Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

NAMA : KOHARUDDIN

NIM : 836144698

UPBJJ BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2020
DATA MAHASISWA

Nama : KOHARUDDIN
NIM/ID Lainnya : 836144698
Program Studi : PGSD SEMESTER 7
Nama Sekolah : SD ANNUR BANDARJAYA

DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama : PRAYITNO UNTORO, M. M.Pd


Nip/ID Lainnya : 19680205 199802 1 001
Instansi Asal : SMPN 1 Trimurjo
Nomor HP : 081369104858
Alamat Email : prayitnountoro@gmail.com
prayitno_untoro@yahoo.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : KOHARUDDIN

NIM : 836144698

Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendri dan saya tidak melakukan plagiarismme atau pegutipan dengan cara – cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan.Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan /sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya sayaini atau ada klaim atas karya saya ini.

Bandarjaya,

Yang membuat pernyataan

Koharuddin
NIM . 836144698
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

BIMBINGAN

MODUL 1

MAKHLUK HIDUP

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


1. Ciri-ciri umum makhluk hidup
a. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.

b. Alat dan bahan


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

c. Hasil pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup

Nama makhluk ciri-ciri makhluk hidup


No keterangan
hidup 1 2 3 4 5
1  Ayam       Bertelur
2  Burung       Bertelur
3  Kambing       Melahirkan
4  Kucing       Melahirkan
5  Sapi       Melahirkan
6  Putri malu       Spora
 Pencangkoka
7  Bunga sepatu      n
8  Pohon pisang       Tunas
9  Tanaman cabai       Biji
10  Tanaman sawi       Biji

*) keterangan :
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makanan :
4. tumbuh ;
5. berkembang

d. Pembahasan

Ciri-ciri makhluk hidup: 


1. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang sesuatu yang ada di luar tubuh malkhluk
hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi,
dingin, bau, sentuhan, gelap dan terang. Makhluk hidup memiliki kemampuan
menerima dan menanggapi rangsangan.
2. Bernapas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup
mengambil oksigen(zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida )
serta uap air.
3. Perlu makanan (nutrisi)
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup,menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk
hidup mempunyai cara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan
dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia
tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung padamakhluk hidup
lainnya.
4. Tumbuh
Suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan
penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Kembang: Proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
5. Berkembang biak
Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya.

e. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki
ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari
benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member
tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta
melakukan pernafasan.

f. Jawaban pertanyaan
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsanga? Jelaskan!
Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau
terkena rangsangan, daunnya akan menutup.

2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan


tumbuhan!

No Persamaan perbedaan
tumbuhan Hewan
1 Sama sama melakukan tidak memiliki Umumnya
pernapasan pernapasan memiliki alat
khusus, pernapasan
mengambil dan khusus
mengeluarkan gas mengambil dan
secara pasif mengeluarkan
gas aktif
2 Sama-sama memerlukan dapat menyusun makanan
makanan dan air makanan makhluk hidup
sendiridari zat-zat diambil dalam
yang ada dalam bentuk padat
lingkungannya dan gas
makanan diambil
dalam bentuk gas
dan cair
3 Sama-sama dapat tumbuh dan tumbuh kembang masa tertentu
berkembang berlangsung serempak pada
selama hidupnya seluruh bagian
ada di daerah tubuh bentuk
tumbuh tertentu tubuh , jumlah
bentuk tubuh bagian tubuh
menyebar dan tertentu
bercabang jumlah
bagian tubuh tak
tertentu
4 Sama-sama dapat melakukan pembuahan terjadi pembuahan
perkembangbiakan secara di dalam alat terjadi dalam
kawin atau tak kawin perkembangbiakan tubuh maupun
betina umumnya luar tubuh
jumlah anak umumnya
banyak tidak jumlah anak
dipelihara induk terbatas
dan dilindungi dipelihara dan
induk dilindungi
5 Sama sama menerima dan reaksi lambat, reaksi terhadap
memberikan tanggapan terbatas, lebih rangsang cepat
terhadap rangsang pasif,umumnya dan aktif
menetap dan berpindah
bergerak sebagai tempat
tumbuhan
LAMPIRAN :

Kegiatan tahap awal


sebelum melaksanakan
penelitian

Tahap pelaksanaan
kegiatan penelitian

Kegiatan akhir setelah


penelitian
KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : GERAK PADA TUMBUHAN

A. Tujuan Penelitian
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
B. Dasar Teori

Gerak pada tumbuhan tidak mudah kita amati kecuali beberapa tumbuhan tertentu yang
melakukan niktisasi dan seismonasi. Gerak tubuh pada tumbuhan dibagi atas gerak
taksis,nastidan tropisme.

C. Alat dan Bahan


1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri malu
b. Kotak karton atau kardus 1 buah
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah
d. Alat-alt tulis dan Penggaris.
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah yang subur secukupnya
c. Biji kacang merah secukupnya
d. Air secukupnya
D. Cara Kerja
1. Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan
b. melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun –
daun putri malu tersebut
c. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
2. Niktinasti
a. Menyediakan 2 tanaman putri malu
b. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada putri malu kedua
c. Letakkan tanaman putri malu A di tempat terang dan terbuka
d. Sedangkan tanaman putrimalu B ditutup dengan menggunakan kardus yang
kedap cahaya dengan hati – hati agar tidak menyentuhnya .Biarkan tertutup
selama kurang lebih setengah jam.
e. Setelah setengah jam dibuka dengan hati-hati agar tidak tersentuh
f. Mengamati yang terjadi pada putri malu B dan membandingkan dengan putri
malu A
g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan

3. Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)


a. Membuat dua buah pot tanaman kacang merah dengan menanam 3 biji kacang
merah dalam setiap pot yang telah diberi lubang pada alasnya
b. Memberi label A untuk pot pertama dan B untuk pot kedua
c. Meletakkan pot B secara horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan
menyimpan keduanya di tempat terbuka
d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu
e. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja

2. Gerak pada tumbuhan


a. Hasil pengamatan
1) Seismonasti dan niktinasti
Tabel 1.2.
Hasil pengamatan seismonasti

jenis sentuhan pada


No reaksi daun putri malu keterangan
daun putri malu
1 Halus Daun menutup pelan  Reaksi lambat
 Daun menutup agak  Reaksi agak cepat
2 Sedang cepat serentak
 Daun menutup cepat  Reaksi cepat/
3 Kasar sekali spontan

Tabel 1.3.
Hasil pengamatan niktinasti

N reaksi daun puti malu


pot putri malu
o mula-mula 1/2 jam kemudian
 Daun segar
tanpa  Daun segar tanpa ada
1 disimpan ditempat terang menutup yang menutup
 Daun segar
ditutup dengan penutup yang tanpa
2 kedap cahaya menutup  Daun menutup
3      

2) Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif

pengamatan hari ke
jenis pot keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 5,7 Batang tumbuh tegak 
 Batang tumbuh
membelok mengikuti
cahaya
matahari( menjauhi titik
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 pusat bumi)
                 
E. Pembahasan

Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun
tumbuhan. Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah
diamati, kecuali tumbuhan putri malu yang melakukan niktinasti dan seismonasti.

F. Kesimpulan

Cepat lambatnya reaksi tumbuhan dalam menanggapi rangsang tergantung pada halus,
sedang, dan kasarnya sentuhan. Tumbuhan tumbuh mengikuti arah datangnya sinar
(rangsang cahaya).

G. JawabanPertanyaan
1. Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah
tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada
tumbuhan berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian
tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu
bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor.
Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan suhu.
2. Gerak niktinasti terjadi karena pengaruh perubahan suhu, sedangkan gerak
seismonasti terjadi karena pengaruh rangsangan sentuhan.
LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Kegiatan pelaksanaan penelitian daun putri


malu dan kacang merah

Kegiatan tahap akhir penelitian


A. JUDUL KEGIATAN

PERTUMBUHAN , PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN


MAKHLUK HIDUP , PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF ALAMI

B. TUJUAN PERCOBAAN

Mengidentifikasitumbuhan yang melakukanperkembangbiakansecara

vegetativealami

C. ALAT DAN BAHAN

1) Alat-alat tulis dan lembar pengamatan

2) Tumbuhan yang ada disekitar anda

3) cangkul kecil( kored-sunda) atau sekop

D. LANDASAN TEORI

Perkembangbiakan vegetative adalah perkembangbiakan secara tak kawin.

Perkembangbiakan vegetatif meliputi perkembangbiakan vegetatif alami

dan perkembangbiakan vegetatif buatan.Tumbuhan yang termasuk melakukan

perkembangbiakan vegetatif alamia dalah yang berkembangbiakdengan tunas, spora,

umbi, rhizoma ataurimpang, dan stolon atau geragih.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Persiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan

2) Pergilah kekebun yang ada disekitar tempat tinggal anda

3) Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetative

alami( misalnya dengan carabertunas,akar rimpang,geragih dan umbi )

4) Galilah tanaman , jika anda ingin menyakinkan umbi atau akar rimpang

5) Gambarkan morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan

Vegetative alami tuangkan hasilnya pada lembar kerja ( tabel 1.12)

Dibagianakhirmodulini
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1

Perkembanganaseksualalamipadatumbuhan

N NamaTumbuhandanjenisperkembangbiak Gambartumbuhandenganperkembangbi
O anaseksual akanaseksual

1 TumbuhanPisang ( tunas )

2 Ketela ( umbiakar )

TumbuhanPaku ( spora )

4 Lengkuas ( rimpang )
5 Rumputilalang ( rizom)

G.PEMBAHASAN

Alatperkembangbiakan vegetative alamipadatumbuhanberbeda-bedamisalnya :

1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat didalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan
baru dan tumbuh disekitar induknya. Tunas tidak bergantung pada induknya. Walaupun
induknya ditebang, tunas akan terus tumbuh.
2. Akar tinggal, merupakan batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di
permukaan tanah. Tunas tumbuh di setiap buku-buku kara tinggal.
3. Umbi akar, merupakan akar yang membesar yang berisi cadangan makanan. Jika
ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas.
4. Umbi lapis, seperti pelepah daun berlapis-lapis. Perkembang biakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas yang paling luar. Di awal pertumbuhannya, siung
mengambil makanan dari induknya. Ketika siung telah berdaun dan berakar, siung
dapat membuat makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.

H. KESIMPULAN

Beberapa tumbuhan memiliki kemampuan melakukan reproduksi vegetative secara


alami

Misalnya dengan tunas,umbi batang,umbi lapis,tunas liar dan akar tinggal. 


LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Kegiatan pelaksaan mengamati


perkembangbiakan tumbuhan

Kegiatan akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 2

Laporan Praktikum Ekosistem Darat (Praktikum IPA di SD)

A. Laporan Praktikum 2: Ekosistem Darat 

B. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

C. Alat dan Bahan

1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
D.  Dasar teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotik dengan komponen
abiotik. Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi
2 yaitu ekosistem alami dan buatan (Wahyuni.2017)

E. Prosedur percobaan
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu. 
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Suhu 28⁰C
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Cukup

Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Pohon Jambu Batu Ular Cacing
2 Pohon Jati Belalang Rayap
3 Pohon Sengon Ulat Bakteri
4 Pohon akasia Katak Jamur
5 Pohon Kelapa Burung

Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Cukup
5 Suhu 28⁰C

Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai


1 Terong Ayam Bakteri
2 Jagung Burung Jamur
3 Pohon Nangka Ulat
4 Cabai Katak
5 Kencur Tikus
F. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia. Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
kebun merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya.

H. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem
darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia.

I . KESIMPULAN

Ekosistem darat alami adalah ekosistem yang terjadi secara alami atau tanpa campur tangan
manusia. Sedangkan ekosistem darat buatan adalah ekosistem darat buatan adalah ekosistem
yang terjadi karena adanya campur tangan manusia.

Referensi: 
Djamal,Irwan.2007 Prinsip Prinsip Ekologi Ekosistem dan pelestariannya, Jakarta: Bumi
Aksara

https://www.dosenpendidikan.co.id/ekosistem-darat/
LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Kegiatan pelaksanaan mengamati


ekosistem yang ada di lingkungan

Kegiatan akhir pengamatan


Laporan Praktikum Pencemaran Lingkungan

A.  KEGIATAN PRAKTIKUM 2: PENGARUH DETERGEN TERHADAP


PERKECAMBAHAN

B. Tujuan
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. Alat dan bahan

1)                  Neraca analitik/sendok the 1 buah.


2)                  Gelas kimia 600 mL 10 buah.
3)                  Kertas saring/tissue secukupnya.
4)                  Kertas timah secukupnya.
5)                  Mistar dengan skala mm 1 buah.
6)                  Kertas untuk label secukupnya.
7)                  Gelas kimia 1000 mL 1 buah.
8)                  Air ledeng secukupnya.
9)                  Detergen serbuk 1 gram.

D. Landasan Teori

Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada


tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan
tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
dengan kecambah. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang
menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna
sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air
kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal.
Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:


1. Faktor internal:      
a. Gen
b. Hormon
2.  Faktor eksternal:    
  a. Air
  b. cahaya
   c. suhu
   d. nutrisi
   e. ph
   f. ketinggian tempat
   g. O2
   h. CO2
   i. kelembapan
   j. angin

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium
dari asam sulfonat.

E. Prosedur Percobaan

1)   Sediakan larutan detergen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta control
yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi
label tersebut.
a)                  Label I : 100%
b)                  Label II : 50%
c)                  Label III : 25%
d)                  Label IV : 12,5%
e)                  Label V : 6,25%
f)                   Label VI : 3,10%
g)                  Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.

2) Cara menyediakan larutan.


cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pad
acara menyediakan larutan pada percobaan 1: pengaruh detergen terhadap pertumbuhan
akar bawang merah (Allium cepa).

3) Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol I, II, III, IV, V, dan VI. Masing-
masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue (lihat Gambar 2.1).

4) Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan
ini (kacang hijau terpilih).

5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan
V, 10 butir dalam larutan VI, 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/air PDAM).
Biarkan rendaman selama lima menit.

6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilum mengarah ke bawah.

7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel
sama, kira-kira 100 mL.

8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk.

9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48
jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil
pengamatan Anda pada Lembar Kerja Tabel 2.10.

10) Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan
warna merah, 28 jam dengan warna hitam.
F. Hasil Pengamatan

Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan


Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 3 3 4 6 3 4 0
2. 2 0 4 5 3 0 2
3. 1 3 4 0 3 0 0
4. 1 2 2 0 3 0 4
5. 2 3 2 2 2 2 3
6. 1 3 2 2 4 3 0
7. 1 3 3 2 4 3 0
8. 1 4 2 2 3 4 3
9. 1 2 3 3 2 3 5
10. 0 2 2 3 4 4 5
Jml 14 25 28 25 31 26 26
Rata-
1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7
rata
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 4 5 7 8 4 6 0
2. 3 0 6 7 4 6 4
3. 2 5 4 0 6 0 0
4. 2 3 4 0 5 0 7
5. 3 3 3 4 6 5 8
6. 3 4 5 4 6 4 5
7. 2 5 3 3 5 5 0
8. 2 5 6 4 4 4 6
9. 1 4 5 5 4 5 6
10. 0 5 4 5 5 6 8
Jml 22 41 46 40 49 49 44
Rata-
2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
rata
G. Jawaban Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
 Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen. 

2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang
cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya

H. Pembahansan
 Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari
pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah
1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata
panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata
panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm.
Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai
pembanding, panjang akar mencapai 3,7mm.
   Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang
pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari
pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada
larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi
4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya
5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm.

I. Kesimpulan
   Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat
LAMPIRAN:

Kegiatan tahap awal

Kegiatan pelaksanaan mengamati pengaruh


detergen terhadap perkecambahan kacang
hijau

Kegiatan akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 3

A. Laporan Praktikum : Pengelompokan Sayuran


B. Tujuan
             Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.

C. Alat dan Bahan


       1) Tempat plastik

       2) 20 macam bahan sayuran ( Sebutin Sayurannya)

D. Landasan Teori

Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara
umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak mengenal
musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buah buahan seperti mangga,
durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu
tahun. Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: Bayam, Kangkung, Sawi, daun singkong, daun pepaya,
tomat, terong, cabe, melinjo, waluh, wortel, kentang, Kacang Panjang, Kacang Merah, Kacang
Buncis, Timun, Rebung, Tauge, Kapri, dan sebagainya. Sayuran dapat dikelompokkan kedalam
dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman dan berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-
bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat
dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian
umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari
bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam, terong dari bagian buahnya, kacang
merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.

E. Prosedur Percobaan

1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam


2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan
pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. Hasil Pengamatan

No Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran


makanan daun buahan akar/ubis kacang- tunas
sayuran kacangan
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun singkong 
5 Daun pepaya 
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Mlinjo 
10 Waluh 
11 Wortel 
12 Kentang 
13 Kacang panjang 
14 Kacang merah 
15 Kacang tanah 
16 Buncis 
17 Timun 
18 Rebung 
19 Tauge 
20 Kapri 

G. Jawaban Pertanyaan

1) Bila dilihat dari TRIGUN MAKANAN sayuran termasuk kedalam kelompok zat makanan
apa saja?
2) Termasuk dalam sayuran manakah mlinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan terong

1)   Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat pembangun.


2)   Termasuk ke dalam kelompok makanan :
a.    Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b.    Brokoli termasuk sayuran
c.    Cabe termasuk sayuran buah
d.   Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e.    Terong termasuk sayuran buah

H. Pembahasan

Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1)  Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan
adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya.
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka dan waluh.
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah bagian umbi/akarnya.
     Contoh: wortel dan kentang.
4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.
    Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis dan kapri.
5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
    Contoh: tauge dan rebung

I. Kesimpulan
Sayuran Di Kenal Sebagai Makanan yang baik Bagi kesehatan karena Banyak
mengandung Vitamin dan Zat-zat yang di perlukan oleh tubuh.
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu : 1) 
Sayuran daun
2)   Sayuran buah
3)   Sayuran umbi/akar
4)   Sayuran kacang-kacangan
5)   Sayuran tunas

J. Daftar Pustaka
BPS, 2016. Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret 2016, : BPS Provinsi Bali.
Kementrian Kesehatan RI, 2014. Pedoman Gizi Seimbang, Jakarta: Kementrian
Kesehatan Ri.

K. Kesulitan yang di Alami (Saran dan Masukan)


Kesulitan: Untuk Mencari daun Melinjo agak Sulit di temukan karena Jarang di jual di
Pasar
Saran: Pada saat Memasak Sayur Jangan sampai rasa dan tampilannya saja yang
menarik tapi kandungan gizi di dalam sayuran tersebut sudah hilang. Dan jangan
sampai juga, Karna ingin menjaga kandungan vitamin dan zat – zat di lalamnya,
tampilan sayuran yang akan kita hidangkan menjadi tidak menarik. Oleh sebab itu
dengan Pengolahan yang benar kita dapat mempertahankan kandungan gizi yang
terdapat pada sayuran tersebut dan kita juga dapat membuat sayuran yang kita
hidangkan menjadi lebih menarik dan di sukai banyak orang.

LAMPIRAN :
Kegiatan awal

Proses kegiatan pelaksanaan

Kegiatan akhir

A. Kegiatan praktikum 2 : uji karbohidrat


B. Tujuan
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
C. Alat dan bahan
1. piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL

D. Landasan teori
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam
makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan
cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah:
madu dan rasa manis pada air buah.

b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.

c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti
(terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka,
mangga manalagi (harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan
lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna
larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman).
Jadi bahan makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka
bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih
bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan
larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam
mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
E. Cara kerja
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas
piring plastik
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan
warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

F. Hasil pengamatan
Uji karbohidrat

No Nama bahan Warna keterangan


makanan Sebelum diberi Sesudah
yodium diberiyodium
1 Pisang Kekuningan Ungu kebiruan
2 Apel Putih Putih
3 Nasi Putih Biru tua
4 Telur rebus Putih Putih
5 Tahu putih Putih Putih
6 Margarin Kuning Kuning
7 Biskuit Coklat Ungu kebiruan
8 Tepung terigu Putih Biru tua
9 Gula pasir Putih Putih
10 Kentang Kuning Ungu kebiruan

G. Jawab pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak,
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa? Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan 
makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya
berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih
kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas? 
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan
yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

H. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1. Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti
pisang mengandung karbohidrat (amilum).
2. Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
3. Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa
nasi mengandung karbohidrat (amilum).
4. Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu
berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat
(amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya
memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5. Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu
tidak mengandung karbohidrat (amilum).
6. Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
7. Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).
8. Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
9. Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
10. Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

I. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan
( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula
pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada
beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.

LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses pelaksanaan kegiatan

Hasil kegiatan pengamatan


A. KEGIATAN PRAKTIKUM : UJI LEMAK

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung  lemak.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Piring plastik 1 buah

2. Pipet 2 buah

3. Kertas coklat sampul buku ukuran 5 X 5 cm 12 lembar

4. Lampu senter 1 buah

5. Lilin 1 buah

6. Sendok 1 buah

7. Kemiri 2 butir

8. Margarine 1 sendok kecil

9. Wortel 1 buah

10. Seledri 1 tanggai

11. Biji jagung kering 1 genggam

12. Singkong kering 1 iris

13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

14. Pepaya 1 potong kecil

15. Santan 1-3 sendok teh

16. Minyak goreng 5 mL

17. Susu 1-3 sendok teh

18. Air 5 mL
D. LANDASAN TEORI

Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah
makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun yang dapat
membahayakan kesehatan. Bahan makanan yang akan kita makan harus mengandung
komposisi gizi yang lengkap, yaitu terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan air. Di Indonesia komposisi tersebut dikenal dengan nama makanan “4 sehat 5 sempurna”
(Hanifa, N. dan Luthfeni, 2006). Salah satu komposisi gizi yang ada didalamnya adalah lemak.
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpaai pada berbagai jenis bahan
makanan seperti bahan makanan yang bersal dari hewan dan tumbuhan. Bahan makanan yang
mengandung lemak yang berasal dari hewan adalah daging, jerohan, susu, mentega, dan lain-
lain. Sedangkan bahan makanan mengandung lemak yang bersal dari tumbuhan adalah minyak
goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan yang mengandung lemak
jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas
noda minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa
saat karena air menguap, sehingga kertas akan kering kembali. Namun, bekas noda minyak
tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran
5 x 5 cm.
2. Mengambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
(boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Membiarkannya selama sekitar 10 menit. Sesudah itu memeriksa dengan menghadap
cahaya. Mengamatilah dan mencatat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah
meninggalkan bekas? Mencatatan mengunakan hasil ini sebagai pembanding untuk
bahan yang mengandung minyak atau tidak.
4. Mengambi sepuluh kertas coklat yang sama, memberi nomor dan nama jenis bahan
makanan yang diuji.
5. menghaluskan kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, mengerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan
lain (margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan
biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, mengamati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau
senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah
yang meninggalkan bekas noda minya? mencatat hasil pengamatan pada tabel di lembar
kerja.
F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak

No Bahan yang di uji Meninggalkan bekas noda Keterangan


minyak
Ya Tidak
1 Kemiri  Mengandung lemak
2 Margarin  Mengandung lemak
3 Wortel  Tidak mengandung lemak
4 Seledri  Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung  Tidak mengandung lemak
6 Singkong  Tidak mengandung lemak
7 Kacang tanah  Mengandung lemak
8 Pepaya  Tidak mengandung lemak
9 Santan  Mengandung lemak
10 Susu  Tidak mengandung lemak
11 Minyak goreng  Mengandung lemak

G. . JAWABAN DARI PERTANYAAN


1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat
biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlhatnya?
Jawab :  setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, dan susu.        
H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A
yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering  yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan  makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak
seperti sebagai berikut:

1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.

2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, dan susu

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-uji-makanan_7.html / diskses
pada tanggal 26 agustus 2020 pukul 20.00 WIB

http://uxilyunaida.blogspot.com/2014/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x_3650.html / diskses pada tanggal 26 agustus 2020 pukul 20.00 WIB

LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses kegiatan pelaksanaan

Kegiatan akhir
PRAKTIKUM IPA DI SD

MODUL 4

GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

A. JUDUL PERCOBAAN : GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

B. TUJUAN

Mengetahui gerak lurus beraturan

C. ALAT DAN BAHAN

1. Katrol gantung tunggal


2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI

Menurut bentuk lintasannya, gerak dibagi menjadi beberapa jenis penting, seperti gerak
melingkar, gerak parabola, dan gerak lurus. Secara umum, gerak lurus dibagi dalam dua
kategori, yaitu gerak lurus beraruran dan gerak lurus berubah beraturan. Gerak lurus beraturan
artinya gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap sehingga nilai
percepatannya nol (Ishaq, 2007:24-25).

Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun
arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun
arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada
interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap,
berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39

E. CARA KERJA

Mengisi lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !

1) Merakit alat dan bahan.


2) Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik

3) Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A

4) Mengukur panjang BC

5) Membiarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Mencatat waktu yang diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C

6) Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah)

7) Mencatat datanya pada tabel

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan GLB

No Jarak BC s(m) Waktu t (sek)


1 0,22 0,70
2 0,20 0,60
3 0,18 0,50
4 0,16 0,40
5 0,14 0,30

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu hoeizontal)

Jawab :

Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S
sumbu vertikal dan sumbu horizontal).
2. hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas !

Jawab :

V = S/T

3. Buatlah kesimpulannya ?
Kesimpulan :  gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin
dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

H. PEMBAHASAN 

Setelah melakukan percobaan dan di lihat dari data pengamatan tersebut dapat diketahui
bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu benda, Dengan beban yang sama beratnya,
semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan

I. KESIMPULAN 

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin
cepat pula waktu yang diperlukan.
LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses kegiatan pelaksanaan

Kegiatan akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 6

GELOMBANG

A. JudulPercobaan
Percobaan jenis-jenis gelombang

B. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

C. Alat dan Bahan


1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5m
3. Benangkasurpanjang 3 m
4. Karetgelang

D. Teori Dasar
Gelombangdapatdidefenisikansebagaigetaran yang merambatmelalui medium yang
dapatberupazatpadat, cair, dan gas. Gelombangterjadikarenaadanyasumbergetaran yang
bergerakterus-menerus. Medium pada proses
perambatangelombangtidakselaluikutberpindahtempatbersamadenganrambatangelombang.
Misalnyabunyi yang merambatmelalui medium udara, makapartikel-
partikeludaraakanbergerakosilasi (lokal) saja.

E. Cara Kerja
1. Ambilslinki, rentangkan di ataslantai yang licin. Ikatsalahsatuujungslinkipadatiang
yang cukupkokohuntukmenahannyaataudi[egangolehtemananda. Ujung yang lain
dipegangsendiri.
2. Usiklahujungslinki yang
andapegangitudengancaramenggerakanujungslinkidengancepatkekiri lain
kekanansepertipadagambarberikut
3. Amatilahgelombang yang terjadipadaslinki. Apa yang terjadipadaujungslinki? Apa
yang merambatpadaslinki?
4. Usiklagiujungslinkiberulang-ulangsepertilangkah 2. Amati arahgetar (arahusikan)
danarahrambatgelombang. Gelombang yang terjadiinidisebutgelombang transversal.
Bagaimanaarahgetardanarahgelombangtersebut?
5. Ikatkankaretgelangtersebut di tengah-tengahslinki. Laluusiklagiujungslinki yang
andapegangberulang-ulang. Amatilahkaretgelangtersebut, ketikagelombangberjalan,
ikutpindahkahkaretgelangtersebut? Adakahenergi yang merambatmelaluipegas?
Jikaada, darimanakahasalnya?
6. Ambilslinki, rentangkan di ataslantai yang
licinikatsalahsatuujungpadatiangynagcukupkokohataudipegangdengananda. Ujung
yang lain dipegangsendiri. Usiklahujungslinki yang andapegangberulang-
ulangdengancaramenggerakanujungslinkidengancepatkebelakang lain
kedepansepertigambar di berikut
7. Amati arahgetar (arahusikan) danarahrambatgelombang-gelombang yang terjadi di
sebutgelombang longitudinal. Bagaimanakaharahgetardanarahrambatgelombang
longitudinal tersebut?
8. Apaperbedaanantaragelombang transversal dengangelombang longitudinal?

F. Data Pengamatan :
• Apabiladiusikkekanandankekirimakarambatangelombangsamakekanandankekiri/
gelombang transversal.

• Apabila di slinki di ikatkaretmakakaretakanberpindahsaatbergetarlalu ketempatsemula.

• Apabilaslinki di gerakanmajumundurmakarambatangelombanglurus / longitudinal.

G. Kesimpulan :
Jenisgelombang yang ditimbulkanolehslinkitergantungpadabesarangaya yang
diberikandanarahusikan

H. PertanyaandanJawaban :
1. Apakahperbedaangelombang transversal dan longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalahgelombang yang
memilikiarahrambattegaklurusdenganarahgetarnya. Contohgelombang transversal
adalahgelombangpadatali. Arahgetargelombangadalahvertikal,
sedangkanarahrambatnva horizontal sehinggaarahgetardanarahrambatnva satins.
Gelombang longitudinal Adalahgelombang yang
memilikiarahgetarsejajardenganarahrambatnyacontohnyaadalahgelombangpadaslink
i yang digerakkanmajumundur
LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses pelaksanaan kegiatan

Kegiatan akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
MODUL 7

A. UJI PERCOBAAN 1 : Percobaan Pemantulan Cahaya


B. TUJUAN PERCOBAAN

1.      Menjelaskan sifat-sifat cahaya.


2.      Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3.      Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4.      Menentukan focus cermin cekung.
5.      Menentukan fokud lensa cembung.

C. Alat dan Bahan


1.      Cermin datar (3x6 cm)
2.      Cermin cembung
3.      Cermin cekung
4.      Lampu senter
5.      Busur derajat
6.      Kertas putih
7.      Lilin
8.      Layar (tabir kertas)
9.      Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Cahaya menurut Newton(1642-1727) terdiri dari patikel-partikel ringan berukuran
sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan
cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya)
misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1.      Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2.      Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang
berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1.   Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2.   Menyebarkan berkas cahaya (divergen)

E. Prosedur Percobaan
a.      Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar
2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantul.
4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
5. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
6. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
b.      Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
1. Menyusun semua alat
2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung.
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut datang
dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut.
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. Menyusun alat seperti
2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas  cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat  bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung tersebut.
5. Mengatur  jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang jelas
dan tajam. Selanjutnya mengukur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan cermin
cekung pada keadaan tersebut (s).

F.Hasil Pengamatan
1.      Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)
NO i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


1.   Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan .
2.   Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3.   Tegak.
4.   Maya.
5.   Sama besar.
2.      Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
Besar jarak benda (cm) dan besar jarak bayangan (cm)
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm -8 cm
2 8 cm -5 cm
3 10 cm -4 cm
4 20 cm -2 cm
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
1.      Maya.
2.      Sama tegak.
3.      Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya
3.      Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
Besar jarak benda (cm) dan besa jarak bayangan (cm)
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
Sifat bayangan yang dibentuk.
1.      Maya
2.      Sama banyak
3.      Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
                         
G. PEMBAHASAN
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin datar berikut :
Proses pembentukan bayangan :
1. Benda di depan cermin datar.
2. Berlaku hukum pemantulan.
3. Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
4. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
5. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah putus-
putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
6. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan
pangkal benda.
7. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar. Sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar, tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan, jarak benda kecermin sama
dengan jarak bayangan ke cermin, tegak, sama besar, dan maya. Sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin cekung adalah bayangan dua kali atau lebih besar dari pada
bendanya, sama banyak, dan maya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
adalah bayanagan lebih kecil dari pada bendanya, maya dan sama tegak.
H.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat saya simpulkan bahwa, pembentukan bayangan
oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar
pantul.pemantulan cahaya terjadi apabila seberkas cahaya mengenai suatu bidang yang licin dan
datar, sinar akan memantul secara teratur. Pada cermin cekung bersifat konvergen
(mengumpulkan sinar) sedangkan pada cermin cembung bersifat divergen (menyebarkan sinar).
I. DAFTAR PUSTAKA
26th May 2018 (14 Agustus 2020, 07.35 WIB)
http://hastutitrirn.blogspot.com/2017/03/laporan-praktikum-pemantulan-
cahaya.html 15th March 2017 (14 Agustus 2020, 09.07 WIB)

J. KESULITAN YANG DIALAMI (SARAN DAN MASUKAN)

Kesulitan yang saya dan rekan-rekan alami dalam kegiatan praktikum ini adalah mengukur
besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t). Saran yang saya dapat berikan untuk rekan-
rekan yang akan melaksanakan kegiatan praktikum ini adalah agar rekan-rekan semua dapat
menyiapkan alat-alat pendukung yang akan digunakan dengan lengkap, demi hasil pengamatan
yang akurat dan jelas.
A. JUDUL PERCOBAAN 2: PEMBIASAN CAHAYA

B.Tujuan Percobaan

1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.


2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menentukan fokus cermin cekung.
4. Menentukan fokus cermin cembung.

C. Alat dan Bahan

1. Balok kaca
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
10. Penggaris panjang (100cm)

D. LANDASAN TEORI

Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena


melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan
menjadi dua macam yaitu :
a. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara ke dalam air.
b. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih
rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1) Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya;
2) Cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90o)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyusun lampu senter, celah, dan balok kaca.
2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai balok kaca
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar tersebut,, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudia mengukur besar sudt dating dan sudut bias.
4. Mempergunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak
yang relative dekat antara lensa dan huruf. Kemudian menggeserkan lensa perlahan
lahan menjauhi hururf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur
atau tidak tampak. Mengukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan mencatat
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut.
5. Menyusun lensa cembung, layar,lilin, dan penggaris panjang
6. Mengatur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyta lilin paling tajam
pada tabir. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dan mencatat sifat-sifat
bayangan yang dibentuk lensa cembung
7. Mempergunakan sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku, dengan jarak
yang relative dekat. Kemudian menggeserkan lensa secara perlahan menjauhi hururf.
Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung.

F. Hasil Pengamatan

1. Pembiasan cahaya pada balok kaca atau cermin datar

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar

 Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan


 Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
 Tegak.
 Maya.
 Sama besar.

2. Pembiasan cahaya pada cermin cembung

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

 Maya.
 Sama tegak.
 Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya
3. Pembiasan cahaya pada cermin cekung

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


 Maya 
 Sama banyak
 Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

G. PEMBAHASAN

Sudut datang tidak sama dengan sudut biasnya. Pembiasan cahaya terjadi ketika
seberkas cahaya melewati bidang batas antara dua medum yang memiliki kerapatan yang
berbeda, sinar akan mengalami pembelokan.Sudut datang dan sudut bias disini ditentukan oleh
sudut datang sang pengamat. Jika pengamat melihat dari arah kiri, maka sudut datangnya akan
mengarah ke arah kiri bawah, begitu ula sebaliknya, jika pengamat mengamat dari sebelah
kanan, maka sudut yang dibentuk akan mengarah ke kanan bawah. Pergeseran yang terjadi
dalam kaca plan paralel ini merukapan pergeseran yang selalu mendekati garis normal. Hal ini
disebabkan sinar datang dari medium udara (kurang rapat) ke medium yang lebih rapat (plan
paralel). Pergeseran yang terjadi disebabkan oleh pengaruh dari ketebalan balok kaca.

Hal ini sesuai dengan Hukum II Snellius: berbunyi “ Jika sinar datang dari medium kurang
rapat ke medium lebih rapat (misalnya: dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar di
belokkan mendekati garis normal. Jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke
medium kurang rapat maka sinar di belokkan menjauhi garis normal ”.

H.KESIMPULAN

Dari percobaaan yang telah dilakukan dapat di peroleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1)      Sinar datang mengalami pergeseran sehingga sudut datang berbeda dari sudut biasnya.

2)      Pergeseran yang terjadi mendekati garis normal karena sinar datang dari medium yang
renggang ke medium yang lebih rapat.

3)      Umumnya, besar sudut datang akan selalu lebih besar dari sudut biasnya.

I. DAFTAR PUSTAKA 
https://www.slideshare.net/fikarzul2/laporan-lengakap-percobaan-pembiasan-
cahayaSeptember 24, 2020 (16 Agustus 2020, 15.02 WIB)
Giancoli, D.2001.Fisika II. Jakarta : Erlangga (16 Agustus 2020, 19.20 WIB)
J. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang saya dan rekan-rekan alami adalah menggambar jalannya berkas sinar pada
langkah (2), sehingga nampak sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.

Saran yang dapat saya berikan untuk rekan-rekan semua yang akan melaksanakan uji percobaan
ini adalah agar semua rekan-rekan dapat mengamati secara baik proses bayangan terbentuk
karna menurut saya pribadi cukup sulit untuk mengamatinya.

LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses kegiatan pelaksanaan

Kegiatan akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

A. JUDUL PERCOBAAN : Lensa Cembung dan cermin cekung

B. TUJUAN PERCOBAAN

1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.

2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p).

3) menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.

B. Alat dan Bahan

1. Meja optik lengkap

2. Lensa cembung

3. Cermin cekung

4. Layar 

5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

C. LANDASAN TEORI

Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa.
Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan
yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan
kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan
lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan
pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).

Lensa mampu membelokkan atau membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewatinya,


sehingga jika suatu berada pada lensa maka bayangan dari benda tersebut akan terbentuk.
Lensa erat kaitannya dengan cahaya dimana lensa sangat membutuhkan cahaya untuk
mendapatkan suatu bayangan.

Sinar – sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan  menuju suatu titik  atau seakan
– akan berasal dari suatu titik, titik tersebut disebut dengan  Titik Fokus utama ( Titik Api ).
Titik ini terletak dibelakang lensa. Lensa cembung memiliki  2 titik fokus yaitu  F1 dan F2,
F1 disebut sebagai fokus aktif dan F2 disebut sebagai fokus pasif. Titik fokus pada lensa
cembung pada dasarnya sama dengan pada cermin cekung karena memiliki nilai positif ( + ),
sehingga disebut dengan lensa positif.
Hubungan antara titik fokus dengan jarak benda dan jarak bayangan :
                         

Ket :
      f           = Titik fokus
      s           = Jarak benda
      s’         = Jarak bayangan

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyusun lensa pada dudukannya dan meletakkan di antara layar dan sumber cahaya.

2. Menyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam.

3. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).


4. Mengulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel data hasil pengamatan Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 3 cm 2 cm
2 2 cm 2 cm
3 2 cm 3 cm
4 1 cm 2 cm

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (p) ang anda pergunakan dalam percobaan!
Jawaban :

H. PEMBAHASAN
Lensa cembung berpengaruh terhadap pembentukan bayangan nyala api lilin, sehingga
bayangan nyala api lilin terlihat memebesar atau mengecil dan bayangan menjadi terbalik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bayangan nyala api lilin adalah jarak, besar titik fokus
lensa, dan tinggi nyala api lilin.

I. KESIMPULAN

Lensa mampu membelokkan atau membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewatinya,


sehingga jika suatu berada pada lensa maka bayangan dari benda tersebut akan terbentuk.
Lensa erat kaitannya dengan cahaya dimana lensa sangat membutuhkan cahaya untuk
mendapatkan suatu bayangan.

J. DAFTAR PUSTAKA

Alonso,M.1992. Dasar Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga.


Sutrisno,1979.FisikaDasarGelombangdanOptik.Bandung:ITB.
https://cerdika.com/lensa-cembung/

1 Agustus 2020, cerdika. Pukul 11.30 WIB

K. KESULITAN YANG DIALAMI (Saran dan Masukan)

Saran:Sebaiknya saat menyusun lensa pada dudukannya dan meletakkan di antara layar dan
sumber cahaya dilakukan secara benar agar pada layar terbentuk bayangan yang paling
tajam

LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses kegitan pelaksanaan

Kegiatan akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MODUL 8

A. KEGIATAN PRAKTIKUM
Percobaan muatan listrik
B. TUJUAN
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
C. DASAR TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua
jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh
proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling
tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastic.
5. Isolasi
6. Sisir plastic.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.
E. CARA KERJA
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi!
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa yang
terjadi?
4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan
pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang
terjadi?
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya
dan mengamati yang terjadi?
6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. DATA HASIL PENGAMATAN

G. ANALISIS DATA
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
6) listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

H. KESIMPULAN

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

I. PERTANYAAN
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
JAWABAN PERTANYAAN
1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik
D. Diketahui A bermuatan negative maka:

a. B bermuatan positif

b. C bermuatan negatif

c. D bermuatan positif

4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.

LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses kegiatan pelaksanaan

Kegiatan akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

MANDIRI

MODUL 1 KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS PARASITISME

A. Judul Percobaan
Simbiosis Parasitisme

B. Tujuan Penelitian 
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

C. Alat dan Bahan 


a. Alat-alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

D. Landasan Teori 
Parasitisme adalah bentuk simbiosis di mana satu organisme mendapat manfaat
dari interaksi yang terjadi, sedangkan yang lain dirugikan. Organisme dapat hidup di
dalam tubuh orang lain atau di permukaannya. Dalam beberapa hubungan parasit inang
yang mati dan yang lain, penting bahwa inang tetap hidup .

Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara


makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk
hubungan yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk
hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut
simbiosis. Ada 3 jenis simbiosis yang ada di alam, yaitu simbiosis parasitisme,
komensalisme, dan mutualisme. Simbiosisi parasitisme adalah suatu hubungan antara
dua spesies (organisme), dimana satu spesies mendapatkan keuntungan, sedangkan
spesies lainnya (sering disebut inang) atau dirugikan. 

E. Prosedur Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Mendatangi kelingkungan sekitar tempat tinggal, jika ada pergilah ke kebun
atauhutan terdekat.
c. Mencobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
d. Menemukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
e. Menuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7)
f. Mencobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan
g. Jeniskeuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
h. Menuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.7
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7.
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
No Jenis Hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Parasitisme Jenis Jenis Jenis Jenis
Makhluk Kerugian Makhluk keuntunga
hidup hidup n
1 Lalat Pada Sapi Sapi Gatal dan Lalat Mengisap
penyakit kulit darah
2 Ulat pada Tanaman Tanaman Daun rusak Ulat Mendapat
sawi sawi dan berlubang makanan
3 Benalu pada pohon Pohon jambu Makanan Benalu Menyerap
jambu berkurang makanan
4 Tumpuhan pagar Tumpuhan Zat makanan Tali putri Memperole
dengan tali putri pagar diambil h zat
makanan
5 Nyamuk pada Manusia Darah Nyamuk Mengisap
manusia diambil, darah
gatal,penyakit
kulit

G. Jawaban Pertanyaan
1. Apa Hubungan antara Kutu Anjing dengan Anjing merupakan hubungan Parasitisme
Jelaskan !
Jawab :
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu
anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan
karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).

2. Di antara Hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan


kematian
pada inangnya? Jelaskan!
Jawab :
Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada hubungan
tersebut dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty dapat menyebabkan
penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada
manusia

H. Pembahasan 
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
 Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi
merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
 Ulat mendapat makanan dari tanaman sawi, sehingga daun sawi rusak dan berlubang.
 Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon jambu, sehingga
pertumbuhan pohon jambu itu akan terhambat.
 Tali putri yang biasanya menempel pada pohon cemiti/tetehan (tanaman pagar)
menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon cemiti/tetehan
itu akan terhambat.
 Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk
cikungunya.

I. Kesimpulan 
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak
lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan membunuh inangnya
karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber
makanan.

LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Kegiatan pelaksanaan praktikum simbiosis


parasitisme
Kegiatan akhir setelah melaksanakan
praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107


MODUL 3

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN


B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar system pencernaan
2. Alat tulis
D. LANDASAN TEORI
Pencernaan atau digesti merupakan perombakan partikel besar dari makanan tak larut
menjadi partikel larut oleh kerja enzim. Sebelum diabsorbsi makanan ini berlangsung di
dalam saluran pencernaan. Dalam sel-sel endokrin tersebar hormon peptida yang
mempengaruhi fungsi pencernaan dan mengandung tujuh belas asam amino. Disekresikan
asam hidronukleat (ICK) disekresikan oleh sel-sel umum (Kimball, 1994: 622). Sistem
pencernaan adalah sistem organ yang menerima makanan,
mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di
sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya
adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus.
Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Proses pencernaan pada
manusia dibedakan menjadi 2 yaitu: pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Alat
pencernaan pada manusia terdiri dari: mulut – kerongkongan – lambung – hati – kelenjar
pankreas – usus halus – usus besar – anus (Aryulia,2007) dalam (Handayana,. 2011: 203).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Memperhatikan gambar system pencernaan
2. Mengurutkan system pencernaan mulai dari mulut
3. Menulis bagian bagiannya pada lembar kerja
4. Menyimpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini
F. HASIL PENGAMATAN
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus
G. JAWABAN DARI PERTANYAAN
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan
enzim Jawaban:
Mulut, lambung,Pankreas, usus halus
2. Enzim apasaja yangdihasilkan oleh organ
tersebut Jawaban:
a. Mulut (Enzim Amilase)
b. Lambung (HCl, Renin, dan Pepsin).
c. Pankreas (tripsin, enzim lipase pankreas, enzim amilase pankreas, dan
enzim karbohidrase pankreas)
d. Usus Halus (maltase, laktase, enterokinase, lipase, peptidase, sukrase)
3. Enzim – enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan men jadi
apa ? uraikan dengan jelas
Jawaban :

a. Enzim Amilase atau ptialin memiliki fungsi yaitu mengubah pati atau amilum
menjadi maltosa.
b. Asam Lambung (HCl), adalah zat kimia yg berfungsi untuk membunuh bakteri
yang masuk bersamaan dengan makanan yang kita makan. Selain itu, HCl juga
membantu kerja enzim pepsin dalam mengubah protein.
Enzim Renin, adalah enzim yang memiliki fungsi mengubah kaseinogen menjadi
kasein.
Enzim Pepsin, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah protein menjadi
pepton, proteosa, dan polipeptida.
c. Tripsin, memiliki fungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida.
Enzim lipase pankreas, memiliki fungsi untuk mengemulsikan lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
Enzim amilase pankreas, memiliki fungsi untuk mengubah amilum menjadi
disakarida.
Enzim karbohidrae pankreas, memiliki fungsi untuk mencerna amilum menjadi
maltosa.
d. Enzim maltase, adalah enzim yg berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi
glukosa.
Enzim laktase, adalah enzim yg berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi
galaktosa dan glukosa.
Enzim enterokinase, adalah enzim yg memiliki fungsi untuk mengubah
tripsinogen menjadi tripsin.
Enzim lipase, adalah enzim yg berfungsi untuk mengubah lemak menjadi gliserol
dan asam lemak.
Enzim peptidase, adalah enzim yg berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam
amino.
Enzim sukrase, adalah enzim yg berperan dalam mengubah sukrosa menjadi
fruktosa dan glukosa.
H. PEMBAHASAN
1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap
sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan
kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting,
diantaranya adalah lidah.Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan
makanan agar mudah dikunyah dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi,
bagian ini berfungsi untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus
dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda menelan
makanan dengan lebih mudah lagi dan juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.

2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)


Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan
lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam
mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses
pencernaan yang selanjutnya. Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong
makanan yang sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan.
Berdasarkan penelitian makanan akan melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam
waktu 6 detik.

3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti
kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut.
Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem
pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua
mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita makan.

4. Bagian Usus Halus


Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus
kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena
di dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah
beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap.

5. Bagian Usus Besar


Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran (feses)
yang kemudian akan dibuang melalui anus.

6. Rektum dan Anus


Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai
jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada
saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada di
atasnya sudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan merasakan sakit perut serta
keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakan
lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.
I. KESIMPULAN
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna
oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk
organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut
(Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi
(Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana
oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan
Kotoran (Proses Penyingkiran).
LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses pelaksanaan kegiatan

Kegiatan akhir
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD

KEMAGNETAN

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Judul praktikum : Percobaan Bentuk Medan Magnet


2. Tujuan :Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang
dengan serbuk-serbuk besi.
3. Alat dan Bahan :
a. Karton putih 1 lembar / kertas putih.
b. Magnet batang 1 buah.
c. Serbuk-serbuk besi secukupnya.
4. Teori Dasar
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang
kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu
magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

5. Cara Kerja
a. Letakan sebuah magnet batang di atas meja
b. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
c. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton
itu secara perlahan beberapa kali.
d. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
e. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.

6. Pembahasan
a. Gambar A menunjukan bahwa :

Garis Fluks Magnet


 Fluks (garis gaya magnet) : gaya pada magnet yang tidak terlihat.
 Arah : meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke
kutub utara melalui magnet.

b. Gambar B menujukna pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet
diletakan diatas serbuk besi
c. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S
(selatan) maka akan kutub N (utara) akan tertarik ke kutub S (selatan), begitu
juga sebaliknya. Apa bila kutub N di (utara) dekatkan ke kutub N (utara) maka
akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S (selatan) di dekatkan ke kutub
S (selatan) akan saling tolak menolak.
7. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama
apabila didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di
dekatkan akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub
selatan.
8. Pertanyaan dan Jawaban
1) Apa yang dimaksud dengan magnet?
Jawab:
a. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos
yang berarti batu Magnesian.
b. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani.
Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke
arahnya.
2) Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan?
Jelaskan
Jawab:Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub
utara'. Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet yang lain,
kedua-dua hujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya
hujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan
berlaku sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama
3) Aturan untuk melukis garis-garis medan magnet
 aturan tangan kanan tentang arah medan magnet yang melakukan gaya
pada partikel bermuatan positif yang sedang bergerak dengan
kecepatan V, jika partikel mempunyai muatan negatif, maka gaya
mempunyai arah berlawanan.
 esar B didefisinisikan dalam F, I, Q dan V.
LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses kegiatan pelaksanaan

Kegiatan akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

ALAM SEMESTA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

1. JUDUL PRAKTIKUM : PANAS MATAHARI

2. TUJUAN
Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.

3.  Alat dan bahan


a. 2 bauh tempet air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember)
b. Termometer plastik transparan.
c. Stopwatch
d. Luksmeter (jika ada)

4. Teori Dasar
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara
yaitu : konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara
radiasi adalah perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati
gelombang hampa. Dalam proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang
elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada
peristiwa radiasi, panas memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar
kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda
makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya
makin tingg.

5. Cara kerja
a. Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
b.  Ukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) terbut, catatlah dalam lembar
pengamatan.
c. Tempatkan kedua tempat air tersebut dibawah sinar matahari langsung.
d. Tempatkan lempeng plastik transparan diatas salahsatu tempat air dengan jarak
sekitar 10 cm dari permukaan air dalam tempat air. Susunlah alat dan bahan
percobaan.
e. Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap matahari.
f. Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit selama
10 kali pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan.
g. Bila ada luks meter, amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari tepat
diatas permukaan air setiap 30 menit. Catatlah dalam lembar pengamatan.
6. Data Pengamatan
Hasil Pengamatan Panas Matahari

Keadaan Air
No Waktu (A) Tanpa (B) Dengan Keterangan
Lempeng Lempeng
1 10 menit Masih Dingin Masih Dingin Air masih tetap tidak
berkurang
2 25 menit Hangat Hangat Air masih tetap tidak
berkurang
3 40 menit Air mulai panas Hangat Air berkurang dipercobaan
A
4 45 menit Air menjadi panas Mulai panas Air keduanya juga
berkurang
5 60 menit Sangat panas Panas Air berkurang / menguap

7. Pembahasan
Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpalempeng terasa panasnya lebih cepat
karena tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan
yang menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan
adanya penghalang (lempeng plastik).

8. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung
memancar dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu
benda bergantung pada suhu benda.

9. Pertanyaan dan jawaban


1) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari
sampai di permukaan bumi!
Jawab: faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke
permukaan bumi yaitu :
 jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari
akan berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung
menuju bumi.
  Jika udara ditempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak terlalu
panas
 Jika disuatu tempat yang gersang tidak ada tumbuhannya maka penerimaan
panas matahari di bumu akan terasa sangat panas.
 Jika faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya
tumbuhan hidup dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai)
2) Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!
Jawab : matahari adalah sumber energi panas yang memanfaatkan energi panas
matahari di bumi bukan hanya manusia tetapi juga tumbuhan dan hewan.
3) Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap terhadap
penerimaan panas?
Jawab : pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah
mengurangi atau menghambat cahaya panas matahari yang jatuh dipermukaan air.

LAMPIRAN :

Kegiatan awal

Proses kegiatan pelaksanaan

Kegiatan akhir

Anda mungkin juga menyukai