Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


MATERI DAUR HIDUP HEWAN MENGGUNAKAN
MEDIA CIRCLE CARTOON

PADA SISWA KELAS IV SDN 6 BANDAR JAYA

Oleh

NAMA : MELLISA SURYA MUTIARA


NIM : 856946629
PROGRAM STUDI : S1 PGSD
MASA REGISTRASI : 2022/23.1 (2022.2)

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional


No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
supaya peserta didik aktif dalam mengembangkan potensi dirinya,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta meningkatkan keterampilan
yang dibutuhkan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 menyatakan bahwa
pendidikan nasional itu berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta kultur bangsa yang bermartabat dengan rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi pada peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
memiliki rasa bertanggung jawab (Undang-Undang Sisdiknas 2003: 3).

Dalam dunia pendidikan, akhir-akhir ini memang sering


diperhatikan oleh masyarakat, pemerintah, maupun individu pendidikan itu
sendiri. Salah satu hal yang dapat menjadi pusat perhatian utama yaitu
peran sebagai seorang guru. Peran seorang guru disini sangat menentukan
dalam dunia pendidikan, dimana pada proses pembelajaran dan hasil yang
dapat dijadikan sebagai umpan utama dalam adanya peran pendidikan.
Kesuksesan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa dapat dijadikan
petunjuk dalam kontribusi guru. Tetapi sebenarnya, masih banyak yang
perlu diperbaiki dalam kinerja sebagai seorang guru. Perhatian itu
kelihatannya telah memanifestasikan kesimpulan bahwa mereka belum
dapat melaksanakan perannya dengan baik, maka perlu adanya preferensi
utama untuk diperbaiki dan lebih disempurnakan lagi.
Menurut Aristoteles, pendidikan merupakan fungsi dari suatu
negara yang dilakukan demi tujuan negara itu sendiri. Beliau memandang
bahwa pendidikan merupakan bekal yang dapat digunakan untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak nantinya. Pendidikan seharusnya perlu
dikawal oleh undang-undang untuk mewujudkan hasil yang sesuai dengan
hasil analisis psikologis dan mengikuti perkembangan secara bertahap.

Pada hakikatnya proses pendidikan selalu terjadi adanya perubahan


tingkah laku, bukan hanya saja dari perubahan tahu menjadi tidak tahu,
akan tetapi lebih dari perubahan yang telah diharapkan. Contohnya pada
aspek- aspek pendidikan seperti aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik.
Semua aspek pendidikan ini harus berjalan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang sudah direncanakan. Maka dalam hal ini peran guru
sangat diperlukan untuk berperan aktif dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan. Guru diminta untuk mendidik, membimbing, dan
mengarahkan peserta didik untuk bisa berkembang dan menjadi manusia
yang berguna bagi agama, keluarga, masyarakat, dan negara.

Hasil belajar merupakan modifikasi dari perubahan perilaku pada


peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku ini disebabkan karena
peserta didik mampu mencapai penguasaan atas sejumlah materi yang
diberikan dalam proses belajar mengajar (Sudjana: 2008). Menurut
Benyamin S. Bloom dan Arifin (2009: 21), penilaian hasil belajar terdapat
tiga ranah yaitu (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) ranah
psikomotorik. Ranah kognitif ini merupakan segala upaya yang
menyangkut proses berfikir peserta didik. Ranah afektif bertepatan dengan
sikap seseorang, sedangkan ranah psikomotorik merupakan hal yang
berkaitan dengan keterampilan peserta didik setelah menerima pengalaman
belajar tertentu. Dalam setiap mata pelajaran penilaian diambil
berdasarkan tiga ranah tersebut termasuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata


pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang memiliki hubungan yang
melekat dengan
lingkungan sekitar dan kehidupan sehari-hari. Materi pada pelajaran IPA
ini seharusnya dapat diberikan melalui suatu pembelajaran yang
berkualitas agar dapat memberikan pengalaman secara langsung bagi
peserta didik sehingga pembelajaran ini menjadi bermakna bagi peserta
didik. Kebermaknaan belajar merupakan sebagai hasil dari proses
mengajar yang ditandai oleh terjadinya hubungan subtantif antara aspek-
aspek, konsep- konsep, dan informasi baru yang signifikan di dalam
struktur kognitif peserta didik (Rusman, 2012: 252). Hal ini bermakna
bahwa belajar tidak hanya menghafalkan konsep, atau fakta-fakta, akan
tetapi berusaha untuk menghubungkan konsep tersebut agar menghasilkan
pemahaman secara utuh, sehingga konsep yang telah dipelajari akan
mudah dipahami secara baik dan ditidak mudah untuk dilupakan begitu
saja.

Hasil pengamatan pada mata pelajaran IPA dengan materi daur


hidup hewan di SDN 6 Bandar Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar,
Kabupaten Lampung Tengah, menunjukkan hasil yang rendah pada
ketuntasan belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh hasil belajar
peserta didik yang belum sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan guru.
KKM untuk Ilmu Pengetahuan Alam yaitu ketuntasan individu adalah 60
sedangkan ketuntasan klasikal (KK) yaitu 60%. Berdasarkan data yang
diperoleh dari 25 peserta didik ketika diadakan penilaian formatif awal, 15
peserta didik (68,5%) mendapatkan nilai dibawah rata-rata sedangkan 10
peserta didik lainnya (31,5%) mendapatkan nilai diatas KKM. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya peserta didik yang masih belum memahami
materi yang disampaikan. Selain itu, kurangnya konsentrasi pada peserta
didik dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik terhadap pembelajaran IPA dengan materi daur
hidup hewan, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan
menggunakan materi pembelajaran “Daur Hidup Hewan dengan
Menggunakan Media Circle Carton Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV SDN 6 Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah”.
1. Identifikasi Masalah
Pentingnya mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD), guru perlu
aktif dan kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA dengan
baik kepada peserta didiknya. Supaya apa yang sudah disampaikan oleh
guru dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik secara mendalam.
Akan tetapi, realitanya proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
memang masih belum sesuai dengan apa yang sudah diharapkan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia kebanyakan
disebabkan oleh masalah efektifitas, efisiensi, serta standarisasi dalam
pengajaran. Permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yang banyak
ditemui yaitu rendahnya fasilitas sarana dan prasarana sekolah, kualitas
mengajar pada guru, dan rendahnya prestasi yang didapat oleh peserta
didik. Permasalahan ini juga terjadi di SDN 6 Bandar Jaya pada siswa
kelas
IV, permasalahan ini dapat terjadi karena adanya kesulitan yang sering
dihadapi dalam pembelajaran yaitu peserta didik merasakan jenuh karena
materi yang disampaikan guru terlalu memfokuskan peserta didik kepada
buku, sehingga peserta didik tidak memiliki semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran yang dilakukan terlalu
monoton atau bersifat satu arah, sehingga peserta didik cenderung kurang
aktif dalam pembelajaran, yang menyebabkan kondisi kelas menjadi
kurang maksimal, dan berdampak pada tingkat pemahaman peserta didik
menjadi rendah. Keterlibatan peserta didik secara langsung sangat
mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Suatu
konsep akan lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik jika
konsep tersebut diberikan melalui langkah-langkah yang tepat, jelas dan
menarik sehingga peserta didik mampu memahami konsep yang telah
disampaikan.

2. Analisis Masalah
Beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA dengan materi daur hidup hewan yang diperoleh oleh
siswa kelas IV di SDN 6 Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah
sebagai berikut :
a. Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru (teacher centred),
sehingga peserta didik tidak banyak memiliki peran aktif dalam proses
belajar mengajar yang menyebabkan peserta didik kurang konsentrasi
pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
b. Kurangnya motivasi belajar, sehingga peserta didik merasa enggan
untuk menyampaikan pendapat yang dimiliki, dan mempengaruhi
penurunan nilai pada proses pembelajaran.
c. Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, kebanyakan
guru hanya menggunakan metode ceramah yang hanya menerangkan
materi yang disampaikan kemudian peserta didik mencatat hal-hal
penting dan memberikan tugas sehingga peserta didik tidak dapat
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan kurang berminat
dalam pembelajaran.
d. Situasi kelas yang tidak kondusif yang menjadikan peserta didik
kurang aktif dan terkesan pasif dalam pembelajaran.
e. Peran peserta didik dalam pembelajaran masih belum menyeluruh
karena masih didominasi oleh peserta didik yang aktif. Sehingga
peserta didik yang aktif cenderung lebih suka bertanya dan menggali
informasi baru dari guru, sedangkan peserta didik yang memiliki
tingkat pemahaman yang rendah akan lebih memilih untuk menyimak
saja.

3. Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan hasil analisis masalah di atas, maka pemecahan
masalah yang dapat digunakan untuk meningkatkan semangat dan
keaktifan peserta didik dalam proses belajar yaitu dengan cara
menggunakan media pembelajaran yang menarik dan melibatkan peserta
didik secara langsung. Karena dengan menggunakan media dapat
manambah motivasi belajar peserta didik sehingga perhatian peserta didik
terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik yaitu dengan menggunakan media Circle Carton.
Media Circle Carton ini merupakan media yang dirancang untuk
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses belajar dan membantu
peserta didik untuk memahami materi yang disampaikan guru dengan
mudah. Media Circle Carton ini dirancang sebagai alat bantu yang dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik dan meningkatkan hasil belajar
peserta didik, karena media ini didesain seperti sebuah mainan sehingga
dapat membuat peserta didik tertarik dan termotivasi dalam kegiatan
belajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah
maka perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang daur hidup
hewan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan media Circle Carton di kelas IV SDN 6 Bandar Jaya?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan dengan menggunakan
media Circle Carton di kelas IV SDN 6 Bandar Jaya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kelas ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan dengan
menggunakan media Circle Carton di SDN 6 Bandar Jaya.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA tentang daur hidup hewan
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan
media Circle Carton di SDN 6 Bandar Jaya.
2. Mengetahui hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA
tentang daur hidup hewan dengan menggunakan media Circle Carton
di kelas IV di SDN 6 Bandar Jaya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Guru
 Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan suasana
belajar yang berkualitas untuk memotivasi peserta didik untuk
mengikuti pelajaran dengan baik.
 Meningkatkan kreativitas guru dalam melakukan pendekatan
terhadap peserta didik disetiap mata pelajaran berlangsung.
 Meningkatkan penggunaan metode atau media-media yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan keaktifan peserta
didik agar dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Manfaat bagi Peserta Didik
 Membantu peserta didik agar dapat mengembangkan minat dalam
pembelajaran IPA. Sehingga mata pelajaran IPA menjadi
pelajaran yang menarik bagi peserta didik.
 Dapat meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan keberanian
peserta didik untuk menyampaikan pendapat yang dimiliki.
 Membantu peserta didik agar dapat berperan aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Manfaat bagi Sekolah
 Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang baik kepada
sekolah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
 Menumbuhkan kerjasama antara guru yang memiliki dampak
positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
 Membantu sekolah untuk mengembangkan mutu pendidikan sesuai
dengan tuntutan perkembangan yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai