Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM I

IPA di SD

Disusun Oleh:
Nama : Dewi Sartika

NIM : 856770906

Kelas : PGSD 1 A

Tutor Pembimbing:
Metta Liana, S.Si, S.Pd,M.P

UNIVERSITAS TERBUKA
PJJP PALEMBANG
POKJAR SANGA DESA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Makhluk hidup memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan
benda tidak hidup. Makhluk hidup melakukan aktivitas bernapas, bergerak,
menerima dan menanggapi rangsang, memerlukan makanan, tumbuh dan
berkembang biak. Sedangkan benda tak hidup tidak melakukan aktivitas
tersebut. Makhluk hidup merupakan organisme yang tersusun atas
kumpulan-kumpulan sistem organ. Menurut Whittaker makhluk hidup
dibagi menjadi beberapa kerajaan, antara lain, monera (bakteri), Protista,
fungi (Jamur), animalia (hewan) dan plantae (tumbuhan).
Adapun ciri lainya makhluk hidup, Salah satu ciri makhluk hidup antara
lain melakukan pertumbuhan dan perkembangbiakan, yang bertujuan untuk
mencegah dari kepunahan. Tumbuh adalah pertambahan masa dari suatu
organisme yang umumnya ditandai dengan peningkatan ukuran, sedangkan
berkembang biak adalah proses menghasilkan keturunan baru untuk
kelangsungan generasinya. Kelangsunhgan makhluk hidup dapat terjadi
karena saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup
maupun dengan lingkungan. Hubungan tersebut dikenal dengan interaksi
atau simbiosis.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan
biosis yang berarti kehidupan.Simbiosis merupakan interaksi antara dua
organisme yang hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi
yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis.
Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Menurut
Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies
makhluk hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan
kedua populasi dapat berkembang dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan
dan Handayani (2004 : 42), simbiosis parasitisme adalah hubungan antara
dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan.Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis
komensalisme adalah hubungan antaradua mahkluk hidup dimana salah satu
mendapat untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak pula
diuntungkan. Dalam praktikkum ini membuktikan bagaimana ciri-ciri
makhluk hidup. Serta mngamati atau mengidentifikasi jenis-jenis interaksi
antar makhluk hidup dengan makhluk hidup lainya maupun lingkungan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikkum tersebut adalah:
1. Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
2. Mengamati gerak seismonasti, niktinasti, dan geotropisme negatif.
3. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen dan menghasilkan
karbondioksida.

1.3 Maanfaat
Adapun maanfaat dalam praktikkum ini adalah:
1. Mengetahui ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
2. Dapat membedakan gerak seismonasti, niktinasti, dan geotropisme
negatif.
3. Dapat Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen dan
menghasilkan karbondioksida.
.

BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan pada praktikkum ini adalah:
1. Alat-alat tulis.
2. Tabel pengamatan.
3. Alam sekitar.

2.2 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikkum ciri-ciri makhluk hidup adalah:
1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal misal hutan,
sawah, ladang, atau lingkungan sekitar.
3. Temukan 10 makhluk hidup (5 tumbuhan dan 5 hewan).
4. Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar
pengamatan.
5. Amatilah ciri-ciri setiap makhluk hidup.
6. Bubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati.
Adapun cara kerja pada praktikkum simbiosis adalah:
1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal misal hutan,
sawah, ladang, atau lingkungan sekitar.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dengan hewan, tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja (table 1.7) yang ada
dibagian akhir modul.
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan .
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut.
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.7.

BAB III
METODOLOGI

3.1 Hasil Pengamatan


Tabel.1.1 Hasil Pengamatan Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Ciri – Ciri Makhluk Hidup*)
No. Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Kucing X √ √ √ √
2 Bebek X √ √ √ √
3 Kambing √ √ √ √ √
4 Ayam x √ √ √ √
5 Burung x √ √ √ √
6 Pepaya √ √ √ √ √
7 Sirih √ √ √ √ √
8 Putri Malu √ √ √ √ √
9 Kacang Hijau √ √ √ √ √
10 Pohon Jambu √ √ √ √ √

Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernafas;
3. perlu makanan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang.

3.2 Pembahasan
Tumbuhan dan Hewan adalah makhluk hidup . Tumbuhan dan hewan
memiliki ciri-ciri yang sama yaitu: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, perlu makan, tumbuh dan berkembang. Tumbuhan melakukan
gerak, tetapi tidak semua gerak tumbuhan bisa diamati, ada beberapa
tumbuhan misalnya putri malu, mengatup daunnya karena rangsang berupa
sentuhan. Menjelang senja, daun majemuk yang dimiliki oleh belimbing dan
lamtoro mengatupkan daunnya karena pengaruh gelap.
Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak
batang dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari. Gerak pada
hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak, organ di tempat,
maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat. Hewan dan tumbuhan sama-sama
melakukan pernafasan pada tumbuhan oksigen untuk melalui stomata dan
lentisel (tumbuhan tidak perlu organ khusus), sedangkan oksigen untuk ke
dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus. Hewan dan tumbuhan
memerlukan makan dan air, hanya saja berbeda bentuk dan prosesnya
tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan-hewan
memakan bentuk yang sudah jadi. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh
dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar maupun batang

3.3 Tanya Jawab saat sesi (saat presentasi)


Pertanyaan:
1. Apakah tumbuhan bergerak dan bereaksi terhadap rasangan?
2. Apa persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan?
Jawaban:
1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak
tumbuhan yaitu gerak taktis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada
tumbuhan bersel satu, gerak Nasti (gerak adegan tubuh, tidak
ditentukan arah datangnya rangsang), gerak Inspisme (gerak sebagain
tubuh dipengaruhi orang datangnya rangsang).
2. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak
dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta
dapat tumbuh dan berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:

BAB IV
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas memerlukan makan, serta dapat
tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk
hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan
misalnya proses bergerak dan bernafas. Sentuhan halus pada daun putri
malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan. Sentuhan sedang
menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat. Tumbuhan putri malu
yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang,
daunnya tetap membuka. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah
sebagai alat untuk pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan
mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan
yang dikarenakan oleh angin. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan
horizontal, batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah.
Peristiwa ini disebut geotropisme negative.

LAMPIRAN FOTO
Gb. 1. Burung Gb. 2. Ayam (Gallus gallus)
(Dokumen Pribadi, 2022) (Dokumen Pribadi, 2022)

Gb. 3. Kambing (Capra hirpus) Gb. 4. Ayam (Anas platyrhynchos)


Dokumen Pribadi, 2022) (Dokumen Pribadi, 2022)

Gb. 5. Kucing (Felis silvestra catus)


(Dokumen Pribadi, 2022)
Gb. 1. Pepaya (Carica papaya) Gb. 2. Jambu Air (Szygyum aqueum)
(Dokumen Pribadi, 2022) (Dokumen Pribadi, 2022)

Gb. 1. Sirih (Scindapsus aureus) Gb. 2. Pisang (Musa parasidisiaca)


(Dokumen Pribadi, 2022) (Dokumen Pribadi, 2022)

Gb. 5. Putri Malu (Mimosa pudica)


(Dokumen Pribadi, 2022)
LAMPIRAN FOTO

Gb. 6 Putri Malu setelah mendapatkan ransangan (Mimosa pudica)

TAHAP 1 TAHAP 2
Gb. 7 Persiapan Alat dan Bahan Gb. 8. Tahap 2 (memasukan bahan)
(Dokumen Pribadi, 2022) (Dokumen Pribadi, 2022)

TAHAP 3 TAHAP 4

Gb. 9 tahap 3 Gb. 8. Tahap 2 (memasukan bahan)


(Dokumen Pribadi, 2022) (Dokumen Pribadi, 2022)
TAHAP 5 TAHAP 6

TAHAP 7
LAPORAN PRAKTIKUM II
IPA di SD

Disusun Oleh:
Nama : Dewi Sartika

NIM : 856770906

Kelas : PGSD 1 A

Tutor Pembimbing:
Metta Liana, S.Si, S.Pd,M.P

UNIVERSITAS TERBUKA
PJJP PALEMBANG
POKJAR SANGA DESA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya – Setiap makhluk
hidup yang tinggal di bumi pasti menempati suatu ekosistem. Sejatinya
ekosistem merupakan salah satu bagian dari makhluk hidup itu sendiri.
Ekosistem sangat penting untuk kelangsungan hidup semua makhluk hidup
di muka bumi. Dalam ekosistem terjadi interaksi antara organisme dengan
lingkungan. Hubungan ini sangat diperlukan bagi makhluk hidup dan
memiliki perannya masing-masing.
Jika diperhatikan lingkungan sekitar. Ketika mencoba mengidentifikasi
komponen kehidupan yang dapat ditemukan di sana. Di sekitar tempat
tinggal secara umum, kita akan menemukan manusia lain, hewan-hewan
seperti burung, kucing, kupu-kupu, cacing. Kemudia juga bisa tumbuhan
seperti pepohonan, atau tanaman yang kita tanam di dalam pot, bahkan
hingga jamur, dan lumut. Komponen-komponen tersebut termasuk kedalam
komponen biotik. Selain komponen biotik, terdapat pula komponen lain
yang disebut komponen abiotik. Komponen abiotik ini memiliki ciri yang
berbeda dengan komponen biotik. Komponen abiotik meliputi faktor-faktor
kimiawi serta fisis, contohnya seperti air, udara, tanah, cahaya, kelembapan,
suhu, mineral, kadar garam (salinitas), topografi, keasaman (pH), dan masih
banyak lagi yang semuanya dapat dipengaruhi dan mempengaruhi makhluk
hidup.
Dalam biologi terdapat pengelompokan beberapa level organisasi dalam
kehidupan. Organisme atau makhluk hidup tunggal, seperti contohnya diri
kita sendiri, disebut sebagai individu. Jika terdapat kumpulan dari organisme
atau makhluk hidup dari spesies yang sama, seperti diri kita dan beberapa
dalam keluarga, maka disebut dengan populasi. Ada pula istilah komunitas,
yakni kumpulan dari beberapa populasi yang berbeda. Misalnya manusia,
pepohonan, ayam yang ada disekitar tempat tinggal. Dari kumpulan
makhluk hidup yang berbeda spesies tersebut terdapat suatu hubungan
timbal balik antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lain seta
benda-benda yang tidak hidup (abiotik) di lingkungan tersebut, dan disebut
sebagai ekosistem. Untuk mempelajari hal ini, maka dilakukanlah praktikum
biologi ekosistem ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikkum tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme, komensalisme, dan mutualisme
dilingkungan sekitar.

1.3 Maanfaat
Adapun maanfaat dalam praktikkum ini adalah:
1. Dapat Membedakan simbiosis parasitisme, komensalisme, dan mutualisme
dilingkungan sekitar.
.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan pada praktikkum ini adalah:
1. Alat-alat tulis.
2. Tabel pengamatan.
3. Alam sekitar.

2.2 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikkum simbiosis adalah:
1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal misal hutan,
sawah, ladang, atau lingkungan sekitar.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dengan hewan, tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tulislah hasil identifikasi anda pada lembar kerja (table 1.7) yang ada
dibagian akhir modul.
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan .
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut.
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table 1.7.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1.1. Hasil pengamatan simbiosis parasitisme


Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang Diuntungkan
Jenis
No Hubungan Jenis Jenis
Jenis Jenis
Parasitisme Makhluk Kerugian
Makhluk
Keuntungan
Hidup Hidup

Anjing
Kutu
dirugikan
diuntungkan
Kutu pada karena Kutu
1 Anjing dengan
anjing darahnya anjing
menyerap darah
dihisap oleh
anjing
kutu

Terhisap
Lalat pada darahnya Menghisap
2 Sapi Lalat
sapi (gatal ) dan darah sapi
penyakit kulit

Darah
Nyamuk
terhisap dan Menghisap
3 pada Manusia Nyamuk
penyakit darah manusia.
manusia
malaria.

Benalu yang
hidup menempel
Pohon durian pada pohon
dirugikan durian mendapat
Benalu pada
Pohon karena keuntungan
4 pohon Benalu
kedondong makanannya dengan
kendodong
diserap oleh menyerap
benalu makanan dari
pohon
kedondong

Menghambat
Ulat pada Mendapat
5 Daun pertumbuhan Ulat
daun makanan.
dan bisa mati
3.2 Pembahasan
Adapun pembahasan dalam laporan Praktikum Ekosistem ini
adalah sebagai berikut, pada praktikum ini yaitu mengenai ekosistem, yang
membahas tentang komponen-komponen penyusun ekosistem yang
diamati secara langsung. Ekosistem yang diamati adalah ekosistem darat,
dengan objek yang diamati berasal dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik dapat berupa benda mati atau apa saja yang tidak hidup
yang ada dalam ekosistem tersebut. Sedangkan komponen biotik
merupakan komponen yang berupa makhluk hidup yang terdapat pada
ekosistem tersebut.
Langkah awal dari pengamatan ini adalah penentuan daerah
pengamatan yang di lakukan di kampus, kemudia membuat kuadaran 1 x 1
m2, untuk memberi batas bagi ekosistem yang akan diamati. Pengamatan
di darat mencakup daerah darat dan juga udara yang dibatasi oleh
kuadaran tersebut. Sehingga apabila ada makhluk hidup yang melintas
melalui kuadran tersebut termasuk ke dalam komponen ekosistem tersebut.
Dari hasil pengamatan terdapat bermacam-macam komponen biotik dan
abiotik. Komponen biotik yang didapat dari pengamatan adalah 3 ekor
semut, 7 ekor kupu-kupu, 2 ekor kumbang, rumput A sebanyak 49 buah,
rumput B sebanyak 33 buah, dan bunga A sebanyak 21 buah.
Komponen abiotik yang di dapat dari pengamatan adalah tanah,
batu 210 buah, daun kering 22 buah, kondisi lingkungan ( seperti: pH,
kelembapan, intensitas cahaya, kesuburan, suhu tanah) yang diperoleh dari
pengukuran menggunakan alat. Kelembaban yang diperoleh 39%,
kelembaban tanah 61%, intensitas cahaya 5690 Cd, pH 7, kesuburan tanah
too little. Pada pengukuran kesuburan yang menunjukkan too little
maksudnya adalah tanah tersebut mengandung nitrogen 50 ppm,
phosphorous 4 ppm, dan potash 50 ppm. Untuk pengukuran suhu tanah
diperoleh sebesar 20ºC. Suhu merupakan faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tinggi
rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasi matahari,
kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, kandungan
lengas tanah. Dengan ini menunjukkan suhu 20º diperoleh dari interaksi
radiasi matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya, dan kandungan
lengas tanah.
Cahaya dan tumbuhan saling berinteraksi, cahaya matahari
ditangkap oleh tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis. Hasil dari
fotosintesis yang berupa oksigen digunakan untuk respirasi tumbuhan itu
sendiri dan oraganisme lain.dengan ini terbentuklah hubungan timbal balik
antara komponen biotik dan komponen abiotik. Interaksi yang terjadi
antara dua populasi yang berbeda disebut sebagai intra spesifik toritik.
Populasi dua spesies dapat berinteraksi yang pengaruhnya dapat
menguntungkan, merugikan, atau populasi tersebut tidak terpengaruh.
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda
spesies yang hanya menguntungkan sepihak saja dan pihak yang lainnya
dirugikan.
1. Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan.
Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
2. Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi)
sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
3. Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari
makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia
terganggu.
4. Pohon benalu yang biasanya menempel pada pohon mangga menyerap
sari makanan dari pohon mangga, sehingga pertumbuhan pohon
mangga itu akan terhambat.
5. Putri malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman
pagar) menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga
pertumbuhan pohon tetehan menjadi terhambat.

3.3 Pertanyaan dan Jawaban

A. Pertanyaan
1. Apa hubungan antara kutu dan anjing?
2. Ada tidak akibat hubungan paratisme yang menyebabkan kematian?

B. Jawaban Pertanyaan
1. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap
darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang
dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2. Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan
kematian misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk
aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika
terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan
kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan
pada manusia.
A. Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan
pihak lain. Contohnya: anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada
satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga
atau berkurangnya produktivitas buah manga.
Simbiosis parasitisme

Manusia dan Nyamuk


Benalu dan Durian Kutu dan ajing

Ulat dan daun Kedondong dan benalu Lalat pada sapi


A. LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Andrews WA, Andrews BJ, Balconi DA, and Purcell NJ. (1983). Discovering
Biological Science. Ontario: Prentice-Hall, Canada Inc.

Browse PMc. (1979). Plant Propagation. New York: Mitchell Beazley Publ.
Limited.

Kimbal JW. (1967). Biology: A Laboratory Introduction. Massachusetts:


Addison-Wesley Publ. Co.

Kimbal JW. (1983). Biology. 5th Ed. Massachusetts: Addison-Wesley Publ. Co.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT.

Parjatmo, W. (1994). Petunjuk Praktikum Biologi. Modul 3. Jakarta: Karunika


UT.

Anda mungkin juga menyukai