Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

( MODUL 1 – 2 )

EVI DWI SAPITRI


857505441

UPBJJ BANDUNG POKJAR CIAMIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022

LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : EVI DWI SAPITRI


NIM/ID Lainnya : 857505441______________________________________
Program Studi : S1 PGSD MS
Nama Sekolah : SDN 2 LINGGASARI

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : EDI HENDRI MULYANA, DRS., M.PD


Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : edihm1225@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : EVI DWI SAPITRI


NIM : 857505441
Program Studi : S1 PGSD MS

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang
diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya
ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota, November 2022


Yang membuat pernyataan

EVI DWI SAPITRI


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
Modul 1 : MAHLUK HIDUP
KP 1: GERAK PADA TUMBUHAN

EVI DWI SAPITRI


857505441

UPBJJ BANDUNG POKJAR CIAMIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR KERJA MAHASISWA
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. Judul Percobaan
Ciri-ciri makhluk hidup
B. Tujuan Percobaan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat
C. Alat dan Bahan : 1. Alat-alat tulis.
2. Tabel pengamatan.
3. Alam sekitar.
D. Landasan Teori :
1. Mahluk Hidup
Maman, dkk (2020) mengemukakan bahwa Mahluk hidup adalah mahluk yang
memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau
benda mati. Hal lain dikatakan oleh Lina dan Rangga (2020) bahwa Makhluk hidup adalah
makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang membedakannya dengan benda mati.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa mahluk hidup adalah mahluk yang
memiliki ciri-ciri kehidpuan dan dapat dibedakan dengan benda tak hidup atau benda mati.
2. Ciri-ciri mahluk hidup
Lina dan Rangga (2020) Ciri–ciri kehidupan yang dimiliki oleh makhluk hidup antara
lain: bernapas, bergerak, memerlukan nutrisi, peka terhadap rangsang, tumbuh dan
berkembang, berkembangbiak, menyesuaikan diri dengan lingkungan, mengeluarkan zat
sisa, dan melakukan metabolisme.
Yosaphat, dkk (2016) mengemukakan mengenai ciri-ciri mahluk hidup yaitu
a. Makhluk hidup melakukan pernapasan
b. Makhluk hidup memerlukan makanan dan air
c. Makhluk hidup dapat tumbuh kembang
d. Makhluk hidup berkembang biak
e. Makhluk hidup menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang (iritabilitas)
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa mahluk hidup memempunyai ciri-
ciri yaitu bernafas, bergerak, memerlukan nutrisi baik itu minuman maupun makanan,
berkembang biak, dan peka terhadap rangsangan.
E. Prosedur Percobaan :
1. Siapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Keluar kelas atau kelingkungan sekitar kampus.
3. Tentukan lebih kurang 20 makhluk hidup ( 10 hewan dan 10 tumbuhan ( yang anda kenal
namanya.)
4. Catat namanya pada tabel pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan cermat.
6. Bumbuhkan tanda cek √ sesuai yang anda amati, pada tabel hasil pengamatan.
F. Hasil Pengamatan :
Ciri-Ciri Mahluk Hidup
NO Nama Mahluk Hidup
1 2 3 4 5

1 Ayam √ √ √ √ √

2 Kucing √ √ √ √ √

3 Kupu-kupu √ √ √ √ √

4 Belalang √ √ √ √ √

5 Semut √ √ √ √ √

6 Pohon Kelapa √ √ √ √ √

7 Pohon Pepaya √ √ √ √ √

8 Pohon pisang √ √ √ √ √

9 Pohon kedongdong √ √ √ √ √

10 Cengek √ √ √ √ √

Keterangan :
1) Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2) Bernafas
3) Perlu makan dan nutrisi
4) Tumbuh
5) Berkembang
G. Pertanyaan-Pertanyaan :
1. Apakah tumbuhan memiliki ciri – ciri bergerak dan bereaksi terhadap rangsang ? Jelaskan
!
Jawaban :
Ya, memiliki ciri – ciri bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Sebagai tanggapan
terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin menuju kearah
rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu. Beberapa
jenis gerakan tumbuhan yang tergolong iritabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu tropisme,
taksis, dan nasti. Gerak tumbuhan yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh
pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah
datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya
rangsang).
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan.!
Jawaban :
a. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang , bernafas, memerlukan makan dan minum, serta dapat tumbuh dan
berkembang.
b. Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan :
 Tumbuhan :
a) Reaksi terhadap rangsang lambat/ terbatas, umumnya menetap atau bergerak
sebagian tubuh.
b) Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas
secara fasif.
c) Dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat di sekitarnya.
d) Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh
tertentu. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.
e) Pembuahan terjadi di dalam alat perkembangbiakan. Umumnya jumlah
anak banyak, tidak dipelihara dan dilindungi.
 Hewan :
a) Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara
aktif.
b) Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat.
c) Makan makhluk hidup lain.
d) Tumbuhan kembang terjadi dalam masa tertentu, serempat pada semua bagian
tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu/ pasti.
e) Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh atau di luar tubuh. Umumnya jumlah
anak terbatas, dipelihara dan dilindungi.
H. Pembahasan
1. Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
2. Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan
yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur bunga kupu-kupu
menjelang senja hari.
3. Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak
lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena
cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
4. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di
tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)
5. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk
melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen
masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
6. Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk
dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan
hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
7. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan
besar maupun beratnya.
I. Kesimpulan
Hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidupMakhluk hidup dan benda tak
hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya ciri-ciri kehidupan. Makhluk hidup
menunjukkan adanya ciri-ciri kehidupan antara lain memerlukan nutrisi, bergerak, bernapas,
tumbuh dan berkembang, berkembang biak, dan peka terhadap rangsang.
J. Daftar Pustaka
Maman, dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang : Universitas Terbuka.
Lina dan Rangga. (2020). Model Pembelajaran Terbuka : ILMU PENGETAHUAN ALAM.
Jakarta : Depdikbud
Yosaphat, dkk (2016). Konsep Dasar IPA di SD . Tangerang: Universitas Terbuka
K. Kesulitan yang di alami : Dalam bentuk saran dan masukan
Kesulitan yang dialami selama praktikum terkendalanya obyek untuk diteliti di lingkungan.
Sebaiknya peneliti melakukan eksplorasi dalam cakupan yang luas

L. Foto Berseri Praktikum


Pohon Pisang Pohon Kelapa Pohon Pepaya

Kucing Semut Ayam


PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK4107
MODUL 1 KP 1 : GERAK PADA TUMBUHAN
(TERBIMBING)

1. Judul : Gerak Seismonasti dan Niktinasti


2. Tujuan Percobaan
a. Mengamati gerak seismonasti
b. Mengamati gerak niktinasti
3. Alat dan Bahan
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kardus 1 buah
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah
d. Alat-alat tulis dan penggaris
4. Cara Kerja
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika
akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman tersebut dengan
menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda
pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu
tersebut dengan menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja.
b. Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot tanaman pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak menyentuh
tanamannya).
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan daun
putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja

5. Hasil Pengamatan
a. Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan
pada Keterangan
No. Reaksi daun putri malu
daun putri malu

1. Halus Daun menutup secara perlahan, Daun dengan cepat


namun hanya sedikit mengatup. terbuka kembali.

2. Sedang Daun menutup pada bagian yang Dalam waktu 5 menit


disentuh tetapi tidak sempurna daun terbuka kembali.
(tidak rapat).
3. Kasar Semua daun pada bagian batang Dalam waktu 8-10
tersebut menutup secara menit daun mekar
sempurna. kembali.

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi daun putri malu
No. Pot Putri Malu
Mula- mula ½ jam kemudian

1. Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun tetap terbuka

2. Ditutup dengan penutup yang Daun terbuka Daun tertutup


kedap cahaya
3. Kasar Daun putri malu yang Daun akan
disentuh secara kasar membuka kembali
akan menutup secara setelah 8 menit
sempurna, bahkan berlalu.
daun yang ada
dibagian batang
lainnya juga ikut
menutup secara
sempurna

6. Pembahasan
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya rangsangan atau sentuhan
berupa getar. Daun putri malu akan menutup apabila disentuh, namun perlakukan yang
berbeda berbeda pula pengaruhnya. Daun putri malu yang disentuh secara halus maka akan
menutup secara perlahan dan cepat membuka kembali. Daun putri malu yang disentuh secara
sedang menutup namun tidak secara sempurna dan dalam waktu 5 menit daun terbuka
kembali. Daun putri malu yang disentuh secara kasar akan menutup secara cepat dan
sempurna juga mempengaruhi daun yang ada pada batang tersebut, namun dalam waktu 8-
10 menit daun membuka kembali. Keras dan halusnya getaran sentuh yang diberikan
mempengaruhi kecepatan menutup daun putri malu, reaksi ini terjadi karena perubahan tiba-
tiba dalam keseimbangan air yang terjadi ada bantal daun yang kehilangan tekanan sehingga
daun meupun tangkai menutup.
b. Niktinasti
Gerak niktinasti (nyktos=malam) adalah gerak yang disebabkan oleh suasana gelap
sehingga disebut sebagai gerak tidur, ini disebabkan karena tidak adanya cahaya. Gerak tidur
pada daun putri malu juga terjadi akibat perubahan tekanan turgon di dalam persendian daun
pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya. Pengamatan niktinasti ini
membandingkan tumbuhan putri malu yang disimpan di tempat terang atau terbuka dan
membandingkan dengan tumbuhan putri malu yang disimpan di tempat kedap cahaya.
Setelah setengah jam disimpan di tempat yang kedap cahaya daun putri malu mengatup
secara sempurna.
7. Pertanyaan
a. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
b. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seimonasti pada percobaan yang telah anda lakukan?
Jelaskan !

8. Jawaban Pertanyaan
a. Daun lamtoro dan pohon hujan. Alasanya ketika menjelang petang tanaman tersebut
mengatupkan daunnya

Alat dan bahan seperti kardus, karton, pot,


gunting, kertas label, stop watch, alat-alat
tulis dan penggaris.

Setelah menyiapkan alat dan bahan,


terlebih dahulu mencari tanaman putri
malu untuk ditanam dan setelah ada di
masukan pada pot yang berisi tanah
untuk percobaan gerak Seismonasti dan
Niktinasti.

Kondisi awal tanaman Putri malu sebelum


dilakukan sentuhan halus, sedang dan
kasar.
Tanaman putri malu pada A dan pot B
yang disimpan ditutup oleh kardus
selama ½ jam.

Kondisi putri malu pot A dan B setelah


ditutup oleh kardus selama ½ jam

b. Niktinasti adalah gerak tidur yang disebabkan karena suasana gelap sedangkan gerak
seismonasti adalah gerak yang disebabkan akibat adanya rangsangan atau sentuhan.
9. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa gerak pada tumbuhan karena
adanya pengaruh dari lingkungan sekitar.
a. Gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya rangsangan atau sentuhan baik
secara halus, sedang atau pun kasar pada pertumbuhan putri malu.
b. Gerak niktinasti terjadi pada tumbuhan akibat adanya suasana gelap atau kedap cahaya.
Tumbuhan putri malu yang ditutup dengan kardus kedap udara daun-daunnya akan menutup,
namun apabila disimpan kembali ditempat yang terang daunnya akan membuka secara
sempurna sebagaimana mestinya.

10. Daftar Pustaka


Rumanta Maman, (2018). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK4107
MODUL 1 KP 2: SIMBIOSIS
(MANDIRI)

A. JUDUL :
• Simbiosis Mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN :
• Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar (kebun)
C. ALAT DAN BAHAN
1) Alat Tulis
2) Lembar Pengamatan
3) Lingkungan sekitar (Kebun)
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Simbiosis merupakan polainteraksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang
berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Jadi simbiosis
mutualisme adalah dua organisme yang berbeda jenis namun saling menguntungkan satu dengan
yang lainnya.

E. CARA KERJA

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Pergi ke lingkungan sekitar (kebun) di belakang rumah

3) Melakukan pengamatan terhadap simbiosis yang ada disana, terutama simbiosis


komensalisme.

4) Menemukan minimal 3-5 hubungan yang terjadi

5) Menganalisa mana makhluk hidup yang dirugikan dan mana yang diuntungkan

6) Menulis hasil identifikasi pada table 1.9


F. HASIL PENGAMATAN

Pihak I yang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Semut Rangrang

Jenis Keuntunga: Dapat membuat sarang


diantara dedaunan dari pohon mangga.

Pihak IIyang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Pohon Mangga

Jenis Keuntunga: Terlindung dari serangan


hama.

Pihak I yang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Lebah Kayu

Jenis Keuntunga: Mendapatkan cairan sari


bunga sebagai makanannya.

Pihak IIyang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Bunga Morning
glory

Jenis Keuntunga: Membantu penyerbukan.

Pihak I yang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Kupu-Kupu

Jenis Keuntunga: Mendapatkan cairan sari


bunga sebagai makanannya.

Pihak IIyang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Bunga Jarum

Jenis Keuntunga: Membantu penyerbukan.


Pihak I yang di untungkan
Jenis mahkluk hidup: Ular Sapi

Jenis Keuntunga: Makan tikus sawah.

Pihak IIyang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Petani.

Jenis Keuntunga: Berkurangnya hama tikus


di sawah.

Pihak I yang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Manusia.

Jenis Keuntunga: Mendapatkan


Oksigen yang dikeluarkan oleh
tumbuhan.

Pihak IIyang di untungkan


Jenis mahkluk hidup: Tumbuhan.

Jenis Keuntunga: Mendapatkan Karbon


dioksida yang dikeluarkan oleh
manusia.

H. PEMBAHASAN

Simbiosis mutualisme adalah dua organisme yang berbeda jenis namun saling
menguntungkan. Seperti halnya organisme berikut ini:

1. Semut rangrang (Weaver ant) dengan pohon manga, keuntungan semut rangrang (Weaver
ant) karena dapat membuat sarang diantara dedaunan pohon mangga, sedangkan pohon
mangga sendiri diuntungkan karena terhindar dari serangan hama.
2. Lebah kayu (carpenter bee) dengan bunga morning glory (Ipomea), keuntungan lebah kayu
(carpenter bee) adalah mendapatkan cairan sari bunga sebagai makanannya, sedangkan
bunga morning glory (Ipomea) mendapat keuntungan karena dapat membantunya dalam
penyerbukan.
3. Kupu-kupu (Butterflies) dengan bunga jarum (Ixora Paludosa Kurz.) keuntungan Kupu-
kupu (Butterflies) adalah mendapatkan cairan sari bunga sebagai makanannya, sedangkan
bunga jarum (Ixora Paludosa Kurz) mendapat keuntungan karena dapat membantunya
dalam penyerbukan.
4. Ular sapi (Radiated ratsnake) dengan petani, ular sapi mendapat keuntungan karena
mendapatkan makanan berupa tikus sawah, sedangkan petani mendapatkan keuntungan
dengan berkurangnya hama tikus yang dapat merusak pertumbuhan padi.
5. Manusia dengan tumbuhan, manusia mendapatkan oksigen (O2) yang dikeluarkan oleh
tumbuhan, sedangkan tumbuhan itu sendiri diuntung karena mendapatkan karbon dioksida
(CO2) yang dikeluarkan oleh manusia.

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN

A. Pertanyaan

1. Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.

B. Jawaban

1. Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.

Jawab : Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :

a. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam
proses pembekuan darah.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotic
J. KESIMPULAN
Simbiosis mutualisme adalah dua organisme yang berbeda jenis namun saling
menguntungkan. Seperti halnya manusia dengan tumbuhan saling ketergantungan satu dengan
yang lainnya, manusia bernafas dengan menghirup oksigen, dan oksigen itu sendiri dihasilkan
dari tumbuhan. Adapun tumbuhan itu sendiri memerlukan karbon dioksida untuk
keberlangsungan hidupnya, dan karbon dioksida itu sendiri dihasilkan oleh manusia. Sebagai
contoh adalah ketika kita berada dibawah pohon yang rindang, udara pun terasa sangat segar dan
juga sejuk.
Contoh lain simbiosis mutualisme adalah antara kupu-kupu dengan tumbuhan bunga-bungaan,
keduanya saling diuntungkan. Kupu-kupu diuntungkan karena mendapatkan makanan berupa
cairan sari bunga, sedangkan bunga itu sendiri mendapatkan keuntungan berupa penyerbukan
yang dibawa oleh kupu-kupu.

K. DAFTAR PUSTAKA
1) Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
2) https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-mutualisme.html
PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK4107
MODUL 1 KP 3: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
(TERBIMBING)

1. Judul Percobaan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
2. Tujuan Percobaan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
a. Alat dan bahan
1. Biji kacang merah 6 buah
2. Botol jam (selai) 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah
1. Plastic transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2. Botol jam ( selai) 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah ( Drosophila sp ) 20 ekor

b. Landasan Teori
1. tumbuhan
Pertumbuhan merupakan suatu proses bertambahnya ukuran, berat tinggi dan jumlah sel.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Pertumbuhan dan
perkembangan suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan karena terjadi secara
beriringan.
2. Hewan

Pada hewan atau makhluk hidup pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh faktor
genetic dan kondisi lingkungan. Lalat buah atau Drosophila sp merupakan hewan atau
lalat yang biasanya hinggap pada buah-buahan yang sudah busuk.

c. Cara kerja
1. Tumbuhan
a. Rendamlah biji kacang merah dalam semalaman
b. Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
c. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam( lihat gambar 1.8)
d. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah ( kira- kira 1/10 nya)
e. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang ( kertas saring mongering) tambahkan
air secukupnya hingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
f. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar kerja ( table 1.10)
dibagian akhir modul ini.

1. Membuat medium lalat buah


Untuk setiap botol diperlukan 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikuti prosedur berikut:
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai
masing- masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda lipat ke dalam
setiap botol kultur(botol selai).
2. Menangkap lalat buah
a. Persiapkanlah botol selai dan tutupnya serta kantong plastic besar
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/ tumpukan sampah
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastic besar
dengan mulut plastic terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut plastic ke mulut tong sampah terbuka dan buatlah
kejutan dengan cara memukul atau mengguncang- guncang tong sampah
d. Biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke dalam
kantong plastic yang anda pegang. Setelah terlihat ada yang terperangkap
tutuplah mulut kantong plastic dengan cepat sehingga beberapa ekor lalat
buah sekarang terperangkap dalam kantong plastic
3. Mengkultur lalat buah
a. Masukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastic dengan hati- hati ke
dalam botol kultur. Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam
plastic dengan ether/chloroform yang dimasukkan bersama segumpal kapas.
Biasanya butuh waktu kurang lebih 5 menit lalat buah siuman
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastic dan ikat
dengan karet gelang
c. Tusuk- tusuklah tutup plastic dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dana man.
e. Amatilah biakan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Setiap jam 08.00 dan jam
18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva,pupa, pupa berubah warna,
dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada
lembar kerja ( table 1.11)

f. Hasil pengamatan

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Panjang(mm)
Hari pertumbuhan
keterangan
ke Kecambah kacang merah
Akar Batang

0 Kondisi awal 0 0 Biji terlihat mulai


bengkak

1 Tumbuh akar 5 0 Mulai muncul akar

2 Tumbuh akar 15 0 Akar mulai panjang

3 Tumbuh akar 23 0 Akar semakin


panjang

4 Tumbuh akar dan batang 46 7 Batang mulai tumbuh

5 Tumbuh akar, batang dan biji 62 30 Batang umbuh


mulai terangkat tambah tinggi

6 Tumbuh akar, batang dan biji 68 70 Batang tambah tinggi


mulai terangkat

7 Tumbuh akar, batang dan biji 73 96 Biji terbuka


mulai terbuka

8 Tumbuh akar batang dan biji 78 135 Mulai muncul bakal


mulai terbuka daun

9 Tumbuh akar, batang biji dan 83 140 Daun terbuka


mulai daun terbuka

10 Tumbuh akar, batang biji dan 85 145 Daun terbuka dengan


daun terbuka sempurna sempurna
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari
Waktu pengamatan Kejadian/ perubahan
ke

0 09.15 Lalat mulai dimasukkan

1 08.45 Lalat terbang dalam botol selai

2 07.30 Lalat terbang

3 07.35 Lalat terbang

4 08.25 Telur berbentuk oval

5 07.45 Larva kecil, dan larva mati

6 08.00 Larva semakin banyak

7 07.25 Larva berubah besar dan semakin banyak

8 06.25 Larva mulai bergerak ke atas

9 06.35 Pupa , lalat mati

10 06.45 Pupa berubah menjadi gelap

11 07.30 Imago mulai muncul

Pertanyaan dan jawaban


a. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawaban
b. Akar kecambah mulai tumbuh pada hari ke satu dimana panjangnya mencapai 5 mm.
c. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? mengapa demikian?
Jawaban
d. tidak ada karena petumbuhan akar menuju sumber air.

Pertanyaan dan jawaban

a. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?


Jawaban
a. Telur diletakkan pada hari ke 4
b. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawaban
Pada hari ke 12
 Pembahasan
Pertumbuhan dan perkembangan kacang merah
Dari hasil praktik yang telah dilakukan di dapat hasil yan bervariasi dimana
kecambah mulai tumbuh akar pada hari ke satu tetapi belum muncul batang. Batang
muncul pada hari ke empat, akar dan batang tumbuh karena adanya pembelahan sel
pada titik tumbuh apical batang yang tersusun jaringan meristem ( mulyani. 2006).
a. Pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Dari hasil praktik lalat buah mulai meletakkan telurnya pada hari ke
empat yang kemudian membentuk larva yang jumlahnya semakin
banyak di hari ke enam, kemudian pada hari ke 10 imago muncul.
g. Kesimpulan
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah mengalami
perubahan dari wkatu ke waktu terlihat dari bertambahnya tinggi batang,
panjang akar dan daun yang muncul.
Proses pertumbuhan dan perkembangan lalat buah meliputi fase telur-
larva-pupa- imago.
h. Daftar pustaka
Mulyani, S. 2006. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta.kamus

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Persiapan pelaksanaan pengamatan

Tahap Awal / Pembukaan


Sudah membentuk pupa

Sudah membentuk pupa

Persiapan percobaan kecambah kacang merah

Proses tumbuhnya akar

Proses tumbuh akar, batang, dan daun terbuka


sempurna
PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK4107
MODUL 2 KP 1: EKOSISTEM DARAT
(TERBIMBING)

1. Prcobaan 1 :
Ekosistem Darat
a. Tujuan
Membandingkan komponen- komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan
b. Alat dan bahan
1. Seperangkat alat tulis.
2. Loup/ kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
c. Landasan teori
Dalam ekosistem terjadi organisme dengan lingkungan. Hubungan ini sangat diperlukan
bagi makhluk hidup dan memiliki perannya masing- masing. Ekosistem yaitu suatu
system ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balikantara makhluk hidup dengan
lingkungannya (Soemarwoto, 2014). Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen
yaitu komponen biotik ( komponen makhluk hidup ) misalnya binatang, tumbuhan dan
mikrobiologi, sedangkan komponen abiotic contohnya udara, air, tanah dan energy ( gopal
dan bharwaj, 1979).
d. Cara kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat anda
mengajar yang akan kita amati komponen- komponennya.
2. Setelah anda temuka tempatnya, kemudian amati komponen- komponen abiotic
meliputi suhu udara, pencahayaan, angina jenis/ warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angina atau tanah anda dapat memperkirakannya saja.
4. Catat semua data pada table 2.1 dalam lembar kerja dibelakang modul ini
5. Setelah mengamati komponen abiotic anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis hewan sebagai sebagai konsumen yang anda temui di
ekosistem tersebyt, baik yang tetap Maupun yang hanya singgah.
7. Catat semua jenis tumbuhan sebagai produsen yang ad ajika dapat dilengkapi dengan
nama latinnya.
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat didalam tanah/ dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada table 2.2 dalam kerja di belakang modul ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar anda
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.
Kemudian semua data dicatat pada table 2.3 dan table 2.4 dalam lembar kerja
dibelakang modul
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

e. Hasil pengamatan
1. Ekosistem darat
Komponen abiotic ekosistem darat alami

no Komponen abiotic Kondisi/ keadaan

1 Tanah Coklat tua,subur

2 Suhu udara Sejuk 27 celcius

3 Air Cukup

4 Angin Semilir

5 Cuaca Cerah

Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon pisang Semut, laba-laba -

2 Pohon sukun Semut -

3 Pohon kelapa Semut -

4 Rumput Kadal, jangkrik Cacing

Komponen abiotic ekosistem darat buatan

no Komponen abiotic Kondisi/ keadaan

1 Tanah Coklat tua,subur

2 Suhu udara Sejuk 27 celcius

3 Air Cukup

4 Angin Semilir

5 Cuaca Cerah

Komponen biotik ekosistem darat buatan


no Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon jambu Semut -

2 Pohon sawo Laba-laba -

3 Pohon kapulaga - Cacing

4 Pohon talas - Cacing

5 Pohon papaya Semut -

f. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel, terjadi interaksi antara ekosistem biotik darat
alami dan ekosistem darat buatan. Tanaman yang berada pada ekosistem darat alami
(kebun) yaitu rumput, pohon pisang, pohon sukun, pohon kelapa. Sedangkan jenis
hewannya terdapat laba- laba, cacing, kadal, jangkrik dan semut. Dengan komponen
abiotik suhu yang sejuk, cuaca cerah, angin yang semilir, dan memiliki tanah yang
subur.
Selanjutnya, untuk hasil pengamatan pada tabel ekosistem biotik darat buatan terdapat
beberapa jenis tanaman, yaitu pohon sawo, pohon pepaya, pohon jambu, pohon talas
dan kapulaga. Dengan komponen abiotik darat buatan yaitu angin yang semilir, tanah
yang subur, air yang cukup, cuaca cerah, dan memiliki suhu yang sejuk.
g. kes impu la n
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada kebun merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama,
ada air,tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
h. Jawaban Pertanyaan

1. Menurut pendapat Anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis


komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Menurut pendapat saya, komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah
populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia
i. Daftar pustaka
Agustina, I gusti ayu. 2014. Konsep dasar IPA biologi. Yogyakarta : penerbit ombak.

Kesulitan: sulit dalam menemukan ekosistem darat alami yang tanpa adanya campur
tangan manusia.
Saran : harus lebih di persiapkan lagi praktikumnya
I. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap daya tahan hidup ikan meliputi gerak tubuh,
perubahanfisik danpernafasan.

II. LandasanTeori

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air, seperti
sungai, danau, dan laut akibat aktivitas manusia. Sungai, danau, dan laut merupakan bagian
terpenting dalam kehidupan kita dengan berbagai macam fungsi yang sangat membantu
kehidupan manusia. Fungsi terbesar sungai, danau, dan laut adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan ar limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi untuk menjadi objek wisata (Halimah. 2005)

Salah satu penyebab pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Deterjen merupakan
pembersih sintetis yang terbuat dari bahan turunan minyak bumi, yang dapat memberikan
dampak negatif makhluk hidup yang berhabitat di air. Salah satunya adalah ikan. Banyak kasus
yang kita dengar bahwa sering terjadi kematian ikan akibat pencemaran air yang disebabkan
oleh penggunaan deterjen oleh ulah manusia. Deterjen bisa membuat ikan yang ada pada
perairan terganggu kualitas kehidupannya bahkan berujung pada kematian.

III. AlatdanBahan

1. Toples 5 buah
2. Alat ukur volume cairan 1 buah
3. Sendok takar dengan akurasi ml
4. Batang pengaduk 1buah
5. Kertas label secukupnya
6. Ikan 5 ekor (ukuran lebar badan k.l5cm)
7. Deter jencair
8. Air
IV. CaraKerja

1. Sediakan 5 buah toples masing-masing berisi larutan deterjen cair dengan konsentrasi
0,5%;1%; 2%; 4%; dan kontrol (berupa air jernih). Masing-masing toples diberi label
sebagai berikut :Label kontrol : 0%
Label1 : 0,5%
Label2 : 1%
Label3 : 2%
Label4 : 4%
2. Cara menyediakan larutan deterjen dalam 5 buah toples :
a. Toples 1 : Masukkan air 1000 ml, beri label0%
b. Toples 2 : Larutkan 5 ml deterjen cair dalam air hingga1000ml, beri label 0,5%
c. Toples 3 : Larutkan 10 ml deterjen cair dalam air hingga 1000ml,beri label1%
d. Toples 4 : Larutkan 20 ml deterjen cair dalam air hingga 1000ml,beri label2%
e. Toples 5 : Larutkan 40 ml deterjen cair dalam air hingga 1000 ml, beri label 4%
3. Ke dalam masing-masing larutan, masukkan 1 ekor ikan, kemudian amati perubahan
aktivitas dan kondisi fisik ikan
V. Hasil Pengamatan

Gerak KerusakanFisik Bernafas


Konsentrasi
No Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit Menit
Deterjen
ke ke ke ke ke ke ke ke ke ke ke ke
5 10 15 20 5 10 15 20 5 10 15 20
1 0% (Kontrol) g1 g1 g1 g1 kf1 kf1 kf1 kf1 b1 b1 b1 b1
2 0,25% (5ml) g1 g3 g3 g4 kf1 kf3 kf3 Kf5 b1 b2 b3 b4
3 0,5% (10ml) g2 g2 g3 g4 kf1 kf2 kf3 kf3 b1 b2 b2 b4
4 1% (20ml) g3 g4 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b3 b4 b4 b4
5 2% (4oml) g2 g3 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b2 b3 b4 b4
6 4% (80ml) kf3 g4 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b3 b4 b4 b4
7 8% (160ml) g3 g4 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b2 b4 b4 b4

Keterangan:

Gerak:

Isikan g1 = lincah/normal, g2 = lemah, g3 = panic, g4 = tidak dapat


bergerak Kerusakan fisik:
Isikan kf1 = lendir bertambah, kf2 = insang memerah, kf3 = insang berdarah, kf4 = keluar feses; kf5
= lainnya Bernafas :
Isikan b1= normal,b2= lemah,b3=sangat lemah,b4= berhenti
VI. Pembahasan dan Kesimpulan
1. Larutan air yang di gunakan dalam penelitian adalah 2000 ml dan
konsentrasi awal deterjen adalah 0% (normal). Larutan 0% tersebut
merupakan pembanding dari beberapa penelitian selanjutnya setelah
air di campurkan dengan beberapa % deterjen.
2. Konsentasi deterjen 0,25% melarutkan deterjen 5 ml, gerakan ikan
sudah mulai lemah menit ke 10 dan berhenti di menit ke 20,kerusakan
ikan terjadi pada menit ke 10 yaitu insang memerah,dimenit ke 15
insang berdarah hingga ke menit ,perubahan pernapasan berubah pada
menit ke 10 lemah semakin melemah di menit 15 hingga berhenti di
menit 20.
3. Konsentrasi deterjen 0,5 % melarutkan deterjen 10 ml, gerakan ikan
sudah mulai melemah di menit ke 5 hingga ke menit ke 15 ikan
mengalami panic dan menit ke 20 tidak dapat bergerak.kerusakan fisik,
terjadi pada menit ke 10 insang berdarah hingga menit ke 20.
Perubahan pernapasan mengalami perubahan pada menit ke 10 lemah
sampai menit 20.
4. Konsentrasi deterjen 1% melarutkan deterjen 20 ml, gerakan ikan
sudah mengalami perubahan di menit ke 5 yaitu ikan panic dan di
menit ke 10 hingga menit ke 20 ikan tidak dapat bergerak.ikan
mengalami perubahan fisik pada menit ke 5 hingga menit ke 20 insang
berdarah, perubahan pada pernafasan mengalami perubahan pada
menit ke 5 sangat lemah,semakin lemah pada menit ke 10 sampai
dengan menit ke 20.
5. Konsentrasi deterjen 2% melarutkan deterjen 40 ml, gerakan ikan
mulai mengalami perubahan pada menit ke 5 yaitu gerakannya
lemah,dimenit ke 10 mengalami panic,dimenit ke 15 sampai menit ke
20 tidak dapat bergerak
6. Konsentrasi deterjen 4% melarutkan deterjen 80 ml, dimenit ke 5
langsung terjadi perubahan fisik yaitu ikan mengeluarkan darah dan di
menit ke 10 ikan tidak dapat bergerak sampai ke menit ke
20.perubahan fisik selanjutnya terjadi sampai menit ke 20 insang
mengeluarkan darah.ikan mengalami perubahan bernafas pada menit
ke 5 sangat lemah dan berhenti hingga menit ke 20.
7. Konsentrasi deterjen 8% melarutkan deterjen 160 ml, gerakan ikan
mulai mengalami perubahan pada menit ke 5 panik dan di menit ke 10
sampai dengan menit ke 20 ikan tidak bernafas.perubahan fisik ikan
terjadi pada menit ke 5 insang berdarah hingga menit ke 20. Perubahan
pernafasan terjadi pada menit ke 5 lemah dan pernapasannya langsung
terhenti di menit ke 10 sampai menit ke 20 ikan tidak dapat bernafas.

VII. Pertanyaan Jawaban


1. Apa Fungsi larutan 0 % (Kontrol)?

Untuk pembanding dari beberapa control yang mengandung deterjennya di


bandingkan dengan yang tidak menggunakan deterjen.

2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 % (Kontrol) ada ikan yang
mati?

Mungkin ikan mati bukan dikarenakan, karena pada larutan 0% tidak dimasukan
detrejen sedikitpun, hanya air normal sebanyak 2000 ml saja. Kemungkinan ikan
mati dikarnakan factor lain, ikan yang kemungkinan tidak sehat sebelumnya atau
ikan yang di jadikan penelitian adalah hasil dari memancing. Ikan tersebut sudah
merasakan sakit sebelumnya dan mati pada saat dilakukannya penelitian.

3. Berapa konsentrasi deterjen minimum yang menghentikan proses


pertumbuhan ikan?

Pada konsentrasi detrjen 8% atau pemberian deterjen 160 ml.

VIII. Kesimpulan

Pembanding konsentrai awal penggunaan deterjen adalah % yaitu di control awal tanpa
deterjen dan menggunakan air 2000 ml. konsentrasi selanjutnya 0,25%, 0,5%, 1%, 2%,
4%, 8%. Makin banyak deterjen yang di larutkan ke dalam air yang berisikan ikan maka
semakin cepat pula perubahan yang terjadi pada ikan baik itu gerakan, perubahan fisik
maupun pernapasan. Bahwa pada setiap percobaan yang kita lakukan terhadap ikan,
semua ikan berujung mati kecuali pada konsentrasi 0%.
IX. Daftar pustaka

Rumanta, maman dkk 2019. Praktikum IPA di SD tanggerang–selatan.Universitas


Terbuka.

X. Lampiran-lampiran

Gambar 1

Konsentrasi deterjen 0%

Gambar 2

Konsentrasi deterjen0,25%
Gambar 3

Konsentrasi deterjen 0,5%

Gambar 4

Konsentrasi deterjen 1%
Gambar 5

Konsentrasi deterjen 2%

Gambar 6

Konsentrasi deterjen 4%
Gambar 7

Konsentrasi deterjen 8%

Anda mungkin juga menyukai