Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

1. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


2. GERAK PADA TUMBUHAN
3. SIMBIOSIS
4. PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
5. EKOSISTEM DARAT
6. PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

I GDE ANDIKA YUDHA PRADANA, S.Pd


(859025434)

UPBJJ UT DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PGSD BI
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.1
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : I GDE ANDIKA YUDHA PRADANA, S.Pd


NIM : 859025434
Program Studi : S1 PGSD BI
Nama Sekolah : UT DENPASAR POKJAR TABANAN

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : NI MADE DWITA PRADNYA SUANTARI, S.Pd, M.Pd


Nip/Id Lainnya : -
Instansi Asal : -
Nomor Hp : 085739405036
Alamat Email : dwitapradnya@gmail.com_____________________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : I Gde Andika Yudha Pradana, S.Pd


NIM : 859025434
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tabanan, 23 April 2022


Yang membuat pernyataan

(ttd)

I Gde Andika Yudha Pradana, S.Pd


SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebut
hanya WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
1. Judul Percobaan : Ciri-ciri Makhluk Hidup

NAMA : I GDE ANDIKA YUDHA PRADANA, S.Pd


NIM : 859025434
UPBJJ : DENPASAR

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

C. LANDASAN TEORI

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan benda


tidak hidup. Penjelasan tentang ciri-ciri makhluk hidup masuk dalam pelajaran IPA kelas
3 SD. Lantas apa saja ciri-ciri makhluk hidup?
Adapun secara umum, makhluk hidup memiliki ciri-ciri
seperti bernapas, bergerak, peka terhadap rangsangan, memerlukan makanan, tumbuh dan
berkembang, dapat bereproduksi, ekskresi, serta mampu untuk beradaptasi dengan tempat
tinggalnya.
Meskipun demikian, ternyata tidak sedikit orang yang kebingungan menentukan
sesuatu sebagai makhluk hidup atau benda mati. Seperti halnya masih banyak orang yang
kesulitan memastikan apakah virus termasuk makhluk hidup ataukah benda tidak hidup.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri benda tersebut. Berikut ini
informasi lebih lanjut mengenai ciri-ciri makhluk hidup yang wajib diketahui dan
diperhatikan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat- alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan .
2. Keluar kelas atau kelingkungan sekitar kampus.
3. Tentukan lebih kurang 20 makhluk hidup (10 hewan dan 10 tumbuhan (yang anda
kenal namanya)).
4. Catat namanya pada tabel pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan
cermat.
6. Membubuhkan tanda (V) sesuai yang anda amati, pada tabel hasil pengamatan.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri - ciri mahkluk hidup
Ciri - ciri Makhluk Hidup
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Anjing √ √ √ √ √
2 Semut √ √ √ √ √
3 Jangkrik √ √ √ √ √
4 Capung √ √ √ √ √
5 Belalang √ √ √ √ √
6 Anggrek √ √ √ √ √
7 Bougenvil √ √ √ √ √
8 Kamboja √ √ √ √ √
9 Kembang Sepatu √ √ √ √ √
10 Puring √ √ √ √ √

*) Keterangan
1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
2. Bernafas
3. Perlu makan (Nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang biak

Foto Hewan

Foto Tumbuhan

F. PEMBAHASAN
Tumbuhan dan hewan memenuhi semua ciri - ciri di atas yaitu, bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang. Perbedaan gerak
Tumbuhan dan Hewan adalah Tumbuhan bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
secara pasif dan terbatas pada bagian tubuh tertentu sementara hewan bergerak secara
aktif dapat berpindah tempat dan mempunyai alat gerak. Hewan dan tumbuhan sama-
sama melakukan pernafasan. Hewan dan tumbuhan memerlukan nutrisi yaitu makan
dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan
melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi. Hewan
dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan
besar maupun beratnya.

G. KESIMPULAN
Makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri yang sama meliputi
bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan, bernapas, makan, tumbuh dan
berkembang, namun karena tumbuhan dan hewan mempunyai struktur yang berbeda
maka terdapat beberapa hal yang membedakannya antara tumbuhan dan hewan
seperti proses bergerak dan bernafas.

H. JAWABAN PERTANYAAN
1). Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Iya, tumbuhan dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, meskipun gerakannya
sangat terbatas pada bagian tubuh tertentu sebagai contoh Putri Malu apabila di
sentuh hanya daunnya yang akan menutup menanggapi rangsangan. Kemudian
tumbuhan juga bergerak tumbuh mengikuti arah datangnya cahaya.

2). Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan?
a. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh
dan berkembang.

b. Perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan :

No Tumbuhan Hewan

1 Reaksi lambat, terbatas dan pasif, Reaksi cepat, dan aktif

2 Tidak memiliki alat pernapasan khusus, oksigen Umummya memiliki alat pernapasan
masuk melalui stomata dan lentisel khusus/ organ pernafasan

3 Dapat menyusun makanan sendiri diambil dari Makan makhluk hidup lain
proses fotosintesis

4 Berlangsung selama hidupnya ada di daerah Tumbuh dan berkembang dalam masa
tumbuh tertentu, tertentu.
5 Pembuahan terjadi di dalam alat perkembang Pembuahan terjadi di dalam tubuh
biakan betina. Umumnya jumlah anak banyak maupun luar tubuh, umummya jumlah
tidak dipelihara induk dan dilindungi induk. anak terbatas dipelihara dan dilindungi.

I. KESIMPULAN
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk
hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat
sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup
adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan memberi tanggapan terhadap rangsang,
dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2002) Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.
Parjatmo, W. (1994) Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika UT.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami pada praktikum ini yaitu ketika mengamati tumbuhan pada ciri-
ciri bernafas, bergerak dan lain-lain kecuali pada putri malu yang pergerakannya terlihat
jelas. Karena ciri-ciri tersebut tidak dapat dilihat oleh kasat mata seperti ciri-ciri makhluk
hidup pada manusia/hewan.
Dari kesulitan tersebut dapat diberikan saran yaitu kesulitan yang dihadapi mahasiswa
dalam melaksanakan kegiatan praktikum supaya diperhatikan oleh stake holder yang ada
sehingga kedepannya kesulitan tersebut dapat diatasi.

LEMBAR KERJA MAHASISWA


MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
2. Judul Percobaan : Gerak pada Tumbuhan

NAMA : I GDE ANDIKA YUDHA PRADANA, S.Pd


NIM : 859025434
UPBJJ : DENPASAR

A. TUJUAN
a. mengamati gerak seismonasti
b. mengamati gerak niktinasi
c. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

B. ALAT DAN BAHAN


a. Seismonasti dan Niktinasti
1. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
3. Stop Watch atau jam tangan 1 buah
4. Alat-alat tulis dan penggaris
b. Geotropisme
1. Pot berukuran kecil 2 buah
2. Tanah yang subur secukupnya
3. Biji kacang merah secukupnya
4. Air secukupnya

C. CARA KERJA
a. Seismonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam pot.
3. Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan halus
menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan putri malu
tersebut untuk menutup daunnya menggunakan stop watch.
4. Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5. Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian melakukan seperti
kegiatan (3) namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian dilanjutkan
dengan sentuhan hingga kasar dan hitung waktu yang dibutuhkan.

b. Niktinasti
1. Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2. Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B ditutup
kotak karton (gelap)
3. Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian
membuka tutup kotak karton dengan hati-hati (tidak sampai tersentuh
tanamannya)
4. Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot tersebut.
5. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan
c. Geotropisme
1. Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah
2. Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3. Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
4. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja

D. TEMPAT DAN TANGGAL PENGAMATAN


a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 3-9 Oktober 2019

E. DASAR TEORI
Gerak Pada Tumbuhan
a. Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan. Tumbuhan bersel
b. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya rangsang.
c. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya rangsang.
1. Tropisme Positif : arah gerak menuju datangnya rangsangan
2. Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan

F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Pengamatan Seismonasti

Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti

No. Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan


daun putri malu
Daun sedikit mengatup/lambat
Akan cepat
1. Halus bahkan sangat lambat/hampir
membuka kembali
tidak terlihat mengatup
2-3 menit akan
2. Sedang Daun mengatup,secara lambat
membuka kembali
Daun langsung mengatup 4-5menit akan
3. Kasar
rapat,dengan reaksi yang cepat membuka kembali

b. Pengamatan Niktinasti
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
Reaksi daun putri malu
No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan ditempat terang Daun terbuka Daun tetap terbuka

Ditutup dengan penutup yang


2. Daun terbuka Daun mengatup
kedap cahaya

2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan Geotropisme Negatif

Pengamatan hari ke
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Batang tumbuh
A 6cm 8cm 10cm 12,5cm 16cm 18cm 20,5cm
tegak
Batang tumbuh
membelok kearah
B 7cm 8,5cm 10cm 12cm 16,6cm 19cm 22cm
cahaya (melawan
gravitasi bumi)

Foto Kegiatan

a. Gerak Geotrofisme Negatif


Hari Pot A Pot B
0
1

3
4

6
7

8
9

10
11

12

13
14

G. PEMBAHASAN
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini
terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal
daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.

2. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.

H. KESIMPULAN
a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri
malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di
tempat terang, daunnya tetap membuka.
c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan
diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi
simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan
alasan memilihnya!
Jawab:
Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika
matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
Jawab:
a. Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
b. Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah
membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9, Universitas
Terbuka.

Athaanak Cerdas.blogspot.com/2011/12/Laporan Praktikum

Sekeping-Kehidupan.logspot.com/2012/11/Praktikum-gerakpada-tumbuhan.html
LEMBAR KERJA MAHASISWA
3. Judul Percobaan : Simbiosis Parasitisme

A. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C. Cara Kerja
1. menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2. menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7. Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut pada tabel.

D. Tempat dan Tanggal Pengamatan


Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
Tanggal : 7 Oktober 2019

E. Dasar Teori
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies
satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya dirugikan.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis Hubungan Jenis Jenis
No. Jenis
Parasi-tisme Makhluk Jenis Kerugian Makhluk
Keuntungan
Hidup Hidup
1. Kucing dengan Kucing Merasa gatal Kutu Menghisap darah
Kutu kucing
2. Pohon mangga Pohon Kehilangan sari Benalu Tumbuh subur
dengan benalu Mangga makanan
3. Tali putri dan Tanaman Kehilangan sari Tali putri Tumbuh lebat
tanaman pagar Pagar makanan
4. Sapi dengan Sapi Merasa gatal Nyamuk Menghisap darah
nyamuk
G. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang mana hanya
menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun hewan terkena parasit
(benalu) maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi berkurang karena diserap/dihisap oleh
parasit yang menghinggapinya. Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan pada
pohon mangga, atau kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing yang dihinggapinya.

H. Kesimpulan
Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang berhubungan, salah
satunya mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain mengalami kerugian.

I. Jawaban pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme?
Jawab :
Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari darah
anjing, sedangkan anjing memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi dalam
darah yang dihisap kutu, selain itu juga menyebabkan tubuh anjing menjadi gatal,
sehingga menganggu.
2. Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan
Jawab :
Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh tumbuhan / hewan
inangnya, mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya mati, maka parasit
tersebut akan mati, sebab kehilangan sumber makanannya.

Lampiran

Kucing dan kutu Pohon manga dan benalu


LEMBAR KERJA MAHASISWA
4. Judul Percobaan : Pertumbuhan, Perkembangan,
Dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan
kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat
dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. Alat dan Bahan


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama
2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E. HASIL PENGAMATAN

4. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang merah

Hari Gambar pertumbuhan kecambah Panjang Keterangan


ke- kacang merah Akar Batang
0

0 mm 0 mm Belum terlihat

2 mm 5 mm Akar dan
batang sudah
terlihat
2

4 mm 19 mm Biji kacang
mulai terangkat
3

5 mm 37 mm Akar dan
batang tumbuh

7 mm 75 mm Akar dan
batang tumbuh

10 mm 107 mm Akar dan


batang tumbuh

14 mm 175 mm Akar dan


batang tumbuh
7

20mm 240 mm Batang dan akar


mulai tumbuh

10
11

12

13

14

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu
ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan
sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah
karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor
dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9, Universitas
Terbuka.

Athaanak Cerdas.blogspot.com/2011/12/Laporan Praktikum

Sekeping-Kehidupan.logspot.com/2012/11/Praktikum-gerakpada-tumbuhan.html
LEMBAR KERJA MAHASISWA
5. Judul Percobaan : Ekosistem Darat

A. Tujuan:
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

B. Alat dan Bahan :


1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

C. Dasar Teori
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang termasuk
contoh ekosistem bagian darat misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis, dan
savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen biotik
dan abiotik inilah yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.

D. Cara kerja :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun
yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering Sedikit Lembab


2 Udara 32 C
o

3 Cahaya Tidak Panas


4 Air Tidak Jernih
5 Angin Semilir, Perlahan

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Jambu Burung Cacing Tanah


2 Pohon Mangga Belalang Cacing Tanah
3 Rumput Semut Jamur
4 Pisang Ulat
5 Pohon Rambutan Belalang Bakteri

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering
2 Udara 34 C
o

3 Cahaya Terang
4 Air Keruh
5 Angin Semilir

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Mangga Tikus


2 Pohon Palem Ulat
3 Padi Ayam Kampung
4 Pohon Pisang Tikus
5
Lampiran Foto

Abiotik alami Biotik Alami ABiotik Buatan

Biotik Buatan

F. Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.

G. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem
darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada
ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk
hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.

H. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan :


1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawaban :
Ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah
kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah
eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai
omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

I. Daftar Pustaka
Nurdin, I. dkk. (1991). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Salim, E. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Muatan Sumber Wijaya.
Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
6. Judul Percobaan : Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. Alat dan bahan


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen serbuk 1gram.

C. Prosedur Percobaan
 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
 Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
 Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.
 Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
 Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.\
D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.

Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan


Lampiran foto
E. Pembahasan
1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).

H. Daftar Pustaka
Nurdin, I. dkk. (1991). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Salim, E. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Muatan Sumber Wijaya.
Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Anda mungkin juga menyukai