Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA


(Modul 1 dan Modul 2)

ANDINI KUSUMA DEWI


857219404

UPBJJ PONDOK AREN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Andini Kusuma Dewi


NIM : 857219404
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Nama Sekolah : SDIT Asy – Syukriyyah Tangerang

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Edwin Setiaji, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 22002125
Instansi Asal : Universitas Terbuka
Nomor Hp : 085887294465
Alamat Email : -
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Andini Kusuma Dewi


NIM : 857219404
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tangerang, 5 Mei 2022


Yang membuat pernyataan

Andini Kusuma Dewi


LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

NAMA : ANDINI KUSUMA DEWI


NIM : 857219404
UPJJ : PONDOK AREN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI – CIRI MAKHLUK HIDUP

1. Ciri – Ciri Umum Makhluk Hidup

a. Tujuan
Mengamati cirri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

b. Alat dan Bahan


1) Alat-alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar.

c. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri makhluk hidup yang
membedakannya dari makhluk tak hidup adalah kemampuan dalam berkembang biak,
menerima dan merespon tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan
dan air, melakukan pernapasan.Walaupun tumbuhan dan hewan sama-sama mahluk hidup tetapi
ada beberapa perbedaan mendasar dalam ciri-cirinya.

d. Cara Kerja
1) Siapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan (gunakan Tabel 1.1 di bagian
akhir modul ini).
2) Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal anda, seperti kebun, sawah,
hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda.
3) Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang anda kenal
nama dan jenisnya (minimal nama daerahnya)
4) Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5) Amatilah cirri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan
cermat.
6) Bubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan cirri-ciri yang anda amati pada Tabel. 1.1 dalam
Lembar Kerja yang disediakan di bagian akhir modul ini.
e. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1.
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Ciri-ciri Makhluk Hidup *)


No. Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1. Sri Rejeki (Aglaonema) √ √ √ √ √
2. Ceplukan (Physalis angulate) √ √ √ √ √
Phiodendron (Philodendron epipremnum
3. √ √ √ √ √
aureum )
4. Bunga Telang (Clitoria ternatea) √ √ √ √ √
5. Sirih Gading (Epipremnum aureum) √ √ √ √ √
6. Kura-kura (Testudines) √ √ √ √ √
7. Kelinci (Oryctolagus cuniculus) √ √ √ √ √
8. Ikan cupang ( Betta sp. ) √ √ √ √ √
9. Hamster (Cricetinae ) √ √ √ √ √
10. Kambing (Capra aegagrus hircus) √ √ √ √ √

* Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang.

f. Pembahasan
Makhluk hidup diantaranya tumbuhan, hewan dan manusia. Dinamakan makhluk hidup
karena memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernapas,
memerlukan makanan, tumbuh dan berkembang.

1) Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang


Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak, yang dimaksud gerak
adalah perubahan posisi suatu makhluk hidup terhadap suatu acuan tertentu. Manusia,
hewan, dan tumbuhan bisa bergerak pada sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Gerak
yang dilakukan manusia dan hewan termasuk dalam gerak aktif karena dapat berpindah
tempat. Contoh gerak pada manusia adalah berlari, berjalan, melompat dan sebagainya.
Sedangkan pada hewan contohnya berlari, berenang, tebang dan lain sebagainya.
Manusia dan hewan membutuhkan alat gerak yang membantu dalam melakukan
pergerakan tersebut. Pada manusia alat gerak yang dimiliki misalnya tangan dan kaki.
Sedangkan pada hewan alat gerak yang dimiliki adalah sayap, sirip, kaki, silia, dan
lainnya. Selain itu hewan memiliki sistem saraf dalam menanggapi adanya rangsangan
dari luar tubuhnya, sedangkan tumbuhan tidak. Contohnya, siput akan masuk ke dalam
cangkang saat kita sentuh, kaki seribu akan menggulungkan tubuhnya bila disentuh.
Gerak pada tumbuhan adalah gerak pasif karena merupakan reaksi terhadap faktor
lingkungan disekitarnya diantaranya ada rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi,
cahaya, air, dan sentuhan. Contohnya, daun tumbuhan putri malu akan menutup bila
disentuh, dan tumbuhnya batang tumbuhan akan mengarah ke arah sinar matahari.
2) Bernapas
Makhluk hidup melakukan proses pernapasan, dimana bernapas adalah suatu
proses mengambil oksigen (o2) dari luar dan mengeluarkan karbondioksida (co2) dari
dalam tubuh untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energy. Energi
yang dihasilkan dalam proses pernapasan dapat digunakan tubuh untuk bergerak dan
melakukan aktivitas lainnya.
Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, hal ini dikarenakan perbedaan
tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Contohnya, ikan bernapas dengan insang, katak
yang merupakan hewan amfibi bernafas menggunakan paru – paru dan kulit dan sapi
bernafas menggunakan paru-paru. Sedangkan pada tumbuhan, oksigen diambil oleh
tumbuhan melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel (lubang-lubang yang ada pada
batang tumbuhan).
3) Perlu makan (Nutrisi)
Makhluk hidup membutuhkan makanan atau nutrisi. Nutrisi yang diperluhkan
makhluk hidup didapatkan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Makanan
dimanfaatkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi/tenaga yang digunakan tubuh untuk
melakukan aktivitas hidup. Selain itu makanan juga berfungsi dalam memelihara
jaringan dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak, serta mengatur berbagai proses
metabolisme tubuh. Tumbuhan mampu menghasilkan makanan sendiri melalui proses
fotosintesis (autotrof). Tetapi pada hewan dan manusia makanan yang diperluhkan
diambil dari sumber lain seperti tumbuhan dan hewan lainnya (heterotroph).
4) Tumbuh
Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel pada tubuh makhluk hidup,
sehingga ukuran tubuh makhluk hidup akan bertambah, baik bertambah besar ataupun
bertambah tinggi. Contohnya, jika tanaman disiram setiap hari dan diberikan pupuk,
maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar dan jika hewan diberi makan dan minum
setiap hari, maka hewan akan bertumbuh lebih besar.
5) Berkembang
Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
memperoleh keturunan serta melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan
dibagi ada dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara Vegetatif (tak kawin).
Sedangkan pada tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat
berkembang biak secara vegetatif atau tidak kawin. Contoh perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas.
g. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernapas, perlu makan, bergerak, tumbuh dan berkembang. Namun dari masing-
masing ciri tersebut, tentu ada beberapa perbedaan yang dimiliki oleh setiap makluk hidup.
Seperti perbedaan bergerak dan bereaksi terhadap rangsang pada manusia, hewan dan
tumbuhan.

h. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan?
Jelaskan !
Benar, karena bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pada tumbuhan sendiri
terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air, dan
sentuhan. Contohnya, pada daun tumbuhan putri malu akan menutup bila disentuh.

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan !
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan adalah bergerak dan bereaksi
terhadap rangsangan, bernapas, perlu makan (nutrisi), tumbuh dan berkembang.
Sedangkan perbedaan dari ciri kehidupan makhluk hidup adalah :
a. bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan
Gerak pada hewan termasuk dalam gerak aktif karena dapat berpindah tempat.
Contohnya berlari, berenang, tebang dan lain sebagainya. Sedangkan gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan adalah gerak pasif karena merupakan reaksi terhadap faktor
lingkungan disekitarnya diantaranya ada rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi,
cahaya, air, dan sentuhan.
b. bernapas
Hewan memiliki alat pernafasan yang berbeda – beda tergantung dari tempat
hidupnya. Contohnya, ikan bernapas dengan insang, katak yang merupakan hewan
paru-paru dan kulit. Sedangkan pernapasan pada tumbuhan dilakukan dengan cara,
mengambil oksigen melalui stomata atau mulut daun, dan lentisel (lubang-lubang
yang ada pada batang tumbuhan).
c. perlu makan (nutrisi)
Pada hewan makanan yang diperluhkan diambil dari sumber lain seperti
tumbuhan dan hewan lainnya. Namun pada tumbuhan mampu menghasilkan
makanan sendiri melalui proses fotosintesis.
d. tumbuh
Pertumbuhan pada hewan akan terus terjadi hingga usia tertentu, baik itu
bertambah besar, panjang maupun bertambah tinggi. Sedangkan pada tumbuhan
dimulai ketika tumbuhan masih menjadi benih. Kemudian tumbuh dan berkembang
hingga tumbuhan tersebut mati.
e. berkembang.
Perkembangbiakan pada hewan dibagi ada dua macam, yaitu secara generatif
(kawin) dan secara Vegetatif (tak kawin). Sedangkan pada tumbuhan tidak hanya
berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau
tidak kawin.
i. Daftar Pustaka
 Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1-9 Praktikum IPA di SD

j. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Kesulitan yang dialami : dalam praktikum makhluk hidup ini, tidak banyak ada kesulitan
yang kelompok kami alami, hanyasedikit kesulitan untuk mengedintifikasi nama-nama
tumbuhan yang kami pilih dalam percobaan, karena kurangnya pengetahuan kita terhadap
jenis-jenis tumbuhan disekitar.
Saran dan masukan : sebaiknya dalam percobaan ini, terlebih dahulu kita harus
mengetahui serta faham tentang ciri-ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan,
sehingga dapat memudahkan kita dalam mengidentifikasi ciri makhluk hidup dilingkungan
sekitar yang akan kita amati.

k. Lampiran pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Gambar Tumbuhan yang diamati

Sri Rejeki (Aglaonema) Ceplukan Phiodendron (Philodendron


(Physalis angulate) epipremnum aureum )

Bunga Telang Sirih Gading


(Clitoria ternatea) (Epipremnum aureum)
Gambar Hewan yang diamati

Kelinci
Kura-kura (Testudines) Ikan cupang (Betta sp.)
(Oryctolagus cuniculus)

Kambing
Hamster (Cricetinae ) (Capra aegagrus hircus)
2. Gerak pada Tumbuhan

a. Tujuan
1) Mengamati gerak seismonasti.
2) Mengamati gerak niktinasti
3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

b. Alat dan Bahan


1) Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2) Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah.
b) Tanah yang subur secukupnya.
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya.

c. Landasan Teori
Tumbuhan dapat bergerak, gerakan dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Gerak nasti
adalah gerak organ tubuh tumbuhan yang terjadi karena adanya rangsangan dari luar. Arah
gerak nasti tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti terbagi menjadi
3, yaitu : Seismonasti, Niktinasi dan Geotripisme.
Gerak seismonasti ialah gerak yang dipengaruh karena adanya rangsangan berupa
sentuhan. Gerak Nikinasti ialah gerak yang dipengaruhi karena adanya rangsangan berupa
suasana atau kondisi gelap. Gerak Geotropisme ialah gerakyang dipengaruhi karena adanya
pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi.

d. Cara Kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu
, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Pot putri malu sebaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika
akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah
tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman tersebut dengan
menyodokkan dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda
pindahkan kedalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan diatas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu
tersebut dengan menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja.
b. Niktinasi
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B diatas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton atau
kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya)
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan
daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada lembar kerja.

2) Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)


a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang merah
dalam setiap pot ukurang kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi lubang
dibagian alasnya) 1 – 2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman
kacang merah ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka sehingga tanaman yang
dihasilkan berdiri dengan tegak.
b) Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan
berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan lebel B untuk pot
yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal, Sedangankan pot A dibiarkan berdiri dan simpanlah
keduanya ditempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tungakan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.

e. Hasil pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan seismonasti

Jenis sentuhan pada


No. Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu

1. Halus Daun menutup perlahan Waktu cukup lama

2. Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat

3. Kasar Seluruh daun dan tangkai menutup Waktu cepat


Tabel 1.3.
Hasil pengamatan Niktinasti

Reaksi daun putri malu


No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian

1. Disimpan ditempat terang Membuka Membuka

Ditutup dengan penutup yang Membuka Menutup


2.
kedap cahaya

2) Geotropisme

Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari


Keterangan
pot 1 2 3 4 5 6 7
Bakal
Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang
batang
A mulai mulai bertambah semkain semakin semakin tumbuh
mulai
kelihatan tumbuh tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi
tumbuh
B Bakal Batang Batang Batang Batang Batang Batang Batang
batang mulai tumbuh bertambah bertambah semakin semakin membengk
mulai kelihatan dan tinggi dan tinggi dan tinggi tinggi dan ok keatas
tumbuh sedikit sedikit memmben semakin dan membeng mengikuti
membe gkok ke membeng memben kok cahaya
ngkok atas kok gkok mengikuti matahari
keatas arah
cahaya

f. Pembahasan
Gerak nasti adalah gerak organ tubuh tumbuhan yang terjadi karena adanya rangsangan dari luar.
Arah gerak nasti tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Berikut macam-macam
gerak nasti:
 Seismonasti
Gerak pada tumbuhan karena pengaruh adanya rangsangan berupa sentuhan. Contoh gerak
seismonasti adalah gerak menutupnya daun puri malu (Memosa pudica) karena sentuhan.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh, dan akan membuka kembali bila didiamkan
beberapa waktu. Gerakan daun putri malu tersebut sebagai tanggapan atau reaksi yang datang
dari luar.
 Niktinasti
Gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa suasana atau kondisi gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Biasanya gerak niktinasti terjadi pada tumbuhan yang
memiliki daun majemuk rangkap. Contohnya gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro,
turi) karena cahaya gelap

 Geotropisme
Gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila arah
pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah
pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif. Contoh
geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau kedalam
tanah.

g. Kesimpulan
1. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat. Kecepatan gerak bergantung dengan jenis
sentuhan yang diberikan pada duan putri malu.
2. Tumbuhan putri malu semula membuka, kemudian memiliki reaksi yang berbeda saat
berada di tempat yang terang dan kedap cahaya. Bila di tempat yang terang daun putri malu
akan tetap membuka, namun saat berada di tempat kedap cahaya daunnya menutup. Berarti
cahaya mempengaruhi keadaan daun putri malu.
3. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dari
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin.
4. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke atas
dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.

h. Jawaban Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ! Jelaskan alasan
Anda memilihnya !
Daun petai cina dan daun kupu-kupu, karena daun tersebut memiliki daun majemuk.
Kemudian daun petai cina memiliki respon akan menutup saat malam hari karena minimnya
cahaya.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dan seismonasti pada percobaan yang telah Anda
lakukan! Jelaskan !
Pada percobaan yang dilakukan, kedua gerakan tersebut sama-sama memiliki respon
menutupnya daun. Namun terdapat perbedaanya dari rangsang yang diberikan. Gerakan
niktinasti terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya dan suhu. Pada gerak
seismonasti terjadi karena adanya rangsangan berupa sentuhan.
3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga sealigus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa ? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan !
Karena gerak geotropisme dan gerak fototropisme sama-sama memiliki reaksi dari
rangsangan cahaya. Dari percobaan yang telah dilakukan gerakan tumbuhan mengarah ke
atas, karena mengikuti arah cahaya. Hal ini pun sejalan dengan gerak fototropisme, jenis
gerak fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang
menuju sumber rangsang cahaya.
i. Daftar Pustaka
 Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1-9 Praktikum IPA di SD

j. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Kesulitan yang dialami : dalam praktikum gerak pada tumbuhan, kesuliatn yang dialami
adalah mencari tumbuhan putri malu dilingkungan sekitar, karena biasanya tumbuhan putri
malu merupakan tumbuhan liar dan sering dicabut bersama rumput liar lainya. Selain itu, juga
kesulitan menumbuhkan putri malu di dalam pot dengan waktu praktikum yang singkat.
Saran dan masukan : sebaiknya dalam percobaan ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui
serta faham tentang gerak pada tumbuhan sehingga memudahkan kita dalam melaksanakan
prengamatan. Serta memulai praktikum lebih awal agar hasil praktikum yang didapat lebih
maksimal.

k. Lampiran Pengamatan Gerak Seismonasti, Niktinasti dan Geotropisme

Gerak Seismonasti Gerak Seismonasti

Gerak Niktinasti Gerak Geotropisme


C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
MAKHLUK HIDUP

2. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

a. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

b. Alat dan Bahan


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar
2) Botol jam (selai) 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring atau tisu 1 buah
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor

c. Landasan Teori
Drosophila atau lalat buah memiliki siklus metamorfosis sempurna, yaitu dari telur
- larva - pupa - lalat muda - lalat dewasa/ imago. Drosophila memiliki ciri morfologi yang
berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang
lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina.

d. Cara Kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memperkirakan banyaknya medium yanga akan dibuat. Cara membuah medium
lalat buah ikutulah prosedur berikut :
a. Menyediakan alat penumbuk/blender jika ada. Pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum , dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang :1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c. Kemudian setelah keduanya tercampur dengan rata dan halus, memasukkan
kedalam botol selai, masing-masing botol 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Memasukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah dilipat kedalam botol
selai.
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil dari lalat rumah.
Lalat buah biasanya banyak di temukan di tempat sampah. Mereka bisa berkerumun
pada buah-buahan yang membusuk di tong sampah, mungkin karena itulah disebut lalat
buah. Untuk menangkapnya lakukan langkah-langkah berikut:
a. Mempersiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b. Mengunjungi tempat yang terdapat tumpukan sampah.
c. Setelah sampai, kemudian mengembangkan kantong plastik besar dengan mulut
plastik terbuka lebar dan memegang pangkalnya kemudian mengarahkan mulut
plastik ke tempat sampah dan membuat kejutan dengan menginjak keras serta
memukul-mukul sampah.
d. Setelah terlihat ada beberapa yang terperangkap, kemudian langsung menutup
kantong plastik dengan cepat agar lalat buah yang terperangkap tidak kabur.
3) Mengkultur lalat buah
Setelah botol kultur medium dan lalat buah siap, maka selanjutnya dilakukan
pembiakan dengan cara sebagai berikut :
a. Memasukkan lalat buah yang terperangkap dalam plastik kedalam botol kultur
dengan penuh hati-hati. Pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
anda kesulitan biuslah lalat buah dyang ada dalam plastic tersebut dengan
ether/chloroform yang dimaksukkan bersama segumpal kapas. Setelah tampak
terbius tumpahkanlah di atas sehelai kertas. Selagi terbius masukkan ke dalam botol
kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu
kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik, dan ikatlah dengan
karet.
c. Kemudian menusuk-nusuk plastik dengan jarum pentul agar ada sirkulasi udara.
d. Meletakkan dan menyimpan botol kultur diruangan yang teduh dan terhindar dari
sinar matahari langsung.
e. Mengamati perkembangbiakan setiap pagi dan sore 06.00 dan 16.30 setiap hari
secara teratur selama 11 hari. Pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluatnya lalat dewasa (imago). Dan menuangkan hasil
pengamatan pada lembar kerja.
e. Hasil Pengamatan

Tabel 1.11.
Hasil Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari
Waktu Pengamatan Kejadian Perubahan
Ke
13 April 2022
0 Persiapan alat dan bahan serta menangkap lalat buah
jam 16.43
14 April 2022,
1 Belum ada perubahan
jam 08.00 dan 14.45
15 April 2022,
2 Tubuh berwarna kuning kecoklatan dan berut mulai besar
jam 08.00 dan 14.45
16 April 2022, Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna
3
Jam 08.00 dan 14.45 putih) dan lalat buah meletakkan telurnya di kertas saring
17 April 2022, Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna
4
jam 08.00 dan 14.45 putih) dan lalat buah meletakkan telurnya di kertas saring
Larva mulai bergerak aktiv (dengan menggeliat-geliat) mulut
18 April 2022,
5 larva berwarna hitam, dan bergerak aktiv (dengan merayap
jam 08.0 dan 14.45
keatas botol) ukurannya bertambah besar
19 April 2022,
6 Gerakan larva melambat
Jam 08.00 dan 14.45
20 April 2022, Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek, berwarna
7
jam 08.00 dan 14.45 putih dan tidak bergerak lagi/diam
21 April 2022, Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap diam,
8
jam 08.00 dan 14.45 dan segmen tubuhnya mulai terlihat)
22 April 2022, Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecoklatan, tetap diam,
9
Jam 08.00 dan 14.45 dan segmen tubuhnya mulai terlihat)
23 April 2022, Menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi
10
jam 08.00 dan 14.45 ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang
24 April 2022, Menjadi lalat muda, menuju menjadi drospilla dewasa dan siap
11
jam 08.00 dan 14.45 untuk terbang dan dilepaskan.

f. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 13 April dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur
sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi
dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol toples yang sudah ada makanannya dengan
dilapisi kertas tisu kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat
masih berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih berupa
telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang
berwarna putih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil.
Hari ke-4 dan ke-5 larva mulai bergerak aktif, ditandai dengan tubuhnya yang
menggeliat. Pergerakan larva dengan merayap ke atas botol dan ukurannya bertambah besar.
Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek,
berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari ke- 7 dan 8 sudah mencapai
fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen
tubuhnya mulai terlihat jelas.
Pada hari ke 9 dan 10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau seperti induknya
dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang. Dan dihari ke 11 pupa sudah
menjadi imago atau lalat dewasa yang siap untuk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

g. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur - larva - pupa - lalat muda - lalat dewasa/
imago.

h. Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur – telurnya?
Lalat buah mulai meletakkan telurnya pada hari ketiga setelah adanya perubahan pada
Tubuh menjadi berwarna kuning kecoklatan dan berut mulai besar

2. Pada hari keberapa pupa dan larva terjadi ?


Larva terjadi di hari ke-5, kemudian hari k-7 mulai berubah menyerupai pupa. Pada hari
ke-8 baru larva sudah berubah menjadi pupa, dengan segmen tubuh yang semakin terlihat.
Dan pada hari ke-11, pupa mulai berubah menjadi lalat buah muda menuju menjadi lalat
dewasa dan siap untuk dilepaskan.

i. Daftar Pustaka
 Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1-9 Praktikum IPA di SD

j. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Kesulitan yang dialami : dalam praktikum pertumbuhan dan perkembangan Drosophila ini,
kami kesulitan saat memasukkan Drosophila ke dalam wadah kultur, karena bentuknya yang
kecil dan mudah terbang. Selain itu, kami juga kesulitan dalam membedakan telur Drosophila
dengan jamur yang tumbuh di dalam wadah kultur.
Saran dan masukan : sebaiknya dalam percobaan ini, terlebih dahulu kita harus belajar tentang
pertumbuhan dan perkembangan Drosophila, agar memudahkan kita dalam melaksanakan
praktikum dan mendapatkan hasil praktikum yang maksimal.

k. Lampiran Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Memasang perangkap Membuat medium Menghaluskan Meletakkan Memasang kertas


untuk menangkap lalat lalat buah dengan pisang dan tape medium lalat buah tisu ke dalam toples
buah mengguanakan bahan pisang dan sebagai medium kedalam topes kultur
pisang yang matang tape lalat buah
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD
PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM

NAMA : ANDINI KUSUMA DEWI


NIM : 857219404
UPJJ : PONDOK AREN
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM

1. Judul percobaan : Ekosistem Darat

a. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

b. Alat dan Bahan


1) Seperangkat alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Lingkungan sekitar

c. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri makhluk hidup yang
membedakannya dari makhluk tak hidup adalah kemampuan dalam berkembang biak,
menerima dan merespon tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan
dan air, melakukan pernapasan.Walaupun tumbuhan dan hewan sama-sama mahluk hidup tetapi
ada beberapa perbedaan mendasar dalam ciri-cirinya.

d. Cara kerja
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan angin, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakanya saja.
4) Catat semua data pada tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis hewan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi dengan
nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kacapembesar jika perlu.
9) Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomer 2 sampai dengan nomer 8 seperti di atas. Kemudian
semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja di belakang modul.
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

e. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1. Suhu 34.2 ºC
2. Cahaya Cukup
3. Angin Semilir
4. Tanah Subur
5. Air Mengalir

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Komponen biotik Jenis Hewan Pengurai


1. Rumput Liar Burung (Aves) Rayap (Isoptera)
2. Pohon Jati (Tectona grandis) Semut (Formicidae) Cacing (Lumbricina)
3. Ilalang (Imperata cylindrical) Belalang (Caelifera) Jamur (Fungi)
4. Ilalang (Imperata cylindrical) Katak (Anura) Cacing (Lumbricina)
5. Pohon bamboo (Bambusoideae) Ular (Serpentes) Cacing (Lumbricina)
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1. Suhu 34.2 ºC
2. Cahaya Cukup
3. Angin Semilir
4. Tanah Subur
5. Air Cukup

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. Komponen biotik Jenis Hewan Pengurai


1. Pohon pisang (Musa) Kambing (Capra aegagrus hircus) Bakteri
2. Pohon kamboja (Plumeria) Ayam (Gallus gallus domesticus) Jamur
3. Pohon palem (Arecaceae) Bebek (Anas domesticus) Cacing
4. Pohon sirsak (Annona muricata) Kucing (Felis catus) Cacing
5. Pohon kelapa (Cocos nucifera) Ulat (Spodoptera sp.) Cacing

f. Pembahasan
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
maupun dengan organisme lainnya. Organisme, hidup dalam sebuah sistem yang didukung
oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang terjadi
antara komponen biotik dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut, seperti
manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dapat dibagi menjadi produsen,
konsumen dan pengurai. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang bersifat tidak hidup,
tetapi diperlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Sedangkan komponen abiotik
meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan
buatan. Hubungan timbal balik terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem
darat alami. Karena hutan tidak mendapatkan pengaruh campur tangan manusia. Sedangkan
pertumbuhan komponen biotik, tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
kebun merupakan ekosistem buatan. Dimana terdapat unsur tangan manusia diantaranya
adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
g. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Jenis komponen pada
ekosistem darat alami lebih banyak dibanding ekosistem darat buatan. 2. Ekosistem darat
alami proses terjadinya tidak ada campur tangan manusia, sedangkan pada ekosistem darat
buatan terjadi karena adanya campur tangan manusia.
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, yaitu air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan ekosistem darat alami lebih
lengkap dari pada ekositem buatan.

h. Pertanyaan
1) Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak ? Mengapa demikian ? Jelaskan secara singkat !
Menurut kelompok kami, komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah
populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.

i. Daftar Pustaka
 Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1-9 Praktikum IPA di SD

j. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Kesulitan yang dialami : dalam praktikum ekosistem darat ini, kesuliatn yang kami
rasakan adalah menentukan ekosistem darat alami yang akan kita praktikumkan
dilingkungan sekitar rumah maupun sekolah. Karena, kita tinggal didaerah perkotaan yang
notabenya hampir tidak ada ekosistem alami, dan cenderung lebih banyak ekosistem buatan
seperti kolam dan kebun. Dan pengalaman kemarin alhamdulillah, saya dan bu Dinda,
menemukan ekosistem alami disekitar rumah bu Dinda, namun ada kendala dimana kondisi
tenah yang becek akibat hujan dan serangan dari serangga dan juga tumbuhan liar.
Saran dan masukan : sebaiknya dalam percobaan ini, terlebih dahulu kita harus
mengetahui tentang ekosistem serta jenisnya, agar memudahkan kita dalam melaksanakan
praktikum. Serta diharapkan dapat meluangkan waktu yang lebih, untuk melaksanakan
praktikum terutama pengamatan ekosistem darat alami, yang cenderung sulit di temukan di
daerah perkotaan.

k. Lampiran

Berbagai macam Berbagai macam hewan, Berbagai macam


tumbuhan, yang hidup yang hidup di ekosistem tumbuhan, yang tumbuh
di ekosistem darat alam darat buatan (kebun) di ekosistem darat
(hutan) buatan (kebun)
Hewan dan tumbuhan Hewan dan tumbuhan
yang hidup serta yang hidup serta
tumbuh di ekosistem tumbuh di ekosistem
darat buatan (kebun) darat buatan (kebun)
2. Judul percobaan : Ekosistem Perairan

a. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.

b. Alat dan bahan


1) Alat tulis
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer
4) Termometer
5) Lingkungan sekitar

c. Landasan teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang
saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen
abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi
2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

d. Cara kerja
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar tempat tinggal
atau sekolah tempat mengajar Anda.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat semua data pada
Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja di belakang modul.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Cata data yang diperoleh
pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja di belakang modul.
4) Buat kesimpulan secara singkat.

e. Hasil Pengamatan
Tabel 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Udara / suhu 280 C
2 Pencahayaan Cukup
3 Air Keruh
4 Angin Bertiup sejuk/semilir
5 Tanah Subur, Basah
Tabel 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan

No. Komponen biotik Jenis Hewan Pengurai


1. Lumut (Bryophyta) Ikan lele (Clarias) Bakteri
2. Lumut (Bryophyta) Ikan sapu-sapu (Hypostomus plecostomus) Jentik
3. Lumut (Bryophyta) Ikan gurami (Osphronemus goramy) Jamur
4. Lumut (Bryophyta) Ikan nila (Oreochromis niloticus) mikroba lainnya
5. Daun ketapang Ikan cupang (Betta) Jentik
(Terminalia catappa)

f. Pembahasan
Komponen terbesar ekosistem perairan adalah air. Komponen ekosistem abiotic
baik air, udara, dan cahaya tidak bisa di tentukan oleh manusia seberapa besar atau
banyaknya komponen tersebut dibutuhkan. Pada ekosistem perairan abiotik memiliki jenis
tumbuhan dan jenis hewan yang sangat beraneka ragam. Sedangkan pada ekosistem
perairan biotik jenis tumbuhan dan hewan terbatas antara 2 sampai 5 jenis saja.

Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu:


- Bahan tak hidup (factor abiotic) - Pengurai (decomposer)
- Produsen (organisme autotroph) - Detritifor
- Konsumen (organisme heterotroph)

Pada komponen-komponen ekosistem perairan hampir banyak diisi oleh bahan


tak hidup dari pada kompenen hidup, seperti air.

g. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa komponen
paling utama dari ekosistem perairan ialah air. Komponen abiotik ekosistem perairan
terdiri atas udara, cahaya dan air, dimana kondisi dan jumlahnya tergantung dengan
keadaan lingkungannya. Sedangkan komponen biotik ekosistem perairan lebih sedikit
dan umumnya memang sengaja di buat dan diadakan sesuai keinginan dan kebutuhan
manusia yang membuatnya.

h. Pertanyaan
1) Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara
ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
 Tampak jelas dari komponen abiotiknya. Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah
Tanah, sedangkan komponen abiotik utama pada ekosistem perairan adalah Air.
 Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya bisa
bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik paada ekosistem perairan
merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat
hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
i. Daftar Pustaka
 Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1-9 Praktikum IPA di SD

j. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Kesulitan yang dialami : dalam praktikum ekosistem perairan ini, kesuliatan yang dialami
adalah mengidentifikasi komponen biotik, jenis hewan dengan pengurainya, dikarenakan
dalam ekosistem perairan yang diamati kondisi airnya yang keruh, sehingga mengurangi
kejelasan pandangan saat proses pengamatan.
Saran dan masukan : sebaiknya dalam percobaan ini, terlebih dahulu kita harus
mengetahui tentang ekosistem perairan, jenis ekosistem perairan serta komponen biotik dan
pengurai yang biasanya terdapat pada ekosistem perairan, agar memudahkan kita dalam
melaksanakan pengamatan.

k. Lampiran

Ikan lele hidup di Ikan sapu-sapu hidup Ikan gurami hidup Ekosistem Ekosistem
ekosistem di ekosistem perairan di ekosistem Pperairan buatan Pperairan buatan
perairan buatan buatan (kolam) perairan buatan (sungai) (sungai)
(kolam) (kolam)
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN

2. Judul percobaan : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

b. Alat dan bahan


1) Neraca analitik/sendok the 1 buah
2) Gelas kimia 600 mL 10 buah
3) Kertas saring/tissue secukupnya
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

c. Landasan Teori
Pertumbuhan makhluk hidup dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, baik factor
alam maupun buatan. Faktor alam bisa karena cuaca atau kelainan genetic tumbuhan
tersebut. Factor buatan bisa dari pengaruh lingkungan salahsatunya deterjen yang banyak
dipakai manusia untuk keperluan pribadinya. Pencemaran deterjen dapat mempengaruhi
pertumbuhan perkecambahan bahkan sampai mengakibatkan kematian pada tumbuhan
tersebut.

d. Hasil pengamatan.
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1% serta kontrol yang
berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi
label sebagai berikut.
2) Cara menyediakan larutan.
a) Larutkan, satu gram deterjen bubuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 100%.
b) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambah air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 50%.
c) Ambil 500 mL larutan deterjen 50%, lalu tambah air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 25%.
d) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, lalu tambah air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 12,5%.
e) Ambil 500 mL larutan deterjen 12,5%, lalu tambah air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 6,5%.
f) Ambil 500 mL larutan deterjen 6,5%, lalu tambah air ledeng/PDAM hingga
1000 mL. Kemudian beri label 3,1%.
3) Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V dan VI. Masing-
masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tengelam yang di gunakan dalam
percobaan ini (kacang hijau terpilih).
5) Dari kacang hijau yang terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir
dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir
dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan 10 butir dalam larutan kontrol (air
ledeng/PAM). Biarkan rendam selama lima menit.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik,
agar helium mengarah ke bawah.
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut Dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 mL.
8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah, sehinggga tidak ada cahaya yang
dapat masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari
(48 jam) tumbuh akarnya (0 mm), di anggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan Anda pada Lembar Kerja Tabel 2.10 dibelakang modul.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam
dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

e. Hasil pengamatan
Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan

Konsenttrasi larutan deterjen


No. Hari ke -1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
5
1. 0 2 1 3 2 3
5
2. 0 2 2 2 3 4
6
3. 0 2 2 2 3 3
5
4. 0 1 3 3 1 3
4
5. 1 1 2 3 3 2
1
6. 1 2 2 2 2 0
3
7. 1 1 3 1 1 1
2
8. 1 1 2 1 3 1
2
9. 2 0 1 0 1 3
5
10. 1 1 1 2 1 2
Jumlah 7 13 19 19 20 22 33
Rata-rata 1 1 2 2 2 2 3
Konsenttrasi larutan deterjen
No. Hari ke - 2 (48 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
3
1. 2 1 3 3 2 4
5
2. 1 2 2 2 3 4
4
3. 0 2 2 3 4 3
5
4. 0 1 3 3 4 5
4
5. 1 1 2 3 2 1
2
6. 1 0 2 2 2 3
6
7. 1 2 3 2 4 5
4
8. 1 1 2 1 3 3
3
9. 2 2 1 2 2 4
5
10. 1 2 2 2 4 4
Jumlah 10 14 22 23 30 36 41
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 4
GRAFIK RATA-RATA PERTUMBUHAN
KECAMBAH
24 jam 48 jam

4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% KONTROL

f. Pembahasan
Deterjen sebagai bahan untuk membersihkan pakaian (mencuci) berpengaruh terhadap
makhluk hidup yang ada dilingkungan sekitar. Pencemaran lingkungan menimbulkan
banyak kerugian bagi manusia sekitar lingkungan. Adapun pengaruh yang ditimbulkan
oleh deterjen sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya. Berikut tahapan pencemaran:
 Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
 Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
 Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal
 Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

g. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar
konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan.
Namun pada konsentrasi tinggi kecambah tubuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan
pada akhirnya akan mati.

h. Pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol) ?
Sebagai pembanding dengan kosentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa
larutan 0 adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung
deterjen.
2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati
?
Apabila ada yang tidak tumbuh atau mati, mungkin karena bibit kacang hijau yang
gagal (mandul) atau tidak berkualitas. Bukan karena kadar air 0 (control)

3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah ?
Karena cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah. Maka fungsi kertas
timah sebagai pengurang intensitas cahaya. Apabila kecambah mendapatkan cahaya
yang cukup, maka pertumbuhannya akan terganggu seperti pertumbuhan melambat dan
ukurannya yang kecil karena mesofilnya pun mengecil. Sedangkan kecambah yang
minim cahaya maka pertumbuhannya akan lebih cepat dan besar.

i. Daftar Pustaka
 Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1-9 Praktikum IPA di SD

j. Kesulian Yang Dialami Saran Dan Masukan


Kesulitan yang dialami : dalam praktikum Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
kesulitan yang dialami adalah memilih kacang hijau dengan kualitas yang baik. Karena
dari hasil praktikum kami, meskipun sudah memilih kacang hijau yang baik sesuai
tuntunan buku, namun ternyata kacang hijau tidak dapat tumbuh maksimal pada larutan
kontrol sesuai yang diharapkan.
Saran dan masukan : sebaiknya dalam percobaan ini, kita gunakan kardus untuk
menutupi wadah perkecambahan yang kita teliti, karena dengan menggunakan kardus,
dapat lebih maksimal menghambat cahaya yang mempengaruhi perkrcambah dalam proses
pertumbuhan dibandingkan menggunakan kertas timah.

k. Lampiran

Alat dan bahan yang Larutan yang digunakan pada Pemilihan kecambahan pilihan
digunakan saat percobaan percobaan pengaruh deterjen yang digunakan pada
pengaruh deterjen terhadap terhadap perkecambahan percobaan pengaruh deterjen
perkecambahan terhadap perkecambahan
Label I Label II Label III Label IV Label V Label VI
100% 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 %

Cara menyediakan larutan deterjen dengan


konsentrasi yang berbeda pada percobaan
pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

Penutupan kecambah untuk Pengukuran panjang


meminimalkan pemaparan kecambah dengan alat ukur
cahaya secara langsung

Label Label Label Label Label Label Label


Kontrol 100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 %

Hasil penelitian hari ke – 2 (48 jam)


LEMBAR KERJA INDIVIDU PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
SIMBIOSIS
NAMA : ANDINI KUSUMA DEWI
NIM : 857219404
UPBJJ : PONDOK AREN
KEGIATAN PRAKTIKUM INDIVIDU : SIMBIOSIS
1. Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

b. Alat Dan Bahan


1. Alat tulis.
2. Lembar pengamatan.
3. Lingkungan sekitar.

c. Landasan Teori
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani yang artinya "hidup bersama", yang berasal dari
kata σύν "bersama" dan βίωσις "hidup". Simbiosis adalah semua jenis interaksi biologis
jangka panjang dan dekat antara dua organisme biologis yang berbeda, baik itu
mutualisme, komensalisme, atau parasitisme. Organisme yang terlibat tersebut, masing-
masing disebut simbion, bisa berasal dari spesies yang sama atau berbeda. Pada tahun
1879, Heinrich Anton de Bary mendefinisikan simbiosis sebagai "organisme berbeda yang
hidup bersama". Simbiosis parasitisme adalah salah satu interaksi di antara dua makhluk
hidup yang menguntungkan salah satu organisme dan sebaliknya organisme lain itu
dirugikan.

d. Cara Kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi !
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (Tabel 1.7).
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.

e. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!

f. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil Pengamatan simbiosis parasitisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis
Jenis Jenis
No hubungan
makhluk Jenis kerugian makhluk Jenis keuntungan
parasitisme
hidup hidup
Benalu pada Mangga Kehilangan
Benalu Mendapatkan
1 pohon (Mangifera nutrisi makanan
(Loranthus nutrisi makanan
mangga indica) yang dibutuhkan
Kutu rambut
Mendapatkan
Manusia Membuat rasa pada manusia
Kutu rambut nutrisi, tempat
2 (Homo gatal pada kulit (Pediculus
pada manusia tinggal dan tempat
sapiens) kepala manusia humanus
berkembang biak
capitis)
Mendapatkan
Manusia Membuat rasa
Nyamuk pada Nyamuk darah untuk
3 (Homo gatal pada kulit
manusia (Culicidae) bertahan hidup dan
sapiens) manusia
berkembang biak
Menyebabkan Kutu kucing Mendapatkan
Kutu pada Kucing
4 rasa gatal pada (Ctenocephali nutrisi makanan
kucing (Felis catus)
kulit des felis) dan tempat tinggal
Mendapatkan
nutrisi dan
Lalat pada Buah pisang Buah mudah Lalat buah
5 memudahkan
buah (Musa) membusuk (drosophila)
dalam berkembang
biak.
g. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah cara hidup bersama antara dua jenis organisme, yang
satu mendapat keuntungan sedangkan yang satu lagi mendapat kerugian. Organisme yang
mendapat keuntungan disebut parasit sedangkan yang mendapat kerugian disebut inang.
Dari tabel 1.7. maka hubungan simbiosisi parasitisme ini, dapat terjadi pada hewan,
manusia mapun tumbuhan.

1. Benalu pada pohon mangga


Benalu dapat hidup subur karena memakan zat makanan dari pohon mangga yang
ditumpanginya sehingga dapat tumbuh semakin banyak. Semakin lama benalu itu
dibiarkan pada pohon mangga, maka nutrisi yang ada di pohon mangga akan semakin
habis dan pohon mangga tersebut akan semakin kurus bahkan semakin lama bisa mati.
2. Kutu rambut pada manusia
Kutu rambut adalah parasit kecil yang ditemukan di kulit kepala dan mempunyai
kemampuan untuk mengisap darah di kepala. Dalam Bahasa medis disebut pediculosis.
Kutu rambut dapat bertelur di kepala manusia dan biasanya akan berada di bagian
rambut yang berdekatan dengan kulit kepala. Seseorang yang terjangkit kutu rambut ini
akan merasakan gatal-gatal pada kulit kepala, kuping, dan juga leher. Kutu rambut dapat
menular melalui kontak langsung dengan pengidapnya. Risiko penularan yang paling
besar contohnya bermain, tinggal, atau menginap bersama seseorang yang mengidap
kutu rambut.
Kutu rambut bukanlah penyakit yang terbilang serius. Namun, kutu rambut yang
dibiarkan tanpa penanganan bisa memicu kondisi lainnya. Misalnya, terkelupasnya kulit
kepala, sehingga menimbulkan infeksi. Kondisi ini bisa terjadi ketika pengidapnya
menggaruk-garuk kulit kepala yang gatal akibat serangan kutu rambut.
3. Nyamuk pada manusia
Nyamuk merupakan salah satu parasit yang menyebabkan kerugian pada manusia.
Nyamuk dapat menghisap darah manusia dan dapat memberikan dampak negatif dari
gigitan terhadap manusia seperti gatal dan rumam. Bahkan ada spesies nyamuk yang
meninggalkan parasit berupa virus ke tubuh manusia berupa virus dengue yang di
sebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus..
4. Kutu pada kucing
Kutu pada kucing yang memiliki nama ilmiah Ctenocephalides felis merupakan
parasit yang hidup pada kucing, parasit ini mampu melompat dari satu kucing ke kucing
lainnya. Kutu kucing dapat menyebabkan rasa tidak nyaman berupa rasa gatal yang
perlahan-lahan dapat berkembang menjadi gejala alergi yang konstan pada kucing.
5. Lalat pada buah
Lalat buah sering sekali mengerumuni buah-buahan yang tidak tersimpan dengan
baik, sehingga mengakibatkan kerugian pada buah tersebut. Lalat buah akan bertelur
dan berkembang di dalam buah sedangkan buah itu sendiri dirugikan karena selain buah
menjadi tidak segar dan akan mudah membusuk.
h. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa simbiosis
parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu makhluk hidup dengan makhluk
hidup lainnya dimana yang satu mendapat keuntungan sedangkan yang satu lagi mendapat
kerugian. Pada simbiosisi parasitisme terdapat parasit yaitu organimse yang mendapat
keuntungan dan inang yaitu organisme yang mendapat kerugian. Dapat dicontohkan dari
hubungan timbal balik antara benalu dengan pohon mangga, kutu rambut pada manusia,
nyamuk pada tubuh manusia, kutu pada kucing dan lalat pada buah.

i. Pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Benar, pada hubungan timbal balik kutu anjing dengan anjing merupakan simbiosis
parasitisme, hal ini dikarenakan kutu pada anjing menghisap darah untuk mendapatkan
makanan dan berkembang biak, sedangkan pada anjing kutu ini dapat menyebabkan
anjing mengalami infeksi pada kulit. Tidak jarang, gigitan kutu juga dapat
menimbulkan dermatitis pada anjing yang membuat anjing merasa gatal dan tidak
nyaman.
2. Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Benar, pada hubungan parasitisme yang saya temukan ada kondisi yang dapat
menyebabkan kematian. Pada hubungan parasitisme nyamuk dengan manusia, ada
jenis nyamuk malaria (Anopheles), nyamuk ini merupakan salah satu parasit yang
menyebabkan kerugian pada manusia. Nyamuk ini menghisap darah manusia dan
meninggalkan parasit di tubuh manusia. Infeksi parasite yang ditimbukan akan
menyebabkan manusia mengalami malaria. Pada kondisi ini, jika tidak segera ditangani
maka akan menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, kejang-kejang, gangguan
mental, tidak sadarkan diri (koma), dan tidak jarang berujung pada kematian.

j. Daftar Pustaka
 Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1-9 Praktikum IPA di SD
 Nov 12, 2021 | Artikel Kesehatan Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Malaria RSUD
Dr. Muhammad Soewandi Surabaya

k. Kesulian Yang Dialami Saran Dan Masukan


Kesulitan yang dialami : dalam praktikum simbiosis ini, kesulitan yang dialami adalah
menentukan dan menemukan hubungan timbal balik (simbiosis) dilingkungan sekitar.
Karena populasi tumbuhan dan hewan yang sedikit.
Saran dan masukan : sebaiknya dalam percobaan ini, kita terlebih dahulu memahami
tentang simbiosisi dan jenisnya, agar memudahkan kita dalam melaksanakan pengamatan.
l. Lampiran Pengamatan Simbiosis Parasitisme

Benalu pada Telur kutu rambut Nyamuk pada


pohobn mangga pada manusia manusia

Kutu pada kucing Lalat buah pada buah


pisang

Anda mungkin juga menyukai