Anda di halaman 1dari 211

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM (LKP)

MATA KULIAH PRAKTIKUM IPA DI SD

VERRA V. WIDIYA LARAS


855734272

UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Verra V. Widiya Laras


NIM/ID Lainnya : 855734272
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : UPBJJ-UT Bandar Lampung

DATA TUTOR (PGSD)

Nama (Gelar) : Oktari Pradina Anggi, M.Pd.


Nip/Id Tutor : 20004569
Instansi Asal : UPBJJ-UT Bandar Lampung
Nomor Hp : 089678651081
Alamat Email : oktaripradina@gmail.com
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM
SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Verra V. Widiya Laras


Mahasiswa/Tutor/Instruktur*
Program Studi/BidangIlmu : S1 PGSD BI
Nama Sekolah/Instansi : UPBJJ-UT Bandar Lampung
Judul-judulpraktikum : Percobaan GLB
Percobaan GLBB
Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
Percobaan Pemantulan Cahaya
Percobaan Lensa Cembung dan Cermin Cekung
*pilih salah satu

dengan ini menyatakan bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa paksaan
dari pihak mana pun, telah melaksanakan protokol Covid-19 sesuai aturan yang
berlaku dan tidak akan menuntut pihak mana pun dalam terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan,


a.n.Tutor Praktikum IPA UPBJJ-UT Bandar Lampung

Oktari Pradina Anggi, M.Pd Verra V. Widiya Laras


NIP/ID. 20004569 NIM. 855734272
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa :Verra V. Widiya Laras


NIM :855734272
Program Studi :S1 PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandar Lampung, 19 Juni 2021


Yang membuat pernyataan (ttd)

Verra V. Widiya Laras


LKP 1
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(Modul 1 Kegiatan Praktikum 1)


(Ciri-Ciri Mahluk Hidup)

Oleh:
VERRA V. WIDYA LARAS
(855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengamati ciri-ciri makhluk hidup
yang ada di sekitar tempat tinggal.

II. ALAT DAN BAHAN

Pada percobaan tentang ciri-ciri makhluk hidup, alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Alat tulis,
2. Tabel Pengamatan,
3. Alam sekitar.

III. LANDASAN TEORI

Di lingkungan alam ini, kita dapat menemukan banyak sekali benda-benda yang
ada di sekitar. Kita dapat menentukan dengan cepat bahwa manusia, kucing, lalat,
pohon pisang merupakan makhluk hidup. Sebaliknya, tanah, batu, kursi, dan
sepatu merupakan benda mati. Akan tetapi, tidak semua benda mudah
dikelompokkan sebagai makhluk hidup atau benda mati. (Tim Abdi Guru, 2007).

Untuk dapat membedakan benda-benda yang ada di sekitar kita termasuk makhluk
hidup atau bukan, kita harus mengetahui ciri-ciri dari makhluk hidup.Ciri pertama
yang ditunjukkan mahluk hidup dan tidak dilakukan oleh maklhluk tak hidup
adalah bernapas. (Iryani, Krisna dkk. 2007). Semua makhluk hidup baik hewan
maupun tumbuhan melakukan proses ini dan proses ini berlangsung siang dan
malam selama makhluk tersebut hidup. Dalam pernapasan ini makhluk hidup
mengambil oksigen dari lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta
uap air ke dalam lingkungannya.
Selain bernapas, makhluk hidup juga memiliki ciri membutuhkan makanan dan
air. Makanan diperlukan sebagai sumber tenaga, mengganti sel-sel yang rusak,
serta untuk tumbuh dan berkembang. Sedangkan air diperlukan untuk
keseimbangan tubuh makhluk hidup serta sebagai pelarut beberapa zat vitamin,
mineral. Pada umumnya, oksigen yang diperlukan untuk pernapasan sel tersebut
masuk ke dalam tumbuhan melalui stomata dan lentisel. Sedangkan pada hewan
melalui organ pernapasan khusus, sesuai dengan jenis hewannya. Organ
pernapasan hewan umumnya melakukan gerak aktif untuk memasukkan dan
mengeluarkan gas, sedangkan pada tumbuhan karena tidak memiliki organ
pernapasan secara khusus, pertukaran gas antara organisme dan lingkungannya
terjadi karena proses difusi. Semua bagian tumbuh tumbuhan, seperti batang,
daun, dan akar dapat melakukan proses difusi. (Iryani, Krisna dkk. 2007).

Tanaman merupakan makhluk hidup yang memiliki ciri yaitu kesanggupannya


untuk tumbuh dan berkembang. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan
cara yang berbeda. Pertumbuhan merupakan bertambah besarnya sel yang
menyebabkan bertambah besarnya jaringan, organ dan akhirnya menjadi
keseluruhan makhluk hidup (Suarna et al., 1993).

Peka terhadap rangsang merupakan ciri dari makhluk hidup. Makhluk hidup dapat
menanggapi rangsang. Kemampuan makhluk hidup menanggapi rangsang disebut
iritabilitas. Tubuh kita akan merasa menggigil jika kedinginan. Tubuh juga akan
berkeringat jika kepanasan. Kita akan menangis jika bersedih dan akan tertawa
jika melihat yang lucu. Hal tersebut merupakan bukti bahwa manusia menanggapi
rangsang (Wahyuningsih, Sri. 2016)
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan alat-alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.


2. Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal. (Kelompok 3 memilih
lingkungan sekolah).
3. Menemukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan).
4. Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut pada lembar pengamatan.
5. Mengamati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah dicatat dengan
cermat.
6. Membubuhkan tanda cek () sesuai dengan ciri-ciri yang diamati, pada Tabel
1.1, dalam lembar kerja yang disediakan.

V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang ciri-ciri makhluk hidup, diperoleh data dalam
bentuk tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Keterangan
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Kucing      Melahirkan
2 Semut      Bertelur
3 Lidah buaya      Tunas
4 Pohon pisang      Tunas
5 Pohon palem      Cangkok
6 Pohon durian      Cangkok
7 Pohon jambu      Cangkok
8 Pohon cabai      Biji
9 Lidah mertua      Rhizoma
1 Rhoe discolor     
0
1 Burung      Bertelur
1

*) Keterangan
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan;
2. bernapas;
3. perlu makan(nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang.

VI. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri – cirri gerak dan bereaksi terhadap


rangsang? Jelaskan!
Jawab : Ya, karena pada beberapa tumbuhan , gerak dan reaksi terhadap
rangsangan dapat dilihat secara jelas, sebagai contoh tumbuhan putri malu akan
mengatupkan daunnya ketika disentuh.

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan


tumbuhan !
Jawab : Persamaan tumbuhan dan hewan adalah sebagai berikut :
1. Membutuhkan makan dan minum untuk bertahan hidup.
2. Bergerak
3. Menanggapi rangsangan ( iritabilitas)
4. Bernafas
5. dapat melakukan adaptasi terhadap lingkungan
6. Tumbuh dan berkembang
7. Berkembangbiak
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan, sebagai berikut :
1. tumbuhan dapat melakukan fotosintesis, sedangkan hewan tidak dapat
melakukan fotosintesis.
2. tumbuhan memiliki klorofil, sedangkan hewan tidak memiliki
klorofil
3. tumbuhan dapat bergerak namun tidak semua gerak pada tumbuhan
dapat diamati dengan jelas, sedangkan pada hewan dapat jelas diamati
4. tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, dari satu tempat ke tempat
lain, sedangkan hewan dapat berpindah tempat.
5. kebanyakan hewan memiliki sistem saraf dan dapat menanggapi
rangsang dengan cepat, sedangkan tumbuhan tidak mempunyai sistem
saraf sehingga respon terhadap rangsang relatif lambat.

VII. PEMBAHASAN

Pengamatan ciri-ciri makhluk hidup dilakukan pada hari Rabu, 21 April 2021 di
lingkungan Sekolah Global Surya. Pada pengamatan kali ini kami menemukan
beberapa hewan dan tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekolah.

Hewan yang ditemukan pada lingkungan ini adalah semut, kucing, burung.
Berdasarkan pengamatan, masing-masing hewan tersebut kami menemukan
bahwa semut, kucing dan burung terlihat dapat bergerak dengan jelas. Selain itu
ketika ada rangsangan makan hewan tersebut akan memberikan respon. Hal
tersebut terlihat pada kucing yang ketika didekati maka kucing tersebut akan
bersuara sebagai bentuk respon. Hewan juga membutuhkan makan dan air
untuk bertahan hidup, bernafas, tumbuh dan berkembang.

Pada pengamatan yang dilakukan, kucing terlihat bergerak. Hal ini menunjukkan
bahwa kucing memiliki ciri makhluk hidup yaitu bergerak. Gerak pada hewan
dapat terlihat secara jelas, hewan akan berpindah tempat. Lain halnya dengan
hewan, gerak pada tumbuhan tidak dapat dengan jelas kita amati karena
tumbuhan tidak memiliki alat gerak aktif seperti yang ada pada hewan.

Terdapat beberapa tumbuhan yang kami temukan di lingkungan yaitu lidah


buaya, pohon pisang, pohon palem, pohon durian, pohon jambu, pohon cabai,
rhoe discolor, lidah mertua.Sama halnya dengan hewan, terlihat bahwa
tumbuhan yang ditemukan memiliki ciri-ciri tumbuh, berekembang, melakukan
respirasi, membutuhkan makan dan minum, melakukan adaptasi, memberikan
respon terhadap rangsangan serta dapat melakukan fotosintesis.

Pada proses pertumbuhan, kita dapat mengamati dan mengukur tinggi, berat,
jumlah daun dari makhluk hidup tersebut dan pada proses pertumbuhan bersifat
irreversible. Sedangkan pada proses perkembangan kita tidak dapat melihat
secara langsung karena hal ini berkaitan dengan kematangan dari organ dan sel-
sel tubuh makhluk hidup tersebut.

Proses perkembangbiakkan pada makhluk hidup merupakan hal yang


membedakan antara makhluk hidup dan tak hidup.Manusia dan hewan akan
melakukan perkembangbiakkan untuk melanjutkan generasinya. Begitu juga
beberapa tumbuhan yang akan menghasilkan biji sebagai alat
perkembangbiakkan yang selanjutnya akan menjadi individu baru
lagi.Perkembangbiakkan pada makhluk hidup dapat dilakukan melalui
generative maupun vegetative.

Kemampuan makhluk hidup peka terhadap rangsangan juga merupakan ciri dari
makhluk hidup. Makhluk hidup akan memberikan respon jika ada rangsang dari
luar, ini merupakan perbedaan dari makhluk hidup dan tak hidup.

Hewan dan tumbuhan juga akan mengeluarkan zat sisa metabolisme dari dalam
tubuhnya. Pada hewan, zat sisa dapat dikeluarkan dalam bentuk feses dan urin.
Karbondioksida pada tumbuhan juga akan dikeluarkan sebagai zat sisa
metabolisme. Kelebihan air pada tumbuhan biasanya akan dikeluarkan melalui
proses gutasi.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


1. Hewan dan tumbuhan termasuk makhluk hidup.
2. Hewan dan tumbuhan memenuhi ciri-ciri makhluk hidup yaitu tumbuh,
berkembang, bernafas, bergerak, beradaptasi, peka terhadap rangsangan,
mengeluarkan zat sisa dan berkembangbiak.
3. Perkembangbiakkan pada makhluk hidup berupa perkembangbiakkan generatif
dan vegetative.
4.Gerakan pada hewan dapat diamati dengan jelas sedangkan gerak pada
tumbuhan tidak dapat terlihat dengan jelas karena tumbuhan tidak dapat berpindah
tempat. Gerak pada tumbuhan biasanya dipengaruhi oleh cahaya matahari.

DAFTAR PUSTAKA

Iryani, Krisna dkk. 2007.Konsep Dasar IPA.Tangerang Selatan. Universitas


Terbuka.

Suarna et al. 1993. Fisiologi Tanaman. Fakultas Peternakan Universitas Udayana.


Denpasar.
Tim Abdi Guru. 2007. IPA Biologi untuk SMP. Jakarta. Erlangga.

Wahyuningsih, Sri. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Ciri-Ciri Dan
Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Model Pembelajaran Make A Match.Tidak
Diterbitkan. FKIP IAIN Salatiga.
KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Kesulitan yang Dialami

Pada pengamatan kali ini menggunakan metode observasi kami kesulitan dalam
menemukan keberagaman hewan di lingkungan sekolah, sehingga hewan yang
ditemukan terbatas .

b. Saran dan Masukan

Ketika melakukan pengamatan ciri-ciri makhluk hidup menggunakan metode


observasi, ada baiknya memilih tempat yang memiliki keberagaman makhluk
hidup yang banyak sehingga dapat ditemukan banyak keragaman hewan atau
tumbuhan.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Kucing merupakan makhluk hidup yang bisa


dilihat dengan jelas cara bergeraknya. Bergerak
menggunakan kaki, berjalan, berlari. Kucing
berkembang biak dengan cara melahirkan.

Semut merupakan hewan kecil yang juga bisa


dilihat dengan jelas cara bergeraknya. Semut
membutuhkan makanan untuk bertahan hidup.
Semut berkembang biak dengan cara bertelur

Salah satu jenis tanaman yang ada di lingkungan


sekolah yaitu tumbuhan lidah buaya. Berkembang
biak dengan cara tunas.
Pohon pisang berkembang biak dengan cara tunas.
Tumbuhan bernafas menggunakan stomata.
Tumbuhan hijau juga dapat membuat makanannya
sendiri dengan proses fotosintesis.

Pohon palem di Sekolah ini berkembang biak


dengan di cangkok. Pohon palem termasuk
makhluk hidup dan menunjukkan cirri kehidupan
seperi bertumbuh. Tumbuhan ini juga bernafas
menggunakan stomata.
Pohon duren berkembang biak dengan proses
cangkok.

m
Pohon jambu ini berkembang biak dengan cara di
cangkok
Pohon cabai berkembang biak dengan biji, mudah
dikembangbiakan di lingkungan rumah.

Lidah mertua berkembang biak dengan rhizome.


LKP 1
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(Modul 1 Kegiatan Praktikum 2)


(Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan)

Oleh:
VERRA V WIDIYA LARAS
(855734272)

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN

1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

II. ALAT DAN BAHAN


a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b. Botol selai 3 buah
c. Pisang ambon secukupnya
d. Tape ketela pohon secukupnya
e. Sendok makan 1 buah
f. Kertas saring secukupnya
g. Lalat buah ± 20 ekor

III. LANDASAN TEORI

Pertumbuhan merupakan resultante dari interaksi berbagai reaksi biokimia, peristiwa


biofisik dan proses fisiologis dalam tubuh tanaman bersama dengan faktor luar. Titik
awalnya adalah sel tunggal zigot, yang tumbuh dan berkembang menjadi organisme
multisel. Sintesis molekul yang besar dan kompleks berlangsung terus menerus dari ion
dan molekul yang lebih kecil, pembelahan sel menghasilkan sel-sel baru, yang banyak
dan diantaranya tidak hanya membesar tapi juga berubah melalui proses yang lebih
kompleks. Sehingga tidak saja terjadi perubahan bentuk, pertumbuhan juga
menyebabkan terjadinya perubahan aktivitas fisiologi, susunan biokimia serta struktur
dalamnya. Proses ini disebut diferensiasi. Pertumbuhan serta diferensiasi sel menjadi,
jaringan, organ, dan organisme disebut perkembangan. Perkembangan dinamakan juga
morfogenesis, karena melalui perkembangan tumbuhan mengubah bentuk dirinya dari
zigot menjadi sebatang pohon (Hasnunidah, 2011: 85).

Menurut Hasnunidah (2011:85-86) terdapat lima definisi pertumbuhan yaitu:

1. Penggandaan protoplasma. Pergandaan protoplasma (bahan hidup sel) merupakan


ukuran pertumbuhan yang paling tepat, karena dalam tanaman yang sedang tumbuh
seperti bibit tanaman, sebagian besar kandungan karbohidrat, lemak dan proteinnya
dikonversi ke dalam senyawa-senyawa yang lebih berfungsi dalam protoplasma dari sel-
sel yang tumbuh dan baru dibentuk.

2. Perbanyakan sel. Jumlah sel merupakan ukuran pertumbuhan yang realistis. Jika suatu
organisme diamati dan selnya dihitung, maka pertumbuhannya dapat dinyatakan dalam
tingkat pertambahan sel.

3. Pertambahan volume. Pertumbuhan dapat dinyatakan dalam pertambahan ruang


atau volume secara permanen atau tidak dapat balik (irreversible increase in volume).
Volume sel berubah akibat perubahan kandungan air yang mengiringi sintesis
protoplasma.

4. Pertambahan massa. Pertumbuhan juga berarti pertambahan massa akibat terjadinya


sintesis protoplasma. Massa merupakan besaran dasar yang tidak berubah oleh adanya
gaya gravitasi.

5. Fenologi tanaman. Tanaman yang sedang tumbuh tidak hanya menimbun bahan
kering tetapi juga mengalami perubahan-perubahan secara teratur dan berurutan yang
dapat dilihat dari penampilannya. Perubahan penampilan tanaman dikenal dengan
istilah perkembangan fenologi. Setelah biji disemai, biji akan berkecambah dengan
membentuk radikula diikuti dengan pembentukan tunas dan plumula. Dari uraian di
atas, maka secara ringkas pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan
ukuran. Pertumbuhan tidak saja dalam volume, tapi juga dalam massa, jumlah sel,
banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan (Salisbury & Ross, 1995: 2).

Loomis (dalam Gardner, 1991: 260) perkembangan tanaman merupakan suatu


kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks yaitu proses pertumbuhan dan
diferensiasi yang mengarah pada akumulasi berat kering. Proses diferensiasi mempunyai
tiga syarat : (1) hasil asimilasi yang tersedia dalam keadaan berlebihan untuk dapat
dimanfaatkan pada kebanyakan kegiatan metabolik, (2) temperatur yang
menguntungkan, dan (3) terdapat sistem enzim yang tepat untuk memperantarai proses
diferensiasi. Apabila ketiga persyaratan ini terpenuhi, salah satu atau lebih dari ketiga
respons diferensiasi ini akan terjadi: (1) penebalan dinding sel, (2) deposit dari sebagian
sel, dan (3) pengerasan protoplasma. Adanya pertumbuhan alometrik menyebabkan
terjadinya morfogenesis. Analisis morfogenesis menunjukkan bahwa bentuk suatu organ
ditentukan oleh arah pembelahan serta pembentangan selnya. Morfogenesis lebih tepat
disebut sebagai fisiologi dan biokimia perkembangan. Perkembangan dapat didefinisikan
sebagai suatu perubahan teratur dan berkembang, seringkali menuju suatu keadaan
yang lebih tinggi, lebih teratur atau lebih kompleks, atau dapat pula dikatakan sebagai
suatu seri perubahan pada organisme yang terjadi selama daur hidupnya yang meliputi
pertumbuhan dan diferensiasi (Hasnunidah, 2011: 90-91).

Lalat buah nerupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam praktikum
genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan dari penelitian
menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Beberapa keunggulan penggunaan lalat
buah antara lain tidak memerlukan kondisi steril seperti pada mikroorganisme, mudah
diperoleh karena bersifat kosmopolit, siklus hidup pendek, mudah dipelihara, lalat
betina bertelur banyak, cirri morfologi mudah diamati dan memiliki 4 pasang kromosom
sehingga mudah diteliti (Iskandar, 1987). Ada dua faktor yang mempengaruhi
perkembangan serangga. Pertama, faktor dalam yang meliputi kemampuan berkembang
biak, perbandingan jenis kelamin, sifat mempertahankan diri dan siklus hidup. Faktor
kedua yaitu, faktor luar yang meliputi suhu, kelembaban, cahaya, pakan atau nutrisi
serta predator (Jumar, 2001).

Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami metamorphosis sempurna
(holometabola) dengan empat stadium perkembangan yaitu telur – larva – pupa –
imago. Telur-telur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa dalam jaringan
buah(Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada medium pisang, papaya,
tomat, nasi basi dan tempat sampah disekitar rumah (Yatim, 1991). Lebih lanjut,
Shorrocks (1972) dalam Rivaida (1996) menyatakan, lalat buah mendatangi buah-
buahan yang ranum disebabkan karena adanya zat fermentasi yang memiliki aroma kuat
sehingga mereka tertarik dan datang pada buah-buahan tersebut.

Lalat buah lebih menyukai buah yang masak karena mengandung zat-zat yang mereka
butuhkan. Selain itu, makanan, akan mempengaruhi jumlah telur lalat betina dan
perkembangan larvanya. Larva dan imago lalat buah makan substansi kaya karbohidrat
yang mengalami fermentasi (Iskandar, 1987).

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Membuat medium lalat buah


Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian kita dapat
memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat
buah sebagai berikut:
a) Menyediakan alat penumbuk/blender jika ada, memastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Menghaluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Memasukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai

2) Menangkap lalat buah


a) Mempersiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergi ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut
tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-
guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong
plastik.

3) Mengkultur lalat buah


a) Memasukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda
kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform
yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan
sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring.
Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan
jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna,
dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar
kerja (Tabel 1).

V. HASIL PENGAMATAN

Berdasarkan pengamatan tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan, diperoleh


hasil pengamatan sebagai berikut:
Tabel 1

Hari ke Waktu Pengamatan Kejadian/Perubahan


0 (Senin 7 Juni 2021) 15.00 Belum terjadi perubahan
1(Selasa 8 Juni 2021) 09.00 dan 15.00 Belum terjadi perubahan
2(Rabu 9 Juni 2021) 09.00 dan 15.00 Ada beberapa lalat yang mati
3 (Kamis 10 Juni 2021) 09.00 dan 15.00 Terlihat ada warna putih yang
muncul pada botol yang diduga
telur lalat buah
4(Jumat 11 Juni 2021) 09.00 dan 15.00 Masih terlihat ada warna putih
yang muncul pada botol
5 (Sabtu11 Juni 2021) 09.00 dan 15.00 Warna putih yang sebelumnya
terlihat berubah kecoklatan diduga
ini merupakan tahap pupa pada
lalat buah
VI. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?


Jawab : terlihat pada hari ke tiga ditandai dengan munculnya warna putih di
botol
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawab: berdasarkan sumber yang kami baca, diatas dari empat hari, tubuh
pupa sudah siap dirubah bentuk dan diberi sayap dewasa, dan akan
tumbuh menjadi individu baru setelah 12 jam Tahap akhir fase ini
ditunjukkan dengan perkembangan dalam pupa seperti mulai terlihatnya
bentuk tubuh dan organ dewasa (imago).

VII. PEMBAHASAN

Pengamatan tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan kali ini kami lakukan
mulai Senin 7 Juni 2021. Hewan yang digunakan adalah lalat buah (Drosophilla Sp)
dengan media pisang yang sudah dihaluskan. Lalat buah ditangkap dengan cara
meletakkan pisang di dalam plastic beberapa lama, hingga lalat buah mulai
terperangkap masuk ke dalamnya. Setelah itu, lalat yang sudah terperangkap kami
pindahkan ke dalam botol yang digunakan sebagai media. Lalu kami menutup botol
tersebut dan memberi lubang agar oksigen dapat tetap masuk, lalu meletakkan botol di
tempat yang tidak terkena panas matahari.

Pada hari ke 0 dan ke 1 pengamatan, belum terjadi perubahan di dalam botol


pengamatan. Hari ke 2 terlihat ada beberapa lalat buah yang mati, dan pada hari ke 3
terlihat munculnya warna putih pada botol yang kami duga merupakan telur dari lalat
buah. Pada hari ke 4 kami masih melihat warna putih pada botol, sedangkan pada hari
ke 5 warna putih yang terlihat berubah menjadi kecoklatan. Kami menduga bahwa pada
hari ke 5 ini telur mulai berubah menjadi larva.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan didukung oleh beberapa sumber, Lalat
buah (Drosophila melanogaster) tergolong Holometabola, memiliki periode istirahat
yaitu dalam fase pupa. Dalam perkembangannya lalat buah (Drosophila melanogaster)
mengalami metamorfosis sempurna yaitu melalui fase telur, larva, pupa dan lalat buah
(Drosophila Melanogaster) dewasa. Lalat betina setelah perkawinan menyimpan sperma
di dalam organ yang disebut spermatheca (kantong sperma). Lalat jantan dan betina
adalah diploid. Setiap kali pembelahan meiosis dihasilkan 4 sperma haploid di dalam
testes lalat jantan dewasa sedangkan pada lalat betina dewasa hanya dihasilkan 1 butir
telur dari setiap kali pembelahan.

Tahap – tahap siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster), sebagai berikut :
1. Telur
Telur Drosophila memiliki panjang kira-kira setengah millimeter. Bagian struktur
punggung telur ini lebih datar dibandingkan dengan bagian perut. Telur lalat akan
nampak di permukaan media makanan setelah 24 jam dari perkawinan. Perkembangan
embrio, yang mengikuti pembuahan dan bentuk zigot, terjadi dalam membran telur.
Lensa tangan akan mempermudah untuk mengamati telur-telur lalat. Setelah fertilisasi
acak telur berkembang kurang lebih satu hari, kemudian menetas menjadi larva
2. Larva
Sekitar satu hari setelah fertilisasi, embrio berkembang dan menetas menjadi larva. Larva
yang baru menetas disebut sebagai larva fase (instar) pertama dan hanya nampak
jelas bila diamati dengan menggunakan alat pembesar. Larva makan dan tumbuh
dengan cepat kemudian berganti kulit mejadi larva fase kedua dan ketiga. Larva fase
ketiga, dua sampai tiga hari kemudian berubah menjadi pupa. Setelah penetasan dari
telur, larva mengalami dua kali molting (ganti kulit), memakan waktu kurang lebih
empat hari untuk selanjutnya menjadi pupa. Fase terakhir dapat mencapai panjang
sekitar 4,5 milimeter. Larva sangat aktif dan termasuk rakus dalam makan, sehingga
larva tersebut bergerak pelan pada media biakan. Saat larva siap menjadi pupa,
mereka berjalan perlahan dan menempel di permukaan relatif kering, seperti sisi
botol atau di bagian kertas kering yang diselipkan ke pakannya

3. Pupa
Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih seperti kulit larva tahap
akhir, tetapi secara perlahan akan mengeras dan warnanya gelap. Diatas dari empat
hari, tubuh pupa tersebut sudah siap dirubah bentuk dan diberi sayap dewasa, dan
akan tumbuh menjadi individu baru setelah 12 jam (waktu perubahan fase diatas
berlaku untuk suhu 25 °C). Tahap akhir fase ini ditunjukkan dengan perkembangan
dalam pupa seperti mulai terlihatnya bentuk tubuh dan organ dewasa (imago).
Ketika perkembangan tubuh sudah mencapai sempurna maka lalt buah (Drosophila
melanogaster) dewasa akan muncul melalui anterior end dari pembungkus pupa.
Lalat dewasa yang baru muncul ini berukuran sangat panjang dengan sayap yang
belum berkembang. Waktu yang singkat, sayap mulai berkembang dan tubuhnya
berangsur menjadi bulat. Hari kelima pupa terbentuk dan pada hari kesembilan
keluarlah imago dari selubung pupa (puparium)
4. Imago
Perkawinan biasanya terjadi setelah imago berumur 10 jam, tetapi meskipun demikian
lalat betina biasanya tidak segera meletakkan telur sampai hari kedua. Lalat buah
(Drosophila melanogaster) pada suhu 25°C, dua hari setelah keluar dari pupa mulai
dapat bertelur kurang lebih 50 sampai 75 butir per hari sampai jumlah maksimum
kurang lebih 400-500 dalam 10 hari, tetapi pada suhu 20°C mencapai kira-kira 15
hari. Jumlah telur tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik, temperatur lingkungan
dan volume tabung yang digunakan. Siklus hidup total terhitung dari telur sampai
telur kembali berkisar antara 10-14 hari

Sama halnya dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pada pertumbuhan dan
perkembangan hewan juga terdapat beberapa factor yang mempengaruhiny. Selain
factor internal seperti gen, juga terdapat factor eksternal antara lain sebagai berikut:
a. Suhu Lingkungan
Lalat buah (Drosophila melanogaster) mengalami siklus selama 8-11 hari dalam
kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada
suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan
pada suhu rendah atau sekitar 180C, waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20
hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.

b. Ketersediaan Media Makanan


Jumlah telur lalat buah (Drosophila melanogaster) yang dikeluarkan akan menurun
apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan
akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa
berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa.
Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur.
Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan
yang dimakan oleh larva betina.
c. Intensitas Cahaya
Lalat buah (Drosophila melanogaster) lebih menyukai cahaya remang-remang dan
akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1. Tahap perkembangan pada hewan Drosophila Sp yaitu telur, larva, pupa, imago.
2. Terdapat factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hewan antara lain
adalah : suhu lingkungan, ketersediaan makanan, intensitas cahaya.

IX. Daftar Pustaka


Campbell, Reece, Mitchell. 2002. Biologi. Edisi kelima Jilid I. Penerjemah: Rahayu Lestari.
Jakarta: Aneka Ilmu
Hasnunidah, N. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta: Rineka Cipta Kartasaputra. 1987. Hama
Hasil Tanaman Dalam Gudang. Jakarta: Bina Aksara.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI
Rivaida, I. 1996. Inventarisasi Spesies Lalat Buah Genus Drosophila di Kotamadya
Palembang. Skripsi S1 FMIPA. Inderalaya: Unsri.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. Bandung: ITB. 343 hal.
Strickberger,M.W. 1985. Genetics. New York: Macmillan Publishing Company.
Yatim, W. 1991. Genetika. Bandung: Tarsito
KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKKAN

a. Kesulitan yang dialami


Pada pengamatan kali ini, kesulitan yang kami alami adalah ketika menangkap
dan memasukkan lalat buah ke dalam botol.
b. Saran dan masukkan
Saran dan masukkan dari kami berdasarkan pengamatan kali ini yaitu, peneliti
lain dapat menggunakan pisang dan agar-agar sebagai media, selain itu
peneliti juga dapat membuat waktu pengamatan lebih lama karena
berdasarkan sumber yang dibaca menyebutkan bahwa lalat buah siklus
hidup yang dialami lalat buah sekitar 10-14 hari.

FOTO/VIDEO KEGIATAN

FOTO KEGIATAN Keterangan


1. Menangkap lalat buah dengan
menggunakan perangkap tapai

Lalat sudah terperangkap pada gelas


berisi tapai di hari ke dua ada lalat yang
mati
Pengamatan hari ke 3: Muncul bintik-
bintik putih yang diduga adalah telur
lalat buah.

Masih terlihat telur lalat buah pada hari


ke 4

Warna putih yang sebelumnya terlihat


berubah kecoklatan diduga ini
merupakan tahap pupa pada lalat buah
LKP
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(Modul 1 Kegiatan Praktikum 3)
(Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup)

AULIA CHIKA UTAMI (855734305)


FATMA INA PURI PERTIWI (855734312)
NIKEN DEWI ARIPISANTI (855734337)
VERRA V WIDIYA LARAS (855734272)

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Judul dari percobaan ini adalah Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Biji kacang merah 6 buah
2) Botol bekas 3 buah
3) Kapas secukupnya
4) Air secukupnya
5) Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Pengertian pertumbuhan selalu dikaitkan dengan perkembangan, pada hal
kedua istilah tersebut memiliki pengertian dan konsep yang berbeda,
walaupun sama-sama merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan.
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu
organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya, sedangkan
pengertian perkembangan pada perisipnya adalah tahapan-tahapan perubahan
yang progresip yang terjadi dalam rentang kehidupan organisme, tanpa
membedakan asfek-asfek yang terdapat dalam diri organisme tersebut.

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak


dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan
terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan
secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses
perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu
bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka. Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkembangan biji. Kecambah
kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah
tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan
berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembang
biakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik
tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini
terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman

2) Masukan kapas sehingga tinggi nya sampai leher botol .


3) Tempelkan kapas tersebut dan masukkan ke dalam botol bekas sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam (lihat gambar).

4) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya)

5) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari


langsung selama 4 hari. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap bassah
tetapi permukaan air tidak merendam biji.

6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan


tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah
bagaimana akar, batang, dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada
Lembar Kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Pertumbuhan
Panjang (mm)
Hari ke kecambah kacang Keterangan
merah Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar tidak terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Tidak terlihat
2 Terlihat batang 0 mm 0 mm Tidak terlihat
3 Terlihat batang 0 mm 0 mm Tidak terlihat
4 Kondisi akhir 0 mm 0 mm Terjadi pembusukan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawaban: sampai hari ke 4 belum tumbuh akar kecambah

2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah


yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawaban: Tidak, akar tidak tumbuh pada hari ke 4

H. PEMBAHASAN
Kegiatan praktikum ini diawali dengan melakukan perendaman kacang merah
selama semalaman. Kemudian, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
seperti gelas plastic, gunting, kapas, air. Langkah selanjutnya adalah
meletakkan kapas yang telah dibasahi kedalam aqua gelas kosong. Lalu
memasukkan beberapa kacang merah diatas kapas basah tersebut.

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, berikutnya adalah mengamati


pertumbuhan kecambah hari demi hari. Pada hari pertama biji kacang merah
direndam semalam untuk menyesuaikan biji kacang merah dengan air. Pada
hari kedua, belum ada tanda-tanda biji kacang merah mulai berkecambah.
Pada pengamatan hari ketiga, muncul ulat kecil dari biji kacang merah yang
diduga telah terjadi pembusukan. Selanjutnya di hari ke 4 pertumbuhan
kacang merah tidak terlihat sama sekali.

Namun, pada penelitian kami kali ini. Kacang merah tidak menunjukan
adanya pertumbuhan sejak hari pertama sampai keempat. Di duga karena
kurangnya sinar matahari, bibitnya kurang bagus atau proses perendaman
terlalu lama, atau adanya bakteri yang berkembang didalam biji kacang merah
sehingga terjadi pembusukan.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum ini terlihat bahwa kecambah tidak mengalami
pertumbuhan dalam kurun waktu sekitar 5hari terhitung dari hari selasa
hingga hari sabtu namun tidak terjadi pertumbuhan justru dari hasil
pengamatan terjadi pembusukan pada biji kacang merah. Praktikum ini
terbatas oleh waktu (kurun waktu kurang dari seminggu), sehingga hasil akhir
pertumbuhan kecambah pun tidak bisa maksimal. Jika memiliki waktu yang
lebih lama, maka kita dapat melakukan pengamatan ulang dan menganalisa
kesalahan dalam proses perkecambahan biji kacang merah. Praktikum ini
tidak dikatakan berhasil karena tidak adanya pertumbuhan pada kecambah
kacang merah yang ditanam menggunakan media kapas basah.

J. DAFTAR PUSTAKA
Ir. I Wayan Pasek Arimbawa, MP, 2016. Dasar Dasar Agronomi. Denpasar:
Universitas Udayana.

Anonim. 2021. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dalam Biologi.


Diunduh di: https://scholar.google.co.id/
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami selama praktikum yaitu menumbuhkan proses
kecambah pada biji kacang merah.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal Keterangan
Pada hari pertama kacang merah direndam
semalaman

Pada hari pertama


Tahap Kegiatan Keterangan
Pada hari kedua biji kacang merah belum
menunjukan adanya bakal akar

Pada hari kedua dan ketiga

Tahap Akhir Keterangan


Pada hari keempat dan kelima terjadi
pembusukan pada biji kacang merah.

Pada hari keempat dan kelima


LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1

SIMBIOSIS MUTUALISME

DI SUSUN OLEH:
VERRA V WIDIYA LARAS
855734272

UPBJJ/POKJAR: BANDAR LAMPUNG/ANTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

Judul praktikum: Simbiosis mutualisme

II. Tujuan praktikum: Untuk mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan


sekitar sekolah

III. Dasar teori: Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan
dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua
organisme yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan polainteraksi yang
sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk
hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Jadi simbiosis mutualisme
adalah dua organisme yang berbeda jenis namun saling menguntungkan satu
dengan yang lainnya.

IV. Alat dan bahan yang digunakan

Alat dan bahan

1) Alat Tulis

2) Lembar pengamatan

Lingkungan sekitar sekolah

V. Cara kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Pergi ke lingkungan sekitar sekolah

3) Melakukan pengamatan terhadap simbiosis yang ada disana, terutama


simbiosis mutualisme

4) Menemukan minimal 3-4 hubungan yang terjadi

5) Menganalisa mana makhluk hidup yang dirugikan dan mana yang


diuntungkan
6) Menulis hasil identifikasi pada table 1.9

VI. Tabel data pengamatan

a. Hasil Pengamatan

Tabel 1.9

Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


Jenis makhluk Jenis Jenis makhluk Jenis
No. Jenis hubungan
hidup keuntungan hidup keuntungan
simbiosis
1 Semut hitam Semut hitam Formica fusca Kutu buah Semut
(Formica fusca) (Formica fusca) atau dikenal melindungi kutu
dengan kutu buah dengan semut putih dari
hitam, sedang serangan musu
menggigit alaminya, dan
seekor Kutu buah membantu
semut dapat dalam proses
mengambil cairan penyebaran ku
manis dari kutu putih.
buah.
2 Lebah kayu dengan Lebah kayu Mendapatkan Bunga morning Membantu
bunga morning cairan sari bunga glory penyerbukan
glory sebagai
makanannya
3 Manusia dengan Manusia Mendapatkan Tumbuhan Mendapatkan
tumbuhan oksigen yang karbon dioksida
dikeluarkan oleh yang dikeluarka
tumbuhan oleh manusia
4 Semut rang-rang Semut rang-rang Keberadaan Pohon pepaya Pohon terlindun
dengan pohon semut rangrang dari hama
pepaya dalam tumbuhan
untuk melindungi
tumbuhan dari
serangan hama
yang merusak
tanaman.

b. Pembahasan

Simbiosis mutualisme adalah dua organisme yang berbeda jenis namun saling
menguntungkan. Seperti halnya organisme berikut ini:
1. Semut hitam dan kutu buah
Semut-semut tersebut menyukai kutu daun karena kutu daun
menyediakan makanan bagi mereka. Kutu daun
merusak tanaman dengan cara menghisap cairan (nektar) daun atau
batang tanaman. Sebagai imbalannya, semut-semut tersebut akan
melindungi kutu daun dari serangga predator yang akan
memakan kutu daun tersebut
2. Lebah kayu dengan bunga morning glory, keuntungan lebah kayu adalah
mendapatkan cairan sari bunga sebagai makanannya, sedangkan bunga
morning glory mendapat keuntungan karena dapat membantunya dalam
penyerbukan.
3. Manusia dengan tumbuhan, manusia mendapatkan oksigen (O2) yang
dikeluarkan oleh tumbuhan, sedangkan tumbuhan itu sendiri diuntung
karena mendapatkan karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan oleh
manusia.
4. Semut rang-rang dengan pohon pepaya, keuntungan semut rang-rang
karena dapat membuat sarang diantara dedaunan pohon pepaya,
sedangkan pohon papaya sendiri diuntungkan karena terhindar dari
serangan hama.

C. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah dua organisme yang berbeda jenis namun
saling menguntungkan. Seperti halnya manusia dengan tumbuhan
saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, manusia bernafas
dengan menghirup oksigen, dan oksigen itu sendiri dihasilkan dari
tumbuhan. Adapun tumbuhan itu sendiri memerlukan karbon
dioksida untuk keberlangsungan hidupnya, dan karbon dioksida itu
sendiri dihasilkan oleh manusia.
Contoh lain simbiosis mutualisme lain nya adalah antara kutu tumbuhan
dengan semut, keduanya saling diuntungkan. Semut melindungi kutu
putih dari serangan musuh
alaminya, dan membantu dalam proses penyebaran kutu putih. dan kutu
putih memberikan makanan kepada semut melalui nectar yang
dihisap kutu daun dari pohon. ketika nectar di cerna oleh kutu daun
akan menghasilkan embun madu. kemudian embun madu ini yang di
makan oleh semut.

D. Jawaban Pertanyaan

1. Apakah didalam tubuh manusia terjadi hubungan simbiosis


mutualisme?berikan contohnya?
tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, misalnya bakteri baik
yang bekerja di usus manusia yang membantu melakukan
pembusukan sisa makanan dalam tubuh manusia. dan bakteri baik
lain nya yang bisa membentuk antibody dalam tubuh.
2. Apakah semut rang-rang hanya bersimbiosis dengan jenis tanaman
tertentu?
Semut rang-rang dapat bersimbiosis dengan tumbuhan apa saja,
misalnya sperti pohon kopi, jati, mangga, kakao.

E. Daftar Pustaka
a) Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata
Sejati Mandiri.
b) Suhara. 2009. Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina).
Universitas Pendidikan Indonesia. Halaman 10.
c) https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-
mutualisme.html
Foto Kegiatan:
Semut dengan kutu buah lebah kayu dengan tanaman
morning glori

Tumbuhan dengan manusia Semut rang-rang dengan


daun pepaya
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1

SIMBIOSIS PARASITISME

DI SUSUN OLEH:
VERRA V WIDIYA LARAS
855734272
UPBJJ/POKJAR: BANDAR LAMPUNG/ANTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021

I. Judul praktikum: SimbiosisParasitisme


II. Tujuan praktikum: Untukmengidentifikasisimbiosisparasitisme di
lingkungansekitar.
III. Alat dan bahan yang digunakan

Alat dan bahan

Alat Tulis, Lembar pengamatan, Lingkungan sekitar sekolah

IV. Cara kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Pergi kelingkungan sekitar

3) Melakukan pengamatan terhadap simbiosis yang ada disana, terutama


simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara
hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.

4) Menemukan minimal 5hubungan yang terjadi

5) Menganalisamanamakhlukhidup yang dirugikandanmana yang


diuntungkan

6) Jeniskeuntungandankerugianapa yang diperolehnya? Jelaskan!

6) Menulishasilidentifikasipada table 1.7

V. Tabel data pengamatan


c. HasilPengamatan
Tabel 1.7

HasilPengamatanSimbiosisParasitisme

Pihak yang Pihak yang di


Jenis diuntungkan rugikan
N
hubungan Jenis Jenis kerugian
o Jenis Mahluk
parasitisme Jenis keuntungan mahluk
Hidup
hidup
1 Nyamukden Nyamuk Nyamukmenghisap Manusia Dirugikankarenanya
ganmanusi darahdarimanusiau mukhinggap,
a ntuksumbermakana menggigitdanmeng
n hisapdarahsehingg
amenimbulkanefekg
atalbahkan bias
menimbulkanpenya
kitkarenanyamukme
ninggalkanjenisrac
undalambekasgigita
nnya
2 Cacingdan Cacing Cacingmenyerapnu Manusia Manusia yang
manusia trisidaritubuhmanu terdapat parasite
siadanbisamenelur cacingdalamtubuhn
kantelurnyadalamu yaakanmengalamis
susbesarmanusia ejumlahgangguank
yang arenakehilanganasu
bisamengakibatkan pannutrisi yang
penyakit mestinyadapatdiser
apdanbermanfaatba
gitubuh
3 Benaludeng Benalu Benalumenempelpa Pohonman Pohon manga yang
anpohonma dapohon manga gga ditumpangibenalu
ngga dandapathidupsubu lama
rkarenamenghisap kelamaanakanmatid
sari anbisaterhambatper
makanandaripohon tumbuhannyadikare
manga yang kankurangnyaasup
ditumpanginya. annutrisibagipohon.
4 Lalat Lalat Lalatmendapatkan Buah Buah yang
dengan makanan, bertelur, dihinggapilalatakan
buah danberkembangbia membusuk
kpadabuah yang
dihinggapinya.
5 Kutu beras Kutu Kutuberasakanmem Beras Berasakanberubah
akansaripatiberass rasa,
ehingaberasakanke berubahteksturdant
hilangannutrisinyak idaklagibernutrisi.
arenatelahbercamp
urdengan
metabolism kutu.
Rasa
danteksturberas
pun akanberubah

d. Pembahasan

SimbiosisParasitimemerupakanketergantungan yang
terjadiantarasatupihaksaja.Sementarisimbionnyaataupihak lain
nyaakanmerasadirugikandantidakmendapatapa-apa(pintar sains.com). Sepertihal
yang terjadiberikutini:
5. Nyamukdanmanusiaadalahsalahsatucontohsimbiosisparasitisme.
Nyamukmembutuhkannutrisiberupadarahdenganmendapatkandarimanusi
a. Yidakjarangnyamuktersebutmemberikandampak negative
melaluigigitannya. Sehinggapada kali
ininyamukmendapatkankeuntungansedangkanmanusia di rugikan.
6. Cacingdanmanusia.
Cacingbisahidupdalamtubuhmanusiayaitudalamususmanusia.
Cacingmenyerapzatnutrisitubuhuntukhidupdanberkembangbiakdalamtubu
hmanusia. Taksedikitkasusditemukanpenyakit yang
diakibatkanolehcacing.
Sedangkanmanusiadirugikankarenamanusiabisakekurangannutrisi,
kandunganzatbaikdalamtubuhkarenatelahdiserapolehcacingsehinggaman
usiabisamenjadikurusataupunmengidappenyakit.
7. Benaludenganinangnya.
Tumbuhanbenalutumbuhdenganmenempelpadainangnyadanmenyerapm
akananpadainangnya,
sehinggabenaludapattumbuhsubursedangkaninangnyalambatlautbisakuru
sdanmati.
8. Lalatdanbuah. Lalatbuahbiasanyaakanmenghinggapiberbagaijenisbuah-
buahan, halinisangatmengganggukarenalalatbuahbisamembuatbuah
yang dihinggapinyamenjadicepatbusuk. Ketikabuahbusuk,
lalatakanbertelurdanberkembangbiakdisana.
9. Kutuberasdanberas. Kutuberasmemangtidakberbahayabagimanusia.
Namunkuruberasbisamembuatberasmenjaditidakbernutrisikarenatelahme
njaditempattinggalbagikutudanbercampurdenganhasil metabolism
kututersebut. Sehinggaberasdirugikandenganadanyakutu di dalamnya.

F. Kesimpulan
Segalajenishubunganduaindividuberbedaspesies yang
membuatsatupihakuntungdansatupihakdirugikandinamakansimbiosis
parasitisme.Sifat parasite
tidakakanmembunuhinangnyakarenakalauinangnyamatimakaparasit
nyajugaikutmatikarenabisakekuranganmakanan.

G. JawabanPertanyaan

1. Q:Apakahdalamhubunganantarakutuanjingdengananjingmerupaka
nparasitisme? jelaskan
A: Ya. Karenakutuanjingdiuntungkandengancaramenghisapdarahanjing.
Dan anjingdirugikankarenabisamenderitapenyakitkulit.
2. Q: di antarahubunganparasitisme yang andatemukan, adakah
yang menyebabkankematianpadainangnya?
A: Ya, Benalupadapohoninangnya. Mungkinkarenasudahterlalu lama
menempelpadapohoninangnya,
benalutumbuhsubursedangkaninangnyatidakmendapatkanasupan
nutrisi yang cukupdaridalamtanah.Sehingganutrisi yang
terseraphabis di ambilolehbenalu.

H. DaftarPustaka
d) Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.
PrataSejatiMandiri.
e) https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-
parasitisme.html
f) https://www.pintarsains.com

FotoKegiatan:
Cacing kremi dan manusia Kutu beras dan beras
Benalu dan inangnya Lalat dan buah

Nyamuk dan manusia


LAPORAN PRAKTIKUM 3

PDGK4107 MODUL 1

SIMBIOSIS KOMENSALISME

DI SUSUN OLEH:
VERRA V WIDIYA LARAS
855734272

UPBJJ/POKJAR: BANDAR LAMPUNG/ANTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
Judulpraktikum: Simbiosiskomensalisme

II. Tujuanpraktikum: Untukmengidentifikasisimbiosiskomensalisme di


lingkungansekitar.

III. Dasarteori: SimbiosisberasaldaribahasaYunanisym yang


berartidengandanbiosis yang berartikehidupan.
Simbiosismerupakaninteraksiantaraduaorganisme yang
hidupberdampingan.Simbiosismerupakanpolainteraksi yang
sangateratdankhususantaraduamakhlukhidup yang berlainanjenis.Makhlukhidup
yang
melakukansimbiosisdisebutsimbion.Sedangkankomensalismeadalahsuatuhubun
gansimbiosis, dimanasuatuspesiesmahlukhidup di untungkan, sedangkanmahluk
lain nyatidakdiuntungkanmaupundirugikan.Contohnyaadalahtanamanepifit yang
menumpanghiduppadapohonatau ranting tanpamerugikanpohon yang
ditumpanginya.(Bukumateripokok PDGK4107/3SKS/MODUL 1.2)

IV. Alatdanbahan yang digunakan

Alatdanbahan

1) AlatTulis

2) Lembarpengamatan

Lingkungansekitarsekolah

V. Cara kerja

1) Menyiapkanalatdanbahan yang diperlukan

2) Pergikelingkungansekitar

3) Melakukanpengamatanterhadapsimbiosisyangadadisana,
terutamasimbiosiskomensalisme yang terjadiantarahewandengantumbuhan,
antarahewandenganhewan, atauantaratumbuhandengantumbuhan.

4) Menemukan minimal 3-5hubungan yang terjadi


5) Menganalisamanamakhlukhidup yang tidakdiuntungkandanmana yang
diuntungkan

6) Jeniskeuntunganapa yang diperolehnya? Jelaskan!

6) Menulishasilidentifikasipada table 1.8

VI. Tabel data pengamatan

e. HasilPengamatan

Tabel 1.8

HasilPengamatanSimbiosisKomensalisme

Pihak yang diuntungkan


N Jenishubung Jenismahlukhidup yang
JenisMah
o ansimbiosis Jeniskeuntungan tidakuntungdantidakrugi
lukHidup
1 Tanamantand Tanamant Tandukrusamenempel PohonNangka, tidak di
ukrusadenga andukrus padabatangpohonnan untungkandandirugikandenganmene
npohonnangk a gkauntukmendapatkan mpelnyatanamantandukrusapadabat
a makananmelalui angnyakarenatanamantersebutmend
mineral apatkanmakanannyasendiri.
padabatangpohondan
mendapatkansinarmat
ahariuntukberfotosinte
sis.
2 TanamanAng Anggrek Anggrekmenempelpad Pohon manga
grekdenganp apohon manga tidakduntungkanmaupundirugikande
ohonbelimbin untukmendapatkannut nganmenempelnyabungaanggrekpad
g risidanberfotosintesis abatangnya.
3 EncengGond IkanCupa Ikancupangmenyimpa Encenggondoktidakdiuntungkanatau
okdanikancu ng ntelurnyapadaakarenc pundirugikandengankeberadaanikan
pang enggodok, cupangketikameletakantelur-
menjagapasokanoksig telurhasilpemijahan.
endalam air,
menjagasuhu air
padakolamikancupang
4 Rayapkayude Protozoa Protozoa Rapaytidakmendapatkankeuntungan
nganprotozoa Berflagell inihidupdalamperutray apapundantidakdirugikandantidakber
berflagella a apdanmencernaselulo pengaruhpadadirirayap.
sadarikayuuntuk di
proses
menjadikarbohidrat.
Protozoa
inimedapatkeuntungan
dariinteraksitersebut.
5 SirihdanInang Sirih Sirihakanmerambatpa Sirihtidakmenguntungkanbagiinangn
nya dainangnya, ya.
halinimemudahkansiri
huntukberfotosintesis

f. Pembahasan

Simbiosiskomensalismeadalahhubungantimbalbalikantaraduamahlukhidupyang
menguntungkansatupihakdantidakmerugikanataumenguntungkanpihak lain.
Sepertihalnyaorganismeberikutini:
10. Tanamantandukrusadenganpohonnangka.Tandukrusamenempelpadabat
angpohonnangkauntukmendapatkanmakananmelalui mineral
padabatangpohondanmendapatkansinarmatahariuntukberfotosintesis.Sed
angkanpohonnagkatidakmendapatkankeuntunganmaupudirugikandengan
adanyatanamantandukrusa.
11. TanamanAnggrekdenganpohonbelimbing.
Tanamananggrekmenempelpadapohonbelimbinguntuk
,mendapatkannutrisimakanandarikulitpohon,
danmendapatkansinarmatahari yang cukuuntukberfotosintesis. Namun,
pohonbelimbingtifdakmendapatkanmanfaatnamuntidakjugadirugikandeng
anmenempelnyasianggrekpadapohontersebut.
12. TanamanEncengGondokbermanfaatsekaliuntukikancupang.
Karenaikancupangdapatmeletakantelur-telurhasilpemijahan di
antaraakarencenggondok.
Encenggondokjugamemberikanpasokanoksigen yang cukupdalam air dan
bias menjagasuhu air dalamhaliniikancupangmendapatkankeuntungan,
namunencenggondoktidakmendapatkankeuntunganapapundenganadany
atelur-telurikandiataraakarnya.
13. Rayapdengan protozoa berflagella,kaliini yang
diuntungkanadalahprotpzoa. Protozoa
hidupdalamtubuhrayapdenganmenghisabkarbohidrat yang
terbentuksetelahrayapmemakankayu. NamunRayap,
tidakmendapatkankeuntunganapapundariinteraksitersebut. Dan
tidakjugadirugikanoleh protozoa flagella.
14. Sirihdaninangnya. Sirihmerambat di
pohoninangnyauntukmendapatkansinarmataharidanmelakukanfotosintesi.
Sirihmendapatkanmakanannyadenganmengambil mineral
daribatangpohon. Namunpohontidakmendapatkankeuntunganapapun,
maupundirugikan.

I. Kesimpulan
Pada kali
initelahterjadihubungantimbalbalikantaraduamahlukhidupbaiktiuhewa
ndenganhewan,
hewandengantumbuhanmaupuntumbuhandengantumbuhan. Dan
salahsatupihakdiuntungkandanpihaklainnyatidakdiuntungkanmaupud
irugikandengankeberadaannya.Seperti yang
terjadipadaikannemodantumbuhan anemone
laut.Ikannemomendpaatkankeuntungankarena anemone
lautdapatmenjadirumahdimanaikanberlindungdariseranganmusuh,
sedangkan anemone lauttidakmendpatkankuntunganatau pun
kerugiandengankeberadaanikannemopada anemone laut.
J. JawabanPertanyaan

Q:Apakahdalamhubungankomensalismedalamkadartertentudapatmenyeb
abkankerugianpadainangnya? Jelaskandanberikancontohnya!
A:
Tentunyajikaterjadikelebihankadarmakadapatmerugikanpihaksimbion
ataumahlukhidup lainnya. Misalnya 1 pohonditempelilebihdari 1
tumbuhanlainhalinidapatmenghambat proses
pertumbuhanatauberkurangnyaproduktifitaspadatumbuhanatausimbio
nitusendiri. Bisajadikarenakalahdalammendapatkansinarmatahari,
terserapnyabanyak mineral dalamkulitbatangpohon yang
ditempeliatausimbionnya.(ilmiahku.com)

K. DaftarPustaka
g) Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT.
PrataSejatiMandiri.
h) https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-
komensalisme.html

FotoKegiatan:
Encenggondokdenganikancupang Sirihdaninangnya
Rayapdengan protozoa Anggrekdenganpohonbelimbin
g
LAPORAN PRAKTIKUM 4

EKOSISTEM DARAT

Disusun Oleh :
VERRA V. WIDIYA LARAS (855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk membandingkan komponen-
komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

II. ALAT DAN BAHAN


Pada percobaan tentang ekosistem darat, alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Alat Tulis
2) Kaca pembesar
3) HP (suhu udara)
4) Lingkungan sekitar

III. LANDASAN TEORI


Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi
dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantaiatau jaring
makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Suatu
ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen (tumbuhan),
konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu komponen abiotik
yang terdiri dari bahana organik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan
demikian setiap ekosistem mempunyaikeenam jenis komponen pembentuknya
yang saling berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis
ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau,
padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang
atau kebun, akuarium.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin
dan jenis/warna tanah
3. Menggunakan hp untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel 2.1 dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama
latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang
tetap maupun yang singgah.
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan
menggunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada tabel 2.2 lembar kerja
10. Sebagai pembanding, menentukan ekosistem darat buatan di sekitar
tempat tinggal.
11. Melakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai nomor 9. Kemudian
mencatat semua data pada tabel 2.3 dan 2.4.
12. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua sistem
tersebut.
V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang ekosistem darat, diperoleh data dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat
Alami
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1. Suhu 200C
2. Cahaya Cukup
3. Angin Semilir
4. Tanah Subur
5. Air Sangat cukup

Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Rumput ilalang Semut Jamur
2. Rumput teki Belalang Cacing
3. Keladi Katak Rayap
4. Pohon rengas Ulat Bakteri
5. Pohon jati Burung

Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1. Suhu 270C
2. Cahaya Sangat Cukup
3. Angin Semilir
4. Tanah kering
5. Air Mengalir sedikit

Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Pohon mangga Ayam Bakteri
2. Pohon pisang Burung Jamur
3. Kaktus Ulat
4. Lidah buaya
5. Lidah Mertua

VI. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawab : menurut kami komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak
dibandingkan dengan ekosistem darat buatan, karena ekosistem darat alami
jumlah populasi dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
VII. PEMBAHASAN
Pengamatan ekosistem darat dilakukan pada hari Selasa, 18 mei 2021 di
lingkungan sekitar rumah. Pada pengamatan kali ini saya menemukan ekosistem
darat abiotik dan biotik, alami dan buatan yang terdapat di lingkungan rumah.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal balik
anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah merupakan
ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi
komponen biotiknya.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan pada ekosistem darat alami
dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan udaranya.
Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat
alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata
Sejati Mandiri.

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


a. Kesulitan yang Dialami
Pada pengamatan kali ini menggunakan metode observasi kami kesulitan dalam
menemukan ekosistem darat alami di sekitar rumah, sehingga harus mencari
ketempat yang masih asri.

b. Saran dan Masukan


Ketika melakukan pengamatan ekosistem darat menggunakan metode observasi,
ada baiknya mencari tempat yang memiliki ekosistem darat alami lainnya yang
memiliki beragam makhluk hidup..
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Rumput ilalang Pohon Jati Lidah Buaya

Pohon Mangga
Rumput teki Lidah Mertua

Pohon Rengas Pohon Pisang Ayam

keladi Burung
Kaktus

Semut Cacing Belalang


Katak
Ulat Jamur
LAPORAN PRAKTIKUM

EKOSISTEM PERAIRAN

Disusun Oleh :

VERRA V. WIDIYA LARAS (855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengamati komponen-komponen
yang terdapat dalam ekosistem perairan.

II. ALAT DAN BAHAN


Pada percobaan tentang ekosistem perairan, alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Alat tulis
2) Kaca Pembesar
3) Hp (perkiraan suhu udara)
4) Termometer
5) Lingkungan sekitar.

III. LANDASAN TEORI


Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional yang menyangkut proses interaksi
dari orgenisme dengan lingkungannya meliputi aliran,energi, rantaiatau jaring
makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Suatu
ekosistem terdapat komponen biotik, yang terdiri dari produsen (tumbuhan),
konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta suatu komponen abiotik
yang terdiri dari bahana organik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan
demikian setiap ekosistem mempunyaikeenam jenis komponen pembentuknya
yang saling berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis
ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau,
padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, lading
atau kebun, akuarium.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1) Menentukan satu ekosistem buatan yang ada di sekitar tempat tinggal.
2) Mengamati komponen abiotiknya. Mencatat semua data pada tabel 2.5
dalam lembar kerja.
3) Mengamati komponen biotiknya. Mencatat semua data pada tabel 2.6 dalam
lembar kerja.
4) Membuat kesimpulan secara singkat.

V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang ekosistem perairan, diperoleh data dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Tabel 2.5 Komponen abiotik ekosistem perairan
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1. Udara Sangat Cukup
2. Cahaya Sangat Cukup
3. Air Keruh

Tabel 2.6 Komponen Biotik Ekosistem penrairan


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Lumut Ikan patin Bakteri
2. Eceng gondok Ikan gabus Mikroba
3. Ikan nila

VI. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas
antara ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini?
Jawab : menurut pendapat kami, perbedaan antara ekosistem darat dengan
ekosistem perairan, yaitu pada : komponen abiotik utama ekosistem darat adalah
tanah, sedangkan komponen abiotik yang utama pada ekosistem perairan adalah
air, dan penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup
yang hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotik
pada ekosistem perairan merupakan makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada
pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.

VII. PEMBAHASAN
Pengamatan ekosistem perairan dilakukan pada hari Rabu, 19 mei 2021 di
lingkungan sekitar rumah. Pada pengamatan ekosistem perairan buatan, yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunnya jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan ekosistem perairan alami yang ada di laut. Komponen biotik pada
ekosistem perairan dilaut jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan
spesies lainnya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang dibudidayakan
oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan
kebutuhan atau hanya sekedar hobi.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan pada ekosistem perairan
buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika ekosistem darat
komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem perairan
komponen abiotik yang paling utama adalah air.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata
Sejati Mandiri.

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


a. Kesulitan yang Dialami
Pada pengamatan kali ini menggunakan metode observasi kami kesulitan dalam
menemukan ekosistem perairan di sekitar rumah, sehingga contoh yang
ditemukan terbatas.

b. Saran dan Masukan


Ketika melakukan pengamatan ekosistem perairan buatan menggunakan metode
observasi, ada baiknya memilih tempat yang memiliki keberagaman makhluk
hidup yang banyak sehingga dapat ditemukan banyak makhluk hidup.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM 5

PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

KELOMPOK 3 :
VERRA V. WIDYA LARAS (855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengamati pengaruh deterjen
terhadap perkecambahan kacang hijau.

II. ALAT DAN BAHAN

Pada percobaan tentang perkecambahan kacang hijau, alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 mL 10 buah/ botol mineral
3. Kertas saring/ tissue secukupnya
4. Kertas timah secukupnya
5. Mistar dengan skala mm 1 buah
6. Kertas untuk label secukupnya
7. Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. Deterjen serbuk 1 gram

III. LANDASAN TEORI

Secara visual danmorfologis suatu biji yang berkecambah, umumnya ditandai


dengan
terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya
prosesperkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa ini
muncul.(Rumanta, Maman dkk. 2008)

Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:


a. Faktor eksternal/lingkungan (ekstraseluler) factor ini merupakan factor luar
yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Beberapa factor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah
sebagai berikut:
1. Air dan mineral
2. Kelembaban.
3. Suhu
4. Cahaya

b. Faktor internal (interseluler) faktor yang melibatkan hormon dan gen yang
akanmengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
c. Faktor Intraseluler (gen) Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi didaerah
meristematik (titik tumbuh) yaitu ujung akar dan batang.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh beberapa factor. Salah


satu factor yang mempengaruhi adalah factor lingkungan (Kasiam, 2011). Bentuk
pencemaran yang paling umum dijumpai adalah deterjen, mengingat banyaknya
kegiatan rumah tangga sehari-hari yang memakai deterjen. Deterjen termasuk
dalam golongan polutan toksik yang berupa bahan-bahan yang tidak alami dan
dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan, tingkah laku, dan karakteristik
morfologi berbagai organisme akuatik (Effendi, 2003). Salah satu kandungan dari
deterjen adalah gugus alkil benzen. Gugus ini sangat stabil sehingga sulit
diuraikan oleh bakteri (Manik dan Edward, 1987). Hal ini akan berakibat pada
sulit terdegradasinya deterjen dan akhirnya terakumulasi di alam (Susana dan
Rositasari, 2009).

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,10% serta
kontrol yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas
kimia/botol mineral yang telah diberi label sebagai berikut
a. Label I = 100%
b. Label II = 50%
c. Label III= 25%
d. Label IV = 12,5%
e. Label V = 6,25%
f. Label VI= 3,10%
g. Label kontrol= air ledeng/PDAM

2. Cara menyediakan larutan


a. Larutkan 1 gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga
1000 ml, kemudian beri label 100%
b. Ambil 500 ml arutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 ml,kemudian beri label 50%.
c. Ambil 500 ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 ml,kemudian beri label 25%.
d. Ambil 500 ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air ledeng/PDAM
hingga 1000 ml,kemudian beri label 12,5%.
e. Ambil 500 ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 ml,kemudian beri label 6,25%.
f. Ambil 500 ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 ml,kemudian beri label 3,10%.
3. Sediakan enam gelas lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, VI. Masing –
masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan
dalam percobaan ini ( kacang hijau terpilih)
5. Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10
butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan
IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam
larutan kontrol (air ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama 5 menit
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas dengan label yang sesuai. Atur yang
baik agar hilum mengarah ke bawah
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan
yang berlabel sama, kira – kira 100ml.
8. Tutup gelas tadi dengan plastik sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan,
ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas. Kacang hijau yang
tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada
pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap
kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan Anda pada lembar kerja
10. Buatlah grafik rata – rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah
24 jam dan 48 jam dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24
jam warna merah, 48 jam warna hitam.

V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang pengaruh deterjen terhadap perkecambahan,
diperoleh data dalam bentuk tabel 2.10 sebagai berikut :

Tabel 2.10
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke -1 (24 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,10% Kontrol
(cm) (cm) (cm) ( cm) (cm) (cm) (cm)
1 1,9 2 1,6 1,6 2 1,5 2,1
2 0,5 1,5 0,5 1,5 2 2,9 2,1
3 1,5 1,2 1,5 1,6 0,9 1,9 2
4 2 0,9 2,2 1 0 1,9 1,4
5 2,2 2,1 1,4 1,1 1 2,2 0,6
6 1 1,2 1,5 0,7 1 1,9 2,2
7 0,8 1,1 2 0,7 1,5 1,5 1,2
8 0,8 0,9 2 1,9 1,2 1,9 1,7
9 1 1 1 0 1,2 1,8 1,3
10 2 1,3 0 0,7 2 1,5 1,5
Jumlah 13,7 13,2 13,7 10,8 12,8 19 16,1
Rata-rata 1,37 cm 1,32 cm 1,37 cm 1,08 cm 1,28 cm 1,9 cm 1,61 cm
Konsentrasi larutan deterjen
No
Hari ke -2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,10% Kontrol
(cm) (cm) (cm) ( cm) (cm) (cm) (cm)
1 2.5 3.4 4 3 2.8 4.9 4.2
2 2 4.2 3.2 5.5 3.1 5.1 3
3 2.3 3 4 2.2 5.5 3.6 4.7
4 3 2.5 2.5 2.5 2.7 3.8 4.5
5 2 2.5 3.8 2.2 4 3.7 5.5
6 4 2.2 3 3.5 2.5 3.4 3.8
7 3.3 3.6 3.1 3.4 2.5 4.3 4
8 4.3 2.8 3.6 3 3.5 3.5 3.1
9 3.5 2.2 2.9 2 2.5 3.1 4.3
10 2 2.5 1.2 1.3 0 3 3.3
Jumlah 28.9 28.9 31.3 28.6 29.1 38.4 40.4
Rata-rata 2.89 2.89 3.13 2.86 2.91 3.84 4.04
Grafik rata – rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24
jam

Grafik Pengaruh Deterjen terhadap


Perkecambahan
6
Panjang Kecambah (cm)

4 3.84 4.04
2.89 2.89 3.13 2.86 2.91
2 1.9 1.61
1.37 1.32 1.37 1.08 1.28
0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% KONTROL
Konsentrasi

hari ke-1 hari ke-2

VI. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Apa fungsi larutan 0 ( control ) ?


Fungsi larutan control pada percobaan kali ini adalah sebagai
pembanding dengan larutan deterjen yang lain, yaitu larutan control
merupakan larutan yang paling baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan pada kacang hijau.

2. Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 ( control) ada kacang hijau
yang mati?
Pada percobaan kali ini di sediaan larutan control tidak ada kacang
hijau yang mati, semua kacang hijau tumbuh dan berkembang.

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup


dengan kertas timah?
Kertas timah pada percobaan berfungsi untuk mengurangi intensitas
cahaya yang masuk pada sediaan, karena cahaya sangat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
.

VII. PEMBAHASAN

Praktikum pengamatan pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kami lakukan


selama dua hari yaitu pada tanggal 29-30 Mei 2021. Pada pengamatan kali ini
disediakan satu sediaan dengan larutan control dan enam sediaan dengan larutan
deterjen yang memiliki konsenterasi berbeda (100%,50%,25%,12,5%, 6,25% dan
3,10%).Larutan control akan berfungsi sebagai pembanding dalam praktikum ini
apakah deterjen akan berpengaruh terhadap perkecambahan atau tidak.

Pada setiap sediaan, diberikan masing-masing 10 butir kacang hijau. Di


pengamatan kali ini terdapat masing-masing 1 butir biji kacang hijau belum
tumbuh pada pengamatan hari pertama yaitu ada pada sediaan yang diberi
konsenterasi 25%, 12,5% dan 6,25% terdapat masing-masing 1 butir biji kacang
hijau . Rata-rata perkecambahan di hari ke 1 yaitu pada sediaan larutan control
(1,61 cm), sediaan pada konsenterasi 100% (1,37 cm),sediaan pada konsenterasi
50% (1,32 cm),sediaan pada konsenterasi 25% (1,37 cm),sediaan pada
konsenterasi 12,5% (1,08 cm), sediaan pada konsenterasi 6,25% (1,28 cm) dan
sediaan pada konsenterasi 3,10% (1,9 cm).

Namun pada hari kedua, sediaan di konsenterasi 25% dan 12,5% mulai tumbuh
sedangkan di konsenterasi 6,25% tidak mengalami pertumbuhan. Hal tersebut
dimungkinkan karena terdapat biji kacang hijau yang kurang baik sehingga
pertumbuhannya tidak maksimal.Rata-rata perkecambahan di hari ke 2 meningkat
yaitu pada sediaan larutan control (4,04 cm), sediaan pada konsenterasi 100%
(2,89 cm), sediaan pada konsenterasi 50% (2,89 cm), sediaan pada konsenterasi
25% (3,12 cm), sediaan pada konsenterasi 12,5% (2,86 cm), sediaan pada
konsenterasi 6,25% (2,91 cm) dan sediaan pada konsenterasi 3,10% (3,84 cm).

Berdasarkan rata-rata hasil pengukuran, terjadi perubahan antara hari pertama dan
kedua. Pada hari pertama terdapat beberapa butir kacang hijau yang belum
tumbuh (tidak mengalami pertambahan panjang) dan pada hari ke 2 terlihat bahwa
sediaan yang diberikan larutan control pada hari kedua menunjukkan panjang
kecambah yang maksimal dibandingkan dengan kacang hijau yang diberi
perlakuan pemberian larutan deterjen.Hal tersebut dikarenakan deterjen akan
menghambat perkecambahan kacang hijau, semakin tinggi konsenterasi deterjen
akan semakin menghambat perkecambahan karena deterjen mengandung gugus
alkil benzene.

Berdasarkan hal-hal di atas, kami mendapatkan bahwa selain factor internal


ternyata ada factor eksternal yang dapat mempengaruhi perkecambahan. Factor
eksternal yang ditemukan kali ini adalah intensitas cahaya dan kualitas air yang
menjadi sumber nutrisi kacang hijau. Campuran deterjen dijadikan sebagai
acuankualitas air yang kurang baik untuk memenuhi nutrisi perkecambahan. Hal
tersebut terlihat dari hasil praktikum, kacang hijau yang diletakkan pada sediaan
control (air yang tidak diberi deterjen) menghasilkan pertumbuhan panjang
kecambah yang maksimal dibandingkan sediaan yang lain. Dari pernyataan
tersebut, ada baiknya seluruh masyarakat dapat menangani pembuangan limbah
rumah tangga agar tidak mengganggu kehidupan hewan ataupun tumbuhan yang
ada di lingkungan.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


1. Terdapat factor internal dan factor eksternal yang mempengaruhi
perkecambahan.
2. Biji kacang hijau mengalami pertumbuhan yang cepat ketika diletakkan di
tempat yang gelap.
3. Sediaan yang diletakkan pada larutan control mendapatkan hasil
perkecambahan yang maksimal dibandingkan dengan sediaan yang diberi
larutan deterjen.
4. Kandungan zat kimia pada deterjen mempengaruhi perkecambahan kacang
hijau.
5. Semakin tinggi konsenterasi larutan deterjen yang diberikan maka
perkecambahan akan semakin terhambat.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal.
Kasiam, R. S. 2011. Pertumbuhan Talus Makroalga Sargassum crassifolium J.
Agardh dan Sargassum hystrix J. Agardh, dan Korelasinya terhadap Faktor
Lingkungan (Abstrak). Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta. hal. 1
Manik, J. M. dan Edward.1987. Sifat-Sifat Deterjen dan Dampaknya terhadap
Perairan. Oseana, XX (1) 25-34.
Rumanta, Maman dkk. 2008. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
http://organisasi.org/
Susana, T. dan R. Rositasari. 2009. Dampak Deterjen terhadap Foraminifera di
Kepulauan Seribu Bagian Selatan, Teluk Jakarta. Oseanologi dan
Limnologi di Indonesia, 35 (3): 335-352.

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Kesulitan yang Dialami

Pada pengamatan kali ini kesulitan yang kami alami adalah ketika mengukur
panjang kecambah menggunakan penggaris, hal ini dikarenakan bentuk dari
kecambah yang tidak lurus.

b. Saran dan Masukan

Ketika melakukan pengamatan tentang pengaruh deterjen terhadap


perkecambahan, kita harus memastikan bahwa banyaknya deterjen yang kita
gunakan sudah sesuai dengan cara pengamatan karena hal ini akan memengaruhi
konsenterasi larutan yang akan dipakai.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap awal yaitu menyiapkan semua alat dan


bahan, seperti gambar di samping

Menyiapkan botol mineral untuk membuat larutan


deterjen dan kontrol

Merendam kacang hijau kira – kira sebanyak 70


butir

Membuat larutan konsentrasi 100%, 50%, 25%,


12,5%, 6,25%, 3,105 dan air ledeng( sebagai
control). Setiap botol mineral diberi label sesuai
dengan larutan konstentrasi yang dibuat.

Membuat larutan konsentrat

Larutan konsentrasi sudah selesai dibuat dan diberi


label sebagai berikut :
I = 100% VI = 3.10%
II = 50% dan label kontrol
III = 25%
IV = 12.5 %
V = 6.2%
Menyiapkan gelas yang akan dijadikan media
kacang hijau. Masukkan tissue dan kapas ke dalam
gelas tersebut. Siapkan 7 buah gelas yang masing –
masing diberi label sebagai berikut
I = 100% V = 6.25%
II = 50% VI = 3.10%
III= 25% dan label kontrol
IV= 12.5%

Dari rendaman kacang hijau tadi, kacang hijau


yang mengapung dibuang, dan gunakan kacang
hijau yang bagus yaitu yang tenggelam. Ambil 10
butir, kemudian letakkan di dalam gelas I, ambil 10
butir lagi letakkan dalam gelas, ambil 10 butir
letakkan dalam gelas III, begitu seterusnya sampai
semua gelas terisi masing – masing 10 butir kacang
hijau.

Setelah semua gelas diisi dengan kacang hijau,


selanjutnya isilah gelas tersebut dengan larutan
sesuai dengan labelnya masing-masing.

Gelas label control diisi dengan air control

Gelas label I (100%) diisi dengan larutan deterjen


dari botol label I ( 100%), dan seterusnya.
Tutuplah gelas tersebut sehingga tidak ada cahaya
yang dapat masuk. Kemudian lakukan pengamatan
pertama setelah 24 jam

Setelah 24 jam, dilakukan pengamatan terhadap


pertumbuhan kacang hijau. Untuk mengukur
pertumbuhan kacang hijau gunakan mistar yang
skalanya mm.
Pada hari 1, kacang hijau sudah berkecambah. Ini
adalah salah satu gambar dari pertumbuhan kacang
hijau yang diberi larutan konsentrasi 25%

Dan ini adalah pertumbuhan kacnag hijau pada air


control
Semua hasil pengukuran dituliskan ke dalam tabel
2.10
Setelah selesai diukur, kacang hijau diletakkan
kembali ke dalam gelas, dan ditutup kembali
dengan plastic.

Pengukuran hari kedua pertumbuhan kacang hijau


Semua kacang hijau dari masing – masing gelas
diukur kembali menggunakan mistar. Hasil
pengukuran dicatat dalam tabel 2.10
LAPORAN PRAKTIKUM 6

JENIS ZAT DALAM MAKANAN

KELOMPOK 3 :
VERRA V. WIDYA LARAS (855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan adalah :
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat
gizinya.
2. Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai
dengan slogan 4 sehat 5 sempurna.

II. ALAT DAN BAHAN


Pada percobaan tentang makanan, alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah sebagai berikut:
I. Pengelompokkan bahan makanan :
1. Tempat plastik
2. 12 bahan makanan

II. Pengelompokan sayuran


1. Tempat plastic
2. 10 macam sayuran

III. Membuat menu makanan sehat


1. Tempat plastic
2. Berbagai bahan makanan
III. LANDASAN TEORI

Berbagai jenis bahan makanan yang biasa dihidangkan dapat dikelompokkan


menjadi :
1. Bahan makanan pokok
2. Bahan makanan lauk pauk
3. Bahan makanan sayur, yang dapat dibedakan menjadi : sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang – kacangan, sayuran
tunas.
4. Bahan makanan buah

Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing – masing jenis pangan


tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah – buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

Pengelompokan makanan dapat juga dikelompokkan berdasarkan slogan “Empat


Sehat Lima Sempurna”, yang sudah cukup lama dikenal oleh masyrakat
Indonesia. Slogan ini mendidik masyarakat tentang cara sederhana dan mudah
untuk menyusun menu seimbang menurut kemampuan dan selera masing –
masing dan menyadarkan eratnya hubungan antara makanan dengan kesehatan.
Berdasarkan ini, makanan dikelompokkan menjadi 5 golongan, yaitu :
1. Makanan pokok merupakan sumber zat tenaga (energy)
2. Lauk pauk merupakan makanan sumber zat pembangun
3. Sayuran merupakan bahan makanan sumber zat pengatur
4. Buah – buahan merupakan bahan makanan sumber zat pengatur seperti
sayuran
5. Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur.
Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang
dikenal dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak,
membangun dan mengatur. Untuk memperjelas penggolongan makanan
berdasarkan fungsi fisiologisnya dapat dilihat bagan berikut :

1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung terdapat pada padi
– padian dan umbi – umbian.
2. Protein disebut juga zat putih telur terdapat pada sayur – sayuran (
protein nabati) dan lauk pauk ( protein hewani)
3. Lemak diperlukan tubuh sebagai sumber energy dan cadangan energy
4. Garam mineral berfungsi sebagai zat pengatur terdapat pada sayuran, air,
ikan asin, dan buah – buahan.
5. Vitamin sangat diperlukan tubuh agar organ tubuh bekerja secara normal,
terdapat pad sayuran dan buah – buahan.
6. Air sangat berguna bagi tubuh yaitu sebagai pelarut. Tubuh kita
membutuhkan air relatif banyak.
(Maman Rumanta, 2014)
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
I. Pengelompokan bahan makanan
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 12 macam
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

II. Pengelompokan sayuran


1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 10 macam

2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok


sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan
dan sayuran tunas.

3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.

4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

III. Membuat menu makanan sehat


1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi
syarat 4 sehat 5 sempurna
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
masukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom
yang sudah disediakan dalam lembar kerja
5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang
sudah disediakan dalam lembar kerja
6. Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini
V . HASIL PENGAMATAN
I. Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi

No Jenis bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


makanan
1 Tepung √
2 Putih Telur √
3 Tahu √
4 Beras √
5 Pisang √
6 Kuning telur √
7 Jagung √
8 Kacang merah √
9 Wortel √
10 Tomat √
11 alpukat √
12 Keju √

II. Pengelompokan sayuran

No Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran kacangSayuran


makanan daun buah akar/umbi - kacangan tunas
1 bayam √
2 Sawi √
3 Cabe √
4 tomat √
5 kentang √
6 wortel √
7 buncis √
8 Kacang panjang √
9 Rebung √
10 tauge √
III. Membuat menu makanan sehat
N Jenis Kelompo Jenis Zat makanan
o makana k bahan Karbohidra protei lema vitami
n makanan makana t n k n
n
1 Sup sayuran Wortel √

Buncis √

Kentang √
Kol
2 Ayam Lauk Daging √
goreng pauk ayam
Minyak √
goreng
3 Nasi Makanan Beras √
pokok
4 Pisang, Buah – √
jeruk buahan
5 Sayur Sayuran Tahu √
lodeh Kacang √
panjang
Jagung √

santan √
6 Perkedel lauk Jagung √
jagung Tepung √

telur √
V. PERTANYAAN-PERTANYAAN

I. Pengelompokan bahan makanan


1. Zat makanan ( zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita ?
Jawab :
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, balita membutuhkan gizi
yang seimbang agar tidak mengalami kekurangan zat gizi dan
menyebabkan proses tumbuh kembangnya terlambat. Zat gizi yang
diperlukan balita antara lain :
a. Protein, karbohidrat, dan lemak baik untuk membangun sel,
memperbaiki jaringan yang ada dalam tubuh anak, dan menyimpan
energi dalam tubuh anak
b. Kalsium, sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
c. Vitamin, membantu mengatur metabolism, memelihara kekebalan
tubuh.
d. Mineral, air

2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
Jawab :
a. Zat tenaga : karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air

3. Pada usia lanjut, zat makanan apakah yang sangat diperlukan?


Jawab :
Pada usia lanjut, kesehatan orang tua perlu dijaga karena rentan sekali
terhadap segala bentuk penyakit dan penurunan kesehatan secara
drastis. Zat makanan yang dibutuhkan oleh orang lanjut usia yaitu :
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air.
b. Zat pengatur : protein, air
c. Zat tenaga : karbohidrat
Pada usia lanjut, kebutuhan gizi seimbang juga perlu dipenuhi dengan
baik.

II. Pengelompokan sayuran

1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam


kelompok zat makanan apa saja?
Jawab : sayuran termasuk ke dalam kelompok zat pembangun

2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo,brokoli, cabe,


bawang merah dan terong ?
Melinjo : sayuran kacang – kacangan
Brokoli : sayuran bunga
Cabe : sayuran buah
Bawang merah : sayuran umbi lapis
Terong : sayuran buah

III. Membuat menu makanan sehat


1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
Jawab : empat sehat lima sempurna adalah menu makanan yang lengkap dan
mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat,
protein, vitamin, mineral. Makanan 4 sehat terdiri dari nasi, lauk pauk,
sayur – sayuran, dan buah – buahan. Sedangkan nutrisi kelima sebagai
pelengkapnya yaitu susu.

2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!


Triguna pangan adalah pengelompokan jenis makanan berdasarkan
fungsinya bagi tubuh, yaitu :
a. Untuk bergerak : zat tenaga
Yang termasuk zat tenaga : karbohidrat, lemak, protein
b. Untuk membangun : zat pembangun
Yang termasuk zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Untuk mengatur : zat pengatur
Yang termasuk zat pengatur : protein dan air

VI. PEMBAHASAN
I. Pengelompokan bahan makanan
Makanan dapat dikelompokan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal
dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun dan
mengatur.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan, ada beberapa jenis zat makanan :
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung yang terdapat pada
padi – padian dan umbi – umbian. Pada praktikum kali ini, makanan yang
tergolong karbohidrat yaitu tepung, beras, dan jagung. Ketiga jenis
makanan ini mudah ditemukan dalam kehidupan sehari – hari, dan rutin
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
2. Protein, disebut juga zat putih telur terdapat pada sayur-sayuran ( protein
nabati ) dan lauk – pauk ( protein hewani). Pada praktikum ini, makanan
yang tergolong protein yaitu putih telur, tahu dan kacang merah. Ketiga
jenis makanan ini juga sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
karena harganya yang terjangkau dan memiliki kandungan nutrisi yang
baik untuk tubuh.
3. Lemak, diperlukan tubuh sebagai sumber energi dan cadangan energi.
Pada praktikum ini, bahan makanan yang tergolong memiliki kandungan
lemak tinggi yaitu alpukat, kuning telur dan keju.
4. Vitamin sangat diperlukan tubuh agar organ tubuh bekerja secara normal,
terdapat pada sayuran dan buah – buahan. Pada praktikum ini, makanan
yang tergolong vitamin yaitu pisang, wortel dan tomat.

Semua jenis makanan yang tersebut di atas sangat dibutuhkan oleh manusia,
agar manusia bisa melakukan berbagai aktivitas sehari – hari. Kekurangan zat
makanan tertentu dapat berdampak buruk kesehatan tubuh manusia, misalnya
jika seseorang kekurangan karbohidrat, ia akan merasakan lemas dan kurang
semangat untuk menjalankan aktivitas. Kekurangan vitamin juga berdampak
pada tubuh, missal jika seseorang kekurangan asupan vitamin C, maka ia
berisiko sariawan, bibir pecah – pecah.
II. Pengelompokan sayuran
Sayuran sangat baik untuk dikonsumsi. Kandungan vitamin yang menjadi
pelengkap dan nutrisinya dibutuhkan oleh tubuh. Sayuran dapat
dikelompokkan menjadi beberapa beberapa kelompok sebagai berikut :
1. Sayuran daun
Kualitas daun yang baik memiliki cirri – cirri bagian daun utuh, tidak
membusuk dan tidak berlubang bekas gigitan hama. Berdasarkan
tabel hasil pengamatan, yang termasuk dalam sayuran daun yaitu
bayam dan sawi
2. Sayuran buah
Kualitas sayuran buah yang baik memiliki cirri – cirri : tingkat umur
cukup ( tidak terlalu muda), segar, berwarna cerah, tidak ada bagian
yang rusak, busuk atau bekas gigitan hama.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan yang termasuk dalam sayuran buah
yaitu : cabe dan tomat
3. Sayuran akar/umbi
Kualitas sayuran umbi yang baik memiliki cirri – cirri : sayuran umbi
sudah cukup umur, tidak tumbuh tunas, bagian luar tidak ada yang
membusuk, atau bekas gigitan hama. Berdasarkan tabel hasil
pengamatan yang termasuk dalam sayuran umbi yaitu: kentang,
wortel
4. Sayuran kacang – kacangan
Kualitas sayuran kacang – kacangan( polong) yang baik memiliki cirri –
cirri : sayuran tidak tua, kulit buah masih lurus dan benjolan biji
belum tampak, warna sayuran tampak segar, tidak ada bagian yang
busuk atau bekas gigitan hama. Berdasarkan tabel hasil pengamatan
yang termasuk dalam sayuran kacang – kacangan yaitu : buncis dan
kacang panjang
5. Sayuran tunas
Yang termasuk dalam sayuran tunas yaitu rebung, tauge.

Selain jenis sayuran di atas, ada lagi jenis sayuran bunga, contohnya yaitu brokoli,
bunga kol. Ada juga sayuran umbi lapis, yaitu bawang merah, bawang putih, bawang
bombay.

III. Membuat menu makanan sehat


Dulu kita mengenal slogan empat sehat lima sempurna. Empat sehat lima sempurna
adalah menu makanan yang lengkap dan mengandung zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral. Makanan 4 sehat
terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur – sayuran, dan buah – buahan. Sedangkan
nutrisi kelima sebagai pelengkapnya yaitu susu.

Sekarang kita lebih mengenalnya dengan sebutan gizi seimbang. Pada prinsipnya,
tujuan dari menu 4 sehat 5 sempurna ataupun dari gizi seimbang itu sama yaitu
menerapkan pola makan yang sehat di kehidupan sehari – hari.

Menu makanan sehat dapat dibuat bervariasi dan dikombinasikan dengan baik, ,
agar setiap individu dalam keluarga senang mengkonsumsi makanan sehat.
Setiap harinya, disarankan agar kita memenuhi asupan gizi yang mengandung
karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, air.
Pada percobaan kali ini, kami membuat beberapa menu makanan, sebagai berikut :
a. Nasi, termasuk makanan pokok, mengandung karbohidrat sebagai sumber
zat tenaga. Sangat dibutuhkan oleh tubuh, agar tubuh beraktivitas dengan
baik.
b. Sop, termasuk sayuran, terbuat dari wortel, buncis, kol, kentang, seledri.
Dari bahan makanannya, sayur sop mengandung karbohidrat, protein, dan
vitamin.
c. Sayur lodeh, terbuat dari tahu, kacang panjang, jagung, santan. Dari bahan
makanannya, sayur lodeh mengandung karbohidrat ( dari jagung),protein
dan lemak.
d. Pisang, jeruk termasuk buah – buahan yang mengandung vitamin
e. Ayam goreng, termasuk dalam lauk pauk. Ayam goreng mengandung
protein hewani.

Menu di atas adalah beberapa contoh menu makanan sehat. Untuk menjaga
kesehatan tubuh, selain memperhatikan asupan gizi, kita juga harus mengenali
makanan yang perlu dihindari agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Kita harus membatasi asupan yang tidak sehat seperti : minuman dengan kadar
gula tinggi, makanan cepat saji, dan makanan ringan kemasan,

VII. KESIMPULAN
1. Manusia membutuhkan asupan zat makanan yang sehat dan seimbang
untuk menjaga tubuh supaya sehat.
2. Berdasarkan TRIGUNA MAKANAN, makanan dikelompokkan
berdasarkan fungsinya, yaitu :
a. Untuk bergerak : zat tenaga ( karbohidrat, lemak, protein)
b. Untuk membangun : zat pembangun ( protein, mineral, vitamin,
air)
c. Untuk mengatur : zat pengatur ( protein, air)
3. Sayuran dapat dikelompokkan menjadi : sayuran daun, sayuran buah,
sayuran umbi, sayuran kacang – kacangan, sayuran tunas, sayuran
bunga.
4. Menu makanan sehat merupakan menu makanan yang mengandung
karbohirat, protein, lemak, vitamin, air.
5. Agar manusia dapat beraktivitas dengan baik, dibutuhkan asupan
makanan yang memenuhi kaidah gizi seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta dkk, 2014. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
I. PERCOBAAN JENIS MAKANAN
Tepung ,beras dan jagung
merupakan bahan makanan
yang mengandung karbohidrat

Tahu, telur, kacang merah


merupakan bahan makanan
yang mengandung protein
Alpukat, keju dan kuning
telur mengandung lemak
Tomat, pisang, dan wortel
merupakan bahan makanang
yang mengandung vitamin

II. PENGELOMPOKAN SAYURAN


Cabe dan tomat termasuk
sayuran buah

Bayam dan sawi tergolong


dalam sayurran daun
Buncis dan kacang panjang
termasuk dalam sayuran
kacanng – kacangan
(polong)

Wortel dan kentang termasuk


dalam golongan sayuran
umbi

Rebung dan tauge termasuk


dalam sayuran tunas
III. Menu makanan sehat
Sayur sup terbuat dari kol,
kentang, buncis,dan wortel.
Menu makanan ini
mengandung karbohirat,
protein dan
Vitamin.

Nasi merupakan makanan pokok


yang mengandung
karbohidrat

Ayam gorreng termasuk dalam


makanan yang mengandung
protein hewani

Perkedel jagung merupakan menu


makanan yang terbuat telur,
tepung, jagung. Menu ini
mengandung karbohidrat dan
protein.

Jeruk termasuk buah yang


mengandung vitamin C, yang
baik bagi tubuh.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 3

UJI MAKANAN (UJI KARBOHIDRAT & LEMAK)

DI SUSUN OLEH:
AULIA CHIKA UTAMI (855734305)
FATMA INA PURI PERTIWI (855734312)
NIKEN DEWI ARIPISANTI (855734337)
VERRA V WIDIYA LARAS (855734272)

UPBJJ/POKJAR: BANDAR LAMPUNG/ANTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
Judul praktikum: Uji Karbohidrat

I. Tujuan praktikum : mengidentifikasi bahan makanan yang


mengandung karbohidrat.

II. Alat dan bahan


a. Piring plastic
b. Pipet
c. Pisang 1 iris kecil
d. Apel 1 iris kecil
e. Nasi 1-2 butir
f. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
g. Tahu putih 1 iris kecil
h. Margarin seujung sendok
i. Biscuit 1 potong kecil
j. Tepung terigu 1 sendok kecil
k. Gula pasir 1 sendok kecil
l. Kentang 1 iris kecil
m. Kalium ionida 0.1 10Ml (bisa menggunakan betadine)

III. LANDASAN TEORI

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan
zat makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu
pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan
dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal
sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus
kimia: C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada
makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.

b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus
kimia: (C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula,
rumus kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh
pada bahan makanan adalah: semua makanan yang mengandung zat
tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu.
Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi
(harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan


pemberian larutan lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan
memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan
menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan
yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka
bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka


usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi
keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu
diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan
karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

IV. Cara Kerja

a. Semua pengamatan harus dicatat langsung dalam lembar kerja yang


diperuntukan bagi percobaan ini
b. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan
di uji diatas piring plastic.
c. Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes
larutan yodium dalam KI/Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna
pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang
diuji manakah yang menunjukan warna biru-ungu setelah ditetesi yodium.
d. Cata semua hasil pengamatan ke lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

V. Hasil Pengamatan

Tabel uji karbohidrat

Warna
Bahan Sebelum Setelah
No Keterangan
Makanan diberi diberi
yodium yodium
1 Pisang Kuning Kuning Tidak terjadi perubahan
warna/ tidak
mengandung amilum
2 Apel Kream Orange
3 Nasi Putih Ungu Mengandung amilum
4 Telur rebus Putih Coklat Warna berubah
mengikuti warna
yodium nya
5 Tahu putih Putih Coklat
6 Margarin Kuning Orange
kunyit
7 Biscuit Coklat Ungu Mengandung
karbohidrat
8 Tepung terigu Putih Ungu Mengandung
karbohidrat
9 Gula pasir Putih Putih
10 Kentang Kream ungu Mengandung
karbohidrat

Dari tabel hasil percobaan uji karbohidrat dapat dilihat bahwa, dari 10 bahan
makanan yang digunakan, yang mengandung karbohidrat adalah :
1. Nasi
2. Biscuit
3. Tepung terigu
4. Kentang

Sedangkan bahan makanan yang tidak mengandung karbohidra yaitu :

1. Pisang
2. Apel
3. Telur rebus
4. Tahu putih
5. Margarine
6. Gula pasir
VI. Pembahasan

Pada percobaan ini , kami menggunakan betadine untuk menguji


makanan tersebut mengandung karbohidrat atau tidak dengan cara
menetesi makanan tersebut dengan larutan betadine. Jika berubah warna
menjadi biru-ungu, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Seperti yang sudah kami lakukan pada percobaan berikut:

15. Ketika pisang di haluskan dan dicampur dengan 3 tetes betadine, yang
terjadi adalah . tidak menghasilkan perubahan warna atau tida berubah
menjadi kebiruan/ungu. Berarti tidak mengandung amilum/ karbohidrat.
16. Ketika Apel dihaluskan dan dicampur dengan 3 tetes betadine berubah
warna menjadi warna krem kecoklatan. Hal ini menunjukan bahwa apel
tidak mengandung amilum/ karbohidrat.
17. Nasi yang ditetesi dengan larutan betadine berubah menjadi warna ungu
pekat atau biru kehitaman. Hal ini menunjukan bahwa nasi mengandung
amilum/ karbohidrat.
18. Putih telur rebus di tetesi dengan 3 tetes betadine, menghasilkan warna
coklat mengikuti warna iodin. Hal ini menunjukan bahwa putih telur rebus
tidak mengandung amilum, karena jika mengandung amilum/ karbohidrat
maka setelah ditetesi iodin akan terjadi perubahan warna ke ungu/
kebiruan.
19. Tahu putih yang dihaluskan kemudian ditetesi dengan cairan betadine
berubah warna menjadi putih kecoklatan. Hal ini menunjukan bahwa tahu
putih tidak mengandung amilum/ karbohidrat.
20. Margarin ditetesi dengan betadine tidak mengalami perubahan warna
yang signifikan, mengikuti warna larutan lugol tersebut. Hal ini
menunjukan Margarin tidak mengandung amilum/ karbohidrat.
21. Biskuit yang dihancurkan kemudian di beri tetesan betadine berubah
menjadi warna biru kehitaman. Hal ini membuktikan kalau biscuit
mengandung amilum/ karbohidrat.
22. Tepung terigu yang dilarutakan dengan air dan ditetesi betadine warna
menjadi ungu. Hal ini menunjukan bahwa tepung memiliki kandungan
amilum/ karbohidrat.
23. Gula pasir yang di larutkan dalam air juga diberi tetesan betadine dan
berubah warna mengikuti warna betadine nya. Hal ini menunjukan bahwa
gula bukan termasuk dalam jenis amilum/ karbohidrat.
24. Kentang yang dihaluskan dan di beri tetesan betadine, berubah warna
menjadi ungu. Hal ini membuktikan bahwa kentangmemiliki kandungan
amilum/ karbohidrat.

VII. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan mengguanakan contoh bahan
makanan (pisang, apel, tahu putih, margarain, putih telur rebus,
kentang, biscuit, gula pasir, tepung terigu, nasi) yang ditetesi dengan
betadine maka ada beberapa bahan makanan yang terindentifikasi
memiliki kandungan amilum/ karbohidrat dan ada pula yang tidak
termasuk seperti:
a. Yang mengandung amilum/ karbohidrat: Nasi, Kentang, biscuit, dan
tepung terigu.
b. Yang tidak mengandung amilum/ karbohidrat: Gula Pasir, tahu putih,
putih telur rebus, margarin, pisang dan apel.

VIII. Pertanyaan – Pertanyaan

1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula


pasir. Setelah diberi larutan, yoidum, apakah semuanya berubah
menjadi ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua makanan
tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya jelaskan!
Tidak semua bahan makanan tersebut berubah warna menjadi biru-
ungu. Ada beberapa yang berubah warna menjadi coklat, krem, dan
mengikuti warna yodium. Bahan makanan tersebut yang tidak
mengalami perubahan ke warna ungu- biru menandakan bahwa
bahan makan tersebut tidak mengandung amilum. Sedangkan yang
menunjukan perubahan warna seperti tepung terigu dan nasi adalah
bahan makanan yang mengandung zat amilum/ karbohidrat. Dari
percobaan ini, terlihat bahwa nasi, tepung terigu dan kentang
mengandung karbohidrat. Sedangkan gula pasir tidak mengandung
karbohidrat.

2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak stelah di tetesi larutan yodium?
Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada yang mengandung zat lain seperti protein dan glukosa.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang


termasuk sumber karbohidrat?
Nasi, Kentang, tepung Terigu, dan biscuit

4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?


mahasiswa dapat mengindetifikasi dan mengetahui bahan-bahan yang
mengandung amilum/ karbohidrat dan yang tidak. Bahwa kandungan
amilum/ karbohidrat antara bahan makanan yang satu dan lain nya
berbeda, dan dapat dilihat dari seberapa pekat warna ungu/ biru yang
dihasilkan ketika melakukan percobaan.

IX. Daftar Pustaka


Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata
Sejati Mandiri.
https://www.ilmiahku.com

Foto Kegiatan:
Siapkan alat dan bahan yang
diperlukan, ada 10 bahan
yang diperlukan seperti
pada gambar di samping.
Tepung terigu diteteskan 3
tetes betadin , dan hasilnya
warnanya berubah menjadi
ungu. Ini berarti terigu
mengandung karbohidrat

Nasi diberi 3 tetes betadin, dan


berubah menjadi ungu.
Nasi mengandung
karbohidrat.

Gula tidak berubah menjadi


ungu, ini berarti gula tidak
mengandung karbohidrat.
Margarin tidak berubah
menjadi ungu, ini berarti
margarine tidak
mengandung karbohidrat

Biscuit berubah menjadi ungu


setelah ditetesi betadin, ini
berarti biscuit mengandung
karbohidrat

Putih telur tidak mengandung


karbohidrat

Tahu putih tidak mengandung


karbohidrat
Apel tidak mengandung
karbohidrat

Kentang mengandung
karbohidrat

Pisang tidak mengandung


karbohidrat.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 3

UJI MAKANAN MENGANDUNG LEMAK

DI SUSUN OLEH:

VERRA V WIDIYA LARAS (855734272)

UPBJJ/POKJAR: BANDAR LAMPUNG/ANTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
Judul praktikum: Uji Lemak

I. TUJUAN PRAKTIKUM : mengidentifikasi bahan makanan yang


mengandung lemak.

II. ALAT DAN BAHAN


a. Piring plastic
b. Pipet
c. Kertas kopi
d. Lampu senter
e. Lilin 1 buah
f. Sendok 1 buah
g. Kemiri 2 butir
h. Margarin 1 sendok kecil
i. Wrotel I potong
j. Seledri 1 tangkai
k. Biji jagung kering
l. Singkong kering
m. Kacang tanah kupas 3-5 butir
n. Papaya
o. Santan
p. Minyak goring 5 mL
q. Susu 1-3 sdt
r. Air 5 Ml

III. LANDASAN TEORI

Untuk memiliki tubuh yang sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang
memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam
suatu pengujiam sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara
yang kompleks.
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk
mengetahui cirri – cirri sumber makanan yang mengandung lemak dapat
dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan tersebut
dipegang atau diraba maka akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada
kertas Koran, maka kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada
kertas tersebut.

Sumber lemak dapat dibagi menjadi 2 yaitu lemak nabati dan lemak
hewani. Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleg dari
kelapa, zaitun, kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, buah alpukat.
Lemak hewani adalag lemak hewan yang dapat diperoleh dari lemak
daging, susu, ikan basah, minyak ikan dan telur.

Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:


a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan
lambung), yaitu sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk
sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan
hormon seks

Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan


selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil
menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh
balik bawah selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa (
jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa yang
dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan
diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.
IV. CARA KERJA

a. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotog
10x10cm2
b. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan diatas kertas kopi.
c. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas
kertas kopi lain nya.
d. Biarkan kedua kertas tersebut selama 10 menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan
permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih
meninggalkan bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding
untuk bahan yang megandung minayk atau tidak.
e. Ambillah 10 kertas kopi yang sma seperti, Berilah nomor dan nama,
jenis makanan yang akan diuji, bahan makanan yg diuji adalah kemiri,
margarin, selesdri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang
tanah kering,papaya, santan, susu.
f. Haluskan kemiri, usap-usap diatas kertas kopi kira-kira 10 x dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan lima sampai sepulu menit.
g. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan
bahan makanan lain. Cairkan margarine diatas sendok dengan
menggunakan panas dari nyala lilin. Tetskan margarin keatas kertas
kopi. Biarkan 10 menit.
h. Usapkan seledri diatas kertas kopi kira-kira sepuluhnkali. Potonglah
wortel dan usap-usap diatas kertas kopi berulang kali. Usap-usapkan
biji jagung kering diatas kertas coklat sebanyak 10 x. Begitu juga
lakukan dengan kacang tanah dan singkong kering. Potong-potong
papaya dan usapkan diatas kertas kopi sebanyak 10 x dan teteskan
air santan diatas kertas kopi. Terakhir, teteskan pula susu diatas
kertas kopi. Biarkan kesepuluh kertas ini selama 10 menit.
i. Setelah 10 menit, amati kertas satu per satu. Pergunakan lah lampu
senter kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji.
Kertas manakah yang meninggalkan bekas minyak? Catatlah hasil
pengamatan pada table dilembar kerja!
V. HASIL PENGAMATAN

TABEL UJI LEMAK

Meninggalkan bekas noda


Bahan yang di
No minyak Keterangan
uji
Ya tidak
1 Kemiri ya - Mengandung lemak
2 santan Ya - Mengandung lemak
3 Susu Ya - Mengandung lemak
4 Margarine Ya - Mengandung lemak
5 Minyak goreng Ya - Mengandung lemak
6 Seledri - Tidak Tidak mengandumg
lemak
7 Biji jagung - Tidak Tidak mengandung
lemak
8 Biji kacang Ya - Mengandung lemak
9 Wortel - Tidak Tidak mengandung
lemak
10 Pepaya - Tidak Tidak mengandung
lemak
11 Air - Tidak Tidak mengandung
lemak
12 Singkong kering - Tidak Tidak mengandung
lemak

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, kami melakukan pengamatan uji lemak. Kami
menggunakan kertas kopi dan bantuan senter untuk melihat kandungan lemak
yang ada di bahan makanan tersbut. Kertas kopi akan meninggalkan bekas.Dari
pengamatan diperoleh hasil tidak semua bahan yang dijadikan sampel
mengandung lemak berikut kami sampaikan rincian hasil praktikum uji lemak:
1. Kemiri
Pada uji lemak terlihat meninggalkan noda transparan pada kertas
ketika di arahkan ke sumber cahaya. Hal ini menunjukan kemiri
memiliki kandungan lemak.

2. Santan
Pada uji lemak terlihat santan yang diusapkan diatas kertas
meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan ke
sumber cahaya. Hal ini menunjukan santan memiliki kandungan
lemak yang banyak.

3. Susu
Pada uji lemak terlihat santan yang diusapkan diatas kertas
meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan ke sumber
cahaya. Hal ini menunjukan susu memiliki kandungan lemak.

4. Margarin
Pada uji lemak terlihat margarin cair yang diusapkan diatas kertas
meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan ke
sumber cahaya. Hal ini menunjukan margarin memiliki kandungan
lemak

5. Minyak goreng
Pada uji lemak terlihat tetesan minyak goreng yang diusapkan diatas
kertas meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan
ke sumber cahaya. Hal ini menunjukan minyak goreng memiliki
kandungan lemak

6. Seledri
Pada uji lemak terlihat batang seledri yang diusapkan diatas kertas tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan ke
sumber cahaya. Hal ini menunjukan seledri tidak memiliki
kandungan lemak dan baik sebagai sumber serat. Seledri juga
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti sumber
antioksidan, mengatasi kolestrol dan menurunkan tekanan darah
tinggi.
7. Biji jagung kering
Pada uji lemak terlihat biji jagung kering yang diusapkan diatas kertas
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan
ke sumber cahaya. Hal ini menunjukan biji jagung kering tidak
memiliki kandungan lemak, karena jagung memiliki banyak
kandungan karbohidrat bukan lemak.

8. Biji kacang tanpa kulit


Pada uji lemak terlihat biji kacang yang telah dihaluskan diusapkan
diatas kertas meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di
arahkan ke sumber cahaya. Hal ini menunjukan biji kacang tanah
kering memiliki kandungan lemak.

9. Wortel
Pada uji lemak terlihat wortel yang diusapkan diatas kertas tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan ke
sumber cahaya. Hal ini menunjukan wortel tidak memiliki kandungan
lemak . Wortel memiliki banyak kandungan vitamin A yang baik
untuk keshatan mata.

10. Air
Pengujian air pada kertas kopi dilakukan sebagai pembanding yaitu
apabila bahan makanan tidak mengandung lemak maka pada kertas
kopi tidak akan meninggalkan bekas. Pada uji lemak terlihat air yang
diusapkan diatas kertas tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas ketika di arahkan ke sumber cahaya. Hal ini menunjukan air
tidak memiliki kandungan lemak.

11. Pepaya
Pada uji lemak terlihat potongan pepaya yang diusapkan diatas kertas
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan
ke sumber cahaya. Hal ini menunjukan papaya tidak memiliki
kandungan lemak namun banyak mengandung serat.

12. Singkong kering


Pada uji lemak terlihat singkong kering yang diusapkan diatas kertas
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas ketika di arahkan
ke sumber cahaya. Hal ini menunjukan singkong kering tidak
memiliki kandungan lemak, karena singkong mengandung
karbohidrat yang tinggi.

Dari uji yang dilakukan, bahan makanan yang mengandung lemak akan
meninggalkan bekas pada kertas kopi. Lemak merupakan senyawa kimia
yang tidak larut dalam air, lemak disusun oleh unsur karbon (C), hidrogen
(H) dan oksigen (O). Apabila dalam tubuh manusia banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak maka akan
menyebabkan gangguan dalam tubuh dan menimbulkan penyakit.
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji lemak pada
makanan, maka ada beberapa hal yang dapat dikelompokan/
teridentifikasi makanan mengandung lemak dan makanan yang tidak
mengandung lemak. Sebagai berikut:
a. Apabila bahan makanan mengandung lemak maka di kertas kopi
akan meninggalkan bekas.
b. Bahan makanan yang mengandung lemak yaitu, kemiri, santan,
margarine, minyak makan, susu dan kacang tanah kering.
c. Bahan makanan yang tidak mengandung lemak yaitu wortel, seledri,
air, biji jagung kering, singkong kering, dan papaya.

VIII. PERTANYAAN - PERTANYAAN


1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.
Bagaimana terasanya bekas usapan/ tetesan tersebut ditangan?
Jawab : bekas usapan kemiri diatas kertas kopi terasa licin. Sedangkan
bekas usapan seledri dan papaya tidak terasa karena setelah
ditunggu 10 menit, bekas usapan mengering dan tidak meninggalkan
bekas.

2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan


lampu senter, bagaimana terlihatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas usapan kemiri terlihat bernoda
transparan. Sedangkan bekas seledri dan papaya tidak terlihat bekas
noda

3. Berdasarkan uji yang telah di coba, manakah bahan makanan


sumber lemak?
Jawab : kemiri, margarin, minyak goreng, susu, santan dan kacang
tanah.
.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.

Foto Kegiatan:
MINYAK

Terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering.
Ini digunakan sebagai pembanding
jika bahan makanan mengandung
lemak maka akan terlihat bekas
noda pada kertas kopi.

AIR

Tidak terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering.
Ini digunakan sebagai pembanding
jika bahan makanan tidak
mengandung lemak maka tidak
akan terlihat bekas noda pada
kertas kopi.
KEMIRI

Terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering menunjukkan
bahwa bahan makanan ini
mengandung lemak.

MARGARIN

Terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering. menunjukkan
bahwa bahan makanan ini
mengandung lemak.

SUSU

Terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering. menunjukkan
bahwa bahan makanan ini
mengandung lemak.
PAPAYA
Tidak terlihat bekas pada kertas kopi
setelah kering.
menunjukkan bahwa bahan makanan
ini tidak mengandung lemak.

KACANG TANAH

Terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering. menunjukkan
bahwa bahan makanan ini
mengandung lemak.
SANTAN

Terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering. menunjukkan
bahwa bahan makanan ini
mengandung lemak.

WORTEL

Tidak terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering.
menunjukkan bahwa bahan makanan
ini tidak mengandung lemak.

SELEDRI

Tidak terlihat bekas pada kertas kopi


setelah kering.
menunjukkan bahwa bahan makanan
ini tidak mengandung lemak.
BIJI JAGUNG KERING

Tidak terlihat bekas pada kertas


kopi setelah kering.

menunjukkan bahwa bahan


makanan ini tidak mengandung
lemak.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 3 KP 3

PENCERNAAN MAKANAN

DI SUSUN OLEH:
VERRA V WIDIYA LARAS
855734272

UPBJJ/POKJAR: BANDAR LAMPUNG/ANTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
StrukturSistemPencernaan

a. Tujuan
Dapatmengurutkanbagiandari system pencernaan.

b. AlatdanBahan
1). Gambar system pencernaan
2). Alattulis

c. Cara Kerja
1. Perhatikangambar system pencernaan
2. Urutkanlah system pencernaantersebutmulaidarimulut
3. Tulislahbagian-bagiantadipadalembarkerja
4. Simpulanapa yang dapatdiambilpadapercobaanini?

d. HasilPengamatan
Bagian-bagianutamasaluranpencernaanpadamanusiaadalah:
a. Ronggamulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Ususbesar
e. Usushalus
f. Anus

Gambar system pencernaan


e. Pembahasan
1. Bagianmulut
Mulutadalah organ pertamadalam proses
pencernaanyaitusebagaitempatmasuknyamakanandandimulainya proses
pencernaansepertimenggigit, mengunyah, danmemotongmakanan.
Mulutmenerimadankemudianmelumatkanmakanan yang
masuksebelumakhirnyabenar-benardicernaolehlambung.
Didalammulutterdapatgigi, kelenjarludah, danlidah.
2. Kerongkongan
Kerongkonganmerupakan organ berbentukpipa yang menghubungkan faring
denganlambungdanmenyalurkanmakanandarimulutkelambung.
3. Lambung
Lambungadalah organ
pentingdalamtubuhmanusiaselainjantung.Lambungsendirimemilikiperanseba
gaimesinpencernamakanan,
lambungjugamemproduksienzimatauasamalambunguntukmemecahzat-
zatmakanangunamempermudahpenyerapannutrisidalamtubuh.
4. UsusBesar
Ususbesarmerupakanbagiandarisaluranpencernaan.Setelahmakanandipecahdiperu
tdandiserapususkecil, sisamakanan yang
tidakdapatdicernamelewatiususbesar.Tanggungjawabususbesaradalahmenyer
apsisa air, garam, dan vitamin
daribahanmakanandanmengubahnyamenjadikotoran.Ususbesarmemilikibeber
apabakteri yang berfungsiefektif
Dalammembantu proses pencernaan. Bakteri yang
terdapatdalamususbesarberperanpentingdalammenghasilkan vitamin K
padatubuh.Salah
satuefekdaribekerjanyabakteridalamususbesaradalahbuangangin.Selainituusu
sbesarjugadapatmenyerapempedu.
5. UsusHalus
Usushalusadalahtabungpanjangberliku yang
terletakantaralambungdanususbesar.Pada orang
dewasausushalusmencapaipanjang
6m.usushalusdiameternyalebihkecildibandingususbesar, yaitukira-kira 2.5cm.
prosespencernaandanpenyerapannutrisidalammakanandanminumanmerupaka
nbagiandarifungsiusushalus. KetikaMakanan yang dikonsumsitiba di
usushalus, akandipecahmenjadibagian-bagiansenyawa yang
lebihsederhanasehinggadapatdiserapdandimanfaatkanolehtubuh.
Sisamakanan yang tidakdapatdiserapolehusushalusakanmenujukeususbesar,
kemudiankeluarmelalui anus.
6. Anus
Anus adalahbagianterakhirdalamsaluranpencernaan.Panjang anus adalahkira-kira
4-5cm. anus memegangperananpentingdalam system pembuangan.Anus
jugaseringdisebutsebagaidubur, yaituperpanjangandari rectum yang
terletakdiluartubuh, terbukaatautertutupnya anus diaturolehototsfingter.Anus
adalahjalurkeluarnyafeses.
f. Kesimpulan
System pencernaanmanusiaadalahsebuah system penting yang
membantumanusiadalammencernamakanandanminuman yang di
konsumsinyamenjadizat yang
lebihmudahdicernaolehtubuhdandiambilberbagaikandunganpentingdidalam
nya yang bermanfaatuntuk organ dalamdanbagiantubuhsecarakeseluruhan.
Hal initerjadikarenaadanya proses perubahanmakanandanpenyerapan sari
makanan yang berupanutrisi-nutrisi yang
dibutuhkantubuhdenganbantuanenzim yang
memecahmolekulmakanankompeksmenjadisederhanasehinggamudahdicern
atubuh.
System pencernaanmanusiadimulaidari proses
memasukanmakanankedalammulut (Injesti), Proses
mengubahmakananmenjadikecildanlembut (dikunyah) olehgigi
(pencernaanmekanik), proses
mengubahmolekulmakanankompleksmenjadisederhanaolehenzim, asam,
„bile‟ dan air (Pencernaankimiawi).
Penyerapannutrisidanpembuangankotoran (proses penyingkiran).

g. JawabanPertanyaan
1. Q: Sebutkanbagiandari system penceranaan yang menghasilkanenzim!
A: Mulut, Lambung, Usushalus
2. Q: Enzimapasaja yang dihasilkanoleh organ-organ tersebut?
A: a. Mulut: lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. Lambung: Pepsin, asamklorida (HCL), factor intrinsic (IF), Mucin, Gastrin,
Lipase lambung.
c. Usushalus: Enterokinase, Maltase, Laktase, Sukrase, Paptidase, lipase usus,
erepsin.
3. Q: Enzim-
enzimtersebutdapatmengubahzatmakananapasajadanmenjadiapa?
Uraikandenganjelas!

OrganNamaEn FungsiEnzim
zim
Pepsin Mengubah protein menjadipepton
Mucin lambungmemilikiperananpentingdalammenghancurkanbakterid
an virus dengancaramemanfaatkan HCL yang sangatasam.
Namunlambungjugaharusmelindungilapisannyasendiridarisifata
sam yang merusaktersebut.
Caranyadenganmensekresimucindanbikarbonatmelaluiselmuko
sanya, danjugadenganmalakukanperputaransiklus (mati-
Lamb tumbuh) sel yang cepat.
unLipase Mengubahtrigliseridamenjadiasamlemak
g AsamkloMembunuhbakteriataukumandanmengaktifkan pepsinogen menjadi
rida pepsin
HCL
FaktorInsdihasilkanolehsel parietal padalambungdimana IF
trinsi berperanpentingdalampenyerapan vitamin B12 pada ileum
k terminal.
(FI)
Gastrin merupakanhormonpenting yang di produksiolehsel G
darilambung. Sel G menghasikan gastrin
sebagairesponterhadappereganganlambung yang
terjadisetelahmakananmasuk,
danjugasetelahpaparanlambungterhadap protein. Gastinadalah
hormone endokrin yang
memasukialirandarahdanakhirnyakembalikelambungdimanaiam
erangsangsel parietal untukmenghasilkanhidroklorida (HCL).
Haptocor enziminiberfungsimembantupenyerapan vitamin B12.
rin Haptocorrinmelindungi vitamin B12 darikerusakan yang
disebabkanolehasamlambung.

EnterokiMengubahtripsinogenmenjaditripsin yang digunakandalamsaluran


nase pancreas
Maltase Mengubah maltose menajdiglukosa
Laktase Mengubahlaktosamenjadiglukosadangalaktosa
Usush
Sukrase Mengubahsukrosamenjadiglukosadanfruktosa
al
Paptidase
Mengubahpolipetidamenjadiasam amino
us
Lipase Mengubahlemakmenjadiasamlemakdangliserol
usus
Erepsin Mengubahdipetidamenjadiasam amino

Enzim membantumencernalemaksaatmakananmulaidiprosesdimulutda
lipas njugamembantumempermudahpenyerapanlemakdilambungdan
e usushalus.
Amylase enziminibekerjapadapatimakanandanberfungsimenghancurkank
arbohidratkomplekskerantai yang
lebihkecilataubahkangulasederhanadalambentuk maltose.
Enzim amylase disebutjugaenzim ptyalin yang
Mulut
diproduksiolehkelenjarliurpadamulut.
. Lisozim dalammakanan yang
dikonsumsitidakhanyamengandungberbagainutrisipenting yang
dibutuhkantubuhnamunmungkinterdapatkumansepertibakteriata
u virus yang ikutmenempel. Fungsienzimlisozim yang
bersifatantibakteridapatmelindungidanmelumpuhkankumanmau
punbakteri.

Daftarpustaka:
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta:PenerbitUniversitas Terbuka
www.zenius.net>biologi>mulut.
www.compas.com>skola
www.ruangguru.com
www.honestdoc.id>enzim
LAPORAN PRAKTIKUM

GERAK LURUS BERATURAN

VERRA V WIDIYA LARAS (855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui gerak lurus beraturan
(GLB).

II. ALAT DAN BAHAN

Pada percobaan tentang gerak lurus beraturan (GLB), alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Katrol gantung tunggal

2. Stop watch

3. Penggaris

4. Beban gantung 100gr (2 buah)

5. Statif dan klem

6. Benang kasur

7. Plastisin

8. Beban tambahan

III. LANDASAN TEORI

Salah satu kajian di dalam pembelajaran fisika adalah mempelajari tentang


gerak. Suatu benda dikatakan bergerak, bila benda tersebut kedudukannya
(jaraknya) berubah setiap saat terhadap titik asalnya (titik acuan). Kajian tentang
gerak di antaranya adalah gerak lurus. Gerak lurus yang dibahas ada dua macam
yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

Gerak lurus beraturan dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang
menempuh lintasan garis lurus di mana dalam setiap selang waktu yang sama
benda menempuh jarak yang sama. Dalam definisi yang lain gerak lurus
beraturan adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dengan
kelajuan tetap. Kelajuan tetap yang dimaksud adalah gerak benda selalu tetap
dan besar kelajuannya juga tetap. (S.Prihatini, 2017)

Gerak Lurus Beraturan ialah gerak dengan lintasan serta kecepatannya selalu
tetap. kecepatan adalah besaran vektor yang besarnya sesuai dengan perubahan
lintas tiap satuan waktu. Kelajuan ialah besaran skalar yang besarnya sesuai
dengan perubahan lintasan tiap satuan waktu. (Marthen Kanginan, 2008)
Pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) berlaku rumus:
Di mana: x = Jarak yang ditempuh (perubahan lintasan) = Kecepatan = Waktu

Gambar 2.1 grafik hubungan antara v terhadap t


1) Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB) a) Grafik terhadap Gambar 2.1 grafik
hubungan antara v terhadap t
Kita lihat grafik di atas: dari rumus x=v.t
maka: = 1 det, = 20 m = 2 det, = 40 m = 3 det, = 60 m = 4 det, =
80 m
Kesimpulan: Pada grafik terhadap , maka besarnya perubahan
lingkaran benda (jarak ) merupakan luas bidang yang diarsir.
Gambar 2.2 Grafik hubungan antara terhadap Kelajuan Rata-rata

Kelajuan Rata-rata dirumuskan :

Kesimpulan: Pada Gerak Lurus beraturan kelajuan rata-rata selalu tetap dalam
selang waktu sembarang.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:


1) Merakit alat dan bahan.
2) Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1
turun dan M2 naik
3) Menanandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan
titik A
4) Mengukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Mencatat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
6) Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi A tetap, B tetap, C berubah)
V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang Gerak Lurus Beraturan (GLB), diperoleh data
dalam bentuk tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1

VI. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu


(t)berdasarkan data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu
horizontal)!
Jawab:
s Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)
0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0.48 0.34 0.24 0.16 0.08 t
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
Jawab : karena GLB maka berdasarkan grafik di atas kecepatannya adalah
konstan/tetap

No. Kecepatan Benda


1 v = s/t
v= 0,22/0,48
v= 0,45 m/s
2 v = s/t
v= 0,2/0,34
v= 0,58 m/s
3 v = s/t
v= 0,18/0,24
v= 0,75 m/s
4 v = s/t
v= 0,16/0,16
v= 1 m/s
5 v = s/t
v= 0,14/0,08
v= 1,75 m/s

3. Buatlah kesimpulannya!
Jawab: dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbandingan
antara jarak dan waktu suatu benda untuk bergerak lurus beraturan adalah
berbanding lurus.

VII. PEMBAHASAN
Gerak lurus beraturan merupakan gerak benda yang lintasannya lurus dan
kecepatannya tetap. Menurut hukum Newton I tentang gerak sebuah benda
dapat bergerak lurus beraturan jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda tersebut. Hal ini juga berarti bahwa jika tidak ada resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda, maka percepatannya nol. Inilah yang menjadi ciri khas
gerak lurus berarturan, yaitu kecepatan tetap dan percepatan yang nilainya nol.

Praktikum kali ini membahas tentang gerak lurus beraturan, dilaksanakan pada
hari Sabtu, 22 Mei 2021 di SMP Pajajaran Bandar Lampung. Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui gerak lurus beraturan. Praktikum dimulai
dari pukul 08.30-10.30.

Pada praktikum ini kami mengamati gerak lurus beraturan dengan menggunakan
katrol gantung yang sudah dirakit seperti pada modul. Kemudian mengulangi
percobaaan beberapa kali dengan jarak BC yang berbeda-beda..
Berdasarkan hasil percobaan, diperoleh data pengamatan GLB yaitu a) jarak BC
0,22 m membutuhkan waktu 0,48 sek b) jarak BC 0,20 m membutuhkan waktu
0,34 sek c) jarak BC 0,18 m membutuhkan waktu 0,24 sek d) jarak BC 0,16 m
membutuhkan waktu 0,16 sek dan e) jarak BC 0,14 m membutuhkan waktu 0,08
sek.

Dengan dilakukannya percobaan tentang GLB, kita dapat mengetahui sebuah


benda bisa dikatakan mengalami GLB jika memiliki ciri-ciri 1) Berada pada sebuah
lintasan yang berupa garis lurus atau masih dapat dianggap sebagai lintasan yang
lurus 2) Kecepatan benda tetap atau konstan 3) Tidak Mempunyai percepatan
(a=0) 4) Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding
terbalik dengan waktu.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula
waktu yang diperlukan
3. Dari analisis grafik dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh berbanding lurus
dengan waktu tempuh.

DAFTAR PUSTAKA

Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, hlm 63.


S.Prihatini, 2017. http://e-journal.uajy.ac.id/3010/2/2TF04143
KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Kesulitan yang Dialami

Pada percobaan kali ini, kami mengalami kesulitan dalam menentukan hasil
perhitungan jarak dan waktu yang dilalui benda dan dilakukan selama beberapa
kali.

b. Saran dan Masukan

Ketika melakukan pengamatan gerak lurus beraturan, ada baiknya lebih teliti
lagi dalam mengamati perubahan jarak dan waktu sehingga diperoleh data
yang lebih akurat.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto Kegiatan Deskripsi


Kegiatan perakitan alat
untuk praktikum seperti
yang terdapat pada modul.
Kegiatan menandai
ketinggian beban tambahan
dan mengukur tinggi serta
waktu tempuh M1 untuk
bergerak dari B ke C.

Mengulangi percobaan
sebanyak 5 kali dengan
jarak BC yang berbeda-
beda(tinggi A tetap, B tetap,
C berubah)
LAPORAN PRAKTIKUM 9

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

VERRA V WIDIYA LARAS (855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengetahui gerak lurus berubah
beraturan (GLBB)

II. ALAT DAN BAHAN

Pada percobaan tentang GLBB, alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah sebagai berikut:
1) Katrol gantung tunggal
2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan

III. LANDASAN TEORI

Suatu benda dapat dikatakan bergerak, apabila kedudukan suatu benda


terhadap benda lain berubah. Untuk mendefinisikan gerak diperlukan suatu titik
acuan, sehingga dapat dikatakan apabila suatu benda yang bergerak adalah
benda yang mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan tertentu.
Benda yang bergerak akan melewati titik – titik tertentu. Titik – titik yang
dilewati suatu benda ketika bergerak disebut lintasan. Pada saat lintasan yang
dilalui suatu benda berbentuk lurus maka gerak yang terjadi dikatakan sebagai
gerak lurus. (S.Prihatini, 2017)

Gerak lurus berubah beraturan dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda
yang menempuh lintasan garis lurus di mana kecepatannya selalu mengalami
perubahan yang sama setiap sekon. Perubahan kecepatan setiap sekon tidak lain
adalah percepatan. Dengan demikian gerak lurus berubah beraturan dapat juga
didefinisikan sebagai gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus
dengan percepatan tetap. (S.Prihatini, 2017)

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan garis
lurus dengan percepatan nol. Hal-hal yang perlu dipahami dalam GLBB:
1) Perubahan kecepatannya selalu tetap
2) Perubahan kecepatannya tiap satuan waktu disebut: percepatan (a ).
3) Ada dua macam perubahan kecepatan yaitu Percepatan: positif bila a>0 dan
Percepatan: negatif bila a<0
4) Percepatan maupun perlambatan selalu tetap.

Oleh karena perubahan kecepatan ada 2 macam, maka GLBB juga dibedakan
menjadi dua macam yaitu : GLBB a>0 dengan dan GLBB a<0 , bila percepatan
searah dengan kecepatan benda maka pada benda mengalami percepatan, jika
percepatan berlawanan arah dengan kecepatan maka pada benda mengalami
perlambatan.
Salah satu contoh dari gerak lurus berubah beraturan adalah jatuhnya buah
kelapa dengan sendirinya dari pohonnya. Jika gesekan udara diabaikan maka
kelapa yang jatuh akan mengalami percepatan tetap yang diakibatkan oleh
medan gravitasi bumi (percepatan oleh gravitasi bumi biasa dilambangkan
dengan g dengan nilai g=9,8m/s2 ). (S.Prihatini, 2017)

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Menyusun alat.

2. Menentukan dan mengukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)

3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B

4. Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1


untuk bergerak dari B ke C (tBC)
5. Melakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap,
B berubah) dan mencatat datanya pada tabel.

V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang gerak lurus berubah beraturan (GLBB),
diperoleh data dalam bentuk tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1

VI. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (S AB) sebagai fungsi waktu (t AB)
pada percobaan GLBB! Jawab :

s
25

24

23

22

21

20

19

18
0.67 0.32 0.16 0.14 0.08 t
2. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
Jawab :
3. Buatlah kesimpulannya!
Jawab :
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap.
Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau
perlambatan (a= -).

Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

4. Jelaskan perbedaan grafik GLBB dengan grafik pada percobaan GLB(s fungsi
t)
Jawab :
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama.
Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan
mengalami percepatan yang tetap/konstan.
VII. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini membahas tentang gerak lurus berubah beraturan,


dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Mei 2021 di SMP Pajajaran Bandar Lampung.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui gerak lurus berubah
beraturan. Praktikum dimulai dari pukul 08.30-10.30.

Pada kegiatan kali ini, langkah kerja yang dilakukan hampir sama dengan
percobaan gerak lurus beraturan, yaitu menyusun alat seperti gambar pada
modul, menentukan dan mengukur jarak AB dan BC, membiarkan sistem
bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, lalu mengusahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B, kemudian mengukur waktu yang
dibutuhkan (M1+m) dari A ke B (t AB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C dan
yang terakhir melakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan jarak AB (titik A
tetap, C tetap, B berubah).

Berdasarkan hasil percobaan diperoleh percobaan 1) pada S AB 0,2 cm t AB yang


diperlukan 0,67 sek ; percobaan 2) pada S AB 0,21 cm t AB yang diperlukan 0,32
sek; percobaan ) pada S AB 0,22 cm t AB yang diperlukan 0,16 sek; percobaan 4)
pada S AB 0,23 cm t AB yang diperlukan 0,14 sek; dan pada percobaan 5) pada S
AB 0,24 cm t AB yang diperlukan 0,08 sek.

Pada gerak lurus berubah beraturan, gerak benda dapat mengalami percepatan
jika nilai percepatan positif, atau perlambatan jika nilai percepatan negatif. Gerak
benda yang mengalami percepatan disebut GLBB dipercepat, sedangkan gerak
yang mengalami perlambatan disebut GLBB diperlambat. Dari hasil percobaan
tersebut, kita dapat mengetahui bahwa GLBB j uga memiliki 3 komponen penting
seperti GLB yaitu posisi, kecepatan, dan percepatan. Pada GLBB, ketika nilai
kecepatan bertambah maka percepatan (a) bernilai positif atau dipercepat,
namun jika nilai kecepatan berkurang maka percepatan (a) bernilai negatif atau
disebut pengereman. Jadi jika kecepatan dipercepat, maka akan mengalami
perubahan posisi atau jarak yang signifikan. Begitu juga jika melakukan
pengereman, maka akan mengalami penurunan jarak yang signifikan.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:


1. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
mempunyai percepatan tetap.
2. Terdapat dua jenis GLBB yaitu GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat.
3. Perbedaan utama GLBB dan GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah GLB tidak
mempunyai percepatan sedangkan GLBB mempunyai percepatan (a).

DAFTAR PUSTAKA

Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X, hlm 63.


S.Prihatini, 2017. http://e-journal.uajy.ac.id/3010/2/2TF04143

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Kesulitan yang Dialami

Pada percobaan kali ini, kami mengalami kesulitan dalam menentukan hasil
perhitungan jarak dan waktu yang dilalui benda dan dilakukan selama beberapa
kali.
b. Saran dan Masukan

Ketika melakukan pengamatan gerak lurus berubah beraturan, ada baiknya


lebih teliti lagi dalam mengamati perubahan jarak dan waktu sehingga
diperoleh data yang lebih akurat.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto Kegiatan Deskripsi


Kegtan menentukan dan
mengukur jarak AB & BC
(diusahakan agar AB>BC), lalu
mengusahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring
pembatas B

Kegiatan mengukur waktu yang


dibutuhkan (M1+m) dari A ke B
(t AB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke c (t BC)
Kegiatan melakukan percobaan
sebanyak 5 kali dengan jarak
AB (A tetap, C tetap, B
berubah) lalu mencatat pada
tabel yang ada di modul.
LAPORAN PRAKTIKUM 10

JENIS-JENIS GELOMBANG

VERRA V WIDIYA LARAS


(855734312)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengamati bentuk dan jenis
gelombang transeversal dan gelombang longitudinal.

II. ALAT DAN BAHAN

Pada percobaan tentang jenis-jenis gelombang, alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Slinki
2. Benang kasur
3. Kabel
4. Karet gelang

III. LANDASAN TEORI

Gelombang adalah getaran yang merambat. Setiap titik yang dilalui gelombang
terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga tambak sebagai
getaran yang merambat (Mirza Satriawan, 2007: 14). Gelombang adalah getaran
yang merambat dalam suatu medium. Dalam peristiwa perambatan gelombang
yang merambat hanyalah 26 getarannya/usikannya, sedang mediumnya/zat
perantaranya tetap (Saeful Karim, 2008: 239).

Berdasarkan medium perantaranya gelombang dibedakan menjadi 2 macam


yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnet (Sutrisno, 1979: 5). a)
Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat memerlukan zat
perantara. Gelombang mekanis dicirikan oleh pengangkutan tenaga melalui
materi oleh gerak suatu gangguan di dalam materi tersebut tanpa suatu gerak
yang bersangkutan dari materi itu sendiri (Halliday,R.1985:609-610).Contoh :
gelombang laut, gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang pada slinki.
b) Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang ditimbulkan oleh getaran
medan listrik dan medan magnet dan dapat merambat tanpa medium zat
perantara. Contohnya : gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang radar,
sinar x, sinar alfa, sinar beta, dan sinar gama.

Jenis-jenis Gelombang Ada dua jenis gelombang yang dapat di lihat dari arah
rambatan gelombangnya, yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal. a) Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
rambatannya tegak lurus dengar arah getarannya.Misalnya, sebuah tali vertikal
di 27 bawah tegangan dibuat berosilasi bolak-balik di sebuah ujung maka sebuah
gelombang transversal akan berjalan sepanjang tali tersebut. Gangguan atau
usikkan bergerak sepanjang tali tetapi partikelpartikel tali bergetar di dalam arah
yang tegak lurus kepada arah penjalaran gangguan (Halliday,R.1985: 610). b)
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
(berimpit) dengan arah getarnya. Misalnya, bila sebuah pegas vertikal di bawah
tegangan dibuat berisolasi ke atas dan ke bawah di suatu ujung maka sebuah
gelombang longitudinal berjalan sepanjang pegas tersebut. Tali-tali akan
bergetar bolakbalik di dalam arah dimana gangguan berjalan sepanjang pegas
atau sejajar. Contoh lain pada gelombang longitudinal yaitu gelombang bunyi di
dalam gas (Halliday,R.1985: 612)
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin. mengikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh
teman. Ujung yang lain dipegang sendiri.
2. Mengusik ujung slinki yang dipegang itu dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan.Mengamati gelombang yang terjadi pada
slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Terjadi rambatan gelombang. Apa
yang merambat pada slinki?Energi gelombang
3. Mengusik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Mengamati arah
getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang
tersebut? Arah getar tegak lurus dengan arah rambatan
4. Mengikat karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu mengusik lagi
ujung slinki yang dipegang berulang-ulang. Mengamati karet gelang tersebut,
ketika gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Iya karet
gelang ikut berpindah mengikuti arah gelombang Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Ada Jika ada, darimanakah asalnya? Dari sumber
usikan slinki
5. Mengambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin mengikat salah satu
ujung pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang. Ujung yang lain dipegang
sendiri. Mengusik ujung slinki yang dipegang berulang-ulang dengan cara
menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain kedepan.
Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang
yang terjadi di sebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut? Gelombang yang arah getarannya
sejajar dengan arah rambatan
6. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal? transversal gelombangnya tegak lurus sedangkan longitudinal
gelombangnya sejajar

V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang Jenis dan bentuk gelombang, diperoleh data
dalam bentuk tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
1. Terjadi rambatan gelombang pada slinki yang diusikkan
dengan cepat ke kiri dan ke kanan

2. Terjadi gelombang transversal pada usikkan slinki.


3. Arah getar tegak lurus dengan arah rambat gelombang
transversal
4. Karet gelang ikut berpindah saat diikat ditengah slinki lalu
diusikkan.
5. Gelombang terlalu tidak beraturan terjadi pada saat slinki
diganti dengan menggunakan kabel listrik, karena bentuk slinki
keras dan tetap sedangkan kabel listrik lentur.
VII. PEMBAHASAN

Percobaan tentang jenis-jenis gelombang dilakukan pada hari Sabtu,8 Mei 2021
di SMP Pajajaran. Pada percobaan tentang jenis-jenis gelombang, alat dan bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah slinki, benang kasur, kabel dan Karet
gelang.

Percobaan kali ini dilakukan dengan beberapa langkah yaitu mengambil slinki,
merentangkan di atas lantai yang licin. mengikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman dan ujung
yang lain dipegang sendiri. Setelah itu, mengusik ujung slinki yang dipegang itu
dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke kiri lain ke
kanan.Ternyata terjadi rambatan gelombang pada slinki.

Kemudian,kami mengusik lagi ujung slinki berulang-ulang dan Mengamati arah


getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal yaitu Arah getar tegak lurus dengan arah
rambatan

Berikutnya, kami Mengikat karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu


mengusik lagi ujung slinki yang dipegang berulang-ulang. karet gelang yang diikat
tadi ikut berpindah mengikuti arah gelombang dan terdapat energi yang
merambat melalui pegas yang berasal dari sumber usikan slinki.

Setelah itu,kami mengambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin


mengikat salah satu ujung pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang. Ujung
yang lain dipegang sendiri. Ksmi Mengusik ujung slinki yang dipegang berulang-
ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain
kedepan. Kami Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terjadi yang disebut gelombang longitudinal. Pada gelombang
longitudinal, Gelombang arah getarannya sejajar dengan arah rambatan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,kami mengetahui bahwa


gelombang adalah suatu bentuk getaran yang merambat pada suatu medium.
Yang disebut gelombang adalah gelombang yang merambat bukan zat medium
perantaranya. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung
jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menghitung jarak
antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat
rambat gelombang adalah suatu jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam
waktu satu detik.

Gelombang memiliki manfaat Gelombang dalam kehidupan sehari-hari,misalnya


pada gelombang TV dan Radio untuk komunikasi, pada gelombang Micro yang
dimanfaatkan untuk memasak makanan (microwave), dan pada gelombang
bunyi yang sangat membantu pada bidang kesehatan, yaitu Ultrasonik pada
peralatan USG untuk memeriksa ada tidaknya penyakit.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan tentang jenis gelombang, diperoleh kesimpulan


sebagai berikut:
1. Terdapat dua jenis gelombang berdasarkan arah rambatan gelombanya yaitu
gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
2. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
dengar arah getarannya
3. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
(berimpit) dengan arah getarnya.
4. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal
searah rambatannya.

DAFTAR PUSTAKA
Resnick, Halliday. 1985. Physics, 3rd Edition( Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga).
Penerjemah: Pantur Silaban Ph.D dan Drs. Erwin Sucipto M.Sc. Jakarta : Erlangga

Karim, Saeful, dkk, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam


Sekitar, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Satriawan, Mirza. 2012. FisikaDasar. Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada
Sutrisno. ”Seri Fisika Dasar Gelombang dan Optik”.
Bandung: Penerbit ITB; 1979.

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Kesulitan yang Dialami

Pada pengamatan kali ini pengamatan tentang jenis gelombang hal yang sulit
dialami adalah pada saat melihat arat rambat dan getaran yang terjadi pada
slinki ataupun pada kabel listrik.

b. Saran dan Masukan

Ketika melakukan pengamatan jenis gelombang, pengamat harus focus dengan


mengamati arat rambat dan getaran yang terjadi, sehingga diperoleh data yang
sesuai.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto Kegiatan Deskripsi
Kegiatan merentangkan
slinki pada lantai dan
mengusikkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri dan
kanan , dan dilakukan
secara berulang untuk
mengamati arah getar
dan arah rambat
gelombang.
Kegiatan mengusik ujung
slinki dan diberi karet
gelang lalu melihat
apakah karet gelang
berpindah atau tidak.

Kegiatan merentangkan
kabel listrik sebagai
pengganti slinki, lalu
melihat perbedaan
getarannya.
LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

VERRA V WIDIYA LARAS


(855734305)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan kali ini adalah untuk mengamati sifat pemantulan
gelombang.
II. ALAT DAN BAHAN
Pada percobaan tentang sifat pemantulan gelombang, alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Slinki
2. Benang
3. Krikil
III. LANDASAN TEORI
Gelombang adalah getaran yang merambat. Setiap titik yang dilalui gelombang
terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga tambak sebagai
getaran yang merambat (Mirza Satriawan, 2007: 14). Gelombang adalah getaran
yang merambat dalam suatu medium. Dalam peristiwa perambatan gelombang
yang merambat hanyalah 26 getarannya/usikannya, sedang mediumnya/zat
perantaranya tetap (Saeful Karim, 2008: 239).

Berdasarkan medium perantaranya gelombang dibedakan menjadi 2 macam


yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnet (Sutrisno, 1979: 5). a)
Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambat memerlukan zat
perantara. Gelombang mekanis dicirikan oleh pengangkutan tenaga melalui
materi oleh gerak suatu gangguan di dalam materi tersebut tanpa suatu gerak
yang bersangkutan dari materi itu sendiri (Halliday,R.1985:609-610).Contoh :
gelombang laut, gelombang bunyi, gelombang pada tali, gelombang pada slinki.
b) Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang ditimbulkan oleh getaran
medan listrik dan medan magnet dan dapat merambat tanpa medium zat
perantara. Contohnya : gelombang radio, gelombang cahaya, gelombang radar,
sinar x, sinar alfa, sinar beta, dan sinar gama.
Jenis-jenis Gelombang Ada dua jenis gelombang yang dapat di lihat dari arah
rambatan gelombangnya, yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal. a) Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
rambatannya tegak lurus dengar arah getarannya.Misalnya, sebuah tali vertikal
di 27 bawah tegangan dibuat berosilasi bolak-balik di sebuah ujung maka sebuah
gelombang transversal akan berjalan sepanjang tali tersebut. Gangguan atau
usikkan bergerak sepanjang tali tetapi partikelpartikel tali bergetar di dalam arah
yang tegak lurus kepada arah penjalaran gangguan (Halliday,R.1985: 610). b)
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
(berimpit) dengan arah getarnya. Misalnya, bila sebuah pegas vertikal di bawah
tegangan dibuat berisolasi ke atas dan ke bawah di suatu ujung maka sebuah
gelombang longitudinal berjalan sepanjang pegas tersebut. Tali-tali akan
bergetar bolakbalik di dalam arah dimana gangguan berjalan sepanjang pegas
atau sejajar. Contoh lain pada gelombang longitudinal yaitu gelombang bunyi di
dalam gas (Halliday,R.1985: 612)
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap
akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang
pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


Langkah-langkah yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

Percobaan di bak air

1. Menjatuhkan kerikil diatas permukaan airyang ada didalam bak cucian.


Kemudian mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana
bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai
gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan.
2. Mengikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh bergeser.
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan?
Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya.
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas.
5. Memeang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.

 Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan
air,ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah
dengan arah rambatannya.Jika diperhatikan gelombang yang mengenai
sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya gelombang
 Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu
digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang. Slinki membentuk
setengah panjang gelombang.
 Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut
menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata
yang terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase
gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.
 Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang
panjangnya + 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung
slinki ke tiang, ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu
disebut slinki ujung besar.

V. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan tentang Jenis dan bentuk gelombang, diperoleh data
dalam bentuk tabel 1.1 sebagai berikut :

VII. PEMBAHASAN

Percobaan tentang sifat pemantulan gelombang dilakukan pada hari Sabtu,8 Mei
2021 di SMP Pajajaran. Pada percobaan tentang sifat pemantulan gelombang,
alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah slinki, benang kasur,
kabel dan Karet gelang.
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak
gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang
tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan
longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata
fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan tentang jenis gelombang, diperoleh kesimpulan


sebagai berikut:
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya
fase gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
a. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
b. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
c. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali.
d. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gelombang berlawanan arah.
e. ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang sama dengan gelombang
pantulnya.

DAFTAR PUSTAKA

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Kesulitan yang Dialami

Pada pengamatan kali ini pengamatan tentang jenis gelombang hal yang sulit
dialami adalah pada saat melihat arat rambat dan getaran yang terjadi pada
slinki ataupun pada kabel listrik.
b. Saran dan Masukan

Ketika melakukan pengamatan jenis gelombang, pengamat harus focus dengan


mengamati arat rambat dan getaran yang terjadi, sehingga diperoleh data yang
sesuai.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto Kegiatan Deskripsi
Kegiatan merentangkan slinki
pada lantai dan mengusikkan
ujung slinki dengan cepat ke kiri
dan kanan , dan dilakukan secara
berulang untuk mengamati arah
getar dan arah rambat
gelombang.
Kegiatan mengusik ujung slinki
dan diberi karet gelang lalu
melihat apakah karet gelang
berpindah atau tidak.
Kegiatan merentangkan kabel
listrik sebagai pengganti slinki, lalu
melihat perbedaan getarannya.
LAPORAN PRAKTIKUM 11

PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA

VERRA V WIDIYA LARAS


(855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
I. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :


1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung.

II. ALAT DAN BAHAN

1. Cermin datar (3x6 cm2)


2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

III. LANDASAN TEORI

Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar – sinar yang sejajar yang datang
pada cermin dipantulkan sebagai sinar – sinar sejajar pula. Akibatnya cermin
dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut
pemantulan teratur. Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata,
pada saat cahaya mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar –
sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai
sinar – sinar sejajar. Akibat pemantulan baur ini kita dapat melihat benda dari
berbagai arah. Misalnya pada kain atau kertas yang disinari lampu sorot di
dalam ruang gelap, kita dapat melihat apa yang ada pada kain atau kertas
tersebut dari berbagai arah. Pemantulan baur yang dilakukan oleh partikel –
partikel debu di udara yang berperan dalam mengurangi sinar matahari.

Menurut Hukum Pemantulan ( hokum snell) dinyatakan


bahwa:
1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal (N)
berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang
datar.
2) Sudut datang sama besarnya dengan sudut pantul

(https://physicnatural.wordpress.com/2011/02/16/pemantulan-pada-
cermin)

Hukum Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung


Sifat dari cermin cembung sendiri Ialah divergen (dapat menyebarkan cahaya
yang masuk). Dengan kata lain, jika ada berkas cahaya yang sejajar mengenai
bagian permukaan cermin cembung, hal ini akan menyebabkan terjadinya
pemantulan cahaya yang tersebar di satu titik.
Berikut ini sinar-sinar istimewa yang dimiliki oleh cermin cembung.
1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu uama akan dipantulkan seakan-
akan berasal dari satu titik fokus
2. Sinar yang datang seakan-akan menuju titik fokus dipantulkan sejajar
dengan sumbu utama
3. Sinar yang datang menuju ke pusat kelengkungan cermin dipantulkan
seakan-akan berasal dari satu pusat kelengkungan

Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung


Seperti halnya pada cermin datar, Hukum Pemantulan Cahaya juga berlaku
pada cermin cekung. Cermin cekung sendiri merupakan cermin yang
berbentuk melengkung hampir menyerupai belahan sebuah bola.
Pada cermin cekung pemantulan cahaya berlaku jarak antara benda serta
cermin sangat mempengaruhi hasil dari bayangan benda tersebut. Nah,
bayangan yang dihasilkan disini merupakan hasil perpotongan antara sinar
pantul. Cermin cekung sendiri memiliki sifat konvergen (mengumpulkan
cahaya).
Seperti halnya cermin cembung, cermin cekung juga memiliki tiga sifat
diantaranya :
1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan di titik
fokus
2. Sinar yang datang pada titik fokus dipantulkan secara sejajar melalui
sumbu utama
3. Sinar yang datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan lagi
melalui titik utama kelengkungan cermin
( https://bangkusekolah.com/2015/07/31/hukum-pemantulan-cahaya-pada-
cermin-cembung-dan-cermin-cekung/ )

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.


1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti
gambar 7.1
2. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantul.
4. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
5. Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan
amati bayangan selama benda itu digeser-geserkan di depan cermin datar.
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


1. Susunlah alat seperti gambar 7.2

2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3. Gambarlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak

sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.


4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


1. Susunlah alat seperti gambar 7.3
2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut.
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur
jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
V. HASIL PENGAMATAN

a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.

1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar


2) Besar sudut datang ( i) dan sudut pantul ( r)
Tabel 7.1

No i(derajat) r(derajat)
0 0
1 30 30
2 500 500
3 700 700

3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


Jawab :
- Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
- Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
- Tegak
- Maya
- Sama besar
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
1) Gambar jalannya berkas pada cermin cembung

2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


Jawab : maya, tegak, bayangan lebih kecil dari bendanya ( diperkecil)

3) Tabel hasil pengamatan


No Jarak benda ( cm ) Jarak bayangan (cm)
1 3 cm 16 cm
2 5 cm 18 cm
3 7 cm 20 cm
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

2) sifat bayangan yang dibentuk oeh cermin cekung


Jawab : maya, tegak, diperbesar (bayangan lebih besar dari bendanya)

3) Tabel hasil pengamatan


No Jarak benda ( cm ) Jarak bayangan (cm)
1 4 cm 15 cm
2 8 cm 19 cm
3 10 cm 22 cm

VI. PEMBAHASAN

a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.


Pada saat sinar datang mengenai permukaan cermin datar, sinar tersebut
akan dipantulkan. Jika sinar yang datang secara tegak lurus ke permukaan
cermin, maka cahaya yang dipantulkan juga akan tegak lurus. Misalnya
saja ketika kita bercermin, bayangan kita seolah – olah berada di belakang
cermin. Padahal faktanya bayangan kita tidaklah berada di belakang
cermin. Bayangan seperti ini disebut juga dengan bayangan maya.

Pada Hukum Pemantulan cahaya, disebutkan bahwa:


1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berada pada satu bidang
datar.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul

Berdasarkan hasil percobaan pemantulan cahaya, hukum pemantulan


cahaya nomor 1 dapat dibuktikan dari gambar berkas sinar pada cermin
datar. Tampak pada gambar bahwa, sinar datang, sinar pantul dan garis
normal terletak pada satu bidang datar.

Selanjutnya, dari hasil pengamatan pada tabel 7.1 , ini membuktikan


kebenaran hukum pemantulan cahaya yang berbunyi sudut datang sama
dengan sudut pantul. Pada perlakuan I, sudut datang sinar sebesar 300.
Sinar datang melalui celah cahaya, dipantulkan melalui cermin datar, dan
hasilnya membentuk sudut pantul sebesar 300.
Pada perlakuan II, sudut datang sebesar 500, sinar datang melalui celah
cahaya, dipantulkan melalui cermin datar dan membentuk sudut pantul
sebesar 500. Pada perlakuan III, sudut datang sebesar 700, sinar datang
melalui celah cahaya, dipantulkan melalui cermin datar, dan membentuk
sudut pantul sebesar 700.

Selain mengamati sudut datang pada cermin datar, kita juga dapat
mengamati bayangan yang terbentuk pada cermin datar. Dari percobaan
yang telah dilakukan, tampak bahwa bayangan yang terbentuk pada
cermin datar bersifat maya, tegak dan sama besar. Bayangan yang
terbentuk pada cermin sama besar dengan benda yang diamati.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


Berkas sinar datang pada cermin cembung dapat dilihat pada gambar yang
terlampir di hasil pengamatan. Dari percobaan pemantulan cahaya pada
cermin cembung, tampak bahwa bayangan yang terbentuk bersifat maya,
tegak dan diperkecil.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


Berkas sinar datang pada cermin cekung dapat dilihat pada gambar yang
terlampir di hasil pengamatan. Dari percobaan pemantulan cahaya pada
cermin cekung tampak bahwa bayangan yang terbentuk bersifat maya,
tegak dan diperbesar

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Sudut datang pada cermin datar sama besar dengan sudut pantul.
2. Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar yaitu maya, tegak dan
sama besar dengan benda
3. Sifat bayangan pada cermin cembung yaitu maya, tegak dan diperkecil.
4. Sifat bayanga pada cermin cekung yaitu maya, tegak dan diperbesar.

DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://physicnatural.wordpress.com/2011/02/16/pemantulan-pada-cermin/

https://bangkusekolah.com/2015/07/31/hukum-pemantulan-cahaya-pada-
cermin-cembung-dan-cermin-cekung/

https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-sifat-cahaya.html

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

a. Kesulitan yang dialami


Pada percobaan kali ini, kesulitan yang dialami yaitu ruangan tempat
dilakukan percobaan tidak gelap, masih banyak cahaya, sehingga
membutuhkan waktu lebih lama dan pengamatan lebih teliti dalam melihat
bayangan yang terbentuk.

b. Masukan
Ketika melakukan percobaan harus benar – benar dipersiapkan bahwa
ruangan yang digunakan mendukung dilakukannya percobaan ( ruangan yang
gelap)
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang digunakan


pada percobaan pemantulan
cahaya pada cermin datar,
cermin cembung dan cermin
cekung

Pengamatan terhadap hasil


percobaan

Percobaan sudut datang cermin


datar sebesar 300
Percobaan sudut datang pada
cermin datar sebesar 500

Percobaan sudut datang pada


cermin datar sebesar 700
Pengamatan sifat bayangan yang
terbentuk pada cermin cekung

Mengukur jarak benda dan jarak


bayangan pada cermin cembung
Mengukur jarak benda dan jarak
bayangan pada cermin cekung
LAPORAN PRAKTIKUM 12

LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

VERRA V WIDIYA LARAS


(855734272)

UPBJJ LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
IV. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat :
4. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
5. Menentukan kekuatan lensa cembung.
6. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

II. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optic lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

III. LANDASAN TEORI


Lensa adalah medium tranparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehinga terjadi dua kali pembiasan sebelum
keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan
disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan
benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir.
Terdapat 2 jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa
cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (kenvergen) dan pada lensa
cekung (lensa negative) sinar dapat menyebar atau konvergen. (Sarojo, 2011)
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
 Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik focus
f. Perhatikan gambar dibawah ini.
 Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:

a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik
fokus f.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar Berkas Sinar Istimewa I

 b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III


(Sunaryono, 2010)

Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa
pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik
fokus f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan


Gambar Berkas Sinar Istimewa III

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
a) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
(Gambar 7.7)

b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s‟)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

2. PERCOBAAN CERMIN CEKUNG


a) Susunlah alat seperti gambar 7.8
b) Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s‟). Ulangi percobaan beberapa kali
dengan kedudukan benda yang berbeda.

V. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung
No Jarak Benda Jarak Banyangan s’ (cm)
1 20 33
2 18 30
3 17 27

2. Cermin Cekung
No Jarak Benda Jarak Banyangan s’ (cm)
1 17 27
2 14 25
3 12 23

VI. PERTANYAAN
1. Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang akan anda gunakan dalam
percobaan!
Jarak focus lensa cembung

= =
= =
= =
f= f=
f = 12,45 f = 11,45

=
=
=
f=
f = 10,43
2. Tentukan kekuatan lensa (p) yang anda pergunakan dalam percobaan!
Kekuatan Lensa (p)

Kekuatan lensa :

= 0,08

3. Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam
percobaan!
Jarak focus cermin cekung

=
=
=
=
=
=
f= f = 8,97
f = 10,43

f=

f =7,88
VII. PEMBAHASAN

Penggunaan lensa cembung dalam kehidupan sehari – hari banyak dimanfaatkan


dalam peralatan optik. Contoh alat optik yang memanfaatkan lensa cembung
adalah lup, mikroskop, teropong bintang, kamera, periskop, proyektor, dan lain
sebagainya.
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi bidang lengkung pada salah satu
atau kedua sisinya. Kemampuan yang dimiliki lensa adalah mampu membiaskan
cahaya. Dalam bahasa sederhana, membiaskan cahaya dapat diartikan sebagai
membelokkan cahaya. Setiap berkas cahaya yang memasuki lensa akan dibiaskan
sesuai sifat lensa yang digunakan, apakah mengumpulkan cahaya (konvergen)
atau menyebarkan cahaya (divergen).

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapat hasil pengamatan jarak


benda dan jarak bayangan yang terbentuk. Semakin dekat jarak benda ke lensa,
maka semakin kecil juga jarak bayangan ke lensa. Begitu juga dengan cermin,
semakin dekat jarak benda ke cermin maka semakin kecil juga jarak bayangan ke
cermin.

Dari hasil pengamatan jarak benda dan jarak bayang pada lensa cembung, dapat
dihitung titik fokus dari lensa cembung tersebut. Kita juga dapat menghitung
kekuatan lensa. Kekuatan lensa adalah kemampuan lensa untuk mengumpulkan
atau memancarkan cahaya. Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak
fokusnya. Dari hasil perhitungan kekuatan lensa cembung pada percobaan ini
adalah 0,08.

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan ini didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada lensa cembung, semakin dekat jarak benda ke lensa, semakin kecil
jarak bayangan ke lensa.
2. Pada cermin cekung, semakin dekat jarak benda ke cermin, semakin kecil
jarak bayangan ke cermin.
3. Kekuatan lensa adalah kemampuan lensa untuk mengumpulkan atau
memancarkan cahaya. Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak
fokusnya.

Daftar Pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Sarojo, Ganijanti Aby. (2011). Gelombang dan Optika. Jakarta: Salemba Teknika
Sunaryono. Menentukan Fokus Lensa. Jawa Timur: Universitas Jember

KESULITAN YANG DI ALAMI : SARAN DAN MASUKAN

1. Kesulitan yang dialami


Pada percobaan kali ini, kesulitan yang dialami yaitu ruangan tempat
dilakukan percobaan tidak gelap, masih banyak cahaya, sehingga
membutuhkan waktu lebih lama dan pengamatan lebih teliti dalam
melihat bayangan yang terbentuk.
2. Masukan
Ketika melakukan percobaan harus benar – benar dipersiapkan bahwa
ruangan yang digunakan mendukung dilakukannya percobaan ( ruangan
yang gelap)

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Percobaan lensa cembung
Mengukur jarak bayangan pada
lensa cembung
Percobaan cermin cekung
Mengukur jarak bayangan pada
cermin cekung
LKP 13
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga)

VERRA V. WIDYA LARAS (855734272)

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
A. JUDUL PERCOBAAN
Judul dari percobaan ini adalah Percobaa Struktur dan Fungsi Telinga.

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.
.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Gambar struktur organ alat pendengaran manusia.
2. Lembar pengamatan
3. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Seperti yang telah kita pahami bahwa telinga merupakan organ yang memiliki
fungsi untuk menerima rangsangan yang berupa getaran atau vibrasi mekanis
bunyi. Jadi telinga ibarat sebuah sensor penerima gelombang suara dan
otaklah yang bertugas mengartikan suara.

1. . Struktur Telinga Manusia

Struktur telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian yakni telinga bagian luar,
tengah dan dalam.

1. Telinga bagian luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran. Nah, daun
telinga ini berfungsi untuk memaksimalkan penangkapan getaran suara sedangkan
saluran pendengaran berfungsi mencegah benda asing masuk ke dalam telinga.
Pada saluran pendengaran terdapat bulu-bulu kecil yang dapat menyaring debu
dan terdapat lapisan lilin yang dapat membunuh hewan (misalnya: semut,
nyamuk) yang hendak masuk ke dalam telinga serta mengumpalkan kotoran yang
dinamakan serumen.
2. Telinga Bagian Tengah
Telinga bagian tengah terdiri dari lapisan timpani (gendang telinga) yang terdiri
atas tulang-tulang kecil pendengaran antara lain Tulang martil (maleus), tulang
landasan (incus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut berperan
sebagai media perambatan getaran suara yakni ketika getaran suara ditangkap oleh
membran tempani, maka akan diteruskan menuju tulang martil. Dari tulang martin
akan dilanjutkan menuju tulang landasan yang kemudian menuju tulang sanggurdi
yang posisinya melekat dengan sebuah tingkap oval. Tingkap oval merupakan
membran tipis di dalam telinga manusia. Di telinga bagian tengah juga terdapat
sebuah saluran yang dinamakan sebagai saluran Eustachius yang menghubungkan
antara telinga bagian tengah dengan saluran pencernaan. Saluran ini berfungsi
menyeimbangkan tekanan udara di dalam dengan tekanan di luar telinga. Bila
tidak seimbang, maka membran timpani dapat pecah (rusak).

3. Telinga bagian dalam

Pada telinga bagian dalam, tepatnya berada di bawah tingkap oval terdapat
membran lainnya yakni tingkap bundar. Nah, dari sinilah getaran suara kemudian
diteruskan ke rumah siput (koklea) yang di dalamnya terdapat suatu cairan yang
dipisahkan oleh sebuah membran. Selain itu, di kohlea juga terdapat rambut-
rambut silia yang peka terhadap getaran dan organ kortil yang sangat sensitif
terhadap getaran.

Getaran kemudian akan dirambatkan menuju cairan yang berada di dalam rumah
siput. Hal ini menyebabkan bergetarnya membran basal yang berada di dalamnya
sehingga menyebabkan rambut getar mengalami depolarisasi. Nah, dari bagian
rambut getar kemudian getaran yang datang dari luar diubah menjadi impuls saraf
yang kemudian akan dikirim ke otak menuju saraf akustik.

B. Proses Pendengaran

Lalu, bagaimana dengan proses pendengaran pada manusia?. Nah, Secara umum,
proses pendengaran pada manusia bermula dari getaran udara yang ditangkap oleh
daun telinga kemudian masuk ke dalam lubang telinga hingga kemudian
ditangkap oleh gendang suara (membran timpani). Setelah itu getaran akan
diteruskan berturut-turut ke tulang martil, landasan dan sanggurdi. Dari sanggurdi,
kemudian getaran akan diterima oleh kortil yang kemudian diteruskan oleh Lobus
temporalis sehingga menghasilkan suara.

C. Kelainan Pada Telinga

Sama seperti organ mata, telinga juga dapat mengalami gangguan diantaranya:

1. Radang telinga (otitas media) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dan menyerang pada anak-anak. Si penderita akan mengalami gejala demam,
pendengaran berkurang dan mengalami sakit pada telinga hingga dapat
mengeluarkan nanah. Pada kasus yang parah, si gendang si penderita bisa
mengami pecah atau kerusakan.

2. Labirintitis merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada


labirin yang disebabkan oleh infeksi, alergi dan gagar otak. Si penderita akan
mengalami vertigo, telinga berdenging, muntah dan mual.

3. Mabuk perjalanan merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan


(vestibulum) yang dipengaruhi oleh getaran kendaraan. Si penderita akan
mengalami muntah, pusing dan perut mual.

 Cara Kerja
b. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia berikut:
c. Beri nama dan jelaskan fungsi bagian-bagian telinga mulai dari telinga
bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan
tanda anak panah
d. kemudian masukan kedalam table 6.2 berikut ini

 HASIL PENGAMATAN
Data hasil pengamatannya adalah sebagai berikut :

TELINGA FUNGSI
NO
Bagian Luar Bagian Tengah Bagian Dalam
1 Daun Telinga - - Menangkap
getaran
2 Saluran - - Mengantarkan
Pendengaran/ Getaran
Lubang telinga
3 Gendang Meneruskan
Telinga/ gelombang bunyi
dari udara
4 - Tulang Martil/ - Menangkap
Tulang getaran dari
pendengaran gendang telinga
dan
meneruskannya ke
tingkap oval.
5 - Tingkap Oval Menghantarkan
getaran udara
6 Saluran semi Mengatur
sirkular keseimbangan
tubuh
7 Tulang sanggurdi/ Menangkap
Membran timpani getaran dari
gendang telinga
dan meneruskan
nya ke tingkap
oval.
8 Rumah siput/ Mengubah getaran
Kohlea menajdi impuls
9 saluran Saluran ini
Eustachius berfungsi
menyeimbangkan
tekanan udara di
dalam dengan
tekanan di luar
telinga
 PEMBAHASAN

Bagian-bagian telinga:

Telinga luar

 Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas
terlihat dari luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang
berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki
struktur yang lentur dan elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan.

 Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi


saluran masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di
bagian dalam.

 Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima


gelombang suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga
akan diteruskan menuju tualng-tulang pendengaran.

Telinga tengah

 Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang


berbentuk seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang
datang.

 Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari


tulang martil

 Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga


tengah. Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok
untuk menghantarkan dan memperkuat getaran suara yang datang.

Telinga dalam

 Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea.


Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan
meneruskannya menuju koklea.

 Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di


telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran
vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang
dipisahkan oleh diktus koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran
vestibuler dan timpanik berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus koklea
berisi cairan endolimfa.

 Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel
reseptor telinga yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi
impuls listrik untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki
rambut yang menjulur ke dalam duktus koklea. Rambut tersebut beraut ke
membran tektorial yang menggantung di atas ogan corti.

 Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari
getaran suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan
menghilang.

 Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian


sakulus dan utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan
tubuh.

 Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah


lingkaran yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam
mengatur keseimbangan tubuh.

 Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga


dalam dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan
udara di dalam telinga dengan atmosfer.

 KESIMPULAN
Dari anatomi telinga, sudah dipelajari struktur yang menyusun telinga, yaitu
telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian luar. Ketiga
bagian telinga tersebut menjadi saluran suara dari luar untuk masuk dan
diterjemahkan di otak. Dilansir dari Fictor P Ferdinand dan Moekti
Ariebowod dalam Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI (2009),
proses mendengar dimulai dari telinga luar yang menangkap suara berupa
getaran atau gelombang di sekitar Anda. Lalu, suara diturunkan ke liang
telinga sehingga memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga
(membran timpani). Saat gendang telinga bergetar, getaran akan diteruskan ke
tulang ossicles sehingga getaran diperkuat dan dikirim ke telinga bagian
dalam.
Begitu getaran mencapai telinga dalam, getaran akan diubah menjadi impuls
listrik dan dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak lalu menerjemahkan
impuls ini sebagai suara.
Setelah mengatahui anatomi telinga, sudah pasti memahami bahwa telinga
bukan hanya sebagai alat mendengar, tapi juga menjaga keseimbangan. Ini
membuat kita bisa berjalan, melompat, berlari tanpa terjatuh.

 DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand, Fictor P dan Moekti Ariebowo.2009.Praktis Belajar Biologi 2
untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada.
Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program
IPA. Jakarta: CV Ricardo.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya
Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.

 KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan :
Kesulitan yang dialami selama praktikum yaitu mengerjakan praktikum
dengan waktu yang terburu-buru.

Saran dan masukan :


Mengerjakan praktikum lebih awal agar dapat terselesaikan dnegan baik.
LKP 14
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(Modul 8 Kegiatan Praktikum 1)
(Percobaan Muatan Listrik)

VERRA V. WIDYA LARAS (855734272)

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
1. JUDUL PERCOBAAN
Judul dari percobaan ini adalah Percobaan Muatan Listrik.

2. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan Praktikum percobaan muatan listrik ini adalah :
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul
dari sifat muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua benda bermuatan.
.
3. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan percobaan muatan listrik adalah :
6) Bola pingpong 2 buah.
7) Benang jahit secukupnya.
8) Lembaran wol dan nilon.
9) Tas plastik.
10) Isolasi.
11) Sisir plastik.
12) Potongan kertas kecil-kecil.

4. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif
pada bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron.
Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda
berbeda saling tarik menarik.

Sifat Muatan Listrik, Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah
+1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan
menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu benda diubah menjadi energi,
sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang
plastik pada potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan
menempel ke batang plastik gambar diabawah.

Fenomena elektrostatis. Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan


elektrostatis, dimana batang plastik bermuatan positif, menarik potongan
kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang muatannya berbeda akan
saling tarik menarik satu dengan lainnya.

Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya


digosokkan dengan bulu binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung
gambar diabwah. Yang terjadi kedua batang benda saling tolak menolak.
Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan saling tolak
menolak.

Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang
berbeda saling tarik menarik. Batang plastik digantung bebas dengan benang.
Batang kaca digosokkan dengan kain sutra dan dekatkan ke batang plastik
tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua batang benda saling tarik
menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang
berbeda dan saling tarik menarik.

5. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menggantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastik pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi? Terjadi gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja
dan mengamati apa yang terjadi? Ada muatan listrik.
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati
apa yang terjadi? Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir,
karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan
isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan
sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi? Tidak terjadi
reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi? Saling menolak
karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan
dengan kain wool.

6. HASIL PENGAMATAN
Data hasil pengamatannya adalah sebagai berikut :
Bola Pingpong Bola Pingpong kanan digosok dengan
kiri digosok
Wool Plastik Nilon
dengan
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik
Plastik tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

7. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
Jawab :
Karena kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.

2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis
atau berlawanan?
Jawab :
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. Bila diketahui
benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan
negatif maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawab :
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif

4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis
maupun muatan yang berlawanan?
Jawab :
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.

8. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel hasil pengamatan percobaan muatan listrik, pada kedua
bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang sejenis
(wool dengan wool, plastik dengan plastik, nilon dengan nilon) maka akan
tolak-menolak, hal ini karena mempunyai muatan listrik yang sama. Apabila
kedua bola pingpong (kanan dan kiri) yang digosokkan dengan bahan yang
berbeda jenis maka akan tarik menarik, karena mempunyai muatan listrik
yang berbeda.

9. KESIMPULAN
Dengan menggantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja
dengan menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastik pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong yang terjadi
adanya gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
Dengan menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja
dan mengamati Adanya muatan listrik.
Dengan membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan ternyata
potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir
sudah habis.
Dengan mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan
isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan sampai
bersentuhan tidak ada terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola
pingpong.
Dengan menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya maka saling menolak karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
Kesimpulannya adalah muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki
suatu benda.
i. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

ii. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan :
Kesulitan yang dialami selama praktikum yaitu mengerjakan praktikum
dengan waktu yang terburu-buru.

Saran dan masukan :


Mengerjakan praktikum lebih awal agar dapat terselesaikan dnegan baik.

iii. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM


Keterangan
Terjadi gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong

Keterangan
Menggosokan sisir pada rambut
beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas
meja

Keterangan
Mengikatkan kedua buah bola
pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya tidak terjadi reaksi
sama sekali diantara kedua bola
pingpong
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 9 KP 1

UDARA DAN BATUAN (PEMBAKARAN MEMERLUKAN UDARA)

DI SUSUN O

OLEH:
VERRA V WIDIYA LARAS
855734272

UPBJJ/POKJAR: BANDAR LAMPUNG/ANTASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
a. JUDUL PERCOBAAN
Judul dari percobaan ini adalah Pembakaranmemerlukanudara.

b. TUJUAN PERCOBAAN
TujuanPraktikumpercobaaniniadalahmenjelaskankegunaanudara
c. ALAT DAN BAHAN
Alatdanbahanpercobaaniniadalah :
13) Lilin
14) Korekapi
15) Gelasdenganukuranberbeda
16) Stop watch
17) Piringataumangkok

c. LANDASAN TEORI
Udara merujukkepadacampuran gas yang
terdapatpadapermukaan bumi.Udara bumi yang keringmengandungi
78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan
gas-gas lain.
Kandunganelemensenyawa gas danpartikeldalamudaraakanberubah-
ubahdenganketinggiandaripermukaan tanah.
Demikianjuga massanya, akanberkurangseiringdenganketinggian.
Semakindekatdenganlapisan troposfer, makaudarasemakin tipis,
sehinggamelewatibatas gravitasi bumi,
makaudaraakanhampasamasekali.

B. Pengamatan Data :

Table pengamatan

No. Ujicoba Selangwaktusampaililinmati ( t


)
1 Percobaan 1 3 detik
2 Percobaan 2 3 detik
3 Percobaan 3 2,38 detik
4 Percobaan 4 3 detik
5 Percobaan 5 2,85 detik
C. Pembahasan :

Dari percobaan di atasmakadiperoleh rata


ratawaktuketikalilindinyalakankemudianditutupgelasdanlilinitupadamsampaiempa
t kali percobaanmembutuhkanwaktusebesar 1,96sekon.
Inimenunjukkanbahwadalampembakaranmemerlukanudara.Sementaralilin yang
tidakditutupgelasakantetapmenyalanamunpadalilin yang
ditutupgelashanyasesaatsajamenyalakemudianlangsungpadamkarena di
dalamgelashampaudara/tidakadaoksigen. Untukgelas yang
bahannyatebalmakaketikalillinditutupgelaslangsungcepatpadamberbedadengangel
as yang bahannya tipis
ketikaditutupgelaslilindapatmenyalasesaatsaja.Begitujugadenganarang sate,
ketikadipaskanbaranyadapatmenjalardanmembakarsemuaarang.
Jaditanpaudaramaka proses pembakarantidakakanberlangsung/terjadi.

D. Kesimpulan
Setelahmelakukanpercobaandapatdisimpulkanbahwalilin yang
dinyalakandandidiamkan di tempatterbukaakantetapmenyalasedanglilin yang
dinyalakanlaluditutupdengangelasakanmenjadipadamkarenatidakadaudara/oksige
ndidalamnya.

E. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019).Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. PrataSejatiMandiri

F. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Kesulitan :
a. Kesulitan yang dialami selama praktikum
yaitumengerjakanpraktikumdenganwaktu yang terburu-
burudanberbarengandengan LKP lain nya.
b. Tidakmenggunakanpenggarisdalammengukurjaraklilin.

Saran danmasukan :
 Mengerjakanpraktikumlebihawal agar dapatterselesaikandenganbaik.
 Persiapkanperalatan yang akandigunakan.
G. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Keterangan
Lilindinyalakankedua-duanya.
Dengantinggililin yang sama.

Keterangan
Salah satulilinkemudian di
tutupdengangelas yang
sudahdisediakan. Setelahdiamati, lilin
yang di tutupgelasterlihatpadam.
Sedangkanlilinlainnyatetapmenyala.

Anda mungkin juga menyukai