YUNI YUNIAWATI
NIM. 857304829
UPBJJ UT BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
O
Nama(Gelar) : Fikri Zauharul Firdaus, M.Pd.
Nip/Id Lainnya : 23003498
Instansi Asal : Pokjar Badak Putih - Cianjur
Nomor Hp : 081220374041
Alamat Email : fikurizf@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Yuni yuniawati
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Gerak pada Tumbuhan
1. Tujuan
a. Mengamati gerak seismonasti.
b. Mengamati gerak niktinasti.
c. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
3. Landasan Teori
Proses pertumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel akibat dari
pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis. Pertumbuhan adalah suatu proses
bertambahnya ukuran atau volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup.
Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka.
b. Nikinasti
1) Sediakan 2 tanaman putri malu (A dan pot B)
2) Tanaman A posisinya pada tempat terbuka (mendapat cahaya) sedang
tanaman B ditutup dengan karton gelap)
3) Tanaman B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam.
4) Setelah menunggu kurang lebih setengah jam, bukalah tutup kotak
karton dengan hati-hati (tidak menyentuh tanamannya)
5) Mengamati apa saja yang terjadi pada daun putri malu pada kedua tanaman tersebut.
6) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja tabel pengamatan.
c. Geotropisme
1) Menyediakan 2 pot (pot A dan pot B) yang sudah ditanami kacang hijau.
2) Meletakan pot A tegak/vertikal dan pot B rebah/horizontal
3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
5. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Seismonasti
2) Geotropisme
Tabel 1.3
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Batang tumbuh
B 0,6 1,4 2,5 3,4 4,2 5,3 6,1 membelok mengikuti
cahaya matahari.
6. Pertanyaan-pertanyaan
1. Mengatupnya daun putri malu saat disentuh menunjukkan ciri bahwa tumbuhan?
2. Bagimana cara putri malu menyesuaikan diri dengan lingkungannya?
Jawaban Pertanyaan :
1. Tumbuhan putri malu ketika disentuh akan menutupkan daunnya, menutupnya daun putri malu
menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut peka terhadap rangsangan sentuhan.
2. Tumbuhan putri malu ini memiliki ciri khas pada daunnya sebagai bentuk dari cara
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Daun pada putri malu akan mengatup jika disentuh
oleh suatu objek tertentu. Kemudian, putri malu juga memiliki duri untuk melindungi diri dari
serangan musuh.
7. Pembahasan
a. Niktinasti
Niktinasti merupakan gerakan nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga
gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat
terjadi akibat perubahan tekanan turgor didalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada
tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu ditempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan ditempat tertutup atau kedap cahaya.
Pada tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak
tidur pada tumbuhan putri malu.
b. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksi
agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi
pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
c. Geotropisme negatif
Geotrofisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotrofisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal menuju keatas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok
dari horizontal menuju arah vertical secara bertahap selama tujuh hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tubuh batang menjauhi tanah.
8. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme
negatif).
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Deskripsi foto/video
Tahap awal pengamat sedang mengamati tanaman
putri malu sebelum diberi sentuhan.
Proses Kegiatan
Seismonasti
Deskripsi foto/video
Niktinasti
Niktinasti
Deskripsi foto/video
Geotropisme
1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
3. Landasan Teori
Setiap makhluk hidup tidak bias hidup sendiri. Mereka berinteraksi dalam ekosistem agar dapat
bertahan hidup. Interaksi inilah yang biasa dikenal dengan simbiosis.
Simbiosis adalah hubungan ketergantungan anatara dua makhluk hidup atau lebih yang hidup
bersama. Mereka akan membentuk hubungan yang khas.
Hubungan yang dibentuk mereka tersebut memiliki sifat masing-masing. Ada yang bersifat
menguntungkan dan sebaliknya, ada pula yang justru menguntungkan.
Simbiosis dibagi menjadi 3 jenis. Jenis-jenis simbiosis adalah simbiosis mutualisme, simbiosis
komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
4. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan).
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.
5. Hasil Pengamatan
6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Apa yang dimaksud dengan simbiosis parasitisme?
2) Apakah hubungan antar kutu dan kucing termasuk simbiosis parasitisme?
Jawaban Pertanyaan :
1) Simbiosis parasitisme merupakan sebuah hubungan yang terjadi antara dua
makhluk atau organisme hidup yang salah satunya merasa diuntungkan, sedangkan
yang lain merasa dirugikan.
2) Ya, hubungan antar kutu dan kucing termasuk simbiosis parasitisme karena ada
salah satu pihak yang dirugikan yaitu kucing dan pihak yang diuntungkan yaitu
kutu, kutu mendapat tempat tinggal dan makanan, sementara kucing dirugikan
karena gatal.
7. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar, terdapat beberapa contoh symbiosis
parasitisme .
a. Seperti hubungan antara ulat dengan tanaman. Tanaman dirugikan dengan adanya
ulat. Ulat memakan daun pada tanaman hingga menyebabkan kematian. Sedangkan
ulat diuntungkan karena mendapat makanan.
b. Hubungan antara kutu dengan manusia. Manusia dirugikan dengan adanya kutu
dikepala. Kulit kepala menjadi gatal. Sedangkan kutu mendapat tempat tinggal dan
makanan.
c. Nyamuk dan manusia merupakan hubungan parasitisme karena manusia dirugikan
dengan adanya nyamuk. Akibat gigitan nyamuk akan menyebabkan gatal dan
menularkan penyakit seperti DBD dan penyakit lainnya. Sedangkan nyamuk
diuntungkan karena mendapat makanan berupa darah manusia.
d. Tikus dan manusia merupakan hubungan parasitisme karena manusia dirugikan
dengan adanya tikus. Tikus dapat merusak barang-barang dan menularkan
penyakit. Sedangkan tikus diuntungkan karena mendapat makanan.
e. Benalu dan tanaman merupakan hubungan parasitisme karena tanaman dirugikan
dengan kehadiran benalu. Benalu mengambil makanan berupa zat hara dan mineral
dari tumbuhan inangnya. Sementara pohon inangnya mengalami kerugian karena
kehilangan zat-zat makanan dan membuat pertumbuhannya terganggu.
8. Kesimpulan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan yang melibatkan dua organisme, dimana organisme yang
satu mendapatkan keuntungan (sebagai parasit), sedangkan yang lain mendapatkan kerugian
(inang).
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan
Kesulitan yang saya alami pada saat pengamatan dan hujan turun jadi terpaksa harus
menunggu hujan reda untuk melanjutkan pengamatan. Hal tersebut membuang banyak
waktu.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
Deskripsi foto/video
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
Tahap akhir
Setelah melihat ulat yang berada dipohon
tersebut dan melihat daun jambu yang berlubang
pengamat dapat menyimpulakan ulat-ulat
tersebut yang sudah memakan daun pada
pohon jambu air, sehingga daun-daun pada
pohon jambu air berlubang dan rusak.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Simbiosis Komensalisme
1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Landasan Teori
Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah
satu organisme, sementara organisme yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan alias
netral, dilansir dari laman Direktorat Jenderal SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek).
4. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.
5. Hasil Pengamatan
6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Bagaimana interaksi yang terjadi pada simbiosis komensalisme?
Jawaban Pertanyaan :
1) Simbiosis komensalisme adalah hubungan atau interaksi atau satu spesies hidup dengan spesies
lain sebagai inangnya. Dalam simbiosis komensalisme, spesies yang menjadi inang tidak
mendapatkan keuntungan, tetapi juga tidak dirugikan oleh hubungan tersebut.
7. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar, didapat hubungan yang menguntungkan
satu pihak dan pihak yang lain tidak diuntungkan tidak dirugikan.
a. Hubungan antara paku tanduk rusa dengan pohon nangka. Paku tanduk rusa
diuntungkan karena mendapat tempat hidup dan mendapatkan sinar matahari
untuk proses fotosintesisnya. Sedangkan pohon nangka tidak diuntungkan tidak
dirugikan dengan kehadiran paku tanduk rusa.
b. Hubungan antara katak dengan eceng gondok. Katak diuntungkan karena
mendapat tempat berteduh dan tempat berlindung. Sedangkan eceng gondok
tidak dirugikan tidak diuntungkan dengan kehadiran katak.
c. Burung dan pohon mangga merupakan hubungan komensalisme karena pohon
mangga sama sekali tidak untung tidak rugi dengan hadirnya sarang burung.
Tetapi burung diuntungkan karena mendapat tempat tinggal untuk sarangnya.
d. Sirih dan pohon jeruk merupakan hubungan komensalisme karena pohon jeruk
sama sekali tidak untung tidak rugi dengan hadirnya sirih. Tetapi sirih
diuntungkan karena mendapat tempat tinggal.
e. Hubungan antara bunga anggrek dengan pohon mangga. Bunga anggrek
diuntungkan karena mendapat tempat yang tinggi untuk mendapat sinar
matahari. Sedangkan pohon mangga tidak diuntungkan tidak dirugikan dengan
kehadiran bunga anggrek.
8. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, dimana suatu spesies makhluk hidup
diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan atau dirugikan. Selain itu simbiosis
komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Misalnya anggrek
yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan
pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga.
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Deskripsi foto/video
Deskripsi foto/video
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
3. Landasan Teori
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun saling
menguntungkan satu sama lain. Hubungan ini sangat positif karena kedua belah pihak
diuntungkan. Simbiosis mutualisme merupakan hubungan yang kompleks, namun secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yakni mutualisme wajib dan mutualisme fakultatif.
4. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Jenis keuntungan apa yang diperoleh oleh tiap spesies pada hubungan simbiosis
tersebut.
5. Hasil Pengamatan
6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Berikan contoh simbiosis mutualisme pada tubuh manusia!
Jawaban Pertanyaan :
2) Contohnya manusia dengan bakteri.
Dengan adanya bakteri E. Coli, manusia terbantu untuk bias mengurangi
pertumbuhan bakteri jahat dan mempercepat proses pembusukan di usus besar.
Sedangkan keuntungan yang didapat oleh bakteri E. Coli adalah mendapat
makanan dari sisa-sisa pembuangan pada usus besar.
7. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di lingkungan sekitar, didapat hubungan yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.
a. Hubungan antara cacing tanah dengan tumbuhan. Cacing mendapat keuntungan
karena mendapat makanan dari tanah yang ada pada tumbuhan. Sedangkan
tumbuhan diuntungkan karena lubang yang dibuat oleh cacing membantu tanaman
menyerap air dan udara kebih baik.
b. Hubungan antara burung jalak dengan kerbau. Burung jalak diuntungkan karena
mendapatkan makanan berupa kutu kerbau. Sedangkan kerbau diuntungkan karena
merasa nyaman, badannya menjadi bersih dari kutu.
c. Kupu-kupu dengan tanaman bunga. Kupu-kupu mendapat keuntungan karena
mendapat nektar dari bunga untuk makanan dan bunga mendapat keuntungan
terbantu proses penyerbukan.
d. Ular sawah dengan petani. Petani diuntungkan karena ular-ular sawah memakan
tikus-tikus, jadi tanaman-tanaman petani tidak rusak, hama tikus berkurang, dan
ular diuntungkan karena dapat memakan tikus-tikus.
e. Kucing dengan manusia. Kucing mendapat keuntungan karena mendapat makanan
dan tempat tinggal. Sedangkan manusia mendapat keuntungan karena merasa
senang terbantu pembasmian tikus.
8. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling
menguntungkan.
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
10. Kesulitan Yang Dialami: Saran Dan Masukan
Kesulitan yang saya alami pada saat membagi waktu antara bekerja dan tugas praktikum ini. Akhirnya
pengejaan dilakukan setelah pulang bekerja, yaitu sore menjelang malam.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
Deskripsi foto/video
Proses Kegiatan
Deskripsi foto/video
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
1. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.
3. Landasan Teori
Pertumbuhan adalah proses yang dialami oleh makhluk hidup dengan bertambahnya ukuran,
volum, maupun jumlah sel-sel yang sifatnya irreversible (tidak bias kembali kesemula).
Sedangkan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan bentuk maupun sifat suatu
organisme makhluk hidup yang melibatkan struktur dan fungsi yang lebih kompleks, atau dapat
diartikan juga suatu perubahan atau diferensiasi sel (suatu proses saat sel kurang khusus dan
menjadi jenis sel lebih khusus) menuju keadaan yang lebih dewasa.
Perkecambahan merupakan suatu proses utama atas pertumbuhan pada tanaman dan dapat
digambarkan ketika sejenis dari biji-bijiamn yang tumbuh sampai menjadi tanaman baru yang
mempunyai manfaat, serta umumnya dapat digunakan sebagai suatu bibit yang diolah menjadi
menu makanan.
4. Prosedur Percobaan
1. Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Basahi kapas
5. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam
6. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah
7. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama dua Minggu. Jika air tampak berkurang Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
8. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Catatlah Kapan biji kacang merah mulai berkecambah Amatilah
Bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Dan gambarlah hasilnya pada lembar
kerja
5. Hasil Pengamatan
6. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? mengapa demikian?
Jawaban Pertanyaan :
1. Pada hari ke-1 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 1 mm dan panjang batang 1 mm.
2. Tidak ada. Akar tumbuh ke bawah karena adanya gaya tarik bumi yang disebut
geotropisme. Hal tersebut terjadi karena adanya sensor gravitasi berupa statolit.
Statolit merupakan plastida khusus yang mengandung butiran pati dan terletak
pada posisi rendah.
7. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum bahwa pada hari pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari
panjang akar 1 mm dan terus bertambah panjangnya, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal
itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas
meristem lateral. Ukuran akar semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel-selnya selalu
membelah karena adanya aktivitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi
pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar
begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau khususnya dari waktu ke waktu mengalami
perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar
dan batang pada tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari
dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu
udara, kelembapan udara, tanah, nutrisi, dan air.
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Pada praktikum kali ini tidak ada kesulitan yang signifikan karena alat dan bahan yang
dipraktikkan mudah didapat dilingkungan sekitar rumah.
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Proses Kegiatan
Deskripsi foto/video
Proses pembibitan kecambah
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
Pengamat sedang menutup kegiatan yang telah
dilakukan
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
1. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
3. Landasan Teori
Siklus hidup lalat buah di mulai dari Pengamatan Perkembangan setelah fertilisasi, yang
terdiri dari dua periode. Periode pertama adalah periode embrionik di dalam telur pada saat
fertilisasi hingga penetesan telur menjadi larva muda (Proses ini berlangsung sekitar 24 jam).
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur atau periode postembrionik.
Drosophila adalah genus lalat keci, dalam famili Drosophilidae, yang anggotanya sering
disebut “lalat buah atau (lebih jarang) lalat pomace, lalat cuka, atau lalat anggur, merujuk pada
karakteristik banyak spesies untuk berlama-lama di sekitar buah masak atau busuk.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drosphila adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
4. Prosedur Percobaan
1) Membuat medium lalat buah
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam
keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam toples,
masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat
kedalam setiap botol selai.
5. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari
Waktu Pengamatan Kejadian/perubahan
ke
0 18.00 Nampak sudah ada larva yang naik ke mulut
toples.
1 06.00 Semakin banyak Larva yang menempel dimulut
toples dan berubah menjadi pupa.
18.00 Larva masih beterbangan di dalam toples. Dan
jumlahnya semakin banyak.
2 06.00 Larva jumlahnya bertambah banyak.
Kebanyakan larva menempel di kertas
tissu.
18.00 Larva semakin menyebar dan bergerak
aktif ke seluruh daerah toples
3 06.00 Nampak banyak larva yang berubah menjadi
pupa.
18.00 Semakin banyak larva yang berubah menjadi
pupa.
4 06.00 Semua larva sudah berubah menjadi pupa. Dan
lalat dewasa mulai mati.
18.00 Semakin banyak lalat dewasa yang mati.
5 06.00 Semua lalat dewasa sudah mati.
18.00 Belum nampak pupa yang menjadi imago
6 06.00 Belum nampak pupa yang menjadi imago
18.00 Nampak pupa sudah sedikit ada perubahan
yaitu terdapat antena kecil pada lalat
7 06.00 Terdapat pupa yang mulai berubah menjadi
imago dan bergerak terbang
18.00 Nampak beberapa pupa berubah bentuk seperti
memiliki mata
8 06.00 Pupa yang sudah berubah menjadi imago
semakin bertambah
18.00 Nampak juga pupa yang menyerupai bentuk
imago jumlahnya bertambah
9 06.00 Masih banyak pupa yang belum menjadi imago.
Tetapi pupa yang sedikit lagi menjadi imago
juga sudah bertambah.
18.00 Jumlah pupa yang berubah menjadi imago
belum bertambah
10 06.00 Nampak mulai ada pupa lagi yang berubah
menjadi imago
18.00 Terdapat beberapa pupa yang berubah menjadi
imago, tetapi masih banyak juga pupa yang
belum berubah menjadi imago
11 06.00 Nampak banyak pupa yang berubah menjadi
imago
18.00 Semakin banyak pupa yang berubah menjadi
imago, tetapi ada juga imago yang mati
6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawaban Pertanyaan :
1) Pada hari ke 0 lalat buah sudah nampak meletakkan telur-telurnya.
2) Pada hari ke 1 sudah nampak pupa yang menempel di mulut toples.
7. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drosophila sp dari telur sampai dengan
imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana
lalat buah disimpan didalam toples yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan
yang teduh.
Pada hari 0 lalat buah sudah nampak meletakkan telur-telurnya dan ada beberapa telur yang sudah
berubah menjadi larva. Dan dihari ke 1 semakin banyak larva yang menempel dimulut toples.
Perubahan larva menajadi pupa memerlukan waktu yang cukup lama. Pada hari keempat semua
larva berubah menjadi pupa. Beberapa hari kemudian pupa mulai berubah bentuk yang hampir
menyerupai imago.
8. Kesimpulan
Siklus hidup Drosophila sp relatif singkat. Hanya sekitar 9-11 hari. Siklus hidupnya
dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap larva mengalami empat kali
pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga
sebelas hari, pupa akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa.
Beberapa waktu kemudian imago akan bertelur kembali.
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Deskripsi foto/video
Deskripsi foto/video
Tahap ini adalah proses pembuatan media
kultur lalat dan memasukkannya kedalam
toples. Proses ini juga dilakukan untuk
pencarian lalat buah.
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
Tahap ini adalah hasil proses pengulturan
dihari ke 10-11. Nampak terlihat sudah
banyak imago yang hidup beterbangan
dimulut toples.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Ekosistem Darat
1. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
3. Landasan Teori
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Susunan
komponen ekosistem darat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya iklim, keadaan tanah,
kelembapan, curah hujan, dan sinar matahari. Beragam keadaan khas ini membentuk bioma atau
ekosistem besar yang memiliki iklim, tumbuhan, dan hewan khas.
Bioma sendiri terdiri dari produsen, konsumen, serta dekomposer yang didalamnya terdapat
aliran materi serta energi yang dimulai dari tumbuhan hijau. Ekosistem yang ada didaratan menjadi
dua komponen yakni abiotik dan biotik.
4. Prosedur Percobaan
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3. Menggunakan barometer untuk mengetahui suhu udara, untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah menggunakan perkiraan saja
4. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
8. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan
kaca pembesar jika perlu.
9. Mencatat data pada lembar kerja
10. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
5. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
6. Pertanyaan-pertanyaan
1) Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawaban Pertanyaan :
1) Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun
ekosistem yang mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah
ekosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih bnayak
adalah ekosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada ekosistem hutan.
Hutan mempunyai kompenen biotik yang banyak dan hewannya mempunyai
bebagai jenis dan bermacam spesies.
7. Pembahasan
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di
sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah
populasi komponen biotiknya.
8. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya yang berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Link Video :
Tahap Awal / Pembukaan
Deskripsi foto/video
Rumput
Ulat
Berikut adalah foto-foto hasil temuan
yang terdapat di ekosistem darat
buatan.
Pohon Pisang
Pohon Nangka
Angsa
Ayam Hias
Tahap Akhir
Deskripsi foto/video
1. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
3. Landasan Teori
Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan
berbiji. Tumbuhan berbiji akan mulai aktif dan berkecambah setelah air masuk kedalam benih atau
yang biasa disebut dengan imbibisi air.
Dalam proses perkecambahan, akan dimulai setelah menyerap air dari lingkungan sekitar.
Umumnya, air yang masuk kedalam biji akan memicu hormon dan enzim untuk bekerja, sehingga
embrio dalam biji mulai tumbuh. Proses perkecambahan benih tidak tergantung pada
ketersediaan nutrisi dalam tanah karena adanya endosperma.
Selain itu, proses perkecambahan akan melalui beberapa tahap, mulai dari imbibisi hingga
pemanjangan sel radikula.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan (biasanya berasal dari turunan minyak bumi),
yang digunakan untuk memabantu membersihkan (mencuci) sesuatu. Istilah deterjen digunakan
untuk membedakannya dengan pembersih lainnya yang lebih dulu ada, yaitu sabun.
4. Prosedur Percobaan
1. Sedikan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6,25%, 3,1%, serta control yang
berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi
label.
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi kertas saring/kertas tissue
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir
dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir
dalam larutan VI, dan 10 butir dalam larutan control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilum mengarah ke bawah
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
beredar sama kira-kira 100 ml
8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk
9. Lakukan pengamatanSetelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan 2 hari
tidak tumbuh akarnya dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan pada
lembar kerja
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah berkonsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam dengan menggunakan warna yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna
merah, 48 jam dengan warna hitam
5. Hasil Pengamatan
Jawaban Pertanyaan :
1) Fungsi lauran 0 (Kontrol) : sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (Kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2) Jika pada lauran 0 (Kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
3) Untuk mengurangi intensitas cahaya, karena intensitas cahaya sngat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
7. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
Pada hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi larutan 100% dan larutan 50% rata-rata
panjang akarnya sama yaitu 1mm, larutan 25% dan larutan 12,5% rata-rata panjang akarnya sama
yaitu 2mm, larutan 6,25% 3mm dan larutan 3,1% panjangnya 4mm. Sementara pada larutan
kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 6mm.
Dihari kedua, semua kacang hijau mengalami pertumbuhan pada akarnya dari semua jenis
larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1mm menjadi 2mm. Larutan 50% dari
1mm menjadi 2mm dan pada larutan 25% panjangnya 3mm. Larutan 12,5% yang semula 2mm
menjadi 3mm begitu juga dengan larutan 6,25% dari yang semula 3mm menjadi 4mm. Sedangkan
larutan 3,1% panjangnya 5mm dari 4mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 7mm.
8. Kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.
9. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk, (2022). Praktikum IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Tahap awal
Deskripsi Foto
Proses kegiatan