Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 3
(MAKANAN)

INA HIDAYANI TOYIBAH


856810042

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : JENIS ZAT DALAM MAKANAN
(BIMBINGAN TUWEB 4)

A. JUDUL PERCOBAAN
Pengelompokan Bahan Makanan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat
gizinya.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Tempat plastik.
2. 20 macam bahan makanan.

D. LANDASAN TEORI
Semua makhuk hidup membutuhkan makanan, makanan sangat
penting bagi kesehatan dan kehidupan. Tidak ada kehidupan tanpa
makanan. Menurut pendapat Beck (2000), makanan adalah suatu bahan
yang dapat dimakan. Jika dimakan, dicerna, serta diserap tubuh, makanan
akan menghasilkan paling sedikit satu jenis unsur gizi yang berguna bagi
kesehatan dan kelangsungan hidup. Gizi atau nutrisi adalah berbagai
proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan, nutrien,
atau unsur gizi dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk berbagai aktivitas tubuh dan kehidupan, seperti
pertumbuhan, metabolisme dan mengganti jaringan yang rusak (Beck,
2000; The American Heritage, 2002, 2005, dan The American Heritage,
2009).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi :
Jenis Karbohid
No Protein Lemak Vitamin
makanan Rat
1 Nasi 
2 Roti  
3 Tepung 
4 Jeruk 
karbohidrat Protein Lemak vitamin
5 Daging  
6 Simas  
7 Kacang
Tanah 
8 Minyak  
goreng
9 Kelapa 
10 Pepaya 
11 Telor 
12 Kedelai 
13 Tempe 
14 Susu  
15 Kacang  
hijau
16 Wortel 
17 Tomat 
18 Ubi 
19 Kentang 
20 Pisang 

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawab: Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin,
protein, dan karbohidrat
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang
bekerja?
Jawab: Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah
karbohidrat.
3. Pada usia lanjut, zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawab: Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.
H. PEMBAHASAN
Makanan dapat berasal dari tumbuhan dan hewan. Bermacam
macam kandungan gizi yang terkandung di dalam makanan. Baik secara
langsung maupun tidak langsung. Fungsi dari makanan bagi tunbuh adalah
menjaga agar tubuh tetap sehat, tumbuh dan berkembang dengan baik.
Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin.
1. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang berfungsi sebagai bahan
pembentuk senyawa tubuh seperti nasi, ubi, sagu, terigu dan lainnya.
2. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan dan
pemeliharaan serta penggantian jaringan seperti jagung, susu, telur dan
lainnya.
3. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi seperti daging, ikan, kacang dan lainnya.
4. Vitamin berfungsi untuk mempertahankan fungsi normal sel dan organ
serta membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh seperti pisang,
pepaya, apel dan lainnya.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, bahan makanan yang
mengandung nilai gizi antara lain:
1. Karbohidrat : nasi, roti, tepung, ubi, kentang
2. Protein : daging, simas, telur, kacang hijau, bayam
3. Lemak : minyak goreng,simas, daging, kacang tanah, susu, kelapa
4. Vitamin : jeruk, kelapa, kacang hijau, pisang, tomat, pepaya,
wortel

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
1. Kesulitan yang dialami yaitu sulitnya dalam menyediakan bahan
makanan.
2. Pengetahuan pengamat/peneliti mengenai jenis makanan dan
kandungan gizinya.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal Deskripsi

Tahap awal dilakukan persiapan


dengan menyediakan alat dan bahan
berupa lembar pengamatan, alat
tulis dan berbagai macam bahan
makanan yang akan saya amati.

Tahap Proses Kegiatan Deskripsi

Dilakukan proses pengamatan,


dan analisis bahan makanan
berdasarkan gizinya yaitu
arbohidrat, protein, lemak dan
itamin.
Tahap Proses akhir Deskripsi
Setelah saya melakukan
pengamatan. Selanjutnya Hasil
pengamatan di tulis pada lembar
pengamatan sebagai laporan.
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengelompokan Sayuran

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokan sayuran berdasarkan macamnya.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Tempat plastik
2. 20 macam sayuran

D. LANDASAN TEORI
Menurut KBBI (2014) Sayur merupakan daun-daunan, tumbuh-
tumbuhan, polong atau bijian, dan sebagainya yang dapat dimasak.
Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari bagian tumbuhan seperti
daun, batang, dan bunga (Sediaoetomo, 2004 dalam Farida, 2010).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan 20 macam sayuran.
2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok
sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar umbi, sayuran kacang-
kacangan dan sayuran tunas.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokan sayuran

Jenis Sayuran
Sayuran Sayur
N bahan Sayura Sayura kacang
akar/um an
o makana n daun n buah kacanga
bi tunas
N n
1 Bayam 
2 Cabai 
Rawit
3 Labu 
siam
4 Terong 
5 Kentang 
6 Buncis 

7 Sawi 
putih
8 Bawang 
Merah
9 Bawang 
Putih

10 Kacang 
kedelai
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Bila dilihat dari "Triguna Makanan" sayuran termasuk ke dalam
kelompok zat makanan apa saja?
Jawab: kelompok Zat Pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli,
cabe, bawang merah, dan terong?
Jawab:
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-
tumbuhan yang setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan
utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya. Contoh: ba yam,
kangkung.
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah buahnya. Contoh: tomat, cabai rawit,
kacang panjang, terong.
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh:
wortel, bawang merah, bawang putih, kentang
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang
diolah menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-
kacangan. Contoh: kacang kedelai, kacang hijau, kapri.
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan
adalah tunas tanaman. Contoh: tauge, rebung

I. KESIMPULAN
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok
yaitu:
1. Sayuran daun. Contohnya adalah bayam. Bayam termasukk edalam
sayuran buah
2. Sayuran buah. Contohnya tomat. Tomat termasukkedalamsayuran buah
3. Sayuran umbi/akar. Contohnya wortel. Wortel termasukkedalamsayuran
buah
4. Sayuran kacang-kacangan. Contohnya kacang hijau, kacang hijau
termasukkedalamsayuran buah
5. Sayuran tunas. Contohnya rebung. Rebung termasuk kedalam sayuran
buah
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami dalam percobaan ini yaitu dalam hal
mempersiapkan bahan makanan yang dibutuhkan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal Deskripsi

Tahap awal dilakukan


persiapan dengan menyediakan
alat dan bahan berupa lembar
pengamatan, alat tulis dan
berbagai macam jenis sayuran.

Tahap Proses Kegiatan Deskripsi

Dilakukan proses pengamatan,


analisis dan pengelompokan
berdasarkan bagian bagian
sayur seperti sayur buah, daun,
akar/umbi, kacang-kacangan
dan tunas.

Tahap Akhir Deskripsi


Hasil pengamatan
selanjutnya di tulis pada
lembar pengamatan sebagai
laporan.
A. JUDUL PERCOBAAN
Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna.

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai
dengan slogan 4 sehat 5 sempurna.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Tempat plastik
2. Berbagai bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan makanan yang terdiri dari
5 jenis makanan yang baik dan sesuai oleh kebutuhan tubuh, diantaranya
yaitu Makanan Pokok, Sayur, Lauk Pauk, Buah-buahan dan Susu sebagai
penyempurna.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu
makanan.
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi
syarat 4 sehat 5 sempurna.
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
masukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok makanan pokok.
5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja.
6. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN

Zat Makanan
Kelom Jenis
Jenis Karb
No pok bahan Protei Lema Vita
masak ohidr
makan makan n k min
an at
1 Nasi putih Makan Beras
an 
Pokok
Kentang
 
Sop Kol
Sayuran 
2 sayur
wortel

Lada

Bawang

merah
Bawang 
Putih
3 Tempe Lauk tempe

goreng Pauk
4 Buah pepaya Buah Pepaya 
5 Susu Peleng Susu
  
Kap
A. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
Jawab : Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan makanan yang
terdiri dari 5 jenis makanan yang baik dan sesuai oleh kebutuhan
tubuh, diantaranya yaitu Makanan Pokok, Sayur, Lauk Pauk, Buah-
buahan dan Susu sebagai penyempurna.
2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!
Jawab : Triguna pangan merupakan pengelompokkan makanan
berdasarkan fungsi fisiologisnya, terdiri dari :
1. Untuk begerak : merupakan zat tenaga. Misalnya : karbohidrat,
lemak, protein
2. Untuk membangun : merupakan zat pembangun. Misalnya :
protein, mineral, vitamin, air
3. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur. Misalnya : protein dan
air.

B. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan percobaan membuat menu makanan
yang sesuai dengan slogan 4 sehat 5 sempurna. Percobaan yang dilakukan
mulai dari membuat makanan pokok seperti nasi yang terbuat dari bahan
makanan beras. Makanan pokok ini mengandung karbohidrat sebagai zat
tenaga.
Sayur seperti sup sayur yang dibuat dengan bahan makanan seperti wortel,
kentang, kol, buncis, bawang merah, bawang putih serta merica.
Kandungan gizi yang diperoleh dari sayur sop ini yaitu protein dan
vitamin.
Lauk pauk dalam percobaan ini yaitu tempe goreng dengan bahan
makanan yaitu tempe .
Buah pepaya mengandung vitamin yang baik bagi kesehatan tubuh.
Susu merupakan menu terakhir dalam menu 4 sehat 5 sempurna, susu
memiliki gizi yaitu protein, lemak dan juga vitamin.

C. KESIMPULAN
Setelah saya melakukan percobaan dengan membuat makanan 4 sehat 5
sempurna yang terdiri dari sop sayur, tempe goreng, dan lainnya.
Kesimpulan yang saya dapat yaitu bahwa pada makanan 4 sehat 5
sempurna harus terkandung zat makanan seperti karbohidrat, protein,
lemak dan vitamin. Sehingga Angka Kecukupann Gizi (AKG) akan
tercukupi sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1593/Menkes/SK/XI/2005 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
D. DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1593/Menkes/SK/XI/2005 Tentang
Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
Rumanta,Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka

E. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami yaitu melakukan proses memasak bahan makanan
tersebut,yaitu:
1. Mengumpulkan bahan untuk dimasak
2. Proses pengambilan foto saat proses memasak
3. Saran saya setelah melakukan pengamatan pada makanan 4 sehat 5
sempurna. Buatlah makanan yang sederhana namun berisi 4 sehat 5
sempurna.

F. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal Deskripsi

Tahap awal dilakukan


persiapan dengan
menyediakan alat dan bahan
berupa bahan-bahan
masakan 4 sehat 5
sempurna.

Tahap Proses Kegiatan Deskripsi

Dilakukan proses
pengamatan, sebagai contoh
yaitu memasak sup sayur
yang terdiri dari wortel,
kubis. Kentang dan bumbu
lainnya. sebagai salah satu
makanan yang mengandung
karbohidrat dan vitamin.
Tahap Akhir Deskripsi

Hasil dari yang sudah saya


lakukan yaitu memasak
sup,nasi dan lauk lainnya.
pengamatan selanjutnya di
tulis pada lembar
pengamatan sebagai laporan.
2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : UJI MAKANAN (BIMBINGAN TUWEB
4)
A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Karbohidrat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Piring plastik 1 buah.
2. Pipet 1 buah.
3. Pisang 1 iris kecil.
4. Apel 1 iris kecil.
5. Nasi 2-3 butir.
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil.
7. Tahu putih 1 iris kecil.
8. Margarin seujung sendok.
9. Biskuit 1 potong kecil.
10. Tepung terigu 1 sendok kecil.
11. Gula pasir 1 sendok kecil.
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium iodida 0,1 M 10 mL.

D. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang
memerlukan zat makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam
suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan
dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai
senyawa gula.
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
1. Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus
kimia: C6H12O6.
2. Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)2.
3. Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula,
rumus kimia: (C6H12O6)n.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung pada
lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang
akan diuji di atas piring plastik seperti pada gambar.
3. Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan yodium dalam KI/Lugol. Perhatikan.

F. HASIL PENGAMATAN
Uji Karbohidrat.
Warna
No. Bahan Sebel Sesuda h Keterangan
Makana um diberi
n diberi Yodiu m
Yodiu
m

1. Pisang Putih Biru Mengandung karbohidrat


kehitaman

Tidak Mengandung
2. Apel Putih Coklat
karbohidrat

Ungu
3. Nasi Putih Mengandung karbohidrat
pekat

coklat
Telur Rebus Tidak Mengandung
4. Putih
(bagian karbohidrat
putih)

Tidak Mengandung
5. Tahu Putih Putih Coklat
karbohidrat

Krem/
Tidak Mengandung
6. Margarin kuning Coklat
karbohidrat

Cokla t
7. Biskuit Hitam Mengandung karbohidrat

Biru
8. Tepung terigu Putih kehitam Mengandung karbohidrat
an
Tidak Mengandung
9. Gula Pasir Putih Coklat karbohidrat

10. Kentang krem/ Biru Mengandung karbohidrat


kuning4 kehitaman
3
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir.
Setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukkan warna
biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan
tersebut golongan karbohidrat? Jika ya jelaskan mengapa?
Jawab : tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas
setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna
menjadi biru, ungu, atau hitam.
2. Mengapa ada bahan yang berwarna biru ungu dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab : karena bahan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada juga yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat?
Jawab : bahan yang mengandung sumber karbohidrat yaitu adalah
pisang, nasi, biskuit, tepung terigu dan kentang.
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawab : Kesimpulan dalam pengamatan ini yaitu bahan makanan yang
diamati ada yang mengandung karbohidrat dan ada yang tidak
mengandung karbohidrat.

H. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan iodida/lugol
yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pada pisang mengandung karbohidrat
2. Apel tidak mengandung karbohidrat
3. Nasi mengandung karbohidrat
4. Telur Rebus (bagian putih) tidak mengandung karbohidrat
5. Margarin tidak mengandung karbohidrat
6. Biskuit mengandung karbohidrat
7. Tepung terigu mengandung karbohidrat
8. Gula pasir tidak mengandung karbohidrat
9. Kentang mengandung karbohidrat

I. KESIMPULAN
Kesimpulan dalam pengamatan ini yaitu bahan makanan yang diamati ada
yang mengandung karbohidrat dan ada yang tidak mengandung
karbohidrat.
Jenis makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya adalah pisang,
nasi, biskuit, tepung terigu dan kentang.
Sedangkan jenis makanan yang tidak mengandung karbohidrat diantaranya
adalah apel, telur rebus, tahu putih, margarin, dan gula pasir.
Tahu putih tidak
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami yaitu :
1. Kesulitan yang dialami yaitu sulitnya dalam menyediakan bahan
makanan.
2. pemahaman pengamat/peneliti mengenai jenis makanan
dan kandungan gizinya.mengandung karbohidrat

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap awal Deskripsi


Tahap awal dilakukan persiapan
dengan menyediakan alat dan
bahan berupa lembar pengamatan,
alat tulis dan bahan makanan.

tahap proses kegiatan Deskripsi


Dilakukan proses percobaan uji
karbohidrat dengan meneteskan zat
lugol ke dalam bahan-bahan
makanan yang sudah dipersiapkan.

Tahap akhir Deskripsi

Hasil pengamatan selanjutnya di


tulis pada lembar pengamatan
sebagai laporan
A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Lemak

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Piring plastik 1 buah.
2. Pipet 2 buah.
3. Kertas coklat sampul buku ukuran l0 x 10 cm 12 lembar.
4. Lampu senter I buah.
5. Lilin 1 buah.
6. Sendok 1 buah.
7. Kemiri 2 butir.
8. Margarine I sendok kecil.
9. Wortel 1 buah.
10. Seledri I tangkai.
11. Biji jagung keringI genggam.
12. Singkong kering I iris.
13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir.
14. Pepaya I potong kecil.
15. Santan 1-3 sendok teh.
16. Minyak goreng 5 mL.
17. Susu 1-3 sendok teh.
18. Air 5 mL.

D. LANDASAN TEORI
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk
golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat dialam serta tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar , contohnya
dietil eter, kloroform dan hidrokarbon lainnya. Lemak dan Minyak dapat
larut dalam pelarut yang disebut di atas karena lemak dan minyak
mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut (Herlina, 2009).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong
potong dengan ukuran 10 x 10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
cokelat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas
kertas coklat yang lainnya.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu
periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan
permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan
bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang
mengandung minyak atau tidak
5. Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor
dan nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji
(1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung kering,
(6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (9) santan,
(10) susu.
6. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh
kali dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh
menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan
makanan lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan
panas dari nyala lilin. Teteskan margarine di atas kertas coklat.
Biarkan sekitar sepuluh menit.
8. Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah
wortel dan usap-usapkan di atas kertas coklat berulang kali. Usap-
usapkan biji jagung kering di atas kertas coklat berulang- ulang atau
sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong kering
dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan usap-usapkan di
atas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada
kertas coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir.
Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh menit.
9. Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu pergunakanlah
lampu atau senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan
yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak?
Catatlah basil pengamatan pada tabel di

F. HASIL PENGAMATAN
Uji Lemak
Meninggalkan
No Bahan yang bekas noda minyak keterangan
diuji
Ya Tidak

1 Kemiri  Mengandung lemak

2 Margarin  Mengandung lemak

3 Seledri  Tidak mengandung lemak

4 Wortel  Tidak mengandung lemak

5 Biji jagung kering  Tidak mengandung lemak

6 Singkong kering  Tidak mengandung lemak

7 Kacang tanah  Mengandung lemak


kering
8 Papaya  Tidak mengandung lemak

9 Santan  Mengandung lemak

10 Susu  Mengandung lemak


G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan Anda.
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan
seledri dan pepaya tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering
seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan
lampu/senter, bagaimana terlihatnya?
Jawab : akan terlihat bekas minyak dan tidak mudah hilang.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber
lemak?
Jawab : Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, bahan makanan yang
mengandung lemak adalah kemiri, margarine, santan dan susu.
H. PEMBAHASAN

(1) Kemiri
Berdasarkan hasil tabel pengamatan uji lemak, kemiri yang dihaluskan
dan di usap- usapkan pada kertas coklat dan didiamkan selama 10 menit.
Kemudian kertas bekas tetesan kemiri diterangi lampu senter terlihat transparan
dan meninggalkan noda minyak pada kertas, serta ketika diraba terasa licin. Hal
ini menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
(2) Margarin
Berdasarkan hasil tabel pengamatan uji lemak, margarin yang dicairkan
terlebih dahulu kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat lalu didiamkan
selama 10 menit. Setelah 10 menit kertas bekas tetesan margarin diterangi
lampu senter ternyata meninggalkan noda minyak dan kertas terlihat
transparan. Ketika diraba terasa licin. Hal ini menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
(3) Seledri
pegamanatan uji lemak, seledri yang diiris halus dan diusap- usapkan
pada kertas coklat kemudian didiamkan 10 menit. Setelah 10 menit kertas
bekas tetesan seledri dilihat menggunakan lampu senter ternyata tidak
meninggalkan noda minyak dan kertas tidak transparan. Ketika diraba kertas
bekas tetesan seledri tidak terasa licin. Hal ini menunjukkan bahwa seledri
tidak mengandung lemak.
(4) Wortel
Berdasarkan hasil uji pengamatan uji lemak, wortel yang diiris halus
kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan selama 10 menit.
Setelah 10 menit kertas bekas tetesan seledri dilihat menggunakan lampu senter
ternyata kertas bekas tetesan seledri tidak meninggalkan noda minyak dan tidak
terlihat transparan. Ketika di raba tidak terasa licin. Hal ini menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak.
(5) Biji jagung kering
Berdasarkan hasil uji pengamatan uji lemak, biji jagung kering yang
diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat, lalu didiamkan 10
menit. Setelah 10 menit ketas bekas usapan biji jagung dilihat menggunakan
lampu senter ternyata kertas tidak meninggalkan noda minya, dan tidak terlihat
transparan. Ketika diraba
kertas bekas usapan biji jagung kering tidak terasa licin. Hal ini menunjukkan
bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
(6) Singkong kering
Berdasarkan hasil uji pengamatan uji lemak, singkong kering yang diiris
halus lalu diusap-usapkan pada kertas coklat, kemudian didiamkan 10 menit.
Setelah 10 menit kertas bekas usapan singkong kering dilihat menggunakan
lampu senter ternyata kertas tidak meninggalkan noda minyak dan tidak
transparan. Ketika diraba kertas bekas usapan singkong kering tidak terasa
licin. Hal ini menunjukkan bahwa singkong kering mengandung lemak.
(7) Kacang tanah kering
Berdasarkan hasil uji pengamatan uji lemak, kacang tanah kering yang
diiris halus lalu diusap-usapkan pada kertas coklat, kemudian didiamkan 10
menit. Setelah 10 menit kertas bekas usapan kacang tanah kering ternyata
meninggalkan noda minyak dan terlihat transparan. Ketika diraba kertas bekas
usapan kacang tanah terasa licin. Hal ini menunjukkan bahwa kacang tanah
kering mengandung lemak.
(8) Pepaya
Berdasarkan hasil uji pengamatan uji lemak, pepaya yang diiris kecil
lalu diusap- usapkan pada kertas coklat, kemudian didiamkan 10 menit. Setelah
10 menit kertas bekas usapan pepaya dilihat menggunakan lampu senter
ternyata tidak meninggalkan noda dan tidak terlihat transparan. Ketika diraba
kertas bekas usapan pepaya tidak terasa licin. Hal ini menunjukkan bahwa
pepaya tidak mengandung lemak.
(9) Santan
Berdasarkan hasil uji pengamatan uji lemak, santan yang diteteskan
pada kertas coklat lalu didiamkan 10 menit. Setelah 10 menit kertas bekas
tetesan santan dilihat menggunakan lampu senter ternyata meninggalkan noda
minyak dan terlihat transparan. Ketika diraba kertas bekas tetesan santan terasa
licin. Hal ini menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
(10)Susu
Berdasarkan hasil uji pengamatan uji lemak, susu yang diteteskan pada
kertas coklat lalu didiamkan 10 menit. Setelah 10 menit kertas bekas tetesan
susu dilihat menggunakan lampu senter ternyata meninggalkan sedikir noda
minyak dan terlihat sedikit transparan. Ketika diraba kertas bekas tetesan susu
terasa sedikit licin. Hal ini menunjukkan bahwa susu mengandung sedikit
lemak.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak di
ketahui bahwa, apabila bahan makanan yang mengandung lemak kita oleskan
pada kertas sampul buku, maka akan meninggalkan bekas/noda berupa minyak.
Sedangkan apabila bahan makanan yang tida mengandung lemak kita oleskan
pada kertas sampul buku, maka tidak akan meninggalkan bekas/noda berupa
minyak.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
1. Kesulitan yang dialami yaitu dalam mempersiapkan bahan dan pengamatan
harus dilakukan dengan teliti.
2. Saran saya adalah sebaiknya pengamat sebelummelakukan pengamatan
pada uji lemak adalah mempersiapkan bahan yang lebih efisien jika
digunakan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap AwAl Deskripsi

Tahap awal dilakukan


persiapan dengan menyediakan
alat dan bahan berupa lembar
pengamatan, alat tulis dan
bahan makanan.

Tahap Proses Kegiatan Deskripsi

Dilakukan proses pengamatan


sesuai prosedur. Mengoleskan
bahan makanan pada kertas
sampul, kemudian menunggu
sekitar 10 menit untuk
mendapatkan hasil.

Tahap Akhir Deskripsi

Setelah 10 menit hasil bisa


diamati kemudian hasil
pengamatan selanjutnya di
tulis pada lembar
pengamatan sebagai laporan.
LAPORAN TERBIMBING 7
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK4107)
MEKANIKA (GERAK)
A. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mengetahui gerak lurus beraturan.
b. Mengetahui gerak lurus berubah beraturan.

B. ALAT DAN BAHAN


1) Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Katrol gantung tunggal.
b. Stop watch.
c. Penggaris.
d. Beban gantung 100 gr (2 buah).
e. Statif dan klem.
f. Benang kasur.
g. Plastisin.
h. Beban tambahan.
2) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. Katrol gantung tunggal.
b. Stop watch.
c. Penggaris.
d. Beban gantung 100 gr (2 buah).
e. Statif dan klem.
f. Benang kasur.
g. Plastisin.
h. Beban tambahan.

C. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar seseorang yang mempunyai sepeda
motor, mengatakan bahwa ia mengendarai sepeda motornya mencapai kecepatan 110, tanpa
menyebutkan satuannya. Makna dari angka tersebut adalah laju yang dicapai pada saat
motor berlari yaitu 110 km/jam. Untuk menghindari salah konsep dalam hal tersebut perlu
eksperimen mengenai “kecepatan” dalam bentuk gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB).
Dalam kegiatan praktikum ini dilakukan percobaan mengenai gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan. Dari praktikum ini akan didapat hubungan antara: jarak (s),
waktu (t), kecepatan (v), dan percepatan (a). dengan variable-variabel tersebut maka dapat
dibuat grafik hubungan antara jarak dan waktu serta kecepatan dan waktu.
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam
selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama.
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan sesuai tampak pada gambar 4.8.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila turun dan naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak turun dan naik. Catat waktu yang diperlukan untuk bergerak
dari B ke C.
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap,
B teteap, C berubah).
g. Catat datanya pada tabel pengamatan GLB.
2) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. Susun alat seperti pada gambar 4.9.
b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB>BC).
c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari
B ke C.
e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada tabel pengamatan GLBB.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan GLB

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek) V (m/s)


1 0,20 0,22 0,9
2 0,18 0,19 0,95
3 0,15 0,16 0,94
4 0,12 0,13 0,92
5 0,10 0,11 0,9

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Tabel 1.2
Hasil Pengamatan GLBB
V Vt
No Bebas SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
(m/s) (m/s2)
(gr)
1 100 20 0,25 10 0,13 0,8 3,2
2 100 17 0,23 13 0,15 0,74 3,22
3 100 15 0,22 15 0,22 0,68 3,09
4 100 13 0,15 17 0,23 0,87 5,8
5 100 10 0,13 20 0,25 0,77 5,92

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fugsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertical dan t sumbu horizontal)!
Jawab:

2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik


diatas! Jawab:
3) Buatlah kesimpulannya?
Jawab:
Gerak luru beraturan (GLB) adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan
beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

4) Buatlah grafik antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan GLBB?
Jawab:

5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas?


Jawab:
6) Buatlah kesimpulannya?
Jawab:
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya,
semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan. Atau Gerak lurus
beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dimana
dalam setiap selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama. Pada gerak
lurus beraturan kecepatan dimiliki benda tetap (V = tetap) sedangkan percepatannya
sama dengan nol ( a= 0) 2.
Gera k lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a=t) atau perlambatan (a= -). Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke
waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga
gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk
nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.

7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).
Jawab:
Perbedaan grafik GLB dengan grafik GLBB yaitu grafik GLB berupa garis lurus,
karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu
jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB beruba garis lurus tetapi
berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB), maka:
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya semakin cepat pula waktu
yang diperlukan.
2. Gerak Lurus Berubah Beratuaran (GLBB)
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

H. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap, dengan beban yang sama beratnya, makin dekat
jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Saran dan masukan
Saran dan masukan dari saya setelah melakukan pengamatan gerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) ketika menghitung waktu
pada saat mengukur jatuhnya benda harus kita lakukan dengan tepat.
2. Kesan dan Pesan
Kesan dan pesan setelah saya melakukan pengamatan gerak lurus beraturan (GLB)
dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah saya mengetahui tentang cara
mengukur kecepatan dan percepatan suatu benda.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

FOTO PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Tahap awal adalah menyiapkan alat dan


bahan yang sudah ditentukan.

Pada tahap proses dilakukan adalah


mengamati waktu jatuhnya suatu benda
dengan menggunakan stopwat.

Di tahapakhir setelah melaksanakan proses


pengamatan didapatkan hasil pengamatan,
yang ditulis pada lembar pengamatan.
FOTO PRAKTIKUM GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
tahap awal deskripsi

Tahap awal adalah menyiapkan alat dan


bahan yang sudah ditentukan.

tahap proses kegiatan deskripsi

Pada tahap proses dilakukan adalah


mengamati waktu jatuhnya suatu benda
dengan menggunakan stopwat.

tahap akhir
deskripsi

Di tahapakhir setelah melaksanakan proses


pengamatan didapatkan hasil pengamatan,
yang ditulis pada lembar pengamatan.
LAPORAN TERBIMBING 8 PRAKTIKUM IPA DI SD
(PDGK4107)
GELOMBANG (JENIS DAN BENTUK GELOMBANG)

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m,
3. Benang kasur panjang 3 m.
4. Karet gelang.

C. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah adalah suatu usikan (getaran) yang merambat pada suatu
medium, yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika gelombang
melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang tersebut akan
dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan
bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah
bentuk/fase.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
b. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa
yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
d. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas?
Jika ada, dari manakah asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya,
sebutkan!
f. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan. Amati arah getar (arah usikan)
dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal.
Bagaimanakan arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal tersebut?
g. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
E. HASIL PENGAMATAN
A. Gelombang Transversal
Gambar gelombang transversal

Gelombang transversal adalah gelombang bergerak tegak lurus terhadap


arah gelombang atau jalur rambat. Contoh sederhana diberikan oleh gelombang
yang dapat dibuat pada panjang tali secara horizontal dengan menjangkar satu
ujung dan memindahkan ujung lainnya ke atas dan ke bawah.

Gelombang Longitudinal
gambar gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah getar partikel


medium perantaranya sejajar atau berhimpit dengan arah rambatannya. Dengan
kata lain, Gelombang longitudinal adalah gelombang di mana perpindahan media
berada dalam arah yang sama dengan, atau arah yang berlawanan dengan, arah
propagasi gelombang.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan yang dimaksud dengan
gelombang! Jawab:
Gelombang adalah getaran , dan getaran itu bergerak dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan media tertentu atau bahkan gelombang bisa bergerak tanpa
melalui media seperti di ruang hampa, jadi bisa disimpulkan gelombang itu adalah
getaran yang bisa berulang dan bisa merambat melalui media tertentu atau bahkan tanpa
media sekalipun, dan gelombang juga terdapat pada medium karena adanya perubahan
bentuk yang menimbulkan gaya pegas dimana dapat berjalan dan juga dapat
memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya tanpa membuat pertikel
medium berpindah secara permanen.

2. Jelaskan gelombang berdasarkan


jenisnya! Jawab:
Jenis-jenis gelombang ada dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
- Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah getaran tegak lurus
terhadap arah perambatannya. Contoh dari gelombang tranversal ini adalah jika kita
menjumpai gelombang air di lautan ataupun gelombang tali, dikarenakan arah
getarannya tegak lurus dengan arah dari getaran maka bentuk dari gelombang ini
seperti gunung dan juga lembah yang berurutan.
- Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang getarannya memiliki arah yang
sama dengan arah perambatannya, dan di gelombang longitudinal ini gerakan dari
medium gelombang searah dengan propagasi gelombang, gelombang bunyi itu
adalah salah satu contoh dari gelombang longitudinal di gelombang bunyi yang
menjadi medium perantaranya itu adalah udara, medium tersebut secara bergantian
akan merapat dan juga merenggang karena adanya pergeseran getaran atau
berpindah tempat. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi yang
di analog dengan pula longitudinal dalam suatu pegas vertikal di bawah tegangan
dibuat berosilasi ke atas dan kebawah disebuah ujung maka sebuah gelombang
longitudinal berjalan sepanjang pegas tersebut ,koil – koil pada pegas tersebut
bergetar bolak –balik di dalam arah di dalam mana gangguan berjalan sepanjang
pegas

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan jenis-jenis gelombang maka didapatkan:
a. Slinki yang direntangkan di lantai yang licin salah satu ujungnya Dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman. lalu slinki diusik dengan menggerakkan slinki ke kiri
dan ke kanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
b. Percobaan yang dilakukan berkali-kali sehingga dapat diamati arah usikan tegak lurus
dengan arah rambatan. hal yang demikian disebut dengan gelombang transversal titik
gelombang transversal yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah
rambatan gelombangnya.
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah slinki lalu ujung slinki diusik secara
berulang-ulang, ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah seiring gelombang. ini
menandakan adanya gelombang yang merambat melalui slinki.
d. Percobaan ke-3 Slinki diganti dengan kabel listrik. lalu kabel diberi perlakuan seperti
slinki, namun hasilnya tidak sama dengan slinki.
e. Percobaan selanjutnya slinki direntangkan di atas lantai, Salah satu ujungnya diikat pada
tiang. lalu ujung slinki diusik ke depan ke belakang dengan cepat ternyata arah
gelombang searah dengan arah rambatannya ini dinamakan gelombang longitudinal.

H. KESIMPULAN
- Gelombang transversal adalah gelombang bergerak tegak lurus terhadap arah
gelombang atau jalur rambat. Contoh sederhana diberikan oleh gelombang yang dapat
dibuat pada panjang tali secara horizontal dengan menjangkar satu ujung dan
memindahkan ujung lainnya ke atas dan ke bawah.
- Sedangkan Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah getar partikel
medium perantaranya sejajar atau berhimpit dengan arah rambatannya. Dengan kata
lain, Gelombang longitudinal adalah gelombang di mana perpindahan media berada
dalam arah yang sama dengan, atau arah yang berlawanan dengan, arah propagasi
gelombang.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Saran dan masukan
Saran dan masukan dari saya setelah melakukan pengamatan jenis-jenis gelombang
adalah ketika memegang slinki dan membuat usikan pada slinki tersebut, maka kita rasakan
getara di ujung slinki tersebut.
2. Kesan dan Pesan
Kesan dan pesan setelah saya melakukan pengamatan jenis-jenis gelombang adalah
saya mengetahui tentang jenis-jenis gelombang yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

FOTO PRAKTIKUM JENIS-JENIS GELOMBANG


Tahap awal Deskripsi

Tahap awal yaitu menyiapkan


alat dan bahan.

Deskripsi
Tahap proses kegiatan

Tahap ini melakukan percobaan


sesuai langkah atau prosedur
percobaan..

Tahap akhir Deskripsi

Tahap ini yaitu memperoleh hasil


dan selanjutnya sebagai laporan
hasil praktikum
A. JUDUL PERCOBAAN
Struktur Sistem Pencernaan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan..

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Mencerna adalah memecah bahan makanan yang molekulnya berukuran
besar menjadi molekul yang lebih kecil sehingga memungkinkan diserap oleh usus
halus. Bahan makanan yang dicerna adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Air,
vitamin, dan mineral tidak dicerna karena sudah berukuran kecil, sehingga
langsung diserap oleh usus. Agar bisa diserap usus halus, karbohidrat dipecah
menjadi glukosa (monosakarida), protein menjadi asam amino, dan lemak dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir
modul ini.
2. Urutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3. Tuliskan bagian bagian tadi pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil yang diperoleh dari pengamatan tersebut yaitu bahwa urutan sistem
pencernaan pada manusia meliputi rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus 12
jari, usus halus, usus besar dan anus.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkanlah bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
Jawab: rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus.
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
Jawab :
1. Rongga mulut : enzim ptialin
2. Lambung : enzim pepsin, renin, lipase, HCL
3. Usus halus : enzim sakrase, maltase, laktase.
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!
Jawab :
1. Enzim ptialin : mengubah amilum menjadi maltosa
2. Enzim pepsin : mengubah protein menjadi pepton
3. Enzim sakrase : mengubah sakrosa menjadi glukosa
4. Enzim lipase : mengubah zat lemak menjadi asam lemak dan gliserol
5. Enzim maltase : mengubah maltosa menjadi glukosa
6. Enzim laktase : mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa

H. PEMBAHASAN
Makanan yang kita konsumsi pada saat makan, terjadi proses pencernaan
yang pertama adalah makanan masuk ke dalam mulut, kemudian dikunyah oleh
gigi supaya lembut dan halus. Setelah mengalami penghalusan gigi, lidah dan air
ludah, lalu Makanan masuk ke dalam kerongkongan. Di dalam kerongkongan
makanan diremas-remas oleh dinding kerongkongan, lalu makanan tersebut masuk
ke dalam lambung. Di dalam lambung, makanan dilumatkan lagi dengan bantuan
getah lambung. kemudian Makanan masuk ke dalam usus 12 jari. Di dalam usus
12 jari makanan dicerna lagi dengan bantuan getah pankreas yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas dan getah empedu yang dihasilkan oleh hati. Di dalam usus halus
yang terjadi proses penyerapan sari-sari makanan titik sari makanan diserap oleh
dinding usus halus melalui pembuluh darah dan darah mengedarkan keseluruh
tubuh. Kemudian sisa makanan masuk ke dalam usus besar. setelah terjadi proses
pembusukan yang dibantu oleh bakteri pembusuk sisa makanan tersebut menjadi
kotoran yang kemudian dikeluarkan melalui anus.

I. KESIMPULAN
Setelah saya mengamati sistem pencernaan pada tubuh ternyata semua makanan
yang kita makan akan tercerna oleh sistem pencernaan pada tubuh kita, terjadi
dengan secarateratur mulai dari mulut sampai nanti di buang menjadi kotoran
melalui anus. Kemudian sari-sari makanan yang diperoleh dari makanan tersebut
akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui dara dan di diserap oleh tubuh.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan yang dialami yaitu dalam menganalisis berbagai enzim yang
terdapat pada organ sistem pencernaan.
2. Menggambar sistem pencernaan manusi.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal Deskripsi

Pada tahap awal dipersiapkan


alat dan bahan yang diperlukan
seperti alat tulis dan gambar
sistem pencernaan.

Tahap Proses Kegiatan Deskripsi

Pada tahap proses dilakukan


terlebih dahulu saya
menggambar sistempencernaan
pada manusia, kemudian
dilakukan pengamatan dan
analisis organ- organ pada
sistem pencernaan, urutan
sistem pencernaan dan enzim
yang berperan.

Tahap Akhir Deskripsi

Tahap terakhir yaitu hasil dari


gambar sistem pencernaan
manusia yang sudah saya buat
dan pengamatan di tuangkan
pada tabel pengamatan sebagai
laporan praktikum.
LAPORAN MANDIRI 3 PRAKTIKUM IPA DI SD
(PDGK4107) PESAWAT SEDERHANA

A. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menjelaskan manfaat dari katrol.
2) Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol.
3) Menjelaskan manfaat dari tuas.
4) Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol
a. Katrol tetap
b. Katrol bergerak
c. Neraca pegas 0-500 gram.
d. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua buah).
e. Benang secukupnya atau senar plastik.
f. Statif atau penggantung katrol.
2. Tuas
a. Penggaris ukuran panjang 30-100 cm.
b. Statif / penyangga untuk menggantung penggaris.
c. Benang secukupnya.
d. Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing-masing satu buah.
e. Klip kertas sebagai pengganti beban.

C. LANDASAN TEORI
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari sering kita memerlukan bantuan alat atau pesawat.
Ada pesawat yang dikategorikan rumit ada pula pesawat sederhana. Pemahaman konsep IPA
tentang pesawat sederhana merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dipahami dan
dimengerti kebenarannya. Mengingat pesawat sederhana ini telah menyatu pemanfaatannya
dalam kehidupan sehari-hari yaitu memudahkan melakukan kerja. Untuk itu, melalui
praktikum, diharapkan pengetahuan mahasiswa tentang pesawat sederhana menyatu dalam
aktivitas profesionalisme sebagai guru.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat enam jenis pesawat sederhana yang dapat
dimanfaatkan yaitu: bidang miring, baji, sekrup, tuas, katrol dan roda berganda. Meskipun
demikian, di antara 6 jenis yang disebutkan di atas, ada juga pesawat sederhana lainnya
yaitu: kampak, catut, gunting, linggis, palu, dongkrak. Selanjutnya, ada tiga alasan yang
memungkinkan mengapa pesawat sederhana dibuat. Alasan-alasan tersebut diantaranya,
pesawat sederhana dapat: melipat gandakan gaya atau kemampuan, memperbesar kecepatan
atau jarak yang lebih besar, dan merubah arah kerja yang kita lakukan.
Walaupun pesawat sederhana tidak menyimpan atau menciptakan kerja, namun dengan
gaya yang kecil dapat melakukan perpindahan yang besar, dan gaya yang besar
menghasilkan perpindahan yang kecil.
Katrol adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang berputar. Keuntungan katrol bisa
berupa keuntungan mekanik dan keuntungan arah gaya. Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering melihat katrol yang digunakan untuk: menderek mobil yang terbalik, timba air sumur,
serta crain pada pembangunan gedung bertingkat. Ada berbagai jenis katrol antara lain:
katrol tetap, katrol bergerak, dan katrol majemuk atau takal.
Tuas adalah salah satu jenis pesawat sederhana yang memiliki lengan kuasa dan lengan
beban sehingga dapat digunakan untuk mengangkat beban yang berat sehingga terasa lebih
ringan. Pada prinsipnya tuas terdiri dari:
1. Titik beban yaitu titik di mana sebuah benda diletakkan.
2. Titik kuasa yaitu titik dimana dilakukannya gaya.

3. Lengan beban yaitu jarak dari titik baban ke titik tumpu.


4. Lengan kuasa yaitu jarak dari titik kuasa ke titik tumpu.
5. Beban yaitu benda yang akan kita angkat.
6. Kuasa yaitu gaya yang akan kita kerjakan.
D. Data Hasil Kalibrasi PROSEDUR
No Beban PERCOBAAN
Katrol Tetap Katrol Bergerak
1) 1 100 gram 1N 1N Katrol
2 200 gram 2,1 N 2,1 N a. La
kukanlah kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200 gr, 100 gr, 50 gr, dan
20 gr) dengan menggunakan neraca pegas. Periksa apakah skala pada pegas
menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera. Masukkan
data hasil kalibrasi anda dalam tabel pada lembar pengamatan.
b. Susunlah alat dan bahan percobaan. Setelah beban A tergantung, catatlah skala yang
terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan dengan massa beban A.
c. Kemudian lakukan langkah (b) dengan mengganti beban pada A secara berurutan
dari 100 gr sampai dengan 400 gr.
d. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol
tetap.
e. Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A.
f. Lakukan kegiatan pada langkah (d) dan (e) dengan mengganti beban A dari 100
gram sampai 400 gram.
2) Tuas
Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam keadaan
setimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada di tengah-tengah penggaris
(missal, jika panjang penggaris 30 cm, maka titik sumbu nol pada angka 15).
a. Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan kanan
(B). atur kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan setimbang.
b. Catatlah jarak OR dan OE pada tabel di lembar pengamatan.
c. Ulangi langkah (b) dan (c) untuk melengkapi tabel tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Katrol
Tabel 1.1
Data hasil kalibrasi

Skala pada pegas: 0-8 N Perbandingan


dengan massa A
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 200 : 2,1
Berdasarkan tabel dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

2. Tuas
Tabel 1.2 Tuas
No Lengan kiri (A) Lengan kanan (B) Jarak OR Jarak OE
1 100 gram 20 gram 9 cm 21 cm
2 50 gram 20 gram 11 cm 19 cm
3 20 gram 10 gram 12 cm 18 cm
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jika saat klaribasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu
skala kecil sama dengan massa beban........gram.
Jawab:
100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil = 5 gram
Jadi, satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram.

2. Dari langkah (b), keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah . . . .
Jawab:
Keuntungan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik beban keatas
menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik
beban secara langsung.

3. Pada langkah (d), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah . . . .
Jawab:
Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan
pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang
diperlukan pada katrol tetap.

4. Mana yang lebih menguntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak? Berikan
alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi!
Jawab:
Yang lebih menguntungkan adalah katrol tetap, karena katrol ini dapat selalu berubah-
ubah posisinya.

5. Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan .
. . . (Berikan alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi!).
Jawab:
Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.

6. Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan,


maka: Jawab:
Beban x lengan beban = Gaya kuasa x lengan kuasa
Beban 1 x Lengan beban 1 = 20 x 100 = 2000 gram
Beban 2 x Lengan beban 2 = 50 x 20 = 1000 gram
Beban 3 x Lengan beban 3 = 20 x 10 = 200 gram

7. Beban x lengan beban = ………… x …………


Jawab:
Beban x lengan beban = 10 x 20 = 200 gram

8. Sebutkan 2 contoh pesawat sederhana yang menggunakan asas


tuas! Jawab:
Golongan 1: jungkat-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku.
Golongan 2: alat pemecah buah/biji, saat kita mendorong gerobak pasir.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan pesawat sederhana maka didapat sebagai berikut:
1. Katrol
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 100 gram,
dan 200 gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasinya seperti
tertuang dalam tabel 1.1 data hasil kalibrasi, kemudian pada beban A diganti secara
berurutan mulai dari 100 gram hingga 200 gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada
B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian
sesuai urutan beban.
Hasilnya pada katrol tetap terjadi pengurangan gaya yang kecil sekali, sebesar 0,2
Newton pada perbedaan masa benda.
Pada katrol bebas terjadi pengurangan gaya yang cukup besar yaitu sebesar 1,1 Newton
dengan perbedaan massa benda.
2. Tuas
Pada percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebanyak 3 kali dengan massa yang
berbeda. Bisa diihat pada tabel 1.2 Tuas:
pertama bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan setimbang pada jarak OE 21 cm
OR 9 cm dengan beban 20 gr disebut titik kuasa, beban 100 gr disebut titik beban dan titik
O sebagai titik tumpu.
Kedua bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan setimbang pada jarak OE 19 cm
OR 11 cm dengan beban 50 gr disebut titik kuasa, beban 20 gr disebut titik beban dan titik
O sebagai titik tumpu.
Ketiga bahwa posisi OE dan OR berada pada kedudukan setimbang pada jarak OE 18 cm
OR 12 cm dengan beban 20 gr disebut titik kuasa, beban 10 gr disebut titik beban dan titik
O sebagai titik tumpu.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Semakin besar dan jauh
jarak beban dengan katrol, maka semakin kecil gaya yang diperlukan.
Untuk mendapatkan suatu keseimbangan jumlah beban pada sisi kiri dan sisi kanan
harus bernilai sama. Semakin dekat jarak beban dengan titik tumpu maka akan semakin
kecil gaya yang bekerja. Sebaliknya semakin jauh jarak beban dengan titik tumpu maka
akan semakin besar gaya yang bekerja. Keuntungan mekanik pada tuas dapat kita peroleh
dengan membandingkan lengan kuasa dengan lengan beban atau gaya beban dengan gaya
kuasa.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


1. Saran dan masukan
Saran dan masukan dari saya setelah melakukan percobaan pesawat sederhana adalah
karena keterbatasan alat dan bahan, sehingga alat dan bahan yang digunakan seadanya.
2. Kesan dan pesan
setelah saya melakukan percobaan pesawat sederhana adalah saya mengetahui jenis-jenis
pesawat sederhana dan kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari- hari.

K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

FOTO PRAKTIKUM PESAWAT SEDERHANA (KATROL)


tahap tahap awal Deskripsi

Tahap awal dilakukan persiapan


dengan menyediakan alat dan
bahan.

Tahap proses kegiatan Deskripsi

Tahap proses selanjutnya


adalah melakukan kalibrasi
katrol tetap dan katrol
bergerak.
Tahap akhir Deskripsi

Tahap akhir adalah hasil


kalibrasi katrol.

FOTO PRAKTIKUM PESAWAT SEDERHANA (TUAS)

tahap awal Deskripsi

Pada Tahap awal


menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan untuk
pengamatan.

tahap proses kegiatan Deskripsi


Tahap proses Mengatur
kedudukan penggaris
supaya tetap dalam keadaan
setimbang, setelah diberi
beban 100 gram pada
lengan kiri dan 20 gram
pada lengan kanan.
tahap akhir Deskripsi

Tahap akhir: Posisi


penggaris setimbang
dengan beban pada
lengan kiri 100 gram dan
lengan kanan 20 gram.
39

Anda mungkin juga menyukai