Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

TRISNA UTAMI
856333938

UPBJJ PANGKALPINANG
FAKULTAS PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
i
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Trisna Utami


NIM/ ID Lainnya : 85633938
Program Studi : S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Sekolah : -

DATA TUTOR (PGSD)/ INSTRUKTUR (PGSM)

Nama : Odi Zubriadi Drs, M.Pd


NIP/ ID Lainnya : 196708031995121001
Nomor HP :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Trisna Utami


NIM 856333938
Program Studi : S1- Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang
berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/ sanksi yang diberikan kepada
saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas
karya saya ini.

Koba,
Yang membuat pernyataan,
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN

1. JUDUL PERCOBAAN
Ciri-Ciri Makhluk Hidup ( Gerak Pada Tumbuhan )

2. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal

3. ALAT DAN BAHAN


Alat-alat tulis,
Tabel pengamatan,
Alam sekitar

4. LANDASAN TEORI
Menurut Helena Curtis (1975)
Pengertian Makhluk Hidup, Makhluk hidup ialah sesuatu yang :
1. Memanfaatkan energi dari lingkungannya serta merubahnya dari satu bentuk energi ke bentuk energi
yang lain
2. Beradaptasi dengan lingkungannya
3. Bersifat homeostatis
4. Kompleks & terorganisir dengan baik
5. Merespon jika terdapat rangsangan
6. Bereproduksi
7. Tumbuh serta berkembang

5. PROSEDUR PERCOBAAN
Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan, atau lingkungan
lainnya, sesuai tempat tinggal.
Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan).
Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
Mengamati ciri-ciri setiap makhluk hidup.
Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri-ciri yang diamati, pada table.
HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Ciri-Ciri Makhluk Hidup

No. Nama Makhluk Hidup Ciri-Ciri Makhluk Hidup


1 Ayam √ √ √ √ √
2 Anjing √ √ √ √ √
3 Burung √ √ √ √ √
4 Kucing √ √ √ √ √
5 Sapi √ √ √ √ √
6 Pohon Pisang √ √ √ √ √
7 Pohon Kedondong √ √ √ √ √
8 Pohon Mangga √ √ √ √ √
9 Pohon Belimbing √ √ √ √ √
10 Tanaman Cabai √ √ √ √ √

Keterangan:
bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan;
bernapas;
perlu makan (nutrisi);
tumbuh;
berkembang.

PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang? Jelaskan!
Jawab : Iya, tumbuhan tersebut bergerak secara pasif, tetapi tidak bergerak aktif layaknya manusia dan
hewan. Iya, tumbuhan akan bereaksi terhadap suatu rangsangan yang diberikan kepadanya sebagai reaksi
perlindungan diri dari bahaya.
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Jawab : Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan
Tumbuhan :
a. Tidak memiliki alat pernafasan khusu
b. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
c. Reaksi terhadap rangsang lambat, terbatas dan lebih pasif
d. Umumnya menetap atau bergerak sebagian
e. Dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat di sekitarnya
f.  Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair
g. Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh

i.  Bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak tentu
j.  Pembuahan terjadi di dalam alat perkembang biakan
k. Umumnya jumlah anak banyak tidak dipelihara dan dilindungi

Hewan :
a. Umumnya memiliki alat pernapasan khusus
b. Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif
c. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan dan aktif
d. Dapat berpindah tempat
e. Makan mahluk hidup lain
f.  Makanan diambil dalam bentuk padat dan cair
g. Tumbuh kembnag terjadi pada masa tertentu, serempak pada seluruh bagian tubuh
h. Bentu tubuh tertentu, jumlah bagian tubuh tertentu
i.  Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh atau di luar tubuh
j.  Umumnya jumlah anak terbatas, dipelihara dan dilindungi

PEMBAHASAN
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernapas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang
Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan yang mudah
diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari
Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu gerak reaksi
terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya mengikuti / mengarah ke matahari
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat maupun gerak
berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan
bersel tunggal)
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata
dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan
melalui organ pernafasan khusus

KESIMPULAN
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas,
memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk
hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan
bernafas.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2010. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen
Pendidikan Nasional

KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam melakukan kegiatan praktikum pengamatan ciri-ciri makhluk hidup yaitu menggunakan metode
observasi secara langsung terhadap alam terbuka. Kendala yang dialami bisa berupa suhu atau cuaca yang
tidak menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau tidak.
Pengamatan terhadap makhluk hidup yang bisa berjalan seperti hewa peliharaan juga cukup sulit
dikarenakan jarang ditemukannya hewan-hewan yang dipelihara oleh warga sekitar contohnya hewan
peliharaan ayam yang sudah jarang ditemukan

SARAN DAN MASUKAN


Sebelum melaksanakan praktikum ekosistem biotuik dan abiotic baik secara alami maupun buatan harus
dilakukan observasi serta alat yang mendukung untuk melakukan pengamatan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MANDIRI

1. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Komensalisme

2. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi symbiosis komensalisme di lingkungan sekitar

3. ALAT DAN BAHAN


Alat-alat tulis
Lembar pengamatan
Lingkungan sekitar

4. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan
makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara satu spesies
makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup Bersama dalam satu habitat tertentu
yang disebut symbiosis. Ada 3 jenis simbiosi yang ada di alam, yaitu symbiosis parasitisme,
komensalisme, dan mutualisme. Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan antara dua spesies
(organisme) dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan.

PROSEDUR PERCOBAAN
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Pergi ke lingkungan sekitar tempat tinggal saya.
Mencoba mengidentifikasi beberapa symbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi.
Menuliskan hasil identifikasi saya pada lembar kerja (table 1.8).
Mencoba menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan mana yang tidak diuntungkan ataupun
dirugikan.
Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
Menuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.8.
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme

Pihak yang diuntungakn Jenis makhluk


No. Jenis hubungan simbiosis Jenis makhluk Jenis keuntungan hidup yang tidak
hidup untung
dan tidak rugi
1. Anggrek dan Pohon Anggrek Mendapat Pohon Terompet
Bunga Terompet tempat hidup
2. Buah Naga dan Pohon Buah Naga Mendapat Pohon Mangga
Mangga tempat hidup
3. Tumbuhan Paku dan Tumbuhan Paku Mendapat Pohon Mahoni
Pohon Mahoni tempat hidup
Sarang Burung dan Mendapat
4. Pohon Mangga Burung tempat untuk Pohon Mangga
sarangnya

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada inangnya?
Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab: Ya, dalam kadar tertentu komensalisme dapat menyebabkan kerugian pada inangnya, yaitu
apabila dalam hubungan komensalisme terjadi kelebihan kadar maka dapat merugikan pihak lain (yang
ditempeli), tetapi hal tersebut bisa terjadi jika dalam 1 pohon (tempat menempel) ditanami lebih dari satu
tumbuhan (yang menempel), hal tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan/ berkurangnya
produktivitas pada pohon tempat menempel.

PEMBAHASAN
Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon bunga terompet tidak menyerap makanan dari
inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
Buah naga yang hidup dengan cara menempel pada pohon manga tidak menyerap makanan dari inangnya
karena buah naga dapat membuat makanan sendiri.
Tumbuhan paku yang hidup dengan cara menempel pada pohon mahoni tidak menyerap makanan dari
inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
Sarang burung yang terdapat pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari inangnya karena burung
hanya menjadikannya tempat untuk sarang bukan menyerap makanan.
KESIMPULAN
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak lainnya
tidak diuntungkan dan tidak dirugikan, disebut simbiosis komensalisme.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2010. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen
Pendidikan Nasional

KESULITAN YANG DI ALAMI


Sejauh ini dalam praktikum yang saya lakukan, saya belum menemukan kesulitan.

SARAN DAN MASUKAN


Walaupun dalam praktikum tidak menemukan kesulitan, tetapi sebaiknya harus tetap belajar dan
memperdalam ilmu.

FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

Anggrek yang hidup dengan cara menempel


pada pohon bunga terompet tidak menyerap
makanan dari inangnya karena anggrek
dapat membuat makanan sendiri.

Buah naga yang hidup dengan cara


menempel pada pohon mangga tidak
menyerap makanan dari inangnya karena
buah naga dapat membuat makanan sendiri.
Tumbuhan paku yang hidup dengan cara
menempel pada pohon mahoni tidak
menyerap makanan dari inangnya karena
tumbuhan paku dapat membuat makanan
sendiri

Sarang burung yang terdapat pada pohon


mangga tidak menyerap makanan dari
inangnya karena burung hanya
menjadikannya tempat untuk sarng bukan
meyerap makanan.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

1.    Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A.    Tujuan
       Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B.     Dasar Teori
                  Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan
bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil
interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
     Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas
rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai
cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada
tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung
akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh
karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
C.      Alat dan Bahan
1.    Biji Kacang merah 6 buah
2.    Botol selai 2 buah
3.    Kertas saring secukupnya
4.    Kertas label secukupnya
5.    Gunting 1 buah
D.    Cara Kerja
1.    Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2.     Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila  perlu potonglah
kelebihannya.
3.    Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada dinding
botol bagian dalam.
4.    Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring
tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5.    Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu. Jika
air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan  air secukupnya sehingga kertas saring
tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6.    Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat kapan
biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E.     Data Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Har Pertumbuhan Kecambah Panjang
Keterangan
i Ke Kacang Merah Akar Batang
1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat
2 Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat
3 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat
4 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

F.   Pembahasan
     Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat perubahan.  Pada
umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya
mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan
berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang  dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem
apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil
tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang
kecambah.

G.  Kesimpulan
     Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta
diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya
dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi,
jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut
dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari
luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN

1. JUDUL PERCOBAAN
Ekosistem Darat

2. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

3. ALAT DAN BAHAN


Seperangkat alat tulis
Loup
Handphone
Lingkungan Sekitar

4. LANDASAN TEORI
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam). Organisme
hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik
antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang
hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan komponen abiotic meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga
dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan.

PROSEDUR PERCOBAAN
Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal yang akan diamati komponen-komponennya.
Kemudian mengamati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/ warna tanah.
Untuk mengetahui suhu udara saya menggunakan handphone, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja.
Mencatat semua data pada Tabel 2.1
Setelah mengamati komponen abiotik memperhatikan komponen abiotiknya. Mencatat semua makhluk
hidup yang ada di ekosistem.
Mulai mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
Mencatat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang hanya
singgah (hewan terbang).
Mengamati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/ batang.
Mencatat semua data pada Tabel 2.2.
Sebagai pembanding saya menentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal.
Melakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas. Kemudian semua data
saya catat pada tabel 2.3 dan table 2.4
Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut

HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen Abiotik Kondisi/ Keadaan


1 Tanah Lembab
2 Udara 280C
3 Cahaya Cerah, tidak panas
4 Angin Semilir
5 Air Jernih

Tabel 2.2.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Rumput Ular Jamur
2 Bambu Katak Bakteri
3 Pohon aren Nyamuk Cacing
4 Pohon sengon Ulat
5 Pohon-pohon liar Belalang
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen Abiotik Kondisi/ Keadaan


1 Tanah Kering
2 Udara 280C
3 Cahaya Cerah
4 Angin Semilir
5 Air Jernih

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon mangga Burung Jamur
2 Pohon jambu Ulat Bakteri
3 Markisa Semut Cacing
4 Bunga-bunga Ayam
5 Pohon cabe dan tomat Bunglon

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih banyak?
Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawab: Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem yang
mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah ekosistem darat alami. Ditinjau dari
data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah ekosiste darat alami. Hal ini dapat dicontohkan
pada ekosistem hutan. Hutan mempunyai komponen biotik yang banyak dan hewannya mempunyai
berbagai jenis dan bermacam spesies. Karena ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak kendalikan oleh mahasiswa.

PEMBAHASAN
Ekosistem adalah dimana pada suatu Kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik (hidup) dan abiotic
(tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-unsur tersebut membentuk sistem ekologi. Jadi
eksosiste merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya
bisa secara alami dan buatan.
KESIMPULAN
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaran ekosistem darat alami
dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami
dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-
komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2010. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen
Pendidikan Nasional

KESULITAN YANG DI ALAMI


Sejauh ini dalam praktikum yang saya lakukan, saya belum menemukan kesulitan.

SARAN DAN MASUKAN


Walaupun dalam praktikum tidak menemukan kesulitan, tetapi sebaiknya harus tetap belajar dan
memperdalam

FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

pohon aren termasuk komponen


abitik ekosistem darat alami
pohon sengon termasuk komponen
biotik ekosistem darat alami.

Bambu termasuk komponen biotik


ekosistem darat alami

Markisa, bunga-bunga dan cabe


termasuk komponen biotik dari
ekosistem buatan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIMBINGAN

1. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

2. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

3. ALAT DAN BAHAN


Sendok teh 1 buah
Botol bekas air mineral 600 ml 7 buah
Kertas tissue secukupnya
Kertas timah secukupnya
Mistar dengan skala mm 1 buah
Kertas untuk label secukupnya
Botol bekas air mineral 1.500 ml 1 buah
Air ledeng secukupnya
Deterjen bubuk 1 gram

4. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada tumbuhan
berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi
tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah. Perkecambahan diawali dengan
penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang
teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air,
efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik kehadiran air didalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal.
Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
Faktor Internal
Gen
Hormon
Faktor Eksternal
Air
Cahaya
Suhu
Nutrisi
Ph
Ketinggian tempat
O2
CO2
Kelembapan
Angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat
dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan
antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadaran air. Deterjen
merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

PROSEDUR PERCOBAAN
Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta kontrol air ledeng/ PDAM.
Lalu menyimpan cairan dengan gelas kimia diberi label sebagai berikut.
Label I = 100%
Label II = 50%
Label II = 25%
Label IV = 12,5%
Label V = 6,25%
Label VI = 3,10%
Label kontrol = air ledeng/ PDAM saja
Cara menyediakan larutan
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini saya melihat cara menyediakan larutan
pada percobaan 1: pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa).
Menyediakan 6 gelas bekas air mineral lain, memberi label kontrol I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
saya beri lingkaran kertas saring/ kertas tissue.
Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas bekas air mineral. Membuang kacang yang
mengapung.
Mengambil 10 butir lalu merendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III,
10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI, dan 10 butir dalam larutan
kontrol. Membiarkan rendaman selama lima menit,
Mengatur kacang hijau dalam gelas bekas air mineral dengan label yang sesuai.
Mengisi gelas bekas air mineral yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
Menutup ketujuh gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Mengukur Panjang akar dengan mistar. Kacang hijau
yang tidak tumbuh akar saya anggap memiliki panjang akar = 0 mm dan jika pada pengamatan dua hari
(48 jam) tidak tumbuh akarnya (0) mm, saya anggap kacang hijau mati. Mencatat hasil pengamatan pada
lembar kerja Tabel 2.10.
Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam dengan
menggunakan warna yang berbeda.

HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan

Konsentrasi Larutan Deterjen


No. Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 - - 2 - 5 5 7
2 - - 2 - 7 3 7
3 - - 2 4 - - 8
4 - - 3 3 2 10 11
5 2 - 3 8 11 12 7
6 2 4 10 10 12 13 11
7 2 3 10 11 13 13 11
8 3 6 10 12 13 14 13
9 6 7 11 13 15 14 15
10 6 9 15 15 15 15 15
Jumlah 21 29 68 76 93 99 106
Rata-rata 2,1 2,9 6,8 7,6 9,3 9,9 10,6
Konsentrasi Larutan Deterjen
No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 - - 5 - 10 5 10
2 - - 3 2 15 5 14
3 - - - 10 - 12 17
4 - - 12 5 5 15 17
5 5 5 12 13 17 20 17
6 5 8 15 15 20 16 17
7 5 7 15 21 18 18 17
8 7 10 13 25 20 19 20
9 8 13 17 22 24 21 20
10 9 15 24 25 21 20 20
Jumlah 39 58 116 138 150 151 169
Rata-rata 3,9 5,8 11,6 13,8 15 15,1 16,9

Grafik 2.2
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 dan 48 jam

18
16
14
12
10 24 jam
8 48 jam
6
4
2
0
100%50%25%12,50%6,25%3,10%Kontrol

PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab: Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling baik untuk perkecambahan kacang
hijau.
Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati? Jawab: Jika pada larutan
kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan bahwa biji kacang hijau tersebut bukan merupakan bibit
yang unggul

Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?
Jawab: untuk mengurangi intensitas cahaya, karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil,
jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak
mendapat cahaya.

PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama larutan deterjen
dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 2,1 mm dan ada 4 biji yang tidak mengalami
perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,9 mm dan ada 5 biji yang tidak mengalami
perkecambahan, larutan 25% rata-rata panjangnya 6,8 mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami
perkecambahan, untuk larutan 12,5% rata-rata panjangnya 7,6 mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami
perkecambahan, larutan 6,25% rata-rata panjang akarnya 9,3 mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami
perkecambahan, dan larutan 3,1% panjangnya 9,9 mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami
perkecambahan. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air ledeng/ PDAM sebagai
pembanding, panjang akar mencapai 10,6 mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada akarnya dari
semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 2,1 mm menjadi 3,9 mm. Larutan
50% dari 2,9 mm menjadi 5,8 mm dan pada larutan 25%
panjangnya 6,8 mm menjadi 11,6. Larutan 12,5 % yang semula 7,6 mm menjadi 13,8 mm begitu juga
dengan larutan 6,25% panjangnya 9,3 mm menjadi 15 mm. sedangkan larutan 3,1% panjangnya 9,9 mm
menjadi 15,1 mm. Dan untuk larutan kontrol panjangnya 10,6
menjadi 16,9 mm.

KESIMPULAN
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan
baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan akan semakin buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2010. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen
Pendidikan Nasional

KESULITAN YANG DI ALAMI


Keterbatasan dalam mencari gelas kimia

SARAN DAN MASUKAN


Jika mengalami kesulitan mencari gelas kimia dapat menggantinya dengan alternative lain seperti
gelas bekal air mineral.

FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

tahap persiapan alat dan bahan

Pertumbuhan kecambah pada hari ke-1 (24


jam)

Pertumbuhan kecambah pada hari ke-2 (48


jam)

Anda mungkin juga menyukai