Anda di halaman 1dari 105

LKPI

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA


CIRI CIRI MAHLUK HIDUP

UNIVERSITAS TERBUKA

NAMA : AYU OKTAVIANI


NIM : 838259452

UPBJJ UT LAINEA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
DATA MAHASISWA

NAMA : AYU OKTAVIANI


NIM/ID : 838259452
PROGRAM STUDI :
NAMA SEKOLAH :
DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama : Sulastritaridalas.pd.m.pd
Nip / id : 198002282003122005
Instalasiasal : Sma 4 konaweselatan
No hp : 0852 2830 8800
Email : sulastritaridala@yahoo.com

LEMBAR KERJA MAHASISWA


MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Ciri-ciri Makhluk Hidup

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat- alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan .
2. Keluar kelas atau kelingkungan sekitar kampus.
3. Tentukan lebih kurang 20 makhluk hidup (10 hewan dan 10 tumbuhan (yang anda
kenal namanya)).
4. Catat namanya pada tabel pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan
cermat.
6. Membubuhkan tanda (V) sesuai yang anda amati, pada tabel hasil pengamatan.

D. HASIL PENGAMATAN
Ciri – ciri makhluk hidup
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5

1 Semut √ √ √ √ √

2 Kupu-kupu √ √ √ √ √

3 Jangkrik √ √ √ √ √

4 Cicak √ √ √ √ √

5 Kucing √ √ √ √ √

6 Anjing √ √ √ √ √

7 Laba-laba √ √ √ √ √

8 Burung Pipit √ √ √ √ √

9 Cacing √ √ √ √ √

10 Tawon / Lebah √ √ √ √ √

11 Pohon Mangga √ √ √ √ √

12 Lidah Buaya √ √ √ √ √

13 Pohon Nangka √ √ √ √ √

14 Anggrek √ √ √ √ √
15 Pohon Cemara √ √ √ √ √

16 Lidah Mertua √ √ √ √ √

17 Gelombang Cinta √ √ √ √ √

18 Pohon Rambutan √ √ √ √ √

19 Kumis Kucing √ √ √ √ √

20 Palem √ √ √ √ √

a.gambar hewan

b. gambar tumbuhan
E. PEMBAHASAN
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang. Hewan
dan tumbuhan sama-sama bergerak namun gerakannya berbeda. Tumbuhan bergerak
dan bereaksi terhadap rangsang secara pasif tidak bergerak dan terbatas pada bagian
tubuh tertentu sementara hewan bergerak secara aktif dapat berpindah tempat dan
mempunyai alat gerak. Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Jika
Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel, sedangkan oksigen masuk
ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan. Hewan dan tumbuhan memerlukan
makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan
dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi
dan besar maupun beratnya.

F. KESIMPULAN
Makhluk hidup yaitu tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri yang sama
meliputi bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan, bernapas, makan, tumbuh dan
berkembang, namun karena tumbuhan dan hewan mempunyai struktur yang berbeda
maka terdapat beberapa hal yang membedakannya antara tumbuhan dan hewan seperti
proses bergerak dan bernafas.

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Iya, tumbuhan dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, meskipun
gerakannya sangat terbatas pada bagian tubuh tertentu sebagai contoh Putri Malu
apabila di sentuh hanya daunnya yang akan menutup menanggapi rangsangan.
Kemudian tumbuhan juga bergerak tumbuh mengikuti arah datangnya cahaya.

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan?
a. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang.

b. Perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan :


No Tumbuhan Hewan

1 Reaksi lambat, terbatas dan pasif, Reaksi cepat, simultan dan aktif,
umummya menetap atau bergerak serta dapat berpindah-pindah dan
sebagian tubuh. memiliki alat gerak.

2 Tidak memiliki alat pernapasan Umummya memiliki alat


khusus, oksigen masuk melalui pernapasan khusus/ organ
stomata dan lentisel pernafasan.

3 Dapat menyusun makanan sendiri dan Makan makhluk hidup lain dan
makanan diambil dalam bentuk gas makanan diambil dalam bentuk
dan cair melalui fotosintesis padat dan cair

4 Berlangsung selama hidupnya ada di Tumbuh dan berkembang dalam


daerah tumbuh tertentu, bentuk masa tertentu.
tubuhnya menyebar dan bercabang,
jumlah bagiannya tak tentu

5 Pembuahan terjadi di dalam alat Pembuahan terjadi di dalam


perkembang biakan betina. Umumnya tubuh maupun luar tubuh,
jumlah anak banyak tidak dipelihara umummya jumlah anak terbatas
induk dan dilindungi induk. dipelihara dan dilindungi.

LEMBAR KERJA MAHASISWA


MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS PARASITISME

1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

2. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

3. Cara Kerja
1. menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2. menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan
4. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7. Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut pada tabel.

4. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 7 Oktober 2019

5. Dasar Teori
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana
spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya dirugikan.

6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
No. Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis Jenis
Jenis Hubungan Jenis
Makhluk Jenis Kerugian Makhluk
Parasi-tisme Keuntungan
Hidup Hidup
1. Kucing dengan Kucing Merasa gatal Kutu Menghisap
Kutu darah kucing
2. Pohon mangga Pohon Kehilangan sari Benalu Tumbuh subur
dengan benalu Mangga makanan
3. Tali putri dan Tanaman Kehilangan sari Tali putri Tumbuh lebat
tanaman pagar Pagar makanan
4. Sapi dengan Sapi Merasa gatal Nyamuk Menghisap
nyamuk darah

7. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang mana hanya
menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun hewan terkena parasit
(benalu) maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi berkurang karena diserap/dihisap oleh
parasit yang menghinggapinya. Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan pada
pohon mangga, atau kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing yang
dihinggapinya.

8. Kesimpulan
Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang berhubungan,
salah satunya mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain mengalami kerugian.

9. Jawaban pertanyaan
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme?
Jawab :
Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari darah
anjing, sedangkan anjing memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi dalam
darah yang dihisap kutu, selain itu juga menyebabkan tubuh anjing menjadi
gatal, sehingga menganggu.

2. Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang menyebabkan


kematian pada inangnya? Jelaskan
Jawab :
Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh tumbuhan / hewan
inangnya, mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya mati, maka parasit
tersebut akan mati, sebab kehilangan sumber makanannya.

Lampiran
Kucing dan kutu
Pohon manga dan benalu
Tali putri dan tanaman pagar

LEMBAR KERJA MAHASISWA


MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS KOMENSALISME

1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

2. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

3. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2. Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7. Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada
tabel.

4. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 8 Oktober 2019

5. Dasar Teori
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana
spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan maupun
dirugikan

6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup
Jenis Hubungan Jenis yang tidak untung dan
No.
simbiosis Makhluk Jenis Keuntungan tidak rugi
Hidup
1. Tumbuhan paku Tumbuhan Dapat menumpang Pohon jati
dan pohon jati Paku pada pohon jati
2. Angrek dan pohon Angrek Dapat menumpang Pohon mangga
mangga pada pohon mangga
3. Tumbuhan sirih Tumbuhan Dapat menumpang Pohon kelor
dengan pohon Sirih pada pohon kelor
kelor

7. Pembahasan
Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis dimana ketiga
hubungan tersebut intinya sama yaitu salah satu makhluk hidup (tumbuhan paku,
angrek, tumbuhan sirih) mendapatkan keuntungan dengan menempel atau
menumpang pada tumbuhan/pohon yang menjadi inangnya, namun mereka tidak
menyerap nutrisi pohon inangnya. Sehingga pohon inang (Pohon jati, pohon mangga,
pohon kelor) yang mereka tumpangi tidak mengalami kerugian maupun tidak
mendapat keuntungan.

8. Kesimpulan
Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama yaitu salah
satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain tidak mendapat
keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.

9. Jawaban pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab :
Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup yang satu
pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau pada akhirnya
merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya. Contohnya apabila tanaman
sirih terlalu berlebihan/rimbun hidup pada pohon kelor, maka akan menghambat
pertumbuhan kelor seperti pada kelebatan daunnya.

Lampiran
Tanaman paku dan pohon jati
Anggrek dan pohon mangga
Sirih dan kelor

LEMBAR KERJA MAHASISWA


MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
JUDUL PERCOBAAN : SIMBIOSIS MUTUALISME

1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

2. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

3. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2. Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis kngan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7. Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada
tabel.

4. Tempat dan Tanggal Pengamatan


a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 9 Oktober 2019

5. Dasar Teori
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana
spesies keduanya saling mendapatkan keuntungan satu sama lain.

6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
No. Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis Hubungan Jenis Jenis
Jenis Keun- Jenis Keun-
simbiosis Makhluk Makhluk
tungan tungan
mutualisme Hidup Hidup
1. Kupu-kupu Kupu-kupu Meng-hisap Bunga Membantu
dengan bunga nektar bunga proses penyer-
bukan
2. Manusia dengan Manusia Meng-hirup Tumbuhan Mengikat
tumbuhan oksigen karbo-dioksida
3. Bunga di pohon Bunga pada Mem-bantu Lebah Menghisap
mangga dengan pohon penyer- nektar bunga
lebah mangga bukan
4. Manusia dengan Manusia Mem-bantu Bakteri usus Mempe-roleh
bakteri usus halus proses halus makanan
pencer-naan

7. Pembahasan
Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kupu-kupu dengan bunga
serta lebah dan bunga pada pohon mangga memiliki keterkaitan yang sama. Dimana
kupu-kupu dan lebah mendapatkan keuntungan dengan menghisap nektar bunga,
sedangkan bunga mendaopat keuntungan untuk melakukan penyerbukan.

Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga merupakan hubungan yang


saling menguntungkan karena tumbuhan dapat melakukan proses fotosistesis dengan
mengikat karbodioksida hasil dari proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis
pada tumbuhan tersebut maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk
bernafas. Demikian pula pada hubungan manusia dengan bakteri usus halus. Dalam
proses pencernaan manusia, bakteri ini berfungsi untuk mencerna makanan dan
menguraikan vitamin menjadi B12 yang dibutuhkan manusia, sedangkan bakteri
tersebut mendapatkan tempat hidup dan makanan secara terus menerus.

8. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam simbiosis mutualisme,
hubungan antara kedua makhluk hidup tersebut mengalami keuntungan satu sama
lain.

9. Jawaban pertanyaan
Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan beberapa
contohsimbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab :
Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:
• Bakteri eschericia coli yang hidup diusus besar manusia berfungsi membantu
pembusukan siswa pencernaan dan menguraikan vitamin menjadi B12 dan
vitamin K yang penting dalam pembekuan darah.
• Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9, Universitas
Terbuka.

KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK
HIDUP

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel
yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel
terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya
organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah
sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-
angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari
bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada
tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih.
Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis
dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel –
sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
C. Alat dan Bahan
1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah
D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

E. Data Hasil Pengamatan


Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Pertumbuhan Kecambah Panjang
Keterangan
Ke Kacang Merah Akar Batang
Bakal akar
1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm
terlihat
1-1,5 8-10
2 Tumbuh akar Jelas terlihat
mm mm
2-3 Biji kacang
3 Terlihat batang 20 mm
mm terangkat
5-10 Terangkat ke
4 Terlihat batang 40 mm
mm atas

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan
tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya
aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian
membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil
dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan
dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

KEGIATAN PRAKTIKUM :
EKOSISTEM DARAT
A. Tujuan:
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
B. Alat dan Bahan :
1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
C. Dasar Teori
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang termasuk
contoh ekosistem bagian darat misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis, dan
savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen
biotik dan abiotik inilah yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.
D. Cara kerja :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun
yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
E. Data Hasil Percobaan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering Sedikit Lembab


2 Udara 32 C
o

3 Cahaya Tidak Panas


4 Air Tidak Jernih
5 Angin Semilir, Perlahan

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Jambu Burung Cacing Tanah


2 Pohon Mangga Belalang Cacing Tanah
3 Rumput Semut Jamur
4 Pisang Ulat
5 Pohon Rambutan Belalang Bakteri

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering
2 Udara 34 C
o

3 Cahaya Terang
4 Air Keruh
5 Angin Semilir

Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Pohon Mangga Tikus
2 Pohon Palem Ulat
3 Padi Ayam Kampung
4 Pohon Pisang Tikus
5

F. PEMBAHASAN
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia.
G. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika
pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari
makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur
oleh manusia.
H. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan :
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawaban :
Ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah
kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah
eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai
omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.
I. Sumber
Nurdin, I. dkk. (1991). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Salim, E. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Muatan Sumber Wijaya.
Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM


IPA DI SD PDGK4107 MODUL 3
MAKANAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan

a. Hasil Pengamatan

No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √

b. Pembahasan
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung
karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan
sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan
lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita
membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu, kelapa . Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk
asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat penting untuk
sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk
melengkapi karbohidrat kalori, mineral.

c. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang dijadikan
sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang mengandung protein
adalah susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan
yang mengandung vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
d. Jawaban pertanyaan
1. Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan karbohidrat
2. Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3. Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran


a. Hasil pengamatan
Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No kacang
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam •

2 Kangkung •

3 Sawi •

4 Daun •
singkong
5 Daun pepaya •

6 Tomat •

7 Terong •

8 Cabe •

9 Melinjo •

10 Nangka •

11 Waluh •

12 wortel •

13 Kentang •

14 Kacang •
panjang
15 Kacang •
merah
16 Buncis •

17 Kapri •

18 Mentimun •

19 Rebung •

20 Tauge •
b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. 3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. 4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. 5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah
tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah
3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima
sempurna
a. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :

No Jenis Kelompok Jenis


masakan makan bahan Zat Makanan
makan
Karbohidrat Protein lemak vitamin
1 Nasi putih Makanan Beras •
pokok
2 Oseng Lauk pauk Tempe
tempe kacang

+kacang penjang
panjang •

3 Sayur sayuran Terong


lodeh Temple • •
Tahu
Santan
4 Pepes ikan Lauk pauk Ikan •
tongkol tongkol
5. pisang Buah •
buahan

b. Pembahasan
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi ang seimbang ada unsur
karbohidra, protein, lemak, dan Vitamin
c. Kesimpulan
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan makan harus
serat, kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.
d. Jawban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya
yaiut:
1. Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
2. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
3. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
A. Judul: Uji karbohidrat

B. Tujuan: Untuk mengidentifikasi makanan yang mengandug karbohidrat

C. Landasan Teori:
Karbohidrat merupakan senyawa yag terdiri atas unsur karbon, hydrogen dan oksigen. Tepung
atau amilum merupakan salah satu bentuk dari karbohidrat yang merupakn bagian utama dari
bahan makanan: gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi dan lain-lain.keberadaan amlum
didalam bahan makanan diuji dengan pemberian lrutan yodium (betadine). Larutan yodium
(betadine) menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi, bahan makanan
yang mengandung amilum jika ditetesi larutan yodium/betadine akan berubah warnanya
menjadi biru keunguan atau biru kehitaman.

D. Alat dan Bahan


1. Piring plastik 1
2. Pisang 1 iris
3. Apel 1 iris
4. Nasi 1 sdt
5. Telur rebus (putihnya) 1 iris
6. Tahu 1 iris
7. Margarin 1 ujung sdm
8. Biskuit 1
9. Gula pasir 1 sdt
10. Tepung terigu 1 sdt
11. Kentang 1 iris
12. Betadine 1 botol kecil
13. Kertas label 1 strip

E. Langkah kerja
1. Menyusun semua bahan makanan didalam piring, yang sebelumnya sudah
memberikan nama bahan makanan dengan kertas label
2. Meneteskan 2-3 tetes betadine ke masing-masing bahan makanan
3. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian bahan makanan yang
ditetesi betadine
4. Mencatat semua hasil pengamatan pada lembar kerja.

a. Hasil pengamatan

Warna
No. Bahan Makanan Sebelum Sesudah diberi Keterangan
diberi Yodium
Yodium
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
Telur Rebus (bagian Putih
4. Putih X
putih) kekuningan
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam √
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam √

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan
untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum)
atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
• Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat
(amilum).
• Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
• Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat (amilum).
• Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan
bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat
(amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
• Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
• Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
• Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat
(amilum).
• Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
• Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
• Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan
kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat
seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.
d. Jawaban pertanyaan
1. tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau
hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap
seperti warna semula.
2. Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
1. Judul percobaan : Uji Lemak
Tujuan: Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

C. Landasan teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpaai pada berbagai jenis bahan
makanan seperti bahan makanan yang bersal dari hewan dan tumbuhan. Bahan makanan yang
mengandung lemak yang berasal dari hewan adalah daging, jerohan, susu, mentega, dan lain-
lain. Sedangkan bahan makanan mengandung lemak yang bersal dari tumbuhan adalah minyak
goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan yang mengandung
lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan
bekas noda minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah
beberapa saat karena air menguap, sehingga kertas akan kering kembali. Namun, bekas noda
minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

D. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Piring plastik 1
b. Pipet 2
c. Kertas kayu/sampul buku (10×10)cm 12 lembar
d. Lampu senter 1
e. Lilin 1
f. Sendok 1
g. Korek api 1
2. Bahan
h. Kemiri 2-3 biji
i. Margarine 1 ujung sdt
j. Wortel 1 iris kecil
k. Seledri 1 helai
l. Biji jagung kering 3-5 biji
m. Kacang tanah 3-5 biji
n. Pepaya 1 iris kecil
o. Santan kelapa 1-2 tetes
p. Minyak goreng 1-2 tetes
q. Susu 1-2 tetes
r. Air 1-2 tetes

E. Langkah kerja
1. Mengambil air dengan pipet dan meneteskan diatas kertas coklat yang pertama
2. Mengambil minyak dengan pipet dan meneteskannya diatas kertas coklat yang
kedua
3. Membiarkan kedua kertas selama ±10menit kemudian memeriksa kedua kertas
dengan menghadap cahaya. Setelah itu mengamati dan mencatat keadaan
kedua krtas dan menjadikan sebagai bahan pembanding untuk sampel yang
diuji mengandung minyak/lemak atau tidak.
4. Mengambil sepuluh kertas yang sama dan memberi nama jenis bahan makanan
yang akan di uji.
5. Menghaluskan kemiri dan mengusap-usapkan diatas kertas sesuai dengan
namanya kira-kira sampai 10 kali dan membersihkan sisa kemiri. Membiarkan
sekitar 5-10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kemudian mengerjakan hal yang sam untuk
kesembilan bahan makanan yang lain. Dimulai dengan mencairkan margarine
diatas sendok dengan menggunakan panas dari nyala api lilin dan meneteskan
margarine di atas kertas coklat.
7. Mengusapkan seledri di atas kertas coklat berulang kali. Mengusap-usapkan
biji jagung kering diatas kertas coklat berulang-ulang. Melakukan kegiatan
yang sama pada singkong kering dan kacang tanah kering.memotong pepaya
dan mengusapkan diatas kertas coklat sebanyak sepuluh kali. Meneteskan air
santan pada kertas coklat dan meneteskan susu pada kertas coklat.
8. Membiarkan ke 10 kertas coklat selama ±10menit.
9. Setelah 10menit, kemudian mengamati satu-persatu dengan menggunakan
senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan.
10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.

a. Hasil Pengamatan
Meninggalkan bekas noda
No. Bahan yang minyak Keterangan
diuji Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
Tidak mengandung
3. Wortel √
lemak
Tidak mengandung
4. Seledri √
lemak
Biji jagung Tidak mengandung
5. √
kering lemak
Tidak mengandung
6. Singkong kering √
lemak
Kacang tanah
7. √ Mengandung lemak
kering
Tidak mengandung
8. Pepaya √
lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
Tidak mengandung
10. Susu √
lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
• Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
• Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung
lemak.
• Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat
kesehatan mata.
• Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa seledri tidak mengandung lemak.
• Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
• Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
• Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.
• Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa papaya tidak mengandung lemak.
• Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung
lemak.
• Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak
mengandung lemak.
• Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng
mengandung lemak.
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( kemiri,
margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya,
santan, susu, dan minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.
d. Jawban pertanyaan
1. bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklat biasa.
2. Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Sumber lemak
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, susu.
2. Judul Percobaan : Uji Protein
a. Hasil pengamatan
Mengandung
No. Jenis bahan Protein Keterangan
makanan Ya Tidak
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
Tidak Mengandung
3. Roti √
protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
Tidak Mengandung
6. Kangkung √
protein
7. Seledri √ Mengandung protein

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
• Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala baunya dijadikan sebagai
kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan yanglain yang dibakar.
• Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati
baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa
putih telur mengandung protein.
• Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak
mengandung protein.
• Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa tempe
mengandung protein.
• Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau
bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa seledri mengandung protein.
• Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah diamati baunya
ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging
ayam mengandung protein.
• Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya tidak sama
dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (seledri,
kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan bulu ayam yang dibakar sebagai
indikatornya maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung protein (yang sama
dengan bau bulu ayam yang dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung
protein (yang tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam, seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung
d. Jawaban pertanyaan
1. Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2. Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
1. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
2. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
3. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.

C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Judul Percobaan : Struktur sistem pencernaan
a. Hasil pengamatan
b. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran makanan dengan bantuan
gigi dan gerakan dinding lambung ) dan kimiawi ( penghancuran makanan dengan bantuan
enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan )
c. Kesimpulan
Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut, kerongkongan , lambung,
usus halus, usus besar, anus.
d. Jawaban
1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.
2. a. Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin
b. lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida
c. usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase, peptidase. Pangkreas
menghasilkan enzim lipase, amilase, tripsinogen.
3. Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase
• Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton
• Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa
• Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa
• Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
• Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan gliserol
• Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa
• Trispsin mencernakan protein dan popton menjadi dipeptida dan asam
amino

LEMBAR KERJA MAHASISWA


MODUL 3
Judul Percobaan : Struktur Sistem Pencernaan

A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

B. Alat dan Bahan


• Gambar sistem pencernaan
• Alat tulis

C. Prosedur Percobaan
• Perhatikan gambara sistem pencernaan
• Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
• Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
• Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

Gambar
Sistem Pencernaan

D. Hasil Pengamatan
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus
E. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis (penghancuran makanan dengan bantuan
gigi dan gerakan dinding lambung) dan kimiawi (penghancuran makanan dengan bantuan
enzim yang dapat mengubah makanan menjadi sari makanan) setelah itu terjadi Penyerapan
Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).

F. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna
oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ
dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memecah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti),
Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan
mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim,
asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran
(Proses Penyingkiran).

GAYA LISTRIK STATIS


A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis.
2. Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis.

B. KAJIAN TEORI
Gaya listik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Ada 2 jenis muatan litrsik, yaitu : muatan listrik positif dan muatan
listrik negatif. Kekekalan muatan listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan
listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu proses maka sejumlah listrik
bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto suatu sistem
terisolasi adalah nol.
Teori Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik
statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya
berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila
beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-
muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi
karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan
negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif
ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada
sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan
polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan
induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga
isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Penggaris
2. Potongan-potongan kecil kertas
3. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering

D. CARA KERJA
1. Gosokan penggaris plastik plastik ke rambut.
2. Kemudian dekatkan penggaris plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil.
3. Amati apa yang terjadi.
4. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
gaya listrik statis.

E. HASIL OBSERVASI

Penggaris dapat menarik potongan-potongan kertas karena semua benda-benda


tersebut bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut berada dalam keadaan diam (statis),
oleh karena itulah disebut sebagai listrik statis. Listrik statis merupakan energi yang
dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
No Keadaan penggaris Keadaan kertas
1 Netral sebeum digosok rambut Diam tak bergerak
2 Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik ke arah penggaris

F. PEMBAHASAN DAN JAWABAN PERTANYAAN


Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan
dengan penggaris plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas.
Setelah kita gosokkan atau kita penggaris rambut yang agak tebal dengan penggaris
plastik, kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi
adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah penggaris plastik tersebut. Hal
itu disebabkan karena penggaris plastik sudah mengandung /bermuatan gaya
kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat menarik
potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan tersebut
hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda plastik menjadi
tidak bermuatan listrik lagi.
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris plastik
yang digosokkan dengan rambut kering?
Jawab: gaya listrik statis.

G. KESIMPULAN
Penggaris plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu
didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan
menempel pada penggaris. Hal ini terjadi karena gesekan penggaris dengan rambut
mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan
potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.

GAYA MAGNET
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

B. KAJIAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong
magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan.
Berbagai benda dapat ditarik oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu
yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti
besi, nikel, dan kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena
tidak mengandung salah satu dari logam tersebut.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif

D. CARA KERJA
1. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Masukan data dalam tabel pengamatan.
E. HASIL OBSERVASI

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik


1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

F. PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet,
maka kita lakukan percobaan seperti di atas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat
kita ketahui bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun,
benang jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik
mendekati magnet yang kita dekatkan .
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab : karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis,
sehingga jika didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet
batang tersebut.

G. KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi,
nikel dan kobalt yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak
tertarik oleh magnet dan disebut benda nonmagnetik.

GAYA GESEK
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).

B. KAJIAN TEORI
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan
dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya
adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta
gas adalah gaya Stokes.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Meja kayu
2. Neraca pegas 1 buah
3. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda (kayu, plastik mika, busa, dan kain wool)

D. CARA KERJA
1. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
2. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
3. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
4. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
5. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda. Catatlah
perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.

E. HASIL OBSERVASI

No. Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (Newton)


Alas kayu Alas mika Alas busa Alas wool
1 Sebelum bergerak 0 0 0 0
2 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4
3 Sesudah bergerak 0,4 0,2 0,5 0,3

F. PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu
belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang
melawan gaya tarik.
Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya
kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus.
Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti
gerak benda semakin terhambat.

G. KESIMPULAN
1. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
2. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
3. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek
berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.

GAYA PEGAS
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya pegas.

B. KAJIAN TEORI
Bila sebuah benda diregangakan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah.
Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas bahan dari
benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Apabila benda masih berada dalam
keadaan elastis (batas elastisitasnya belum dilampaui), beradasarkan hukum Hooke
pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda. Asas
ini berlaku juga bagi pegas heliks, selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui (Umar,
2008).
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali
pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan
bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya
pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karet Gelang
2. Penggaris
3. Beban 50 gr
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
2. Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
3. Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.

E. HASIL OBSERVASI

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan
bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada
pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas.

F. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya pegas, karena karet gelang
tersebut kembali ke bentuk semula (karet gelang merupakan benda yang elastic). Bila suatu
benda di kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut di hilangkan, maka benda akan
kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya
benda bila dikenai gaya tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang
bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastic yang
kembali kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak
mempunyai gaya pegas.
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke
bawah akan kembali ke atas?
Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.

G. KESIMPULAN
Pada kegiatan, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila
ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, ternyata semakin besar gaya yang
bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan panjangnya. Hal ini juga
dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di
mana gaya tarik pegasnya berbanding lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas
tergantung dari pada jenis pegas yang bekerja.
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke
kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet
gelang yang menimbulkan gaya pegas

GAYA BERAT
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

B. KAJIAN TEORI
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda
menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda
tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karet gelang
2. Penggaris
3. Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
4. Statif

D. CARA KERJA
1. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
2. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
3. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
4. Ukur panjang karet gelang.
5. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar (5
macam beban).
6. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

E. HASIL OBSERVASI
Panjang karet gelang mula-mula: 5,5Hasil Pengamatan gaya berat
No Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)
1 50 6,5
2 100 8,5
3 150 13,5
4 200 17
5 250 20

F. PEMBAHASAN
Setelah kita melakukan percobaan di atas, maka dapat kita ketahui bahwa semakin berat
beban yang kita gantungkan, maka semakin panjang karet gelangnya. Semua itu disebabkan
karena gaya gravitasi yang terdapat pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang
digantungkan juga besar.
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang
digantungkan?
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar.
Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga semakin besar
yang menyebabkan panjang karet semakin panjang.

G. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semakin berat
beban yang diterima maka karet gelang akan semakin memanjang dikarenakan adanya gaya
berat (gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya gravitasinya
tergantung berat benda tersebut.

H. DAFTAR PUSTAKA
http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/praktikum-gaya-listrik-statis.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com
www.google.com
www.wikipedia.com
http://tek-chy1.blogspot.com/2011/10/laporan-percobaan-listrik-statis.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com/2015/04/tugas-individu-praktikum-ipa-di-sd-
pdgk_20.html
http://vievalavieda.blogspot.com/2015/06/laporan-praktikum-ipa-di-sd-modul-4-kp.html
http://mozhasefhany.blogspot.com/2011/08/gaya-berat.html
http://dziks0508.blogspot.com/2016/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DI SD


PDGK4107 MODUL 4
MEKANIKA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAK


A. Judul Percobaan

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

(GLBB).

B. Tujuan Percobaan

Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal.

2. Stop watch.

3. Penggaris.

4. Beban gantung 100gr (2 buah).

5. Statif dan klem.

6. Benang Kasur.

7. Plastisin.

8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori

1. Pengertian Gerak

Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan
(kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas,
posisi, bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus,
gerakan adalah perubahan lokasi spasial dari benda-benda yang

berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan)

perubahan tempat (Bagus, 2005).


Dengan demikian yang dimaksud gerak adalah perubahan kedudukan atau
tempat suatu benda terhadap titik acuan atau titik asal tertentu.
Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah setiap saat terhadap suatu
titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak (Daryanto,
2003).

2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap
pada lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi
agar benda bergerak lurus beraturan adalah:
a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus
b. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama pula. Sebagai contoh, sebuah sepeda motor yang sedang
melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh jarak dua meter, maka
pada satu detik berikutnya motor tersebut menempuh
jarak dua meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain
perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan atau tetap. Jadi
benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak yang
besarnya selalu tetap.

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di
setiap saat selalu sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat
bola dilempar ke atas dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama
semakin berkurang karena pengaruh gaya gravitasi bumi.

Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh
kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dapat diartikan sebagai gerak benda dalam
lintasan lurus dengan percepatan tetap. Yang dimaksudkan dengan
percepatan tetap adalah perubahan percepatan gerak benda yang
berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan
diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan
gerak benda tersebut berubah secara teratur. Ingat, perubahan kecepatan
bisa berarti terjadi pertambahan kecepatan atau
pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan tetap kita sebut
dengan percepatan tetapi bernilai negatif
E. Prosedur Percobaan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

a. Rakitlah alat dan bahan.

b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun


dan M2 naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik
A.
d. Ukur panjang BC.

e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu


yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi
A tetap, B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)

a. Menyusun alat.

b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)

c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan


agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.

d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1

untuk bergerak dari B ke C (tBC).

e. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B


berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.

F. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)


1 0,10 0,2
2 0,14 0,28
3 0,18 0,36
4 0,22 0,44
5 0,26 0,52

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB)

Tabel 1.2. Pengamatan GLB

NO Beban (gr) SAB (cm) tAB (sec) SBC (cm) tBC (sek)
1. 100 25 05 3 0,173
2. 100 23 0,480 5 0,224
3. 100 21 0,458 7 0,265
4. 100 19 0,436 9 0,3
5. 100 17 0,412 11 0,332

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!

3. Buatlah kesimpulannya!

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu

(tAB) pada percobaan GLBB!

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!

6. Buatlah kesimpulannya!

7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S

fungsi t)!

Jawab:

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).
Grafik 1.1.

Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai berikut : Percobaan


1:

t 0,2 s =0,5 s

Percobaan 2:

t 0,28 s =0,5 s

Percobaan 3:

t 0,36 s =0,5 s

Percobaan 4:

t 0,44 s =0,5 s

Percobaan 5:

t 0,52 s =0,5 s
3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda
yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap
selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)

4. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)

pada percobaan GLBB.

Grafik 1.2.

Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

5. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.

Percobaan 1:
m
V =0
0
s

t 0=0 s
V 1=
t = 0,412 s =0,412 s
V 1−V 0
a=

t −t
0,412−0 m
= =1
0,412−0

Percobaan 2:
V 1=0,412
s

t 1=0,412 s
V 2=
t = 0,436 s =0,436 s

V 2−V 1
a=

t −t
0,436 −0,412 m
= =1
0,436−0,412

Percobaan 3:
m
V =0,436
2
s

t 2=0,436 s
V 3=
t = 0,458 s =0,458 s

V 3−V 2
a=

t −t
0,458−0,436 m
= =1
0,458−0,436
Percobaan 4:
m
V =0,458
3
s

t 3=0,458 s
V 4=
t = 0,48 s =0,48 s

V 4−V 3
a=

t −t
0,48 −0,458 m
= =1
0,48−0,458

Percobaan 5:

m
V 4 =0,48
s

t =0,48 s
4

V 5=
t = 0,5 s =0,5 s

V 4−V 3
a=

t −t
0,5 −0,48 m
= =1
0,5−0,48

6. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan
awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a
= +) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah,
semakin lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke
waktu mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif
(+) maka dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB.

Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang
diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB
merupakan grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa
semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi
kecepatan selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di
setiap saat selalu sama, tetap atau konstan. Grafik GLBB yang terbentuk
merupakan kurva.

H. Pembahasan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima


percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai
yang sama yaitu 0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus
beraturan merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis

lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang sama benda
menempuh jarak yang sama).

Selain itu, terlihat bahwa semakin besar jaraknya, maka semakin besar
waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat bahwa grafik
hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB
merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima


percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai
yang berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai percepatan
yang sama/tetap yaitu 1 m/s . Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus
2

berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu
berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap.

Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan


GLBB berbentuk kurva.

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa:
1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya
berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
mempunyai percepatan tetap.

J. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Daryanto. 2003. Fisika Tekhik. Jakarta: Bina Adiaksara

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati

Mandiri.

Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta: Ekspresi.

K. Kesulitan yang Dialami : Saran dan Masukan

1. Kesulitan yang Dialami

a. Menyusun alat percobaan yang masih belum familiar.

b. Mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak.

2. Saran dan Masukan


a. Memahami cara menyusun alat dan mempelajari materi yang
bersangkutan sebelum percobaan dimulai.
b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk
bergerak agar dapat memperkecil kesalahan pengukuran.

L. Foto Praktikum

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

NO Foto Deskripsi Foto


Praktikum
1. Merakit alat dan bahan pada percobaan
GLB.
Mengukur dan mencatat waktu yang diperlukan beban untuk bergerak pada percobaan GLB.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

NO Foto Praktikum Deskripsi Foto


1. Merakit alat dan bahan pada
percobaan GLBB.

2. Mengukur dan mencatat waktu yang


diperlukan beban untuk bergerak pada
percobaan GLBB.

LAPORAN PRAKTIKUM IPA GELOMBANG


A. JENIS DAN BENTUK GELOMBANG (Kegiatan Praktikum 1)
1. Judul Percobaan 1: Jenis-Jenis Gelombang
2. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
3. Dasar Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah rambatnya,gelombang
di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.Sedangkan medium
perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat
di biaskan,dapat di pantulkan,dapat di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di
kutubkan.sedangkan karakteristik gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena
getaran,merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk persamaan.
4. Alat dan Bahan
1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang
5. Cara Kerja
1. Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh salah satu
teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada slink dan
apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah (b). Mengamati
arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang tranversal. Kemudian mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat
gelombang tranversal tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki yang
sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet gelang tersebut ketika
gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang tersebut? Adakah energy yang
merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi. Kemudian
slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Menyebutkan
perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu
ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri. Kemudian mengusikan
ujung slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kebelakang dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat
gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?

6. Data Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Slinki tanpa Karet Slinki dengan Karet


Slinki diganti Kabel
Hasil Peengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal
demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus
pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak
berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.
6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
7. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
1. Percobaan 2 sifat pemantulan gelombang
2. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.
4. Alat dan bahan
1. Slinki
2. Benang
3. Kerikil
5. Langkah kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan
kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian
memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada
gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai
membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai
gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase
gelombang pantul dan gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut
dengan slinki ujung bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjajng
gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.
6. Hasil pengamatan dan pembahasan

Slinki digerakkan satu arah Batu setelah dimasuk ke air


Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan
mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya.
Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan
fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah
satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak
bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
7. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

3. PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER


a. Hasil Pengamatan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun.

b. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu:
µ : M : 75 gram : 50
l 1.5 m
T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara perlahan
sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang stasioner terlihat
berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner.
3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ : 2l
1 Dengan n : 1,2,3
n
λ : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
2

n 1 1 1

λ = 2. 1,5 : (1) = 3 m
1

λ = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m


2

λ = 2. 1,5 : (3) = 1 m
3

3. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka tegangan


talinya adalah: T : m : 100 gr : 68
l 1.5 m

T = m.g = 0,1 . 10 = 1 N
2

µ = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07


2

4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang tali.Maka


panjang gelombang (λ ) dapat dihitung:
2

λ = m =2.1,5 =3 =1,5
2

l 2 2
5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
T m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N
3=

6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang gelombangmya
3(λ ) adalah:
3

λ = m =2.1,5 =3 =1
3

l 3 3
7. Perbandingan panjang gelombang λ λ dan λ = 3 : 1,5 : 1
1, 2 3

c. Jawaban pertanyaan
1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan
air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus
terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-
partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan
gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
3. Bentuk gelombang yang buat oleh tali sebagai berikut
4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.

B. KEGIATAN PRAKTIKUM GETARAN DAN BUNYI


1. PERCOBAAN GETARAN BENDA PADA PEGAS
Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegas
Tabel 6.1
Massa Benda = 100 gram

Percobaan ke Waktu 20 getaran (sekon) Periode (sekon) Frekwensi (hertz)

1 12,88 0,644 1,56

2 12,96 0,648 1,55

3 13,03 0,651 1,54

4 13,08 0,654 1,53

5 13,17 0,658 1,52

T = 0,65 sekon
F = 1,54 HZ

Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekwensi


Tabel 6.2
Massa benda Percobaan ke Waktu 20 getaran Periode Frekwensi Hertz
(gram) (sekon) (sekon) (hertz)
1 14,55 0,73 1,37 1,37
2 14,65 0,73 1,37 1,37
150 3 14,68 0,74 1,37 1,37
4 14,67 0,73 1,37 1,37
5 14,63 0,73 1,37 1,37
1 12,86 0,64 1,55 1,55
2 12,40 0,62 1,61 1,61
200 3 12,73 0,64 1,55 1,55
4 12,89 0,64 1,55 1,55
5 13,08 0,65 1,52 1,52
1 12,25 0,61 1,64 1,64
2 12,04 0,60 1,67 1,67
250 3 11,94 0,60 1,67 1,67
4 11,10 0,56 1,79 1,79
5 10,87 0,54 1,85 1,85
1 10,68 0,53 1,89 1,89
2 10,06 0,56 1,79 1,79
300 3 9,58 0,48 2,09 2,09
4 9,38 0,46 2,17 2,17
5 8,17 0,40 2,50 2,50

Pembahasan:
Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui getaran yang sama
pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat
kecil namun dianggap sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang
berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda pula.

Kesimpulan:
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh massa benda.

2. PERCOBAAN GETARAN BENDA PADA AYUNAN (BANDUL SEDERHANA)


a. Hasil pengamatan

Tabel 6.3
Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)
Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)
20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,48
30 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,50
40 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,51
50 19,03 10 : 1,90 190,3 : 0,53
60 19,49 10 : 1,95 194,9 : 0,51
70 20,58 10 : 2,06 205,8 : 0,49
80 20,69 10 : 2,07 206,9 : 0,48
90 21,46 10 : 2,15 214,6 : 0,47
100 20,79 10 : 2,08 207,9 : 0,48

Tabel 6.4
Massa beban (m) = 60 gram (tetap)
Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T 2

100 19,61 10 : 1,96 384,5 : 0,51


90 18,18 10 : 1,82 330,5 : 0,55
80 17,76 10 : 1,78 315,4 : 0,56
70 16,17 10 : 1,62 261,5 : 0,62
60 15,19 10 : 1,52 230,7 : 0,66
50 14,10 10 : 1,41 198,8 : 0,71
40 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,80
30 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,98
20 7,98 10 : 0,78 63,7 : 1,28

Massa benda = 60 gr (tetap)

b. Pembahasan
Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m.kemudian benda
ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik
A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat
waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban.
Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah panjang
tali dari 20 cm sampai 60 cm.
c. Kesimpulan
1. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.
3.PERCOBAAN BENDA BERGETAR SEBAGAI SUMBER BUNYI
a. Hasil Pengamatan

No. Panjang mistar yang menonjol (cm) Menimbulkan bunyi Keterangan


Ya Tidak
1. 25 √ Bunyi terdengar keras
2. 20 √ Bunyi agak keras
3. 15 √ Bunyi lemah
4. 10 √ Bunyi sangat lemah
5. 5 √ Hampir tak terdengar

b. Pembahasan
Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi bibir
meja, kemudian ujung mistar digetarkan dandilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang
tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya,
sedangkan yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.

c. Kesimpulan
1.Getaran dapat menimbulkan bunyi.
2.Bunyi merambat melalui udara.

4. PERCOBAAN RESONANSI BUNYI


a. Resonansi Ayunan Bandul.
Tabel 6.6
Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul
No. Bandul A Bandul B Bandul C
1. Digerakan sebentar Beresonansi cepat Beresonansi lambat
2. Digerakan agak lama Resonansi makin lambat Resonansi makin lambat

Pembahasan
Panjang bandul A dan B adalah 30 cm. Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan dengan cara
menarik ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul B
dan C berayun (beresonansi).
Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul A
berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat pula
resonansinya.
Kesimpulan
1.Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda yang
lain.

2.Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan dengan
bunyi asalnya.
b. Resonansi Bunyi pada Kolom Udara
Tabel 6.7
Pengamatan resonansi bunyi pada kolom udara
Resonansi K Panjang kolom udara (l) Suhu (T)
2 Keterangan
1(satu) 3m 28 C
0
Celupan gelas ke-1
2(dua) 5m 28 C
0
Celupan gelas ke-2

Pembahasan
Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga hampir tengelam. Lalu
digetarkan sebuah garputala diatas tabung kaca perlahan-lahan tabung kaca ditarik sambil
didengarkan, ternyata ada dengungan.Kegiatan ini diulangi beberapa kali lagi.
Cepat rambat udara
V = 331 x 0,320256
V = 106,604
Panjang kolom udara pada resonansi f adalah – x = ¼ λ
Panjang kolom udara pada resonansi II adalah
l +x=¾λ
2

l –l =¾-¼=½λ
2 3

λ = 2 (l -l )
2 1

λ= 2 (5-3)
λ=2x2m
λ=4m

Kesimpulan :
Panjang gelombang bunyi di udara diperoleh dari pengurangan kolom udara pada resonansi
kedua dikurangi panjang gelombang bunyi diudara pada resonansi pertama.

Jawaban Pertanyaan
1. a. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh untuk melewati
suatu titik tertentu.
b. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu
(biasanya per sekon).
2.frekuensi merupakan hasil kali antara, periode dengan waktu getaran.
3. Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas adalah massa benda (m).
Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali
dan massa benda.
4. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-masing
digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-masing pegas tersebut digantungkan benda
yang massanya sama. Jika semua pegas itu digetarkan maka frekuensinya berbeda-beda
karena elastisitas pegas mempengaruhi periode, waktu gatar dan panjang gelombang.
5. a. Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan menggerakan
bandul yang lainnya.
b. Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang stopwatch
sementara tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan
bersamaan tangan kanan mengayunkan bandul.
6. frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian percobaannya juga berbeda.
7. Bunyi ditimbulkan oleh getaran suatu benda.
8. Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui perambatan
udara.
9. a. Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran
benda lain.
b. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dari bunyi
aslinya
10. Panjang pada resonansi kedua = 35 cm.
11. Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 7 C. Maka cepat
0

rambat bunyi pada tempat tersebut adalah


V = 331 x 0,160128
= 53,062 m/s
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 7
OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM I

SIFAT CAHAYA

1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin

datar

2. Besar sudut datang ( i ) dan sudut pantul (r) i = r


Tabel 7.1

No i (derajat) r (derajat)

1. 30 o
30 o

2. 45 o
45 o

3. 55 o
55 o

4. 60 o
60 o

5. 75 o
75 o
3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
• Sama / maya / tidak nyata
• Sama besar
• Sama tegak
• Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S )
1

b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermim

cembung

2. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


• Maya / tidak nyata
• Sama tegak
• Diperkecil

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
• Benda di ruang

I
• Benda di ruang II

• Benda di ruang III

• Benda di ruang M

• Benda di ruang F
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
• Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar
• Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
• Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar
• Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil
• Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul merupakan
sinar sejajar atau bayang berada jauh tak terhingga.

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5.5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm

2.

2. Pembiasan Cahaya
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok

kaca

No Sudut datang (i) Sudut bias (r)


1. 30o
19,47 o

2. 53o
30 o

3. 60o
35,26 o

4. 77,1 o
40,53 o

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung

Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

c.

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)


1 20 cm 8 cm

2 15 cm 6 cm

3 10 cm 4 cm

4 5 cm 2 cm

Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan
terletak diantara O dan F1
d. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
e. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

3. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi


• Pembahasan

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
[1]

elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang
studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:

1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa

dan sifat optik fisis:

1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.


Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan
berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang
didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

• Kesimpulan

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.


Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan
berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang
didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang
sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
[1]

dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel
yang disebut foton.

Jawaban Pertanyaan

1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning dan
violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan Interferensi adalah
interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun
dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga
gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

KEGIATAN PRAKTIKUM II
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

1. Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 3 cm 2 cm
2. 2 cm 2 cm
3. 2 cm 3 cm
4. 1 cm 2 cm

2. Cermin Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5,5 cm 5 cm
2. 4,5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm

Jawaban pertanyaan

1. Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm

2. Kekuatan lensa (p)

P =

Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

MATA
I.Bintik Buta (1) dan (2)
a. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)

Jarak Gambar A dari Dengan fokus pada tanda positif (+)


No Keterangan
mata anda maka tanda bundaran hitam
1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas

Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (2)

Dengan fokus pada tanda positif (+) maka :


Jarak gambar A dari
No Garis Garis pendek tampak menyatu dengan
mata anda
Pendek garis panjang

1. 60 cm Tampak
2. 59 cm jelas
3. 58 cm Tampak
4. 57 cm jelas
5. 56 cm Tampak
jelas
Tampak
jelas
Tampak
jelas

b. Penjelasan :
Pada jarak tertentu, tanda bundaran hitam masih tampak terlihat jelas, akan tetapi jika
tanda bundaran hitam tersebut semakin dijauhkan dengan mata dan tentunya dengan
pengaturan jarak yang benar, maka tanda bundaran hitam tersebut semakin pudar dan
hilang. Hal ini terjadi karena lensa mata kita semakin memipih.
Untuk melihat bayangan benda tersebut agar terlihat jelas, maka benda tersebut harus
kita dekatkan lagi dengan mata kita. Demikian juga dengan garis pendek, semakin
terlihat jauh, seolah-olah garis pendek tersebut menyatu dengan garis panjang.
Padahal hal itu tidak terjadi.

c. Kesimpulan
Dalam keadaan mata normal, mata kita masih dapat melihat suatu benda dengan
sangat jelas.

d. Menjawab Pertanyaan
1. Karena lensa mata dengan legimen suspensori yang bertumpu pada otot siliari
mengendur (relaksasi) sehingga legimen suspensori menegang (kontraksi) yang
mengakibatkan lensa mata memipih sehingga mata kita tidak jelas melihat suatu
benda pada jarak tertentu.
2. Pada jarak yang cukup jauh Hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat
transparan dan elastis, akan melakukan akomodasi (berubah kecembungannya).
Lensa mata akan berbentuk pipih jika kita melihat objek yang jaraknya jauh dari
mata kita.

II. Iris (pupil) mata


1. Iris (Pupil) Mata pada Manusia
a. Hasil Pengamatan
• Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan (pupil mengecil)

• Bentuk pupil mata ketika lilin dipadamkan (pupil melebar)

b. Pembahasan
Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah lilin
dipadamkan, pupil menjadi membesar (mencembung)
c. Kesimpulan
Mata kita mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, yaitu kemampuan lensa
mata untuk mencembung dan memipih dalam melihat benda pada jarak tertentu.

d. Menjawab Pertanyaan
1. Ketika lilin dipadamkan, karena apabila lilin dipadamkan otot-otot pada iris
akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil, melebur sehingga cahaya
yang masuk lebih banyak.
2. Fungsi pupil mata adalah mengatur cahaya yang masuk ke mata

2. Iris (Pupil) Mata pada Kucing


a. Hasil Pengamatan
A. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup

B. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya

terang
b. Pembahasan
Pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan pada keadaan gelap
akan membesar dan berbentuk bulat, sedangkan pada cahaya terang (disorot center)
bentuknya akan mengecil dan pipih.

c. Kesimpulan
Bentuk pupil mata kucing mempunyai daya akomodasi sama seperti pupil mata
manusia. Hanya bentuk dan kekuatan akomodasinya saja yang berbeda.

d. Menjawab pertanyaan
1. Masih terlihat normal, karena walaupun cahayanya redup. Keadaan ruangan
tidak begitu gelap, sehingga pupil mata kucing masih terlihat normal.
2. Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat mengecil
(memipih). Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak,
sehingga untuk menguranginya dengan cara memipihkan (menciutkan)
pupilnya.
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD (PDGK4107)

MODUL 8

LISTRIK DAN MAGNET

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN

Judul Percobaan 1 :Muatan Listrik


1. Tujuan
a. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
b. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

2. Dasar Teori
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 10 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
18

dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupunelektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral,
jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk
muatan total yang netral atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat lemah)
buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.

3. Alat dan Bahan


• Bola pingpong 2 buah.
• Benang jahit secukupnya.
• Lembaran wool dan nilon.
• Tas plastic.
• Isolasi.
• Sisir plastic.
• Potongan kertas yang kecil-kecil.

4. Data Hasil Pengamatan

Bola pingpong kiri digosok dengan Bola pingpong kanan digosok dengan

Wool plastik nilon


Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik

Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik

Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak


5. Analisis Data
• Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
• Ada muatan listrik.
• Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
• Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
• Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
• listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

6. Pertanyaan
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?

7. Jawaban Pertanyaan
a. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
b. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
c. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negative maka:
1. B bermuatan positif
2. C bermuatan negatif
3. D bermuatan positif
d. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.

8. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD (PDGK4107)

MODUL 8

LISTRIK DAN MAGNET

NAMA : RATNA DYAH A.


NIM : 858640215
UPBJJ : POKJAR S-1 PGSD KABUPATEN JOMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN


Judul Percobaan 1 :Arus dan Tegangan Listrik
1. Tujuan :
a. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
b. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

2. Teori Dasar
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya
aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

3. Alat dan Bahan


• Baterai 1,5 volt 3 buah.
• Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
• Bolalampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
• AVO meter 1 buah.
• Dudukan baterai 3 buah.

4. Cara Kerja
• Susun 1, 2 sampai 3 buah baterai secara seri!
• Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
• Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum menyala
periksalah penyebabnya.
• Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia A
VO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Data Pengamatan
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √

2. Lempengan tembaga √ √

3. Lempengan seng √

4. Kayu √ √

5. Karet penghapus √ √

6. Mata pensil (Grafit) √ √

7. Kertas √ √
8. Tas plastic √ √

9. Air kran √ √

10. Air garam √ √

6. Pembahasan
• Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
• Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
• Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
• Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
• Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
• Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.
• Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
• Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
• Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
• Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu
tetap menyala.
• Percobaan Tegangan Listrik
1. Hasil pengamatan
7. Pertanyaan dan Jawaban
a. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat lemahnya
arus listrik yang ada.
b. Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.
c. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
d. I = VI = arus listrik (ampere)
i.R V = tegangan listrik (volt)
e. R = VR = hambatan listrik (ohm)
.I
f. V = I.R

g. Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun
secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu redup.
h. 5). Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
i. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik.

9. Kesimpulan
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD (PDGK4107)

MODUL 8

LISTRIK DAN MAGNET

NAMA : RATNA DYAH A.


NIM : 858640215
UPBJJ : POKJAR S-1 PGSD KABUPATEN JOMBANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN


Judul Percobaan 1 :Energi Listrik
1. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik.
2. Setelah dua menit diletakkan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul korek
api itu ikut panas dan bias terbakar.
3. Saklar s dibuka, thermometer menunjukan penurunan suhu.
4. Saklar s ditutup, termometer menunjukkan kenaikan suhu.
5. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu karena
adanya aliran listrik yang mengalir pada lilitan kawat.

• Jawaban pertanyaan
Perubahan energi yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik adalah energy
listrik menjadi energy panas (kalor).
• Kesimpulan
Energi listrik tidak dapat diciptakan dan tidak dapat di musnahkan.
LAPORAN
PRAKTIKUM IPA SD
PEMBAKARAN MEMERLUKAN OKSIGEN

I.PRAKTIKUM 1
Cara Kerja I
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan bentuknya.
2. Meletakkan kedua lilin di atas meja, memberi tanda lilin 1 dan lilin 2, memberi jarak
antar lilin 30 cm.
3. Menyalakan lilin 1 dan lilin 2 tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas.
5. Menghitung waktu menyala antara lilin 1 dan lilin 2, mencatat hasil pengamatan pada
tabel 1
d. Hasil Pengamatan
Tabel 1 Perbandingan Lamanya Waktu Menyala
Perlakuan Waktu Menyala
Lilin 1 ditutup dengan gelas 00:00:07:47
Lilin 2 dibiarkan terbuka Menyala lebih lama

e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala?
2. Jelaskan mengapa lilin tersebut lebih lama menyala!
3. Lilin mana yang waktu menyala lebih sedikit, jelaskan mengapa terjadi demikian!

f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 2 yang dibiarkan terbuka.
2. Lilin 2 yang dibiarkan terbuka akan lebih lama menyala daripada lilin 1 yang ditutup
dengan gelas, hal itu dikarenakan lilin 2 memperoleh udara (oksigen) lebih banyak dan
tidak terbatas, sehingga proses pembakaran dapat berlangsung lebih lama.
3. Lilin 1 yang ditutup dengan gelas memiliki waktu menyala lebih sedikit daripada lilin
2 yang dibiarkan terbuka, dengan waktu menyala hanya 00:00:07:47
Hal ini disebabkan karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi
pengembangan udara, pada saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara
sehingga lilin masih menyala. Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena kehabisan
oksigen. Di ruang tertutup oksigen terbatas, hasil pembakaran yang berupa
karbondioksida akan berkumpul di dalam gelas, sehingga lilin semakin redup dan
akhirnya padam karena kehabisan oksigen (udara di dalam gelas tekanannya lebih
rendah atau berkurang dibandingkan udara diluar gelas).

Cara Kerja II
a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara.
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara Kerja
1. Menyalakan satu lilin.
2. Menutup lillin dengan gelas dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
3. Mengulangi langkah 1 dan 2 untuk 5 kali pengamatan, mencatat hasil pada tabel 2

d. Hasil Pengamatan
Tabel 2 lama Waktu Menyala Lilin Saat Mulai Ditutup
Perlakuan lilin menyala Lamanya waktu dari mulai ditutup
ditutup dengan gelas sampai padam (sekon)
Pengulangan 1 00:00:06:03
Pengulangan 2 00:00:05:89
Pengulangan 3 00:00:04:50
Pengulangan 4 00:00:04:95
Pengulangan 5 00:00:04:50
Rata-rata 00:00:04:57

e. Pertanyaan
1. Apakah pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala?
2. Jelaskan mengapa jika pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala!
3. Jelaskan dengan menggunakan hasil pengamatan, berapa lama udara (oksigen) bisa
digunakan untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin ditutup dengan gelas!
f. Jawaban
1. Iya, pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala.
2. Pada saat lilin mulai ditutup, lilin masih menyala. Hal ini disebabkan karena masih
terdapat oksigen di dalam gelas. Proses pembakaran tetap berlangsung dengan
jumlah oksigen yang terbatas. Setelah oksigen habis, maka lilin semakin meredup dan
akhirnya padam.
3. Udara (oksigen) bisa digunakan untuk mendukung proses pembakaran ketika lilin
ditutup dengan gelas hanya selama 00:00:04:57
Hal ini disebabkan karena volume oksigen dalam gelas jumlahnya terbatas. Sehingga
nyala lilin hanya bertahan dalam waktu tertentu saja.
II. PRAKTIKUM II
1. Tujuan
Membandingkan pembakaran apad dua tempat dengan volume udara yang berbeda.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin 2 batang yang sama panjang
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
c. Cara kerja
1. Menyediakan dua buah gelas dengan ukuran yang berbeda (gelas besar dan gelas
kecil), gelas besar diberi tanda gelas A dan gelas kecil diberi tanda gelas B.
2. Menyediakan dua buah lilin yang sama besar dan sama panjang, memberi tanda lilin
1 dan lilin 2.
3. Menyalakan dua buah lilin tersebut, memberi jarak 30 cm antara kedua lilin tersebut.
4. Menutup lilin 1 dengan gelas A dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
5. Menutup lilin 2 dengan gelas B dan mencatat waktu antara lilin menyala saat ditutup
gelas sampai lilin mati.
6. Mengulangi sampai 3 kali pengulangan.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini.
d. Hasil Pengamatan
Waktu Menyala (detik)
Perlakuan
UL 1 UL 2 UL 3 Rata-rata
Lilin 1 ditutup
dengan gelas
00:00:06:12 00:00:07:38 00:00:05:13 00:00:06:21
ukuran besar
(gelas A)
Lilin 2 ditutup
dengan gelas
00:00:02:23 00:00:03:20 00:00:03:33 00:00:02:25
ukuran kecil (gelas
B)
Ket. UL = Ulangan ke-
e. Pertanyaan
1. Lilin mana yang lebih lama menyala, jelaskan mengapa lilin tersebut memiliki waktu
menyala lebih lama!
2. Simpulan :
f. Jawaban
1. Lilin yang lebih lama menyala adalah lilin 1 yaitu lilin yang ditutup dengan gelas
ukuran besar (gelas A). Hal ini disebabkan karena jumlah oksigen yang terdapat di
dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah oksigen dalam gelas B. Sehingga proses
pembakaran dalam gelas A akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan proses
pembakaran dalam gelas B, walaupun proses pembakaran keduanya hanya bertahan
dalam waktu yang singkat.
2. Simpulan :
Lilin 1 yang ditutup dengan gelas ukuran besar (gelas A) akan lebih lama menyala
karena jumlah oksigen yang terdapat di dalam gelas A lebih banyak daripada jumlah
oksigen pada lilin 2 yang ditutup dengan gelas ukuran kecil (gelas B).

SIFAT SIFAT UDARA


I.PRAKTIKUM 1
a. Tujuan : Membuktikan bahwa sifat udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah.
b. Alat dan Bahan
1. Lilin dua buah
2. Mangkok dua buah
3. Air secukupnya
4. Gelas dua buah
5. Korek api
c. Cara Kerja
1. Meletakkan kedua lilin didalam mangkok, memberi tanda mangkok A dan mangkok B.
2. Mengisi kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
3. Lilin pada mangkok A jangan dinyalakan, lalu ditutup dengan gelas.
4. Menyalakan lilin pada mangkok B kemudian menutupnya dengan gelas.

d. Hasil Pengamatan
Tabel perubahan Permukaan Air Akibat Tekanan
Perlakuan Perubahan permukaan air
Tidak terjadi perubahan permukaan air pada mangkok
Mangkok
A. Ketinggian permukaan air masih tetap sama, yaitu 1
A
cm.
Mangkok B mengalami perubahan permukaan air. Hal
ini ditandai dengan naiknya volume air di dalam gelas.
Mangkok Pada awalnya ketinggian air adalah 1 cm, namun pada
B waktu 00:00:05:04 lilin padam lalu air yang berada
diluar gelas tersedot masuk ke dalam gelas dan
permukaan air didalam gelas naik menjadi 2 cm.

e. Pertanyaan
1. Mangkok mana yang mengalami perubahan permukaan air, seperti apakah
perubahannya?
2. Mengapa terjadi perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?
3. Mangkok mana yang tidak mengalami perubahan permukaan air, mengapa tidak
terjadi perubahan permukaan air pada mangkok tersebut?

f. Jawaban
1. Mangkok yang mengalami perubahan adalah mangkok B. Hal ini ditandai dengan
naiknya volume air di dalam gelas. Pada awalnya ketinggian air adalah 1 cm, namun
pada waktu 00:00:05:04 lilin padam lalu air yang berada diluar gelas tersedot masuk
ke dalam gelas dan permukaan air didalam gelas naik menjadi 2 cm.
2. Perubahan permukaan air pada mangkok B disebabkan karena pada saat lilin
dinyalakan didalam gelas pada mangkok yang berisi air dengan ketinggian 1 cm, lilin
masih menyala kemudian lilin ditutup dengan gelas dan beberapa saat kemudian lilin
perlahan padam. Air didalam gelas akan naik dan air tersebut lebih tinggi
dibandingkan air diluar gelas, semula 1 cm menjadi 2 cm. Karena udara didalam gelas
telah habis dan tekanan udaranya rendah karena proses pembakaran, sehingga air
diluar gelas dengan tekanan udara tinggi akan mendorong masuk air kedalam gelas
dengan tekanan udara rendah dan terjadilah perubahan ketinggian air didalam gelas.
3. Mangkok yang tidak mengalami perubahan permukaan air adalah mangkok A. Hal ini
disebabkan karena tidak ada proses pembakaran atau nyala lilin di dalam gelas pada
mangkok A sehingga tekanan udara didalam gelas tidak menyusut dan air tidak
tersedot masuk ke dalam gelas, karena tekanan udara baik didalam maupun diluar
gelas adalah sama.
II. PRAKTIKUM 2
1. Tujuan : Menguji hubungan antara besarnya volume udara di dalam gelas
dengan tekanan udara.
2. Alat dan Bahan
1. Lilin dua buah
2. Mangkok dua buah
3. Air secukupnya
4. Gelas dua buah
5. Korek api
3. Cara Kerja
1. Menyediakan dua buah mangkok yang sama besar, memberi tanda mangkok A dan
mangkok B.
2. Menyediakan lilin yang sama besar.
3. Menyediakan dua buah gelas yang ukurannya berbeda (gelas besar dan gelas kecil),
memberi tanda gelas 1 (gelas besar) dan gelas 2 (gelas kecil).
4. Meletakkan kedua lilin di dalam mangkok A dan mangkok B.
5. Mengisi kedua mangkok yang berisi lilin dengan air secukupnya.
6. Menyalakan lilin pada mangkok A dan B, kemudian menutup lilin pada mangkok A
dengan gelas 1 (gelas besar) dan menutup lilin pada mangkok B dengan gelas 2 (gelas
kecil).
7. Mengamati dan mencatat hasil pada tabel di bawah ini :

d. Hasil Pengamatan
Perlakuan Deskripsi perubahan permukaan air
Mangkok Terjadi perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu
A naiknya volume air didalam gelas, pada 00:00:04:98 lilin padam
(Besar) kemudian ketinggian air yang semula 1 cm naik menjadi 2 cm.
Mangkok Terjadi perubahan permukaan air pada mangkok A, yaitu
B naiknya volume air didalam gelas, pada 00:00:04:86 lilin padam
(Kecil) kemudian ketinggian air yang semula 1 cm naik menjadi 2,5 cm.

e. Pertanyaan
1. Bandingkan perubahan permukaan air pada kedua mangkok, apakah terdapat
perbedaan, jelaskan!
2. Simpulan :
f. Jawaban
1. Terdapat perbedaan pada perubahan permukaan air yang terjadi di mangkok A dan
mangkok B. Perbedaannya adalah pertama, perbedaan ketinggian permukaan air.
Pada mangkok B dengan gelas kecil akan mengalami kenaikan ketinggian permukaan
air lebih tinggi, yaitu 2,5 cm daripada mangkok A dengan gelas besar yang hanya 2 cm,
dengan ketingian semula 1 cm. Kedua, waktu nyala lilin. Pada mangkok A dengan gelas
besar nyala lilin bertahan lebih lama, yaitu 00:00:04:98 dibandingkan dengan nyala
lilin pada mangkok B dengan gelas kecil, yaitu 00:00:04:86
Perbedaan tersebut disebabkan karena pada mangkok A dengan gelas besar memiliki
volume udara yang lebih besar dari volume udara pada mangkok B dengan gelas kecil,
sehingga tekanan pada mangkok A lebih kecil yang menyebabkan ketinggian air pada
mangkok A lebih rendah daripada mangkok B.
2. Simpulan :
Mangkok A dengan gelas besar memiliki volume udara yang lebih besar, namun
tekanannya kecil, sehingga ketinggian air nya lebih rendah daripada mangkok B
dengan gelas kecil yang bervolume udara sedikit namun tekanannya besar.
Hal ini sesuai dengan hukum Boyle yang menyatakan bahwa “Pada suhu tetap,
tekanan gas didalam ruang tertutup berbanding terbalik dengan volumenya”. Jika
volume udara diperbesar, maka tekanan gas menjadi menurun. Jika volume udara
diperkecil, maka tekanan gas membesar. Penting untuk dicatat bahwa hukum ini
berlaku asal suhu gas tersebut tetap.

LAMPIRAN
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
BUMI DAN ALAM SEMESTA

KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Judul Percobaan : Batuan
2. Tujuan : Mengamati bentuk dan jenis batuan melalui gambar
3. Alat dan Bahan :
❖ Jenis jenis batuan
❖ Lup
4. Cara Kerja
❖ Perhatikan contoh dan bentuk batuan
❖ Kemudian amati dengan lup
5. Teori Dasar :

Kerak bumi tersusun kurang lebih 90 unsur kimia. Kombinasi unsur unsur ini membentuk
sekitar 3000 jenis mineral. Mineral inilah yang membentuk batuan. Beranekaragam batuan
terdapat di muka bumi. Batuan memiliki berbagai bentuk, warna, kekerasan dan mineral
penyusun.
Berdasarkan cara terbentuknya ada 3 macam batuan yaitu batuan beku, batuan
endapan/sedimen, batuan metamorf/malihan.
Di bawah kerak bumi terdapat magma yaitu batuan cair yang berpijar karena sangat panas.
Magma ini dapat keluar ke permukaan bumi melalui letusan gunung berapi.
Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava/lahar. Magma dan lava yang mengalami
pendinginan akan membeku menjadi batuan beku. Erosi dapat mengubah batuan menjadi
kepingan dan butiran. Kepingan dan butiran selanjutnya mengendap di dasar danau atau laut.
Endapan itu lama kelamaan mengeras membentuk batuan endapan/sedimen.
Batuan beku dan endapan dapat berubah karena pengaruh suhu dan tekanan tinggi. Batuan itu
akan mencair dan berubah bentuk menjadi batuan metamorf.

6. Pengamatan Data
Table pengamatan

No. Nama Batu Asal Warna Ciri-ciri Kegunaan


1 Marmer Tulung agung, Putih Non pereus, Arasemen
Kediri, jatim kekuningan butiran teratur bngunan lantai,
dinding
2 Apung Krakatau selat putih Ringan, Menggosok
sunda, Lombok, mengapung di kayu, alat
lumajang air isolasi penahan
bunyi
3 Kuars Sukabumi, putih Sangat keras, Bahan pembuat
karang butir tak jelas kaca arloji,
sembung, jabar seperti kaca ornament
pembuat semen
4 Basalt Teujalet, bogor, Hitam padat Bahan
cimindi, bangunan
bandung, rumah, jalan,
pasuruan dsb
5 Granit Lampung, bukit Kelabu, Padat tak Bahan industry
umbi, bintik-bintik bereaksi bangunan,
tasikmalaya, hitam terhadap asam ornamen,
sulawesi sulfat lempengan
butir
6 Obsidian / Ciamis, garut, Hitam Non pereus Untuk
Batu Kaca karang sembung mengkilap seperti plastik perhiasan,
ornament
bangunan
(granit bikinan)
7 Konglomerat Karang Kelabu Tersusun alat Sebagai bahan
bambung, keputihan beberapa sens bangunan
kebumen, jateng (kerikil bulat)
8 Akik P. Nusa Putih, dsb Bervariasi, Batu permata,
kembangan, mineral yang dsb
jateng, terkandung
martapura, bermacam-
pacitan, jatim macam

7. Pembahasan :
Batuan ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku
terbentuk karena magma/lava yang mengalami pendinginan. Contoh batuan beku adalah :
1. Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau merah jambu dan berfungsi
sebagai bahan bangunan.
2. Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut juga batu kaca, dahulu
digunakan manusia purba untuk membuat ujung tombak/pisau.
3. Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran butiran halus.
4. Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan
.
Kemudian contoh batuan sedimen atau endapan antara lain :
1. Batu konglomerat dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan kerikil bulat yang direkatkan oleh
lempung, pasir/gamping (kapur).
2. Batu breksi dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan batu kerikil bertepi tajam yang juga
direkatkan oleh lempung, pasir, gamping/kapur.
3. Batu gamping/kapur dengan ciri ciri warnanya beranekaragam yaitu dari putih sampai merah,
coklat dan bersifat agak lunak, berfungsi sebagai bahan baku dalam pembuatan baja, gelas dan
semen.
4. Batu pasir dengan ciri ciri terbentuk dari butiran butiran kecil berupa kuarsa warnanya bervariasi
mulai dari kuning, coklat, merah jambu, hingga merah.
5. Batu serpih dengan ciri ciri berbutir paling halus, permukaan licin dan mudah dibelah dan
berwarna biru atau abu abu tua.

Batuan metamorf /malihan terdiri dari :


1. Batu Sabak dengan ciri ciri terdapat butiran halus mirip serat kayu, mudah terbelah disebut juga
dengan batu tulis dan digunakan sebagai bahan bangunan
2. Batu marmer/pualam dengan ciri ciri terdiri dari batuan batuan mineral yang mengandung
kalsium karbonat, mengkilap dan digunakan untuk membuat patung, untuk pelapis dinding, meja
dan lantai

8. Kesimpulan :
Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 5 macam yaitu :
a. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami pendinginan
b. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar laut/danau
c. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi sehingga mencair dan
berubah bentuk

9. Jawaban pertanyaan
1. Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab :
Jenis jenis batuan yaitu : batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.

2. Jelaskan faktor-faktor apa yang dafat membedakan jenis batuan!


Jawab :
mineral yang terkandung di dalamnya, magma pembantuk batuan, lokasi terjadinya batuan,
genesa atau bagaimana terjadinya batuan

3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi batuan lain? Jelaskan!
Jawab :

Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain akibat pengaruh suhu dan tekanan yang
tinggi.
Laporan Praktikum IPA Modul
9.Karakteristik Batuan
B. Karakteristik Batuan

Cara Kerja

Tabel 9.3.

Reaksi Batuan

No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*

1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO ) 2

2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas

3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis


*) Catatan: hal-hal yang terjadi setelah ditetesi air aki

C. Gambar Batuan

Cara Kerja

NO Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya

1 Konglomerat Materi kerikil-kerikil bulat, Dari bahan-bahan yang lepas


batu-batu dan pasir yang karna gaya beratnya menjadi
melekat satu sama lainnya. terpadatkan dan terikat.

2 Breksi Gabungan pecahan-pecahan Terbentuk karna bahan-bahan ini


yang berasal dari letusan terlempar tinggi ke udara dan
gunung berapi mengendap di suatu tempat.

3 Batu Serpih Lunak, baunya seperti tanah Dari bahan-bahan yang lepas-lepas
liat, butir-butir batuan halus, dan halus karena gayaberatnya
menjadi terpadatkan dan terikat.
warna hijau, hitam, kuning,
merah, abu-abu.

4 Batu Agak lunak, warna putih Dari cangkang binatang lunak seperti
gamping keabu-abuan, membentuk gas siput, keong, kerang, dan binatang
(kapur) CO bila ditetesi asam
2 laut yang mati. Rangkanya yang
terbuat dari zat kapur tidak musnah
tetapi memadat membentuk batu
kapur.

5 Batu pasir Jelas terlihat, tersusun dari Terbentuk karnea bahan-bahan ini
butir-butir pasir, warna abu- terlempar tinggi ke udara dan
abu, kuning, merah mengendap di suatu tempat.

Batuan Beku

1 Batu apung Warna keabu-abuan, berpori- Dari pendinginan magma yang


pori, bergelembung, ringan, sangat cepat sehingga banyak
terapung dalam air. mengeluarkan gelembung gas.

2 Basal Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan lava yang


sangat kecil, berwarna hijau mengandung gleembung gas, tetapi
keabu-abuan dan berlubang- gasnya telah menguap.
lubang.

3 Obisidian Hitam seperti kaca, tak ada Terbentuk dari lava permukaan yang
kristal-kristal mendingin dengan cepat

4 Granit Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan magma secara


kasar, warna putih sampai lambat di bawah permukaan bumi
abu-abu, kadang-kadang
jingga

Batuan Metamorf

1 Batu pualam Campuran warna yang Terbentuknya bila batu kapur


berbeda-beda, dapat mengalami perubahan suhu dan
mempunyai pita-pita tekanan tinggi
warna. Kristal-kristalnya
sedang sampai kasar, bila
diteteasi asam mengeluarkan
bunyi mendesis

2 Batu sabak Abu-abu kehijau-hijauan dan Terbentuk bila batu serpih kena suhu
hitam dapat dibelah menjadi dan tekanan tinggi
lempeng-lempeng kecil
D. Klasifikasi Batu

Tabel 9.4

Klasifikasi Batu
No Asal Batuan Contoh

1 Batuan beku Batu apung, obsidian, granit, basal


2 Batuan sedimen Konglomerat, batu pasir, breksi, batu gamping
3 Batuan metamorf Batu pualam, batu sabak
4 Mineral Grafit, galena, cavkpirik, hematit, magnetit

Jawaban Pertanyaan

1). Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:

a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal

b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi

c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak

2). Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan

a. Pembekuan magma dan lava

b. Pengendapan (sedimentasi)

c. Perubahan panas dan tekanan

3) Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme yaitu
berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh panas/temperatur tinggi,
tekanan besar dan perubahan kimia.

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 9
BUMI DAN ALAM SEMESTA

Data Pengamatan :
Hasil pengamatan Panas Matahari

Keadaan Air
No. Waktu (A)Tanpa (B)Dengan Keterangan
Lempeng Lempeng
10 Air masih tetap tidak
1 Masih dingin Masih dingin
menit berkurang
25 Air masih tetap tidak
2 Hangat Hangat
menit berkurang
40 Air berkurang di
3 Air mulai panas Hangat
menit percobaan A
45 Air menjadi Air keduanya juga
4 Mulai panas
menit panas berkurang
60
5 Sangat panas Panas Air berkurang/menguap
menit
7. Pembahasan :

Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpa lempeng terasa panasnya lebih cepat karena
tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang menggunakan
lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya penghalang (lempeng
plastik).

8. Kesimpulan :

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung memancar dan
menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda bergantung pada
suhu benda.

9. Pertanyaan dan Jawaban

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari sampai di
permukaan bumi!
Jawab:
∙ Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan bumi yaitu:
- Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan berkurang karena
diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju bumi.
- Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu panas.
- Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas matahari di
bumi akan terasa sangat panas.
- Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan hidup, dan
keadaan daerah (pegunungan atau pantai).

2. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!


Jawab:

Matahari adalah sumber energi panas, yang memanfaatkan energi panas matahari di bumi
bukan hanya manusia tetapi juga hewan, dan tumbuhan.

3. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas?
Jawab:
Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi atau
menghambat cahaya panas matahari yang jatuh di permukaan air.

Anda mungkin juga menyukai