tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali
sehingga membentuk gelombang. Slinki membentuk setengah panjang
gelombang.
3. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang.
Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah
gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama
dengan gelombang asalnya.
4. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya + 1,5
m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata
ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar.

e. Hasil pengamatan
 Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus
dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang,
gelombng dipantulkan kembali.
 Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang
dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya.
Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali
panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang
pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
f. Pertanyaan dan jawaban
Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, anda akan melihat gelombang berjalan di
permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti yang anda lihat?
Jelaskan!
Jawab
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan
arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng
dipantulkan kembali.

g. Pembahasan
 Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus
dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang,
gelombng dipantulkan kembali.
 Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang
dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya.
Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali
panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang
pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

h. Kesimpulan
 Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
 Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
 Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
 Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
 Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Sumardi, Y. 2018. Konsep Dasar IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

j. Foto
3.Percobaan Gelombang Stasioner

a. Tujuan
 Mengamati gelombang stasioner
 Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
 Menjelaskan hal – hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
 Menjelaskan pengaruh ttegangan terhadap panjang gelombang.

b. Alat dan Bahan


1. Catu daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik.
3. Benang Kasur, panjang 1,5 m
4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram.

c. Landasan Teori
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang yang
identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah
satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum
dan nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan
titik dengan amplitudo minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua jenis
yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas.

d. Prosedur Percobaan
1. Rangakai alat dan bahan dimodul
2. Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan
sampai timbul gelombal stasioner pada tali.
3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung
tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.
5. Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu.
6. Matikan catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram,
htung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu
8. Bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan pajang
gelombang dengan tangan tali.
9.
e. Hasil Pengamatan
Pada serangkaian di uji cobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan
terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.
f. Pertanyaan dan Jawaban
1) Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, anda akan melihat gelombang
berjalan dipermukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti yang anda
lihat? Jelaskan!
Jawab :
Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan
air. Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak
lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang electromagnet.
Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya?
Jawab :
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan
partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang
pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
2) Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung yang
lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan terus-menerus.
Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali tersebut.
Jawab :
Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
3) Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketika harus digeser untuk
menimbulkan gelombang?
Jawab :
Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.

g. Pembahasan
1.Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:
T : M : 75 gram : 50
l 1.5 m

2.Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara
perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang
stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan
gelombang pada gelombang stasioner.
3.Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1
4. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram.Maka tegangan talinya
adalah
T : m : 100 gr : 68
l 1.5 m
5.Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang
tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1
l 2 2

6.Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m

7.Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang


gelombangmya 3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3

8.Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

h. Kesimpulan
Gelombang stasioner di sebut juga gelombang berdiri, hal tersebut terjadi karena
gelombang datang dan gelombang pantul saling berinteraksi dan berlawanan arah,
sehingga terbentuk gelombang stasioner. Selain itu gelombang yang terbentuk dari
ujung tali terikat membentuk gelombang stasioner sedangkan gelombang yang di beri
beban cincin tidak mengalami gelombang stasioner.

i. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Sumardi, Y. 2018. Konsep Dasar IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

j. Foto
Modul 5

Kalor Perubahan Wujud Zat dan Perpindahannya Pada Suatu Zat

Kegiatan Praktikum 1
1. Titik Lebur Es
a. Tujuan
1) menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
2) menguji bahwa titik didih air adalah 100°C

b. Alat dan Bahan


1) Es batu 1 kg : 2-3 buah.
2) Thermometer : 2 buah.
3) Bejana kaca : 2 buah.
4) Pengaduk/sendok kecil : 2 buah.
5) Bunsen/lampu spiritus: 2 buah.
6) Kasa : 2 buah.
7) Tripot : 2 buah.
8) Static : 2 buah.

c. Prosedur Percobaan
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1) Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2) Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara
terus menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3) Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga
perubahan suhu yang tertera pada termometer.
4) Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.

d. Landasan Teori
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu
dimana zat padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih
yang berbeda, titik didih air 100oC sedangkan alkohol 78oC, sedangakan tembaga
mendidih di suhu 1.187oC. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan
tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan
ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat
juga akan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara
lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0oC, sedangkan dengan
penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.
e. Hasil pengamatan
Tabel 5.1
No 2 menit ke Kenaikan Suhu pada Keterangan
1 suhu termometer
1 1 0ºC 0ºC Es melebur (dari padat ke
cair)
2 2 33ºC 40ºC Proses pencairan kemudian
mulai memanas
3 3 43ºC 83ºC Suhu air meningkat, keluar
gelombang air
4 4 14ºC 97ºC Timbul suara air mendidih
5 5 3ºC 100ºC Titik didih air maksimum
.
f. Pertanyaan-Pertanyaan
1) Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan ?
2) Saat thermometer menunjukan skala 0ºC, pemanasan masih berlangsung terus!
Apakah yang terjadi pada peristiwa ini ?
3) Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0ºC walau terjadi pemanasan
terus menerus ?
4) Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100ºC ?

g. Pembahasan
Ukuran es dalam bejana sebelum di panaskan mempunyai suhu , tetapi saat es
mulai dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu dan pada setiap dua menit
mengalami perubahan suhu. Pada menit pertama suhu naik menjadi dan 2
menit selanjutnya pun mengalami kenaikan menjadi dan seterusnya.
h. Kesimpulan
 Titik lebur es pada suhu 0o C
 Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah
mendidih.Hal ini karena pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semalin
tinggi/panas cuacanya maka akan lebib cepat mendidih.

i. Daftar Pustaka
Omang wirasasmia, dkk. (1994). Pendidikan IPA 4. Jakarta: Universitas Terbuka

j. Foto Praktikum
2. Perubahan Wujud Padat Menjadi Gas dan Sebaliknya
a. Tujuan
1) menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas;
2) menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair.

b. Alat dan Bahan


1) Yodium Kristal secukupnya.
2) Kapur barus secukupnya.
3) Parafin secukupnya.
4) Tabung reaksi : 3 buah.
5) Penjepit tabung : 3 buah.
6) Bunsen/lampu spiritus:2 buah.

c. Prosedur Percobaan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di
bawah ini.
1) Masukkan beberapa butir salah sate kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2) Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3) Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4) Perhatikan gambar di bawah ini.

d. Landasan Teori
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa
mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung
didinginkan menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu.

e. Hasil Pengamatan
Tabel 5.2
No Kristal Mencair Langsung Keterangan
dulu Ya menguap Ya
atau tidak atau tidak
1. Yodium Tidak Tidak Menguap – mencair
2. Kapur barus Ya Tidak Mencair – menguap
3. Parafin Tidak Ya Mengkristal - menguap
f. Pertanyaan dan Jawaban
1) Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan ?
Jawab :
Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku.

2) Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer ?


Jawab :
Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan
yang mencapai titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa
butiran – butiran es / bunga salju).

g. Pembahasan
Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan
kedalam tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu masing – masing tabung reaksi
dipanaskan diatas Bunsen. Hasilnya ditulis pada tabel 5.2. menunjukkan bahwa
Yodium tidak mencair dulu, kapur barus mencair dulu kemudian menguap dan
paraffin jika dipanasi menguap

h. Kesimpulan
 Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.
 Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.
 Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
 Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.
 Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui
proses mencair dulu.

i. Daftar Pustaka
Omang wirasasmia, dkk. (1994). Pendidikan IPA 4. Jakarta: Universitas Terbuka

j. Foto Praktikum
3. Perubahan Wujud Cair Menjadi Gas
a. Tujuan
1) Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
2) Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.

b. Alat dan Bahan


1) Tabung reaksi : 2 buah.
2) Gabus penutup : 2 buah.
3) Pipa plastik kecil (1/2 inci) : 1 meter.
4) Termometer : 1 buah.
5) Bunsen/lampu spiritus : 1 buah.
6) Bejana : 1 buah.
7) Ketel uap : 1 buah.
8) Tripot : 1 buah.

c. Prosedur Percobaan
1) Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat
dengan gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2) Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3) Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4) Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5) Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6) Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.

d. Landasan Teori
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih.
Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan
wujud cair menjadi gas dan sebaliknya daps dilakukan percobaan penguapan dan
pendinginan

e. Hasil Pengamatan
Setelah air dipanaskan beberapa menit kemudian Nampak uap air yang dapat dilihat
dalam selang. Uap tersebut semakin memenuhi selang sampai ke ujung yang lainnya
(mengalir).
f. Pertanyaan dan Jawaban
1) Pada suhu berapa ditunjukan oleh thermometer air dalam katel mengeluarkan
uap ?
Jawab :
Pada suhu lebih kurang 90 ketel mulai mengeluarkan uap air.

2) Jelaskan mengapa uap yang mengalir memasuki tabung reaksi berubah


menjadi cair ?
Jawab :
Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah
menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas
disbanding suhu pipa plastik (terjadi proses pengembunan ).

g. Pembahasan
Bahan dan alat distel sedemikian rupa, lalu air dingin dimasukkan dalam ketel, ditutup
rapat dengan gabus yang telah diberi lubang pipa plastic kemudian diberi plastisin
agar tidak ada udara yang masuk dalam ketel. Pipa plastiK dihubungkan ke tabung
reaksi dalam bejana kaca yang berisi air dingin. Nyalakan Bunsen untuk memanaskan
ketel kemudian diamati pergerakan uap air melalui pipa plastic yang mengalir
ketabung reaksi serta perubahan suhunya dicatat seperti pada hasil pengamatan diatas.

h. Kesimpulan
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih.
Dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

i. Daftar Pustaka
Omang wirasasmia, dkk. (1994). Pendidikan IPA 4. Jakarta: Universitas Terbuka

j. Foto Praktikum
KEGIATAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA

PERCOBAAN 1 : PEMANTULAN CAHAYA

A. Tujuan
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus lensa cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung

B. Alat dan Bahan


1. Cermin datar
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

C. Landasan Teori
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar, cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang datar. Cermin ini merupakan cermin yang paling sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai
reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu
mobil dan alat kerja dokter. Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan.
Dari pemantulan tersebut, bayangan yang dihasilkan akan berbeda-beda. Ada
bayangan yang sama dengan benda, lebih kecil dari benda ataupun sama dengan benda
tersebut.
Sifat-sifat dari ketiga jenis cermin tersebut pun akan berbeda dari cermin datar, cermin
cembung, dan cermin cekung.
Bertolak dari latar belakang tersebut, maka perlu diadakannya suatu praktikum untuk
mengamati pemantulan cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.

D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
a. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar
b. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar
c. Gambarkanlah jalannya berkas sina pada langkah (b), sehingga tampak sudut
datang dan susut pantulnya
d. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r) tersebut
e. Letakkan lilin di depan cermin datar dan amati bayangannya selama benda itu
digeser-geserkan di depan cermin datar
f. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


a. Susunlah alat
b. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
d. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan-bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


a. Susunlah alat
b. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
d. Catatlah bagaiaman sifat-sifat bayangan yang dibentukoleh cermin cekung
tersebut
e. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang. Ukur jarak benda dari cermn
cekung pada keadaan tersebut (s).
E. Hasil Pengamatan
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
Besar sudut datang (i) dan sudut (r)
No. i (derajat) r (derajat)

1. 30o 30o

2. 45o 45o

3. 55o 55o

4. 60o 60o

5. 75o 75o
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar :

a. Sama / maya / tidak nyata


b. Sama besar
c. Sama tegak
d. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin (S = S 1)

2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

a. Maya / tidak nyata


b. Sama tegak
c. Diperkecil

3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung

a. Maya
b. Sama banyak
c. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
Tabel pengamatan jarak benda dan jarak bayangan

No. Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

1. 5 cm 8 cm

2. 8 cm 5 cm

3. 10 cm 4 cm

4. 20 cm 2 cm

F. Pembahasan
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul pada
cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan sinar pantul. Sehingga,
sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin datar,
bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya, baik itu dari bentuknya, ukurannya,
maupun posisinya
Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil
dari pada bendanya.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi 2
kali lebih besar daripada bendanya
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan
2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya
3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada bendanya
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada bendanya

H. Daftar Pustaka
Maman Rumanta, dkk. (2014). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan : Universitas
Terbuka

I. Foto Praktikum
PERCOBAAN 2 : PEMBIASAN CAHAYA

A. Tujuan
a. Mencari nilai indeks bias belok kaca
b. Mencari besar pergeseran sinar pada kaca plan parallel
B. Alat dan Bahan
1. Balok kaca
2. Busur derajat
3. Kertas HVS
4. Jarum pentul
5. Styrofoam
6. Kalkulator

C. Landasan Teori
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan
menjadi dua macam yaitu :
a. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam
air.
b. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke
udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1) Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya;
2) Cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90 o)
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
diantaranya :
1. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
2. Kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat jelas pandangan
bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan.
3. Terjadinya pelangi setelah turun hujan.
Hukum Snell

Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell (1591 –1626)
melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil
eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi :
1. sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan
tetap dan disebut indeks bias.
Ketika cahaya melintas dari suatu medium ke medium lainnya, sebagian cahaya
datang dipantulkan pada perbatasan. Sisanya lewat ke medium yang baru. Jika seberkas
cahaya datang membentuk sudut terhadap permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas
tersebut dibelokkan pada waktu memasuki medium yang baru. Pembelokan ini
disebut Pembiasan.

Sudut bias bergantung pada laju cahaya kedua media dan pada sudut datang.
Hubungan analitis antara q1 dan q2 ditemukan secara eksperimental pada sekitar tahun 1621
oleh Willebrord Snell .
Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Snell dan dituliskan:
n1 sin q1 = n2 sin q2
q1 adalah sudut datang, dan q2 adalah sudut bias (keduanya diukur terhadap garis yang
tegak lurus permukaan antara kedua media). n1 dan n2 adalah indeks-indeks bias materi
tersebut. Berkas-berkas datang dan bias berada pada bidang yang sama, yang juga termasuk
garis tegak lurus terhadap permukaan. Hukum Snell merupakan dasar Hukum pembiasan.
Jelas dari hukum Snell bahwa jika n2 > n1, maka q2 > q1, artinya jika cahaya
memasuki medium dimana n lebih besar (dan lajunya lebih kecil), maka berkas cahaya
dibelokkan menuju normal. Dan jika n2 > n1, maka q2 > q1, sehingga berkas dibelokkan
menjauhi normal
Sinar yang masuk bidang pembias I akan sejajar dengan sinar yang keluar dari bidang
pembias II dan mengalami pergeseran. Pergeseran sinar tersebut dirumuskan :
t = d sin (i-r)/cos r

D. Prosedur Percobaan

1. Tempelkan kertas pada styrofoam dengan menggunakan jarum pentul


2. Letakkan balok kaca pada kertas dengan posisi seperti gambar di bawah ini dan buatlah
garis pada sisi-sisi balok kaca pada kertas.
3. Tancapkan dua buah jarum pentul A dan B. Amati kedua pentul dari sisi lain balok
(bersebrangan), kemudian tancapkan dua buah jarum pentul C dan D sehingga ketika
diamati dari sisi bersebrangan seolah-olah keempat jarum pentul tersebut terlihat dalam
garis lurus (pengamatan dilakukan di dalam balok kaca)
4. Angkatlah balok kaca dari kertas, hubungkan dengan garis antara jarum pentul A dan B
sampai pada sisi batas garis balok kaca. Demikian juga dengan jarum pentul C dan D.
5. Buatlah garis normal tegak lurus garis sisi-sisi balok kaca pada posisi perpotongan
antara sisi balok dengan garis jarum pentul. Kemudian ukurlah besar sudut datang dan
sudut bias.
Informasi:
i. Garis yang melalui AB merupakan sinar datang sehingga sudut datang adalah
sudut antara garis AB dengan garis normal
ii. Garis yang melalui CD merupakan sinar bias sehingga sudut bias adalah sudut
antara garis AB dengan garis normal
6. Lakukan percobaan sampai tiga kali dengan sudut datang yang berbeda-beda.
7. Masukkan data hasil percobaan ke dalam tabel data.

E. Hasil Pengamatan
1. Data Percobaan

Sudut Sudut Sudut Sudut Sudut rata-


No
Datang Datang Bias Bias rata Sin Sin
&
1 2 1 2 i r
Nama i r
(i1)o (i2)o (r1) o (r2) o
1. Vanya 6 11 8 8 8,5 8 0,15 0,14
2. Mey 23 23 12 10 23 11 0,4 0,2
3. Amel 41 41 26 26 41 26 0,65 0,43
4. Nathan 36 36 22 22 36 22 0,58 0,37

2. Analisis Data
a. Berdasarkan tabel di atas, buatlah grafik hubungan antara sin i dan sin r
b. Dari hasil pengukuran sudut dan nilai sinusnya pada kaca plan paralel,
kecenderungan apa yang dapat diketahui?

Pada percobaan kali ini, menggunakan kaca plan paralel atau balok kaca. Balok kaca
itu sendiri adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar.
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa besar sudut datang tidak sama dengan
sudut biasnya. Sudut datang dan sudut bias disini ditentukan oleh sudut datang sang
pengamat. Jika pengamat melihat dari arah kiri, maka sudut datangnya akan mengarah ke
arah kiri bawah, begitu ula sebaliknya, jika pengamat mengamat dari sebelah kanan,
maka sudut yang dibentuk akan mengarah ke kanan bawah. Pergeseran yang terjadi
dalam kaca plan paralel ini merukapan pergeseran yang selalu mendekati garis normal.
Hal ini disebabkan sinar datang dari medium udara (kurang rapat) ke medium yang lebih
rapat (plan paralel). Pergeseran yang terjadi disebabkan oleh pengaruh dari ketebalan
balok kaca.
Hal ini sesuai dengan Hukum II Snellius: berbunyi “ Jika sinar datang dari medium
kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya: dari udara ke air atau dari udara ke kaca),
maka sinar di belokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar datang dari
medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar di belokkan menjauhi garis
normal ”.
Sudut datang selalu lebih besar daripada sudut bias. Dalam grafik, dapat dilihat pula
bahwa semakin besar sin i maka sin r juga akan semakin besar. Nilai sin i / sin r pun
apabila di rata-rata akan menghasilkan angka mendekati 1,5 yaitu 1,53. Hal ini
menunjukkan bahwa pada praktikum kali ini, nilai indeks biasnya apabila di rata-rata,
hampir sama dengan indeks bias kaca plan paralel itu sendiri yaitu 1,5.
c. Hitunglah nilai indeks bias dari kaca plan paralel!
1) n = 0,15 / 0,14 = 1,0
2) n = 0,4 / 0,2 = 2
3) n = 0,65 / 0,43 = 1,51
4) n = 0,58 / 0,37 = 1,57
n rata-rata = 1,53

d. Indeks bias relatif kaca terhadap udara nilainya sekitar


N21 = n2 / n1
1) N21 = 1,07 / 1 = 1,07
2) N21 = 2 / 1 = 2
3) N21 = 1,51 / 1 = 1,51
4) N21 = 1,57 / 1 = 1,57
n rata-rata = 1,53

F. Pembahasan
1. Dari hasil pengukuran sudut dan nilai sinusnya pada kaca plan paralel, kecenderungan
apa yang dapat diketahui ?
Pada percobaan kali ini, menggunakan kaca plan paralel atau balok kaca. Balok kaca
itu sendiri adalah keping kaca tiga dimensi yang kedua sisinya dibuat sejajar.
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa besar sudut datang tidak sama dengan
sudut biasnya. Sudut datang dan sudut bias disini ditentukan oleh sudut datang sang
pengamat. Jika pengamat melihat dari arah kiri, maka sudut datangnya akan mengarah ke
arah kiri bawah, begitu ula sebaliknya, jika pengamat mengamat dari sebelah kanan,
maka sudut yang dibentuk akan mengarah ke kanan bawah. Pergeseran yang terjadi
dalam kaca plan paralel ini merukapan pergeseran yang selalu mendekati garis normal.
Hal ini disebabkan sinar datang dari medium udara (kurang rapat) ke medium yang lebih
rapat (plan paralel). Pergeseran yang terjadi disebabkan oleh pengaruh dari ketebalan
balok kaca.
Hal ini sesuai dengan Hukum II Snellius: berbunyi “ Jika sinar datang dari medium
kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya: dari udara ke air atau dari udara ke kaca),
maka sinar di belokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar datang dari
medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar di belokkan menjauhi garis
normal ”.
Sudut datang selalu lebih besar daripada sudut bias. Dalam grafik, dapat dilihat pula
bahwa semakin besar sin i maka sin r juga akan semakin besar. Nilai sin i / sin r pun
apabila di rata-rata akan menghasilkan angka mendekati 1,5 yaitu 1,53. Hal ini
menunjukkan bahwa pada praktikum kali ini, nilai indeks biasnya apabila di rata-rata,
hampir sama dengan indeks bias kaca plan paralel itu sendiri yaitu 1,5.

2. Hubungan antara sudut datang dan sudut bias dapat dinyatakan dengan rumus
Jawaban :
n1 sin q1 = n2 sin q2
3. Adakah perbedaan antara i1 dan i2 serta r1 dan r2 ? (iya/tidak) Mengapa bisa terjadi?
 Ada perbedaan pada percobaan pertama yaitu pada i1 dan i2. Nilai i1 adalah 6o
sedangkan nilai i2 adalah 11o. Sedangkan nilai r nya sama. Juga ditemukan
perbedaan pada percobaan kedua, yaitu pada nilai r1 dan r2. Nilai r1 adalah 12o
dan r2 adalah 10o sedangkan nilai i nya sama. Sedangkan pada percobaan
lainnya, yaitu percobaan pertama hingga ketiga menunjukan nilai indeks bias
yang sama.
 Perbedaan yang terjadi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Ketidak telitian pengamat pada saat melakukan pengamatan proses pembiasan
saat mengamati jarum kaca.
2. Kurangnya ketelitian pengamat dalam melakukan pengukuran terhadap sudut bias
maupun sudut datang.
3. Mata pengamat tidak sesuai dengan cara mengukur yang tepat.
4. Kurangnya pengalaman yang dilakukan pengamat sehingga menghambat
jalannya percobaan.
5. Kurang tepatnya peletakan jarum pentul pada saat pengamatan sedang di lakukan.
6. Penggambaran sinar bias atau sinar datang serta perpanjangannya yang kurang
tepat atau tidak benar-benar lurus

G. Kesimpulan
Dari percobaaan yang telah dilakukan dapat di peroleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1) Sinar datang mengalami pergeseran sehingga sudut datang berbeda dari sudut
biasnya.
2) Pergeseran yang terjadi mendekati garis normal karena sinar datang dari medium
yang renggang ke medium yang lebih rapat.
3) Semakin besar nilai sin i maka semakin semakin besar nilai sin r nya.
4) Besar nilai indeks rata-rata yang diperoleh dari hasil percobaan sesuai dengan
nilai indeks kaca plan paralel pada umumnya, yaitu 1,5.
5) Umumnya, besar sudut datang akan selalu lebih besar dari sudut biasnya.

H. Foto Praktikum
PERCOBAAN 3: DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI

A. Tujuan
Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan sifat-sifat
cahaya.

B. Alat dan Bahan


1. Lampu TL
2. Kisi disfraksi.

C. Landasan Teori
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat
matadengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.Pada bidang fisika, cahaya
adalahradiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun
yangtidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.Kedua definisi di atas
adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaansehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrumkemudian dipersepsikan secara
visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidangstudi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting padafisika modern. Cahaya
mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:1. Intensitas2. Frekuensi atau panjang
gelombang3. Polarisasi4. Fasadan sifat optik fisis:1. Interferensi2. Difraksi3. Dispersi4.
PolarisasiDifraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan.Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Dispersi adalahperistiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahayamonokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan.Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai
cahayawarna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi
antargelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan
merusak.Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga
gelombang baruyang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

D. Prosedur Percobaan
1. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi.
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000
celah atau d=1/300 cm, jika yang dipilih warna ,ungu, ukurlah jarak warna ungu
yang dilihat di lampu TL, catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang
anda amati tersebut. Ukur jarak kisi ke lampu TL.

E. Pertanyaan
1. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?
F. Pembahasan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetikyang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat matamaupun yang tidak. Cahaya
adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang
studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern.

Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:


 Intensitas
 Frekuensi atau panjang gelombang
 Polarisasi
 Fasa
sifat optik fisis:

 Interferensi
 Difraksi
 Dispersi
 Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.


Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.

Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.

Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

G. Kesimpulan
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah.

Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda
fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.

Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut
foton.

H. Jawaban Pertanyaan
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan Interferensi adalah
interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama
sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang
tersebut.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Foto Praktikum
KEGIATAN PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung

B. Alat dan Bahan


1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

C. Landasan Teori
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar
dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu
utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis
lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar
dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat
menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambar berikut!

Gambar Berkas Sinar Istimewa I


b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III


(Sunaryono, 2010)
Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa cekung
pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa pada lensa
cekung adalah sebagai berikut:
Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus
f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I


Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

Gambar Berkas Sinar Istimewa III

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
 Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
 Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
 Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
 Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

2. PERCOBAAN CERMIN CEKUNG


 Susunlah alat seperti gambar
 Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam
 Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)d. Ulangi percobaan beberapa kali
dengan kedudukan benda yang berbeda

E. Hasil Percobaan
1. LENSA CEMBUNG
2. CERMIN CEKUNG

F. JAWABAN PERTANYAAN

G. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Penulis: Lisdiyanti Nurul Hidayah ( Mahasiswa Prodi PIPA FTK UINSA)

H. Foto Praktikum
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET

Kegiatan Praktikum 1 : Kelistrikan

Percobaan 1

A. Judul: Percobaan Muatan Listrik

B. Tujuan
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. Alat dan Bahan


1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas plastic
5. Isolasi
6. Sisir plastic
7. Potongan kertas yang kecil-kecil

D. Landasan Teori
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat
dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa
oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling
tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
Sifat Muatan Listrik
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan
elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu
benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada
potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang plastik
gambar diabawah.
Fenomena elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang plastik
bermuatan positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang
muatannya berbeda akan saling tarik menarik satu dengan lainnya. Batang plastik
digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan bulu binatang
dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar diabwah. Yang terjadi kedua batang
benda saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan
saling tolak menolak.
Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang
berbeda saling tarik menarik
Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan kain sutra
dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua batang
benda saling tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang
berbeda dan saling tarik menarik.

E. Prosedur Percobaan
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastic pada baju anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan.
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir
meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai bersentuhan).
Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi!

F. Hasil pengamatan
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan Wool Plastic Nilon
Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastic Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

G. Pertanyaan dan Jawaban


1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
Jawab : Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
Jawab : Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
Jawab : Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.

H. Pembahasan
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
6) listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

I. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Sumardi, Y. 2018. Konsep Dasar IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

K. Foto Praktikum
Percobaan 2

A. Judul : Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

B. Tujuan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian

C. Alat dan Bahan


1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah

D. Landasan Teori
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur
energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik.

E. Prosedur Percobaan
1. Percobaan arus listrik:
a. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih
saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya
aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung
memeriksa sebabanya.
d. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
e. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
2. Percobaan tegangan listrik
a. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?


b. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?
c. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?
d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai
yang dirangkai secara seri.
e. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 8.1
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan
G. Pertanyaan dan Jawaban
1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik
Jawab : Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.
2. Mengapa pada percobaan I, baterai disusun secara seri?
Jawab : Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawab : Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
- I=V Keterangan :
R
I = arus listrik (ampere)
- R=V
I V = tegangan listrik (volt)
- V=I.R
R = hambatan listrik (ohm)

4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawab : Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

H. Pembahasan
Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu tidak
menyala.
Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu
tetap menyala.

I. Kesimpulan
1. Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang
telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng
besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator)
adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran.
Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu akan semakin terang.
2. Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah
menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam
suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Sumardi, Y. 2018. Konsep Dasar IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
K. Foto Praktikum
Arus listrik

Tegangan listrik
Percobaan 3

A. Judul : Percobaan Energi Listrik

B. Prosedur Percobaan
1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai seri)
2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat
- Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
- Setelah + 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi?
3. Buatlah saklar S, letakkan ujung thermometer pada lilitan kawat. Catat skala yang
ditunjukkan thermometer
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang ditunjukkan
thermometer
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup? Mengapa
demikian?

C. Hasil Pengamatan
No Jenis Keadaan saklar Jarum kompas Arah simpanan
rangkaian menyimpang kompas

Terbuka Tertutup Ya Tidak Kanan Kiri

1 Seri 2 baterai √ √

2 Seri 2 baterai √ √ √

3 Seri 2 baterai
(polaritas
√ √
baterai
dibalik)

4 Seri 4 baterai √ √

5 Seri 4 baterai √ √ √

D. Pertanyaan dan jawaban


1. Perubahan energy apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 volt, 0,5 ohm dirangkai secara seri
kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm.
Hitunglah:
a. besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. daya listriknya
c. energy listrik yang digunakan selama 1 menit
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energy listrik
E. Pembahasan
Berdasarkan gambar di atas kami melakukan percobaan tentang gejala medan magnet.
Dalam keadaan saklar S terbuka, kami letakkan penghantar di atas kompas pada posisi
sejajar kemudian kami alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S.
Ternyata jarum kompas menyimpang ke kanan. Lalu kami membuka saklar dan membalik
polaritas baterai, kemudian mengalirkan arus listrik melalui penghantar dengan menutup
saklar dan ternyata jarum kompas menyamping karena ada arus listrik yang mengalir.
Langkah terakhir, batu baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata jarum kompas
mengalami penyimpangan yang cukup besar.
Hal ini membuktikan bahwa makin besar aliran listrik, makin besar pula gaya magnet
yang terjadi.

F. Kesimpulan
- Arus listrik menghasilkan medan magnet dan medan magnetik melakukan gaya
pada arus listrik.
- Perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.

G. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

H. Foto praktikum
MODUL 6 KP 2 GETARAN DAN BUNYI

Percobaan 1

A. Judul : Percobaan Getaran Benda oleh Pegas

B. Tujuan Percobaan
1. Mengukur periode dan frekuensi getaran
2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi

C. Alat dan Bahan


1. Pegas
2. Benda 3 buah
3. Statis
4. Klem penjepit
5. Stopwatch

D. Landasan Teori

E. Prosedur Percobaan
1. Mengukur getaran benda oleh pegas
a. gantungkan pegas pada statis. Gantungkan benda 100 gram di ujung bawah pegas
tersebut
b. tarik benda kebawah sejauh + 5cm, lalu lepaskan. Ukur waktu pegas tersebut bergetar
selama 20 getaran dengan menggunakan stopwatch. Ulangi pengukuran sampai 5 kali.
Carilah nilai rata-rata pada periode dan frekuensi.
2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi
a. lakukan percobaan seperti nomor 1, dengan benda 150 gram. Lakukan sebanyak 5 kali.
Ulangi percobaan benda 200 gram, 250 gram, 300 gram.
b. bandingkan nilai percobaan dengan massa 100 gram sampai dengan 300 gram.
Berpengaruhkah massa terhadap frekuensi, jelaskan! Bergantung apa sajakah frekuensi
tersebut?

F. Hasil Pengamatan
Tabel 6.1 Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegas
Percobaan Waktu 20 getaran Periode (sekon) Frekwensi
ke (sekon) (hertz)
1 12,88 0,644 1,56
2 12,96 0,648 1,55
3 13,03 0,651 1,54
4 13,08 0,654 1,53
5 13,17 0,658 1,52
T = 0,65 sekon
F = 1,54 HZ
Tabel 6.2 Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekwensi

Massa Percobaan ke Waktu 20 getaran Periode Frekwensi Hertz


benda (sekon) (sekon) (hertz)
(gram)
150 1 14,55 0,73 1,37 1,37
2 14,65 0,73 1,37 1,37
3 14,68 0,74 1,37 1,37
4 14,67 0,73 1,37 1,37
5 14,63 0,73 1,37 1,37
200 1 12,86 0,64 1,55 1,55
3 12,40 0,62 1,61 1,61
2 12,73 0,64 1,55 1,55
4 12,89 0,64 1,55 1,55
5 13,08 0,65 1,52 1,52
250 1 12,25 0,61 1,64 1,64
3 12,04 0,60 1,67 1,67
2 11,94 0,60 1,67 1,67
4 11,10 0,56 1,79 1,79
5 10,87 0,54 1,85 1,85
300 1 10,68 0,53 1,89 1,89
3 10,06 0,56 1,79 1,79
2 9,58 0,48 2,09 2,09
4 9,38 0,46 2,17 2,17
5 8,17 0,40 2,50 2,50

G. Pembahasan
Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui getaran yang sama
pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat
kecil namun dianggap sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang
berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda pula.

H. Kesimpulan
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh massa benda.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Sumardi, Y. 2018. Konsep Dasar IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

J. Foto
Percobaan 2

A. Judul : Percobaan Getaran Beban pada Ayunan (Bandul Sederhana)

B. Tujuan
Menghitung besarnya periode dan frekuensi pada bandul sederhana

C. Alat dan Bahan


1. Bandul besi
2. Tiang gantungan
3. Benang
4. Stopwatch

D. Landasan Teori

E. Prosedur Percobaan
1. Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5 m.
2. Tariklah beban dari kedudukan seimbang (0) dengan tangan kiri, sehingga menyimpang
kira-kira 10˚ (titik A)
3. Siapkan stopwatch di tangan kanan, jalankan stopwatch bersamaan dengan melepaskan
beban dari titik A. amati apa yang terjadi
4. Berilah hitungan 1 pada saat beban kembali ke A untuk pertama kalinya, hitungan 2
untuk yang kedua kalinya, demikian seterusnya. Pada hitungan ke 10 matikan
stopwatch dan catat hasilnya
5. Isikan hasil pengamatan pada tabel 6.3, dengan mengganti beban dari 20 gram sampai
dengan 100 gram
6. Perhatikan tabel 6.3, apakah periode dan frekuensi bandul dipengaruhi beban
7. Lakukan seperti percobaan nomor 1-4 dengan mengganti panjang tali yang berbeda-
beda, massa tetap, yaitu 60 gram. Catatlah hasil pengamatan pada tabel 6.4
8. Perhatikan tabel 6.4 apakah periode dan frekuensi bandul dipengaruhi panjang tali.
9. Dari tabel 6.4 buatlah grafik T terhadal L1 linearkah? Sebutkan hubungan periode (TT)
dengan panjang tali

F. Hasil Pengamatan
Tabel 6.3 Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)

Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)


20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,48
30 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,50
40 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,51
50 19,03 10 : 1,90 190,3 : 0,53
60 19,49 10 : 1,95 194,9 : 0,51
70 20,58 10 : 2,06 205,8 : 0,49
80 20,69 10 : 2,07 206,9 : 0,48
90 21,46 10 : 2,15 214,6 : 0,47
100 20,79 10 : 2,08 207,9 : 0,48
Tabel 6.4

Massa beban (m) = 60 gram (tetap)

Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T2


100 19,61 10 : 1,96 384,5 : 0,51
90 18,18 10 : 1,82 330,5 : 0,55
80 17,76 10 : 1,78 315,4 : 0,56
70 16,17 10 : 1,62 261,5 : 0,62
60 15,19 10 : 1,52 230,7 : 0,66
50 14,10 10 : 1,41 198,8 : 0,71
40 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,80
30 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,98
20 7,98 10 : 0,78 63,7 : 1,28
Massa benda = 60 gr (tetap)

G. Pembahasan
Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m.kemudian benda
ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100
(titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan
dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban.
Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah
panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.

H. Kesimpulan
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.

I. Daftar pustaka
Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Sumardi, Y. 2018. Konsep Dasar IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

J. Foto
Modul 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA

Percobaan 1 : Panas Matahari

A. Tujuan
Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.

B. Alat dan bahan


1. 2 bauh tempet air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember)
2. Termometer plastik transparan.
3. Stopwatch
4. Luksmeter

C. Teori Dasar
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara
yaitu : konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi
adalah perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa.
Dalam proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas
dapat merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas memancar
tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada
suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan.
Makin panas air maka rambatannya makin tinggi.

D. Cara kerja
1. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
2. Ukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) terbut, catatlah dalam lembar
pengamatan.
3. Tempatkan kedua tempat air tersebut dibawah sinar matahari langsung.
4. Tempatkan lempeng plastik transparan diatas salahsatu tempat air dengan jarak
sekitar 10 cm dari permukaan air dalam tempat air. Susunlah alat dan bahan
percobaan seperti gambar dibawah ini.
5. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap matahari.
6. Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit selama 10
kali pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan.
7. Bila ada luks meter, amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari tepat diatas
permukaan air setiap 30 menit. Catatlah dalam lembar pengamatan.

E. Data Pengamatan
Hasil Pengamatan Panas Matahari

Keadaan Air

No Waktu (A) Tanpa (B) Dengan Keterangan


Lempeng Lempeng

1 10 menit Masih Dingin Masih Dingin Air masih tetap tidak


berkurang

2 25 menit Hangat Hangat Air masih tetap tidak


berkurang

3 40 menit Air mulai panas Hangat Air berkurang dipercobaan


A

4 45 menit Air menjadi panas Mulai panas Air keduanya juga


berkurang

5 60 menit Sangat panas Panas Air berkurang / menguap

F. Pembahasan
Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpalempeng terasa panasnya lebih cepat
karena tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang
menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya
penghalang (lempeng plastik).

G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung
memancar dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu
benda bergantung pada suhu benda.

H. Pertanyaan dan jawaban


1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari
sampai di permukaan bumi!
Jawab:
faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan
bumi yaitu :
 jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan
berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju
bumi.
 Jika udara ditempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu
panas
 Jika disuatu tempat yang gersang tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas
matahari di bumu akan terasa sangat panas.
 Jika faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan
hidup dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai)

2. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!


Jawab :
matahari adalah sumber energi panas yang memanfaatkan energi panas matahari di
bumi bukan hanya manusia tetapi juga tumbuhan dan hewan.
3. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap terhadap
penerimaan panas?
Jawab :
pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi
atau menghambat cahaya panas matahari yang jatuh dipermukaan air.

I. Daftar Pustaka
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-bumi-dan-alam-semesta.html

J. Kesulitan Yang Dialami

K. Foto Praktikum
PERCOBAAN 2 : GERHANA

A. Tujuan
Membuktikan terjadinya gerhana

B. Alat dan bahan


1. Bola ping pong
2. Statis berkawat runcing 3 buah
3. Bola plastik dengan diameter 10 cm
4. Lampu senter/proyektor film
5. Spidol

C. Dasar teori
Gerhana Matahari merupakan peristiwa lain yang ditimbulkan oleh gerakan Bulan
bersama Bumi . Gerhana Matahari terjadi jika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi
dalam satu garis lurus. Jika kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu hanya
mungkin terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati.
Di siang hari, pada saat terjadinya gerhana matahari, bulan sedikit demi sedikit menutupi
matahari dan pandangan kita. Lama kelamaan, matahari tertutup seluruhnya dan kita
menyebutnya dengan Gerhana Total.
Ada Tiga jenis gerhana matahari yang mungkin terjadi, yaitu sebagai berikut:
 Gerhana Matahari Total
Pada gambar gerhana matahari total, bumi memasuki bayang-bayang inti (umra)
bulan. Oleh karena itu, bulan lebih kecil dari bumi, makah gerhana matahari total
terjadi pada sebagaian daerah saja di permukaan bumi. Gerhana matahari total
biasanya paling lama hanya terjadi sekitar 6 menit. Ketika gerhana matahari total
terjadi pada daerah atau tempat-tempat tertentu di permukaan bumi, maka di daerah
tersebut menajdi gelap gulita sementara waktu.
Jika gerhana matahari total terjadi, jangan sering sekali-kali langsung ke matahari.
Pada saat itu, matahari tetap memancarkan cahaya yang tidak dapat dilihat dengan
mata, akan tetapi dapat merusak mata. Salah satu cara agar dapat melihat gerhana
matahari total bisa menggunakan kacamata yang berwarna gelap.
 Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi sebelum dan sesudah dan gerhana matahari total.
Pada keadaan tersebut, sebagian daerah di permukaan bumi masuk penumbra bulan.
 Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari cincin terjadi jika bulan sedang berada pada titik terjauhnya dari
bumi. Pada keadaan tersebut, sebagian permukaan bumi terkena perpanjangan umbra
bulan sehingga matahari terlihat sebeperti cincin.
Terjadinya Gerhana Bulan

Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada malam hari saat bulan purnama, tetapi tidak
setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan. Pada saat akan terjadi gerhana, permukaan
bulan sedikit demi sedikit tertutup , seakan-akan ada sesuatu yang menutupinya. Selain itu
juga, bulan menjadi gelap dan kita tidak dapat melihat bulan. Keadaan ini dapat
berlangsung dalam kurung waktu 6 jam.

Kemanakah bulan tersebut? Apakah bulan itu hilang? Sebenarnya bulan tidak hilang,
melainkan tetap berada di lintasannya. Dalam peredarannya mengelilingi bumi ada
kalanya bulan berada di belakang bumi yaitu pada saat bulan purnama. Jika letak bulan,
bumi dan matahari berada pada suatu garis lurus, maka bulan masuk ke dalam bayangan
bumi. Keadaan tersebut dinamakan Gerhana Bulan.

Ukuran matahari lebih besar dari ukuran bumi dan bulan. Akibatnya, dalam setiap
gerhana terbentuk ada dua jenis bayangan, yaitu:

 Bayang-bayang inti atau umbra, yakni bayang-bayang bumi yang paling gelap.
 Bayang-bayang samar atau penumbra, yakni bayang-bayang bumi yang agak terang.

Pada saat bulan berada pada penumbra bumi, maka dikatakan terjadi Gerhana Bulan
sebagain. Selanjutnya, setelah bulan masuk ke umbra bumi, maka dikatakan terjadi
Gerhana Bulan Total.

D. Cara kerja
a. tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
b. tusuk bola pingpong dengan statis berkawat runcing sehingga dapat berdiri tegak,
lakukan hal yang sama untuk bola plastik.
c. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
d. Susun diatas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut seperti
gambar berikut:
e. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannaya sinar lampu yang mengenai
globe. Catatlah dalam lembar pengamatan.
f. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola pingpong dengan bola
plastik (globe). Disain percobaan seperti gambar berikut:
g. Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa bola
pingpong dan diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar pengamatan!

E. Percobaan Gerhana Matahari


Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka
kedudukan bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan
bumi berada pada satu garis lurus, lalu bayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan
bumi dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi dalam daerah bayang-bayang. Hal ini
yang menyebabkan gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan, bumi pada garis lurus
dimana bulan berada diantara matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau
seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.
Percobaan Gerhana Bulan
Bola ping pong (bulan) tidak mendapat cahaya karena cahaya senter atau matahari
terhalang oleh bola besar (bumi) pada saat itu terjadi gerhana bulan. Ketika bola
pingpong digeser hingga keluar bayangan, bola pingpong mendapar cahaya dari lampu
senter, pada saat itu tidak terjadi gerhana bulan.

F. Jawablah pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan gerhana?
Jawab:
gerhana adalah penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda langit
lainnya.
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!
Jawab :
 Proses terjadinya gerhana matahari
Gerhana Matahari terjadi jika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi dalam
satu garis lurus. Jika kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu
hanya mungkin terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati.
 Proses terjadinya gerhana bulan
Jika bulan terjadi pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan
matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak
gelap kemerahan.
3. Apa yang disebut dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!
Jawab :
Umbra adalah daerah saat gerhana total / penuh / gambaran total/

Penuh bayangan inti.

Penumbara adalah daerah saat gerhana sebagian / bayangan kabur.

G. Daftar Pustaka
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-bumi-dan-alam-semesta.html

H. Foto Praktikum

Anda mungkin juga menyukai