Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

UNIQ ALQO RUHAMA


NIM : 858857194

UPBJJ MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

F
Nama : UNIQ ALQO RUHAMA
NIM/ID Lainnya : 858857194
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : ______________________________________
FOTO
Nip/Id Lainnya : ______________________________________
Instansi Asal :
Nomor Hp : ______________________________________
Alamat Email : ______________________________________

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : UNIQ ALQO RUHAMA


NIM : 858857194
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Blitar, 27 Oktober 2022


Yang membuat pernyataan

(ttd)

UNIQ ALQO RUHAMA

MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN PRAKTIKUM I : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Ciri-ciri makhluk hidup
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat tulis.
2. Tabel pengamatan.
3. Alam sekitar.
D. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup adalah ciptaan Allah SWT, memiliki ciri-ciri yang unik, namun ada
beberapa ciri umum dari makhluk hidup, yaitu; bernafas, bergerak,
tumbuh,memerlukan makan/nutrisi serta berkembang biak agar tidak punah. Hewan
dan tumbuhan perlu bergerak, bernafas dan makan/nutrisi.
Pergerakan pada hewan sangat mudah diamati, tetapi gerak pada tumbuhan sulit sekali
diamati. Hanya tumbuhan tertentu saja yang bisa diamati geraknya.
Gerak pada tumbuhan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: gerak taksis, gerak nasti,
dan gerak tropisme.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan.
2. Pergilah ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal misal hutan, sawah,
ladang, atau lingkungan sekitar.
3. Temukan 10 makhluk hidup (5 tumbuhan dan 5 hewan).
4. Catatlah kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5. Amatilah ciri-ciri setiap makhluk hidup.
6. Bubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati.
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel.1.1
Hasil Pengamatan Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Ciri – Ciri Makhluk Hidup*)
No. Makhluk Hidup
1 2 3 4 5
1 Burung love bird     
2 Kucing     
3 Capung     
4 Ampal     
5 Ulat bulu     
6 Pohon Palem     
7 Pohon Kelengkeng     
8 Pohon Rambutan     
9 Pohon pisang     
10 Pohon bunga sepatu     
*) Keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernafas;
3. perlu makanan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan?
Jelaskan!
Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan
yaitu gerak taktis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu,
gerak Nasti (gerak adegan tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang),
gerak Inspisme (gerak sebagain tubuh dipengaruhi orang datangnya rangsang).
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan
berkembang.
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
H. PEMBAHASAN
Tumbuhan dan Hewan adalah makhluk hidup . Tumbuhan dan hewan memiliki ciri-ciri
yang sama yaitu: bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan,
tumbuh dan berkembang. Tumbuhan melakukan gerak, tetapi tidak semua gerak
tumbuhan bisa diamati, ada beberapa tumbuhan misalnya putri malu, mengatup
daunnya karena rangsang berupa sentuhan. Menjelang senja, daun majemuk yang
dimiliki oleh belimbing dan lamtoro mengatupkan daunnya karena pengaruh gelap.

Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun
karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari. Gerak pada hewan dan tumbuhan
berbeda. Jika hewan dapat bergerak, organ di tempat, maupun gerak berpindah tempat,
maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan pada tumbuhan oksigen untuk
melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak perlu organ khusus), sedangkan oksigen
untuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja berbeda bentuk dan
prosesnya tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan-hewan
memakan bentuk yang sudah jadi. Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan
berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar maupun batang
I. KESIMPULAN
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima
ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada
sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas.
J. DAFTAR PUSTAKA
Murniaseh, Endah, 2021, diakses pada tanggal 25 Oktober 2022 pada
https://tirto.id/ciri-umum-dan-khusus-makhluk-hidup-manusia-hewan-tumbuhan-ghbK
Ruamanta, Maman.2021.Praktikum IPA di SD.Banten:Universitas Terbuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Saran : saran pada praktikum ini adalah pada makhluk hidup yang diamati, tidak
terdapat pengamatan makhluk hidup yang berada di air.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

no Gambar deskripsi
1 Burung love bird:
Burung love bird ini bergerak dan bereaksi terhadap
rangsangan dan perlu makanan berupa biji-bijian serta
tumbuh berkembang

2 kucing ini bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan


dan perlu makanan berupa makan berdaging serta
tumbuh berkembang

3 capung ini bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan


dan perlu makanan berupa serangga kecil serta tumbuh
berkembang

4 Ampal ini bergerak dan bereaksi terhadap rangsangan


dan perlu makanan berupa dedaunan serta tumbuh
berkembang
5 Ulat bulu ini bergerak dan bereaksi terhadap
rangsangan dan perlu makanan berupa dedaunan serta
tumbuh berkembang

6 Pohon palem bertumbuh dan berkembang dan


memerlukan nutrisi berupa air dan pupuk

7 Pohon kelengkeng bertumbuh dan berkembang dan


memerlukan nutrisi berupa air dan pupuk

8 Pohon rambutan bertumbuh dan berkembang dan


memerlukan nutrisi berupa air dan pupuk
9 Pohon pisang bertumbuh dan berkembang dan
memerlukan nutrisi berupa air dan pupuk

10 Tanaman bunga sepatu bertumbuh dan berkembang


dan memerlukan nutrisi berupa air dan pupuk
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Gerak Pada Tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti.
3. Mengamati gerak geotropisme negatif tumbuhan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Sismonastias dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu dalam 1 pot
b. Kotak dari karton warna hitam
c. Stop watch 1 buah
d. Alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah/kacang hijau.
d. Air secukupnya
D. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tumbuhan termasuk makhluk hidup
berarti tumbuhan juga bergerak.cGerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri
makhluk hidup. Gerak tubuh tumbuhan di bagi atas gerak taksis, nasty, dan tropisme.
Gerak taksis adalah gerka pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuh.
E. PROEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Seismonati
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Sediakan pot putri malu beberapa hari sebelumnya agar saat akan
dilakukan percobaan, bunga putri malu dalam keadaan segar.
3) Letakkan pot putri malu yang sudah disiapkan diatas meja, lalu lakukan
sentuhan halus hingga kasar terhadap daun putri malu dengan sebuah
penggaris.
4) Catat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
b. Niktinasi
1) Menyediakan dua pot putri malu.
2) Memberi tanda A pada pot pertama dan B pada pot kedua.
3) Meletakkan pot A di tempat terang dan terbuka
4) Simpanlah pot B di atas meja dan menutup dengan menggunakan kotak
karton yang kendap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5) Membiarkan pot B tertutup selama kurang lebih setengah jam
6) Setelah itu dibuka pelan-pelan.
7) Mengamati daun putri malu dan membandingkan dengan pot A.
8) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja (tabel).
2. Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a. Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang hijau. Menanam 3 biji kacang
hijau pada setiap pot 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan
pot ini sebaiknya di tempat terang dan terbuka agar tanaman kacang hijau
tumbuh dengan tegak.
b. Beri label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya.
c. Letakkan pot A dalam keadaan berdiri (vertikal), dan pot B dalam keadaan
tidur (horizontal).
d. Melakukan pengamtan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Mencatat hasil pengamatan pada tabel
F. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

No. Jenis Sentuhan pada Reaksi Daun Putri Keterangan


Putri Malu Malu
1. Halus Daun menutup perlahan setelah menutup secara
perlahan daun akan
terbuka Kembali kurang
lebih 5 menit
2. Sedang Seluruh daun menutup Dau menutup lebih cepat
dari sentuhan halus dan
akan terbuka dengan
waktu kurang lebih sama
3. Kasar Seluruh daun dan tangkai Daun menutup dengan
menutup cepat dan akan terbuka
dengan lambat karena
batang daun juga tertutup

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti

No. Pot Putri Malu Reaksi Putri Malu


Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan di tempat terang Membuka Tetap Membuka
2. Ditutup dengan penutup yang Membuka Daun menutup dan
kendap cahaya batang daun seperti layu
2. Geotropisme

Tabel 1.4

Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif

Jenis Pengamatan hari ke hari keterangan


pot 1 2 3 4 5 6 7
       Batang tumbuh tegak.
A
       Batang tumbuh
B berbelok menuju arah
sinar matahari

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakkan niktinansi! Jelaskan alasan
anda memilihnya!
Tanaman lamtoro mengalami niktinanti karena daun-daun tersebut akan
menutup pada malam hari.
2. Apa perbedaan antara niktitasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan
Pada percobaan di atas
a. Niktinasti adalah gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya.
b. Seismonasti adalah gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan baik
sentuha halus sedang maupun kasar.
3. Pada percobaan geotropism yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligustelah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa?
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju kearah cahaya matahari. Jenis fototropisme
yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju
sumber rangsang cahaya.
H. PEMBAHASAN
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan, karena adanya rangsangan berupa
getaran atau Gerakan sentuhan. Daun putri malu akan menutup bila disentuh.
Daun putri malu akan bereaksi terhadap sentuhan sesuai dengan perlakukannya.
Jika disentuh dengan halus maka akan menutup dengan perlahan, jika disentuh
dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Tetapi jika disentuh dengan kasar,
maka daun dan tangkai akan cepat menutup.
2. Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasti yang diakibatkan oleh keadaan cahaya matahari
yang kurang atau gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan
oleh kurangnya sinar matahari yang cenderung gelap, gerak “ tidur “ daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan, karena pengaruh gaya gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut gerak geotropisme positif,
misalnya gerak batang tanaman yang menuju sinar matahari. Jika arah geraknya
menjauhi rangsang, maka disebut gerak geotropisme negatif.
I. KESIMPULAN
1. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak daun menutup pelan,
sentuhan sedang, gerak menutup daun agak cepat dan sentuhan kasar, gerak daun
putri malu menutup cepat, dan akan Kembali terbuka ditempat yang tetap kurang
lebih 5 menit
2. Tumbuhan putri malu ditempat yang kurang cahaya matahari atau cenderung
gelap daunnya akan menutup, sedangkan putrimalu di tempat terbuka dan
mendapat sinar matahari yang cukup maka daunnya terbuka lebar.
3. Kacang hijau yang diletakkan horizontal, batangnya akan tumbuh membengkok
ke atas dan menjauhi tanah dan menuju sinar matahari.
J. DAFTAR PUTAKA
Ruamanta, Maman.2021.Praktikum IPA di SD.Banten:Universitas Terbuka
Spensakon.sch.id.19 Juni 2021.diaksespada tanggal 25 Oktober 2022 pada
http://www.spensakon.sch.id/home/read/41/sistem-gerak-pada-tumbuhan
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Dalam percobaan dilakukan menggunakan biji kacang hijau untuk mengamati gerak
tropisme, karena sulit menemukan kacang merah. Dikarenakan karakteristik kacang
hijau dan kacang merah adalah sama.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

NO GAMBAR GERAK SEISMONASTI DESKRIPSI


Putri malu yang menerima
rangsangan sentuhan halu,
dan sedang akan menutup
daunnya.

GERAK NIKTINASTI
Putri malu mekar sebelum
dilakukan perlakukan
penghalangan sinar
matahari

Putri malu menutup daun


dan batangnya setelah
dilakukan perlakuan
penghalangan sinar
matahari dengan karton
warna hitam
GERAK GEOTROPISME
Penanaman biji kacang
hijau

Biji kacang hijau sudah


mulai tumbuh

Setelah tumbuh gelas


diletakkan secara
horizontal yang membuat
tanaman tumbuh bengkok
mengikuti arah matarahi
A. JUDUL PERCOBAAN
3. Respirasi pada makhluk hidup
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2).
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbodioksida ( CO2).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas 3 buah.
c. Platisin secukupnya.
d. Vaselin secukupnya.
e. Kapur sirih secukupnya.
f. Kapas secukupnya.
g. Kacang hijau/ kacang tanah.
h. Kecoa atau belalang 1 ekor.
i. Pipet tetes 1 buah.
j. Air yang diberi pewarna merah secukupnya
2. Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Kapur sirih secukupnya.
b. Air suling, bila tidak ada bisa digunakan air tawar secukupnya.
c. Botol yang bermulut lebar 3 buah.
d. Platisisn secukupnya.
e. Selang plastic kecil 1 meter.
f. Kertas saring 2 lembar.
g. Corong plastic ukuran kecil 1 buah
D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan memerlukan oksigen untuk membantu pernafasan. pernapasan pada
tumbuhan ada kaitannya dengan proses fotosintesis. Umumnya tumbuhan akan
melakukan fotosintesis saat ada cahaya matahari, yakni pagi dan siang hari. Selama
proses fotosintesis, tumbuhan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.
Respirasi atau pernapasan merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Respirasi Memerlukan Udara (Oksigen)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Memasukkan sedikit air ke dalam botol, lalu masukkan kapas secukupnya.
c. Masukkan kacang hijau yang sedang berkecambah ke dalam botol yang telah
diberi alat kapas pada langkah (b).
d. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal platisin,
kira-kira yang dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal
sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin
menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan
udara di dalam botol.
e. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup rapat dan
rapi.
f. Mengolesi celah dengan vaselin agar tidak terjadi kebocoran saat percobaan.
g. Respirometer buatan ini selanjutnya diberi lebel A dengan spidol, lalu
diletakkan secara horizontal.
h. Lakukan langkah a-g, dengan cara yang sama, namun kecambah diganti
dengan kecoa atau belalang.
i. Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
kontrol)
j. Dalam waktu yang bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes, tetesilah
ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang
diberi pewarna merah.
k. Mengamati tiap tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang
waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
l. Tuangkan hasil pengamatan dalam tabel.
2. Respirasi Menghasilkan Karbodioksida (CO2)
a. Membuat air kapur jenuh.
1) Melarutkan kapur sirih ke dalam gelas/botol.
2) Membiarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang
jernih.
3) Menyedot air kapur yang jernih dengan selang kecil, hati-hati agar
endapan air kapur tidak ikut tersedot
4) Bila ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air kapur akan
menjadi keruh. Jika ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan
kertas saring yang diletakkan dalam corong plastik, hingga diperoleh air
kapur yang benar-benar jernih.
b. Menuangkan air kapur jenuh pada botol selai/ gelas (A), (B), dan (C) dengan
ukuran yang sama, lebih kurang 50 ml.
c. Memasang perangkat percobaan lainnya, yaitu sedotan limun dan plastisin.
d. Menghisap udara dari botol A, melalui sedotan limun, gunakan untuk
bernafas. Lalu hembuskan nafas pada botol melalui sedotan limun.
e. Melakukan kegiatan tersebut berkali-kali, hingga air kapur keruh.
f. Mengamati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
setiap respirometer.
g. Mencatat hasil pengmatan pada table.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Respirasi memerlukan udara / oksigen (O2)
Tabel 1.5.
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (Oksigen)

Keadaan Air Berwarna Pada Respirometer, 5 Menit


Respiromete Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
r
A 1 cm 2,5 cm 4,5 cm 5,7 cm 6,6 cm
B 2,5 cm 4 cm 6 cm 7,5 cm 8,2 cm
C tetap tetap tetap tetap tetap
2. Respirasi menghasilkan karbondioksida

Tabel 1.6.
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida

Botol Kondisi Mula-Mula Kondisi Akhir Percobaan


Percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Jernih

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Kapur sirih berguna untuk mengidentifikasi bahwa didalam respirator
memerlukan oksigen.
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C)? mengapa hal itu terjadi? Jelaskan
Pergerakan tetesan pewarna pada respirometer.
a. Pada respirometer A Tetesan pewarna berjalan pelan., karena
makhluk hidup respirasinya berjalan lamban, hal tersebut
dikarenakan kecambah lebih sedikit memerlukan Co2.
b. Pada respirometer B tetesan warna pada, berjalan lebih cepat dari
pada respirometer A, karena ampal lebih banyak membutuhkan
oksigen untuk respirasi.
c. Pada respirometer C Tetesan warna, tidak berjalan, karena tidak
ada makhluk hidup di dalamnya.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur
pada botol manakah yang paling keruh? Mengapa demikian?
Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur
sirih yang paling keruh pada botol B. Hal ini disebabkan pada respirasi
menghasilkan Co2 yang ditandai berubahnya air setelah diberi
hembusan nafas beberapa kali.
H. Pembahasan
1. Reaksi respirasi memerlukan udara (oksigen).
Pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan proses
respirasi. Udara tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih
kecil (kecambah).
Pada respirator B, ampal memerlukan udara untuk respirasi. Oksigen
yang masuk berjalan dengan cepat , karena belalang memerlukan oksigen
lebih banyak daripada kecambah.
Pada respirator C, tidak terjadi jalannya air warna , karena tidak terdapat
makhluk hidup di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi.
2. Respirasi menghasilkan karbon dioksida (Co2).
3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih mula-
mula dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun (1) dan (2)
dengan posisi yang berbeda sepertipada gambar. Dengan menghirup
udara melalui sedotan limun dari botol A, dan dihembuskan ke botol B,
secara berulang-ulang menghasilkan:
a. Botol B yang airnya semula jernih menjadi keruh , karena mendapat
Karbondioksida (Co2).
b. Botol A airnya tetap jernih , karena tidak mendapatkan karbondioksida
(Co2) , tetapi melepaskan oksigen (O2)

Peristiwa di atas membuktikan bahwa, respirasi Co2 yang bereaksi


dengan air kapur sirih dari jernih menjadi keruh.

I. Kesimpulan
 Respirasi makhluk hidup memerlukan oksigen O2.
 Hasil respirasi pada makhluk hidup adalah Co2.

J. DAFTAR PUSTAKA
Ruamanta, Maman.2021.Praktikum IPA di SD.Banten:Universitas Terbuka
Al,Suyitno.2006. Respirasi Pada Tumbuhan.Jakarta
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami saat percobaan adalah sulit menangkap belalang
sehingga menggantunya dengan hewan ampal, sarannya adalah prosedur
percobaan menggunakan hewan yang lebih mudah ditangkap.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
respirasi memerlukan udara (Oksigen)
Tahapan Gambar Deskripsi
Tahap Awal Mempersiapkan 3
respirator

Proses Kegiatan Botol B


mengalami
perubahan yang
cepat

Tahap Akhir Botol A


mengalami
perubahan yang
lambat sedangkan
botol C tidak
mengalami
perubahan
respirasi menghasilkan karbondioksida
Tahapan Gambar Deskripsi
Tahap Awal Persiapan 3 botol
respirator

Proses Kegiatan Menghirup udara


dari botol A
kemudian
menghembuskan
udara ke botol B

Tahap Akhir Terjadi perubahan


tingkat kekeruhan
botol
KEGIATAN PRAKTIKUM II : SIMBIOSIS

A. JUDUL PERCOBAAN
1. simbiosis parasitisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat tulis.
2. Lembar Pengamatan.
3. Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis merupakan interaksi dan atau hubungan timbal balik satu makhluk hidup dan
makhluk hidup lainnya. Istilah ini digunakan sebagai adanya interaksi antar organisme
yang hidup berdampingan. Seperti halnya kita adalah makhluk sosial, pasti akan
membutuhkan satu sama lain. Simbiosis Parasitisme adalah hubungan dua species yang
berbeda, yang satu di untungkan dan yang satu dirugikan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2. Mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi tumbuhan dan hewan, hewan dengan hewan , atau tumbuhan
dengan tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan terjadi.
5. Tuliskan hasil identifikasi pada tabel.
6. Menganalisa makhluk hidup yang diuntungkan dan mana yang dirugikan.
7. Jenis keuntungan dan kerugian seperti apa pada hubungan simbiosis?
8. Mencatat hasil temuan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme

Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang Diuntungkan


Jenis
No Hubungan Jenis Jenis
Parasitisme Makhluk Jenis Kerugian Makhluk Jenis Keuntungan
Hidup Hidup

Kucing
dirugikan karena
Kutu pada Kutu diuntungkan dengan
1 kucing darahnya Kutu kucing
kucing menyerap darah kucing
dihisap oleh
kutu
Lalat buah Buah akan
Lalat akan mendapatkan
2 dengan Buah membusuk Lalat buah
makanan dari buah
buah sebelum matang

Pohon mangga
Benalu yang hidup menempel
Benalu pada dirugikan karena
Pohon pada pohon mangga mendapat
3 pohon makanannya Benalu
mangga keuntungan dengan menyerap
mangga diserap oleh
makanan dari pohon mangga
benalu

Manusia
dirugikan karena
Nyamuk
darahnya Kutu diuntungkan dengan
4 dengan Manusia Nyamuk
dihisap oleh menyerap darah manusia
manusia
kutu dan kulit
terasa gatal

Tanaman
dirugikan
Semut dapat diuntungkan
dengan sarang
Semut dengan adanya tanaman
semut yang
5 dengan Tanaman Semut sebagai tempat bersarang dan
dapat
tanaman mendapat makanan dari buah
memperlambat
tanamna tersebut
pertumbuhan
tanamna

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apakah hubungan antaar kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? jelaskan
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan salah satu hubungan
parasitisme, dikarenakan saat kutu anjing menghisap darah anjing maka kutu
anjing mendapat keuntungan makanan bagi tubuhnya tetapi anjing dirugikan
karena darahnya yang berkurang dan terdapat zat yang dikeluarkan oleh kutu
dan menyebabkan rasa gatal pada kulit anjing
2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? jelaskan
Diantara beebrapa hubungan parasitisme yang saya temukan terdapat hubungan
yang dapat menyebabkan kematian pada inangnya yaitu hubungan antara nyamuk
dan manusia. Pada jenis nyamuk tertentu seperti nyamuk aides aygepty dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka dapat mengakibatkan kematian, conto lain nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

H. PEMBAHASAN
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
1. Kutu pada kucing menghisap darah kucing sehingga kucing dirugikan. Selain
dirugikan kucing juga akan merasa gatal.
2. Lalat buah dengan buah, lalat buah akan memakan buah dan merusak
pertumbuhan buah sehingga buah akan membusuk sebelum matang
3. Pohon benalu yang biasanya menempel pada pohon mangga menyerap sari
makanan dari pohon mangga, sehingga pertumbuhan pohon mangga itu akan
terhambat.
4. Nyamuk dengan manusia pada saat kutu menghisap darah manusia maka manusia
dirugikan karena darahnya dihisap oleh kutu dan kulit terasa gatal.
5. Semut dengan tanaman, pada saat semut membuat sarang di tanaman bisa di
batang atau di daun tanaman maka tanaman dirugikan yang dapat memperlambat
pertumbuhan tanaman dan buah tidak dapat matang sempurna.
I. KESIMPULAN
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung
dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh
inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena
kekurangan sumber makanan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Hardi,M.Agustus 2022. diakses tanggal 25 Oktober 2022 pada
https://www.gramedia.com/best-seller/simbiosis-parasitisme/

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

No Gambar Simbiosis Parasitisme Deskripsi


.
1. Kutu kucing pada bulu
kucing

2. Lalat buah yang merusak


buah mangga
3. Benalu yang tumbuh di
pohon mangga

4. Nyamuk menggigit manusia

5. Semut yang bersarang


dipohon
A. JUDUL PERCOBAAN
2. Simbiosis Komensalisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat tulis.
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan Sekitar.
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis merupakan interaksi dan atau hubungan timbal balik satu makhluk hidup
dan makhluk hidup lainnya. Istilah ini digunakan sebagai adanya interaksi antar
organisme yang hidup berdampingan. Simbiosis Komensalisme adalah dimana kedua
makhluk hidup tidak ada yang diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan, karena
keduanya saling membutuhkan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan)
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan
4. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Jenis Makhluk
Jenis Pihak Yang Diuntungkan Hidup Yang Tidak
No Hubungan Untung dan tidak
Simbiosis Jenis Makhluk
Jenis Keuntungan Rugi
Hidup
Katak dan Mendapat tempat Tanaman
1 Katak
tanaman berteduh
Anggrek dan Pohon rambutan
Mendapat tempat
2 pohon Anggrek
hidup
rambutan
Burung Pepohonan
Mendapat tempat
3 dengan Burung
membuat sarang
pepohonan
Tanaman buah Mendapat tempat Pohon randu
4 naga dengan Tanaman buah naga untuk media
pohon randu merambat
Tanaman Pohon mangga
tanduk rusa Mendapat tempat
5 Tanaman tanduk rusa
dengan pohon hidup
mangga

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apakah uhbungan komensialisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Contohnya: anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon rambutan
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon rambutan atau berkurangnya
produktivitas buah rambutan.
H. PEMBAHASAN
1. Katak mendapatkan tempat perlidungan dari mangsa dan dari paparan sinar
matahari langsung pada siang hari sedangkan tanaman tidak dirugikan dengan
adanya katak
2. Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon rambutan tidak menyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
3. Burung membuat sarang di pepohonan dan dijadikan tempat berlindung dan
berkembangbiak sedangkan pepohonan tidak dirugikan dengan adanya sarang
burung
4. Tanaman buah naga memerlukan pohon randu sebagai tempat untuk menopang
batang daun, sedangkan pohon randu tidak dirugikan dengan adanya tanaman
buahnaga karena dapat membuat makanannya sendiri
5. Tumbuhan tanduk rusa yang hidup dengan cara menempel pada pohon manga
tidak menyerap makanan dari inangnya karena tumbuhan tanduk rusa dapat
membuat makanan sendiri.
I. KESIMPULAN
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Fata,2006. diakses tanggal 25 Oktober 2022 pada https://fatasama.com/contoh-
simbiosis-komensalisme/
K. KESULITAN YANG DIALAMI/ SARAN DAN MASUKAN
-
L. FOTO/VIDEO
No Gambar Simbiosis Komensalisme Deskripsi
1. Katak berlindung dibawah
tanaman
2. Anggrek yang tumbuh
dipohon rambutan

3. Sarang burung pada


batang tanaman

4. Pohon buah naga yang


menempel pada pohon
randu

5. Tanamna tanduk rusa


yang menempel pada
pohon mangga
A. JUDUL PERCOBAAN
3. simbiosis mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat tulis.
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan Sekitar.
D. LANDASAN TEORI
Mutualisme adalah hubungan antara individu yang berbeda spesies di mana kedua
individu mendapatkan keuntungan. Umumnya, hanya interaksi seumur hidup yang
melibatkan dekat fisik dan biokimia menghubungi benar dapat dianggap simbiosis. 
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan)
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.8.
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
Pihak II Yang
Pihak I Yang Diuntungkan
Jenis Diuntungkan
No Hubungan Jenis Jenis
Simbiosis Makhluk Jenis Keuntungan Makhluk Jenis Keuntungan
Hidup Hidup
Kupu-kupu Menghisap sari Terbantu proses
1 Kupu-kupu Bunga
dengan bunga madu penyerbukannya
Lebah Menghisap sari Terbantu proses
2 Lebah Bunga
dengan bunga madu penyerbukannya
Menyuburka tanah
Tumbuhan sebagai tempat
Sebagai tempat
3 dan cacing Tumbuhan unsur hara ynag Cacing
berkembangbiak
tanah dibutuhkan tu
buhan
Limbah yang Semut dapat
Semut dan dikeluarkan kutu melindungi kutu daun
4 Semut Kutu daun
kutu daun sebagai sumber dari serangan
makanan semut serangga lain
5 Jamur pada Jamur mendapat Tanaman Jamur akan membuat
keuntungan dari
lingkungan sekitar
bagian hasil
menjadi lembab agar
tanaman alga fotosintesis yang alga
tanaman alga bisa
dilakukan oleh
tumbuh
tanaman alga

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi symbiosis, coba Anda sebutkan beberapa
contoh symbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa-sisa proses pencernaan dan menghasilkan vitamin
B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotic yang sangat dibutuhkan tubuh manusia
H. PEMBAHASAN
1. Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam
penyerbukan sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi
keduanya sama-sama diuntungkan.
2. Dalam hubungan lebah dan bunga, lebah membantu bunga dalam penyerbukan
sedangkan lebah dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama
diuntungkan.
3. Cacing tanah menggemburkan tanah dan menjadikan tanah subur yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman
4. Limbah yang dikeluarkan kutu sebagai sumber makanan semut sedangkan semut
dapat melindungi kutu daun dari serangan serangga lain
5. Jamur akan membuat lingkungan sekitar menjadi lembab agar tanaman alga bisa
tumbuh dan berfotosintesis sedangkan mendapat keuntungan dari bagian hasil
fotosintesis yang dilakukan oleh tanaman alga.
I. KESIMPULAN
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling
menguntungkan. Umumnya, hanya interaksi seumur hidup yang melibatkan dekat fisik
dan biokimia menghubungi benar dapat dianggap simbiosis. Hubungan mutualistik
dapat berupa wajib untuk kedua jenis, wajib untuk satu tetapi fakultatif bagi yang lain,
atau fakultatif untuk keduanya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Mokhammad,2020. Diakses tanggal 25 Oktober 2022 pada
https://www.haruspintar.com/contoh-simbiosis-mutualisme/
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

No Gambar simbiolis mutualisme Deskripsi


.
1. Kupu dan bunga

2. Lebah dan bunga

3. Cacing tanah dan tanaman

4. Semut dan kutu daun

5. Jamur dan alga


KEGIATAN PRAKTIKUM III : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN
DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengamati pertumbuhan dan perkembagan kacang merah.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Biji kacang merah 6 buah.
2. Botol selai 2 buah/gelas air mineral.
3. Kertas saring secukupnya.
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting
D. LANDASAN TEORI
Proses pertumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel
akibat dari pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematic
perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju
tingkat kematangan makhluk hidup. Perkembangan diartikan sebagai suatu proses
menuju kedewasaan, ketika fungsi fisiologi organ-organ tubuh telah menjadi lebih
kompleks dan sempurna.
Misalnya biji kacang merah kebentuk/ keadaan yang makin kompleks yaitu pohon.
Penambahan ukuran dan pencapaian kedewasaan ini terjadi karen adanya proses
pembentukan jaringan baru yang diawali dengan penambahan jumlah, ukuran dan
fungsi dari sel yang disebut prses diferensiasi sel.
Pertumbuhan dan perkembanagn tumbuhan selain ditentukan olef faktor gen, juga
ditentukan oleh kondisi lingkungan, seperti cahaya, air, makanan/nutrisi dan suhu.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merendam biji kacang merah didalam air semalaman
2. Melipat kertas saring sampai lebarnya setinggi dasar hingga leher botol selai.
Kemudian memotong kertas tisu yang melebihi botol selai.
3. Selanjutnya, menggulung kertas saring dan memasukkan kedalam botol selai
sampai menempel di dinding botol selai.
4. Menyisipkan biji kacang merah diantara botol dan tisu. Kemudian menambahkan
air secukupnya sampai seluruh bagian menjadi tisu basah.
5. Meletakkan botol selai di teras rumah.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumuhan biji-biji kacang merah. Kemudian
mencatat dan menggambar perkecambahan dan pertumbuhan bijinya. Amatilah
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Catat hasilnya di lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10.
Hasil Pengamatan Pertumbuhan
dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau

Gambar Panjang
Hari Pertumbuhan
Tanggal Keteranagan
ke- Kecambah Akar Batang
Kacang hijau

0 15/10 terlampir 0 0 -

1. 16/10 terlampir 3 mm 0 Keluar akar

2. 17/10 terlampir 9 mm 0 Ada akar

3. 18/10 terlampir 14mm 3mm Ada akar dan batang

4. 19/10 terlampir 18mm 5mm Ada akar dan batang

5. 20/10 terlampir 23mm 7mm Ada akar dan batang

6. 21/10 terlampir 29mm 11mm Ada akar dan batang

7. 22/10 terlampir 34mm 20mm Ada akar dan batang

8. 23/10 terlampir 37mm 29mm Ada akar dan batang

terlampir 36mm 29mm Ada akar, batang dan


9. 24/10
daun

terlampir 30mm 37mm Ada akar, batang dan


10. 25/10
daun

terlampir 42mm 48mm Ada akar, batang dan


11. 26/10
daun

terlampir 47mm 59mm Ada akar, batang dan


12. 27/10
daun

terlampir 53mm 75mm Ada akar, batang dan


13. 28//10
daun

14. 29/10 terlampir 60mm 90mm Ada akar, batang dan


daun

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh
Akar kecambah mulai tumbuh pada hari kedua.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya keatas? Mengapa demikian?
Tidak ada pertumbuhan akar yang mengarah ke atas semua tumbuh mengarah ke
bawah karena adanya gaya tarik bumi pada akar. Yang merupakan bukti bahwa
tumbuhan peka terhadap rangsang gerak geotropisme.
H. PEMBAHASAN
Tumbuhan kacang merah mengalami pertumbuhan dan perkembangan mulai dari biji
kemudian mengalami proses perkecambahan mulai dari tumbuhan muda yang disebut
perkecambahan. Dari pengamatan yang telah dilakukan, pada hari pertama akar mulai
tumbuh. Dihari ketiga batang mulai tumbuh dan terus bertambah panjang, dan pada
hari ke 9 tumbuhan kacang sudah mulai lengkap ada akar, batang dan daun. Biji
kacang merah ini mampu tumbuh dan berkembang secara sempurna terhadap rangsang
gaya tarik bumi pada akarnya, terbukti karena semua akar kacang merah arah
pertumbuhannya ke bawah.
I. KESIMPULAN
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi pada ujung-ujung akar dan batang sebagai akibat
pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel meristem.
J. DAFTAR PUSTAKA
Pangesti,Rika.2022. diakses pada tanggal 25 Oktober 2022 pada
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5903206/perbedaan-proses-pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-makhluk-hidup#:~:text=Menurut%20buku%20Pertumbuhan
%20dan%20Perkembangan,diukur%20dan%20dinyatakan%20dengan%20angka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

TAHAPAN GAMBAR DESKRIPSI


Tahap Awal Kacang hijau belum
bertumbuh

Proses Kegiatan Kacang hijau mulai


muncul akar
Tahap Akhir Kacang hijau sudah
mencul akar, batang, dan
daun

A. JUDUL PERCOBAAN
2. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah..
C. ALAT DAN BAHAN
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2. Botol selai 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah ± 20 ekor
D. LANDASAN TEORI
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh
lebih kecil dari lalat rumah. Lalat ini biasanya banyak ditemukan di tempat sampah.
Lalat buah (Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam laboratorium karena
makanannya sangat sederhana, hanya memerlukan sedikit ruangan dan tubuhnya cukup
kuat.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d. Masukkan kertas  saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam
setiap botol selai
2. Menangkap lalat buah
a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik.
3. Mengkultur lalat buah
a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya
diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat
buah akan siuman
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman
e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa
berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.11.
Hasil Pengamatan Pertumbuhan
dan Perkembangan Lalat Buah

Hari Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan


Ke

1 Siang Belum ada perkembangan

2 Siang Terdapat telur (embryo) di dinding


botol

Terdapat telur (embryo) di dinding


3 Siang
botol

4 Siang Embryo berubah menjadi instar larva

5 Siang Instar larva membesar

Instar larva membesar dari hari


6 Siang
sebelumnya

7 Siang Instar larva berubah menjadi prepupa

8 Siang Prepupa berubah menjadi pupa

9 Siang Pupa berubah jadi lalat kecil

10 Siang Pupa berubah jadi lalat

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke dua.
2. Pada hari ke 9 atau 10.
H. PEMBAHASAN
Pada temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat
menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam 12 hari. Jumlahnya di alam sangat
berlimpah dan mudah didapati. Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat
menghasilkan keturunan dalam jumlah yang besar. Jumlah kromosom relatif sedikit,
yaitu 4 pasang dan memiliki "Giant Chromosme”. Kromosom ini terdapat dalam sel-
sel kelenjar ludah yang besarnya 100 kali lipat dari kromosom biasa, sehingga mudah
diamati di bawah mikroskop cahaya..
I. KESIMPULAN
Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah
serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan
ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.
J. DAFTAR PUSTAKA
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
M.Lampiran-lampiran

Gambar Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah

A. JUDUL PERCOBAAN
3. Perkembangnbiakan tumbuhan
3.1 Perkembangbiakan Seksual pada Tumbuhan (Struktur Bunga)
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati struktur bunga.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Struktur bunga.
2. Loup 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. Pisau/silet 1 buah
5. Bunga kembang sepatu 1 buah
D. LANDASAN TEORI
Tanaman bunga sepatu tergolong ke dalam tanaman perdu atau semak tahunan yang
tumbuh tegak. Tanaman ini dapat mencapai tnggi 3 meter. Bunga sepapu
diklasifkasikan dengan oleh Carolus Linaeus, dan tergolong ke dalam jenis bunga
sempurna karena memiliki bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang
sempurna. Bunga sepatu memiliki mahkota, kelopak, kepala putik, putik, dan benang
sari. Berdasarkan alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga
sempurna karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal
tersebut, bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amatilah bagian-bagian benga dengan tanpa merusaknya.
2. Gambarkan hasil pengamatan pada lembar kerja.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catat bentuk dan warna kelopaknya.
4. Amatilah mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari harus menyingkirkan bagian mahkota bunga. Hitung
jumlah benang sari. Catat hasil pengamatan pada lembar kerja.
6. Amatilah bagian putik. Catat bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian
ovarium, tangkai putik, dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik yang meliputi ovarium, tangkai putik, dan kepala
putik. Catat hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN

Gambar 1.1 Gambar 1.1


Morfologi Bunga Sepatu Sayatan vertikal Bunga Sepatu

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Berapa Buah Benang Sari Bunga Sepatu Yang Anda Amati?
Benang sari ada 5 buah.
2. Apa Fungsi Benang Sari Dan Putik? Jelaskan!
 Fungsi benangsari alat perkembangbiakan (kelamin jantan) dari tumbuhan
dalam praktikum ini adalah tumbuhan bunga sepatu
 Fungsi putik yaitu sebagai alat perkembangbiakan (kelamin betina) dari
tumbuhan dalam praktikum ini adalah tumbuhan bunga sepatu
H. PEMBAHASAN
1. Secara anatomi, daun kelopak dan daun mahkota bunga sepatu memiliki struktur
sama yakni terdapat banyak sel parenkimatis. Dimana, parenkim ini disebut
mesofil. Parenkim terletak di antara bagian epidermis bawah dan atas.
2. Daun kelopak biasanya memiliki struktur sederhana. Daun kelopak di bagian
luarnya dilapisi oleh stomata, kutin, dan trikomata. Sel-sel daun kelopak ini juga
mengandung zat hijau daun (klorofil).
3. Sel-selnya daun mahkota bunga sepatu mempunyai banyak berkas jaringan
pengangkut yang ukurannya kecil.
4. Daun ini memiliki epidermis yang berbentuk khusus berupa tonjolan yang disebut
papila. Papila ini dilapisi kutikula.
5. Sementara itu, putik dan benang sari memiliki struktur yang sangat berbeda.
6. Secara umum, benang sari bunga sepatu terdiri atas kepala sari dan tangkai sari
7. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar berupa banyak sel parenkimatis yang
memiliki vakuola yang tak beruang antar-sel. Pada epidermis tangkai sari terdapat
trikomata, kutikula, dan stomata. Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks,
terdiri atas dinding yang berlapis, dan di bagian paling dalam terdapat ruang sari
(lokulus) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari
untuk setiap jenis tumbuhan berbeda.

Gambar kepala putik bunga sepatu


I. Kesimpulan
Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil.
1. Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi.
Bagian steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai
bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle),
daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak
bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal).
2. Bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang
benang sari dan putik (pistillum)
J. DAFTAR PUSTAKA
https://rimbakita.com/bunga-sepatu/
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan dalam melakukan pengamatan terhadap putik karena terlalu kecil, diperlukan
alat yang lebih cocok seperti mikroskop
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

No Gambar bunga sepatu Deskripsi


1. Bunga sepatu secara keseluruhan
2. Bunga sepatu setelah dulakukan
sayatan pada bagian tengah

3. Gambar putik

A. JUDUL PERCOBAAN
3.2. Perkembangbiakan Aseksual (Vegetatif) Alami
B. Tujuan PERCOBAAN
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami.
C. LANDASAN TEORI
erkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan yang tidak diawali
dengan pembuahan. Pembuahan adalah suatu peristiwa peleburan antara sel kelamin jantan
dengan sel kelamin betina. Perkembangbiakan vegetatif ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu
perkembangbiakan vegetatif alami dan buatan .
Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan
tangan manusia untuk terjadi pembuahan/anakan tanaman baru.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan.
2. Tumbuhan yang ada di sekitar kita.
3. Cangkul kecil atau sekop
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pergilah ke kebun di sekitar tempat tinggal kita.
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif
alami.
4. Galilah tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5. Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetatif alami. Catat hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN

No Nama Tumbuhan dan Jenis Gambar Tumbuhan dengan


Perkembangbiakan Aseksual Perkembangbiakan Aseksual

Pohon pisang _ jenis


1
perkembangbiakan tunas

Kunir_jenis
2
perkembanganbiakan rimpang

Bambu air_jenis
3
perkembanganbuakan geragih

Talas_jenis perkambangbiakan
4
umbi batang

Lumut_jenis perkembangbiakan
5
spora

G. PEMBAHASAN
Flora atau tumbuh-tumbuhan sama halnya dengan binatang dan manusia sama-sama
melakukan kegiatan berkembang biak dengan tujuan untuk menghindari kepunahan
pada spesies atau rasnya. Kegiatan berkembangbiak atau beranak ini pada tumbuhan
dapat dilakukan secara tidak kawin atau tanpa melalui perkawinan antara sel kelamin
jantan betina atau kepala putik dengan benang sari.
H. KESIMPULAN
Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan
tangan manusia untuk terjadi pembuahan / anakan tanaman baru.
I. DAFTAR PUSTAKA
Mahadi, Widhi. 20 November 2020 diakses tanggal 28 Oktober pada
https://widhimahadi.blogspot.com/2020/09/perkembangbiakan-vegetatif-pada-
tumbuhan.html
J. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Tidak ada kesulitan
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

NO. FOTO DESKRIPSI


1.

Pohon pisang _ jenis perkembangbiakan


tunas

2.

Kunir_jenis perkembanganbiakan
rimpang

3.

Bambu air_jenis perkembanganbuakan


geragih
4.

Talas_jenis perkambangbiakan umbi


batang

5.

Lumut_jenis perkembangbiakan spora

A. JUDUL PERCOBAAN
3.3. Perkembangbiakan Aseksual (Vegetatif) Buatan pada Tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung,
okulasi dan cangkok.
C. ALAT DAN BAHAN
1.       Gunting stek
2.       Pisau tajam
3.       Tanah gembur dan humus
4.       Plastik/sabut kelapa
5.       Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6.       vaselin
D. LANDASAN TEORI
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan dengan
bantuan campur tangan manusia.
1. Menempel (okulasi)
Menempel adalah perkembangbiakan buatan yang biasanya dilakukan pada tanaman
mangga manalagi, demi mendapat kualitas buah yang baik
2. Menyambung/Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada
tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buah
yang baik
3. Metode Mencangkok/Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan
menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika
akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan
ditanam di tempat lain.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Okulasi (menempel)
a. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
b. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
c. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
d. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel
dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
e. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan
tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
2. Menyambung
a. Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
b. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
c. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan
dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang
bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut
d. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan
menggunakan sloptip transparan atau tali rapia
e. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak
terkena sinar matahari terlalu banyak
3. Menyangkok
a. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya
memiliki cambium dan mudah anda jumpai
b. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
c. Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang
d. Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
e. Biarkan mengering selama 6-2 jam
f. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya
g. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
F. HASIL PENGAMATAN
1. Menempel (Okulasi)

No Kondisi Tempelan Hari Ke:

1 Hari ke- 1 Belum terlihat ada pertumbuhan

2 Hari ke- 2 Belum terlihat ada pertumbuhan

3 Hari ke- 4 Belum terlihat ada pertumbuhan

4 Hari ke- 6 Belum terlihat ada pertumbuhan

5 Hari ke- 8 Belum terlihat ada pertumbuhan

6 Hari ke- 10 Belum terlihat ada pertumbuhan

7 Hari ke- 12 Belum terlihat ada pertumbuhan

8 Hari ke- 13 Belum terlihat ada pertumbuhan

9 Hari ke- 14 Belum terlihat ada pertumbuhan

10 Hari ke- 15 Mulai muncul mata tunas sangat kecil

2. Menyambung

No Kondisi Tempelan Hari Ke:

1 Hari ke- 1 Belum terlihat ada pertumbuhan

2 Hari ke- 2 Belum terlihat ada pertumbuhan

3 Hari ke- 4 Belum terlihat ada pertumbuhan

4 Hari ke- 6 Belum terlihat ada pertumbuhan

5 Hari ke- 8 Belum terlihat ada pertumbuhan

6 Hari ke- 10 Belum terlihat ada pertumbuhan


7 Hari ke- 12 Belum terlihat ada pertumbuhan

8 Hari ke- 13 Belum terlihat ada pertumbuhan


9 Hari ke- 14 Belum terlihat ada pertumbuhan
10 Hari ke- 15 Belum terlihat ada pertumbuhan

3. Menyangkok

No Kondisi Tempelan Hari Ke:

1 Hari ke- 1 Belum terlihat ada pertumbuhan

2 Hari ke- 2 Belum terlihat ada pertumbuhan

3 Hari ke- 4 Belum terlihat ada pertumbuhan

4 Hari ke- 6 Belum terlihat ada pertumbuhan

5 Hari ke- 8 Belum terlihat ada pertumbuhan

6 Hari ke- 10 Belum terlihat ada pertumbuhan

7 Hari ke- 12 Belum terlihat ada pertumbuhan

8 Hari ke- 13 Belum terlihat ada pertumbuhan

9 Hari ke- 14 Belum terlihat ada pertumbuhan

10 Hari ke- 15 Belum terlihat ada pertumbuhan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa ada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
dengan vaselin? Jelaskan
Agar tidak terkena tangan atau kotoran.
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang di sambung pada percobaan
menyambung (enten) mengalami pertumbuhan?
2-3 minggu tunas yang muncul mengalami pertumbuhan
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
30 – 35 hari sambungan sudah menyatu dengan kuat
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Agar kambium tetap kering dan pertumbuhan bakal akar tumbuh dengan baik
6. Pada hari keberapa akar cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh pada hari
keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah
siap disemaikan dan di pelihari dengan baik
7. Biarkan 2-3 minggu sampai tumbuh akar
8. Potong pangkal ranting yang sudah tumbuh akar dengan menggunakan gergaji agar
tidak mengganggu perakaran.
9. Tanamlah pada tempat yang dikehendaki, siram dan pelihara sampai tumbuh
tanaman dengan baik
H. PEMBAHASAN
1. Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari
perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
a. Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang
tinggi.
b. Pertumbuhan tanaman yang seragam.
c. Penyiapan benih relatif singkat.
Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar
serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian
penyakit Oidium hevea bila terjadi.
2. Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah
sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai
berikut :
a. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam.
Daunnya disisakan satu atau dua pasang kemudian pada luka potongan batang
dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
b. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang
dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres
diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
c. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali rafia.
d. Untuk menjaga kelengketan pada sambungan, sambungan tutup dengan kantong
plastik.
e. Untuk menjaga kelengketan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan penyiraman.
f.   Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan
tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila
tunas sudah kelihatan tumbuh maka tutup plastik harus dibuka.

3. Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam
kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain:
1. Praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini
2. Kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena
untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat.
3. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman
yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam penggunaan bahan tanam
(batang yang untuk dicangkok).
4. Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua
maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan.
5. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau
karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran.
6. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat
dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik.
7. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang
digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat
menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan
pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas
yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat
dan memperbanyak keluarnya akar
I. KESIMPULAN
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi
diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini
dibahas masalah perkembangbiakan. Perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua
yaitu vegetatif dan generatif. Kali ini praktikum hanya membahas perkembangbiakan
vegetative. Vegetatif terbagi dua macam seperti yang kita bahas sekarang yaitu
vegetatif alami dan buatan. Dalam perkembangbiakan vegetatif buatan, tumbuhan atau
tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok,
menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani
untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan perkembangbiakan pada hewan ada yang
bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tetapi dalam penelitian kali ini
hanya membahas pada tumbuhan saja.
J. DAFTAR PUSTAKA
Mahadi, Widhi. 20 November 2020 diakses tanggal 28 Oktober pada
https://widhimahadi.blogspot.com/2020/09/perkembangbiakan-vegetatif-pada-
tumbuhan.html
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Saran dalam melakukan proses menyambung diameter batang harus sama karena akan
menyulitkan proses jika tidak sama dan kemungkinan gagal sangat besar
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

OKULASI
Tahap Awal Persiapan tunas buah
jambu air

Proses Kegiatan Mulai menempel tunas


pada pohon jambu air
lainnya

Tahap Akhir Proses okulasi selesai

MENYAMBUNG
Tahap Awal Persiapan batang pohon
ketela yang akan
disambung

Proses Kegiatan Proses menyambung


batang ketela

Tahap Akhir Proses menyambung


selesai

MENCANGKOK
Tahap Awal Proses mempersiapkan
cambium batang pohon
kenanga

Proses Kegiatan Membersihkan cambium


dan siap di cangkok

Tahap Akhir Proses mencangkok telah


selesai

Anda mungkin juga menyukai