Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG TES-1

MATA KULIAH PTK di SD (PDGK 4201)

Tutor : Dra. Isma Sri Rahayu, M.Pd

Nama : Dewi Sartika


NIM 856770906
Mata Kuliah : PTK
Kelas : PGSD A

Pertanyaan:

1. Berikan pengertian tentang Hakekat Penelitian Tindakan Kelas menurut anda ?


Jawaban:
Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) merupakan suatu penelitian
yang mempunyai aturan dan langkah-langkah yang harus dikerjakan. Penelitian tersebut
dilaksanakan di ruangan kelas melalui serangkaian proses pembelajaran.

2. Langkah –langkah apa yang harus anda lakukan untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas!

Jawaban:
Tahapan-tahapan dalam melakukan PTK adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
PTK tak ubahnya seperti penelitian-penelitian lain yang selalu menggunakan
perencanaan yang matang. Langkah pertama dalam PTK adalah melakukan
perencanaan dengan matang. Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar,
yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah (mengerucutkan identifikasi masalah),
dan pemecahan masalah dengan tindakan yang berlandaskan teori.
2. Pelaksanaan
Tahap yang kedua adalah pelaksanaan. Pelaksanaan adalah menerapkan sesuatu yang
telah direncanakan pada tahap pertama, yaitu bertindak di dalam kelas. Hendaknya
perlu diingat oleh guru peneliti, pada tahap ini, yakni tindakan harus sesuai dengan
rencana. Tetapi terus terkesan alamiah dan tidak direkayasa.
3. Pengamatan
Selanjutnya tahap yang ketiga adalah pengamatan. Observasi yang dimaksud pada
tahap ketiga ini adalah proses pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah
alat untuk memotret tinggi atau besarnya efek tindakan untuk mencapai sasaran.

4. Refleksi
Kemudian tahapan yang terakhir atau keempat dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah
refleksi. Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali sesuatu yang telah
dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah “memantul”.
Dalam hal ini, peneliti memantulkan pengamatannya ke layar kaca, sehingga tampak
jelas penglihatannya, baik itu kelemahan ataupun kekurangannya. Jika terdapat
kekurangan dalam melakukan PTK tersebut, maka guru peneliti bisa memperbaikinya
pada PTK yang akan dilakukan selanjutnya.

3.Ibu Sari guru Matematika di SD Mulia Sari, merasakan bahwa pelajaran yang diberikannya sulit
ditangkap oleh siswa. Hal tersebut dapat diketahui ketika menjelaskan konsep “Bangun Ruang” di
kelas VI, banyak siswa yang mengantuk dan tidak ada perhatian pada penjelasan guru. Apalagi
pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang dianggap paling sulit sehingga ada beberapa peserta
didik yang membolos dengan alasan yang tidak masuk akal. Seolah-olah siswa merasa jenuh dan
bosan terhadap pelajaran yang disampaikan Ibu Sari. Keadaan seperti ini telah terjadi secara berulang
kali hampir pada setiap pelajaran matematika. Berdasarkan ilustrasi diatas masalah apa yang dihadapi
oleh Bu Sari, rumuskanlah masalahnya !

Jawaban:
Berdasarkan deskripsi atau ilustrasi diatas masalah yang dihadapi oleh Bu Sari dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Siswa kesulitan dalam belajar matematika
2. Kesulitan guru dalam mengajar matematika
3. Kurangnya Minat belajar Siswa dalam belajar matematika.
Adapun solusi atau alternatif untuk menyelesaiakan permasalahan mengenai kesulitan siswa
dan guru. Untuk guru dalam proses belajar mengajar matematika dalam materi bangun ruang
hendaknya menggunakan media pembelajaran, serta dilaksanakan PTK dengan metode
maupun strategi belajar yang cocok pada materi dan kelas yang ingin dilaksanakan
pembelajaran.

4. Solusi apa yang diambil oleh Bu Sari agar pembelajaran Matematika tentang Konsep
“Bangun Ruang “ menjadi lebih menarik bagi siswa dan pada akhirnya anak-anak paham akan
konsep “Bangun Ruang”. Metode apa yang sesuai digunakan oleh Bu Sari ? Berikan alasan anda
mengapa menggunakan solusi tersebut ?

Pembelajaran mengenai konsep bangun ruang lumayan sulit, ditambah dengan kurang minatnya
siswa terhadap pembelajaran matematika dan selalu menganggap sulit pelajaran ini maka dapat
mempengaruhi proses KBM dan aktivitas belajarpun sering pasif di dalam kelas. Banyak siswa
yang menerima informasi saja, pasif dan hanya disuapi. Metode yang sesuai digunakan oleh Bu
Sari “Penerapan Metode Inquiri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Konsep
Bangun Ruang. Banyak yang beranggapan bahwa matematika itu sulit. Hal ini membuat siswa
sulit menerima konsep yang diajarkan oleh guru. Anak usia SD harus memulai pembelajaran dari
sesuatu yang konkrit, kemudian sambil dibimbing untuk kearah yang abstrak. Metode inquiri
merupakan cara penyajian materi pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses
mental penemuannya. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok agar siswa dapat bertukar
pikiran dengan temannya. Metode ini menggunakan dua siklus, dimana setiap siklusnya ada
empat tahapan yaitu perencanaa, tindakan, observasi dan refleksi. Mereka menganggap
matematika adalah pelajaran yang sulit. Hal ini disebabkan karena keterampilan berhitung siswa
kurang. Terlebihi bila mereka mendapat nilai di bawah rata-rata. Kalau keadaan ini berlarut-
larut, maka sepanjang masa pendidikan mereka menganggap matematika menjadi pelajaran
paling menyeramkan. Secara umum ahli psikologi mengaitkan minat dengan motivasi. Minat
merupakan aspek penting motivasi yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir dan
berprestasi (Pintrich dan Shuck, 1996 dalam Mikarsa, 2007;3.3) Peran pendidik dapat
menentukan minat siswa terhadap matematika. Pada umumnya pendidik dalam pembelajaran
matematika sasaran utamanya adalah target pencapaian materi pembelajaran dan kurang
memperhatikan pada proses. Materi-materi dan keterampilan-keterampilan baru terus-menerus
ditambahkan, tetapi konsep-konsep matematika kurang dikaitkan dan kurang diintegrasikan.
Seharusnya pembelajaran bermakna diberikan untuk mengawali kegiatan belajar, dan selanjutnya
latihan diberikan. Pembelajaran bermakna akan membuat materi pembelajaran menjadi menarik,
bermanfaat dan menantang. Sehingga menimbulkan minat siswa untuk senang terhadap
matematika. Sedangkan latihan akan membuat siswa terbiasa terhadap penerapan konsep,
sehingga konsep dipahami dan tertanam dengan baik dalam pikiran siswa. Baca juga: Bridging
Course Persiapkan Siswa Ikuti Pelajaran Bahasa Inggris Lanjutan Salah satu metode
pembelajaran matematika yang bermakna adalah metode inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing
adalah suatu kegiatan pembelajaran di mana guru membimbing siswa-siswanya dengan
menggunakan langkah-langkah yang sistematis. Sehingga mereka merasa menemukan sesuatu
(Muksetyo, 2007;1.35).

Anda mungkin juga menyukai