Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

YUNI YUNIAWATI
NIM. 857304829

UPBJJ UT BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Yuni yuniawati


NIM/ID Lainnya : 857304829
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

O
Nama(Gelar) : Fikri Zauharul Firdaus, M.Pd.
Nip/Id Lainnya : 23003498
Instansi Asal : Pokjar Badak Putih - Cianjur
Nomor Hp : 081220374041
Alamat Email : fikurizf@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Yuni yuniawati


NIM : 857304829
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Cianjur, 6 November 2022


Yang membuat pernyataan

Yuni yuniawati
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Gerak pada Tumbuhan

1. Tujuan
a. Mengamati gerak seismonasti.
b. Mengamati gerak niktinasti.
c. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.

2. Alat dan Bahan


a. Seismonasti dan Niktinasti
1) Tanaman putri malu.
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus.
3) Stop watch atau jam tangan 1 buah.
4) Alat tulis dan penggaris.
b. Geotropisme
1) Pot atau gelas plastik berukuran kecil 2 buah.
2) Tanah secukupnya.
3) Biji kacang hijau secukupnya.
4) Air secukupnya.

3. Landasan Teori
Proses pertumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel akibat dari
pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis. Pertumbuhan adalah suatu proses
bertambahnya ukuran atau volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup.
Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka.

Walau terlihat diam di tanah, ternyata tumbuhan juga melakukan gerakan.


Gerakan pada tumbuhan bias diamati dengan adanya pertumbuhan tanaman.
Gerakan pada tumbuhan tersebut terjadi karena adanya proses pertumbuhan.
Misalnya, tanaman putri malu yang ketika disentuh akan menutup daunnya.
Gerakan pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus) baik
yang berasal dari dalam maupun dari luar individu. Jadi timbulnya gerak pada
tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
4. Prosedur Percobaan
a. Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman
putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
2) Siapkan tanaman putri malu yang tumbuh segar di dalam pot.
3) Letakkan tanaman putri malu di atas meja, lakukan sentuhan halus hingga
sentuhan yang paling kasar dengan menggunakan penggaris, setelah
terjadinya sentuhan untuk mengetahuai berapa lama tanaman putri malu
daunnya menutup, dapat menggunakan stop watch atau jam.
4) Catat hasil pengamatan pada Lembar Kerja

b. Nikinasti
1) Sediakan 2 tanaman putri malu (A dan pot B)
2) Tanaman A posisinya pada tempat terbuka (mendapat cahaya) sedang
tanaman B ditutup dengan karton gelap)
3) Tanaman B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam.
4) Setelah menunggu kurang lebih setengah jam, bukalah tutup kotak
karton dengan hati-hati (tidak menyentuh tanamannya)
5) Mengamati apa saja yang terjadi pada daun putri malu pada kedua tanaman tersebut.
6) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja tabel pengamatan.

c. Geotropisme
1) Menyediakan 2 pot (pot A dan pot B) yang sudah ditanami kacang hijau.
2) Meletakan pot A tegak/vertikal dan pot B rebah/horizontal
3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja

5. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Seismonasti

No Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu Keterangan


daun putri malu
1 Halus Daun sedikit mengatup Daun mengatup
dengan pelan

2 Sedang Daun mengatup cukup Daun mengatup


banyak lebih cepat
dibandingkan
dengan sentuhan
halus
3 Kasar Daun mengatup seluruhnya Daun mengatup
dengan sangat
cepat
Tabel 1.2
Hasil pengamatan niktinasti

Reaksi pada putri malu


No Tanaman putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka,
tetapi agak layu
2 Ditutup dengan karton gelap Daun terbuka Daun mengatup
dengan sempurna

2) Geotropisme
Tabel 1.3
Hasil pengamatan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan hari ke Keterangan


Pot (centimeter)
1 2 3 4 5 6 7
Batang tumbuh tegak
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 5,7

Batang tumbuh
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 membelok mengikuti
cahaya matahari.

6. Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengatupnya daun putri malu saat disentuh menunjukkan ciri bahwa tumbuhan?
2. Bagimana cara putri malu menyesuaikan diri dengan lingkungannya?

Jawaban Pertanyaan :
1. Tumbuhan putri malu ketika disentuh akan menutupkan daunnya, menutupnya daun putri malu
menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut peka terhadap rangsangan sentuhan.
2. Tumbuhan putri malu ini memiliki ciri khas pada daunnya sebagai bentuk dari cara
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Daun pada putri malu akan mengatup jika disentuh
oleh suatu objek tertentu. Kemudian, putri malu juga memiliki duri untuk melindungi diri dari
serangan musuh.
7. Pembahasan
a. Niktinasti
Niktinasti merupakan gerakan nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga
gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat
terjadi akibat perubahan tekanan turgor didalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada
tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu ditempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan ditempat tertutup atau kedap cahaya.
Pada tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
b. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksi
agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi
pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
c. Geotropisme negatif
Geotrofisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotrofisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju keatas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok
dari horizontal menuju arah vertical secara bertahap selama tujuh hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tubuh batang menjauhi tanah.

8. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

10. Kesulitan yang Dialami : Saran Dan Masukan


Kesulitan yang saya alami pada saat memindahkan tanaman putri malu kedalam pot
saya melakukan beberapa kali percobaan namun selalu gagal dan yang terjadi tanaman
tersebut selalu mati, akhirnya saya mencoba cara lain dengan mencari 2 tanaman putri
malu yang jaraknya saling berdekatan.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video
Tahap awal pengamat sedang mengamati tanaman
putri malu sebelum diberi sentuhan.

Proses Kegiatan
Seismonasti

Deskripsi foto/video

Pada tahap ini pengamat sedang melakukan


percobaan dengan memberi sentuhan pada
tanaman putri malu.

Niktinasti

Pada tahap ini pengamat sedang melakukan


percobaan niktinasti pada tanaman putri malu.
Geotropisme

Tahap awal pembibitan dengan menggunakan


media tanah.

Proses pertumbuhan kacang hijau setelah 7 hari.

Nampak terlihat berbeda pertumbuhan kacang


hijau pada posisi vertical dan horizontal.
Tahap Akhir

Niktinasti

Deskripsi foto/video

Setelah percobaan niktinasi dengan membiarkan


tanaman putri malu ditutup menggunakan kardus
selama setengah jam, nampak terlihat daun putri
malu mengatup.

Geotropisme

Hasil akhir geotropisme setelah pada tanaman B


yang disimpan dengan posisi miring, batang
tumbuh membelok mengikuti cahaya matahari.
(Menjauhi menjauhi tanah).
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Simbiosis Parasitisme

1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

2. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

3. Landasan Teori
Setiap makhluk hidup tidak bias hidup sendiri. Mereka berinteraksi dalam ekosistem agar dapat
bertahan hidup. Interaksi inilah yang biasa dikenal dengan simbiosis.
Simbiosis adalah hubungan ketergantungan anatara dua makhluk hidup atau lebih yang hidup
bersama. Mereka akan membentuk hubungan yang khas.
Hubungan yang dibentuk mereka tersebut memiliki sifat masing-masing. Ada yang bersifat
menguntungkan dan sebaliknya, ada pula yang justru menguntungkan.
Simbiosis dibagi menjadi 3 jenis. Jenis-jenis simbiosis adalah simbiosis mutualisme, simbiosis
komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

4. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan).
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.

5. Hasil Pengamatan

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
No
parasitisme makhluk kerugian makhluk keuntungan
hidup hidup
1 Ulat dan tanaman Tanaman Daun rusak Ulat Mendapat
makan
2 Kutu dan manusia Manusia Kulit kepala Kutu Mendapat
gatal makan
3 Nyamuk dan manusia Manusia Gatal dan Nyamuk Menghisap
penyakit kulit darah

4 Tikus dan Manusia Manusia Merusak Tikus Mendapat


barang- Makan
barang,
menularkan
penyakit
5 Benalu dan tanaman Tanaman Makanan Benalu Menyerap
berkurang makanan

6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Apa yang dimaksud dengan simbiosis parasitisme?
2) Apakah hubungan antar kutu dan kucing termasuk simbiosis parasitisme?

Jawaban Pertanyaan :
1) Simbiosis parasitisme merupakan sebuah hubungan yang terjadi antara dua
makhluk atau organisme hidup yang salah satunya merasa diuntungkan, sedangkan
yang lain merasa dirugikan.
2) Ya, hubungan antar kutu dan kucing termasuk simbiosis parasitisme karena ada
salah satu pihak yang dirugikan yaitu kucing dan pihak yang diuntungkan yaitu
kutu, kutu mendapat tempat tinggal dan makanan, sementara kucing dirugikan
karena gatal.

7. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar, terdapat beberapa contoh symbiosis
parasitisme .
a. Seperti hubungan antara ulat dengan tanaman. Tanaman dirugikan dengan adanya
ulat. Ulat memakan daun pada tanaman hingga menyebabkan kematian. Sedangkan
ulat diuntungkan karena mendapat makanan.
b. Hubungan antara kutu dengan manusia. Manusia dirugikan dengan adanya kutu
dikepala. Kulit kepala menjadi gatal. Sedangkan kutu mendapat tempat tinggal dan
makanan.
c. Nyamuk dan manusia merupakan hubungan parasitisme karena manusia dirugikan
dengan adanya nyamuk. Akibat gigitan nyamuk akan menyebabkan gatal dan
menularkan penyakit seperti DBD dan penyakit lainnya. Sedangkan nyamuk
diuntungkan karena mendapat makanan berupa darah manusia.
d. Tikus dan manusia merupakan hubungan parasitisme karena manusia dirugikan
dengan adanya tikus. Tikus dapat merusak barang-barang dan menularkan
penyakit. Sedangkan tikus diuntungkan karena mendapat makanan.
e. Benalu dan tanaman merupakan hubungan parasitisme karena tanaman dirugikan
dengan kehadiran benalu. Benalu mengambil makanan berupa zat hara dan mineral
dari tumbuhan inangnya. Sementara pohon inangnya mengalami kerugian karena
kehilangan zat-zat makanan dan membuat pertumbuhannya terganggu.

8. Kesimpulan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan yang melibatkan dua organisme, dimana organisme yang
satu mendapatkan keuntungan (sebagai parasit), sedangkan yang lain mendapatkan kerugian
(inang).

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan
Kesulitan yang saya alami pada saat pengamatan dan hujan turun jadi terpaksa harus
menunggu hujan reda untuk melanjutkan pengamatan. Hal tersebut membuang banyak
waktu.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video

Pengamat sedang menjelaskan kegiatan


yang akan dilakukan pada tahap ini .

Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video

Nampak ulat yang sedang berada dibatang


pohon jambu air.

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video

Tahap akhir
Setelah melihat ulat yang berada dipohon
tersebut dan melihat daun jambu yang berlubang
pengamat dapat menyimpulakan ulat-ulat
tersebut yang sudah memakan daun pada
pohon jambu air, sehingga daun-daun pada
pohon jambu air berlubang dan rusak.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Simbiosis Komensalisme

1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

2. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar (kebun)

3. Landasan Teori
Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah
satu organisme, sementara organisme yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan alias
netral, dilansir dari laman Direktorat Jenderal SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek).
4. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.

5. Hasil Pengamatan

Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk


Jenis hubungan Jenis Jenis hidup yang tidak
No untung tidak
parasitisme makhluk keuntungan
hidup rugi
1 Paku tanduk rusa Paku tanduk Mendapat tempat Pohon Nangka
dengan pohon nangka rusa hidup dan
mendapatkan sinar
matahari untuk
proses
fotosintesisnya
2 Katak dengan eceng Katak Mendapat tempat Eceng gondok
gondok berteduh dan
tempat berlindung

3 Burung dan pohon Burung Tempat Pohon mangga


mangga menyimpan
sarang
Sirih dan pohon jeruk Sirih Mendapat tempat Pohon jeruk
4 hidup
5 Anggrek dan pohon Anggrek Mendapat tempat Pohon Mangga
mangga hidup

6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Bagaimana interaksi yang terjadi pada simbiosis komensalisme?

Jawaban Pertanyaan :
1) Simbiosis komensalisme adalah hubungan atau interaksi atau satu spesies hidup dengan spesies
lain sebagai inangnya. Dalam simbiosis komensalisme, spesies yang menjadi inang tidak
mendapatkan keuntungan, tetapi juga tidak dirugikan oleh hubungan tersebut.

7. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar, didapat hubungan yang menguntungkan
satu pihak dan pihak yang lain tidak diuntungkan tidak dirugikan.
a. Hubungan antara paku tanduk rusa dengan pohon nangka. Paku tanduk rusa
diuntungkan karena mendapat tempat hidup dan mendapatkan sinar matahari
untuk proses fotosintesisnya. Sedangkan pohon nangka tidak diuntungkan tidak
dirugikan dengan kehadiran paku tanduk rusa.
b. Hubungan antara katak dengan eceng gondok. Katak diuntungkan karena
mendapat tempat berteduh dan tempat berlindung. Sedangkan eceng gondok
tidak dirugikan tidak diuntungkan dengan kehadiran katak.
c. Burung dan pohon mangga merupakan hubungan komensalisme karena pohon
mangga sama sekali tidak untung tidak rugi dengan hadirnya sarang burung.
Tetapi burung diuntungkan karena mendapat tempat tinggal untuk sarangnya.
d. Sirih dan pohon jeruk merupakan hubungan komensalisme karena pohon jeruk
sama sekali tidak untung tidak rugi dengan hadirnya sirih. Tetapi sirih
diuntungkan karena mendapat tempat tinggal.
e. Hubungan antara bunga anggrek dengan pohon mangga. Bunga anggrek
diuntungkan karena mendapat tempat yang tinggi untuk mendapat sinar
matahari. Sedangkan pohon mangga tidak diuntungkan tidak dirugikan dengan
kehadiran bunga anggrek.

8. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, dimana suatu spesies makhluk hidup
diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan atau dirugikan. Selain itu simbiosis
komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Misalnya anggrek
yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan
pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga.

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Kesulitan yang saya alami yaitu ketika membagi waktu antara tugas praktikum ini dan
pekerjaan, akhirnya saya melakukan pengamatan setelah pulang bekerja yaitu disore hari.
Terlebih musim hujan yang menghambat pengerjaan.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video

Pada tahap ini pengamat sedang menjelaskan


kegiatan yang akan dilakukan.

Deskripsi foto/video

Nampak terlihat bunga anggrek yang cantik


menempel pada pohon mangga. Selama bunga
anggrek hidup dipohon mangga tersebut, pohon
mangga tidak diuntungkan dan tidak dirugikan
pula.

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video

Pada tahap ini pengamat sedang menutup kegiatan


yang telah dilakukan.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Simbiosis Mutualisme

1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

2. Alat dan Bahan


1) Alat Tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar (kebun)

3. Landasan Teori
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun saling
menguntungkan satu sama lain. Hubungan ini sangat positif karena kedua belah pihak
diuntungkan. Simbiosis mutualisme merupakan hubungan yang kompleks, namun secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yakni mutualisme wajib dan mutualisme fakultatif.

4. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan apa yang diperoleh oleh tiap spesies pada hubungan simbiosis
tersebut.

5. Hasil Pengamatan

Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan


Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis Jenis
No
simbiosis makhluk keuntungan makhluk keuntungan
hidup hidup
1 Cacing Cacing tanah Mendapat Tumbuhan Kemudahan
tanah makanan menyerap
dengan air dan
tumbuhan udara
2 Burung jalak Burung jalak Mendapat Burung jalak Badannya
dengan kerbau makanan menjadi bersih
dari kutu
3 Kupu-kupu Kupu-kupu Mendapat Bunga Membantu
dengan tanaman nektar dari penyerbukan
bunga bunga
4 Ular sawah dan Ular Mendapat Petani Hama tikus
petani makanan berupa berkurang
tikus sawah
5 Kucing dan Kucing Mendapat Manusia Pembasmian
manusia makanan dan tikus, dapat
tempat tingggal kesenangan

6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Berikan contoh simbiosis mutualisme pada tubuh manusia!

Jawaban Pertanyaan :
2) Contohnya manusia dengan bakteri.
Dengan adanya bakteri E. Coli, manusia terbantu untuk bias mengurangi
pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di usus besar.
Sedangkan keuntungan yang didapat oleh bakteri E. Coli adalah mendapat
makanan dari sisa-sisa pembuangan pada usus besar.

7. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar, didapat hubungan yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.
a. Hubungan antara cacing tanah dengan tumbuhan. Cacing mendapat keuntungan
karena mendapat makanan dari tanah yang ada pada tumbuhan. Sedangkan
tumbuhan diuntungkan karena lubang yang dibuat oleh cacing membantu tanaman
menyerap air dan udara kebih baik.
b. Hubungan antara burung jalak dengan kerbau. Burung jalak diuntungkan karena
mendapatkan makanan berupa kutu kerbau. Sedangkan kerbau diuntungkan karena
merasa nyaman, badannya menjadi bersih dari kutu.
c. Kupu-kupu dengan tanaman bunga. Kupu-kupu mendapat keuntungan karena
mendapat nektar dari bunga untuk makanan dan bunga mendapat keuntungan
terbantu proses penyerbukan.
d. Ular sawah dengan petani. Petani diuntungkan karena ular-ular sawah memakan
tikus-tikus, jadi tanaman-tanaman petani tidak rusak, hama tikus berkurang, dan
ular diuntungkan karena dapat memakan tikus-tikus.
e. Kucing dengan manusia. Kucing mendapat keuntungan karena mendapat makanan
dan tempat tinggal. Sedangkan manusia mendapat keuntungan karena merasa
senang terbantu pembasmian tikus.

8. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling
menguntungkan.

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan
Kesulitan yang saya alami pada saat membagi waktu antara bekerja dan tugas praktikum ini. Akhirnya
pengejaan dilakukan setelah pulang bekerja, yaitu sore menjelang malam.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video

Tahap awal pengamat sedang menjelaskan


kegiatan yang akan dilakukan hari ini.

Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video

Hubungan antara kucing dan manusia. Kucing


mendapat keuntungan berupa tempat tinggal dan
mendapat makanan, sedangkan manusia merasa
senang dapat terbantu pembasmian tikus.

Tahap Akhir

Deskripsi foto/video

Pengamat sedang menutup kegiatan yang telah


dilakukan.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

1. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

2. Alat dan Bahan


1) Biji kacang hijau 6 buah..
2) Gelas air kemasan 2 buah.
3) Kertas saring atau kapas secukupnya.
4) Air secukupnya.

3. Landasan Teori
Pertumbuhan adalah proses yang dialami oleh makhluk hidup dengan bertambahnya ukuran,
volum, maupun jumlah sel-sel yang sifatnya irreversible (tidak bias kembali kesemula).
Sedangkan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan bentuk maupun sifat suatu
organisme makhluk hidup yang melibatkan struktur dan fungsi yang lebih kompleks, atau dapat
diartikan juga suatu perubahan atau diferensiasi sel (suatu proses saat sel kurang khusus dan
menjadi jenis sel lebih khusus) menuju keadaan yang lebih dewasa.
Perkecambahan merupakan suatu proses utama atas pertumbuhan pada tanaman dan dapat
digambarkan ketika sejenis dari biji-bijiamn yang tumbuh sampai menjadi tanaman baru yang
mempunyai manfaat, serta umumnya dapat digunakan sebagai suatu bibit yang diolah menjadi
menu makanan.

4. Prosedur Percobaan
1. Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Basahi kapas
5. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam
6. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah
7. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama dua Minggu. Jika air tampak berkurang Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
8. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah Kapan biji kacang merah mulai berkecambah Amatilah
Bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar
kerja
5. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Hijau

Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm)


Keterangan
ke kecambah kacang hijau Akar Batang
0 Kondisi Awal 0 0 Bakal akar belum
terlihat
1 Akar mulai terliahat 1 1 Bakal akar mulai terlihat
2 Akar semakin tumbuh, bakal 4 21 Jelas terlihat
batang sudah muncul
3 Akar dan batang terus 8 41 Biji kacang terangkat
tumbuh keatas
4 Batang tumbuh lebih 18 66 Semakin terangkat
panjang daripada akar keatas
5 Batang semakin tumbuh 20 81 Terangkat keatas
panjang
6 Akar semakin banyak cabang 24 101 Terangkat keatas
7 Batang semakin panjang 29 111 Terangkat keatas
8 Bakal daun sudah terlihat 34 121 Terangkat keatas
9 Terlihat batang terus tumbuh 38 129 Terangkat keatas
10 Batang tumbuh semakin 43 133 Terangkat keatas
panjang
11 Batang tumbuh semakin 49 141 Terangkat keatas
panjang
12 Daun mulai terbuka 56 151 Terangkat keatas
13 Daun semakin terbuka 61 166 Terangkat keatas
14 Batang semakin tumbuh 76 180 Terangkat keatas
panjang

6. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? mengapa demikian?

Jawaban Pertanyaan :

1. Pada hari ke-1 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 1 mm dan panjang batang 1 mm.
2. Tidak ada. Akar tumbuh ke bawah karena adanya gaya tarik bumi yang disebut
geotropisme. Hal tersebut terjadi karena adanya sensor gravitasi berupa statolit.
Statolit merupakan plastida khusus yang mengandung butiran pati dan terletak
pada posisi rendah.
7. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum bahwa pada hari pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari
panjang akar 1 mm dan terus bertambah panjangnya, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal
itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel-selnya selalu
membelah karena adanya aktivitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi
pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar
begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel.

Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau khususnya dari waktu ke waktu mengalami
perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar
dan batang pada tumbuhan.

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu
udara, kelembapan udara, tanah, nutrisi, dan air.

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan

Pada praktikum kali ini tidak ada kesulitan yang signifikan karena alat dan bahan yang
dipraktikkan mudah didapat dilingkungan sekitar rumah.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video


Pengamat sedang menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan hari ini.

Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Proses pembibitan kecambah

Proses pengamatan pertumbuhan kecambah.

Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
Pengamat sedang menutup kegiatan yang telah
dilakukan
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah

1. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

2. Alat dan Bahan


1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2) Botol selai 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring secukupnya
7) Lalat buah ± 20 ekor

3. Landasan Teori
Siklus hidup lalat buah di mulai dari Pengamatan Perkembangan setelah fertilisasi, yang
terdiri dari dua periode. Periode pertama adalah periode embrionik di dalam telur pada saat
fertilisasi hingga penetesan telur menjadi larva muda (Proses ini berlangsung sekitar 24 jam).
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur atau periode postembrionik.
Drosophila adalah genus lalat keci, dalam famili Drosophilidae, yang anggotanya sering
disebut “lalat buah atau (lebih jarang) lalat pomace, lalat cuka, atau lalat anggur, merujuk pada
karakteristik banyak spesies untuk berlama-lama di sekitar buah masak atau busuk.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drosphila adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

4. Prosedur Percobaan
1) Membuat medium lalat buah
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam toples,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam setiap botol selai.

2) Menangkap lalat buah


a) Persiapkan toples dan tutupnya serta kantong plastik besar
b) Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar
dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya
kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan
cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d) Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong
plastik sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkapdalam
kantong plastik.

3) Mengkultur lalat buah


a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati
kedalam toples, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika
anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan
ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam toples lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi
sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5
menit lalat buah akan siuman.
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah toples dengan plastik dan ikatlah
dengan karet gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah toples di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam
08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa,
pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).

5. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah

Hari
Waktu Pengamatan Kejadian/perubahan
ke
0 18.00 Nampak sudah ada larva yang naik ke mulut
toples.
1 06.00 Semakin banyak Larva yang menempel dimulut
toples dan berubah menjadi pupa.
18.00 Larva masih beterbangan di dalam toples. Dan
jumlahnya semakin banyak.
2 06.00 Larva jumlahnya bertambah banyak.
Kebanyakan larva menempel di kertas
tissu.
18.00 Larva semakin menyebar dan bergerak
aktif ke seluruh daerah toples
3 06.00 Nampak banyak larva yang berubah menjadi
pupa.
18.00 Semakin banyak larva yang berubah menjadi
pupa.
4 06.00 Semua larva sudah berubah menjadi pupa. Dan
lalat dewasa mulai mati.
18.00 Semakin banyak lalat dewasa yang mati.
5 06.00 Semua lalat dewasa sudah mati.
18.00 Belum nampak pupa yang menjadi imago
6 06.00 Belum nampak pupa yang menjadi imago
18.00 Nampak pupa sudah sedikit ada perubahan
yaitu terdapat antena kecil pada lalat
7 06.00 Terdapat pupa yang mulai berubah menjadi
imago dan bergerak terbang
18.00 Nampak beberapa pupa berubah bentuk seperti
memiliki mata
8 06.00 Pupa yang sudah berubah menjadi imago
semakin bertambah
18.00 Nampak juga pupa yang menyerupai bentuk
imago jumlahnya bertambah
9 06.00 Masih banyak pupa yang belum menjadi imago.
Tetapi pupa yang sedikit lagi menjadi imago
juga sudah bertambah.
18.00 Jumlah pupa yang berubah menjadi imago
belum bertambah
10 06.00 Nampak mulai ada pupa lagi yang berubah
menjadi imago
18.00 Terdapat beberapa pupa yang berubah menjadi
imago, tetapi masih banyak juga pupa yang
belum berubah menjadi imago
11 06.00 Nampak banyak pupa yang berubah menjadi
imago
18.00 Semakin banyak pupa yang berubah menjadi
imago, tetapi ada juga imago yang mati

6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?

Jawaban Pertanyaan :
1) Pada hari ke 0 lalat buah sudah nampak meletakkan telur-telurnya.
2) Pada hari ke 1 sudah nampak pupa yang menempel di mulut toples.

7. Pembahasan

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drosophila sp dari telur sampai dengan
imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana
lalat buah disimpan didalam toples yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan
yang teduh.
Pada hari 0 lalat buah sudah nampak meletakkan telur-telurnya dan ada beberapa telur yang sudah
berubah menjadi larva. Dan dihari ke 1 semakin banyak larva yang menempel dimulut toples.
Perubahan larva menajadi pupa memerlukan waktu yang cukup lama. Pada hari keempat semua
larva berubah menjadi pupa. Beberapa hari kemudian pupa mulai berubah bentuk yang hampir
menyerupai imago.
8. Kesimpulan
Siklus hidup Drosophila sp relatif singkat. Hanya sekitar 9-11 hari. Siklus hidupnya
dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap larva mengalami empat kali
pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga
sebelas hari, pupa akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa.
Beberapa waktu kemudian imago akan bertelur kembali.

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Kesulitan yang saya alami pada praktikum kali ini yaitu sulitnya mencari tape
singkong karena disekitar lingkungan rumah saya sudah tidak ada yang jual. Disamping
itu saya juga kesulitan ketika memindahkan lalat kedalam toples.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video

Pengamat sedang menjelaskan kegiatan yang


akan dilakukan, dan mempersiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan untuk praktikum
kali ini.
Proses Kegiatan

Deskripsi foto/video
Tahap ini adalah proses pembuatan media
kultur lalat dan memasukkannya kedalam
toples. Proses ini juga dilakukan untuk
pencarian lalat buah.
Tahap Akhir

Deskripsi foto/video
Tahap ini adalah hasil proses pengulturan
dihari ke 10-11. Nampak terlihat sudah
banyak imago yang hidup beterbangan
dimulut toples.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Ekosistem Darat

1. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

2. Alat dan Bahan


1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

3. Landasan Teori

Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Susunan
komponen ekosistem darat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya iklim, keadaan tanah,
kelembapan, curah hujan, dan sinar matahari. Beragam keadaan khas ini membentuk bioma atau
ekosistem besar yang memiliki iklim, tumbuhan, dan hewan khas.
Bioma sendiri terdiri dari produsen, konsumen, serta dekomposer yang didalamnya terdapat
aliran materi serta energi yang dimulai dari tumbuhan hijau. Ekosistem yang ada didaratan menjadi
dua komponen yakni abiotik dan biotik.

4. Prosedur Percobaan
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan
kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.

5. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Cahaya Baik
2 Suhu 27ᵒC
3 Angin Semilir
4 Tanah Gembur
5 Air Cukup
Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Pohon jati Burung Cacing
2 Pohon bambu Jangkrik
3 Pegagan Katak Jamur
4 Pohon mahoni Lalat
5 Rumput Ulat Cacing tanah

Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/Keadaan


1 Cahaya Baik
2 Suhu 27ᵒC
3 Angin Semilir
4 Tanah Gembur
5 Air Cukup

Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Pohon Mangga Semut
2 Pohon Jambu Kupu-kupu
3 Pohon Pisang Ulat
4 Pohon Nangka Lalat
5 Pohon Kelapa Burung

6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!

Jawaban Pertanyaan :
1) Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun
ekosistem yang mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah
ekosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih bnayak
adalah ekosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada ekosistem hutan.
Hutan mempunyai kompenen biotik yang banyak dan hewannya mempunyai
bebagai jenis dan bermacam spesies.

7. Pembahasan
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah
populasi komponen biotiknya.

8. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya yang berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Pada pengamatan kali ini saya sempat mengalami kesulitan untuk membagi waktu
antara pekerjaan dan tugas kali ini, namun saya menyempatkan untuk melakukan
pengamatan pada saat jam istirahat dan diteruskan setelah pulang mengajar. Saya
menyempatkan untuk melakukan pengamatan disekitar lingkungan tempat saya
mengajar.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Link Video :
Tahap Awal / Pembukaan

Deskripsi foto/video

Pada tahap ini pengamatan sedang


menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
hari ini.

Berikut adalah foto-foto hasil temuan


yang terdapat di ekosistem darat
alami.

 Rumput

 Ulat
Berikut adalah foto-foto hasil temuan
yang terdapat di ekosistem darat
buatan.

 Pohon Pisang

 Pohon Nangka

 Angsa

 Ayam Hias
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video

Pengamat sedang menutup kegiatan yang telah


dilakukan.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 2. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Judul Percobaan : Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan

1. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

2. Alat dan Bahan


1) Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 ml 10 buah
3) Kertas saring
4) Kertas timah
5) Mistar
6) Kertas untuk label
7) Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8) Air ledeng
9) Deterjen serbuk 1 gram

3. Landasan Teori

Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan
berbiji. Tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk kedalam benih atau
yang biasa disebut dengan imbibisi air.
Dalam proses perkecambahan, akan dimulai setelah menyerap air dari lingkungan sekitar.
Umumnya, air yang masuk kedalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga
embrio dalam biji mulai tumbuh. Proses perkecambahan benih tidak tergantung pada
ketersediaan nutrisi dalam tanah karena adanya endosperma.
Selain itu, proses perkecambahan akan melalui beberapa tahap, mulai dari imbibisi hingga
pemanjangan sel radikula.

Deterjen adalah campuran berbagai bahan (biasanya berasal dari turunan minyak bumi),
yang digunakan untuk memabantu membersihkan (mencuci) sesuatu. Istilah deterjen digunakan
untuk membedakannya dengan pembersih lainnya yang lebih dulu ada, yaitu sabun.

4. Prosedur Percobaan
1. Sedikan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6,25%, 3,1%, serta control yang
berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi
label.
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi kertas saring/kertas tissue
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir
dalam larutan VI, dan 10 butir dalam larutan control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilum mengarah ke bawah
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
beredar sama kira-kira 100 ml
8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9. Lakukan pengamatanSetelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan 2 hari
tidak tumbuh akarnya dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan pada
lembar kerja
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah berkonsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna
merah, 48 jam dengan warna hitam

5. Hasil Pengamatan

Pengaruh detergen terhadap tumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen


No Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3.1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata-rata 1 1 2 2 3 4 6

Konsentrasi larutan deterjen


No Hari ke-2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3.1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata-rata 2 2 3 3 4 5 7
6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (Kontrol) ?
2) Apa kessimpulan apabila pada larutan 0 (Kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah?

Jawaban Pertanyaan :
1) Fungsi lauran 0 (Kontrol) : sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (Kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2) Jika pada lauran 0 (Kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
3) Untuk mengurangi intensitas cahaya, karena intensitas cahaya sngat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

7. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
Pada hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi larutan 100% dan larutan 50% rata-rata
panjang akarnya sama yaitu 1mm, larutan 25% dan larutan 12,5% rata-rata panjang akarnya sama
yaitu 2mm, larutan 6,25% 3mm dan larutan 3,1% panjangnya 4mm. Sementara pada larutan
kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 6mm.
Dihari kedua, semua kacang hijau mengalami pertumbuhan pada akarnya dari semua jenis
larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1mm menjadi 2mm. Larutan 50% dari
1mm menjadi 2mm dan pada larutan 25% panjangnya 3mm. Larutan 12,5% yang semula 2mm
menjadi 3mm begitu juga dengan larutan 6,25% dari yang semula 3mm menjadi 4mm. Sedangkan
larutan 3,1% panjangnya 5mm dari 4mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 7mm.
8. Kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.

9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan


Pada pengamatan kali ini saya tidak mengalami kesuiltan yang signifikan karena alat dan bahan
mudah ditemukan meskipun ada satu yang dirumah tidak ada yaitu gelas kimia atau gelas ukur
dan saya menggunakan alternatif lain yaitu dengan botol minum ukuran 1000ml.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Tahap awal

Deskripsi Foto

Pada tahap ini pengamat sedang menjelaskan


kegiatan yang akan dilakukan pada praktikum
kali ini.

Proses kegiatan

Foto alat dan bahan yang akan digunakan pada


praktikum kali ini.

Tahap proses pembuatan larutan deterjen.


Tahap Akhir

Hasil dari percobaan setelah 24 jam. Nampak


biji kacang hijau tumbuh sesuai dengan kadar
larutan deterjennya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai