Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM IPA di SD

PDGK4107 Pratikum IPA di SD

MODUL 1 & 2

NAMA : INGGA MAYANDA

NIM : 856997553

UPBJJ BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Ingga Mayanda


NIM/ID Lainnya : 856997553
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka UPBJ Banda Lampung

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR PGSM

Nama(Gelar) : Aziz Syaifudin, M.Pd


Nip/Id Lainnya : 20004427
Instansi Asal : Universitas Terbuka UPBJ Banda Lampung
Nomor Hp : 085380008887
Alamat Email : azizmawaddah@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Ingga Mayanda


NIM : 856997553
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya
siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya
ini.

Bandar Lamupung, 31
Oktober 2022
Yang membuat
pernyataan

Ingga Mayanda
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

LEMBAR DATA………………………………………………………………………..i

LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………………....ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...........iii

MODUL 1…………………………………………………………………………….....1

Kegiatan Pratikum 1……………………………………………………………………..1

 Ciri-Ciri Makhluk Hidup…………………………………………………..1-3

Kegiatan Pratikum 2…………………………………………………………………...4-7

 Gerak Pada Tumbuhan………………………………………………….....4-7

Kegiatan Pratikum 3………………………………………………………………….8-10

 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan………………………8-10

Kegiatan Pratikum 4………………………………………………………………...11-13

 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan…………………………11-13

Kegaitan Pratikum 5………………………………………………………………...14-16

1. Simbiosis Parasitisme……………………………………………………….14-16
2. Simbiosis Komensalisme…………………………………………………...17-18
3. Simbiosis Mutualisme………………………………………………………19-21

MODUL 2……………………………………………………………………………...22

Kegiatan Pratikum 6…………………………………………………………..........22-25

 Ekosistem Darat Buatan dan Alami…………………………………….22-25

Kegiatan Pratikum 7………………………………………………………………...26-29

 Pencemaran Lingkungan………………………………………………..26-29

ii
MODUL 1

KEGIATAN PRATIKUM 1

1. Ciri-Ciri Makhluk Hidup.

A. Pengamatan Terhadap Ciri-Ciri Makhluk Hidup.


B. Tujuan: Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
C. Alat dan Bahan :
1) Alat-alat tulis.
2) Tabel pengamatan.
3) Alam sekitar.
D. Landasan Teori.
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah
bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang. Makhluk
hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga
memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu
terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya.
E. ProsedurPercobaan.
1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan.
2. Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal.
3. Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan).
4. Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan.
5. Amatlilah ciri-ciri makhluk hidup yang telah dipilih sebagai penelitian.
6. Member tanda cek ( √ ) sesuai dengan cirri – cirri yang telah diamati pada tabel.
F. Hasil Pengamatan.

No Nama Makhluk Hidup Ciri-ciri Makhluk Hidup


1 2 3 4 5
1 Bunga Putri Malu     
2 Kecambah    
3 Pohon Alpukat    
4 Pohon Kelapa    
5 Pohon Pisang    
6 Semut     
7 Belalang     
8 Kucing     
9 Nyamuk     
10 Kupu-Kupu     
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan?
Jelaskan!
Jawab : Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena
rangsangan, daunnya akan menutup.
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Jawab :
No Tumbuhan Hewan
1 Reaksi lambat, terbatas dan pasif, Reaksi cepat, simultan dan aktif,
umummya menetap atau bergerak serta dapat berpindah-pindah dan
sebagian tubuh. memiliki alat gerak.
2 Tidak memiliki alat pernapasan Umummya memiliki alat pernapasan
khusus, oksigen masuk melalui khusus/ organ pernafasan.
stomata dan lentisel
3 Dapat menyusun makanan sendiri dan Makan makhluk hidup lain dan
makanan diambil dalam bentuk gas makanan diambil dalam bentuk
dan cair melalui fotosintesis padat dan cair
4 Berlangsung selama hidupnya ada di Tumbuh dan berkembang dalam
daerah tumbuh tertentu, bentuk masa tertentu.
tubuhnya menyebar dan bercabang,
jumlah bagiannya tak tentu
5 Pembuahan terjadi di dalam alat Pembuahan terjadi di dalam tubuh
perkembang biakan betina. Umumnya maupun luar tubuh, umummya
jumlah anak banyak tidak dipelihara jumlah anak terbatas dipelihara dan
induk dan dilindungi induk. dilindungi.

H. Pembahasan.
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang. Hewan dan
tumbuhan sama-sama bergerak namun gerakannya berbeda. Tumbuhan bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang secara pasif tidak bergerak dan terbatas pada bagian tubuh
tertentu sementara hewan bergerak secara aktif dapat berpindah tempat dan mempunyai
alat gerak. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Hewan dan
tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan prosesnya.
Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk
yang sudah jadi. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.

I. Kesimpulan.

1
Makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri yang sama meliputi
bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan, bernapas, makan, tumbuh dan berkembang,
namun karena tumbuhan dan hewan mempunyai struktur yang berbeda maka terdapat
beberapa hal yang membedakannya antara tumbuhan dan hewan seperti proses bergerak
dan bernafas.
J. Daftar Pustaka
Cahyo Hasanudin, Cahyo, and Maya Novi Mayasari. "HKI ciri-ciri Makhluk Hidup."
(2020).
K. Kesulitan yang di Alami : Saran dan Masukan.
1. Memastikan tumbuhan dan hewan berkembang.
2. Mengamati pertumbuhan hewan dan tumbuhan membutuhkan waktu yang lama.
3. Mengamati pertumbuhan hewan dan tumbuhan membutuhkan waktu yang lama.
4. Sulit mengamati cara tumbuhan makan.
Saran dan masukannya adalah : untuk mengamati ciri-ciri makhluk hidup hanya perlu
waktu beberapa menit saja dan untuk penjelasannya kita bisa melihat di buku
panduan atau juga melalui media sosial.
L. Foto Pratikum.

2
3
KEGIATAN PRATIKUM 2

2. Gerak Pada Tumbuhan.

A. Mengamati Gerak Pada Tumbuhan Putri Malu.


B. Tujuan
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti.
C. Alat dan Bahan.
1. Alat tulis.
2. Handphone.
3. Pot bunga 2 buah.
4. Tumbuhan putri malu.
5. Kotak warna gelap.
D. Landasan Teori.
Putri malu atau Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis,
yang ditemukan pada ketinggian 1200 M diatas permukaan laut. Ciri-ciri tumbuhan putri
malu atau Mimosa pudica adalah daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang
sempurna. Jumlah anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing,
pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah yang licin, panjang 6-16 mm,
lebar 1-3 mm, berwarna hijau, dan umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun
disentuh sirip akan melipatkan diri menyirip rangkap.
E. Prosedur Percobaan.
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Meletakkan atau menanam tumbuhan putri malu di masing-masing pot dan untuk
kegiatan ini dilakukan beberapa hari sebelum penelitian dilakukan.
3. Mengamati perkembangan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ada pada
masing-masing pot, sebab tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) akan mati ketika
berada di dalam pot.
4. Melakukan pengamatan dan penelitian terhadap gerakan seismonasti pada tumbuhan
putri malu.
5. Mencatat hasil pengamatan dan penelitian terhadap gerakan seimonasti yang
didapatkan.
F. Hasil Pengamatan.

4
a. Hasil pengamatan seimonasti.
No Jenis sentuhan pada daun putri Reaksi daun putri Keterangan
malu malu
1 Halus Daun putri malu Daun tidak menutup
yang disentuh atau tidak terjadi
secara halus maka reaksi apa-apa.
daunnya akan
menutup sedikit.
2 Sedang Daun putri malu Daun akan
yang disentuh membuka kembali
secara sedang akan setelah 4 menit
menutup dibagian kemudian.
yang terkena
sentuhan,
sedangkan daun
pada bagian batang
yang lain tidak
ikut menutup.
3 Kasar Daun putri malu Daun akan
yang disentuh membuka kembali
secara kasar akan setelah 8 menit
menutup secara kemudian.
sempurna, bahkan
daun yang ada
dibagian batang
lainnya juga ikut
menutup secara
sempurna.

b. Hasil pengamatan nikninasti.


No Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula-mula ½ jam
kemudian
1 Disimpan di tempat terang. Terbuka Tetap
terbuka
2 Ditutup dengan penutup yang kedap cahaya. Terbuka Menutup

G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan
anda memilihnya!

5
Jawab : Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti adalah Pohon Cassia
corymbosa dan Lamtoro, kerena suasana/keadaan gelap.
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seimonasti pada percobaan yang telah anda
lakukan ? jelaskan !
Jawab : Gerak niktinasti : terjadi pada tumbuhan akibat adanya faktor gelap, misalnya
daun putri malu menutup ketika ditutup dengan kardus kedap udara.
Gerak seimonasti : gerak pada tumbuhan akibat adanya rangsangan atau sentuhan
baik secara halus, sedang maupun kasar pada tumbuhan putri malu.

H. Pembahasan.
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, dan gerak niktinasti pada
tumbuhan putri malu adalah :
1) Seimonasti.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda,
pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2) Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan
putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan
putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
I. Kesimpulan.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).
J. Daftar Pustaka.
Hasanah, N., & Jaya, S. (2021). ANALISIS TANAMAN PUTRI MALU SEBAGAI
MEDIA PEMAHAMAN KONSEP DASAR TUMBUHAN PEKA
TERHADAPRANGSANGAN PADA MAHASISWA PGSD STKIP AL MAKSUM
LANGKAT. Jurnal Sintaksis, 3(1), 9-15.

6
K. Kesulitan yang di Alami : Saran dan Masukan.
Kesulitan yang dilami melakukan praktek ini adalah
1. Untuk menemukan tumbuhan putri malu itu sendiri, memakan waktu.

Saran dan masukan : Mungkin caranya agar tidak banyak memakan waktu bisa
ditanyakan kepada orang-orang terdekat dimana terdapat tumbuhan putri malu.

L. Foto Praktikum.

7
KEGIATAN PRATIKUM 3

3 . Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan.

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Biji Kacang Hijau.


B. Tujuan Percobaan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.
C. Alat dan Bahan.
1) Biji kacang hijau 8 buah.
2) Wadah untuk menanam 2 buah.
3) Kapas/tissue.
4) Kertas label.
5) Gunting
6) Penggaris
D. Landasan Teori.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal danhypogeal.
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun
lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dankotiliden terangkat ke
atas tanah, misalnya kacang hijau.
E. Prosedur Percobaan.
1) Biji kacang hijau yang sudah disiapkan direndam air semalaman.
2) Tiriskan dan diamkan biji kacang hijau didalam wadah yg sudah dilapisi kapas/tissue
hingga muncul akarnya.
3) Simpan wadah yang sudah diisi biji kacang hijau tersebut ditempat terang tapi tidak
terkena sinar matahari.
4) Amati pertumbuhan dan perkembangannya setiap hari dan catatlah di tabel hasil
pengamatan.
F. Hasil Pengamatan.

Hari Gambar Panjang Keterangan


ke pertumbuhan (mm)
kecambah kacang
hijau
Akar Batang
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Belum ada perkembangan
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 15 – 18 mm Biji kacang sudah mulai

8
terangkat
3 Terlihat batang 5-10 mm 30-35 mm Biji sudah mulai tumbuh
keatas
4 Terlihat batang 15 mm 50-60 mm Biji makin naik keatas
5 Terlihat batang 25 mm 65-70 mm Biji makin tumbuh keatas
6 Terlihat batang 27 mm 80-90 mm Biji makin tumbuh keatas
7 Terlihat batang 36 mm 95-100 mm Biji makin tumbuh keatas
8 Terlihat batang 42 mm 110-120 mm Biji makin tumbuh keatas
semakin panjang

G. Pertantanyaan-Pertanyan.
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh ?
Jawab : Pada hari ke 2 akar kecambah kacang hijau sudah mulai terlihat walaupun
sedikit.
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas ? Mengapa demikian ?
Jawab : Berdasarkan uji coba tidak ada akar kecambah yang pertumbuhannya ke atas.
H. Pembahasan.
Hasil pengamatan , tanaman kacang hijau mulai tumbuh akar pada usia 1 hari dan mulai
berkecambah saat usia 2 hari . saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat diatas.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada
biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon
merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan.
I. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
J. Daftar Pustaka.
Rajab, M. A. (2016). Pengaruh pertumbuhan kacang hijau (phaseolus radiatus) dengan
perlakuan pemberian media air berbeda. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan, 4(3).
K. Kesulitan yang di Alami, Saran dan Masukan.

9
Kesulitan yang dialami dalam proses pratikum pada biji kacang hijau ini adalah :
Menurut saya tidak ada kesulitan dalam melakukan praktik pada pertumbuhan dan
perkembangan kecambah pada biji kacang hijau, karna hanya mengamati proses
pertumbuhan dan perkembangannya setiap hari.
Saran : Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat
yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, dan
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam melakukan
percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga
hasil percobaan itu baik dan valid.
L. Foto Praktikum.

10
KEGIATAN PRATIKUM 4

4 . Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan.

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Lalat Buah.


B. Tujuan Percobaan.
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah dari telur sampai dewasa.
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
C. Alat dan Bahan.
1) Plastik transparan pembungkus 1 buah.
2) Bekas toples transparan 1.
3) Potongan buah.
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1.
6) Kertas saring secukupnya.
7) Beberapa lalat buah.
D. Landasan Teori.
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih
kecil dari lalat rumah. Lalat ini biasanya banyak ditemukan di tempat sampah. Lalat buah
(Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam laboratorium karena makanannya
sangat sederhana, hanya memerlukan sedikit ruangan dan tubuhnya cukup kuat.
E. Prosedur Percobaan.
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai.
2) Menangkap lalat buah
a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda
kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
11
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya
diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah
akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c. Tusuk -tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00
dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja.
F. Hasil Pengamatan.

Hari ke Waktu Kejadian /Perubahan


Pengamatan
0 Minggu sore Lalat baru ditangkap dan dimasukan kedalam toples
yang sudah di persiapkan
1 Senin pagi Belum ada perubahan sebagian ada yang mati
2 Selasa pagi Sudah keluar telur
3 Rabu pagi Sebagian telur menjadi larva
4 Kamis pagi Telur sudah menjadi larva semua
5 Jum’at pagi Sebagian larva menjadi pupa
6 Sabtu pagi Larva menjadi pupa semua
7 Minngu pagi
8
9
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
Jawab : Pada hari ke dua.
2) Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
Jawab : Pada hari ke 7
H. Pembahasan.
Pada temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat
menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam 12 hari. Jumlahnya di alam sangat
berlimpah dan mudah didapati. Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat
menghasilkan keturunan dalam jumlah yang besar. Jumlah kromosom relatif sedikit,
yaitu 4 pasang dan memiliki "Giant Chromosme”. Kromosom ini terdapat dalam sel-sel
kelenjar ludah yang besarnya 100 kali lipat dari kromosom biasa, sehingga mudah
diamati di bawah mikroskop cahaya.

12
I. Kesimpulan.
Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah
serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan
beberapa keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan dalam waktu 1
minggu saja.
J. Daftar Pustaka.
Wahyuni, Eko Sri. "PERTUMBUHAN LALAT BUAH (Drosopilla sp.) PADA
BERBAGAI MEDIA DAN SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI
DI SMA." Jurnal Visi Ilmu Pendidikan 12.1 (2014).
K. Kesulitan yang dialami, Saran dan Masukkan.
Kesulitan yang dialami dalam proses pratikum ini adalah mencari dan menangkap lalat
buahnya.
L. Foto Praktikum.

13
KEGIATAN PRATIKUM 5

5 Simbiosis.
1. Simbiosis Parasitisme

A. Kegiatan Pengamatan Simbiosis Parasitisme.


B. Tujuan Percobaan.
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan.
1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori.
Simbiosis Parasitisme adalah hubungan dua species yang berbeda, yang satu di
untungkan dan yang satu dirugikan.
E. Prosedur Percobaan.
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi tumbuhan dan hewan, hewan dengan hewan , atau tumbuhan
dengan tumbuhan.
4) Temukan beberapa hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi pada tabel.
6) Menganalisa makhluk hidup yang diuntungkan dan mana yang dirugikan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian seperti apa pada hubungan simbiosis ?
8) Mencatat hasil temuan pada lembar kerja.
F. Hasil Pengamatan.

Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang Diuntungkan


Jenis
No Hubungan Jenis Jenis
Jenis Jenis
Parasitisme Makhluk Makhluk
Kerugian Keuntungan
Hidup Hidup

Kucing Kutu
dirugikan diuntungkan
Kutu pada
1 Kucing karena Kutu dengan
kucing
darahnya menyerap
dihisap oleh darah anjing

14
kutu

Terhisap
darahnya
Lalat pada Menghisap
2 Sapi (gatal ) dan Lalat
sapi darah sapi
penyakit
kulit

Menyerap
Cacing Sakit perut
Cacing makanan
3 kremi pada Manusia dan gatal
kremi pada
manusia anus
manusia

Benalu yang
hidup
menempel
Pohon
pada pohon
mangga
mangga
Benalu pada dirugikan
Pohon mendapat
4 pohon karena Benalu
mangga keuntungan
mangga makanannya
dengan
diserap oleh
menyerap
benalu
makanan
dari pohon
mangga

Tali putri Mendapat


Pohon Menghambat
5 pada pohon Tali putri Sari sari
tetehan pertumbuhan
teh-tehan makanan

Nyamuk Gatal-gatal Mendapat


6 pada Manusia dan alergi Nyamuk darah dari
Manusia kulit manusia

G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1) Apakah hubungan anatara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme ? jelaskan !

15
Jawab : Ya, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal
(penyakit kulit).
2) Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawab : Ya ada, contohnya rafflesia dapat menyebabkan kematian inangnya dan
nyamuk dapat mengakibatkan demam malaria serta demam berdarah yang dapat
menyebabkan kematian pada manusia.
H. Pembahasan.
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
1. Kutu pada kucing menghisap darah kucing sehingga kucing dirugikan. Selain
dirugikan, kucing juga akan merasa gatal.
2. Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
3. Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang
telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.
4. Pohon benalu yang biasanya menempel pada pohon mangga menyerap sari makanan
dari pohon mangga, sehingga pertumbuhan pohon mangga itu akan terhambat.
5. Putri malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap
bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan menjadi
terhambat.
6. Nyamuk pada manusia menghisap darah manusia sehingga manusia dirugikan dan
merasa gatal yang menyebabkan alergi kulit pada kulit manusia.
I. Kesimpulan.
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan
pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya
karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber
makanan.
J. Daftar Pustaka.
Salindri, Dyah. PARASITISME. Diss. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 2018.
K. Kesulitan yang dialami, Saran dan Masukkan.
Lingkungan sekitar tempat saya mencoba praktik ini tidak terlalu luas untuk menemukan
simbiosis parasitisme.
Saran dan masukkan : sebaiknya mempelajari dan contohnya saj lewat media sosial.
L. Foto-foto.

16
2. Simbiosis Komensalisme.

A. Pengamatan Simbiosis Komensalisme.


B. Tujuan Percobaan.
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme dilingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan.
1) Alat-alat tulis.
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori.
Simbiosis Komensalisme adalah dimana kedua makhluk hidup tidak ada yang
diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan, karena keduanya saling membutuhkan.
E. Prosedur Percobaan.
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan).
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi.
5. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan.
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut ?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.
F. Hasil Pengamatan.

Pihak Yang Diuntungkan Jenis


Makhluk
Jenis
Jenis Hidup
No Hubungan Jenis
Makhluk Yang
Simbiosis Keuntungan
Hidup Tidak
Untung

17
dan tidak
Rugi
Tumbuhan
Tumbuhan Mendapat tempat
1 paku dan Pohon jati
paku hidup
pohon jati
Anggrek dan Mendapat tempat Pohon
2 Anggrek
pohon mangga hidup mangga
Terhindar dari
Ikan remora Ikan bahaya musuh dan
3 Ikan hiu
dan ikan hiu remora mendapat sisa-sisa
makanan

G. Pertanyaan-Pertanyaan.
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada
inangnya ? jelaskan dan berikan contohnya !.
Jawab : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Contohnya: anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas
buah.
H. Pembahasan.
1. Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
2. Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
3. Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan
hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu
tanpa mengganggu ikan hiu.
I. Kesimpulan.
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
J. Daftar Pustaka.
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
K. Kesulitan yang di alami. Saran dan msukan.
Lingkungan sekitar tempat saya mencoba praktik ini tidak terlalu luas untuk menemukan
simbiosis komensalisme.
Saran dan masukkan : sebaiknya mempelajari dan contohnya saj lewat media sosial
L. Foto-Foto.

18
3. Simbiosis Mutuaslisme.

A. Pengamatan Simbiosis Mutualisme.


B. Tujuan Percobaan.
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
C. Alat dan Bahan.
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan.
3) Lingkungan sekitar
D. Landasan Teori.
Mutualisme adalah hubungan antara individu yang berbeda spesies di mana kedua
individu mendapatkan keuntungan. Umumnya, hanya interaksi seumur hidup yang
melibatkan dekat fisik dan biokimia menghubungi benar dapat dianggap simbiosis.
E. Prosedur Percobaan.
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan).
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan.
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?.
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel.
F. Hasil Pengamatan.

Pihak I Yang Pihak II Yang


Jenis Diuntungkan Diuntungkan
No Hubungan Jenis Jenis
Jenis Jenis
Simbiosis Makhluk Makhluk
Keuntungan Keuntungan
Hidup Hidup
Terbantu
Kupu-kupu Menghisap proses
1 Kupu-kupu Bunga
dengan bunga madu penyerbukan
nya
Ular sawah Makan tikus Hama tikus
2 Ular sawah Petani
dengan petani sawah berkurang
Bakteri
Mendapat Akar Mendapat
Rhizobium –
3 Rhizobium habitat pada tanaman nitrogen dari
akar tanaman
akar tanaman polong bakteri
polong

19
Burung jalak Burung Kenyang Bebas dari
4 Kerbau
dan kerbau jalak makan kutu kutu

G. Pertanyaan-Pertanyaan.
Didalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita ! jelaskan keuntungan bagi organisme
tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan
vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotic.
H. Pembahasan.
1. Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya
sama-sama diuntungkan.
2. Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-
tikus tersebut yang merusak dan makan padi.
3. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman
polongan, sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang
didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat
mengambil nitrogen dari udara bebas.
4. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.
I. Kesimpulan.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling
menguntungkan. Umumnya, hanya interaksi seumur hidup yang melibatkan dekat fisik
dan biokimia menghubungi benar dapat dianggap simbiosis. Hubungan mutualistik dapat
berupa wajib untuk kedua jenis, wajib untuk satu tetapi fakultatif bagi yang lain, atau
fakultatif untuk keduanya.
J. Daftar Pustaka.
Rohmadi, Muhammad. "Simbiosis Mutualisme Perpustakaan Dengan Media Cetak
Sebagai Upaya Membudayakan Membaca Dan Menulis Bagi Masyarakat." Jurnal
Pustaka Ilmiah 1.1 (2015): 1-9.
K. Kesulitan yang di alami, saran dan masuka.
Lingkungan sekitar tempat saya mencoba praktik ini tidak terlalu luas untuk menemukan
simbiosis mutualisme.
Saran dan masukkan : sebaiknya mempelajari dan contohnya saj lewat media sosial
L. Foto-Foto.

20
21
KEGIATAN PRATIKUM 6

MODUL 2

1. Ekosistem Darat.

A. Penelitian Terhadap Ekosistem Darat.


B. Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem alami dan buatan.
C. Alat dan Bahan.
1) Seperangkat alat tulis.
2) Hp.
3) Lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori.
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan komponen
abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi
2 yaitu ekosistem alami dan buatan.
E. Prosedur Percobaan.
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau lingkungan tempat anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Setelah di temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angina, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer/hp, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angina atau tanah anda dapat memperkiranya saja.
4) Catat semua pada lembar kerja anda.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, perhatikan komponen biotiknya. Catatlah semua
makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi
dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah.
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat didalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang.
9) Semua data dicatat dalam lembar kerja yang sudah disediakan.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat
tinggal atau lingkungan sekitar.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas.

22
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
F. Hasil Pengamatan.

Komponen abiotik ekosistem darat alami


No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan
1 Batu Utuh
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir/Sepoy-sepoy
4 Tanah Kering
5 Air Cukup

Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis Jenis Hewan Pengurai


Tumbuhan
1 Rumput Burung Rayap
2 Pohon Kelapa Semut Cacing
3 Pohon Nangka Semut Cacing
4 Pohon Alpukat Semut Cacing
5 Pohon Pisang Ulat

Komponen abiotic ekosistem darat buatan.

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Terwadah di ember
4 Cahaya Sangat cukup
5 Batu Utuh

Komponen biotik ekosistem darat buatan.

No Jenis Jenis Hewan Pengurai


Tumbuhan
1 Padi Ayam Bakteri
2 Rumput Burung Jamur
3 Pohon Mangga Ulat Daun berbolong
4 Pohon Pisang Ulat Daun berbolong
5 Sawah Ular Terkena hama

G. Pertanyaan-Pertanyaan.

23
1) Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? Mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawab : Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
H. Pembahasan.
ubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia. Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.
I. Kesimpulan.
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih
lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
J. Daftar Pustaka.
Utomo, S. W., Sutriyono, I., & Rizal, R. (2012). Pengertian, ruang lingkup ekologi dan
ekosistem. Jakarta: Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang di Alami, Saran dan Masukkan.
Kesulitan yang dialami dalam melakukan kegiatan praktikum ini adalah dalam melakukan
kegiatan praktikum ini cukup tidak terlalu sulit untuk menemukan beberapa ekosistem darat
buatan maupun alami, hanya saja kendalanya saja untuk menguraikan jenisnya.
L. Foto-Foto.

24
25
KEGIATAN PRATIKUM 7

2. Pencemaran Lingkungan.

A. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau ( Kecambah ).


B. Tujuan.
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ( kecambah ).
C. Alat dan Bahan.
1) Neraca analitik/sendok teh 1 buah.
2) Gelas kimia 600 ml 10 buah.
3) Kertas saring/tissue secukupnya.
4) Kertas timah secukupnya.
5) Mistar dengan skala mm 1 buah.
6) Kertas untuk label secukupnya.
7) Gelas kimia 1000 ml 1 buah.
8) Air Sumur secukupnya.
9) Deterjen serbuk 1 gram.
D. Landasan Teori.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara,
maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari
tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya
membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
E. Prosedur Percobaan.
1) Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
2) Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3) Sediakan 7 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.
4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
5) Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan
III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10
butir dalam larutan control.
6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.

26
7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8) Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.

F. Hasil Pengamatan.

Konsentrasi Larutan Deterjen


No Hari ke-1 ( 24 jam )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 0 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6

Konsentrasi Larutan Deterjen


No Hari ke-2 ( 24 jam )
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 2 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-rata 2 2 3 3 4 5 7

27
G. Pertanyaan-Pertanyaan.
1) Apa fungsi larutan 0 ( Kontrol )
Jawab : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa
larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen.
2) Apa kesimpulan anda bila pada laruta 0 ( control ) ada kacang hijau yang mati ?
Jawab : Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah ?
Jawab : Karena, pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutupdengan kertas
timah untuk mengurangi intesitas cahaya. Karena intesitas cahayasangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau.
H. Pembahasan.
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Ada 4
tahap pencemaran, Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu,
Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem, Pencemaran
yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal, Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari
kadar yang tinggi.
I. Kesimpulan.
ari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

28
J. Daftar Pustaka.
DI, I. K. B. D. A., & RAIS, A. W. A. C. Eva Yesi U.
K. Kesulitan yang dialami, Saran dan Masukkan.
Kesulitan yang dialami dala melakukan percoban ini adalah tidak ditemukannya kacang
merah sehingga diganti dengan kacang hijau, begitu juga dengankertas saring sehingga
diganti dengan kertas tisyu.
Saran dan masukkan : Sebaiknya menggunakan air langsung dari kran air.
L. Foto-Foto
Foto hari ke-1

Foto hari ke-2

29

Anda mungkin juga menyukai