Anda di halaman 1dari 204

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Maemunah
NIM/ID Lainnya : 857385598
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SDN Babakan Mangga

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Dr. Rif'at Shafwatul Anam, M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 05000080
Instansi Asal : -
Nomor Hp : -
Alamat Email : rifat.official@ecampus.ut.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Memunah


NIM : 857385598
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Palabuhanratu, 26 November 2023


Yang membuat pernyataan

Maemunah
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
BAB I
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


Pada makhluk hidup yang merupakan benda hidup, selain memiliki ciri-ciri atau sifat
sebagai benda hidup, juga memiliki sifat atau ciri yang dapat membedakannya dari benda
tak hidup. Perbedaan tersebut terutama sangat tampak pada ciri – ciri fisiologisnya.
Adapun ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup lainya seperti
tumbuhan dan adalah kemampuan dalam berkembang biak, menerima dan dapat
memberikan tanggapan terhadap rangsang, dapat bertumbuh dan berkembang,
memerlukan makan dan air, melakukan pernapasan.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
C. ALAT DAN BAHAN
1) Alat-alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar.
D. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup merupakan makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Pada
ciri-ciri tersebut ada beberapa hal yang dapat membedakannya dari benda tak hidup atau
benda mati. Adapun ciri-ciri makhluk hidup diantaranya bernapas,perlu asupan
makanan dan air, dapat bergerak, peka terhadap rangsang, dapat bertumbuh dan
berkembang.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2) Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal
3) Menemukan lebih kurang 10 makhluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan)
4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan
5) Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah dicatat dengan cermat
6) Memberi tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – ciri yang telah diamati pada tabel.

F. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya,
kami menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup
No Nama Makhluk Hidup Ciri-Ciri Makhluk Hidup *)
1 2 3 4 5
1 Ayam √ √ √ √ √
2 Burung Kacer √ √ √ √ √
3 Ikan Koi √ √ √ √ √
4 Kucing √ √ √ √ √
5 Jangkrik √ √ √ √ √
6 Tanaman Cabe √ √ √ √ √
7 Anggur √ √ √ √ √
8 Putri Malu √ √ √ √ √
9 Pepaya √ √ √ √ √
10 Pisang √ √ √ √ √
*) Keterangan :
1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
2. Bernapas
3. Perlu Makan
4. Tumbuh
5. Berkembang

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Jelaskan! Tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan,
dikarenakan tumbuhan dapat bergerak dengan bantuan sinar matahari atau
sentuhan.
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Persamaan dan perbedaan ciri-ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan
diantaranya yaitu :
Tumbuhan :
a. Tidak memiliki alat pernafasan khusus
b. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
c. Reaksi terhadap rangsang lambat, terbatas dan lebih pasif
d. Umumnya menetap atau bergerak sebagian
e. Dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat di sekitarnya
f. Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair
g. Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh
i. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak tentu
j. Pembuahan terjadi di dalam alat perkembang biakan
k. Umumnya jumlah anak banyak tidak dipelihara dan dilindungi

Hewan :
a. Umumnya memiliki alat pernapasan khusus
b. Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif
c. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan dan aktif
d. Dapat berpindah tempat
e. Makan makhluk hidup lain
f. Makanan diambil dalam bentuk padat dan cair
g. Tumbuh kembnag terjadi pada masa tertentu, serempak pada seluruh bagian
tubuh
h. Bentuk tubuh tertentu, jumlah bagian tubuh tertentu
i. Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh atau di luar tubuh
j. Umumnya jumlah anak terbatas, dipelihara dan dilindungi

H. PEMBAHASAN
Ciri-ciri makhluk hidup:
1) Bernafas
Makhluk hidup dapat bernafas itu merupakan salah satu ciri mendasar. Ketika
bernapas, makhluk hidup mengambil oksigen ( zat asam ) dan mengeluarkan zat asam
arang ( karbondioksida ) serta uap air.
2) Tumbuh kembang
Makhluk hidup dapat bertumbuh dan berkembang
Tumbuh : suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan
penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Kembang : proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi
dan lingkungan.
3) Perlu makan dan air
Makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan
hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara
berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan
sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan
sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
4) Berkembang biak
Makhluk hidup dapat berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya.
5) Menanggapi rangsang
Makhluk hidup dapat menanggapi rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya,
panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Makhluk hidup memiliki
kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.
I. KESIMPULAN
Yang termasuk ke dalam makhluk hidup diantaranya manusia, hewan, dan tumbuhan.
Dimana makhluk hidup memiliki ciri-ciri sehingga bisa disebut sebagai makhluk hidup.
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai
benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah
dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat
tumbuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI
1) KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
yaitu menggunakan metode observasi secara langsung terhadap alam terbuka.
Adapun kendala yang dialami bisa berupa suhu atau cuaca yang tidak menentu
sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau
tidak. Pengamatan terhadap makhluk hidup yang bisa berjalan seperti hewan
peliharaan juga cukup sulit dikarenakan jarang ditemukannya hewan-hewan yang
dipelihara oleh warga sekitar.
2) SARAN DAN MASUKAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum ciri-ciri makhluk hidup harus dilakukan
observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan pengamatan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/QFrMAO-kgK8


Foto Ciri-ciri Makhluk Hidup

Ayam Burung Ikan Koi

Kucing Jangkrik Cabe

Anggur Pisang Pepaya Putri Malu


BAB II
GERAK PADA TUMBUHAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : GERAK PADA TUMBUHAN


Tanggapan makhluk hidup terhadap rangsang umumnya diperlihatkan dalam
bentuk gerak. Gerak tubuh,gerak sebagian tubuh ataupun berpindah tempat. Bentuk
adanya gerak pada tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsang. Pada tumbuhan kita
perlu dilakukan secara seksama hanya beberapa jenis tumbuhan yang dapat
teramati,misalnya gerak menutup daun putri malu .
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
C. ALAT DAN BAHAN
1) Seismonasti dan niktinasti
a) Tanaman putri malu.
b) Kotak karton atau kardus 1 buah.
c) Stopwatch handphone
d) Alat-alat tulis.
2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang merah secukupnya.
d) Air secukupnya.
D. LANDASAN TEORI
Gerak tubuh tumbuhan dibagi atas gerak taksis, nasti, dan tropisme. Gerak taksis
adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan, hal ini mudah dilihat pada
tumbuhan bersel satu. Gerak nasti adalah gerak dari sebagian tubuh rangsang.
Sedangkan gerak tropisme adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, dimana arah
geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif, jika arah
geraknya menuju arah datangnya rangsang, sebaliknya disebut tropisme negatif, jika
arah gerakannya menjauhi arah datangnya rangsang.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Sediakan lembar kerja & alat-alat tulus.
(2) Carilah tanaman putri malu disekitar lingkungan anda tinggal.
(3) Amatilah tanaman putri malu tersebut, selanjutnya lakukan sentuhan halus
hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut
dengan menggunakan ballpoint/ranting/penggaris.
(4) Catatlah hasil pengamatan.
b) Niktinasti
(1) Sediakan 1 tempat yang sudah ditutupi karton hitam.
(2) Berilah tanda A pada tanaman putri malu pertama,dan tanda B pada tanaman
putri malu yang kedua (selembar kertas) .
(3) Tanaman putri malu A tidak ditutupi dengan penutup dan biarkan
terbuka,Sedangkan yang B ditutupi tempat yang sudah dilapisi karton
hitam,supaya tidak terkena langsung sinar matahari selama 30 menit.
(4) Setelah ditutupi kurang lebih selama 30 menit,bukalah penutup tersebut
dengan hati-hati (tidak menyentuh tanamannya).
(5) Amatilah apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut B dan
bandingkan dengan daun putri malu A.
(6) Catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel pengamatan.
2) Gerak tropisme (Geotropisme negatif)
a) Membuat dua buah pot tanaman kacang merah dengan menanam 3 biji kacang
merah dalam setiap pot yang telah diberi lubang pada alasnya.
b) Memberi label A untuk pot pertama dan B untuk pot kedua.
c) Meletakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (vertikal) dan menyimpan keduanya di tempat terbuka.
d) Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu.
e) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Seismonasti
No. Jenis sentuhan Reaksi Keterangan
1 Halus Daun menutup pelan Reaksi lambat
2 Sedang Daun menutup agak Reaksi agak
cepat cepat/sedang
3 Kasar Daun menutup cepat Reaksi cepat/spontan
sekali

Tabel 1.3. Hasil pengamatan gerak Niktinasti


No. Putri malu Reaksi putri malu
Mula-mula Setengah jam kemudian

1 Disimpan di Daun segar tanpa Daun segar tanpa ada


tempat terang menutup yang menutup
(terkena sinar
matahari
langsung)
2 Ditutup penutup Daun segar tanpa Daun menutup
yang dilapisi menutup
karton hitam
(tidak terkena
sinar matahari
langsung))

2) Geotropisme
Tabel 1.4. Hasil pengamatan Geotropisme negatif
Jenis Pengamatan Hari Ke-
Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 5 5,5 6 6,5 6,9 7,2 7,5 Lurus Ke atas
Tumbuh menuju arah
B 5 5,5 5,9 6,4 6,8 7,2 7,4 datangnya sinar matahari,
batang membengkok ke atas

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
Anda memilihnya!
Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah Pohon Cassia
corymbosa dan Lamtoro, kerena suasana/keadaan gelap.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
Anda lakukan? Jelaskan!
Perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan, Gerak niktinasti gerak menutupnya daun berbuah karena pengaruh
gelap/tidak terkena sinar matahari, Gerak seismonasti gerak pada tumbuhan karena
disebabkan oleh getaran atau sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme.mengapa?jenis
fototropisme apakah yang terjadi?jelaskan!
Pada percobaan/praktikum geotropisme yang telah dilakukan juga sekaligus
membuktikan adanya gerak fototropisme.Geotropisme adalah gerak tropisme yang
disebabkan oleh rangsangan gaya gravitasi bumi.Geotropisme positif, jika gerak
responnya menuju ke bumi. Geotropisme negatif, jika gerak responnya menuju ke
atas bumi.
Sedangkan Fototropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh rangsang
berupa cahaya matahari.Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan, kedua
gerak Geotropisme dan Fototropisme terjadi bersamaan. Karena pada percobaan
gerak pada batang menjauhi pusat bumi (geotropisme negatif), dan geraknya
berbelok menuju cahaya matahari (fototropisme positif).

H. PEMBAHASAN
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun
tumbuhan. Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak
mudah diamati, kecuali tumbuhan putri malu yang melakukan niktinasti dan
seismonasti.

I. KESIMPULAN
Cepat lambatnya reaksi tumbuhan dalam menanggapi rangsang tergantung pada
halus, sedang, dan kasarnya sentuhan yang kita lakukan. Tumbuhan tumbuh mengikuti
arah datangnya sinar (rangsang cahaya).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
1) KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan praktikum/percobaan langsung terhadap gerak pada
tumbuhan yang memerlukan ekosistem abiotik yaitu menggunakan metode
observasi secara langsung terhadap alam terbuka. Kesulitannya bisa berupa dalam
beberapa aspek,meliputi suhu,cuaca,kondisi wilayah yang tidak menentu sehingga
praktikum ini harus melihat semua aspek tersebut apakah bisa dilaksanakan atau
tidak. Sebagai contoh, gerak putri malu yang tetap membuka daunnya ketika setelah
disentuh kemudian, ditutup menggunakan suatu benda/wadah yang dapat
menutupnya contoh nya tempat sampah/wadah yang dilapisi karton, ketika dibuka
kembali, daun putri malu tersebut tertutup karena daun putri malu memerlukan
cahaya matahari untuk membuka keseluruhan daunnya.
2) SARAN DAN MASUKAN
Sebelum melaksanakan praktikum/percobaan gerak pada tumbuhan
seismonasti,niktinasti dan geotropisme, kita harus mempersiapkan segala alat &
bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktikum/percobaan supaya hasilnya
baik/sempurna sesuai yang diinginkan. Kita harus mempelajari materi mengenai
praktikum/percobaan yang akan kita laksanakan dan menganalisis setiap
percobaan/praktikum yang diamati.kedepannya saya akan lebih mempersiapkan
segalanya untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan praktikum/percobaan supaya
hasilnya baik dan sempurna.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/QFrMAO-kgK8


1) Seismonasti pada tanaman putri malu

( Sentuhan Halus ) ( Sentuhan Sedang ) ( Sentuhan Kasar )

2) Niktinasti pada tanaman putri malu

( A terkena sinar matahari ) ( B tidak terkena sinar matahari) ( B hasilnya)

3) Geotropisme Negatif pada biji kacang merah

( Alat & Bahan )


( Proses penanaman )

( Hasil perkembangan selama 1-5 hari )


BAB III
RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP


Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen
diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan
bahan makanan oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida.
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.
C. ALAT DAN BAHAN
1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a) Botol ukuran kecil 3 buah.
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c) Plastisin secukupnya.
d) Vaselin secukupnya.
e) Kapur sirih secukupnya.
f) Kapas secukupnya.
g) Jangkrik 1 ekor.
h) Biji bungkol yang sedang berkecambah secukupnya.
i) Pewarna Makanan
2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida.
a) Kapur sirih secukupnya.
b) Air secukupnya.
c) Botol selai 3 buah.
d) Plastisin secukupnya.
e) Sedotan limun 6 buah.
f) Spidol 1 buah.
g) Selang plastik kecil 1 meter.

D. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi.Ketika
melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam
lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses
pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan
untuk aktivitas hidup.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Memasukkan kapas secukupnya,kemudian masukan sedikit kapur sirih
yang sudah diaduk ke dalam dasar botol
c) Masukkan biji kecambah kedalam botol yang telah diberi kapas dan kapur
sirih, kemudian berilah tanda A pada botol tersebut.
d) Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas, Kemudian
berilah label B pada botol tersebut.
e) Sedangkan botol C dibiarkan kosong tanpa menggunakan makhluk hidup
(sebagai kontrol).
f) Jika semua sudah terisi,langkah selanjutnya lapisi bagian atas mulut botol
dengan segumpal plastisin sampai tertutupi semuanya jangan sampai udara
masuk , selanjutnya masukkan sedotan air kedalam kemasan yang dilapisi
hingga plastisin menutup mulut botol, fungsi dari sedotan air ini dapat
menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
g) Setelah itu,olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan
sedotan air agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat
jalannya percobaan.
h) Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan
air yang diberi pewarna merah.
i) Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
j) Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).
2) Respirasi menghasilkan karbondioksida
a) Membuat air kapur jenuh (dilarutkan selama 1 hari)
1) Larutkan kapur sirih ke dalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih.
3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil, hati-hati agar
endapan kapur tidak ikut tersedot.
b) Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama,
lebih kurang 50 ml.
c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan plastisin.
d) Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk
bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas pada botol (B) melalui sedotan limun (1).
e) Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi
keruh.
f) Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer.
g) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
1) Respirasi memerlukan udara (oksigen)
Tabel 1.5. hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen
No. Respirometer Keadaan Air Berwarna pada Respirometer, 5 menit:
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
1. A 0,1 1 2 4

2. B 0,4 0,7 0,8 0,9 1


3. C 0 0 0 0 0

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida


Tabel 1.6. hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida
Botol Percobaan Kondisi Mula-Mula Kondisi Akhir Percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Keruh

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Kegunaan kapur sirih dalam percobaan respirasi sangat memerlukan oksigen,
yaitu sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu dengan cepat. Selain itu juga
digunakan sebagai pengikat karbondioksida.
2) Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A),(B),dan (C)? Mengapa hal itu terjadi!Jelaskan!
Dalam hal ini yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C) adalah terjadi pergerakan dari posisi semula sampai
pada perhitungan setiap 5 menit setiap botol. Dikarenakan keperluan setiap
makhluk hidup yang ada di dalam botol untuk memperoleh oksigen dalam proses
respirasi. Terutama di botol B pergerakannya lebih cepat daripada botol A dan C,
dikarenakan kebutuhan akan oksigen lebih banyak dibandingkan tumbuhan.
Sedangkan tumbuhan memerlukan karbondioksida untuk melakukan fotosintesis.
3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada
botol manakah yang paling keruh?Mengapa demikian?
Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur yang
paling keruh terjadi pada botol B, karena didalam botol B banyak mengandung
karbondioksida disebabkan oleh udara dari hembusan pernafasan kita

H. PEMBAHASAN
a. Respirasi memerlukan udara (oksigen)
1). Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm
menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk
5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan
untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama
yaitu 0,5 cm.
2). Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi
0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7 cm untuk 5 menit
kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5
menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05
cm.
3). Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air
berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan
menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama,
kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
4). Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa
cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat
berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan
udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada
respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak
adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.

b. Respirasi mengeluarkan Karbondioksida


Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan
gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, proses
pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan
kapur yang telah diuji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebih keruh setelah
ditiup dengan selang atau sedotan.Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup
pada saat menarik napas akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh
hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat
dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau
hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil
pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan
berupa pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di
dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil
pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita
menghembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara
oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas
oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh
melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus
yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran
gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang
dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang
dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisi kandungan gas
dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen 20,95 %, karbondioksida 0,04
% dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari
udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan
karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suplai oksigen secara terus-menerus
untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai
limbah beracun produk dari proses tersebut.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk
hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi,
makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini
adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan
karbondioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih
kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna
kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur
dengan karbondioksida.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka,2021

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1) KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap respirasi
makhluk hidup kesulitan nya yaitu memasukan cairan pewarna makanan ke
dalam sedotan .
2) SARAN DAN MASUKAN
Sebelum melaksanakan praktikum ini sebaiknya melakukan pelajari terlebih
dahulu,serta melakukan percobaan langsung terhadap respirasi makhluk hidup.
Dan harus dilakukan observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan
percobaan tersebut.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/QFrMAO-kgK8


1) Respirasi makhluk hidup sangat membutuhkan udara (oksigen)

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida


BAB VII
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3.1 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


TUMBUHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Biji Kacang merah 6 buah
2) Gelas plastik 1 buah
3) Tisu secukupnya 4) Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses yang ditandai oleh adanya pertambahan ukuran,
volume, berat suatu organisme dimana penambahan ukuran ini tidak kembali
kepada ukuran semula. Pertumbuhan pada tumbuhan merupakan perubahan yang dapat
diukur secara kuantitatif, meliputi pembesaran dan pembelahan sel yang menyebabkan
pemanjangan batang dan akar, perluasan permukaan daun, dan pembesaran diameter
batang. Pertumbuhan pada hewan ditandai dari bertambahnya ukuran, seperti tinggi, berat,
panjang serta bentuk tubuh yang sifatnya tetap dan irreversible. Pertambahan jumlah sel
terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Perkembangan yaitu suatu proses pencapaian kedewasaan, mulai dari bentuk atau
keadaan yang sederhana menuju keadaan yang lebih sempurna. Pada proses
perkembangan terjadi proses-proses diferensiasi sel. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam
tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2) Melipat tisu sehingga lebarnya setengah tinggi botol plastic yang dipotong
menjadi gelas plastik.
3) Menggulung tisu tersebut dan masukkan ke dalam gelas plastik sehingga
menempel pada dinding gelas plastik bagian dalam.
4) Menyisipkan 6 biji kacang merah pada gelas plastik. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 2/10 nya).
5) Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (tisu tampak mengering)
tambahkan air secukupnya sehingga tisu tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
6) Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam
lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Pertumbuhan Kecambah Panjang Keterangan
Ke Kacang Merah Akar Batang
1 Kondisi awal 0-1 mm 2-3mm Bakal akar belum
terlihat

2 Tumbuh akar 1-1,3 mm 9-13 mm Jelas terlihat


3 Terlihat batang 2-3,5 mm 23 mm Biji kacang terangkat
4 Terlihat batang 4-10 mm 50 mm Terangkat ke atas

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Pada hari pertama setelah melewati lebih dari 20 jam walaupun hanya bakal
akar
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas?Mengapa demikian?
Akar yang tumbuh pada tumbuhan kacang merah semuanya ke bawah
dikarenakan akar mencari sumber air dan akan tumbuh memenuhi media wadah.
H. PEMBAHASAN
Menurut hasil praktikum yang telah dilakukan dan diamati, dapat diketahui
bahwa pada hari pertama dalam minggu pertama sudah terdapat perubahan. Pada
umur 1 hari panjang akar 0-1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke
2 panjangnya mencapai 14 cm, sama halnya pada batang juga tumbuhnya daun. Hal
itu dikarenakan sel terus membelah juga berdiferensiasi dan merupakan akibat dari
aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang disebabkan pada
ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktivitas meristem apikal.
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Dimana mulanya daun
yang tumbuh hanya 1 helai kecil, kemudian tumbuh menjadi 2 helai daun yang
selanjutnya membesar selaras dengan bertambah panjangnya batang pada kecambah
juga akar.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan kacang
merah maka dapat disimpulkan bahwa, pertumbuhan dan perkembangan organisme
merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Pada proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah, khususnya
dari waktu ke waktu yang diamati, pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
merah tersebut mengalami perubahan tumbuh tanaman dilihat dari mulai
bertambahnya tinggi batang, jumlah daun, juga panjang akar pada tanaman kacang
merah tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang merah tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan meliputi faktor eksternal (luar) maupun internal (dalam). Faktor dari
dalam luar seperti factor gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, nutria
dan air. Sedangkan untuk faktor dari dalam berupa hormon dari tumbuhan kacang
merah itu sendiri.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
1) KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum percobaan pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang merah terdapat kesulitan yaitu pada saat
menyisipkan biji kacang merah di dinding plastik gelas plastic pada bagian
dalam karena agar tidak sampai jatuh ke bawah.

2) SARAN DAN MASUKAN


Pada saat melakukan kegiatan praktikum percobaan pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang merah disarankan untuk melakukan observasi awal,
serta waktu, media dan tempat yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan
tumbuhan
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/sHZPzQd9Cu0?feature=shared

Alat dan bahan

Tahap Awal / Pembukaan

Proses kegiatan praktikum


Proses Kegiatan

Hasil akhir praktikum


Tahap Akhir

BAB VIII
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3.2 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


HEWAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2) Pisang bangka secukupnya
3) Sendok makan 1 buah
4) Tisu
5) Botol plastik
6) Lalat buah ± 20 ekor

D. LANDASAN TEORI
Hewan Drosophila sp atau biasa kita sebut lalat buah adalah lalat yang biasanya
menghinggapi buah atau sayuran yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai
konstruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Sama seperti hewan simetris
bilateral pada umumnya, lalat drosophila pun memiliki poros anterior juga posterior
(kepala-ekor). Pada lalat drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di
dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros bahkan
sebelum fertilisasi. Adapun Metamorfosis pada lalat drosophila termasuk ke dalam
metamorfosis sempurna yaitu: telur (berbentuk lonjong)-larva instar-larva
instar-larva instar III(larva besar)-pupa imago (lalat dewasa).
Siklus hidup drosophila dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu
lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, juga
intensitas cahaya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Membuat medium lalat buah
Pada praktikum kali ini untuk kantong kresek yang telah disediakan diisi oleh
pisang, setelah di gerumuti oleh lalat drosophila media di pindahkan menjadi botol
plastik agar lebih mudah dalam melihat perkembangan metamorphosis pada lalat
drosophila. Cara membuat medium lalat buah sebagai berikut.
a) Sediakan plastic dan pastikan dalam keadaan bersih.
b) Sediakan pisang ambon yang sudah ranum
c) Masukkan ke dalam kantong kresek,
d) Masukkan kertas tissue yang sudah dilipat kedalam botol plastik.
2) Menangkap lalat buah
a) Persiapkan botol plastik dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Setelah beberapa hari biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke
dalam kantong plastik .
3) Mengkultur lalat buah
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol plastik, pekerjaan ini agak sulit.Untuk mengantisipasi kesulitan
tersebut biarlah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan air. Hati-hati
jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas
tisu. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol plastik di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.11.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari Ke Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan
1 Siang Belum ada perkembangan
2 Siang Belum ada perkembangan
3 Siang Belum ada perkembangan
4 Siang Ada embrio

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Pada hari ke-2 sudah mulai terlihat bercak-bercak putih
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Pada hari ke 7 lalat sudah memasuki fase pupa, dan pada hari ke-11 lalat sudah
menjadi lalat dewasa (imago)

H. PEMBAHASAN
Pada pengamatan praktek kali ini tentang perkembangan siklus hidup lalat buah,
pengamatan yang telah dilakukan yaitu mengamati pertumbuhan juga
perkembangan siklus hidup lalat buah drosophila sp dari awal telur sampai dengan
imago dewasa. Pengamatan ini juga dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari
setiap pagi dan sore. Lalat buah yang disimpan didalam botol plastik yang sudah ada
pisangnya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pengamatan pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan.
Selanjutnya pada hari kedua sudah mulai ada bercak-bercak putih, bisa kita sebut itu
sebagai telur dari lalat buah. Telur dari lalat buah berbentuk lonjong dengan panjang
kurang lebih 0,5 mm. Selanjutnya pada hari ke-3 bercak-bercak putih atau telur
tersebut menetas dan berubah menjadi larva yang masih berwarna putih, agak
bersegmen dan mirip dengan belatung bentuknya sangat kecil. Proses ini terus
terjadi sampai pada hari ke-4 hingga larva tumbuh membesar dengan beberapa kali
pergantian kulit . Selanjutnya hari ke-5 larva yang telah membesar mulai bergerak
aktif yang ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Pengamatan pada tubuh larva
yang bergerak dimana pergerakannya mulai melambat, dengan merayap ke atas
permukaan botol disertai ukurannya bertambah besar. Selanjutnya pada hari ke-6
larva sudah siap menjadi pupa, dimana bentuknya sudah menyerupai pupa dengan
struktur tubuh yang mulai terlihat memendek, berwarna putih dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam. Selanjutnya pada hari ke- 7 s/d ke-8 sudah mencapai
fase pupa dimana warna berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan
segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Selanjutnya pada hari ke 9 s/d ke-10 lalat
buah mulai menyerupai bentuk drosophila / seperti induknya. Struktur tubuhnya
masih kecil dan sayapnya belum terbentang. Selanjutnya pada hari ke- 11, lalat
sudah menjadi imago/lalat dewasa sempurna yang telah siap untuk terbang.

I. KESIMPULAN
Laporan hasil penelitian lalat buah, maka disimpulkan bahwa Lalat buah
termasuk kedalam golongan serangga yang mudah berkembang biak. Sejatinya dari
satu perkawinan lalat buah dapat dihasilkan ratusan telur (keturunan), sehingga
generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.
Tahapan fase daur hidup drosophila sp adalah telur-larva-pupa-lalat muda- alat
dewasa/ imago.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1) KESULITAN
Pada pengamatan kegiatan praktikum percobaan pertumbuhan dan
perkembangan lalat buah kesulitan yang dialami yaitu pada saat menangkap lalat
buah untuk dimasukan kedalam botol.

2) SARAN DAN MASUKAN


Dalam melaksanakan praktikum percobaan pertumbuhan dan perkembangan
lalat buah ini diperlukan observasi yang mendalam, serta waktu yang lama untuk
mendukung pertumbuhan pada lalat drosophila.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/sHZPzQd9Cu0?feature=shared

Alat dan bahan


Tahap Awal / Pembukaan

Proses kegiatan
Proses Kegiatan

Hasil akhir
Tahap Akhir

BAB IX
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3.1 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati struktur bunga.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Struktur bunga
2) Pisau 1 buah
3) Bunga sepatu 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan memiliki 2 cara dalam perkembangbiakannya yaitu secara generatif
dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif dapat ditandai dengan terdapatnya biji
pada tumbuhan tersebut, sedangkan pada perkembangbiakan vegetatif, dapat secara
alami maupun buatan. Tumbuhan berbiji dengan pembuahan ganda (Angiospermae),
bunga merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki organ untuk bereproduksi.
Pada tumbuhan bunga yang sejatinya merupakan pucuk yang tumbuh menjadi
ranting kemudian dengan daun selanjutnya mengalami modifikasi yang biasa
disebut sebagai kelopak bunga.
Maka dari susunan bunga dapat dibagi menjadi dua yaitu bunga lengkap dan
bunga tidak lengkap. Tumbuhan bunga lengkap memiliki bagian yang terdiri dari
alat perhiasan berupa kelopak dan mahkota bunga dimana untuk alat reproduksinya
berupa putik sebagai bunga betina dan benang sari sebagai bunga jantan.
Pada perkembangbiakannya bunga dapat menghasilkan bunga sempurna dan
bunga tidak sempurna. Bunga yang menghasilkan bunga sempurna, bersifat
hermaprodit, dimana dalam satu bunga terdapat putik juga benang sari. Sedangkan
pada bunga yang menghasilkan bunga tak sempurna disebut bunga uniseksual
karena dalam satu bunga hanya terdapat putik saja yang disebut sebagai bunga
betina atau bunga yang hanya memiliki benang sari saja disebut bunga jantan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Mengamati bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2) Memfoto ataupun menggambar hasil pengamatan dengan dilengkapi keterangan
gambar.
3) Mengamati bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang
diamati.
4) Mengamati bagian mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5) Untuk mengamati benang sari, harus menyingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada
mahkota bunga ? dan catat hasil pengamatannya. Selanjutnya mengamati bagian
kepala sari (anthera). Apakah terlihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip
debu pada kepala sari ?
6) Mengamati bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Dan
cacat bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Selanjutnya mengamati bagian
ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.
7) Menggambar atau menunjukan struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik
dan kepala putik.

F. HASIL PENGAMATAN
Pada pengamatan praktek kali ini mengamati struktur bunga sepatu yang merupakan
salah satu contoh bunga lengkap dan bunga sempurna dikarenakan pada bunga
sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Dalam pengamatan ini
kita dapat melihat serta mengamati adanya serbuk sari yang mirip debu pada kepala
putik. Gambar 1.1

Morfologi bunga sepatu


bunga)
Gambar 2.
Sayatan vertikal bunga sepatu

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Berapa buah benang sari bunga sepatu yang Anda amati?
Setidaknya ada 5 benang sari pada bunga sepatu
2) Apa fungsi benang sari dan putik?
Fungsi benang sari dan kepala putik yaitu sebagai alat reproduksi

H. PEMBAHASAN
1) Tangkai bunga
Pada tumbuhan bunga sepatu tangkai bunga memiliki fungsi yaitu sebagai
penyokong dan sebagai penghubung antara bunga dengan ranting
2) Kelopak bunga
Pada tumbuhan bunga sepatu kelopak bunga merupakan bagian bunga paling luar,
yang memiliki fungsi melindungi bunga sepatu saat masih kuncup. Bentuknya
panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau.
3) Mahkota bunga
Pada tumbuhan bunga sepatu, mahkota bunga merupakan bagian dengan warna
yang paling mencolok. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil,
berwarna merah yang menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu
dan membantu proses penyerbukan. Jumlah mahkota ada 5 buah.
4) Benang sari
Pada tumbuhan bunga sepatu, benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga.
Benang sari bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari.
Warnanya merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai alat
perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada banyak sekitar 60-75 buah.
Benang sari tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang terdapat
pada kepala sari.
5) Putik
Pada tumbuhan bunga sepatu, putik ada di dalam mahkota bunga. Berbentuk
bundar, jumlahnya ada 5 warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat
perkembangbiakan betina.
6) Bunga disayat secara vertikal
Pada tumbuhan bunga sepatu, pada saat bunga disayat maka akan terlihat ovarium
(bakal buah), yaitu suatu rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding tebal di
sekelilingnya dan di dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang nantinya
ovarium ini berkembang menjadi buah. Ovarium juga terlihat ovulum (bakal biji)
pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi
gamet jantan berkembang menjadi embrio. Ovulum ini melekat pada dinding
ovarium melalui sebuah tangkai.

I. KESIMPULAN
Pada pengamatan praktek kali ini, pada tumbuhan bunga sepatu memiliki struktur
kelengkapan bunga dan dapat melakukan perkembangan secara generatif.
Perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan yang dilakukan melalui proses
penyerbukan. Pada tumbuhan bunga sepatu proses perkembangbiakan secara generatif
karena memiliki alat kelengkapan seperti serbuk sari dan kepala putih yang berguna
untuk proses penyerbukan dan pembuahan .
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1) KESULITAN
Pada pengamatan bunga sepatu dalam melakukan kegiatan praktikum
mengamati struktur bunga terdapat kesulitan yaitu pada saat mengamati
bagian-bagian bunga diharuskan berhati-hati agar tidak merusak bunga.

2) SARAN DAN MASUKAN


Pada pengamatan bunga dalam pelaksanaan praktikum mengamati struktur
bunga harus dilakukan observasi terlebih dahulu serta alat yang mendukung untuk
melakukan pengamatan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/sHZPzQd9Cu0?feature=shared


BAB X
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3.4 : PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF ALAMI

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif
alami.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2) Tumbuhan yang ada disekitar
3) Sendok atau cangkul kecil

D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa
melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal
dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan
vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif
alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan
vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar
tinggal, geragih, dan tunas adventif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergi ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal.
3) Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
4) Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5) Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.12.
Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan
Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan
perkembangbiakan aseksual
aseksual

Paku
(spora)

Bambu
(tunas)

Cocor bebek (tunas


daun/ tunas
adventif)

Bawang merah
(umbi lapis)
Tebu
(umbi batang)

Wortel
(umbi akar)

Jahe
(akar tinggal/ rhizoma)

geragih/ stolon
Strawberry/antanan/semang
gi

G. PEMBAHASAN
1) Spora
Tumbuhan spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan.
Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Ada beberapa tumbuhan yang
berkembangbiak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan.
2) Umbi batang
Tumbuhan umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya
menggelembung menjadi umbi. Umbi batang sebenarnya merupakan cadangan
makanan bagi tumbuhan itu sendiri. Permukaan umbi batang akan tumbuh sisik dan
kuncup membentuk mata tunas.
3) Umbi lapis
Tumbuhan umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian
atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari
cakram dan akar serabut. Tumbuhan yang memiliki umbi lapis, diantaranya bawang
merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Untuk perkembangbiakan umbi
lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal
pertumbuhannya, tugas siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah
berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sendiri dengan melakukan
fotosintesis.
4) Umbi akar
Tumbuhan umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika
umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas
tersebut merupakan tumbuhan baru. Tumbuhan yang memiliki umbi akar diantaranya
wortel, lobak, dan singkong. Pada tumbuhan singkong umbi akarnya tidak dapat
untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar
pada wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
5) Akar tinggal
Tumbuhan yang memiliki akar tinggal sebenarnya adalah batang yang seluruhnya
berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari
ketiak sisik setiap buku akar tinggalnya. Tumbuhan yang memiliki akar tinggal,
diantaranya kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
6) Geragih
Tumbuhan yang bergeragih atau stolon sebenarnya adalah batang yang tumbuh
mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang
menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah
akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan
tidak bergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan cara geragih diantaranya antanan, arbei, rumput teki, dan
strowberi.
7) Tunas
Tumbuhan yang bertunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas
muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah
rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang,
tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara
lain pisang, bambu, dan tebu.
8) Tunas adventif
Tumbuhan yang bertunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang
dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas,
seperti pada bagian daun dan akar. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas
adventif diantaranya cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.

H. KESIMPULAN
Perkembangbiakan pada tumbuhan melalui vegetatif alami dapat terjadi melalui
spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1) KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum percobaan mengidentifikasi tumbuhan
yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami ada kesulitan nya pada
saat mencari tanaman yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif karena
jarang ada yang menanam di lingkungan warga sekitar.

2) SARAN DAN MASUKAN


Pada saat melakukan kegiatan sebelum melaksanakan praktikum percobaan
mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif
alami juga harus dilakukan observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan
pengamatan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/sHZPzQd9Cu0?feature=shared

Alat dan Bahan


Tahap Awal / Pembukaan

Proses kegiatan
Proses Kegiatan

Hasil akhir
Tahap Akhir
BAB XI
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3.5 : PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung,
okulasi dan cangkok.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Pisau tajam
2) Tanah gembur dan humus
3) Plastik/sabut kelapa
4) Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, menyambung, dan cangkok

D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa
bantuan campur tangan manusia.
1) Metode Mencangkok / Cangkok
Perkembangbiakan secara buatan yaitu mencangkok adalah suatu cara
mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus
dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka
batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2) Merunduk / Menunduk
Perkembangbiakan secara buatan yaitu merunduk adalah teknik berkembang biak
tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan
harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan
dibawa ke tempat lain.
3) Menyetek / Nyetek
Perkembangbiakan secara buatan yaitu menyetek adalah perkembangbiak
tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman
baru. Contohnya seperti singkong.
4) Menyambung / Mengenten
Perkembangbiakan secara buatan yaitu mengenten adalah perkembang biakan
buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela
pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Okulasi (menempel)
a) Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
b) Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
c) Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
d) Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
e) Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
f) Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah
2) Menyambung
a) Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
b) Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
c) Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kemiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut
d) Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan selotip transparan atau tali rapia.
e) Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
terkena sinar matahari terlalu banyak
3) Mencangkok
a) Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
kambium dan mudah anda jumpai
b) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
c) Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang.
d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengocoknya sampai bersih
e) Biarkan mengering selama 6-2 jam.
f) Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
g) Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.13.
Menempel (Okulasi)
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

Tabel 1.14.
Menyambung
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan

Tabel 1.15.
Mencangkok
NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1 Belum ada perkembangan
2 Belum ada perkembangan
3 Belum ada perkembangan
4 Belum ada perkembangan
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
dengan vaselin? Jelaskan!
Jawab: Diolesi vaselin berguna untuk melindungi celah tempelan agar tidak
terkena tangan atau kotoran
2) Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipotong? Jawab: Tanaman bawah harus dipotong begitu mata tunas tumbuh
menjadi tunas karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang sangat rentan
terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.
3) Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung mengalami pertumbuhan?
Jawab: Tunas akan tumbuh pada 2-3 minggu
4) Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawab: Sambungan akan menyatu dengan kuat 30 – 35 hari
5) Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab: Kambium dibersihkan dan dikeringkan selama 6-12 jam agar cambium
tetap kering dan tidak basah yang menjadikannya membusuk.
6) Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada
hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab: Akar cangkokan akan mulai tumbuh pada hari ke 30-35 mulai tumbuh
akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah siap disemaikan.

H. PEMBAHASAN
1) Mencangkok
Pada teknik mencangkok ini sudah sangat umum digunakan oleh masyarakat.
Adapun beberapa kelebihannya diantara lain ;
- Praktikan atau mencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini,
- Praktik kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah kokoh akarnya jangan
mengambil dahan yang terlalu tinggi, karena akan menyulitkan dalam proses
mencangkok
- Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabang tanaman yang
nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam penggunaan bahan tanam (batang
yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrop
yang tidak terlalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat
coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokan biasanya digunakan sabut kelapa
atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya
cangkokan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan
ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium
perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan
sebagai media tanam mempunyai sifat selain antiseptik juga dapat menahan
kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan
tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris
sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan
memperbanyak keluarnya akar.
2) Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah
sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai
berikut:
a) Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya
disisakan satu atau dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah di
tengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
b) Entres dipilih dari ruas kedua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir
lebih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pasangkan entres diruncingkan
sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
c) Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali rafia.
d) Untuk menjaga kelengasan pada sambungan sambungan sungkup dengan kantong
plastik.
e) Untuk menjaga kelengasan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan
penyiraman.
f) Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan
tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas
sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.
3) Okulasi (menempel)
a) Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari
perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
b) Dengan cara okulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktivitas yang tinggi.
c) Pertumbuhan tanaman yang seragam.
d) Penyiapan benih relatif singkat.
e) Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar
serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian
penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
a) suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
b) perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
c) Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemungkinan
gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
a) Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
b) Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
c) Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
d) Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
e) Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak
mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, memiliki biji/buah yang banyak
yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon
batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal
15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikan batang
atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki
pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Teknik Mengokulasi :
a) Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk
batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 –
4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai dari bawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah
lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika
diatas jendela akan terbuka ke bawah atau juga sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akibat
percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku
kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.
b) Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulasi yang sehat, segar dan mudah dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya
sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulasi yang terlalu
kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel
pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai
terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke
jendela okulasi.
c) Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka dengan cara menarik bibir jendela
okulasi. Perisai diselipkan di bawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk
memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya
tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm
dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya di bawah. Pada waktu membalut
jangan sampai perisai bergeser. Pemeriksaan Hasil Okulasi
Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan
bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan
mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda.
Pemeriksaan kedua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara
pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.

I. KESIMPULAN
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak,
tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali
ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua
yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan
vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan,
dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai
cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok, menempel dan menyambung.
Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen.
Sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi,
Partenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan
saja.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1) KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan mengidentifikasi tumbuhan
yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif buatan kesulitan nya dalam
mencari pohon pencangkokannya dan dalam mencari tanah yang gembur untuk
membuat akar cepat tumbuh.

2) SARAN DAN MASUKAN


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan mengidentifikasi tumbuhan yang
melakukan perkembangbiakan secara vegetatif buatan juga harus dilakukan
observasi serta waktu yang lama untuk mendukung pertumbuhan tumbuhan.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/sHZPzQd9Cu0?feature=shared

Alat dan bahan


Tahap Awal / Pembukaan

Proses
Proses Kegiatan

Hasil
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : EKOSISTEM DARAT

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1.) Seperangkat alat tulis.
2.) Lup/kaca pembesar.
3.) Barometer .
4.) Lingkungan sekitar.

D. LANDASAN TEORI
Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari
produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta
komponen abiotic yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organic, dan kondisi iklim.
Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi
dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi,rantai/jaring
makanan,siklus biogeokimia,perkembangan dan pengendalian.
Aliran energy yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai
produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses
berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat 2 jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
contohnya, hutan padang rumput,laut,danau,padang pasir,pantai & ekosistem buatan
contohnya, kolam ikan,sawah,ladang/kebun & akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen
abiotiknya meliputi suhu udara,pencahayaan,angin,jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer,sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan,angina atau tanah anda dapat memperkirakannya saja.
4. Catat semua data pada tabel 2.1 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
5. Setelah mengamati komponen abiotik,anda perhatikan komponen biotiknya.
Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi
dengan nama latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai komponen yang anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat didalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada disekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja
dibelakang modul.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Komponen abiotik ekosistem darat alami Tabel 2.1.

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Tanah Subur
2 Air Kotor/tidak jernih
3 Batu Berlumut
4 Suhu 24◦ C
5 Cahaya Terang/cerah

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Rumput teki Semut Cacing
2 Pohon jambu batu Ulat bulu Cacing
3 Pohon mangga Semut Cacing
4 Rumput Semut Mikroba
5 Benalu Burung Mikroba

Tabel 2.3. Komponen abiotik


ekosistem darat buatan

No. Komponen Abiotik Kondisi/ keadaan


1 Besi Berkarat
2 Plastik Kering
3 Pasir Kering
4 Batu-batuan Berlumut
5 Kayu Lapuk

Komponen biotik ekosistem darat buatan Tabel 2.4.

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pakis Cangcorang Cacing
2 Bunga melati Kupu-kupu Cacing
3 Rumput jepang Belalang Cacing
4 Bunga mawar Kupu-kupu Cacing
5 Rumput gajah Lebah Cacing

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat !
Menurut pendapat saya, Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Dikarenakan ekosistem darat alami
jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat kita ketahui bahwa
makhluk hidup sebagian besar berada di darat secara alami hidupnya. Tingkat
organisasi makhluk hidup sesuai dengan tujuan ekologi dimulai dari unit yang paling
kecil adalah individu yaitu makhluk tunggal suatu organism, namun tidak ada
makhluk hidup yang dapt hidup sendiri, setiap makhluk hidup tergantung pada
makhluk hidup lain dan faktor – faktor abiotik dalam lingkungannya kemudian
kumpulan dari individu yang sejenis atau spesies yang sama disebut populasi,
beberapa populasi makhluk hidup dapat menempati habitat yang sama membentuk
komunitas , komunitas dengan faktor-faktor abiotiknya membentuk kesatuan yang
disebut ekosistem, komponen ekosistem terdiri dari faktor – faktor abiotik, produsen,
konsumen , pengurai, dan detritus.
I. KESIMPULAN
Makhluk hidup sebagian besar berada di darat dengan kehidupan secara alami ha
ini menyebabkan ekosistem darat alami lebih banyak daripada ekosistem darat buatan.
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa perbedaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk
terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur
campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam
ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
1.) KESULITAN
Kesulitan yang saya alami pada saat pelaksanaan praktikum ipa di sd dengan
pembahasan materi ekosistem darat , yaitu pada saat survey/mencari contoh
ekosistem alami dan buatannya.
2.) SARAN DAN MASUKAN
Untuk kedepannya saya akan lebih giat dalam pelaksanaan praktikum ipa
tersebut. Saya akan lebih mempersiapkan lebih matang lagi segala macam
persiapan . baik itu berupa alat,materi & segala hal dibutuhkan untuk menunjang
keberhasilan praktikum yang saya lakukan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video :https://youtu.be/91duTAgSvyU?feature=shared
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.2 : EKOSISTEM PERAIRAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.

C. ALAT DAN BAHAN


1.) Alat tulis.
2.) Lup/kaca pembesar.
3.) Barometer .
4.) Thermometer .
5.) Lingkungan sekitar.

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi
dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi,rantai/jaring
makanan,siklus biogeokimia,perkembangan dan pengendalian.
Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen (tumbuhan),
konsumen (hewan) & dekomposer (pengurai), serta suatu komponen abiotic yang
terdiri dari bahan anorganik,bahan organic & kondisi iklim. Dengan demikian setiap
ekosistem mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling
berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat 2 jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
contohnya, hutan padang rumput,laut,danau,padang pasir,pantai & ekosistem buatan
contohnya, kolam ikan,sawah,ladang/kebun & akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1.) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar anda.
2.) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 diatas. Catat semua
data pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
3.) Amati komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. CataT data yang
diperoleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
4.) Buat kesimpulan secara singkat.
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.5.

Komponen abiotik ekosistem perairan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Iklim/cuaca Cerah
2 Tanah Basah
3 Air Keruh/tidak jernih
4 Udara Lembab
5 Cahaya Terang

Tabel 2.6.

Komponen biotik ekosistem perairan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Eceng gondok Ikam
2 Lumut Kepiting Bakteri
3 Tetean Cacing Jentik-jentik
4 Kangkung Katak Cacing
5 Tales Ular Jamur

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara ekosistem
darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
• Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan,antara lain sebagai
berikut : Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan
komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
• Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik pada
ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula
makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.

H. PEMBAHASAN
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan E
Komponen biotik pada ekosistem perairan di laut jauh lebih kompleks, ada berbagai
jenis macam ikan dan spesies lainya.Ekosistem perairan buatan umumnya hanya
hewan-hewan air yang dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu.
Yang biasanya untuk pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi.ekosistem
Perairan Alami yang ada di laut.
I. KESIMPULAN
Hasil dari pengamatan yang telah dilaksanakan bahwa dapat disimpulkan
ekosistem perairan merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air
merupakan suatu komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan
komponen komponen lainnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. KESULITAN
Kesulitan yang saya alami pada saat pelaksanaan praktikum ipa di sd dengan
pembahasan materi ekosistem darat , yaitu pada saat survey/mencari contoh
ekosistem alami dan buatannya.
2. SARAN DAN MASUKAN
Untuk kedepannya saya akan lebih giat dalam pelaksanaan praktikum ipa
tersebut. Saya akan lebih mempersiapkan lebih matang lagi segala macam
persiapan . baik itu berupa alat,materi & segala hal dibutuhkan untuk menunjang
keberhasilan praktikum yang saya lakukan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/91duTAgSvyU?feature=shared


A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RANTAI MAKANAN,JARING-JARING
MAKANAN DAN PIRAMIDA EKOLOGI

B. TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan rantai makanan,jaring-jaring makanan & piramida ekologi dalam


ekosistem darat dan ekosistem perairan.

C. ALAT DAN BAHAN


1.) Alat tulis.
2.) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri
dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta
komponen abiotic yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organic, dan kondisi
iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses
interaksi dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi,rantai/jaring
makanan,siklus biogeokimia,perkembangan dan pengendalian.
Aliran energy yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai
produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses
berurutan memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat 2 jenis ekosistem yaitu ekosistem
alami contohnya, hutan padang rumput,laut,danau,padang pasir,pantai &
ekosistem buatan contohnya, kolam ikan,sawah,ladang/kebun & akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
 EKOSISTEM DARAT

1.) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah
satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen
biotiknya,mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
2.) Tentukan jenis hewan pertama sebagai komponen 1 (herbivor) pada urutan
kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2
(karnivora) pada urutan ketiga dan seterusnya.
3.) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehingga
semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat
didalamnya.
4.) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi,
buatlah jaring-jaring makanannya.
5.) Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada gambar 2.1
& gambar 2.2 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
6.) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem
ini,kelompokan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data
tersebut pada tabel 2.7 dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
7.) Dari data pada Tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya berdasarkan
kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada Gambar 2.3 dalam
Lembar Kerja dibelakang modul ini.

EKOSISTEM PERAIRAN
1. Untuk ekosistem perairan, Buat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanannya
berdasarkan data pada Tabel 2.6. caranya sama seperti yang dilakukan pada ekosistem
darat,point 1 sampai dengan d.
2. Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan pada gambar 2.4 dan gambar 2.5
dalam Lembar Kerja dibelakang modul ini.
3. Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,kelompokan
komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data tersebut pada Tabel 2.8 dalam
Lembar Kerja dibelakang modul ini.
4. Dari data tabel 2.8, buat bagan piramida ekologinya pada gambar 2.6 dalam Lembar
Kerja dibelakang modul ini.
5. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan maupun bagan
piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.

F. HASIL PENGAMATAN
• EKOSISTEM DARAT

Rantai makanan 1:
Padi Tikus Ular Pengurai
Rantai makanan 2:
Padi Belalang Katak Ular Pengurai
Rantai makanan 3:
Padi Ulat Burung Pengurai
Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat

Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 Daun Pisang katak Ular manusia Bakteri
4 Padi tikus Kucing Bakteri
5 Eceng katak Ular Bakteri
Gondok
6 Daun jambu Ulat ayam manusia Bakteri
7 Padi belalang Burung Bakteri
8 Lumut Ulat Bakteri
9 Rumput kambing Manusia Bakteri
10 Genjer cacing ikan Bakteri

• EKOSISTEM PERAIRAN

Rantai makanan 1 :
Lumut Ikan Ular pengurai
Rantai makanan 2 :
Eceng gondok Katak Ular pengurai
Rantai makanan 3 :
Lumut ulat ikan Ular pengurai
Tabel 2.8.

Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan

Tingkat trofik
No. Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung
2 Tetean
3 Eceng gondok
4 Tales
5 Lumut
6 Cacing
7 Katak
8 Ikan
9 Ular
10 Bakteri

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
• Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan?jelaskan!
• Ditinjau dari data yang diperoleh,pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya?mengapa demikian?

Jawab :
• Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan
adalah komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada
ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem
perairan.
• Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen
biotiknya adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih
kompleks.

H. PEMBAHASAN
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai
dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian
radiasi dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan disebut
produsen.Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk
mempertahankan hidupnya.Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan
makanan dan dimakan disebut rantai makanan
• Tingkat trofik pertama / produsen
• Tingkat trofik kedua / konsumen
I. KESIMPULAN
Hasil dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat
disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu
dengan yang lain, dalam proses makan dimakan.Tujuan interaksi tersebut ini
hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

L. KESULITAN YANG DIALAMI


1.) KESULITAN
Kesulitan yang saya alami pada saat pelaksanaan praktikum ipa di sd dengan
pembahasan materi ekosistem darat , yaitu pada saat survey/mencari contoh
ekosistem alami dan buatannya.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Untuk kedepannya saya akan lebih giat dalam pelaksanaan praktikum ipa
tersebut. Saya akan lebih mempersiapkan lebih matang lagi segala macam
persiapan . baik itu berupa alat,materi & segala hal dibutuhkan untuk menunjang
keberhasilan praktikum yang saya lakukan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/91duTAgSvyU?feature=shared

Bagan jaring makanan pada ekosistem darat Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem perairan

Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan


A. KEGIATAN PERCOBAAN 2.1: PENGARUH DETERGEN TERHADAP
PERTUMBUHAN AKAR BAWANG MERAH ( ALLIUM CEPA )

B. TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

C. ALAT DAN BAHAN


1.) Neraca analitik 1 buah.
2.) Tabung reaksi 14 buah.
3.) Rak tabung reaksi 1 buah.
4.) Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
5.) Pengaduk 7 buah.
6.) Mistar dengan skala mm 1 buah.
7.) Kertas untuk label secukupnya.
8.) Air/ledeng/air PDAM secukupnya.
9.) Bawang merah 14 siung.
10.) Detergen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,zat,energi dan atau
komponen lain ke dalam air atau udara.Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,sehingga kualitas air
atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.,
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran
air,udara,tanah,logam berat dan suara.Salah satu pencemaran air adalah penggunaan
deterjen,sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan
bahan turunan minyak bumi,yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan
dampak negatif.
Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor ,antara lain:
1. Air
2. Suhu
3. Oksigen
4. Cahaya

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%,pengenceran 50%,pengenceran
25%,pengenceran 12,5 %,pengenceran 6,25%,pengenceran 3,1%,serta control berupa
air ledeng/air PDAM saja.Lalu simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut :
 Label 1:100%
• Label 2:50%
• Label 3:25%
• Label 4:12,5%
• Label 5:6,25%
• Label 6:3,10%
• Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.
2. Larutkan 1 gr deterjen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 ml
,kemudian diberi label 100%
3. Ambil 500 ml larutan deterjen 100%,tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000
ml,beri label 50%
4. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%,tambahkan air ledeng/ PDAM hingga 1000
ml,beri label 25%
5. Ambil 500 ml larutan deterjen 25%,tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000 ml,beri
label 12,5%
6. Ambil 500 ml larutan deterjen 12,5%,tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000
ml,beri label 6,25%
7. Ambil 500 ml larutan deterjen 6,25%,tambahkan air ledeng/PDAM hingga 1000
ml,beri label 3,10%
8. Sediakan bawang merah berukuran sama berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis
untuk menghindari bahan kimia tersisa .Kupas bagian akar primordial berwarna
kecoklatan dari bawang merah tersebut
9. Isikan larutan deterjen yang sudah disediakan tabung reaksi hingga penuh tiap
konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam 2 tabung reaksi
10. Letakkan bawang merah dengan posisi calon primordial letakkan bawang hingga
menyentuh larutan deterjen
11. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di
atas tabung kontrol
12. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam ,bila larutannya tampak berkurang tambah
hingga penuh
13. Kemudian angkat bawang merah lalu hitung panjang akarnya
14. Hitung hambatan pertumbuhanya untuk setiap konsentrasi larutan
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.9. Pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar bawang merah

No Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG %


1 Kontrol 4 0
2 3,1% 3 25
3 6,25% 2 50
4 12,5% 1 75
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100

Grafik 2.1.

Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Berapa konsentrasi larutan detergen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya ?

Jawab :
Konsentrasi larutan detergen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan
akar bawang merah adalah 50%.
H. PEMBAHASAN
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan
sehari hari adalah deterjen.Deterjen mengandung surfaktan,builder,filler dan
aditif.Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan
builders,diidentifikasio mempunyai pengaruh langsung terhadap manusia dan
lingkunganya.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi deterjen
menyebabkan hambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah.Hal ini
dapat dilihat dari IG untuk setiap konsentrasi larutan deterjen :
1.100% memiliki IG = 12,50% memiliki IG = 13,25% memiliki IG = 14.12,5%
memiliki IG = 98,65%5.6.25% memiliki IG = 90,04%6.3.1% memiliki IG =
29.95 % 5.6.25% memiliki IG = 90,04% 6.3.1% memiliki IG = 29,95%
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan
adanya sufaktan dan builders yang menyebabkan busa-busa di permukaan air
sehingga menurunkan oksigen terlarut.Dengan demikian akan menyebabkan
organisme air kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.

I. KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan menunjukkan satu bentuk


pencemaran perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari – hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar
tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai
dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya
makhluk hidup tersebut.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Kesulitan yang kami alami dalam melakukan kegiatan praktikum tentang
pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah ini yaitu kita harus
mengukur kadar deterjen terlebih dahulu secara benar dengan neraca supaya
ukurannya pas dengan yang dibutuhkan. Selanjutnya dalam membuat penyangga
untuk menggantungkan bawang merah tersebut agak susah, kami berinisiatif
menggunakan batang sapu lidi,benang jahit dan selotip untuk menempelkan
benang tersebut supaya bawang merah tersebut tidak jatuh.

2.) SARAN & MASUKAN


Sebelum melakukan praktikum pencemaran lingkungan tentang pengaruh
deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah, kita harus terlebih dahulu
menyiapkan segala bahan,alat & materi yang dibutuhkan supaya pada saat
pelaksanaanya kita akan maksimal mengerjakannya dan hasilnya akan maksimal
pula.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/91duTAgSvyU?feature=shared


A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.2: PENGARUH DETERGEN TERHADAP
PERKECAMBAHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1.) Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2.) Gelas kimia 600 ml 10 buah
3.) Kertas saring/tissue secukupnya
4.) Kertas timah secukupnya
5.) Mistar dengan skala mm 1 buah
6.) Kertas untuk label secukupnya
7.) Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8.) Air ledeng secukupnya
9.) Deterjen bubuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula
pada kondisi mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan
berbiji kembang menjadi tumbuhan muda.Tumbuhan muda ini dikenal dengan
kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,baik
tanah,udara maupun media lainya.Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran
biji yang disebut tahap imbibisi “berarti minum”. Biji yang menyerap air dari lingkungan
di sekelilingnya baik dari tanah maupun udara dan biji melunak. Proses ini murni fisik
kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkembangan awal.
Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,sementara giberelin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain: ❖ Faktor internal

• Gen
• Hormon
❖ Faktor eksternal

• Air
• Cahaya
• Suhu
• Nutrisi
• Ph
• Ketinggian tempat
• O2
• CO2
• Kelembaban
• Angin

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membentuk


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya suci yang lebih
baik serta tidak terpengaruhi oleh kesadahan air. Deterjen merupakan garam natrium
dan asam sulfonate.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen 100%,50%,25%,12,50%,6,25%,3,10% serta control yang
berupa air ledeng?PDAM.Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi
label sebagai berikut:
= 100%
⮚ Label I
= 50%
⮚ Label II
= 25%
⮚ Label III
= 12,50%
⮚ Label IV
= 6,25%
⮚ Label V
= 3,10%
⮚ Label VI

⮚ Label control / air

2. Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat dari
cara menyediakan larutan pada percobaan 1. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan
akar bawang merah .
3. Sediakan 6 gelas kimia lain ,beri label control , I, II, III, IV, V, VI. Masing-masing
diberi lingkaran kertas saring /kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia.Buanglah kacang yang
mengapung ,sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam
percobaan ini
5. Dari kacang hijau terpilih ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan
V, 10 dalam larutan VI ,10 dalam larutan air control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai .Aturan yang baik
agar hilum mengarah ke bawah
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama,kira-kira 100 ml
8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan,ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala.Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.Jika pada pengamatan dua hari 48
jam tidak tumbuh akarnya 0 mm,dianggap kacang hijau mati.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam
dengan menggunakan warna yang berbeda .

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen

Hari ke-1 (24)


No.
100 12,5 6,25 3,1
50% 25% Kontrol
% % % %
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata
1 1 2 2 3 4 6
Rata

Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

Konsentrasi larutan deterjen

Hari ke-2 (24 jam)


No.
100 12,5 6,25 Kontr
50% 25% 3,1%
% % % ol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata
2 2 3 3 4 5 7
Rata
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada hari ke 2 (24 jam)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1.) Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
2.) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati ?
3.) Mengapa pertumbuhsn kscsng hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah ?

Jawab :

1.) Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan


deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2.) Dilihat dari hasil pengamatan, jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).
3.) Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga
lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak
mendapat cahaya.

H. PEMBAHASAN

Dari percobaan yang telah dilakukan ,diperoleh data sebagai berikut: pada hari
pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1
mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata
panjangnya 1 mm, larutan 25% 2 mm.Untuk larutan 12,5% rata-rata panjang akarnya
sama yaitu 2 mm, 6,25% panjangnya 3 mm dan larutan 3,1% panjangnya 4 mm.
Sementara pada larutan kontrol ,dengan menggunakan air sumur sebagai
pembanding,panjang akar mencapai 6 mm.
Sedangkan untuk hasil pada hari kedua larutan deterjen dengan konsentrasi 100%
rata rata panjang akar kecambah 2 mm, 50% rata-rata panjangnya 2 mm, larutan 25%
3 mm.Untuk larutan 12,5% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3 mm, 6,25%
panjangnya 4 mm dan larutan 3,1% panjangnya 5 mm. Sementara pada larutan
kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding,panjang akar mencapai
7 mm.

I. KESIMPULAN

Semakin rendah persentase deterjen dalam air, maka perkecambahan kacang hijau
pertumbuhan dan perkembangannya akan berlangsung dengan baik . Sebaliknya jika
persentase deterjen semakin tinggi maka pertumbuhan dan perkembangan
perkecambahan akan terhambat.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

K. KESULITAN
1.) KESULITAN
Pada saat tahap pengukuran, kami menemukan kesulitan dalam mengukur
Panjang/tinggi dan tangkai kacang hijau yang sudah tumbuh. Selanjutnya,
kesulitan menghitung & menentukkan ukuran pada bentuk persen dan grafik
berapa persen, mm/cm rata-rata tinggi akar dan tangkai biji kacang tersebut.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya akan lebih dalam mempersiapkan alat,bahan dan materi yang akan
dijadikan untuk proses pengamatan & mempelajari referensi dari sumber lain,
supaya pada saat pelaksanaan praktik hasilnya akan maksimal sesuai dengan yang
diharapkan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/91duTAgSvyU?feature=shared


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 3 MAKANAN

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : JENIS ZAT DALAM MAKANAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya

C. ALAT DAN BAHAN


1. 20 macam sayuran
2. Tempat menyimpan bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Beck (2000), makanan adalah suatu bahan yang dapat dimakan. Jika dimakan,
dicerna, serta diserap tubuh, makanan akan menghasilkan paling sedikit macam unsur
gizi yang berguna bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Jenis makanan adalah
ragam makanan yang biasa disajikan untuk dimakan, misalnya nasi goring, tempe
bacem, sayur asem, dan es buah.
Bahan makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah, yang terdiri
atas kelompok bahan makanan pokok, kelompok bahan makanan lauk pauk,
kelompok bahan makanan sayuran, dan kelompok bahan makanan buah-buahan. Di
dalam bahan makanan, terdapat komponen-komponen yang berguna untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga kesehatan tubuh. Komponen-komponen
ini dikenal dengan sebutan zat makanan, unsur gizi, atau nutrisi. Zat makanan yang
telah dikenal secara umum adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan
air.
Secara umum , makanan berguna sebagai sumber energy, bahan pembangun, dan
pengatur aktivitas tubuh. Karbohidrat berfungsi dalam mempertahankan tubuh dan
menarik air ke dalam usus. Protein berfungsi untuk pertumbuhan, pemeliharaan
jaringan, dan pembentukan senyawa tubuh yang esensial. Lemak berfungsi sebagai
pelindung, isolator, dan pemberi rasa kenyang. Vitamin antara lain berfungsi dalam
proses penglihatan malam dan proses enzimatis. Mineral berfungsi dalam proses
pembentukan gigi, tulang dan darah, serta air sebagai media untuk reaksi-reaksi dalam
tubuh.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dalam lembar kerja yang diperuntukan bagi
percobaan ini.
2. Susun semua bahan makanan sebanyak 20 macam.
3. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
4. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
5. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan gizi.
No Jenis bahan makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1. Tepung Beras V V
2. Makaroni V V
3. Bihun V V
4. Kentang V V
5. Jagung V V
6. Mie Instan V V
7. Tahu V V
8. Tempe V V
9. Daging Ayam V V
10. Telur Ayam V V
11. Kacang tanah V V V
12. Kerupuk V
13. Kacang Merah V V
14. Kemiri V
15. Santan V
16. Pokcoy V
17. Wortel V
18. Buncis V
19. Sawi V
20. Tomat V

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
● Zat pembangun yang meliputi protein, mineral, vitamin dan air.
● Zat pengatur yang meliputi protein dan air
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja

● Zat sumber energi (tenaga) meliputi karbohidrat, lemak dan


protein
● Zat pembangun meliputi protein, mineral, vitamin dan air.
● Zat pengatur meliputi protein dan air.
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?

● Zat pembangun meliputi protein, mineral, vitamin dan air


● Zat pengatur meliputi protein dan air.

H. PEMBAHASAN
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung yang merupakan
makanan pokok yang berfungsi sebagai sumber energy, bahan pembentuk
senyawa tubuh, bahan pembentuk amino esensial, metabolisme normal lemak,
dapat menghemat protein, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri usus, dan
juga dapat mempertahankan gerak usus. Karbohidrat terdapat pada
padi-padian atau umbi umbian, misal tepung beras, kentang, makaroni, bihun,
jagung dan mie instan
2. Protein sebagai zat pembangun terdiri dari 2 hal diantaranya :
a. Protein nabati yaitu protein yang bersumber dari tumbuhan biasanya
terdapat pada kacang-kacangan.
b. Protein hewani yaitu protein yang bersumber dari hewan seperti susu
dan telur.
Protein selain berfungsi sebagai sumber energi juga berfungsi sebagai
penopang pertumbuhan, pemeliharaan penggantian jaringan, menyediakan
asam amino untuk membentuk pencernaan dan metabolisme serta antibodi,
regulasi keseimbangan air, dan mempertahankan netralitas tubuh.Lemak
merupakan sumber energi juga berfungsi untuk menghemat protein dan
vitamin, memberi rasa kenyang lebih lama, meningkatkan citra rasa dan
berfungsi sebagai pelarut/ pembawa vitamin.
3. Lemak dibedakan pada empat macam diantaranya : Asam lemak jenuh dapat
ditemukan pada daging, susu, dan hasil olahannya. Asam lemak tak jenuh
tunggal biasanya terdapat pada kacang-kacangan. Asam lemak tak jenuh poli
biasanya terdapat pada ikan, kerang, salmon, tuna. Minyak biasanya terdapat
pada gajih, mentega, minyak sayur, minyak kacang, kerupuk dan santan.
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun. Contoh :
a. Tomat, wortel sebagai sumber prekursor vitamin A (B keratin)
b. Bayam sebagai mereduksi pembentukan kolesterol

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi
ada 4 jenis yaitu diantaranya :
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga, dapat ditemukan pada kentang, tepung
beras dan jagung.
2. Protein sebagai zat pembangun, dapat ditemukan pada telur, daging dan
kacang.
3. Lemak sebagai sumber dan cadangan energy contohnya margarin.
4. Vitamin sebagai zat pembangun dapat ditemukan pada wortel, dan bayam.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka,2021

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum, tidak ada kesulitan yang berarti.
Hanya saja dalam penyiapan bahan-bahan selain stok bahan makanan yang
tersedia di rumah, sebagian mengharuskan kami mencari kepasar. Dimana
cuaca kadang tidak mendukung karena jarak pasar dan rumah yang tidak
terlalu dekat.

2. SARAN DAN MASUKAN


Pada saat melakukan kegiatan praktikum ini sebaiknya dalam
mempersiapkan bahan makanan dari jauh hari agar lebih mengefisienkan
waktu.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum

● Bahan Makanan Yang Mengandung Karbohidrat


● Bahan Makanan Yang Mengandung Protein

● Bahan Makanan Yang Mengandung Lemak

● Bahan Makanan Yang Mengandung Vitamin


A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : PENGELOMPOKAN SAYURAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

C. ALAT DAN BAHAN


1. 20 macam sayuran
2. Tempat menyimpan bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Berbagai jenis bahan makanan yang bisa dihidangkan salah satunya bahan
makanan sayuran. Bahan makanan sayuran dapat dibedakan menjadi sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan, sayuran tunas.
Masing-masing jenis sayuran memiliki kandungan gizi dan vitamin yang
berbeda-beda. Sayuran daun merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diubah
menjadi hidangan makanan adalah bagian daunnya. Sayuran buah merupakan
tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya. Sayuran umbi/akar merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Sayuran kacang-kacangan
merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Sayuran tunas merupakan tumbuhan
dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunah tanaman.
Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal
dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan
mengatur.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dalam lembar kerja yang diperuntukan bagi
percobaan ini
2. Susun semua bahan sayuran sebanyak 20 macam
3. Kelompokkan masing-masing bahan sayuran tersebut ke dalam kelompok
sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan,
dan sayuran tunas
4. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
5. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan Sayuran.
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran kacang Sayuran
No kacangan
makanan daun buah akar/umbi tunas
1. Wortel V
2. Kentang V
3. Terong V
4. Buncis V
5. Tomat V
6. Mentimun V
7. Jagung V
8. Waluh V
9. Toge V
10. Brokoli/bunga kol V
11. Kacang Panjang V
12. Melinjo V
13. Kacang Merah V
14. Pakcoy V
15. Sawi V
16. Bayam V
17. Kangkung V
18. Kol Kubis V
19. Seledri V
20. Caisim V

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk kedalam kelompok zat
makanan apa ?
● Sayuran termasuk kedalam kelompok zat makanan pembangun karena
terdapat kandungan vitamin.
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe,
bawang merah, dan terong ?
● Melinjo termasuk kedalam sayuran kacang-kacangan, brokoli termasuk
sayuran Daun, cabe dan terong termasuk sayuran buah, bawang merah
termasuk sayuran umbi/akar.

H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menjadi beberapa kelompok :
● Sayuran daun : tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya. Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong
dan daun pepaya.
● Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya. Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh.
● Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh: wortel, kentang.
● Sayuran kacang kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contoh: kacang
panjang, kacang tanah, buncis, kapri . Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama
sebagai makanan adalah tunas tanaman. Contoh: tauge, rebung

I. KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahan makanan, dapat bahan makanan
berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok diantaranya yaitu : sayuran
daun, sayuran buah. Saru umbi/akar, sayuran kacang-kacangan, dan sayuran tuntas

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka,2021

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum, tidak ada kesulitan yang berarti.
Hanya saja dalam penyiapan bahan-bahan selain stok bahan makanan yang
tersedia di rumah, sebagian mengharuskan kami mencari kepasar. Dimana
cuaca kadang tidak mendukung karena jarak pasar dan rumah yang tidak
terlalu dekat.

2. SARAN DAN MASUKAN


Pada saat melakukan kegiatan praktikum ini sebaiknya dalam
mempersiapkan bahan makanan dari jauh hari agar lebih mengefisienkan
waktu.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : MEMBUAT MENU MAKANAN
BERDASARKAN EMPAT LIMA SEMPURNA

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan
slogan 4 & 5 sempurna

C. ALAT DAN BAHAN


1. Berbagai bahan makanan
2. Tempat menyimpan bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Berbagai jenis bahan makanan yang bisa dihidangkan salah satunya bahan
makanan sayuran. Bahan makanan sayuran dapat dibedakan menjadi sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan, sayuran tunas.
Masing-masing jenis sayuran memiliki kandungan gizi dan vitamin yang
berbeda-beda. Sayuran daun merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diubah
menjadi hidangan makanan adalah bagian daunnya. Sayuran buah merupakan
tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya. Sayuran umbi/akar merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Sayuran kacang-kacangan
merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Sayuran tunas merupakan tumbuhan
dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunah tanaman.
Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal
dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan
mengatur.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat
4 sehat 5 sempurna.
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
termasuk ke dalam kolom yang sudah disediakan pad lembar kerja.
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
makanan pokok
5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kelompok itu ke
dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
6. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

F. HASIL PENGAMATAN
Jenis bahan Kelompok Zat makanan
masakan makanan
No Jenis makanan
Karbohidra Protein Lemak Vitamin
t
1. Cah Kangkung sayuran Sayuran daun V
cabe merah V
bawang bombay V
Tomat V
Minyak V
Tumis toge tahu
2. sayuran Toge V
Tahu V V
Pokcoy V
Bawang merah V
Bawang Putih V
Cabai V
MInyak V
3. Ayam goreng Lauk pauk Daging ayam V V V
Bawang Putih V
Jahe V
Kunyit V
Minyak V
4. Tempe goreng Lauk pauk Tempe V V
Tepung terigu V V
Minyak V
Makanan
5. Nasi Putih pokok Nasi V
6. Sambal tomat Lauk pauk Tomat V
Cabai V

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
● Yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna yaitu cara
sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang berstandar
pada nilai gizi dan kebutuhan zat makanan yang dibutuhkan tubuh.
Seperti Nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu
2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan !
Yang dimaksud dengan triguna pangan yaitu pengelompokan makanan
berdasarkan fungsi fisiologisnya diantaranya :
● Untuk bergerak membutuhkan zat tenaga dapat dihasil dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein.
● Untuk membangun membutuhkan zat pembangun dapat dihasilkan
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, mineral,
vitamin, dan air.
● Untuk mengatur membutuhkan zat pengatur dapat dihasilkan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan air

H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah
untuk dihidangkan. Bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Bahan makanan pokok yaitu bahan makanan yang sudah dimasak dan
merupakan makanan utama. Seperti nasi, jagung, sagu, ubi, talas
2. Bahan makanan lauk pauk yaitu bahan makanan yang setelah diolah
merupakan penyerta dari makanan utama. Seperti daging, telur, dll
3. Bahan makanan sayuran yaitu bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi penyerta makanan utama, Seperti tumis toge, cah
kangkung dll
4. Buah-buahan yaitu bahan makanan dari hasil buah tumbuhan. Seperti
mentimun, pisang, jeruk, dll
5. Minuman yaitu untuk melepas dahaga. Seperti Susu, Air putih dll
I. KESIMPULAN

Pada kegiatan praktikum makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna. Dapat teramati


bahwa zat makanan atau zat gizi adalah penyusun komponen-komponen yang
terkandung pada bahan makanan. Zat makanan pun sangat diperlukan tubuh. Zat
makanan yang diperlukan tubuh diantaranya adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka,2021

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum, tidak ada kesulitan yang berarti.
Hanya saja dalam penyiapan bahan-bahan selain stok bahan makanan yang
tersedia di rumah, sebagian mengharuskan kami mencari kepasar. Dimana
cuaca kadang tidak mendukung karena jarak pasar dan rumah yang tidak
terlalu dekat.
2. SARAN DAN MASUKAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum ini sebaiknya dalam
mempersiapkan bahan makanan dari jauh hari agar lebih mengefisienkan
waktu.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum

● Hasil Menu Makanan 4 Sehat & 5 Sempurna


A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1 : UJI MAKANAN (Uji Karbohidrat)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai sebagai penyusun utama
jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin
saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton
yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus
empiris total (CH2O)n.

B. TUJUAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

C. ALAT DAN BAHAN


1) Piring Plastik 1 buah

2) Pipet 1 Buah

3) Pisang 1 iris kecil

4) Apel 1 iris kecil

5) Nasi 2-3 butir

6) Telur rebus (bagian putih) 1 iris kecil

7) Tahu putih 1 iris kecil

8) Margarin seujung sendok

9) Biskuit 1 potong kecil

10) Tepung terigu 1 sendok kecil

11) Gula pasir 1 sendok kecil

12) Kentang 1 iris kecil

13) Kalium iodida 0,1 M 10 mL


D. LANDASAN TEORI

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang berfungsi
untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida dan oligosakarida.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan polisakarida non pati (serat). Pencernaan
karbohidrat dimulai dari mulut, kemudian berhenti sebentar di lambung dan dilanjutkan ke
usus halus kemudian diserap oleh dinding usus, masuk ke cairan limfa, kemudian ke
pembuluh darah kapiler dan dialirkan melalui vena porta ke hati dan sebagian pati yang tidak
dicerna masuk ke usus besar. Sisa karbohidrat yang masih ada, dibuang menjadi tinja. Fungsi
lain karbohidrat bagi tubuh yaitu pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein,
pengatur metabolisme lemak dan membantu mengeluarkan feses. Sumber karbohidrat adalah
padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula. Penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan karbohidrat yaitu penyakit kurang kalori protein, obesitas dan
diabetes mellitus.

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan
dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1.) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2.) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas
piring plastik.
3.) Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan iodium dalam
KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi
larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna
ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4.) Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
zat zat manakah yang mengandung amilum.
F. HASIL PENGAMATAN

Uji Karbohidrat

No Bahan Makanan Warna Ket

Sebelum diberi Sesudah diberi


yodium yodium

1 Pisang Kuning Ungu kebiruan

2 Apel Putih Putih

3 Nasi Putih Biru tua

4 Telur rebus (bagian Putih Putih


putih)

5 Tahu putih Putih Putih

6 Margarin Kuning Kuning

7 Biskuit Coklat Ungu kebiruan

8 Tepung terigu Putih Biru tua

9 Gula pasir Putih Putih

10 Kentang Kuning Ungu kebiruan

G. PERTANYAAN - PERTANYAAN

1) Perhatikan bahan makanan nasi,tepung terigu kentang dan gula pasir. Setelah diberi
larutan,yodium.apakah semuanya menunjukkan warna biru-ungu? Jika tidak,mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika
ya,jelaskan mengapa?
Jawaban : Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam.
Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna
semula.

2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?

Jawaban : Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.

3) Berdasarkan Uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat?

Jawaban :

Yang termasuk Karbohidrat : Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

Yang bukan termasuk Karbohidrat : Apel,telur rebus (putihnya),tahu,margarin dan gula


pasir.

4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?

Jawaban : Dalam hal ini kita dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang mengandung
amilum dan yang tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua
sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan
yang mengandung Amilum warnanya berubah menjadi Biru keunguan.

H. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan iodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Sesuai pernyataan diatas diperoleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang

Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang
mengandung karbohidrat (amilum).

2) Apel

Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

3) Nasi

Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).

4) Telur Rebus (bagian putihnya)

Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman /
hitam / ungu.

5) Tahu Putih

Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin

Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
7) Biskuit

Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu

Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

9) Gula pasir

Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

10) Kentang

Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan


(pisang, apel, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir,
dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.
3.
J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka,2021
K. KESULITAN YANG DIALAMI

1. SARAN

Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan ini tidak ada kesulitan,hanya saja
ketika praktik akan dimulai ada bahan yang belum tersedia jadi harus membelinya
terlebih dahulu. Karena keterbatasan waktu.

2. MASUKAN

Sebelum melaksanakan praktikum ini sebaiknya melakukan percobaan terhadap uji


karbohidrat mempersiapkan bahan-bahannya dan mempersiapkan waktu.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.2 : UJI MAKANAN (Uji Lemak)
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan.
B. TUJUAN

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

C. ALAT DAN BAHAN

1) Piring plastik 1 buah

2) Pipet 2 buah

3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar

4) Lampu senter 1 buah

5) Lilin 1 buah

6) Sendok 1 buah

7) Kemiri 2 buah

8) Margarine 1 sendok kecil

9) Wortel 1 buah

10) Seledri 1 tangkai

11) Biji jagung kering 1 genggam

12) Singkong kering 1 iris

13) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

14) Pepaya 1 potong

15) Santan 1-3 sendok teh

16) Minyak goreng 5 mL

17) Susu 1-3 sendok


18) Air 5 mL

D. LANDASAN TEORI

Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan
yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan,
krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan
lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena
minyak tidak menguap.

1) Struktur Kimia Lemak

Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga
senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga
macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan
ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh.

2) Sumber Lemak

Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah
lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, minyak ikan, dan telur.

3) Fungsi Lemak

Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:


(1). Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
(2). Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K

(3). Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung),
yaitu sebagai bantalan lemak

(4). Sebagai penghasil energi tertinggi

(5). Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

(6). Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)

(7). Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon
seks

4) Metabolisme Lemak

Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan


selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke
pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka.
Selanjutnya lemak disimpan di jaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi
apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagai sumber energi. Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10 x 10 cm 2

2) Ambil pipet air,hisap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat

3) Ambil ipet yang lain,hisap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat
yang lainnya

4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Lalu amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Makah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan : gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti : 1) Berikanlah nomor dan
nama,jenis dan bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) Kemiri, (2)
Margarine, (3) Seledri, (4) Wortel , (5) Biji jagung, (6) Singkong kering, (7) Kacang tanah
kering, (8) Papaya, (9) Santan, (10) Susu.

6) Haluskan kemiri,usap-usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkan sekitar lima menit sampai sepuluh menit.

7) Sambil menunggu waktu,kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain.
Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan
margarine di atas kertas coklat. Biarkan selama sepuluh menit.

8) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan usap
usapkan di atas kertas coklat berulang-kali. Usap-usapkan biji jagung kering di atas kertas
coklat berulang-ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong
kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan usap-usapkan pepaya di atas
kertas coklat sebanyak sepuluh kali . Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula
susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh
menit.

9) Setelah sepuluh menit,amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu atau
senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel di lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Uji Lemak


Meninggalkan bekas noda minyak

No Bahan yang diuji Ya Tidak Ket

1 Kemiri

2 Margarin

3 Seledri

4 Wortel

5 Biji jagung

6 Singkong kering

7 Kacang tanah kering


8 Pepaya

9 Susu

10 Santan

11 Air

12 Minyak goreng

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah


rasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?

Jawaban :

1) Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan pepaya
tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan pepaya tidak terlihat transparan.
3) a. Lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng.
b. Bukan lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, pepaya, susu.
H. PEMBAHASAN

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat diketahui bahwa :

1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang dihaluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang dioleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung
vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, pepaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditestkan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, pepaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, pepaya, dan susu.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka,2021.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1. SARAN

Dalam melakukan kegiatan praktikum pada uji lemak ini kesulitannya adalah saat
membakar semua jenis makanan,kelompok kami ketika akan menghirup baunya aga
sulit ya karena harus mencium aromanya dulu baru benar-benar diidentifikasikan.

2. MASUKAN

Sebelum melakukan kegiatan praktek ini karena dengan terbatasnya waktu,jadi


kelompok kami dalam melakukan praktik ini aga terburu-buru dan aga kesulitan.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.3 : UJI MAKANAN (Uji Protein)
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya
unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Sifat-sifat dan
fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein
dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel,
jaringan pengikat,pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin)
dan sebagai zat antibodi.Di dalam kehidupan, protein memegang peranan penting.

B. TUJUAN

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung Protein.

C. ALAT DAN BAHAN

1) Piring plastik 1 buah

2) Pipet 2 buah

3) Lilin 1 buah

4) Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah

5) Cangkir plastik 1 buah

6) Sendok makan 1 buah

7) Korek api 1 dus

8) Kepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah

9) Kertas label

10) Air kapur 10 mL


11) Air 10 mL

12) Gula pasir 1 sendok

13) Putih telur yang telah direbus 1 iris

14) Roti 1 iris kecil

15) Tempe 1 iris kecil


16) Daging ayam 1 iris kecil
17) Tepung terigu 1 sendok makan

18) Tembaga sulfat 2 sendok makan

19) Bulu ayam 1 helai

20) Seledri 1 batang

21) Kangkung 1 batang

D. LANDASAN TEORI

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
Struktur Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet
dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank
Data Protein (nomor 1 EDH).Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa
struktur primer (tingkat satu),sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener
(tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein
yang dihubungkan melalui ikatan peptida(amida).Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang
berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan
penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino
tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan
bantuan kertas kromatografi. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun
1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi
protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik. Struktur sekunder protein adalah struktur
tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh
ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya adalah sebagai berikut:

- alpha helix(α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino


berbentuk seperti spiral;beta-sheet(β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen
atau ikatan tiol (SH);

- beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); and gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").


Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder.Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat
berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya
dimer,trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh : struktur kuartener
yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.Struktur primer protein bisa ditentukan
dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan
kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2)
analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari
digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4)penentuan massa molekul dengan
spektrometer massa.Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi
circular dichroism(CD)dan Fourier Transform Infrared(FTIR).[6]Spektrum CD dari
puntiran-alfa menunjukkan dua absorbansi negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta
menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur
sekunder dari protein bisa dikalkulasi darispektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I
dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi,
komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum
inframerah.Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari
40-350 asam amino.

Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih
kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang
berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis
masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan
struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleks
nya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Nyalakan lilin,dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu
ayam dengan penjepit jemuran/tabung reaksi,kemudian bakarlah di atas lilin. Amatilah dan
jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.

2) Jepitlah satu persatu bahan yang akan diuji,kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Bahan yang diuji adalah seledri,kangkung,putih telur,roti,tempe,dan daging ayam. Amati
baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar.
3) Buatlah kesimpulan,manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan
uji pembakaran
4) Selanjutnya lakukanlah dengan cara menggunakan tembaga sulfat sebagai berikut :
(1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air. (2) aturlah bahan
makanan yang akan diuji di piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji meliputi gula
pasir,roti,tempe,daging ayam, dan tepung terigu.

5) Siapakan pipet sebanyak dua buah,berikan label satu untuk menghisap air dan yang
lainnya untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut
jangan saling tertukar,artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur
seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur,demikian juga pertama dipakai untuk
menghisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.

6) Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah
bekas tetesan air kapur. Berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan
warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.

F. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Uji Protein


Mengandung Protein

No Jenis Bahan Ya Tidak Ket


Makanan

1 Seledri

2 Kangkung

3 Putih telur

4 Roti

5 Tempe

6 Daging ayam

7 Bulu ayam

8 Gula pasir

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
2) Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang dibakar
tersebut!
3) Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,tempe
dan daging ayam. Manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama?
Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?

4) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?

Jawaban :
1) Tidak,bahan makanan yang diuji tidak menunjukkan warna yang
sama.
2) - Putih telur setelah dibakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.
- Roti setelah dibakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
- Tempe setelah dibakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar.

H. PEMBAHASAN

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji protein kali ini
dapat diketahui bahwa :

1. Seledri
Pada uji protein, Seledri yang telah di jepitkan dan dibakar lalu menunggu
beberapa detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti ; daun seledri
yang dibakar aromanya tidak hilang dan sangat kuat ketika dibakar pun. Dalam hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung protein.
2. Kangkung
Pada uji protein, kangkung yang telat dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa, aroma nya seperti; rumput terbakar.
Dalam hal itu menunjukkan bahwa kangkung tidak mengandung protein.
3. Putih telur
Pada uji protein, Putih telur yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti; bau rumput yang
terbakar.
Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung protein.
4. Roti
Pada uji protein, Roti yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa detik
untuk mencium aroma nya seperti apa,aroma nya seperti; roti yang di bakar. Hal itu
menunjukkan bahwa roti tidak mengandung protein.
5. Tempe
Pada uji protein, Tempe yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa, aroma nya seperti; tempe yang
dibakar,aromanya sangat kuat ketika dibakar pun wangi nya tidak berubah. Hal itu
menunjukkan bahwa tempe tidak mengandung protein.
6. Daging ayam
Pada uji protein, daging ayam yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu
beberapa detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti; Daging ayam
yang dibakar,baunya pun tidak hilang tetap kuat dan tidak berubah. Dalam hal itu
menunjukkan bahwa daging ayam mengandung protein.
7. Bulu ayam
Pada uji protein, bulu ayam yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa, aromanya seperti; rambut yang terbakar.
Dalam hal itu menunjukkan bahwa bulu ayam tidak mengandung protein.
8. Gula pasir
Pada uji protein, Gula pasir yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti; gula yang dibakar
(gulali). Dalam hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung protein.
I. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji protein dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam, bulu ayam
dan gula pasir), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung protein dan ada
pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein sebagai berikut :

Bahan yang mengandung Protein : Putih telur,tempe dan daging ayam

Bahan yang tidak mengandung lemak : seledri,kangkung,roti,bulu ayam dan gula pasir

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka,2021.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1. SARAN

Dalam melakukan penelitian praktik ini kesusahan pada kelompok kami adalah saat
mengerjakan uji protein,ketika bahan-bahan dibakar saat mencium aroma nya aga
kesulitan jadi perlu beberapa orang untuk mengetahui baunya tersebut.

2. MASUKAN

Dalam hal ini ketika akan melakukan praktik sebelumnya harus lebih
mempersiapkan waktunya lagi. Agar ketika melaksanakan prakteknya dapat lebih
memahami.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 4 MEKANIKA

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1 : GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

B. TUJUAN

Mengidentifikasi Pergerakan Gerak Lurus Berubah pada jarak (s), Waktu ( t ),


Kecepatan ( v ) dan percepatan ( a ).

C. ALAT DAN BAHAN

1) Katrol gantung tunggal

2) Stop watch

3) Penggaris

4) Beban gantung 100 gram ( 2 buah )

5) Statif dan klem

6) Benang kasur

7) Plastisin

8) Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI

Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan kecepatan yang konstan (tetap). Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita
temui pada gerak kereta api di lintasan lurus yang melaju dengan kecepatan konstan. Karena
GLB memiliki kecepatan yang konstan, maka tidak ada percepatan yang terjadi, atau
percepatannya adalah sama dengan nol. Sehingga dapat ditulis sebagai berikut:
v =
konstan a =
0

Jadi sebuah benda bisa dikatakan mengalami GLB jika punya ciri-ciri seperti berikut ini:.
 Berada pada sebuah lintasan yang berupa garis lurus atau masih dapat dianggap
sebagai lintasan yang lurus
• Kecepatan benda tetap atau konstan
• Tidak Mempunyai percepatan (a=0)
• Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik dengan
waktu.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

1) Rakitlah alat dan bahan seperti tampak pada Gambar 4.8

2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik

3) Tandai t ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A

4) Ukur panjang BC

5) Biarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C

6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap,B
tetap dan C berubah )

7) Catat datanya pada tabel

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan GLB ( Gerak Lurus Beraturan )


No Jarak BC s ( m ) Waktu t ( sek )
1 50 1,2
2 40 1
3 30 0,5
4 20 0,4
5\ 15 0,25

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Tidak ada pertanyaan-pertanyaan

H. PEMBAHASAN

Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu
yang diperlukan.

I. KESIMPULAN

Dalam hal ini maka Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada
lintasan lurus dengan kecepatan yang konstan (tetap). Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini
dapat kita temui pada gerak kereta api di lintasan lurus yang melaju dengan kecepatan
konstan. Karena GLB memiliki kecepatan yang konstan, maka tidak ada percepatan yang
terjadi, atau percepatannya adalah sama dengan nol

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1) KESULITAN

Kesulitan dalam melakukan praktikum ini yaitu ketika melakukan pengukuran


tali tersebut ketika percobaannya gagal misalnya maka tali itu ikut copot dan saat
menggunakan stopwatch kadang kesusahan saat memijatnya tidak bersamaan.

2) SARAN DAN MASUKAN

Sebelum melakukan kegiatan praktikum ini alangkah baiknya melakukan


pengukurannya terlebih dahulu guna supaya mempermudah hasil dari pengukurannya
tersebut.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/PYSmFYy6ZR4?si=4ulmKHx1nHfotoS1

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.2 : GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
(GLBB)

B. TUJUAN

Mengidentifikasi Pergerakan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) pada jarak (s),
Waktu ( t ), Kecepatan ( v ) dan percepatan ( a ).

C. ALAT DAN BAHAN

1) Katrol gantung tunggal

2) Stop watch

3) Penggaris

4) Beban gantung 100 gram ( 2 buah )

5) Statif dan klem

6) Benang kasur

7) Plastisin

8) Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap ( beraturan ) serta mempunyai percepatan tetap.
Berdasarkan kelajuannya dapat dibedakan menjadi dua macam Gerak Lurus Berubah
Beraturan, yaitu: Bila kelajuan benda bertambah dengan nilai yang sama setiap sekonnya,
maka disebut Gerak Lurus dipercepat Beraturan. Bila kelajuan benda berkurang dengan nilai
yang sama setiap sekonnya ,maka disebut Gerak Lurus Diperlambat Beraturan. Dari
pernyataan tersebut dapat dilihat pada variabel lain yang mempengaruhi kecepatan. Variabel
tersebut adalah percepatan (a) yang mempengaruhi suatu kecepatan tertentu (v) .

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

1) Susun alat seperti pada Gambar 4.9


2) Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC )

3) Biarkan sistem bergerak ( M1 dan m ) turun dan M2 naik,usahakan agar beban


tambahan m tertinggal di ring pembatas B

4) Ukur waktu yang dibutuhkan ( M1 + m ) dari A ke B (t AB ) dan M1 untuk bergerak


dari B ke C (tBC)

5) Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB ( titik A tetap,C tetap,B berubah )


dan catat datanya pada tabel

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )


No Bebas (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 60 60 1 40 0,4
2 60 50 1,1 30 0,3
3 60 70 1 25 0,2
4 60 65 1,1 35 0,2
5 60 50 1,1 50 0,4

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Buatlah grafik hubungan antara jarak ( s ) sebagai fungsi waktu ( t ) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal )

2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik!

3) Buatlah kesimpulannya?

4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB

5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik!

6) Buatlah kesimpulannya
7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB ( S fungsi t )
Jawaban :

1)
No Jarak BC s ( m ) Waktu t ( sek )
1 50 1,2
2 40 1
3 30 0,5
4 20 0,4
5 15 0,25

2) Grafik GLB

3) Kesimpulannya dalam Gerak Lurus Beraturan (GLB) yaitu kecepatannya tetap,


tetapi ketika semakin cepat geraknya maka akan semakin cepat. Dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

4)
No Bebas (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 60 60 1 40 0,4
2 60 50 1,1 30 0,3
3 60 70 1 25 0,2
4 60 65 1,1 35 0,2
5 60 50 1,1 50 0,4

5) Grafik GLBB
6) Kesimpulan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Benda yang melakukan
gerak,mulai dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal maka akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan.

7)

Fungsi Dari GLB ini yaitu kecepatannya tetap, tetapi ketika semakin cepat geraknya
maka akan semakin cepat. Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin
cepat pula waktu yang diperlukan.
Fungsi dari GLBB yaitu saat benda yang melakukan gerak,mulai dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal maka akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

H. PEMBAHASAN

Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan.

I. KESIMPULAN

Jadi Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap ( beraturan ) serta mempunyai percepatan tetap.
Berdasarkan kelajuannya dapat dibedakan menjadi dua macam Gerak Lurus Berubah
Beraturan, yaitu: Bila kelajuan benda bertambah dengan nilai yang sama setiap sekonnya,
maka disebut Gerak Lurus dipercepat Beraturan

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1) KESULITAN

Kesulitan dalam melakukan praktikum ini yaitu ketika melakukan pengukuran


tali tersebut ketika dalam percobaannya gagal misalnya maka tali itu ikut copot juga
dan ketika menggunakan stopwatch nya secara bersamaan ada kesulitan saat akan
memijatnya.
2) SARAN DAN MASUKAN

Dalam hal ini sebelum melaksanakan kegiatan praktikum ini alangkah baiknya
melakukan pengukurannya terlebih dahulu agar mempermudah hasil dari
pengukurannya tersebut.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/PYSmFYy6ZR4?si=4ulmKHx1nHfotoS1

● Kegiatan Praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 6 GELOMBANG

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : JENIS & BENTUK GELOMBANG ( JENIS
JENIS GELOMBANG )

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal
C. ALAT DAN BAHAN
1.) Slinki.
2.) Kabel listrik,panjang 5 m, ¢ = 0,5 cm.
3.) Benang kasur panjang 3 m.
4.) Karet gelang.

D. LANDASAN TEORI
Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran
yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu
ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang
merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi
(lokal) saja.

❖ Jenis-jenis gelombang:

1.) Menurut arah getaran dan rambatannya


a. Gelombang transversal : gelombang yang arah getarannya tegak lurus
terhadap arah perambatan gelombang. Pada gelombang transversal, satu
panjang gelombang adalah jarak yang sama dengan satu bukit gelombang
ditambah satu lembah gelombang.
b. Gelombang longitudinal: gelombang yang arah getarannya berimpit atau
sejajar dengan arah rambatan gelombang. Gelombang yang termasuk
gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi atau gelombang tekanan
udara. Gelombang tekanan udara berupa rapatan-rapatan dan renggangan
renggangan. Jarak yang sama dengan satu rapatan ditambah satu
renggangan disebut satu panjang gelombang.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1.) Percobaan bentuk dan jenis gelombang.


• Ambil slinki, direntangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya/dipegang
oleh teman anda. Ujung lain dipegang sendiri.
• Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat kekiri lain kekanan seperti pada gambar
berikut.

Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?.

• Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah diatas. Amati


arah getar (arah usikan) & arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar
dan arah rambat gelombang transversal itu?.
• Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki
yang anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan, ikut berpindahkan karet gelang tersebut? Adakah
energi yang merambat melalui pegas? Jika ada,dari manakah asalnya?.
• Lakukan percobaan dari langkah diatas. Kali ini slinki diganti kabel
listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya, sebutkan !.

• Ambil slinki, direntangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu
ujung pada tiang yang cukup kokoh/dipegang dengan anda. Ujung lain
yang dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang
berulang ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
kebelakang lain kedepan.

Amati arah getar (arah usikan) & arah rambat


gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal.
Bagaimanakah arah getar & arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?.

F. HASIL PENGAMATAN

Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat


adanya suatu rambatan atau gelombang.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1.) Apa perbedaan antara gelombang transversal & gelombang longitudinal ?


Jawab :
1.) Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak
lurus dengan dengan arah getarnya. contoh gelombang transversal adalah
gelombang pada tali. arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah
rambatannya horizontal sehingga arah getar dan arah rambatannya satins.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar
sejajar dengan arah rambatnya. contohnya adalah gelombang pada slinki yang
digerakkan maju mundur.

H. PEMBAHASAN

• Slinki direntangkan di atas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang


sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi perambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah getaran merambat pada suatu benda yang diberi energi.
• Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya. Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
• Percobaan kedua diberi karet gelang di tengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan
slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
• Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu
diberi usikan di ujung kabel,dengan ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan
slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat
diberi gelang di bagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.

• Percobaan kali ini slinki direntangkan di atas lantai,salah satu ujungnya diikat
pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan
berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar
berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:


• Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak
lurus dengan arah rambatannya.
• Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya.
• Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal
terletak pada arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus
sedangkan longitudinal searah rambatannya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Kesulitan yang dialami pada saat saya mempraktekkan jenis-jenis
gelombang yaitu pas sedang direntangkan suka terlepas dan pada saat
mendokumentasikannya juga harus baik bisa terlihat arah rambatnya.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya saya akan lebih baik dengan menggunakan metode yang lebih
efektif lagi dalam mempraktikan jenis-jenis gelombang ini.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/P4olxu5UHBQ?si=Oxm006myvUfUgkiW

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : JENIS DAN BENTUK GELOMBANG ( SIFAT
PEMANTULAN GELOMBANG )

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang.
C. ALAT DAN BAHAN

1.) Slinki.
2.) Benang kasur.
3.) Kerikil.

D. LANDASAN TEORI

❖ Sifat-sifat gelombang, diantaranya sebagai berikut :

⮚ Pemantulan Gelombang (Refleksi)

Pemantulan Gelombang yaitu ketika sebuah gelombang menabrak sebuah


penghalang atau sampai di ujung (batas) maka akan mengakibatkan suatu medium
yang dirambatinya, sebagian gelombang tersebut dipantulkan. Sudut Pantul
merupakan sudut yang dibentuk oleh sinar (berkas) pantul terhadap garis yang tegak
lurus pada permukaan pantulannya.
Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu :
 Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang, dan
 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu
bidang datar.

⮚ Pembiasan Gelombang (Refraksi)

Pembiasan Gelombang yaitu Jika gelombang datang pada suatu permukaan batas
yang memisahkan dua daerah dengan laju gelombang berbeda, sebagian gelombang
juga akan dipantulkan dan sebagian yang lain akan ditransmisikan (diteruskan).
Pembelokan berkas gelombang yang diteruskan disebut Pembiasan (refraksi). Dalam
pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan :
“Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan
tetap”.

⮚ Interferensi Pada Gelombang

Interferensi Gelombang adalah Ketika dua gelombang koheren (memiliki


frekuensi dan selisih fase tetap) bertemu, maka akan terjadi interferensi gelombang.
Jika dua sumber koheren S1 dan S2 menghasilkan dua muka gelombang lingkaran,
kedua muka gelombang itu akan bertemu dan membentuk pola interferensi pada
permukaan air.
Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif
dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu saat
kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang
interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua gelombang bertemu
dalam fase yang berlawanan. Gambar diatas menunjukkan pola interferensi yang
ditunjukkan tangki riak, di mana garis tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi
yang bersifat konstruktif, sedangkan garis putus putus menunjukkan interferensi yang
bersifat destruktif.

⮚ Difraksi Gelombang

Difraksi Gelombang adalah suatu pembelokan atau penyebaran gelombang karena


melewati suatu celah kecil atau ujung sebuah penghalang. Ketika lebar celah lebih
besar dibanding panjang gelombang dari berkas – berkas gelombangnya, maka efek
difraksinya kecil. Ketika celah lebih sempit, maka efek difraksinya menjadi lebih
jelas. Efek difraksi terbesar yaitu pada saat lebar celah sama dengan panjang
gelombang berkas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1.) Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air/di bejana yang berisi air,
jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang
terjadi dipermukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan
sisi-sisi kolam, bak/bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang
dipantulkan.
2.) Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang
kokoh/dipegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang
tidak bergeser (disebut ujung terikat).
3.) Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang, seperti pada gambar 6.9 berikut.
Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang
tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati
dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang
dipantulkan? Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase
gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?.
4.) Ujung slinki terikat/yang dipegang oleh teman anda sekarang ikat dengan
benang yang panjangnya + 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m
dari ujung slinki ke tiang yang kokoh/dipegang saja oleh teman anda. Ujung
slinki ini sekarang dapat bergerak bebas, oleh karena itu kita sebut slinki ujung
bebas.
5.) Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati
perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini,
bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang
asalnya?.

F. HASIL PENGAMATAN

Pada saat saya menjatuhkan kerikil ke atas air yang berada di dalam wadah
(baskom) gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal , jadi arah
gelombangnya adalah tegak lurus dengan arah rambatannya. Dibagian pinggir/sisi
wadah (baskom) yang dikenai gelombang, gelombang tersebut dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang/dipegang oleh teman
dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang,
ternyata gelombang tersebut dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah
dengan gelombang asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya
diikat/dipegang oleh teman dengan longgar/tali panjangnya 150 cm, sehingga slinki
dapat bergerak bebas ternyata fase gelombangnya pantul dan gelombang asalnya
adalah sama.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1.) sebuah batu dilempar ke kolam, anda akan melihat gelombang berjalan di
permukaan air. apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yang anda lihat?
Jelaskan!
2.) Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya?
3.) Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. ujung yang
lain dari tali diikatkan pada bank, kemudian garputala digetarkan
terus-menerus.
Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali tersebut.
Jawab :
1.) Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air. Gelombang tersebut merupakan gelombang transversal,
karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2.) Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, maka cahaya merambatkan
partikel partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi
gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus ke semua arah. Hal itu
dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
3.) Bentuk Gelombang

H. PEMBAHASAN

• Bak/wadah yang diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan batu kerikil pada
permukaan air tersebut, ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang
bentuknya searah dengan arah rambatannya. Jika diperhatikan gelombang
yang mengenai sisi bak/wadah air maka dipantulkan kearah datangnya
gelombang tersebut.
• Slinki direntangkan sejauh 1,5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga membentuk gelombang. Slinki membentuk setengah
panjang gelombang.
• Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut
menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata
yang terjadi ialah gelombang tersebut dipantulkan kembali dan fase
gelombang pantunyal sama dengan gelombang asalnya.
• Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +
1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang,
ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu, disebut slinki
ujung besar.

I. KESIMPULAN

❖ Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:


• Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
• Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
• Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali.
• Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang
pantulnya fase gelombang berlawanan arah.
• Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang = gelombang
pantulnya.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Kesulitan yang dialami pada saat saya mempraktekkan sifat pemantulan
gelombang yaitu pas sedang direntangkan suka terlepas dan pada saat
mendokumentasikannya juga harus baik bisa terlihat arah rambatnya.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya saya akan lebih baik dengan menggunakan metode yang lebih
efektif lagi dalam mempraktikan sifat pemantulan gelombang ini.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video : https://youtu.be/P4olxu5UHBQ?si=Oxm006myvUfUgkiW

● Kegiatan Praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 7 OPTIK

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : SIFAT CAHAYA ( PEMANTULAN CAHAYA )

B. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat :


a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
d. Menentukan fokus cermin cekung.
e. Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Cermin datar ( 3 x 6 cm² ).
b. Cermin cembung.
c. Cermin cekung.
d. Lampu senter/Lampu laser.
e. Busur derajat.
f. Kertas putih.
g. Lilin .
h. Layar ( tabir kertas ).
i. Celah cahaya.

D. LANDASAN TEORI
Secara garis besar pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur
dan pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar
sejajar jatuh pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan
sejajar dan searah, sedangkan pemantulan baur (difus) terjadi jika sinar sejajar jatuh
pada permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah.

Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda bergantung pada keadaan permukaan
benda tersebut. Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya
dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada
permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin
dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan
teratur. Sedangkan pada saat cahaya mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka
sinar sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai
sinar-sinar sejajar. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur. Akibat
pemantulan baur ini manusia dapat melihat benda dari berbagai arah.
Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh seorang ilmuwan
Belanda yang bernama Willebrord Snellius. Berdasarkan bentuk permukaannya, ada
dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin lengkung. Cermin datar adalah
cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin
lengkung adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang lengkung. Cermin
lengkung dibagi menjadi dua jenis, yaitu cermin cekung (cermin konkaf atau cermin
positif) yang permukaan pantulnya merupakan bidang cekung, dan cermin cembung
(cermin konveks atau cermin negatif) yang permukaan pantulnya merupakan bidang
cembung.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Percobaan pemantulan pada cermin datar.


1.) Susunlah lampu senter & celah cahaya di depan cermin datar seperti
gambar berikut.

2.) Nyalakanlah lampu senter/lampu laser & amati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum & sesudah mengenai cermin datar.
3.) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datang & sudut pantulnya.
4.) Ukurlah besar sudut datang (i) & besar sudut pantul tersebut ( r ) .
5.) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar &
amati bayangannya selama benda itu anda dapat digeser-geserkan
didepan cermin datar.
6.) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
1.) Susunlah alat seperti gambar berikut.

2.) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum & sesudah mengenai cermin cembung.
3.) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
nampak sudut datang & sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4.) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung.


1.) Susunlah alat seperti gambar berikut.

2.) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum & sesudah mengenai cermin cekung.
3.) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
nampak sudut datang & sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4.) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut.
5.) Aturlah jarak benda/letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas & tajam. Selanjutnya ukur jarak benda & jarak bayangan.
6.) Jika benda didepan cermin cekung terus digeser menjauhi
cermin,maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang
(tidak tampak). Ukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan
tersebut (s).

F. HASIL PENGAMATAN

a. Pemantulan cahaya pada cermin datar

• Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

• Besar sudut datang (i) & sudut pantul ( r ).

No i (derajat) r (derajat)

1. 40o 40o
2. 50o 60o 50o 60o
3.
70o 70o
4.
5. 80o 80o

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar.

➢ Sama / maya / tidak nyata

➢ Sama besar
➢ Sama tegak

➢ Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S1)


b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung.

• Gambarlah jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

➢ Maya / tidak nyata

➢ Sama tegak

➢ Diperkecil

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung.

Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

✓ Benda di ruang I

✓ Benda di ruang II

✓ Benda di ruang III


✓ Benda di ruang M

✓ Benda di ruang F

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung. ➢


Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar
➢ Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar

➢ Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar

➢ Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil

➢ Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar


pantul merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak
terhingga.
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 32 cm 28 cm
2. 26 cm 34 cm
3. 34 cm 26 cm
4. 19 cm 26 cm

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Tidak ada pertanyaan.

H. PEMBAHASAN
Pemantulan teratur terjadi pada benda yang tidak tembus cahaya. Cermin merupakan
suatu benda yang tidak tembus cahaya. Permukaan cermin sangat halus & rata
sehingga hampir semua cahaya yang datang dapat dipantulkan. Pemantulan cahaya
juga dapat terjadi pada cermin lengkung, yaitu cermin cembung & cermin cekung.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya/sinar pantul/konvergen. Ketika
sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung,sinar pantulnya akan berpotongan
pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik fokus (F). Ketika
sinar-sinar datang yang melalui titik fokus mengenai permukaan cekung maka sinar
tersebut akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Pada cermin cembung bagian
mukanya berbentuk seperti kulit bola tetapi bagian muka cermin cembung
melengkung keluar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga
bersifat maya & bernilai negatif. Cermin memiliki sifat bayangan menyebarkan sinar
(divergen). Jika sinar datang sejajar dengan sumbu utama, sinar pantul akan
menyebar. Jika sinar pantul pada cermin cembung diperpanjang pangkalnya, sinar
akan berpotongan di titik fokus belakang cermin.

Pada percobaan ini yang dilakukan ialah mengukur jarak benda ke layar,jarak
bayangan kelayar & sifat bayangan pada cermin cekung & cermin cembung.
Sedangkan pada cermin datar yang dilakukan adalah menentukan jumlah bayangan
untuk setiap besar sudut yang telah ditentukan. Setelah kita sudah menentukan s,s
sifat bayangan pada cermin cekung & cembung, maka perlakuan selanjutnya adalah
menentukan titik fokus & perbesaran bayangan pada cermin tersebut.

Sifat bayangan yang diperoleh pada cermin cekung adalah nyata,terbalik &
diperbesar/diperkecil. Sedangkan untuk cermin cembung diperoleh sifat bayangan
maya,tegak & diperkecil. Untuk cermin cekung dapat disimpulkan bahwa cermin
cekung memiliki sifat bayangan yang tergantung dari ruang dimana objek berada. Bila
benda di ruang I, maka bayangan berada di ruang IV (di belakang cermin), bersifat
maya,tegak & diperbesar. Bila benda di ruang II, maka bayangan di ruang III (di
depan cermin), bayangan bersifat nyata,terbalik & diperbesar. Bila benda di ruang
III,maka bayangan di ruang II (didepan cermin), bersifat nyata,terbalik & diperkecil.
Semakin besar jarak benda, maka semakin kecil jarak bayangan.

I. KESIMPULAN
Cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan ketika bercermin. Sesuai
namanya, cermin tersebut bentuk permukaannya datar. Bayangan hasil pemantulan
pada cermin datar adalah maya, sama tegak dengan benda aslinya dan sama besar
dengan benda aslinya.
Cermin datar memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
– Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin.
– Tinggi bayangan yang berbentuk sama dengan tinggi bendanya.
– Bayangan bersifat maya.

Di dalam cermin datar terdapat empat sifat bayangan, yaitu :


– Maya.
– Sama besar dengan bidangnya.
– Sama tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya.
– Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin.

Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya cembung dan bersifat divergen
(menyebarkan sinar). Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit
bola, tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar.Cermin cembung
hanya dapat membentuk bayangan maya dari sebuah benda. Cermin cembung
digunakan untuk spion kendaraan dan cermin pengawas di toko swalayan. Cermin
cembung mempunyai sifat memperkecil bayangan benda dan menyebarkan sinar
(divergen).

Cermin Cekung adalah cermin yang permukaannya cekung dan bersifat konvergen
(mengumpulkan sinar). Cermin cekung dapat membentuk bayangan nyata dan semu
dari sebuah benda. Bayangan nyata terbentuk bila benda jauh dari cermin. Adanya
bayangan semu terbentuk bila benda dekat dengan cermin.Bayangan semu biasanya
lebih besar dari bendanya. Bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap
pada layar. Bayangan semu adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap pada
layar.Cermin cekung banyak dijumpai pada lampu senter atau lampu sorot mobil
sebagai reflektor. Reflektor membuat sinar yang dikeluarkan lampu senter dan lampu
mobil menyebar, meski lampu mobil dan senter kecil.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan pengamatan pemantulan cahaya
pada cermin datar,cermin cembung,cermin cekung,yaitu harus pada kondisi gelap
dalam mempraktekan pemantulan tersebut supaya bisa terlihat hasil dari
pemantulan cahayanya. Sulit dalam mengukur menentukan sudut derajat
pantulnya dikarenakan dengan posisi gelap susah untuk melihat hasil dari ukuran
tersebut dan harus mengulanginya beberapa kali sehingga bisa menentukan
ukuran derajatnya yang akurat.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya akan lebih mempersiapkan metode yang efektif dalam
mempraktekan pemantulan cahaya pada cermin datar,cermin cembung dan cermin
cekung. Supaya pada saat mengukur sudut pantulan cahaya nya akan
mendapatkan hasil yang akurat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan


Pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung & cermin datar
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi jalanya berkas cahaya sinar pada balok kaca.
2. Mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Lampu senter
2) Celah cahaya
3) Balok kaca
4) Kertas putih
5) Busur derajat
6) Lensa cembung
7) Lensa Cekung
8) Layar (tabir kertas)
9) Lilin
10) Penggaris panjang (100 cm)

D. LANDASAN TEORI

Pembiasan cahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari
satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda. Penyebab terjadinya
pembiasan cahaya dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat
maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya ketika sinar
datang melalui medium udara menuju air.
2. Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat
maka sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contohnya ketika sinar
datang melalui medium air menuju udara.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1). Susunlah lampu senter,celah dan balok kaca seperti gambar berikut :

2) Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum dan
sesudah menembus balok kaca

3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut,sehingga tampak datang dan sudut biasnya.
Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut

4) pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak yang
relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan lahan menjauhi huruf
tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur
jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut.

5) Susunlah lensa cembung,layar,lilin dan penggaris panjang seperti gambar berikut ini :
6) Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam pada
tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’),dan cata sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut.

7) Pergunakanlah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku,dengan jarak yang relatif
dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan menjauhi huruf tersebut. Cata
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca


No Sudut datang (i) Sudut bias (r)

1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 40,53o
77,1o

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung

Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak di antara O dan F1

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1 17 cm 28 cm
2 25 cm 20 cm
3 28 cm 17 cm
4 15 cm 28 cm

c. Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak di
antara O dan F1

d. Sifat – sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung


Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak di antara O dan F1

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN

Tidak ada pertanyaan-pertanyaan


H. PEMBAHASAN

Pembiasan cahaya merupakan peristiwa pembelokan gelombang cahaya ketika


melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya disebabkan
adanya perubahan kelajuan gelombang cahaya ketika cahaya merambat melalui dua zat yang
indeks biasnya berbeda. Dengan demikian, pembiasan cahaya ini sangat ditentukan oleh
indeks bias bahannya

● Hukum Pembiasan Cahaya

Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan eksperimen
untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal
dengan nama hukum Snell yang berbunyi : • Sinar datang, garis normal, dan sinar bias
terletak pada satu bidang datar.
➢ Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap
(disebut indeks bias).

● Pembiasan Cahaya Pada Lensa

Lensa adalah benda bening yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat membiaskan atau
meneruskan hampir semua cahaya yang melaluinya. Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung
atau lensa positif dan lensa cekung atau lensa negatif.

1. Lensa Cembung

Lensa cembung disebut juga lensa konvergen atau lensa positif merupakan lensa yang memiliki
bagian tengah lebih tebal daripada bagian ujungnya. Agar lebih mudah memahami pembentukan
bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cembung di bawah ini :

SU : Sumbu Utama
O : Titik Pusat Optik Lensa
f1 dan f2 : Titik Api (Fokus) Lensa.
O – f1 dan O – f2 : f = Jarak Titik Api Lensa.
R1 dan R2 : Jari-Jari Kelengkungan Lensa.
I, II, III : Nomor Ruang Untuk Meletakkan Benda
(I), (II), (III), (IV) : Nomor Ruang Untuk Bayangan Benda
Lensa Cekung

Lensa cekung (disebut juga lensa divergen atau lensa negatif) adalah lensa yang memiliki
bagian tengah lebih tipis daripada bagian ujungnya. Agar lebih memahami pembentukan
bayangan perhatikan gambar berikut:

Lensa cekung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya. Pembentukan bayangan pada
Lensa cekung mempunyai titik api (fokus) yang dinyatakan dengan negatif. Agar lebih
mudah memahami pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa
cekung di bawah ini:

SU: Sumbu Utama O : Titik Pusat Optik Lensa f1 dan f2 : Titik Api (Fokus) Lensa. O – f1 dan
O – f2 : f = Jarak Titik Api Lensa.
R1 dan R2 : Jari-Jari Kelengkungan Lensa.

Tiga berkas cahaya/sinar istimewa pada lensa cembung

Sinar datang sejajar sumbu utama (SU) akan dibiaskan seolah-olah dari titik api (f1);

Sinar datang seolah-olah menuju titik api (f2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama (SU)
Sinar datang melalui titik pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan melainkan diteruskan.

Lensa cekung hanya dapat membentuk satu macam bayangan, yaitu bayangan maya dari benda
yang terletak di depan lensa dengan sembarang penempatan.

Sifat bayangan yang terjadi :

• Maya (di depan lensa)


• Tegak
• Diperkecil

I. KESIMPULAN

Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya tersebut melewati dua medium yang berbeda.
Misalnya pada kasus sebatang pensil yang dicelupkan di dalam gelas yang berisi air. Dari
samping, akan terlihat pensil patah. Padahal pensil tidak patah. Kemudian contoh pembiasan
pada kolam renang yang dalam akan terlihat dangkal. Jika cahaya merambat dari medium
yang kurang rapat (udara) menuju medium yang lebih rapat (contohnya air) maka akan
dibiaskan mendekati garis normal.
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa pembelokan gelombang cahaya ketika
melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya disebabkan
adanya perubahan kelajuan gelombang cahaya ketika cahaya merambat melalui dua zat yang
indeks biasnya berbeda. hukum pembiasan (Snellius) yaitu :
1.) Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2.) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati
garis normal, sedangkan sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat
akan dibiaskan menjauhi garis normal.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN

Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan ini menentukan jalan berkas sinar
pada balok kaca. Ada sedikit kekeliruan sehingga ketika akan menentukan hasil
cahayanya kelompok kami aga kesulitan. Dan sebagian praktik ada yang tidak
terekam.

2.) SARAN DAN MASUKAN

Sebelum melaksanakan praktikum ini sebaiknya melakukan percobaan terlebih


dahulu,dan mempraktekannya agar ketika dipraktikan dapat memudahkan
pengerjaannya.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan

Pembiasan cahaya pada balok kaca


Pembiasan cahaya pada lensa cembung Pembiasan cahaya pada lensa cekung
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : DIFRAKSI,INTERFERENSI & DISPERSI

B. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat : a.


Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
d. Menentukan fokus cermin cekung.
e. Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


a.) Lampu TL.
b.) Kisi difraksi.

D. LANDASAN TEORI

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan spektrum yang terbatas


(spektrum optik atau spektrum tampak), dimana pada spektrum tertentu tersebut
gelombang elektromagnetik dapat terlihat yang kemudian kita sebut sebagai cahaya.
Tidak ada batasan yang eksak mengenai spektrum optik tersebut, akan tetapi mata
normal manusia dapat menerima/merasakan gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang antara 400 sampai 700 nm (yang kita sebut sebagai cahaya
tampak). selain cahaya adalah gelombang, cahaya juga dapat dikatakan terdiri dari
partikel yang disebut foton. Arah getar cahaya tegak lurus terhadap arah rambatnya,
jadi gelombang
cahaya dikategorikan sebagai gelombang transversal.

Sifat Gelombang Cahaya


Gelombang cahaya memiliki empat karakteristik utama, yaitu:

➢ Dispersi Cahaya
Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih
melewati medan pembias.
Kita dapat mengamati sifat cahaya ini dengan menggunakan prisma sebagai medan
pembias. Pada prisma, cahaya yang masuk akan mengalami pembiasan dua kali, yakni
saat masuk ke prisma dan saat keluar ke prisma.
Pelangi merupakan salah satu contoh dispersi cahaya yang dapat kita amati secara
alami. Air hujan membiaskan cahaya matahari sehingga cahaya terdispersi menjadi
berbagai cahaya tampak yang kita sebut sebagai pelangi.
➢ Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang cahaya atau
lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang lain.
Interferensi cahaya pada celah ganda terjadi karena adanya beda fase cahaya dari
cahaya yang melalui kedua celah tersebut. Ketika sebuah sumber cahaya yang sama
persis frekuensi dan panjang gelombangnya melewati dua buah celah, maka akan
terjadi superposisi yang menyebabkan munculnya garis-garis gelap dan terang pada
layar.
Karena superposisi gelombangnya memiliki sudut interferensi, persamaannya dapat
ditulis sebagai:

Perhatikan gambar diatas, jika sudut nya sangat kecil ( ) sehingga nilai
sebesar y/l, maka persamaannya menjadi: Untuk pita terang:

Untuk pita gelap:

Di mana:
d = jarak antar celah (m) θ = sudut
interferensi m = orde (0,1,2,…) 𝜆 =
panjang gelombang (m) y = jarak pita
orde-m ke terang pusat (m) l = jarak
celah ke layar (m)

➢ Difraksi Cahaya
Difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah sehingga cahaya
akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat
cahaya yang baru.

➢ Difraksi Celah Tunggal:


Saat cahaya melalui celah yang sangat kecil maka dapat terjadi peristiwa terbentuknya
pita gelap dan terang yang disebut sebagai difraksi celah tunggal. Setelah cahaya
melalui celah tersebut, terbentuklah cahaya baru (dengan menganggap celah sebagai
sumber cahaya baru) yang menyebar ke segala arah.
Pada difraksi celah tunggal, pita terang akan menutup satu orde-m. Maka
persamaannya menjadi :

Untuk pita terang:


Untuk pita gelap:

➢ Difraksi pada kisi (Celah Banyak)


Jika sebuah cahaya monokromatis dilewatkan pada lempeng kisi atau celah banyak,
maka akan terbentuk pola difraksi berupa pola gelap dan terang pada layar. Kisi
adalah susunan celah yang sejajar dan memiliki ukuran yang sama, dan dapat dibuat
dengan cara membuat goresan-goresan pada lempeng kaca atau logam menggunakan
ujung intan.

Hubungan antara banyaknya celah dengan jarak antar celah dirumuskan sebagai :

Di mana: N = konstanta kisi (garis/m)


Pada difraksi celah banyak, pola terang dan gelang sama dengan Interferensi.

Untuk pita terang:

Untuk pita gelap:

➢ Polarisasi Cahaya
Polarisasi cahaya merupakan berkurangnya intensitas cahaya yang diakibatkan oleh
berkurangnya komponen pada gelombang cahaya. Polarisasi hanya dapat terjadi pada
gelombang transversal. Polarisasi cahaya dapat terjadi akibat pemantulan, pembiasan,
absorpsi dan hamburan. Polarisasi akibat pembiasan :
Jika sinar pantul tegak lurus dengan sinar biasnya, maka sinar pantul akan
terpolarisasi. Besarnya sudut polarisasi dapat dihitung dengan persamaan :

Di mana:
ip = sudut polarisasi
n2 = indeks bias tujuan
n1 = indeks bias asal

➢ Polarisasi akibat absorbsi:


Jika intensitas cahaya terpolarisasi, maka setelah melewati polarisator pertama, maka
persamaan intensitas cahaya menjadi :
Di mana:
I1 = intensitas cahaya setelah melewati polarisator (cd)
I0 = intensitas sumber cahaya (cd)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a.) Susunlah Lampu TL, penggaris Panjang dan kisi seperti gambar berikut .

b.) Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi


3000 celah/cm atau d= 1/300 cm. jka yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak
warna ungu yang anda dilihat ke lampu TL, catat orde atau warna ungu ke
berapa dari lampu TL yang anda amati tersebut (k). ukur jarak kisi ke lampu
TL.

F. HASIL PENGAMATAN

a.) Difraksi b.) Interferensi


c.) Dispersi

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a.) Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung,berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak
berhingga (s’=~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori,
menentukan jarak fokus cermin cekung tersebut !
b.) Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakan
dari cermin cekung tersebut ?
c.) Dengan menggunakan persamaan (7.2) & (7.3) pada landasan teori, menentukan
indeks bias kaca & kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
d.) Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda
harus diletakkan terhadap lensa cembung tersebut ?
e.) Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegiatan 3 !
f.) Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi,interferensi & dispersi !

Jawab :

a.) Jarak fokus = jarak benda dari dari cermin cekung tersebut, atau s = f, sehingga
1/s' = 0, dan s'= ∞
b.)

c.) Indeks bias kaca 1 kecepatan rambat cahaya


d.) 1/f = 1/s+1/s’ = 1/f = 1/s+1/(1/2 s)
1/f = (1/2 s+s) / (1/2 s²) = 1/f = 3/2 s / (1/2 s²) = 1/f = 3/s
S = 3f = 3 (20) = 60 cm
e.) Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru,
kuning dan violet atau ungu.

f.) Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar,
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri
dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam
suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Dispersi
merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya
putih melewati medan pembias.

H. PEMBAHASAN

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata


dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang
tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang
studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik :

1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi 4. Fasa

dan sifat optik fisis:

1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

I. KESIMPULAN

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang
kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih
melewati medan pembias.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Pada saat mempraktikkan/pengamatan percobaan difraksi,interferensi & dispersi,
yaitu tempat harus dalam kondisi gelap supaya bisa terlihat cahaya yang
dihasilkan oleh kisi difraksi tersebut & kesulitan selanjutnya yaitu dalam
menentukan/menghitung ukuran celah cahaya difraksi tersebut.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya akan lebih mempersiapkan metode yang efektif dalam
mempraktekan/pengamatan cahaya difraksi,interferensi & dispersi. Supaya pada
saat mengukur celah kisi cahaya difraksi,interferensi & dispersi akan
menghasilkan hasil yang lebih akurat .

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan


100 line/mm 300 line/mm

600 line/mm
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1 : LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Penggaris optic
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar/kertas HVS
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
D. LANDASAN TEORI
Cermin sferis dikelompokkan menjadi cermin cekung dan cermin cembung. Cermin
cekung memantulkan sinar-sinar cahaya sejajar ke suatu titik yang disebut titik fokus
(nyata). Cermin cembung memantulkan sinar-sinar cahaya sejajar seolah-olah berasa dari
suatu titik yang disebut titik fokus (maya) di belakang cermin.
Jarak titik fokus dari cermin disebut jarak fokus. Jika jari-jari kelengkungan cermin sferis

adalah R, jarak fokus f cermin itu f= 𝑅 . Jika jarak benda dari cermin adalah s dan jarak
2

bayangan dari cermin adalah s’, hubungan antara s’, s, dan f dapat dinyatakan sebagai

berikut. 1′ + 1 = 1 . Perbandingan tinggi bayangan h’ terhadap tinggi benda h disebut

𝑠 𝑠 𝑓

perbesaran linier m yang bisa dikaitkan dengan jarak benda s dan jarak bayangan s’

menurut berikut ini m = ℎ′ = - 𝑠′ .

ℎ 𝑠

Jika sinar-sinar pantul yang membentuk bayangan benar-benar melewati bayangan yang
bersangkutan, bayangan itu disebut bayangan nyata. Jika sinar-sinar itu pantul seolah-olah
berasal dari bayangan yang bersangkutan, bayangan itu disebut bayangan maya. Lensa
menggunakan proses pembiasan untuk membentuk bayangan nyata atau maya. Sinar Sinar
sejajar dibiaskan oleh lensa konvergen menuju suatu titik yang disebut titik fokus (nyata).
Sinar-sinar sejajar dibiaskan oleh lensa divergen seolah-olah berasal dari suatu titik yang
disebut titik fokus (maya). Jarak titik fokus dari lensa juga disebut jarak fokus lensa.
Kadang-kadang digunakan istilah daya lensa P, yaitu besaran yang merupakan kebalikan
jarak focus f yang dinyatakan dalam meter sehingga diperoleh daya lensa yang P = 1

dioptri.
𝑓

Untuk lensa tipis, berlaku persamaan lensa 1


= (𝑛 − 1)( 1 + 1 ) . Kaca pembesar, mata,
𝑓 𝑅1 𝑅2

mikroskop, dan teleskop merupakan penerapan dari konsep yang berkaitan dengan cermin
dan lensa.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letaknya setelah layar dan sumber cahaya

b. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah cermin cekung pada dudukannya dan letaknya setelah layar dan sumber
cahaya.
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 15,5 cm 34,5 cm
2. 40 cm 15 cm
3. 23 cm 20 cm
4. 30,5 cm 15,5 cm

2. Cermin Cekung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 33 cm 22 cm
2. 30 cm 31 cm
3. 39,5 cm 29 cm
4. 69 cm 29 cm

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Jarak fokus lensa cembung :
1 1
= +
𝑓 𝑠

=1
15,5 34,5

=
1
=
𝑓

f= 543 ,75
f 50
= 10,69 cm

2. Kekuatan lensa (p) P = 1

untuk satuan meter (m)


𝑓

P = 100 untuk satuan centimeter (cm)


𝑓

Maka P = 100
= 9,35 dioptri
10,69 𝑐𝑚

3. Jarak fokus cermin cekung


1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

=1+1

=
1
=
𝑓

f = f
= 13,2 cm
H. PEMBAHASAN
Lensa adalah benda transparan yang memiliki dua sisi lengkungan berupa cembung atau
cekung. Lensa berfungsi membiaskan atau meneruskan cahaya (refraktor). Pada percobaan
praktikum kali ini menggunakan lensa cembung yang merupakan lensa positif karena
sifatnya memfokuskan cahaya yang datang padanya. Sehingga sifat-sifat bayangan benda
yang dibentuk oleh lensa cembung sama dengan cermin cekung.

Jalannya sinar pada lensa cembung.

Cermin adalah benda yang dibuat untuk memantulkan cahaya (reflektor) dan
merefleksikan bayangan. Cermin cekung disebut juga cermin positif atau cermin
konvergen karena sifatnya yang mengumpulkan atau memusatkan cahaya yang jatuh
padanya. Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda
pada ruang.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada praktikum, maka dapat
disimpulkan sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung dan cermin cekung tergantung
letak benda berada pada ruang. Lensa cembung atau disebut lensa positif yang fungsinya
adalah membiaskan atau meneruskan cahaya (refraktor). Cermin cekung disebut juga
cermin positif atau konvergen karena, sifat cermin cekung yang mengumpulkan atau
memusatkan sinar yang jatuh padanya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1.) KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan percobaan yang telah dilakukan pada praktikum ini
menentukan jarak fokus pada lensa cembung dan cermin cekung harus benar-benar
teliti dan mengatur jarak.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Sebelum melaksanakan praktikum ini sebaiknya melakukan percobaan terlebih
dahulu,dan mempraktekannya agar ketika dipraktikan dapat memudahkan
pengerjaannya.
L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan

Menentukan titik api pada lensa cekung & lensa cembung


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 8 KELISTRIKAN

Disusun Oleh :

Nama : Maemunah
NIM : 857385598
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : PERCOBAAN MUATAN LISTRIK

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Bola pingpong 2 buah
2) Benang jahit secukupnya
3) Lembaran wool dan nilon
4) Tas plastic
5) Isolasi
6) Sisir plastic
7) Potongan kertas yang kecil-kecil

D. LANDASAN TEORI
Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron
dari benda lain, dan bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami pengurangan elektron.
Karena itu pada peristiwa penggosokan benda-benda dapat dijelaskan dengan 2 cara yaitu
pada penggosokan ebonite yang digosok dengan kain wool. Serta proses penggosokan batang
kaca dengan kain sutera. Pada proses penggosokan ebonite yang digosok dengan kain wol,
sebelum proses penggosokan, baik kain wool sebagai penggosok maupun ebonite sebagai
benda, yang digosok adalah sama-sama netral. Berarti pada keadaan netral jumlah muatan
listrik positif sama dengan jumlah muatan listrik negatif, atau jumlah proton sama dengan
jumlah elektron. Ketika proses penggosokan berlangsung, terjadilah perpindahan elektron dari
kain wool ke ebonite. Jadi setelah proses penggosokan, kain wol mengalami pengurangan
elektron sehingga bermuatan positif. Sedangkan batang ebonite mengalami penambahan
elektron, sehingga bermuatan negatif.
Pada proses penggosokan batang kaca dengan kain sutera. Mula-mula baik batang kaca
maupun kain sutera masih netral, yang berarti bahwa jumlah muatan listrik negatif adalah
seimbang. Tetapi akibat penggosokan batang kaca dengan kain sutera, maka terjadilah
perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera. Sehingga setelah proses penggosokan, kain
sutra mendapat tambahan elektron, sehingga bermuatan negatif. Sebaliknya pada batang kaca
karena pada proses penggosokan itu mengalami pengurangan elektron, dimana
elektron-elektron batang kaca menempel pada kain sutera, maka menjadi bermuatan listrik
positif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang
dan isolasi. Gosoklah tas plastic pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi.
2) Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi.
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama. Berikan
penjelasan.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan kebagian pinggir meja
(tempelkan dengan isolasi) Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati
apa yang terjadi.
5) Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wol, didekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi.
6) Lengkapi tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Terjadinya gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong. Ada muatan listrik
hingga potongan yang di atas meja tertarik ke sisir tersebut. Potongan kertas sudah tidak
tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis. Tidak terjadi reaksi sama sekali
di antara kedua bola pingpong. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis . Akibat gosokan dengan kain wool.

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan
wool plastik nilon

Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik

Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik

Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak


G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C,D . Bila diketahui benda A menarik benda B,
benda B menarik benda C, sedangkan benda C menarik benda D. Bola A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D.
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negatif maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawanan?
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.

H. PEMBAHASAN
Ada muatan listrik hingga potongan yang di atas meja tertarik ke sisir tersebut. Potongan
kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis. Tidak terjadi reaksi
sama sekali di antara kedua bola pingpong. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis . Akibat gosokan dengan kain wool.
1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2. Ada muatan listrik.
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali di antara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
6. listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan elektron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan elektron, sehingga bermuatan negatif.

I. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan pada kegiatan praktikum percobaan muatan listrik, interaksi muatan
sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah Tarik menarik. Muatan listrik
adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses penggosokan terjadi
pengurangan elektron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda yang lain mengalami
penambahan elektron, sehingga bermuatan negatif.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Dalam praktek percobaan muatan listrik kesulitan yang dialami adalah menemukan jenis kain
wool dan nilon.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Dalam praktek percobaan muatan listrik sangat disarankan untuk mencari semaksimal mungkin
bahan-bahan untuk praktek percobaan muatan listrik guna kelancaran praktek tersebut.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Ut0-nPWTs54

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan


Percobaan Muatan Listrik
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Baterai 1,5 volt 3 buah
2) Kabel penjepit secukupnya (merah hitam)
3) Bola lampu 2,5 volt-3,6 volt/0,007A 3 buah
4) AVO meter 1 buah
5) Dudukan baterai 3 buah

D. LANDASAN TEORI
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam
jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada
petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
b. Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan
listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan Arus listrik:
1) Susunlah 3 buah baterai secara seri ! Buatlah gambar rangkaiannya.
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu dipilih salah satu
dari bola lampu 2,5 volt -5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari
kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika menyala periksalah sebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan amperemeter yang
dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah
cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5) Susunlah rangkaian

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara
mengisi hasil pengamatan pada tabel.
Percobaan Tegangan Listrik :
a. a) Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala ?Mengapa demikian?


b) Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?

c) Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut .

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang). Mengapa demikian?
d) Lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan menggunakan 3 buah baterai yang
dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2) Mengapa pada percobaan langkah b,c, dan d nyala lampu berbeda Percobaan Energi
Listrik
3) 1) Rangkailah alat seperti gambar

2) Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah +- 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi ?
3) Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Catatlah skala yang
ditunjukkan termometer.
4) Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang , ditunjukkan termometer.
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup? Mengapa demikian.

F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Arus Listrik :
Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan
yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah :
lempeng besi, tembaga, seng,dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator)
adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran. Semakin
besar sumber tegangan maka nyala lampu akan semakin terang. Seperti pada tabel hasil
pengamatan terhadap jenis bahan dibawah ini :

Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat Besi v v
2 Kawat Tembaga v v
3 Sendok Perak v v
4 Kayu v v
5 Karet Penghapus v v
Graffiti (mata pensil)
6 v v
7 Kertas v
8 Tas Plastik v v
9 Air Keran v v
10 Air Garam v v

Percobaan Tegangan listrik:


Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:
a. Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik
b. Membuat rangkaian listrik
c. Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar.
d. Membuat rangkaian listrik:
e. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.
f. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
g. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga
muatan listrik yang mengalir juga besar.

Percobaan Energi listrik:


a. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik
b. Setelah 2 menit diletakan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul korek api itu ikut
panas dan bias terbakar.
c. Saklar S dibuka, termometer menunjukkan penurunan suhu
d. Saklar S ditutup termometer menunjukkan kenaikan suhu.
e. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu karena adanya aliran
listrik yang mengalir pada lilitan kawat.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Percobaan Arus listrik:
1) Dari hasil pengamatan, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sedangkan
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri ?
Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang.
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
4) Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
I = V. R
R=V

V=I.R

I = arus listrik (ampere)


V = tegangan listrik (volt)
R = hambatan listrik (ohm)
5) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang disusun
secara seri atau parallel? Mengapa demikian ?
Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit
sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
6) Dari hasil percobaan 1 dan 2 buatlah kesimpulan tentang arus listrik dan tegangan listrik.
Maka dapat disimpulkan Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya
tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Sedangkan tegangan
listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

Percobaan Energi Listrik


1) Perubahan energy apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik Perubahan Energi
listrik menjadi panas
2) Dua buah baterai masing-masing 1,5 volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri kemudian
dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit.

Jawab :
V1=1,5 Volt, rl =0,5 Ohm
V2=1,5 Volt, rl= 0,5 Ohm
Vtotal= V1+V2 = 1,5 +1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
a. I = V/R
= 3/2 = 1,5 A
b. P=V x I
= 3 x 1,5 = 4,5 W
c. W=VIt
=P x t
=4,5 x 60 = 180 J
3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

H. PEMBAHASAN
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
- Kawat besi Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
- Lempeng tembaga Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
- Lempeng seng Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
- Kayu Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
- Karet penghapus Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.
- Mata pensil (Grafit)Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
- Kertas Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
- Tas plastik Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
- Air kran Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
- Air garam Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan keair garam dan
lampu tetap menyala.

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik.
Perubahan energi yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik adalah energy listrik
menjadi energi panas (kalor).
Percobaan Tegangan listrik:
a. Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik
b. Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
c. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga
lebih banyak.
d. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
e. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak,
sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

Percobaan Energi listrik:


a. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik
b. Setelah 2 menit diletakan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul korek api itu ikut
panas dan bias terbakar.
c. Saklar S dibuka, termometer menunjukkan penurunan suhu
d. Saklar S ditutup termometer menunjukkan kenaikan suhu.
e. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu karena adanya aliran
listrik yang mengalir pada lilitan kawat.

I. KESIMPULAN
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik. Energi listrik tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.

Percobaan 1 Arus Listrik

Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua bahan dapat dialiri
arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat
dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang
tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas
plastik, dan air kran.

Percobaan 2 Tegangan Listrik

Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa besarnya arus listrik selalu
berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya
hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

Percobaan 3 Energi Listrik


Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan
panas, hal ini disebabkan karena bertemunya arus listrik positif dan negatif dalam satu penghantar
(kawat lilitan).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Pada saat melakukan percobaan ini kesulitan yang dialami yaitu saat harus merangkai dan
menyambungkan dengan lampu, karena arus listrik yang besar sedangkan lampu yang kecil
maka lampu cepat putus dan bohlamnya menghitam karena tidak seimbang.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Sebelum melakukan percobaan ini diharapkan dalam penyediaan alat dan bahannya
disediakan pada jauh-jauh hari agar proses percobaan dapat berjalan dengan lancar.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Ut0-nPWTs54

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan

Percobaan Arus & Tegangan Listrik

Anda mungkin juga menyukai