Di Susun Oleh ;
Nama : Mawarni
NIM : 858073701
Program Studi : PGSD PROGRAM BI (119)
Semester : Satu (1)
Pokjar : Putussibau
Kab/Kota : Kapuas Hulu
UPBJJ PONTIANAK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : MAWARNI
NIM / ID Lainnya : 858073701
Program Studi : 119/PGSD S1
Nama Sekolah : SDN 12 Nanga Semangut
…………………………………… Mawarni
NIP NIM. 858073701
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Mawarni
KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 1
Judul Percobaan : Gerak Pada Tumbuhan
1. Tujuan
b. mengamati gerak seismonasti
c. mengamati gerak niktinasi
d. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
1. Alat dan Bahan
a. Seismonasti dan Niktinasti
1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
3) Jam HP
4) Alat-alat tulis dan penggaris
b. Geotropisme
1) Pot berukuran kecil 2 buah
2) Tanah yang subur secukupnya
3) Biji kacang merah secukupnya
4) Air secukupnya
2. Cara Kerja
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri
malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam pot.
3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan halus
menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan putri malu
tersebut untuk menutup daunnya menggunakan stop watch.
4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian melakukan seperti
kegiatan (3) namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian dilanjutkan dengan
sentuhan hingga kasar dan hitung waktu yang dibutuhkan.
b. Niktinasti
1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B ditutup
kotak karton (gelap)
3) Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian membuka
tutup kotak karton dengan hati-hati (tidak sampai tersentuh tanamannya)
4) Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot tersebut.
5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan
c. Geotropisme
1) Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah
2) Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
3. Tempat dan Tanggal Pengamatan
a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Tanggal : 11-17 April 2022
4. Landasan Teori
Gerak Pada Tumbuhan
5. Hasil Pengamatan
1) Seismonasti dan Niktinasti
a. Pengamatan Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
b. Pengamatan Niktinasti
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Di letakkan di tempat
1. membuka Tetap membuka
terang
6. Pembahasan
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat.
Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan
kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
b. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga
disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun
tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu
di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang
diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-
hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.
c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme Positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif.
Misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan Pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas namun pada Pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara
bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat tumbuh batang menjauhi tanah.
7. Kesimpulan
a) Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan
pelan.
b) Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat
terang, daunnya tetap membuka.
c) Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri
dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan
airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
d) Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok
ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.
8. Jawaban pertanyaan
1) Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
Jawab:
Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
2) Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah
membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah yang
terjadi? Jelaskan!
Jawab : Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme
karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.
9. Gambar Tanaman yang diuji (Percobaan)
1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme dilingkungan sekitar
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar
3. Cara Kerja
1) menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2) menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7) Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut
pada tabel.
5. Landasan Teori
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies satu
mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya dirugikan.
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
3. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan
ataupun dirugikan.
7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel.
5. Landasan Teori
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies satu
mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
3. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2) Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Menganalisis kngan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7) Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada tabel.
5. Dasar Teori
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies keduanya
saling mendapatkan keuntungan satu sama lain.
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul 1-9, Universitas Terbuka.
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
B. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke
bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat
dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung
D. Cara Kerja
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol gelas. Bila
perlu potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol gelas sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol gelas. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
c. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran
sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang
tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat
dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam.
Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu
udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
d. Jawaban Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh ?
Jawab : Pada hari ke-2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang
batang 20 mm.
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang
pertumbuhannya ke atas ? mengapa demikian ?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol
gelas
e. Poto hasil percobaan
DAFTAR PUSTAKA
Ashburner, Michael. 2002. Drosophila Genomics and Speciation.
http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. diakses tanggal 22 April 2014
Chairunnissa, Mutiara. 2012. Pengamatan Drosophila melanogaster. (Online).
http://katahatimutiara. wordpress. com /2012/09 /25/ pengamatan- drosophila-
melanogaster/ diakses tanggal 22 April 2014.
KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 1
Judul Percobaan: Pertumbuhan Dan Perkembangbiakan Lalat Buah
A. Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah ( Drosophila sp)
dari telur sampai imago ( dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
B. Alat dan Bahan
1. Plastik transparan secukupnya
2. Gelas plastik 3 buah
3. Pisang ambon ranum 3 buah
4. Tape I buah
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring
7 . Lalat buah
C. Landasan Teori
Lalat buah merupakan hewan percobaan yang sering digunakan dalam
praktikum genetika. Beberapa hukum genetika yang penting telah dihasilkan
dari penelitian menggunakan lalat buah (Strickberger, 1985). Pilihan ini tepat
sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat
dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu
dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur
yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya
yang pendek (Kimball, 2001).
Lalat buah termasuk dalam ordo dipteral yang mengalami
metamorphosissempurna dengan empat stadium perkembangan yaitu telur –
larva –pupa –imago. Telurtelur lalat buah diletakkan oleh betina dewasa
dalam jaringan buah (Kartasaputra,1987). Lalat buah biasa dijumpai pada
medium pisang, papaya, tomat, nasi basi dan tempat sampah disekitar rumah
(Yatim, 1991). Ciri-ciri umum lalat buah (Drosophila Sp)
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh
bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua
bagian dekat dengan tubuhnya.
3. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
4. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
5. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen
lima dan bergaris hitam
6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
siklus hidup lalat buah
Siklus hidup lalat buah yaitu pada telur lalat buah yang dewasa akan bertelur
pada hari kedua dari pupa dan berkembang selama lebih kurang 1 minggu. pada larva,
Larva berwarna putih keruh atau putih kekuning kuningan, berbentuk bulat panjang
dengan salah satu ujungnya runcing. Larva lalat buah terdiri dari 3 bagian yaitu kepala,
toraks (3 ruas), dan abdomen (8 ruas).
Ketika pupa bagian kepala terbentuk, pupa seperti ini biasanya disebut dengan
instar keempat. Kemudian menjadi susunan yang lebih sempurna dengan bagian kepala,
susunan kepala dan kaki kakinya. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7 mm x 0,3 mm
terdiri atas kepala, toraks dada dan abdomen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Drosophilamelanogaste diantaranya sebagai (Bohari, 2011)
a. Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi
ideal.Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat
akanmengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau
sekitar18 C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama
danlambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.
b.
b. Ketersediaan Media MakananJumlah telur
Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabilakekurangan makanan.
Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkanlarva berukuran kecil.
Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kaligagal berkembang
menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat
menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan
jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina.
c. Tingkat Kepadatan Botol PemeliharaanBotol
medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat.
Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya
tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan
kondisi idealdimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup
sampai kuranglebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan
menyebabkanmenurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada
individu dewasa.d.
d. Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan
akanmengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.
e. Prosedur Percobaan
Membuat medium
1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih
2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong.
3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan
4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap wadah yang
telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya.
Menangkap lalat buah
1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan
yang telah diwadahi.
2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan.
Kemudian ketika tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan cepat
3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong .
4. Setelah itu ikat dengan rapat
Mengkultur lalat buah
1. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor lalat
2. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang
3. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
4. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman
5. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi kapan
timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa
Tabel Hasil Pengamatan
f. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorfosis
sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat mengalami
pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari. Waktu yang
diperlukan dalam metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak sama Antara telur
menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa tidak semua lalat buah mengalami perkembangan secara sempurna dengan
waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase
telur sampai dewasa.
g. Kesimpulan
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva
instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago
Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi
lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan media
makanannya. Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa
pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup. Botol media
juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu besar
intensitas cahayanya. Pada pengamatan, praktikan perlu mengetahui dan mempelajari siklus
hidup Drosophila sp sebelumnya. Dengan mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah
untuk diamati fase-fase pergiliran keturunannya dan mudah diamati proses penurunan
sifatnya.
h. Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-3
Jawab: lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi?
Jawab: pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11
i. Gambar percobaan
DAFTAR PUSTAKA
Ashburner, Michael. 2002. Drosophila Genomics and Speciation.
http://www.gen.cam.ac.uk/Research/ashburner. diakses tanggal 22 April 2014
Chairunnissa, Mutiara. 2012. Pengamatan Drosophila melanogaster. (Online).
http://katahatimutiara. wordpress. com /2012/09 /25/ pengamatan- drosophila-
melanogaster/ diakses tanggal 22 April 2014.
KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 2
Judul Percobaan: Ekosistem Darat
Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat
alami dan buatan.
Alat dan Bahan :
1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
Landasan Teori
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang termasuk
contoh ekosistem bagian darat misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan tropis,
dan savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen
biotik dan abiotik inilah yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.
Cara kerja :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan,
angin, jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
maupun yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat
tinggal
10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
Data Hasil Percobaan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
.
1 Pohon Mangga Tikus
2 Pohon Palem Ulat
3 Padi Ayam Kampung
4 Pohon Pisang Tikus
5
Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan
oleh manusia.
Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika
pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari
makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur
oleh manusia.
Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan :
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawaban :
Ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah
kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah
eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai
omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam
spesies.
Daftar Pustaka
Nurdin, I. dkk. (1991). Penuntun Praktikum IPA 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Salim, E. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Muatan Sumber
Wijaya.
Soemarwoto, O. (1989). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Djambatan.
KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 2
Judul Percobaan : Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
C. Prosedur Percobaan
● Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas Aqua beri label.
● Sediakan 6 gelas aqua lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
● Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
● Aturlah kacang hijau dalam gelas aqua dengan label yang sesuai.
● Isilah gelas aqua yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
● Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
● Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
● Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam
D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
E. Pembahasan
1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul).
E. Gambar Percobaan Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.