Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

UJI PROTEIN

SITINUR JANAH

857731985

UPBJJ JEPARA KOTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

B. Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita
dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga
yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung
karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan
kita,baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan
makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan
karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi
tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan
yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.
Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk
hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan
makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas
sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan
membantu pertumbuhan badan dan otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi
bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang
banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana


namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan
yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang


mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti
yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia
Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah
zat yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot,
seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan
selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.
Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial
untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting
untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein


hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani
merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein
hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan
protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap,
jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan
terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan,
dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai
cadangan tubuh,  jadi harus dikonsumsi secara teratur.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

C. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas galas/tempat lilin 1 buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Jepitan jemuran/penjepit
7. Tabung reaksi 1 buah
8. Korek api 1 dus
9. Sendok makan 1 buah
10. Air kapur 10 ml
11. Air 10 ml
12. Gula pasir 1 sendok
13. Putih telur (direbus) 1 iris kecil
14. Biskuit 1 iris kecil
15. Tempe 1 iris kecil
16. Ikan 1 iris kecil
17. Tepung terigu 1 sdm
18. Tembaga sulfat 1 sdm
19. Bulu ayam 1 helai
20. Seledri 1 batang
21. Kangkung 1 batang

D. Cara Kerja
1. Uji Melalui Pembakaran
a. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan
penjepit jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Amati dan jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar
ini sebagai kontrol.
b. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala
lilin. Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan
daging ayam. Amati bau yang ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti
bau bulu yang terbakar
c. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran!

2. Uji dengan menggunakan Tembaga Sulfat


a. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
b. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan
yang akan diuji meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung
terigu dan kangkung.
c. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang
lainnya untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua
pipet tersebut jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk
menghisap air kapur seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur demikian
pula jika pertama dipakai untuk menghisap larutan tembaga sulfat maka
seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
d. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada
daerah bekas tetesan air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan
catat perubahan warna yang terjadi.
E. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Melalui Uji Pembakaran

WAKTU DIBAKAR
SEPERTI BULU AROMA
NO BAHAN YANG DI UJI AYAM LAIN
1 Gula Pasir   V
2 Putih Telur yg telah direbus V  
3 Biskuit V
4 Tempe V  
5 Daging Sapi V  
6 Tepung Terigu   V
7 Seledri   V
8 Kangkung   V

1. Yang berbau seperti bulu ayam berarti mengandung protein, yaitu: putih telur, tempe dan
daging sapi.
2. Yang berbau aroma lain, tidak atau kurang mengandung protein, yaitu: sledri, kangkung,
gula pasir, biscuit dan tepung terigu

Tabel Hasil Pengamatan Uji Protein Menggunakan Tembaga Sulfat

WARNA YANG TERJADI SETELAH


DITETSI AIR KAPUR DAN TEMBAGA
SULFAT
NO BAHAN YANG DI UJI SEBELUM SESUDAH
1 Gula Pasir   PUTIH  PUTIH
2 Putih Telur yg telah direbus  PUTIH  PUTIH
3 Roti  PUTIH  PUTIH
4 Tempe  PUTIH  PUTIH
5 Daging Sapi  PUTIH  PUTIH
6 Tepung Terigu  PUTIH  PUTIH
7 Seledri  PUTIH  PUTIH
8 Kangkung  PUTIH  PUTIH

Dalam Uji Protein menggunakan Tembaga sulfat, tidak terjadi perubahan sesudah dan
sebelum ditetes.
F. Pembahasan
1. Uji Melalui Pembakaran
Setelah kami melakukan praktek dalam uji protein, kami menyiapkan berbagai bahan
makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, biskuit, tempe, dan daging
sapi sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses pembakaran (sampel). Bahan
makanan seperti gula pasir, putih telur yang telah direbus, biskuit, tempe, daging sapi, dan
tepung terigu kami uji melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan asam sulfat. 
Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan dan 
menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar sebagai
kontrol dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan
mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut. 
Selanjutnya kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar
dan membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah dibakar dan membandingkan
aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar putih telur yang telah
direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah dibakar dan membandingkannya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar. Kami membakar biskuit kemudian mencium aroma
biskuit yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar,
kami membakar tempe kemudian mencium aroma tempe yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang telah dibakar, dan kami membakar
daging sapi kemudian mencium aroma daging sapi yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu.
Seledri yang dibakar ternyata menghasilkan aroma tidak seperti bulu ayam yang dibakar,
kangkung yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma lain, putih telur yang dibakar
menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, biskuit yang dibakar
menghasilkan aroma lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma seperti bulu ayam, dan
daging sapi menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar.

2. Uji Melalui Tembaga Sulfat


Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga sulfat,
kami menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir, putih telur
yang telah di rebus, roti, tempe, daging sapi, dan tepung terigu kami ambil sampelnya ke
dalam plate tetes.  
Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih telur yang
telah direbus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan dengan
meneteskan larutan tembaga sulfat kedalam sampel bahan makanan yang telah ditetesi
larutan kapur tersebut. Kami mengamati adanya perubahan warna pada beberapa bahan
makanan tersebut. 
Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut masih
berupa warna dasar bahan makanan semula dan setelah diberi larutan kapur dan tembaga
sulfat ternyata tidak menunjukkan adanya perubahan warna.
G. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan
yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu putih telur, tempe dan daging sapi.
Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar yaitu
biscuit, seledri, kangkung, gula pasir dan tepung terigu. Berdasarkan hasil pengamatan di atas
bahwa bahan makanan yang berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar menunjukkan
bahan makanan tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan yang tidak berbau
seperti bau bulu ayam yang terbakar tidak mengandung protein.

Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat
semuanya tidak bereaksi atau tidak berubah warna, mungkin karena terjadi kesalahan
mengenai tembaga sulfat atau air kapur yang sudah terlalu lama.

H. Jawaban Pertanyaan
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : iya, semuanya tidak berubah warna
2. Perhatikan putih telur rebus, biskuit, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di
bakar tersebut!
Jawab: 
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar; 
b. Biskuit setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
 c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe,
dan daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya
sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawab: tidak ada warna yang berubah, analisa kami mungkin terjadi kesalahan mengenai
air kapur dan tembaga sulfat yang terlalu lama.
Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab: a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging sapi
b. Bahan yang tidak mengandung protein: Biskui, kangkung, seledri, tepung
terigu dam gula

Daftar Pustaka
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Campbell, Neil A, dkk. 2002. Biologi Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Muslimin, dkk. 2016. Konsep Dasar Ipa 2. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Puspita, Diana dan Iip Rohima. 2009. Alam Sekitar Terpadu Kelas 8. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Subardi, dkk. 2009. Biologi Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
https://youtu.be/BXLSdZf8QlQ
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Persiapan alat dan bahan yang digunakan

Link video https://youtu.be/BXLSdZf8QlQ

Tahap Awal / Pembukaan

Proses pembakaran
Link video https://youtu.be/BXLSdZf8QlQ

Proses Kegiatan

Hasil praktikum
Link video https://youtu.be/BXLSdZf8QlQ

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai