Nim : 856810042
Pokjar : Ketahun
Semester :7
3. Ilmu, dan Teknologi dan masyarakat setiap saat mengalami perubahan, hal ini
seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang terus-menerus
meningkat, mulai dari penemuan yang sederhana sampai dengan teknologi yang
super mutakhir. Namun demikian, perkembangan ilmu dan teknologi sering tidak
dibarengi dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mengkhususkan adanya
teknologi ramah lingkungan agar tidak memberikan dampak negatif yang
merugikan masyarakat. Terkait hal tersebut, berikan contoh teknologi ramah
lingkungan dan jelaskan dampak penggunaan teknologi tersebut!
Jawab :
Kincir Angin
Siapa yang tidak tahu kincir angin? Tentu sebagian dari kalian sering melihat di
berbagai kesempatan terutama yang sudah pernah ke Belanda tentunya banyak melihat
kincir angin di negara tersebut. Banyaknya kincir angin di Belanda juga bukan tanpa
sebab, bukan juga hanya sekedar hiasan kincir angin ini adalah sebuah teknologi yang
sudah banyak digunakan di negara maju.
Angin yang bisa dijadikan sebagai alternatif sumber energi pengganti bahan bakar fosil.
Energi angin ini juga digunakan untuk menggerakan kincir tersebut yang kemudian
menghasilkan jenis energi lainnya seperti energi listrik yang dapat digunakan untuk
berbagai macam keperluan.
Sistem kincir angin inilah merupakan sumber energi yang ramah lingkungan yang tidak
menyebabkan polusi udara. Tentunya hal ini berbeda dengan energi listrik yang
dihasilkan oleh bahan bakar non terbarukan yang memberikan dampak butuh bagi
atmosfer.
4. Penggunaan pendekatan interdisipliner dalam pembelajaran IPS (yang
terwujudkan oleh correlated dan intergrated) ideal dilakukan karena adanya
keterkaitan antara ilmu sosial yang satu dengan yang lainnya. Namun demikian,
bukan berarti hal itu tidak mendapatkan hambatan dalam pelaksanaannya. Pada
umumnya hambatan tersebut terkait dengan: 1) Kurikulum; 2)
Paradigma/pandangan Umum; dan 3) Input (guru). Terkait dengan hal tersebut,
sebutkan dan tafsirkan hambatan pengunaan pendekatan interdisipliner dalam
pembelajaran IPS di tempat saudara bekerja!
Jawab :
a) Hambatan pada fasilitas
Faktor fasilitas merupakan salah satu penghambat dalam pembelajaran. Faktor
tersebut meliputi:
- Jumlah Peserta Didik dalam Kelas
Kelas yang jumlah peserta didiknya banyak sulit untuk dikelola. Jumlah peserta didik
dalam suatu kelas mencapai rata-rata 50 orang peserta didik, hal tersebut dapat
menyebabkan hambatan dalam pembelajaran.
- Besar Ruangan Kelas
Ruang kelas yang kecil dibanding dengan jumlah peserta didik dan kebutuhan peserta
didik untuk bergerak dalam kelas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
munculnya hambatan dalam pembelajaran.
- Ketersediaan Alat
Jumlah buku yang kurang atau alat lain yang tidak sesuai dengan jumlah peserta didik
yang membutuhkannya akan menimbulkan masalah dalam pembelajaran (Rohani,
2010: 183-184).
b) Hambatan pada kurikulum
Pendekatan interdisipliner ini memandang bahwa kurikulum tidak bisa hanya
dibatasi pada adanya mata pelajaran yang keberadaannya berdiri secara terpisah satu
dengan yang lainnya. Berbagai gejala sosial dan permasalahan yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, ternyata tidak mungkin ditinjau dan didekati dari satu segi
saja. Setiapa gejala sosial akan saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, kurikulum tidak bisa disusun berdasarkan mata pelajaran terpisah,
melainkan merupakan perpaduan sejumlah mata pelajaran yang memiliki ciri-ciri
yang sama. Pendekatan interdisipliner dikatagorikan pada tiga jenis pendekatan:
1) Pendekatan struktural
2) Pendekatan fungsional
3) Pendekatan daerah
c) Hambatan pada peserta didik
Peserta didik dalam kelas dapat dianggap sebagai seorang individu dalam suatu
masyarakat kecil yaitu kelas dan sekolah. Mereka harus tahu hak-haknya sebagai
bagian dari suatu kesatuan masyarakat di samping juga harus tahu akan kewajibannya
dan keharusan menghormati hak-hak orang lain.
Peserta didik harus sadar bahwa menggangu teman yang sedang belajar berarti tidak
melaksanakan kewajiban sebagai anggota suatu masyarakat kelas dan tidak
menghormati hak peserta didik lain untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-
besarnya dari kegiatan pembelajaran.
Kekurangsadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai
anggota suatu kelas atau suatu sekolah dapat merupakan faktor utama
penyebab hambatan dalam pembelajaran (Rohani, 2015: 182-183).
d) Hambatan guru
Guru yang mengalami kesulitan dalam memperlajari berbagai bidang studi,
khusunya
pembelajaran IPS. Dalam pembelajaran IPS, guru dituntut menggunakan media yang
tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Namun pada kenyataannya, guru
kurang memanfaatkan media yang ada di lingkungan sekolah dan guru juga
mengalami permasalahan dengan waktu yang telah ditentukan dalam proses
pembelajaran IPS.
Rohani (2010: 181) mengatakan bahwa guru merupakan faktor penghambat dalam
melaksanakan penciptaan suasana yang menguntungkan dalam proses pembelajaran.
Faktor penghambat yang datang dari guru juga berupa hal-hal seperti berikut:
a. Tipe kepemimpinan guru.
b. Format belajar mengajar yang monoton.
c. Kepribadian guru.
d. Pengetahuan guru.
e. Pemahaman guru tentang peserta didik.
5. Pembelajaran yang interaktif adalah proses belajar mengajar yang tidak
didominasi guru, melainkan dicirikan dengan ikut terlibatnya siswa secara aktif di
dalamnya. Untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPS di SD,
guru dituntut memiliki kemampuan memberikan stimulus melalui pertanyaan serta
merespons setiap pertanyaan atau jawaban siswa. Keterampilan bertanya
merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang perlu dimiliki oleh setiap
guru, dengan demikian diharapkan ia dapat mengoptimalkan peranannya di kelas.
Terkait dengan hal tersebut, uraikan ragam keterampilan bertanya yang harus
dimiliki oleh guru beserta contohnya dalam pembelajaran IPS!
Jawab :
a) Kemahiran dalam memilih stimulus yang dapat menimbulkan reaksi siswa.
Saat pertanyaan belum diberikan ada baiknya guru memberikan sebuah pemanasan
atau stimulasi yang berhubungan dengan pertanyaan.
Stimulasi ini bisa berupa informasi yang sesuai dengan kapabilitas siswa dalam
mencerna sebuah pertanyaan.
b) Kemahiran mengkalrifikasi pesan yang penting memalui pertanyaan.
Bila jawaban yang dilontarkan siswa belum memenuhi kriteria, maka guru bisa
melakukan penyelidikan ulang dengan cara meminta siswa untuk melontarkan
jawaban dengan cara yang berbeda.
Memahami Jawaban dari Siswa lain, Ini dilakukan agar jawaban yang
dilontarkan siswa bisa dikonfirmasi oleh siswa lain. Sehingga akan terjadi
kesepakatan jawaban.
Jawaban yang lebih cocok, Bila jawaban yang dilontarkan siswa tidak memenuhi
syarat. Maka guru bisa menstimulasi dengan memberikan informasi dan
mengajukan pertanyaan lanjutan.
Menanyakan Contoh, Bila siswa melontarkan jawaban yang kurang memuaskan,
guru bisa memanfaatkan dengan menanyakan contoh dari jawaban yang
dilontarkan. Contoh bisa berupa gambaran dan penjelasan singkat.
Jawaban yang lebih luas, saat sisa melontarkan jawaban yang sangat sederhana,
guru bisa melakukan tindakan berupa pertanyaan lanjutan agar jawaban bisa
lebih luas dan mendalam.
c) Kemahiran menangkap aksi dan reaksi siswa.
d) Kemahiran menguji materi pembelajaran agar terjadi dialog transaksional dalam
proses pembelajaran.