MODUL 1 & 2
NIM : 856997553
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya
siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya
ini.
Bandar Lamupung, 31
Oktober 2022
Yang membuat
pernyataan
Ingga Mayanda
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
LEMBAR DATA………………………………………………………………………..i
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………………....ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...........iii
MODUL 1…………………………………………………………………………….....1
1. Simbiosis Parasitisme……………………………………………………….14-16
2. Simbiosis Komensalisme…………………………………………………...17-18
3. Simbiosis Mutualisme………………………………………………………19-21
MODUL 2……………………………………………………………………………...22
Pencemaran Lingkungan………………………………………………..26-29
ii
MODUL 1
KEGIATAN PRATIKUM 1
H. Pembahasan.
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang. Hewan dan
tumbuhan sama-sama bergerak namun gerakannya berbeda. Tumbuhan bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang secara pasif tidak bergerak dan terbatas pada bagian tubuh
tertentu sementara hewan bergerak secara aktif dapat berpindah tempat dan mempunyai
alat gerak. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Hewan dan
tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan prosesnya.
Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk
yang sudah jadi. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.
I. Kesimpulan.
1
Makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri yang sama meliputi
bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan, bernapas, makan, tumbuh dan berkembang,
namun karena tumbuhan dan hewan mempunyai struktur yang berbeda maka terdapat
beberapa hal yang membedakannya antara tumbuhan dan hewan seperti proses bergerak
dan bernafas.
J. Daftar Pustaka
Cahyo Hasanudin, Cahyo, and Maya Novi Mayasari. "HKI ciri-ciri Makhluk Hidup."
(2020).
K. Kesulitan yang di Alami : Saran dan Masukan.
1. Memastikan tumbuhan dan hewan berkembang.
2. Mengamati pertumbuhan hewan dan tumbuhan membutuhkan waktu yang lama.
3. Mengamati pertumbuhan hewan dan tumbuhan membutuhkan waktu yang lama.
4. Sulit mengamati cara tumbuhan makan.
Saran dan masukannya adalah : untuk mengamati ciri-ciri makhluk hidup hanya perlu
waktu beberapa menit saja dan untuk penjelasannya kita bisa melihat di buku
panduan atau juga melalui media sosial.
L. Foto Pratikum.
2
3
KEGIATAN PRATIKUM 2
4
a. Hasil pengamatan seimonasti.
No Jenis sentuhan pada daun putri Reaksi daun putri Keterangan
malu malu
1 Halus Daun putri malu Daun tidak menutup
yang disentuh atau tidak terjadi
secara halus maka reaksi apa-apa.
daunnya akan
menutup sedikit.
2 Sedang Daun putri malu Daun akan
yang disentuh membuka kembali
secara sedang akan setelah 4 menit
menutup dibagian kemudian.
yang terkena
sentuhan,
sedangkan daun
pada bagian batang
yang lain tidak
ikut menutup.
3 Kasar Daun putri malu Daun akan
yang disentuh membuka kembali
secara kasar akan setelah 8 menit
menutup secara kemudian.
sempurna, bahkan
daun yang ada
dibagian batang
lainnya juga ikut
menutup secara
sempurna.
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
anda memilihnya!
5
Jawab : Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah Pohon Cassia
corymbosa dan Lamtoro, kerena suasana/keadaan gelap.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seimonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan ? jelaskan !
Jawab : Gerak niktinasti : terjadi pada tumbuhan akibat adanya faktor gelap, misalnya
daun putri malu menutup ketika ditutup dengan kardus kedap udara.
Gerak seimonasti : gerak pada tumbuhan akibat adanya rangsangan atau sentuhan
baik secara halus, sedang maupun kasar pada tumbuhan putri malu.
H. Pembahasan.
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, dan gerak niktinasti pada
tumbuhan putri malu adalah :
1) Seimonasti.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2) Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan
putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
I. Kesimpulan.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).
J. Daftar Pustaka.
Hasanah, N., & Jaya, S. (2021). ANALISIS TANAMAN PUTRI MALU SEBAGAI
MEDIA PEMAHAMAN KONSEP DASAR TUMBUHAN PEKA
TERHADAPRANGSANGAN PADA MAHASISWA PGSD STKIP AL MAKSUM
LANGKAT. Jurnal Sintaksis, 3(1), 9-15.
6
K. Kesulitan yang di Alami : Saran dan Masukan.
Kesulitan yang dilami melakukan praktek ini adalah
1. Untuk menemukan tumbuhan putri malu itu sendiri, memakan waktu.
Saran dan masukan : Mungkin caranya agar tidak banyak memakan waktu bisa
ditanyakan kepada orang-orang terdekat dimana terdapat tumbuhan putri malu.
L. Foto Praktikum.
7
KEGIATAN PRATIKUM 3
8
terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 30-35 mm Biji sudah mulai tumbuh
keatas
4 Terlihat batang 15 mm 50-60 mm Biji makin naik keatas
5 Terlihat batang 25 mm 65-70 mm Biji makin tumbuh keatas
6 Terlihat batang 27 mm 80-90 mm Biji makin tumbuh keatas
7 Terlihat batang 36 mm 95-100 mm Biji makin tumbuh keatas
8 Terlihat batang 42 mm 110-120 mm Biji makin tumbuh keatas
semakin panjang
G. Pertantanyaan-Pertanyan.
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh ?
Jawab : Pada hari ke 2 akar kecambah kacang hijau sudah mulai terlihat walaupun
sedikit.
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas ? Mengapa demikian ?
Jawab : Berdasarkan uji coba tidak ada akar kecambah yang pertumbuhannya ke atas.
H. Pembahasan.
Hasil pengamatan , tanaman kacang hijau mulai tumbuh akar pada usia 1 hari dan mulai
berkecambah saat usia 2 hari . saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat diatas.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada
biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon
merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan.
I. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
J. Daftar Pustaka.
Rajab, M. A. (2016). Pengaruh pertumbuhan kacang hijau (phaseolus radiatus) dengan
perlakuan pemberian media air berbeda. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 4(3).
K. Kesulitan yang di Alami, Saran dan Masukan.
9
Kesulitan yang dialami dalam proses pratikum pada biji kacang hijau ini adalah :
Menurut saya tidak ada kesulitan dalam melakukan praktik pada pertumbuhan dan
perkembangan kecambah pada biji kacang hijau, karna hanya mengamati proses
pertumbuhan dan perkembangannya setiap hari.
Saran : Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat
yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, dan
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam melakukan
percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga
hasil percobaan itu baik dan valid.
L. Foto Praktikum.
10
KEGIATAN PRATIKUM 4
12
I. Kesimpulan.
Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah
serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan
beberapa keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan dalam waktu 1
minggu saja.
J. Daftar Pustaka.
Wahyuni, Eko Sri. "PERTUMBUHAN LALAT BUAH (Drosopilla sp.) PADA
BERBAGAI MEDIA DAN SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI
DI SMA." Jurnal Visi Ilmu Pendidikan 12.1 (2014).
K. Kesulitan yang dialami, Saran dan Masukkan.
Kesulitan yang dialami dalam proses pratikum ini adalah mencari dan menangkap lalat
buahnya.
L. Foto Praktikum.
13
KEGIATAN PRATIKUM 5
5 Simbiosis.
1. Simbiosis Parasitisme
Kucing Kutu
dirugikan diuntungkan
Kutu pada
1 Kucing karena Kutu dengan
kucing
darahnya menyerap
dihisap oleh darah anjing
14
kutu
Terhisap
darahnya
Lalat pada Menghisap
2 Sapi (gatal ) dan Lalat
sapi darah sapi
penyakit
kulit
Menyerap
Cacing Sakit perut
Cacing makanan
3 kremi pada Manusia dan gatal
kremi pada
manusia anus
manusia
Benalu yang
hidup
menempel
Pohon
pada pohon
mangga
mangga
Benalu pada dirugikan
Pohon mendapat
4 pohon karena Benalu
mangga keuntungan
mangga makanannya
dengan
diserap oleh
menyerap
benalu
makanan
dari pohon
mangga
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1) Apakah hubungan anatara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme ? jelaskan !
15
Jawab : Ya, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal
(penyakit kulit).
2) Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawab : Ya ada, contohnya rafflesia dapat menyebabkan kematian inangnya dan
nyamuk dapat mengakibatkan demam malaria serta demam berdarah yang dapat
menyebabkan kematian pada manusia.
H. Pembahasan.
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
1. Kutu pada kucing menghisap darah kucing sehingga kucing dirugikan. Selain
dirugikan, kucing juga akan merasa gatal.
2. Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
3. Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang
telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.
4. Pohon benalu yang biasanya menempel pada pohon mangga menyerap sari makanan
dari pohon mangga, sehingga pertumbuhan pohon mangga itu akan terhambat.
5. Putri malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap
bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan menjadi
terhambat.
6. Nyamuk pada manusia menghisap darah manusia sehingga manusia dirugikan dan
merasa gatal yang menyebabkan alergi kulit pada kulit manusia.
I. Kesimpulan.
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan
pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya
karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber
makanan.
J. Daftar Pustaka.
Salindri, Dyah. PARASITISME. Diss. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 2018.
K. Kesulitan yang dialami, Saran dan Masukkan.
Lingkungan sekitar tempat saya mencoba praktik ini tidak terlalu luas untuk menemukan
simbiosis parasitisme.
Saran dan masukkan : sebaiknya mempelajari dan contohnya saj lewat media sosial.
L. Foto-foto.
16
2. Simbiosis Komensalisme.
17
dan tidak
Rugi
Tumbuhan
Tumbuhan Mendapat tempat
1 paku dan Pohon jati
paku hidup
pohon jati
Anggrek dan Mendapat tempat Pohon
2 Anggrek
pohon mangga hidup mangga
Terhindar dari
Ikan remora Ikan bahaya musuh dan
3 Ikan hiu
dan ikan hiu remora mendapat sisa-sisa
makanan
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada
inangnya ? jelaskan dan berikan contohnya !.
Jawab : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Contohnya: anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas
buah.
H. Pembahasan.
1. Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
2. Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
3. Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan
hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu
tanpa mengganggu ikan hiu.
I. Kesimpulan.
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
J. Daftar Pustaka.
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
K. Kesulitan yang di alami. Saran dan msukan.
Lingkungan sekitar tempat saya mencoba praktik ini tidak terlalu luas untuk menemukan
simbiosis komensalisme.
Saran dan masukkan : sebaiknya mempelajari dan contohnya saj lewat media sosial
L. Foto-Foto.
18
3. Simbiosis Mutuaslisme.
19
Burung jalak Burung Kenyang Bebas dari
4 Kerbau
dan kerbau jalak makan kutu kutu
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
Didalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita ! jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan
vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotic.
H. Pembahasan.
1. Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya
sama-sama diuntungkan.
2. Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-
tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
3. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman
polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang
didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat
mengambil nitrogen dari udara bebas.
4. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.
I. Kesimpulan.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling
menguntungkan. Umumnya, hanya interaksi seumur hidup yang melibatkan dekat fisik
dan biokimia menghubungi benar dapat dianggap simbiosis. Hubungan mutualistik dapat
berupa wajib untuk kedua jenis, wajib untuk satu tetapi fakultatif bagi yang lain, atau
fakultatif untuk keduanya.
J. Daftar Pustaka.
Rohmadi, Muhammad. "Simbiosis Mutualisme Perpustakaan Dengan Media Cetak
Sebagai Upaya Membudayakan Membaca Dan Menulis Bagi Masyarakat." Jurnal
Pustaka Ilmiah 1.1 (2015): 1-9.
K. Kesulitan yang di alami, saran dan masuka.
Lingkungan sekitar tempat saya mencoba praktik ini tidak terlalu luas untuk menemukan
simbiosis mutualisme.
Saran dan masukkan : sebaiknya mempelajari dan contohnya saj lewat media sosial
L. Foto-Foto.
20
21
KEGIATAN PRATIKUM 6
MODUL 2
1. Ekosistem Darat.
22
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
F. Hasil Pengamatan.
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
23
1) Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? Mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawab : Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
H. Pembahasan.
ubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia. Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.
I. Kesimpulan.
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih
lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
J. Daftar Pustaka.
Utomo, S. W., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, ruang lingkup ekologi dan
ekosistem. Jakarta: Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang di Alami, Saran dan Masukkan.
Kesulitan yang dialami dalam melakukan kegiatan praktikum ini adalah dalam melakukan
kegiatan praktikum ini cukup tidak terlalu sulit untuk menemukan beberapa ekosistem darat
buatan maupun alami, hanya saja kendalanya saja untuk menguraikan jenisnya.
L. Foto-Foto.
24
25
KEGIATAN PRATIKUM 7
2. Pencemaran Lingkungan.
26
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8) Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.
F. Hasil Pengamatan.
27
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1) Apa fungsi larutan 0 ( Kontrol )
Jawab : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa
larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen.
2) Apa kesimpulan anda bila pada laruta 0 ( control ) ada kacang hijau yang mati ?
Jawab : Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah ?
Jawab : Karena, pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutupdengan kertas
timah untuk mengurangi intesitas cahaya. Karena intesitas cahayasangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
H. Pembahasan.
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Ada 4
tahap pencemaran, Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu,
Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem, Pencemaran
yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal, Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari
kadar yang tinggi.
I. Kesimpulan.
ari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
28
J. Daftar Pustaka.
DI, I. K. B. D. A., & RAIS, A. W. A. C. Eva Yesi U.
K. Kesulitan yang dialami, Saran dan Masukkan.
Kesulitan yang dialami dala melakukan percoban ini adalah tidak ditemukannya kacang
merah sehingga diganti dengan kacang hijau, begitu juga dengankertas saring sehingga
diganti dengan kertas tisyu.
Saran dan masukkan : Sebaiknya menggunakan air langsung dari kran air.
L. Foto-Foto
Foto hari ke-1
29