Anda di halaman 1dari 280

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Friska Daya Leluni


NIM : 858413073
Program Studi : S1 PGSD
Nama Sekolah : SD Gajah Mada Balikpapan

DATA TUTOR (PGSD)

Nama (Gelar) : Eka Sasmita, M.Pd


NIP/Id Lainnya : 50001162
Intansi Asal : Universitas Terbuka
Nomor HP : 081258254844
Alamat Email : ekasasmitarini88@gmail.com
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM
SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Friska Daya Leluni


Mahasiswa/Tutor : Mahasiswa
Program Studi : S1 PGSD
Instansi : Universitas Terbuka
Judul-judul paraktikum : 1. Gerak
2. Jenis dan Bentuk Gelombang
3. Sifat- sifat Cahaya
4. Lensa Cembung dan Cermin Cekung

Dengan ini menyatakan bahwa saya melasanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
manapun, telah melaksanakan protokol Covid-19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak
menuntut pihak manapun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan pada
kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui, Yang Membuat Pernyataan


PJB BLBA UPBJJ-UT Samarinda

Dra. Nurlaeli, M.Si Friska Daya Leluni


NIP 196505211989112001
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Friska Daya Leluni

NIM : 858413073

Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa laporan kegiatan praktikum ini merupakana hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Balikpapan, 28 November 2020


Yang membuat pernyataan

Friska Daya Leluni


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

GERAK PADA TUMBUHAN

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya menutup daun tanaman putri malu
(Gerak Seismonasti).
2. Mengamati pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak
Seismonasti).
3. Mengamati pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun putri malu (Gerak Niktinasi).
4. Mengamati pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun tanaman kacang
merah (Gerak Geotropisme Negatif).

B. ALAT DAN BAHAN


1. Gerak Seimonasti dan Niktinasi
a. 3 pot tanaman putri malu
b. Kardus yang dilapisi karton warna hitam 1 buah.
c. Alarm di handphone untuk mengukur waktunya.
d. Alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme Negatif
a. Pot (dari bekas botol air mineral) 2 buah.
b. Tanah yang subur secukupnya.
c. Biji kacang merah secukupnya.

C. LANDASAN TEORI
Ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan
gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak sama seperti yang dilakukan hewan
maupun manusia. Gerak pada tumbuhan sangat terbatas. Gerak yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada
bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).

Nasti adalah gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak bergantung pada arah datangnya
rangsangan. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian
rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau nasti negatif.

Macam-macam gerak nasti :


1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan
adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh secara halus, daun
putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat
disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah
disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan
tangkai langsung menutup sekaligus.
2. Niktinasi
Niktinasi adalah rangsang berupa gelap yaitu gerak tidur pada tumbuhan yang disebabkan
karena keadaan gelap. Proses niktinasi banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.

Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang.
Tropisme positif : jika arahnya mendekati rangsangan
Tropisme negatif : jika arahnya menjauhi rangsangan

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seimonasti dan Niktinasi
a. Seimonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti 3 pot putri malu, lembar
pengamatan, alat-alat tulis dan penggaris.
2. Menyentuh daun putri malu dengan sentuhan halus, sedang hingga sentuhan yang
paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan jari.
3. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja yang sudah disediakan (Tabel 1.2).
b. Niktinasi
1. Menyediakan 2 buah pot putri malu.
2. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada tanaman putri malu
kedua
3. Tanaman putri malu B ditutup dengan menggunakan kardus yang telah dilapisi
karton warna hitam dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
4. Biarkan tanaman putri malu B tertutup selama lebih kurang ½ jam
5. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati dengan tidak
menyentuh tanamannya.
6. Lalu amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan
daun putri malu (B).
7. Mencatat hasil pengamatan dan dituangkan hasilnya pada lembar kerja (Tabel 1.3).
2. Gerak tropisme (tropisme negatif)
1. Menyediakan 2 buah pot tanaman kacang merah sebelum dilakukan praktikum ( botol
air minum kemasan yang dipotong dan diberi lubang pada bagian alasnya.
2. Memberi label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya.
3. Jika kacang merah sudah mulai tumbuh, letakkan pot A dalam keadaan vertikal dan pot
B dalam keadaan tidur (horizontal).
4. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5. Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasi

Tabel 1.2

Hasil Pengamatan Seismonasti

Jenis sentuhan pada daun Reaksi pada daun


No. Keterangan
putri malu putri malu
1. Halus Daun menutup secara Waktu cukup lama,
perlahan daun yang menutup
hanya pada daun yang
kita sentuh saja.
2. Sedang Seluruh daun Waktu agak cepat
menutup
3. Kasar Seluruh daun dan Waktunya cepat
tangkai menutup

Tabel 1.3

Hasil Pengamatan Niktinasti

Reaksi daun putri malu


No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1. Disimpan ditempat Terbuka Tetap Terbuka
kering
2. Ditutup dengan penutup Terbuka Daun tertutup semua
kedap cahaya
3.

2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Jenis Pengamatan hari ke
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 1 3 5 7 9 11 14 Batang tumbuh
tegak
B 1 2 4 6 8 10 13 Batang tumbuh
membelok
mengikuti cahaya
matahari

F. PERTANYAAN PERTANYAAN

Pertanyaan

1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan Anda
memilihnya
Jawab : Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia pupurea). Daun-daun tersebut
akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.

2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah Anda
lakukan? Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan diatas, diketahui bahwa,
a. Niktinasi : gerak daun putri malu dipengaruhi oleh rangsang dari cahaya. Jika cahaya
gelap maka daun putri malu akan menutup.
b. Seimonasti : gerak daun putri malu dipengaruhi oleh rangsang sentuhan, baik itu
sentuhan halus sedang dan kasar.

3. Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi? Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan geotropisme diatas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju kearah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seimonasti, gerak niktinasi dan gerak geotropisme
negatif pada tumbuhan menunjukkan bahwa :
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya
juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan
sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun
maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme Negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap
selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

H. KESIMPULAN
1. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat
2. Tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
akan mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang,
daunnya tetap membuka.
3. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin.
4. Kacang merah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke atas
dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

J. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Saran : Berkaitan dengan praktikum gerak seimonasti yaitu menyediakan tanaman putri malu
dalam pot. Tetapi ternyata tanaman putri malu ketika dipindahkan ke pot banyak yg mati atau
layu. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik praktikum menggunakan tanaman putri malu di
alam terbuka.
K. FOTO PRAKTIKUM
FOTO-FOTO HASIL PRAKTIKUM GERAK PADA TUMBUHAN
a. Gerak seimonasti
TAHAP AWAL Deskripsi :
Mempersiapkan tumbuhan putri
malu dalam pot
PROSES KEGIATAN Deskripsi :
Menyentuh dengan sentuhan
halus, sedang dan kasar

Deskripsi:
Hasil praktik gerak seismonasti
yaitu daun mengatup

b. Gerak niktinasi
TAHAP AWAL Deskripsi :
Mempersiapkan tumbuhan putri malu
dalam pot dengan memberi tanda A dan
B pada masing-masing pot.
PROSES KEGIATAN Deskripsi :
Menutup pot B dengan kardus yang
sudah dilapisi karton hitam

Deskripsi :
Menunggu hasil sebelum dibuka
kardusnya
Deskripsi:
Hasil yang didapatkan daun putri malu
menutup

c. Geotropisme negatif
Deskripsi :
Menyiapkan alat dan bahan
yaitu pot, pupuk, dan biji
kacang merah

Deskripsi :
Saat ditanam, jangan lupa
untuk disiram
Deskripsi :
Setelah tumbuh

Deskripsi :
Dimiringkan

Deskripsi :
Setelah 7 hari
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
2. Mengamati pertumbuhan dan perkembvangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai
imago.
3. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

B. ALAT DAN BAHAN


1. Pertumbuhan dan perkecembahan kacang merah
a. Kacang merah 6 buah
b. Bekas gelas aqua
c. Kapas secukupnya
d. Kertas label secukupnya
e. Gunting 1 buah
2. Pertumbuhan dan perkembangbiakan lalat buah
a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b. Botol selai 3 buah
c. Pisang ambon secukupnya
d. Tape ketela pohon secukupnya
e. Sendok dan garpu makan 1 buah
f. Kertas saring secukupnya
g. Lalat buah ± 20 ekor

C. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambahnya organisme. Pertumbuhan jumlah sel terjadi adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika
yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.

Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai
cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada
tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apical pada
ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Teatapi pembesaran
batang terjadi oleh karena pembesaran sel-sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

Perkecambahan hanya terjadi bila syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air yang
cukup, suhu yang sesuai, udara yang cukup dan cahaya yang optimal.
Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan terjadi karena :
1. Faktor Luar
a. Makanan
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensitesis berbagai
komponan sel nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air,
tetapi juga unsur-unsur lainya.
b. Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu
Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik, yang disebut suhu optimum.
d. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara
lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan .Kondisi lembap mendukung aktivitas
pemanjangan sel-sel lebih cepat.
e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama
pada setiap tumbuhan.Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Hal ini dapat kita lihat
pada tumbuhan yang berada ditempat gelap akan lebih cepat tinggi daripad tumbuhan yang
berada ditempat terang.
2. Faktor Dalam
a. Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel.
b. Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat pada satu bagian
tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian tumbuhan lainya, misalnya di
akar, batang, atau daun.

Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen.
Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
a. Rendam biji kacang merah dalam air semalaman.
b. Kemudian lipat kapas sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher bekas gelas aqua.
c. Setelah itu, gulung kapas tersebut dan masukan kedalam botol aqua sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
d. Sisipkan 6 biji kacang merah pada pot (bekas gelas aqua). Tambahkan air secukupnya,
sehingga tisu tetap basah.
e. Simpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Jika air
tampak berkurang, tambah air secukupnya agar tisu tetap basah, tapi permukaan air tidak
merendam bji.
f. Amati perkecambahan dan pertumbuhan dari biji kacang merah tersebut. Amati bagaimana
akar, batang dan daun tumbuh.
2. Pertumbuhan dan perkembangbiakan lalat buah

Membuat medium lalat buah


a. Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan
ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium.
b. Sediakan sendok dan garpu sebagai alat untuk melumatkan pisang dan tape ketela, pastikan
alat-alat tersebut dalam keadaan bersih.
c. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6
pisang : 1 tape menggunakan sendok dan garpu.
d. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-masing
2 sendok makan dan ratakanlah
e. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah dilipat kedalam setiap botol
selai

Menangkap lalat buah


a. Siapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah, kami mencari lalat di
TPS dekat rumah.
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut
plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong
sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncangkan
tong sampah.
d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik sehingga
beberapa ekor lalat buah terperangkap dalam kantong plastik.

Mengkultur lalat buah


a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol
kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Hati-hati jangan sampai
terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya
dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman.
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah setiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam 18.00.
pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya
lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).

E. HASIL PENGAMATAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Tabel 1.10

Hari Gambar pertumbuhan kecambah kacang Panjang (mm) Keterangan


ke merah Akar Batang
0 - - Hari penanaman
dengan media
kapas
1 ± 1 cm - Hari pertama,
setelah
semalaman
ditutup dengan
kapas agar gelap
akar tunas mulai
tumbuh

2 ± 2 cm ± 2,5 cm Hari kedua,


batang mulai
muncul tegak ke
atas dan akar
mulai turun,

dari 4 biji kacang


merah yang
disebar, 2 biji
tidak tumbuh
3 ± 5 cm ± 9 cm Hari ke tiga,
batang mulai
tinggi
4 ± 6 cm ± 16 cm Hari ke empat,
daun mulai
muncul

5 ± 6 cm ± 19 cm Hari ke lima,
daun mulai
terbuka,
tumbuhan
tumbuh tinggi
6 ± 6.3 cm ± 20 cm

7 ± 6.6 cm ± 22 cm Hari ke tujuh,


tumbuhan
meninggi
8 ± 6.6 cm ± 25 cm Hari ke delapan,
tumbuhan
meninggi

9 ± 7.9 cm ± 29 cm Hari ke sembilan,


tumbuhan
meninggi

10 ± 7.9 cm ± 31 cm Hari ke sepuluh,


tumbuhan
meninggi
11 ± 7.9 cm ± 35 cm Hari ke sebelas,
tumbuhan
meninggi

12 ± 8 cm ± 37 cm Hari ke duabelas,
tumbuhan
meninggi
13 ± 8 cm ± 39 cm Hari ke tigabelas,
tumbuhan
meninggi

14 ± 8.2 cm ± 40 cm Hari ke
empatbelas,
tumbuhan
meninggi

2. Pertumbuhan dan perkembangbiakan lalat buah


a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangbiakan lalat buah

Hari Kejadian/Perubahan
ke
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Tubuh berwarna kuning kecoklatan, belum mengalami perubahan
3 Telur menetas menjadi larva, pada larva mengalami perubahan warna
berbelang kemerahan
4 Perubahan pada larva berwarna merah sedikit
5 lalat dewasa sudah mulai banyak mati, di sekitar toples larva semakin
banyak belang pada larva semakin terlihat merah kehitaman ada yang
sedikit berwana putih
6 Hampir mnyerupai pupa, berwarna putih dan tidak bergerak lagi/diam
7 Larva sudah tidak bergerak berwarna kehitaman sudah mulai terlihat
berbentuk pupa
8 Pupa membesar berwarna hitam kecoklatan
9 Mulai ada perubahan berbentuk seperti lalat tetapi tidak memiliki sayap
10 Lalat kecil mulai bergerak lebih cepat dari biasanya, memiliki sayap
yang tipis, sudah seperti lalat pada umumnya
11 Sudah menjadi Drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan dilepaskan

F. PERTANYAAN PERTANYAAN
Pertumbuhan dan Perkecambahan Kacang Merah
1. Pada hari ke berapa akar kacang merah mulai tumbuh ?
Jawab : Pada hari ke-2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang ± 2 cm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian
Jawab : Tidak, akar tumbuh kebawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol.

Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah

1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?


Jawab : Lalat buah meletakkan telurnya pada hari ketiga
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?
Jawab : Pupa berbentuk pada hari ke-8 namunpada hari ke-7 sudah hamper menyerupai pupa.
Lalat dewasa terbentuk pada hari ke-11.
G. PEMBAHASAN
Setelah kacang direndam maka mulai di masukan ke dalam botol yang telah disiapkan.
Pada minggu pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1 cm dan terus bertambah
panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 8.2 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya
daun. Setelah beberapa hari batang mulai meninggi dan daunpun mulai terlihat. Pada hari ke 12
batang akan terlihat tinggi namun tidak terlalu kokoh dan daun mulai bertambah banyak. Pada hari
ke 14 batang mulai tinggi dan daun bertambah lebar.
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan
imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana
lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di
ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 2 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari ketiga mulai
ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur, lalu telur menetas menjadi larva.
Kemudian dihari ke-4 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang berwarna
kemerah-merahan , bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses
ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktif ditandai dengan
tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktif dengan merayap ke atas botol dan
ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya
mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah
mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi hitam kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen
tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila
atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari
ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang siap untuk dilepas dari botol dan siap untuk
terbang.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari
dalam berupa hormon, sedangkan faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

Tahapan fase daur hidup drospilla sp adalah telur-larva-pupa-lalat muda-lalat dewasa atau imago.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). PRAKTIKUM IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.

J. SARAN DAN MASUKAN


Saran saya untuk praktikum selanjutnya agar lebih teliti karena dalam praktikum perkecambahan
air terlalu banyak ataupun terlalu sedikit juga dapat menyebabkan kacang merah tidak tumbuh.
Begitu juga dengan praktikum lalat buah, buatlah medium sesuai takaran yang ada di modul.

K. FOTO PRAKTIKUM

Hari ke Gambar Keterangan


0 Lalat di tangkap pada hari
pertama menggunakan plastik
es berukuran besar sekitar lebih
dari 20 lalat buah dan lalat
biasa, diberikan medium
campuran tapai dan pisang
ambon, diberikan tissue alasnya
1 Pada medium campuran tapai
dan pisang terjadi pembusukan,
lalat belum mengalami
perubahan warna, terdapat telur
lalat di skitar toples

2 Pada medium campuran tapai


dan pisang menjadi sedikit
sedikit menipis, pada lalat
mengalami perubahan
berwarna coklat, terdapat larva
atau belatung kecil
3 Pada medium campuran tapai
dan pisang mulai menipis
(hampir tidak bersisa habis),
pada larva mengalami
perubahan warna berbelang
kemerahan

4 Pada medium campuran tapai


dan pisang mulai habis sedikit
demi sedikit lalat dewasa mati,
perubahan pada larva berwarna
merah sedikit
5 Mengalami perubahan kapas
saring yang di beri campuran
tapai dan pisang ambon kering,
lalat dewasa sudah mulai
banyak mati, di sekitar toples
larva semakin banyak belang
pada larva semakin terlihat
merah kehitaman ada yang
sedikit berwana putih

6 Disini menggunakan medium


plastik, larva yang sudah
banyak dipindahkan di plastik,
untuk mengamati lebih lanjut
7 Larva sudah tidak bergerak
berwarna kehitaman sudah
mulai terlihat berbentuk (pupa)

8 Pupa membesar berwarna


hitam kecoklatan
9 Mulai ada perubahan berbentuk
seperti lalat tetapi tidak
memiliki sayap

10 Lalat kecil mulai bergerak lebih


cepat dari biasanya, memiliki
sayap yang tipis, sudah seperti
lalat pada umumnya
11 Sudah menjadi drospilla
dewasa dan siap untuk terbang
dan dilepaskan
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

EKOSISTEM

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
2. Menentukan rantai-rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis
2. Lingkungan Sekitar

C. LANDASAN TEORI
1. Ekosistem Darat
Ekosistem adalah Komunitas makhluk hidup yang bersama lingkungannya yang
saling berinteraksi. Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri
dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan) dan dekomposer (pengurai), serta komponen
abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik dan kondisi iklim.
Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis
ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau padang pasir,
pantai, dan ekosistem buatan lainnya misalnya kolam ikan, sawah, lading/kebun, akuarium.
2. Rantai makanan
Rantai makanan adalah aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari
tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui
proses berurutan memakan dan dimakan. Urutannya adalah Produsen (tumbuhan)-----
Konsumen 1 (herbivora)----Konsumen 2 (karnivora 1)----Konsumen 3 (Karnivora 2)….. dan
seterusnya.
Di dalam satu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing
dapat bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain, keadaan seperti
ini dapat digambarkan sebagai satu gambar jaring-jaring yang disebut jaring-jaring makanan.
Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, termasuk dalam tingkatan
trofik yang sama. Tumbuhan sebagai produsen menempati tingkat trofik 1. Hewan herbivor
atau konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang karnivor atau konsumen sekunder
menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk
struktur trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida
ekologi.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ekosistem Darat
a. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal.

b. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah

c. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja

d. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar

e. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya

f. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil

g. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang

h. Mencatat data pada lembar kerja

i. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

2. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi


Ekosistem darat
a. Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai makanan
pertama dan komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan
pertamanya.
b. Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor). Hewan kedua sebagai
konsumen 2 (karnivor) dan seterusnya.
c. Membuat bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya. Sehingga semua jenis
tumbuhan dan hewan yang ada sudah terdapat didalamnya.
d. Membuat jaring-jaring makanan.
e. Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya.
f. Membuat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkat trofik komponen
biotiknya.

E. HASIL PENGAMATAN
1. EKOSISTEM DARAT
A. Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No. Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu Lembab
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Sangat Cukup

B. Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Rumput (Imperata Burung Rayap
Cylindrica)
2 Pohon jati (Tectona Semut Cacing
Grandis)
3 Pohon sengon (Albizia Belalang Bakteri
Chinensis)
4 Pegagan (Lat. Centella Katak Jamur
Asiatica)
5 Pohon pinus (Pinus Ulat
Mercusii)

C. Tabel 2.3 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan


No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Kering
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 28C

D. Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan


No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Padi (oryza sativa) Ayam Bakteri
2. Rumput teki (cyperus rotundus) Burung Jamur
3. Gulma (ageratum conyzoides) Ulat
4. Pohon mangga (mangifera indica) Katak
5. Pohon pisang (musa paradisiaca) Tikus

2. RANTAI MAKANAN EKOSISTEM DARAT


Rantai makanan 1 :
Padi-----Tikus-----Ular

Rantai makanan 2 :
Padi-----Belalang-----Katak-----Ular

Rantai makanan 3 :
Padi-----Ulat-----Burung kecil-----Kucing

Gambar 2.1 Bagan jaring-jaring makanan ekosistem darat


Tabel 2.7.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Bakteri
2 Singkong
3 Pisang
4 Padi
5 Pohon
talok
6 Belalang
7 Tikus
8 Ulat
9 Katak
10 Ular
F. PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis komponen
biotiknya? Mengapa demikian?
Jawab : Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia. Contohnya pada ekosistem hutan mempunyai
komponen biotik yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai macam jenis dan
spesies.
2. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem
perairan? Jelaskan
Jawab : Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen biotik, yaitu ular, katak dan bakteri. Sebab dari ketiga komponen yaitu ular,
katak, bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan.
3. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis komponen
biotiknya? Mengapa demikian?
Jawab : Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya
adalah ekosistem darat, karena ekosietem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem
yaitu : hutan, sawah, kebun.

G. PEMBAHASAN
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-unsur tersebut
membentuk sistem ekologi. Jadi Ekosistem merupakan suatu fungsional dan struktural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya
adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
Dalam Ekosistem terjadi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari
sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebgai
makanan maka tumbuhan disebut produsen. Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi
untuk mempertahankan hidupnya. Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari makhluk
hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan
disebut rantai makanan. Peristiwa makan dan dimakan antar individu dalam suatu ekosistem
membentuk struktur trofik. Struktur trofik ini berdiri dari tingkat trofik yaitu :
a. Tingkat trofik pertama/ produsen.
b. Tingkat trofik kedua/ Konsumen.

H. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses
terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk hidup lain sedangkan komponen-
komponen di dalam ekosistem darat buatan diatur oleh manusia.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-
turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring
makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jaring makanan. Dari pengamatan
dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi
interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan dan dimakan. Tujuan interaksi
ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. SARAN DAN MASUKAN

Adapun saran yang dapat saya berikan adalah :

1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebgai tempat tinggal. Oleh karena
itu kita harus menjaga kebersihan lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kebersihan dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.

K. FOTO PRAKTIKUM
Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1

RUMPUT BURUNG RAYAP


2

POHON JATI SEMUT CACING


3

POHON SENGON BELALANG BAKTERI


4

PEGAGAN KATAK JAMUR


5

POHON PINUS ULAT


Tabel 2.4 Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1.

Padi Ayam Bakteri


2.

Rumput teki Burung Jamur


3.

Gulma Ulat
4.

Pohon mangga Katak


5.

Pohon pisang Tikus


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan)

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml (digantikan dengan gelas aqua kecil) 10 buah
3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen serbuk 1gram.

C. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan
hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan
kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya manusia
telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit. Dalam upaya memperoleh manfaat tersebut
ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat
mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, tumbuhan yang
hidup di dalamnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan
pembukaan hutan. Dengan pembukaan hutan untuk tempat pemukiman diharapkan
kesejahteraan hidup manusia meningkat. Namun fungsi hutan sebagai tanah serapan yaitu
menyimpan air hujan penyangga perubahan dan suhu global serta tempat hidup tumbuhan dan
hewan. Penebangan hutan menyebabkan tanah menjadi gersang dan tidak produktif. Jadi
kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
lingkungan.
Akan tetapi sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida cukup besar,
diantaranya dapat menyebabkan hama serangga residu dan dapat membunuh spesies non target.
Artinya makhluk hidup lain dapat turut mati terbunuh. Selain itu residu yang dihasilkann ya
dapat bertahan di tanah sampai tahunan. Selain penggunaan pestisida, penggunanan bahan
kimia lain juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen
sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean) sebagai
pemutih dan lain lain.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun,
deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan
berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi
adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji
melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktifkan sejumlah
enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air f. ketinggian tempat
b. cahaya g. O2
c. suhu h. CO2
d. nutrisi i. kelembapan
e. ph j. Angin
Dalam kegiatan praktikum ini akan dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu organisme
target maupun non target. Dalam kegiatan praktikum ini kita dapat mengembangkan
keterampilan proses, mengamati, membuat hipotesis, mengukur dan menyimpulkan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1

3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.

4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.

5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan
III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10
butir dalam larutan control

6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.

7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.

8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.

9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.

10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.10.

Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan kacang hijau hari ke-1

No Konsentrasi larutan
deterjen
Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12.5% 6.25% 3.1% kontrol
1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
2 0 cm cmcmc
0.2 cm 0.3 cm 0.4 cm 0.25 cm 0.6 cm 0.5 cm
3 0.2 cm m
0.4 cm 0.6 cm 0.8 cm 1 cm 1.2 cm 1 cm
4 0.2 cm 0.6 cm 0.9 cm 1 cm 1.25 cm 1.8 cm 1.5 cm
5 cm cm
0.4 0.8 cm 1.2 cm 1.2 cm 1.5 cm 2.2 cm 2 cm
6 0.2 cm
0.4 1 cm 1.4 cm 1.4 cm 2 cm 2.6 cm 2.5 cm
7 cm cm
0.6 cm 1.2 cm 1.6 cm 1.6 cm 2.25 cm 2.9 cm 3 cm
8 cmccm
0.6 1.4 cm 1.8 cm 1.8 cm 2.5 cm 3.3 cm 3.5 cm
9 cmcm
0.8 cm 1.6 cm 2 cm 2 cm 3 cm 3.6 cm 4 cm
10 cm1 cm 1.8 cm 2.2 cm 2.2 cm 3.5 cm 4 cm 4.5 cm
Jumlah 4.2 cm 9 cm 12 cm 12.4 cm 17.3 cm 22.2 cm 22.5 cm
Rata
- rata 0.42 cm 0.90 cm 1.20 cm 1.24 cm 1.73 cm 2.22 cm 2.25 cm
Grafik 2.2 Grafik rata - rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
pada 24 jam
25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan kacang hijau hari ke-2

No Konsentrasi larutan
deterjen
Hari ke-2 (48 jam)
100% 50% 25% 12.5% 6.25% 3.1% kontrol
1 1 cm 1.8 cm 2.2 cm 2.2 cm 3.5 cm 4 cm 4.5 cm
2 1.1 cm 1.9 cm 2.3 cm 2.5 cm 3.75 cm 4.3 cm 4.8 cm
3 1.2 cm 2.1 cm 2.4 cm 2.8 cm 4 cm 4.5 cm 5 cm
4 1.3 cm 2.2 cm 2.5 cm 3 cm 4.25 cm 4.7 cm 5.2 cm
5 1.4 cm 2.4 cm 2.6 cm 3.2 cm 4.5 cm 4.9 cm 5.5 cm
6 1.5 cm 2.5 cm 2.7 cm 3.4 cm 4.75 cm 5 cm 5.8 cm
7 1.6 cm 2.6 cm 2.8 cm 3.6 cm 5 cm 5.3 cm 6 cm
8 1.7 cm 2.8 cm 2.9 cm 3.8 cm 5.25 cm 5.5 cm 6.2 cm
9 1.8 cm 2.9 cm 3 cm 4 cm 5.5 cm 5.8 cm 6.4 cm
10 1.9 cm 3 cm 3 cm 4.2 cm 5.75 cm 6 cm 6.6 cm
Jumlah 14.5 cm 24.2 cm 26.4 cm 32.7 cm 46.3 cm 50 cm 56 cm
Rata - rata 1.45 cm 2.42 cm 2.64 cm 3.27 cm 4.63 cm 5 cm 5.6 cm
Grafik 2.2 Grafik rata - rata pertumbuhan kecambah per
konsentrasi 48 jam
60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
G. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
Hari ke 1 (24 jam)
100% : kacang hijau pertumbuhannya berkembang rata-rata panjangnya 0,42 cm, bau
khas deterjen 100% msih menyengat.

50% : Kacang hijau pertumbuhanya sedikit lebih cepat dari 100%, rata-rata
panjangnya 0,90 cm, bau khas deterjen sedikit berkurang dari yang 100%,
pertumbuhannya tidak merata.

25% : kacang hijau pertumbuhannya lebih cepat sekitar 0,30 cm, bau khas deterjen mulai
tidak tercium menyengat dari percobaan 50%.

12.5% : kacang hijau berbeda dengan percobaan 25%, panjang rata-rata sekitar 0,04 cm lebih
pendek, bau khas deterjen kurang tercium dari 25%.

6.25% : kacang hijau hampir sama dengan percobaan 12.5%, panjang rata-rata 1,73 cm, bau
khas deterjen sudah mulai hilang.

3.1% : kacang hijau banyak yang tumbuh dari semua, panjang rata-rata 2,22 cm, bau khas
deterjen tidak ada lagi bau menyengat deterjen.
Control: Kacang hijau pertumbuhannya merata panjang rata-ratanya adalah 2,25 cm,
dikarenakan tidak memakai campuran deterjen.

Hari-2 (48jam)

100% : kacang hijau pertumbuhannya berkembang dengan panjang rata-rata sekitar


1,45 cm, mulai pecah dari kacangnya sedikit kecoklatan merah, bau khas deterjen masih
menyengat 100%.

50% : kacang hijau tumbuh dengan baik, mulai pecah dari kacangnya, warna hijaunya mulai
pudar, bau khas deterjennya masih tercium sedikit menyengat dari 100%, panjang rata-ratanya
2,42cm.

25% : kacang hijau mengalami pertumbuhan panjang rata-rata 2,64 cm, sudah mulai pecah
dari kacang dan memiliki warna merah muda sedikit, disekitar ujung batang kembang
memiliki bulu – bulu sedikit, bau khas deterjen sudah mulai hilang.

12.5% : Kacang hijau mengalami pertumbuhan panjang rata-rata 3,27 cm, sudah mulai pecah
dari kacang dan memiliki warna merah muda sedikit, di sekitar ujung kecambah memiliki bulu
– bulu pada ujung batang, bau khas deterjen sudah mulai hilang.
6.25% : kacang hijau mengalami perubahan panjang rata-rata 4,63 cm, tidak seragam bau khas
deterjen mulai memudar dari 12.5% dan sudah mulai pecah dari kacangnya tetapi tidak
seragam, pada batang kecambah menipis dari yang lainnya.

3.1% : kacang hijau mengalami pertumbuhan sekitar 5 cmtidak seragam, pada batang
kecambah tebal ada juga yang tipis, ada nada yang berwarna merah pada kacang, ada juga yang
tidak (tidak seragam).

Control: Kacang Hijau mengalami perubahan, sekitar 5,6 cm, pada kacang sudah mulai
pecah dari kacangnya, terdapat warna kemerahan sedikit tidak seragam.

H. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan akhirnya akan mati. Semakin
rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan
baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

J. SARAN DAN MASUKAN


Adapun saran yang dapat saya berikan adalah :
1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang diteliti
sehingga percobaan itu baik dan valid.
4. Seharusnya limbah deterjen tidak boleh dibuang sembarangan, seperti kesungai karena dapat
mengganggu ekosistem sekitarnya.
K. FOTO PRAKTIKUM

ALAT DAN BAHAN


Gambar Praktikum Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
Hari ke-1 (24 Jam)
Konsentrasi (%) Gambar

100%

50%

25%

12.5%
6,25%

3.1%

Kontrol

Hari Ke-2
Konsentrasi (%) Gambar

100%
50%

25%

12.5%
6.25%

3.1%

Kontrol
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

JENIS ZAT DALAM MAKANAN

UJI MAKANAN (UJI KARBOHIDRAT DAN UJI LEMAK)

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN

2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
2. Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat mengidentifikasi makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat
5 sempurna.
4. Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
5. Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

B. ALAT DAN BAHAN


JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokan bahan makanan.
1. Tempat plastik
2. 20 macam bahan makanan
2. Pengelompokkan sayuran.
1. Tempat plastik
2. 20 macam bahan sayuran
3. Mengidentifikasi menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna.

UJI MAKANAN

1. Uji Karbohidrat
a. Piring kecil 10 buah
b. Pipet 1 buah
c. Pisang 1 diiris kecil
d. Apel 1 diiris kecil
e. Nasi 1 sendok kecil
f. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
g. Tahu putih 1 iris kecil
h. Margarin seujung sendok
i. Biskuit 1 potong kecil
j. Tepung terigu 1 sendok kecil
k. Gula pasir 1 sendok kecil
l. Kentang 1 iris kecil
m. Betadine
2. Uji Lemak
a. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah

b. Pipet 1 buah

c. Kemiri 2 butir

d. Wortel 1 buah

e. Seledri 1 tanggai

f. Biji jagung kering 1 genggam

g. Singkong kering 1 iris

h. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

i. Pepaya 1 potong kecil

j. Santan 1-3 sendok teh

k. Minyak goreng 5 mL

l. Susu 1-3 sendok teh

m. Air 5 mL

C. LANDASAN TEORI
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan berdasarkan zat gizi
Makanan adalah sebagai sesuatu yang dimakan yang merupakan bahan baku untuk menyusun
tubuh. Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk
pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan dengan kandungan
gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Makanan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat.
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati.
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam bahan pangan seimbang
hampir tidak mungkin dipenuhi hanya dari satu jenis bahan pangan. Agar dapat mengandung
berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh, maka makanan seimbang hampir tidak mungkin
dipenuhi hanya dari satu jenis bahan pangan.
2. Pengelompokkan sayuran
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara
dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan
C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman
hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan
secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak
mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buah-buahan seperti
mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali
dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis,
bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman dan
berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang,
daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara
lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang
diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe,
labu siam, terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.
3. Menu Makanan 4 sehat 5 sempurna
Menu Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang
lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini dikarenakan
pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang justru akan
memberikan beban baru pada masalah gizi di indonesia.
Karena itulah, dibuat pedoman baru berupa pedoman gizi seimbang, yang tergambar pada
tumpeng gizi seimbang di bawah ini. Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5
sempurna karena makanan 4 sehat yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat
sebab tidak ditentukan porsi dan jenis yang disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.
Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga termasuk
keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan beberapa poin
lainnya yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah sumber
protein. yang dalam pedoman gizi seimbang disatukan dalam kelompok sumber protein hewani
bersama dengan ikan, telur, dan daging.

UJI MAKANAN
1. Uji Karbohidrat
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam
makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan
setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diientifikasi dengan cara yang
kompleks.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hydrogen dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan
pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan
perubahan warna menjadi biru tua (biru kehitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang
mengandung amilum jika ditetesi larutan iodium dalam KI maka bagian yang ditetesi akan
berubah warnanya menjadi biru-ungu atau biru kehitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan
larutan iodium, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur
larutan karena larutan iodium beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
2. Uji Lemak
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui ciri-ciri sumber makanan
yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan
tersebut dipegang atau diraba maka akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada kertas, maka
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada
kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering
kembali, akan tetapi bekas minyak tidak akan hilang dan tetap menempel di kertas tersebut
karena minyak tidak menguap.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi.
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
2. Pengelompokkan sayuran.
1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam.

2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun, sayuran


buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.

3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.

4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

3. Mengidentifikasi menu makanan berdasarkan 4 sehat 5 sempurna.


1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5
sempurna.
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke dalam
kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja.
5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah disediakan
dalam lembar kerja
6. Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?

UJI MAKANAN

Uji Karbohidrat

1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja percobaan
uji karbohidrat ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring
plastik.
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium. Perhatikan
dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan
yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.

Uji Lemak

1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5 x 5
cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat. (boleh
dioleskan menggunakan jari tangan).
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas?
Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau
tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ka arah
bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.

E. HASIL PENGAMATAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi.
No. Jenis Bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan
1. Nasi 
2. Jagung 
3. Singkong 
4. Ubi 
5. Pisang 
6. Susu 
7 Telur 
8 Tahu 
9 Tempe 
10 Ikan 
11 Coklat 
12 Kacang Tanah 
13 Santan Kelapa 
14 Keju 
15 Daging 
16 Pisang  
17 Pepaya 
18 Apel 
19 Lemon 
20 Mangga 

2. Pengelompokkan sayuran
No. Jenis Bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayur Sayuran
Makanan daun buah akar/umbi kacang- tunas
kacangan
1 Katuk 
2 Bayam 
3 Sawi 
4 Kangkung 
5 Daun singkong 
6 Tomat 
7 Cabai 
8 Timun 
9 Pare 
10 Terong 
11 Kentang 
12 Wortel 
13 Bawang putih 
14 Bawang merah 
15 Kacang panjang 
16 Buncis 
17 Petai 
18 Kacang merah 
19 Tauge 
20 Rebung 

3. Menu makanan 4 Sehat 5 Sempurna


No. Jenis Masakan Kelompok Jenis bahan
makanan makanan Zat Makanan

Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Lontong sayur Makanan pokok Lontong 
(nasi)
Lauk pauk Telur 
Sayuran Nangka 
Muda
Santan 
2 Gado-gado Makanan Pokok Lontong 
(nasi)
Lauk Pauk Telur 
Tahu 
Tempe 
Sayuran Tauge 
Kangkung 
Kacang 
panjang
Pelengkap Kacang 
tanah
3 Soto ayam Makanan pokok Nasi 
Soun 
Lauk pauk Ayam 
Telur 
4 Nasi goring Makanan pokok Nasi 
Lauk pauk Ayam 
Telur 
Hati ayam 
Pelengkap Timun 
5 Sop Ayam Lauk pauk Ayam 
Sayuran Wortel 
Kol 
Kentang 
6 Sayur Bening Sayuran Jagung 
Labu 
Bayam 
7 Sop Buah Minuman Mangga 
Buah Naga 
Anggur 
Pelengkap Agar-agar 
8 Rawon Lauk pauk Daging 
Sayuran Tauge 
9 Perkedel Kentang 
Telur 
10 Susu Minuman 

UJI MAKANAN

Uji Karbohidrat
No. Bahan Makanan Warna Keterangan
Sebelum diberi Setelah diberi
yodium yodium
1 Pisang Kekuningan Ungu kebiruan
2 Apel Putih Putih
3 Nasi Putih Biru tua Cepat berubah
kehitaman warna
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Putih
5 Tahu putih Putih Putih
6 Margarin Kuning Kuning
7 Biscuit Coklat muda Biru tua Cepat berubah
kehitaman warna
8 Tepung terigu Putih Biru tua Cepat berubah
kehitaman warna
9 Gula pasir Putih Putih
10 Kentang Kuning Ungu kebiruan

Uji Lemak
No. Bahan yang diuji Meninggalkan bekas Keterangan
noda minyak
Ya Tidak
1 Kemiri  Mengandung lemak
2 Margarin  Mengandung lemak
3 Seledri  Tidak mengandung lemak
4 Wortel  Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung kering  Tidak mengandung lemak
6 Singkong basah  Tidak mengandung lemak
7 Kacang tanah  Mengandung lemak
8 Pepaya  Tidak mengandung lemak
9 Santan  Mengandung lemak
10 Susu  Tidak mengandung lemak

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


JENIS ZAT DALAM MAKANAN

Pengelompokkan bahan makanan

1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawab :
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air.
2. Zat makanan (zat gizi) apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
Jawab :
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air.
c. Zat pengatur : protein, air
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawab :
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut.
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air

Pengelompokkan sayuran

1. Bila dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk kedalam kelompok zat makanan
apa saja?
Jawab : Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat pembangun.
2. Termasuk dalam sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan terong
Jawab : Termasuk ke dalam kelompok makanan :

a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan


b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

Menu makanan 4 sehat 5 sempurna


1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat 5 sempurna? Jelaskan!
Jawab : Empat sehat lima sempurna adalah cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan tubuh
yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!
Jawab : Triguna pangan adalah pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya
yaitu :
a. Untuk bergerak : merupakan zat tenaga misalnya karbohidrat, lemak, protein.
b. Untuk membangun : merupakan zat pembangun misalnya protein, mineral, vitamin,
air.
c. Untuk mengatur : mengatur zat pengatur misalnya protein dan air.
UJI MAKANAN
Uji Karbohidrat
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi larutan
yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa
yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula
yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan
kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari
bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnanya
berubah menjadi ungu kebiruan dan biru kehitaman. Ini menandakan bahwa kandungan
amilum dalam bahan makanan ada yang banyak dan sedikit.

Uji Lemak
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah terasanya
bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya
tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter, bagaimana
terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, dan susu.

G. PEMBAHASAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
Kandung zat gizi dalam bahan makanan diantaranya :
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang
berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian,
misal nasi, jagung, singkong, ubi, pisang.
2. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :
a. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : tahu, tempe.
b. Protein hewani bersumber dari hewan. Contoh : susu, telur, ikan.
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada coklat, kacang
tanah, santan kelapa, keju dan daging.
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh : Apel, lemon, mangga,pepaya, pisang mengandung vitamin C

Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.

1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan
adalah bagian daunnya. Contoh:.katuk, bayam, sawi, daun singkong dan kangkung.
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah buahnya. Contoh:.tomat, cabai, timun, pare dan terong.
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah bagian umbi/akarnya. Contoh:.kentang, wortel, bawang putih dan bawang merah.
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contoh: kacang panjang, buncis, petai dan
kacang merah.
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge dan rebung.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi :
a. Bahan makanan pokok adalah Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan
utama. Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas.
b. Bahan makanan lauk-pauk adalah bahan makanan yang setelah diolah merupakan penyerta
dari makanan utama. Contoh: daging, telur dadar, perkedel.
c. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
merupakan penyerta makanan utama. Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll. Buah-
buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan. Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
d. Minuman : merupakan pelepas dahaga. Contoh: , es campur.
UJI MAKANAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan iodium yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi iodium menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :

1. Pisang : berubah warna dari kekuningan menjadi ungu kebiruan, berarti pisang mengandung
karbohidrat.
2. Apel : tidak mengalami perubahan warna, berarti apel tidak mengandung karbohidrat.
3. Nasi : berubah warna dari putih menjadi warna biru tua kehitaman. Dan perubahan warnanya
lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat lebih banyak.

4. Telur Rebus (bagian putihnya) : tidak mengalami perubahan warna, berarti putih telur tidak
mengandung karbohidrat.
5. Tahu Putih : tidak mengalami perubahan warna, berarti tahu putih tidak mengandung
karbohidrat.
6. Margarin : tidak mengalami perubahan warna, berarti margarin tidak mengandung karbohidrat.
7. Biskuit : berubah warna dari coklat muda menjadi biru kehitaman, perubahan warnanya lebih
cepat. Hal ini berarti biskuit mengandung karbohidrat (amilum) lebih banyak.
8. Tepung terigu : berubah warna dari putih menjadi biru kehitaman. Hal itu berarti bahwa tepung
terigu mengandung karbohidrat (amilum) lebih banyak.

9. Gula pasir : tidak mengalami perubahan warna, berarti gula pasir tidak mengandung
karbohidrat.
10. Kentang : berubah warna dari kuning menjadi Ungu kebiruan. Hal ini berarti bahwa kentang
mengandung karbohidrat (amilum) tetapi kandungan karbohidrat nya dibawah nasi, biskuit dan
tepung terigu.

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :

1. Kemiri : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
3. Wortel : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa wortel
tidak mengandung lemak. Karena wortel mengandung vitamin.
4. Seledri : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa
seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan
bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong Basah : Pada uji lemak kami tidak menggunakan singkong kering, akhirnya
kelompok kami menggunakan singkong basah (yang tidak dijemur). Pada uji ini singkong
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong
kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan
bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Pepaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan
bahwa pepaya tidak mengandung lemak.
9. Santan : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
10. Susu : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa susu
tidak mengandung lemak.

H. KESIMPULAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada
4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : nasi, jagung, singkong, ubi, pisang.
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : tahu, tempe, susu, telur dan ikan.
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : coklat, kacang tanah, santan
kelapa, keju dan daging.
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : Apel, lemon, mangga,pepaya, pisang.

Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :

1. Sayuran daun : katuk, bayam, sawi, daun singkong dan kangkung.


2. Sayuran buah : tomat, cabai, timun, pare dan terong.
3. Sayuran umbi/akar : kentang, wortel, bawang putih dan bawang merah.
4. Sayuran kacang-kacangan: kacang panjang, buncis, petai dan kacang merah.
5. Sayuran tunas : tauge dan rebung

Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan makanan.
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

UJI MAKANAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apel, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu,
gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti
sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula
pasir.
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang
tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak
seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan minyak
goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong, pepaya,
dan susu.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. SARAN DAN MASUKAN


Adapun saran yang bisa diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah sebaiknya pada saat
mengamati perubahan warna yang ditimbulkan oleh tiap-tiap bahan makanan pada saat uji
karbohidrat harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
mempengaruhi hasil praktikum.

K. FOTO PRAKTIKUM
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan berdasarkan zat gizi.
Karbohidrat :
 Nasi
 Kentang
 Singkong
 Ubi
 Jagung
 Pisang
Protein :
 Susu
 Telur
 Tahu
 Tempe
 Ikan

Lemak :
 Coklat
 Daging
 Santan Kelapa
 Kacang Tanah
 Keju

Vitamin :
 Pisang
 Pepaya
 Apel
 Lemon
 Mangga

2. Pengelompokkan Sayuran.
Sayuran daun :
 Katuk
 Bayam
 Sawi
 Daun singkong
 Kangkung

Sayuran Buah :
 Tomat
 Cabai
 Timun
 Terong
 Pare

Sayuran akar/Umbi :
 Kentang
 Wortel
 Bawang putih
 Bawang Merah

Sayuran Kacang-kacangan :
 Kacang panjang
 Buncis
 Petai
 Kacang Merah
Sayuran Tunas :
 Rebung
 Tauge

3. Menu Makanan 4 sehat 5 sempurna


No. Nama Makanan Kandungan zat gizi
1 Lontong sayur
 Lontong (nasi) :
Karbohidrat
 Telur : protein
 Nangka muda : vitamin
 Santan : Lemak

2 Gado-gado
 Lontong (nasi) :
Karbohidrat
 Telur : protein
 Tauge : Vitamin
 Kangkung : Vitamin
 Kacang Panjang : Vitamin
 Tahu : Protein
 Tempe : Protein
 Kacang tanah : Lemak
3 Soto Ayam
 Nasi : Karbohidrat
 Ayam : Protein
 Kol : Vitamin
 Soun : Karbohidrat
 Telur : Protein

4 Nasi goreng
 Nasi : Karbohidrat
 Ayam : Protein
 Telur : Protein
 Hati Ayam : Protein
 Timun : Vitamin

5 Sop Ayam
 Ayam : Protein
 Kentang : Karbohidrat
 Wortel : Vitamin
 Kol : Vitamin
6 Sayur Bening
 Jagung : Karbohidrat
 Labu kuning : Vitamin
 Bayam : Vitamin

7 Sop Buah
 Mangga : Vitamin
 Buah Naga : Vitamin
 Anggur : Vitamin
 Agar-agar : Karbohidrat

8 Rawon
 Daging : Lemak
 Tauge : Vitamin

9 Perkedel
 Kentang : Karbohidrat
 Telur : Protein
10 Susu
Mengandung protein

UJI MAKANAN
1. Uji karbohidrat
Bahan-bahan untuk uji karbohidrat
diantaranya yaitu :
 Putih telur
 Apel
 Tahu
 Gula pasir
 Margarine

PISANG
Berubah warna dari kekuningan menjadi
ungu kebiruan
APEL
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih

Nasi
Berubah warna dari putih menjadi biru tua
kehitaman, perubahan warna lebih cepat

PUTIH TELUR
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih
TAHU PUTIH
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih

MARGARIN
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
kuning

BISKUIT
Berubah warna dari coklat muda menjadi
biru tua kehitaman, perubahan warna lebih
cepat
Tepung Terigu
Berubah warna dari putih menjadi biru tua
kehitaman, perubahan warna lebih cepat

GULA PASIR
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih

KENTANG
Berubah warna dari kuning menjadi ungu
kebiruan

2. Uji Lemak
Keadaan kertas coklat sebelum proses uji
lemak

Alat dan bahan untuk uji lemak

Meneteskan air dan minyak di 2 kerta


coklat berbeda, sebagai pembanding
untuk bahan yang mengandung minyak
atau tidak.
Kemiri
Mengandung Lemak

Margarin
Mengandung Lemak

Seledri
Tidak Mengandung lemak

Wortel
Tidak Mengandung lemak
Biji jagung
Tidak Mengandung lemak

Singkong basah
Tidak Mengandung lemak

Kacang tanah
Mengandung Lemak
Pepaya
Tidak mengandung lemak, terlihat
bercak bercak di kertas coklat karena
papaya mengandung air.

Santan
Mengandung Lemak

Susu
Tidak Mengandung lemak
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

GERAK

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ BALIKPAPAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengamati gerak lurus beraturan.
2. Untuk mengamati gerak lurus berubah beraturan.

B. ALAT DAN BAHAN


GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
1. Katrol gantung tunggal
2. Stopwatch
3. Penggaris
4. Beban gantung (2 buah)
5. Statif dan Klem
6. Benang Kasur
7. Beban tambahan

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

1. Katrol gantung tunggal.


2. Stopwatch
3. Penggaris
4. Beban gantung
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Beban tambahan

C. LANDASAN TEORI
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak Lurus beraturan adalah Gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu, jarak tempuh dan arahnya sama. Pada rel yang
lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak lurus. Jika kereta api menempuh
perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama, maka gerak kereta
api dapat disebut gerak lurus beraturan.
s
Rumus GLB : v=
t
Keterangan:
v = kecepatan benda (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu yang diperlukan (detik atau sekon)

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Gerak Lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan percepatan linear tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka
kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut GLBB dipercepat
Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama
semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.
Kecepatan benda dapat bertambah secara beraturan (dipercepat) ataupun berkurang
secara beraturan (diperlambat). Benda yang jatuh bebas (contoh gerak dipercepat),
benda yang dilemparkan ke atas (contoh gerak diperlambat).

Besaran-besaran yang terdapat pada GLBB adalah :

Vt = V0 ± a. t

Vt2 = V02 ± 2a. s

S = V0t ± ½ at2

𝑑𝑠
𝑣= = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑡

𝑑𝑣
𝑎= = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑡
Dimana :

Vt = kecepatan benda = m/s

V0 = kecepatan awal benda = m/s

S = jarak yang ditempuh benda = m


a = percepatan benda = m/s2

D. PROSEDUR PERCOBAAN
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar

2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4. Ukur panjang BC.
5. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan
m1 untuk bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, tinggi B tetap, C berubah).
7. Catat datanya ke dalam tabel.

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


1. Susun alat seperti pada gambar.

2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)


3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak
dari B ke C (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada tabel.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No. Jarak BC s (cm) Waktu t (sek)
1 21 49
2 19 45
3 17 40
4 15 35
5 13 31
Tabel Pengamatan GLBB

No. Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tbc (sek)
1 75 34 1,70 8 0,04
2 75 32 1,65 10 0,11
3 75 30 1,59 12 0,19
4 75 28 1,53 14 0,25
5 75 26 1,48 16 0,29

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (s = sumbu vertical dan t = sumbu horizontal).

2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas.


𝑠
V = 𝑡 =….

Percobaan I Percobaan II Percobaan III


21 19 17
V = 49 = 0,428 cm/s V = 45 = 0,422 cm/s V = 40 = 0,425 cm/s

Percobaan IV Percobaan V
15 13
V = 35 = 0,428 cm/s V = 31 = 0,419 cm/s

3. Buatlah kesimpulannya ?
Jawab : Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (S AB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.
Jawab :

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!


Jawab :
6. Buatlah kesimpulannya.
Jawab :
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan
yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan
(a=t) atau perlambatan (a= -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu
mengalami percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka
dikatakan dengan gerakan mengalami percepatan.

7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).

Jawab :
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan
grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami
percepatan yang tetap/konstan.

G. PEMBAHASAN
Gerak adalah proses perpindahan tempat dari posisi awal ke posisi akhir. Sebuah
benda dikatakan bergerak jika posisinya berubah. Sebuah benda dikatakan bergerak
jika posisinya berubah. Tumbuhan yang tak bisa menggerakkan dirinya, sebenarnya
juga bergerak ketika tertiup embusan angin. Begitu pula dengan benda mati. Benda
mati juga bergerak. Contohnya mobil, kereta api, pesawat, dan lift.
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya,dan energi yang berhubungan,
membentuk suatu bidang yang disebut mekanika.
Mekanika dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa meninjau gaya
penyebabnya.
2. Dinamika mempelajari tentang gerak dan gaya penyebabnya.

Titik Acuan adalah Suatu titik yang dianggap tidak bergerak. Gerak merupakan
perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu.
Pemilihan titik acuan tergantung pada situasinya.
Jarak adalah Panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak. Jarak
merupakan besaran skalar (besaran yang mempunyai besar, tetapi tidak mempunyai
arah).

Perpindahan adalah Perubahan kedudukan atau posisi suatu benda diukur dari posisi
awal ke posisi akhir benda. Perpindahan merupakan besaran vektor (besaran yang
mempunyai besar dan arah).

Grafik GLB dan GLBB ini ada 3 macam, yaitu grafik s-t, grafik v-t dan grafik a-t.

1. Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (s-t) pada GLB dan GLBB
Dari gambar diatas, bentuk kurva GLB yaitu garis lurus dimana seiring
bertambahnya waktu, jarak yang ditempuh juga akan bertambah secara teratur.
Karena, hal ini mengandung makna kalo kecepatan benda akan selalu konstan
atau stabil pada setiap saat/waktu. Sedangkan, bentuk kurva GLBB yaitu garis
lengkung (parabola). Buat gerak lurus berubah beraturan dipercepat, kurvanya
berbentuk parabola terbuka keatas. Ini menunjukkan kalo seiring bertambahnya
waktu, jarak yang ditempuh benda tersebut akan semakin bertambah besar, jadi
benda tersebut mengalami percepatan. Untuk gerak lurus berubah beraturan
diperlambat, model kurvanya berbentuk parabola terbuka kebawah. Karena,
mengindikasikan jika seiring bertambahnya waktu, jarak yang bisa ditempuh
benda tersebut akan semakin menurun, disebabkan benda mengalami
perlambatan.

2. Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (v-t) pada GLB dan GLBB

Pada GLB, bentuk kurva lurus horizontal jadi nilai kecepatan benda akan selalu
sama setiap saat. Pada GLBB dipercepat bentuk kurva linier ke atas yang
mengindikasikan jika seiring bertambahnya waktu, maka kecepatan bertambah
besar secara teratur. Pertambahan kecepatan ini, karena adanya percepatan.
Sedangkan pada GLBB diperlambat, bentuk kurva liniernya ke bawah. Karena,
mengandung arti jika seiring pertambahan waktu, maka besar kecepatan benda
semakin berkurang secara teratur. Pengurangan kecepatan ini, karena pengaruh
adanya perlambatan.

3. Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (a-t) pada GLB dan GLBB
Percepatan adalah besaran vektor jadi selain mempunyai nilai, percepatan juga
mempunyai sebuah arah. Pada GLB, percepatannya adalah nol jadi bentuk
kurvanya lurus horizontal dan berhimpit dengan sumbu waktu (positif) yang
menunjukkan jika nilai percepatan pada GLB selalu nol.

Jika untuk GLBB dipercepat, kurvanya berbentuk lurus horizontal dan berada
pada sumbu percepatan (positif), hal ini menunjukkan jika pada GLBB dipercepat
benda mengalami percepatan yang berharga positif (+a). Sedangkan pada GLBB
diperlambat, kurvanya ada pada sumbu percepatan (negatif) yang berarti jika
pada GLBB dipercepat benda mengalami percepatan yang berharga negatif (-a)
yang disebut dengan perlambatan.

Perbedaan GLB dan GLBB :

1. Gerak lurus beraturan yaitu gerak suatu benda dengan kecepatan tetap.
Contohnya : Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 70 km/jam. Artinya
mobil tersebut dapat menempuh jarak 1 km dalam waktu 1 jam. Kalo jarum
speedometer di mobil itu tetap menunjukkan 70 km/jam, yang berarti mobil itu
bergerak dengan kecepatan konstan. Karena kecepatan benda tetap, maka kata
kecepatan bisa diganti dengan kelajuan.
2. Gerak lurus berubah beraturan yaitu gerak yang lintasannya adalah garis lurus dan
dengan kecepatan yang berubah beraturan. Gerak lurus berubah beraturan juga
bisa diartikan sebagai gerak lurus suatu objek, dimana kecepatannya berubah
terhadap waktu karena adanya percepatan yang konstan atau tetap.
Percepatan adalah besaran vektor. Dengan itu, buat menyatakan suatu
percepatan harus menentukan besar dan arahnya. Jika arah percepatan searah
dengan gerak benda, maka diberi tanda positif. Jika pada percepatan berlawanan
dengan gerak benda, maka diberi tanda negatif. Contohnya: Naik sepeda tanpa di
kayuh pada jalanan yang dikategorikan menurun. Sepeda akan bergerak semakin
lama maka akan semakin cepat.

H. KESIMPULAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya,
makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
mempunyai percepatan tetap. Perbedaan GLB dan GLBB adalah GLB kecepatannya
tetap, sedangkan GLBB kecepatan selalu berubah.

Perbedaan Ciri-ciri GLB dan GLBB :

1. Gerak Lurus Beraturan


a. Pada lintasan berupa garis lurus atau masih bisa dianggap lintasan yang lurus.
b. Pada kecepatan benda tetap atau konstan.
c. Tidak mempunyai percepatan (a)=0.
d. Pada kecepatan berbanding lurus dengan perpindahan dan terbalik dengan
waktu.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
a. Pada lintasan berupa garis lurus atau masih bisa dianggap lintasan yang lurus.
b. Pada kecepatan benda berubah beraturan (naik atau turun).
c. Pada benda mengalami percepatan tetap (a=konstan).

d. Grafik v – vs – t miring ke atas atau kebawah.


Perbedaan kecepatan dan percepatan pada GLB dan GLBB :
I. DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/gerak-lurus-berubah-beraturan-
kelas-10/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakhttps://www.kompas.com/skola/read/2020/06/2
1/130604669/pengertian-gerak-dan-sifatnya?page=all.
3. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. SARAN DAN MASUKAN


Semoga pada praktikum selanjutnya lebih teliti lagi dalam mengukur waktu
menggunakan stopwatch, agar dapat mengukur kecepatan dan percepatan dengan
tepat dan sesuai yaitu v=konstan, dan a=konstan.

K. FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ BALIKPAPAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati jenis dan bentuk gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang.
3. Mengamati gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
5. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
6. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.

B. ALAT DAN BAHAN


PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
1. Slinki
2. Kabel listrik
3. Benang kasur
4. Karet gelang
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
1. Slinki
2. Benang Kasur
3. Kerikil
PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER
1. Catu daya
2. Pewaktu detik atau bel listrik
3. Beban gantung

C. LANDASAN TEORI
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Getaran adalah Gerak bolak-balik (berosilasi) sesuatu benda melalui
titik kesetimbangannya. Gelombang adalah Gangguan periodik yang bergerak
menjauhi sumber dan membawa energi. Getaran yang merambat dengan
energi tertentu. Gelombang berasal dari gangguan atau usikan, dan
gelombang membawa energi, bukan memindahkan partikel atau medium
perambatannya itu sendiri. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair,
dan gas, misalnya tali, slinki, air, dan udara.
Contoh : Ketika salah seorang anak memberikan gangguan pada
salah satu ujung tali, yaitu dengan cara menggetarkan salah satu ujung tali
tersebut, getaran itu merambat sepanjang eleman tali dalam bentuk
gelombang.
Jenis-jenis Gelombang :
 Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi menjadi
gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
 Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
 Berdasarkan amplitudonya Gelombang berjalan, Gelombang diam/berdiri.
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
Pemantulan gelombang adalah perubahan arah rambat gelombang kearah
medium asalnya (dipantulkan) saat mengenai dinding penghalang. Hukum
pemantulan gelombang :
 Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.
 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu
bidang datar.

Selain itu sifat-sifat umum gelombang dapat dibedakan menjadi 5 yaitu :

a. Dapat dibiaskan
b. Dapat terpolarisasi
c. Dapat mengalami interferensi
d. Dapat mengalami difraksi
e. Dapat mengalami pemantulan

Pemantulan atau disebut juga refleksi adalah peristiwa kembalinya (balik)


seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas
tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.

PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER


Gelombang stasioner adalah perpaduan dua gelombang yang
mempunyai frekuensi, cepat rambat, dan amplitude yang sama besar tetapi
merambat pada arah yang berlawanan. Secara sederhana gelombang
stasioner merupakan perpaduan atau superposisi dari dua gelombang yang
identik namun arah rambatnya berlawanan. Contoh dari gelombang statsioner
ialah sebuah tali yang diikat pada sebuah tiang lalu ujung yang lain kita
ayunkan. Proses ini akan menimbulkan gelombang datang dan setelah
menumbuk tiang akan mengalami gelombang pantul. Gelombang datang dan
gelombang pantul tersebut yang kemudian berpadu dan disitulah fenomena
gelombang stasioner bekerja. Pada dasarnya gelombang stasioner dibagi
menjadi dua yaitu ujung tetap dan ujung terikat.
Ciri- ciri gelombang stasioner :
Terdiri atas simpul dan perut.
 Simpul = tempat kedudukan titik yang mempunyai amplitudo minimal (nol).
 Perut = tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai amplitudo maksimum
pada gelombang tersebut.

 Simpangan = semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titik


nol). Besar simpangan biasa dinyatakan dengan y dan nilainya dapat
positif atau negatif tergantung kedudukannya.
 Contoh: titik Q dengan besar simpangan y₁ (simpangan positif)
 Amplitudo = simpangan terbesar yang terdapat dalam suatu gelombang.
 Contoh: Titik R (amplitudo bernilai positif), Titik V (amplitudo bernilai
negatif)

Teori Gelombang

Dua gelombang dapat terpadu menjadi satu gelombang yang besar


simpangan-simpangannya sama dengan penjumlahan simpangan-simpangan
kedua gelombang itu.
y₃ = y₁ + y₂
y₁ = simpangan gelombang ke-1
y₂ = simpangan gelombang ke-2
y₃ = simpangan hasil paduan gelombang ke-1 ke-2
Simpangan hasil paduan gelombang ke-1 dan ke-2 tidak hanya bergantung
pada besarnya simpangan, tetapi juga bergantung pada fasenya.
Jika dua gelombang memiliki simpangan-simpangan yang fasenya
sama, kedua gelombang akan menghasilkan gelombang yang simpangan-
simpangannya lebih besar daripada simpangan-simpangan kedua gelombang
asalnya. Jika simpangan-simpangan kedua gelombang memiliki fase yang
berlawanan, maka simpangan-simpangan tersebut akan saling mengurangi

D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
 Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman
anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
 Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.
Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa yang merambat pada slinki?
 Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang
tersebut?
 Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung
slinki yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut,
ketika gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah
energi yang merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
 Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada
tiang ynag cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain
kedepan seperti gambar di berikut. Amati arah getar (arah usikan) dan arah
rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut gelombang longitudinal.
Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?
 Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal?
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
 Bak air diisi air hamper penuh dijatuhkan kerikil pada permukaan air.
Kemudian amati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimanakah
bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi kolam, bak, atau bejana yang
dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan ?
 Slinki direntangkan sejauh 1,5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung lain yang dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga membentuk gelombang. Amati perambatan setengah
gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola
perambatan gelombang tersebut belum diamati dengan jelas, getarkan
ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimanakah fase
gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya ?
 Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman diikat dengan
benang yang panjangnya ± 1,5 m. Ikatkan ujun
PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER
 Rangkailah alat dan bahan seperti gambar yang tertera di bawah ini
(percobaan Melde). Catu daya dipasang pada tegangan 6 Volt AC. Massa
beban gantung yang digunakan 75 gram, hitunglah tegangan tali.
 Hidupkanlah catu daya, geser pewaktu kecil ke arah katrol meja perlahan-
lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amatilah gelombang
stasioner tersebut.
 Ukurlah panjang gelombang (ʎ₁) pada tali tersebut.
 Matikanlah catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100
gram. Hitunglah tegangan tali (T) dengan beban 100 gram tersebut.
 Hidupkanlah catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukurlah panjang gelombang (ʎ₂) pada tali
tersebut.
 Matikanlah catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 125
gram. Hitunglah tegangan tali dengan beban 125 gram.
 Hidupkanlah catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukurlah panjang gelombang pada tali
tersebut.
 Bandingkanlah panjang gelombang stasioner ʎ₁, ʎ₂, ʎ₃. Bandingkan
hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali.

E. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Hasil pengamatan jenis-jenis gelombang berikut ini adalah :
1. Slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakan dengan cepat ke kiri
lalu ke kanan sehingga terjadi ada rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat
arah usikan dan rambat gelombangnya. Saat slinki diusikkan terlihat
seperti ada bukit dan ada lembah.
3. Percobaan kedua karet gelang di tengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang. Ternyata karet gelang
tersebut ikut berpindah.
4. Percobaan ketiga, slinki diganti kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan di ujung kabel, sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang
atau dipegang salah seorang teman. Ternyata hasilnya gelang bergerak
maju dan berpindah.
5. Percobaan selanjutnya slinki direntangkan diatas lantai salah satu
ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri. Lalu ujung slinki diusik
atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan.
Usikan pada slinki secara berulang pada percobaan ini diamati arah
usikan dan rambatannya (gelombang). Ternyata terlihat seperti ada
rapatan dan regangan (Gelombang longitudinal)
6. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal
yaitu Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah
rambat tegak lurus dengan arah getarnya. Contoh gelombang
transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar gelombang adalah
vertikal, sedangkan arah rambatnya horizontal sehingga arah getar dan
arah rambatnya searah. Gelombang longitudinal adalah gelombang
yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya
gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.

PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG


Hasil pengamatan pada percobaan sifat pemantulan gelombang adalah :
1. Bak air yang diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan
air, ternyata terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah
dengan arah rambatannya. Jika diperhatikan gelombang yang mengenai
sisi bak air maka dipantulkan ke arah datangnya gelombang.
2. Slinki direntangkan sejauh 1,5 meter pada salah satu ujungnya diikatkan
pada tiang (dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang.
Lalu digetarkan satu kali sehingga membentuk gelombang. Slinki
membentuk setengah panjang gelombang. Diamati perambatan stengah
gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum dapat
diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah
gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul
sama dengan gelombang asalnya.

PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER


Hasil pengamatan pada percobaan gelombang stasioner adalah :
1. Pada saat rangkaian diuji cobakan atau dinyalakan maka akan terjadi
gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.
2. Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara
terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah
getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini
dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup,
gelombang pada tali itu akan terpantul - pantul dan dapat
menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan
perut gelombang. Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah
jarak antara perut gelombang dengan arah cepat rambatnya.
Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu
lembah yang terdiri dari tiga simpul.
3. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang
digunakan 75 gram. Panjang tali 1,5 m. Tegangan tali sama dengan
massa beban dibagi panjang tali yaitu :
T = M = 75 gram = 50
l 1,5 m
4. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol
meja secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali,
ternyata muncul gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada
energi dari catudaya dan terjadi perpaduan gelombang pada
gelombang stasioner.
5. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
λ1 = 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 = 2l = 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1
6. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram.Maka tegangan
talinya adalah: T = m = 100 gr = 68
l 1.5 m
7. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali
gelombang tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m = 2.1,5 = 3 = 1
l 2 2
8. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut
adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
9. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka
panjang gelombangmya 3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 = 3 = 1
l 3
10. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1
F. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, Anda akan melihat gelombang
berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti
yang Anda lihat? Jelaskan !
Jawab : Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya
gelombang di permukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang
transversal karena terjadi gelombang yang bentuknya searah dengan arah
rambatannya.

2. Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnet.


Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya ?
Jawab : Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, maka cahaya
merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan
frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya lurus ke semua arah.

3. Perhatikan gambar berikut

Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung
yang lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan
terus-menerus. Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali
tersebut.
Bentuk gelombang yang dihasilkan dari tali berupa gelombang transversal
yang terdiri atas puncak bukit dan lembah gelombang.

4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu detik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang ?
Jawab : Karena tegangan tali yang berubah menyebabkan perubahan
kecepatan.

5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh panjang gelombang


yang berbeda panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu ?
Jawab : Tidak, karena perubahan massa akan menyebabkan tegangan tali
bertambah yang berarti kecepatan gelombang juga berubah diiring
panjang gelombang sehingga frekuensi yang dihasilkan tetap.

6. Dalam percobaan Melde berlaku :

Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi (energi


getaran).Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh
gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang
gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap
satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh
gelombang tiap satuan waktu.Jadi dapat dirumuskan bahwa:

V = λ f, dimana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
λ = panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]

7. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada pewaktu ketik)


dari hasil percobaan Melde yang telah Anda lakukan !

G. PEMBAHASAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang tersebar (merambat). Di dalam
perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya.
Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi. Medium
gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas, misalnya tali, slinki, air, dan
udara.
Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua,
yakni gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
a. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya berimpit
dengan arah rambatannya, misalnya gelombang bunyi.
b. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang
cahaya.
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni
gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.

a. Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada


setiap titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.
b. Gelombang diam/berdiri, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah,
misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.

Berdasarkan zat perantara atau medium rambatannya, gelombang


dibedakan menjadi dua, yakni gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik.

a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya


memerlukan medium, misalnya Bawah atas gelombang air, gelombang
pada tali, dan gelombang bunyi.
b. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang dalam perambatannya
tanpa memerlukan medium, misalnya gelombang cahaya.
GELOMBANG MEKANIK

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

 Pada saat kerikil dijatuhkan keatas air yang berada dalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak
lurus dengan arah rambatannya. Dan bagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombang dapat dipantulkan kembali.
 Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat
dengan longgar/tali panjangnya 1,5 m, sehingga slinki dapat bergerak bebas
ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER
Gelombang Stasioner yaitu sebuah gelombang yang memiliki amplitudo yang
berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu. As = 2A cos 2π(x/λ)
disebut sebagai amplitudo superposisi gelombang pada pemantulan ujung tali
bebas. Ap = 2 A cos kx adalah amplitudo gelombang stasioner.
Jenis-jenis Gelombang stasioner :
1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Gelombang Stasioner Ujung Bebas merupakan superposisi gelombang
pada seutas tali dimana salah satu ujungnya di kaitkan dengan sebuah
cincin yang juga dapat bergerak bebas. Pada gelombang jenis ini,
gelombang pantul tidak mengalami pembalikan fase.

Jadi, jika sebuah gelombang tersebut tegak yang terjadi di dalam sebuah
tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung
bebas. Hasil superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada
ujung bebas adalah : y = y1 + y2.

Dengan :

y1 = A sin (kx – ωt) dan y2 = -A sin (kx + ωt)

Maka :

y = 2A cos kx sin ωt

Keterangan :

 y = Simpangan gelombang stasioner (m)


 x = Jarak suatu titik dari titik pantul (m)
 k = Bilangan gelombang (m-1)
 ω = Kecepatan sudut gelombang (rad/s)

2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap


Gelombang Stasioner Ujung Tetap yaitu merupakan superposisi
gelombang pada seutas tali dimana salah satu ujungnya di ikatkan pada
tiang sehingga tidakdapat bergerak bebas. Pada gelombang jenis ini,
gelombang pantul mengalami pembalikan fase sebesar ½ .

Jadi, jika sebuah gelombang tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka
akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung terikat. Hasil
superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas
adalah : y = y1 + y2.

Dengan :

y1 = A sin (ωt – kx) dan y2 = -A sin (ωt + kx)

Maka :

y = 2A sin kx cos ωt

Keterangan :

 y = Simpangan gelombang stasioner (m)


 x = Jarak suatu titik dari titik pantul (m)
 k = Bilangan gelombang (m-1)
 ω = Kecepatan sudut gelombang (rad/s)

3. Simpangan = semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titik nol).
Besar simpangan biasa dinyatakan dengan y dan nilainya dapat positif
atau negatif tergantung kedudukannya. Contoh: titik Q dengan besar
simpangan y₁ (simpangan positif)

4. Amplitudo = simpangan terbesar yang terdapat dalam suatu gelombang.


Contoh: Titik R (amplitudo bernilai positif), Titik V (amplitudo bernilai
negatif)

H. KESIMPULAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Jenis gelombang yang ditimbulkan slinki tergantung pada besaran gaya yang
diberikan dan arah usikan. Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan
bahwa :
1. Gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan longitudinal adalah terletak
pada arah rambatannya, yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

Dari hasil praktikum tersebut akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa :


1. Pemantulan gelombang adalah peristiwa dimana gelombang memantul
ketika mengenai suatu penghalang, dan gelombang itu akan dipantulkan
kembali oleh penghalangnya.
2. Gelombang permukaan air dapat berupa lurus atau gelombang lingkaran..
3. Apabila slinki digerakkan atau didorong kedepan maka gelombang
pantulnya akan kembali ke belakang. Jadi gelombang pantul selalu
berlawanan arah dengan gelombang asal.
4. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
5. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
6. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang = gelombang pantulnya.
PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER
Gelombang Stasioner yaitu sebuah gelombang yang memiliki amplitudo yang
berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu. Gelombang
stasioner terjadi akibat interferensi antara 2 gelombang yang mempunyai
amplitudo dan frekuensi yang sama. Pada tali, gelombang stasioner dapat
dibangkitkan dengan menggunakan 1 sumber getar dan titik pantul. Dari
sumber getar menjalar gelombang berjalan. Kemudian setelah tiba di titik
pantul gelombang dipantulkan. Selanjutnya antara gelombang datang dan
gelombang pantul terjadi interferensi. Dalam hal ini amplitudo dan frekuensi
kedua gelombang sama, karena berasal dari sumber yang sama. Titik pantul
berupa ujung tetap atau ujung bebas hanya membedakan letak perut dan letak
simpul saja. Pola/bentuk gelombangnya sama.

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang. Diakses 23 November 2020.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_stasioner. Diakses 23 November
2020.
4. https://i1.wp.com/soalfismat.com/wp-content/uploads/2019/10/Gelombang-
stasioner.png?fit=600%2C360&ssl=1. Diakses 23 November 2020.

J. SARAN DAN MASUKAN


Seharusnya ketika praktikum membaca terlebih dahulu prosedur percobaan
sebelum dilakukan praktikum, agar pada saat percobaan mahasiswa lebih
mengerti langkah-langkahnya. Kerjakan praktikum secara teliti dan sesuai
tunjuk yang ada di modul .

K. FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG

Gambar Keterangan
Slinki digerakkan
dan digetarkan ke
kiri dan ke kanan
membentuk bukit
dan lembah
(gelombang
transversal)

karet gelang di
tengah-tengah
slinki lalu ujung
slinki yang
dipegang diusik
secara berulang-
ulang. Ternyata
karet gelang
tersebut ikut
berpindah.
Slinki diganti kabel
listrik, lalu diikat
pada tiang, dan
salah satu ujung
dipegang teman.
Diberi karet gelang,
hasilnya karet
gelang berpindah.

Slinki direntangkan
diikat pada tiang
dan ujung slinki
diusikkan maka
terlihat seperti ada
rapatan dan
regangan
(gelombang
longitudinal)
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

Gambar Keterangan
Bak air yang diisi air
hampir penuh lalu
dijatuhkan kerikil pada
permukaan air, ternyata
terjadi gelombang
dipermukaan yang
bentuknya searah dengan
arah rambatannya.

Slinki direntangkan
sejauh 1,5 meter pada
salah satu ujungnya
diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak
bergeser) ujung yang lain
dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga
membentuk gelombang.
Slinki membentuk
setengah panjang
gelombang. Ternyata
yang terjadi adalah
gelombang tersebut
dipantulkan kembali. Dan
fase gelombang pantul
sama dengan gelombang
asalnya.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

SIFAT SIFAT CAHAYA

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ BALIKPAPAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung
6. Mengetahui berbedaan dari difraksi, interferensi dan dispersi.

B. ALAT DAN BAHAN


PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
1. Cermin datar
2. Cermin cembung = kaca spion
3. Cermin cekung = sendok
4. Lampu Laser
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (Tabir kertas)
9. Celah cahaya
PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas putih
5. Busur derajat
6. Lensa cembung
7. Lensa cekung
8. Layar ( Tabir kertas)
9. Lilin
10. Penggaris Panjang
PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI
1. Lampu TL
2. Kisi Difraksi

C. LANDASAN TEORI
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat
merambat zat antara (medium). Cahaya dapat merambat menurut garis lurus.
Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan melalui cermin datar, cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang datar. Cermin ini merupakan cermin yang paling sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Cermin cekung adalah cermin yang
memiliki bagian pemantul berupa cekungan. Cermin cekung biasanya digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu
sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter. Cermin cembung adalah cermin yang
memiliki bagian pemantul cahaya berbentuk cembung, biasa digunakan untuk
kaca spion kendaraan.
Dari pemantulan tersebut, bayangan yang dihasilkan akan berbeda-beda.
Ada bayangan yang sama dengan benda, lebih kecil dari benda ataupun sama
dengan benda tersebut. Sifat- sifat dari ketiga jenis cermin tersebut pun akan
berbeda dari cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.

PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA


Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan
cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah
pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat
dari udara ke dalam air.
b. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik lebih rapat ke medium optik yang kurang rapat.
Syarat –syarat terjadinya pembiasan :
1. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
2. Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih
kecil dari 900).

Beberapa contoh gejala pembiasan cahaya yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya :

1. Dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.


2. Kacamata minus dan kacamata plus dapat membuat jelas pandangan bagi
penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan.
3. Pensil dalam gelas terlihat bengkok.

Willebord Snell (1591-1626) melakukan eksperimen untuk mencari


hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal
dengan nama Hukum Snell yang berbunyi demikian :

1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Hasil bagi sinus sudut datang dengan sudut bias merupakan bilangan tetap
dan disebut indeks bias.

Ketika cahaya melintas dari suatu medium ke medium lainnya, sebgaian


cahaya datang dipantulan pada perbatasan. Sisanya lewat medium yang baru.
Jika seberkas cahaya datang membentuk sudut terhadap sudut terhadap
permukaan (bukan hanya tegak lurus), berkas tersebut dibelokkan pada waktu
memasuki medium yang baru. Pembelokan ini disebut dengan pembiasan.

Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c’) dengan


kecepatan cahaya dalam suatu medium (c) disebut indeks bias absolut (n) medium
𝑐0
tersebut. 𝑛 = (7.2)
𝑐

Sedangkan menurut Snellius, jika terjadi pembiasan cahaya dari medium


(1) ke medium (2), akan berlaku hubungan sebagai berikut.
n1 sini = n2 sinr

i = sudut datang dan r = sudut bias

PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI


Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan spektrum yang
terbatas (spektrum optik atau spektrum tampak), dimana pada spektrum tertentu
tersebut gelombang elektromagnetik dapat terlihat yang kemudian kita sebut
dengan cahaya. Tidak ada batasan yang eksak mengenai spektrum optik tersebut,
akan tetapi mata normal manusia dapat menerima atau merasakan gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400 sampai 700 nm (yang kita
sebut dengan cahaya tampak).
Difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah sehingga
cahaya akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki
sifat cahaya yang baru. Difraksi celah tunggal adalah saat cahaya melalui celah
yang sangat kecil maka dapat terjadi peristiwa terbentuknya pita gelap dan terang.
Setelah cahaya melalui celah tersebut, terbentuklah cahaya baru (dengan
menganggap celah sebagai sumber cahaya biru) yang menyebar ke segala arah.
Difraksi pada kisi adalah jika sebuah cahaya monokromatis dilewatkan pada
lempeng kisi atau celah banyak, maka akan terbentuk pola difraksi berupa pola
gelap dan terang pada layar. Kisi adalah susunan celah yang sejajar dan memiliki
ukuran yang sama, dan dapat dibuat dengan cara membuat goresan-goresan
pada lempeng kaca atau logam menggunakan ujung intan.
Dispersi merupakan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih
melewati medan pembias. Kita dapat mengamati sifat cahaya ini dengan
menggunakan prisma sebai medan pembias. Pada prisma, cahaya yang masuk
akan mengalami pembiasan dua kali, yakni saat masuk prisma dan saat keluar
prisma. Pelangi merupakan salah satu contoh disperse cahaya yang dapat kita
amati. Air hujan membiaskan cahaya matahri sehingga cahaya terdispersi menjadi
berbagai cahaya tampak yang kita sebut dengan pelangi.
Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang
cahaya atau lebih yang dpaat menimbulkan terbentuknya gelombang lain.
Interferensi cahaya pada celah ganda terjadi karena adanya fase cahaya dari
cahaya yang melalui kedua celah tersebut. Ketika sebuah sumber cahaya yang
sama persis frekuensi dan panjang gelombangnya melewati dua buah celah, maka
akan terjadi superposisi yang menyebabkan munculnya garis-garis gelap dan
terang pada layar.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
1. Percobaan Pemantulan cahaya pada cermin datar
a. Menyusun lampu laser dan celah cahaya didepan cermin datar.

b. Nyalakan lampu laser dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang dan besar sudut pantul.
e. Meletakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin
datar.
f. Mencatat bagaimana sifat sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
2. Percobaan Pemantulan cahaya pada cermin cembung
a. Menyusun semua alat.

b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak
sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Menyusun alat dan bahan .

b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat sifat bayangan yang dibentuk cermin cekung
tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur
jarak dari cermin cekung pada keadaan tersebut.
PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca.
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4. Gunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang relatif dekat dengan lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa
perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi
sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat
tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung tersebut.
5. Susun lensa cembung, layar, lilin dan penggaris.
6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat-
sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
7. Gunakan sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku, dengan
jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung.
PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI
1. Susun Lampu TL, penggaris panjang dan kisi.
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi
celah 300 celah/cm atau d=1/300 cm. Jika yang dipilih warna ungu, ukurlah
jarak warna ungu yang dilihat ke Lampu TL. Catat orde atau warna ungu ke
berapa dari lampu TL yang diamati tersebut (k). Ukur jarak kisi ke Lampu TL.

E. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2. Besar Sudut datang (i) dan sudut pantul (r)


No. i (derajat) r (derajat)
1 300 300
2 400 400
3 500 500
4 600 600
5 700 700
3. Sifat Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
Maya, tegak, sama besar.
Sifat sama besar artinya besar dan tinggi benda sama dengan besar
dan tinggi bayangan.
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung.
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

2. Sifat Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


Tegak, maya, diperkecil
c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung.
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
Benda di ruang I

Benda di ruang II

Benda di ruang III


Benda di ruang C

Benda di ruang F

2. Sifat Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


Tergantung pada letak benda :
 Benda berada di ruang I : maya, tegak, diperbesar.
 Benda berada di ruang II : bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
 Benda berada di ruang III : bayangan nyata, terbalik, diperkecil.
 Benda berada di M : nyata, terbalik, sama besar
 Benda berada di F : tidak terjadi bayangan karena berkas
sinar pantul merupakan sinar sejajar.
 Mengatur jarak lilin atau letak layar agar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam.
a. Mengukur jarak lilin terhadap cermin cekung (s) = 2 cm
b. Mengukur jarak bayangan terhadap cermin cekung (s ’) = ∞
 Menggeser jarak lilin (s) menjadi cermin cekung sehingga bayangan
benda menghilang.
a. Mengukur jarak benda terhadap cermin cekung (s) = 9 cm

PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca.

Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut bias (r) pada balok kaca
No. sudut datang (i) sudut bias (r)
1 300 400
2 400 500
3 500 600
4 600 700

b. Mengamati sebuah huruf dengan menggunakan lensa cembung sehingga


menjadi besar dan kabur (tidak tampak)
 Mengukur jarak huruf ke lensa cembung (s) = 30 cm
 Sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung.
Nyata, terbalik, diperbesar

c. Mengamati jarak lilin ke lensa cembung agar diperoleh nyala lilin paling tajam
pada tabir.
 Mengamati jalannya berkas sinar pada lensa cembung

 Mengukur jarak lilin ke lensa cembung (s) = 13 cm


 Mengukur jarak bayangan ke lensa cembung (s’) = lebih dari 1 m
 Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung.
1. Benda terletak di ruang I, yaitu antara O dan F, maka bayangan
bersifat maya, tegak, diperbesar.
2. Benda terletak di ruang II, yaitu antara F dan 2F, maka bayangan
bersifat nyata, terbalik, diperbesar.
3. Benda terletak di ruang III, yaitu di sebelah kiri 2F, maka bayangan
bersifat nyata, terbalik, diperkecil.
4. Benda terletak di titik fokus utama (F), maka tidak terbentuk
bayangan karena sinar-sinar bias dan perpanjangannya tidak
berpotongan (sejajar).
5. Benda terletak di pusat kelengkungan lensa (di R; dimana R = 2F),
maka bayangan bersifat nyata, terbalik, sama besar.
d. Mengamati sebuah huruf pada buku dengan menggunakan lensa cekung,
gerak lensa secara perlahan menjadi huruf.
 Mengukur jarak huruf ke lensa cekung (s) = 1,5 cm
 Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung

Maya, tegak, diperkecil.


PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI DAN DISPERSI

Hasil Pengamatan Difraksi Cahaya


a. Difraksi Celah Tunggal

Analisis Pola Terang/Gelap pada Difraksi Celah Tunggal;


(a) Cahaya monokromatis yang melewati celah sempit akan menghasilkan
pola terang/gelap; (b) Interferensi minimum terjadi jika gelombang 1 dan 3 atau
2 dan 4 memiliki beda lintasan sebesar d/2 sin θ dan beda fase kedua
gelombang sebesar ½ panjang gelombang.

b. Difraksi Kisi
Hasil Pengamatan Interferensi Cahaya

a. Interferensi Celah Ganda

Interferensi maksimum atau minimum dapat terjadi karena panjang lintasan


yang ditempuh gelombang S1 tidak sama dengan gelombang S2, kedua
gelombang tersebut memiliki beda lintasan.
a.1. Interferensi Maksimum pada Percobaan Young

Interferensi maksimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah
bertemu pada suatu titik memiliki beda fase yang sama atau beda lintasan
yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan bulat dari panjang
gelombang.
a.1. Interferensi Minimum pada Percobaan Young

Interferensi minimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah
bertemu pada suatu titik memiliki beda fase yang berlawanan atau beda
lintasan yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan dari
setengah panjang gelombang

b. Interferensi pada Lapisan Tipis

Interferensi pada gelembung sabun

Gelombang cahaya direfleksikan (dipantulkan) dari permukaan-permukaan


yang berlawanan dari film tipis seperti gambar di atas. Interferensi
konstruktif di antara kedua gelombang yang direfleksikan (dengan panjang
lintasan yang berbeda) terjadi di tempat yang berbeda untuk panjang
gelombang yang berbeda. Perhatikan gambar berikut ini !
Interferensi di antara sinar-sinar yang direfleksikan permukaan atas dan bawah
dari sebuah film tipis
(larutan air sabun).
Cahaya yang menyinari permukaan sebelah atas dari sebuah film tipis dengan
tebal d sebagian direfleksikan di permukaan sebelah atas (lintasan ABD atau
gelombang S1). Cahaya yang ditransmisikan melalui permukaan sebelah atas
sebagian direfleksikan di permukaan sebelah bawah (lintasan ABCEF atau
gelombang S2). Kedua gelombang (S1 dan S2) yang direfleksikan itu berkumpul
di retina mata. Kedua gelombang itu dapat berinterferensi secara konstruktif
atau destruktif, tergantung dari hubungan fasenya. Warna-warna yang berbeda
mempunyai panjang gelombang yang berbeda pula, sehingga interferensi itu
dapat konstruktif untuk beberapa warna dan destruktif untuk warna lainnya.
Itulah sebabnya mengapa kita melihat cincin-cincin atau pita-pita yang berwarna
seperti pelangi. Bentuk-bentuk yang rumit dari cincin-cincin berwarna dihasilkan
dari perubahan ketebalan film minyak itu.

Hasil Pengamatan Dispersi Cahaya


Peristiwa dispersi ini terjadi karena perbedaan indeks bias tiap
warna cahaya. Cahaya berwarna merah mengalami deviasi terkecil
sedangkan warna ungu mengalami deviasi terbesar.

Warna Panjang gelombang

Ungu 400-440nm
Biru 440-495nm
Hijau 495-580nm
Kuning 580-600nm
Orange 600-640nm
Merah 640-750nm

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


a. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga (s ’=
tak terhingga). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori,
tentukan jarak fokus cermin cekung tersebut.

Jawab : Mengukur jarak lilin terhadap cermin cekung (s) = 2 cm

Mengukur jarak bayangan terhadap cermin cekung (s ’) = ∞

1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

1 1 1
= +
𝑓 2 ∞

1 1
=2+0
𝑓

1 1
=2
𝑓

𝑓 = 2 cm
Jarak fokus cermin cekung adalah 2 cm

b. Agar cermin cekung yang memiliki jarak focus 10 cm dapat membentuk


bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, di manakah benda harus
diletakkan dari cermin cekung tersebut ?
Jawab : Diketahui : f = 10 cm, s’ = 2 kali s, s =….?

1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

1 1 1
= +
10 𝑠 2. 𝑠
1 2 1
= 2𝑠 + 2𝑠
10

1 3
= 2𝑠
10

1 3
= 2𝑠
10

2s = 3 x 10

2s = 30

s = 15 cm

Benda harus diletakkan 15 cm dari cermin cekung tersebut.

c. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
Jawab :
No. sudut datang (i) sudut bias (r)
1 300 400
2 400 500
3 500 600
4 600 700
Indeks bias kaca

𝑛2 sin 𝑖 𝑛2 sin 𝑖
1. = sin 𝑟 2. = sin 𝑟
𝑛1 𝑛1

𝑛2 sin 30 𝑛2 sin 40
= =
1 sin 40 1 sin 50
𝑛2 0,50 𝑛2 0,6428
= =
1 0,6428 1 0,7660
𝑛2 𝑥 0,6428 = 0,50 𝑛2 𝑥 0,7660 = 0,6428
050 0,6428
𝑛2 = 0,6428 𝑛2 = 0,7668

𝑛2 = 0,770 𝑛2 = 0,830
𝑛2 sin 𝑖 𝑛2 sin 𝑖
3. = sin 𝑟 4. = sin 𝑟
𝑛1 𝑛1

𝑛2 sin 50 𝑛2 sin 60
= =
1 sin 60 1 sin 70
𝑛2 0,7668 𝑛2 0,8660
= =
1 0,8660 1 0,9397
𝑛2 𝑥 0,8660 = 0,7668 𝑛2 𝑥 0,9397 = 0,8660
0,7668 0,8660
𝑛2 = 0,8660 𝑛2 = 0,9397

𝑛2 = 0,880 𝑛2 = 0,920

d. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk


bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda
harus di letakkan terhadap lensa cembung tersebut ?
1
Jawab : Diketahui : f = 20 cm, s’ = kali s, s =….?
2

1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

𝑓𝑥𝑠′
𝑠=
𝑠 ′ −𝑓

1
20 𝑥 𝑠
2
𝑠= 1
𝑠−20
2

½ s – 20 = 10
½ s = 10 + 20

½ s = 30

S = 60 cm

Benda harus diletakkan 60 cm dari cermin cembung

e. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh Lampu TL pada


percobaan 3!
Jawab : Warna-warna yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, Biru,
Kuning, Violet atau ungu.
f. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi, dan
dispersi!
Jawab :
 Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan maka penyebaran gelombang semakin
besar.
 Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me,ji,ku,hi,bi,ni,u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih
terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda
panjang gelombang.
 Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun
jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

G. PEMBAHASAN
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA

Cahaya dapat dipantulkan. Hukum pemantulan cahaya adalah Sinar datang, sinar
pantul dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang.
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r), i = r.
Cermin adalah suatu bidang licin yang dapat memantulkan seluruh cahaya
yang jatuh padanya. Cermin dibagi atas tiga jenis, yaitu cermin datar, cermin
cembung, dan cermin cekung. Jenis bayangan yang terbentuk pada cermin, yaitu:
1. Bayangan nyata, adalah bayangan yang dapat ditangkap oleh layar.
2. Bayangan maya, adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar.
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian
memantul pada cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan
sinar pantul. Sehingga, sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah
sama. Pada cermin datar, bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya, baik
itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya. Pada pemantulan cahaya pada
cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil daripada bendanya. Pada
pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi
2 kali lebih besar daripada bendanya.
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke arah
luar. Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya, berkas
cahaya yang datang dan mengenai permukaan cermin cembung akan dipantulkan
kembali dari satu titik dan menyebar.
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke arah
dalam. Cermin cekung bersifat konvergen yaitu mengumpulkan sinar. Pada
pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan cermin
mempengaruhi bayangan yang dihasilkan.

PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

Lensa adalah Bagian bening yang dibatasi dua bidang lengkung, dimana
dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk silindris atau bola.
Pembiasan pada lensa cembung bersifat konvergen, yaitu memfokuskan
(mengumpulkan) berkas sinar sejajar yang diterimanya. Panjang fokus lensa
cembung bergantung pada ketebalan lensa itu sendiri.Jika lensanya lebih tebal,
panjang fokus lebih pendek.
Pembiasan pada lensa cekung bersifat divergen, yaitu Menyebarkan berkas sinar
sejajar yang diterimanya.

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa besar sudut datang tidak


sama dengan sudut biasnya, sudut datang lebih besar daripada sudut biasnya.
Sudut datang dan sudut bias disini ditentukan oleh sudut datang sang pengamat.
Jika pengamat melihat kearah kiri, maka sudut datangnya akan mengarah kearah
kiri bawah, begitu juga sebaliknya, jika pengamat mengamati dari sebelah kanan,
maka sudut yang dibentuk akan mengarah ke kanan bawah. Pergeseran yang
terjadi pada balok kaca merupakan pergeseran yang selalu mendekati normal.
Pergeseran yang tejadi disebabkan oleh ketebalan dari balok kaca.

PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat


mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat
matamaupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset
yang penting pada fisika modern.

1. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik :


a. Intensitas
b. Frekuensi atau panjang gelombang
c. Polarisasi
d. Fasa

2. Cahaya mempunyai optik fisis:


a. Interferensi
b. Difraksi
c. Dispersi
d. Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-
cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan.

Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi
antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun
dan merusak.

Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang
baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan.
2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya.
3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada
bendanya.
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada
bendanya.
5. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar adalah maya, tegak, sama besar
dengan bendanya, jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan dari
cermin (S = S’).
6. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung adalah maya, tegak, lebih
kecil dari bendanya.
7. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung tergantung pada letak benda.
Apabila :
 Benda berada di ruang I : bayangan maya, tegak, diperbesar.
 Benda berada di ruang II : bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
 Benda berada di ruang III : bayangan nyata, terbalik, diperkecil.
 Benda berada di C : bayangan nyata, terbalik, sama besar.
 Benda berada di F : tidak terjadi bayangan karena berkas sinar
pantul merupakan sinar sejajar atau bayangan
berada jauh tak terhingga.

PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

1. Sinar datang mengalami pergeseran sehingga sudut datang berbeda dari


sudut biasnya.
2. Pergeseran yang terjadi mendekati garis normal karena sinar datang dari
medium yang renggang ke medium yang lebih rapat.
3. Umumnya, besar sudut datang akan selalu lebih besar daripada sudut biasnya.

PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan :

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.

Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-


cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.

Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi


dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase
kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk
gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar
380–750 nm.

Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton.

I. DAFTAR PUSTAKA
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
1. https://dokumen.tips/documents/tugas-praktikum-modul-7.html diakses
tanggal 17 November 2020.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya diakses tanggal 18 November 2020.
3. Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan, 2019.
4. PPT Eka Sasmita Rini. Materi Optik, Praktikum IPA di SD. Balikpapan, 2020.
5. https://www.zonareferensi.com/sifat-sifat-cahaya/ diakses tanggal 18
November 2020.
6. https://ayoksinau.teknosentrik.com/cermin-cekung/ Diakses tanggal 19
November 2020.

PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA

1. https://dokumen.tips/documents/tugas-praktikum-modul-7.html diakses
tanggal 18 November 2020.\
2. https://www.dosenpendidikan.co.id/pembiasan-cahaya/ diakses tanggal 19
November 2020.
3. Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan, 2019.
4. PPT Eka Sasmita Rini, Praktikum IPA di SD. Balikpapan, 2020.

PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI

1. https://dokumen.tips/documents/tugas-praktikum-modul-7.html Diakses
tanggal 18 November 2020.
2. Maman Rumanta, dkk. Pratikum IPA di SD. Tangerang Selatan, 2019.
3. PPT Eka Sasmita Rini. Optik. Balikpapan, 2020.
4. https://kuliahpendidikan.com/pengertian-intensitas-cahaya/ Diakses tanggal 21
November 2020.
5. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Difraksi-
dan-Interferensi-Cahaya-2016-2016/menu4.html Diakses tanggal 21
November 2020.
6. https://www.wikiwand.com/id/Dispersi Diakses tanggal 21 November 2020.

J. SARAN DAN MASUKAN


PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
Kesulitan Yang Dialami :
1. Terbatasnya alat praktek, yaitu cermin cembung dan cermin cekung. Apabila
diganti dengan spion motor dan sendok mempengaruhi kecepatan dan
ketepatan hasil pengamatan.
2. Kurangnya waktu praktikum.

Saran dan Masukan :

1. Pihak kampus menyediakan alat praktikum yang cukup, sesuai dengan


kelompok.
2. Apabila sekiranya waktu praktikum kurang, bisa diganti dengan hari lain.
Misalnya kelompok 1 sampai 3 praktik hari Sabtu, sedangkan kelompok 4
sampai 7 praktik hari Minggu. Hal ini diharapkan supaya praktikum bimbingan
tutor bisa maksimal.
PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
1. Kesulitan yang dialami
 Alat praktikum kurang lengkap, sehingga menghambat jalannya praktikum.
 Peralatan yang di bawa mahasiswa tidak sama dengan alat praktikum,
sehingga hasil pengamatan yang di dapat kurang maksimal.
2. Saran dan Masukan
 Alat praktikum dikondisikan untuk semua kelompok.
 Sebaiknya lebih teliti ketika melakukan pengukuran terhadap sudut bias
maupun susut datang. Dalam penggambaran sinar bias atau sinar datang
serta perpanjangannya harus benar-benar lurus dan tepat.

PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI


Kesulitan yang kami alami saat praktikum adalah sulitnya mencari literatur.
K. FOTO PRAKTIKUM
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
Besar Sudut datang (i) dan sudut pantul (r)
i (derajat)

Sudut datang 300 = Sudut pantul 300


Sudut datang 400 = Sudut pantul 400

Sudut datang 500 = Sudut pantul 500


Sudut datang 600 = Sudut pantul 600

Sudut datang 700 = Sudut pantul 700


PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
Besar Sudut datang (i) dan sudut pantul (r)
i (derajat)

Sudut datang 300, Sudut pantul 400

Sudut datang 400 , Sudut pantul = 500


Sudut datang 500 , Sudut pantul 600

Sudut datang 600, Sudut pantul = 700


PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI

No. Penjelasan

Alat Ukur Difraksi

Difraksi cahaya menembus celah


3

Lampu TL dan Kisi Difraksi

Dispersi

5
6

Percobaan Dispersi Cahaya pada Prisma


7

Gambar Interferensi Cahaya

Gambar Interferensi Cahaya


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ BALIKPAPAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Meja
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin).
C. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa yang
banyak kita jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus
cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang datang. Lensa adalah
piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang
batasnya bidang datar. Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan cermin
cekung.
Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas siang jika
sumber cahaya berada jauh tak hingga. Sedangkan titik api cermin cekung
merupakan titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh tak
terhingga.
Persyaratan “jauh tak terhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar
yang menuju ke lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik api
(f) dapat ditentukan dari hubungan :
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′

𝑓 = Jarak titik fokus

𝑠 = Jarak benda

𝑠′= Jarak bayangan


Sedangkan keakuratan lensa (P) dinyatakan dengan :

1
𝑃=𝑓

Lensa cembung merupakan salah satu jenis lensa yang banyak digunakan
dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan lensa cembung umumnya digunakan
untuk memperbesar efek bayangan suatu benda. Beberapa benda yang
menggunakan lensa cembung misalnya kacamata, teropong, proyektor, dll. Lensa
cembung adalah lensa yang pada bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian
tepinya atau menggembung. Lensa cembung pada umumnya berbentuk lingkaran
dan terbuat dari kaca atau plastik sehingga memiliki indeks bias lebih besar
dibanding indeks bias udara. Lensa cembung memiliki sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.

Manfaat dan Penggunaan Lensa Cembung Dalam Kehidupan Sehari hari :

 Bagi orang yang sudah tidak dapat membaca dalam jarak yang normal 25 atau
orang yang menderita rabun jauh (miopi) dapat dibantu dengan kacamata
berlensa cembung agar dapat membaca dalam jarak 25 cm atau melihat
dengan normal.
 Untuk mengamati benda langit agar terlihat lebih jelas dan dekat para astronom,
menggunakan teropong dua lensa cembung.
 Para ahli biologi atau pekerja laboratorium mengamati bakteri dll menggunakan
mikroskop yang memanfatkan lensa cembung.
 Lensa cembung digunakan pada lup atau kaca pembesar. Misalnya tukang
servis jam yang menggunakan kaca pembesar untuk mengamati komponen jam
yang berukuran kecil.
 Lensa cembung juga digunakan pada periskop, slide proyektor, episkop,
proyektor bioskop dll.
Cermin cekung adalah cermin yang berbentuk lengkung, dimana
permukaan cermin cekung yang memantulkan cahaya melengkung ke belakang.
Garis normal cermin cekung adalah garis yang melewati pusat kelengkungan,
yaitu di titik R atau 2F. Sinar yang melewati titik ini akan dipantulkan ke titik itu
juga. Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu mengumpulkan berkas cahaya
pada titik fokus. Karena sifatnya tersebut, maka cermin cekung sering pula disebut
cermin konvergen. Cermin cekung juga memiliki jarak fokus bertanda positif
sehingga disebut juga cermin konkaf atau cermin positif.
Cermin cekung mampu menghasilkan perbesaran bayangan yang
bervariasi (bisa lebih besar atau lebih kecil dari bendanya). Perbesaran yang
dihasilkan oleh cermin cekung bergantung pada posisi dimana benda tersebut
diletakkan di depan cermin cekung. Untuk mempermudah penentuan sifat
bayangan dan perbesaran yang dihasilkan cermin umumnya digunakan metode
penomoran ruang dalam cermin. Pada cermin cekung, ruang I,II, dan III berada di
depan cermin sedangkan ruang IV berada di belakang cermin.
Tiga sinar istimewa yang berguna untuk melukis pembentukan bayangan
pada cermin cekung yaitu :
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
cermin.
2. Sinar datang yang melalui titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu
utama cermin.
3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan
kembali melalui titik yang sama.
Karena sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung berbeda-beda
bergantung pada posisi benda di depan cermin, maka cermin cekung dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Berikut beberapa kegunaan cermin
cekung dalam kehidupan sehari-hari :
 Pada senter, cermin cekung digunakan untuk menyejajarkan berkas cahaya
yang berasal dari lampu.
 Cermin hias, cermin cekung dapat menghasilkan bayangan maya diperbesar
sehingga digunakan untuk keperluan berdandan.
 Alat dokter gigi, dokter gigi menggunakan sebuah alat yang terdiri dari sebuah
cermin cekung untuk membantu mereka memeriksa gigi pasien. Cermin cekung
membantu dokter melihat bagian yang sulit dilihat secara langsung.
 Teleskop radio, Penggunaan cermin cekung pada teleskop dimaksudkan agar
menghasilkan berbagai gambar yang jelas dari benda-benda yang redup di
ruang angkasa.
 Pembangkit listrik, dimanfaatkan sebagai alat pengumpul energy matahari pada
serangkaian alat pembangkit listrik tenaga surya.
 Parabola, digunakan sebagai pemusat sinyal-sinyal mikro pada parabola
stasiun penerima. Hal ini bertujuan agar dihasilkan gambar atau tayangan yang
lebih jernih dan jelas.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
1. Menyusun lensa diletakkan di tengah dan sumber cahaya dipinggir.
2. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

PERCOBAAN CERMIN CEKUNG

1. Menyusun sumber cahaya diletakkan ditengah layar dan cemin cekung.


2. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam.
3. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

E. HASIL PENGAMATAN
LENSA CEMBUNG
No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 15 25
2 14 27
3 13 31
4 12 34
5 11 39

CERMIN CEKUNG
No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 32 9
2 34 11
3 36 13
4 38 15
5 40 17

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam
percobaan.
1 1 1 1 1 1
1. = 𝑠 + 𝑠, 2. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓 𝑓

1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 15 25 𝑓 14 27
1 5 3 1 27 14
= + = +
𝑓 75 75 𝑓 348 348
1 8 1 41
= =
𝑓 75 𝑓 348
8𝑓= 75 41𝑓= 348

75 348
𝑓 = 𝑓 =
8 41

𝑓 = 9,375 cm 𝑓 = 8,487 cm

1 1 1 1 1 1
3. = 𝑠 + 𝑠, 4. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓 𝑓

1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 13 31 𝑓 12 34
1 31 13 1 34 12
= + = +
𝑓 403 403 𝑓 408 408
1 44 1 46
= =
𝑓 403 𝑓 408
44𝑓= 403 46𝑓= 408

403 408
𝑓 = 𝑓 =
44 46

𝑓 = 9,159 cm 𝑓 = 8,869 cm

1 1 1
5. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓

1 1 1
= +
𝑓 11 39
1 39 11
= +
𝑓 429 429
1 50
=
𝑓 429
50𝑓= 429

429
𝑓 =
50
𝑓 = 8,58 𝑐𝑚

2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan!


1 1
1. 𝑃=𝑓 2. 𝑃=𝑓
1 1
𝑃 = 9,375 = 0,106 𝑃 = 8,487 = 0,117
1 1
3. 𝑃=𝑓 4. 𝑃=𝑓
1 1
𝑃 = 9,159 = 0,109 𝑃 = 8,869 = 0,112
1
5. 𝑃=𝑓
1
𝑃 = 8,58 = 0,116

3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam
percobaan!
1 1 1 1 1 1
1. = 𝑠 + 𝑠, 2. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓 𝑓

1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 32 29 𝑓 34 11
1 9 32 1 11 34
= + = +
𝑓 288 288 𝑓 374 374
1 41 1 45
= =
𝑓 288 𝑓 374
41𝑓= 288 45𝑓= 374

288 374
𝑓 = 𝑓 =
41 45

𝑓 = 7,02 cm 𝑓 = 8,31 cm

1 1 1 1 1 1
3. = 𝑠 + 𝑠, 4. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓 𝑓

1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 36 13 𝑓 38 15
1 13 36 1 15 38
= + = +
𝑓 468 468 𝑓 570 570
1 49 1 53
= =
𝑓 468 𝑓 570
49𝑓= 468 53𝑓= 570

468 570
𝑓 = 𝑓 =
49 53
𝑓 = 9,55 cm 𝑓 = 10,75 cm

1 1 1
5. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓

1 1 1
= +
𝑓 40 17
1 17 40
= +
𝑓 680 680
1 57
=
𝑓 680
57𝑓= 680

680
𝑓 =
57

𝑓 = 11,92 cm

G. PEMBAHASAN
Pada lensa cembung, jarak benda dari lensa cembung lebih kecil dibanding jarak
bayangan ke lensa cembung. Pada percobaan lensa cembung didapat hasil
pengamatan sebagai berikut :
 Pada percobaan 1, dengan jarak benda = 15 cm dan jarak bayangan = 25 cm
maka jarak fokusnya adalah 9,375 cm
 Pada percobaan 2, dengan jarak benda = 14 cm dan jarak bayangan = 27 cm
maka jarak fokusnya adalah 8,487 cm
 Pada percobaan 3, dengan jarak benda = 13 cm dan jarak bayangan = 31 cm
maka jarak fokusnya adalah 9,159 cm
 Pada percobaan 4, dengan jarak benda = 12 cm dan jarak bayangan = 34 cm
maka jarak fokusnya adalah 8,869 cm
 Pada percobaan 5, dengan jarak benda = 11 cm dan jarak bayangan = 39 cm
maka jarak fokusnya adalah 8,58 cm

Jarak benda dari cermin cekung lebih besar dibanding jarak bayangan ke cermin
cekung. Hal tersebut diakibatkan cermin cekung mempunyai sifat memperkecil
bayangan dan menjauhkan jarak bayangan dengan cermin cekung. Berdasarkan
percobaan pada cermin cekung didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

 Pada percobaan 1, dengan jarak benda = 32 cm dan jarak bayangan = 9 cm


maka jarak fokusnya adalah 7,02 cm
 Pada percobaan 2, dengan jarak benda = 34 cm dan jarak bayangan = 11 cm
maka jarak fokusnya adalah 8,31 cm
 Pada percobaan 3, dengan jarak benda = 36 cm dan jarak bayangan = 13 cm
maka jarak fokusnya adalah 9,55 cm
 Pada percobaan 4, dengan jarak benda = 38 cm dan jarak bayangan = 15 cm
maka jarak fokusnya adalah 10,75 cm
 Pada percobaan 5, dengan jarak benda = 40 cm dan jarak bayangan = 17 cm
maka jarak fokusnya adalah 11,92 cm
H. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Jarak titik fokus lensa cembung dan cermin cekung dapat ditentukan dengan
mengukur jarak benda terhadap lensa/cermin dan jarak bayangan terhadap
lensa/cermin.
2. Jarak benda dari lensa cembung lebih kecil dibanding jarak bayangan ke lensa
cembung. Hal tersebut diakibatkan lensa cembung mempunyai sifat
memperbesar bayangan dan mendekatkan jarak bayangan dengan lensa
cembung.
3. Jarak benda dari cermin cekung lebih besar dibanding jarak bayangan ke
cermin cekung. Hal tersebut diakibatkan cermin cekung mempunyai sifat
memperkecil bayangan dan menjauhkan jarak bayangan dengan cermin
cekung.
I. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa
https://id.wikipedia.org/wiki/Cermin
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. SARAN DAN MASUKAN


Pada percobaan ini kami kesulitan dalam menentukan jarak bayangan terutama
cermin cekung karena sifat bayangannya maya dan alat percobaan kami yang
sederhana. Ketika praktikum dalam menggunakan dan mengukur alat percobaan
seharusnya lebih teliti. Terkadang sulit untuk menyangga senter, lensa , cermin,
dan layar dengan tegak.
K. FOTO PRAKTIKUM
Alat Gambar Keterangan
Penggaris Menghitung
dan alat panjang jarak
ukur cahaya sejauh
mana cahaya
akan
menghilang
terhadap
bayangan
lensa Menghitung
cembung jarak antara titik
api dengan
bayangan
menggunakan
lensa cembung

Cermin Menghitung
cekung jarak antara titik
api dengan
bayangan
menggunakan
Cermin cekung
Layar Memberikan
hasil pantulan
cahaya pada
cermin
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ BALIKPAPAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan muatan listrik
2. Percobaan Arus dan tegangan listrik
3. Percobaan Energi Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul
dari sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda yang
bermuatan
3. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastik.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

1. Baterai 1,5 volt 3 buah.


2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah

PERCOBAAN ENERGI LISTRIK

1. Baterai 1,5 volt 3 buah.


2. Pentul korek api
3. Kawat tipis yang dibuat melingkar
D. LANDASAN TEORI
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
Listrik merupakan aliran elektron dari atom ke atom pada sebuah
penghantar atau suatu energi yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia
sehari-hari. Energi listrik ini dimanfaatkan untuk menggerakkan alat-alat
elektronik seperti komputer dan lainnya yang berfungsi untuk mempermudah
kegiatan atau pekerjaan manusia. Secara umum, Listrik diartikan sebagai
suatu daya yang muncul karena adanya suatu gesekan atau dikarenakan
sebab lain dari suatu proses kimia.
Listrik tersebut terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Listrik Statis merupakan energi yang dikandung didalam benda yang


bermuatan listrik. Muatan listrik benda tersebut dapat positif bisa juga
bermuatan negatif. Bila diperinci lebih jauh lagi, semua zat tersebut
dibentuk dari sejumlah atom. Setiap atom memiliki inti atom yang terdiri dari
elektron dan proton yang meliputinya. Proton bermuatan listrik positif,
sementara elektron bermuatan listrik yang negatif.

2. Listrik Dinamis merupakan listrik yang bisa bergerak. Cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis yakni dengan cara muatan listrik dibagai waktu
dengan satuan muatan listrik merupakan coulumb dan satuan waktu ialah
detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang dengan kuat arus yang masuk
dengan kuat arus yang keluar.

Muatan listrik merupakan sifat ataupun muatan dasar yang dibawa


partikel dasar sehingga menimbulkan partikel dasar tersebut hadapi style tarik
menarik serta tolak menolak. Muatan listrik suatu partikel dasar dapar berjenis
positif serta negatif. Bila 2 benda mempunyai muatan yang sama akan tolak
menolak serta kedua benda akan tarik menarik bila mempunyai muatan yang
berbeda jenis. Butuh dikenal, partikel dasar serta subatomik seperti elektron
serta proton mempunyai muatan listrik. Elektron bermuatan negatif serta proton
bermuatan positif.
Ada dua jenis muatan listrik antara lain yaitu :

 Muatan Listrik Positif (Proton)


Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Positif biasanya bersifat saling
tolak menolak dengan sesuatu barang yang bermuatan, serta dalam
perihal ini terjalin sebab muatan positif itu sejenis sehingga akan beraksi
saling tolak menolak.
 Muatan Listrik Negatif( Elektron)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Negatif pada sesuatu barang
bisa ditentukan bila ada barang yang mempunyai muatan negatif serta
saling tolak menolak dengan plastik yang mempunyai muatan, hingga bisa
ditentukan kalau muatan barang tersebut negatif.

Sifat-sifat muatan listrik adala Benda – benda yang bermuatan listrik,


apabila saling didekatkan bisa menghadapi gaya tarik ataupun gaya tolak.
Gaya tarik terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai muatan
listrik yang berbeda (muatan positif serta negatif).
Gaya tolak terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai muatan listrik
yang sejenis ataupun sama (muatan positif dengan positif ataupun muatan
negatif dengan negatif).

Ilmuan dibidang fisika berkebangsaan Perancis ini menciptakan hukum yang


dinamakan hukum coulomb. Hukum ini berbunyi

“Gaya tarik menarik ataupun gaya tolak menolak antara 2 muatan listrik
sebanding dengan muatan – muatannya serta berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak yang memisahkan kedua muatan tersebut.”

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

Arus listrik yaitu sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik
yang mengalir dari satu titik ke titik lain, dalam suatu rangkaian tiap satuan
waktu. Arus listrik juga terjadi akibat, adanya beda potensial atau tegangan
pada media penghantar antara dua titik. Maka, semakin besar nilai tegangan
antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar juga nilai arus yang
mengalir pada kedua titik tersebut. Aliran arus listrik sendiri mengikuti arah
aliran muatan positif. Maksudnya, arus listrik mengalir dari muatan positif
menuju muatan negatif atau bisa juga diartikan kalo arus listrik mengalir dari
potensial menuju potensial rendah.
Jenis arus listrik berdasarkan arah aliran listriknya :
1. Arus Listrik DC (Direct Current) merupakan arus listrik yang mengalir satu
arah atau pada arah yang sama yang bisa disebut dengan Arus
Searah.Contohnya: Sumber Arus searah yaitu seperti Baterai, Aki, Sel
Surya dan Pencatu Daya (Power Supply).
2. Arus Listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik yang mengalir
dengan arah arus yang selalu berbeda – beda atau berubah – ubah, yang
biasa disebut dengan Arus Bolak – balik. Contohnya: Sumber Arus bolak –
balik yaitu listrik PLN, listrik yang dibangkitkan oleh generator listrik dan
gelombang audio atau gelombang radio juga merupakan bentuk gelombang
AC.
Di teori aliran arus listrik, ada 2 teori tentang aliran arus listrik yaitu aliran arus
listrik konvensional (conventional current flow) dan aliran elektron (electron
flow) :

1. Aliran Arus Listrik Konvensional (Conventional Current Flow)


Secara konvensional sering disebut kalo aliran listrik dalam suatu
rangkaian elektronika yaitu mengalir dari arah positif (+) ke arah negatif (-
). Arah aliran arus konvensional merupakan aliran arus yang pakai prinsip
muatan, dimana arus listrik atau current sering didefinisikan sebagai aliran
muatan listrik positif pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke
potensial rendah. api, arah aliran arus listrik ini berlawanan dengan prinsip
aliran elektron pada suatu penghantar. Konsep rangkaian dengan aliran
arus listrik konvensional ini dipakai untuk memudahkan pemahaman
terhadap arah aliran muatan listrik yaitu dari positif ke negatif.

2. Aliran electron (electron flow)

Untuk arah aliran Elektron ini sangat berlawanan dengan arah aliran arus
listrik konvensional. Karena, pada dasarnya elektron merupakan partikel
yang bermuatan negatif dan bergerak bebas yang ditarik ke terminal positif.
Makanya, arah aliran listrik pada suatu rangkaian yaitu aliran elektron dari
kutub negatif baterai (katoda) dan kembali lagi ke kutub positif baterai
(anoda). Jadi, arah aliran elektron yaitu dari arah negatif (-) ke arah positif
(+).

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik


dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai
ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik
menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan
rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus
listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi
menuju tegangan rendah.
Bunyi hukum Ohm adalah “Besarnya arus listrik dalam suatu
rangkaian selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan”.

I = arus listrik (Ampere)

V = voltase (Volt)

R = Hambatan Listrik (Ohm)

Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar
voltase listrik menggunakan rumus:

Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali
sehingga:

Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan hambatan:

PERCOBAAN ENERGI LISTRIK


Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Kalor merupakan salah
satu bentuk energi yang mempunyai banyak kegunaan bagi manusia. Kalor
yaitu suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang dapat
menyebabkan benda tersebut berubah suhunya atau berubah wujud
bentuknya. Kalor tidak dapat disamakan dengan suhu, karena suhu adalah
ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau
jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda. Kalor
atau panas akan berpindah dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke suhu
yang lebih rendah jika kedua benda itu bersentuhan atau bercampuran. Secara
alamiah tidak mungkin terjadi perpindahan kalor dari suatu benda yang
suhunya lebih rendah ke suhu yang lebih tinggi, kecuali dengan menggunakan
perlakuan atau alat khusus. Melalui alat pengkonversi energi, energi listrik
dapat diubah. Contohnya, pada bola lampu pijar, setrika listrik, dan kompor
listrik, disini energi listrik diubah menjadi kalor.
Besarnya energi listrik yang diserap sebanding dengan besarnya
kalor yang dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :

W=Q

Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut:

W = P.t
Keterangan :
W = energi listrik (J)
Q = kalor yang diterima (joule)
P = daya listrik (W)
t = waktu yang diperlukan (s)
Menurut asas Black apabila ada 2 benda yang mempunyai perbedaan suhu
kemudian bersentuhan atau bercampuran, maka akan terjadi perpindahan
kalor dari benda yang suhunya lebih tinggi menuju benda yang suhunya lebih
rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu
kedua benda sama).
Secara matematis dapat dirumuskan:

Q lepas = Q terima

Berdasarkan Hukum Ohm dapat diketahui bahwa listrik dapat menimbulkan


suatu panas (kalor) karena besar arus yang mengalir pada suatu konduktor
pada suhu yang tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung
konduktor (V=I.R),
E. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
1. Menggantungkan sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastik pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi?
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya
pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati
apa yang terjadi?
3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati
apa yang terjadi?
4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan
isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan
sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK


Percobaan arus listrik :
1. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.
Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub
(-).
2. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola
lampu (memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu
menyala menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub
(-). Tetapi jika belum menyala langsung memeriksa sebabnya.
3. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang
mengalir.
4. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
Percobaan 2 tegangan listrik

1. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini

2. Kemudian membuat rangkaian seperti gambar berikut.

3. Melanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.


4. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3
buah baterai yang dirangkai secara seri.
5. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda

PERCOBAAN ENERGI LISTRIK


1. Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai secara seri).

2. Tutuplah saklar S, kemudian diamkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa
yang terjadi ?
3. Bukalah saklar S, letakkan ujung thermometer pada lilitan kawat.
Catat skala yang ditunjukkan thermometer (…. 0C).
4. Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang,
ditunjukkan thermometer (…..0C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?

F. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
1. Tas plastik yang digosokkan di baju beberapa kali, kemudian didekatkan
dengan bola pingpong yang terjadi adalah gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terjadi adalah
potongan kertas akan terasa terangkat dan menempel pada sisir karena
adanya muatan listrik.
3. Apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama maka
yang terjadi, maka sisir tidak dapat menarik lagi potongan-potingan
kertas, karena gaya listrik telah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.

5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya, maka yang terjadi adalah saling menolak karena
kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan
kain wool.
6.
Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan
kiri digosok Wol Plastik Nilon
dengan
Wol Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak
PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
Arus listrik
1. Gambar rangkaian listrik

2. Hubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Lampu
menyala karena adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-)
4. Karena tidak mempunyai avometer, maka nyala lampu membuktikan
ada arus yang mengalir.
5.

No. Bahan Lampu Konduktor


Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi  
2 Kawat tembaga  
3 Cincin Perak  
4 Kayu  
5 Karet penghapus  
6 Grafit (mata  
pensil)
7 Kertas  
8 Tas plastik  
9 Air keran  
10 Air garam  
Tegangan Listrik
1.
a. Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak
ada tegangan listrik, serta terjadi tidak ada beda potensial (arus baterai
dari kutub (+) tidak mengalir ke kutub (-) karena rangkaian nya adalah
rangkaian terbuka.
b. Saklar (s) ditutup ternyata lampu menyala redup karena hanya memakai
1 baterai maka tegangan baterai hanya 1,5 V
c. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang daripada
rangkaian yang memakai 1 baterai . Karena menggunakan 2 baterai jadi
tegangannya 1,5V × 2 = 3V
d. Lampu pada percobaan a = Lampu tetap tidak menyala karena tidak
ada arus baterai dari kutub (+) tidak mengalir ke kutub (-) walaupun
memakai baterai lebih banyak lagi pun tetap tidak akan bisa menyala.
Lampu pada percobaan b dan c (rangkaian sama) = lampu menyala
sangat terang karena menggunakan 3 baterai , sehingga muatan listrik
yang mengalir juga besar.

2. Pada percobaan langkah b,c dan d nyala lampu berbeda karena


tegangan baterai yang berbeda yaitu b = 1,5V, c = 3V, dan d = 4,5V

PERCOBAAN ENERGI LISTRIK


1. Saat saklar S ditutup lilitan kawat tidak mengalami reaksi karena tidak
terkena hantaran panas listrik.
2. Setelah dua menit diletakkan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata
pentul korek api itu ikut panas dan bisa terbakar.
3. Setelah saklar S dibuka, termometer menunjukkan suhu 370C, sehingga
dapat disimpulkan thermometer menunjukkan penurunan suhu.
4. Saklar S ditutup, setelah 2 menit menunjukkan suhu 40 0C, sehingga
dapat disimpulkan thermometer menunjukkan kenaikan suhu.
5. Setelah saklar ditutup suhu pada skala thermometer menunjukkan
kenaikan suhu karena adanya aliran listrik yang mengalir pada lilitan
kawat.
G. PERTANYAAN DAN JAWABAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
Jawab : Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena
tidak mengandung muatan listrik.

2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling
tolak menolak.

3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui


benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan
negatif maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
Jawab : Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B
menarik C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
B bermuatan positif
C bermuatan negatif
D bermuatan positif

4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawab : Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan
berlawanan adalah tarik menarik.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK


1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik.
Jawab :
 Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan
listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu
rangkaian tiap satuan waktu.
 Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya arus listrik dalam sebuah konduktor listrik.

2. Mengapa pada percobaan 1 baterai disusun secara seri ?


Jawab : Pada percobaan 1 baterai disusun secara seri agar nyala
lampu bersinar terang, dan untuk meningkatkan
tegangan baterai sehingga energi listrik juga meningkat.

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!


𝐼
Jawab : 𝑉=
𝑅

I = arus listrik (Ampere)

V = voltase (Volt)

R = Hambatan Listrik (Ohm)

a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan


besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan
besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik
dengan hambatan listrik.

4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah


baterai yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawab : Pararel, baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik
yang mengalir lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu
redup.

5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang :


a. Arus Listrik
1. Arus listrik terjadi akibat adanya beda potensial yaitu arus listrik
mengalir dari muatan positif menuju muatan negatif.
2. Arus listrik hanya dapat mengalirkan listrik pada benda-benda
yang termasuk konduktor (dapat menghantarkan listrik dengan
baik).
b. Tegangan Listrik
Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu semakin
terang.

PERCOBAAN ENERGI LISTRIK


1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika
listrik.
Jawab : perubahan energi dari energi listrik menjadi energi panas.

2. Dua buah baterai masing-masing beratnya 1.5 Volt, 0.5 Ohm, dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang
mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Jawab :
Diketahui : V1= 1,5 Volt, r1 = 0,5 Ohm
V2= 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm
Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
𝐕
𝐈=𝐑
𝟑
𝐈 = 𝟐 = 𝟏, 𝟓𝐀

b. Daya listriknya.
Jawab : P=V×I
P = 3 × 1,5
P = 4,5 W
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit.
Jawab : W=V×I×t
W=P×t
W = 4,5 × 60
W = 180 Joule
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik
Jawab : Energi listrik tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan,
namun energi listrik hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke
bentuk yang lainnya. Pada percobaan ini lilitan kawat menjadi panas
bahkan dapat membakar pentul korek, karena energi listrik berubah
menjadi energi panas.

H. PEMBAHASAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
Berdasarkan percobaan diatas didapatkan hasil pengamatan berikut ini :
1. Plastik yang digosok pada baju kemudian didekatkan pada bola pingpong
yang digantung maka yang terjadi adalah tarik menarik.
2. Sisir yang digosokkan pada rambut kemudian didekatkan pada potongan-
potongan kertas, maka yang akan terjadi adalah tarik-menarik.
3. Dan apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka sisir tidak
dapat menarik potongan-potongan kertas, karena gaya listrik telah habis.
4. Kedua bola pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena
tidak mempunyai gaya listrik.
5. Kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian
didekatkan maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena
mempunyai muatan listrik yang sama.

Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola pingpong (kanan
dan kiri) yang digosokkan dengan bahan sejenis (wool dengan wool, plastik
dengan plastik, nilon dengan nilon) maka akan tolak menolak. Hal ini karena
mempunyai muatan listrik yang sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan
kiri) yang digosokkan dengan bahan yang berbeda jenis maka akan tarik
menarik, karena mempunyai muatan listrik yang berbeda.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK


Pada percobaan arus listrik didapatkan hasil pengamatan berikut ini :
 Kawat besi
Setelah kabel pada kutub (+) dan kabel pada kutub (-) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai
saklar dan lampu menyala terang, karena besi adalah penghantar listrik yang
baik.
 Kawat tembaga
Setelah kabel pada kutub (+) dan kabel pada kutub (-) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kawat tembaga sebagai
saklar dan lampu menyala terang, karena tembaga adalah jenis konduktor
yang baik dalam menghantarkan arus listrik, dengan nilai hambatan jenis
yang lebih kecil dan tentunya semakin kecil tahanan jenis, oleh sebab itu
kabel listrik menggunakan bahan tembaga agar semakin sedikit kerugian
listrik yang akan terjadi.
 Cincin perak
Ketika digunakan cincin perak sebagai saklar, yang terjadi adalah lampu
dapat menyala dengan terang. Karena perak merupakan benda konduktor
yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
 Kayu
Ketika digunakan kayu sebagai saklar, yang terjadi adalah lampu tidak
menyala. Karena kayu merupakan benda isolator yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
 Karet penghapus
Ketika digunakan karet sebagai saklar, yang terjadi adalah lampu tidak
menyala. Karena karet merupakan benda isolator yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
 Grafit (mata pensil)
Ketika digunakan grafit sebagai saklar, yang terjadi adalah lampu dapat
menyala dengan terang. Lemahnya ikatan antar lapisan grafit menandakan
bahwa elektron didalam grafit dapat bergerak bebas. Hal inilah yang
menyebabkan grafit memiliki sifat penghantar listrik yang baik.
 Kertas
Ketika digunakan kertas sebagai saklar, yang terjadi adalah lampu tidak
menyala. Karena kertas merupakan benda isolator yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
 Tas plastik
Ketika digunakan plastik sebagai saklar, yang terjadi adalah lampu tidak
menyala. Karena kertas merupakan benda isolator yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
 Air keran
Hasilnya adalah Lampu menyala. Karena air keran termasuk konduktor,
Dalam air keran banyak sekali senyawa seperti garam, kalsium, atau ion
magnesium dengan adanya kandungan itu, ketika senyawa itu bergerak
melalui air, listrik bisa mengalir melalui cairan.
 Air garam

Hasilnya adalah Lampu menyala. Karena air garam termasuk konduktor,


karena pada larutan garam terdapat ion-ion yang bergerak bebas sehingga
elektron dapat menghantarkan listrik.

PERCOBAAN ENERGI LISTRIK


Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/ energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan Ampere, dan
tegangan listrik dengan satuan Volt, dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan Watt untuk menggerakkan motor, lampu
penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali suatu
peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi lain.
Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas. Alat –alat yang
dimanfaatkan energi listrik untuk menghasilkan panas antara lain setrika listrik,
kompor listrik dan penanak nasi listrik. Alat yang mengubah energi listrik
menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen pemanas. Listrik yang
mengalir melalui elemen pemanas diubah menjadi energi panas. Elemen
pemanas tersebut dari bahan yang mempunyai tahanan tinggi (konduktor).
Pada percobaan lilitan kawat yang manjadi panas bahkan dapat
membakar pentil korek ketika dialiri arus listrik dari baterai adalah perubahan
dari energi listrik ke energi panas/kalor. Panas berpindah dari baterai ke lilitan
kawat karena lilitan kawat termasuk konduktor (yang dapat menghantarkan
listrik dan panas dengan baik).
I. KESIMPULAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
Dengan demikian, sifat – sifat benda-benda bermuatan listrik bisa disimpulkan
sebagai berikut :
 Benda – benda yang mempunyai muatan listrik sejenis akan saling tolak
menolak.
 Benda – benda yang mempunyai muatan listrik tidak sejenis akan saling
tarik menarik.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

Kesimpulan dari percobaan arus dan tegangan listrik :

Arus Listrik

a. Arus listrik terjadi akibat adanya beda potensial yaitu arus listrik mengalir
dari muatan positif menuju muatan negatif.
b. Arus listrik hanya dapat mengalirkan listrik pada benda-benda yang
termasuk konduktor (dapat menghantarkan listrik dengan baik). Yaitu pada
benda-benda yang berbahan logam.

Tegangan Listrik

Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu semakin terang. Semakin
banyak jumlah baterai maka semakin terang nyala lampu.

PERCOBAAN ENERGI LISTRIK


Pada percobaan lilitan kawat yang menjadi panas bahkan dapat membakar
pentul korek, adalah perubahan energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Panas berpindah dari baterai ke lilitan kawat karena lilitan kawat termasuk
konduktor (yang dapat menghantarkan listrik dan panas dengan baik).

J. DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik#:~:text=Muatan%20listrik%20ad
alah%20muatan%20dasar,sering%20digunakan%20untuk%20menggamb
arkan%20muatan.&text=Muatan%20listrik%20total%20suatu%20atom,pos
itif%2C%20jika%20atomnya%20kekurangan%20elektron
2. https://cerdika.com/arus
3. https://cerdika.com/tegangan-listrik/
4. Rumanta, Maman, dkk.(2018).Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan lakukanlah
percobaan dengan teliti dan mengikuti prosedur kerja yang ada.
2. Carilah lebih banyak referensi untuk dijadikan sebagai bahan
perbandingan.
3. Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan
dengan sebaik-baiknya.

L. FOTO PRAKTIKUM
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK

Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dan bola pingpong

Potongan kertas akan terasa terangkat dan menempel pada sisir


karena adanya muatan listrik.
Ikat kedua bola pingpong dipinggir meja, dekatkan keduanya tetapi jangan
sampai bersentuhan = Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola
pingpong.

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK


Lampu menyala
membuktikan adanya
arus listrik yang
mengalir.
Kawat besi
Lampu = menyala

Kawat tembaga
Lampu = menyala
Cincin perak
Lampu = menyala

Kayu
Lampu = tidak menyala
Karet penghapus
Lampu = tidak menyala

Grafit (mata pensil)


Lampu = menyala
Kertas
Lampu = tidak menyala

Plastik
Lampu = tidak menyala
Air keran
Lampu = menyala

Air garam
Lampu = menyala
Saklar (s) ditutup,
lampu tidak menyala.
Karena rangkaian
tersebut tidak ada
tegangan listrik serta
tidak terjadi beda
potensial (arus baterai
dari kutub (+) tidak
mengalir ke kutub (-).
Karena rangkaian ini
adalah rangkaian
terbuka sehingga tidak
ada tegangan listrik.

Percobaan rangkaian
menggunakan 1
baterai, setelah saklar
S ditutup ternyata
lampu menyala redup
karena hanya
menggunakan satu
baterai arus yang
terjadi tidak terlalu
besar.
Percobaan rangkaian
menggunakan 2
baterai, nyala lampu
lebih terang daripada
hanya menggunakan 1
baterai.

Percobaan rangkaian
menggunakan 3
baterai, nayala lampu
sangat terang karena
menggunakan lebih
banyak baterai
sehingga arus yang
mengalir lebih besar.
PERCOBAAN ENERGI LISTRIK

Setelah ± 2 menit diletakkan pentul korek api pada lilitan kawat


ternyata pentul korek api itu ikut panas dan bisa terbakar.

Setelah 2 menit saklar dibuka suhu menunjukkan 37 0C


Setelah 2 menit saklar ditutup lagi suhu menunjukkan 40 0C
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

SIMBIOSIS

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Alat-alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan Sekitar

C. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan
yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya
yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang
berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua
makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut
simbion.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004:42), simbiosis parasitisme adalah
hubungan antara dua jenis makhluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004:41), simbiosis komensalisme
adalah hubungan antaradua makhluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan
yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies
makhluk hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan kedua populasi
dapat berkembang biak dengan baik.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7, 1.8, 1.9).
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.7, 1.8, 1.9.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Simbiosis Parasitisme

Tabel 1.7 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

No. Jenis Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan


hubungan Jenis Jenis Kerugian Jenis Jenis keuntungan
parasitisme makhluk makhluk
hidup hidup
1. Lalat pada Sapi Gatal dan Lalat Menghisap darah
sapi penyakit kulit
2. Kutu rambut Manusia Rasa gatal dan Kutu Mendapatkan
pada tidak nyaman rambut makanan
manusia
3. Kutu pada Anjing Terhisap Kutu Menghisap darah
anjing darahnya dan anjing anjing
gatal
4. Tali putri Inangnya Menghambat Tali Putri Menghisap air
dan inangnya pertumbuhan inangnya untuk
fotosintesis
5. Nyamuk Manusia Gatal dan Nyamuk Menghisap darah
pada penyakit kulit
manusia

2. Simbiosis Komensalisme
Tabel 1.8 Hasil pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis Hubungan hidup yang
No. Jenis makhluk Jenis
Simbiosis tidak untung
hidup Keuntungan
dan tidak rugi
1. Tumbuhan paku dan Tumbuhan paku Mendapat pohon jati
pohon jati tempat hidup
2. Anggrek dan pohon Anggrek Mendapat pohon mangga
mangga tempat hidup
3. Ikan remora dan ikan Ikan remora Terhindar dari Ikan hiu
hiu bahaya musuh
dan mendapat
sisa-sisa
makanan
4. Sirih dan inangnya Sirih Mendapatkan Inangnya
sinar matahari
untuk
melakukan
fotosintesis
5. Katak dan Katak Mendapat Pepohonan
pepohonan tempat
berlindung dan
berteduh
3. Simbiosis Mutualisme
Tabel 1.9 Hasil pengamatan Simbiosis Mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis
Jenis Jenis
No. hubungan Jenis Jenis
makhluk makhluk
simbiosis keuntungan keuntungan
hidup hidup
1. Kupu-kupu Kupu- Mendapat Bunga Membantu
dengan kupu nektar dari penyerbukan
tanaman bunga
berbunga
2. Semut rang- Semut Dapat Tumbuhan Melindungi
rang dan rang-rang membuat tumbuhan dari
tumbuhan sarang pada serangan hama
tumbuhan
3. Lebah dan Lebah Mendapat Bunga Membantu
bunga nektar dari penyerbukan
bunga
4. Ular sawah Ular Mendapatkan Petani Hama tikus
dan petani Sawah makanan berkurang
berupa tikus
5. Kerbau dan Burung Mendapat Kerbau Badan kerbau
burung jalak Jalak makanan bersih dari
berupa kutu kutu
dari badan
kerbau

F. PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Simbiosis Parasitisme
1. Apa hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab :
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal (penyakit kulit).
2. Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawab :
Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada
hubungan tersebut dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk Aides Aygepty
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat
pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.
2. Simbiosis Komensalisme
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab:
Simbiosis Komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon manga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon manga atau berkurangnya
produktivitas buah.
3. Simbiosis Mutualisme
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab:
a. Escherichia Coli dan manusia
Hasil simbiosis mutualisme adalah E coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapat keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga mudah
dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan adanya
pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotic pada tubuh.

G. PEMBAHASAN
1. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
Contoh simbiosis parasitisme
a. Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga
sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
b. Kutu di rambut merugikan manusia karena menyebabkan rasa gatal dan tidak
nyaman. Sebaliknya kutu mendapat keuntungan karena mendapat makanan dan
juga tempat tinggal di rambut kita.
c. Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain
dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
d. Tali putri pada inangnya menghisap air inangnya untuk fotosintesis dan
mengakibatkan tumbuhan inangnya gagal fotosintesis dan menyebabkan kematian
pada tumbuhan inangnya.
e. Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan
nyamuk cikungunya.

2. Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan


sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
Contoh simbiosis komensalisme :
a. Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari
inangnya, karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
b. Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap
makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
c. Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan
hiu agar terhindar dari bahaya musuh dan bisa mendapatkan makanan sisa ikan hiu
tanpa mengganggu ikan hiu.
d. Tanaman sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan
tanaman yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih
selanjutnya tidak lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai agar
bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi
tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak apa
pun bagi tanaman inangnya.
e. Interaksi antara katak dan pepohonan. Katak menggunakan daun dan bagian-bagian
pohon lain sebagai tempat berteduh dan berlindung saat sedang turun hujan atau
badai. Keuntungan akan didapatkan oleh katak yang mendapat tempat berteduh,
sementara pohon tersebut tidak akan berpengaruh sama sekali.
3. Simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup
yang berbeda, maka keduanya akan mendapat manfaat.
Contoh simbiosis mutualisme :
a. Interaksi antara kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai
memakan sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ
reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu
menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan
menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan
serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.
b. Lebah yang bisa membantu proses penyerbukan bunga agar lebih maksimal. Lebah
biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai
makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada bunga
bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran
lebah yang hinggap pada dirinya.
c. Semut rang-rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman
buah seperti manga, nangka, dan lain-lain. Keberadaan semut rang-rang akan
melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman. Semut rang-rang
memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga
ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama itu
menyerang sarang semut rang-rang. Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam
sehingga dia akan mneyerang balik hama yang mnyerang tumbuhan.
d. Simbiosis antara ular sawah dengan petani. Ular sawah memakan tikus. Tikus
adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan padi petani di sawah.
Menurunnya populasi tikus di sawah karena dimangsa oleh ular sawah sangat
memberi keuntungan bagi para petani sehingga petani dapat meningkatkan
produksi panen padinya.
e. Hubungan antara kerbau dan burung jalak. Hubungan antara keduanya sangatlah
unik, meningat tubuh kerbau yang besar ini sangat nyaman sekali dihinggapi oleh
kawanan burung jalak. Dalam interaksi kali ini, burung jalak akan mencari
makanannya yang berupa kutu yang banyak ditemukan pada tubuh yang besar
tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan dirinya tersebut merasa
beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini dikarenakan burung
jalak tersebut dapatg mengurangi kutu yang terdapat pada tubuhnya dan tentunya
membuat kerbau menjadi lebih nyaman.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda
dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis
parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit
tidak akan membunuh tumbuhan inangnya (tumbuhan yang ditumpanginya) karena
kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya
jika terjadi terus-menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya
produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk yang hidup bersama dan
saling menguntungkan satu sama lain.

I. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta : Erlangga
Susanto P.,dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI Kelas 4. Klaten : CV Sahabat
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

J. SARAN DAN MASUKAN


Saran saya agar praktikum selanjutnya dapat melakukan praktikum dengan benar, sesuai
dengan langkah yang dimodul dan semoga praktikum selanjutnya dengan tatap muka
agar lebih efisien.
K. FOTO PRAKTIKUM
a. Simbiosis Parasitisme

Lalat pada sapi Kutu rambut pada manusia


Tali putri pada inangnya
Kutu pada anjing

Nyamuk pada manusia

b. Simbiosis Komensalisme

Tumbuhan paku dan pohon jati


Anggrek dan pohon mangga
Ikan remora dan ikan hiu
Sirih dan inangnya

Katak dan pepohonan

c. Simbiosis Mutualisme

Kupu-kupu dengan tanaman Semut rang-rang dan tumbuhan


berbunga

Lebah dengan bunga


Ular sawah dan petani
Kerbau dan burung jalak
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PENCERNAAN MAKANAN

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ SAMARINDA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan manusia.
2. Dapat menjelaskan bagian – bagian dari sistem pencernaan manusia.
3. Dapat mengetahui fungsi organ-organ sistem pencernaan manusia.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat tulis

C. LANDASAN TEORI
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran
yang lebih kecil dan halus., serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul
yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan
oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang dicerna akan
diserap oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
1. Proses pencernaan makanan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar
atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) yaitu proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah
zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat
pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita
makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati
dan pankreas.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambar sistem pencernaan.
2. Urutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut
3. Tuliskan bagian-bagian sistem pencernaan tersebut kedalam lembar kerja.
4. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.

E. HASIL PENGAMATAN
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan (Esofagus)
c. Lambung
d. Usus halus
e. Usus besar
f. Rektum
g. Anus

Alat pencernaan makanan pada tubuh kita tersusun dari rongga mulut - kelenjar ludah-
kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus, dan organ-organ lain yang berperan
dalam proses pencernaan, seperti empedu dan pankreas.
Pencernaan mekanik berlangsung saat makanan berada di dalam rongga mulut. Dalam hal ini
gigi mengunyah dan memotong makanan, sehingga lidah mengatur posisi makanan. Sebagai
zat pelarut atau pelumas, ludah berperan sebgai pengaduk makanan agar mudah ditelan.
Makanan yang telah dilumatkan oleh pencernaan mekanik kemudian masuk ke dalam
lambung. Didalam usus, makanan dicerna lagi dengan bantuan zat kimia yang disebut enzim,
yaitu cairan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Zat ini berperan memecah makanan
sehingga dihasilkan sari makanan. Selanjutnya sari makanan yang telah siap diserap dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Lalu pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna akan
dibuang melalui anus.

F. PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim ?
Jawab :
Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah mulut, lambung, usus 12 jari,
usus halus.
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ – organ tersebut ?
Jawab :
a. Mulut : ptialin
b. Lambung : pepsin dan renin
c. Usus 12 jari : Amilase, tripsin, lipase
d. Usus halus : Erepsin, maltase, sukrase, laktase
3. Enzim – enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa? Uraikan
dengan jelas !
Jawab :
a. Enzim ptialin : terjadi dimulut menggunakan kelenjar ludah untuk mengubah amilum
menjadi maltosa.
b. Enzim pepsin : mengubah protein menjadi pepton.
c. Enzim renin : mengubah protein menjadi kasein (protein susu) dan mengendapkan susu.
d. Enzim amilase : mengubah zat tepung menjadi amilum, mengubah amilum menjadi
maltose dan laktosa.
e. Enzim tripsin : mengubah protein menjadi asam amino.
f. Ensim Lipase : mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
g. Enzim erepsin : mengubah pepton menjadi asam amino.
h. Enzim Sukrase : memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa.
i. Enzim Laktase : mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

G. PEMBAHASAN
Saluran pencernaan manusia adalah :
1. Mulut
Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Faktanya, proses pencernaan manusia dimulai
bahkan sebelum proses menggigit. Kelenjar ludah menjadi aktif saat seseorang melihat dan
mencium hidangan makanan. Setelah mulai makan, gigi akan mengunyah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil agar mudah dicerna. Air liur pun bercampur dengan
makanan untuk mulai memecahnya menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan tubuh.
Saat menelan, lidah memasukkan makanan ke tenggorokan dan kerongkongan.
2. Kerongkongan
Kerongkongan terletak di tenggorokan dekat trakea. Kerongkongan akan menerima makanan
dari mulut saat proses menelan. Epiglotis adalah lipatan kecil yang terdapat di tenggorokan
saat seseorang menelan untuk mencegah kejadian tersedak (ketika makanan masuk ke
tenggorokan). Serangkaian kontraksi oto di dalam kerongkongan yang disebut peristaltic
mengantarkan makanan untuk menuju ke perut. Tetapi, pertama-tama otot mirip cincin di
bagian bawah kerongkongan yang disebut sfingter esophagus bagian bawah, harus rileks
terlebih dahulu untuk membiarkan makanan masuk. Sfingter kemudian berkontraksi dan
mencegah isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.
3. Lambung
Lambung adalah oragan berongga atau wadah yang berfungsi untuk menyimpan makanan saat
sedang dicampur dengan enzim pencernaan. Enzi mini melanjutkan proses memecah makanan
menjadi bentuk yang dapat digunakan. Sel-sel di dalam lapisan lambung akan mengeluarkan
asam kuat dan enzim kuat yang bertanggung jawab untuk proses pemecahan makanan. Ketika
makanan sudah diproses, sisanya kemudian dilepaskan ke usus kecil.
4. Usus Halus
Usus halus berfungsi memecah makanan menggunakan enzim yang dilepaskan oleh pancreas
dan empedu dari hati. Pada usus halus, terdiri atas usus dua belas jari, usus kosong, dan usus
penyerapan. Ketika bagian usus tersebut akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan
pencernaan makanan agar menjadi bagian-bagian kecil yang diserap ke dalam pembuluh darah
usus.
5. Pankreas
Pankreas dapat menghasilkan enzim pencernaan ke dalam usus dua belas jari yang memecah
protein, lemak dan karbohidrat. Pankreas juga memproduksi insulin dan meneruskannya
langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormone utama dalam tubuh untuk metabolisme gula.
6. Hati memiliki banyak fungsi, tetapi tugas utamanya dalam sistem pencernaan adalah
memproses nutrisi yang diserap dari usus kecil. Empedu dari hati yang dikeluarkan ke usus
halus juga memainkan peran penting dalam mencerna lemak dan beberapa vitamin. Hati juga
berfungsi mendetoksifikasi bahan kimia berbahaya atau beracun.
7. Kantong Empedu
Kantong empedu berfungsi menyimpan dan memekatkan empedu dari hati, dan kemudian
melepaskannya ke dalam usus dua belas jari di usus kecil untuk membantu menyerap dan
mencerna lemak.
8. Usus Besar
Usus besar menghubungkan usus kecil ke rektum. Usus besar antara lain terdiri dari sekum,
kolon asendens (kanan), kolon transversum (melintasi), kolon desendens (kiri), dan kolon
sigmoid, yang terhubung ke rektum. Usus ini bertanggung jawab untuk memproses limbah
yang tersisa dari proses pencernaan. Limbah atau kotoran dilewatkan melalui usus besar
dengan cara peristaltik. Pertama dalam keadaan cair dan akhrinya dalam bentuk padat. Kotoran
kemudian disimpan dalam usus sigmoid berbentuk “S” sampai ada dorongan untuk
mengosongkannya. Gerak peristaltik lalu akan mendorong tinja ke dalam rektum sekali atau
dua kali sehari hinga dikeluarkan melalui anus.
9. Rektum
Rektum menghubungkan usus besar ke anus. Tugas rektum adalah menerima tinja dari usus
besar dan mengirim sinyal ada tinja yang harus dievakuasi (dibuang keluar) dan memegang
tinja sampai evakuasi terjadi.
10. Anus
Anus dikelilingi oleh otot otot sfingter yang penting dalam memungkinkan mengontrol
pengeluaran tinja. Otot dasar panggul menciptakan sudut antara rektum dan anus yang dapat
menghentikan tinja keluar ketika itu tidak seharusnya. Sfingter internal selalu kencang, kecuali
ketika feses memasuki rektum. Hal ini berfungsi agar seseorang bisa mencegah BAB tanpa
disadari ketika tidur atau tidak menyadari kehadiran feses.
H. KESIMPULAN
Manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalm
sistem pencernaan menjadi sumber energy, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan. Sistem
pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan
yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim
sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan manusia dimulai dari proses memasukan
makanan ke dalam mulut, proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh
gigi (pencernaan mekanik), proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederhana oleh
enzim, asam dan air (pencernaan kimiawi). Penyerapan nutrisi dan pembuangan kotoran (proses
penyingkiran).
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. SARAN DAN MASUKAN

Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar selama
praktikum memperhatikan dengan seksama bagian-bagian dari sistem pencernaan manusia yang
diamati.

K. FOTO PRAKTIKUM

Urutan Sistem Pencernaan Manusia

MULUT
KERONGKONGAN

LAMBUNG

USUS HALUS
USUS BESAR

ANUS
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERUBAHAN WUJUD ZAT

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI


NIM : 858413073

UPBJJ BALIKPAPAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 0 Celsius.
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 0 Celsius.
3. Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas.
4. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.
5. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
6. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.

B. ALAT DAN BAHAN


PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
1. Es batu 1 kg 2-3 buah.
2. Thermometer 2 buah.
3. Bejana Kaca 2 buah.
4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
6. Kasa 2 buah.
7. Tripot 2 buah.
8. Static 2 buah.
PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.
1. Yodium Kristal Secukupnya
2. Kapur barus Secukupnya
3. Parafin Secukupnya
4. Tabung Reaksi 3 buah
5. Penjepit tabung 3 buah
6. Bunsen/lampu spiritus 2 buah
PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS
1. Tabung reaksi 2 buah
2. Gabus penutup 2 buah
3. Pipa plastik kecil (1/2 inchi) 1 meter.
4. Termometer 1 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 1 buah
6. Bejana 1 buah.
7. Ketel 1 buah.
8. Tripot 1 buah.
C. LANDASAN TEORI
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu
dimana zat padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih
yang berbeda, titik didih air 100oC sedangkan alkohol 78oC, sedangakan tembaga
mendidih di suhu 1.187oC. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan
tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula
sebaliknya. Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan
udara,dan ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik
lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada
tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0oC, sedangkan
dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.

PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.


Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke
keadaan wujud zat yang lain. Perubahan wujud zat ini bisa terjadi karena peristiwa
pelepasan dan penyerapan kalor.
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas disebut menyublim. Dalam
peristiwa ini zat memerlukan energi panas. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus
(kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama-lama akan habis.
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat disebut mengkristal. Dalam
peristiwa ini zat melepaskan energi panas. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa
berubahnya uap menjadi salju.

PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan
energi panas. Contohnya air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis,
bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga akan habis
berubah menjadi gas.
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan
energi panas. Contoh mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam
sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput di lapangan pada pagi
hari menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih.
Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan
wujud cair menjadi gas dan sebaliknya dapat dilakukan percobaan penguapan dan
pendinginan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus
menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga
perubahan suhu yang tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.

PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.


Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan sperti tampak pada gambar di
bawah ini:
1. Masukkan beberapa butir salah satu Kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini

PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


1. Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan
gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan thermometer.
2. Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.
4. Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih
5. Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.

E. HASIL PENGAMATAN
A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
1. Suhu es sebelum dipanaskan
Es dalam bejana sebelum di panaskan mempunyai suhu 0°C

2. Tabel 5.1 Kenaikkan suhu es

Suhu pada
No 2 menit ke - Kenaikan Keterangan
suhu thermometer

1 1 Es mencair (dari benda


0° 0°
padat ke cair)
2 2 Suhu mulai naik, proses
30° 40° pencairan perlahan
Memanas
3 3 Suhu air meningkat,
40° 80° menghasilkan gelembung
Air
4 4 Suhu air mendidih mulai
15° 95
Muncul
5 5 Titik didih air mencapai
2° 100°
batas maksimum

Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa suhu pada es batu
yang akan berubah setelah dipanaskan dan es akan mencair dan semakin
bertambahnya suhu maka air akan mendidih. Perubahan wujud es menjadi cair
disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya
naik terjadi proses peleburan dari padat ke cair.

B. PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.


Tabel 5.2
Langsung
Mencair dulu
No. Kristal menguap Ya Keterangan
Ya atau tidak
atau tidak
1 Yodium Tidak Tidak Menguap-Mencair

2 Kapur barus Ya Tidak Mencair-Menguap


3 Parafin Tidak Ya Mengkristal -
Menguap

C. PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


1. Proses air menjadi uap/gas menjadi air kembali.
Air yang dididihkan lama kelamaan mendidih dan uap airnya mengalir melalui
selang/pipa kecil. Terdapat kenaikan suhu air sebelum munculnya uap air
yang mengalir. Uap air yang mengalir tersebut berubah menjadi air kembali
setelah dingin.
2. Kesimpulan
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik
didih. Dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi air dikarenakan adanya pemanasan?
Berikan jawaban singkat dan jelas !
Jawab : Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena
pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi
proses peleburan dari padat ke cair dengan kata lain jika suhu semakin naik, es
akan semakin cetap mencair.

2. Saat thermometer menunjukkan skala 0 0C, pemanasan masih berlangsung terus


! Apakah yang terjadi pada peristiwa ini?
Jawab : Pada saat termomether menunjukan skala 0 °C pemanasan masih
berlangsung, maka yang terjadi adalah peristiwa dimana es mulai mengalami
perubahan atau peleburan dari bentuk es menjadi cair.
3. Mengapa bongkahan es dan air suhunya tetap 0 0C walau terjadi pemanasan terus
menerus ?
Jawab : Bongkahan es dan air suhunya tetap 0 °C walau terjadi pemanasan terus
menerus. Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.

4. Kapan suhu air dapat berubah mencapai suhu 100°C?


Jawab : Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 °C terjadi pada 2 menit ke -
11 atau 20 menit setelah pemanasan.

PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA


1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan ?
Jawab : Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku.

2. Bagaimana dengan salju yang ada di atmosfer ?


Jawab : Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan
yang mencapai titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran
– butiran es / bunga salju).

PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


1. Pada suhu berapa ditunjukkan oleh thermometer air dalam ketel mengeluarkan
uap ?
Jawab : Pada suhu lebih kurang 90°C - 100°C ketel/tungku mulai mengeluarkan
uap air.

2. Jelaskan mengapa uap/gas yang mengalir memasuki tabung reaksi berubah


menjadi air ?
Jawab : Uap/gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah
menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel/ditungku lebih panas
dibanding suhu pipa plastik (terjadi proses pengembunan).

G. PEMBAHASAN
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Ukuran es dalam bejana sebelum di panaskan mempunyai suhu 0°C , tetapi saat es
mulai dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu dan pada setiap dua menit
mengalami perubahan suhu. Pada menit pertama suhu naik menjadi 40°C dan 2 menit
selanjutnya pun mengalami kenaikan menjadi 80°C dan dimenit selanjutnya
mengalami kenaikan sehingga suhu menjadi 95°C, lalu terakhir Suhu air dapat
berubah mencapai suhu 100 °C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah
pemanasan. Dan hasil pengamatan tertuang pada tabel 5.1.

PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA


Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.

Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.

Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.

Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.

Yodium, Kapur barus dan Parafin langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar
tanpa melalui proses mencair dulu.

PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


Butiran air yang menetes dari sedotan yang disambungkan ke ketel. Setelah air
mendidih uap dari ketel mengalir ke pipa sedotan dan berubah menjadi cair karena
didinginkan oleh air es yang berada di bejana kaca.

H. KESIMPULAN
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Titik lebur es pada suhu 0 °C
Titik didih air maksimum 100 °C

Namun terkadang sebelum suhu mencapai 100 °C sudah bisa mendidih. Hal tersebut
terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila cuaca panas semakin
tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih. Suhu pada es batu
yang akan berubah setelah dipanaskan dan es akan mencair dan semakin
bertambahnya suhu maka air akan mendidih.
PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.
Setiap benda padat jika dipanaskan akan menjadi gas, berarti benda tersebut
mengalami penyubliman. Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat,
Yodium bila dipanaskan akan mengkristal lalu menguap, Kapur barus bila dipanaskan
akan mencair dulu baru kemudian menguap, Parafin jika dipanaskan akan mencair
lalu mengkristal, Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu tanpa melalui
proses mencair dulu.

PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih
dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

I. DAFTAR PUSTAKA
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-titik-lebur-es-ipa-
sd.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Titik_lebur
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-4-konsep-zat-dan-wujudnya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_wujud_zat#:~:text=Perubahan%20wujud%20
zat%20adalah%20perubahan,peristiwa%20pelepasan%20dan%20penyerapan%20k
alor.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. SARAN DAN MASUKAN


PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Saran : Dalam perubahan zat dari padat (Es batu) menjadi cair (air) membutuhkan
waktu 8 menit dengan api yang kecil dalam bejana atau wadah yang di gunakan dalam
waktu 8 menit menghitung suhu harus tepat dan cepat
Masukkan : Dalam perubahan zat padat menjadi cair menggunakan bahan yang
sederhana mengamati dengan baik dari proses mencairnya zat padat pada batu es
tersebut

PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.


Saran : Dalam percobaan menggunakan bahan yang mudah menguap
memperhatikan waktu penguapannya.
Masukkan : Menggunakan bahan yang secukupnya untuk dapat lebih baik
mengamati percobaannya

PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


Saran : Dalam melakukan percobaan mengamati kenaikan suhu terhadap
tungku/panic/ketel dan pada thermometer
Masukkan : Untuk mengamati uap/gas pada tungku/panic pada waktu kapan air
mendidih dan pada suhu berapa air mengeluarkan gelembung

K. FOTO PRAKTIKUM
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES

Gambar
PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.

Gambar
PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS

Gambar

Butiran air yang menetes dari sedotan yang disambungkan ke ketel. Setelah air
mendidih uap dari ketel mengalir ke pipa sedotan dan berubah menjadi cair
karena didinginkan oleh air es yang berada di bejana kaca.

Kesimpulan : Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai
lebih dari titik didih dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KEMAGNETAN

NAMA : FRISKA DAYA LELUNI

NIM : 858413073

UPBJJ BALIKPAPAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan bentuk medan magnet
2. Percobaan mengamati gejala medan magnet
3. Percobaan mengamati sifat-sifat magnet
4. Percobaan membuat magnet

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan
serbuk-serbuk besi.
2. Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.
3. Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet.
4. Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik dan
magnet induksi.

C. ALAT DAN BAHAN


Percobaan bentuk medan magnet
1. Karton putih 1 lembar
2. Magnet batang 1 buah
3. Serbuk-serbuk besi secukupnya
Percobaan mengamati gejala medan magnet
1. Kabel secukupnya
2. Baterai 1,5 Volt 4 buah
3. Bola lampu
4. Kompas
5. Kumparan tipis
Percobaan mengamati sifat-sifat magnet
1. Magnet batang 2 buah
2. Statis
3. Benang secukupnya
4. Benda-benda yang dapat ditarik magnet (misalnya besi, alumunium, kacang
dan seng).
Percobaan membuat magnet
1. Klip kertas 3 – 5 buah
2. Magnet batang 1 buah
3. Kabel kecil berukuran 1m 5 buah
4. Baterai 1,5 volt 4 buah
5. Paku besi 4 buah
6. Isolasi secukupnya

D. LANDASAN TEORI
Percobaan bentuk medan magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu


medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis
líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di
Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah
Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di
wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang
mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet
tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan
kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik
benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu
bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh
materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Jika suatu
magnet didekatkan dengan magnet yang lain yang mana kutubnya berjenis
sama maka kedua magnet tersebut akan mengalami tolak menolak. Berbeda
jika kedua magnet tersebut didekatkan dengan jenis kutub yang berbeda maka
hasilnya akan mengalami saling tarik menarik.
Medan magnet adalah sebuah ilustrasi yang bertujuan untuk
menggambarkan dan memvisualkan bagaimana gaya magnet terdistribusi di
antara suatu benda bermagnet atau disekitar benda bermagnet itu sendiri.
Medan magnet dapat divisualisasikan dengan dua cara, yaitu :
1. Dideskripsikan secara matematik sebagai vektor. Setiap vektor pada setiap
titik yang berbentuk panah tersebut memiliki arah dan besaran tergantung
dari besar gaya magnetik pada titik tersebut.

2. Mengilustrasikan menggunakan garis. Setiap vektor disambungkan dengan


sebuah garis yang tidak terputus dan banyaknya garis dapat dibuat
sebanyak mungkin. Cara inilah yang paling sering dipakai untuk
menggambarkan suatu medan magnet.

Garis-garis medan magnet adalah memiliki karakteristik yang


berguna untuk analisa, yaitu:

 Setiap garis tidak pernah berpotongan satu sama lain.


 Garis akan makin semakin rapat pada wilayah dimana medan magnet
semakin besar. Hal ini menandakan bahwa semakin rapat garis-garis
medan magnet, maka semakin besar gaya magnetnya pada wilayah
tersebut.
 Garis-garis ini tidak bermulai atau berhenti dari manapun, akan tetapi garis-
garis tersebut membentuk suatu lingkaran tertutup dan tetap menyambung
di dalam material magnet.
 Arah medan magnet direpresentasikan dengan panah pada garis-garisnya.
Terkadang, tanda panah tidak digambar pada garis-garis medan magnet,
akan tetapi medan magnet akan selalu memiliki arah dari kutub Utara
(North) ke Selatan (South).
 Garis-garis ini dapat divisualisasikan secara nyata. Cara yang paling
sederhana adalah dengan menyebarkan bubuk pasir besi di sekitar magnet
dan akan menghasilkan karakteristik yang sama seperti pada garis-garis
medan magnet.

Percobaan mengamati gejala medan magnet


Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan
sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan
magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati
pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi.
Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan
masuk ke kutub selatan magnet.Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling
berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain yang berasal dari magnet
yang sama. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan
medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya
magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah.
Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted. Arah arus
listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan
keempat jari tangan. Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat
penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang
cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat
sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet
memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat
kemagnetannya segera hilang.
Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang
kuat karena setiap lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang
akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan,
medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik
yang dihasilkan oleh kumparan yang .dialiri arus listrik. Untuk menentukan
kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan genggaman
tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus pada
kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari.

Percobaan mengamati sifat-sifat magnet


Sifat – sifat magnet dan contoh :
1. Magnet bisa menarik benda tertentu
Magnet dapat menempel di benda yang berbahan logam. Namun, jika kita
coba mengarahkannya pada benda berbahan lain, belum tentu magnet bisa
menempel. Benda yang bisa ditarik oleh magnet disebut benda magnetik.
Contoh benda magnetik adalah besi, baja, nikel, dan kobalt.
Contoh: Saat mengarahkan magnet pada peniti atau jarum, maka peniti dan
jarum akan tertarik ke arah magnet.
2. Magnet memiliki 2 kutub
Sama seperti Bumi, ternyata magnet juga memiliki dua kutub yang
berlawanan. Kedua kutub itu biasa dinamakan kutub utara dan kutub
selatan. Kutub magnet biasanya terletak pada ujung magnet yang
menyimpan kekuatan magnet paling besar.
Contoh: Pada magnet batang kutub biasanya ada di ujung bagian atas dan
bawah magnet.
3. Kutub yang Berbeda akan saling tarik menarik, Kutub yang sama akan
saling tolak menolak
Magnet punya dua kutub yang berbeda. Jika ada dua magnet dan kita coba
dekatkan, maka secara otomatis kutub yang berlawanan akan saling
menarik. Lain hal jika kita mendekatkan magnet dengan dua kutub yang
sama, maka keduanya akan saling menolak. Intinya kutub selatan magnet
akan menarik kutub utara magnet.
Contoh: Mendekatkan ujung atas dua magnet akan menyebabkan magnet
saling menolak. Sebaliknya jika mendekatkan satu ujung atas magnet
dengan satu ujung bawah magnet, maka keduanya akan saling menarik.
4. Gaya Magnet Bisa Menembus Penghalang
Jika diarahkan kedua magnet, maka akan saling Tarik menarik meskipun
diberi penghalang di antara keduanya. Hal itu karena magnet memiliki gaya
magnet yang memungkinkan keduanya tetap saling menarik walaupun
terhalang benda lainnya. Namun kekuatan ini akan berkurang kalau
penghalangnya semakin tebal. Hal itu karena gaya magnet yang bekerja
akan semakin kecil. Selain ketebalan penghalang, kekuatan magnet juga
penting. Semakin besar kekuatan magnet maka akan semakin kuat menarik
walaupun terhalang penghalang yang tebal.
Contoh: Pegang dua buah magnet kemudian letakkan kertas di antara
keduanya. Maka magnet tetap bisa saling menarik. Begitu juga jika
menggunakan kaca yang tida terlalu tebal sebagai penghalang, maka
magnet masih bisa saling menarik.

Percobaan membuat magnet


Terdapat 3 cara untuk membuat magnet, yaitu dengan cara menggesekkan
magnet tetap, dengan cara induksi, serta dengan menggunakan aliran arus
listrik atau elektromagnetik.
1. Gesekan
Cara membuat magnet yang pertama adalah dengan menggesekkan
magnet tetap. Cara ini pun sangat sederhana, yaitu menggesekkan besi
atau baja dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gesekan harus
dibuat searah agar magnet elementar yang ada pada sebuah besi atau baja
menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
Penggesekkan harus dilakukan secara berulang dan searah. Lama
kelamaan besi atau baja tersebut akan memiliki sifat kemagnetan dan
menjadi magnet. Dua ujung besi atau baja yang digesek akan membentuk
kutub-kutub magnet, sehingga bisa digunakan menarik benda magnetik
lainnya.
2. Arus Listrik (Elektromagnetik)
Cara terakhir untuk membuat magnet adalah dengan aliran arus listrik. Cara
ini dilakukan dengan meliliti kawat pada besi atau baja yang dihubungkan
dengan baterai. Hal ini membuat magnet elementer pada besi atau baja
akan terpengaruh oleh aliran arus searah yang dihasilkan oleh baterai,
sehingga menjadi teratur dan mengarah ke satu arah pula.
Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang
berada di dekatnya. Magnet yang dibuat dengan cara arus listrik disebut
magnet listrik atau elektromagnet.
3. Induksi
Selain dengan gosokan, cara membuat magnet yang juga cukup sederhana
adalah dengan cara induksi. Caranya yaitu dengan meletakkan besi dan
baja di dekat magnet tetap. Hal ini membuat magnet elementer yang ada
pada besi atau baja akan terpengaruh dan terinduksi magnet sehingga
menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah.
Jika dilakukan dengan benar, besi atau baja tersebut akan menjadi magnet
sehingga dapat menarik benda magnetik lain. Ujung besi atau baja yang
berdekatan dengan kutub magnet akan terbentuk kutub yang berlawanan
dengan kutub magnet penginduksi.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk medan magnet
1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja.
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah
karton itu secara perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.
Percobaan mengamati gejala medan magnet
1. Susunlah peralatan seperti seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan
saklar S terbuka, letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar.

Gambar 1.1 rangkaian listrik secara seri


2. Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar S (arus
mengalir jika lampu menyala).
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang? (ke kiri atau ke kanan)?
Jelaskan!
3. Buka saklar S, balik polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik
melalui penghantar dengan menutup saklar.
a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
b. Ke mana arah jarum kompas menyimpang?
4. Dari percobaan langkah (2) dan (3) buatlah kesimpulan!
5. Lakukan langkah (1), (2), (3) tetapi dengan memakai 4 baterai yang
dirangkai seri. Dan berdasarkan percobaan tersebut jawablah pertanyaan
dibawah ini.
Percobaan mengamati sifat-sifat magnet
1. Beri tanda S untuk kutub selatan, dan U untuk kutub utara pada kedua
magnet batang yang tersedia.
2. Gantunglah salah satu magnet dengan menggunakan benang pada statis
(lihat gambar)
Gambar 1.2 magnet tergantung pada statis
3. Dekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan. Amatilah apa yang
terjadi pada magnet batang yang digantung.
4. Dekatkan kutub Utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan. Amati apa yang terjadi pada
magnet batang yang digantung.
5. Dengan cara yang sama, dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung. Amati apa yang terjadi ?
6. Dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung. Amati apa yang terjadi.
Percobaan membuat magnet
1. Membuat magnet melalui gesekan
a. Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet, lalu dekatkan ujung
paku tersebut pada beberapa klip kertas. Amati apakah paku tersebut
dapat menarik klip kertas?
b. Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja
secara berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya. Dekatkan batang paku
besi yang telah digosok pada beberapa klip. Amati apa yang terjadi pada
klip !
c. Lakukan hal yang sama seperti pada kegiatan b, tetapi dalam waktu
yang lebih lama, misalnya 40 detik. Amati apa yang terjadi pada klip!
2. Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a. Rangkailah alat seperti gambar berikut :

Gambar 1.3 sebuah paku yang dililitkan kumparan


Amatilah, apakah paku menjadi magnet atau tidak? Mengapa demikian?
b. Tutuplah saklar S, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang
dililit kumparan. Amatilah apakah paku tersebut sudah menjadi magnet
? Jelaskan!
c. Lakukanlah hal yang sama pada nomor a dan nomor b , tetapi dengan
car mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku. Amatilah apakah
kemagnetan yang terjadi pada paku makin besar atau makin kecil? Beri
penjelasan!
d. Lakukan hal yang sama pada nomor c, tetapi dengan cara menambah
lilitan kumparan pada paku !
3. Membuat magnet dengan cara induksi.
a. Peganglah sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan
kutub yang lain menjadi pusat bumi.
b. Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang.
Amati apa yang terjadi?
c. Dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama. Amati
apa yang terjadi?
d. Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga
menggunakan klip sebanyak 4 buah. Amatilah apa yang terjadi.

F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan bentuk medan magnet
4. Sebuah magnet batang kami letakkan diatas meja, kemudian selembar
karton putih kami pegang di atas magnet tersebut lalu kami taburkan
serbuk-serbuk besi secara merata di atas kertas. Selanjutnya kami
mengetuk karton itu secara perlahan beberapa kali. Ternyata serbuk-
serbuk besi tersebut bergerak kearah ujung-ujung magnet batang
tersebut.
5. Kesimpulan :
1. Magnet batang mempunyai 2 kutub yang merupakan bagian
magnet yang mempunyai pengaruh kemagnetan paling kuat.
2. Bila disekitarnya ada magnet, maka sekitar itu timbul medan
magnet.
3. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis gaya magnet
4. Untuk menentukan arah garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh
aliran arus dalam penghantar dengan menggunakan kaidah tangan
kanan.
5. Daerah disekitar magnet akan terbentuk garis-garis lengkap yang
menghubungkan kutub magnet.

Percobaan mengamati gejala medan magnet


2. a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa Demikian?
Jawab : Ya jarum kompas mengalami penyimpangan karena jarum
kompas terpengaruh oleh medan magnet di sekitar penghantar.

b. Kemana arah jarum kompas menyimpang (ke kiri atau ke kanan)?


Jelaskan!
Jawab : Arah jarum kompas menyimpang ke kanan karena arah
arus listrik bergerak dari Timur ke Barat jika penghatar di letakkan
sejajar jarum kompas, maka jarum kompas menyimpang ke arah
kanan.
3. a. Apakah jarum kompas menyimpang? Mengapa demikian?
Jawab: Ya jarum kompas tetap menyimpang dikarenakan adanya
arus listrik yang mengalir pada rangkaian.

b. Kemana arah menyimpangnya?


Jawab: arah menyimpangnya tetap ke kanan sesuai dengan
mengikuti arah arus listrik yang bergerak dari timur dan ke barat
tersebut.
4. Kesimpulan percobaan (2) dan (3) yaitu Alirkan arus listrik ke dalam
penghantar dengan menutup saklar S (2) dan Buka saklar S, balik
polaritas baterai, kemudian alirkan kembali arus listrik melalui
penghantar dengan dengan menutup saklar ( 3) dari jawaban pada
nomor 2 dan 3 sama- sama terjadi penyimpangan, kesimpulanya adalah
karena masih adanya arus listrik maka ada pula medan magnet yang
tercipta sehingga jarum kompas juga mengalami penyimpangan.
5. Rangkaian seri dengan 4 baterai yang terjadi jika kita melakukan
langkah (1), (2), dan (3) dengan menggunakan 4 baterai yang dirangkai
secara seri adalah penyimpangan yang terjadi semakin besar. Karena
arus listrik yang semakin besar maka mengalami tegangan listrik yang
besar sehingga menghasilkan medan magnet yang besar pula disekitar
penghantar. Kekuatan medan magnet akan berkurang, jika jumlah
baterai yang digunakan pada rangkaian seri tersebut kita kurangkan,
maka akan terlihat penyimpangan jarum kompas semakin melemah.

Percobaan mengamati sifat-sifat magnet


3. Yang terjadi pada magnet batang yang digantung saat kutub selatan
magnet didekatkan dengan kutub selatan magnet kedua adalah kedua
magnet akan saling tolak menolak dan tidak terjadi gerakan tarik
menarik karena kedua kutub mempunyai kutub yang sama yaitu kutub
selatan.
4. Yang terjadi saat kutub utara magnet yang dipegang di dekatkan secara
perlahan- lahan pada kutub selatan magnet yang digantung maka
terjadi tarik-menarik antara magnet yang dipegang dan magnet yang
digantung.
5. Yang terjadi saat mendekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung adalah terjadinya peristiwa
tarik menarik pada magnet yang dipegang dengan magnet yang
digantung.
6. Yang terjadi pada saat kutub utara magnet yang dipegang dan
didekatkan pada kutub utara magnet yang digantung adalah tidak terjadi
peristiwa tarik menarik namun yang terjadi adalah kedua kutub utara itu
tolak menolak.
Percobaan membuat magnet

1 Membuat magnet melalui gesekan.


a. Paku besi yang bukan magnet lalu didekatkan ujungnya dengan
beberapa klip kertas, yang terjadi adalah paku dapat menarik klip
kertas.
b. Paku yang telah digesekan pada sebuah batang magnet batang dalam
satu arah secara berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya maka yang
terjadi jika paku ini didekatkan dengan beberapa klip kertas adalah
terjadinya pergerakan klip ini ke paku dan paku berubah menjadi
magnet sementara.
c. Paku yang telah digesekan pada sebuah batang magnet batang dalam
satu arah secara berulang-ulang dengan lama 40 detik didekatkan
dengan beberapa klip kertas terjadi peristiwa tarik menarik semakin
kuat dibandingkan dengan menggosok paku hanya 10 detik pada
percobaan “b”.
2 Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a. Paku yang telah dililit kumparan pada gambar 1.3 tidak menjadi
magnet karena pada rangkaian, saklar masih terbuka dan belum di aliri
oleh arus listrik sehingga kemagnetan tidak terjadi.
b. Ketika saklar S ditutup maka paku tersebut menjadi magnet karena
dialiri oleh arus listrik.
c. Jika lilitan kumparan pada paku dikurangi maka yang terjadi adalah
medan magnet yang berada di paku semakin berkurang sehingga
daya tarik paku pada klip kertas semakin melemah.
d. Dengan menambahkan lilitan kumparan pada paku maka yang terjadi
adalah paku menjadi magnet dengan kekuatan daya tarik menariknya
semakin kuat. Karena lilitan pada paku berfungsi untuk menyimpan
arus listrik sebagai medan magnet.
3 Membuat magnet dengan cara induksi
b. Yang terjadi jika klip didekatkan tepat di ujung salah satu kutubnya
adalah klip tertarik ke magnet dengan cepat.
c. Jika klip kedua tepat didekatkan dengan ujung klip pertama yang telah
menempel pada magnet maka klip kedua akan menempel pada klip
yang pertama.
d. Kegiatan dengan melakukan hal yang sama pada praktik b dan c
menggunakan klip sebanyak 4 buah, yang terjadi adalah keempat klip
tersebut juga saling menarik sehingga seperti rantai yang tersambung.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Percobaan bentuk medan magnet
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
Jawab : medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang
dipengaruhi oleh gaya magnet dan memiliki sifat magnetik meskipun
tidak sekuat pusat magnet.

2. Apakah sebuah magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan? Berikan
penjelasan!
Jawab : Sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan
karena ujung-ujung magnet tersebut merupakan kutub magnet yang
satu sebagai kutub utara, yang lain sebagai kutub selatan. Gaya antara
ujung-ujung kutub magnet dapat berupa gaya tolak-menolak atau gaya
Tarik menarik terhadap ujung-ujung magnet yang lain.

3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!


Jawab : Tiga macam aturan aturan untuk melukis garis medan magnet:
1. Garis-garis medan magnet tidak pernah memotong satu sama
lain.
2. Garis-garis gaya megnetik selalu keluar dari kutub utara dan
masuk ke kutub selatan dan membentuk kurva tertutup.
3. Jika garis-garis medan magnet di daerah tertentu rapat, maka
medan magnetis pada daerah itu kuat. Demikian sebaliknya jika
garis-garis medan magnet renggang, maka medan magnetis di
daerah itu lemah.
4. Gambarkanlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet batang
berikut.

Percobaan mengamati gejala medan magnet


1. Jika baterai dirangkai 4 buah, apakah penyimpangan jarum kompas lebih
besar/lebih kecil? Jelaskan!
Jawab : Penyimpangan jarum kompas lebih besar jika menggunakan
4 baterai, karena arus listrik juga cukup besar.
Sehingga gaya magnetik yang ditimbulkan makin besar pula.

2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih
besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawab : Jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka
induksi magnet (B) semakin besar karena arus listrik
menghasilkan medan magnetik dan medan magnetik
melakukan gaya pada arus listrik. Makin cepat medan magnetik
berubah, makin besar juga induksinya.

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan medan magnet.


Jawab : Hubungan antara arus listrik dengan gaya magnet;
a. Makin besar arus dan makin dekat arus itu, maka makin kuat medan
magnet.
b. Gaya pada arus listrik dalam medan magnet sama dengan besar
gaya pada eleman arus (I) sepanjang A1 ketika berada dalam
medan magnetik.

4. a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas,


bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil).
Jelaskan!
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarum kompas,
bagaimana penyimpangan jarum? (menyimpang lebih besar/lebih kecil).
Jelaskan!

Jawab :

a. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih dekat ke jarum kompas,


maka penyimpangan jarum lebih besar kaena makin dekat jarak
benda ke magnet, maka makin kuat gaya yang ditimbulkan oleh
magnet.
b. Jika kawat penghantar ditempatkan lebih jauh ke jarumj kompas,
maka penyimpangan jarum lebih kecil karena makin jauh jarak
benda ke magnet, maka makin lemah gaya yang ditimbulkan.

5. Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B)
dengan jarak antara kompas ke penghantar.
Jawab : Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas
ke penghantar makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin
kuat gaya induksi magnet dan makin jauh jarak benda ke magnet,
maka makin lemah induksi magnetnya.

Percobaan mengamati sifat-sifat magnet


1. Jelaskan sifat-sifat magnet!
Jawab : Sifat-sifat magnet adalah :
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang
merupakan bagian-bagian magnet yang mempunyai kemagnetan
paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet
lain menunjuk ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu
sama lain.
 Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang
didekatkan sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub
selatan dengan kutub selatan).
 Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet
yang didekatkan berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub
selatan).

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dipol magnet!


Jawab : Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub yang
membentuk loop bidang tertutup.

3. Apabila sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil,


mungkinkah bagian kecil magnet tersebut hanya memiliki sebuah kutub?
Jelaskan!
Jawab : Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil, maka bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah
kutub, karena hal ini merupakan asas piranti (kompas). Setiap magnet
apapun bentuknya pasti mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan
kutub selatan.
4. Dari hasil percobaan yang Anda lakukan, berilah kesimpulan tentang sifat-
sifat magnet.
Jawab : Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
 Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet
tersebut akan saling menjauhi (tolak-menolak).
 Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya
atau tidak sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-
menarik (mendekat).

Percobaan membuat magnet


1. Jelaskan cara membuat magnet!
Jawab : Cara membuat magnet ada 3, yaitu :
a. Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet
dapat dilakukan dengan cara menggesekkan besi dengan salah
satu ujung magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat sifat
kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung
sementara.
b. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet. Magnet yang terjadi karena arus
listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat
kemagnetannya akan hilang.
c. Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada
magnet dapat menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat
menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika benda dilepaskan
dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.

2. Jelaskan faktor apakah yang dapat mempengaruhi kekuatan magnet!


Jawab : Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
a. Jarak magnet terhadap benda magnetik.
b. Besar kecilnya arus listrik.
c. Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda
magnetis
d. Waktu; lama tidaknya gesekan.
e. Jumlah lilitan kumparan.

3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan
arus listrik!
Jawab : Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan
dan arus listrik adalah Makin banyak jumlah lilitan kumparan, maka
makin besar arus listrik yang mengalir sehingga kekuatan magnet
makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat
mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.

H. PEMBAHASAN
Percobaan bentuk medan magnet
Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh
gaya magnet. Medan magnet dapat digambarkan, besar medan magnet
tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukkan dengan
menggunakan serbuk besi yang ditaburkan diatas kertas karton.
Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan
kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya megnet. Garis gaya magnet
memiliki ciri sebagai berikut :
 Garis gaya magnet memiliki arah yang meninggalkan kutub utara dan
menuju kutub selatan.
 Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
 Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan
magnetik kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya
kurang rapat menunjukkan medan magnet magnetik lemah.
Percobaan mengamati gejala medan magnet
Berdasarkan data di atas, pada penggunaan 2 baterai dalam keadaan saklar
(S) terbuka, kami letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar
kemudian kami alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup
saklar (S), ternyata jarum kompas menyimpang ke kanan. Kemudian kami
membuka saklar (S) dan membalik polaritas baterai, kemudian mengalirkan
arus listrik melalui penghantar dengan menutup saklar (S) dan ternyata jarum
kompas menyimpang karena ada arus listrik yang mengalir. Langkah terakhir,
baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata jarum kompas mengalami
penyimpangan yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa makin besar
aliran listrik, makin besar pula gaya magnet yang terjadi.
Percobaan mengamati sifat-sifat magnet
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan mengenai sifat-
sifat magnet. Hal pertama yang dilakukan adalah memberi tanda “S” untuk
kutub selatan dan “U” untuk kutub utara pada kedua magnet batang. Kemudian
menggantung salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu didekatkan
kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang
yang digantung. Secara perlahan-lahan dan yang terjadi adalah magnet batang
yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.
Jika dengan cara lama didekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang dengan kutub utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan
tarik menarik. Lalu yang terakhir kutub utara magnet yang dipegang didekatkan
dengan kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang digantung
mendekati magnet yang dipegang.

Percobaan membuat magnet


Tiga cara membuat magnet adalah sebagai berikut :
1. Gesekan
Paku yang tidak bermuatan magnet berubah menjadi bermuatan magnet
setelah digesekkan pada magnet dengan satu arah sehingga dapat
menarik beberapa klip.
2. Elektromagnetik
Paku yang telah dililit kumparan lalu dialiri arus listrik, ternyata paku
tersebut telah menjadi magnet karena saklar telah tertutup sehingga arus
listrik dapat mengalir. Jika lilitan kumparan pada paku dikurangi maka yang
terjadi adalah medan magnet yang berada di paku semakin berkurang
sehingga daya tarik paku pada klip kertas semakin melemah. Dengan
menambahkan lilitan kumparan pada paku maka yang terjadi adalah paku
menjadi magnet dengan kekuatan daya tarik menariknya semakin kuat.
Karena lilitan pada paku berfungsi untuk menyimpan arus listrik sebagai
medan magnet.
3. Induksi
Kami dekatkan sebuah klip tepat diujung salah satu kutub magnet batang,
ternyata klip tepat diujung melekat/menempel pada magnet batang.

I. KESIMPULAN
Percobaan bentuk medan magnet
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
medan magnet paling kuat adalah di sekitar kutub magnet yang ditunjukkan
oleh rapatnya garis-garis yang dibentuk oleh serbuk besi. Sedangkan pada
bagian tengah magnet magnet yang kurang kuat ditunjukkan dengan
renggangnya garis-garis yang dibentuk oleh serbuk besi.
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub
magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya. Gaya-
gaya magnet juga timbul disekitar magnet. Daerah disekitar magnet yang
terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
Percobaan mengamati gejala medan magnet
Setelah melakukan percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
menghasilkan medan magnet dan medan magnetik melakukan gaya pada arus
listrik. Perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.
Percobaan mengamati sifat-sifat magnet

Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :

 Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut
akan saling menjauhi (tolak-menolak)
 Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik
(mendekat).
Percobaan membuat magnet
Kesimpulan cara membuat magnet adalah :
 Dengan cara menggesekkan paku besi dengan salah satu ujung magnet,
semakin banyak gesekkan maka semakin kuat sifat kemagnetan paku
tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
 Magnet yang dibuat dengan cara elektromagnetik termasuk jenis magnet
sementara. Ketika ujung lilitan kumparan tidak dihubungkan dengan
kutub-kutub baterai, maka aliran magnet terputus dan sifat
kemagnetannya akan hilang.
 Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat memiliki sifat seperti
magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika
benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.

J. DAFTAR PUSTAKA
1. (http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet)
2. Rumanta, Maman, dkk.(2018).Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.

K. SARAN DAN MASUKAN


1. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan lakukanlah
percobaan dengan teliti dan mengikuti prosedur kerja yang ada.
2. Carilah lebih banyak referensi untuk dijadikan sebagai bahan
perbandingan.
3. Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan
dengan sebaik-baiknya.

L. FOTO PRAKTIKUM
PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET

Gambar Deskripsi

Alat dan Bahan :


1. Karton putih
1 2
2. Magnet
3. Serbuk-serbuk besi

3
Menaburkan serbuk-serbuk besi
di atas karton putih dan Magnet
di bawah karton

1. Pola serbuk besi yang


dipengaruhi medan magnet
2. Pola serbuk besi yang
dipengaruhi kutub magnet

1 2

PERCOBAAN MENGAMATI GEJALA MEDAN MAGNET

DESKRIPSI
GAMBAR

Alat dan Bahan :


Baterai
Saklar
Kabel
Kompas
Lampu
Peralatan di susun dengan
Rangkaian Seri

Terjadi penyimpangan pada


jarum kompas

PERCOBAAN MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

Gambar Diskripsi

Alat dan Bahan :


Statis
Magnet
Besi , plastik
Benang
Rangkaian static dan gantung
magnet dengan benang

A. Mendekatkan Magnet dengan


kutub yang sama
B. Mendekatkan magnet dengan
kutub yang berbeda
A B

A. Mendekatkan magnet dengan


besi
B. Mendekatkan magnet dengan
bahan platik

A B

PERCOBAAN CARA MEMBUAT MAGNET

Gambar Deskripsi

CARA DIGESEKKAN

A. Paku di gesakan pada


magnet

B. Klip menempel pada paku


A B
CARA ELEKTROMAGNETIK

A. Rangkaian seri dengan 4


batrai dan paku

B. Klip menempel pada paku


A B

CARA INDUKSI

A. Magnet didekatkan dengan


paku

B. Paku didekatkan dengan klip


A B
C. Klip menempel pada paku

Anda mungkin juga menyukai