Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


(GERAK PADA TUMBUHAN)

SALEHA WASA
859248084

UPBJJ KUPANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Saleha Wasa


NIM/ID Lainnya : 859248084
Program Studi : S1 - PGSD
Nama Sekolah : SDN Boleng_______________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Ahmad Damanhuri, S.Pd


Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Saleha Wasa


NIM : 859248084
Program Studi : S1 - PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Waiwerang, 14 April 2022


Yang membuat pernyataan

Saleha Wasa
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MAKHLUK HIDUP
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. TUJUAN PERCOBAAN/PENGAMATAN
Mengamati ciri-ciri yang ada disekitar tempat tinggal

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat Tulis
2. Tabel Pengamatan
3. Lingkungan Sekitar

C. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup berbeda dengan benda mati, karena makhluk hidup mempunyai ciri-ciri
tertentu yang tidak dimiliki oleh benda lain. Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai
berikut:
1. Bernafas: Pernafasan pada dasarnya proses melepas energi dan zat makanan. Pada
tumbuhan dan hewan, proses pernafasan memerlukan oksigen dan memerlukan zat sisa
pernafasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H20). Oksigen berperan sebagai
pembakar zat makanan, Proses pembakaran zat makanan yang terjadi didalam sel
disebut oksidasi biologi.
2. Bergerak: Gerak pada hewan dapat berupa gerak berpindah tempat, sedangkan gerak
pada tumbuhan hanya berupa gerak pada bagian tubuhnya.
3. Peka terhadap rangsangan: ada beberapa sumber rangsangan yang dapat diterima
makhluk hidup antara lain cahaya, suhu, zat kimia dan rangsang mekanis. Hewan yang
memiliki syaraf untuk menerima dan menanggapi rangsangan, sedangkan tumbuhan
tidak memiliki syaraf.
4. Memerlukan makanan: Zat makanan dan tubuh makhluk hidup digunakan untuk
kegiatan hidupnya, membangun sel-sel dan mengganti sel-sel yang rusak.
5. Tumbuh dan berkembang: Makhluk hidup mangalami pertumbuhan, yaitu bertambah
besar, karena adanya penambahan jumlah sel tubuh dan penambahan ukuran sel
makhluk hidup berkemkembang menjadi dewasa.
6. Berkembang biak: Berkembang biak bertujuan menghasilkan keturunan dan
mempertahankan kelestarian jenisnya, makhluk hidup berkembang biak dengan cara
kawin akan tetapi ada yang berkembang biak secara tak kawin.
7. Mengeluarkan zat sisa: Zat sisa metebolisme harus dibuang dari tubuh, bila tidak akan
meracuni tubuh. Alat pengeluaran antara lain yaitu ginjal, paru-paru, hati dan kulit.
8. Beradaptasi: menyesuaikan sel sesuai sel dengan lingkungannya, misalnya tumbuhan
yang hidup ditempat kering memiliki daun yang sempit dan tebal sedangkan tumbuhan
hidup ditempat lembap memiliki daun lebar dan tipis.

D. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Siapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2. Pergi dilingkungan yang ada disekitar tempat tinggal, seperti sawah, kebun, hutan dan
lingkungan lainnya, susuai dengan tempat tinggal kita
3. Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
4. Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
5. Mengamati setiap ciri-ciri makhluk hidup
6. Membubuhkan tanda centang (√) sesaui ciri yang diamati pada tabel
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1

No Nama Makhluk Ciri-Ciri Makhluk


Hidup Hidup

1 2 3 4 5
1. Ayam √ √ √ √ √
2. Kucing √ √ √ √ √
3. Ulat √ √ √ √ √
4. Burung √ √ √ √ √
5. Semut √ √ √ √ √
6. Pohon Mangga √ √ √ √ √
7. Pohon Pisang √ √ √ √ √
8. Pohon Rambutan √ √ √ √ √
9. Pohon Pepaya √ √ √ √ √
10. Pohon Singkong √ √ √ √ √

*Keterangan

1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang


2. Bernafas
3. Perlu makan
4. Tumbuh
5. Berkembang

F. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan?
Jelaskan?
Ya, tumbuhan juga bergerak dan beresksi terhadap rangsang. Gerak tubuh yaitu gerak
taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak naksi(
gerak sebagian tubuh dan tidak ditentukan arah datang rangsang) dan tropisme (gerak
sebagian tubuh dipengaruhi arah datangnya rangsang)

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan?
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi pada
rangsang, bernafas, memerlukan makan serta dapat tumbuh dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan
Tumbuhan yaitu :
o Reaksi rangsang terbatas, umumnya penetap atau bergerak sebagian tubuh
o Tidak memiliki alat bernafas khusus, mengambil dan mengeluargan gas secara
fasif
o Dapat menyusun makanan dan zat-zat disekitar
o Tumbuh kembang langsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu,
bentuk tubuh menyebar. Jumlah bagian tubuh tak tentu
o Pembuahan terjadi didalam alat perkembang biakan, umumnya tidak
dipeliharan dan dilindungi
Hewan yaitu:
o Memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif
o Reaksi terhadap rangsang sangat cepat, aktif dan dapat berpindah tempat
o Makan makhluk hidup lain
o Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempat pada semua bagian
tubuh. jumlah bagian tubuh tertentu
o Pembuahan terjadi di dalam tubuh atau di luar tubuh. Umumnya jumlah anak
terbatas, dipilihara dan dilindungi

G. PEMBAHASAN
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh dan berkembang. Tumbuhan
melakukan gerak akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan yang
mudah diamati gerak yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang
sore hari, semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tubuh akar dan batang. Gerak
lainnya yaitu gerak reaksi pada rangsang misalnya gerak batang dan daun kerana cahaya
mengikuti ke matahari. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda jika hewan bergerka
pada organ maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat kecuali tumbuhan bersel tunggal, hewan dan tumbuhan
sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan
lentisel (tumbuhan tidak mempunyai organ khusus) sedangkan oksigen yang masuk ke
dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus. Hewan dan tumbuhan memerlukan
makan dan air, hanya berbeda bentuk dan prosesnya, tumbuhan makan dengan melakukan
fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi, hewan dan tumbuhan
sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambang ukuran tinggi besar maupun beratnya.

H. KESIMPULAN
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, memerlukan makanan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima
ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan miskipun ada
sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum pengamatan ciri-ciri makhluk hidup yaitu
menggunakan metode observasi secara langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang
dialami bisa berupa suhu atau cuaca yang tidak menentu sehingga praktikum ini harus
melihat cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau tidak. Pengamatan terhadap
makhluk hidup yang bisa berjalan seperti hewan peliharaan juga cukup sulit
dikarenakan jarang ditemukan hewan-hewan yang dipelihara oleh warga sekitar
contohnya hewan peliharaan ayam sudah jarang ditemukan.

2. Saran Dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum ekosistem biotik dan abiotik baik secara alami
maupun buatan harus dilakukan observasi serta alat alat yang mendukung untuk
melakukan pengamatan.
MAKHLUK HIDUP
GERAK PADA TUMBUHAN

A. TUJUAN PERCOBAAN/PENGAMATAN
1. Mendeskripsi pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman
putri malu (gerak seismonasti)
2. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (gerak
seismonasti)
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman puti malu
(gerak niktinasti)
4. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun
tanaman kacang hijau (gerak geotropism negatif)

B. ALAT DAN BAHAN


1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
b. Kotak karton telah dilapisi kertas warna hitam
c. Stopwatch
d. Alat tulis dan penggaris
2. Geotropism
a. Gelas bekas air mineral 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang hijau secukupnya
d. Air secukupnya
e. Alat tulis dan penggaris

C. LANDASARAN TEORI
Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan gerak, namun gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerak pada
tumbuhan terbatas, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian
tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, atau pun bagian lembar daun
tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019). Gerak yang disebabkan rangsang
gravitasi disebut geotropism, karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik
bumi dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi
disebut geotropism negative (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak
bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini sebabkan oleh adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah
sehingga tidak ada nasti positif dan negative.
Maam –macam gerak nasti:
a. Niktinasi
Niktinasi rangsangan berupa gelap, merupak gerak tidup pada tumbuhan yang
disebebkan karena keadaan gelap. Proses niktinasi banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk, niktinasi terjadi karena sel-sel motor di persendihan tangkai daun
atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga
menyebabkan perubahan tekanan turgor, contohnya pada daun lamtoro.
b. Seismonasti
Gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran, daun putri malu pada
saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsamg. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun puti malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus daun
putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ke ujung daun.
Saat disentuh dengan sentuhn sedang daun langsung menutup dari pangkal daun hingga
tengah disusul bagian ujung, sedangkan jika disentuh kasar maka daun dan tangkai
langsung menutup sekaligus.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
 Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot tanaman puti malu, lembar
kerja, alat tulis dan pengaris.
b. Meletakan pot tanaman putri malu yang telah disediakan diatas mej, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun puti malu menggunakan penggaris.
c. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.

 Niktinasti
a. Menyediakan dua buh pot tanaman puti malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot ke dua.
b. Meletakan pot A di tempat yang terang.
c. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak kartun
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Membiarkan pot B tertup selama 30 menit
e. Setelah ditutup lebih kurang 30 menit, membuka dengan hati-hati tanpa menyentuh
tanamannya.
f. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingan
daun puti malu pada pot A
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

 Geotropisme negative
a. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan B, satu minggu sebelum kegiatan
praktikum IPA.
b. Meletakan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

E. HASIL PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
No Jenis sentuhan pada Reaksi daun keterangan
daun putri malu putri malu
1. Halus Daun penutup Waktu cukup
perlahan dari lama
pangkal daun
keujung, hanya
anak daun di
ujung saja yang
melipat
2. Sedang Seluruh daun Waktu agak
penutup cepat
3. Kasar Seluruh daun Waktu lebih
dan tangkai cepat
menutup, arah
gerak daun
dengan sentuhan
kasar pada ujung
akan melipat
dari ujung
hingga pangkal
daun dengan
cepat

Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasi

Reaksi daun puti malu


No Pot puti malu Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat Membuka Tetap membuka
terang
2. Di tutup dengan Membuka Menutup
penutup yang kedap
cahaya

2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negative

Jenis Pengamatan hari ke Keterangan


Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0 cm 0,3 3 cm 9 cm 12 cm 15 cm Batang tubuh
cm gerak
B 0 cm 0,4 3 cm 10 cm 14 cm 16 cm Batang
cm memblok ke
atas menuju
matahari

F. PEMBAHASAN

 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rasangan berupa getaran,
Daun putri malu akan menutup bila disentuh, perlakuan sentuhan yang berbeda
pengaruhnya juga berbeda, jika sentuhan halus proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang reaksimya akan cepat menutup dan jika disentuh dengan kasar
akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan
tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai menutup.

 Niktinasi
Merupakan gerak nasti yang disebebkan oleh suasana gelap sehingga disebut juga
gerak tidur, selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat
terjadi perubahan tekanan turgor di dalam daun. Pengamatan niktinasi pada tumbuhan
puti malu dengan menyimpan puti malu di tempat terang dan membandingankannya
dengan puti malu di tempat tertutup atau kedap cahaya, daun-daun putri malu mulai
mengatup, hal ini yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan puti malu.

 Geotropisme negative
Gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi, jika arah geraknya menuju rangsang
disebut geotropism positif, misalnya gerak akar menuju tanah, jika arah geraknya
menjauhi rangsang disebut geotropisme negative, misalnya gerak tubuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas, pada pot B yang diletakan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertical secara bertahap selama 7 hari,
hal ini terjadadi akibat gerak tubuh batang menjauhi tanah.

E. KESIMPULAN

 Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan,
sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun agak cepat, sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
 Tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu berada di tempat terang
daunnya tetap membuka.
 Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahan diri dari
hewan-hewan akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan air dan
penguapan yang dikarenakan oleh angina.

F. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

G. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap gerak pada
tumbuhan yang memerlukan ekosistem abiotic yaitu menggunakan metode obsevasi
secara langsung terhadap alam terbuka, kendala yang dialami bisa berupa suhu atau
cuaca yang tidak menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah
bisa dilakukan atau tidak, sebagai contoh gerak putri malu yang tetap menutup daunnya
ketika sudah disentuh kemudian ditutup menggunakan suatu benda yang dapat
menutupnya contoh kardus, ketika kardus tersebut dibuka kembali daun putri malu
tersebut tidak membuka kembali karena daun putri malu memerlukan cahaya matahari
untuk membuka keseluruhan daunnya.
2. Saran dan Masukan
Sebelum melaksanakan praktikum percobaan pada seismonasti dan niktinasi,
pertumbuhan geotropisme pada kacang merah juga harus dilakukan observasi serta alat
pendukung untuk melakukan percobaan agar tangkai kacang merah bisa menekuk ke
arah matahari walaupun pot diletakan secara horizontal/miring tidak tegak lurus.
H. FOTO PRAKTIKUM

Ayam

Kucing

Pohon papaya

Pohon pisang
1. Reaksi Daun Putri Malu

Sentuhan Halus = Menutup Lama

Sentuhan Sedang = Menutup Agak Lambat

Sentuhan Kasar = Menutup Lebih Cepat


 Reaksi Putri Malu Di Tempat Terang Dan Kedap Cahaya

Tempat Terang Terkena Sinar Matahari

Tempat Kedap Cahaya Tidak Terkena Sinar Matahari


(Tertutup Kardus)
 Geotropisme Negative
Hari Ke 2

Hari Ke 3

Hari Ke 4
Hari Ke 5
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

SALEHA WASA
859248084

UPBJJ KUPANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Saleha Wasa


NIM/ID Lainnya : 859248084
Program Studi : S1 – PGSD
Nama Sekolah : SDN Boleng_______________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Ahmad Damanhuri, S.Pd


Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Saleha Wasa


NIM : 859248084
Program Studi : S1 - PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Waiwerang, 17 April 2022


Yang membuat pernyataan

Saleha Wasa
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
A. Tujuan

Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak
akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang
terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur


dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah
total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak
tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel
- sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. Alat dan Bahan

1. Biji Kacang merah 6 buah

2. Botol selai 2 buah

3. Kertas saring secukupnya

4. Kertas label secukupnya

5. Gunting 1 buah

D. Cara Kerja

1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.

2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.

3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada
dinding botol bagian dalam.
Cara memasang kertas saring dalam botol sela

4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas
saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).

5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.

6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat
kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun
tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E. Hasil Pengamatan

Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan Biji Kacang Merah

Gambar pertumbuhan Panjang (mm)


kecambah kacang merah
Hari ke Keterangan

Akar Batang

0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat

1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat

2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat

3 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat keatas

4 Terlihat batang 15 mm 60 mm Terangkat keatas

5 Terlihat batang 25 mm 75 mm Terangkat keatas

6 Terlihat batang 27 mm 85 mm Terangkat keatas

7 Terlihat batang 33 mm 90 mm Terangkat keatas

8 Terlihat batang 37 mm 110 mm Terangkat keatas


9 Terlihat batang 43 mm 120 mm Terangkat keatas

10 Terlihat batang 50 mm 135 mm Terangkat keatas

11 Terlihat batang semakin 70 mm 145 mm Terangkat keatas


panjang

12 Terlihat batang semakin 75 mm 155 mm Terangkat keatas


panjang

13 Terlihat batang semakin 80 mm 165 mm Terangkat keatas


panjang

14 Terlihat batang semakin 90 mm 180 mm Terangkat keatas


panjang

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga
minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu
dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel –
selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi
2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah.
G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun
dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
Referensi

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Semoga postingan Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan (Praktikum


IPA di SD) ini bisa memberi manfaat. Amiin YRA.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
EKOSISTEM DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

SALEHA WASA
859248084

UPBJJ KUPANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Saleha Wasa


NIM/ID Lainnya : 859248084
Program Studi : S1 - PGSD
Nama Sekolah : SDN Boleng_______________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Ahmad Damanhuri, S.Pd


Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Saleha Wasa


NIM : 859248084
Program Studi : S1 - PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Waiwerang, 19 April 2022


Yang membuat pernyataan

Saleha Wasa
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

M. JUDUL PERCOBAAN
N. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
O. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
P. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
Q. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
R. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
S. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
T. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
U. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
V. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
W. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
X. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
PERCOBAAN

Ekosistem Darat

B. TUJUAN PERCOBAAN

Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seperangkat alat tulis

2. Loup/kaca pembesar

3. Barometer

4. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi dari
orgenismedengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantai/jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.Suatu ekosistem terdapat komponen biotik, yang
terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen(hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu
komponen abiotik yang terdiri dari bahananorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan
demikian setiap ekosistem mempunyaikeenam jenis komponen pembentuknya yang saling
berinteraksi.Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
misalnyahutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya
kolamikan, sawah, ladang/kebun, akuarium.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Andamengajar
yang akan kita amati komponen-komponennya.

2. Setalh anda temukan tempatnya, kemudian amatu komponen-komponen abiotiknyameliputi


suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.

3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui


keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya.

4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlahsemua


makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.

6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapidengan nama
latinnya.

7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut, baikyang
tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang)

8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat permukaan,
atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.

9. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempat tinggal
atau sekolah tempat mengajar Anda.

11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas. Kemudiansemua
data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar Kerja di belakang modul.

12.Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel

Komponen abiotik ekosistem dari alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1. Suhu 20C
2. Cahaya Cukup
3. Angina Similar
4. Tanah Subur
5. Air Sangat cukup

Tabel

Komponen biotik ekosistem alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1. Rumput Teki Ular Lalap
2. Pohon Pinus Burung Elang Cacing
3. Rumput Ilalang Belalang Bakteri
4. Pegagan Katak Jamur
5. Pohon Beringin Ular

Tabel

Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No Komponen Abiotik Kondisi/keadaan


1. Aingin Semilir
2. Tanah Kering
3. Air Mengalir Sedikit
4. Cahaya Sangat cukup
5. Suhu 27c
Tabel

Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1. Padi Ayam Kampung
2. Rumput pegagan Burung Bakteri
3. Gulma Ulat Jamur
4. Rumput teki Katak
5. Pohon pisang Tikus

G. PEMBAHASAN

Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada
alamseperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campurtangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia.Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi di
sawahmerupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan
manusiadiantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi
komponen biotiknya.

H. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
danudaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih le
ngkapdibandingkan ekosistem darat buatan.
DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Banten. Universitas Terbuka.


FOTO PRAKTIKUM
A. Tujuan
Mengamati pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

B. Alat dan bahan


1) Neraca analitik 1 buah.
2) Tabung reaksi 14 buah.
3) Rak tabung reaksi 1 buah.
4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah.
5) Pengaduk 7 buah.
6) Mistar dengan skala mm 1 buah.
7) Kertas untuk label secukupnya.
8) Bawang merah 14 siung.
9) Detergen serbuk 1 gram.

C. Cara Kerja
1) Sediakan larutan deergen serbuk 100%, pengencer 50%, pengencer 25%, pengencer 12,5%,
pengencer 6,25%, pengencer 3,1% serta control yang berupa air ledeng/air PDAM saja. Lalu
simpan larutan yang telah diberi label sebagai berikut.
Label 1 : 100%
Label 2 : 50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,10%
Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.

2) Cara menyediakan larutan


a) Larutkan, satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL.
kemudian beri label 100%
b) Ambil 500 mL larutan detergen 100%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 100%.
c) Ambil 500 mL larutan detergen 50%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 25%.
d) Ambil 500 mL larutan detergen 25%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 12,50%.
e) Ambil 500 mL larutan detergen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 6,25%.
f) Ambil 500 mL larutan detergen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 3,10%.

3) Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hamper sama dengan
diameter lubang tabung reaksi sejumlah 14 buah. Kupas kulit epidemis untuk menghindari bahan
kimia tersisa yang terdapat dikulit epidermis tersebut. Kupas juga bagian akar primordial yang
berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran primordial itu tetap
tersisa untuk pertumbuhan akar.

4) Isikan larutan detergen yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Setiap
konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua tabung reaksi.
5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak dibawah hingga
menyentuh larutan detergen.

6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain diatas
tabung control (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).

7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambahkan lagi
hingga penuh.

8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut, lalu hitung panjang akarnya. Rata-ratakan
panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar yang mencolok
perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata-ratakan).

D. Hasil Pengamatan

Tabel

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah


No Kosentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)

1 Kontrol 4 0

2 3,1 % 3 25

3 6,25 % 2 50

4 12,5 % 1 75

5 25 % 0 10

6 50 % 0 10

7 100 % 0 10

E. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui
pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu
meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak
dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak
negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran.
Dewvinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi
maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta
organisme lainnya.

F. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia dengan contoh
deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai
dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya
makhluk hidup tersebut.
FOTO PRALTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(GERAK PADA TUMBUHAN)

SALEHA WASA
859248084

UPBJJ KUPANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Saleha Wasa


NIM/ID Lainnya : 859248084
Program Studi : S1 - PGSD
Nama Sekolah : SDN Boleng_______________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Ahmad Damanhuri, S.Pd


Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Saleha Wasa


NIM : 859248084
Program Studi : S1 - PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Waiwerang, 25 April 2022


Yang membuat pernyataan

Saleha Wasa
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

Y. JUDUL PERCOBAAN
Z. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
AA. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
BB. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
CC. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
DD. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
EE. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
FF.PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
GG. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
HH. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
II. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
JJ. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI IPA DI SD
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

K. TUJUAN PERCOBAAN/PENGAMATAN
Mengamati ciri-ciri yang ada disekitar tempat tinggal

L. ALAT DAN BAHAN


4. Alat Tulis
5. Tabel Pengamatan
6. Lingkungan Sekitar

M. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup berbeda dengan benda mati, karena makhluk hidup mempunyai ciri-ciri
tertentu yang tidak dimiliki oleh benda lain. Ciri-ciri makhluk hidup adalah sebagai
berikut:
9. Bernafas: Pernafasan pada dasarnya proses melepas energi dan zat makanan. Pada
tumbuhan dan hewan, proses pernafasan memerlukan oksigen dan memerlukan zat sisa
pernafasan berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H20). Oksigen berperan sebagai
pembakar zat makanan, Proses pembakaran zat makanan yang terjadi didalam sel
disebut oksidasi biologi.
10. Bergerak: Gerak pada hewan dapat berupa gerak berpindah tempat, sedangkan gerak
pada tumbuhan hanya berupa gerak pada bagian tubuhnya.
11. Peka terhadap rangsangan: ada beberapa sumber rangsangan yang dapat diterima
makhluk hidup antara lain cahaya, suhu, zat kimia dan rangsang mekanis. Hewan yang
memiliki syaraf untuk menerima dan menanggapi rangsangan, sedangkan tumbuhan
tidak memiliki syaraf.
12. Memerlukan makanan: Zat makanan dan tubuh makhluk hidup digunakan untuk
kegiatan hidupnya, membangun sel-sel dan mengganti sel-sel yang rusak.
13. Tumbuh dan berkembang: Makhluk hidup mangalami pertumbuhan, yaitu bertambah
besar, karena adanya penambahan jumlah sel tubuh dan penambahan ukuran sel
makhluk hidup berkemkembang menjadi dewasa.
14. Berkembang biak: Berkembang biak bertujuan menghasilkan keturunan dan
mempertahankan kelestarian jenisnya, makhluk hidup berkembang biak dengan cara
kawin akan tetapi ada yang berkembang biak secara tak kawin.
15. Mengeluarkan zat sisa: Zat sisa metebolisme harus dibuang dari tubuh, bila tidak akan
meracuni tubuh. Alat pengeluaran antara lain yaitu ginjal, paru-paru, hati dan kulit.
16. Beradaptasi: menyesuaikan sel sesuai sel dengan lingkungannya, misalnya tumbuhan
yang hidup ditempat kering memiliki daun yang sempit dan tebal sedangkan tumbuhan
hidup ditempat lembap memiliki daun lebar dan tipis.

N. PROSEDUR PENGAMATAN
7. Siapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
8. Pergi dilingkungan yang ada disekitar tempat tinggal, seperti sawah, kebun, hutan dan
lingkungan lainnya, susuai dengan tempat tinggal kita
9. Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
10. Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
11. Mengamati setiap ciri-ciri makhluk hidup
12. Membubuhkan tanda centang (√) sesaui ciri yang diamati pada tabel

O. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1

No Nama Makhluk Ciri-Ciri Makhluk


Hidup Hidup

1 2 3 4 5
1. Ayam √ √ √ √ √
2. Kucing √ √ √ √ √
3. Ulat √ √ √ √ √
4. Burung √ √ √ √ √
5. Semut √ √ √ √ √
6. Pohon Mangga √ √ √ √ √
7. Pohon Pisang √ √ √ √ √
8. Pohon Rambutan √ √ √ √ √
9. Pohon Pepaya √ √ √ √ √
10. Pohon Singkong √ √ √ √ √

*Keterangan

6. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang


7. Bernafas
8. Perlu makan
9. Tumbuh
10. Berkembang

P. PERTANYAAN JAWABAN
3. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan?
Jelaskan?
Ya, tumbuhan juga bergerak dan beresksi terhadap rangsang. Gerak tubuh yaitu gerak
taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak naksi(
gerak sebagian tubuh dan tidak ditentukan arah datang rangsang) dan tropisme (gerak
sebagian tubuh dipengaruhi arah datangnya rangsang)

4. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan?
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi pada
rangsang, bernafas, memerlukan makan serta dapat tumbuh dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan
Tumbuhan yaitu :
o Reaksi rangsang terbatas, umumnya penetap atau bergerak sebagian tubuh
o Tidak memiliki alat bernafas khusus, mengambil dan mengeluargan gas secara
fasif
o Dapat menyusun makanan dan zat-zat disekitar
o Tumbuh kembang langsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu,
bentuk tubuh menyebar. Jumlah bagian tubuh tak tentu
o Pembuahan terjadi didalam alat perkembang biakan, umumnya tidak
dipeliharan dan dilindungi

Hewan yaitu:
o Memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif
o Reaksi terhadap rangsang sangat cepat, aktif dan dapat berpindah tempat
o Makan makhluk hidup lain
o Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempat pada semua bagian
tubuh. jumlah bagian tubuh tertentu
o Pembuahan terjadi di dalam tubuh atau di luar tubuh. Umumnya jumlah anak
terbatas, dipilihara dan dilindungi

Q. PEMBAHASAN
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh dan berkembang. Tumbuhan
melakukan gerak akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan yang
mudah diamati gerak yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang
sore hari, semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tubuh akar dan batang. Gerak
lainnya yaitu gerak reaksi pada rangsang misalnya gerak batang dan daun kerana cahaya
mengikuti ke matahari. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda jika hewan bergerka
pada organ maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat kecuali tumbuhan bersel tunggal, hewan dan tumbuhan
sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan
lentisel (tumbuhan tidak mempunyai organ khusus) sedangkan oksigen yang masuk ke
dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus. Hewan dan tumbuhan memerlukan
makan dan air, hanya berbeda bentuk dan prosesnya, tumbuhan makan dengan melakukan
fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi, hewan dan tumbuhan
sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambang ukuran tinggi besar maupun beratnya.

R. KESIMPULAN
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, memerlukan makanan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima
ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan miskipun ada
sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas

S. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

T. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


3. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum pengamatan ciri-ciri makhluk hidup yaitu
menggunakan metode observasi secara langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang
dialami bisa berupa suhu atau cuaca yang tidak menentu sehingga praktikum ini harus
melihat cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau tidak. Pengamatan terhadap
makhluk hidup yang bisa berjalan seperti hewan peliharaan juga cukup sulit
dikarenakan jarang ditemukan hewan-hewan yang dipelihara oleh warga sekitar
contohnya hewan peliharaan ayam sudah jarang ditemukan.

4. Saran Dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum ekosistem biotik dan abiotik baik secara alami
maupun buatan harus dilakukan observasi serta alat alat yang mendukung untuk
melakukan pengamatan.
MAKHLUK HIDUP
GERAK PADA TUMBUHAN

G. TUJUAN PERCOBAAN/PENGAMATAN
5. Mendeskripsi pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun tanaman
putri malu (gerak seismonasti)
6. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (gerak
seismonasti)
7. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman puti malu
(gerak niktinasti)
8. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun
tanaman kacang hijau (gerak geotropism negatif)

H. ALAT DAN BAHAN


3. Seismonasti dan niktinasti
e. Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
f. Kotak karton telah dilapisi kertas warna hitam
g. Stopwatch
h. Alat tulis dan penggaris
4. Geotropism
f. Gelas bekas air mineral 2 buah
g. Tanah yang subur secukupnya
h. Biji kacang hijau secukupnya
i. Air secukupnya
j. Alat tulis dan penggaris

I. LANDASARAN TEORI
Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan gerak, namun gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerak pada
tumbuhan terbatas, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian
tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, atau pun bagian lembar daun
tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019). Gerak yang disebabkan rangsang
gravitasi disebut geotropism, karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik
bumi dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi
disebut geotropism negative (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak
bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini sebabkan oleh adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah
sehingga tidak ada nasti positif dan negative.
Maam –macam gerak nasti:
c. Niktinasi
Niktinasi rangsangan berupa gelap, merupak gerak tidup pada tumbuhan yang
disebebkan karena keadaan gelap. Proses niktinasi banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk, niktinasi terjadi karena sel-sel motor di persendihan tangkai daun
atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga
menyebabkan perubahan tekanan turgor, contohnya pada daun lamtoro.
d. Seismonasti
Gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran, daun putri malu pada
saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsamg. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun puti malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus daun
putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ke ujung daun.
Saat disentuh dengan sentuhn sedang daun langsung menutup dari pangkal daun hingga
tengah disusul bagian ujung, sedangkan jika disentuh kasar maka daun dan tangkai
langsung menutup sekaligus.

J. PROSEDUR PERCOBAAN
 Seismonasti
d. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot tanaman puti malu, lembar
kerja, alat tulis dan pengaris.
e. Meletakan pot tanaman putri malu yang telah disediakan diatas mej, melakukan
sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun puti malu menggunakan penggaris.
f. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.

 Niktinasti
h. Menyediakan dua buh pot tanaman puti malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot ke dua.
i. Meletakan pot A di tempat yang terang.
j. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak kartun
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
k. Membiarkan pot B tertup selama 30 menit
l. Setelah ditutup lebih kurang 30 menit, membuka dengan hati-hati tanpa menyentuh
tanamannya.
m. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan membandingan
daun puti malu pada pot A
n. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

 Geotropisme negative
e. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan B, satu minggu sebelum kegiatan
praktikum IPA.
f. Meletakan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
g. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
h. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

K. HASIL PERCOBAAN
3. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
No Jenis sentuhan pada Reaksi daun keterangan
daun putri malu putri malu
1. Halus Daun penutup Waktu cukup
perlahan dari lama
pangkal daun
keujung, hanya
anak daun di
ujung saja yang
melipat
2. Sedang Seluruh daun Waktu agak
penutup cepat
3. Kasar Seluruh daun Waktu lebih
dan tangkai cepat
menutup, arah
gerak daun
dengan sentuhan
kasar pada ujung
akan melipat
dari ujung
hingga pangkal
daun dengan
cepat

Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasi

Reaksi daun puti malu


No Pot puti malu Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat Membuka Tetap membuka
terang
2. Di tutup dengan Membuka Menutup
penutup yang kedap
cahaya

4. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negative

Jenis Pengamatan hari ke Keterangan


Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0 cm 0,3 3 cm 9 cm 12 cm 15 cm Batang tubuh
cm gerak
B 0 cm 0,4 3 cm 10 cm 14 cm 16 cm Batang
cm memblok ke
atas menuju
matahari

L. PEMBAHASAN

 Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rasangan berupa getaran,
Daun putri malu akan menutup bila disentuh, perlakuan sentuhan yang berbeda
pengaruhnya juga berbeda, jika sentuhan halus proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang reaksimya akan cepat menutup dan jika disentuh dengan kasar
akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan
tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai menutup.

 Niktinasi
Merupakan gerak nasti yang disebebkan oleh suasana gelap sehingga disebut juga
gerak tidur, selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat
terjadi perubahan tekanan turgor di dalam daun. Pengamatan niktinasi pada tumbuhan
puti malu dengan menyimpan puti malu di tempat terang dan membandingankannya
dengan puti malu di tempat tertutup atau kedap cahaya, daun-daun putri malu mulai
mengatup, hal ini yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan puti malu.

 Geotropisme negative
Gerak tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi, jika arah geraknya menuju rangsang
disebut geotropism positif, misalnya gerak akar menuju tanah, jika arah geraknya
menjauhi rangsang disebut geotropisme negative, misalnya gerak tubuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas, pada pot B yang diletakan horizontal pertumbuhan
batang membelok dari horizontal menuju arah vertical secara bertahap selama 7 hari,
hal ini terjadadi akibat gerak tubuh batang menjauhi tanah.

E. KESIMPULAN

 Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan,
sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun agak cepat, sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
 Tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu berada di tempat terang
daunnya tetap membuka.
 Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahan diri dari
hewan-hewan akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan air dan
penguapan yang dikarenakan oleh angina.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


3. Kesulitan
Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan langsung terhadap gerak pada
tumbuhan yang memerlukan ekosistem abiotic yaitu menggunakan metode obsevasi
secara langsung terhadap alam terbuka, kendala yang dialami bisa berupa suhu atau
cuaca yang tidak menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah
bisa dilakukan atau tidak, sebagai contoh gerak putri malu yang tetap menutup daunnya
ketika sudah disentuh kemudian ditutup menggunakan suatu benda yang dapat
menutupnya contoh kardus, ketika kardus tersebut dibuka kembali daun putri malu
tersebut tidak membuka kembali karena daun putri malu memerlukan cahaya matahari
untuk membuka keseluruhan daunnya.

4. Saran dan Masukan


Sebelum melaksanakan praktikum percobaan pada seismonasti dan niktinasi,
pertumbuhan geotropisme pada kacang merah juga harus dilakukan observasi serta alat
pendukung untuk melakukan percobaan agar tangkai kacang merah bisa menekuk ke
arah matahari walaupun pot diletakan secara horizontal/miring tidak tegak lurus.

K. FOTO PRAKTIKUM
Ayam

Kucing

Pohon papaya

Pohon pisang

2. Reaksi Daun Putri Malu


Sentuhan Halus = Menutup Lama

Sentuhan Sedang = Menutup Agak Lambat

Sentuhan Kasar = Menutup Lebih Cepat

 Reaksi Putri Malu Di Tempat Terang Dan Kedap Cahaya


Tempat Terang Terkena Sinar Matahari

Tempat Kedap Cahaya Tidak Terkena Sinar Matahari


(Tertutup Kardus)

 Geotropisme Negative
Hari Ke 2

Hari Ke 3

Hari Ke 4
Hari Ke 5

Anda mungkin juga menyukai