BAB 1
PENDAHULUAN
maksud untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa
Menurut Oemar Hamalik “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti”. 1 Dari pengertian tersebut
dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang dialami seseorang
masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005), hlm.30.
2
Abdullah idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), hlm:60
2
bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa
dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau
mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.”4
Kewarganegaraan ini merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk
siswa serta rasa mencintai antar sesama manusia dan menghargai Tuhan Yang
Maha Esa.
Pembelajaran Pkn sangat perlu dilakukan secara tepat agar tidak berakibat
buruk bagi lingkungan keluarga maupun masyarakat bahkan pada diri siswa itu
sendiri, sehingga pada tingkat SD/MI mata pelajaran Pkn terutama kelas 1 lebih
ditekan kan pada lingkungan keluarga siswa dan masyarakat sekitarnya. Oleh
sekitarnya.
kelas cendrung teacher center,sehingga siswa menjadi pasif. 7 Hanya sedikit yang
(mencari pasangan).
6
Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2001), hlm. 70
7
Trianto,Mendesain Model Pembelajaran inovasi progresif,kencana,jakarta,2010,hal 5.
8
Buku daftar nilai ulangan harian semester II Pkn kelas I MIN II Palembang tahun pelajaran
2012/2013
4
Tabel 1
TP. 2012/2013
Jumlah 36 100 %
Siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya 30,56% sedangkan yang belum
tuntas mencapai 65,44 %.rendahnya hasil belajar Pkn merupakan dampak dari
diterangkan guru, selain itu juga guru bersifat monoton yang didomisili oleh
didik yang pasif dan ketika diajak guru berinteraksi dengan pembelajaran di kelas,
maka guru dituntut untuk terus menerus memikirkan dan menciptakan proses
pembelajaran yang menyenangkan sehingga aktivitas siswa akan terlihat pada saat
yang digunakan oleh guru, sehingga mampu menimbulkan minat serta semangat
atau masih terpusat pada guru dan siswa cenderung pasif sehingga hasil belajar
mencapai hasil yang maksimal dari proses pendidikan, terutama pada peningkatan
hasil belajar siswa. Sebab model pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi. Salah satu alternatif yang
baik untuk dilakukan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah dengan
menerapkan model pembelajaran make a match. Sebab pada model ini siswa bisa
terlatih dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru tanpa adanya rasa takut
dan malu, siswa akan menemukan jawaban dengan mencari pasangan, siswa juga
bisa bermain dan bernyanyi dengan demikian keaktifan siswa pada saat proses
model pembelajaran tipe make a match. Adapun pembelajaran make a match yang
dikemukakan oleh Curron dalam Lie, make a match adalah tekhnik belajar dan
Model ini sengaja menjadi bahan penelitian agar guru tidak hanya
match peserta didik akan dilibatkan secara langsung sehingga akan menimbulkan
kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar.
mencari pasangan kartu sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
pasangannya), saling mendukung dan semangat gotong royong. Oleh karena itu
B. PERMASALAHAN
1. Identifikasi Masalah
9
Lie, Anita.Coperatif Learning Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-
Ruang Kelas.(Jakarta : Gramedia Widiasarana, 2004), h. 55
7
a. Masih rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik belum
mencapai standar KKM pada mata pelajaran Pkn siswa kelas I MIN II
Palembang
pelajaran.
2. Batasan Masalah
Untuk membatasi masalah pada penelitian ini agar tidak terlalu luas
3. Rumusan Masalah
C. TUJUAN PENELITIAN.
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pelajaran Pkn
D. MANFAAT PENELITIAN
2. Bagi Guru, untuk menambah wawasan guru sebagai metode alternatif dan
3. Bagi peserta didik, untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar dan
BAB II
A. KAJIAN TEORITIK
kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara Kolaborasi sehingga dapat
kooperatif tipe make a match yang dikemukakan oleh Curron dalam Lie, make
Tipe make a match dapat memberikan peluang kepada para siswa untuk
berfikir lebih jeli dalam memecahkan permasalahan yang diberikan guru serta
dimana siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau
soal sebelum batas waktunya yang dapat mencocokkan kartu diberi poin.”12
10
Isjoni, Coperative learning, (Bandung : PT.Alfabeta, 2009), h. 12
11
Lie, Anita.Coperatif Learning Mempraktikan Cooperative Learning Di Ruang-
Ruang Kelas.(Jakarta : Gramedia Widiasarana, 2004), h. 55
12
http.www.gurupkn.wardpress.com.Kinarwati.Bagaimana Melaksanakan Ptk-Penelitian-
Tindakan-Kelas, diakse pada 3 Januari 2012
10
model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal dan
diarahkan untuk aktif, yaitu siswa mampu dan dapat bertanya serta
mengemukakan gagasan.
dan mampu melatih siswa untuk terampil berfikir kritis dalam meningkatkan
dengan teman dalam kelompok. Sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat.
14
Miftahul huda,cooperative learning,teknik,struktur dan model penerapan,yogyakarta
pustaka belajar 2011.hlm.135
11
sesama teman.
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban.
3. Tiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartu sebelum batas diberi point.
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
pelajaran. .15
setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa. Setiap siswa dalam setiap kelompok
15
Lie.Anita.Op.Cit,.h. 55-56
12
mendapat satu buah kartu yang diberikan permasalahan dari suatu konsep/topik
pasangan yang memegang kartu yang cocok dengan kartu yang mereka pegang.
di depan kelas.
b. Waktu yang tersedia perlu dibatasi, jangan sampai siswa terlalu banyak
d. Suasana kelas akan ramai dan dapat mengganggu kelas yang lain.
belajar dan melatih berbagai kecakapan berfikir tanpa mesti terbebani dan susah
biasanya menciptakan kemauan yang lebih besar untuk belajar dan bersikap.
2. Hasil belajar
16
Ginnis, Anak dan Pendidikan, Rhineka cipta 2008. com
14
lingkungannya.17
Proses belajar mengajar mempunyai tujuan yang ingin dicapai dan yang
pembelajaran atau proses belajar dapat diterima atau diserap oleh siswa, perlu
Menurut Oemar Hamalik “Hasil belajar adalah bila seorang telah belajar
akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak
merupakan taraf kemampuan siswa yang berupa nilai atau prestasi yang
dengan menggunakan tes yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku
yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran. Materi yang diujikan
siswa dapat diukur dengan melihat dari nilai tes siswa. Jika nilai siswa telah
mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan maka siswa tersebut telah
17
Drs.Slamento,Belajar & Faktor-faktor yang mempengaruhinya,Rineka cipta,Jakarta,hal 2
18
Oemar Hamalik, Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005), h.30
15
mencapai sesuatu hasil sesuai dengan tujuan. Menurut Slameto, ada dua faktor
utama yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dari dalam diri individu
1) Faktor Internal
a) Faktor Jasmaniah
macam
tubuhnya.
19
Slameto, Op.Cit.,hlm.54-55
16
berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah
belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini
b) Faktor Psikologis
(1) Intelegensi
(2) Perhatian
20
Slameto. Op.Cit,.55-59
17
belajar.
(3) Minat
belajar.
(4) Bakat
nyata sesudah belajar atau berlatih. Maka dari itu, penting untuk
(5) Motif
lingkungan.
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga
baik.21
c) Faktor Kelelahan
Kondisi lelah bisa ditimbulkan oleh kerja fisik. Akan tetapi, seringkali
apa yang dianggap sebagai kelelahan, sebenarnya karena tidak ada atau
sendiri22
21
Slameto, Ibid,55-59
22
Djaali, Psikologi Pendidikan,(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2008,hlm122
20
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Keluarga
b) Faktor Sekolah
c) Faktor Masyarakat
23
Slameto, Op.Cit.,hlm.60-72
24
Slameto.,Ibid,hlm 72
21
1. Siswa dapat mengingat fakta, prinsip, konsep yang dipelajari dalam kurun
2. Siswa dapat memberikan contoh dari konsep dan prinsip yang telah
dipelajari nya.
siswa lain.
7. Siswa dapat menguasai bahan pelajaran yang telah dipelajari nya minimal
hasil belajar adalah faktor internal dan eksternal. Pribadi seseorang dengan orang
lain berbeda-beda. Meskipun objek yang diukur sama. Idealnya orang yang telah
25 9
Nana Sudjana.Cara Belajar Siswa Aktiv Dalam Proses Belajar Mengajar,
(Bandung : Sinar Baru, 1989), h.111
26
.UU No.20 tahun 2003,tanggal 11 juni 2003,Tentang Sistem Pendidikan Nasional,pasal
1,ayat 1.
23
semua orang yang bertempat tinggal dan menjadi penduduk negara Republik
Undang-Undang.27
1) Maksud Pkn:
2) Tujuan Pkn :
27
28
UU No.20 tahun 2003,penjelasan pasal 37 ayat 1
24
negara.29
B. TINJAUAN PUSTAKA
penelitian tindakan kelas yang berhubungan dengan penelitian ini berguna untuk
PALEMBANG.
jumlah total anak pada prasiklus hanya 110,kemudian naik menjadi 1145
pada siklus 1 dan naik signifikan menjadi 1342 pada siklus 2 (siklus terakhir)
29
Kep.Ditjen Dikti No.267/DIKTI/Kep/2000,Pasal 4.
25
Perolehan nilai rata-rata pada pra siklus 59,4 pada siklus 1 naik jadi 67,4
Keaktifan siswa naik menjadi 76,5 % pada siklus pertama dari pra siklus yang
hanya mencapai 35,5 % dan kemudian naik kembali pada ke 2 menjadi 100%.
belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada
mata pelajaran Pkn SD.N. 3 Sukacari Kecamatan Batang hari Nuban lampung
Timur.
pelajaran Pkn dapat meningkat yaitu dengan perbedaan hasil yang didapat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
1968. Pada waktu itu dibawah tanggungjawab kepala PGAN 6 tahun, yaitu
sekitar lorong Pakjo terhadap pihak yang berwenang khususnya, agar mendirikan
27
tempat ini letaknya jauh dari sekolah-sekolah lain dan juga penduduk di
kampung ini terutama dari kalangan TNI sangat membutuhkan pendidikan anak-
anak mereka.
direncakan untuk tempat praktek bagi siswa PGAN yang akan mengakhiri
berikut :
Sekretaris : Hasan
2. Letda M.Dun
3. Peltu Alipiah
4. Peltu M.Jasir
5. Adjis
6. Sanan
memakai gedung PGAN 6 tahun, dengan tenaga pengajar dua orang dari PGAN
6 tahun pada mulanya Madrasah Ibtidaiyah ini hanya menerima murid kelas I, II,
III. Kelas IA, berjumlah 45 orang. Kelas IB, berjumlah 45 orang. Kelas II
berjumlah 27 orang dan kelas III berjumlah 23 orang. Sehingga jumlah siswa
Kemudian berkat adanya kerjasama yang baik antara panitia pendiri MIN
learning), tahfidzul qur’an, berpusat pada siswa, bermain, belajar dan melakukan
2. Letak Geografis.
30
Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Palembang Tahun Pelajaran 2006-2007
29
unsur atau bagian dari madrasah terpadu (MIN 2, MTsN 2 dan MAN 3
tanggung jawab MIN 2 Palembang dengan luas bangunan seluas 738 M2.
memadai karena berada kurang lebih 200 M dari Jalan Inspektur Marzuki dengan
batas wilayah:
3. Struktur Organisasi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palembang. Untuk lebih jelas dapat
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA
KOMITE
MIN 2 PALEMBANG
MADRASAH
WAKA BENDAHARA/
WAKA
KESISWAAN TATA USAHA
KURIKULUM
PUSTAKAWAN
Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas Wali Kelas
GURU
PEMBINA EKSKUL
SISWA
4. Keadaan Guru dan Peserta Didik.
a. Keadaan Guru
beragam mulai dari lulusan perguruan tinggi Islam maupun lulusan dari
pendidik atau guru sebanyak 22 orang, yang terdiri dari guru kelas sebanyak
2 Palembang mempunyai 6 orang pegawai. Untuk lebih jelas dapat kita lihat
TP. 2012/2013
Tetap
47 Kusnayat, A.Md. Guru Tidak
D2 Unsri Mandrin 3,4,5,6
Tetap
48 Trinawati, S,Pd.I S1 Tarbiyah
PNS Guru Kelas 2a
Nip.1978110892005012006 PAI
49 Desi Miliance, S.Pd.I S1 Tarbiyah Guru Tidak
MTK, TIK
PAI Tetap
50 Vovra, S.Pd.I S1 Tarbiyah Guru Tidak BP, Pembina
PAI Tetap Pramuka
51 Mustika. Z, S.Pd.I S1 Tarbiyah Guru Tidak BP, Pembina
PAI Tetap Pramuka
52 Dewi Sri Eryani Guru Tidak
S1 Unsri BP
Tetap
53 Komariah, SE.
S1 Unsri PNS Bendahara
Nip.196805071988012001
54 Muharni, S.Pd.I S1 Tarbiyah
PNS Tata Usaha
Nip.196708021990032004 PAI
55 Mahrun Nisa,S.E Pegawai Tidak
S1 Unsri Tata Usaha
Tetap
56 Yaqub Rosidi, AMd. Pegawai Tidak
D2 Unsri Operator Komputer
Tetap
57 Della Safira Pegawai Tidak
SMA Bendahara Barang
Tetap
58 Herry Candra Kirana Pegawai Tidak
SMA Satpam
Tetap
59 Suhardi Pegawai Tidak
SMA Satpam
Tetap
60 Ermilawati Pegawai Tidak
SMA Kebersihan
Tetap
61 Kamal Maulana,S.H
S1 Unsri PNS Pustakawan
Nip. 198212192005011001
62 Ani Pegawai Tidak
SMA Kebersihan.
Tetap
63 Madon Supandi Pegawai Tidak
SMA Kebersihan
Tetap
64 Aswiwin Pegawai Tidak
SMA Kebersihan
Tetap
65 Meiilina Fitri Yanti Guru Tidak
SMA Guru Tari
Tetap
66 Berkannov Kurnia Alkara Guru Tidak Guru Marcing
SMA
Tetap Band
67 Rici Yulio Guru Tidak Guru Marcing
SMA
Tetap Band
68 Feronica Guru Tidak Guru Marcing
SMA
Tetap Band
69 Duwi Supreyitno Guru Tidak
SMA Pembina Pramuka
Tetap
70 Rini Susanti Guru Tidak
SMA
Tetap
Tabel 3
34
Berdasarkan data yang ada, dari hasil rekapitulasi murid dua tahun
pada setiap tahunnya, yang berarti minat anak untuk belajar di MIN 2
Tabel 4
JUMLAH SISWA
KELAS JUMLAH
LK PR
A 17 20 37
B 19 18 37
1
C 21 17 38
D 21 17 38
35
E 22 15 37
F 19 12 31
A 15 19 34
B 19 15 34
2 C 18 16 34
D 18 16 34
E 23 10 33
A 12 16 28
B 17 14 31
3
C 18 13 31
D 16 16 32
A 11 17 28
B 13 15 28
4
C 16 10 26
D 13 14 27
A 10 20 30
B 13 14 27
5
C 17 12 29
D 15 12 27
A 14 15 29
B 14 12 26
6
C 13 14 27
424 389 813
dari keramaian seperti pasar dan jalan besar. Pada dasarnya fasilitas belajar
bangunan 738 M2 , adapun fasilitas atau sarana yang dimiliki dapat terlihat
Tabel 5
N
O NAMA RUANGAN JUMLAH
9 Ruang BK / BP - ruang
8 Komputer 2
9 Peralatan olahraga 10 Set
10 Buku Pelajaran 3755 Eks
11 Sajadah 50
12 Alat Perata 15 Et
d. Subjek Penelitian
Palembang dengan jumlah siswa 36 orang (19 siswa laki-laki dan 17 siswa
hadapi/ajari dan masalah yang ditemui adalah kelas yang peneliti hadapi itu
sendiri.
e. Jadwal Penelitian
M i n g g u Ke
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Perencanaan X
2 Pengumpulan data awal X
I
3 Penyusunan Rencana Pembelajaran X
4 Penyusunan Instrumen Penelitian X
II 1 Pelaksanaan X
2 Pelaksnaan Tindakan Tahap I X
38
Februari, ,7 mare dan 14Maret 2013. Adapun jadwal tercatat secara rinci
B. INDIKATOR KEBERHASILAN
70 – 84,5 = baik
minimal (KKM) yaitu 65. Nilai KKM tersebut telah ditentukan oleh dewan guru dan
kepala sekolah MIN II Palembang serta telah disepakati bersama-sama. Hasil belajar
siswa meningkat setiap siklusnya apabila mencapai KKM yang ditetapkan oleh guru.
1. SIKLUS TINDAKAN
a. Siklus I
1) Perencanaan (planing )
2) Pelaksanaan ( Action )
a match
3) Pengamatan (Observation )
sejawat.
4) Refleksi ( Reflection)
b. Siklus II
atau mencari pasangan dengan tahapan yang sama seperti siklus kesatu
1) Perencanaan ( Planning )
pada siklus I
2) Pelaksanaan ( Action )
3) Pengamatan ( Observation )
4) Refleksi (reflection)
ketuntasan klasikal.
a. Tes
belajar siswa.
cara memberikan evaluasi berupa tes tertulis pada setiap akhir putaran.
∑X
X=
∑N
∑N = Jumlah siswa.32
32
Drs.Daryanto.Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta contoh-
contohnya.Yogyakarta.Gava Media.2011.hlm.191.
33
Ibid.hlm.192
44
BAB IV
Hasil dan pembahasan dari penelitian ini diuraikan dalam bentuk siklus-siklus
tindakan yang dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas Ib MIN 2
Palembang.
Adapun tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini sebagaimana telah
disebutkan dalam Tujuan Penelitian pada bab I terdahulu adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode make a Match pada mata
45
pelajaran Pkn kelas Ib MIN 2 Palembang. Siswa yang dipilih untuk diobservasi
Hasil penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dibagi dua, yaitu : hasil
pra tindakan dan hasil setelah dilakukan tindakan. Selanjutnya data yang diperoleh ini
dianalisis dengan cara kuantitatif dan deskriptif kuantitatif. Untuk lebih jelasnya
deskripsi dan analisis mengenai penerapan metode make a match dan kaitannya
dengan peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Pkn kelas Ib di MIN 2
Hasil yang diperoleh mengenai hasil belajar siswa pra tindakan pada
mata pelajaran Pkn kelas Ib MIN 2 Palembang yang berjumlah 36 orang dapat
Tabel 6
ketuntasan belajar berjumlah 25orang (69,44 %), untuk lebih jelasnya dapat
Tabel 7
sumber : dokumen pribadi hasil ulangan harian anak tanggal 28 februari 2013
Grafik I
30
25
20
15
10
0
tuntas tidak tuntas
dasar yang dicapai oleh siswa dalam hal ini kewajiban anak dirumah baru mencapai
53,06. Dari 36 siswa baru tuntas 11 siswa atau 30,56% dan 25 siswa belum tuntas
atau 69,44 %.
Hasil diatas mengacu pada ketentuan dimana seseorang siswa dikatakan tuntas
belajar bila daya serapnya sudah mencapai KKM 65. Sedangkan kelas dikatakan
48
tuntas belajar apabila 85% dari kelas telah mencapai daya serap sama dengan atau
lebih dari 65
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
Satuan Pendidikan (KTSP),siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor yang
sudah ditetapkan dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan kelas disebut
tuntas belajar bila dikelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap dari
Berdasarkan tabel pra siklus diatas maka akan diadakan refleksi ke siklus 1,
dengan alasan pembalajaran masih menggunakan cara biasa maka siswa cepat bosan
menerima pelajaran , masih sangat rendahnya nilai rata-rata yang tidak mencapai
Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) 65,siswa kurang aktif dan masih adanya
beberapa siswa yang belum lancar membaca,tidak melakukan obsevasi dengan teman
1. SIKLUS 1
Proses penelitian tindakan kelas prasiklus dilakukan dalam empat tahap yaitu
a. Perencanaan (planning)
seperti segi empat dan kepala kelinci yang ujung telinga kelinci masing-
masing berupa soal dan jawaban. Menyiapkan lembar observasi berupa soal
b.Tindakan (action)
observasi.
mencari pasangan
anggota1- 6 orang.
Pada akhir siklus I dari hasil pengamatan guru dan kolaborator dengan
teman sejawat ibu Nurlaina S.Ag yaitu pada saat pembelajaran dimulai siswa
suara guru harus keras agar siswa dapat mendengarkan guru saat pembagian
kelompok, siswa sudah mulai aktif namun terdapat beberapa siswa yang
make a match .
baik, disebabkan waktu yang kurang panjang maka guru tidak memberikan
guru hanya membahas secara singkat tentang hasil kegiatan make a match .
Tabel 7
Skor hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pkn
(Siklus I)
No Nama KKM Skor/Nilai Keterangan
T TT
1. Ade mardayu putri 65 60 √
2. Ahmad rafi putra 65 70 √
3. Ahmad rifa’i 65 80 √
4. Ahmad yusuf aditia 65 70 √
5. Ainun mardiyah 65 60 √
6. Akbar fatih rahmadani 65 100 √
7. Alya bheta raisya 65 70 √
8. Alya nisrina nabila 65 100 √
51
Grafik 2
Peningkatan hasil belajar siklus 1
52
19
18.5
18
17.5
17
16.5
16
tuntas tidak tuntas
19
terdapat 19 orang siswa atau X 100=¿ 52,78% yang tuntas belajar
36
atau 47,22% orang siswa yang tidak tuntas belajar . Dengan demikian
c). pengamatan
53
guru dan teman sejawat, hasil pengamata pada siklus I didapatkan data
siswa sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran, tetapi masih ada
siswa yang pasif hanya siswa yang pandai saja dapat mengerjakan tugas
didepan kelas.
kelompok belajar guru kebingungan karna siswa terlalu ramai dan guru
lebih baik.
d. Refleksi
guru harus keras agar siswa dapat mendengarkan guru saat pembagian
kelompok dan guru dapat menjelaskan secara intensif kepada siswa yang
Match
materi pembelajaran meningkat yaitu pada pra siklus nilai rata-rata 53,06
2. SIKLUS 2
berikut ini :
a. Perencanaan
b. Tindakan (action)
memberikan tanggapan dari jawaban teman dari kelompok lain serta guru
sebelum batas waktu yang ditetapkan akan diberi poin dan reward berupa
bintang penghargaan tepuk tangan serta poin . sedangkan yang salah akan
dalam model make a match yaitu yang digunakan dalam penelitian ini
disiapkan guru berupa papan seperti spanduk yang berisi soal dan gambar
kelinci berisi jawaban yang akan disalungkan ke leher siswa mana yang
c. Pelaksanaan
memperoleh hasil yang baik atau bahkan lebih dari batas minimal
tersebut.
Data hasil belajar siswa kelas I MIN II Palembang adalah untuk Siklus
II sebagai berikut :
Tabel 8
Skor hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pkn
(Siklus II)
No Nama KKM Skor/Nilai Keterangan
T TT
1. Ade mardayu putri 65 80 √
2. Ahmad rafi putra 65 90 √
3. Ahmad rifa’i 65 100 √
4. Ahmad yusuf aditia 65 80 √
5. Ainun mardiyah 65 90 √
6. Akbar fatih rahmadani 65 100 √
7. Alya bheta raisya 65 100 √
8. Alya nisrina nabila 65 100 √
9. Ananda viona oriza rusman 65 80 √
10 Angga dwi jandika 65 100 √
11 Chelsa claudia nanka 65 90 √
12 Atila gusti ramanda 65 80 √
13 Dea eka putri 65 100 √
14 Fakhri hakim 65 80 √
15 Fathir ak fathar 65 90 √
16 Khaisya fahira 65 80 √
17 m. farel akbar 65 100 √
18 m.naufal hakim habibullah 65 100 √
19 m.raja taqg hakim 65 80 √
20 Mitha apriani 65 100 √
21 m. arief avatar 65 80 √
22 m.dzaki gadan 65 80 √
23 m.fablan 65 100 √
58
24 m. rifqy 65 100 √
25 m.rizqy akbar rahmadan 65 80 √
26 Nur inayah athirah 65 80 √
27 Nur vika putri lialdi 65 100 √
28 Nyimas nabila rachmawati 65 100 √
29 Ratu kania 65 100 √
30 Rizqy hidayat 65 100 √
31 Rizqy rinda 65 100 √
32 Shafa azzahra 65 80 √
33 Siti mutia andini 65 80 √
34 Vanesy alkuratu 65 80 √
35 Yoan rahma putrii 65 80 √
36 Zahid muchtar sidiq 65 80 √
Jumlah _ 3240 _ _
Rata-rata _ 90 _ _
Jumlah siswa tuntas _ _ 36 _
Jumlah siswa tidak tuntas _ _ _ 0
Persentase ketuntasan _ _ 100 0
40
35
30
25
20
15
10
0
tuntas tidak tuntas
atau 100% tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65, dan
3240
nilai rata-rata sebesar = 90 , selanjutnya ada dua kategori
36
Satuan Pendidikan (KTSP), seorang siswa telah tuntas belajar bila telah
(KKM), dan kelas disebut tuntas belajar bila dikelas tersebut terdapat 85
% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan nilai pada
d. Pengamatan
60
pelajaran dengan nilai rata-rata 90. Hal ini menunjukkan penguasan siswa
e. Refleksi
menguasai materi meningkat secara signifikan. Pada pra siklus nilai rata-
rata mencapai angka 53,06 sedangkan pada siklus I mencapai angka 69,72
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil tes dan pengamatan oleh observer baik pada siklus 1,dan
dari awal siklus hingga selesai evaluasi pembelajaran dengan ibu Nurlaina
Pada pra siklus dari pengamatan yang dilakukan baik guru maupun pada
yang diperoleh dari pengamatan terhadap siswa adalah sebagai berikut : dalam
mengikuti pembelajaran masih ada yang pasif atau kurang. Sedangkan hasil
kolabolator dan teman sejawat diantaranya ada kelompok yang masih bingung
Pada siklus 2, dari pengamatan yang dilakukan baik pada guru maupun
baik, demikian juga dengan aktifitas siswa. Hasil evaluasi siklus 2 mengenai
sudah sangat baik. Pada siklus 2 ini ketuntasan belajar mencapai 100%.
63
Tabel 9
Peningkatan hasil belajar dalam pra siklus,siklus 1 dan siklus 2
No Nama Pra siklus Siklus I Siklus
2
1 Ade mardayu putri 40 60 80
2 Ahmad rafi putra 40 70 90
3 Ahmad rifa’i 80 80 90
4 Ahmad yusuf aditia 30 70 80
5 Ainun mardiyah 20 60 90
6 Akbar fatih rahmadani 100 100 100
7 Alya bheta raisya 40 70 100
8 Alya nisrina nabila 100 100 100
9 Ananda viona oriza rusman 50 60 80
10 Angga dwi jandika 80 90 100
11 Chelsa claudia nanka 60 70 80
12 Atila gusti ramanda 40 60 80
13 Dea eka putri 40 60 100
14 Fakhri hakim 80 100 80
15 Fathir ak fathar 20 60 90
16 Khaisya fahira 60 60 80
17 m. farel akbar 40 70 100
18 m.naufal hakim habibullah 40 100 100
19 m.raja taqg hakim 60 60 80
20 Mitha apriani 100 90 100
21 m. arief avatar 40 60 80
64
22 m.dzaki gadan 60 60 80
23 m.fablan 80 90 100
24 m. rifqy 100 80 100
25 m.rizqy akbar rahmadan 40 70 80
26 Nur inayah athirah 40 60 80
27 Nur vika putri lialdi 80 80 100
28 Nyimas nabila rachmawati 40 70 100
29 Ratu kania 100 80 100
30 Rizqy hidayat 60 70 100
31 Rizqy rinda 80 80 100
32 Shafa azzahra 0 50 80
33 Siti mutia andini 0 50 80
34 Vanesy alkuratu 20 50 80
35 Yoan rahma putrii 30 40 80
36 Zahid muchtar sidiq 20 30 100
Jumlah nilai 0 1910 2510
Rata-rata nilai 53,05555555 69,722222 90
55556 2222222
Jumlah siswa tuntas 11 19 36
Jumlah siswa tidak tuntas 25 17 0
Persentase ketuntasan siswa 30,56 38,888888 100
8888889
Sumber : hasil ulangan harian anak tanggal 28 februari,7 maret,14 maret
2013.
belajar siswa dari siklus ke siklus mengalami kenaikan yang sangat baik.
yaitu (19 dari 36) pada siklus 2 meningkat menjadi 100% (36 dari 36).
65
tahapan refleksi yang terlaksana pada siklus I dan siklus II dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel 11
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pn Kelas Ib Materi
Kewajiban/Tugas Anggota Keluarga (Ayah,Ibu,Anak) Dalam 2 Siklus
Melalui Model Make A Match
Uraian Siklus
Grafik 4
66
250
200
150
persentase ketuntasan
rata-rata nilai
100 tidak tuntas
tuntas
50
0
pra siklus siklus 1 siklus 2
Sebelum perbaikan atau pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah
53,06 dan terdapat 11 siswa yang tuntas belajar dengan persentase ketuntasan
yang tadinya pasif mulai menjadi aktif, dalam proses pembelajaran dengan
diperoleh siswa meningkat menjadi 69,72, jumlah siswa yang tuntas belajar
19 atau 52,78 % dan siswa yang belum tuntas ada 17 atau 47,22%. Bagi guru
hal ini memberikan pengertian semakin terbiasa atau sering diberi tugas
secara teratur serta untuk mengatasi keributan atau kegaduhan didalam kelas
penghargaan baik yang disematkan pada siswa langsung maka hasil belajar
untuk mencari pasangannya( soal dan jawaban ) dengan cepat dan benar selam
jawaban ) siswa sudah mulai berani. Dan pada siklus 2 menghasilkan nilai
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
persentase siswa yang belum tuntas 47,22% atau 19 siswa dari 36 siswa.
yaitu rata-rata nilai siswa 90 dan persentase ketuntasan siswa 100% atau
anggota keluarga (ayah,ibu dan anak) pada mata pelajaran PKn kelas Ib
hasil belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : memberikan
hiburan.
B. Saran-saran
70
1. Bagi Guru
2. Bagi siswa
3. Bagi madrasah
penerapan metode ini juga diduga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa