Anda di halaman 1dari 40

MODUL 1 KEGIATAN PRAKTIKUM 1

NURHAYATI
855890473

UPBJJ – BANDA ACEH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA
DAN SKOR PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP, GERAK PADA TUMBUHAN, DAN RESPIRASI
PADA MAKHLUK HIDUP

NAMA : NURHAYATI
NIM : 855890473
UPBJJ : UT-BANDA ACEH

A. JUDUL PERCOBAAN
Kegiatan praktikum 1: Ciri-Ciri Makhluk Hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

D. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki nyawa untuk terus hidup dan
berkembang. Tuhan menciptakan makhluk hidup menjadi tiga yaitu manusia, hewan
dan tumbuhan. Menurut Encyclopedia Brirannica, makhluk hidup adalah makhluk yang
memiliki ciri-ciri kehidupan untuk berkembang untuk terus tetap hidup. Menurut
Sumardi (2015) ciri ciri makhluk hidup adalah melakukan pernafasan, dapat tumbuh
dan berkembang, memerlukan makanan dan minuman, berkembangbiak, dan menerima
dan memberikan rangsangan (iritabilitas).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat-lat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal, hutan, kebun, sawah yang ada di
sekitar kita.
3. Temukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang ada di
sekitar lokasi tempat tinggal anda.
4. Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan
5. Amatilah ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah andda catat tersebut,
dengan cermat.
6. Bubuhkanlah tanda cek (√) sesuai dengan ciri-ciri yang anda amati.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
Ciri – ciri makhluk hidup
No Nama Makhluk Hidup
1 2 3 4 5

1 Kambing √ √ √ √ √

2 Burung Jalak √ √ √ √ √

3 Kucing √ √ √ √ √

4 Sapi √ √ √ √ √

5 Ayam √ √ √ √ √

6 Pohon Tomat √ √ √ √ √

7 Pohon Sirsak √ √ √ √ √

8 Pohon Cabai √ √ √ √ √

9 Pohon Mangga √ √ √ √ √

10 Pohon Pisang √ √ √ √ √

*Keterangan:
1. Bergerak dan bereaksi pada rangsang;
2. Bernafas
3. Perlu makan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
Jelaskan!
Jawab: menurut pendapat saya adalah benar bahwa tumbuhan dapat memnuhi
ciri-ciri bergerak dan bereaksi terhadap rangsang sebagai contoh pada pohon
tomat yang bergerak tumbuh mengikuti media pertumbuhannya yaitu pada
batang kayu yang sudah diikat dengan pohon tomat.

2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Jawab:
A. Persamaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan yaitu; bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, hewan dan tumbuhan bernafas, hewan dan
tumbuhan memerlukan makanan (nutrisi), hewan dan tumbuhan dapat
tumbuhan dan berkembang.

B. Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan yaitu;


No. Tumbuhan Hewan

1. Pada tumbuhan, reaksi dan Pada hewan reaksi dan geraknya


geraknya lambat, terbatas, cepat, aktif, dan dapat berpindah-
dan pasif, umumnya pindah dan memiliki alat gerak.
menetap dan begerak
hanya sebagian tubuh.
2. Pada tumbuhan tidak Hewan memilik alat pernapasan
memiliki alat pernapasan khusus atau organ pernapasan.
khusus, oksigen masuk
melalui stomata dan
lentisel
3. Tumbuhan dapat Hewan memakan makhluk hidup
menyusun makanan lain dan makanannya diambil
sendiri dan makanan dalam bentuk padat dan juga cair.
diambil dalam bentuk gas
dan cair melalui
fotosintesis.
4. Pada proses tumbuhnya Pada hewan dapat tumbuh dan
tumbuhan berlangsung berkembang dalam masa tertentu
selama hidupnya ada di
daerah tumbuh tertentu,
ada juga bentuk tubuhnya
menyebar, ada juga
bercabang dan jumlah
bagiannya tidak tentu atau
tidak terbatas.
5. Pembuahan terjadi di Pada hewan perkembangbiakan
dalam alat dan pembuahan terjadi di dalam
perkembangbiakkan tubuh maupun luar tubuh pada
betina (tumbuhan betina). hewan, umumnya jumlah anak
Dan umumnya memiliki terbatas, dipelihara dan di
jumlah anak banyak, tidak lindungi oleh induknya.
dipelihara, dan tidak
dilindingi oleh pohon
induk
H. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini dapat dijelaskan bahwa tumbuhan dan hewan adalah
makhluk hidup yang hampir memiliki ciri-ciri yang sama dalam proses bergerak dan
beraksi terhadap rangsang, bernapas, memerlukan makanan (nutrisi), sama-sama
bertumbuh dan juga berkembang. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan ciri-cirinya
yaitu, dalam bergerak. Hewan dan tumbuhan sama-sama dapat bergerak namun
gerakannya berbeda.
Tumbuhan bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan secara pasif, tidak
bergerak dan terbatas pada bagian tertentu pada pohon tomat yang mengikuti tumbuh
mengikuti media pertumbuhannya yaitu pada batang kayu yang sudah diikat dengan
pohon tomat. Sedangkan hewan dapat bergerak dan bereaksi terhadap rangsang secara
cepat dan aktif dan juga dapat berpindah-pindah serta memiliki alat gerak, contohnya
adalah kambing yang mempunyai kaki untuk bisa bergerak dan berpindah secara cepat.
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernapasan, pada tumbuhan pohon
sirsak oksigen masuk melalui stomata dan lentisel , sedangkan oksigen masuk ke dalam
tubuh hewan burung jalak melalui organ pernapasan atau pundi-pundi udara.
Hewan dan tumbuhan memerlukan makanan dan air, hanya saja berbeda dalam
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan pohon cabai makan dengan melakukan fotosintesis
dan memerlukan cahaya, sedangkan hewan kucing memakan bentuk makanan yang
sudah jadi seperti daging, ikan dan cat dry food. Terakhir adalah hewan seperti sapi dan
tumbuhan seperti pohon manga sama-sama dapat tumbuh dan berkembang, bertambah
pula ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.

I. KESIMPULAN
Makhluk hidup hewan dan tumbuhan memiliki ciri-ciri yang sama meliputi,
bergerak dan bereaksi terhdap rangsang, bernafas, memerlukan makanan, bertumbuh
dan juga berkembang. Akan tetapi, karena tumbuhan dan hewan mempunyai struktur
yang berbeda maka terdapat beberapa hal pula yang membedakannya antara tumbuhan
dan hewan seperti proses bergerak dan bernafas.

J. DAFTAR PUSTAKA
Deepublish, store Pengertian Makhluk Hidup. 2023
https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-makhluk-hidup/ . diakses pada 29
april 2023 pukul 16.24
Sumardi, dkk.2015. Konsep Dasar IPA. Tanggerang: Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI; SARAN DAN MASUKAN


Tidak ada kesulitan dan kendala yang dialami. Makhluk hidup dapat dengan mudah
dijumpai dilingkungan sekitar tempat tinggal
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

https://youtu.be/XNwRXx2B9i4

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

https://youtu.be/XNwRXx2B9i4

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

https://youtu.be/XNwRXx2B9i4

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


NAMA : NURHAYATI
NIM : 855890473
UPBJJ : UT-BANDA ACEH

A. JUDUL PERCOBAAN
Kegiatan praktikum 1: Gerak pada Tumbuhan (Seismonasti, Niknasti, Dan
Geotropisme)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengamati Gerak Seismonasti
2) Mengamati Gerak Niknasti, dan
3) Mengamati Gerak Geotropisme Negatif pada Tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


1) Gerak Seismonasti dan Niknasti
a) Satu buah tanaman putri malu
b) Kotak dari karton/kardus berwana hitam dilapisi kertas hitam 1 buah
c) Stop watch (Hp atau Jam Tangan) 1 buah
d) Alat tulis dan penggaris
2) Gerak Geotropisme Negatif
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya

D. LANDASAN TEORI

Gerak Pada Tumbuhan


a. Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan. Tumbuhan bersel
b. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya rangsang.
c. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya
rangsang.

1. Tropisme Positif : arah gerak menuju datangnya rangsangan


2. Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Seismonasti dan Niktinasi
a) Seismonasti
(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis dan penggaris.
(2) Pot putri malu sebaiknya anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga
ketika akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya
carilah tanaman putri malu ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman
tersebut dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga
tanaman tersebut dapat anda pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu
bagian akarnya.
(3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja, selanjutnya
lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-
daun putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris.
(4) Catatlah hasil pengamatan anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.2) di bagian
akhir modul ini.
b) Niktinasi
1) Sediakan dua buah pot putri malu
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua
3) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
4) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
5) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati
(tidak menyentuh tanamannya).
6) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
7) Catatlah hasil pengamatan pada tabel pengamatan Anda dan tuangkan
hasilnya pada Lembar Kerja (Tabel 1.3) dibagian akhir modul ini.
2) Gerak tropisme (Geotropisme negatif)
a) Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol) air kemasan yang dipotong dan
diberi lubang dibagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai.
Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya di lakukan di tempat terbuka
kacang merah ini sebaiknya di lakukan ditempat terbuka sehingga tanaman yang
dihasilkan berdiri dengan tegak.
b) Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik
dan berdiri dengan tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label B
untuk pot yang lainnya.
c) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan
berdiri (Vertikal) dan Simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e) Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.4) di bagian
akhir modul ini.
a. Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!
Jelaskan alasan Anda memilihnya!
Jawab : Tanaman polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu,
kedua tanaman itu daun nya akan menutup pada malam hari dan akan membuka
kembali jika matahari terbit mulai pagi hari.

2) Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan ? Jelaskan!
Jawab:
Niktinasti adalah Gerak daun putri malu yang akan menutup jika dipengaruhi
rangsang dari cahaya misalkan dia akan otomatis tertutup daun nya jika kita
letak kan di kedap cahaya.
Seismonasti : Gerak daun putri malu akan menutup dipengaruhi oleh
rangsangan sentuhan kita, jika kita berikan sentuhan kasar daun putri malu akan
tertutup dengan sempurna seluruh daun nya.

3) Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan adanya gerak
fototropisme yaitu arah tumbuh batang yang membelok menuju ke arah cahaya
matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif tanaman
tetap tumbuh tetapi batang nya membelok kearah sinar cahaya matahari.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasi
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan seismonasti
No Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan
daun putri malu
1 Halus Daun putri malu akan Daun tidak
menutup sedikit saja menutup sama
sekali

2 Sedang Daun menutup dibagian Daun terbuka


yang terkena sentuhan kembali perlu
saja daun yang lain tidak waktu sedikit
ikutan menutup. lambat 4 menit

3 Kasar Daun menutup sangat Daun juga terbuka


cepat secara keseluruhan. kembali dengan
cepat kurang lebih
1 menit
Tabel 1.3.
Hasil pengamatan Niktinasi
Reaksi daun putri malu
No. Pot putri malu
Mula-mula ½ jam
kemudian

1 Disimpan ditempat Daun tetap terbuka Daun tetap


terang terbuka

2 Ditutup dengan Daun terbuka Daun menjadi


penutup yang kedap menutup
cahaya

2. Geotropisme
Tabel 1.4.
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis Pot Pengamatan hari ke Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 0 1,4 2,6 3 4,7 6,3 7,5 Tumbuh dengan
tegak , karena posisi
pot di letak kan
secara berdiri dan
tidak langsung
terkena sinar
matahari.

B 0 1,3 2,4 3,5 4,2 5,2 6,1 Tumbuh membelok


mengikuti cahaya
matahari karena
posisi pot mendatar
di arahkan ke cahaya
matahari
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan
alasan memilihnya!
Jawab: Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika
matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
Jawab: Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya dan
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah
membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang
menuju sumber rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat.
Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya.

2. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu
di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada
di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup.

3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya
gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari mengikuti dimana arah cahaya berada
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa seismonasti adalah
gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran atau sentuhan.
Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang yang berupa
kondisi ruangan gelap atau kedap cahaya Sedangkan geotropisme adalah gerak pada
tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan sinar cahaya matahari berada.

J. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-
9, Universitas Terbuka.

Sumardi, dkk.2015. Konsep Dasar IPA. Tanggerang: Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI; SARAN DAN MASUKAN


Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh pengamat yaitu pada Saat Mencari tanaman
putri malu lalu kesulitan kedua mencari kacang merah yang harus ke kota untuk
mencarinya. Alhamdulillah kacang merah yang saya tanam dengan tanah hidup dan
tumbuh dengan baik sesuai dengan cara kerja yang di perintahkan.
SARAN : Saat melakukan praktikum alangkah baiknya kalau tidak sembarangan dalam
memilih wadah untuk bahan praktikum
MASUKAN : harus bisa berhati hati dalam mengambil tanaman putri malu agar ia tetap
hidup usahakan tanah yang ada disekitarnya tetap ikut kita masukkan ke dalam pot.
Lalu memperhatikan kualitas kacang merah yang akan ditanam, harus kualitas yang
baik , supaya ia tumbuh dengan baik kacang merah nya jangan lupa di rendam terlebih
dahulu selama 12 menit lalu tanam di tanah yang ada di pot.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Link Video :
Tahap Awal / Pembukaan https://youtu.be/XNwRXx2B9i4
Tahap persiapan hari-0 https://youtu.be/XNwRXx2B9i4
Deskripsi foto/video

Tahap Inti : Tanaman putri malu di tutup kardus


dan dibiarkan terkena sinar matahari langsung. https://youtu.be/XNwRXx2B9i4
Deskripsi foto/video

https://youtu.be/XNwRXx2B9i4
Tahap Dokumentasi foto Deskripsi foto/Video
NAMA : NURHAYATI
NIM : 855890473
UPBJJ : UT-BANDA ACEH

A. JUDUL PERCOBAAN
Kegiatan praktikum 1: Respirasi pada makhluk hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen).
2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida

C. ALAT DAN BAHAN


1) Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a) Botol ukuran kecil 3 buah.
b) Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c) Plastisin secukupnya.
d) Vaselin secukupnya.
e) Kapur sirih secukupnya.
f) Kapas secukupnya.
g) Kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah secukupnya.
h) Kecoa atau belalang 1 ekor.
i) Pipet tetes 1 buah.
j) Air yang diberi pewarna merah secukupnya

2) Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida


a) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya.
b) Air suling, bila tidak ada bisa digunakan air tawar secukupnya.
c) Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
d) Plastisin secukupnya.
e) Sedotan limun 6 buah.
f) Spidol 1 buah.
g) Selang plastic kecil 1 meter.
h) Kertas saring (jika perlu) 2 lembar
i) Corong plastic ukuran kecil 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan respirasi atau bernapas.
Bernapas berarti memasukkan udara (Oksigen) ke dalam paru-paru dan
dikeluarkan dalam bentuk gas (Karbondioksida). Ketika proses pernapasan
berlangsung, makhluk hidup mengambil oksigen dari sekitarnya dan
mengeluarkan karbondioksida serta uap air di lingkungannya. Menurut
Syarifuddin (2002), respirasi adalah menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
karbondioksida keluar dari tubuh.Sedangkan menurut Kozier (1991), respirasi
adalah pertukar gas antara individu dan lingkungan atau keseluruhan proses
pertukaran gas antara udara atmosfir dan darah dan antara darah dengan sel-sel
tubuh.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Respirasi Memerlukan Udara (Oksigen)


a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b) Memasukkan sedikit air kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya
memasukkan kapas secukupnya.
c) Memasukkan kacang/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam
botol yang telah diberi kapas.
d) Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal
plastisin, kira-kira dapat menyumbat tutup botol, selanjutnya
memasukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan
plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara didalam botol.
e) Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup
dengan rapat dan rapi.
f) Mengolesi vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan
air kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa
menghambat jalannya percobaan.
g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan
menggunakan spidol, kemudian meletakkan secara horizontal.
h) Melakukan langkah a-g, dengan cara yang sama, namun kecambah diganti
dengan kecoa atau belalang dan diberi label B.
i) Melakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
control) dan diberi label C.
j) Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes,
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
k) Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang waktu
5 menit selama 5 kali pengamatan.
l) Menuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
2. Respirasi menghasilkan Karbondioksida (CO2)
a) Membuat air kapur jenuh
1. Melarutkan lapur tohor (jenis kapur apabila terkena air mengeluarkan
panas) atau kapur sirih ke dalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
(sebagian ada yang tidak melarut.
2. Membiarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air
yang jernih.
3. Menyedot air kapur yang jernih dengan selang plastic kecil.
4. Bila ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air kapur
menjadi keruh. Bila hal ini terjadi melakukan penyaringan dengan
menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong plastic,
hingga diperoleh air kapur yang benar-benar jernih.
b) Menuangkan air kapur jenuh pada botol selai (A), (B), dan (C) dengan ukuran yang
sama, lebih kurang 50 ml.
c) Memasang perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan plastic.
d) Menghisap udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), digunakan untuk
bernapas. Selanjutnya menghembuskan napas pada botol (B) melalui sedotan limun
(1).
e) Melakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
f) Mengamati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer.
g) Menuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja

F. HASIL PENGAMATAN

1. Respirasi memerlukan oksigen

Tabel 1.5

Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit


Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,2 0,3 0,5 0,5 0,5
B 0,5 0,5 0,6 0,7 0,8
C 1,4 1,5 1,7 1,8 1,9

2. Respirasi memerlukan Karbondioksigen


Tabel 1.6
Botol Percobaan Kondisi mula-mula Kondisi Akhir Percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Sangat Keruh

C Jernih Keruh

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa gun akapur sirih dalam percobaaan respirasi memerlukan oksigen?
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C)? mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada
botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?

Jawaban:
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat Karbondioksida dan pemicu agar respirasi menjadi cepat.
2. Terjadi perubahan posisi dari tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer.
Hal ini dapat terlihat pada botol yang di isi oleh makhluk Hidup. Yaitu pada
botol A yang diisi dengan kecambah dan pada botol B yang diisi dengan
jangkrik. Dengan demikian teteasn pewarna (eosin) pada alat respirometer
bergerak karena danya pergerakan udara di dalam respirometer.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan, air kapur pada Btol paling keruh,
disebabkan karena pada botol B banyak mengandung karbondioksida. Hal ini
menunjukan bahwa pernapasan kita menghasilkan karbondioksida.
H. PEMBAHASAN

1. Respirasi memerlukan oksigen


a. Respirometer A
Berdasarkan pengamata kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,2 cm untuk 5
menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,3 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi
menjadi 0,3 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan
kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm
b. Respirometer B
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yangdiisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,5 cm untuk 5
menit pertama dan tetap untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,6 cm setelah
5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 0,7 dan 5 menit kelima
respirometer menunjukkan angka 0,8 cm.
c. Respirometer C
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) menunjukkan angka perubahan tiap
menitnya. (Namun sesuai teorinya seharusnya tidak bergerak, mungkin hal ini bisa
terjadi disebabkan oleh adanya lubang-lubang yang tidak tertutup sehingga udara
keluar masuk dari berbagai arah dan human eror.)

2. Respirasi memerlukan Karbondioksida


Dari Ketiga botol tersebut dapat disimpulkan bahawa pada botol kedua ( botol B) airnya
berwarna keruh. Setelah kita menghembuskan nafas pada botol kedua (Botol B) dan
botol yang yang ke 3 (Botol C). sedangkan pada botol yang pertama (Botol A) air
didalam botol tetap jernih .

I. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup
memerlukan respirasi/pernafasan. Pada saat respirasi dibutuhkan oksigen untuk
menguraikan senyawa-senyawa pada setiap makhluk hidup. Ketika melakukan
respirasi makhluk hidup menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Hal ini
dapat terlihat pada air yang awalnya jernih menjadi karbondioksida. Warna kapur yang
keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.

J. DAFTAR PUSTAKA
Deepublish, store Pengertian Makhluk Hidup. 2023
https://deepublishstore.com/blog/materi/pengertian-makhluk-hidup/ . diakses pada 29
april 2023 pukul 16.24

Hikmat, (2015). Pengertian Respirasi. https://kliksma.com/2015/01/pengertian-


respirasi.html. (Diakses 10-5-2-2023)

Sumardi, dkk.2015. Konsep Dasar IPA. Tanggerang: Universitas Terbuka


K. KESULITAN YANG DIALAMI; SARAN DAN MASUKAN
Pengamat mengalami kesulitan dalam pembuatan praktikum karena pengamat belum
mahir dalam proses pembuatan praktikum.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

https://youtu.be/XNwRXx2B9i4

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

https://youtu.be/XNwRXx2B9i4

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

https://youtu.be/XNwRXx2B9i4

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 1 KEGIATAN PRAKTIKUM 3

NURHAYATI
855890473

UPBJJ – BANDA ACEH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
1. KEGIATAN PRAKTIKUM : Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

C. ALAT DAN BAHAN

1. Biji kacang merah 6 buah


2. Botol jam (selai) 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkanbertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahanmitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan
kembali kebentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis.Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor
yangterdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon
yangmerangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi
secaraberangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan
terjadidiferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari
bagiantertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman,
aktifitasperkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung
akardan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran
batangterjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi
berlangsung.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.


2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam
biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja. (Tabel 1.10)

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10 Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah

Hari Ke Pertumbuhan Panjang Keterangan


Kecambah
Akar Batang

1 Kondisi awal 1mm 2-3 mm Bakal Akar terlihat

2 Tumbuh Akar 1-1.5 mm 8-10 mm Jelas Terlihat

3 Terlihat Batang 2-3 mm 20 mm Biji Kacang Terngkat

4 Terlihat Batang 5-10 mm 40 mm Terangkat Keatas

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama
terdapatperubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga mingguke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal
itu dikarenakansel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral.Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya
selalu membelahkarena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan
juga terjadi pada daun.Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang
kemudian membesar begitujuga dengan bertambah panjangnya batang kecambah

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaransel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung
dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman
apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhandan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun
dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya
matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
I. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

Jawab : pada hari ke- 1

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?

Jawab : Tidak, akar akan melingkar disekitar/didalam botol

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Tidak ada kesulitan yang dialami

L. FOTO FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Link Vidio https://www.youtube.com/watch?v=XNwRXx2B9i4


A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan perkembangan hewan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah(Drosophilasp)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Plastik transparan pembengkus ukuran besar 1 buah
2. Botol jam (selai) 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah (Drosophila sp) ± 6 ekor

D. LANDASAN TEORI
Drosophilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudahbusuk.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen.
Sepertihewan simestris bilateral lainnya, drosophilla mempunyai poros anterior dan
posterior(kepala-ekor). Pada drosophilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada
didalam telurmemberi informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan
sebelum fertilisasi.Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu:
telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago. Faktor yang mempengaruhi siklus
hidup drospillaadalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol
pemeliharaan,intensitas cahaya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaanini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapatmemeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium
lalat buahikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaanbersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan
6pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiapbotol selai

2. Menangkap lalat buah


a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulutplastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut
tongsampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengnacara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong
plastik.

3. Mengkultur lalat buah


a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam
botolkultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan
biuslahlalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang
dimasukkan kedalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai
terendam atauterkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya
dalam waktukurang 5 menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karetgelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.e) Amatilah biarkan tiap
pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 danjam 18.00. pengamatan
meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dankeluarnya lalat
dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja(Tabel 1.11).

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.11 Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

No. Kejadian / Perubahan

1. Tubuh berwarna kuning kecoklatan

2 Mulai bertelur (bentuk telur seperti bercak-bercak berwarna putih) kemudian


indukannya mengalami kematian

3 dan 4 Telur menetas menjadi larva (berwarna putih dan mirip belatung tetapi sangat
keci

5 Larva mulai bergerak aktif dan merayap ke atas botol dan menempel padakertas
saring

6 Hampir menyerupai pupa dan tidak bergerak lagi (diam)

7 Sudah menjadi pupa namun tetap tidak bergerak, segmen tubuh mulai terlihat,
dan ada yang sudah berkembang seperti indukannya berukuran kecil

8 Mulai bertambah banyak yang berkembang

9 dan 10 Menyerupai bentuk Drosophila/seperti indukannya, namun sayap belum


terbentang

11 Sudah menjadi Drosophila dewasa dan siap terbang


G. PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 1 dengan mengamati pertumbuhan
danperkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago.
Pengamatandilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore.
Dimana lalat buahdisimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian
diletakkan di ruangan yangteduh. Pada hari ke- 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan.
Dan dihari kedua mulai adabercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian
dihari ke-3 bercak-bercak putihatau telur berubah menjadi larva yang berwarna puih,
bersegmen dan mirip dengan belatungtetapi bentuknya sangat kecil.Proses ini terus terjadi
sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandaidengan tubuhnya yang
menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atasbotol dan ukurannya
bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupadimana tubuhnya
mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8
sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masihterlihat diam,
dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulaimenyerupai
bentuk drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnyabelum
terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap unutkdilepas
dari botol dan siap untuk terbang.

H. KESIMPULAN
Tahapan fase daur hidup drosophila sp adalah telur →larva →pupa → lalat muda →
lalat dewasa atau imago

I. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
Jawab : pada hari kedua
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawab : pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalatdewasa terbentuk pada hari ke 11
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Kesulitan yang dialami-Menemukan lalat buah (Drososphila sp)

Saran

- Alat dan bahan yang akan digunakan agar mudah untuk dicari/digunakan
L. FOTO FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

Link Vidio

https://www.youtube.com/watch?v=XNwRXx2B9i4
3. KEGIATAN PRAKTIKUM : Perkembangbiakan Tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati struktur bunga

B. Alat dan Bahan


1. Struktur bunga
2. Lup / kaca pembesar 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. Pisau/silet 1 buah
5. Bunga kembang sepatu 1 buah

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amatilah bagian-bagian bunga tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik dan dasar bunganya
2. Gambarlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
3. Amatilah bagian kelopaknya, catatlah bentuk dan warna kelopak yang anda amati
4. Amati pula mahkota bunganya, catat bentuk dan warnanya
5. Untuk mengamati benang sari, anda harus menyingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benangsari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunganya? Catatlah hasil pengamatan anda. Dengan menggunakan kaca pembesar
amatilah bagian kepala sari. Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya
mirip debu pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan
kepala putiknya
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
Tuangkan pada lembar kerja

D. LANDASAN TEORI
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga
(divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat
organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk
menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence.
Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam
konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.

Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada
bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang
membawa biji.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat
bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang
membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau
stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai
jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

E. Pembahasan
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi
oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan
air

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama
bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

✓ Kelopak bunga atau calyx


✓ Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk
memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
✓ Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria)
berupa benang sari
✓ Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah
wanita") berupa putik

F. Kesimpulan
Perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Dalam bunga
terdapat beberapa bagian yaitu kelopak, mahkota, benang sari, putik, ovarium dan yang utama
adalah sel-sel gamet.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati?
Jawab : Benang sari yang terdapat dalam bunga yang diamati ada 5 buah

2. Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan!


Jawab : Fungsi benang sari dan putik adalah sebaqgai alat kelamin jantan dan
betina pada bunga agar dapat melakukan perkembangbiakan secara
generative

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
I. FOTO FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

Link Vidio https://www.youtube.com/watch?v=XNwRXx2B9i4


4. KEGIATAN PRAKTIKUM : Perkembangbiakan Vegetatif Alami

A.Judul Percobaan
Perkembangan Aseksual (Vegetatif) Alami

B. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetative alami.

C. Alat dan Bahan

1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan.


2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda.
3. Cangkul kecil (kored-Sunda) atau sekop.

D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya.

E. Prosedur Percobaan

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative
alami (misalnya: dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih, dan umbi).
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vegetatif alami.
F. Hasil Pengamatan

Tabel Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan


G. PERTANYAAN PERTANYAAN
Di dalam modul tidak adanya pertanyaan karena perkembangbiakan terjadi secara alami

H. Pembahasan

1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan terus
tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara
tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan
makanan. Jika ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan
tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembangbiakan umbi
lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Diawal
pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Ketika siung
telah berdaun dan berakar, siung dapat membuat makanannya sendiri
dengan proses fotosintesis.

I. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa perkembangbiakan vegetative alami
dapat terjadi melalui akar tinggal, tunas, umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk, 2019 praktikum ipa di sd tangerang selatan : universitas terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Tidak ada kesulitan karena perkembangbiakan terjadi secara alami dan bisa dilangsung
diamati,
L. FOTO DAN VIDEO

Awal praktikum perkembangbiakan vegetative https://shorturl.at/bfimN


alami secara tunas Deskripsi foto/video

https://shorturl.at/bfimN
Poses kegiatan Deskripsi foto/video
https://shorturl.at/bfimN
Kegiatan akhir Deskripsi foto/video
5. KEGIATAN PRAKTIKUM : Perkembangbiakan Vegetative Buatan

A. JUDUL PERCOBAAN
Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

B. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara menyambung,
okulasi, dan mencangkok.

C. Alat dan Bahan

1. Guntik stek

2. Pisau tajam

3. Tanah gembur dan humus

4. Plastik/sabut kelapa

5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok

6. vaselin

D. Prosedur

1. Okulasi (menempel)

Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel.

Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari
kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk
dijadikan batang bawah.

Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah.

Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan ukuran
yang sama dengan torehan pada batang bawah.

Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah dengan
celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin.
Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari tanaman
bawah.

2. Menyambung

• Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking.


• Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut.
• Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan
dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan
kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit
sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
• Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan
sloptip transparan atau tali rapia.
• Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak.

3. Mencangkok

• Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai.
• Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
• Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal
cabang.
• Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
• Biarkan mongering selama 6-2 jam.
• Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos
secukupnya.
• Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya

E. Hasil Pengamatan

1. Menempel (okulasi)
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terllihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh

2. Menyambung (enten)
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat perubahan
8 Mulai terlhat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar

3. Mencangkok
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan

F. Pembahasan

Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan cara buatan (vegetative
buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi), menyambung (enten), dan mencangkok.
Pada percobaan, butuh waktu yang agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan
menempel, pada minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan mengencang, hal ini juga
terjadi pada kegiatan menyambung dan mencangkok.
Hasil tempelan, sambungan, atau cangkokan bisa dipindahkan pada pot lain dengan melihat
seberapa kuat hasil cangkokan tersebut, jika dirasa sudah kuat, bisa dipindahkan pada pot
lain. Pada perkembanbiakan tersebut ada syarat tertentu, misalnya menempel dilakukan pada
batang yang kuat dan mata tunas memiliki sifat serupa dengan tumbuhan yang akan
ditempeli. Dalam mencangkok dibutuhkan tumbuhan yang sudah memiliki kambium.

G. Kesimpulan

Jadi, perkembangbiakan tidka hanya terjadi secara alami, tapi juga bisa menggunakan cara
lain yang disebut dengan vegetatif buatan. Contoh dari vegetative buatan yaitu menempel,
menyambung, dan mencangkok. Dengan cara-cara tersebut, dapat dihasilkan produk baru dan
juga bisa meningkatkan kualitas tumbuhan seperti yang diinginkan.

a. Jawaban Pertanyaan

1. Agar tidak terkena tangan atau kotoran.


2. Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan pada serangan hama.
3. Minggu ke 2 dan 3 tunas atau daun pada percobaan menyambung mengalami
pertumbuhan.
4. Sekitar minggu ke 2 dan 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan kuat.
5. Agar kambium tetap kering, sehingga bisa menghasilkan cangkokan yang baik.
6. Pada minggu ke 2 dan 3 (sekitar 20-30 hari) sudah terlihat akar cangkokan, dan bisa
dipindahkan ke pot lain pada umur minggu ke 4 atau 5, akar sudah kuat dan siap
dipindahkan ke pot lain.

Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

b. Hasil Pengamatan

Menempel (okulasi) Menyambung (enten)


Link Vidio

https://www.youtube.com/watch?v=XNwRXx2B9i4

Mencangkok

Anda mungkin juga menyukai