Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

PDGK4107 MODUL 1

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


KEGIATAN PRAKTIKUM 1 DAN 2

Nama : AHMAD KHANAFI


NIM : 857750874

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SEMARANG
POKJAR DEMAK
2022.2
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

1. Ciri-ciri Makhluk Hidup

A. Tujuan

Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

B. Dasar Teori

Makhluk hidup diartikan sebagai suatu organisme yang dapat mempertahankan

dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembang biak untuk melestarikan

jenisnya. Makhluk hidup memiliki ciri-ciri atau proses yang diperlukan untuk kehidupan.

Menurut Sumardi et al (2015) memaparkan bahwa ciri-ciri makhluk hidup yaitu melakukan

pernapasan, memerlukan makanan dan minuman, dapat tumbuh dan berkembang,

berkembang biak, menerima dan memberikan rangsangan (iritabilitas).

Makhluk hidup didunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut

yang membuat para ilmuan memilah- milah perbedaan serta persamaan yang terdapat pada

makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi

perbedaan dan persamaan baik secara morfologi ,anatomi,fisiologi,tingkah laku,dan

sebagainya. Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam keragaman bentuk,

penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk

hidup yaitu tingkatan ekosistem,tingkatan jenis dan tingkatan genetik.

C. Alat Dan Bahan

1. Alat-alat tulis

2. Tabel pengamatan

3. Alam sekitar
D. Cara Kerja

1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.

2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal misal hutan, sawah,

ladang, atau lingkungan sekitar.

3. Temukan 10 makhluk hidup (5 tumbuhan dan 5 hewan).

4. Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.

5. Amatilah ciri-ciri setiap makhluk hidup.

6. Bubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati.

E. Hasil Pengamatan

Berdasar pengamatan yang telah dilakukan di lingkugan rumah dan sekolah,

didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup (Hewan)


No Ciri-ciri Makhluk Hidup
Nama Makhluk Hidup (Hewan)
. 1 2 3 4 5
1 Kucing √ √ √ √ √
2 Belalang √ √ √ √ √
3 Kupu-kupu √ √ √ √ √
4 Ikan Arwana √ √ √ √ √
5 Semut √ √ √ √ √
6 Kambing √ √ √ √ √
7 Burung Jalak √ √ √ √ √
8 Keong √ √ √ √ √
9 Capung √ √ √ √ √
10 Ayam √ √ √ √ √
Keterangan :
1. Bergerak dan berinteraksi terhadap rangsang
2. Bernapas
3. Perlu makan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup (Tumbuhan)
No Ciri-ciri Makhluk Hidup
Nama Makhluk Hidup (Tumbuhan)
. 1 2 3 4 5
1 Putri Malu √ √ √ √ √
2 Pohon Jambu √ √ √ √ √
3 Pohon Belimbing √ √ √ √ √
4 Bunga Asoka √ √ √ √ √
5 Pohon Mangga √ √ √ √ √
6 Pohon Palem √ √ √ √ √
7 Pohon Tin √ √ √ √ √
8 Pisang √ √ √ √ √
9 Pohon Ketapang √ √ √ √ √
10 Pohon Lamtoro √ √ √ √ √
Keterangan :
1. Bergerak dan berinteraksi terhadap rangsang
2. Bernapas
3. Perlu makan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang

F. Pembahasan

Tumbuhan dan Hewan adalah makhluk hidup. Tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri

yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh

dan berkembang. Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua gerakan tumbuhan

dapat diamati. Ada beberapa tumbuhan yang dapat di amati misalnya putri malu,

mengatupkan daunnya karena rangsang berupa sentuhan. Selain itu menjelang senja, daun

majemuk yang dimiliki oleh belimbing dan lamtoro mengatupkan daunnya karena pengaruh

gelap.

Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun

karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda.

Jika hewan dapat bergerak, organ di tempat, maupun gerak berpindah tempat, maka gerak

pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat.


Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan pada tumbuhan oksigen untuk

melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak perlu organ khusus), sedangkan oksigen untuk

ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.

Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, akan tetapi berbeda bentuk dan

prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan-hewan

memakan bentuk yang sudah jadi. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan

berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar.

G. Kesimpulan

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap

rangsang, bernafas memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini

pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit

perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas.

H. Lampiran Ciri-ciri Makhluk Hidup

Kucing Belalang Kupu-kupu Arwana Semut

Kambing B. Jalak Keong Capung Ayam

Putri Malu Jambu Delima Belimbing Bunga Asoka P. Mangga

Palem P. Tin P. Pisang P. Ketapang P. Lamtoro


MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS

1. SIMBIOSIS

A. Tujuan

Mengidentifikasi simbiosis parasitisme, komensalisme dan mutualisme di lingkungan

sekitar.

B. Dasar Teori

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti

kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.

Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup

yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion

Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies makhluk

hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat

berkembang dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 42), simbiosis

parasitisme adalah hubungan antara dua jenis mahkluk hidup dimana yang satu beruntung

dan yang lain dirugikan.

Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis komensalisme adalah

hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan yang

lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan

C. Alat dan Bahan

1. Alat-alat tulis

2. Lembar Pengamatan

3. Lingkungan sekitar
D. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau

hutan terdekat

3. Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa simbiosis

mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan

dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan

tumbuhan.

4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.

5. Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu simbiosis.

6. Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.

7. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.

8. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.

E. Hasil Pengamatan

Berdasar pengamatan yang telah dilakukan di lingkugan rumah dan sekolah, didapatkan

hasil pengamatan sebagai berikut :

Tabel 1.7. Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme


Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis
No. Hubungan Jenis Jenis
Jenis Mahluk Jenis
Parasitisme Mahluk Keuntungan
Hidup Kerugian
Hidup
Kutu
Darah memperoleh
Kutu dengan
1 Manusia manusia yang Kutu makanan dari
Manusia
dihisap kutu manusia yaitu
darahnya.
Produksi
makanan Menyerap
Pohon mangga
2 Pohon mangga berkurang Benalu makanan dari
dengan benalu
dan tidak bisa inangnya
berbuah.
Tumbuhan
teh – tehan
diambil
Mengambil
Tumbuhan mie nutrisinya
nutrisi makanan
3 miean dengan Teh - tehan sehingga Mie –miean
dari tumbuhan
tetehan pertumbuhan
yang ditempeli.
the-tehan
menjadi
terhambat.
Darah
Manusia
diisap
Nyamuk dan
dapat juga
Memperoleh
Manusia menyebabkan
makanan dari
4 dengan Manusia penularan Nyamuk
mengisap darah
Nyamuk penyakit
manusia
malaria dan
demam
berdarah
serta
cikungunya
Dapat
Jamur panu dan Gatal –gatal
5 Manusia Jamur melangsungkan
manusia pada kulit
kehidupan

Tabel 1.8. Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme


Pihak yang diuntungkan Jenis Mahluk
No Jenis Hubungan Jenis Hidup yang Tidak
. Simbiosis Jenis Diuntungkan atau
Mahluk
Keuntungan Dirugikan
Hidup
Mendapat tempat
Anggrek dengan Pohon tinggi untuk
1 Anggrek Pohon mangga
Randu memperoleh
cahaya matahari
Mendapatkan
tempat tinggi
Sirih dan tumbuhan
2 Sirih untuk Tumbuhan Inang
inangnya
memperoleh
cahaya matahari
Tumbuhan paku
bisa mendapatkan
Tumbuhan paku dan Tumbuhan sinar matahari
3 Pohon Jati
pohon jati Paku untuk
melaksanakan
fotosintesis.
Tumbuhan Mendapatkan
Tumbuhan Paku Tanduk
4 paku tanduk cahaya matahari Tumbuhan inangnya
Rusa dan Inangnya
rusa yang lebih baik.

Mendapatkan sisa
Udang dan Mentimun
5 Udang –sisa makanan Timun Laut
Laut
dari timun laut

Tabel 1.8. Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme


Pihak I yang Pihak II yang
diuntungkan diuntungkan
Jenis Hubungan
No. Jenis Jenis Jenis
Simbiosis Jenis
Mahluk Keuntunga Mahluk
Keuntungan
Hidup n Hidup
Mendapat
Kupu-kupu dengan Membantu
1 Kupu-kupu nektar dari Bunga
tanaman berbunga penyerbukan
bunga
Dapat Melindungi
Semut rang-rang dan Semut rang membuang tumbuhan
2 tumbuhan sarang pada Tumbuhan dari serangan
rang
tumbuhan hama
Mendapat
Membantu
3 Lebah dengan bunga Lebah nektar dari Bunga penyerbukan
bunga
Makan tikus Hama tikus
4 Ular sawah dan petani Ular sawah sawah Petani berkurang
Mendapat
Badannya
makanan
Kerbau dan burung Burung menjadi
5 berupa kutu Kerbau
jalak jalak bersih dari
dari badan
kutu
kerbau

F. Pembahasan

a. Simbiosis Parasitisme

Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk

hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak

dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat

diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.


Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh

keuntungan dikarenakan ia mendapat makaanan dengan cara menghisap darah dari

kulit manusia. Sedangkan manusia rugi manusia merasa dirugikan karena gara-gara

dihisap darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat mengganggu karena

menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.

Selanjutnya pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga

termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki

klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri. Namun ia

mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga. Hal

ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan inang

seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar

digunakan untuk perkembangan tanaman benalu.

Saat awal-awal tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan tumbuhan teh -

tehan , tumbuhan mie –miean hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit

mengisap sari makanan dari tumbuhan teh – tehan . Kebutuhan nutrisi, air, dan

mineral untuk melanjutkan kehidupannya diambil dari tumbuhan inang. Semakin

lama tumbuhan mie – miean tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari inangnya.

Bahkan, tumbuhan mie-miean juga dapat beradu memperebutkan area dan

pembagian cahaya matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat menganggu

tumbuhan inang yaitu teh tehan dalam fotosintesis. .

Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi

antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis

nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Hal

tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir sama

dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga terkadang


dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa

menyebabkan kematian dan memberi keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan

penyakit serta berkembang biak.

Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola

interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan

karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di

kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugian karena merasa gatal dan

ketidaknyamanan

b. Simbiosis Komensalisme

Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara tanaman

anggrek dengan pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau

merambat pada pohon mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari

dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis. Cara

tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan juga mineral

yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap

dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman anggrek,

akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon mangga.

Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap

ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari

simbiosis komensalisme. Dalam hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara

merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya atau tanaman

inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk mendapatkan

sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan.

Hal ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi

tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman inangnya.


Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa halnya

dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman jati.

Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk

melaksanakan fotosintesis demi kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang

dijadikan sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari

tumbuhan paku.

Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati

dari faktor bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang

menjadikannya sebagai tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal

mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu dulu menyaksikan

tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon inangnya. Dalam persoalan ini,

paku rusa punyai karakter yang serupa dengan tanaman anggrek, yaitu mereka akan

melekat atau ditempelkan pada suatu pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar

matahari yang lebih baik dan beberapa bahan lain untuk fotosintesis. Meskipun

tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan tanaman

yang ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman yang

ditempelinya.

Hubungan yang selanjutnya adalah interaksi antara udang dengan mentimun

laut Pada persoalan kali ini seekor udang akan mendekati timun laut dan hidup

diatasnya agar bisa mendapatkan makanan yang berasal dari sisa makanan yang ada

disekitar timun laut. Dalam perihal ini, udang mendapatkan keuntungan dengan

menyita sisa makanannya. Akan tetapi timun laut tidak dirugikan sama sekali dengan

kehadirannya.

c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah

suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah

pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka

keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang

melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan

simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi

dirinya.

Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu

dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau

nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan

terbantu karena serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika

kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari

pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi

proses penyerbukan pada bunga.

Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu

proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada

bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan

lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada bunga bisa berlangsung dengan

mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang hinggap pada

dirinya.

Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-

tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan

semut ini sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari

pohon. Namun keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan

tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi tumbuhan dari
serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan

karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang

menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang

Rang. Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang

balik hama yang menyerang tumbuhan.

Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular

sawah memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan

padi petani di sawah. Menurunnya populasi tikus disawah karena dimangsa oleh ular

sawah sangat memberi keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat

meningkatkan produksi panen padinya.

Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak.

Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini

sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interkasi kali ini,

burung jalak akan mencari makanannya yang berupa kutu yang banyak ditemukan

pada tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan

dirinya tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini

dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang terdapat pada

tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih nyaman.

G. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :

a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda

dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis

parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit

tidak akan membunuh tumbuhan inanngya (tumbuhan yang ditumpanginya) karena

kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu

diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis

komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya

jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau

berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.

c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup

bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

H. Lampiran Simbiosis Parasitisme, Komensalisme dan Mutualisme

a. Simbiosis Parasitisme

Kutu pada Benalu


rambut pada pohon

Mie-miean Nyamuk
pada Teh- menghisap
b. Simbiosis Komensalisme

Anggrek Sirih
pada pohon dengan

Paku pada Paku Rusa


pohon jati pada

c. Simbiosis Mutualisme
Bunga Bunga
dengan dengan

Anda mungkin juga menyukai