DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa saya melasanakan praktikum dengan tanpa paksaan dari
manapun, telah melaksanakan protokol Covid-19 sesuai aturan yang berlaku dan tidak
menuntut pihak manapun dalam terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sehubungan pada
kegiatan praktikum dimaksud secara tatap muka.
Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.
NIM : 858413073
Dengan ini menyatakan bahwa laporan kegiatan praktikum ini merupakana hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
NIM : 858413073
UPBJJ SAMARINDA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya menutup daun tanaman putri malu
(Gerak Seismonasti).
2. Mengamati pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup (Gerak
Seismonasti).
3. Mengamati pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun putri malu (Gerak Niktinasi).
4. Mengamati pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun tanaman kacang
merah (Gerak Geotropisme Negatif).
C. LANDASAN TEORI
Ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak. Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan
gerak. Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak sama seperti yang dilakukan hewan
maupun manusia. Gerak pada tumbuhan sangat terbatas. Gerak yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada
bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Nasti adalah gerak dari bagian tumbuhan yang arahnya tidak bergantung pada arah datangnya
rangsangan. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian
rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau nasti negatif.
Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang.
Tropisme positif : jika arahnya mendekati rangsangan
Tropisme negatif : jika arahnya menjauhi rangsangan
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seimonasti dan Niktinasi
a. Seimonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti 3 pot putri malu, lembar
pengamatan, alat-alat tulis dan penggaris.
2. Menyentuh daun putri malu dengan sentuhan halus, sedang hingga sentuhan yang
paling kasar terhadap daun-daun putri malu tersebut dengan menggunakan jari.
3. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja yang sudah disediakan (Tabel 1.2).
b. Niktinasi
1. Menyediakan 2 buah pot putri malu.
2. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada tanaman putri malu
kedua
3. Tanaman putri malu B ditutup dengan menggunakan kardus yang telah dilapisi
karton warna hitam dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
4. Biarkan tanaman putri malu B tertutup selama lebih kurang ½ jam
5. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati dengan tidak
menyentuh tanamannya.
6. Lalu amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan
daun putri malu (B).
7. Mencatat hasil pengamatan dan dituangkan hasilnya pada lembar kerja (Tabel 1.3).
2. Gerak tropisme (tropisme negatif)
1. Menyediakan 2 buah pot tanaman kacang merah sebelum dilakukan praktikum ( botol
air minum kemasan yang dipotong dan diberi lubang pada bagian alasnya.
2. Memberi label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya.
3. Jika kacang merah sudah mulai tumbuh, letakkan pot A dalam keadaan vertikal dan pot
B dalam keadaan tidur (horizontal).
4. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
5. Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasi
Tabel 1.2
Tabel 1.3
2. Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
Jenis Pengamatan hari ke
Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 1 3 5 7 9 11 14 Batang tumbuh
tegak
B 1 2 4 6 8 10 13 Batang tumbuh
membelok
mengikuti cahaya
matahari
F. PERTANYAAN PERTANYAAN
Pertanyaan
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan Anda
memilihnya
Jawab : Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia pupurea). Daun-daun tersebut
akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah Anda
lakukan? Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan diatas, diketahui bahwa,
a. Niktinasi : gerak daun putri malu dipengaruhi oleh rangsang dari cahaya. Jika cahaya
gelap maka daun putri malu akan menutup.
b. Seimonasti : gerak daun putri malu dipengaruhi oleh rangsang sentuhan, baik itu
sentuhan halus sedang dan kasar.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi? Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan geotropisme diatas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju kearah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seimonasti, gerak niktinasi dan gerak geotropisme
negatif pada tumbuhan menunjukkan bahwa :
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya
juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan
sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun
maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur”
daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap
cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme Negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju
tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak
tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap
selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
H. KESIMPULAN
1. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat
2. Tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
akan mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang,
daunnya tetap membuka.
3. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin.
4. Kacang merah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke atas
dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negatif.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
Deskripsi:
Hasil praktik gerak seismonasti
yaitu daun mengatup
b. Gerak niktinasi
TAHAP AWAL Deskripsi :
Mempersiapkan tumbuhan putri malu
dalam pot dengan memberi tanda A dan
B pada masing-masing pot.
PROSES KEGIATAN Deskripsi :
Menutup pot B dengan kardus yang
sudah dilapisi karton hitam
Deskripsi :
Menunggu hasil sebelum dibuka
kardusnya
Deskripsi:
Hasil yang didapatkan daun putri malu
menutup
c. Geotropisme negatif
Deskripsi :
Menyiapkan alat dan bahan
yaitu pot, pupuk, dan biji
kacang merah
Deskripsi :
Saat ditanam, jangan lupa
untuk disiram
Deskripsi :
Setelah tumbuh
Deskripsi :
Dimiringkan
Deskripsi :
Setelah 7 hari
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
NIM : 858413073
UPBJJ SAMARINDA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
2. Mengamati pertumbuhan dan perkembvangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai
imago.
3. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
C. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambahnya organisme. Pertumbuhan jumlah sel terjadi adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan
hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika
yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai
cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada
tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apical pada
ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Teatapi pembesaran
batang terjadi oleh karena pembesaran sel-sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
Perkecambahan hanya terjadi bila syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi, yaitu air yang
cukup, suhu yang sesuai, udara yang cukup dan cahaya yang optimal.
Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan terjadi karena :
1. Faktor Luar
a. Makanan
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensitesis berbagai
komponan sel nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air,
tetapi juga unsur-unsur lainya.
b. Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan tumbuh.Air merupakan senyawa utama yang sangat
dibutuhkan tumbuhan.karena fungsi air untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu
Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik, yang disebut suhu optimum.
d. Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara
lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan .Kondisi lembap mendukung aktivitas
pemanjangan sel-sel lebih cepat.
e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama
pada setiap tumbuhan.Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan). Hal ini dapat kita lihat
pada tumbuhan yang berada ditempat gelap akan lebih cepat tinggi daripad tumbuhan yang
berada ditempat terang.
2. Faktor Dalam
a. Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunanya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel.
b. Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang di buat pada satu bagian
tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di bagian tumbuhan lainya, misalnya di
akar, batang, atau daun.
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen.
Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
a. Rendam biji kacang merah dalam air semalaman.
b. Kemudian lipat kapas sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher bekas gelas aqua.
c. Setelah itu, gulung kapas tersebut dan masukan kedalam botol aqua sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.
d. Sisipkan 6 biji kacang merah pada pot (bekas gelas aqua). Tambahkan air secukupnya,
sehingga tisu tetap basah.
e. Simpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Jika air
tampak berkurang, tambah air secukupnya agar tisu tetap basah, tapi permukaan air tidak
merendam bji.
f. Amati perkecambahan dan pertumbuhan dari biji kacang merah tersebut. Amati bagaimana
akar, batang dan daun tumbuh.
2. Pertumbuhan dan perkembangbiakan lalat buah
E. HASIL PENGAMATAN
1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
Tabel 1.10
5 ± 6 cm ± 19 cm Hari ke lima,
daun mulai
terbuka,
tumbuhan
tumbuh tinggi
6 ± 6.3 cm ± 20 cm
12 ± 8 cm ± 37 cm Hari ke duabelas,
tumbuhan
meninggi
13 ± 8 cm ± 39 cm Hari ke tigabelas,
tumbuhan
meninggi
14 ± 8.2 cm ± 40 cm Hari ke
empatbelas,
tumbuhan
meninggi
Hari Kejadian/Perubahan
ke
1 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 Tubuh berwarna kuning kecoklatan, belum mengalami perubahan
3 Telur menetas menjadi larva, pada larva mengalami perubahan warna
berbelang kemerahan
4 Perubahan pada larva berwarna merah sedikit
5 lalat dewasa sudah mulai banyak mati, di sekitar toples larva semakin
banyak belang pada larva semakin terlihat merah kehitaman ada yang
sedikit berwana putih
6 Hampir mnyerupai pupa, berwarna putih dan tidak bergerak lagi/diam
7 Larva sudah tidak bergerak berwarna kehitaman sudah mulai terlihat
berbentuk pupa
8 Pupa membesar berwarna hitam kecoklatan
9 Mulai ada perubahan berbentuk seperti lalat tetapi tidak memiliki sayap
10 Lalat kecil mulai bergerak lebih cepat dari biasanya, memiliki sayap
yang tipis, sudah seperti lalat pada umumnya
11 Sudah menjadi Drospilla dewasa dan siap untuk terbang dan dilepaskan
F. PERTANYAAN PERTANYAAN
Pertumbuhan dan Perkecambahan Kacang Merah
1. Pada hari ke berapa akar kacang merah mulai tumbuh ?
Jawab : Pada hari ke-2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang ± 2 cm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian
Jawab : Tidak, akar tumbuh kebawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari
dalam berupa hormon, sedangkan faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
Tahapan fase daur hidup drospilla sp adalah telur-larva-pupa-lalat muda-lalat dewasa atau imago.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). PRAKTIKUM IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri.
K. FOTO PRAKTIKUM
EKOSISTEM
NIM : 858413073
UPBJJ SAMARINDA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
2. Menentukan rantai-rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat.
C. LANDASAN TEORI
1. Ekosistem Darat
Ekosistem adalah Komunitas makhluk hidup yang bersama lingkungannya yang
saling berinteraksi. Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara struktural dalam suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri
dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan) dan dekomposer (pengurai), serta komponen
abiotik yang terdiri dari bahan anorganik, bahan organik dan kondisi iklim.
Dengan demikian setiap ekosistem mempunyai keenam jenis komponen
pembentuknya yang saling berinteraksi. Ditinjau dari cara terbentuknya, terdapat dua jenis
ekosistem yaitu ekosistem alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau padang pasir,
pantai, dan ekosistem buatan lainnya misalnya kolam ikan, sawah, lading/kebun, akuarium.
2. Rantai makanan
Rantai makanan adalah aliran energi yang terdapat dalam suatu ekosistem dari
tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi melalui
proses berurutan memakan dan dimakan. Urutannya adalah Produsen (tumbuhan)-----
Konsumen 1 (herbivora)----Konsumen 2 (karnivora 1)----Konsumen 3 (Karnivora 2)….. dan
seterusnya.
Di dalam satu ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang masing-masing
dapat bercabang dan dapat berhubungan atau berkaitan satu dengan yang lain, keadaan seperti
ini dapat digambarkan sebagai satu gambar jaring-jaring yang disebut jaring-jaring makanan.
Organisme penerima energi dalam jumlah yang sama, termasuk dalam tingkatan
trofik yang sama. Tumbuhan sebagai produsen menempati tingkat trofik 1. Hewan herbivor
atau konsumen primer menempati tingkat trofik 2, sedang karnivor atau konsumen sekunder
menempati tingkat trofik 3, dan seterusnya. Urutan tingkat trofik dalam ekosistem membentuk
struktur trofik yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram dan dikenal sebagai piramida
ekologi.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ekosistem Darat
a. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal.
b. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan jenis/warna
tanah
e. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
f. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
g. Mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang
i. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
E. HASIL PENGAMATAN
1. EKOSISTEM DARAT
A. Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No. Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu Lembab
2 Cahaya Cukup
3 Angin Semilir
4 Tanah Subur, basah
5 Air Sangat Cukup
Rantai makanan 2 :
Padi-----Belalang-----Katak-----Ular
Rantai makanan 3 :
Padi-----Ulat-----Burung kecil-----Kucing
G. PEMBAHASAN
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-unsur tersebut
membentuk sistem ekologi. Jadi Ekosistem merupakan suatu fungsional dan struktural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur
tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya
adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
Dalam Ekosistem terjadi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari
sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebgai
makanan maka tumbuhan disebut produsen. Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi
untuk mempertahankan hidupnya. Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari makhluk
hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan
disebut rantai makanan. Peristiwa makan dan dimakan antar individu dalam suatu ekosistem
membentuk struktur trofik. Struktur trofik ini berdiri dari tingkat trofik yaitu :
a. Tingkat trofik pertama/ produsen.
b. Tingkat trofik kedua/ Konsumen.
H. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan
udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses
terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk hidup lain sedangkan komponen-
komponen di dalam ekosistem darat buatan diatur oleh manusia.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-
turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring
makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jaring makanan. Dari pengamatan
dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi
interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan dan dimakan. Tujuan interaksi
ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebgai tempat tinggal. Oleh karena
itu kita harus menjaga kebersihan lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kebersihan dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.
K. FOTO PRAKTIKUM
Tabel 2.2 Komponen Biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1
Gulma Ulat
4.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
NIM : 858413073
UPBJJ SAMARINDA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.
C. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan
hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan
kebutuhan-kebutuhan lain. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya manusia
telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit. Dalam upaya memperoleh manfaat tersebut
ternyata juga dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Masalah baru ini dapat
mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan) termasuk manusia, hewan, tumbuhan yang
hidup di dalamnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan
pembukaan hutan. Dengan pembukaan hutan untuk tempat pemukiman diharapkan
kesejahteraan hidup manusia meningkat. Namun fungsi hutan sebagai tanah serapan yaitu
menyimpan air hujan penyangga perubahan dan suhu global serta tempat hidup tumbuhan dan
hewan. Penebangan hutan menyebabkan tanah menjadi gersang dan tidak produktif. Jadi
kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
lingkungan.
Akan tetapi sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida cukup besar,
diantaranya dapat menyebabkan hama serangga residu dan dapat membunuh spesies non target.
Artinya makhluk hidup lain dapat turut mati terbunuh. Selain itu residu yang dihasilkann ya
dapat bertahan di tanah sampai tahunan. Selain penggunaan pestisida, penggunanan bahan
kimia lain juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen
sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean) sebagai
pemutih dan lain lain.
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun,
deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada
pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan
berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji
yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi
adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji
melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktifkan sejumlah
enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air f. ketinggian tempat
b. cahaya g. O2
c. suhu h. CO2
d. nutrisi i. kelembapan
e. ph j. Angin
Dalam kegiatan praktikum ini akan dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran
perairan yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu organisme
target maupun non target. Dalam kegiatan praktikum ini kita dapat mengembangkan
keterampilan proses, mengamati, membuat hipotesis, mengukur dan menyimpulkan.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng.
Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan
III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10
butir dalam larutan control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang
hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10.
No Konsentrasi larutan
deterjen
Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12.5% 6.25% 3.1% kontrol
1 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
2 0 cm cmcmc
0.2 cm 0.3 cm 0.4 cm 0.25 cm 0.6 cm 0.5 cm
3 0.2 cm m
0.4 cm 0.6 cm 0.8 cm 1 cm 1.2 cm 1 cm
4 0.2 cm 0.6 cm 0.9 cm 1 cm 1.25 cm 1.8 cm 1.5 cm
5 cm cm
0.4 0.8 cm 1.2 cm 1.2 cm 1.5 cm 2.2 cm 2 cm
6 0.2 cm
0.4 1 cm 1.4 cm 1.4 cm 2 cm 2.6 cm 2.5 cm
7 cm cm
0.6 cm 1.2 cm 1.6 cm 1.6 cm 2.25 cm 2.9 cm 3 cm
8 cmccm
0.6 1.4 cm 1.8 cm 1.8 cm 2.5 cm 3.3 cm 3.5 cm
9 cmcm
0.8 cm 1.6 cm 2 cm 2 cm 3 cm 3.6 cm 4 cm
10 cm1 cm 1.8 cm 2.2 cm 2.2 cm 3.5 cm 4 cm 4.5 cm
Jumlah 4.2 cm 9 cm 12 cm 12.4 cm 17.3 cm 22.2 cm 22.5 cm
Rata
- rata 0.42 cm 0.90 cm 1.20 cm 1.24 cm 1.73 cm 2.22 cm 2.25 cm
Grafik 2.2 Grafik rata - rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
pada 24 jam
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan kacang hijau hari ke-2
No Konsentrasi larutan
deterjen
Hari ke-2 (48 jam)
100% 50% 25% 12.5% 6.25% 3.1% kontrol
1 1 cm 1.8 cm 2.2 cm 2.2 cm 3.5 cm 4 cm 4.5 cm
2 1.1 cm 1.9 cm 2.3 cm 2.5 cm 3.75 cm 4.3 cm 4.8 cm
3 1.2 cm 2.1 cm 2.4 cm 2.8 cm 4 cm 4.5 cm 5 cm
4 1.3 cm 2.2 cm 2.5 cm 3 cm 4.25 cm 4.7 cm 5.2 cm
5 1.4 cm 2.4 cm 2.6 cm 3.2 cm 4.5 cm 4.9 cm 5.5 cm
6 1.5 cm 2.5 cm 2.7 cm 3.4 cm 4.75 cm 5 cm 5.8 cm
7 1.6 cm 2.6 cm 2.8 cm 3.6 cm 5 cm 5.3 cm 6 cm
8 1.7 cm 2.8 cm 2.9 cm 3.8 cm 5.25 cm 5.5 cm 6.2 cm
9 1.8 cm 2.9 cm 3 cm 4 cm 5.5 cm 5.8 cm 6.4 cm
10 1.9 cm 3 cm 3 cm 4.2 cm 5.75 cm 6 cm 6.6 cm
Jumlah 14.5 cm 24.2 cm 26.4 cm 32.7 cm 46.3 cm 50 cm 56 cm
Rata - rata 1.45 cm 2.42 cm 2.64 cm 3.27 cm 4.63 cm 5 cm 5.6 cm
Grafik 2.2 Grafik rata - rata pertumbuhan kecambah per
konsentrasi 48 jam
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
50% : Kacang hijau pertumbuhanya sedikit lebih cepat dari 100%, rata-rata
panjangnya 0,90 cm, bau khas deterjen sedikit berkurang dari yang 100%,
pertumbuhannya tidak merata.
25% : kacang hijau pertumbuhannya lebih cepat sekitar 0,30 cm, bau khas deterjen mulai
tidak tercium menyengat dari percobaan 50%.
12.5% : kacang hijau berbeda dengan percobaan 25%, panjang rata-rata sekitar 0,04 cm lebih
pendek, bau khas deterjen kurang tercium dari 25%.
6.25% : kacang hijau hampir sama dengan percobaan 12.5%, panjang rata-rata 1,73 cm, bau
khas deterjen sudah mulai hilang.
3.1% : kacang hijau banyak yang tumbuh dari semua, panjang rata-rata 2,22 cm, bau khas
deterjen tidak ada lagi bau menyengat deterjen.
Control: Kacang hijau pertumbuhannya merata panjang rata-ratanya adalah 2,25 cm,
dikarenakan tidak memakai campuran deterjen.
Hari-2 (48jam)
50% : kacang hijau tumbuh dengan baik, mulai pecah dari kacangnya, warna hijaunya mulai
pudar, bau khas deterjennya masih tercium sedikit menyengat dari 100%, panjang rata-ratanya
2,42cm.
25% : kacang hijau mengalami pertumbuhan panjang rata-rata 2,64 cm, sudah mulai pecah
dari kacang dan memiliki warna merah muda sedikit, disekitar ujung batang kembang
memiliki bulu – bulu sedikit, bau khas deterjen sudah mulai hilang.
12.5% : Kacang hijau mengalami pertumbuhan panjang rata-rata 3,27 cm, sudah mulai pecah
dari kacang dan memiliki warna merah muda sedikit, di sekitar ujung kecambah memiliki bulu
– bulu pada ujung batang, bau khas deterjen sudah mulai hilang.
6.25% : kacang hijau mengalami perubahan panjang rata-rata 4,63 cm, tidak seragam bau khas
deterjen mulai memudar dari 12.5% dan sudah mulai pecah dari kacangnya tetapi tidak
seragam, pada batang kecambah menipis dari yang lainnya.
3.1% : kacang hijau mengalami pertumbuhan sekitar 5 cmtidak seragam, pada batang
kecambah tebal ada juga yang tipis, ada nada yang berwarna merah pada kacang, ada juga yang
tidak (tidak seragam).
Control: Kacang Hijau mengalami perubahan, sekitar 5,6 cm, pada kacang sudah mulai
pecah dari kacangnya, terdapat warna kemerahan sedikit tidak seragam.
H. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan akhirnya akan mati. Semakin
rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan
baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
100%
50%
25%
12.5%
6,25%
3.1%
Kontrol
Hari Ke-2
Konsentrasi (%) Gambar
100%
50%
25%
12.5%
6.25%
3.1%
Kontrol
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
NIM : 858413073
UPBJJ SAMARINDA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN
2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
2. Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat mengidentifikasi makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat
5 sempurna.
4. Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
5. Untuk mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.
UJI MAKANAN
1. Uji Karbohidrat
a. Piring kecil 10 buah
b. Pipet 1 buah
c. Pisang 1 diiris kecil
d. Apel 1 diiris kecil
e. Nasi 1 sendok kecil
f. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
g. Tahu putih 1 iris kecil
h. Margarin seujung sendok
i. Biskuit 1 potong kecil
j. Tepung terigu 1 sendok kecil
k. Gula pasir 1 sendok kecil
l. Kentang 1 iris kecil
m. Betadine
2. Uji Lemak
a. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
b. Pipet 1 buah
c. Kemiri 2 butir
d. Wortel 1 buah
e. Seledri 1 tanggai
k. Minyak goreng 5 mL
m. Air 5 mL
C. LANDASAN TEORI
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan berdasarkan zat gizi
Makanan adalah sebagai sesuatu yang dimakan yang merupakan bahan baku untuk menyusun
tubuh. Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk
pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan dengan kandungan
gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Makanan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat.
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati.
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam bahan pangan seimbang
hampir tidak mungkin dipenuhi hanya dari satu jenis bahan pangan. Agar dapat mengandung
berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh, maka makanan seimbang hampir tidak mungkin
dipenuhi hanya dari satu jenis bahan pangan.
2. Pengelompokkan sayuran
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara
dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan
C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman
hortikultura. Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan
secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak
mengenal musim. Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buah-buahan seperti
mangga, durian dan sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali
dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis,
bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman dan
berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang,
daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara
lain wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang
diambil dari bagian daun, asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe,
labu siam, terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.
3. Menu Makanan 4 sehat 5 sempurna
Menu Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang
lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini dikarenakan
pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang justru akan
memberikan beban baru pada masalah gizi di indonesia.
Karena itulah, dibuat pedoman baru berupa pedoman gizi seimbang, yang tergambar pada
tumpeng gizi seimbang di bawah ini. Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5
sempurna karena makanan 4 sehat yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat
sebab tidak ditentukan porsi dan jenis yang disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.
Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga termasuk
keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan beberapa poin
lainnya yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah sumber
protein. yang dalam pedoman gizi seimbang disatukan dalam kelompok sumber protein hewani
bersama dengan ikan, telur, dan daging.
UJI MAKANAN
1. Uji Karbohidrat
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam
makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan
setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diientifikasi dengan cara yang
kompleks.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hydrogen dan oksigen. Untuk mengetahui amilum di dalam bahan makanan dapat diuji dengan
pemberian larutan iodium dalam KI. Amilum yang ditetesi larutan iodium memperlihatkan
perubahan warna menjadi biru tua (biru kehitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang
mengandung amilum jika ditetesi larutan iodium dalam KI maka bagian yang ditetesi akan
berubah warnanya menjadi biru-ungu atau biru kehitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan
larutan iodium, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur
larutan karena larutan iodium beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
2. Uji Lemak
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen
dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui ciri-ciri sumber makanan
yang mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goreng jika bahan
tersebut dipegang atau diraba maka akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada kertas, maka
kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada
kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering
kembali, akan tetapi bekas minyak tidak akan hilang dan tetap menempel di kertas tersebut
karena minyak tidak menguap.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi.
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam.
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
2. Pengelompokkan sayuran.
1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
UJI MAKANAN
Uji Karbohidrat
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja percobaan
uji karbohidrat ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring
plastik.
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium. Perhatikan
dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan
yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium.
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.
Uji Lemak
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5 x 5
cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat. (boleh
dioleskan menggunakan jari tangan).
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas?
Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau
tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ka arah
bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.
E. HASIL PENGAMATAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi.
No. Jenis Bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan
1. Nasi
2. Jagung
3. Singkong
4. Ubi
5. Pisang
6. Susu
7 Telur
8 Tahu
9 Tempe
10 Ikan
11 Coklat
12 Kacang Tanah
13 Santan Kelapa
14 Keju
15 Daging
16 Pisang
17 Pepaya
18 Apel
19 Lemon
20 Mangga
2. Pengelompokkan sayuran
No. Jenis Bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayur Sayuran
Makanan daun buah akar/umbi kacang- tunas
kacangan
1 Katuk
2 Bayam
3 Sawi
4 Kangkung
5 Daun singkong
6 Tomat
7 Cabai
8 Timun
9 Pare
10 Terong
11 Kentang
12 Wortel
13 Bawang putih
14 Bawang merah
15 Kacang panjang
16 Buncis
17 Petai
18 Kacang merah
19 Tauge
20 Rebung
UJI MAKANAN
Uji Karbohidrat
No. Bahan Makanan Warna Keterangan
Sebelum diberi Setelah diberi
yodium yodium
1 Pisang Kekuningan Ungu kebiruan
2 Apel Putih Putih
3 Nasi Putih Biru tua Cepat berubah
kehitaman warna
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Putih
5 Tahu putih Putih Putih
6 Margarin Kuning Kuning
7 Biscuit Coklat muda Biru tua Cepat berubah
kehitaman warna
8 Tepung terigu Putih Biru tua Cepat berubah
kehitaman warna
9 Gula pasir Putih Putih
10 Kentang Kuning Ungu kebiruan
Uji Lemak
No. Bahan yang diuji Meninggalkan bekas Keterangan
noda minyak
Ya Tidak
1 Kemiri Mengandung lemak
2 Margarin Mengandung lemak
3 Seledri Tidak mengandung lemak
4 Wortel Tidak mengandung lemak
5 Biji jagung kering Tidak mengandung lemak
6 Singkong basah Tidak mengandung lemak
7 Kacang tanah Mengandung lemak
8 Pepaya Tidak mengandung lemak
9 Santan Mengandung lemak
10 Susu Tidak mengandung lemak
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawab :
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air.
2. Zat makanan (zat gizi) apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
Jawab :
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air.
c. Zat pengatur : protein, air
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawab :
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut.
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air
Pengelompokkan sayuran
1. Bila dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk kedalam kelompok zat makanan
apa saja?
Jawab : Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat pembangun.
2. Termasuk dalam sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan terong
Jawab : Termasuk ke dalam kelompok makanan :
Uji Lemak
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah terasanya
bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya
tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter, bagaimana
terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, dan susu.
G. PEMBAHASAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
Kandung zat gizi dalam bahan makanan diantaranya :
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang
berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian,
misal nasi, jagung, singkong, ubi, pisang.
2. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :
a. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : tahu, tempe.
b. Protein hewani bersumber dari hewan. Contoh : susu, telur, ikan.
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada coklat, kacang
tanah, santan kelapa, keju dan daging.
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh : Apel, lemon, mangga,pepaya, pisang mengandung vitamin C
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan
adalah bagian daunnya. Contoh:.katuk, bayam, sawi, daun singkong dan kangkung.
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah buahnya. Contoh:.tomat, cabai, timun, pare dan terong.
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah bagian umbi/akarnya. Contoh:.kentang, wortel, bawang putih dan bawang merah.
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contoh: kacang panjang, buncis, petai dan
kacang merah.
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge dan rebung.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi :
a. Bahan makanan pokok adalah Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan
utama. Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas.
b. Bahan makanan lauk-pauk adalah bahan makanan yang setelah diolah merupakan penyerta
dari makanan utama. Contoh: daging, telur dadar, perkedel.
c. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
merupakan penyerta makanan utama. Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll. Buah-
buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan. Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
d. Minuman : merupakan pelepas dahaga. Contoh: , es campur.
UJI MAKANAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan iodium yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi iodium menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1. Pisang : berubah warna dari kekuningan menjadi ungu kebiruan, berarti pisang mengandung
karbohidrat.
2. Apel : tidak mengalami perubahan warna, berarti apel tidak mengandung karbohidrat.
3. Nasi : berubah warna dari putih menjadi warna biru tua kehitaman. Dan perubahan warnanya
lebih cepat. Hal ini menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat lebih banyak.
4. Telur Rebus (bagian putihnya) : tidak mengalami perubahan warna, berarti putih telur tidak
mengandung karbohidrat.
5. Tahu Putih : tidak mengalami perubahan warna, berarti tahu putih tidak mengandung
karbohidrat.
6. Margarin : tidak mengalami perubahan warna, berarti margarin tidak mengandung karbohidrat.
7. Biskuit : berubah warna dari coklat muda menjadi biru kehitaman, perubahan warnanya lebih
cepat. Hal ini berarti biskuit mengandung karbohidrat (amilum) lebih banyak.
8. Tepung terigu : berubah warna dari putih menjadi biru kehitaman. Hal itu berarti bahwa tepung
terigu mengandung karbohidrat (amilum) lebih banyak.
9. Gula pasir : tidak mengalami perubahan warna, berarti gula pasir tidak mengandung
karbohidrat.
10. Kentang : berubah warna dari kuning menjadi Ungu kebiruan. Hal ini berarti bahwa kentang
mengandung karbohidrat (amilum) tetapi kandungan karbohidrat nya dibawah nasi, biskuit dan
tepung terigu.
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
1. Kemiri : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
3. Wortel : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa wortel
tidak mengandung lemak. Karena wortel mengandung vitamin.
4. Seledri : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa
seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan
bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong Basah : Pada uji lemak kami tidak menggunakan singkong kering, akhirnya
kelompok kami menggunakan singkong basah (yang tidak dijemur). Pada uji ini singkong
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong
kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan
bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Pepaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan
bahwa pepaya tidak mengandung lemak.
9. Santan : meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
10. Susu : tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal ini menunjukkan bahwa susu
tidak mengandung lemak.
H. KESIMPULAN
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada
4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : nasi, jagung, singkong, ubi, pisang.
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : tahu, tempe, susu, telur dan ikan.
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : coklat, kacang tanah, santan
kelapa, keju dan daging.
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : Apel, lemon, mangga,pepaya, pisang.
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan makanan.
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
UJI MAKANAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apel, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu,
gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti
sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula
pasir.
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang
tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak
seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan minyak
goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong, pepaya,
dan susu.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. FOTO PRAKTIKUM
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan berdasarkan zat gizi.
Karbohidrat :
Nasi
Kentang
Singkong
Ubi
Jagung
Pisang
Protein :
Susu
Telur
Tahu
Tempe
Ikan
Lemak :
Coklat
Daging
Santan Kelapa
Kacang Tanah
Keju
Vitamin :
Pisang
Pepaya
Apel
Lemon
Mangga
2. Pengelompokkan Sayuran.
Sayuran daun :
Katuk
Bayam
Sawi
Daun singkong
Kangkung
Sayuran Buah :
Tomat
Cabai
Timun
Terong
Pare
Sayuran akar/Umbi :
Kentang
Wortel
Bawang putih
Bawang Merah
Sayuran Kacang-kacangan :
Kacang panjang
Buncis
Petai
Kacang Merah
Sayuran Tunas :
Rebung
Tauge
2 Gado-gado
Lontong (nasi) :
Karbohidrat
Telur : protein
Tauge : Vitamin
Kangkung : Vitamin
Kacang Panjang : Vitamin
Tahu : Protein
Tempe : Protein
Kacang tanah : Lemak
3 Soto Ayam
Nasi : Karbohidrat
Ayam : Protein
Kol : Vitamin
Soun : Karbohidrat
Telur : Protein
4 Nasi goreng
Nasi : Karbohidrat
Ayam : Protein
Telur : Protein
Hati Ayam : Protein
Timun : Vitamin
5 Sop Ayam
Ayam : Protein
Kentang : Karbohidrat
Wortel : Vitamin
Kol : Vitamin
6 Sayur Bening
Jagung : Karbohidrat
Labu kuning : Vitamin
Bayam : Vitamin
7 Sop Buah
Mangga : Vitamin
Buah Naga : Vitamin
Anggur : Vitamin
Agar-agar : Karbohidrat
8 Rawon
Daging : Lemak
Tauge : Vitamin
9 Perkedel
Kentang : Karbohidrat
Telur : Protein
10 Susu
Mengandung protein
UJI MAKANAN
1. Uji karbohidrat
Bahan-bahan untuk uji karbohidrat
diantaranya yaitu :
Putih telur
Apel
Tahu
Gula pasir
Margarine
PISANG
Berubah warna dari kekuningan menjadi
ungu kebiruan
APEL
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih
Nasi
Berubah warna dari putih menjadi biru tua
kehitaman, perubahan warna lebih cepat
PUTIH TELUR
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih
TAHU PUTIH
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih
MARGARIN
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
kuning
BISKUIT
Berubah warna dari coklat muda menjadi
biru tua kehitaman, perubahan warna lebih
cepat
Tepung Terigu
Berubah warna dari putih menjadi biru tua
kehitaman, perubahan warna lebih cepat
GULA PASIR
Tidak mengalami perubahan warna, tetap
putih
KENTANG
Berubah warna dari kuning menjadi ungu
kebiruan
2. Uji Lemak
Keadaan kertas coklat sebelum proses uji
lemak
Margarin
Mengandung Lemak
Seledri
Tidak Mengandung lemak
Wortel
Tidak Mengandung lemak
Biji jagung
Tidak Mengandung lemak
Singkong basah
Tidak Mengandung lemak
Kacang tanah
Mengandung Lemak
Pepaya
Tidak mengandung lemak, terlihat
bercak bercak di kertas coklat karena
papaya mengandung air.
Santan
Mengandung Lemak
Susu
Tidak Mengandung lemak
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK
NIM : 858413073
UPBJJ BALIKPAPAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengamati gerak lurus beraturan.
2. Untuk mengamati gerak lurus berubah beraturan.
C. LANDASAN TEORI
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak Lurus beraturan adalah Gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap. Kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu, jarak tempuh dan arahnya sama. Pada rel yang
lurus, sebuah kereta api dapat dianggap bergerak lurus. Jika kereta api menempuh
perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama, maka gerak kereta
api dapat disebut gerak lurus beraturan.
s
Rumus GLB : v=
t
Keterangan:
v = kecepatan benda (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu yang diperlukan (detik atau sekon)
Gerak Lurus berubah beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan
lurus dengan percepatan linear tetap dengan kecepatan (percepatan positif), maka
kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut GLBB dipercepat
Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya semakin lama
semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.
Kecepatan benda dapat bertambah secara beraturan (dipercepat) ataupun berkurang
secara beraturan (diperlambat). Benda yang jatuh bebas (contoh gerak dipercepat),
benda yang dilemparkan ke atas (contoh gerak diperlambat).
Vt = V0 ± a. t
S = V0t ± ½ at2
𝑑𝑠
𝑣= = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑡
𝑑𝑣
𝑎= = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑡
Dimana :
D. PROSEDUR PERCOBAAN
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
1. Rakitlah alat dan bahan seperti pada gambar
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
4. Ukur panjang BC.
5. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan
m1 untuk bergerak dari B ke C.
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, tinggi B tetap, C berubah).
7. Catat datanya ke dalam tabel.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan GLB
No. Jarak BC s (cm) Waktu t (sek)
1 21 49
2 19 45
3 17 40
4 15 35
5 13 31
Tabel Pengamatan GLBB
No. Beban (gr) SAB (cm) tAB (sek) SBC (cm) tbc (sek)
1 75 34 1,70 8 0,04
2 75 32 1,65 10 0,11
3 75 30 1,59 12 0,19
4 75 28 1,53 14 0,25
5 75 26 1,48 16 0,29
Percobaan IV Percobaan V
15 13
V = 35 = 0,428 cm/s V = 31 = 0,419 cm/s
3. Buatlah kesimpulannya ?
Jawab : Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (S AB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.
Jawab :
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t).
Jawab :
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus
adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan
grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami
percepatan yang tetap/konstan.
G. PEMBAHASAN
Gerak adalah proses perpindahan tempat dari posisi awal ke posisi akhir. Sebuah
benda dikatakan bergerak jika posisinya berubah. Sebuah benda dikatakan bergerak
jika posisinya berubah. Tumbuhan yang tak bisa menggerakkan dirinya, sebenarnya
juga bergerak ketika tertiup embusan angin. Begitu pula dengan benda mati. Benda
mati juga bergerak. Contohnya mobil, kereta api, pesawat, dan lift.
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya,dan energi yang berhubungan,
membentuk suatu bidang yang disebut mekanika.
Mekanika dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa meninjau gaya
penyebabnya.
2. Dinamika mempelajari tentang gerak dan gaya penyebabnya.
Titik Acuan adalah Suatu titik yang dianggap tidak bergerak. Gerak merupakan
perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu.
Pemilihan titik acuan tergantung pada situasinya.
Jarak adalah Panjang lintasan yang ditempuh suatu benda yang bergerak. Jarak
merupakan besaran skalar (besaran yang mempunyai besar, tetapi tidak mempunyai
arah).
Perpindahan adalah Perubahan kedudukan atau posisi suatu benda diukur dari posisi
awal ke posisi akhir benda. Perpindahan merupakan besaran vektor (besaran yang
mempunyai besar dan arah).
Grafik GLB dan GLBB ini ada 3 macam, yaitu grafik s-t, grafik v-t dan grafik a-t.
1. Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (s-t) pada GLB dan GLBB
Dari gambar diatas, bentuk kurva GLB yaitu garis lurus dimana seiring
bertambahnya waktu, jarak yang ditempuh juga akan bertambah secara teratur.
Karena, hal ini mengandung makna kalo kecepatan benda akan selalu konstan
atau stabil pada setiap saat/waktu. Sedangkan, bentuk kurva GLBB yaitu garis
lengkung (parabola). Buat gerak lurus berubah beraturan dipercepat, kurvanya
berbentuk parabola terbuka keatas. Ini menunjukkan kalo seiring bertambahnya
waktu, jarak yang ditempuh benda tersebut akan semakin bertambah besar, jadi
benda tersebut mengalami percepatan. Untuk gerak lurus berubah beraturan
diperlambat, model kurvanya berbentuk parabola terbuka kebawah. Karena,
mengindikasikan jika seiring bertambahnya waktu, jarak yang bisa ditempuh
benda tersebut akan semakin menurun, disebabkan benda mengalami
perlambatan.
2. Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (v-t) pada GLB dan GLBB
Pada GLB, bentuk kurva lurus horizontal jadi nilai kecepatan benda akan selalu
sama setiap saat. Pada GLBB dipercepat bentuk kurva linier ke atas yang
mengindikasikan jika seiring bertambahnya waktu, maka kecepatan bertambah
besar secara teratur. Pertambahan kecepatan ini, karena adanya percepatan.
Sedangkan pada GLBB diperlambat, bentuk kurva liniernya ke bawah. Karena,
mengandung arti jika seiring pertambahan waktu, maka besar kecepatan benda
semakin berkurang secara teratur. Pengurangan kecepatan ini, karena pengaruh
adanya perlambatan.
3. Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (a-t) pada GLB dan GLBB
Percepatan adalah besaran vektor jadi selain mempunyai nilai, percepatan juga
mempunyai sebuah arah. Pada GLB, percepatannya adalah nol jadi bentuk
kurvanya lurus horizontal dan berhimpit dengan sumbu waktu (positif) yang
menunjukkan jika nilai percepatan pada GLB selalu nol.
Jika untuk GLBB dipercepat, kurvanya berbentuk lurus horizontal dan berada
pada sumbu percepatan (positif), hal ini menunjukkan jika pada GLBB dipercepat
benda mengalami percepatan yang berharga positif (+a). Sedangkan pada GLBB
diperlambat, kurvanya ada pada sumbu percepatan (negatif) yang berarti jika
pada GLBB dipercepat benda mengalami percepatan yang berharga negatif (-a)
yang disebut dengan perlambatan.
1. Gerak lurus beraturan yaitu gerak suatu benda dengan kecepatan tetap.
Contohnya : Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 70 km/jam. Artinya
mobil tersebut dapat menempuh jarak 1 km dalam waktu 1 jam. Kalo jarum
speedometer di mobil itu tetap menunjukkan 70 km/jam, yang berarti mobil itu
bergerak dengan kecepatan konstan. Karena kecepatan benda tetap, maka kata
kecepatan bisa diganti dengan kelajuan.
2. Gerak lurus berubah beraturan yaitu gerak yang lintasannya adalah garis lurus dan
dengan kecepatan yang berubah beraturan. Gerak lurus berubah beraturan juga
bisa diartikan sebagai gerak lurus suatu objek, dimana kecepatannya berubah
terhadap waktu karena adanya percepatan yang konstan atau tetap.
Percepatan adalah besaran vektor. Dengan itu, buat menyatakan suatu
percepatan harus menentukan besar dan arahnya. Jika arah percepatan searah
dengan gerak benda, maka diberi tanda positif. Jika pada percepatan berlawanan
dengan gerak benda, maka diberi tanda negatif. Contohnya: Naik sepeda tanpa di
kayuh pada jalanan yang dikategorikan menurun. Sepeda akan bergerak semakin
lama maka akan semakin cepat.
H. KESIMPULAN
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya,
makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
mempunyai percepatan tetap. Perbedaan GLB dan GLBB adalah GLB kecepatannya
tetap, sedangkan GLBB kecepatan selalu berubah.
K. FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
NIM : 858413073
UPBJJ BALIKPAPAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati jenis dan bentuk gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
2. Mengamati sifat pemantulan gelombang.
3. Mengamati gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
5. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
6. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.
C. LANDASAN TEORI
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Getaran adalah Gerak bolak-balik (berosilasi) sesuatu benda melalui
titik kesetimbangannya. Gelombang adalah Gangguan periodik yang bergerak
menjauhi sumber dan membawa energi. Getaran yang merambat dengan
energi tertentu. Gelombang berasal dari gangguan atau usikan, dan
gelombang membawa energi, bukan memindahkan partikel atau medium
perambatannya itu sendiri. Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair,
dan gas, misalnya tali, slinki, air, dan udara.
Contoh : Ketika salah seorang anak memberikan gangguan pada
salah satu ujung tali, yaitu dengan cara menggetarkan salah satu ujung tali
tersebut, getaran itu merambat sepanjang eleman tali dalam bentuk
gelombang.
Jenis-jenis Gelombang :
Berdasarkan arah rambatnya, gelombang dibedakan menjadi menjadi
gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
Berdasarkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan amplitudonya Gelombang berjalan, Gelombang diam/berdiri.
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
Pemantulan gelombang adalah perubahan arah rambat gelombang kearah
medium asalnya (dipantulkan) saat mengenai dinding penghalang. Hukum
pemantulan gelombang :
Sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.
Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu
bidang datar.
a. Dapat dibiaskan
b. Dapat terpolarisasi
c. Dapat mengalami interferensi
d. Dapat mengalami difraksi
e. Dapat mengalami pemantulan
Teori Gelombang
D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman
anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.
Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa yang merambat pada slinki?
Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar
(arah usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang
tersebut?
Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung
slinki yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut,
ketika gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah
energi yang merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada
tiang ynag cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain
dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain
kedepan seperti gambar di berikut. Amati arah getar (arah usikan) dan arah
rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut gelombang longitudinal.
Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?
Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang
longitudinal?
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
Bak air diisi air hamper penuh dijatuhkan kerikil pada permukaan air.
Kemudian amati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimanakah
bentuk gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi kolam, bak, atau bejana yang
dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan ?
Slinki direntangkan sejauh 1,5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung lain yang dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga membentuk gelombang. Amati perambatan setengah
gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola
perambatan gelombang tersebut belum diamati dengan jelas, getarkan
ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimanakah fase
gelombang pantul dibandingkan dengan fase gelombang asalnya ?
Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman diikat dengan
benang yang panjangnya ± 1,5 m. Ikatkan ujun
PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER
Rangkailah alat dan bahan seperti gambar yang tertera di bawah ini
(percobaan Melde). Catu daya dipasang pada tegangan 6 Volt AC. Massa
beban gantung yang digunakan 75 gram, hitunglah tegangan tali.
Hidupkanlah catu daya, geser pewaktu kecil ke arah katrol meja perlahan-
lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amatilah gelombang
stasioner tersebut.
Ukurlah panjang gelombang (ʎ₁) pada tali tersebut.
Matikanlah catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100
gram. Hitunglah tegangan tali (T) dengan beban 100 gram tersebut.
Hidupkanlah catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukurlah panjang gelombang (ʎ₂) pada tali
tersebut.
Matikanlah catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 125
gram. Hitunglah tegangan tali dengan beban 125 gram.
Hidupkanlah catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. Ukurlah panjang gelombang pada tali
tersebut.
Bandingkanlah panjang gelombang stasioner ʎ₁, ʎ₂, ʎ₃. Bandingkan
hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali.
E. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Hasil pengamatan jenis-jenis gelombang berikut ini adalah :
1. Slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakan dengan cepat ke kiri
lalu ke kanan sehingga terjadi ada rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat
arah usikan dan rambat gelombangnya. Saat slinki diusikkan terlihat
seperti ada bukit dan ada lembah.
3. Percobaan kedua karet gelang di tengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang. Ternyata karet gelang
tersebut ikut berpindah.
4. Percobaan ketiga, slinki diganti kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan di ujung kabel, sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang
atau dipegang salah seorang teman. Ternyata hasilnya gelang bergerak
maju dan berpindah.
5. Percobaan selanjutnya slinki direntangkan diatas lantai salah satu
ujungnya diikat pada tiang atau dipegang sendiri. Lalu ujung slinki diusik
atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan.
Usikan pada slinki secara berulang pada percobaan ini diamati arah
usikan dan rambatannya (gelombang). Ternyata terlihat seperti ada
rapatan dan regangan (Gelombang longitudinal)
6. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal
yaitu Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah
rambat tegak lurus dengan arah getarnya. Contoh gelombang
transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar gelombang adalah
vertikal, sedangkan arah rambatnya horizontal sehingga arah getar dan
arah rambatnya searah. Gelombang longitudinal adalah gelombang
yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya
gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.
Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung
yang lain dari tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan
terus-menerus. Gambarkan bentuk gelombang yang terjadi pada tali
tersebut.
Bentuk gelombang yang dihasilkan dari tali berupa gelombang transversal
yang terdiri atas puncak bukit dan lembah gelombang.
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu detik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang ?
Jawab : Karena tegangan tali yang berubah menyebabkan perubahan
kecepatan.
V = λ f, dimana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
λ = panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]
G. PEMBAHASAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang tersebar (merambat). Di dalam
perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya partikel-partikel perantaranya.
Pada hakekatnya gelombang merupakan rambatan energi. Medium
gelombang dapat berupa zat padat, cair, dan gas, misalnya tali, slinki, air, dan
udara.
Berdasarkan arah getarannya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua,
yakni gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
a. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya berimpit
dengan arah rambatannya, misalnya gelombang bunyi.
b. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya, misalnya gelombang pada tali dan gelombang
cahaya.
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni
gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
Pada saat kerikil dijatuhkan keatas air yang berada dalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak
lurus dengan arah rambatannya. Dan bagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombang dapat dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dapat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat
dengan longgar/tali panjangnya 1,5 m, sehingga slinki dapat bergerak bebas
ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER
Gelombang Stasioner yaitu sebuah gelombang yang memiliki amplitudo yang
berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu. As = 2A cos 2π(x/λ)
disebut sebagai amplitudo superposisi gelombang pada pemantulan ujung tali
bebas. Ap = 2 A cos kx adalah amplitudo gelombang stasioner.
Jenis-jenis Gelombang stasioner :
1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Gelombang Stasioner Ujung Bebas merupakan superposisi gelombang
pada seutas tali dimana salah satu ujungnya di kaitkan dengan sebuah
cincin yang juga dapat bergerak bebas. Pada gelombang jenis ini,
gelombang pantul tidak mengalami pembalikan fase.
Jadi, jika sebuah gelombang tersebut tegak yang terjadi di dalam sebuah
tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung
bebas. Hasil superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada
ujung bebas adalah : y = y1 + y2.
Dengan :
Maka :
y = 2A cos kx sin ωt
Keterangan :
Jadi, jika sebuah gelombang tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka
akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung terikat. Hasil
superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas
adalah : y = y1 + y2.
Dengan :
Maka :
y = 2A sin kx cos ωt
Keterangan :
3. Simpangan = semua titik yang berada di luar titik kesetimbangan (titik nol).
Besar simpangan biasa dinyatakan dengan y dan nilainya dapat positif
atau negatif tergantung kedudukannya. Contoh: titik Q dengan besar
simpangan y₁ (simpangan positif)
H. KESIMPULAN
PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
Jenis gelombang yang ditimbulkan slinki tergantung pada besaran gaya yang
diberikan dan arah usikan. Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan
bahwa :
1. Gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah
dengan arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan longitudinal adalah terletak
pada arah rambatannya, yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang. Diakses 23 November 2020.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_stasioner. Diakses 23 November
2020.
4. https://i1.wp.com/soalfismat.com/wp-content/uploads/2019/10/Gelombang-
stasioner.png?fit=600%2C360&ssl=1. Diakses 23 November 2020.
K. FOTO PRAKTIKUM
Gambar Keterangan
Slinki digerakkan
dan digetarkan ke
kiri dan ke kanan
membentuk bukit
dan lembah
(gelombang
transversal)
karet gelang di
tengah-tengah
slinki lalu ujung
slinki yang
dipegang diusik
secara berulang-
ulang. Ternyata
karet gelang
tersebut ikut
berpindah.
Slinki diganti kabel
listrik, lalu diikat
pada tiang, dan
salah satu ujung
dipegang teman.
Diberi karet gelang,
hasilnya karet
gelang berpindah.
Slinki direntangkan
diikat pada tiang
dan ujung slinki
diusikkan maka
terlihat seperti ada
rapatan dan
regangan
(gelombang
longitudinal)
PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
Gambar Keterangan
Bak air yang diisi air
hampir penuh lalu
dijatuhkan kerikil pada
permukaan air, ternyata
terjadi gelombang
dipermukaan yang
bentuknya searah dengan
arah rambatannya.
Slinki direntangkan
sejauh 1,5 meter pada
salah satu ujungnya
diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak
bergeser) ujung yang lain
dipegang. Lalu digetarkan
satu kali sehingga
membentuk gelombang.
Slinki membentuk
setengah panjang
gelombang. Ternyata
yang terjadi adalah
gelombang tersebut
dipantulkan kembali. Dan
fase gelombang pantul
sama dengan gelombang
asalnya.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
NIM : 858413073
UPBJJ BALIKPAPAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung
6. Mengetahui berbedaan dari difraksi, interferensi dan dispersi.
C. LANDASAN TEORI
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
Cahaya tergolong gelombang elektromagnetik karena cahaya dapat
merambat zat antara (medium). Cahaya dapat merambat menurut garis lurus.
Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan melalui cermin datar, cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang datar. Cermin ini merupakan cermin yang paling sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Cermin cekung adalah cermin yang
memiliki bagian pemantul berupa cekungan. Cermin cekung biasanya digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu
sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter. Cermin cembung adalah cermin yang
memiliki bagian pemantul cahaya berbentuk cembung, biasa digunakan untuk
kaca spion kendaraan.
Dari pemantulan tersebut, bayangan yang dihasilkan akan berbeda-beda.
Ada bayangan yang sama dengan benda, lebih kecil dari benda ataupun sama
dengan benda tersebut. Sifat- sifat dari ketiga jenis cermin tersebut pun akan
berbeda dari cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
Beberapa contoh gejala pembiasan cahaya yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari diantaranya :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Hasil bagi sinus sudut datang dengan sudut bias merupakan bilangan tetap
dan disebut indeks bias.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
1. Percobaan Pemantulan cahaya pada cermin datar
a. Menyusun lampu laser dan celah cahaya didepan cermin datar.
b. Nyalakan lampu laser dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang dan besar sudut pantul.
e. Meletakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin
datar.
f. Mencatat bagaimana sifat sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
2. Percobaan Pemantulan cahaya pada cermin cembung
a. Menyusun semua alat.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak
sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Menyusun alat dan bahan .
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat sifat bayangan yang dibentuk cermin cekung
tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur
jarak dari cermin cekung pada keadaan tersebut.
PERCOBAAN PEMBIASAN CAHAYA
1. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca.
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4. Gunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang relatif dekat dengan lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa
perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi
sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat
tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung tersebut.
5. Susun lensa cembung, layar, lilin dan penggaris.
6. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat-
sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
7. Gunakan sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku, dengan
jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung.
PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI
1. Susun Lampu TL, penggaris panjang dan kisi.
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi
celah 300 celah/cm atau d=1/300 cm. Jika yang dipilih warna ungu, ukurlah
jarak warna ungu yang dilihat ke Lampu TL. Catat orde atau warna ungu ke
berapa dari lampu TL yang diamati tersebut (k). Ukur jarak kisi ke Lampu TL.
E. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
Benda di ruang II
Benda di ruang F
Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut bias (r) pada balok kaca
No. sudut datang (i) sudut bias (r)
1 300 400
2 400 500
3 500 600
4 600 700
c. Mengamati jarak lilin ke lensa cembung agar diperoleh nyala lilin paling tajam
pada tabir.
Mengamati jalannya berkas sinar pada lensa cembung
b. Difraksi Kisi
Hasil Pengamatan Interferensi Cahaya
Interferensi maksimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah
bertemu pada suatu titik memiliki beda fase yang sama atau beda lintasan
yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan bulat dari panjang
gelombang.
a.1. Interferensi Minimum pada Percobaan Young
Interferensi minimum terjadi bila kedua gelombang yang keluar dari celah
bertemu pada suatu titik memiliki beda fase yang berlawanan atau beda
lintasan yang ditempuh kedua gelombang merupakan kelipatan dari
setengah panjang gelombang
Ungu 400-440nm
Biru 440-495nm
Hijau 495-580nm
Kuning 580-600nm
Orange 600-640nm
Merah 640-750nm
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
𝑓 2 ∞
1 1
=2+0
𝑓
1 1
=2
𝑓
𝑓 = 2 cm
Jarak fokus cermin cekung adalah 2 cm
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
1 1 1
= +
10 𝑠 2. 𝑠
1 2 1
= 2𝑠 + 2𝑠
10
1 3
= 2𝑠
10
1 3
= 2𝑠
10
2s = 3 x 10
2s = 30
s = 15 cm
c. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
Jawab :
No. sudut datang (i) sudut bias (r)
1 300 400
2 400 500
3 500 600
4 600 700
Indeks bias kaca
𝑛2 sin 𝑖 𝑛2 sin 𝑖
1. = sin 𝑟 2. = sin 𝑟
𝑛1 𝑛1
𝑛2 sin 30 𝑛2 sin 40
= =
1 sin 40 1 sin 50
𝑛2 0,50 𝑛2 0,6428
= =
1 0,6428 1 0,7660
𝑛2 𝑥 0,6428 = 0,50 𝑛2 𝑥 0,7660 = 0,6428
050 0,6428
𝑛2 = 0,6428 𝑛2 = 0,7668
𝑛2 = 0,770 𝑛2 = 0,830
𝑛2 sin 𝑖 𝑛2 sin 𝑖
3. = sin 𝑟 4. = sin 𝑟
𝑛1 𝑛1
𝑛2 sin 50 𝑛2 sin 60
= =
1 sin 60 1 sin 70
𝑛2 0,7668 𝑛2 0,8660
= =
1 0,8660 1 0,9397
𝑛2 𝑥 0,8660 = 0,7668 𝑛2 𝑥 0,9397 = 0,8660
0,7668 0,8660
𝑛2 = 0,8660 𝑛2 = 0,9397
𝑛2 = 0,880 𝑛2 = 0,920
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
𝑓𝑥𝑠′
𝑠=
𝑠 ′ −𝑓
1
20 𝑥 𝑠
2
𝑠= 1
𝑠−20
2
½ s – 20 = 10
½ s = 10 + 20
½ s = 30
S = 60 cm
G. PEMBAHASAN
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
Cahaya dapat dipantulkan. Hukum pemantulan cahaya adalah Sinar datang, sinar
pantul dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang.
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r), i = r.
Cermin adalah suatu bidang licin yang dapat memantulkan seluruh cahaya
yang jatuh padanya. Cermin dibagi atas tiga jenis, yaitu cermin datar, cermin
cembung, dan cermin cekung. Jenis bayangan yang terbentuk pada cermin, yaitu:
1. Bayangan nyata, adalah bayangan yang dapat ditangkap oleh layar.
2. Bayangan maya, adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar.
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian
memantul pada cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan
sinar pantul. Sehingga, sinar datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah
sama. Pada cermin datar, bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya, baik
itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya. Pada pemantulan cahaya pada
cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil daripada bendanya. Pada
pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi
2 kali lebih besar daripada bendanya.
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke arah
luar. Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya, berkas
cahaya yang datang dan mengenai permukaan cermin cembung akan dipantulkan
kembali dari satu titik dan menyebar.
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke arah
dalam. Cermin cekung bersifat konvergen yaitu mengumpulkan sinar. Pada
pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan cermin
mempengaruhi bayangan yang dihasilkan.
Lensa adalah Bagian bening yang dibatasi dua bidang lengkung, dimana
dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk silindris atau bola.
Pembiasan pada lensa cembung bersifat konvergen, yaitu memfokuskan
(mengumpulkan) berkas sinar sejajar yang diterimanya. Panjang fokus lensa
cembung bergantung pada ketebalan lensa itu sendiri.Jika lensanya lebih tebal,
panjang fokus lebih pendek.
Pembiasan pada lensa cekung bersifat divergen, yaitu Menyebarkan berkas sinar
sejajar yang diterimanya.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi
antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun
dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang
baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan.
2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya.
3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada
bendanya.
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada
bendanya.
5. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar adalah maya, tegak, sama besar
dengan bendanya, jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan dari
cermin (S = S’).
6. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung adalah maya, tegak, lebih
kecil dari bendanya.
7. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung tergantung pada letak benda.
Apabila :
Benda berada di ruang I : bayangan maya, tegak, diperbesar.
Benda berada di ruang II : bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
Benda berada di ruang III : bayangan nyata, terbalik, diperkecil.
Benda berada di C : bayangan nyata, terbalik, sama besar.
Benda berada di F : tidak terjadi bayangan karena berkas sinar
pantul merupakan sinar sejajar atau bayangan
berada jauh tak terhingga.
Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton.
I. DAFTAR PUSTAKA
PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA
1. https://dokumen.tips/documents/tugas-praktikum-modul-7.html diakses
tanggal 17 November 2020.
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Cahaya diakses tanggal 18 November 2020.
3. Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan, 2019.
4. PPT Eka Sasmita Rini. Materi Optik, Praktikum IPA di SD. Balikpapan, 2020.
5. https://www.zonareferensi.com/sifat-sifat-cahaya/ diakses tanggal 18
November 2020.
6. https://ayoksinau.teknosentrik.com/cermin-cekung/ Diakses tanggal 19
November 2020.
1. https://dokumen.tips/documents/tugas-praktikum-modul-7.html diakses
tanggal 18 November 2020.\
2. https://www.dosenpendidikan.co.id/pembiasan-cahaya/ diakses tanggal 19
November 2020.
3. Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan, 2019.
4. PPT Eka Sasmita Rini, Praktikum IPA di SD. Balikpapan, 2020.
1. https://dokumen.tips/documents/tugas-praktikum-modul-7.html Diakses
tanggal 18 November 2020.
2. Maman Rumanta, dkk. Pratikum IPA di SD. Tangerang Selatan, 2019.
3. PPT Eka Sasmita Rini. Optik. Balikpapan, 2020.
4. https://kuliahpendidikan.com/pengertian-intensitas-cahaya/ Diakses tanggal 21
November 2020.
5. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Difraksi-
dan-Interferensi-Cahaya-2016-2016/menu4.html Diakses tanggal 21
November 2020.
6. https://www.wikiwand.com/id/Dispersi Diakses tanggal 21 November 2020.
No. Penjelasan
Dispersi
5
6
NIM : 858413073
UPBJJ BALIKPAPAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Meja
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin).
C. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa yang
banyak kita jumpai, baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus
cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang datang. Lensa adalah
piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang
batasnya bidang datar. Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan cermin
cekung.
Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas siang jika
sumber cahaya berada jauh tak hingga. Sedangkan titik api cermin cekung
merupakan titik potong berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh tak
terhingga.
Persyaratan “jauh tak terhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar
yang menuju ke lensa atau cermin merupakan berkas yang sejajar. Jarak titik api
(f) dapat ditentukan dari hubungan :
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
𝑠 = Jarak benda
1
𝑃=𝑓
Lensa cembung merupakan salah satu jenis lensa yang banyak digunakan
dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan lensa cembung umumnya digunakan
untuk memperbesar efek bayangan suatu benda. Beberapa benda yang
menggunakan lensa cembung misalnya kacamata, teropong, proyektor, dll. Lensa
cembung adalah lensa yang pada bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian
tepinya atau menggembung. Lensa cembung pada umumnya berbentuk lingkaran
dan terbuat dari kaca atau plastik sehingga memiliki indeks bias lebih besar
dibanding indeks bias udara. Lensa cembung memiliki sifat bayangan nyata,
terbalik, dan diperbesar.
Bagi orang yang sudah tidak dapat membaca dalam jarak yang normal 25 atau
orang yang menderita rabun jauh (miopi) dapat dibantu dengan kacamata
berlensa cembung agar dapat membaca dalam jarak 25 cm atau melihat
dengan normal.
Untuk mengamati benda langit agar terlihat lebih jelas dan dekat para astronom,
menggunakan teropong dua lensa cembung.
Para ahli biologi atau pekerja laboratorium mengamati bakteri dll menggunakan
mikroskop yang memanfatkan lensa cembung.
Lensa cembung digunakan pada lup atau kaca pembesar. Misalnya tukang
servis jam yang menggunakan kaca pembesar untuk mengamati komponen jam
yang berukuran kecil.
Lensa cembung juga digunakan pada periskop, slide proyektor, episkop,
proyektor bioskop dll.
Cermin cekung adalah cermin yang berbentuk lengkung, dimana
permukaan cermin cekung yang memantulkan cahaya melengkung ke belakang.
Garis normal cermin cekung adalah garis yang melewati pusat kelengkungan,
yaitu di titik R atau 2F. Sinar yang melewati titik ini akan dipantulkan ke titik itu
juga. Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu mengumpulkan berkas cahaya
pada titik fokus. Karena sifatnya tersebut, maka cermin cekung sering pula disebut
cermin konvergen. Cermin cekung juga memiliki jarak fokus bertanda positif
sehingga disebut juga cermin konkaf atau cermin positif.
Cermin cekung mampu menghasilkan perbesaran bayangan yang
bervariasi (bisa lebih besar atau lebih kecil dari bendanya). Perbesaran yang
dihasilkan oleh cermin cekung bergantung pada posisi dimana benda tersebut
diletakkan di depan cermin cekung. Untuk mempermudah penentuan sifat
bayangan dan perbesaran yang dihasilkan cermin umumnya digunakan metode
penomoran ruang dalam cermin. Pada cermin cekung, ruang I,II, dan III berada di
depan cermin sedangkan ruang IV berada di belakang cermin.
Tiga sinar istimewa yang berguna untuk melukis pembentukan bayangan
pada cermin cekung yaitu :
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
cermin.
2. Sinar datang yang melalui titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu
utama cermin.
3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan
kembali melalui titik yang sama.
Karena sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung berbeda-beda
bergantung pada posisi benda di depan cermin, maka cermin cekung dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Berikut beberapa kegunaan cermin
cekung dalam kehidupan sehari-hari :
Pada senter, cermin cekung digunakan untuk menyejajarkan berkas cahaya
yang berasal dari lampu.
Cermin hias, cermin cekung dapat menghasilkan bayangan maya diperbesar
sehingga digunakan untuk keperluan berdandan.
Alat dokter gigi, dokter gigi menggunakan sebuah alat yang terdiri dari sebuah
cermin cekung untuk membantu mereka memeriksa gigi pasien. Cermin cekung
membantu dokter melihat bagian yang sulit dilihat secara langsung.
Teleskop radio, Penggunaan cermin cekung pada teleskop dimaksudkan agar
menghasilkan berbagai gambar yang jelas dari benda-benda yang redup di
ruang angkasa.
Pembangkit listrik, dimanfaatkan sebagai alat pengumpul energy matahari pada
serangkaian alat pembangkit listrik tenaga surya.
Parabola, digunakan sebagai pemusat sinyal-sinyal mikro pada parabola
stasiun penerima. Hal ini bertujuan agar dihasilkan gambar atau tayangan yang
lebih jernih dan jelas.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
1. Menyusun lensa diletakkan di tengah dan sumber cahaya dipinggir.
2. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
E. HASIL PENGAMATAN
LENSA CEMBUNG
No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 15 25
2 14 27
3 13 31
4 12 34
5 11 39
CERMIN CEKUNG
No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 32 9
2 34 11
3 36 13
4 38 15
5 40 17
1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 15 25 𝑓 14 27
1 5 3 1 27 14
= + = +
𝑓 75 75 𝑓 348 348
1 8 1 41
= =
𝑓 75 𝑓 348
8𝑓= 75 41𝑓= 348
75 348
𝑓 = 𝑓 =
8 41
𝑓 = 9,375 cm 𝑓 = 8,487 cm
1 1 1 1 1 1
3. = 𝑠 + 𝑠, 4. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓 𝑓
1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 13 31 𝑓 12 34
1 31 13 1 34 12
= + = +
𝑓 403 403 𝑓 408 408
1 44 1 46
= =
𝑓 403 𝑓 408
44𝑓= 403 46𝑓= 408
403 408
𝑓 = 𝑓 =
44 46
𝑓 = 9,159 cm 𝑓 = 8,869 cm
1 1 1
5. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 11 39
1 39 11
= +
𝑓 429 429
1 50
=
𝑓 429
50𝑓= 429
429
𝑓 =
50
𝑓 = 8,58 𝑐𝑚
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam
percobaan!
1 1 1 1 1 1
1. = 𝑠 + 𝑠, 2. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓 𝑓
1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 32 29 𝑓 34 11
1 9 32 1 11 34
= + = +
𝑓 288 288 𝑓 374 374
1 41 1 45
= =
𝑓 288 𝑓 374
41𝑓= 288 45𝑓= 374
288 374
𝑓 = 𝑓 =
41 45
𝑓 = 7,02 cm 𝑓 = 8,31 cm
1 1 1 1 1 1
3. = 𝑠 + 𝑠, 4. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓 𝑓
1 1 1 1 1 1
= + = +
𝑓 36 13 𝑓 38 15
1 13 36 1 15 38
= + = +
𝑓 468 468 𝑓 570 570
1 49 1 53
= =
𝑓 468 𝑓 570
49𝑓= 468 53𝑓= 570
468 570
𝑓 = 𝑓 =
49 53
𝑓 = 9,55 cm 𝑓 = 10,75 cm
1 1 1
5. = 𝑠 + 𝑠,
𝑓
1 1 1
= +
𝑓 40 17
1 17 40
= +
𝑓 680 680
1 57
=
𝑓 680
57𝑓= 680
680
𝑓 =
57
𝑓 = 11,92 cm
G. PEMBAHASAN
Pada lensa cembung, jarak benda dari lensa cembung lebih kecil dibanding jarak
bayangan ke lensa cembung. Pada percobaan lensa cembung didapat hasil
pengamatan sebagai berikut :
Pada percobaan 1, dengan jarak benda = 15 cm dan jarak bayangan = 25 cm
maka jarak fokusnya adalah 9,375 cm
Pada percobaan 2, dengan jarak benda = 14 cm dan jarak bayangan = 27 cm
maka jarak fokusnya adalah 8,487 cm
Pada percobaan 3, dengan jarak benda = 13 cm dan jarak bayangan = 31 cm
maka jarak fokusnya adalah 9,159 cm
Pada percobaan 4, dengan jarak benda = 12 cm dan jarak bayangan = 34 cm
maka jarak fokusnya adalah 8,869 cm
Pada percobaan 5, dengan jarak benda = 11 cm dan jarak bayangan = 39 cm
maka jarak fokusnya adalah 8,58 cm
Jarak benda dari cermin cekung lebih besar dibanding jarak bayangan ke cermin
cekung. Hal tersebut diakibatkan cermin cekung mempunyai sifat memperkecil
bayangan dan menjauhkan jarak bayangan dengan cermin cekung. Berdasarkan
percobaan pada cermin cekung didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :
Dari hasil percobaan yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Jarak titik fokus lensa cembung dan cermin cekung dapat ditentukan dengan
mengukur jarak benda terhadap lensa/cermin dan jarak bayangan terhadap
lensa/cermin.
2. Jarak benda dari lensa cembung lebih kecil dibanding jarak bayangan ke lensa
cembung. Hal tersebut diakibatkan lensa cembung mempunyai sifat
memperbesar bayangan dan mendekatkan jarak bayangan dengan lensa
cembung.
3. Jarak benda dari cermin cekung lebih besar dibanding jarak bayangan ke
cermin cekung. Hal tersebut diakibatkan cermin cekung mempunyai sifat
memperkecil bayangan dan menjauhkan jarak bayangan dengan cermin
cekung.
I. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Lensa
https://id.wikipedia.org/wiki/Cermin
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Cermin Menghitung
cekung jarak antara titik
api dengan
bayangan
menggunakan
Cermin cekung
Layar Memberikan
hasil pantulan
cahaya pada
cermin
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KELISTRIKAN
NIM : 858413073
UPBJJ BALIKPAPAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan muatan listrik
2. Percobaan Arus dan tegangan listrik
3. Percobaan Energi Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul
dari sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda yang
bermuatan
3. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
2. Listrik Dinamis merupakan listrik yang bisa bergerak. Cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis yakni dengan cara muatan listrik dibagai waktu
dengan satuan muatan listrik merupakan coulumb dan satuan waktu ialah
detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang dengan kuat arus yang masuk
dengan kuat arus yang keluar.
“Gaya tarik menarik ataupun gaya tolak menolak antara 2 muatan listrik
sebanding dengan muatan – muatannya serta berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak yang memisahkan kedua muatan tersebut.”
Arus listrik yaitu sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik
yang mengalir dari satu titik ke titik lain, dalam suatu rangkaian tiap satuan
waktu. Arus listrik juga terjadi akibat, adanya beda potensial atau tegangan
pada media penghantar antara dua titik. Maka, semakin besar nilai tegangan
antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar juga nilai arus yang
mengalir pada kedua titik tersebut. Aliran arus listrik sendiri mengikuti arah
aliran muatan positif. Maksudnya, arus listrik mengalir dari muatan positif
menuju muatan negatif atau bisa juga diartikan kalo arus listrik mengalir dari
potensial menuju potensial rendah.
Jenis arus listrik berdasarkan arah aliran listriknya :
1. Arus Listrik DC (Direct Current) merupakan arus listrik yang mengalir satu
arah atau pada arah yang sama yang bisa disebut dengan Arus
Searah.Contohnya: Sumber Arus searah yaitu seperti Baterai, Aki, Sel
Surya dan Pencatu Daya (Power Supply).
2. Arus Listrik AC (Alternating Current) merupakan arus listrik yang mengalir
dengan arah arus yang selalu berbeda – beda atau berubah – ubah, yang
biasa disebut dengan Arus Bolak – balik. Contohnya: Sumber Arus bolak –
balik yaitu listrik PLN, listrik yang dibangkitkan oleh generator listrik dan
gelombang audio atau gelombang radio juga merupakan bentuk gelombang
AC.
Di teori aliran arus listrik, ada 2 teori tentang aliran arus listrik yaitu aliran arus
listrik konvensional (conventional current flow) dan aliran elektron (electron
flow) :
Untuk arah aliran Elektron ini sangat berlawanan dengan arah aliran arus
listrik konvensional. Karena, pada dasarnya elektron merupakan partikel
yang bermuatan negatif dan bergerak bebas yang ditarik ke terminal positif.
Makanya, arah aliran listrik pada suatu rangkaian yaitu aliran elektron dari
kutub negatif baterai (katoda) dan kembali lagi ke kutub positif baterai
(anoda). Jadi, arah aliran elektron yaitu dari arah negatif (-) ke arah positif
(+).
V = voltase (Volt)
Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar
voltase listrik menggunakan rumus:
Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali
sehingga:
W=Q
W = P.t
Keterangan :
W = energi listrik (J)
Q = kalor yang diterima (joule)
P = daya listrik (W)
t = waktu yang diperlukan (s)
Menurut asas Black apabila ada 2 benda yang mempunyai perbedaan suhu
kemudian bersentuhan atau bercampuran, maka akan terjadi perpindahan
kalor dari benda yang suhunya lebih tinggi menuju benda yang suhunya lebih
rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu
kedua benda sama).
Secara matematis dapat dirumuskan:
Q lepas = Q terima
F. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
1. Tas plastik yang digosokkan di baju beberapa kali, kemudian didekatkan
dengan bola pingpong yang terjadi adalah gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terjadi adalah
potongan kertas akan terasa terangkat dan menempel pada sisir karena
adanya muatan listrik.
3. Apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama maka
yang terjadi, maka sisir tidak dapat menarik lagi potongan-potingan
kertas, karena gaya listrik telah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya, maka yang terjadi adalah saling menolak karena
kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan
kain wool.
6.
Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan
kiri digosok Wol Plastik Nilon
dengan
Wol Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak
PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
Arus listrik
1. Gambar rangkaian listrik
2. Hubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Lampu
menyala karena adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-)
4. Karena tidak mempunyai avometer, maka nyala lampu membuktikan
ada arus yang mengalir.
5.
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab : Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling
tolak menolak.
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawab : Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan
berlawanan adalah tarik menarik.
V = voltase (Volt)
2. Dua buah baterai masing-masing beratnya 1.5 Volt, 0.5 Ohm, dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang
mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Jawab :
Diketahui : V1= 1,5 Volt, r1 = 0,5 Ohm
V2= 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm
Vtot = V1+V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt
R = 2 Ohm
𝐕
𝐈=𝐑
𝟑
𝐈 = 𝟐 = 𝟏, 𝟓𝐀
b. Daya listriknya.
Jawab : P=V×I
P = 3 × 1,5
P = 4,5 W
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit.
Jawab : W=V×I×t
W=P×t
W = 4,5 × 60
W = 180 Joule
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik
Jawab : Energi listrik tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan,
namun energi listrik hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke
bentuk yang lainnya. Pada percobaan ini lilitan kawat menjadi panas
bahkan dapat membakar pentul korek, karena energi listrik berubah
menjadi energi panas.
H. PEMBAHASAN
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
Berdasarkan percobaan diatas didapatkan hasil pengamatan berikut ini :
1. Plastik yang digosok pada baju kemudian didekatkan pada bola pingpong
yang digantung maka yang terjadi adalah tarik menarik.
2. Sisir yang digosokkan pada rambut kemudian didekatkan pada potongan-
potongan kertas, maka yang akan terjadi adalah tarik-menarik.
3. Dan apabila sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka sisir tidak
dapat menarik potongan-potongan kertas, karena gaya listrik telah habis.
4. Kedua bola pingpong yang digantung berdekatan tidak ada reaksi, karena
tidak mempunyai gaya listrik.
5. Kedua bola pingpong kiri dan kanan gosokkan dengan kain wool kemudian
didekatkan maka kedua bola pingpong tersebut akan tolak menolak karena
mempunyai muatan listrik yang sama.
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, pada kedua bola pingpong (kanan
dan kiri) yang digosokkan dengan bahan sejenis (wool dengan wool, plastik
dengan plastik, nilon dengan nilon) maka akan tolak menolak. Hal ini karena
mempunyai muatan listrik yang sama. Apabila kedua bola pingpong (kanan dan
kiri) yang digosokkan dengan bahan yang berbeda jenis maka akan tarik
menarik, karena mempunyai muatan listrik yang berbeda.
Arus Listrik
a. Arus listrik terjadi akibat adanya beda potensial yaitu arus listrik mengalir
dari muatan positif menuju muatan negatif.
b. Arus listrik hanya dapat mengalirkan listrik pada benda-benda yang
termasuk konduktor (dapat menghantarkan listrik dengan baik). Yaitu pada
benda-benda yang berbahan logam.
Tegangan Listrik
Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu semakin terang. Semakin
banyak jumlah baterai maka semakin terang nyala lampu.
J. DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Muatan_listrik#:~:text=Muatan%20listrik%20ad
alah%20muatan%20dasar,sering%20digunakan%20untuk%20menggamb
arkan%20muatan.&text=Muatan%20listrik%20total%20suatu%20atom,pos
itif%2C%20jika%20atomnya%20kekurangan%20elektron
2. https://cerdika.com/arus
3. https://cerdika.com/tegangan-listrik/
4. Rumanta, Maman, dkk.(2018).Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
L. FOTO PRAKTIKUM
PERCOBAAN MUATAN LISTRIK
Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dan bola pingpong
Kawat tembaga
Lampu = menyala
Cincin perak
Lampu = menyala
Kayu
Lampu = tidak menyala
Karet penghapus
Lampu = tidak menyala
Plastik
Lampu = tidak menyala
Air keran
Lampu = menyala
Air garam
Lampu = menyala
Saklar (s) ditutup,
lampu tidak menyala.
Karena rangkaian
tersebut tidak ada
tegangan listrik serta
tidak terjadi beda
potensial (arus baterai
dari kutub (+) tidak
mengalir ke kutub (-).
Karena rangkaian ini
adalah rangkaian
terbuka sehingga tidak
ada tegangan listrik.
Percobaan rangkaian
menggunakan 1
baterai, setelah saklar
S ditutup ternyata
lampu menyala redup
karena hanya
menggunakan satu
baterai arus yang
terjadi tidak terlalu
besar.
Percobaan rangkaian
menggunakan 2
baterai, nyala lampu
lebih terang daripada
hanya menggunakan 1
baterai.
Percobaan rangkaian
menggunakan 3
baterai, nayala lampu
sangat terang karena
menggunakan lebih
banyak baterai
sehingga arus yang
mengalir lebih besar.
PERCOBAAN ENERGI LISTRIK
SIMBIOSIS
NIM : 858413073
UPBJJ SAMARINDA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
C. LANDASAN TEORI
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan
yang sangat erat antara satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya
yang hidup bersama dalam suatu habitat tertentu yang disebut simbiosis.
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang
berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua
makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut
simbion.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004:42), simbiosis parasitisme adalah
hubungan antara dua jenis makhluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain
dirugikan.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004:41), simbiosis komensalisme
adalah hubungan antaradua makhluk hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan
yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies
makhluk hidup, hidup bersama masing-masing mendapat keuntungan dan kedua populasi
dapat berkembang biak dengan baik.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergilah kelingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
e. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja (tabel 1.7, 1.8, 1.9).
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.7, 1.8, 1.9.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Simbiosis Parasitisme
2. Simbiosis Komensalisme
Tabel 1.8 Hasil pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis Hubungan hidup yang
No. Jenis makhluk Jenis
Simbiosis tidak untung
hidup Keuntungan
dan tidak rugi
1. Tumbuhan paku dan Tumbuhan paku Mendapat pohon jati
pohon jati tempat hidup
2. Anggrek dan pohon Anggrek Mendapat pohon mangga
mangga tempat hidup
3. Ikan remora dan ikan Ikan remora Terhindar dari Ikan hiu
hiu bahaya musuh
dan mendapat
sisa-sisa
makanan
4. Sirih dan inangnya Sirih Mendapatkan Inangnya
sinar matahari
untuk
melakukan
fotosintesis
5. Katak dan Katak Mendapat Pepohonan
pepohonan tempat
berlindung dan
berteduh
3. Simbiosis Mutualisme
Tabel 1.9 Hasil pengamatan Simbiosis Mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis
Jenis Jenis
No. hubungan Jenis Jenis
makhluk makhluk
simbiosis keuntungan keuntungan
hidup hidup
1. Kupu-kupu Kupu- Mendapat Bunga Membantu
dengan kupu nektar dari penyerbukan
tanaman bunga
berbunga
2. Semut rang- Semut Dapat Tumbuhan Melindungi
rang dan rang-rang membuat tumbuhan dari
tumbuhan sarang pada serangan hama
tumbuhan
3. Lebah dan Lebah Mendapat Bunga Membantu
bunga nektar dari penyerbukan
bunga
4. Ular sawah Ular Mendapatkan Petani Hama tikus
dan petani Sawah makanan berkurang
berupa tikus
5. Kerbau dan Burung Mendapat Kerbau Badan kerbau
burung jalak Jalak makanan bersih dari
berupa kutu kutu
dari badan
kerbau
F. PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Simbiosis Parasitisme
1. Apa hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab :
Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,
karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal (penyakit kulit).
2. Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawab :
Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada
hubungan tersebut dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk Aides Aygepty
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat
pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.
2. Simbiosis Komensalisme
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab:
Simbiosis Komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak
lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon manga
juga dapat menghambat pertumbuhan pohon manga atau berkurangnya
produktivitas buah.
3. Simbiosis Mutualisme
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab:
a. Escherichia Coli dan manusia
Hasil simbiosis mutualisme adalah E coli yang terdapat dalam usus besar
manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia
mendapat keuntungan berupa proses pembusukan makanan sehingga mudah
dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan adanya
pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan
zat antibiotic pada tubuh.
G. PEMBAHASAN
1. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
Contoh simbiosis parasitisme
a. Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga
sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
b. Kutu di rambut merugikan manusia karena menyebabkan rasa gatal dan tidak
nyaman. Sebaliknya kutu mendapat keuntungan karena mendapat makanan dan
juga tempat tinggal di rambut kita.
c. Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain
dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.
d. Tali putri pada inangnya menghisap air inangnya untuk fotosintesis dan
mengakibatkan tumbuhan inangnya gagal fotosintesis dan menyebabkan kematian
pada tumbuhan inangnya.
e. Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia
dirugikan karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang
berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan
nyamuk cikungunya.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda
dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis
parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit
tidak akan membunuh tumbuhan inangnya (tumbuhan yang ditumpanginya) karena
kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya
jika terjadi terus-menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya
produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk yang hidup bersama dan
saling menguntungkan satu sama lain.
I. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro. (1994).Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta : Erlangga
Susanto P.,dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI Kelas 4. Klaten : CV Sahabat
Rumanta, Maman dkk. 2019. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
b. Simbiosis Komensalisme
c. Simbiosis Mutualisme
PENCERNAAN MAKANAN
NIM : 858413073
UPBJJ SAMARINDA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan manusia.
2. Dapat menjelaskan bagian – bagian dari sistem pencernaan manusia.
3. Dapat mengetahui fungsi organ-organ sistem pencernaan manusia.
C. LANDASAN TEORI
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran
yang lebih kecil dan halus., serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul
yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan
oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang dicerna akan
diserap oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih
sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
1. Proses pencernaan makanan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar
atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia umumnya, proses pencernaan
mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) yaitu proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah
zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat
pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita
makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati
dan pankreas.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambar sistem pencernaan.
2. Urutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut
3. Tuliskan bagian-bagian sistem pencernaan tersebut kedalam lembar kerja.
4. Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.
E. HASIL PENGAMATAN
Bagian Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan (Esofagus)
c. Lambung
d. Usus halus
e. Usus besar
f. Rektum
g. Anus
Alat pencernaan makanan pada tubuh kita tersusun dari rongga mulut - kelenjar ludah-
kerongkongan – lambung – usus halus – usus besar – anus, dan organ-organ lain yang berperan
dalam proses pencernaan, seperti empedu dan pankreas.
Pencernaan mekanik berlangsung saat makanan berada di dalam rongga mulut. Dalam hal ini
gigi mengunyah dan memotong makanan, sehingga lidah mengatur posisi makanan. Sebagai
zat pelarut atau pelumas, ludah berperan sebgai pengaduk makanan agar mudah ditelan.
Makanan yang telah dilumatkan oleh pencernaan mekanik kemudian masuk ke dalam
lambung. Didalam usus, makanan dicerna lagi dengan bantuan zat kimia yang disebut enzim,
yaitu cairan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Zat ini berperan memecah makanan
sehingga dihasilkan sari makanan. Selanjutnya sari makanan yang telah siap diserap dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Lalu pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna akan
dibuang melalui anus.
F. PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim ?
Jawab :
Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah mulut, lambung, usus 12 jari,
usus halus.
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ – organ tersebut ?
Jawab :
a. Mulut : ptialin
b. Lambung : pepsin dan renin
c. Usus 12 jari : Amilase, tripsin, lipase
d. Usus halus : Erepsin, maltase, sukrase, laktase
3. Enzim – enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa? Uraikan
dengan jelas !
Jawab :
a. Enzim ptialin : terjadi dimulut menggunakan kelenjar ludah untuk mengubah amilum
menjadi maltosa.
b. Enzim pepsin : mengubah protein menjadi pepton.
c. Enzim renin : mengubah protein menjadi kasein (protein susu) dan mengendapkan susu.
d. Enzim amilase : mengubah zat tepung menjadi amilum, mengubah amilum menjadi
maltose dan laktosa.
e. Enzim tripsin : mengubah protein menjadi asam amino.
f. Ensim Lipase : mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
g. Enzim erepsin : mengubah pepton menjadi asam amino.
h. Enzim Sukrase : memecah sukrosa menjadi gula sederhana, seperti fruktosa dan glukosa.
i. Enzim Laktase : mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
G. PEMBAHASAN
Saluran pencernaan manusia adalah :
1. Mulut
Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Faktanya, proses pencernaan manusia dimulai
bahkan sebelum proses menggigit. Kelenjar ludah menjadi aktif saat seseorang melihat dan
mencium hidangan makanan. Setelah mulai makan, gigi akan mengunyah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil agar mudah dicerna. Air liur pun bercampur dengan
makanan untuk mulai memecahnya menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan tubuh.
Saat menelan, lidah memasukkan makanan ke tenggorokan dan kerongkongan.
2. Kerongkongan
Kerongkongan terletak di tenggorokan dekat trakea. Kerongkongan akan menerima makanan
dari mulut saat proses menelan. Epiglotis adalah lipatan kecil yang terdapat di tenggorokan
saat seseorang menelan untuk mencegah kejadian tersedak (ketika makanan masuk ke
tenggorokan). Serangkaian kontraksi oto di dalam kerongkongan yang disebut peristaltic
mengantarkan makanan untuk menuju ke perut. Tetapi, pertama-tama otot mirip cincin di
bagian bawah kerongkongan yang disebut sfingter esophagus bagian bawah, harus rileks
terlebih dahulu untuk membiarkan makanan masuk. Sfingter kemudian berkontraksi dan
mencegah isi perut mengalir kembali ke kerongkongan.
3. Lambung
Lambung adalah oragan berongga atau wadah yang berfungsi untuk menyimpan makanan saat
sedang dicampur dengan enzim pencernaan. Enzi mini melanjutkan proses memecah makanan
menjadi bentuk yang dapat digunakan. Sel-sel di dalam lapisan lambung akan mengeluarkan
asam kuat dan enzim kuat yang bertanggung jawab untuk proses pemecahan makanan. Ketika
makanan sudah diproses, sisanya kemudian dilepaskan ke usus kecil.
4. Usus Halus
Usus halus berfungsi memecah makanan menggunakan enzim yang dilepaskan oleh pancreas
dan empedu dari hati. Pada usus halus, terdiri atas usus dua belas jari, usus kosong, dan usus
penyerapan. Ketika bagian usus tersebut akan bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan
pencernaan makanan agar menjadi bagian-bagian kecil yang diserap ke dalam pembuluh darah
usus.
5. Pankreas
Pankreas dapat menghasilkan enzim pencernaan ke dalam usus dua belas jari yang memecah
protein, lemak dan karbohidrat. Pankreas juga memproduksi insulin dan meneruskannya
langsung ke aliran darah. Insulin adalah hormone utama dalam tubuh untuk metabolisme gula.
6. Hati memiliki banyak fungsi, tetapi tugas utamanya dalam sistem pencernaan adalah
memproses nutrisi yang diserap dari usus kecil. Empedu dari hati yang dikeluarkan ke usus
halus juga memainkan peran penting dalam mencerna lemak dan beberapa vitamin. Hati juga
berfungsi mendetoksifikasi bahan kimia berbahaya atau beracun.
7. Kantong Empedu
Kantong empedu berfungsi menyimpan dan memekatkan empedu dari hati, dan kemudian
melepaskannya ke dalam usus dua belas jari di usus kecil untuk membantu menyerap dan
mencerna lemak.
8. Usus Besar
Usus besar menghubungkan usus kecil ke rektum. Usus besar antara lain terdiri dari sekum,
kolon asendens (kanan), kolon transversum (melintasi), kolon desendens (kiri), dan kolon
sigmoid, yang terhubung ke rektum. Usus ini bertanggung jawab untuk memproses limbah
yang tersisa dari proses pencernaan. Limbah atau kotoran dilewatkan melalui usus besar
dengan cara peristaltik. Pertama dalam keadaan cair dan akhrinya dalam bentuk padat. Kotoran
kemudian disimpan dalam usus sigmoid berbentuk “S” sampai ada dorongan untuk
mengosongkannya. Gerak peristaltik lalu akan mendorong tinja ke dalam rektum sekali atau
dua kali sehari hinga dikeluarkan melalui anus.
9. Rektum
Rektum menghubungkan usus besar ke anus. Tugas rektum adalah menerima tinja dari usus
besar dan mengirim sinyal ada tinja yang harus dievakuasi (dibuang keluar) dan memegang
tinja sampai evakuasi terjadi.
10. Anus
Anus dikelilingi oleh otot otot sfingter yang penting dalam memungkinkan mengontrol
pengeluaran tinja. Otot dasar panggul menciptakan sudut antara rektum dan anus yang dapat
menghentikan tinja keluar ketika itu tidak seharusnya. Sfingter internal selalu kencang, kecuali
ketika feses memasuki rektum. Hal ini berfungsi agar seseorang bisa mencegah BAB tanpa
disadari ketika tidur atau tidak menyadari kehadiran feses.
H. KESIMPULAN
Manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalm
sistem pencernaan menjadi sumber energy, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan. Sistem
pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan
yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah
molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim
sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan manusia dimulai dari proses memasukan
makanan ke dalam mulut, proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh
gigi (pencernaan mekanik), proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederhana oleh
enzim, asam dan air (pencernaan kimiawi). Penyerapan nutrisi dan pembuangan kotoran (proses
penyingkiran).
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. SARAN DAN MASUKAN
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah melakukan praktikum ini adalah agar selama
praktikum memperhatikan dengan seksama bagian-bagian dari sistem pencernaan manusia yang
diamati.
K. FOTO PRAKTIKUM
MULUT
KERONGKONGAN
LAMBUNG
USUS HALUS
USUS BESAR
ANUS
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PERUBAHAN WUJUD ZAT
UPBJJ BALIKPAPAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0 0 Celsius.
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100 0 Celsius.
3. Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas.
4. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.
5. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.
6. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus
menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga
perubahan suhu yang tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
E. HASIL PENGAMATAN
A. PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
1. Suhu es sebelum dipanaskan
Es dalam bejana sebelum di panaskan mempunyai suhu 0°C
Suhu pada
No 2 menit ke - Kenaikan Keterangan
suhu thermometer
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa suhu pada es batu
yang akan berubah setelah dipanaskan dan es akan mencair dan semakin
bertambahnya suhu maka air akan mendidih. Perubahan wujud es menjadi cair
disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya
naik terjadi proses peleburan dari padat ke cair.
G. PEMBAHASAN
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Ukuran es dalam bejana sebelum di panaskan mempunyai suhu 0°C , tetapi saat es
mulai dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu dan pada setiap dua menit
mengalami perubahan suhu. Pada menit pertama suhu naik menjadi 40°C dan 2 menit
selanjutnya pun mengalami kenaikan menjadi 80°C dan dimenit selanjutnya
mengalami kenaikan sehingga suhu menjadi 95°C, lalu terakhir Suhu air dapat
berubah mencapai suhu 100 °C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah
pemanasan. Dan hasil pengamatan tertuang pada tabel 5.1.
Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.
Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.
Yodium, Kapur barus dan Parafin langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar
tanpa melalui proses mencair dulu.
H. KESIMPULAN
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Titik lebur es pada suhu 0 °C
Titik didih air maksimum 100 °C
Namun terkadang sebelum suhu mencapai 100 °C sudah bisa mendidih. Hal tersebut
terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila cuaca panas semakin
tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih. Suhu pada es batu
yang akan berubah setelah dipanaskan dan es akan mencair dan semakin
bertambahnya suhu maka air akan mendidih.
PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.
Setiap benda padat jika dipanaskan akan menjadi gas, berarti benda tersebut
mengalami penyubliman. Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat,
Yodium bila dipanaskan akan mengkristal lalu menguap, Kapur barus bila dipanaskan
akan mencair dulu baru kemudian menguap, Parafin jika dipanaskan akan mencair
lalu mengkristal, Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu tanpa melalui
proses mencair dulu.
I. DAFTAR PUSTAKA
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-titik-lebur-es-ipa-
sd.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Titik_lebur
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-4-konsep-zat-dan-wujudnya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_wujud_zat#:~:text=Perubahan%20wujud%20
zat%20adalah%20perubahan,peristiwa%20pelepasan%20dan%20penyerapan%20k
alor.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
K. FOTO PRAKTIKUM
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
Gambar
PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA.
Gambar
PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS
Gambar
Butiran air yang menetes dari sedotan yang disambungkan ke ketel. Setelah air
mendidih uap dari ketel mengalir ke pipa sedotan dan berubah menjadi cair
karena didinginkan oleh air es yang berada di bejana kaca.
Kesimpulan : Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai
lebih dari titik didih dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KEMAGNETAN
NIM : 858413073
UPBJJ BALIKPAPAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
A. JUDUL PERCOBAAN
1. Percobaan bentuk medan magnet
2. Percobaan mengamati gejala medan magnet
3. Percobaan mengamati sifat-sifat magnet
4. Percobaan membuat magnet
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan
serbuk-serbuk besi.
2. Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet.
3. Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet.
4. Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik dan
magnet induksi.
D. LANDASAN TEORI
Percobaan bentuk medan magnet
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk medan magnet
1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja.
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah
karton itu secara perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.
Percobaan mengamati gejala medan magnet
1. Susunlah peralatan seperti seperti gambar di bawah ini. Dalam keadaan
saklar S terbuka, letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar.
F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan bentuk medan magnet
4. Sebuah magnet batang kami letakkan diatas meja, kemudian selembar
karton putih kami pegang di atas magnet tersebut lalu kami taburkan
serbuk-serbuk besi secara merata di atas kertas. Selanjutnya kami
mengetuk karton itu secara perlahan beberapa kali. Ternyata serbuk-
serbuk besi tersebut bergerak kearah ujung-ujung magnet batang
tersebut.
5. Kesimpulan :
1. Magnet batang mempunyai 2 kutub yang merupakan bagian
magnet yang mempunyai pengaruh kemagnetan paling kuat.
2. Bila disekitarnya ada magnet, maka sekitar itu timbul medan
magnet.
3. Medan magnet dapat digambarkan dengan garis gaya magnet
4. Untuk menentukan arah garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh
aliran arus dalam penghantar dengan menggunakan kaidah tangan
kanan.
5. Daerah disekitar magnet akan terbentuk garis-garis lengkap yang
menghubungkan kutub magnet.
2. Apakah sebuah magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan? Berikan
penjelasan!
Jawab : Sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan
karena ujung-ujung magnet tersebut merupakan kutub magnet yang
satu sebagai kutub utara, yang lain sebagai kutub selatan. Gaya antara
ujung-ujung kutub magnet dapat berupa gaya tolak-menolak atau gaya
Tarik menarik terhadap ujung-ujung magnet yang lain.
2. Dari pengamatan Anda, jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih
besar, apakah induksi magnet (B) yang terjadi lebih besar? Jelaskan!
Jawab : Jika arus (I) yang dialirkan pada rangkaian lebih besar, maka
induksi magnet (B) semakin besar karena arus listrik
menghasilkan medan magnetik dan medan magnetik
melakukan gaya pada arus listrik. Makin cepat medan magnetik
berubah, makin besar juga induksinya.
Jawab :
5. Dari jawaban pertanyaan (4) jelaskan hubungan antara induksi magnet (B)
dengan jarak antara kompas ke penghantar.
Jawab : Hubungan antara induksi magnet dengan jarak antara kompas
ke penghantar makin dekat jarak benda ke magnet, maka makin
kuat gaya induksi magnet dan makin jauh jarak benda ke magnet,
maka makin lemah induksi magnetnya.
3. Jelaskan hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan
arus listrik!
Jawab : Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan
dan arus listrik adalah Makin banyak jumlah lilitan kumparan, maka
makin besar arus listrik yang mengalir sehingga kekuatan magnet
makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat
mempengaruhi terhadap kekuatan magnet.
H. PEMBAHASAN
Percobaan bentuk medan magnet
Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh
gaya magnet. Medan magnet dapat digambarkan, besar medan magnet
tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukkan dengan
menggunakan serbuk besi yang ditaburkan diatas kertas karton.
Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan
kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya megnet. Garis gaya magnet
memiliki ciri sebagai berikut :
Garis gaya magnet memiliki arah yang meninggalkan kutub utara dan
menuju kutub selatan.
Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan.
Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan
magnetik kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya
kurang rapat menunjukkan medan magnet magnetik lemah.
Percobaan mengamati gejala medan magnet
Berdasarkan data di atas, pada penggunaan 2 baterai dalam keadaan saklar
(S) terbuka, kami letakkan penghantar di atas kompas pada posisi sejajar
kemudian kami alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup
saklar (S), ternyata jarum kompas menyimpang ke kanan. Kemudian kami
membuka saklar (S) dan membalik polaritas baterai, kemudian mengalirkan
arus listrik melalui penghantar dengan menutup saklar (S) dan ternyata jarum
kompas menyimpang karena ada arus listrik yang mengalir. Langkah terakhir,
baterai diganti menjadi 4 buah, dan ternyata jarum kompas mengalami
penyimpangan yang cukup besar. Hal ini membuktikan bahwa makin besar
aliran listrik, makin besar pula gaya magnet yang terjadi.
Percobaan mengamati sifat-sifat magnet
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan mengenai sifat-
sifat magnet. Hal pertama yang dilakukan adalah memberi tanda “S” untuk
kutub selatan dan “U” untuk kutub utara pada kedua magnet batang. Kemudian
menggantung salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu didekatkan
kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang
yang digantung. Secara perlahan-lahan dan yang terjadi adalah magnet batang
yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.
Jika dengan cara lama didekatkan kutub selatan magnet yang
dipegang dengan kutub utara magnet yang digantung, maka kedua kutub akan
tarik menarik. Lalu yang terakhir kutub utara magnet yang dipegang didekatkan
dengan kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang digantung
mendekati magnet yang dipegang.
I. KESIMPULAN
Percobaan bentuk medan magnet
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
medan magnet paling kuat adalah di sekitar kutub magnet yang ditunjukkan
oleh rapatnya garis-garis yang dibentuk oleh serbuk besi. Sedangkan pada
bagian tengah magnet magnet yang kurang kuat ditunjukkan dengan
renggangnya garis-garis yang dibentuk oleh serbuk besi.
Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub
magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya. Gaya-
gaya magnet juga timbul disekitar magnet. Daerah disekitar magnet yang
terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet.
Percobaan mengamati gejala medan magnet
Setelah melakukan percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa arus listrik
menghasilkan medan magnet dan medan magnetik melakukan gaya pada arus
listrik. Perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik.
Percobaan mengamati sifat-sifat magnet
Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut
akan saling menjauhi (tolak-menolak)
Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik
(mendekat).
Percobaan membuat magnet
Kesimpulan cara membuat magnet adalah :
Dengan cara menggesekkan paku besi dengan salah satu ujung magnet,
semakin banyak gesekkan maka semakin kuat sifat kemagnetan paku
tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
Magnet yang dibuat dengan cara elektromagnetik termasuk jenis magnet
sementara. Ketika ujung lilitan kumparan tidak dihubungkan dengan
kutub-kutub baterai, maka aliran magnet terputus dan sifat
kemagnetannya akan hilang.
Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat memiliki sifat seperti
magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika
benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.
J. DAFTAR PUSTAKA
1. (http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet)
2. Rumanta, Maman, dkk.(2018).Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
L. FOTO PRAKTIKUM
PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET
Gambar Deskripsi
3
Menaburkan serbuk-serbuk besi
di atas karton putih dan Magnet
di bawah karton
1 2
DESKRIPSI
GAMBAR
Gambar Diskripsi
A B
Gambar Deskripsi
CARA DIGESEKKAN
CARA INDUKSI