Anda di halaman 1dari 141

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD


(Jenis Praktikum : Bimbingan)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
LAPORAN PRAKTIKUM GERAK PADA TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Pada Tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

C. ALAT DAN BAHAN


1) Seismonasti dan niktinasti
1. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah.
3. Stopwatch
4. Alat tulis dan penggaris

2) Geotropisme
1. Gelas bekas air mineral 2 buah
2. Tanah yang subur
3. Biji kacang Merah
4. Air

D. LANDASAN TEORI
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak
yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun
manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan
oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung
tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand,
2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan
arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat
bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti
adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini
disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

Macam-macam gerak nasti:


1. Niktinasi
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan
yangdisebabkan karena keadaan gelap. Proses niktinasti banyak terjadi pada
tumbuhan berdaun majemuk. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di
persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus
memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan
perubahan tekanan turgor. Contoh niktinasti adalah pada daun lamtoro dan
Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam hari.

2. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya
daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat
pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun
putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu
menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat
disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal
daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh
dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Seismonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri
malu, lembarkerja, alat tulis dan penggaris.
2. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja,
melakukansentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
menggunakan penggaris.
3. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja

Niktinasti
1. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertamadan tanda B pada pot kedua.
2. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.

3. Menyimpan pot B ditempat gelapndan menutupnya dengan menggunakan


kain warna hitam untuk terhindar dari cahaya. Meletakkan dengan hati-hati
supaya tidak menyentuhnya.
4. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
5. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati
(tidakmenyentuh tanamannya).
6. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkandengan daun putri malu pada pot A.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel

PengamatanGeotropisme negatif

1. Menanam tanaman kacang merah pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum
kegiatanpraktikum IPA.
2. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
3. Mengamati pertumbuhan kacang merah setiap hari.
4. Mencatat pertumbuhan kacang merah pada tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak seismonasti :
Tabel 1.1
Hasil pengamatan seismonasti

NO Jenis sentuhan pada putri Reaksi daun putri malu Keterangan


malu
1 Halus Daun menutup dengan Dengan cepat
lambat membuka kembali
2 Sedang Daun menutup agak cepat Daun perlu waktu ±
2 menit
3 Kasar Daun menutup Dengan Daun perlu waktu ±
Cepat 4 menit untuk
menutup kembali

Berikut adalah tabel hasil pengamatan gerak niktinasti :


Tabel 1.2
Hasil pengamatan niktinasti
No Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula – mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Ditutup dengan penutup kedap Daun terbuka Daun tertutup

Tabel 1.3
Hasil pengamatan geotropisme
negative
Jenis Pot Pengamatan hari ke - ket
1 2 3 4 5 6 7
A 0,4 1,1 2,2 3,3 4,1 4,6 6,1 Batang tumbuh
tegak
B 0,5 1,4 2,6 3,5 4,2 5,3 6,5 Batang tumbuh
membelok
mengikuti cahaya
matahari ( menjauhi
titik pusat bumi )

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi ! Jelaskan
alasan anda memilihnya !
2. Apa Perbedaan antara niktinasi dengan seismonasi pada percobaan yang telah
anda lakukan? Jelaskan !
3. Pada Percobaan Geotropisme yang telah anda lakukan sebenarnya anda juga
sekaligus telah membuktikan adanya fototropisme. Mengapa? Jenis
fototropisme apa yang terjadi? Jelaskan !

Jawaban
1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-
daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali
jika matahari terbit.
2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang
dari cahaya Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi
rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh
batang menuju sumber rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan
gerakgeotropisme negatif pada tumbuhan.

1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup
daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air
sehingga daun maupun tangkai mengatup.

2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang
atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di
tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-
hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur
pada tumbuhan putri malu.

3. Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang
disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B
yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal
menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

I. KESIMPULAN
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan
yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik
pusat bumi disebut geotropisme negatif).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saat melakukan pengamatan dengan mata biasa tanpa menggunakan alat bantu seperti
mikroskop agak sulit untuk melihat detail setiap tumbuhan atau hewan. Sebaiknya saat
melakukan praktek kelompok disediakan alat bantu yang memungkinkan digunakan.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Foto pengamatan gerak seismonasti

Sentuhan Halus

Sentuhan Sedang
Sentuhan Kasar

Foto pengamatan gerak niktinasti

2 Pot Putri Malu yang


diletakkan diruangan terang
dan gelap

Setelah setengah jam di


tempat terang

Setelah Setengah jam


ditempat gelap
Hasil Pengamatan Geotropisme Negative :

Proses
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Mandiri)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, Oktober 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
LAPORAN

PRAKTIKUM IPA SD

SIMBIOSIS

A. JUDUL PERCOBAAN
Identifikasi Simbiosis di lingkungan sekitar.

B. TUJUAN PENGAMATAN
Mengindentifikasi simbiosis dilingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan
antara mahluk hidup dengan mahluk hidup dan dengan lingkungannya.suatu
hubungan sangat erat antara satu spesies mahluk hidup lainnya bersama
dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis.simbiosis parasitisme
adalah suatu hubungan antara dua spesies dimana satu spesies mendapat
keuntungan sedangkan spesies lainnya dirugikan(sebut inang)
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis dimana
spesies mahluk hidup diuntungkan,sedangkan pihak lain tidak diuntungkan
atau dirugikan.
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama antara dua spesies mahluk
hidup dimna kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda.
3. Coba indentifikasi beberapa simbiosis yg terjadi antara hewan dengan
tumbuhan,antara hewan dengan hewan, antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5. Tulis hasil indentifikasi anda pada lembar kerja (tabel).
6. Analsis mahluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosistersebut.
8. Tuangkan hasil dengan melengkapi tabel.

F. HASIL PENGAMATAN

Table 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis


Parasitisme

No Jenis Hubungan Pihak Yang Dirugikan Pihak Yang Diuntungkan


Parasitisme Jenis Jenis Kerugian Jenis Jenis
Makhluk Makhluk Keuntungan
Hidup Hidup
1. Lalat pada Sapi Sapi Gatal dan Lalat Menghisap
Penyakit Kulit Darah
2. Benalu pada Pohon Pohon Pinang Makanan Benalu Menyerap
Pinang Berkurang makanan
3. Tali putri pada Pohon Menghambat Tali putri Mempero
Pohon Tetehan Tetehan pertumbuhan leh
makanan
4. Kutu pada Anjing Anjing Terhisap Kutu anjing Menghisap
darahnya dan darah anjing
gatal
5. Cacing hati pada Sapi Kesehatan Cacing hati Menuju ke
sapi terganggu dan hati sapi
terserang dan
penyakit memperole
h makanan
dari sapi
6. Alang-alang pada Tanaman padi Kehilangan Alang- Mempero
padi sumber air, alang leh
mineral dan sumber
kesuburan air,
dalam proses mineral
pertumbuhan dan
kesubura
n
Table 1.2 Hasil Pengamatan Simbiosis
Komensalisme

No Jenis Hubungan Pihak Yang Dirugikan Jenis Makhluk


Simbiosis Jenis Makhluk Jenis Keuntungan Hidup yang Tidak
Hidup Untung dan Tidak
Rugi
1. Katak dengan Eceng Katak Tempat untuk Eceng Gondok
Gondok berdiam diri dan
menunggu mangsa
2. Tumbuhan Paku Tumbuhan Paku Tumbuhan Paku bisa Pohon Jati
dengan Pohon Jati mendapatkan sinar
matahari
untuk melakukan
fotosintesi
3. Sirih dengan Sirih Mendapat tempat Tumbuhan Inang
Tumbuhan Inangnya tinggi untuk
memperoleh cahaya
matahari
4. Pohon Buah Naga Pohon Naga Tidak menyerap Andong
dengan Andong makanan dari
inangnya

Table 1.3 Hasil Pengamatan Simbiosis


Mutualisme

No Jenis Hubungan Pihak I Yang Diuntungkan Pihak II Yang Diuntungkan


Simbiosis Jenis Makhluk Jenis Jenis Makhluk Jenis
Hidup Keuntungan Hidup Keuntungan
1. Kupu-Kupu dengan Kupu-Kupu Mendapat Bunga Membantu
Tanaman nektar dari penyerbukan
Bunga bunga
2. Ular sawah dengan Ular Sawah Memakan Petani Hama tikus
Petani tikus di berkurang
sawah
3. Kerbau dengan Burung Jalak Mendapat Kerbau Badannya
Burung jalak makanan bersih dari
berupa kutu kutu
dari badan
kerbau
G. PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1. hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme. kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah
anjing, sedangkan anjing dirugikan kerana darahnya berkurang dan
gatal gatal.
2. hubungan parasitisme antara manusia dan nyamuk.nyamuk aides
aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah, jika
terlambat mendapat pertolongan maka mengakibatkan kematian.
b. Simbiosis Komensalisme
Dalam hubungan komensalisme terjadi kelebihan kadar maka merugikan
pihak lain (ditempel) tetapi hal tersebut bisa terjadi dalam 1 pohon
(tempat menempel) ditanami lebih dari 1 tumbuhan (yg menempel), hal
tersebut dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan atau
berkurangnya produktivitas pada pohon tempat menempel.
c. Simbiosis Mutualisme
Dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis coba anda
sebutkan berapa contoh simbiosis mutualisme yang ada pada tubuh kita,
jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita.
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu: bakteri
eschereria coli yang hidup dikolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa makanan pencernaan, juga menghasilkan
vitamin B12 dan vitamin K. yang pentingdalam proses pembekuan darah.
sedangkan bakteri bacillus brevis, bacillus subtilis dan bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik.

H. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies
yang hanya menguntungkan sepihak saja dan pihak lain dirugikan.
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan adanya hubungan parasitisme antara
dua makhluk hidup
1. Lalat menempel, menggangu, mengigit (menghisap darah sapi)
sehingga sapimerasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
2. Benalu menyerap makanan, bahan makanan dari inangnya pada
pohonpinang,sehingga pertumbuhan pinang terhambat.
3. Tali Putri yang menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar)
menyerap bahan makanan dari inangnya. Sehingga pertumbuhan
pohon tetehan terhambat.
4. Kutu anjing menghisap darah anjing sehingga anjing
dirugikan.selaindirugikan anjing juga merasakan gatal.
5. Cacing hati pada sapi, memperoleh makanan dari sapi, berada di hati
sapi.
6. Alang-alang pada padi mengambil sumber air dan mineral padi
untuk pertumbuhan.

b. Simbiosis Komensalisme
1. Katak dengan eceng gondok termasuk simbiosis
komensalisme,dalam hal ini katak mendapatkan tempat untuk
berdiam diri dan menunggu mangsa y.sedangkan eceng gondok tidak
dirugikan ataupun diuntungkan dengan keberadaan katak.
2. Tumbuhan paku melekat pada pohon jati. hal ini dilakukan agar
tumbuhan paku mendapatkan sinar matahari untuk melakukan
fotosintesis demi kelangsungan hidupnya. Pohon Jati dijadikan
sebagai tempat menempelnya, Pohon jati tidak mendapatkan apa-apa
dari tumbuhan paku.
3. Tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan
menyesuaikan dengan tanaman yang tempatnya atau inangnya.
tanaman sirih akan mendapat sinar matahari yang memadai agar
dilakukan fotosintesis pada tumbuhan. hal ini tidak memberi
tambahan keuntungan bagi sirih akan tetapi tidak memberi dampak
bagi tanaman inangnya.
4. Buah naga hidup dengan cara menempel pada pohon andong dan
tidak menyerap makanan dari inangnya.karena buah naga dapat
membuat makanan sendiri.

c. Simbiosis Mutualisme
1. hubungan kupu-kupu dan bunga. Kupu kupu membantu bunga
dalam penyerbukan sedangkan kupu kupu dapat menghisap serbuk
sari dari bunga, jadi keduanya sama-sama diuntungkan.
2. Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara
memangsa tikus-tikus tersebut yang merusak dan memakan padi.
3. Burung jalak yang hinggap dipunggung kerbau memakan kutu-kutu
kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu
ditubuhnya berkurang.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah segala jenis hubungan dua individu
berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak lain
dirugikan. Parasitisme bersifat
parasite yaitu membunuh inangnya karena kalau inangnya mati maka
parasit jugamati kekurangan sumber makanan.
b. Pada simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana
yang satudiuntungkan, sedangkan yang lain tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan
c. Dalam hubungan simbiosis mutualisme kedua belah pihak sama-sama
mendapatkeuntungan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro(1994) Ekologi.manusia dengan lingkungannya.jakarta
: ErlanggaSusanto P,dkk(2004) sains SD dan MI kelas 4.klaten; CV
sahabat
Rumanta,Maman dkk.2014.materi pokok praktikum IPA di SD.tangerang
selatan:Universitas terbuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Apabila ada hewan yang memiliki simbosis tetapi tidak ada dilingkungan penulis,
maka penulis mengambil foto di internet.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM


a. Simbiosis Parasitisme

Cacing hati pada sapi Tali Putri pada Pohon Tetehan

Benalu pada Pohon Pinang Lalat pada Sapi

Kutu pada Anjing Alang-alang pada padi


b. Simbiosis Komensalisme

Tumbuhan Paku dengan Pohon Kura kura dan ikan


Jati

Hiu dan ikan kecil Sirih pada pohon


c. Simbiosis Mutualisme

Kumbang pada bunga Buaya dan burung kecil

Kerbau dan burung jalak


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Bimbingan 2)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
A. JUDUL : SIKLUS HIDUP LALAT BUAH

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah.
2. Botol jam (selai) 3 buah / gelas plastik es.
3. Pisang ambon secukupnya.
4. Tape ketela pohon secukupnya.
5. Sendok makan 1 buah.
6. Kertas saring secukupnya.
7. Lalat buah (Drosophila sp) ± 20 ekor.

D. LANDASAN TEORI
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen
abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros
anterior dan posterior (kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi
informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva
instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan,
ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian
anda dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara
membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk atau blender.
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam setiap botol selai.
2. Menangkap lalat buah
a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan
cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap
dalam kantong plastik.

3. Mengkultur lalat buah


a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke
dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor
lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi
sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5
menit lalat buah akan siuman
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
f. 08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel1.1
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
Harike- Kejadian/perubahan
0 Medium lalat buah berupa pisang dan tape berwarna coklat keabu-abuan,
lalat dimasuk kan kedalam gelas plastik dalam keadaan hidup.
1 Lalat belum bertelur
2 Lalat di gelas A & B bertelur(bentuk telur seperti bercak-bercakberwarna
putih) Lalat di gelas C belum bertelur. Tetapi lalat digelas B mati
3 Lalat di gelas A, B & C bertelur tetapi induk lalat di gelas A dan C ikut
mati seperti di gelas B
4 Lalat di gelas A, B, dan C mati, telur lalat belum ada perkembangan
5 Lalat di gelas A, B, C mati, telur lalat belum ada yang menetas untuk
menjadi larva
6 Lalat di gelas B menjadi larva, lalat di gelas A dan C belum ada yang
menetas jadi larva
7 Hanya lalat di gelas B yang menjadi larva, lalat di gelas A dan C
belum berkembamg

8 Pada hari ke-8 gelas A dan gelas C masih belum berkembang. Pada gelas B
masih berbentuk larva/belatung

Pada hari ke- gelas A telur sudah berubah jadi larva, Gelas B larva sudah
berubah menjadi pupa, dan gelas C telur belum berkembang.
9

Pada hari ke- 10 gelas A dan C telur sudah berubah jadi larva/belatung.
10 Sedangkan gelas B larva sudah berubah menjadi pupa. Belum ada telur yang
berubah menjadi lalat dewasa/imago.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.

2. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?


Pada hasil penelitian kami pupa pada lalat buah terjadi pada hari ke-9 dan belum
ada yang berubah menjadi imago (lalat dewasa)

H. PEMBAHASAN
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua
pada gelas A & B lalat meletakkan telur-telurnya, yang berupa bercak-bercak putih.
Kemudian dihari ke-3 lalat pada gelas C bertelur, tetapi semua lalat yang ada pada
gelas A, B & C semuanya mati. Pertumbuhan lalat sedikit lebih lama dari yang
seharusnya, pada hari ke- 4 & 5 telur lalat belum ada yang berkembang. Kemudian
pada hari ke- 6 & 7 barulah lalat pada gelas B berubah bentuk menjadi larva. Tetapi
lalat pada gelas A & C belum ada yang berubah menjadi larva.
Pada hari ke 8 sama dengan ari ke-7, hanya gelas B yang berubah menjadi larva.
Kemudian pada hari ke-9 telur lalat pada gelas A berubah wujud menjadi
larva/belatung, sedangkan pada gelas C telur belum berkembang, sama halnya
dengan gelas B masih berbentuk larva. Pada hari ke 10 gelas C sudah berubah wujud
juga, dari telur berubah ke larva/belatung dan Gelas B sendiri sudah berubah wujud
dari larva-menjadi pupa

I. KESIMPULAN
Tahapanfasedaurhidupdrosphilaspadalahtelur - larva - pupa -lalatmuda-
lalatdewasaatau imago. Akan tetapi pada penelitian tidak ada telur yang berubah
hingga fase menjadi lalat. Tetapi pada percobaan yang telah dilakukan dan telah
diamati dari hari ke 1- 10 belum ada telur lalat yang berubah menjadi imago(lalat
dewasa), pada hari ke 10 hanya 1 gelas yang berubah menjadi pupa, dan 2 gelas
lainnya baru berupa larva/belatung.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan. PT. Macananjaya
Cemerlang.
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
1. Kesulitan
Kesulitan yang kelompok kami alami adalah dalam mencari bahan praktikum ini,
terutama lalat yang sedikit susah untuk di tangkap dalam keadaan hidup. Kemudian
saat memasukkan lalat kedalam gelas/wadah, itu lebih sulit karena lalat itu sangat
liar dan cepat sekali pergerakannya. Memang seharusnya memasukkan lalat
kedalam wadah itu harus di bius terlebih dahulu lalat yang ada.
2. Saran
Sebaiknya jika ingin melakukan pengamatan pada lalat buah ini, haruslah
menyiapkan peralatan dan kondimen praktikum dengan baik. Terutama harus
mencari lalat yang benar-benar masih hidup, dan tape yang sudah lumayan masak,
jangan tape yang terlalu masak. Kemudian dalam mencampurkan antara pisang dan
tape haruslah sesuai dengan yang ada di buku, yaitu perbandingan 6:1. Kalau
berlebihan tape nya akan membuat tissue atau kertas saring terlalu basah dan
mengakibatkan lalat mati sebelum bertelur.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link video : https://youtu.be/3v3ze1_iCl8?si=nBbHxGZ96yeqB1Kg

Alat dan bahan

1. Pisang ambon
2. Tape ketela pohon
3. Lalat buah
4. Plastic besar
5. 3 buah gelas
6. Penumbuk untuk
menghancurkan buah
7. Kertas saring dan
8. sendok
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Bimbingan 3)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM

A. JUDUL PENGAMATAN
Ekosistem Darat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Termometer
5. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses
interaksi dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/jaring
makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Secara
struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari
produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dan dekomposer (pengurai), serta
komponen abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi
iklim. Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem
alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai, dan
ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang/kebun, akuarium. aliran
energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen
menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan
memakan dan dimakan yang dikenal dengan istilah rantai makanan. Urutannya
adalah sebagai berikut :

Produsen (tumbuhan) → konsumen 1 (Herbivora) → konsumen 2 (karnivora 1)


→ konsumen 3 (karnivora 3) …. dan seterusnya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
Anda mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2. Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah anda dapat
memperkirakannya saja.
4. Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, anda perhatikan komponen biotiknya.
catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. jika dapat
lengkapi dengan nama latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. gunakan kaca pembesar
jika perlu.
9. Semua data dicatat pada tabel 2.2 dalam lembar kerja di belakang modul ini.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas.
kemudian semua data dicatat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 dalam lembar kerja di
belakang modul.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Ekosistem Darat Alami

Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan

1 Air Banyak
2 Angin Semilir
3 Cahaya Cukup
4 Suhu 250C – 320C
5 Tanah Lembab/basah

Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Kangkung (Ipomoea Kupu-Kupu Cacing tanah


aquatica) (Lumbricina)
2 Kelengkeng Lebah Semut
(Dimocarpus Longan)
3 Ketapang (Terminalia Lalat (Diptera) Jamur (Lentinus tigrinus)
catappa)
4 Talas/Keladi Semut Kaki seribu (Trigoniulus
(Colocasia esculenta corallinus)
L.)
5 Genjer (Limnocharis Capung (Anisoptera)
flava)

2. Ekosistem Darat Buatan


Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan

1 Sumur Berair
2 Taman Subur/Indah
3 Kebun Subur
4 Air Banyak
5 Tanah Lembab/basah

Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1 Bunga lili laba-laba Lebah kayu (Xylocopa) Semut


pantai/Beach Spider
Lily (Hymenocallis
Littoralis)
2 Bunga kertas (Bugenvil) Kupu-kupu putih Cacing tanah
(Leptosia Nina) (Lumbricina)
3 Pohon pong-pong Kepik Hijau (Nezara Semut
(Cerbera Odollam) viridula)
4 Maman Lanang ungu Belalang hijau Semut
(Cleome Rutidosperma) (Caelifera)
5 Pucuk Merah (Syzygium Kumbang Kepik Tujuh Lumut Hijau Kuning
oleana) Tutul (Coccinellidae (Lichenes)
septempunctata)
6 Tanaman Nyanyian dari Kupu-kupu putih Semut
India (Dracaena (Leptosia nina)
Reflexa)
7 Melati Rombusa Hijau Semut Lumut hijau kuning
(Tabernaemontana (Lichenes)
corymbosa)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan :
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!

Jawaban :
Ekosistem biotik darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia dan jumlah persisnya hampir sulit
diketahui.

H. PEMBAHASAN
Hubungan saling keterkaitan antara spesies biotik dan spesies abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sementara pertumbuhan komponen
biotiknya tidak dikendalikan dan tidak ada campur tangan oleh manusia.
Hubungan keterkaitan antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi di kebun merupakan ekosistem buatan. Dalam hal ini terdapat unsur campur
tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan
jumlah populasi komponen biotiknya.

I. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada
air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem
darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman (dkk), 2022, Praktikum IPA di SD. Banten:Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami kurangnya alat prakter ketika menemukan komponen yang kecil
karena satu kelompok hanya diberikan pinjaman 1 (satu) kaca pembesar.
Saran dan Masukan semoga praktek selanjutnya peralatan praktek lebih memadai.
L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM
Link Video :
Foto Domuken : Ekosistem Darat

Cahaya Tanah Kangkung


(Ipomoea aquatica)

Talas/Keladi Genjer Kaki Seribu


(Colocasia esculenta L.) (Limnocharis flava) (Trigoniulus corallinus)

Jamur Cacing tanah Bunga Kertas


(Lentinus tigrinus) (Lumbricina) (Bugenvil)
Pohon Pong-pong Kepik Hijau Melati Rombusa Hijau
(Cerbera Odollam) (Nezara viridula) (Tabernaemontana
corymbosa)

Tanaman Nyanyian dari Bunga lili laba-laba Maman Lanang (Cleome


India (Dracaena Reflexa) pantai/Beach Spider Lily Rutidosperma) dan
dan Kupu-kupu putih (Hymenocallis Littoralis) Belalang hijau (Caelifera)
(Leptosia nina) dan Lebah kayu (Xylocopa)

Pucuk Merah Lumut hijau kuning


(Syzygium oleana) (Lichenes)
A. JUDUL :
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

B. TUJUAN PERCOBAAN :
Mengamati Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 10 buah
3. Tissue secukupnya
4. Mistar dengan skala mm 1 buah
5. Kertas timah secukupnya / penutup plastik dan kardus
6. Kertas dan spidol untuk label secukupnya
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. Deterjen serbuk 1gram

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula
berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang
menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan
muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air,
efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam
sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium
dari asam sulfonat.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Langkah pertama kita menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,5%,
6,25%, 3,1% serta control yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan larutan
dengan gelas kimia yang telah diberi label sebagai berikut Label 1 100%, label 2
50%, label 3 25%, label 4 12,5%, label 5 6,25%, label 5 3,1%,dan label control
berisi air ledeng/ PDAM
2. Cara menyediakan larutan sebagai berikut :
a. Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri
label 100%
b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
Beri label 50%
c. Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label
25%
d. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri
label 12,50%
e. Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
beri label 6,25%
f. Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL,
beri tabel 3,10%
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I, II, III, IV, V, dan VI
4. kemudian ambil kacang hijau dan masukkan kedalam gelas kimia yang berisi air.
Kacang hijau yang mengapung dibuang , sementara kacang hijau yang tenggelam
yang akan digunakan dalam percobaan
5. Kacang hijau yang tenggelam di ambil sebanyak 10 butir lalu rendam dalam larutan
I, II, III, IV, V, VI serta control. Biarkan rendaman Selama 5 menit
6. Selanjutnya atur posisi kacang hijau dalam gelas kimia dengan baik agar hilum
mengarah ke bawah
7. Isi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan yang berlabel sama
kira-kira 100 mL
8. Tutup ketujuh gelas tadi dengan penutup plastik dan kardus sehingga tidak ada
cahaya yang masuk
9. kemudian lakukan pengamatan Selama 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan
panjang akar diukur menggunakan mistar dari luar gelas. Kacang hijau yang tidak
tumbuh akarnya dianggap memiliki akar 0 mm. Apabila pada pengamatan kedua
tidak tumbuh akar, kacang hijau dianggap mati
10. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam
dan 48 jam dengan menggunakan warna hitam
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)


No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 cm 4 cm 2 cm 5,1 cm 5,5cm 5.10cm 7 cm
2 0 cm 1,3 cm 3 cm 3 cm 3 cm 3,3 cm 7 cm
3 0 cm 2 cm 2 cm 3 cm 2 cm 3,3 cm 8 cm
4 1,2 cm 1,10cm 3 cm 2 cm 3 cm 3 cm 4 cm
5 1,3 cm 1,3 cm 2 cm 3 cm 4 cm 3 cm 5,3 cm
6 0,3 cm 1cm 2 cm 3 cm 3 cm 5 cm 4,3cm
7 1 cm 1,2 cm 2 cm 3 cm 5 cm 3 cm 5 cm
8 1 cm 0 cm 1,5 cm 3 cm 2 cm 2,3 cm 5,10 cm
9 0 cm 0 cm 2 cm 3 cm 2,3 cm 3 cm 3,3 cm
10 0 cm 0 cm 2 cm 2 cm 2,5 cm 2.10cm 4,10 cm
Jml 5,8 cm 11,9 cm 21,5 cm 30,1 cm 32,3 cm 33,1 cm 53,1 cm
Rata-
0,58cm 1,19cm 2,15cm 3,01cm 3,23cm 3,31cm 5,31cm
rata

Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)


No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1,2 cm 6 cm 2,9 cm 5,6 cm 5,1 cm 6 cm 8 cm
2 0,4 cm 1,8 cm 3,3 cm 4 cm 4,2 cm 3,5 cm 7,2 cm
3 0,2 cm 2,2 cm 2,3 cm 3,5 cm 3,7 cm 3,5 cm 8,1 cm
4 1,5 cm 2 cm 3,9 cm 3 cm 4 cm 3,2 cm 4,5 cm
5 1,7 cm 1,5 cm 3 cm 4 cm 5 cm 4 cm 5,5 cm
6 0,4 cm 1,2 cm 3 cm 3,7cm 3,3 cm 5,1 cm 4,5 cm
7 1 cm 1,5 cm 2,3 cm 4,1 cm 5,3 cm 3,3 cm 5,1 cm
8 1,2 cm 0,1 cm 2 cm 3,3 cm 2 cm 2,5 cm 6 cm
9 0,1 cm 0,1 cm 3 cm 4 cm 2,5 cm 3,2 cm 3,6 cm
10 0,5 cm 0,1 cm 2,1 cm 3 cm 3 cm 3 cm 5 cm
Jml 8,2cm 16,5cm 27,8cm 35,5cm 36,3cm 37,3cm 57,5cm
Rata-
0,82cm 1,65cm 2,78cm 3,55cm 3,63cm 3,73cm 5,75cm
rata
Grafik Pertumbuhan Kecambah
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam) 100%


Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam) 50%
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam) 25%
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam) 12,50%
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam) 6,25%
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam) 3,10%
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam) kontrol

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan control?
Jawab :
Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa
larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan control ada kacang hijau yang mati ?
Jawab :
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau
tersebut bukan bibit unggul (mandul)

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah?
Jawab :
Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan
cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil,
dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat
cahaya

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada hari pertama (24 jam) di larutan deterjen
dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah adalah 0,58 cm. Pada larutan
50% rata-rata panjangnya adalah 1,19 cm. Pada larutan 25% rata-rata panjangnya adalah
2,15 cm. larutan 12,5% rata-rata panjangnya adalah 3,01cm. larutan 6.25% rata-rata
panjangnya adalah 3,23cm. larutan 3,1% rata-rata panjangnya adalah 3,31cm Sementara
pada larutan kontrol, dengan menggunakan air leding sebagai pembanding. panjang akar
mencapai 5,31cm
Pada hari kedua, setelah (48 jam) kacang hijau mengalami perkecambahan di larutan
100%. semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada akarnya di semua
jenis larutan Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama rata-rata 0,58 cm
menjadi 0,82cm. Pada larutan 50% dari 1,19 cm menjadi 1,65cm. larutan 25% dari
1,15 cm menjadi 2,78cm. Larutan 12,5% yang semula 3,01 cm menjadi 3,55cm dan
larutan 6.25% semula 3,23 cm menjadi 3,63cm cm. Sedangkan larutan 3.1% panjang
hari kedua menjadi 3,73cm cm dari 3,31 cm. Kemudian untuk larutan kontrol
mengalami pertambahan sebanyak 5,31 cm menjadi 5,75cm

I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan semakin tinggi konsentrasi pencemaran maka akan semakin
terhambat pertumbuhan perkecambahan bahkan bisa tidak mengalami pertumbuhan

J. DAFTAR PUSTAKA
Referensi: Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan. PT.
Macananjaya Cemerlang.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Tidak ada kesulitan dalam laporan ini alat dan bahan mudah ditemukan serta percobaan yang
dilakukan tidak ada kendala dan dilakukan sesuai prosedur

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Link Video : https://youtu.be/rPCHFzDDCPE?feature=shared
After 48 jam
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Bimbingan 4)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengelompokan bahan makanan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Tempat Plastik
2) 20 macam bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan
lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah . Jika dihubungkan
dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat.
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.K
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.

3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.

4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil pengelompokan makanan :
Hasil pengamatan Pengelompokan
makanan

NO Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


Jenis Bahan
Makanan
1 Telur

2 Nasi √
3 Gula √
4 Tahu

5 Ubi Kayu √
6 Jagung √
7 Kangkung √
8 Apel √
9 Wortel √
10 Pepaya √
11 Susu

12 Ubi Jalar √
13 Kentang √
14 Tempe

15 Bayam

16 Tepung √
17 Kacang Tanah √
18 Mentega √
19 Minyak √
20 Santan √

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
Karbohidrat untuk energi, lemak sebagai penyusunan membran sel, protein
untuk pertumbuhan otot dan jaringan, vitamin diperlukan untuk menjaga
kesehatan serta kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi.

2. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
lemak sebagai sumber energi yang efektif dari karbohidrat dan protein. Setiap
satu gram lemak menghasilkan energi 9 kkal atau 37 kj. Sehingga perasaan
kenyang lebih lama dan menunda rasa lapar.
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
karbohidrat sebagai sumber energi, lemak sebagai cadangan dan perlindungan,
protein penghasil jaringan baru, air sebagai pelindung organ tubuh dan
membangun jaringan tubuh.

H. PEMBAHASAN
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan
pokok yang berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-
padian atau umbi-umbian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung
beras, beras merah. Gula meruupakan karbohidrat sederhana.
Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :
1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contohnya kacang hijau, kedelai,
dan kacang tanah, kacang merah
2. Protein hewani bersumber dari hewan. Contohnya susu, telur
Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat
pada kelapa, kemiri, gajih.
Vitamin berguna sebagai zat pembangun. Contoh :
a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)
b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan
berdasarkan zat gizi ada 4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras,
jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : Kelapa
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tanpa membaca teori ternyata ada kesalahan saat mengelompokkan bahan makanan.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
Pengelompokan makann,
semua bahan makanan
diletakkan diatas meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa diminta
mengambil sampel sedikit-
sedikit untuk dikelompokkan

Tahapan Akhir

Membuat pengelompokan
bahan makanan
A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Karbohidrat

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok keciL
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL

D. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan
zat dalam makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun
jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya
dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :

a. Golongan Monosakarida Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari


satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis pada air buah.

b. Golongan Disakarida Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua


satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2.

c. Golongan Polisakarida Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari


banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat
tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua makanan yang
mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu,
keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga
manalagi (harum manis).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
diatas piring plastic

3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan
yang ditetesi larutan yodium.

4. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah
ditetesi larutan yodium 4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja
dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil uji karbohidrat :

No Bahan Makanan Warna Ket


Sebelum Diberi Setelah Diberi
Yodium Yodium
1 Pisang kekuningan Coklat kemerahan Yodium diganti obat
luka
2 Apel Coklat Coklat kemerahan Yodium diganti obat
luka
3 Nasi Putih Ungu kehitaman Yodium diganti obat
luka / Mengandung
Karbohidrat
4 Telur rebus putih Putih Yodium diganti obat
luka
5 Tahu putih Putih Puih Yodium diganti obat
luka
6 Margarin Kuning Kuning Yodium diganti obat
luka
7 Biscuit Coklat Ungu kehitaman Yodium diganti obat
Luka / Mengandung
Karbohidrat

8 Tepung terigu Putih Ungu kehitaman Yodium diganti obat


luka / Mengandung
Karbohidrat
9 Gula pasir Putih Coklat kemerahan Yodium diganti obat
luka
10 Kentang Kuning Ungu kehitaman Yodium diganti obat
luka / Mengandung
Karbohidrat

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir,
setelah diberi larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru
ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut
termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat saja karena kandungan karbohidrat
didalam bahan makanan tersebut berbeda-beda. Ada yang mengandung
karbohidrat ada juga yang tidak.

2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang


termasuk sumber karbohidrat ?
Nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?


Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung karbohidarat dan
yang tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung karbohidarat itu tidak
semua sama kandungan karbohidarat nya dari bahan yang satu dengan yang
lainnya. Ketika bahan yang mengandung karbohidarat warnaya berubah
menjadi Biru keunguan.
H. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol
yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.


Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan berubah warna menjadi cokelat. Hal itu
berarti pisang tidak mengandungkarbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa
apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).

3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium
/ lugol berubah warna ungu pekat / menjadi ungu kehitaman. Hal itu
menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).

4) Telur Rebus (bagian putihnya)


Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol tidak berubah warna. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum),
karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya
memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.

5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa
biskuit mengandung karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung
kanji mengandung karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).

10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada uji karbohidrat ini dapat disimpulkan bahwa
untuk mengetahui apakah bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat atau
tidak ialah dengan meneteskan larutan yodium pada bahan makanan dan apabila
bahan makanan itu berubah menjadi biru tua atau ungu kehitaman makanan dapat
dipastikan bahwa mengandung karbohidrat.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://idschool.net/smp/uji-makanan-amilum-glukosa-protein-dan-lemak/

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saat melakukan percobaan kurang nya alat seperti pipet tetes sehingga hanya
menggunakan pipet minuman saat menetes kan larutan yodium. Saran saya saat
pembelajaran alat praktikum lebih lengkap agar pelaksanaan praktikum lebih mudah
dilakukan.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya saat bahan


bahan makanan sudah diletak
kan di tempat uji coba

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa diminta
mengambil larutan yodium
menggunakan pipet tetes dan
meletakkan ketas bahan
makanan yang ingin dicoba
Tahapan Akhir

Hasil praktikum setelah bahan


makanan di teteskan larutan
yodium
A. JUDUL PERCOBAAN
Uji Lemak

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Piring plastik 1 buah


2. Pipet 2 buah
3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar
4. Lampu senter 1 buah / senter hp
5. Lilin satu buah
6. Sendok 1 buah
7. Kemiri 2 butir
8. Margarine 1 sendok kecil
9. Wortel 1 buah
10. Seledri 1 tangkai
11. Biji jagung kering 1 genggam
12. Singkong kering 1 iris
13. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
14. Pepaya 1 potong kecil
15. Santan 1-3 sendok the
16. Minyak goreng 5 mL
17. Susu 1-3 sendok teh
18. Air 5 mL

D. LANDASAN TEORI
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat
dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan
makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan,
krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang
tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa
licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak
pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa
saat karena air akan menguap sehingga kertas akan kering kembali maka bekas
minyak tidak akan hilangdari kertas karena minyak tidak menguap.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan
ukuran 10 x 10 cm 2.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
coklat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas kertas
coklat lainnya.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa
dengan menghadap cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan: gunakan
hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak
5. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana,
jenis bahan makanan yang diuji.
6. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali
dan bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan
makanan lain. Cairkan margarine diatas sendok dengan menggunakan panas
dari nyala lilin. Teteskan margarine diatas kertas coklat biarkan 10 menit.
8. Usapkan seledri diatas kertas coklat kira-kira 10 kali. Potong lah wortel dan
usap-usap diatas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering
diatas kertas coklat berulang kali atau sebanyak 10 kali. Lakukan hal yang
sama untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potonglah pepaya dan
usapkan diatas kertas coklat. Teteskan air pada santan dan susu pada kertas
coklat. Biarkan kesepuluh kertas coklat selama 10 menit.
9. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau
senter ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas
manakah yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan
pada tabel lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN

Table uji lemak

No Bahan yang diuji Meninggalkan bekas noda Ket


minyak
ya Tidak
1 Kemiri  Mengandung lemak
2 Margarin  Mengandung lemak
3 Seledri  Tidak mengandung lemak
4 Wortel  Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung  Tidak mengandung lemak
6 Singkong  Tidak mengandung lemak
7 Kacang tanah  Mengandung lemak
8 Papaya  Tidak mengandung lemak
9 Santan  Mengandung lemak
10 Susu  Tidak mengandung lemak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.


Bagaimanakahterasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri
dan papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti
kertas coklat biasa.

2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan


lampu/senter,bagaimana terlihatnya?
Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan,
sedangkan bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.

3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber


lemak?
Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, dan minyak goreng.
Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, dan susu.

H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak
kali inidapat di ketahui bahwa :

1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.

2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.

3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak
mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat
kesehatan mata.

4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.

5. Biji Jagung kering


Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji
jagung kering tidak mengandung lemak.

6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.

7. Kacang tanah kering


Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.

8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak
mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.

10. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwasusu tidak mengandung lemak.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan
menggunakan contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel,
seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya,
santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, danminyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkongkering, papaya, dan susu

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://idschool.net/smp/uji-makanan-amilum-glukosa-protein-dan-lemak/

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saat melakukan percobaan kurang nya alat seperti pipet tetes sehingga hanya
menggunakan pipet minuman saat menetes kan larutan yodium. Saran saya saat
pembelajaran alat praktikum lebih lengkap agar pelaksanaan praktikum lebih mudah
dilakukan.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya saat bahan


bahan makanan s

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa diminta
mengikuti prosedur penelitian

Tahapan Akhir

Hasil praktikum setelah bahan


makanan di letakkan diatas
kertas minya
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Mandiri 2)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Struktur Sistem Pencernaan.

B. TUJUAN PENGAMATAN
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat Tulis

D. LANDASAN TEORI

Bagian ini yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam


mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian, proses pengeluaran sisa-sisa
makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ
pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap
organ dan mempunyai fungsi masing-masing.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja.


2. Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3. Tulis bagian-bagian tadi pada lembar kerja.
4. Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini ?

F. HASIL PENGAMATAN

Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:


a. Mulut
b. Tenggorokan dan Kerongkongan
c. Lambung
d. Pankreas, Hati, dan Empedu
e. Usus besar
f. Usus halus
g. Anus
Dibawah ini adalah gambar alat pencernaan pada manusia :

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!


Mulut, Lambung, Pankreas dan Usus

2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?


a. Mulut
Jenis enzim yang diproduksi oleh kelenjar saliva (air liur) adalah
lipase, amilase, lisozim,dan haptocorrin.
b. Berbagai enzim yang diproduksi oleh lambung antara lain pepsin,
asam klorida (HCl), faktor intrinsik, mucin, gastrin, dan lipase
lambung
c. Enzim yang menyusun jus pankreas meliputi tripsinogen,
chymotrypsinogen, carboxypeptidase, elastase, pankreas lipase, strerol
esterase, fosfolipase, nuklease, dan amilase pancreas
d. Enzim pada usus halus terdiri dari sekretin, kolesistokinin, gastric
inhibitory peptide (GIP), motilin, dan somatostatin
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apaan menjadi apa ?
Uraikan dengan jelas!

 Enzim Protease meliputi pepsin, tripsin, dan kimotripsin


memecah protein menjadi peptida dan asam amino. Enzim ini terdapat
pada lambung, pankreas dan usus halus

 Enzim Lipase bertugas membagi lemak menjadi asam lemak dan


gliserol yang berada pada pankreas dan lambung

 Enzim Amilase memecah karbohidrat atau zat pati menjadi glukosa


atau gula

 Enzim Nuklease membagi asam nukleat menjadi nukleotida

H. PEMBAHASAN

1. Mulut
Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses
pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik
oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh enzim amilase. Gigi berfungsi untuk
menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga
memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan menguraikan
kandungan pati atau amilum dalam makanan, menjadi gula sederhana yang
dapat diserap tubuh. Sedangkan enzim amilase diproduksi oleh kelenjar
ludah. Selain itu, di mulut juga ada lidah yang akan mengaduk makanan,
sehingga bisa bercampur dengan enzim amilase.

2. Tenggorokan dan Kerongkongan


Tenggorokan (faring) merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan
rongga mulut ke kerongkongan (esofagus). Makanan yang ditelan dari
mulut, kemudian masuk melalui tenggorokan, dan diteruskan ke
kerongkongan. Pada dinding kerongkongan, terjadi gerakan peristaltik,
yaitu gerakan meremas-remas yang mendorong makanan menuju lambung.
3. Lambung
Pada lambung, terjadi pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan mekanik di lambung terjadi saat makanan dihaluskan kembali
oleh otot-otot lambung. Sementara itu, makanan akan mengalami
pencernaan kimiawi karena dicerna oleh enzim dalam getah lambung. Getah
lambung ini dihasilkan dari sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung
terdiri dari:
 Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi asam amino.
 Renin: enzim yang fungsinya mengubah protein menjadi kasein.
 Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan
bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Lambung terdiri dari beberapa bagian, yaitu fundus, badan lambung,
kardiak, pilorus, dan otot sfingter. Secara keseluruhan, fungsi lambung di
antaranya untuk:
1. Mencerna protein,
2. Menyimpan makanan (selama 2-5 jam), dan
3. Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada
asam lambung.
Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan
didorong masuk ke usus halus

4. Pankreas, Hati, dan Empedu


Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan
membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan
lemak. Cairan empedu ini berwarna kuning kehijauan yang mengandung
garam, kolesterol, dan lesitin. Cairan empedu tersebut, lalu akan
ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus. kantung
empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus. Kalau hati
berfungsi untuk menghasilkan empedu. pankreas berfungsi untuk
memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna karbohidrat, protein,
dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga akan menghasilkan
senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung yang
sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.

5. Usus Halus
Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung
dan usus besar. Bentuknya berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm
sampai 760 cm. Nah, usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian,
yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum atau usus dua belas jari
berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya,
makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan dulu
oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna menggunakan
enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang
dihasilkan usus halus itu sendiri. Jejunum (usus kosong) dan ileum (usus
penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan sari
makanan atau zat gizi sederhana.

6. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus.
Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh, lalu akan
diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk
membusukkan sisa makanan tadi dan mengubahnya menjadi feses, dengan
dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
Di usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu:
1. Kolon, sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari
zat sisa makanan.
2. Rektum, sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu

7. Rektum dan Anus


Sebelum feses dikeluarkan dari tubuh melalui anus, feses akan disimpan
terlebih dulu di dalam rektum. Di rektum ini, sensor akan mengirimkan
sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses peru dikeluarkan atau tidak.
Jika, feses perlu dikeluarkan, anus akan berfungsi sebagai tempat untuk
membuang feses atau zat sisa makanan tersebut. Kemudian, otot anus
berfungsi menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum
saatnya.

I. KESIMPULAN

Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu


manusia dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya
menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai
kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam dan
bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari
makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan
enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga
mudah dicerna tubuh. Jadi struktur sistem pencernaan adalah : Mulut –
Tenggorokan dan Kerongkongan – Lambung – Pankreas, Hati, dan Empedu –
Usus Halus – Usus Besar – Rektum dan Anus.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman dkk.2014.materi pokok praktikum IPA di SD.tangerang


selatan:Universitas terbuka.
https://www.ruangguru.com/blog/sistem-pencernaan-manusia
https://www.honestdocs.id/enzim-enzim-pencernaan-pada-lambung-pankreas-
usus-halus
K. KESULITAN YANG DIALAMI

Saya hampir kesulitan menentukan apakah pankreas termasuk organ dalam sistem
pencernaan, setelah membaca berbagai sumber akhirnya saya menentukan bahwa
pankreas merupakan organ yang penting dalam sistem pencernaan karena fungsi
pankreas adalah untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam sistem pencernaan.
Sedangkan hati dan empedu merupakan organ pembantu dalam sistem pencernaan.
Saran saya saat menganalisis sistem pencernaan kita harus memahami apa-apa aja
organ yang termasuk dalam sistem pencernaan, harus membaca berbagai sumber agar
tidak salah menentukan organ-organ yang termasuk sistem pencernaan.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya Sistem


pencernaan pada manusia saat
makanan mulai masuk ke
mulut

Proses Kegiatan
Setelah makanan masuk ke
mulut dimulai proses
pencernaan mulai dari mulut
sampai pada rektum dan anus

Tahapan Akhir

Membuat kesimpulan tentang


Struktur Pencernaan manusia
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Bimbingan 5)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak Lurus Beraturan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengetahui gerak lurus beraturan

C. ALAT DAN BAHAN

1. Katrol gantung tunggal


2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2buah)
5. Statif klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan
waktu tetap baik besar maupun arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama
dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah dengan kata lain: kecepatan
rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interal (jangka) waktu
yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah sebat tetap, berarti
pada gerak lurus beraturan tidak ada percepatan (sarojo, 2002 : 37-39). Yang
dimaksud dengan kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak yang sama
untuk selang waktu yang sama. Misalkan sebuah mobil bergerak dengan
kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam mobil menempuh jarak 60 km,
tiap ½ jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit mobil menempuh
jarak 1 km. Namun pada kenyataannya, benda yang melakukan gerak lurus
beraturan sangat sulit ditemukan karena pada umumnya benda yang bergerak
akan mengalami percepatan dan perlambatan sehingga kecepatan menjadi tidak
konstan. Benda hanya melakukan gerak lurus beraturan untuk beberapa waktu
tertentu. Contohnya adalah sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan rel
yang lurus dan mobil yang bergerak di jalan tol bebas hambatan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !


1. Rakitlah alat dan bahan
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila
turun dan naik
3. Tandai ketinggian beban tambahan (M) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4. Ukur panjang BC
5. Biarkan sistem bergerak turun dan naik. Catat waktu yang diperlukanM
untuk bergerak ke C
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda
(tinggi Atetap, B tetap, C berubah)
7. Catat datanya pada tabel dibawah ini

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil percobaan :

No. Jarak BC s(m) Waktu 1 (sek)


1 0,27 0,62
2 0,22 0,32
3 0,17 0,31
4 0,12 0,28
5 0,07 0,25

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
datapercobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal)
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!

3. Buatlah kesimpuan.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin
dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan

H. PEMBAHASAN
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas merupakan rumus kecepatan
sesaat dan kelajuan sesaat, karena pada dasarnya sulit sekali ditemukan benda
yang dapat bergerak dengan kecepatan yang konstan. Suatu benda hanya
mengalami kecepatan yang konstan dalam selang waktu yang sangat singkat
sehingga digunakanlah rumus kecepatan dan kelajuan sesaat. Kelajuan sesaat
adalah total jarak yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat
pendek. Sedangkan kecepatan sesaat adalah total perpindahan yang ditempuh
suatu benda pada selang waktu yang sangat pendek. Karena kecepatan sesaat
terjadi dalam waktu yang sangat singkat, maka kelajuan sesaat merupakan
besar/nilai dari kecepatan sesaat. Sehingga dalam gerak lurus beraturan
(GLB), konsep kecepatan dan kelajuan dianggap sama.

I. KESIMPULAN
Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan
kelajuannya jika panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan
benda tersebut. Namun jika jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan benda
maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.studiobelajar.com/gerak-lurus-beraturan/
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-beraturan.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Sangat sulit saat mengukur kecepatan menggunakan Stop watch, saat melakukan
percobaan kelompok saya mengulangi percobaan sampai beberapa kali. Saran
saya penyedian alat praktikum lebih dari satu stop watch agar bisa dilakukan
beberapa orang sekaligus.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan untuk
menghitung kecepatan

Tahapan Akhir

Menghitung kecepatan dari 5


(lima) kali percobaan
A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak lurus berubah beraturan(GLBB)
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
C. Alat dan Bahan
1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear
tetap dengan kecepatan (percepatan Positif), maka kecepatannya semakin lama
semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila
percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat
dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyusun alat
2. Tentukan dan ukur jaeak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sitem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan
agar bebantambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1+m) dari A ke B (tAB) dan M1
untuk bergerakdari B ke c (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C
tetap, B berubah dan catat datanya pada tebel.

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil Percobaan :
No Beban (gr) S AB (cm) t AB (sek) S BC (cm) t Bc (sek)
1 60 23 0,43 19 0,31
2 60 26 0,46 16 0,29
3 60 29 0,50 13 0,25
4 60 32 0,54 10 0,23
5 60 35 0,57 7 0,19

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Grafik hubungan antara jarak A (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada
percobaan GLBB?

2. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB?

3. Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus


pada arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini
dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatannya
karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a=-)
4. Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan / perlambatan. Untk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

5. Perbedaan grafik GLB dengan grafik GLBB ?


Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak
lurusadalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama.
Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah,
dikarenakan mengalamipercepatan yang tetap /konstan

H. PEMBAHASAN
Kita tahu bahwa percepatan merupakan besaran vektor. Jadi selain
mempunyai besar, percepatan juga memiliki arah, sehingga percepatan
dapat bernilai positif dan negatif. Jika percepatan benda bernilai positif (+)
maka benda mengalami percepatan. Sedangkan jika percepatan benda
bernilai negatif (−), maka benda mengalami perlambatan. Untuk lebih
memahami konsep percepatan silahkan baca artikel tentang pengertian,
jenis, rumus dan grafik percepatan.

I. KESIMPULAN
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap. Sedangkan untuk benda yang melakukan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) akan selalu ada istilah kecepatan awal, kecepatan akhir, diam,
berhenti, percepatan atau gravitasi bumi.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.fisikabc.com/2017/05/gerak-lurus-berubah-
beraturan.html#google_vignette

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Sangat sulit saat mengukur kecepatan menggunakan Stop watch, saat melakukan
percobaan kelompok saya mengulangi percobaan sampai beberapa kali. Saran saya
penyedian alat praktikum lebih dari satu stop watch agar bisa dilakukan beberapa
orang sekaligus.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan untuk
menghitung kecepatan

Tahapan Akhir

Menghitung kecepatan dari 5


(lima) kali percobaan
A. JUDUL PERCOBAAN
Jenis jenis gelombang dan sifat pemantulan gelombang

B. Tujuan Percobaan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang tranversal dan gelombang longitudinal

C. Alat dan Bahan


a. Slinki
b. Kabel listrik panjang 5 m
c. Benang kasur panjang 3cm
d. Karet gelang

D. LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah lambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah
rambatnya, gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagentik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat dibedakan menjadi
5 yaitu dapat di biaskan, dapat di pantulkan, dapat di lenturkan, dapat di padukan
dan dapat di kutubkan, sedangkan karakteristik gelomang dapat dibedakan yaiu
periodic terjadi karena getaran merambat dan dapat di nyatakan dalam bentuk
persamaan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin, kemudian mengikat
salah satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya
di pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengancepat ke kiri dan ke kanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada
slinki dan apa yang tejadi? Usikan laagi ujung slinki berulang-ulang seperti
langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian
mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung
slinki yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati
karet gelang tersebut ketika sedang berjalan, apakah ikut berindah karet
gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Dan darimana
asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilkan dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedannya jika ada.
f. Ambil slinki, meretangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah
satu ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang
sendiri. Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara
berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang
dan ke depan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang
yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaana antara gelombang transversal dan longitudinal ?

Sifat Pemantulan Gelombang


a. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air.
Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang.
Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
b. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung
tidak boleh bergeser (disebut ujung terikat)
c. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan?
Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya?
d. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu
disebut dengan slinki ujung bebas.
e. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjang gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.

F. HASIL PENGAMATAN

Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki, terlihat
adanya suatu rambatan atau gelombang. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air
yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal
dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan di bagian
pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombang dipantulkan kembali. Pada
slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang
dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang
asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan
longgar/tali panjangnya 150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata
fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Percobaan jenis-jenis gelombang


a. Pada saat ujung slinki di digerakkan dengan cepat ke kiri dan ke kanan, apa
yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa
gelombang itu?
Saat slinki digerakkan dengan cepat ke kiri dan ke kanan pada ujung slinki
terasa adanya getaran, energi yang merambat dari titik a disebut dengan
gelombang transversal.
b. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang trasversal?
Arah getar dan arah rambat gekombang transversal adalah gelombang bolak-
balik merapat dan merenggang.
c. Pada saat percobaan amati karet gelang, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkan karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui
pegas? Jika ada dari mana asalnya?
Tidak berpindah dan Ada energi yang merambat berasal dari gerakan slinki
yang berulang-ulang.
d. Ketika percobaan slinki diganti dengan kabel listrik, samakah hasilnya?
Tidak ada gelombang yang berpindah dan tidak ada energi yang merambat
melalui kabel listrik.
e. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal?
Arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal adalah naik (membukit)
turun (menjurang).
f. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

2. Sifat pemantulan gelombang


a. Ketika kerikil dijatuhkan di atas permukaan air yang ada di dalam bak atau
bejana, bagaimana bentuk gelombangnya? Adakah gelombang yang
dipantulkan?
Gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal karena gelombang
tegak lurus dengan arah rambatannya. Setelah gelombang menabrak sisi bak
air, gelombang akan di pantulkan kembali.
b. Bagaimana fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang
asalnya?
Pada percobaan ini gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang
berlawanan arah dengan gelombang asalnya.
c. Dengan ujung bebas, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan
dengan gelombang asalnya?
Pada percobaan ini slinki dapat bergerak bebas dan fase gelombang pantul
dan gelombang asalnya adalah sama.

H. PEMBAHASAN

a. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman. Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
b. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal, yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan
slinki (pada saatujung slinki digerakkan ).
d. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.
Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi
gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
e. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
f. Perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal
adalah pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya
g. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak
lurus dengan arah rambatannya. Dan di bagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombang dipantulkan kembali.
h. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang asalnya.
i. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya
150 cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul
dan gelombang asalnya adalah sama.

I. KESIMPULAN

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar partikel medium


perantaranya tegak lurus terhadap arah gelombang. Sederhananya,
gelombang transversal itu merupakan gelombang yang bergerak tegak lurus
terhadap arah energi. contoh gelombang transversal? Beberapa contoh dari
penerapan gelombang transversal ini adalah gelombang cahaya, gelombang
pada tali, dan gelombang pada permukaan air. gelombang longitudinal
adalah gelombang yang arah getar partikel medium perantaranya sejajar atau
berhimpit dengan arah rambatannya. gelombang longitudinal memiliki arah
getar yang sejajar dengan arah rambatannya. contoh gelombang
longitudinal? Contoh dari penerapan gelombang longitudinal ini, di
antaranya ada gelombang suara/bunyi, gelombang plasma, dan gelombang
slinki (pegas).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.ruangguru.com/blog/gelombang-transversal-dan-longitudinal

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Untuk melakukan percobaan dibutuhkan bantuan teman untuk memegang ujung


slinky. Saran saya saat melakukannya di lantai yang agak gelap agak bisa lebih
jelas terekam dan terfoto setiap percobaan.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaan

Tahapan Akhir

Menghitungi step bye step


prosedur percobaan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Mandiri 3)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan mekanisme transmisi pendengaran.

B. TUJUAN PENGAMATAN
Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang
dilalui getaran suatu suara dari suatu sumber bunyi.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Gambar Transmisi pendengaran
b. Lembar pengamatan
c. Alat Tulis

D. LANDASAN TEORI

Semua suara atau bunyi dari luar tubuh dapat kita dengarkan karena masuk
dalam bentuk gelombang suara yang melalui medium udara.
Sebelum telinga kita mendengar bunyi, terlebih dahulu daun telinga
akan menangkap dan mengumpulkan gelombangsuara. Selanjutnya, gelombang
suara masuk ke dalam liang telinga (saluran pendengaran) dan ditangkap
gendang telinga (membran timpani).
Akibatnya, gelombang suara tersebut terjadi vibrasi (getaran). Getaran iniakan
diteruskan menuju telinga tengah melalui tiga tulang kecil (osikula) yakni
tulangmartil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes).
Dari tulangsanggurdi, getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea
yang berisi cairan.
Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerakyang
berlawanan. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut
(fonoreseptor) didalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan
menggetarkan membran basiler, dangetaran ini juga akan menyebabkan
membran tektorial ikut bergetar. Getaran akan diubahmenjadi impuls saraf,
yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak. Otakakan
memberikan tanggapan, sehingga kita dapat mendengar suara
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pelajari gambar transmisi pendengaran

2. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui


getaran suara, secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada
gambar diatas.

F. HASIL PENGAMATAN

a. Gendang Pendengaran
Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan
meneruskannya ke tulang-tulang pendengaran (tulang martil, tulang
landasan, tulang sanggundi dan saluran eustachius).
b. Tulang-tulang Pendengaran
Menerima getaran dari tulang – tulang pendengaran dan meneruskannya ke
telinga bagian dalam.
c. Tingkap Oval
Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan meneruskannya ke
koklea atau telinga bagian dalam.
d. Koklea
Menerima getaran dari tingkap ovel sehingga cairan linfa ikut bergetar.
e. Cairan Limfa
Getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah getaran
menjadi impuls dan mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak
untuk diinterprestasikan menjadi bunyi yang kita dengar.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

a. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber


bunyi!
Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap
gelombang getaran di udara dan mengumpulkan menjadi getaran.

b. Jelaskan fungsi saluran Eustachius!


Fungsi saluran eustachius adalah menghubungkan fungsi bagian tengah
dengan rongga mulut bagian belakang.

c. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita


mendengar!
Gelombang suara di udara ditangkap oleh daun telinga dan
dikumpulkan menjadi getaran bunyi kemudian dimasukkan ke lubang
telinga. Sampai di gendang telinga menggetarkan.

d. Mengapa kemampuan mendengar seseorang dengan orang lain tidak


sama ?

Karena setiap orang memiliki kemampuan mendengar yang berbeda,


ada yang normal dan ada juga yang memiliki gangguan pendengaran.
Apabila terdapat gangguan di bagian-bagian telinga tersebut, maka
akan terjadi gangguan dalam proses mendengar. Akibatnya, suara bisa
terdengar tidak jelas atau bahkan tidak terdengar sama sekali.

e. Faktor yang apa saja mempengaruhi seseorang menjadi tuli ?


Pada tuli jenis konduktif, gangguan terjadi akibat masalah pada bagian
luar dan tengah telinga. Penyebab umum dari gangguan pendengaran
konduktif adalah:
 Penumpukan kotoran pada saluran telinga
 Kerusakan pada tulang-tulang kecil yang terdapat di belakang
gendang telinga

 Penumpukan cairan akibat infeksi telinga

 Objek asing yang tersangkut pada saluran telinga

 Luka pada gendang telinga akibat infeksi berulang

H. PEMBAHASAN
Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga
kemudianterjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan menuju telinga
tengah melaluitulang-tulang pendengaran yakni martil, landasan, dan
sanggurdi. Dari tulang sanggurdi,getaran diteruskan melalui jendela oval
menuju koklea yang berisi cairan.
Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerakyang
berlawanan. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut
(fonoreseptor) didalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan
menggetarkan membran basiler,dan getaran ini juga akan menyebabkan
membran tektorial ikut bergetar. Getaran akandiubah menjadi impuls saraf,
yang selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak,sehingga kita dapat
mendengar suara.

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau


prosesmendengar adalah sebagai berikut:Getaran Suara --> Daun Telinga -->
Saluran Telinga --> Membran Timpani -->Maleus --> Inkus --> Stapes --
>tingkap oval --> koklea (rumah siput) --> Sel-sel Rambut --> membran
tektorial --> Organ Korti --> sel saraf auditori --> otak/saraf sensori.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,Maman dkk.2014.materi pokok praktikum IPA di SD.tangerang


selatan:Universitas terbuka.
https://www.alodokter.com/gangguan-pendengaran
https://www.mitra.edukasiku.com/2019/11/laporan-percobaan-mekanisme-
transmisi.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Saya hampir kesulitan menentukan apakah pankreas termasuk organ dalam sistem
pencernaan, setelah membaca berbagai sumber akhirnya saya menentukan bahwa
pankreas merupakan organ yang penting dalam sistem pencernaan karena fungsi
pankreas adalah untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam sistem pencernaan.
Sedangkan hati dan empedu merupakan organ pembantu dalam sistem pencernaan.
Saran saya saat menganalisis sistem pencernaan kita harus memahami apa-apa aja
organ yang termasuk dalam sistem pencernaan, harus membaca berbagai sumber agar
tidak salah menentukan organ-organ yang termasuk sistem pencernaan.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses berbicara yang


melibatkan sistem
pendengaran

Proses Kegiatan
Tempat di proses suara

Tahapan Akhir

Membuat kesimpulan tentang


Mekanisme Transmisi
pendengaran
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Bimbingan 6)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
B. Tujuan Percobaan
a. Menjelaskan sifat-sifat Cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat Cahaya dari cermin cekung
c. Menentukan focus lensa cekung

C. Alat dan Bahan


1. Cermin Cekung
2. Lampu Senter
3. Layar
4. Lilin
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Optik adalah sifat yang berkaitan dengan cahaya. Cahaya adalah sebagian dari
gelombang elektromagnetik yang karena sifat-sifat tertentu menyebabkan kita
dapat melihat berbagai benda serta keindahan alam yang beraneka warna. Cahaya
dapat merambat tanpa zat antara (medium). Adapun sifat-sifat cahaya yaitu
merambat lurus, dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan. Dalam percobaan untuk
mengetahui sifat cahaya ini yang digunakan adalah cermin dan lensa. Cermin dan
lensa merupakan benda-benda optik yang dapat membentuk bayangan suatu benda.
Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh Willebrord
Snellius dan dikenal sebagai Hukum Snellius. Sinar yang berasal dari sumber
cahaya disebut sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin datar disebut sinar
pantul, dan garis yang tegak lurus dengan cermin disebut garis normal. Poin
penting hukum pemantulan cahaya atau Hukum Snellius yaitu:
1. Sinar datang , garis normal (N), dan sinar pantul (r) terletak pada satu bidang
datar.
2. Besaran sudut datang (θi) sama dengan sudut pantul (θr).
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Susun alat seperti gambar yang ada di modul


2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas Cahaya pada saat
dan sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada Langkah (2), sehingga
tampak sudut dating dan sudut pantulnya seta bayangan yang
terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut.
5. Aturlah jarak benda atau letak layer agar pada layer terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan
jarak bayanga.
6. Jika benda berada di depan cermin cekung terus digeser menjauhi
cermin, maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang
(tidak tampak). Ukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan
tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel 1 cermin cekung :

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)


1 4 25
2 5 10
3 7 15
4 10 22

Berikut adalah tabel 2 cermin cekung :

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)


1 20 26
2 25 29
3 27 20
4 30 25

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Agar cermin cekung yang memiliki jarak focus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakan benda harus
diletakkan dari cermin cekung tersebut?
f : 10 cm
S’ : 2 s
Dit : S?
Rumus
1/f = 1/s + 1/s'
1/10 = 1/s+ 1/(2 s)
1/10 = (2+1)/(2 s)
1/1 0= 3/(2 s)
2s = 30
S = 15 cm

H. PEMBAHASAN
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
• Benda di ruang I

• Benda di ruang II

• Benda di ruang III


• Benda di ruang M

• Benda di ruang F

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


• Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar
• Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
• Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar
• Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil
• Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul
merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak
terhingga.

I. KESIMPULAN
Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi ‘medium’
asalnya, setelah menumbuk suatu bidang pantul. Secara sederhana, pemantulan
cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari bidang pantul.
Karakteristik dari pantulan cahaya sangat dipengaruhi oleh bentuk permukaan
benda yang memantulkan cahaya. Jika permukaan dari benda tersebut datar,
cahaya yang dipantulkan bisa memantul secara sempurna. Berbeda dengan
permukaan benda yang tidak datar, bentuk pantulan bisa menjurus ke berbagai
arah hingga menjadi tak teratur, berikut hukum pemantulan Cahaya. Sifat-sifat
cahaya :
1. Cahaya merambat menurut garis lurus
2. Cahaya dapat merambat menembus benda bening
3. Cahaya dapat dipantulkan
4. Cahaya dapat dibelokkan

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-pemantulan-cahaya-dan-macam-macamnya
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang saya alami adalah saya kurang memahami materi cahaya sehingga saya
butuh beberapa sumber untuk membuat laporan ini, saran saya semoga pelaksanaan
praktek berikutnya saya dan teman-teman dpat lebih fokus.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaann

Tahapan Akhir

Tahap terakhir mengikuti


petunjuk dimodul dengan 5
percobaan
A. JUDUL PERCOBAAN
Pembiasan Cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menjelaskan sifat-sifat Cahaya
d. Menjelaskan sifat-sifat pembiasan cahaya
e. Menjelaskan penyebab pembiasan cahaya

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kerts putih
5. Busur derajat
6. Lensa cembung
7. Lensa cekung
8. Lilin
9. Layar (tabir kertas)
10. Penggaris Panjang (100 cm)

D. LANDASAN TEORI
Pembiasan cahaya dijelaskan secara rinci melalui Hukum Snellius atau juga
dikenal sebagai Hukum Descartes atau Hukum Pembiasan. Hukum Snellius ini
pertama kali ditemukan oleh matematikawan asal Belanda bernama Willebrord
Snellius. Hukum Snellius menjelaskan hubungan antara sudut datang dengan
sudut bias yang ada pada cahaya ketika melalui dua medium yang memiliki
perbedaan kerapatan optik. Hukum Snellius juga disebut Hukum Descartes karena
pada 1937, ilmuwan asal Prancis Rene Descartes juga memaparkan fenomena
tersebut melalui tulisan tulisan Discourse on Method. Dalam tulisan itu dijelaskan
bahwa cahaya mempunyai kecepatan yang tinggi ketika melewati medium yang
lebih rapat karena pada dasarnya cahaya adalah gelombang yang muncul karena
plenum yang terganggu, substansi berkelanjutan yang akhirnya membentuk dunia.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Menyusun alat seperti gambar 7.3 di modul


b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada sat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah 2, sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
d. Kemudian mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang di bentuk oleh cermin
cekung tersebut
e. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya mengukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus di geser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dari cermin cekung pada ke adaan tersebut (s)

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil pengamatan bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
:

No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)


1 25 28
2 27 24
3 26 29
4 24 28

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Agar lensa cembung yang memiliki jarak focus 20 cm dapat


membentuk bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya,
dimanakan benda harus diletakkan terhadap cermin cembung tersebut?
f : 20 cm
S’ : 0,5 s
Dit : S?
Rumus
1/f = 1/s + 1/s'
½ = 1/s+ 1/(0,5 s)
1/20 = (2+1)/(2 s)
1/20 = 3/(2 s)
2s = 60
S = 30 cm

H. PEMBAHASAN
Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian
tepi. Cahaya yang jatuh pada permukaan lensa cembung akan mengalami
pembiasan. Berkas-berkas sinar datang akan dibiaskan sehingga berkas-berkas
sinar biasnya mengumpul. Oleh karena itu, lensa cembung disebut jugalensa
konvergen. Adapun bagian-bagian lensa cembung ditunjukkan pada gambar
berikut ini.

Letak dan sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bergantung pada
letak benda. Sebuah objek yang diletakkan di depan sebuah lensa cembung akan
memiliki bayangan dengan sifat tertentu. Berikut ini adalah daftar posisi benda,
sifat bayangan dan letak bayangan pada peristiwa pembiasan cahaya pada lensa
cembung.
Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan

Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa

Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa

Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di belakang lensa

Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama besar Di belakang lensa

Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di belakang lensa

I. KESIMPULAN
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi
ketika cahaya yang melewati suatu bidang batas antara dua medium yang berbeda.
Pembiasan cahaya bisa terjadi juga dipengaruhi oleh kecepatan cahaya ketika
memasuki medium yang berbeda. Karena hal tersebutlah bisa membuat suatu
kecepatan cahaya berubah dan menyebabkan gelombang cahaya menjadi
berbelok. Sifat-sifat cahaya :
1. Cahaya merambat menurut garis lurus
2. Cahaya dapat merambat menembus benda bening
3. Cahaya dapat dipantulkan
4. Cahaya dapat dibelokkan

Sifat pembiasan cahaya :


▪ Pembiasan cahaya dari zat renggang ke zat rapat
▪ Pembiasan cahaya dari zat rapat ke zat renggang
Dua jenis penyebab terjadinya cahaya adalah pertama Ketika sinar datang dari
medium yang memiliki kerapatan lebih renggang menuju ke medium yang lebih
rapat, maka sinar yang datang tersebut akan dibiaskan mendekati garis normal.
Contohnya adalah ketika sinar datang melalui medium udara menuju ke air. Dan
yang kedua Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju ke medium
yang lebih renggang maka sinar yang datang akan dibiaskan hingga menjauhi
garis normal. Contohnya adalah ketika sinar datang melalui medium air menuju
ke udara.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.gramedia.com/literasi/pembiasan-cahaya/
https://sampoernaacademy.sch.id/id/pembiasan-cahaya-pengertian-hukumdan-
penerapannya/

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang saya alami adalah saya kurang memahami materi cahaya sehingga saya
butuh beberapa sumber untuk membuat laporan ini, saran saya semoga pelaksanaan
praktek berikutnya saya dan teman-teman dpat lebih fokus.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja
Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaann

Tahapan Akhir

Tahap terakhir mengikuti


petunjuk dimodul
A. JUDUL PERCOBAAN
Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung dan Cermin Cekung

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa Cekung
2) Menentukan kekuatan lensa cekung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN


1) Meja optik lengkap
2) Lensa cembung
3) Cermin cekung
4) Layar
5) Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum
keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan
disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama
merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat
bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa
cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen)
dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen
(Sarojo, 2011).

Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:


a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambarberikut!

Gambar Berkas
Sinar Istimewa I
b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar


Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak
dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar


Istimewa III
(Sunaryono, 2010)

Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar
istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut:

a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari
titik fokus f,perhatikan gambar berikut:
Gambar Berkas Sinar Istimewa
I

b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar Berkas Sinar


Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

Gambar Berkas Sinar


Istimewa III
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Percobaan Lensa Cembung
• Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber
cahaya
• Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar
agar pada layarterbentuk bayangan yang paling tajam
• Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
• Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

2) Percobaan Cermin Cekung


• Susunlah alat seperti gambar
• Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar
agar pada layarterbentuk bayangan paling tajam
• Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)d. Ulangi percobaan
beberapa kali dengankedudukan benda yang berbeda

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil percobaan :
1) Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 4 18
2 10 10
3 15 10
4 20 8

2) Lensa Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 4 25
2 5 10
3 7 15
4 10 22

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1) Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan !

Lensa cembungan dengan fokus +20cm


2) Tentukan kekuatan lensa P yang anda gunakan dalam percobaan!
P = 1/f
P = 1/20
3) Tentukan jarak fokus cekung yang anda gunakan dalam percobaan!
-
H. PEMBAHASAN
Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapatmemantulkan
bayangan benda dengan sempurna. Cermin sangat familiar bagi manusia. Buat
sobat hitung yang suka berdandan pasti tidak asing lagi dengan yang namanya
cermin (cermin datar). Asal sobat hitung ketahui sejak 8000 tahun silam
manusia telah mengenal cermin alam dari bebatuan yang mengkilap. Dalam
Optik fisika kita kenal ada 3 jenis cermin, yaitu cermin datar, cermin cembung,
dan cermin cekung. Cermin cembung (konveks) adalah cermin lengkung yang
bagian luarnya dapat memantulkan cahaya. Cermin cembung disebut
juga cermin negatif dan cermin divergen, karena cermin cekung menyebarkan
sinar cahaya yang jatuh pada permukaannya. Cermin cekung (konkaf) adalah
cermin lengkung yang bagian dalamnya dapat memantulkan cahaya. Cermin
cekung disebut juga cermin positif atau cermin konvergen, karena sifat cermin
cekung yang mengumpulkan atau memusatkan sinar yang jatuh padanya.
Rumus-rumus pada cermin cekung juga berlaku pada cermin cembung. Hanya
saja jarak fokus (f) dan jari-jari kelengkungan cermin (R) pada cermin cembung
berharga negatif. Rumus-rumusnya yaitu sebagai berikut.

1 1 1
= +
−f s s'

2 1 1
= +
−R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin

Pada cermin cekung, hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
akan menghasilkan jarak fokus (f). Hubungan tersebut secara matematis dapat
ditulis sebagai berikut :
1 1 1
= +
f s s'

2 1 1
= +
R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin

I. KESIMPULAN
Cermin dan Lensa merupakan alat optik. Alat optik adalah alat yang prinsip
kerjanya berdasarkan hukum-hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Kalau
cermin, prinsip kerjanya berdasarkan hukum pemantulan cahaya sedangkan
pada lensa, prinsip kerjanya berdasarkan hukum pembiasan cahaya.
Berdasarkan kelengkungannya, cermin dan lensa dibedakan menjadi dua
macam, yaitu cembung dan cekung. Bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung bisa berupa bayangan nyata atau maya. Hal ini bergantung pada tempat
benda semula berada. Berikut ini adalah daftar posisi benda, sifat bayangan dan
letak bayangan pada peristiwa pemantulam cahaya pada cermin cekung. Adapun
sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah maya, tegak,
diperkecil, terl;etak dibelakang cermin, jarak bayangan lebih kecil dari jarak
benda dan jarak bayangan selalu negatif.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://rumushitung.com/2013/03/10/cermin-datar-cermin-cekung-cermin-cembung/
https://www.fisikabc.com/2018/05/cermin-lensa-cekung-cembung.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang saya alami adalah saya kurang memahami materi optik sehingga saya
butuh beberapa sumber untuk membuat laporan ini, saran saya semoga pelaksanaan
praktek berikutnya saya dan teman-teman dpat lebih fokus.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaann

Tahapan Akhir

Tahap terakhir mengikuti


petunjuk dimodul dengan
beberapa kali percobaan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Bimbingan 7)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan muatan listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat
yang tibul dari sifat muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Bola pingpong 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastic.
5) Isolasi.
6) Sisir plastic.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif
pada bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron.
Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda
saling tarik menarik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir
meja dengan menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan
tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian mendekatkannya
pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak
diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan
mmengamati apa yang terjadi?
4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan
menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua
buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati
apa yang terjadi?
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?
6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil percobaan :
Bola kiri digosok Bola pimpong kanan digosok dengan
dengan Wool Plastic Nilon
Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastic Tarik menarik Tolak Menolak Tarik menarik
Nilon Tari menarik Tarik menarik Tolak menolak

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.

2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. Bila diketahui benda
A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan
negative maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C,
C menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka: B bermuatan positif , C
bermuatan negative, D bermuatan positif.

4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan? Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak
dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.

H. PEMBAHASAN
Menurut teori atom, atom seula dianggap terdiri atas tiga macam partikel. Ketiga
macam partikel penyusun atom masing-masing dinamakan proton, neutron, dan
elektron. Proton dan neutron terletak di pusat atom, sedangkan elektron selalu
bergerang mengelilingi proton dan neutron dengan lintasan tertentu. Massa proton
dan neutron jauh lebih besar dari pada massa elektron. Oleh karena itu, proton dan
neutron merupakan pusat atom. Hal itulah yang menyebabkan, proton dan neutron
disebut dengan inti atom. Inti atom mempunyai gaya tarik menarik. Gaya inilah
yang menyebabkan elektron dapat bergerak mengelilingi inti pada lintasannya.
Kekuatan ikatan elektron pada atomnya berbeda untuk bahan yang berbeda.
Karena satu dan lain hal, elektron dapat lepas dan berpindah ke atom lain. Hal ini
mengakibatkan perubahan sifat atom. Atom dibedakan menjadi atom netral, atom
bermuatan pisitif dan atom bermuatan negatif.
1. Atom netral adalah atom yang mempunyai jumlah proton sama dengan
elektron.
2. Atom bermuatan positif adalah atom netral yang meepaskan elektron
(kekurangan elektron).
3. Atom bermuatan negatif adalah atom netral yang menangkap elektron
(kelebihan elektron).
Berdasarkan pembagian atom yang ada diatas, kita dapat menyatakan bahwa
elektron bermuatan negatif sedangkan inti atom bermuatn positif. Sebuah benda
dikatakan bermuatan positif jika kekurang electron dan bermuatan negative jika
kelebihan electron. Muatan benda inilah yang dikatakan listrik statis. Benda yang
bermuatan listrik statis dapat menarik atau menolak benda bermuatan listrik
lainnya. Benda netral dapat dibuat dengan cara digosokkan. Perlu diperhatikan,
dalam hal ini kita menciptakan muatan listrik. Kita hanya memisahkan electron
dari ikatannya.

I. KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki oleh partikel penyusun atom,
kecuali neutron. Karakteristik muatan dasar hanya dimiliki
oleh proton dan elektron. Muatan listrik hanya dibedakan menjadi muatan
positif dan muatan negatif, serta muatan netral yang tersusun dari gabungan
muatan positif dan muatan negatif dalam jumlah yang sama. Selain itu, muatan
hanya ditemui pada sistem tertutup yang tidak sama dengan massa dan tidak
teramati secara empiris. Keadaan dasar dari muatan adalah selalu
memiliki kuantisasi berupa kelipatan bilangan bulat dengan nilai 1,602 ×
10−19 C atau 4,77 ×10−10 satuan elektrostatik. Interaksi antarmuatan listrik akan
terjadi jika benda-benda yang bermuatan didekatkan satu sama lain. Gaya tolak-
menolak terjadi pada benda-benda yang bermuatan sejenis,sedangkan gaya
tarik-menarik akan terjadi pada benda-benda yang bermuatan tidak
sejenis. Konsep mengenai muatan listrik dijadikan sebagai prinsip dasar untuk
menjelaskan tentang fenomena listrik.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang saya alami adalah saat melakukan praktikum karena keadaan kelas ribut
sehingga saya kurang fokus, saran saya saat pelaksanaan praktikum sebagai sesama
peserta praktikum harus tenang agar praktikum berjalan lancar.
L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaann

Tahapan Akhir

Tahap terakhir mengikuti


petunjuk di modul
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan arus dan tegangan listrik
B. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
C. Alat dan Bahan
1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear
tetap dengan kecepatan (percepatan Positif), maka kecepatannya semakin lama
semakin cepat yang disebut dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila
percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama semakin lambat
dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan Arus Listrik :
a. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.
b. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi
jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
e. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

Tentukan jenis bahan yang digunakan termasukkonduktor, dengan cara mengisi


hasil pengamatan anda pada table.
Percobaan Tegangan Listrik :
1) Ikuti langkah-langkah sbb :
a. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala?


Mengapa demikian?

b. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,


menyalalebih terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?

c. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala


redup, menyalalebih terang, menyala sangat terang) mengapa
demikian?

d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan


3 buahbaterai yang dirangkai secara seri.
2) Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda ?

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil Percobaan Arus Listrik :

NO BAHAN LAMPU KONDUKTOR


MENYALA TIDAK MENYALA TIDAK
1 Kawat besi  
2 Kawat tembaga    
3 Sendok kawat    
4 Kayu  
5 Karet penghapus  
6 Mata pensil    
7 Kertas    
8 Tas plastic  
9 Air keran    
10 Air garam  

Hasil Pengamatan: Tegangan Listrik


a) Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut


tidak ada tegangan listrik
b) Setelah saklar S ditutup lampu menyala redup
c) Setelah saklar S ditutup, lampu menyala lebih terang karena dengan
bertambahnya batrai.

d) Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri. Setelah saklar ditutup, lampu menyala
sangat terang karena jumlah baterai bamyak, sehingga muatan listrik yang
mengalir juga besar.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tenaga listrik.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron- elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukurenergi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun seri ?


Karena batrai yang dipasang seri menghasilkan tegangan lebih besar.

3. Jelaskan hubungan arus listrik dan tegangan listrik !


Hubungan antara arus listrik dan tegangan listrik merupakan hubungan yang
sangat penting dalam fisika. Keduanya adalah dua komponen yang saling
berinteraksi yang terkait dengan aliran listrik. Arus listrik adalah jumlah
elektron yang melewati suatu titik dalam satu detik. Tegangan listrik adalah
tekanan yang dihasilkan oleh arus listrik. Hubungan antara arus listrik dan
tegangan listrik dibagi menjadi dua bagian, yaitu hubungan linear dan
hubungan non-linear. Hubungan linear menunjukkan bahwa tegangan listrik
dan arus listrik semakin meningkat seiring dengan waktu. Hubungan non-
linear menunjukkan bahwa arus listrik dan tegangan listrik tidak selalu
bertambah secara bersamaan .Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus
dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya
hambatan.

4. Tentukan mana yang lebih tahan lama menggunakan 3 buah batrai yang disusun
secara seri atau paralel ? mengapa demikian?
Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda ?


Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.

H. PEMBAHASAN
Hubungan antara arus listrik dan tegangan listrik juga dapat diilustrasikan dengan
sebuah diagram arus-tegangan. Diagram ini menunjukkan bahwa tegangan listrik
bertambah saat arus listrik bertambah, dan tegangan listrik akan berkurang jika arus
listrik berkurang. Diagram arus-tegangan juga dapat menunjukkan bagaimana
tegangan listrik dan arus listrik berinteraksi dan berpengaruh satu sama lain.
Hubungan antara arus listrik dan tegangan listrik juga bisa dipandang sebagai
hubungan antara energi dan daya. Energi adalah jumlah energi yang dihasilkan oleh
arus listrik, sedangkan daya adalah jumlah daya yang dihasilkan oleh tegangan
listrik. Hubungan antara energi dan daya dapat diilustrasikan dengan persamaan
P=VI, dimana P adalah daya, V adalah tegangan listrik dan I adalah arus listrik.
I. KESIMPULAN
Hubungan antara arus listrik dan tegangan listrik sangat penting dalam fisika.
Hubungan ini dapat diilustrasikan dengan persamaan Ohm, diagram arus-tegangan,
dan persamaan energi dan daya. Dengan memahami hubungan antara arus listrik
dan tegangan listrik, kita akan mampu menggunakan prinsip-prinsip fisika dengan
lebih efektif dan efisien.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka Banten
https://www.utkita.web.id/2015/09/jawaban-pertanyaan-modul-8-listrik-dan.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang saya alami adalah saat melakukan praktikum karena keadaan kelas ribut
sehingga saya kurang fokus, saran saya saat pelaksanaan praktikum sebagai sesama peserta
praktikum harus tenang agar praktikum berjalan lancar.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Proses dimulainya
mengumpulkan semua bahan
praktek diletakkan diatas
meja

Proses Kegiatan
Kemudian mahasiswa
mengikuti petunjukan
percobaann
Tahapan Akhir

Tahap terakhir mengikuti


Praktikum
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PDGK 4107 PRAKTIKUM IPA DI SD
(Jenis Praktikum : Mandiri 4)

DETY OKTAFIANI
856457197

UPBJJ UT TEMBILAHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Dety Oktafiani


NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR

Nama : Rika Ruslindawati, S.Pd, M.Pd


ID Tutor : 16002353
Instansi Asal : SMPN 1 Tembilahan
Nomor HP : 081365200097
Alamat Email : Rika.ruslindawati@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : Dety Oktafiani
NIM : 856457197
Program Studi : Praktikum IPA di SD

dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Tembilahan, November 2023


Yang membuat pernyataan

Dety Oktafiani
A. JUDUL PERCOBAAN
Pembakaran Memerlukan Udara

B. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan Kegunaan Udara

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lilin 2 batang yang sama.
2. Korek api.
3. Gelas dengan 3 ukuran berbeda.
4. Stop watch.
5. Piring atau mangkok.

D. LANDASAN TEORI

Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang
kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan
gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara dapat berubah-
ubah sesuai dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya dapat
berkurang seiring dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan lapisan troposfer,
maka udara semakin tipis, apabila melewati batas gravitasi bumi maka udara menjadi
hampa sama sekali.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Pembakaran Memerlukan Udara.
1) Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna dan
bentuknya.
2) Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berilah jarak antar lilin sekitar 30 cm
3) Nyalakan ke dua lilin tersebut.
4) Tutup salah satu lilin dengan gelas seperti Gambar berikut.

5) Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan
catat perubahan yang terjadi.
6) Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas seperti Gambar berikut
7) Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas
sampai lilin mati.
8) Masukkan data pengamatan pada tabel yang tersedia.
9) Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.

b. Udara Menekan dari Tempat Tinggi ke Tempat Rendah.


1) Letakkan lilin di atas piring/mangkok dari bahan gelas.
2) Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm.
3) Perhatikan Gambar 3 berikut.

Gambar 3

4) Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan gelas kaca.


5) Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas.
6) Catatlah hasil pengamatan Anda.

F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah tabel hasil percobaan :

No Pengamatan Selang waktu sampai lilin mati (t)


1 Ke-1 6 sekon
2 Ke-2 5 sekon
3 Ke-3 6 sekon
4 Ke-4 4 sekon
5 Ke-5 5 sekon

G. PERTANYAAN – PERTANYAAN

1) Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam?


Jelaskan!
Lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam itu merupakan fenomena
sederhana yang disebut efek Snel. Fenomena ini ditemukan oleh seorang ahli
fisika Belanda bernama Christiaan Huygens pada tahun 1690. Ketika dia
menutup sebuah gelas dengan sebuah lilin di dalamnya, dia menemukan bahwa
lilin itu akan padam. udara di antara gelas dan lilin terjebak. Udara yang
terjebak ini mengurangi jumlah oksigen yang tersedia di sekitar lilin dan
sebagai akibatnya, lilin tidak dapat terbakar dengan baik. Efek Snel
menunjukkan bahwa dengan mengurangi jumlah udara yang tersedia di sekitar
lilin, ini dapat membuat lilin tersebut padam.

2) Bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?


Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti Jika balon ditiup makin
lama akan semakin besar mengembang, begitu juga dengan ban sepeda, Jika
dipompa maka lama kelamaan akan mengembang dan keras, dan masih
banyak contoh lainnya.

3) Bagaimana Anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari


tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah?
Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah, hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara
karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.

4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energy.


Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa
karena tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.

H. PEMBAHASAN

a. Pembakaran memerlukan udara.


Mengapa Lilin Yang Menyala Ketika Ditutup Gelas Akan Padam
merupakan fenomena yang seringkali terjadi. Fenomena ini terjadi karena
adanya kombinasi antara oksigen yang tersedia di sekitar lilin dan panas
yang dipancarkan lilin. Ketika lilin ditutup dengan gelas, udara di antara
gelas dan lilin terjebak sehingga mengurangi jumlah oksigen yang tersedia
di sekitar lilin. Hal ini akan mempengaruhi intensitas api lilin, sehingga api
akan menjadi lebih lemah dan lilin akan mati.

b. Udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.


1) Setelah melakukan pengamatan, lilin tetap menyala meskipun
ditempat piringannya telah diberi air, akan tetapi ketika lilin tersebut
ditutup dengan cangkir maka lilin akan padam.
2) Air yang ditaruh diatas piring akan masuk kedalam gelas dan akan
membuat lilin menjadi padam, ini disebabkan oleh tekanan udara
didalam gelas menyusut dan kosong karena api lilin, hal itu juga yang
menyebabkan air tersedot masuk ke dalam gelas.
3) Ketinggian air yang ada dalam gelas ikut berubah, ketinggian air yang
semula sekitar 2 cm, setelah diletakkan cangkir untuk menutup lilin
ketinggian air berubah menjadisekitar 4,2 cm.
4) Lelehan lilin yang jatuh ke air tidak menyatu, sama seperti air dengan
minyak, kemudian ketika nyala lilin mulai padam muncul gelembung
pada air dibagian bawah.
c. Udara sebagai sumber energi
1) Balon yang ditiup kencang, ketika dilepas akan menimbulkan
dorongan, percobaan balon membuktikan udara memiliki energi.
2) Bisa juga dilihat pada kincir angin, tekanan udara yang kuat akan
membuat kincir berputar kencang, putaran ini bisa dimanfaatkan
sebagai sumber energi.

I. KESIMPULAN

Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara
hanya dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda. Udara
termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi bagi
makhluk hidup. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan
berubah- ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga
massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas
gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2023. Praktikum IPA di SD.Jakarta : Universitas Terbuka


Banten

https://savethechallenger.com/mengapa-lilin-yang-menyala-ketika-ditutup-gelas-
akan-padam

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Penulisan laporan pengamatan yang saya lakukan sangat terbatas waktu
dikarenakan banyaknya kegiatan luar lainnya. Saran saya semoga dengan
membaca lebih banyak hasil laporan saya lebih akurat.

L. FOTO DAN VIDIO PRAKTIKUM

Pendahuluan
Proses kegiatan

Penutupan pembuatan
laporan

Anda mungkin juga menyukai