MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
LINDA
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
A. Tujuan Percobaan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
C. Dasar Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-
ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati.Ciri-ciri
makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,
tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang
selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri
yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama
tampak pada ciri – ciri fisiologisnya.
Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah
kemampuan dalam berkembang biak, menerima dan menerima tanggapan
terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan air,
melakukan pernapasan.
D. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal
anda,seperti kebun,sawah,hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai
tempat tinggal anda
3. Temukan lebih kurang 10 mahluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
yang anda kenal nama jenisnya ( minimal nama daerahnya )
4. Catatlah kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut dalam lembar
pengamatan.
5. Amatilah ciri-ciri dari setiapmakhluk hidup yang telah anda catat
tersebut,dengan cermat.
6. Bubuhkan tanda cek ( √ ) sesuai dengan ciri – ciri yang telah diamati
pada tabel
E. Hasil Percobaan
Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan
sekitarnya, kami menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.
*) Keterangan :
1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
2. Bernapas
3. Perlu Makan
4. Tumbuh
5. Berkembang
F. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsanga? Jelaskan!
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan!
Jawaban
1. Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri – ciri gerak dan bereaksi
terhadap rangsang. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri
malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup..
H. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri
sebagai makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang
selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau
ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal
berkembang biak,menerima dan memberi tanggapan terhadap
rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta
melakukan pernafasan.
Misalnya,tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan
sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
Daftar Pustaka
A. Tujuan Percobaan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti.
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang merah secukupnya.
d) Air secukupnya.
C. Dasar Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena
gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme
positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif.
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak
ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
Macam-macam gerak nasti:
a) Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun
(anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke
bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti
adalah pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat
malam hari.
b) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri
malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-
beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai
dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang,
daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian
ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung
menutup sekaligus.
c) Geotropisme negatif
Garaktropisme negatif adalah arah gerak tumbuhan menjauhi rangsang
D. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
1 . Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2 Pot putri malu, sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga
ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya
carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat Anda pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu
bagian akarnya.
3 Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-
daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
4 Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di bagian
akhir modul ini.
b) Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja
(Tabel 1.3) di bagian akhir modul ini. Gambar 1.1. Percobaan niktinasti. (1)
Tanaman pada pot A dan B keadaan mula-mula. (2) tanaman pada pot B
ditutup dengan kardus kedap cahaya dengan alas hitam.
E. Hasil Percobaan
Reaksi daun
No. Jenis sentuhan pada putri Keterangan
daun putri malu malu
Daun menutup Daun cepat membuka
1. Halus
dengan lambat kembali
Daun perlu waktu ± 2
2. Sedang Daun menutup menit
agak cepat untuk membuka kembali
Daun perlu waktu ± 4
3. Kasar Daun menutup menit
dengan cepat untuk membuka kembali
Ditutup dengan
2. penutup yang kedap Daun terbuka Daun tertutup
cahaya
G. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan
menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).
DAFTAR PUSTAKA
C. Dasar Teori
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi. Bernapas
berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut
oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan
makanan oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida.
Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari
lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam
lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses
pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan
untuk aktivitas hidup.
D. Prosedur Percobaan
1. Respirasi memerlukan oksigen
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi
kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol
tersebut.
Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah
(2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan
pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga
plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara
luar dengan udara di dalam botol.
Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat
dan rapi.
Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).
Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan
air yang diberi pewarna merah.
Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).
E. Hasil Pengamatan
Kondisi Akhir
Botol Percobaan Kondisi Mula-Mula Percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Keruh
F. Pertanyaan
1. Apa gunanya kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna ( eosin ) pada alat respirometer
Jawaban
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan
respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.
2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak
bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup
(jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup
melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan
udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer
(A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen)
di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak
bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak
terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak
bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut
bergerak.
3. Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil
pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena
terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan
dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan
garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur
menjadi keruh.
G. Pembahasan
Respirasi memerlukan oksigen
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm
untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua,
berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit
keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk
5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan
lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1
cm dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna
pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan
angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga,
keempat maupun kelima.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada
respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini
menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam
respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk
hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara
(oksigen) di dalam respirometer.
Respirasi mengeluarkan Karbondioksida
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas
karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan
manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang
telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan
selang atau sedotan.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas
akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-
sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit
ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan
globin yang berupa protein.
H. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup
pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk
hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah
dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan
karbondioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih
kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna
kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur
dengan karbondioksida.
Daftar pustaka
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGrawHill Publ.
Co.
Kesulitan yg di alami
A.Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
C. Dasar Teori
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk
hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies
makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu yang
disebut simbiosis.
Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme, komensalisme,
dan mutualisme. Simbiosisi parasitisme adalah suatu hubungan siantara dua
spesies (organisme), dimana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan
spesies lainnya (sering disebut inang) atau dirugikan.
D. Prosedur Pengamatan
F. Jawaban Pertanyaan
1. apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
2.di antara hubungan parasitisme yang anda temukan adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan !
Jawaban
1. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2. Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada hubungan
tersebut dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada
manusia.
G. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
- Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
- Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon kopi, sehingga
pertumbuhan pohon kopi itu akan terhambat.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan,
anjing juga akan merasa gatal.
- Tali putri yang biasanya menempel pada pohon cemiti/tetehan (tanaman pagar)
menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon cemiti/tetehan
itu akan terhambat.
Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk
cikungunya.
Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang
telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.
H. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung
dan pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan
membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan sumber makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering Biological Science.
Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
KESULITAN YANG DI ALAMI
A. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme dilingkungan sekitar
C. Dasar Teori
D. Prosedur Percobaan
E. Hasil Percobaan
F.Pertanyaan
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban
Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu tidak menyebabkan kerugian
pada inangnya. Sebab dia tidak mengganggu kehidupan inangnya.
Contoh anggrek dapat membuat makanan sendiri dan tidak mengambil makanan
dari pohon yang iya tempati
G. Pembahasan
- Tumbuhan paku menempel pada pohon rambutan namun tidak menyerap makanan
dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
- Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak mnyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat maknan senriri.
- Buah naga hidup dengan cara menempel pada pohon andong tidak menyerap
makanan dari inangnya karena buah naga dapat membuat makanan sendiri.
- Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan hiu
agar terhindar dari bahaya musuh dan bisa mendapat makanan sisa ikan hiu tanpa
mengganggu ikan hiu.
H. Kesimpulan
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti biosis dan yang berarti
kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan.
Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk
hidup yang berlainan jenis.Makhluk hidup melakukan simbiosis disebut simbion.Pada
simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://infobolu.blogspot.com/2012/09/interaksi-antar-komponen-biotik.html
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Tanya-Nesi/Pelajaran-Sekolah/Arti-
Simbiosis
http://candyoffin.blogspot.com/2014/04/contoh-simbiosis-mutualisme.html
http://asegenerasiku.blogspot.com/2012/02/assalamualaikum.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis
KESULITAN YANG DI ALAMI
A. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
C. Dasar Teori
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama diantara dua spesies makhluk hidup, di
mana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan.
D. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja (tabel 1.9)
6) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?Jelaskan!
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.9
E. Hasil Pengamatan
Mendapat
Lebah dengan Membantu
3 Lebah nektar dari Bunga
bunga penyerbukan
bunga
Mendapat
Badanya
Kerbau dan makanan kutu
5 Burung jalak Kerbau menjadi bersih
burung jalak dari badan
dari kutu
kerbau
F. Jawaban pertanyaan
Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab :
Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-
tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman polongan,
sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang didapat dari
bakteri Rhizobium.Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari
udara bebas.
Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau, sedangkan
kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.
H. Kesimpulan
Dalam hubungan simbiosis mutualisme kedua belah pihak sama-sama mendapat
keuntungan
DAFTAR PUSTAKA
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering
Biological Science. Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ.
Limited.
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
A. Tujuan
C. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada
dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur
dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan
dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman
sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan
yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung
batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi
oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
D. Prosedur Percobaan
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam
biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan
Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan Biji Kacang
Merah
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan
sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
DAFTAR PUSTAKA
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering
Biological Science. Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ.
Limited.
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
A. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
C. Dasar Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti
hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis
pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-
larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
D. Prosedur Percobaan
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan
bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam
botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan
biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang
dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00
dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah
warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada
lembar kerja
E. Hasil Percobaan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari
Kejadian/perubahan
Ke-
0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Mulai bertelur ( bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna putih )
Telur menetas menjadi larva instar 1 ( berwarna putih, bersegmen dan mirip
3 s/d 4
belatung tetapi sangat kecil )
Larva mulai bergerak aktiv ( dengan menggeliat-geliat ) mulut larva berwarna hitam,
5
dan bergerak aktiv ( dengan merayap keatas botol ) ukurannya bertambah besar
Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna putih dan tidak bergerak
6
lagi/diam
Sudah menjadi pupa ( warnanya putih kecoklatan, tetap diam, dan segmen tubuhnya
7 s/d 8
mulai terlihat )
Menyerupai bentuk Drospila/seperti induknya dahulu. Terapi ukurannya kecil dan
9 s/d 10
sayapnya belum terbentang
11 Sudah menjadi drospila dewasa dansiap untuk terbang dan dilepaskan.
F. Pertanyaan
Jawaban
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua
mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3
bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen
dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya
hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah
tidak bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan,
masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat
buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya
kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau
lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
H. Kesimpulan
Perumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi menjadi dua fase, yaitu fase
embriotik dan fase pasca embrionik. Fase embrionik adalah pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir atau
menetas. Sedangkan fase pasca embrionik merupakan pertumbuhan dan
perkembangan yang dimalai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur larva pupa lalat muda lalat dewasa
atau imago.
DAFTAR PUSTAKA
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering Biological Science.
Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGrawHill Publ. Co
KESULITAN YANG DI ALAMI
A. Tujuan
Struktur Bunga
D. Prosedur Percobaan
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian
kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota
bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat
pada mahkota bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan
kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya
serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai
putik dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
E. Hasil Pengamatan
F. PERTANYAAN
1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati?
2. Apa pungsi benang sari dan putik? Jelaskan!
JAWABAN
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering Biological Science.
Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGrawHill Publ. Co
KESULITAN YANG DI ALAMI
A. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif
alami.
C. Prosedur Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative
alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vegetatif alami.
D. Hasil Percobaan
E. Pembahasan
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus
tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan.
Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi
lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal
pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung
telah berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya sendiri
dengan proses fotosintesis.
F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas,
umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.
Perkembangan Vegetatif Buatan
A. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok.
C. Prosedur Percobaan
1. Okulasi (menempel)
2. Menyambung
Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.
Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia.
Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
terkena sinar matahari terlalu banyak.
3. Mencangkok
Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya
memiliki cambium dan mudah anda jumpai.
Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang.
Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
Biarkan mongering selama 6-2 jam.
Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
D. Hasil Percobaan
Mencangkok
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
E.Pertanyaan jawaban
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus
dipototng ?
Jawab :
Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan
hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan
menyambung (enten) mengalami pertumbuhan ?
Jawab :
2-3 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat ?
Jawab :
30-35 hari
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan
pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab :
Pada hari ke-30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudh
siap disemaikan.
E. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan
(vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung (enten),
dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu
hasil, seperti pada kegiatan menempel, pada minggu pertama belum terlihat
perubahan, tapi memasuki minggu kedua terlihat sedikit perubahan, dimana tunas
terlihat mulai tumbuh dan mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan
menyambung dan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain dengan
melihat seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa
dipindahkan pada pot lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu,
misalnya menempel dilakukan pada batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat
serupa dengan tumbuhan yang akan ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan
tumbuhan yang sudah memiliki kambium.
F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa
menggunakan cara lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari
vegetative buatan yaitu menempel, menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-
cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan juga bisa meningkatkan kualitas
tumbuhan seperti yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-perkembangbiakan-
tumbuhan.html
KESULITAN YANG DI ALAMI
Masukan Kami juga masih butuh masukan yang tidak kalah pentingnya untuk
membangun tulisan yang lebih baik lagi
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 2
EKOSISTEM
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
LINDA
EKOSISTEM DARAT
A. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
C. Dasar teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik
dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi
menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
D. Prosedur percobaan
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan
kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
E. Hasil Percobaan
Jawaban
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
G. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah
populasi komponen biotiknya.
H. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
DAFTAR PUSTAKA
Begon, M., J.L. Harper & C.R. Townsend. (1986). Ecology. Individuals, Populations and
Communities. Blackwell Sci. Pub. Oxford.
Hamilton, L.S. and P.N. King. (1992). Daerah aliran sungai hutan tropika. Penerjemah:
Krisnawati Suryanata. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Kormondy, E.J. (1969). Concepts of Ecology. Prentice-Hall Inc., New Jersey. Odum, E.P.
(1971). Fundamentals of Ecology. 3rd. ed. W.B. Saunders Co. Philadelphia.
Smith, R.L. (1974). Ecology and Field Biology. 2nd. ed. Harper & Row, Pub. New York.
KESULITAN YANG DI ALAMI
C. Dasar Teori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 yaitu ada yang alami dan buatan.
D. Prosedur Percobaan
1. Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal anda atau sekolah tempat mengajar anda.
2. Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat semua
data padaTabel 2,5 dalam Lembar kerja
3.Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang
diperolah
4. Buat kesimpulan secara singkat
E. Hasil Percobaan
2 Udara Cukup
F. Pertanyaan jawaban
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara
ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
JAWAB:
Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik
pada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada
pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
G. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
Ekosistem Perairan Alami yang ada di laut.
Komponen biotik pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada
berbagai jenis macam ikan dan spesies lainya.
H. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka
ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.
DAFTAR PUSTAKA
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering
Biological Science. Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.
Kimbal JW. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts: Addison-
Wesley Publ. Co.
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGrawHill Publ.
Co.
KESULITAN YANG DI ALAMI
A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
C. Dasar Teori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan. Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen
sekunder), yang memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan
yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan
disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang
saling menjalin dengan kompleks.
D. Prosedur Percobaan
1. Ekosistem darat
a) Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
b) Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
c) Membuat bagan rantai makanan
d) Membuat jaring-jaring makanan
e) Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
f) Membuat bagan piramida ekologi
2. Ekosistem perairan
a) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka
tabel.2.6
b) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
c) Membuat bagan piramida ekologi
d) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan
E. Hasil Percobaan
Ekosistem Darat
Rantai makanan 1:
Padi→Tikus→Ular
Rantai makanan 2:
Padi→Belalang→Katak→Ular
Rantai makanan 3:
Padi→Ulat→Burung
Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1:
Lumut→Ikan→Ular
Rantai makanan 2:
Teratai→Katak→Ular
Rantai makanan 3:
Lumut→Cacing tanah→Ikan→Ular
F. Pertanyaan jawaban
1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan? Jelaskan
2. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya? Mengapa demikian?
JAWAB:
1. Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan
adalah komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem
darat jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
H. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu
kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan
adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena
adanya jaring- jarring makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering
Biological Science. Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.
Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ. Limited.
Kimbal JW. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts: Addison-
Wesley Publ. Co.
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGrawHill Publ.
Co.
KESULITAN YANG DI ALAMI
A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
C. Dasar Teori
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa
berarti berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran lingkungan
dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah, logam berat,
dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen.
Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari
bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang
dapat memberikan dampak negatif .
D. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran
25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, engenceran 3,1% serta
kontrol yang berupa air ledeng/ air pdam saja. Lalu simpan larutan yang
telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,50%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol air ledeng/ air PDAM saja
2. Cara menyediakan larutan
a. Larutkan satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/ PDAM hingga
1000 mL, kemudian beri label 100%
b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng/ air
PDAM hingga 100 mL. kemudian beri label 50%.
c. Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri
label 25%
d. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000
mL. Beri label 12,50%
e. Ambil 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga
1000 mL. beri label 6,25%
f. Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga
1000 mL, beri tabel 3,10%
3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama
dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit
epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar
primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati
lingkaran primordial tetap tersisa.
4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi
hingga penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2
tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di
bawah hingga menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang
merah lain di atas tabung kotrol
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak
berkurang tambah hingga penuh
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-
ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada
panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil
pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
E. Hasil Percobaan
Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah
RATA - RATA PANJANG AKAR
NO KONSENTRASI 1 G (%)
(mm)
1 Kontrol 4.5 0
2 3,1 % 0.15 96.67
3 6,25 % 0.13 97.11
4 12,5 % 1.13 74.89
5 25 % 0.33 92.66
6 50 % 0 100
7 100 % 0 100
F. Pertanyaan jawaban
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?
Jawaban:
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akar bawang merah adalah 50%
G. Pembahasan
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan
sehari-hari adalah deterjen.Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan
aditif.Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjenyakni surfaktan dan builders,
diidentifikasi mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap manusia
dan lingkungannya.Percobaan inimenggunakan tanaman bawang merah karena
bawang merupakan salah satutanaman yang sangat mudah diamati tahapan
mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan
pembelahanselnya bisa terlihat jelas.Bagian yang digunakan adalah akar karena
padaakar primordial merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik
sehingga masih mudah untuk diamati.
H. kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat
mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai dengan
terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya
makhluk hidup tersebut
DAFTAR PUSTAKA
A. Tujuan
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau
C. Dasar Teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio
didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji
yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun
udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya
membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan
sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.
D. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan detergen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta
control yang berupa air ledeng atau PDAM. Lalu simpan cairan di gelas yang
sudah diberikan label.
a. Label 1 : 100%
b. Label 2 : 50%
c. Label 3 : 25%
d. Label 4 : 12,50%
e. Label 5 : 6,25%
f. Label 6 : 3,10%
g. Label control : air ledeng/PDAM
1) Cara menyediakan larutan
a.Larutkan 1 gram detergen kedalam air ledeng hingga 1000 ml, kemudian beri
label 100%
b. Ambil 500 ml larutan detergen 100%, lalu tambahkan air ledeng hingga 1000
ml, ,kemudian beri label 50%
c. Ambil 500 ml larutan cetergen 50% lalu tambahkan air ledeng 1000ml,
kemudian b eri label 25%
d. Ambil 500 ml larutan detergen 25% lalu tambahkan air 1000 ml, kemudian beri
label 12,50%
e. Ambil 500 ml larutan detergen 12,50% lalu tambahkan air 1000 ml kemudian
beri label 6,25%
f. Ambil 500 ml larutan detergen 6,25% lalu tambahkan air ledeng 1000 ml,
kemudian beri label 3,10%
1) Sediakan 6 gelas kimia dan beri label 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan label
control. Masing-masing diberi lingkaran tissue
2) Masukan kacang hijau kedalam air dalam gelas, buanglah kacang
yang mengapung pada gelas. Sementara kacang yang tenggelam
yang digunakan dalam percobaan ini kacang hijau yang terpilih
3) Dari kacang hijau terpilih, ambil sepuluh butir lalu rendam dalam
setiap larutan yang telah diberi label biarkan selama 5 menit.
4) Atur kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai, atur
yang baik agar helium mengarah ke bawah.
5) Isislah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 ml.
6) Tutup semua gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya
yang masuk
7) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan , ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang
akar = 0mm. jika pada pengamatan dua hari tidak tumbuh akarnya
dianggap mati. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja table
2.10
8) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
setelah 24 dan 48 jam ( grafik 2.2) dengan menggunakan warna
yang berbeda. MisaL 24 jam dengan warna merah, 48 jam dengan
warna hitam.
E. Hasil Percobaan
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 3 3 4 6 3 4 0
2. 2 0 4 5 3 0 2
3. 1 3 4 0 3 0 0
4. 1 2 2 0 3 0 4
5. 2 3 2 2 2 2 3
6. 1 3 2 2 4 3 0
7. 1 3 3 2 4 3 0
8. 1 4 2 2 3 4 3
9. 1 2 3 3 2 3 5
10. 0 2 2 3 4 4 5
jml 14 25 28 25 31 26 26
Rata-
1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7
rata
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 4 5 7 8 4 6 0
2. 3 0 6 7 4 6 4
3. 2 5 4 0 6 0 0
4. 2 3 4 0 5 0 7
5. 3 3 3 4 6 5 8
6. 3 4 5 4 6 4 5
7. 2 5 3 3 5 5 0
8. 2 5 6 4 4 4 6
9. 1 4 5 5 4 5 6
10. 0 5 4 5 5 6 8
Jml 22 41 46 40 49 49 44
Rata- 2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
rata
F. Pertanyaan jawaban
1. Apa fungsi larutan 0 ( control)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling
baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 kontrol ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).
3.Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas kimia harus ditutup kertas
timah ?
Jawab :
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya
juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang
tidak mendapat cahaya
.G. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada
hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang
akar kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan.
Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan
12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan
3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan
menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai
3,7mm.
H. kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau
akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen
semakin tinggi perkecambahan terhambat.
DAFTAR PUSTAKA
Proses pengamatan kacang hijau yang di masukkan ke larutan deterjen pada gelas
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
LINDA
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN
A. Tujuan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
C. Dasar Teori
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup
akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat
membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan
otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun badan.
Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat,
lemak, vitamin dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita
dapatkan dari makanan. Bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Bahan makanan pokok
2. Bahan makanan lauk pauk
3. Bahan makanan sayuran
4. Bahan makanan buah
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis makanan
tersebut, pola menu dapat dikelompokkan menjadi 3 :
1. Pangan pokok sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sumber vitamin dan mineral
D. Prosedur Percobaan
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 11 macam
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
E. Hasil Percobaan
1 Kentang √
2 Tepung √
3 Mangga √
4 Telur √
5 Beras √
6 Ikan √
7 Daging ayam √
8 Susu √ √
9 Wortel √
10 Kelapa √
F. Pertanyaan jawaban
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawaban :
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
Jawaban :
Jawaban :
G. Pembahasan
Salah satu ciri mahluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan
berkembang semua mahluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan
mahluk hidup akan terhambat dalam menjalankan aktivitas nya. Makanan yang
dikonsumsi berguna untuk menghasilkan energi, membantu pertumbuhan dan
sistem kekebalan daya tahan tubuh. Setiap makanan memiliki kandungan gizi
yang berbeda. Karbohidrat, protein, lemak dan vitamin adalah contoh zat gizi
yang didapatkan dari makanan. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai
fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan
sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah
nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak
maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan
makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat
berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah,
susu, kelapa. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara/nutrient/nutrisi. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur,
daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga
kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat
kalori, mineral, dll. Vitamin juga sangat penting sebagai zat untuk mempercepat
proses penyembuhan penyakit, meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh
dan memperlambat proses penuaan. Jika Anda ingin awet muda, maka Anda
hendaknya menjaga asupan vitamin yang cukup dan ditunjang dengan pola
hidup sehat, contoh makanan yang mengandung vitamin adalah buah-buahan
dan sayuran
H. kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
yang dijadikan sample (contoh) ada yang mengandung karbohidrat yaitu
kentang, tepung dan beras, yang mengandung protein yaitu telur, ikan, daging
ayam dan susu, yang mengandung lemak yaitu susu dan kelapa, serta yang
mengandung vitamin yaitu mangga, wortel dan jeruk.
DAFTAR PUSTAKA
Masukan Kami juga masih butuh masukan yang tidak kalah pentingnya untuk
membangun tulisan yang lebih baik lagi
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
PENGELOMPOKAN SAYURAN
A. Tujuan
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya
C. Dasar Teori
Sayur merupakan sumber vitamin dan mineral. Beberapa vitamin penting
yang terkandung di dalam sayuran seperti vitamin A yang berasal dari karotin
berguna untuk kesehatan mata. Lalu ada mineral penting, seperti zat besi yang
berguna untuk menjaga kadar hemoglobin darah. Sayuran juga merupakan
sumber serat yang amat dibutuhkan bagi pencernaan.
D. Prosedur Percobaan
1) Kumpulkan 20 macam sayuran
3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja
Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayura
No kacang
makanan daun buah akar/umbi n tunas
kacangan
1 Bayam
2 Kangkung
3 Tomat
4 Terong
5 Wortel
6 Kentang
7 Kacang
panjang
8 Kacang merah
9 Rebung
10 Tauge
Dari pengamatan yang telah di lakukan di ketahui bahwa sayuran yang termasuk
kelompok sayuran daun adalah bayam dan kangkung, kelompok sayuran buah
adalah tomat dan terong. kelompok sayuran akar/umbi adalah wortel dan kentang,
sayuran kacang-kacangan adalah kacang panjang dan kacang merah, serta sayuran
tunas adalah rebung dan tauge.
F. Pertanyaan jawaban
1) Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam kelompok zat
makanan apa saja?
Jawaban :
G. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan
yang setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama. Bahan
makanan sayuran dibedakan menjadi beberapa kelompok :
1. Sayuran daun adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya.
2. Sayuran buah adalah tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah buahnya.
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pengelompokan-
sayuran.html?m=1
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
KESULITAN YANG DI ALAMI
Masukan Kami juga masih butuh masukan yang tidak kalah pentingnya untuk
membangun tulisan yang lebih baik lagi
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
MEMBUAT MENU MAKANAN BERDASARKAN
4 SEHAT 5 SEMPURNA
A. Tujuan
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan
slogan 4 sehat 5 sempurna.
C. Dasar Teori
Makanan sehat adalah makanan yang memiliki mengandung gizi yang
seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses
tumbuh kembang. Menu makanan sehat harusnya kayak akan unsur zat gizi seperti
karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih
tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna.
D. Prosedur Percobaan
1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
E. Hasil Percobaan
Santan +
Kunyit +
Ayam +
Tahu +
Kapri +
Wortel +
Kentang +
Wortel +
Daging +
sapi
Gula pasir +
Melon +
Apel +
F. Pertanyaan jawaban
1) Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna?Jelaskan!
Jawaban :
1) Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun
menu seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makanan
yang dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
G. Pembahasan
Bahan makananadalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk
dihidangkan.Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
H. kesimpulan
Menu makanan sehat harus di susun secara seimbang untuk memenuhi
kebutuhan gizi dalam tubuh. Zat gizi yang terkandung dalam makanan sangat
di perlukan tubuh, agar organ tubuh dapat berfungsi sebagai mana mestinya,
contohnya karbohidrat berfungsi sebagai sumber tenaga, protein sebagai zat
pembangun, lemak sebagai cadangan makanan, vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Membuat-Menu-Makanan-B
erdasarkan-4-Sehat-5-Sempurna.html
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
KESULITAN YANG DI ALAMI
Masukan Kami juga masih butuh masukan yang tidak kalah pentingnya untuk
membangun tulisan yang lebih baik lagi
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT
A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
C. Dasar Teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan
zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun
jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal
sebagai senyawa gula.
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah:
madu dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan
adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi
(beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat,
durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian
larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan
warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-
hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan
larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-
hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam
penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat
dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi
kulit.
D. Cara Kerja
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan
diuji diatas piring plastik.
3. Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes betadine.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi
betadine. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-
biru setelah ditetesi larutan yodium .
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
zat-zat manakah yang mengandung amilum.
E. Hasil Pengamatan
Warna
F. Jawaban Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa? Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas
setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti
warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan.
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat
(amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
(amilum).
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol berubah
warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi
hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
H. Kesimpulan
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula
pasir.
DAFTAR PUSTAKA
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Singkong. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Boger. 26 hlm.
Rositawaty, S dan Aris Muharam. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas, 2008
KESULITAN YANG DI ALAMI
A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
C. Dasar Teori
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim,
susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena
minyak tidak menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk
trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam
lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak
sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak
dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan
yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan
telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak
disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa
yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati
dalam bentuk senyawa lesitin.
D. Cara Kerja
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5 x
5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
(boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap
cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan
bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung
minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain
(margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering,
papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10
menit
Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ka
arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak
Meninggalkan
bekas noda
No Bahan yang diuji Keterangan
minyak
Ya Tidak
1 Kemiri v Mengandung lemak
2 Margarin v Mengandung lemak
3 Wortel v Tidak mengandung lemak
4 Seledri v Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung kering v Tidak mengandung lemak
6 Singkong kering v Tidak mengandung lemak
7 Kacang tanah kering v Mengandung lemak
8 Pepaya v Tidak mengandung lemak
9 Santan v Mengandung lemak
10 Susu v Tidak mengandung lemak
11 Minyak goreng v Mengandung lemak
F. Jawaban Pertanyaan
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, dan susu.
G. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang
bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu
tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.
H. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang
tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak
seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
papaya, dan susu.
DAFTAR PUSTAKA
Gordon.2009,. Analisa KimiaKuantatif. Erlangga : Jakarta.
A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.
C.Landasan teori
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti
bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging,
kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai
bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur.
Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau
dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat adalah
racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika
dibakar akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji sebelumnya
diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air
kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang
terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan uji tersebut.
2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran seperti
daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein
pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi, atau hormon dikenal
sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil
pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam usus halus
dan berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang masuk ke dalam usus
melalui pinositosis atau faogositosis.
D. Cara Kerja
1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit
jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati dan jelaskan bau yang
ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan yang
diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang
ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti bau bulu yang terbakar!
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran!
1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji
meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung terigu dan kangkung.
3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang lainnya untuk
menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan saling
tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur seterusnya dipakai untuk
menghisap air kapur demikian pula jika pertama dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat
maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah bekas
tetesan air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan warna yang
terjadi.
E. Hasil Pengamatan
1. Yang berbau seperti bulu ayam berarti mengandung protein, yaitu: putih telur dan daging
ayam.
2. Yang berbau aroma lain, tidak atau kurang mengandung protein, yaitu: sledri, kangkung dan
sledri.
1. Bahwa semua jenis makanan yang mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga sulfat
dan air kapur akan berubah menjadi ungu.
2. Semua jenis makanan yang tidak mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga sulfat
dan air kapur tidak berubah menjadi ungu.
F. Jawab pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : tidak
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di
bakar tersebut!
Jawab: a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar; b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama
dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar. c. Tempe setelah di bakar
baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe, dan
daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama?
Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawab: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.
Keunggulannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada daging ayam dan tempe
sedangkan umgu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih telur rebus kandungan
proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan tempe yang ditunjukkan dengan
warna ungu lebih muda pada kedua bahan tersebut.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab: a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging ayam, dan
seledri; b. Bahan yang tidak mengandung protein: Roti dan kangkung.
G. Pembahasan
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan berbagai bahan
makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging ayam
sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses pembakaran. Bahan makanan seperti
gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti, tempe,daging ayam, dan tepung terigu kami uji
melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan asam sulfat.
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan dan
menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar sebagai kontrol
dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan mengamati/mencium aroma
bulu ayam yang dibakar tersebut.
Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan membandingkan
aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar kangkung kemudian mencium
aroma kangkung yang telah dibakar dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam
yang dibakar, kami membakar putih telur yang telah direbus kemudian mencium aroma putih telur
yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan membandingkannya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe kemudian mencium aroma tempe
yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan
kami membakar daging ayam kemudian mencium aroma daging ayam yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu. Seledri
yang dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar, kangkung yang
dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, putih telur yang dibakar
menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, roti yang dibakar menghasilkan
aroma lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, dan
daging ayam menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar.
Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga sulfat, kami
menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir, putih telur yang
telah di rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kami ambil sampelnya ke dalam plate
tetes.
Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih telur yang telah
direbus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan dengan meneteskan
larutan tembaga sulfat kedalam sampel bahan makanan yang telah ditetesi larutan kapur tersebut.
Kami mengamati adanya perubahan warna pada beberapa bahan makanan tersebut.
Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut masih berupa
warna dasar bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan kapur dan tembaga sulfat
menunjukkan adanya perubahan warna. Gula pasir tidak berubah dari warna putih tetap berwarna
putih. Putih telur yang telah direbus berubah warna dari putih menjadi ungu.
Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe berubah warna dari putih menjadi
ungu. Daging ayam berubah warna dari cokelat menjadi ungu. Tepung terigu berubah warna dari
putih menjadi ungu.
H. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan yang
berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri, kangkung, putih telur, tempe dan
daging ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar
yaitu roti. Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan makanan yang tidak berbau seperti
bau bulu ayam yang terbakar menunjukkan bahan makanan tersebut mengandung protein
sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak
mengandung protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat yang
mengalami perubahan warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur yang di rebus), tempe,
daging ayam, dan tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami perubahan
warna menjadi ungu yaitu roti dan gula
DAFTAR PUSTAKA
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGrawHill Publ. Co
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN
A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.
C.Landasan teori
Makanan atau zat yang ada diluar tubuh kita tersusun dari molekul-molekul yang sangat
kompleks. Agar makanan dapat di pergunakan oleh tubuh,maka diperlukan adanya proses
yang dapat menyederhanakan molekul-molekul tersebut untuk di serap dan dipergunakan oleh
tubuh.
Proses pencernaan mkanan terbagi menjadi 2, yaitu pencernaan kimiawi dan perncernaan
mekanik. Pencernaan kimiawi melibatkan peran enzim dalam proses mengolah makanan.
Sedangkan pencernaan mekanik merupakan proses menghancurkan makanan menggunakan
otot-otot dan alat bantu.
D. Cara Kerja
1. Perhatikan gambara system pencernaan
2. Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
3. Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
E. Hasil Pengamatan
F. Jawab pertanyaan
3.Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa? Uraikan dengan
jelas!
Amilase
Enzim amilasi diproduksi dikelenjar liur, pankreas, dan usus halus. Enzim ini bertugas
memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula ( glukosa). Saat makanan yang
mengandung karbohidrat dikunyah, kelenjar liur didalam mulut akan menghasilkan amilase.
Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut diusus halus oleh enzim
amilase yang dihasilkan oleh Pankreas.Di dalam usus, amilase terus memecah molekul zat
pati hingga menjadi glukosa, yang nantinyaa akan diserap ke sirkulasi darah melalui dinding
usus halus.
Protease
Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk memecah protein dalam
makanan menjadi asam amino. Enzim ini diproduksi dilambung,pankreas,dan usus halus.
Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu pepsin ( enzim pencernaan utama di
lambung), tripisin, dan kimotripsin.
Lipase
Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
( zat gula yang mengandung alkohol).
Organ tubuh yang berperan dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas dan lambung.
Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk membantu bayi mencerna
molekul lemak saat menyusu.
Maltase
Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untukmenghancurkan multosa. Zat
gula multosa ini banyak ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan ubi.
Laktase
Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa. Gula ini ditemukan
dalam susu dan makanan atau minuman yang terbuat dari susu.Orang dengan intoleransi
laktosa seringkali disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat
mengonsumsi susu.
Sukrase
Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim ini adalah memecah
sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa. Gula sukrosa banyak
ditemukan pada tanaman, seperti tebu, sorgum, dan bit gula. Surkosa juga ditemukan pada
madu, namun dalam jumlah sedikit.
G. Pembahasan
1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu bagi
makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem
pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah
lidah.
Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah dikunyah
dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untuk
mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang
terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan
juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.
Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan lorong yang
akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam mulut. Kegiatan ini
terjadi diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.
Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyah
agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan akan
melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam waktu 6 detik.
3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti kantong yang
menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara garis
besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya
adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang ada pada
makanan yang kita makan.
Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus kosong dan
usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena di dalam usus
halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat makanan
menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap.
Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan
menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran (feses) yang kemudian akan
dibuang melalui anus.
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai jalur yang
akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada saat kotoran
memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnya sudah
penuh dan pada saat itulah seseorang akan merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air
besar. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakan lubang dimana kotoran akan
dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.
H. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh
tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam
dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti),
Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan mekanik),
Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan
air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).
DAFTAR PUSTAKA
Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.
Hopsons and Wessels. (1990). Essentials of Biology. New York: McGrawHill Publ. Co
1. Kepada mahasiswa, yang nantinya terjun dalam bidang pendidikan sebagai pendidik hendaknya
memberikan pengajaran mengenai sistem pencernaan kepada peserta didiknya.
2. Kepada pendidik, hendaknya pendidik lebih memahami materi tentang sistem perncernaan dan
memberikan penjelasan tentang materi sistem pencernaan dengan baik sehingga peserta didik dapat
memahami materi dengan baik.
3. Kepada masyarakat, sesuai penjelasan diatas diketahui bahwa gangguan yang terjadi pada sistem
pencernaan sangat bervariasi, maka dari itu kita perlu menyadari dan menjaga kesehatan sistem
pencernaan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 4
MEKANIKA
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.
LINDA
GAYA LISTRIK STATIS
1.Tujuan
a.Sisir plastic
b.Rambut kering
c.Potongan – potongan kertas kecil
3.Dasar Teori
Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yangditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik. Ada
dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik
negative. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis
tertentu dihasilkan dalam suatu proses, maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan,
sehingga jumlah muatan neto dalam suatu system terisolasi adalah nol.
4.Prosedur Percobaan
5.Hasil Percobaan
6. Pertanyaan Jawaban
1.Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik yang digosokkan dengan
rambut kering?
Jawab: Gaya yang yang menyebabkan potongan kertas tertarik adalah Gaya listrik statis.
7.Pembahasan
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan sisir
plastik,rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita gosokkan atau kita
sisir rambut yang agak tebal dengan sisir plastik,kemudian kita dekatkan
dengan potongan-potongan kertas,maka yang terjadi adalah potongan-potongan kertas akan
tertarik kearah sisir plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena sisir plastik sudah mengandung
/bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik
potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi,tarikan tersebut hanya
berlangsung sementara (sebentar),hal itu terjadi karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik
lagi.
8.Kesimpulan
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan kertas
kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada sisir. Hal ini terjadi karena gesekan
sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang
menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.
GAYA MAGNET
1.Tujuan
a.Magnet batang
b.Jarum jahit
c.Alumunium
d.Seng
e.Seutas benang jahit
f.Potongan plastic
g.Potongan kertas
h.Statif
i.Isolasi plastic
3.Dasar Teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi. Batu
itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah manusia
menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet
tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain :
1.Mampu menarik benda-benda tertentu. Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam
tertentu,seperti besi,nikel,dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.
2.Kekuatan gaya magnet. Gaya magnet mampu menembus penghalang,yaitu benda nonmagnetik.
Gaya tarik magnet masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut. Namun
jika penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang. Dengan demikian, kekuatan gaya
tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan benda magnetis. Selain itu
juga dipengaruhi oleh jarak magnet dengan benda magnetis.
3.Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub yang senama akan
tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-menarik.
4. Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana sampai yang rumit.
5.Membuat magnet. Selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada beberapa cara membuat
magnet
buatan, yaitu :
a.Cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi bersifat seperti magnet.
Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan tersebut hanya berlangsung
sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet. Maka sifat kemagnetannya akan hilang.
b.Cara gosokan Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggosok-gosokkan besi atau baja
dengan kutub sebuah magnet. Semakin banyak gosokan yang dilakukan,
semakin kuat sifat kemagnetan dari besi atau baja tersebut. Sifat kemagnetan ini juga bersifat
sementara.
c. Cara aliran listrik Magnet dapat juga dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut elektromagnetik.
Sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung sementara. Jika arus listrik putus,sifat
kemagnetan benda akan hilang.
4.Prosedur Percobaan
5.Hasil Percobaan
TERTARIK/TIDAK
No MAGNET BAHAN
TERTRIK
1 Magnet Jarum Jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak Tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang Jahit Tidak Tertarik
5 Magnet Plastik Tidak Tertarik
6 Magnet Kertas Tidak Tertarik
6.Pertanyaan jawaban
1.Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang?
Jawab: karena benda-benda tersebut mengandung logam dan bersifat magnetis.
7.Pembahasan
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita lakukan
percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui bahwa jarum jahit dan
seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit, plastik,
dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati magnet yang kita
dekatkan .
8.Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya,maka dapat kita simpulkan bahwa
magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt yang
disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet dan disebut
benda nonmagnetik.
GAYA GESEK
1.Tujuan
a.Kereta
b.Neraca pegas 2 buah
c.Balok kayu
3.Dasar teori
Gaya Gesek adalah gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak benda. Gaya ini terjadi karena
sentuhan benda dengan bidang lintasan akan membuat gesekan antara keduanya saat benda
akan mulai bergerak hingga benda bergerak. Besarnya gaya ini ditentukan berdasarkan kekasaran
permukaan kedua bidang yang bersentuhan, jadi semakin kasar permukaan suatu bidang maka
nilai gaya geseknya akan semakin besar.
4.Prosedur Percobaan
5.Hasil Percobaan
Keadaan Penunjukan
No
Balok Neraca Pegas(Newton)
1 Sebelum Bergerak 0
2 Saat akan Bergerak 0,3
3 Sesudah bergerak 0,2
6.Pertanyaan jawaban
1.Kenapa balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya tertentu?
Jawab: karena hanya terjadi satu gaya yaitu gaya gesek antara balok kayu dengan permukaan meja.
7.Pembahasan
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu
belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya
tarik. Pada saat kami membandingkan, lebih mudah mana menarik balok kayu yang permukaannya
kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya kasar lebih mudah ditarik
dari pada balok kayu yang permukaanya halus.
8.Kesimpulan
Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan. Gaya gesek memiliki arah
berlawanandengan arah gerak benda. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang
bersentuhan kasar dan gaya gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin
GAYA PEGAS
1.Tujuan
a.Karet Gelang
b.Penggaris
c.Beban 20 gr
d.Statif
3.Dasar Teori
Gaya pegas adalah gaya tarik yang ditimbulkan oleh pegas. Pada karet gelang yang direnggangkan
dan pada pegas yang direnggangkan atau dimampatkan, akan timbul gaya kearah benda yang
merenggangkannya atau memampatkannya. Gaya yang timbul tersebut disebut gaya pegas.
Gaya pegas timbul karena adanya sifat elastik/sifat lenting pegas/karet gelang. Sifat elastik ini dimiliki
oleh benda yang apabila diubah bentuknya kemudian dilepaskan, maka benda itu akan kembali ke
keadaan/bentuk semula. Oleh karena gaya pegas disebabkan oleh sifat elastik atau sifat lenting pegas
atau karet gelang maka gaya pegas juga disebut gaya elastik atau gaya lenting.
Gaya pegas selalu terjadi pada benda-benda lenting yang bentuknya diubah. Misalnya gaya pegas
timbul pada bambu yang dibengkokkan atau busur panah yang ditarik.
4.Prosedur Percobaan
a.Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
b.Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satunya lagi.
c.Tariklah beban ke bawah,kemudian lepaskan.
5.Hasil Percobaan
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan bergerak kembali ke
atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang
menimbulkan gaya pegas.
6.Pertanyaan jawaban
1.Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke bawah kembali ke
atas?
Jawab: penyebabnya adalah karena adanya gaya pegas yang terjadi sehingga benda yang ditarik ke
bawah bisa kembali ke atas
7.Pembahasan
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas,karena karet gelang tersebut
kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila suatu benda di
kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan kembali ke
bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastic. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya
tidak dapat di kembalikan kebentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti
ini disebut benda plastis.Jadi benda elastic yang kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas
sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya pegas.
8.Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ,ternyata semakin besar gaya yang bekerja
pada suatu pegas ,maka semakin besar pula pertambahan panjangnya.
Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas.
Dimana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas
tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
GAYA BERAT
1.Tujuan
a.Karet Gelang
b.Penggaris
c.Beban berbagai ukuran
d.Statif
3.Dasar Teori
Di dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi salah dalam penafsiran istilah berat dan massa. Dalam
fisika, berat dari suatu benda merupakan suatu gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan
massa benda tersebut. Massa benda merupakan tetap di mana-mana, namun berat suatu benda akan
berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut.
Massa suatu benda adalah banyaknya partikel yang terdapat dalam benda. Massa benda sifatnya
tetap, artinya tidak dipengaruhi oleh gravitasi.
Sedangkan pada berat benda menyatakan besarnya gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut.
Karena berat adalah suatu gaya maka berat benda bisa diukur dengan menggunakan neraca pegas.
4.Prosedur Percobaan
a.Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
b.Ukur panjang karet gelang mula-mula
c.Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
d.Ukur panjang karet gelang sekarang
e.Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap pergantian beban yang lebih besar (5 macam beban)
f.Tuliskan hasil pengukuran pada tabel hasil pengamatan gaya berat.
5.Hasil Percobaan
6.Pertanyaan jawaban
1.Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang
digantungkan?
Jawab: karena semakin berat suatu beban/benda yang digantungkan maka semakin besar pula gaya
yang terjadi pada karet gelang tersebut.
7.Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan selama percobaan diketahui bahwa panjang karet gelang akan
bertambah seiring dengan bertambahnya berat beban yang digantungkan
8.Kesimpulan
Dari pengamatan diatas semakin berat berat beban yang diberikan maka gelang karet semakin panjang
PERPADUAN GAYA
1.Tujuan
a.Kereta
b.Neraca pegas 2 buah
3.Dasar Teori
Perpaduan gaya adalah macam-macan gaya yang terdapat dalam suatu percobaan tertentu.
Pengalaman sehari-hari menunjukkan bahwa gaya yang dilakukan pada suatu benda dilakukan oleh
benda lain.
Berdasarkan Hukun Newton dapat dinyatakan :
“Bilamana suatu benda melakukan gaya pada benda lain, benda kedua melakukan gaya yang sama,
tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama.”
4.Prosedur Percobaan
a.Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas yang sama.
b.Hubungkan kedua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan keadaan berlawanan
arah
c.Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas.
5.Hasil Percobaan
Tabel 4.4. Pengamatan Perpaduan Gaya
Penunjukkan Besar Gaya Oleh Neraca Pegas
No
1 ( Newton ) 2 ( Newton )
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1,0 1,5
5 1,5 1,0
6.Pembahasan
Sesuai dengan tabel hasil pengamatan perpaduan gaya diketahui bahwa apabila dua gaya
telah bekerja pada balok, namun balok tetap diam, maka resultan dua gaya yang bekerja pada
balok tersebut adalah nol. Hal ini terjadi karena dua gaya bekerja saling berlawanan arah sehingga
benda berada dalam keadaan seimbang.
7.Kesimpulan
Setiap 2 benda yang bekerja memiliki dua gaya yaitu gaya aksi dan gaya reaksi
Daftar Pustaka
Eko Susilowati, dkk. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional.
Maman Rumanta, dkk. (2011). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Setya Nurachmandani dan Samson Samsulhadi. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu 2. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Kesulitan yang di alami
Semoga laporan praktikum ini bisa berguna bagi si pembaca dan bisa menjadi tambahan ilmu atau jadi
bahan perbandingan referensi
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan
3. Dasar teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan
sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak
lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah. Dengan perkataan
lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval (jangka) waktu yang
dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah sebab tetap,berarti pada gerak lurus berarturan
tidak ada percepatan
4. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak
dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap, C
berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini
6. Pembahasan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan
7. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
1. Tujuan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
3. Dasar Teori
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut
dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya
semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlamabat.
4. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C
(tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat
datanya pada tabel.
6. Pertanyaan jawaban
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu
vertical dan sumbu horizontal).
2) V = S/T
3) Kesimpulan : gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat
jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan GLBB.
7. Pembahasan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan.
8. Kesimpulan
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Campbell, Neil A, dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Muslimin, dkk. 2016. Konsep Dasar Ipa 2. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Puspita, Diana dan Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar Terpadu Kelas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi, dkk. 2009. Biologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Kesulitan yang di alami
Semoga laporan praktikum ini bisa berguna bagi si pembaca dan bisa menjadi tambahan ilmu atau jadi
bahan perbandingan referensi
Kesulitan yang di alami adalah menemukan bahan atau menyiapkan bahan praktikum
KATROL
1. Tujuan Percobaan
A.Menjelaskan manfaat dari katrol
B.menentukan keuntungan mekanik pada katrol.
3. Dasar Teori
Katrol adalah salah satu dari enam jenis pesawat sederhana yang berupa suatu roda dengan bagian
berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol biasanya digunakan dalam suatu
rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu
beban. Walaupun demikian, jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai
tinggi yang sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol.
Besarnya gaya memang dikurangi, tetapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih jauh.
Usaha yang diperlukan untuk mengangkat suatu beban secara kasar sama dengan berat beban dibagi
jumlah roda. Semakin banyak roda yang ada, sistem semakin tidak efisien karena akan timbul lebih
banyak gesekan antara tali dan roda.
4. Cara Kerja
1) Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200gr, 100gr, 50gr, dan 20gr) dengan
menggunakan neraca pegas. Kemudian memeriksa apakah skala pada pegas menunjukkan
keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera dan memasukkan hasil kalibrasi ke dalam
tabel pada lembar pengamatan.
2) Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut. Setelah beban A tergantung, catat skala
yang terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan dengan masa beban A.
3) Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A secara berurutan dari 100gr
sampai dengan 400gr.
4) Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap.
5) Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A.
6) Lakukan kegiatan pada langkah keemapat dan lima dengan mengganti beban A dari 100 gram
sampai 400 gram.
5. Hasil Pengamatan
Data hasil kalibrasi
Data hasil
No. Beban kalibrasi
1 20 gram 0,25 N
2 50 gram 0,36 N
3 100 gram 1,26 N
4 150 gram 1,89 N
5 200 gram 2,52 N
Skala pada pegas: 0-8 N
Perbandingan dengan massa A berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat dibandingkan
antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1
6. Pertanyaan Jawaban
1. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala kecil
sama dengan massa beban . . . gram
Jawab : 100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram
2. Dari langkah kedua (2), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah. . . .
Jawab : Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik
Beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik
beban secara langsung.
3. Pada langkah keemapat (4), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah. . . .
Jawab : Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan pada
katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
4. Mana yang lebih mengntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak? Berikan alasan Anda
dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi?
Jawab : Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu berubah-ubah
posisinya.
7. Pembahasan
Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200 gram dengan
menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti pada data hasil pengamatan kemudian
pada beban A diganti secara berurutan mulai dari 100 gram hingga 400 gram, lalu dicatat perubahan
skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara
bergantian sesuai urutan beban.
8. Kesimpulan
Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.
Tuas
1. TUJUAN
3. DASAR TEORI
Tuas adalah sebuah batang yang dapat diputar di sekitar titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu
diungkit ke bawah, maka ujung yang lain akan memberikan dorongan ke atas.
Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah gaya
yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan. Besarnya gaya yang dihasilkan
bergantung pada panjang lengan gaya dan panjang lengan beban. Makin besar perbandingannya,
makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan menggunakan tuas.
4. Cara Kerja
Susunlah penggaris dan statif atau penyangga seperti gambar 4.16 berikut ini:
Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam keadaan seimbang.
Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah penggaris ( misal, jika panjang
penggaris 30 cm, maka titik tumbu nol pada angka 15)
1) Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan (B). atur kedudukan
penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang.
2) Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir modul ini.
3) Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.
5. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.8
Tuas
No Jarak OR Jarak OE
1 7 cm 14 cm
2 6 cm 14,5 cm
3 3 cm 25,5 cm
6. PERTANYAAN JAWABAN
1) Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan … (berikan
alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi) ?
Jawab: Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.
7. PEMBAHASAN
Kami menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula kami menggantungkan
beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian
digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan
beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu).
Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel diatas (Tabel 4.8.)
8. KESIMPULAN
Jika massa A lebih besar dari pada massa di B maka panjang OR dan OE tidak akan seimbang .
Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
http://ahatir.blogspot.com/2014/11/contoh-laporan-hasil-praktikum-tuas-dua.html
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-tuas-ipa-sd.html
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Tuas.html
Kesulitan yang di alami
Semoga laporan praktikum ini bisa berguna bagi si pembaca dan bisa menjadi tambahan ilmu atau jadi
bahan perbandingan referensi
Kesulitan yang di alami adalah menemukan bahan atau menyiapkan bahan praktikum
Kesulitan yang di alami
Semoga laporan praktikum ini bisa berguna bagi si pembaca dan bisa menjadi tambahan ilmu atau jadi
bahan perbandingan referensi
Kesulitan yang di alami adalah menemukan bahan atau menyiapkan bahan praktikum
Kesulitan yang di alami
Semoga laporan praktikum ini bisa berguna bagi si pembaca dan bisa menjadi tambahan ilmu atau jadi
bahan perbandingan referensi
Kesulitan yang di alami adalah menemukan bahan atau menyiapkan bahan praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 5
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT
DAN
PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.
LINDA
TITIK LEBUR ES
A. Tujuan
1. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
2. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C
C. Dasar Teori
Titik lebur adalah perubahan wujud padat menjadi cair. Jika Es batu dipanaskan maka akan
melebur pada titik leburnya. Suhu pada saat zat melebur disebut titik lebur. Titik lebur suatu zat dapat
ditentukan oleh gaya tarik antarpartikel. Zat-zat padat yang termasuk garam mempunyai titik leleh yang
tinggi, karena partikel penyusunnya berupa ion-ion yang memiliki gaya antarpartikel yang sangat kuat.
D. Prosedur Percobaan
E. Hasil pengamatan:
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7
2. Kenaikan suhu es
F. Pertanyaan Jawaban :
2. Saat thermometer menunjukan skala 0°C, pemanasan masih berlangsung terus, apakah yang terjadi
pada peristiwa ini?
Jawab :
Pada saat termomether menunjukan skala 0°C pemanasan masih berlangsung, maka yang terjadi
adalah peristiwa dimana es mulai mengalami perubahan atau peleburan dari bentuk es menjadi cair.
3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0°C walau terjadi pemanasan terus menerus?
Jawab :
Bongkahan es tetap memiliki suhu 0°C karena masuk pada fase titik cair.
G. Pembahasan
Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana
tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu pada
bongkahan es dalam bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali.Dan hasil pengamatan tertuang pada
tabel 5.1.
H. Kesimpulan
a.Titik lebur es pada suhu 0o C
b.Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah mendidih.Hal ini karena
pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semalin tinggi/panas cuacanya maka akan lebib cepat mendidih.
PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA
A.Tujuan
1. menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas;
2. menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair.
C. Dasar Teori
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhukamar tanpa mengalami wujud
cair terlebih dahulu.Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan menjadi padat tanpa mengalami
wujud cair terlebih dahulu.
D. Proses Percobaan
Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah ini.
1. Masukkan beberapa butir salah sate kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
E. Hasil pengamatan
No Kristal Mencair Langsung Keterangan
dulu Ya menguap Ya
atau tidak atau tidak
1. Yodium Tidak Tidak Menguap – mencair
2. Kapur Ya Tidak Mencair – menguap
barus
3. Parafin Tidak Ya Mengkristal -
menguap
F. Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang terjadi jika uap gas tersebut kemudian di dinginkan?
2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer?
Jawaban:
2. Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang mencapai titik jenuh
dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran – butiran es / bunga salju).
G.Pembahasan
Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan kedalam tabung reaksi
yang berbeda – beda. Lalu msing – masing tabung reaksi dipanaskan diatas Bunsen.Hasilnya ditulis
pada tabel 5.2.
H. Kesimpulan
Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.
Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui proses mencair dulu.
PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS
A.Tujuan
4. Termometer 1 buah.
6. Bejana 1 buah.
8. Tripot 1 buah.
C. Dasar Teori
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih. Sebaliknya, gas
akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan wujud cair menjadi gas dan
sebaliknya daps dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan.
D. Prosedur Percobaan
1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan gabus
yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
E. Hasil Pengamatan
F. Pertanyaan Jawaban
1. Pada suhu berapa di tunjukkan oleh termometer air dalam ketel mengeluarkan uap?
2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi berubah menjadi air?
Jawab:
G. PEMBAHASAN
Air yang dididihkan lama kelamaan mendidih dan uap airnya mengalir melalui selang/pipa kecil.
Terdapat kenaikan suhu air sebelum munculnya uap air yang mengalir. Uap air yang mengalir tersebut
berubah menjadi air kembali setelah dingin. Ini dapat dilihat pada tabung yang dibawah.
H. KESIMPULAN
Benda cir yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih. Dan benda akan
berubah menjadi cair jika didinginkan.
Daftar Pustaka
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/titik-lebur es.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com
www.google.com
www.wikipedia.com
http://tek-chy1.blogspot.com/2011/10/laporanwujudpadatmenjadi gas.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com/2015/04/tugas-individu-praktikum-ipa-di-sd-pdgk_20.html
http://vievalavieda.blogspot.com/2015/06/laporan-praktikum-ipa-di-sd-modul-5-kp.html
Kesulitan yang dialami
Untuk mengerjakan modul ini waktunya sangat lah singkat dan bahan yang digunakan
sangatlah terbatas,dan modul ini banyak sekali kekurangan.
A. Tujuan
1. Tripot 1 buah.
C. Dasar Teori
Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang. Tidak
lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari api berpindah
dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada perpindahan kalor ini tidak ada
bagian besi yang ikut berpindah.
D. Prosedur Percobaan
1. Ambil empat bagian Jilin /malam dan letakkan masing-masing di ujuag logam pada cakram konduksi.
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot.
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4. Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9.
E. Hasil Pengamatan
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Kuningan √
4 Aluminium √
F. Pertanyaan Jawaban
1.Sebutkan di antara empatbahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar panas?Beri alasan
dengan singkat dan jelas!
2.Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan dengan singkat dan
jelas!
3.Mengapa logam-logam tersebut di atas dapat menghantar panas? Beri penjelasan yang
singkat,padat,dan jelas!
Jawab :
1. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas adalah tembaga,
sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga yang mudah terurai bila
dipanaskan.
2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab tembaga lebih
cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat
lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.
3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yang mudah terurai
bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga logam lebih mudah
menghantarkan kalor/panas.
G. Pembahasan
Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin cepat
meleleh.Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah meleleh karena terkena
panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi yaitu perpindahan
panas melalui zat perantara (konduktor)
H. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa lilin akan cepat terurai apabila dipanaskan melalui perantara tembaga,karna
tembaga adalah penghantar panas yang baik
KONVEKSI
A.Tujuan
2. Lilin 2 buah.
C. Dasar Teori
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut.Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini terjadi
karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan
bagian zat yang dingin.
D. Prosedur Pengamatan
1. Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm, tinggi 15
cm.
3. Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.
5. Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar asap.
E. Hasil Pengamatan
1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak
mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong 1.
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi karena nyala
lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan udara meningkat yang
mendorong asap mengalir melalui cerobong 2
F. Pertanyaan Jawaban
1.Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan dan cerobong pada tungku? Beri penjelasan
secara singkat serta gambarkan proses alur aliran asap kertas!
Jawab:
1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses pembakaran
yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi sehingga mendorong asap keluar
melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika
asap dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi panas karena
nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan mendorong /mengalirkan asap keluar
melalui cerobong 2.
2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna untuk
meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu mendorong keluar
udara yang bertekanan rendah.
G. Pembahasan
Umumnya, peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas.
Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat di atasnya akan menggantikannya.
H. Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena perbedaan
massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan molekul/partikel zat
tersebut.
KONVEKSI DALAM AIR
A.Tujuan
3. Tripot 1 buah.
5. Kasa 1 buah.
C. Dasar Teori
Peristiwa koneksi dapat ditunjukkan juga pada kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan air dalam
bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukkan bagaimana pergerakan konveksi
dalam air terjadi.
D. Prosedur Percobaan
2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
E. Hasil Pangamatan
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk gergaji,
diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang berada dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memnas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji tersebut bergerak
berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar kebawah, begitupun sebaliknya
secara acak.
F. Pertanyaan Jawaban
1. Tak lama setelah berjana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk – serbuk tersebut?
2. Mengapa serbuk pada posisi di atas bergerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan dengan
menggunakan hubungan volume, massa, massa jenis, dan kaitannya dengan suhu T?
Jawab:
1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji didalamnya
akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas berputar terus.
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat digunakan
hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:
Φ = hxAxt
Keterangan :
h = Koefisien konveksi
t = Perbedaan suhu
Φ = Massa
G. Pembahasan
Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih
ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari bagian atas. Dengan cara ini,
panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini
disebut konveksi.
H. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa
konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas bagian
zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas begitupun
sebaliknya mengikuti aliran air secara acak
RADIASI
A. Tujuan
Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan perantara dengan melakukan
percobaan termoskop.
7. Statis/dudukan 1 buah.
C. Dasar Teori
Radiasi adalah energi yang terpancar dari materi (atom) dalam bentuk partikel atau gelombang.
Berdasarkan kemampuan dalam melakukan ionisasi, radiasi dapat dibedakan menjadi radiasi pengion
dan radiasi non pengion.
Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak memerlukan zat perantara.
Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua ruang hampa udara. Bila radiasi datang pada suatu benda,
maka benda akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panas yang mengenainya.
D. Prosedur Percobaan
1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu lubangi bagian
bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
E. Hasil Pengamatan
Dibuat rangkaian seperti gambar.Kedua lampu berwarna hitam dan putih dihubungkan dengan
selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan triplek. Setelah ltu rangkaian
dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena pancaran /radiasi sinar matahari.
Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang bergerak kearah lampu berwarna putih.
Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam menyerap pamas lebih banyak dari pada lampu berwarna
putih sehingga tekana udaranya meningkat dan mendorong cairan dalam selamg bergerak kearah
lampu berwarna putih
F. Pertanyaan Jawaban
1. Kemana kah pergeseran cairan biru saat termoskop berada pada terik matahari? Mengapa demikian!
Beri penjelasan secara singkat!
2. Apa yang anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop tersebut?
Jawab:
1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah lampu putih. Hal
ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya lebih tinggi dari pada lampu putih
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau meningkatkan tekanan
udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas sehingga udara didalamnya tidak mengalami
pemuaian. hal ini dibuat sedemikian rupa agar dapat membuktikan bahwa radiasi
menghantarkan panas atau kalor.
G. Pembahasan
Setelah kedua lampu bohlam tersebut disinari atau terkena sinar matahari atau panas, cairan berwarna
mendekat kearah bohlam atau lampu yang berwarna putih. Cairan tersebut bergerak kearah bohlam
berwarna putih karena telah terjadi perpindahan panas secara radiasi. Bohlam hitam merupakan
penyerap kalor atau panas yang baik sedangkan bohlam putih merupakan penyerap kalor atau panas
yang buruk sehingga kalor atau panas yang datang dari sinar/cahaya matahari dapat diserap dengan
baik oleh bohlam berwarna hitam, hal ini menyebabkan cairan bergerak kearah bohlam berwarna putih.
H. Kesimpulan
Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa
sehingga dapat menghantarkan kalor/panas
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Campbell, Neil A, dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Muslimin, dkk. 2016. Konsep Dasar Ipa 2. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Puspita, Diana dan Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar Terpadu Kelas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi, dkk. 2009. Biologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Kesulitan yang dialami
Untuk mengerjakan modul ini waktunya sangat lah singkat dan bahan yang digunakan
sangatlah terbatas,dan modul ini banyak sekali kekurangan.
A. Tujuan
Menguji pemuain suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam karena pengaruh
panas
3. Statis 1 buah.
4. Spiritus secukupnya.
6. Kapas secukupnya.
7. Penggaris 1 buah.
C. Dasar Teori
Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua jenis benda yang terkena panas
akan memuai. Pemuaian yang terjadi pada benda ada yang menguntungkan dan ada juga yang
merugikan. Contoh yang merugikan adalah pada pemasangan rel kereta api harus diberi antara untuk
mengatasi pemuaian, sedangkan yang menguntungkan banyak digunakan dalam teknologi seperti;
stop kontak, termometer bimetal, dan lain-lain.
D. Proses pengamatan
E. Hasil Pengamatan
F. Pertanyaan Jawaban
1. Di antara logam-logam (kawat) tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling besar adalah.
. . Mengapa demikian?
Jawaban : Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling
besar adalah nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis
diantaranya tembaga dan kawat.
2. Mana yang akan mengalami pertambahan panjang paling besar antara kawat tembaga dengan
kawat nikel? Berikan penjelasan secara singkat dan jelas!
Jawaban : Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar disbanding
tembaga karena bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga
lebih cepat memuai.
G. Pembahasan
Setelah melakukan percobaan kita dapat mengetahui bahwa logam yang dipanaskan akan mengalami
pemuaian panjang. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh panas yang ada pada logam tersebut.
Logam yang dipanaskan akan memuai
H. Kesimpulan
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam, makin panjang
pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.
PEMUAIAN ZAT CAIR
A. Tujuan
C. Dasar teori
Zat cair memiliki sifat utama yaitu menyesuaikan dengan bentuk wadahnya.
Sehingga pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya
dikenal sebagai muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair,
semakin besar pula muai volumenya.
D. Proses Pengamatan
E. Hasil Pengamatan
1. Larutan Merah
3. Ketinggian Air
4. Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2,5 cm, setelah mencapai waktu 1 menit kedua.
6. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan pada pipa mencapai tinggi maksimum 61 0 C.
F. Pertanyaan Jawaban
1.Pada percobaan yang dilakukan ada beberapa proses perpindahan kalor atau panas?
2. Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember didinginkan?
Jawaban:
G. Pembahasan
Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 27 0 C ditutup dengan plastisin dengan
sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi air panas ( 87 0 C
). Dalam waktu 5 menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan ketinggian berubah-ubah. Setelah
5 menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 61 0 C. Hal ini disebabkan karena ada perpindahan
kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol lalu ke pipa dan adanya perpindahan kalor dari air
dibaskom keluar ( ke udara bebas ).
H.Kesimpulan
A. Tujuan
2. Lilin 1 buah.
4. Baskom/ember 1 buah.
C. Dasar teori
Sama seperti zat cair, zat gas hanya mengalami pemuaian volume saja. Volume gas akan meningkat
jika diberikan suhu yang tinggi. Contoh dari pemuaian zat gas adalah pengisian angin pada ban
kendaraan
D. Prosedur Pengamatan
1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah air dan bahan yang telah
disiapkan.
2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warm yang dimasukkan dalam
botol.
3. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.
E. Hasil Pengamatan
2. Setelah botol dimasukkan ke dalam air panas Balon mulai terisi gas dan
posisi balon balon mulai naik dan
mengembang
F. Pertanyaan Jawaban
Coba jelaskan proses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan lengkap dengan keterkaitanya
antara volume suhu dan tekanan!
Jawaban :
Proses terjadinya ledakan balon atau ban kendaraan karena adanya pemuaian gas yang melebihi titik
yang maksimal . Pada balon yang meledak karena gas yang ada didalam balon terkena panas
sehingga memuai melebihi kapasitas gas yang ada didalam, sehingga balon meledak.
Sedangkan pada ban kendaraan yang meledak juga hampir sama. Karena adanya gesekan antara kulit
ban dengan jalan raya, maka gas dalam kendaraan mengalami pemuaian dan jika melebihi
pemuaiannya maka ban akan meledak.
G. Pembahasan
Dari percobaan pertama kita dapat buktikan bahwa pemuaian benda gas terlihat pada gelembung-
gelembung air dalam baskom / ember dan pada percobaan kedua terbukti dengan adanya balon yang
semula kemps karena adanya pemuaian benda gas balon menjadi mengembang.
H. Kesimpulan
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/titik-lebur es.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com
www.google.com
www.wikipedia.com
http://tek-chy1.blogspot.com/2011/10/laporanwujudpadatmenjadi gas.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com/2015/04/tugas-individu-praktikum-ipa-di-sd-pdgk_20.html
http://vievalavieda.blogspot.com/2015/06/laporan-praktikum-ipa-di-sd-modul-5-kp.html
Kesulitan yang dialami
Untuk mengerjakan modul ini waktunya sangat lah singkat dan bahan yang digunakan
sangatlah terbatas,dan modul ini banyak sekali kekurangan.
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.
LINDA
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
A. Tujuan
1. Slinki
4. Karet gelang
C. Dasar Teori
D. Cara Kerja
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah satu teman atau
anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan apa
gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b). Mengamati arah
getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang sedang
dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut ketika gelombang
berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui
pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian slinki
diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Menyebutkan
perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu ujungnya pada
tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang
sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?
E. Hasil Pengamatan
Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan
ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
F. Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain
dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat
kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat
gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian disebut
gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang diusik
secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang,dan juga
karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari
usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan diujung
kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang teman.Ternyata
hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada
saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah
dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
G. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
C. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang
tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan
bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.
D. Cara Kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan kerikil
diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati gelombang yang
terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak
yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh bergeser
(disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai
membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai gelombang
hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul
dan gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang panjangnya
150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut dengan slinki ujung
bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai membentuk
setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjajng gelombang,
bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.
E. Hasil pengamatan
Slinki digerakkan satu arah Batu setelah dimasuk ke air
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip
gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian
pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan kembali.
F. Pembahasaan
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan
sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang
berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat
dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang
pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
G. Kesimpulan
Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
1. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gombang
berlawanan arah.
2. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
GELOMBANG STASIONER
A. Tujuan
1. Mengamatigelombangstasioner
2. Menjelaskanpengertiangelombangstasioner
3. Menjelaskanhal-hal yang menimbulkangelombangstasioner
4. Menjelaskanpengaruhteganganterhadappanjanggelombang
B. AlatdanBahan
1. Catudaya
2. Pewaktuketikataubellistrik
3. Benangkasur, panjang 1,5 m
4. Bebangantung 75 gram, 100 gram, 125 gram
C. Dasar Teori
Gelombang Stasioner adalah perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi, cepat rambat, dan
amplitude yang sama besar tetapi merambat pada arah yang berlawanan. Sebagai contoh gelombang
tali yang diikat di salah satu ujungnya, lalu ujung yang lain kitaayunkan naik turun. Besar amplitudo
gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan nilai minimumnya. Titik yang
amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik dengan amplitudo minimum disebut
simpul.Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner
ujung bebas.Simpangan adalah semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titiknol).Besar
simpangan biasanya dinyatakan dengan y dan nilainya itu dapat positif dan negative bergantung pada
kedudukan titik y tersebut.Contoh sebuah simpangan positif adalah titik Q dengan besar simpangan y 1
sedangkan contoh simpangan negatifnya U dengan besar simpangan y 3.
Amplitudo adalah simpangan terbesar yang terdapat dalam suatu gelombang. Dalam teori gelombang
disebutkan bahwa dua gelombang dapat terpadu menjadi satu gelombang yang besar simpangan-
simpangannya samadengan penjumlahan simpangan-simpangan kedua gelombang itu
D. Cara Kerja
1. rangkai alat dan bahan (percobaan Melde).
2. Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik kearah katrol meja perlahan-lahan sampai timbul gelombang
stasioner pada tali. Amati gelombang stasioner tersebut, terlihat berjalankan?mengapa? terjadikah
perpaduan gelombang pada gelombang stasioner
3. Ukur panjang gelombang (λ1) pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100 gram. Hitunglah tegangan tali (T)
dengan 100 gram tersebut.
5. Hitupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali gelombang stasioner pada tali itu.
Ukur panjang gelombang (λ2) pada tali tersebut.
6. Matikan catu daya. Ganti atau tambah beban (T3) sehingga menjadi 125 gram. Hitung tegangan tali dengan
beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali gelombang stasioner padatali itu.
Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
8. Bandingkan panjang gelombang stasioner λ1, λ2, λ3. Bandingkan hubungan panjang gelombang dengan
tegangan tali.
E. HasilPengamatan
Pada saat rangkaian diuji coba/dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu bergetar naik turun. Hasil
pengamatan kami :
1. Panjang gelombang dengan beban 75 gram dan panjang tali 1,5 m menghasilkan banyak gelombang 1,5 λ 1
gelombanga tau tiga perut.
2. Panjang gelombang dengan beban 100 gram dan panjang tali 1, 5 m menghasilkan banyak gelombang 1λ2
gelombang atau dua perut.
3. Gelombang dengan beban 125 gram dan panjang tali 1, 5 m menghasilakan banyak gelombang 0,5λ 3
gelombang atau satu perut.
Untuk panjang gelombang dari 75 gram, 100 gram, 125 gram dan panjang tali 1, 5 m menghasilkan panjang
gelombang yaitu :
2𝑙
𝜆=
𝑛
2(1,5)
𝜆= = 3𝑚
1
2(1,5)
𝜆= = 1,5 𝑚
2
2(1,5)
𝜆= =1𝑚
3
F. JawabanPertanyaan
1. Jika sebuah batu dilemparkan kekolam, anda akan melihat gelombang berjalan dipermukaan air. Apakah yang
berjalan dipermukaan air seperti yang anda lihat ?jelaskan !
2. Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektro magnetik. Berdasarkan sifat gelombang itu,
apa yang dirambatkan oleh cahaya ?
3. Perhatikangambarberikut :
Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung yang lain dari tali diikatkan pada bang,
kemudian garputala digetarkan terus menerus. Gambarlah bentu gelombang yang terjadi pada tali tersebut.
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk menimbulkan gelombang ?
5. Pada setiap penambahan beban, anda memperoleh panjang gelombang yang berbeda panjangnya. Berubah
jugakah frekuensi gelombang itu ?jelaskan jawaban anda itu !
6. Dalam percobaan melde berlaku :
1 𝑇
𝑓= √
𝜆 𝜇
7. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada pewaktu ketik) dari hasil percobaan Melde yang
telah anda lakukan!
Jawaban:
1. Ketika batu di lempar kekolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air. Gelombang tersebut
merupakan gelombang transversal, karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, cahaya merambatkan partikel-partikel yang bermuatan
positif dan negative dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombang bergerak lurus ke semua arah.
3. Bentuk gelombang yang terbuat oleh tali yaitu :
4. Karena hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan daya
tertentu.
5. Ketika beban di tambah panjang gelombang di hasilakan berbeda, karena tegangan tali semangkin tegang
sehinga gelombang di hasilkan berbeda ketika beban belum di tambah. Untuk frekuensi yang di hasilkan
tetap atau sama tidak terjadi perubahan walaupun beban selalu di tambah atau di kurangin
6. Untuk frekuensi gelombang dalam percobaan Melde :
1 𝑇
𝑓= √
𝜆 𝜇
Diketahui :
a. m1 = 75 gram = 0,075 Kg
b. m2 = 100 gram = 0,1 kg
c. m3 = 125 gram = 0,125 kg
d. 𝑙 = 1,5 𝑚
Ditanya :𝑓 =?
Penyelesaian
1 𝑇
𝑓= √
𝜆 𝜇
T = m. g
𝑚
𝜇=
𝑙
𝑇 = 𝑚. 𝑔
Untuk massa m1
Cari dulu tegangan tali ( T) dan (µ )
𝑇 = 0,075 𝑘𝑔 𝑥 9,8 𝑚/𝑠2
𝑇 = 𝑚. 𝑔
𝑇 = 0,73 𝑁
𝑚
𝜇=
𝑙
0,075 𝑘𝑔
𝜇=
1,5 𝑚
𝜇 = 0,05 𝑘𝑔/𝑚
1 𝑇
𝑓= √
𝜆 𝜇
1 0,73
𝑓= √
3 0,05
1
𝑓 = √14,6
3
𝑓 = 0,33 𝑥 3, 82
𝑓 = 1,27 𝐻𝑧
Untuk m2
1 𝑇
𝑓= √
𝜆 𝜇
1 0,98
𝑓= √
1,5 0,06
1
𝑓= √16,3
1,5
1
𝑓= 𝑥 4,03
1,5
𝑓 = 2,68 𝐻𝑧 ≈ 3 𝐻𝑧
Untuk m3
1 𝑇
𝑓= √
𝜆 𝜇
1 1,225
𝑓= √
𝜆 0,08
1
𝑓 = √14,75
1
𝑓 = 1 𝑥 3,84
𝑓 = 3,84 𝐻𝑧 ~ 4 𝐻𝑧
G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan praktikum gelombang stasioner yaitu :
1. catudaya dipasang dengan tegangan 6 volt AC. Massa beban gantung yang digunakan 75 gram, 100
gram, dan125 gram. Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali
yaitu :
T = m/l = 0,075 kg/1,5 m= 0,05 N
T = m/l = 0,1 kg/1,5 m= 0,067 N
T = m/l = 0,125 kg/1,5 m= 0,08 N
2. pada saat catu daya dihudpkan/dinyalakan perwaktu detik digeser kearah kantrol meja secara
perlahan sampai timbul gelombang stasionerpadatali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat
berjalan, karena ada energi yang di hasilkan dari catu daya dan perpaduan gelombang pada
gelombang stasioner.
3. panjang gelombang dapat diukur pada tali, yaitu :
λ1 = 2l/n dengan n= 1,2,3 ...
λ1 = 2l/n = 2(1,5)/1 = 3 m
λ2 = 2l/n = 2(1,5)/2 = 1,5 m
λ3 = 2l/n = 2(1,5)/3 = 1 m
4. jadi perbandingan panjang gelombang λ1,λ2,λ3 = 3 : 1,5 : 1
5. dari hasil pengamatan kami dapatkan banyak gelombang 1,5λ1, 1λ2, 0,5λ3.
Artinya dapat membuktikan jika semakin tegang tali maka panjang gelombang semangkin kecil atau
pendek
H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum gelombang stasioner dapat di simpulkan bahwa cepat rambat dipengaruhi banyak
faktor termasuk tegangan tali dan panjang tali. Jika tegangan tali ditambah maka cepat rambat akan
bertambah atau berbanding lurus. Tetapi jika panjang tali ditambah maka cepat rambat akan berkurang
atau berbanding terbalik
GETARAN BENDA OLEH PEGAS
A. Tujuan
Mengukur periode dan frekuensi getaran Menyelidiki pengaruh
masa terhadap frekuensi
C. Dasar teori :
Getaran adalah gerakan relatif dari massa dan elastisitas benda yang berulang sendiri dalam
interval waktu tertentu. Sedangkan, Gerak Harmonik Sederhana adalah gerakan sebuah partikel atau
benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinusoidal (dapat dinyatakan dalam
bentuk sinus atau kosinus).Dalam gerak pada getaran pegas berlaku hukum Hooke yang menyatakan
hubungan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang
pegas Dx pada daerah elastis pegas. Pada daerah elastis, F sebanding dengan Dx. Hal ini dinyatakan
dalam bentuk persamaan :
F = k .Dx ..................................................................
Dengan,
Konstanta gaya pegas adalah suatu karakter dari suatu pegas yang menunjukkan perbandingan
besarnya gaya terhadap perbedaan panjang yang disebabkan oleh adanya pemberian gaya tersebut.
Satuan konstanta gaya pegas adalah N/m, dimensi konstanta pegas : [M][T ]-2
Pada waktu pegas ditarik dengan gaya F, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan
gaya yang menarik, akan tetapi arahnya berlawanan (Faksi = -Freaksi).
D. Cara kerja
1.Mengukur getaran benda oleh pegas
A. Gantungkan pegas pada statis. Gantungkan benda 100 gram di ujung bawah pegas tersebut.
B. Tarik benda kebawah sejauh kurang lebih 5cm, lalu lepaskan. Ukur waktu pegas tersebut
bergetar selama 20 getaran dengan menggunakan stopwatch
E. Hasil Pengamatan
F. Pertanyaan Jawaban
Jawab:
G. Pembahasan
Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktu getaran yang sama pula yaitu
20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun
dianggap sama. Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda, maka akan
menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda pula.
H. Kesimpulan
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh massa benda
GETARAN BAHAN BEBAN PADA AYUNAN ( BANDUL SEDERHANA )
A. Tujuan
Menghitung besarnya periode dan frekuensi pada bandul sederhana
C. Dasar teori
Gerak harmonic pada bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali dengan
panjang � dan membuat simpanan dengan sudut kecil. Gaya yang menyebabkan bandul keposisi
kesetimpangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan panjang busur adalah kesetimbangan gayanya.
Bila amplitude getaran tidak kecil namun tidak harmonik, sederhana, sehingga periode mengalami
ketergantungan pada amplitude dan dinyatakan dalam amplitude sudut.
D. Cara kerja
a. Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5m.
b. Tariklah beban dari kedudukan seimbang (0) dengan tangan kiri, sehingga menyimpang kira-kira
10 derajat (titik A)
E. Hasil pengamatan
F. Pertanyaan dan jawaban
Sebuah bandul diayunkan sehingga berayun dari A-B-C kembali lagi ke A danseterusnya.
Jika anda harus mengukur waktu ayunan bandul seperti diatas, bagaimana cara yang baik dalam
mengukur waktu ayunan tersebut?
Jawaban
Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan menggerakanbandul yang
lainnya.
Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang stopwatchsementara
tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan bersamaan tangan
G. Pembahasan
Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m. kemudian benda ditarik dari
kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnyadilepas
dan dihitung kembalinya ketitik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan
berulang-ulang dengan mengganti beban. Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu
60 gr dengan mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.
H. Kesimpulan
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhioleh
panjang tali.
BENDA BERGETAR SEBAGAI SUMBER BUNYI
A. Tujuan
C. Dasar Teori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Dalam rambatannya, getaran merambatkan energy
berupa energi getaran dan dalam getaran ini tidak diikut sertakan perpindahan partikel- pertikel
perantaranya. Jenis-jenis gelombang dapat dibedakan dalam beberapaa spek ,yaitu berdasarkan aspek
kebutuhan medium perambatannya, arah rambatannya, dan amplitudonya. Berdasarkan mediumnya,
gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik( g elombang yang memerlukan medium
perambatan) dan gelombang elektromagnetik ( gelombang yang tidak memerlukan medium
perambatan ). Berdasarkan arah rambatannya ,gelombang dibedakan menjadi 2 yaitu gelombang
transversal (gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarnya ) dan gelombang
longitudinal ( gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah rambatannya). Sedangkan
berdasarkan amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi gelombang berjalan( gelombang yang
memiliki amplitude tetap ) dan gelombang stasioner ( gelombang yang memiliki amplitude
berbeda dan merupakan hasil super posisi dari dua gelombang berjalan yang memiliki arah rambat
yang berbeda).
D. Cara kerja
Letakan mistarplstik di atas meja, dengan salah satu tepi menonjol 15 cm. getarkan ujungnya dengan
cara menarik ke atas, kemudian dilepas. Apakah mistar bergetar mengeluarkan bunyi?
Ulangilah langkah 1 dengan panjang mistar 10 cm, amatilah apakah mistar menimbulkan bunyi?
Lakukan panjang mistar menonjol 5 cm, 20 cm, dan 25 cm. Makah yang lebih cepat getarnya?
Berdasarkan percobaan tersebut apakan benda yang bergetar dapat menimbulkan bunyi
E. Hasil Pengamatan
F. Pertanyaan Jawaban
Jawaban
Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui perambatan udara.
G. Pembahasan
Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi bibir meja,
kemudian ujung mistar digetarkan dan dilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang
berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan yang lebihpanjang
lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.
H. Kesimpulan
A. Tujuan
1. Mengamati resonansi pada ayunan bandul
2. Menjelaskan syarat terjadinya resonansi
3. Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi
4. Menghitung cepat rambat bunyi udara
C. Dasar Teori
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lainyang bergetar dan
memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat darifrekuensi itu. Resonansi sangat
penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapatmenghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak
resonansi. Pada gitar terdapatkotak atau ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar
dipetik. Udara didalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan
olehsenar gitar, peristiwa ini disebut dengan resonansi, resonansi menghasilkan polagelombang
stasioner yang terdiri atas perut dan simpul gelombang dengan panjanggelombang tertentu. Pada saat
gelombang berdiri terjadi pada senar maka senar akan
bergetar pada tempatnya. Pada saat frekuensinya sama dengan frekuensi resonansi, hanya diperlukan
sedikit usaha untuk menghasilakan amplitudio besar. Hal inilahyang terjadi pada senar yang dipetik
D. Cara Kerja
Percobaan Resonansi Ayunan Bandul
1. Rangkaikan alat seperti gambar berikut. panjang bandul A dibuat sama panjangdengan
bandul B (30 cm) Bandul C dibuat lebih panjang daripada bandul A
2. Getarkan bandul A dengan cara menarik bandul A ke samping sejauh 5 cm tegak lurusbatang D
seperti paa gambar 6.17 berikut. Setelah ditarik kesamping kemudian lepaskan, biarkan bandul
berayun-ayun.
3. Amatilah bandul B dan Bandul C dalam waktu yang agak lama. Apakah bandul tersebut
beresonansi (ikut berayun). jika ada bandul manakah yang ikut beresonansi?
4. Getarkan lagi bandul A tersebut. Amati kecepatan getaran bandul A . makin lama gerak
bandul A, makin cepat atau makin lambat ? gerak bandul yang beresonansi makin cepat atau
makin lambatkah? Bandingkan kecepatan getaran kedua bandultersebut!
5. Berdasarkan hasil pengamatan pada langkah d di depan, bagaimanakah hubungan energi
getar bandul A dengan bandul yang beresonansi tersebut?
E. Hasil Pengamatan
3. Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 70C. Maka cepatrambat
bunyi pada tempat tersebut adalah
�
V = 331 x √
273
= 331 x 0,160128
= 53,062
G. Pembahasan
Resonansi Ayunan Bandul
Panjang bandul A dan B adalah 30 cm. Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan dengan cara menarik
ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul Bdan C berayun
(beresonansi). Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama
bandul A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat
pula resonansinya.
H. Kesimpulan
a. Resonansi Ayunan Bandul
1. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran bendayang
lain.
2. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkandengan
bunyi asalnya.
A. Tujuan
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengaran seseorang
C. DASAR TEORI
Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ yang
menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan
suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk
mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat didengar,
yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz.
D. CARA KERJA
a. Tutuplah matamu dengan sapu tangan
b. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan jarak antar
temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama
1m, kemudian 2m dan seterusnya.
c. Setelah siap, anda akan ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang memegang sendok
mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Dapatkah anda mendengar bunyi yang
dihasilkan? Dapatkah anda mendengar dengan lebih naik?
d. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas. Dapatkah anda
mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar dengan baik?
e. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan sepserti yang anda lakukan sebanyak
empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
f. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam table 6.1.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.1
F. PEMBAHASAN
Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan. Dua
orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m,3 m,6 m,9 m dan 12 m dikanan dan kiri
teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang sendok dan mangkuk memukulkan
benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel
diatas.
G. KESIMPULAN
Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak.
Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.
STRUKTUR DAN FUNGSI TELINGA
A. TUJUAN
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
B. DASAT TEORI
Setiap bagian telingga memiliki peran dan fungsi masing-masing.Telingga juga memilikireseptor
khusus untuk menyaring dan mengenali setiap bunyi yang berasal dari gendang telinga.
D. CARA KERJA
a. Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.
b. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari teling bagian luarsampai
telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak panah.
c. Kemudian masukkan dalam Tabel Pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.2
F. PEMBAHASAN
Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
G. KESIMPULAN
Telinga manusia terbagi menjadi 3 bagian yang meliputi bagian telinga luar mencakup daun telinga,
lubang telinga, kelenjar minyak dan gendang telinga. Bagian telinga tengah mencakup Tulang martil,
tulang landasan tulang sangurdi dan pembuluh eustachius. Sedangkan bagian telinga dalam mencakup
tingkap oval, labirin dan koklea atau rumah siput
MEKANISME TRANSMISI PENDENGARAN
A. TUJUAN
Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaransuara
dari suatu sumber bunyi.
C. DASAR TEORI
Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga kemudian terjadivibrasi
(getaran). getaran ini akan diteruskan menuju telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran
yakni martil, landasan, sanggurdi. Dari tulang sanggurdi getaran diteruskan melalui jendela oval
menuju koklea yang berisi cairan
D. CARA KERJA
a. Pelajari gambar transmisi pendengaran.
b. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yangn dilalui getaran suara,secara
berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar diatas.
E. HASIL PENGAMATAN
A. Gendang Pendengaran
Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan meneruskannya ke tulang-tulang
pendengaran (tulang martil, tulang landasan, tulang sanggundi dan saluran eustachius).
B. Tulang-tulang Pendengaran
Menerima getaran dari tulang – tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga bagiandalam.
C. Tingkap Oval
Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan meneruskannya ke koklea atautelinga bagian
dalam.
D. Koklea
Menerima getaran dari tingkap ovel sehingga cairan linfa ikut bergetar.
E. Cairan Limfa
Getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah getaran menjadi impuls dan
mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan menjadibunyi yang kita
dengar
N Bagian-BagianTelinga Peristiwa yang terjadi
o
1 GendangPendengaran Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran da
nmeneruskannya ketulang-tulang pendengaran (Tulang martil,
tulang landasan, tulang sangurdi dan saluran eustachius)
2 Tulang-tulang Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan
pendengaran meneruskannya ketelinga bagiand alam
3 Tingkap Oval Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan
meneruskannya ke koklea atau telinga bagian dalam
4 Koklea Menerima getaran dari tingkap oval sehingga cairan limfa ikut
bergetar
5 CairanLimfa Getaran cairan limfa menggerakkan sel reseptor sehingga dapat
mengubah getaran menjadi impuls dan mengirimkannya melalui
syaraf pendengaran ke otak untuk diinterpretasikan menjadi
bunyi
yang kita dengar
F. PERTANYAAN DAN JAWABAN
a Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
Jawab :
Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap gelombang getaran di udara dan
mengumpulkan menjadi getaran.
d. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?
Jawab:
Jawab:
2. Infeksi telinga tengah (otitis media) atau infeksi pada saluran telinga (otitis eksterna)
3. Infeksi saluran eustachius yang menghubungkan antara telinga tengah dan hidung.
G. PEMBAHASAN
Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga kemudian terjadi vibrasi
(getaran). getaran ini akan diteruskanmenujutelingatengahmelaluitulang-
tulangpendengaranyaknimartil, landasan, sanggurdi. Dari tulang sanggurdi getaran diteruskan
melalui jendela oval menuju koklea yang berisi cairan.
Selanjutnya getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerak yang berlawanan.
selain itu getaran akan diterima oleh sel-sel rambut (Fonoreseptor) di dalam organ corti. Getaran di
dalam cairan koklea akan menggetarkan membrane basiler. dan getaran ini juga akan menyebabkan
membrane tektorial ikut bergetar. getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang selanjutnya
dihantarkan saraf auditori menuju otak, sehingga kita dapat mendengar suara.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan, dapatdisimpulkan bahwa mekanisme atau prosesmendengar
adalah sebagai berikut:
Getaran suara→ Daun telinga → saluran telinga → Membran timpani →Maleus → inkus
→ Stapes → Tingkap oval →koklea (rumah siput) → sel-sel rambut →Membran tektorial
Kamajaya. (2007). Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas XII. Bandung: Grafindo Media PratamaRumanta, M.
(2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Prata Sejati Mandiri
Haslam, Andrew. (1997). Tubuh.Alih bahasa Esther S. Mandjani Quality Press, PO.Box 331,CPA 15418.
Jakarta
Augusta, R.Ristasa.(1995).Sistem Saraf, Hormon dan Alat Indera pada Hewan danManusia. Dirjen
Dikluspora, Jakarta.
Haslam, Andrew. (1997). Tubuh.Alih bahasa Esther S. Mandjani Quality Press, PO.Box331, CPA 15418.
Jakarta
Diharapkan modul praktikum ipa ini bisa berguna dan bermanfaat untuk kita semua dan
juga bisa menambah wawasan dan ilmu u
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7
OPTIK
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.
LINDA
PEMANTULAN CAHAYA
A. Tujuan
C. Dasar Teori
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermin cembung. Cermin
cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat
kerja dokter
D. Prosedur Percobaan
E. Hasil Pengamatan
Cermin Datar
Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)
NO i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
Cermin Cembung
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
1. Maya.
2. Sama tegak.
3. Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya
Cermin Cekung
Sifat bayangan yang dibentuk.
1. Maya
2. Sama banyak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan mulai dari pantulan cahaya melalui cermin datar, cembung dan
cekung kita dapat mengetahui apa saja sifat-sifat bayangan yang dihasilkan. Sifat bayangan yang dihasilkan dari
cermin datar yaitu maya, tegak, sama besar. Kemudian pada cermin datar, tinggi benda sama dengan tinggi
bayangan, jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan kecermin. Sifat cahaya yang dihasilkan dari cermin
cembung adalah maya, sama tegak, dan bayangan lebih kecil daripada bendanya. Sifat bayangan yang dihasilkan
dari cermin cekung adalah maya, sama banyak, dan bayangan lebih besar daripada bendanya.
PEMBIASAN CAHAYA
A. Tujuan
Mengamati pembelokan Cahaya
C. Landasan Teori
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang
berbeda kerapatan optiknya.Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu mendekati garis
normal dan menjauhi garis normal.Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan : 1) Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya; 2)
Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 900 ).
Hukum Snellius tentang pembiasan menyatakan bahwa:
1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium kurang rapat ke menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati
garis normal.
3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis
normal.
Snellius juga menyatakan hubungan antara sudut datang dan sudut bias yaitu:
“Dalam peristiwa pembiasan cahaya, perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalan konstan.
D. Prosedur Percobaan
1. Susunlah lampu senter, celah, balok kaca seperti pada gambar 7.4
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum dan sesudah
menembus balok kaca.
3. Gambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan sudut biasnya. Ukur besar
sudut datang dan sudut bias.
E. Hasil Pengamatan.
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pembiasan yakni sinar datang mengalami pembelokan sehingga
sudut datang berbeda dari sudut biasnya, pembelokan yang terjadi mendekati garis normal karena sinar datang
dari medium yang renggang ke medium yang lebih rapat.
DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI
A. Tujuan
Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan sifat-sifat cahaya.
C. Cara Kerja
1. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi.
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000 celah atau d=1/300 cm,
jika yang dipilih warna ,ungu, ukurlah jarak warna ungu yang dilihat di lampu TL, catat orde atau warna ungu
ke berapa dari lampu TL yang anda amati tersebut. Ukur jarak kisi ke lampu TL.
D. Hasil Pengamatan
E. Pembahasan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar
380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat
mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang
penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:
1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa
dan sifat optik fisis:
1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan,
penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih)
menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda
panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga
gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
F. Kesimpulan
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil halangan,
penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih)
menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda
panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga
gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada
bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang
tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
G. Pertanyaan Jawaban
1. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?
Jawaban:
1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin kecil
halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik
(putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna
dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar gelombang
didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda
fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
A. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung
C. DASAR TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu diantaranya
lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat
kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama
merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat
dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
a) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada layar terbentuk
bayangan yang paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda]
E. HASIL PENGAMATAN
1. LENSA CEMBUNG
2. CERMIN CEKUNG
F.PERTANYAAN JAWABAN
1.Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
2.Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan!
3.Tentukan jarak Fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan!
JAWABAN:
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bentuk permukaannya.
Lensa dibedakan menjadi dua macam, seperti yang kami gunakan pada percobaan ini, yakni lensa
cekung dan lensa cembung. Pada percobaan ini kami menyelidiki sifat dari bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung dan lensa cembung dan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan titik fokus
lensa.
Percobaan pertanda yakni pada lensa cekung, perlakuan yang dilakukan sebanyak tiga kali percobaan
dengan variasi jarak benda ke lensa (s) dimulai dari 3 m, 4 m dan 5 m. Berdasarkan pengamatan terlihat
bahwa semakin jauh jarak benda dengan lensa, maka jarak bayangan semakin dekat. Serta lensa
cekung tidak membentuk bayangan dibelakang lensa, melainkan di belakang lensa, sehingga sifat
bayangannya dikatakan bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Kemudian perlakuan kedua pada lensa
cembung, dengan cara yang sama pada lensa cekung. Hasil pengamatan yang diperoleh bahwa semakin
jauh jarak benda, maka sifat bayangan yang dibentuk semakin jauh. Sehingga sifat bayangan lensa
cembung yakni nyata, terbalik dan diperbesar.
H. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil dari analisis data serta pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Sifat pembiasan cahaya pada lensa gabungan adalah nyata,tegak dan diperbesar.
b. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung adalah maya, tegak dan diperbesar. Sedangkan
lensa cembung yaitu nyata, terbalik dan diperbesar.
c. Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus lensa adalah semakin jauh
jarak benda, maka jarak bayangnya semakin dekat dan jarak fokusnya relatif sama atau tetap
BINTIK BUTA
A. Tujuan
a. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta.
b. Menentukan jarak benda yang adda lihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta.
C. Dasar Teori
Pada retina mata, terdapat dua bintik buta yakni bintik kuning (fovea) dan bintik buta (blind spot).
Setiap mata kita memiliki bintik buta fungsional kecil seukuran kepala peniti. Di area kecil ini, di mana
saraf optik melewati permukaan retina, tidak ada fotoreseptor.
Karena tidak ada sel fotoreseptor yang mendeteksi cahaya, itu menciptakan titik buta. Tanpa sel
fotoreseptor, mata tidak dapat mengirim pesan apa pun tentang gambar ke otak, yang biasanya
menafsirkan gambar untuk kita.
Biasanya, titik buta tidak perlu dikhawatirkan. Itu terjadi secara alami dan memiliki tujuan. Namun, jika
seseorang merasa bahwa bintik buta semakin besar, atau jika memiliki bintik buta lain di bidang
penglihatan atau bintik buta mengambang, ini tidak normal, dan harus dievaluasi oleh dokter mata.
D. Cara Kerja :
A. Percobaan Bintik buta 1
Siapkan alat dan bahan, table pengamatan dan alat tulis
Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan.
Peganglahgambar yang tersedia dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata anda.
Pusatkan pandangan mata anda pada tanda positif (+) selanjutnya secara perlahan-lahan dekatkan
gambartersebut ke bagian mata anda dengan pandangan mata kanan anda tetap terfokus pada tanda
(+) tersebut.
Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam (•) pada gambar tersebut tampak dalam
pandangan mata anda?
E. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)
Dengan fokus pada tanda
Jarak Gambar A Keterangan
No positif (+) maka tanda
dari mata anda
bundaran hitam
1. 60 cm Tampak jelas
2. 30 cm Tampak jelas
3. 15 cm Tampak jelas
4. 6 cm Buram
Tanda (•) hampir tidak
5. 5 cm Buram, hampir tidak terlihat
terlihat oleh mata
6. 3 cm Tidak terlihat
F. Pertanyaan Jawaban
1) Pada percobaan bintik buta 1, mengapa tanda (•) menghilang dari pandangan anda pada jarak
tertentu?
Jawab :
Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke tanda (+), semakin dekat jarak fokus,
maka tanda (•) akan hilang.
2) Pada percobaan bintik buta 2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak menyatu? Pada
jarak berapa dari mata anda? Jelaskan?
Jawab :
Pada percobaaan 2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena fokus benda sangat
dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 5 cm kedua garis tersebut menyatu
G. Pembahasan
Pada percobaan 1, pada jarak 60 cm, fokus mata masih baik dan tanda (+) terlihat jelas. Jarak pandang
semakin dekat maka tanda (•) akan semakin hilang karena pandangan fokus ke tanda (+).
Pada percobaan 2 dengan jarak 60 cm pandangan masih baik dan tanda masih tampak jelas, setelah
jarak 5 cm garis akan tampak menyatu.
H. Kesimpulan
Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan tidak
tampak
IRIS ( PUPIL ) MATA
A. Tujuan
a. Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya redup dan terang.
b. Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang.
B. Alat dan Bahan
a. Lilin
b. Korek api
c. Senter
d. Kucing
e. Tabel pengamatan
f. Alat tulis
C. Dasar Teori
Pada retina mata, terdapat dua bintik buta yakni bintik kuning (fovea) dan bintik buta (blind spot).
Setiap mata kita memiliki bintik buta fungsional kecil seukuran kepala peniti. Di area kecil ini, di mana
saraf optik melewati permukaan retina, tidak ada fotoreseptor.
Karena tidak ada sel fotoreseptor yang mendeteksi cahaya, itu menciptakan titik buta. Tanpa sel
fotoreseptor, mata tidak dapat mengirim pesan apa pun tentang gambar ke otak, yang biasanya
menafsirkan gambar untuk kita.
Biasanya, titik buta tidak perlu dikhawatirkan. Itu terjadi secara alami dan memiliki tujuan. Namun, jika
seseorang merasa bahwa bintik buta semakin besar, atau jika memiliki bintik buta lain di bidang
penglihatan atau bintik buta mengambang, ini tidak normal, dan harus dievaluasi oleh dokter mata.
D. Cara Kerja
E. Hasil Pengamatan
F. Pertanyaan Jawaban
1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut, mana yang lebih besar, apakah pupil mata ketika lilin
dinyalakan ataukah ketika lilin dipadamkan? Jelaskan!
Jawab:
Pupil mata akan lebih besar ketika lilin dipadamkan, karena mata akan berakomodasi pada cahaya
gelap/kurang dengan memperbesar pupil.
G. Pembahasan
Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah lilin dipadamkan, pupil
menjadi membesar (mencembung).
H. Kesimpulan
Pupil memiliki kemampuan untuk membesar dan mengecil. Pupil akan membesar saat cahayanya
kurang (gelap), dan pupil akan mengecil saat cahaya yang terang.
2) Amati pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil pengamatan Anda.
3) Ambillah sebuah senter, kemudian sorotkan senter tersebut ke mata kucing! Coba Anda perhatikan
pupil mata kucing tersebut, baik bentuk maupun ukurannya. Selanjutnya gambarlah hasil
pengamatan Anda. Tuangkan setiap hasil pengamatan Anda dalam Tabel pada Lembar Kerja.
A. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup
Pertanyaan Jawaban
1) Dari hasil pengamatan Anda tersebut, bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika di dalam ruangan
yang agak gelap? Mengapa demikian? Jelaskan!
Jawab:
Bentuk pupil mata kucing di ruangan agak gelap masih terlihat normal, karena intensitas cahaya
yang tersedia cukup untuk melihat benda-benda.
2) Bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter? Jelaskan mengapa hal itu
terjadi?
Jawab:
Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat mengecil (memipih). Hal ini
dikarenakan cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak, sehingga untuk menguranginya dengan
cara memipihkan (menciutkan) pupilnya.
Pembahasan
Pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan pada keadaan gelap akan membesar
dan berbentuk bulat, sedangkan pada cahaya terang (disorot center) bentuknya akan mengecil dan
pipih
Kesimpulan
Bentuk pupil mata kucing mempunyai sama seperti pupil mata manusia, yaitu dapat membesar
(mencembung) pada cahaya gelap dan mengecil (memipih) pada cahaya terang.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. 1994. Fisika Dasar (Gelombang dan Optik). Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Tim Dosen Fisika ,2013, Penganta Optika, Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Fisika Universitas
negeri Yogyakarta.
Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah repernsi dan ilmu kita, serta bisa membantu untuk para
pembaca agar menambah wawasan tentang praktikum IPA, dan diharahpkan mahasiswa bisa melengkapi
kekurang makalah ini sehingga menjadi lebih baik lagi
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8
LISTRIK DAN MAGNET
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.
LINDA
Muatan Listrik
1. Tujuan
a. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
b. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
3. Dasar Teori
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupunelektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral,
jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk
muatan total yang netral atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat
lemah) buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.
4. Cara Kerja
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang terjadi?
6. Pertanyaan Jawaban
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
Jawaban :
a. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
b. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
c. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negative maka:
1) B bermuatan positif
2) C bermuatan negatif
3) D bermuatan positif
d. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
7. Pembahasan
Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
Ada muatan listrik.
Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
8. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.
Arus dan Tegangan Listrik
1. Tujuan :
a. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
b. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
3. Teori Dasar
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.
4. Cara Kerja
Susun 1, 2 sampai 3 buah baterai secara seri!
Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum menyala
periksalah penyebabnya.
Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Data Pengamatan
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √
2. Lempengan tembaga √ √
3. Lempengan seng √
4. Kayu √ √
5. Karet penghapus √ √
7. Kertas √ √
8. Tas plastic √ √
9. Air kran √ √
Jawaban:
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat
lemahnya arus listrik yang ada.
2. Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
I = VI = arus listrik (ampere)
i. R V = tegangan listrik (volt)
R = VR = hambatan listrik (ohm)
ii. I
V = I.R
4. Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun
secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu redup.
5. A. arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
B. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya
aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
7. Pembahasan
Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu
tetap menyala.
Gambar 8.8
Saklar ditutup lampu tidak menyala
Gambar 8.9
Lampu menyala redup
karena arus tidak terlalu besar
Gambar 8.10
Lampu menyala lebih terang karena jumlah
baterai lebih banyak
2. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merangkai alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)
2. Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.
a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
3. Membuka saklar S, letakkan pa a ujung termometer pa a lilitan ka at atat
skala ang itunjukkan termometer ( C)
4. enutup saklar , kemu ian setelah menit men atat skala ang itunjukkan
termometer ( C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?
3. HASIL PENGAMATAN
1.
4. ANALISA DATA
1. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik.
2. Setelah dua menit diletakkan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul korek api itu
ikut panas dan bias terbakar.
5. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu karena adanya
aliran listrik yang mengalir pada lilitan kawat.
5. PERTANYAAN JAWABAN
1) Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika
listrik?
Jawab: Perubahan energi yang terjadi saat menggunakan setrika adalah
perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
2) Dua buah batrai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tahanan 2 Ohm. Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi yang digunakan selama 1 menit
Jawab:
Diketahui:
V = 1,5 V + 1,5 V = 3V
R = 0,5 x = 1 Ohm (Ω)
t = 1 menit = 60 detik
a) Kuat arus yang mengalir
I = V / (r + R) = 3 / (1+ 2)
I=3/3
I=1A
W = 180 Joule
6. PEMBAHASAN
a) Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang
7. KESIMPULAN
Energi listrik dapat diubah menjadi panas. Hal tersebut ditunjukkan oleh
perbedaan suhu ketika saklar dibuka dan di tutup. Ketika saklar ditutup
terdapat peningkatan suhu dari 36OC menjadi 74OC hal tersebut terbukti
dengan terbakarnya korek api ketika saklar ditutup.
PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET
A. TUJUAN
Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi.
C. LANDASAN TEORI
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa
(sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak
zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet.
Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang
sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki
dua kutub.Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang
tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang rendah oleh magnet.
CARA KERJA
1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara
perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu.
5. Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.
DATA PENGAMATAN
PEMBAHASAN
A. TUJUAN
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Kabel secukupnya
2. Baterai 1,5 volt 4 buah
3. Bola lampu 2,5 volt-3,6 volt / 0,007 A
4. Kompas
5. Kumparan tipis
C. LANDASAN TEORI
Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan
yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat,
namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya
pada serbuk besi.
Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub
selatan magnet.
Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya
magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.
Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik
yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat
menunjukkan medan magnetik yang lemah.
Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted. Arah arus listrik ditunjukkan dengan
ibu jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan. Medan magnetik
yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan
medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan
bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet
memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya
segera hilang.
Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena
setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan diperkuat oleh lilitan
lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya
semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang .dialiri arus
listrik.
Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan
genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus pada
kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari.
D. CARA KERJA
1. Susunlah peralatan seperti seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan saklar S
terbuka, letakan penghantar atas kompas pada posisi sejajar.
x
2. Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus mengalir jika
lampu menyala).
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang? (ke kiri atau ke kanan)? Jelaskan!
3. Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik melalui
penghantar dengan menutup saklar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang?
4. Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!
5. Lakukan langkah (1), (2), (3) tetapi dengan memakai 4 baterai yang dirangkai seri. Dan
berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan dibawah ini.
E. HASIL PENGAMATAN
1 Seri 2 baterai √ √
2 Seri 2 baterai √ √ √
Seri 2 baterai
(polaritas
baterai
3 dibalik) √ √
4 Seri 4 baterai √ √
5 Seri 4 baterai √ √ √
F. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih besar/lebih
kecil? Jelaskan!
Jawab : Penyimpangan jarum kompas lebih besar jika menggunakan 4 baterai, karena
arus listrik juga cukup besar. Sehingga gaya magnetik yang ditimbulkan makin besar
pula.
2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, apakah
induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawab : Jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka induksi magnet
(B) titik besar karena arus listrik menghasilkan medan magnetik dan medan magnetik
melakukan gaya pada arus listrik.
Makin cepat medan magnetik berubah, makin besar juga induksinya.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet!
Jawab : Makin besar arus dan makin dekat dengannya arus itu, maka makin kuat
medan magnetiknya dan gaya pada arus listrik dalam medan magnetik sama dengan
besar gaya pada elemen arus (I) sepanjang A1 ketika berada dalam medan magnetik.
4. a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, bagaimana
penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas, bagaimana
penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil). Jelaskan!
Jawab :
a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas, maka
penyimpangan jarum lebih besar kaena makin dekat jarak benda ke magnet, maka
makin kuat gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarumj kompas, maka
penyimpangan jarum lebih kecil karena makin jauh jarak benda ke magnet, maka makin
lemah gaya yang ditimbulkan.
5. Dari jawaban perntanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B) dengan
jarak antara kompas ke penghantar.
Jawab : Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas ke penghantar
makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin kuat gaya induksi magnet dan makin
jauh jarak benda ke magnet, maka makin lemah induksi magnetnya.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data di atas, pada penggunaan 2 baterai dalam keadaan saklar (S)
terbuka, kami letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar kemudian kami
alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar (S), ternyata jarum
kompas menyimpang ke kanan. Kemudian kami membuka saklar (S) dan membalik
polaritas baterai, kemudian mengalirkan arus listrik melalui penghantar dengan menutup
saklar (S) dan ternyata jarum kompas menyimpang karena ada arus listrik yang mengalir.
Langkah terakhir, batu baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata jarum kompas
mengalami penyimpangan yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa makin besar
aliran listrik, makin besar pula gaya magnet yang terjadi.
H. KESIMPULAN
A. TUJUAN
Untuk menjelaskan tentang sifat-sifat magnet.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Magnet batang 2 buah.
2. Statis.
3. Benang secukupnya.
4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (besi, aluminium, kaca, dan seng).
C. LANDASAN TEORI
Kata magnet sendiri berasal dari bahasa Yunani magnesia yang memiliki artis batu
Magenisia. Umumnya Magnesia adalah nama sebuah wilayah yang ada du Yunani yang
pada saat ini bernama Manisa. Di mana di wilayah tersebut batu magnet pertama kali
ditemukan. Batu magnet pertama yang ditemukan merupakan magnet tetap atau magnet
alam. Dan saat ini magnet yang ada di pasaran kebanyakan adalah magnet buatan.
Magnet sendiri merupakan sebuah benda yang dapat menarik benda di sekitarnya dan
setiap magnet pastinya memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda
untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya.
1. Magnet dapat menarik benda
Sifat magnet yang pertama adalah magnet dapat menarik benda lain yang berasal dari
bahan logam. Akan tetapi tidak semua logam dapat ditarik oleh magnet. Bahan logam
yang memiliki daya tarik yang tinggi oleh magnet dalah besi dan juga baja.
2. Medan magnet membentuk gaya magnet
Tahukah Anda bahwa gaya magnet tidak hanya berada di kutub-kutubnya. Akan tetapi
gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah yang di sekitar magnet yang memiliki
gaya magnet disebut juga medan magnet.
3. Magnet memiliki dua kutub
Sifat-sifat magnet selanjutnya adalah magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan
kutub selatan.
4. Kutub magnet tidak sesama tarik menarik dan sesama akan menolak
Sama halnya dengan gaya listrik, gaya magnet juga berupa tarikan dan tolakan. Jika
kutub yang sama didekatkan maka akan saling tolak-menolak dan jika kutub yang
berbeda yaitu utara dan selatan di didekatkan maka akan saling tarik menarik.
5. Sifat magnet dapat hilang
Sifat-sifat magnet juga akan menghilang atau melemah karena beberapa penyebab,
seperti terbakar, jatuh secara terus menerus dan lainnya.
D. CARA KERJA
1. Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang
yang tersedia.
2. Gantungkanlah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis.
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang pada kutub selatan magnet batang
yang di gantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang
digantung.
4. Dekatkan kutub utara magnet yang di pegang pada kutub selatan magnet batang yang
digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada magnet batang yang
digantung.
5. Dengan cara yang lama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara
magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi.
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.
Amati apa yang terjadi.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan menjauhi magnet
yang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet batang
yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi magnet batang yang digantung
menjadi magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, apabila kutub selatan magnet yang dipegang ke
kutub selatan magnet batang yang digantung maka perlahan-lahan dan terjadi adalah magnet
batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya kami dekatkan kutub
selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung. Ternyata magnet
batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang. Jika dengan cara lama didekatkan
kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup utara magnet yang digantung, maka kedua
kutub akan tarik menarik. Terakhir kami dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada
kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang digantung mendekati magnet yang
dipegang.
H. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah magnet selalu mempunyai 2 kutub
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang sejenis apabila didekatkan akan saling
tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis apabila didekatkan akan tarik-
menarik.
CARA MEMBUAT MAGNET
A.TUJUAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet induksi.
C. DASAR TEORI
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang memiliki sifat
khusus. Magnet sering diartikan sebagai benda dengan gejala dan sifat dapat memengaruhi
bahan tertentu yang berada di sekitarnya. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu utara (N)
dan selatan (S). Kutub magnet adalah daerah yang berada pada ujung-ujung magnet, dengan
kekuatan magnet paling besar..
D. CARA KERJA
Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara, yaitu dengan cara gesekan,
elektromagnetik, dan dara magnet induksi
E. Hasil Pengamatan
1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu kutub magnet)
a. Berdasarkan rangkaian di atas, ternyata paku tidak bias menjadi magnet karena saklar
dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
b. Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet kaena saklar telah tertutup
sehingga arus listrik dapat mengalir.
c. Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku
makin kecil karena jumlah lilitan kumparan berkurang, sehingga arus listrik juga ikut
berkurang.
d. Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku
makin besar karena jumlah lilitan kumparan bertambah banyak, sehingga arus listrik
juga bertambah kuat.
a. Kami pegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain
menjadi pusat bumi.
b. Kami dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang, ternyata klip
tepat di ujung tadi melekat/menempel pada magnet batang.
c. Lalu kami dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama, ternyata
klip kedua menempel pada klip pertama.
d. Selanjutnya kami dekatkan lagi sebuah klip ketiga di ujung klip kedua,ternyata klip
ketiga menempel di ujung klip kedua, serta klip ke empat dapat menempel pada ujung
klip ketiga.
F. Jawaban pertanyaan
Jawaban:
1. Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan
cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan
semakin kuat sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat menimbulkanmedan magnet.
Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat
kemagnetannya akan hilang.Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada
magnet dapat menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda
magnetis lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
1. Jarak magnet terhadap benda magnetik.
2. Besar kecilnya arus listrik.
3. Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
4. Waktu; lama tidaknya gesekan.
5. Jumlah lilitan kumparan.
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik adalah :
Makin banyak jum;lah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir
sehingga kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan
sangat mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.
G. PEMBAHASAN
Magnet sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni magnet alam dan magnet buatan. Magnet
alam adalah magnet yang terbentuk dari adanya proses alam, tanpa adanya campur tangan
manusia.
Sedangkan, magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia dengan menggunakan
benda yang mengandung unsur magnetik. Magnet buatan sendiri terbagi lagi menjadi dua
jenis, magnet buatan bersifat permanen (tetap) dan sementara.
Magnet permanen adalah magnet yang sifat kemagnetannya akan tetap dan tidak mudah
hilang. Sebaliknya, magnet sementara adalah magnet yang sifat kemagnetannya hanya
sementara atau tidak tetap.
Magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Kekuatan
magnet dalam menarik benda-benda tertentunya disebut dengan gaya magnet. Magnet bisa
berbentuk huruf U, silinder, batang, jarum, keping hingga ladam (tapal kuda).
H. KESIMPULAN
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang memiliki sifat
khusus. Setiap magnet mempunyai sifat kemagnetan. Sifat kemagnetan adalah kemampuan
benda dalam menarik benda-benda lain di sekitarnya.
DAFTAR FUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT.
Gramedia.
https://www.berpendidikan.com/2015/10/pengertian-dan-rumus-energi-listrik-
beserta-satuannya.html. Diakses pada hari Selasa, 17 November 2020.
Rumanta, dkk (2019). Praktikum IPA di SD . Modul 8 .Tangerang: UT
Saktiyono (2004). IPA LISTRIK 2, Esis
Sulistyanto, Heri. Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 SD/MI. Buku Sekolah
Elektronik (BSE). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kesulitan yang di alami:
Sulit menemukan bahan praktik
Saran dan masukan:
Semoga apa yang ada di laporan praktikum ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan supaya
bisa menjadi bahan referensi untuk kita semua
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 9
BUMI DAN ALAM SEMESTA
LINDA
NIM: 858149508
UPBJJ UT PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : LINDA
NIM/ID Lainnya : 858149508
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : SDN 3 MARA’AN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.
LINDA
UDARA DAN BATUAN
A. Tujuan
C. Dasar teori
Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang kering
mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan
elemen senyawa gas dan partikel dalam udara dapat berubah-ubah sesuai dengan ketinggian dari
permukaan tanah. Demikian juga massanya dapat berkurang seiring dengan ketinggian yang ada.
Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, apabila melewati batas gravitasi
bumi maka udara menjadi hampa sama sekali.
D. Cara Kerja 1
1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Letakan kedua lilin di atas meja, dan berilah jarak antar lilin sekitar 30 cm
3. Nyalakan kedua lilin tersebut
4. Tutup salah satu lilin dengan gelas
5. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat perubahan yang
terjadi
6. Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas
7. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati
8. Masukan data pengamatan pada tabel yang tersedia
9. Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan
Cara kerja
G. Pembahasan
Semakin kecil ukuran gelas yang digunakan maka semakin cepat nyala lilin akan padam, dan semakin
besar ukuran gelas yang digunakan untuk menutup lilin maka waktu yang digunakan pun lumayan lama
untuk lilin bisa padam. Dari percobaan di atas maka diperoleh rata rata waktu ketika lilin dinyalakan
kemudian ditutup gelas dan lilin itu padam sampai 5 kali percobaan membutuhkan waktu yang
bervariasi tergantung dengan besar-kecilnya gelas yang digunakan untuk menutup lilin, ini
menunjukkan bahwa dalam pembakaran memerlukan udara. Sementara lilin yang tidak ditutup gelas
akan tetap menyala namun pada lilin yang ditutup gelas hanya sesaat saja menyala kemudian langsung
padam karena di dalam gelas hampa udara/tidak ada oksigen.
H. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam ketika berada di tempat hampa
udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat terbuka akan terus menyala di sebabkan
oleh adanya udara disekitar lilin tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa nyala lilin tidak bisa dipisahkan
dari udara yang ada disekitarnya.
C. Udara sebagai sumber bunyi
A. Tujuan
1. Balon
2. Selongsong balpoint plastik dan logam
3. Gulungan kawat
4. Pita perekat ( solatif )
5. Gunting
C. Dasar Teori
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata,
tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang
menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi
bagi makhluk hidup.
Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari
permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat
dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka
udara akan hampa sama sekali.
Apabila makhluk hidup bernapas, kandungan oksigen berkurang, sementara kandungan karbon
dioksida bertambah. Ketika tumbuhan menjalani sistem fotosintesa, oksigen kembali dibebaskan.
D. Cara Kerja
1. Tiuplah balon smpai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan karet
2. isolasi selongsong balpoint dengan balon
3. sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi, aturlah jaraknya
sekitar 1,5 meter
4.masukan kawat ke dalam selongsong balpoint
5. tariklah pangkal selongsong balpoint sampai ujung bentangan kawat
6. bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan udara dari balon
7. amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupnya dilepas
8. tanpa menggunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan
9. Amatilah gerak balon
10. untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket, buatlah variasi
besarnya balon.
E. Hasil Pengamatan
Balon mengelami perubahan bentuk, dari yang semula kecil menjadi besarkarena berisi udara dari hasil
meniup. Balon yang dilepas ikatannya bergerak menuju ujung tali dalam waktu 16 detik. Sampai di
ujung, balon menjadi kempis Ketika selongsong bolpoin diganti dengan yang terbuat dari logam,
balon bergerak lambat.Pembahasan:Balon yang mengalami perubahan bentuk ketika sebelum dan
sesudah ditiup,karena udara yang dihembuskan dapat memenuhi ruangan seisi balon,
sehingga balon menjadi mengembung. Bergeraknya balon dari ujung menuju ujung,karena dorongan
yang dikeluarkan oleh angin di dalam balon. Tekanan udara didalam balon lebih tinggi dari tekanan
udara di luar balon. Hal tersebut dapatdirasakan dari keras lemahnya balon yang sudah ditiup udara.
Semakin keras balon yang berisi udara, semakin besar tekanannya. Ketika ikatan balon dilepas,udara
bergerak keluar (tekanan rendah), sehingga mendorong balon bergerak kedepan. Karena udara di
dalam balon sudah habis, maka sampai di ujung tali balon menjadi kempis. Balon bergerak lebih
lambat ketika selongsong bolpoindiganti dengan yang terbuat dari logam. Hal tersebut karena logam
lebih beratdari selongsong plastik.Kesimpulan:Udara dapat menjadi energi untuk menggerakkan benda.
1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
Jawab :
Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara (hampa udara)
sehingga membuat lilin padam.
3. Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat yang bertekanan
tinggi ke tempat yang bertekanan rendah
Jawab :
Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah, hal ini dibuktikan
dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat
bertekanan rendah.
Balon yang mengalami perubahan bentuk ketika sebelum dan sesudah ditiup,karena udara yang
dihembuskan dapat memenuhi ruangan seisi balon,
sehingga balon menjadi mengembung. Bergeraknya balon dari ujung menuju ujung,karena dorongan
yang dikeluarkan oleh angin di dalam balon. Tekanan udara didalam balon lebih tinggi dari tekanan
udara di luar balon. Hal tersebut dapatdirasakan dari keras lemahnya balon yang sudah ditiup udara.
Semakin keras balon yang berisi udara, semakin besar tekanannya. Ketika ikatan balon dilepas,udara
bergerak keluar (tekanan rendah), sehingga mendorong balon bergerak kedepan. Karena udara di
dalam balon sudah habis, maka sampai di ujung tali balon menjadi kempis. Balon bergerak lebih
lambat ketika selongsong bolpoin diganti dengan yang terbuat dari logam. Hal tersebut karena logam
lebih beratdari selongsong plastik
H. Kesimpulan
A. Tujuan
Mengklasifikasikan batuan
C. Dasar Teori
Batu adalah benda alam yang tersusun atas kumpulan mineral penyusun kerak bumi yang menyatu
secara padat maupun yang berserakan. Pembentukan batu merupakan hasil proses alam. Di dalam
batu dapat terkandung satu atau beberapa jenis mineral. [1] Batu dapat terbentuk melalui
proses kristalisasi magma, sedimentasi, maupun metamorfisme. Dari proses pembentukan tersebut,
jenis batu dibedakan menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf
D. Cara Kerja
Ambilah beberapa batuan, cucilah dengan iar sebersih mungkin. Amatilah dengan warna dan
baunya.
Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik dan dipukul dengan palu untuk melihat keras
tidaknya batuan.
Timbanglah masa batuan dengan neraca, catat dalam lembar pengamatan.
Ukur volume batuan dengan cara memasukkan batuan ke dalam gelas yang berisi air tidak
penuh. Catat volume air sebelum batuan dimasukkan dan catat volume air setelah ada batuan.
Selisih antara batuan, catatlah dalam lembar pengamatan.
Hitunglah massa jenis batuan tersebut.
E. Hasil pengamatan
F. Pertanyaan
1.Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab :
Jenis-Jenis Batuan
a. Batuan beku : batu apung, granit, obsidian, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu gamping, breksi, batu pasir, batu serpih
c. Batuan metamorf : batu pualam, batu sabak
3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan!
Jawab :
Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain karena ada proses metamorfisme yaitu
berubahnya satu jenis batuan menjadi batuan lain karena pengaruh panas/ temperature tinggi,
tekanan besar dan perubahan kimia.
Karakteristik Batuan
A. Cara Kerja
Reaksi Batuan
No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*
1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)
2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis
Cara Kerja
Klasifikasi Batuan
Cara Kerja
Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di laboratorium sekolah
Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal batuannya, apakah batuan
beku, batuan sedimen, batuan metamorf atau mineral.
Catatlah dalam table.
Klasifikasi Batu
Klasifikasi Batu
Pertanyaan
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
b. Pengendapan (sedimentasi)
3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan!
Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme yaitu berubahnya
jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh panas/temperatur tinggi, tekanan besar dan
perubahan kimia.
G. Pembahasan
Batuan ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku
terbentuk karena magma/lava yang mengalami pendinginan. Contoh batuan beku adalah :
1. Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau merah jambu dan berfungsi
sebagai bahan bangunan.
2. Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut juga batu kaca, dahulu digunakan
manusia purba untuk membuat ujung tombak/pisau.
3. Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran butiran halus.
4. Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan
.
Kemudian contoh batuan sedimen atau endapan antara lain :
1. Batu konglomerat dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan kerikil bulat yang direkatkan oleh
lempung, pasir/gamping (kapur).
2. Batu breksi dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan batu kerikil bertepi tajam yang juga direkatkan
oleh lempung, pasir, gamping/kapur.
3. Batu gamping/kapur dengan ciri ciri warnanya beranekaragam yaitu dari putih sampai merah, coklat
dan bersifat agak lunak, berfungsi sebagai bahan baku dalam pembuatan baja, gelas dan semen.
4. Batu pasir dengan ciri ciri terbentuk dari butiran butiran kecil berupa kuarsa warnanya bervariasi
mulai dari kuning, coklat, merah jambu, hingga merah.
5. Batu serpih dengan ciri ciri berbutir paling halus, permukaan licin dan mudah dibelah dan berwarna
biru atau abu abu tua.
Batuan metamorf /malihan terdiri dari :
1. Batu Sabak dengan ciri ciri terdapat butiran halus mirip serat kayu, mudah terbelah disebut juga
dengan batu tulis dan digunakan sebagai bahan bangunan
2. Batu marmer/pualam dengan ciri ciri terdiri dari batuan batuan mineral yang mengandung kalsium
karbonat, mengkilap dan digunakan untuk membuat patung, untuk pelapis dinding, meja dan lantai
H. Kesimpulan
Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 5 macam yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami pendinginan
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar laut/danau
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi sehingga mencair dan
berubah bentuk
ALAM SEMESTA
Panas Matahari
A. Tujuan
a. 2 bauh tempet air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember)
b. Termometer plastik transparan.
c. Stopwatch
d. Luksmeter
C. Teori Dasar
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu : konduksi.
Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas dari
dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa. Dalam proses radiasi energi yang dibawa
adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada
peristiwa radiasi, panas memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas
suatu benda tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas
yang dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya makin tinggi.
D. Cara kerja
a. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
b. Ukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) terbut, catatlah dalam lembar pengamatan.
c. Tempatkan kedua tempat air tersebut dibawah sinar matahari langsung.
d. Tempatkan lempeng plastik transparan diatas salahsatu tempat air dengan jarak sekitar 10 cm dari
permukaan air dalam tempat air.
e. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap matahari.
f. Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit selama 10 kali
pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan.
g. Bila ada luks meter, amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari tepat diatas permukaan air
setiap 30 menit. Catatlah dalam lembar pengamatan
E.Hasil Pengamatan
1) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerima panas dan cahaya matahari sampai di
permukaan bumi?
2) Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan
3) Dari percobaan diatas, apakah pengaruh platik transparan terhadap penerimaan panas?
Jawaban
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dari cahaya mataharike bumi adalah
sebagai berikut:
Adanya awan yang menghalangi cahaya matahari
- Berubahnya cuaca secara tiba-tiba
- Adanya bayang-bayang dari pepohonan
- Bergesarnya arah matahari sehingga membuat percobaan harus berpindah ketempat lain
2) Matahari dapat di sebut sebagai sumber utama panas di bumi sebab panas matahari di butuhkan
seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, misalnya tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk
membantu proses fotosentesis, sedangkan manusia dan hewan memerlukan cahaya matahari salah
satunya sebagai penghangat atau penerang waktu di siang hari.
3) Pengaruh plastik tersebut terhadap penerima panas adalah sebagai penghambat atau penghalang
cahaya matahari yang jatuh ke permukaan air.
G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas diketahui bahwa air dalam baskom yang tanpa penghalang memiliki
peningkatan yang cukup signifikan terhadap temperatur dalam air tersebut, sedangkan air dalam
baskom yang terhalang oleh plastik transparan juga memiliki perubahan temperatur pada air hanya
saja tidak terlalu signifikan perubahan yang dialami. Adapun tinggi air yang berubah disebabkan oleh
memuainya air tersebut karena disebabkan oleh panas sinar matahari.
Pada percobaan keempat hingga keenam terjadi penurunan pada suhu air di dalam baskom
disebabkan oleh keadaan sinar matahari yang tertutup oleh awan sehingga terlihat mendung seperti
halnya ingin turun hujan. Percobaan ketujuh hingga kesepuluh dilakukan pada waktu siang hari ketika
matahari sudah condong kearah barat, oleh sebab itu lah baskom yang berisi air dipindahkan berkali-
kali agar selalu terkena sinar matahari. Selain tertutup awan sinar matahari juga terhalang oleh
pepohonan atau bayangan rumah sehingga baskom yang berisi air mesti dipindahkan ke sisi yang
lainnya.
H. Kesimpulan
Dari penelitian dan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa suhu pada suatu permukaan air akan
mendapatkan dampaknya ketika terkena sinar matahari secara langsung, namun justru sebaliknya
apabila ada suatu benda yang menghalangi sinar matahari maka dampak yang ditimbulkan oleh
permukaan air tersebut tidak terasa secara signifikan. Jadi adanya suatu benda akan sangat
berpengaruh terhadap terpaan sinar matahari pada permukaan bumi ini.
Gerhana
A. Tujuan
Membuktikan terjadinya gerhana
C. Dasar Teori
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,[1] sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu
melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer
dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
D. Cara Kerja
a. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik sebagai globe
(bumi)
b. Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi diurutkan dan tegak
dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan diikatkan pada statis berkawat runcing.
c. Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
d. Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
e. Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan bola ping pong.
Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan bulan
berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis
lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-sinar matahari akan
tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-bayang. Hal inilah yang menyebabkan terjaidnya
gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi pada garis lurus dimana bulan berada di antara
matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana
matahari terjadi pada siang hari.
E. Hasil Pengamatan
Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh bola pingpong.
Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola pingpong. Saat bola pingpong
digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang ada pada bola tenis akan tampak berubah-
ubah.
F. Pertanyaan jawaban
Jawaban :
1) Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit lainnya.
2) Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan berada pada atau dekat fase baru
dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh
bulan. Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan
bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.
3) Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti. Penumbra
adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.
G. Pembahasan
Gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah umbra dan warna
bulan menjadi merah merata.
Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sedangkan
sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian
sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat
terlihat dengan warna yang suram.
H. Kesimpulan
Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Eksperimen yang dilakukan menggambarkan proses
terjadinya gerhana matahari. Cahaya seter diumpamakan sbagai sinar matahari, bola pingpong sebagai
bulan, dan bola tenis. Saat gerhana matahati, bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga
sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutup oleh bulan. Terdapat empat jenis gerhana
matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan
gerhana matahari hibrida.
Daftar Pustaka
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.
Kamajaya. (2007). Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas XII. Bandung: Grafindo MediaPratama
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Prata Sejati Mandiri
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-bumi-dan-alam-semesta.html
Kesulitan yang di alami:
Sulit menemukan bahan praktik
Saran dan masukan:
Semoga apa yang ada di laporan praktikum ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan supaya
bisa menjadi bahan referensi untuk kita semua