Anda di halaman 1dari 162

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD

Disusun Oleh :

Nama : Hana Noorjanah ZA


NIM : 857387394
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah ZA


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Cikidang

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal : -
Nomor Hp : -
Alamat Email : wisnujuliwiono@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah ZA


NIM : 857387394
Program Studi : PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Palabuhanratu, 26 November 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah ZA
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN

“ Praktikum IPA di SD”

( Hana Noorjanah, ZA )
( 857387394 )

KELOMPOK BELAJAR ( POKJAR ) PELABUHAN RATU

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
GERAK PADA TUMBUHAN

A. Judul Percobaan
Gerak pada tumbuhan
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati gerak seismonasti.
2. Mengamati gerak niktinasti.
3. Mengamati gerak geotropisme pada tumbuhan.
C. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan Niktinasi
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah.
b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
c. Stop watch atau jam tangan 1 buah.
d. Alat-alat tulis dan penggaris.
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.
d. Air secukupnya.
D. Landasan Teori
Bergerak adalah salah satu ciri dari makhluk hidup. Gerak seperti berpindah tempat yang
dilakukan oleh manusia dan hewan disebut gerak aktif. Tapi, tidak semua gerak selalu
berpindah tempat, ada bagian tertentu yang melaksanakan gerakan, gerak ini disebut dengan
gerak pasif. Contoh gerak pasif yakni pada tumbuhan. Pada prinsipnya, tumbuhan bergerak
dikarenakan adanya suatu proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau
irritabilitas yang dipunyai oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang,
tumbuhan akan melakukan suatu gerakan menuju kearah rangsang atau menjauhi rangsangan
tersebut.
Beberapa gerak yang dilakukan oleh tumbuhan, dihasilkan sebagai respon tumbuhan
terhadap sejumlah rangsangan dari luar atau dari lingkungannnya. Berdasarkan atas penyebab
timbulnya gerak, dapat dibedakan antara gerak tumbuh dan gerak turgor. Gerak tumbuh adalah
gerak yang ditimbulkan oleh adanya pertumbuhan, sehingga menimbulkan perubahan plastis
atau “irreversible”. Gerak turgor adalah gerak yang timbul karena terjadi perubahan turgor pada
sel-sel tertentu, dan sifatnya elastis atau “reversible”.
Gerak pada tumbuhann dibagi atas :
1. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada
jaringan di tulang daun.
Gerak nasti dibedakan menjadi :
a. Seismonasti, merupakan gerak nasti yang terjadi akibat rangsangan sentuhan.
Contohnya adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika
disentuh.
b. Niktinasti, merupakan gerak nasti yang terjadi akibat pengaruh gelap. Contohnya
adalah “gerak tidur” yang dilakukan daun dari tumbuhan polong-polongan.
2. Gerak Taksis, adalah gerak pindah tempat dari seluruh tubuh tumbuhan.
3. Gerak Tropisme, adalah gerak dari sebagian tubuh tumbuhan, di mana arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif, jika arah geraknya
menuju arah datangnya rangsang. sebaliknya disebut tropisme negatif, jika arah
gerakannya menjauhi arah datangnya rangsang. Salah satu contoh gerak tropisme
adalah gerak geotropisme. Gerak geotropism adalah gerak yang disebabkan
rangsangan gaya gravitasi. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik
bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak
tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta,
2019).
E. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Sediakan pot putri malu yang sudah disiapkan sebelumnya, agar
tanaman dalam pot tersebut dalam keadaan segar. Carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya anda mabil tanaman tersebut
dengan sekop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat anda
pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah anda siapkan di atas meja,
selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar
terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan
penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
b. Niktinasti
1) Sediakan 2 buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (
tidak menyentuh tanamannya).
7) Amati apa yang terjadi pada daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada lembar
kerja.
2. Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
1) Buatlah 2 buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang
merah dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong
dan diberi lubang di bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan
dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang merah ini sebaiknya dilakukan di
tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri tegak.
2) Jika anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup
baik dan berdiri tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label
B untuk pot yang lainnya.
3) Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A
dibiarkan berdiri (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
4) Lakukanlah pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5) Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis Sentuhan pada
No Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Daun Putri Malu
Daun menutup dengan Daun cepat
1. Halus
lambat. membuka kembali.
Daun menutup agak cepat. Daun perlu waktu
2. Sedang ± 2 menit untuk
membuka kembali.
Daun menutup dengan Daun perlu waktu
3. Kasar cepat. ± 4 menit untuk
membuka kembali.

Tabel 1.3
Tabel Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
1. Disimpan di tempat terang. Daun terbuka Daun terbuka
2. Ditutup dengan penutup yang
Daun terbuka Daun tertutup
kedap cahaya.

Tabel 1.4
Tabel Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Pengamatan Hari Ke-
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,7 2,5 3 3,7 4,2 3,8 Batang tumbuh tegak.
Batang tumbuh membelok
B 0,7 1,4 2,5 3,4 4,2 5,1 6,2 mengikuti cahaya matahari,
(menjauhi titik pusat bumi).

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti ? Jelaskan !
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
anda lakukan ? Jelaskan !
3. Pada percobaan geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa ? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
H. Pembahasan
1. Niktinasti adalah gerak tidur daun tumbuhan yang disebabkan oleh tidak adanya
cahaya matahari (terjadinya malam hari). Gerakan ini dapat dilihat pada daun-
daun Oxalis sp (calincing) dan tumbuhan leguminosae, seperti daun-daun
flamboyan, kembang merak, petai cina, dan daun tanaman asam jawa
(Tamarindus indica) yang menutup malam hari. Daun-daun ini merundukkan
daunnya pada malam hari dan menaikkan daunnya pada posisi horizontal pada siang
hari.
2. Pada percobaan daun putri malu, gerak niktinasti dan seismonasti adalah dua jenis
gerakan yang berbeda. Gerak niktinasti terjadi pada tumbuhan akibat adanya faktor
gelap, misalnya daun putri malu menutup ketika terkena keadaan gelap. Sedangkan
gerak seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan atau
sentuhan baik secara halus, sedang maupun kasar pada tumbuhan putri malu. Dalam
percobaan ini, gerak seismonasti diamati dengan cara menutup daun putri malu
dengan kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam. Sedangkan gerak
niktinasti diamati dengan cara memaparkan daun putri malu pada keadaan gelap.
3. Pada percobaan gerak geotropisme dengan menggunakan biji kacang merah
menunjukkan adanya gerak fototropisme. Fototropisme adalah gerakan tumbuhan
yang disebabkan oleh cahaya. Gerakan ini terjadi ketika tumbuhan merespon arah
datangnya cahaya. Jenis fototropisme yang terjadi pada percobaan Anda
adalah fototropisme positif. Fototropisme positif terjadi ketika tumbuhan merespon
cahaya dengan mengarahkan pertumbuhannya ke arah sumber cahaya .
I. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap.
Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi
(jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif).
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang,
daunnya tetap membuka.
Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal,
batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative.
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman. BMP Praktikum IPA di SD. PDGK 4107.
K. Kesulitan yang Dialami
Alhamdulillah tidak ada kesulitan yan dialami dalam praktikum ini.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal
memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Tahap Deskripsi video


Awal /
Pembuka https://drive.google.com/file/d/1oxpJqeloGctJntY6Q3XZJuAagRRrzu6E/view?usp
an =sharing

Deskripsi video

Proses https://drive.google.com/file/d/1A8xleQAMbxCSFx8VpVzSATg_Xl5voIc
Kegiatan T/view?usp=sharing

Deskripsi video

Tahap https://drive.google.com/file/d/1FCpXbk8R3DgT4tv6dby7sdOQAJgxOuQt/view?u
Akhir sp=sharing
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN

“ Pertumbuhan dan Perkembangbiakan Hewan”

( Hana Noorjanah, ZA )
( 857387394 )

KELOMPOK BELAJAR ( POKJAR ) PELABUHAN RATU

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) BOGOR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ad
a klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk hidup

A. Judul Percobaan
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan.
B. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan Lalat buah (Drosophila SP) dari telur
sampai imago
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
C. Alat dan Bahan
1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2. Botol jam (selai) 2 buah.
3. Pisan ambon secukupnya.
4. Tape ketela pohon secukupnya.
5. Sendok makan 1 buah.
6. Kertas saring secukupnya.
7. Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor.
D. Landasan Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah
busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan
simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
E. Prosedur Percobaan
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda
dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat
medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam setiap botol selai.
2. Menangkap lalat buah
a) Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar.
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan
cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang
terperangkap dalam kantong plastik.
3. Mengkultur lalat buah
a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati
ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman.
Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut
dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih
kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam
waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah
hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Hari ke- Kejadian / Perubahan
0 Tubuh berwarna kuning kecoklatan.
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan.
2 Mulai bertelur (telur seperti bercak-bercak berwarna putih).
Telur menetas menjadi larva instar I (berwarna putih, bersegmen dan
3 s/d 4
mirip belatung tetapi sangat kecil).
Larva mulai bergerak aktif (dengan menggeliat-geliat) mulut larva
5 berwarna hitam, dan bergerak aktif (dengan merayap ke atas botol)
ukurannya bertambah besar.
Hampir menyerupai pupa, tubuhnya memendek. Berwarna putih dan
6
tidak bergerak lagi (diam).
Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecokelatan, tetap diam dan
7 s/d 8
segmen tubuhnya muali terlihat).
Menyerupai bentuk Drospila/seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya
9 s/d 10
kecil dan sayapnya belum terbentang.
11 Sudah mennjadi Drospila dan siap untuk terbang dan dilepaskan.

G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
H. Pembahasan
1. Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2. Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir menyerupai
pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
I. Kesimpulan
1. Medium yang dibuat menjadi makanan bagi lalat buah.
2. Lalat buah sering sekali berkumpul pada tutup toples, dikarenakan mencari udara
(oksigen).
3. Pada mulut toples banyak sekali terdapat telur lalat buah.
4. Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur – larva – pupa (lalat muda)-lalat
dewasa atau imago.
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman. BMP Praktikum IPA di SD. PDGK 4107.
K. Kesulitan yang Dialami
Alhamdulillah tidak ada kesulitan yan dialami dalam praktikum ini.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal
memuat 3 kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Tahap Deskripsi video


Awal /
Pembuka https://drive.google.com/file/d/1zfSReaRckPhF9g4WTac7VrfH9lratm5N/view
an ?usp=sharing

Deskripsi video

Proses https://drive.google.com/file/d/1OrjzjDl9tapVm7Wgzw0yosB96BRl_BvM/vie
Kegiatan w?usp=sharing

Deskripsi video

https://drive.google.com/file/d/1aQdU_oo7JgSUSMuma0TmBiRKUU39pWo
O/view?usp=sharing
Tahap
Akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
EKOSISTEM

Hana Noorjanah, ZA.


857387394

POKJAR PELABUHAN RATU


UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ad
a klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
EKOSISTEM

A. Judul Percobaan
Ekosistem Darat
B. Tujuan Percobaan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
ekosistem darat buatan.
C. Alat dan Bahan
1. Seperangkat alat tulis.
2. Loup/kaca pembesar.
3. Barometer.
4. Lingkungan sekitar.
D. Landasan Teori
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan
yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi.
Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju pada suatu struktur biotik tertentu
dan terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energy, dalam ekosistem, organisme pada komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk kelangsungan hidupnya.
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari
organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Ekosistem darat adalah jenis ekosistem yang letaknya diatas wilayah daratan. Jadi, segala
macam aktivitas dan hubungan antar makhluk hidup terjadi pada ekosistem darat. Wilayah terluas
yang berada dalam lingkup ekosistem daratan disebut dengan bioma. Kondisi dan bentuk bioma
berbeda-beda disebabkan karena beberapa faktor seperti iklim, letak astronomi, dan letak geografis.
Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen
(tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri
dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap ekososistem
mempunyai keenam jenis komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan,
padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah,
ladang/kebun, akuarium.
Aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen menuju ke
berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang
dikenal dengan istilah rantai makanan. Urutannya adalah sebagai berikut :
Produsen (tumbuhan) → konsumen 1 (herbivora) →Konsumen 2 (karnivora 1)→Konsumen 3
(karnivora2) dan seterusnya.
Di dalam suatu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing dapat
bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain. Keadaan seperti ini dapat
digambarkan sebagai satu gambaran jaring-jaring yang kemudian disebut jaring-jaring makanan.
Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, dikatakan dalam tingkatan trofik yang
sama. Tumbuhan sebagai produsen dikatakan menempati tingkatan trofik 1. Hewan herbivor atau
konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang hewan karnivor atau konsumen sekunder
menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk struktur
trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida ekologi.
E. Prosedur Percobaan
a. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
b. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
c. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya.
d. Catat semua data pada Tabel 2.1.
e. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya. Catatlah
semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
f. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapidengan
nama latinnya.
g. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut, baik
yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
h. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
i. Semua data dicatat pada Tabel 2.2.
j. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
k. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti diatas. Kemudian
semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.
l. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
F. Hasil Pengamatan

Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 29℃
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Gersang
5 Air Sangat cukup

Tabel 2.2
Komponen Biotik Ekosistem Alami
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon alpuket Kadal Cacing
2 Pohon jati Burung Bakteri
3 Ilalang Ular Jamur
4 Rumput Belalang Semut
5 Bambu Katak Laba-laba

Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Angin Semilir
2 Air Cukup
3 Tanah Subur
4 Cahaya Cukup
5 Suhu

Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Pohon pisang Ayam kampung Cacing
2 Padi Ulat Bakteri
3 Pohon tebu Tikus Jamur
4 Rumput Katak
5 Pohon alpuket Kadal

G. Pertanyaan - Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik lebih
banyak ? mengapa demikian ? Jelaskan secara singkat !
H. Pembahasan
Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem
darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi pada alam
seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan
manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi komponen
biotiknya.
I. Kesimpulan
Ekosistem darat adalah suatu ekosistem yang dimana lingkungan atau tempat tinggal organisme
hidupnya merupakan daratan. Jenis organisme / makhluk hidupnya berbeda-beda, hal tersebut
dipengaruhi oleh iklim dan letak geografis seperti pengaruh ketinggian daratan dari permukaan
laut.
Ekosistem darat memiliki dua komponen yaitu komponen biotik (hidup) dan abiotik (tidak
hidup). Komponen biotik misalnya seperti tumbuhan (flora), hewan (fauna), dan manusia.
Sedangkan komponen abiotik seperti tanah, batuan, suhu, intensitas cahaya matahari, iklim, dsb.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami
-

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal memuat 3
kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Deskripsi video

Tahap https://drive.google.com/file/d/1lq6U_QmIGGkM_Ip-
Awal / EhNry_On9u3uyAUX/view?usp=sharing
Pembukaan

Deskripsi video

Proses https://drive.google.com/file/d/1iqqb1WCqsQ8ks03Tu9ljYRwTMv68UkXe/view?usp=sharing
Kegiatan

Deskripsi video

Tahap https://drive.google.com/file/d/1Dksclm72nR_uOVjjM3GsF4eKxDQlB2Mb/view?usp=sharing
Akhir
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Hana Noorjanah, ZA.


857387394

POKJAR PELABUHAN RATU


UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Hana Noorjanah, ZA.


NIM/ID Lainnya : 857387394
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : Wisnu Juli Wiono


Nip/Id Lainnya : 01004823
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Hana Noorjanah, ZA.


NIM : 857387394
Program Studi : SI PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ad
a klaim atas karya saya ini.

Sukabumi, 06 Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Hana Noorjanah, ZA.


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA SD
Pencemaran Lingkungan
A. Judul Percobaan
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
B. Tujuan Percobaan
Mengamati Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
C. Alat dan Bahan
1) Neraca Analitik 1 buah
2) Tabung reaksi 14 buah
3) Rak tabung reaksi 1 buah
4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5) Pengaduk 7 buah
6) Mistar dengan skala mm 1 buah
7) Kertas untuk label secukupnya
8) Air /ledeng/air PDAM secukupnya
9) Bawang merah 14 siung
10) Detergen bubuk 1 gram
D. Landasan Teori
Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat adanya
perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas ambang dari
toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan ini antara lain peningkatan
jumlah penduduk dan kegiatan eksploitasi alam yang tidak terkendali, serta adanya industrialisasi yang
tidak dikelola dengan baik. Selain itu, pencemaran lingkungan pada kenyataannya juga dapat
disebabkan oleh proses alam itu sendiri.
Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik akibat kegiatan yang
melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik. Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor
ataupun alat pengolah bahan baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh beragam faktor. Namun, faktor terbesarnya adalah
manusia. Sadar atau tidak, kita telah berkontribusi dalam proses pencemaran lingkungan. Mulai dari
pertambahan jumlah penduduk yang tak terkendali, banyaknya sumber-sumber zat pencemaran
sehingga alam tak mampu menetralisir.
Selain itu banyak juga aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menjadi faktor rusaknya lingkungan,
diantaranya :

• Penggunaan kantong plastik secara massif,


• Pembuangan sampah dan limbah deterjen ke sungai,
• Penggunaan AC berlebih,
• Pembuangan limbah elektronik yang tak sesuai aturan,
• Pembakaran hutan,
• Penggunaan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan lebih banyak polusi,
• Pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,
• Penebangan hutan yang mengakibatkan hutan tak mampu menyerap karbon-dioksida lebih
banyak, dan lain-lain.
E. Prosedur Percobaan
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
Label I = 100 %
Label II = 50 %
Label III = 25 %
Label IV = 12,5 %
Label V = 6, 25 %
Label VI = 3,1 %
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan
III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10
butir dalam larutan control.
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-1 (24)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-
1 1 2 2 3 4 6
rata
Konsentrasi larutan deterjen
No. Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-
2 2 3 3 4 5 7
rata

Grafik 2.2
Grafik rata- rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi pada 24 jam
G. Pertanyaan - Pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
2) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
H. Pembahasan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
3. Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah adalah
untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan
kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan
walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak
mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. 2019. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka.
K. Kesulitan yang Dialami
Kesulitan yang saya alami pada praktikum ini diantaranya kurangnya pengetahuan tentang materi
praktikum dan tidak tersedianya alat-alat untuk praktikum ini.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

(Isikan link video yang diunggah di youtube atau google drive hasil praktikum minimal memuat 3
kegiatan yaitu pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah video dibagi menjadi 3)

Deskripsi video
Tahap
Awal / https://drive.google.com/file/d/1PlUvx9etyv00mwYLo-P9-
Pembuka Ywj1EE3BlOz/view?usp=sharing
an

Deskripsi video

https://drive.google.com/file/d/1YRH2eo95FwMMl7efO_nWVfNGAq_xSGw8/view?
Proses usp=sharing
Kegiatan

Deskripsi video

https://drive.google.com/file/d/1dxwIwnHmXSzqKwwF07K7ZtDH15Inoyks/view?us
Tahap p=sharing
Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 3 MAKANAN

Disusun Oleh :

Nama : Hana Noorjanah ZA


NIM : 857387394
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : JENIS ZAT DALAM MAKANAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya

C. ALAT DAN BAHAN


1. 20 macam sayuran
2. Tempat menyimpan bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Beck (2000), makanan adalah suatu bahan yang dapat dimakan. Jika dimakan,
dicerna, serta diserap tubuh, makanan akan menghasilkan paling sedikit macam unsur
gizi yang berguna bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Jenis makanan adalah
ragam makanan yang biasa disajikan untuk dimakan, misalnya nasi goring, tempe
bacem, sayur asem, dan es buah.
Bahan makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah, yang terdiri
atas kelompok bahan makanan pokok, kelompok bahan makanan lauk pauk,
kelompok bahan makanan sayuran, dan kelompok bahan makanan buah-buahan. Di
dalam bahan makanan, terdapat komponen-komponen yang berguna untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga kesehatan tubuh. Komponen-komponen
ini dikenal dengan sebutan zat makanan, unsur gizi, atau nutrisi. Zat makanan yang
telah dikenal secara umum adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan
air.
Secara umum , makanan berguna sebagai sumber energy, bahan pembangun, dan
pengatur aktivitas tubuh. Karbohidrat berfungsi dalam mempertahankan tubuh dan
menarik air ke dalam usus. Protein berfungsi untuk pertumbuhan, pemeliharaan
jaringan, dan pembentukan senyawa tubuh yang esensial. Lemak berfungsi sebagai
pelindung, isolator, dan pemberi rasa kenyang. Vitamin antara lain berfungsi dalam
proses penglihatan malam dan proses enzimatis. Mineral berfungsi dalam proses
pembentukan gigi, tulang dan darah, serta air sebagai media untuk reaksi-reaksi dalam
tubuh.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dalam lembar kerja yang diperuntukan bagi
percobaan ini.
2. Susun semua bahan makanan sebanyak 20 macam.
3. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
4. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
5. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan gizi.
No Jenis bahan makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1. Tepung Beras V V
2. Makaroni V V
3. Bihun V V
4. Kentang V V
5. Jagung V V
6. Mie Instan V V
7. Tahu V V
8. Tempe V V
9. Daging Ayam V V
10. Telur Ayam V V
11. Kacang tanah V V V
12. Kerupuk V
13. Kacang Merah V V
14. Kemiri V
15. Santan V
16. Pokcoy V
17. Wortel V
18. Buncis V
19. Sawi V
20. Tomat V

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
● Zat pembangun yang meliputi protein, mineral, vitamin dan air.
● Zat pengatur yang meliputi protein dan air
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja

● Zat sumber energi (tenaga) meliputi karbohidrat, lemak dan


protein
● Zat pembangun meliputi protein, mineral, vitamin dan air.
● Zat pengatur meliputi protein dan air.
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?

● Zat pembangun meliputi protein, mineral, vitamin dan air


● Zat pengatur meliputi protein dan air.

H. PEMBAHASAN
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung yang merupakan
makanan pokok yang berfungsi sebagai sumber energy, bahan pembentuk
senyawa tubuh, bahan pembentuk amino esensial, metabolisme normal lemak,
dapat menghemat protein, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri usus, dan
juga dapat mempertahankan gerak usus. Karbohidrat terdapat pada
padi-padian atau umbi umbian, misal tepung beras, kentang, makaroni, bihun,
jagung dan mie instan
2. Protein sebagai zat pembangun terdiri dari 2 hal diantaranya :
a. Protein nabati yaitu protein yang bersumber dari tumbuhan biasanya
terdapat pada kacang-kacangan.
b. Protein hewani yaitu protein yang bersumber dari hewan seperti susu
dan telur.
Protein selain berfungsi sebagai sumber energi juga berfungsi sebagai
penopang pertumbuhan, pemeliharaan penggantian jaringan, menyediakan
asam amino untuk membentuk pencernaan dan metabolisme serta antibodi,
regulasi keseimbangan air, dan mempertahankan netralitas tubuh.Lemak
merupakan sumber energi juga berfungsi untuk menghemat protein dan
vitamin, memberi rasa kenyang lebih lama, meningkatkan citra rasa dan
berfungsi sebagai pelarut/ pembawa vitamin.
3. Lemak dibedakan pada empat macam diantaranya : Asam lemak jenuh dapat
ditemukan pada daging, susu, dan hasil olahannya. Asam lemak tak jenuh
tunggal biasanya terdapat pada kacang-kacangan. Asam lemak tak jenuh poli
biasanya terdapat pada ikan, kerang, salmon, tuna. Minyak biasanya terdapat
pada gajih, mentega, minyak sayur, minyak kacang, kerupuk dan santan.
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun. Contoh :
a. Tomat, wortel sebagai sumber prekursor vitamin A (B keratin)
b. Bayam sebagai mereduksi pembentukan kolesterol

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi
ada 4 jenis yaitu diantaranya :
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga, dapat ditemukan pada kentang, tepung
beras dan jagung.
2. Protein sebagai zat pembangun, dapat ditemukan pada telur, daging dan
kacang.
3. Lemak sebagai sumber dan cadangan energy contohnya margarin.
4. Vitamin sebagai zat pembangun dapat ditemukan pada wortel, dan bayam.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka,2021

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum, tidak ada kesulitan yang berarti.
Hanya saja dalam penyiapan bahan-bahan selain stok bahan makanan yang
tersedia di rumah, sebagian mengharuskan kami mencari kepasar. Dimana
cuaca kadang tidak mendukung karena jarak pasar dan rumah yang tidak
terlalu dekat.

2. SARAN DAN MASUKAN


Pada saat melakukan kegiatan praktikum ini sebaiknya dalam
mempersiapkan bahan makanan dari jauh hari agar lebih mengefisienkan
waktu.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum

● Bahan Makanan Yang Mengandung Karbohidrat


● Bahan Makanan Yang Mengandung Protein

● Bahan Makanan Yang Mengandung Lemak

● Bahan Makanan Yang Mengandung Vitamin


A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : PENGELOMPOKAN SAYURAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

C. ALAT DAN BAHAN


1. 20 macam sayuran
2. Tempat menyimpan bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Berbagai jenis bahan makanan yang bisa dihidangkan salah satunya bahan
makanan sayuran. Bahan makanan sayuran dapat dibedakan menjadi sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan, sayuran tunas.
Masing-masing jenis sayuran memiliki kandungan gizi dan vitamin yang
berbeda-beda. Sayuran daun merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diubah
menjadi hidangan makanan adalah bagian daunnya. Sayuran buah merupakan
tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya. Sayuran umbi/akar merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Sayuran kacang-kacangan
merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Sayuran tunas merupakan tumbuhan
dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunah tanaman.
Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal
dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan
mengatur.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dalam lembar kerja yang diperuntukan bagi
percobaan ini
2. Susun semua bahan sayuran sebanyak 20 macam
3. Kelompokkan masing-masing bahan sayuran tersebut ke dalam kelompok
sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan,
dan sayuran tunas
4. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
5. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokkan Sayuran.
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran kacang Sayuran
No kacangan
makanan daun buah akar/umbi tunas
1. Wortel V
2. Kentang V
3. Terong V
4. Buncis V
5. Tomat V
6. Mentimun V
7. Jagung V
8. Waluh V
9. Toge V
10. Brokoli/bunga kol V
11. Kacang Panjang V
12. Melinjo V
13. Kacang Merah V
14. Pakcoy V
15. Sawi V
16. Bayam V
17. Kangkung V
18. Kol Kubis V
19. Seledri V
20. Caisim V

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk kedalam kelompok zat
makanan apa ?
● Sayuran termasuk kedalam kelompok zat makanan pembangun karena
terdapat kandungan vitamin.
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe,
bawang merah, dan terong ?
● Melinjo termasuk kedalam sayuran kacang-kacangan, brokoli termasuk
sayuran Daun, cabe dan terong termasuk sayuran buah, bawang merah
termasuk sayuran umbi/akar.

H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menjadi beberapa kelompok :
● Sayuran daun : tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya. Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong
dan daun pepaya.
● Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya. Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh.
● Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh: wortel, kentang.
● Sayuran kacang kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contoh: kacang
panjang, kacang tanah, buncis, kapri . Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama
sebagai makanan adalah tunas tanaman. Contoh: tauge, rebung

I. KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahan makanan, dapat bahan makanan
berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok diantaranya yaitu : sayuran
daun, sayuran buah. Saru umbi/akar, sayuran kacang-kacangan, dan sayuran tuntas

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka,2021

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum, tidak ada kesulitan yang berarti.
Hanya saja dalam penyiapan bahan-bahan selain stok bahan makanan yang
tersedia di rumah, sebagian mengharuskan kami mencari kepasar. Dimana
cuaca kadang tidak mendukung karena jarak pasar dan rumah yang tidak
terlalu dekat.

2. SARAN DAN MASUKAN


Pada saat melakukan kegiatan praktikum ini sebaiknya dalam
mempersiapkan bahan makanan dari jauh hari agar lebih mengefisienkan
waktu.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : MEMBUAT MENU MAKANAN
BERDASARKAN EMPAT LIMA SEMPURNA

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan
slogan 4 & 5 sempurna

C. ALAT DAN BAHAN


1. Berbagai bahan makanan
2. Tempat menyimpan bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Berbagai jenis bahan makanan yang bisa dihidangkan salah satunya bahan
makanan sayuran. Bahan makanan sayuran dapat dibedakan menjadi sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan, sayuran tunas.
Masing-masing jenis sayuran memiliki kandungan gizi dan vitamin yang
berbeda-beda. Sayuran daun merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diubah
menjadi hidangan makanan adalah bagian daunnya. Sayuran buah merupakan
tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya. Sayuran umbi/akar merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Sayuran kacang-kacangan
merupakan tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Sayuran tunas merupakan tumbuhan
dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunah tanaman.
Makanan juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi fisiologisnya yang dikenal
dengan istilah TRIGUNA MAKANAN, yaitu untuk bergerak, membangun, dan
mengatur.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat
4 sehat 5 sempurna.
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
termasuk ke dalam kolom yang sudah disediakan pad lembar kerja.
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
makanan pokok
5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kelompok itu ke
dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
6. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

F. HASIL PENGAMATAN
Jenis bahan Kelompok Zat makanan
masakan makanan
No Jenis makanan
Karbohidra Protein Lemak Vitamin
t
1. Cah Kangkung sayuran Sayuran daun V
cabe merah V
bawang bombay V
Tomat V
Minyak V
Tumis toge tahu
2. sayuran Toge V
Tahu V V
Pokcoy V
Bawang merah V
Bawang Putih V
Cabai V
MInyak V
3. Ayam goreng Lauk pauk Daging ayam V V V
Bawang Putih V
Jahe V
Kunyit V
Minyak V
4. Tempe goreng Lauk pauk Tempe V V
Tepung terigu V V
Minyak V
Makanan
5. Nasi Putih pokok Nasi V
6. Sambal tomat Lauk pauk Tomat V
Cabai V

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
● Yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna yaitu cara
sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang berstandar
pada nilai gizi dan kebutuhan zat makanan yang dibutuhkan tubuh.
Seperti Nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu
2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan !
Yang dimaksud dengan triguna pangan yaitu pengelompokan makanan
berdasarkan fungsi fisiologisnya diantaranya :
● Untuk bergerak membutuhkan zat tenaga dapat dihasil dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak,
protein.
● Untuk membangun membutuhkan zat pembangun dapat dihasilkan
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, mineral,
vitamin, dan air.
● Untuk mengatur membutuhkan zat pengatur dapat dihasilkan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan air

H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah
untuk dihidangkan. Bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Bahan makanan pokok yaitu bahan makanan yang sudah dimasak dan
merupakan makanan utama. Seperti nasi, jagung, sagu, ubi, talas
2. Bahan makanan lauk pauk yaitu bahan makanan yang setelah diolah
merupakan penyerta dari makanan utama. Seperti daging, telur, dll
3. Bahan makanan sayuran yaitu bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi penyerta makanan utama, Seperti tumis toge, cah
kangkung dll
4. Buah-buahan yaitu bahan makanan dari hasil buah tumbuhan. Seperti
mentimun, pisang, jeruk, dll
5. Minuman yaitu untuk melepas dahaga. Seperti Susu, Air putih dll
I. KESIMPULAN

Pada kegiatan praktikum makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna. Dapat teramati


bahwa zat makanan atau zat gizi adalah penyusun komponen-komponen yang
terkandung pada bahan makanan. Zat makanan pun sangat diperlukan tubuh. Zat
makanan yang diperlukan tubuh diantaranya adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka,2021

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. KESULITAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum, tidak ada kesulitan yang berarti.
Hanya saja dalam penyiapan bahan-bahan selain stok bahan makanan yang
tersedia di rumah, sebagian mengharuskan kami mencari kepasar. Dimana
cuaca kadang tidak mendukung karena jarak pasar dan rumah yang tidak
terlalu dekat.
2. SARAN DAN MASUKAN
Pada saat melakukan kegiatan praktikum ini sebaiknya dalam
mempersiapkan bahan makanan dari jauh hari agar lebih mengefisienkan
waktu.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum

● Hasil Menu Makanan 4 Sehat & 5 Sempurna


A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1 : UJI MAKANAN (Uji Karbohidrat)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak dijumpai sebagai penyusun utama
jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin
saccharum = gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton
yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus
empiris total (CH2O)n.

B. TUJUAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

C. ALAT DAN BAHAN


1) Piring Plastik 1 buah

2) Pipet 1 Buah

3) Pisang 1 iris kecil

4) Apel 1 iris kecil

5) Nasi 2-3 butir

6) Telur rebus (bagian putih) 1 iris kecil

7) Tahu putih 1 iris kecil

8) Margarin seujung sendok

9) Biskuit 1 potong kecil

10) Tepung terigu 1 sendok kecil

11) Gula pasir 1 sendok kecil

12) Kentang 1 iris kecil

13) Kalium iodida 0,1 M 10 mL


D. LANDASAN TEORI

Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang berfungsi
untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida dan oligosakarida.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan polisakarida non pati (serat). Pencernaan
karbohidrat dimulai dari mulut, kemudian berhenti sebentar di lambung dan dilanjutkan ke
usus halus kemudian diserap oleh dinding usus, masuk ke cairan limfa, kemudian ke
pembuluh darah kapiler dan dialirkan melalui vena porta ke hati dan sebagian pati yang tidak
dicerna masuk ke usus besar. Sisa karbohidrat yang masih ada, dibuang menjadi tinja. Fungsi
lain karbohidrat bagi tubuh yaitu pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein,
pengatur metabolisme lemak dan membantu mengeluarkan feses. Sumber karbohidrat adalah
padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering dan gula. Penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan karbohidrat yaitu penyakit kurang kalori protein, obesitas dan
diabetes mellitus.

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan
dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1.) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2.) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di atas
piring plastik.
3.) Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan iodium dalam
KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi
larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna
ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4.) Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang
zat zat manakah yang mengandung amilum.
F. HASIL PENGAMATAN

Uji Karbohidrat

No Bahan Makanan Warna Ket

Sebelum diberi Sesudah diberi


yodium yodium

1 Pisang Kuning Ungu kebiruan

2 Apel Putih Putih

3 Nasi Putih Biru tua

4 Telur rebus (bagian Putih Putih


putih)

5 Tahu putih Putih Putih

6 Margarin Kuning Kuning

7 Biskuit Coklat Ungu kebiruan

8 Tepung terigu Putih Biru tua

9 Gula pasir Putih Putih

10 Kentang Kuning Ungu kebiruan

G. PERTANYAAN - PERTANYAAN

1) Perhatikan bahan makanan nasi,tepung terigu kentang dan gula pasir. Setelah diberi
larutan,yodium.apakah semuanya menunjukkan warna biru-ungu? Jika tidak,mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika
ya,jelaskan mengapa?
Jawaban : Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam.
Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna
semula.

2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?

Jawaban : Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.

3) Berdasarkan Uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat?

Jawaban :

Yang termasuk Karbohidrat : Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

Yang bukan termasuk Karbohidrat : Apel,telur rebus (putihnya),tahu,margarin dan gula


pasir.

4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?

Jawaban : Dalam hal ini kita dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang mengandung
amilum dan yang tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua
sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan
yang mengandung Amilum warnanya berubah menjadi Biru keunguan.

H. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan iodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Sesuai pernyataan diatas diperoleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang

Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang
mengandung karbohidrat (amilum).

2) Apel

Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

3) Nasi

Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).

4) Telur Rebus (bagian putihnya)

Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman /
hitam / ungu.

5) Tahu Putih

Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin

Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
7) Biskuit

Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu

Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

9) Gula pasir

Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

10) Kentang

Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan


(pisang, apel, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir,
dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.
3.
J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka,2021
K. KESULITAN YANG DIALAMI

1. SARAN

Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan ini tidak ada kesulitan,hanya saja
ketika praktik akan dimulai ada bahan yang belum tersedia jadi harus membelinya
terlebih dahulu. Karena keterbatasan waktu.

2. MASUKAN

Sebelum melaksanakan praktikum ini sebaiknya melakukan percobaan terhadap uji


karbohidrat mempersiapkan bahan-bahannya dan mempersiapkan waktu.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.2 : UJI MAKANAN (Uji Lemak)
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan.
B. TUJUAN

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

C. ALAT DAN BAHAN

1) Piring plastik 1 buah

2) Pipet 2 buah

3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar

4) Lampu senter 1 buah

5) Lilin 1 buah

6) Sendok 1 buah

7) Kemiri 2 buah

8) Margarine 1 sendok kecil

9) Wortel 1 buah

10) Seledri 1 tangkai

11) Biji jagung kering 1 genggam

12) Singkong kering 1 iris

13) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

14) Pepaya 1 potong

15) Santan 1-3 sendok teh

16) Minyak goreng 5 mL

17) Susu 1-3 sendok


18) Air 5 mL

D. LANDASAN TEORI

Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan
yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan,
krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan
yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan
lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena
minyak tidak menguap.

1) Struktur Kimia Lemak

Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga
senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga
macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan
ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh.

2) Sumber Lemak

Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah
lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, minyak ikan, dan telur.

3) Fungsi Lemak

Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:


(1). Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
(2). Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K

(3). Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung),
yaitu sebagai bantalan lemak

(4). Sebagai penghasil energi tertinggi

(5). Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

(6). Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)

(7). Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon
seks

4) Metabolisme Lemak

Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan


selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke
pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka.
Selanjutnya lemak disimpan di jaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi
apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagai sumber energi. Jika
dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10 x 10 cm 2

2) Ambil pipet air,hisap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat

3) Ambil ipet yang lain,hisap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas coklat
yang lainnya

4) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Lalu amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Makah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan : gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5) Ambillah sepuluh kertas coklat yang sama seperti : 1) Berikanlah nomor dan
nama,jenis dan bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) Kemiri, (2)
Margarine, (3) Seledri, (4) Wortel , (5) Biji jagung, (6) Singkong kering, (7) Kacang tanah
kering, (8) Papaya, (9) Santan, (10) Susu.

6) Haluskan kemiri,usap-usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan
sisa kemiri. Biarkan sekitar lima menit sampai sepuluh menit.

7) Sambil menunggu waktu,kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain.
Cairkan margarine di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin. Teteskan
margarine di atas kertas coklat. Biarkan selama sepuluh menit.

8) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan usap
usapkan di atas kertas coklat berulang-kali. Usap-usapkan biji jagung kering di atas kertas
coklat berulang-ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong
kering dan kacang tanah kering. Potong-potong pepaya dan usap-usapkan pepaya di atas
kertas coklat sebanyak sepuluh kali . Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula
susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama sepuluh
menit.

9) Setelah sepuluh menit,amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah lampu atau
senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang
meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel di lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Uji Lemak


Meninggalkan bekas noda minyak

No Bahan yang diuji Ya Tidak Ket

1 Kemiri

2 Margarin

3 Seledri

4 Wortel

5 Biji jagung

6 Singkong kering

7 Kacang tanah kering


8 Pepaya

9 Susu

10 Santan

11 Air

12 Minyak goreng

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah


rasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?

Jawaban :

1) Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan pepaya
tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan pepaya tidak terlihat transparan.
3) a. Lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng.
b. Bukan lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, pepaya, susu.
H. PEMBAHASAN

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat diketahui bahwa :

1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang dihaluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang dioleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung
vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, pepaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditestkan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, pepaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, pepaya, dan susu.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka,2021.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1. SARAN

Dalam melakukan kegiatan praktikum pada uji lemak ini kesulitannya adalah saat
membakar semua jenis makanan,kelompok kami ketika akan menghirup baunya aga
sulit ya karena harus mencium aromanya dulu baru benar-benar diidentifikasikan.

2. MASUKAN

Sebelum melakukan kegiatan praktek ini karena dengan terbatasnya waktu,jadi


kelompok kami dalam melakukan praktik ini aga terburu-buru dan aga kesulitan.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.3 : UJI MAKANAN (Uji Protein)
Protein merupakan salah satu unsur terpenting penyusun makhluk hidup. Seperti halnya
unsur lainnya seperti karbohidrat, protein juga memiliki sifat dan fungsi. Sifat-sifat dan
fungsi protein ditentukan oleh jenis dan urutan asam amino. Beberapa fungsi utama protein
dalam organisme kehidupan antara lain; sebagai bahan penyusun selaput sel dan dinding sel,
jaringan pengikat,pembentuk membran sel, mengangkut molekul-molekul lain (hemoglobin)
dan sebagai zat antibodi.Di dalam kehidupan, protein memegang peranan penting.

B. TUJUAN

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung Protein.

C. ALAT DAN BAHAN

1) Piring plastik 1 buah

2) Pipet 2 buah

3) Lilin 1 buah

4) Alas gelas/piring kecil (untuk menyimpan lilin yang menyala) 1 buah

5) Cangkir plastik 1 buah

6) Sendok makan 1 buah

7) Korek api 1 dus

8) Kepitan jemuran/penjepit tabung reaksi 1 buah

9) Kertas label

10) Air kapur 10 mL


11) Air 10 mL

12) Gula pasir 1 sendok

13) Putih telur yang telah direbus 1 iris

14) Roti 1 iris kecil

15) Tempe 1 iris kecil


16) Daging ayam 1 iris kecil
17) Tepung terigu 1 sendok makan

18) Tembaga sulfat 2 sendok makan

19) Bulu ayam 1 helai

20) Seledri 1 batang

21) Kangkung 1 batang

D. LANDASAN TEORI

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
Struktur Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet
dan alpha-helix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank
Data Protein (nomor 1 EDH).Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa
struktur primer (tingkat satu),sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener
(tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein
yang dihubungkan melalui ikatan peptida(amida).Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang
berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan
penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino
tertentu,menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan
bantuan kertas kromatografi. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun
1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi
protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik. Struktur sekunder protein adalah struktur
tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh
ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya adalah sebagai berikut:

- alpha helix(α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino


berbentuk seperti spiral;beta-sheet(β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen
atau ikatan tiol (SH);

- beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); and gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").


Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder.Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat
berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya
dimer,trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Contoh : struktur kuartener
yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.Struktur primer protein bisa ditentukan
dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan
kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2)
analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari
digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4)penentuan massa molekul dengan
spektrometer massa.Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi
circular dichroism(CD)dan Fourier Transform Infrared(FTIR).[6]Spektrum CD dari
puntiran-alfa menunjukkan dua absorbansi negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta
menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur
sekunder dari protein bisa dikalkulasi darispektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I
dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi,
komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum
inframerah.Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari
40-350 asam amino.

Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih
kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang
berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis
masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan
struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleks
nya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Nyalakan lilin,dirikan di atas alas gelas (piring kecil atau alas lainnya). Jepitlah bulu
ayam dengan penjepit jemuran/tabung reaksi,kemudian bakarlah di atas lilin. Amatilah dan
jelaskan bau yang ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.

2) Jepitlah satu persatu bahan yang akan diuji,kemudian bakarlah di atas nyala lilin.
Bahan yang diuji adalah seledri,kangkung,putih telur,roti,tempe,dan daging ayam. Amati
baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar.
3) Buatlah kesimpulan,manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan
uji pembakaran
4) Selanjutnya lakukanlah dengan cara menggunakan tembaga sulfat sebagai berikut :
(1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air. (2) aturlah bahan
makanan yang akan diuji di piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji meliputi gula
pasir,roti,tempe,daging ayam, dan tepung terigu.

5) Siapakan pipet sebanyak dua buah,berikan label satu untuk menghisap air dan yang
lainnya untuk menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut
jangan saling tertukar,artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur
seterusnya dipakai untuk menghisap air kapur,demikian juga pertama dipakai untuk
menghisap larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.

6) Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah
bekas tetesan air kapur. Berikan pula dua tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan
warna yang terjadi ke dalam lembar kerja yang sudah tersedia.

F. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Uji Protein


Mengandung Protein

No Jenis Bahan Ya Tidak Ket


Makanan

1 Seledri

2 Kangkung

3 Putih telur

4 Roti

5 Tempe

6 Daging ayam

7 Bulu ayam

8 Gula pasir

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
2) Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang dibakar
tersebut!
3) Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,tempe
dan daging ayam. Manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama?
Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?

4) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?

Jawaban :
1) Tidak,bahan makanan yang diuji tidak menunjukkan warna yang
sama.
2) - Putih telur setelah dibakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar.
- Roti setelah dibakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang ditimbulkan
oleh bulu ayam yang dibakar.
- Tempe setelah dibakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu
ayam yang dibakar.

H. PEMBAHASAN

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji protein kali ini
dapat diketahui bahwa :

1. Seledri
Pada uji protein, Seledri yang telah di jepitkan dan dibakar lalu menunggu
beberapa detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti ; daun seledri
yang dibakar aromanya tidak hilang dan sangat kuat ketika dibakar pun. Dalam hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung protein.
2. Kangkung
Pada uji protein, kangkung yang telat dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa, aroma nya seperti; rumput terbakar.
Dalam hal itu menunjukkan bahwa kangkung tidak mengandung protein.
3. Putih telur
Pada uji protein, Putih telur yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti; bau rumput yang
terbakar.
Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung protein.
4. Roti
Pada uji protein, Roti yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa detik
untuk mencium aroma nya seperti apa,aroma nya seperti; roti yang di bakar. Hal itu
menunjukkan bahwa roti tidak mengandung protein.
5. Tempe
Pada uji protein, Tempe yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa, aroma nya seperti; tempe yang
dibakar,aromanya sangat kuat ketika dibakar pun wangi nya tidak berubah. Hal itu
menunjukkan bahwa tempe tidak mengandung protein.
6. Daging ayam
Pada uji protein, daging ayam yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu
beberapa detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti; Daging ayam
yang dibakar,baunya pun tidak hilang tetap kuat dan tidak berubah. Dalam hal itu
menunjukkan bahwa daging ayam mengandung protein.
7. Bulu ayam
Pada uji protein, bulu ayam yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa, aromanya seperti; rambut yang terbakar.
Dalam hal itu menunjukkan bahwa bulu ayam tidak mengandung protein.
8. Gula pasir
Pada uji protein, Gula pasir yang telah dijepit dan dibakar lalu menunggu beberapa
detik untuk mencium aroma nya seperti apa,aromanya seperti; gula yang dibakar
(gulali). Dalam hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung protein.
I. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji protein dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam, bulu ayam
dan gula pasir), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung protein dan ada
pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein sebagai berikut :

Bahan yang mengandung Protein : Putih telur,tempe dan daging ayam

Bahan yang tidak mengandung lemak : seledri,kangkung,roti,bulu ayam dan gula pasir

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka,2021.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1. SARAN

Dalam melakukan penelitian praktik ini kesusahan pada kelompok kami adalah saat
mengerjakan uji protein,ketika bahan-bahan dibakar saat mencium aroma nya aga
kesulitan jadi perlu beberapa orang untuk mengetahui baunya tersebut.

2. MASUKAN

Dalam hal ini ketika akan melakukan praktik sebelumnya harus lebih
mempersiapkan waktunya lagi. Agar ketika melaksanakan prakteknya dapat lebih
memahami.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Sm0j4KaMp5M?feature=shared

● Kegiatan Praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 4 MEKANIKA

Disusun Oleh :

Nama : Hana Noorjanah ZA


NIM : 857387394
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1 : GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

B. TUJUAN

Mengidentifikasi Pergerakan Gerak Lurus Berubah pada jarak (s), Waktu ( t ),


Kecepatan ( v ) dan percepatan ( a ).

C. ALAT DAN BAHAN

1) Katrol gantung tunggal

2) Stop watch

3) Penggaris

4) Beban gantung 100 gram ( 2 buah )

5) Statif dan klem

6) Benang kasur

7) Plastisin

8) Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI

Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada lintasan lurus
dengan kecepatan yang konstan (tetap). Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita
temui pada gerak kereta api di lintasan lurus yang melaju dengan kecepatan konstan. Karena
GLB memiliki kecepatan yang konstan, maka tidak ada percepatan yang terjadi, atau
percepatannya adalah sama dengan nol. Sehingga dapat ditulis sebagai berikut:
v =
konstan a =
0

Jadi sebuah benda bisa dikatakan mengalami GLB jika punya ciri-ciri seperti berikut ini:.
 Berada pada sebuah lintasan yang berupa garis lurus atau masih dapat dianggap
sebagai lintasan yang lurus
• Kecepatan benda tetap atau konstan
• Tidak Mempunyai percepatan (a=0)
• Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan berbanding terbalik dengan
waktu.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

1) Rakitlah alat dan bahan seperti tampak pada Gambar 4.8

2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik

3) Tandai t ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A

4) Ukur panjang BC

5) Biarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C

6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap,B
tetap dan C berubah )

7) Catat datanya pada tabel

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan GLB ( Gerak Lurus Beraturan )


No Jarak BC s ( m ) Waktu t ( sek )
1 50 1,2
2 40 1
3 30 0,5
4 20 0,4
5\ 15 0,25

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Tidak ada pertanyaan-pertanyaan

H. PEMBAHASAN

Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu
yang diperlukan.

I. KESIMPULAN

Dalam hal ini maka Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak suatu benda pada
lintasan lurus dengan kecepatan yang konstan (tetap). Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini
dapat kita temui pada gerak kereta api di lintasan lurus yang melaju dengan kecepatan
konstan. Karena GLB memiliki kecepatan yang konstan, maka tidak ada percepatan yang
terjadi, atau percepatannya adalah sama dengan nol

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1) KESULITAN

Kesulitan dalam melakukan praktikum ini yaitu ketika melakukan pengukuran


tali tersebut ketika percobaannya gagal misalnya maka tali itu ikut copot dan saat
menggunakan stopwatch kadang kesusahan saat memijatnya tidak bersamaan.

2) SARAN DAN MASUKAN

Sebelum melakukan kegiatan praktikum ini alangkah baiknya melakukan


pengukurannya terlebih dahulu guna supaya mempermudah hasil dari pengukurannya
tersebut.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/PYSmFYy6ZR4?si=4ulmKHx1nHfotoS1

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.2 : GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
(GLBB)

B. TUJUAN

Mengidentifikasi Pergerakan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) pada jarak (s),
Waktu ( t ), Kecepatan ( v ) dan percepatan ( a ).

C. ALAT DAN BAHAN

1) Katrol gantung tunggal

2) Stop watch

3) Penggaris

4) Beban gantung 100 gram ( 2 buah )

5) Statif dan klem

6) Benang kasur

7) Plastisin

8) Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap ( beraturan ) serta mempunyai percepatan tetap.
Berdasarkan kelajuannya dapat dibedakan menjadi dua macam Gerak Lurus Berubah
Beraturan, yaitu: Bila kelajuan benda bertambah dengan nilai yang sama setiap sekonnya,
maka disebut Gerak Lurus dipercepat Beraturan. Bila kelajuan benda berkurang dengan nilai
yang sama setiap sekonnya ,maka disebut Gerak Lurus Diperlambat Beraturan. Dari
pernyataan tersebut dapat dilihat pada variabel lain yang mempengaruhi kecepatan. Variabel
tersebut adalah percepatan (a) yang mempengaruhi suatu kecepatan tertentu (v) .

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

1) Susun alat seperti pada Gambar 4.9


2) Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC )

3) Biarkan sistem bergerak ( M1 dan m ) turun dan M2 naik,usahakan agar beban


tambahan m tertinggal di ring pembatas B

4) Ukur waktu yang dibutuhkan ( M1 + m ) dari A ke B (t AB ) dan M1 untuk bergerak


dari B ke C (tBC)

5) Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB ( titik A tetap,C tetap,B berubah )


dan catat datanya pada tabel

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan ( GLBB )


No Bebas (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 60 60 1 40 0,4
2 60 50 1,1 30 0,3
3 60 70 1 25 0,2
4 60 65 1,1 35 0,2
5 60 50 1,1 50 0,4

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1) Buatlah grafik hubungan antara jarak ( s ) sebagai fungsi waktu ( t ) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal )

2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik!

3) Buatlah kesimpulannya?

4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB

5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik!

6) Buatlah kesimpulannya
7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB ( S fungsi t )
Jawaban :

1)
No Jarak BC s ( m ) Waktu t ( sek )
1 50 1,2
2 40 1
3 30 0,5
4 20 0,4
5 15 0,25

2) Grafik GLB

3) Kesimpulannya dalam Gerak Lurus Beraturan (GLB) yaitu kecepatannya tetap,


tetapi ketika semakin cepat geraknya maka akan semakin cepat. Dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

4)
No Bebas (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tBC (sek)
1 60 60 1 40 0,4
2 60 50 1,1 30 0,3
3 60 70 1 25 0,2
4 60 65 1,1 35 0,2
5 60 50 1,1 50 0,4

5) Grafik GLBB
6) Kesimpulan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Benda yang melakukan
gerak,mulai dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal maka akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan.

7)

Fungsi Dari GLB ini yaitu kecepatannya tetap, tetapi ketika semakin cepat geraknya
maka akan semakin cepat. Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin
cepat pula waktu yang diperlukan.
Fungsi dari GLBB yaitu saat benda yang melakukan gerak,mulai dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal maka akan berubah kecepatannya karena ada percepatan.

H. PEMBAHASAN

Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan.

I. KESIMPULAN

Jadi Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus
dan kecepatannya selalu berubah secara tetap ( beraturan ) serta mempunyai percepatan tetap.
Berdasarkan kelajuannya dapat dibedakan menjadi dua macam Gerak Lurus Berubah
Beraturan, yaitu: Bila kelajuan benda bertambah dengan nilai yang sama setiap sekonnya,
maka disebut Gerak Lurus dipercepat Beraturan

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1) KESULITAN

Kesulitan dalam melakukan praktikum ini yaitu ketika melakukan pengukuran


tali tersebut ketika dalam percobaannya gagal misalnya maka tali itu ikut copot juga
dan ketika menggunakan stopwatch nya secara bersamaan ada kesulitan saat akan
memijatnya.
2) SARAN DAN MASUKAN

Dalam hal ini sebelum melaksanakan kegiatan praktikum ini alangkah baiknya
melakukan pengukurannya terlebih dahulu agar mempermudah hasil dari
pengukurannya tersebut.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/PYSmFYy6ZR4?si=4ulmKHx1nHfotoS1

● Kegiatan Praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 6 GELOMBANG

Disusun Oleh :

Nama : Hana Noorjanah ZA


NIM : 857387394
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : JENIS & BENTUK GELOMBANG ( JENIS
JENIS GELOMBANG )

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal
C. ALAT DAN BAHAN
1.) Slinki.
2.) Kabel listrik,panjang 5 m, ¢ = 0,5 cm.
3.) Benang kasur panjang 3 m.
4.) Karet gelang.

D. LANDASAN TEORI
Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran
yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu
ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang
merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi
(lokal) saja.

❖ Jenis-jenis gelombang:

1.) Menurut arah getaran dan rambatannya


a. Gelombang transversal : gelombang yang arah getarannya tegak lurus
terhadap arah perambatan gelombang. Pada gelombang transversal, satu
panjang gelombang adalah jarak yang sama dengan satu bukit gelombang
ditambah satu lembah gelombang.
b. Gelombang longitudinal: gelombang yang arah getarannya berimpit atau
sejajar dengan arah rambatan gelombang. Gelombang yang termasuk
gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi atau gelombang tekanan
udara. Gelombang tekanan udara berupa rapatan-rapatan dan renggangan
renggangan. Jarak yang sama dengan satu rapatan ditambah satu
renggangan disebut satu panjang gelombang.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1.) Percobaan bentuk dan jenis gelombang.


• Ambil slinki, direntangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya/dipegang
oleh teman anda. Ujung lain dipegang sendiri.
• Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat kekiri lain kekanan seperti pada gambar
berikut.

Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?.

• Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah diatas. Amati


arah getar (arah usikan) & arah rambat gelombang. Gelombang yang
terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar
dan arah rambat gelombang transversal itu?.
• Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki
yang anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan, ikut berpindahkan karet gelang tersebut? Adakah
energi yang merambat melalui pegas? Jika ada,dari manakah asalnya?.
• Lakukan percobaan dari langkah diatas. Kali ini slinki diganti kabel
listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya, sebutkan !.

• Ambil slinki, direntangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu
ujung pada tiang yang cukup kokoh/dipegang dengan anda. Ujung lain
yang dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang
berulang ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
kebelakang lain kedepan.

Amati arah getar (arah usikan) & arah rambat


gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal.
Bagaimanakah arah getar & arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?.

F. HASIL PENGAMATAN

Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat


adanya suatu rambatan atau gelombang.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1.) Apa perbedaan antara gelombang transversal & gelombang longitudinal ?


Jawab :
1.) Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak
lurus dengan dengan arah getarnya. contoh gelombang transversal adalah
gelombang pada tali. arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah
rambatannya horizontal sehingga arah getar dan arah rambatannya satins.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar
sejajar dengan arah rambatnya. contohnya adalah gelombang pada slinki yang
digerakkan maju mundur.

H. PEMBAHASAN

• Slinki direntangkan di atas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang


sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi perambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah getaran merambat pada suatu benda yang diberi energi.
• Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya. Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
• Percobaan kedua diberi karet gelang di tengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan
slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
• Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu
diberi usikan di ujung kabel,dengan ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan
slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat
diberi gelang di bagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.

• Percobaan kali ini slinki direntangkan di atas lantai,salah satu ujungnya diikat
pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan
berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar
berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

I. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:


• Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak
lurus dengan arah rambatannya.
• Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya
searah dengan arah rambatannya.
• Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal
terletak pada arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus
sedangkan longitudinal searah rambatannya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Kesulitan yang dialami pada saat saya mempraktekkan jenis-jenis
gelombang yaitu pas sedang direntangkan suka terlepas dan pada saat
mendokumentasikannya juga harus baik bisa terlihat arah rambatnya.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya saya akan lebih baik dengan menggunakan metode yang lebih
efektif lagi dalam mempraktikan jenis-jenis gelombang ini.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/P4olxu5UHBQ?si=Oxm006myvUfUgkiW

● Kegiatan Praktikum
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : JENIS DAN BENTUK GELOMBANG ( SIFAT
PEMANTULAN GELOMBANG )

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang.
C. ALAT DAN BAHAN

1.) Slinki.
2.) Benang kasur.
3.) Kerikil.

D. LANDASAN TEORI

❖ Sifat-sifat gelombang, diantaranya sebagai berikut :

⮚ Pemantulan Gelombang (Refleksi)

Pemantulan Gelombang yaitu ketika sebuah gelombang menabrak sebuah


penghalang atau sampai di ujung (batas) maka akan mengakibatkan suatu medium
yang dirambatinya, sebagian gelombang tersebut dipantulkan. Sudut Pantul
merupakan sudut yang dibentuk oleh sinar (berkas) pantul terhadap garis yang tegak
lurus pada permukaan pantulannya.
Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum pemantulan gelombang yaitu :
 Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang, dan
 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu
bidang datar.

⮚ Pembiasan Gelombang (Refraksi)

Pembiasan Gelombang yaitu Jika gelombang datang pada suatu permukaan batas
yang memisahkan dua daerah dengan laju gelombang berbeda, sebagian gelombang
juga akan dipantulkan dan sebagian yang lain akan ditransmisikan (diteruskan).
Pembelokan berkas gelombang yang diteruskan disebut Pembiasan (refraksi). Dalam
pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan :
“Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan
tetap”.

⮚ Interferensi Pada Gelombang

Interferensi Gelombang adalah Ketika dua gelombang koheren (memiliki


frekuensi dan selisih fase tetap) bertemu, maka akan terjadi interferensi gelombang.
Jika dua sumber koheren S1 dan S2 menghasilkan dua muka gelombang lingkaran,
kedua muka gelombang itu akan bertemu dan membentuk pola interferensi pada
permukaan air.
Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat konstruktif
dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling memperkuat, yaitu saat
kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang
interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua gelombang bertemu
dalam fase yang berlawanan. Gambar diatas menunjukkan pola interferensi yang
ditunjukkan tangki riak, di mana garis tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi
yang bersifat konstruktif, sedangkan garis putus putus menunjukkan interferensi yang
bersifat destruktif.

⮚ Difraksi Gelombang

Difraksi Gelombang adalah suatu pembelokan atau penyebaran gelombang karena


melewati suatu celah kecil atau ujung sebuah penghalang. Ketika lebar celah lebih
besar dibanding panjang gelombang dari berkas – berkas gelombangnya, maka efek
difraksinya kecil. Ketika celah lebih sempit, maka efek difraksinya menjadi lebih
jelas. Efek difraksi terbesar yaitu pada saat lebar celah sama dengan panjang
gelombang berkas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1.) Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air/di bejana yang berisi air,
jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati gelombang yang
terjadi dipermukaan air. Bagaimanakah bentuk gelombangnya? Perhatikan
sisi-sisi kolam, bak/bejana yang dikenai gelombang. Adakah gelombang yang
dipantulkan.
2.) Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang
kokoh/dipegang teman anda, ujung yang satu ini harus tetap pada tempat yang
tidak bergeser (disebut ujung terikat).
3.) Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang, seperti pada gambar 6.9 berikut.
Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang
tersebut hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati
dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang
dipantulkan? Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase
gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya?.
4.) Ujung slinki terikat/yang dipegang oleh teman anda sekarang ikat dengan
benang yang panjangnya + 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m
dari ujung slinki ke tiang yang kokoh/dipegang saja oleh teman anda. Ujung
slinki ini sekarang dapat bergerak bebas, oleh karena itu kita sebut slinki ujung
bebas.
5.) Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati
perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini,
bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang
asalnya?.

F. HASIL PENGAMATAN

Pada saat saya menjatuhkan kerikil ke atas air yang berada di dalam wadah
(baskom) gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal , jadi arah
gelombangnya adalah tegak lurus dengan arah rambatannya. Dibagian pinggir/sisi
wadah (baskom) yang dikenai gelombang, gelombang tersebut dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang/dipegang oleh teman
dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang,
ternyata gelombang tersebut dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah
dengan gelombang asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya
diikat/dipegang oleh teman dengan longgar/tali panjangnya 150 cm, sehingga slinki
dapat bergerak bebas ternyata fase gelombangnya pantul dan gelombang asalnya
adalah sama.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1.) sebuah batu dilempar ke kolam, anda akan melihat gelombang berjalan di
permukaan air. apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yang anda lihat?
Jelaskan!
2.) Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya?
3.) Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. ujung yang
lain dari tali diikatkan pada bank, kemudian garputala digetarkan
terus-menerus.
Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali tersebut.
Jawab :
1.) Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air. Gelombang tersebut merupakan gelombang transversal,
karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2.) Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, maka cahaya merambatkan
partikel partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi
gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus ke semua arah. Hal itu
dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
3.) Bentuk Gelombang

H. PEMBAHASAN

• Bak/wadah yang diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan batu kerikil pada
permukaan air tersebut, ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang
bentuknya searah dengan arah rambatannya. Jika diperhatikan gelombang
yang mengenai sisi bak/wadah air maka dipantulkan kearah datangnya
gelombang tersebut.
• Slinki direntangkan sejauh 1,5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga membentuk gelombang. Slinki membentuk setengah
panjang gelombang.
• Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut
menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata
yang terjadi ialah gelombang tersebut dipantulkan kembali dan fase
gelombang pantunyal sama dengan gelombang asalnya.
• Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +
1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang,
ternyata ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu, disebut slinki
ujung besar.

I. KESIMPULAN

❖ Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:


• Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
• Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
• Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali.
• Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang
pantulnya fase gelombang berlawanan arah.
• Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang = gelombang
pantulnya.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Kesulitan yang dialami pada saat saya mempraktekkan sifat pemantulan
gelombang yaitu pas sedang direntangkan suka terlepas dan pada saat
mendokumentasikannya juga harus baik bisa terlihat arah rambatnya.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya saya akan lebih baik dengan menggunakan metode yang lebih
efektif lagi dalam mempraktikan sifat pemantulan gelombang ini.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video : https://youtu.be/P4olxu5UHBQ?si=Oxm006myvUfUgkiW

● Kegiatan Praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 7 OPTIK

Disusun Oleh :

Nama : Hana Noorjanah ZA


NIM : 857387394
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : SIFAT CAHAYA ( PEMANTULAN CAHAYA )

B. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat :


a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
d. Menentukan fokus cermin cekung.
e. Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Cermin datar ( 3 x 6 cm² ).
b. Cermin cembung.
c. Cermin cekung.
d. Lampu senter/Lampu laser.
e. Busur derajat.
f. Kertas putih.
g. Lilin .
h. Layar ( tabir kertas ).
i. Celah cahaya.

D. LANDASAN TEORI
Secara garis besar pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur
dan pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar
sejajar jatuh pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan
sejajar dan searah, sedangkan pemantulan baur (difus) terjadi jika sinar sejajar jatuh
pada permukaan yang kasar sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah.

Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda bergantung pada keadaan permukaan
benda tersebut. Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya
dipantulkan membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada
permukaan cermin dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin
dapat membentuk bayangan benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan
teratur. Sedangkan pada saat cahaya mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka
sinar sinar sejajar yang datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai
sinar-sinar sejajar. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan baur. Akibat
pemantulan baur ini manusia dapat melihat benda dari berbagai arah.
Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh seorang ilmuwan
Belanda yang bernama Willebrord Snellius. Berdasarkan bentuk permukaannya, ada
dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin lengkung. Cermin datar adalah
cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin
lengkung adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang lengkung. Cermin
lengkung dibagi menjadi dua jenis, yaitu cermin cekung (cermin konkaf atau cermin
positif) yang permukaan pantulnya merupakan bidang cekung, dan cermin cembung
(cermin konveks atau cermin negatif) yang permukaan pantulnya merupakan bidang
cembung.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Percobaan pemantulan pada cermin datar.


1.) Susunlah lampu senter & celah cahaya di depan cermin datar seperti
gambar berikut.

2.) Nyalakanlah lampu senter/lampu laser & amati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum & sesudah mengenai cermin datar.
3.) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datang & sudut pantulnya.
4.) Ukurlah besar sudut datang (i) & besar sudut pantul tersebut ( r ) .
5.) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar &
amati bayangannya selama benda itu anda dapat digeser-geserkan
didepan cermin datar.
6.) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
1.) Susunlah alat seperti gambar berikut.

2.) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum & sesudah mengenai cermin cembung.
3.) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
nampak sudut datang & sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4.) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung.


1.) Susunlah alat seperti gambar berikut.

2.) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum & sesudah mengenai cermin cekung.
3.) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
nampak sudut datang & sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4.) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut.
5.) Aturlah jarak benda/letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas & tajam. Selanjutnya ukur jarak benda & jarak bayangan.
6.) Jika benda didepan cermin cekung terus digeser menjauhi
cermin,maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang
(tidak tampak). Ukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan
tersebut (s).

F. HASIL PENGAMATAN

a. Pemantulan cahaya pada cermin datar

• Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

• Besar sudut datang (i) & sudut pantul ( r ).

No i (derajat) r (derajat)

1. 40o 40o
2. 50o 60o 50o 60o
3.
70o 70o
4.
5. 80o 80o

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar.

➢ Sama / maya / tidak nyata

➢ Sama besar
➢ Sama tegak

➢ Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S1)


b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung.

• Gambarlah jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

➢ Maya / tidak nyata

➢ Sama tegak

➢ Diperkecil

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung.

Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

✓ Benda di ruang I

✓ Benda di ruang II

✓ Benda di ruang III


✓ Benda di ruang M

✓ Benda di ruang F

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung. ➢


Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar
➢ Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar

➢ Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar

➢ Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil

➢ Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar


pantul merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak
terhingga.
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 32 cm 28 cm
2. 26 cm 34 cm
3. 34 cm 26 cm
4. 19 cm 26 cm

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Tidak ada pertanyaan.

H. PEMBAHASAN
Pemantulan teratur terjadi pada benda yang tidak tembus cahaya. Cermin merupakan
suatu benda yang tidak tembus cahaya. Permukaan cermin sangat halus & rata
sehingga hampir semua cahaya yang datang dapat dipantulkan. Pemantulan cahaya
juga dapat terjadi pada cermin lengkung, yaitu cermin cembung & cermin cekung.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya/sinar pantul/konvergen. Ketika
sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung,sinar pantulnya akan berpotongan
pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik fokus (F). Ketika
sinar-sinar datang yang melalui titik fokus mengenai permukaan cekung maka sinar
tersebut akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Pada cermin cembung bagian
mukanya berbentuk seperti kulit bola tetapi bagian muka cermin cembung
melengkung keluar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga
bersifat maya & bernilai negatif. Cermin memiliki sifat bayangan menyebarkan sinar
(divergen). Jika sinar datang sejajar dengan sumbu utama, sinar pantul akan
menyebar. Jika sinar pantul pada cermin cembung diperpanjang pangkalnya, sinar
akan berpotongan di titik fokus belakang cermin.

Pada percobaan ini yang dilakukan ialah mengukur jarak benda ke layar,jarak
bayangan kelayar & sifat bayangan pada cermin cekung & cermin cembung.
Sedangkan pada cermin datar yang dilakukan adalah menentukan jumlah bayangan
untuk setiap besar sudut yang telah ditentukan. Setelah kita sudah menentukan s,s
sifat bayangan pada cermin cekung & cembung, maka perlakuan selanjutnya adalah
menentukan titik fokus & perbesaran bayangan pada cermin tersebut.

Sifat bayangan yang diperoleh pada cermin cekung adalah nyata,terbalik &
diperbesar/diperkecil. Sedangkan untuk cermin cembung diperoleh sifat bayangan
maya,tegak & diperkecil. Untuk cermin cekung dapat disimpulkan bahwa cermin
cekung memiliki sifat bayangan yang tergantung dari ruang dimana objek berada. Bila
benda di ruang I, maka bayangan berada di ruang IV (di belakang cermin), bersifat
maya,tegak & diperbesar. Bila benda di ruang II, maka bayangan di ruang III (di
depan cermin), bayangan bersifat nyata,terbalik & diperbesar. Bila benda di ruang
III,maka bayangan di ruang II (didepan cermin), bersifat nyata,terbalik & diperkecil.
Semakin besar jarak benda, maka semakin kecil jarak bayangan.

I. KESIMPULAN
Cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan ketika bercermin. Sesuai
namanya, cermin tersebut bentuk permukaannya datar. Bayangan hasil pemantulan
pada cermin datar adalah maya, sama tegak dengan benda aslinya dan sama besar
dengan benda aslinya.
Cermin datar memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
– Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin.
– Tinggi bayangan yang berbentuk sama dengan tinggi bendanya.
– Bayangan bersifat maya.

Di dalam cermin datar terdapat empat sifat bayangan, yaitu :


– Maya.
– Sama besar dengan bidangnya.
– Sama tegak dan menghadap berlawanan arah terhadap bendanya.
– Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin.

Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya cembung dan bersifat divergen
(menyebarkan sinar). Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit
bola, tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar.Cermin cembung
hanya dapat membentuk bayangan maya dari sebuah benda. Cermin cembung
digunakan untuk spion kendaraan dan cermin pengawas di toko swalayan. Cermin
cembung mempunyai sifat memperkecil bayangan benda dan menyebarkan sinar
(divergen).

Cermin Cekung adalah cermin yang permukaannya cekung dan bersifat konvergen
(mengumpulkan sinar). Cermin cekung dapat membentuk bayangan nyata dan semu
dari sebuah benda. Bayangan nyata terbentuk bila benda jauh dari cermin. Adanya
bayangan semu terbentuk bila benda dekat dengan cermin.Bayangan semu biasanya
lebih besar dari bendanya. Bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap
pada layar. Bayangan semu adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap pada
layar.Cermin cekung banyak dijumpai pada lampu senter atau lampu sorot mobil
sebagai reflektor. Reflektor membuat sinar yang dikeluarkan lampu senter dan lampu
mobil menyebar, meski lampu mobil dan senter kecil.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan pengamatan pemantulan cahaya
pada cermin datar,cermin cembung,cermin cekung,yaitu harus pada kondisi gelap
dalam mempraktekan pemantulan tersebut supaya bisa terlihat hasil dari
pemantulan cahayanya. Sulit dalam mengukur menentukan sudut derajat
pantulnya dikarenakan dengan posisi gelap susah untuk melihat hasil dari ukuran
tersebut dan harus mengulanginya beberapa kali sehingga bisa menentukan
ukuran derajatnya yang akurat.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya akan lebih mempersiapkan metode yang efektif dalam
mempraktekan pemantulan cahaya pada cermin datar,cermin cembung dan cermin
cekung. Supaya pada saat mengukur sudut pantulan cahaya nya akan
mendapatkan hasil yang akurat.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan


Pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung & cermin datar
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi jalanya berkas cahaya sinar pada balok kaca.
2. Mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Lampu senter
2) Celah cahaya
3) Balok kaca
4) Kertas putih
5) Busur derajat
6) Lensa cembung
7) Lensa Cekung
8) Layar (tabir kertas)
9) Lilin
10) Penggaris panjang (100 cm)

D. LANDASAN TEORI

Pembiasan cahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya ketika berpindah dari
satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda. Penyebab terjadinya
pembiasan cahaya dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat
maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya ketika sinar
datang melalui medium udara menuju air.
2. Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat
maka sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contohnya ketika sinar
datang melalui medium air menuju udara.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1). Susunlah lampu senter,celah dan balok kaca seperti gambar berikut :

2) Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum dan
sesudah menembus balok kaca

3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut,sehingga tampak datang dan sudut biasnya.
Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut

4) pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak yang
relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan lahan menjauhi huruf
tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur
jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut.

5) Susunlah lensa cembung,layar,lilin dan penggaris panjang seperti gambar berikut ini :
6) Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam pada
tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’),dan cata sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut.

7) Pergunakanlah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku,dengan jarak yang relatif
dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan menjauhi huruf tersebut. Cata
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca


No Sudut datang (i) Sudut bias (r)

1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 40,53o
77,1o

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung

Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak di antara O dan F1

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1 17 cm 28 cm
2 25 cm 20 cm
3 28 cm 17 cm
4 15 cm 28 cm

c. Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak di
antara O dan F1

d. Sifat – sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung


Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak di antara O dan F1

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN

Tidak ada pertanyaan-pertanyaan


H. PEMBAHASAN

Pembiasan cahaya merupakan peristiwa pembelokan gelombang cahaya ketika


melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya disebabkan
adanya perubahan kelajuan gelombang cahaya ketika cahaya merambat melalui dua zat yang
indeks biasnya berbeda. Dengan demikian, pembiasan cahaya ini sangat ditentukan oleh
indeks bias bahannya

● Hukum Pembiasan Cahaya

Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan eksperimen
untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal
dengan nama hukum Snell yang berbunyi : • Sinar datang, garis normal, dan sinar bias
terletak pada satu bidang datar.
➢ Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap
(disebut indeks bias).

● Pembiasan Cahaya Pada Lensa

Lensa adalah benda bening yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat membiaskan atau
meneruskan hampir semua cahaya yang melaluinya. Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung
atau lensa positif dan lensa cekung atau lensa negatif.

1. Lensa Cembung

Lensa cembung disebut juga lensa konvergen atau lensa positif merupakan lensa yang memiliki
bagian tengah lebih tebal daripada bagian ujungnya. Agar lebih mudah memahami pembentukan
bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa cembung di bawah ini :

SU : Sumbu Utama
O : Titik Pusat Optik Lensa
f1 dan f2 : Titik Api (Fokus) Lensa.
O – f1 dan O – f2 : f = Jarak Titik Api Lensa.
R1 dan R2 : Jari-Jari Kelengkungan Lensa.
I, II, III : Nomor Ruang Untuk Meletakkan Benda
(I), (II), (III), (IV) : Nomor Ruang Untuk Bayangan Benda
Lensa Cekung

Lensa cekung (disebut juga lensa divergen atau lensa negatif) adalah lensa yang memiliki
bagian tengah lebih tipis daripada bagian ujungnya. Agar lebih memahami pembentukan
bayangan perhatikan gambar berikut:

Lensa cekung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya. Pembentukan bayangan pada
Lensa cekung mempunyai titik api (fokus) yang dinyatakan dengan negatif. Agar lebih
mudah memahami pembentukan bayangan yang terjadi, maka perhatikan bagian-bagian lensa
cekung di bawah ini:

SU: Sumbu Utama O : Titik Pusat Optik Lensa f1 dan f2 : Titik Api (Fokus) Lensa. O – f1 dan
O – f2 : f = Jarak Titik Api Lensa.
R1 dan R2 : Jari-Jari Kelengkungan Lensa.

Tiga berkas cahaya/sinar istimewa pada lensa cembung

Sinar datang sejajar sumbu utama (SU) akan dibiaskan seolah-olah dari titik api (f1);

Sinar datang seolah-olah menuju titik api (f2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama (SU)
Sinar datang melalui titik pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan melainkan diteruskan.

Lensa cekung hanya dapat membentuk satu macam bayangan, yaitu bayangan maya dari benda
yang terletak di depan lensa dengan sembarang penempatan.

Sifat bayangan yang terjadi :

• Maya (di depan lensa)


• Tegak
• Diperkecil

I. KESIMPULAN

Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya tersebut melewati dua medium yang berbeda.
Misalnya pada kasus sebatang pensil yang dicelupkan di dalam gelas yang berisi air. Dari
samping, akan terlihat pensil patah. Padahal pensil tidak patah. Kemudian contoh pembiasan
pada kolam renang yang dalam akan terlihat dangkal. Jika cahaya merambat dari medium
yang kurang rapat (udara) menuju medium yang lebih rapat (contohnya air) maka akan
dibiaskan mendekati garis normal.
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa pembelokan gelombang cahaya ketika
melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan cahaya disebabkan
adanya perubahan kelajuan gelombang cahaya ketika cahaya merambat melalui dua zat yang
indeks biasnya berbeda. hukum pembiasan (Snellius) yaitu :
1.) Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2.) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati
garis normal, sedangkan sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat
akan dibiaskan menjauhi garis normal.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN

Dalam melakukan kegiatan praktikum percobaan ini menentukan jalan berkas sinar
pada balok kaca. Ada sedikit kekeliruan sehingga ketika akan menentukan hasil
cahayanya kelompok kami aga kesulitan. Dan sebagian praktik ada yang tidak
terekam.

2.) SARAN DAN MASUKAN

Sebelum melaksanakan praktikum ini sebaiknya melakukan percobaan terlebih


dahulu,dan mempraktekannya agar ketika dipraktikan dapat memudahkan
pengerjaannya.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan

Pembiasan cahaya pada balok kaca


Pembiasan cahaya pada lensa cembung Pembiasan cahaya pada lensa cekung
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : DIFRAKSI,INTERFERENSI & DISPERSI

B. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat : a.


Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
d. Menentukan fokus cermin cekung.
e. Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


a.) Lampu TL.
b.) Kisi difraksi.

D. LANDASAN TEORI

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan spektrum yang terbatas


(spektrum optik atau spektrum tampak), dimana pada spektrum tertentu tersebut
gelombang elektromagnetik dapat terlihat yang kemudian kita sebut sebagai cahaya.
Tidak ada batasan yang eksak mengenai spektrum optik tersebut, akan tetapi mata
normal manusia dapat menerima/merasakan gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang antara 400 sampai 700 nm (yang kita sebut sebagai cahaya
tampak). selain cahaya adalah gelombang, cahaya juga dapat dikatakan terdiri dari
partikel yang disebut foton. Arah getar cahaya tegak lurus terhadap arah rambatnya,
jadi gelombang
cahaya dikategorikan sebagai gelombang transversal.

Sifat Gelombang Cahaya


Gelombang cahaya memiliki empat karakteristik utama, yaitu:

➢ Dispersi Cahaya
Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih
melewati medan pembias.
Kita dapat mengamati sifat cahaya ini dengan menggunakan prisma sebagai medan
pembias. Pada prisma, cahaya yang masuk akan mengalami pembiasan dua kali, yakni
saat masuk ke prisma dan saat keluar ke prisma.
Pelangi merupakan salah satu contoh dispersi cahaya yang dapat kita amati secara
alami. Air hujan membiaskan cahaya matahari sehingga cahaya terdispersi menjadi
berbagai cahaya tampak yang kita sebut sebagai pelangi.
➢ Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang cahaya atau
lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang lain.
Interferensi cahaya pada celah ganda terjadi karena adanya beda fase cahaya dari
cahaya yang melalui kedua celah tersebut. Ketika sebuah sumber cahaya yang sama
persis frekuensi dan panjang gelombangnya melewati dua buah celah, maka akan
terjadi superposisi yang menyebabkan munculnya garis-garis gelap dan terang pada
layar.
Karena superposisi gelombangnya memiliki sudut interferensi, persamaannya dapat
ditulis sebagai:

Perhatikan gambar diatas, jika sudut nya sangat kecil ( ) sehingga nilai
sebesar y/l, maka persamaannya menjadi: Untuk pita terang:

Untuk pita gelap:

Di mana:
d = jarak antar celah (m) θ = sudut
interferensi m = orde (0,1,2,…) 𝜆 =
panjang gelombang (m) y = jarak pita
orde-m ke terang pusat (m) l = jarak
celah ke layar (m)

➢ Difraksi Cahaya
Difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah sehingga cahaya
akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat
cahaya yang baru.

➢ Difraksi Celah Tunggal:


Saat cahaya melalui celah yang sangat kecil maka dapat terjadi peristiwa terbentuknya
pita gelap dan terang yang disebut sebagai difraksi celah tunggal. Setelah cahaya
melalui celah tersebut, terbentuklah cahaya baru (dengan menganggap celah sebagai
sumber cahaya baru) yang menyebar ke segala arah.
Pada difraksi celah tunggal, pita terang akan menutup satu orde-m. Maka
persamaannya menjadi :

Untuk pita terang:


Untuk pita gelap:

➢ Difraksi pada kisi (Celah Banyak)


Jika sebuah cahaya monokromatis dilewatkan pada lempeng kisi atau celah banyak,
maka akan terbentuk pola difraksi berupa pola gelap dan terang pada layar. Kisi
adalah susunan celah yang sejajar dan memiliki ukuran yang sama, dan dapat dibuat
dengan cara membuat goresan-goresan pada lempeng kaca atau logam menggunakan
ujung intan.

Hubungan antara banyaknya celah dengan jarak antar celah dirumuskan sebagai :

Di mana: N = konstanta kisi (garis/m)


Pada difraksi celah banyak, pola terang dan gelang sama dengan Interferensi.

Untuk pita terang:

Untuk pita gelap:

➢ Polarisasi Cahaya
Polarisasi cahaya merupakan berkurangnya intensitas cahaya yang diakibatkan oleh
berkurangnya komponen pada gelombang cahaya. Polarisasi hanya dapat terjadi pada
gelombang transversal. Polarisasi cahaya dapat terjadi akibat pemantulan, pembiasan,
absorpsi dan hamburan. Polarisasi akibat pembiasan :
Jika sinar pantul tegak lurus dengan sinar biasnya, maka sinar pantul akan
terpolarisasi. Besarnya sudut polarisasi dapat dihitung dengan persamaan :

Di mana:
ip = sudut polarisasi
n2 = indeks bias tujuan
n1 = indeks bias asal

➢ Polarisasi akibat absorbsi:


Jika intensitas cahaya terpolarisasi, maka setelah melewati polarisator pertama, maka
persamaan intensitas cahaya menjadi :
Di mana:
I1 = intensitas cahaya setelah melewati polarisator (cd)
I0 = intensitas sumber cahaya (cd)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a.) Susunlah Lampu TL, penggaris Panjang dan kisi seperti gambar berikut .

b.) Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi


3000 celah/cm atau d= 1/300 cm. jka yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak
warna ungu yang anda dilihat ke lampu TL, catat orde atau warna ungu ke
berapa dari lampu TL yang anda amati tersebut (k). ukur jarak kisi ke lampu
TL.

F. HASIL PENGAMATAN

a.) Difraksi b.) Interferensi


c.) Dispersi

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a.) Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin
cekung,berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak
berhingga (s’=~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori,
menentukan jarak fokus cermin cekung tersebut !
b.) Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakan
dari cermin cekung tersebut ?
c.) Dengan menggunakan persamaan (7.2) & (7.3) pada landasan teori, menentukan
indeks bias kaca & kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
d.) Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda
harus diletakkan terhadap lensa cembung tersebut ?
e.) Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegiatan 3 !
f.) Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi,interferensi & dispersi !

Jawab :

a.) Jarak fokus = jarak benda dari dari cermin cekung tersebut, atau s = f, sehingga
1/s' = 0, dan s'= ∞
b.)

c.) Indeks bias kaca 1 kecepatan rambat cahaya


d.) 1/f = 1/s+1/s’ = 1/f = 1/s+1/(1/2 s)
1/f = (1/2 s+s) / (1/2 s²) = 1/f = 3/2 s / (1/2 s²) = 1/f = 3/s
S = 3f = 3 (20) = 60 cm
e.) Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru,
kuning dan violet atau ungu.

f.) Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar,
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri
dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam
suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat
membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Dispersi
merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya
putih melewati medan pembias.

H. PEMBAHASAN

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata


dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang
tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang
studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik :

1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi 4. Fasa

dan sifat optik fisis:

1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

I. KESIMPULAN

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang
kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih
melewati medan pembias.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Pada saat mempraktikkan/pengamatan percobaan difraksi,interferensi & dispersi,
yaitu tempat harus dalam kondisi gelap supaya bisa terlihat cahaya yang
dihasilkan oleh kisi difraksi tersebut & kesulitan selanjutnya yaitu dalam
menentukan/menghitung ukuran celah cahaya difraksi tersebut.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Kedepannya akan lebih mempersiapkan metode yang efektif dalam
mempraktekan/pengamatan cahaya difraksi,interferensi & dispersi. Supaya pada
saat mengukur celah kisi cahaya difraksi,interferensi & dispersi akan
menghasilkan hasil yang lebih akurat .

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan


100 line/mm 300 line/mm

600 line/mm
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1 : LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Penggaris optic
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar/kertas HVS
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
D. LANDASAN TEORI
Cermin sferis dikelompokkan menjadi cermin cekung dan cermin cembung. Cermin
cekung memantulkan sinar-sinar cahaya sejajar ke suatu titik yang disebut titik fokus
(nyata). Cermin cembung memantulkan sinar-sinar cahaya sejajar seolah-olah berasa dari
suatu titik yang disebut titik fokus (maya) di belakang cermin.
Jarak titik fokus dari cermin disebut jarak fokus. Jika jari-jari kelengkungan cermin sferis

adalah R, jarak fokus f cermin itu f= 𝑅 . Jika jarak benda dari cermin adalah s dan jarak
2

bayangan dari cermin adalah s’, hubungan antara s’, s, dan f dapat dinyatakan sebagai

berikut. 1′ + 1 = 1 . Perbandingan tinggi bayangan h’ terhadap tinggi benda h disebut

𝑠 𝑠 𝑓

perbesaran linier m yang bisa dikaitkan dengan jarak benda s dan jarak bayangan s’

menurut berikut ini m = ℎ′ = - 𝑠′ .

ℎ 𝑠

Jika sinar-sinar pantul yang membentuk bayangan benar-benar melewati bayangan yang
bersangkutan, bayangan itu disebut bayangan nyata. Jika sinar-sinar itu pantul seolah-olah
berasal dari bayangan yang bersangkutan, bayangan itu disebut bayangan maya. Lensa
menggunakan proses pembiasan untuk membentuk bayangan nyata atau maya. Sinar Sinar
sejajar dibiaskan oleh lensa konvergen menuju suatu titik yang disebut titik fokus (nyata).
Sinar-sinar sejajar dibiaskan oleh lensa divergen seolah-olah berasal dari suatu titik yang
disebut titik fokus (maya). Jarak titik fokus dari lensa juga disebut jarak fokus lensa.
Kadang-kadang digunakan istilah daya lensa P, yaitu besaran yang merupakan kebalikan
jarak focus f yang dinyatakan dalam meter sehingga diperoleh daya lensa yang P = 1

dioptri.
𝑓

Untuk lensa tipis, berlaku persamaan lensa 1


= (𝑛 − 1)( 1 + 1 ) . Kaca pembesar, mata,
𝑓 𝑅1 𝑅2

mikroskop, dan teleskop merupakan penerapan dari konsep yang berkaitan dengan cermin
dan lensa.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letaknya setelah layar dan sumber cahaya

b. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah cermin cekung pada dudukannya dan letaknya setelah layar dan sumber
cahaya.
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 15,5 cm 34,5 cm
2. 40 cm 15 cm
3. 23 cm 20 cm
4. 30,5 cm 15,5 cm

2. Cermin Cekung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1. 33 cm 22 cm
2. 30 cm 31 cm
3. 39,5 cm 29 cm
4. 69 cm 29 cm

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Jarak fokus lensa cembung :
1 1
= +
𝑓 𝑠

=1
15,5 34,5

=
1
=
𝑓

f= 543 ,75
f 50
= 10,69 cm

2. Kekuatan lensa (p) P = 1

untuk satuan meter (m)


𝑓

P = 100 untuk satuan centimeter (cm)


𝑓

Maka P = 100
= 9,35 dioptri
10,69 𝑐𝑚

3. Jarak fokus cermin cekung


1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

=1+1

=
1
=
𝑓

f = f
= 13,2 cm
H. PEMBAHASAN
Lensa adalah benda transparan yang memiliki dua sisi lengkungan berupa cembung atau
cekung. Lensa berfungsi membiaskan atau meneruskan cahaya (refraktor). Pada percobaan
praktikum kali ini menggunakan lensa cembung yang merupakan lensa positif karena
sifatnya memfokuskan cahaya yang datang padanya. Sehingga sifat-sifat bayangan benda
yang dibentuk oleh lensa cembung sama dengan cermin cekung.

Jalannya sinar pada lensa cembung.

Cermin adalah benda yang dibuat untuk memantulkan cahaya (reflektor) dan
merefleksikan bayangan. Cermin cekung disebut juga cermin positif atau cermin
konvergen karena sifatnya yang mengumpulkan atau memusatkan cahaya yang jatuh
padanya. Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda
pada ruang.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada praktikum, maka dapat
disimpulkan sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung dan cermin cekung tergantung
letak benda berada pada ruang. Lensa cembung atau disebut lensa positif yang fungsinya
adalah membiaskan atau meneruskan cahaya (refraktor). Cermin cekung disebut juga
cermin positif atau konvergen karena, sifat cermin cekung yang mengumpulkan atau
memusatkan sinar yang jatuh padanya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1.) KESULITAN
Dalam melakukan kegiatan percobaan yang telah dilakukan pada praktikum ini
menentukan jarak fokus pada lensa cembung dan cermin cekung harus benar-benar
teliti dan mengatur jarak.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Sebelum melaksanakan praktikum ini sebaiknya melakukan percobaan terlebih
dahulu,dan mempraktekannya agar ketika dipraktikan dapat memudahkan
pengerjaannya.
L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Kmjq1ITOW3M

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan

Menentukan titik api pada lensa cekung & lensa cembung


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK4107/PRAKTIKUM IPA di SD
MODUL 8 KELISTRIKAN

Disusun Oleh :

Nama : Hana Noorjanah ZA


NIM : 857387394
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ : UT Bogor

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : PERCOBAAN MUATAN LISTRIK

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Bola pingpong 2 buah
2) Benang jahit secukupnya
3) Lembaran wool dan nilon
4) Tas plastic
5) Isolasi
6) Sisir plastic
7) Potongan kertas yang kecil-kecil

D. LANDASAN TEORI
Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan elektron
dari benda lain, dan bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami pengurangan elektron.
Karena itu pada peristiwa penggosokan benda-benda dapat dijelaskan dengan 2 cara yaitu
pada penggosokan ebonite yang digosok dengan kain wool. Serta proses penggosokan batang
kaca dengan kain sutera. Pada proses penggosokan ebonite yang digosok dengan kain wol,
sebelum proses penggosokan, baik kain wool sebagai penggosok maupun ebonite sebagai
benda, yang digosok adalah sama-sama netral. Berarti pada keadaan netral jumlah muatan
listrik positif sama dengan jumlah muatan listrik negatif, atau jumlah proton sama dengan
jumlah elektron. Ketika proses penggosokan berlangsung, terjadilah perpindahan elektron dari
kain wool ke ebonite. Jadi setelah proses penggosokan, kain wol mengalami pengurangan
elektron sehingga bermuatan positif. Sedangkan batang ebonite mengalami penambahan
elektron, sehingga bermuatan negatif.
Pada proses penggosokan batang kaca dengan kain sutera. Mula-mula baik batang kaca
maupun kain sutera masih netral, yang berarti bahwa jumlah muatan listrik negatif adalah
seimbang. Tetapi akibat penggosokan batang kaca dengan kain sutera, maka terjadilah
perpindahan elektron dari kaca ke kain sutera. Sehingga setelah proses penggosokan, kain
sutra mendapat tambahan elektron, sehingga bermuatan negatif. Sebaliknya pada batang kaca
karena pada proses penggosokan itu mengalami pengurangan elektron, dimana
elektron-elektron batang kaca menempel pada kain sutera, maka menjadi bermuatan listrik
positif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang
dan isolasi. Gosoklah tas plastic pada baju anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi.
2) Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian didekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi.
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama. Berikan
penjelasan.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan kebagian pinggir meja
(tempelkan dengan isolasi) Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati
apa yang terjadi.
5) Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wol, didekatkan keduanya. Amati apa yang
terjadi.
6) Lengkapi tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Terjadinya gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong. Ada muatan listrik
hingga potongan yang di atas meja tertarik ke sisir tersebut. Potongan kertas sudah tidak
tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis. Tidak terjadi reaksi sama sekali
di antara kedua bola pingpong. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis . Akibat gosokan dengan kain wool.

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan
wool plastik nilon

Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik

Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik

Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak


G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C,D . Bila diketahui benda A menarik benda B,
benda B menarik benda C, sedangkan benda C menarik benda D. Bola A bermuatan negatif,
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D.
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.
Diketahui A bermuatan negatif maka:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawanan?
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.

H. PEMBAHASAN
Ada muatan listrik hingga potongan yang di atas meja tertarik ke sisir tersebut. Potongan
kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis. Tidak terjadi reaksi
sama sekali di antara kedua bola pingpong. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis . Akibat gosokan dengan kain wool.
1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2. Ada muatan listrik.
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali di antara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
6. listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan elektron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan elektron, sehingga bermuatan negatif.

I. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan pada kegiatan praktikum percobaan muatan listrik, interaksi muatan
sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah Tarik menarik. Muatan listrik
adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses penggosokan terjadi
pengurangan elektron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda yang lain mengalami
penambahan elektron, sehingga bermuatan negatif.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Dalam praktek percobaan muatan listrik kesulitan yang dialami adalah menemukan jenis kain
wool dan nilon.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Dalam praktek percobaan muatan listrik sangat disarankan untuk mencari semaksimal mungkin
bahan-bahan untuk praktek percobaan muatan listrik guna kelancaran praktek tersebut.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Ut0-nPWTs54

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan


Percobaan Muatan Listrik
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Baterai 1,5 volt 3 buah
2) Kabel penjepit secukupnya (merah hitam)
3) Bola lampu 2,5 volt-3,6 volt/0,007A 3 buah
4) AVO meter 1 buah
5) Dudukan baterai 3 buah

D. LANDASAN TEORI
1) Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam
jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada
petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik
adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
b. Tegangan listrik(kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan
listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan
listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan Arus listrik:
1) Susunlah 3 buah baterai secara seri ! Buatlah gambar rangkaiannya.
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu dipilih salah satu
dari bola lampu 2,5 volt -5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari
kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika menyala periksalah sebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan amperemeter yang
dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia AVO meter, nyala lampu sudah
cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5) Susunlah rangkaian

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara
mengisi hasil pengamatan pada tabel.
Percobaan Tegangan Listrik :
a. a) Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala ?Mengapa demikian?


b) Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?

c) Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut .

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang). Mengapa demikian?
d) Lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan menggunakan 3 buah baterai yang
dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2) Mengapa pada percobaan langkah b,c, dan d nyala lampu berbeda Percobaan Energi
Listrik
3) 1) Rangkailah alat seperti gambar

2) Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah +- 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi ?
3) Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Catatlah skala yang
ditunjukkan termometer.
4) Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang , ditunjukkan termometer.
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup? Mengapa demikian.

F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Arus Listrik :
Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan
yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah :
lempeng besi, tembaga, seng,dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator)
adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas plastik, dan air kran. Semakin
besar sumber tegangan maka nyala lampu akan semakin terang. Seperti pada tabel hasil
pengamatan terhadap jenis bahan dibawah ini :

Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat Besi v v
2 Kawat Tembaga v v
3 Sendok Perak v v
4 Kayu v v
5 Karet Penghapus v v
Graffiti (mata pensil)
6 v v
7 Kertas v
8 Tas Plastik v v
9 Air Keran v v
10 Air Garam v v

Percobaan Tegangan listrik:


Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:
a. Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik
b. Membuat rangkaian listrik
c. Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar.
d. Membuat rangkaian listrik:
e. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.
f. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
g. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga
muatan listrik yang mengalir juga besar.

Percobaan Energi listrik:


a. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik
b. Setelah 2 menit diletakan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul korek api itu ikut
panas dan bias terbakar.
c. Saklar S dibuka, termometer menunjukkan penurunan suhu
d. Saklar S ditutup termometer menunjukkan kenaikan suhu.
e. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu karena adanya aliran
listrik yang mengalir pada lilitan kawat.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Percobaan Arus listrik:
1) Dari hasil pengamatan, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sedangkan
Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri ?
Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang.
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
4) Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :
I = V. R
R=V

V=I.R

I = arus listrik (ampere)


V = tegangan listrik (volt)
R = hambatan listrik (ohm)
5) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang disusun
secara seri atau parallel? Mengapa demikian ?
Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit
sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
6) Dari hasil percobaan 1 dan 2 buatlah kesimpulan tentang arus listrik dan tegangan listrik.
Maka dapat disimpulkan Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya
tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan. Sedangkan tegangan
listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

Percobaan Energi Listrik


1) Perubahan energy apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik Perubahan Energi
listrik menjadi panas
2) Dua buah baterai masing-masing 1,5 volt, 0,5 Ohm dirangkai secara seri kemudian
dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit.

Jawab :
V1=1,5 Volt, rl =0,5 Ohm
V2=1,5 Volt, rl= 0,5 Ohm
Vtotal= V1+V2 = 1,5 +1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
a. I = V/R
= 3/2 = 1,5 A
b. P=V x I
= 3 x 1,5 = 4,5 W
c. W=VIt
=P x t
=4,5 x 60 = 180 J
3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

H. PEMBAHASAN
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
- Kawat besi Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
- Lempeng tembaga Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai
saklar dan lampu tetap menyala.
- Lempeng seng Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
- Kayu Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
- Karet penghapus Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai
dengan lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.
- Mata pensil (Grafit)Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
- Kertas Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
- Tas plastik Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
- Air kran Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
- Air garam Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( -) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan keair garam dan
lampu tetap menyala.

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara
dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik.
Perubahan energi yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik adalah energy listrik
menjadi energi panas (kalor).
Percobaan Tegangan listrik:
a. Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik
b. Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
c. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga
lebih banyak.
d. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
e. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak,
sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

Percobaan Energi listrik:


a. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik
b. Setelah 2 menit diletakan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul korek api itu ikut
panas dan bias terbakar.
c. Saklar S dibuka, termometer menunjukkan penurunan suhu
d. Saklar S ditutup termometer menunjukkan kenaikan suhu.
e. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu karena adanya aliran
listrik yang mengalir pada lilitan kawat.

I. KESIMPULAN
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik. Energi listrik tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.

Percobaan 1 Arus Listrik

Berdasarkan percobaan 1 arus listrik, dapat disimpulkan bahwa tidak semua bahan dapat dialiri
arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat
dijadikan sebagai konduktor adalah : lempeng besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang
tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas
plastik, dan air kran.

Percobaan 2 Tegangan Listrik

Berdasarkan percobaan 2 Tegangan Listrik, dapat disimpulkan bahwa besarnya arus listrik selalu
berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya
hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

Percobaan 3 Energi Listrik


Berdasarkan percobaan 3 energi listrik, dapat disimpulkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan
panas, hal ini disebabkan karena bertemunya arus listrik positif dan negatif dalam satu penghantar
(kawat lilitan).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

1.) KESULITAN
Pada saat melakukan percobaan ini kesulitan yang dialami yaitu saat harus merangkai dan
menyambungkan dengan lampu, karena arus listrik yang besar sedangkan lampu yang kecil
maka lampu cepat putus dan bohlamnya menghitam karena tidak seimbang.

2.) SARAN DAN MASUKAN


Sebelum melakukan percobaan ini diharapkan dalam penyediaan alat dan bahannya
disediakan pada jauh-jauh hari agar proses percobaan dapat berjalan dengan lancar.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video : https://youtu.be/Ut0-nPWTs54

● Kegiatan Praktikum

Alat & Bahan

Percobaan Arus & Tegangan Listrik

Anda mungkin juga menyukai