Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Usia dini merupakan masa emas perkembangan, pada masa
itu terjadi lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak
terjadi pada periode berikutnya. Untuk melejitkan potensi
perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi
seimbang, perlindungan kesehatan, asuhan penuh kasih sayang
dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap
perkembangan dan kemampuan masing masing anak. Pemberian
rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak lahir, bahkan sejak
anak masih dalam kandungan. Rangsangan pendidikan ini
hendaknya dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten, dan
tuntas, sehingga memiliki daya ubah (manfaat) bagi anak.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang No. 20 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun
2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD.
5. Kurikulum 2013 PAUD Regional Kalimantan Barat Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat 2016.
C. TUJUAN
Adapun tujuannya adalah:
a. Dapat meningkatkan kreatifitas anak usia dini.
b. Untuk meningkatkan kemampuan pendidik dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara efektif
dan efisien.
c. Dapat mempersiapkan pembelajaran secara efektif dengan
mengacu pada rencana kegiatan.
D. Manfaat
Manfaat bagi Peserta:
a. Dapat menyelesaikan tugasnya sendiri sampai selesai.
b. Dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan
keterampilan
c. Mampu meningkatkan prestasi bermain sambil belajar bagi
anak
Manfaat bagi Sekolah/ Lembaga:

a. Dapat menyelesaikan masalah pembelajaran yang terjadi di


sekolah.
b. Dapat meningkatkan kreatifitas dan kinerja pendidik dalam
mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pendidik.
Manfaat bagi Pendidik:

a. Untuk menambah pengetahuan bagi pendidik.


b. Untuk memotivasi para pendidik PAUD agar terus berusaha
memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
c. Agar lebih kreatif dalam mengajar sehingga tidak menoton dan
dapat menyenangkan bagi anak.

BAB II

PELAKSANAAN

A. Waktu Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Lanjutan Gelombang
2 dimulai pada tanggal 1 – 5 November 2019
2. Waktu pelaksanaan tugas mandiri Diklat Berjenjang Tingkat
Lanjutan yaitu selama 25 hari efektif kerja dimulai dari
Senin, 11 November 2019 sampai dengan hari Sabtu, 13
Desember 2019. Kegiatan pembelajaran di PAUD Putri
Tanjung dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan hari
Jumat, Kegiatan dimulai pukul 07.30-10.30 WIB
B. Tempat
1. Tempat Pelatihan Diklat Berjenjang Tingkat Lanjutan
Gelombang 2 dilaksanakan di Putussibau yaitu di Aula Gedung
FKUB Putussibau Utara Kab. Kapuas Hulu.
2. Tempat Pelaksanaan Tugas Mandiri di PAUD Putri Tanjung
Desa Tanjung Kecamatan Suhaid Kab. Kapuas Hulu Kal-Bar
dengan Pelaksanaan selama 25 hari efektif kerja dimulai hari
pertama tanggal 11 November 2019.
C. Kunjungan Belajar Lokal (KBL)
Kunjungan Belajar Lokal (KBL) ini dilakukan untuk melihat secara
langsung bagaimana metode-metode yang telah digunakan dan
untuk menambah pengetahuan serta keterampilan bagi para tenaga
pendidik PAUD
1. Persiapan
a. Meminta ijin kepada kepala lembaga
b. Mendiskusikan teknis pengamatan yang akan dilaksanakan
c. Menyiapkan daftar hadir, data kelompok kunjung dan lembar
pengamat pembelajaran

2. Pelaksanaan
a. KBL dilaksanakan pada hari Senin tanggal 9 Desember
2019
b. Kunjungan Belajar Lokal (KBL) dilakukan di PAUD Tunas
Bangsa yang beralamat di Jalan Suhaid MensusainDesa
Nanga Suhaid Kecamatan Suhaid dan di Hadiri 7 Orang
Guru Tamu dan Pembimbing.
c. Guru tuan rumah melaksanakan KBM dengan tema
Tanaman
d. Guru Tamu melakukan pengamatan dan penilaian kepada
guru tuan rumah
e. Setelah pelaksanaan KBM guru tamu dan guru tuan rumah
menerima bimbingan dari Pembimbing dan memdiskusikan
f. Guru tamu dan guru tuan rumah menerima saran dari
pembimbing
g. Mengisi lembar pengamatan pembelajaran
BAB III

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SETIAP HARI

A. Jadwal Kegiatan
Dalam pelaksanaan tugas mandiri ini, kegiatan yang saya
lakukan:
1. Melakukan observasi dan identifikasi
2. Menyusun rencana pembelajaran yang terdiri dari RPPM,
RPPH, dan Evaluasi.
3. Melasanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat.
4. Diskusi umum, evaluasi dan perbaikan, serta menyusun
laporan dari hasil pelaksanaan tugas mandiri yang dibina
oleh pendamping Tugas Mandiri.
5. Menyerahkan laporan hasil pelaksanaan tugas mandiri
kepada Pembimbing
B. Uraian Kegiatan

NO. HARI/TANGGAL KEGIATAN

1. Senin, 11-11- Pendampingan : penyusunan program Tugas Mandiri


2019 Diklat Berjenjang Tingkat Lanjutan
2. Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran tugas
Selasa,
mandiri (sarana, prasarana, lingkungan belajar,
12-11-2019
administrasi pembelajaran dan penyelenggaraan )
3. Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran tugas
Rabu, 13-11-
mandiri (sarana, prasarana, lingkungan belajar,
2019
administrasi pembelajaran dan penyelenggaraan )
4. Kamis,
Observasi Penyusunan RPPH
14-11-2019

Jumat, 15-11-
Observasi persiapan lingkungan pembelajaran
2019
5.

6. Senin,
Observasi pelaksanaan KBM dan Instrumen Penilaian
18-11-2019
7. Pendampingan:
 Hasil identifikasi sarana prasarana, lingkungan
Selasa, 19-11- belajar, administrasi pembelajaran dan
2019 penyelenggaran
 Hasil observasi penyusun RPP,KBM dan
instrument penilaian
8. Rabu,
Menyusun Program Semester 1
20-11-2019
9. Kamis, 21-11-
Menyusun Program Semester 2
2019
10. Jumat, 22-11- Menyusun RPPM (1 Minggu) yang diturunkan dari
2019 program semester 2
11. Senin,
Menyusun 5 RPPH (KBM tgl )
25-11-2019
12. Selasa, 26-11-
Menyusun alat peraga dan media pembelajaran
2019
13. Rabu, 27-11-
Menyusun alat peraga dan media pembelajaran
2019
14. Kamis, 28-11- Menyusun instrument penilaian perkembangan anak
2019
15. Jumat,
Pendampingan Evaluasi RPP
29-11-2019

Senin, Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan RPPH dan


16. 2-12-2019 evaluasi perkembangan anak I

17. Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan RPPH dan


Selasa,
evaluasi perkembangan anak Pelaksanaan II
3-12-2019

18. Rabu, 4-12- Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan RPPH dan


2019 evaluasi perkembangan anak Pelaksanaan III
19. Kamis, Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan RPPH dan
5-12-2019 evaluasi perkembangan anak Pelaksanaan IV
20. Jumat, 6-12- Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan RPPH dan
2019 evaluasi perkembangan anak Pelaksanaan V
21. Senin, 9-12-
Pelaksanaan Kunjungan Belajar Lokal (KBL)
2019
22. Selasa, 10-12-
Pelaksanaan Parenting Education
2019
23. Rabu, 11-12-
Pelaksanaan DDTK dini
2019
24. Pendampingan evaluasi pelaksanaan pembelajaran
Kamis, 12-12-
serta Diskusi umum evaluasi dan perbaikan tugas
2019
mandiri serta Penyusunan laporan akhir tugas mandiri

25. Jumat, 13-12-


Penggandaan dan penyerahan laporan tugas mandiri
2019

C. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan disaat anak – anak bermain baik di dalam
maupun di luar dengan didukung oleh APE, tidak terasa mereka
melakukan aktifitas yang mengandung pembelajaran. Permainan
dalam pembelajaran ini akan mengajak anak belajar pada saat
bermain tanpa sadar sedang belajar menemukan kehidupannya.
Permainan dalam pembelajaran bagi anak sangatlah perlu untuk
meningkatkan kemampuan motorik anak, mendeteksi lingkungan.
Selain itu dengan permainan dalam pembelajaran anak juga
dapat belajar tentang banyak hal terutama dapat menggunakan
fisiknya anak yang kreatif cenderung dapat bersosialisasi bersama
teman sebayanya dengan baik karena dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Sementara anak yang tidak kreatif lebih
banyak berdiam diri dan tidak percaya diri.
Dari yang telah dipraktekkan terlihat anak sangat antusias
mengikuti dan mentaati peraturan permainan dalam pembelajaran
yang telah diberikan kepada anak tentunya ada saja kesulitan dari
tiap individu murid. Bagi yang mampu mengerjakan kegiatan
mungkin terasa tidak terlalu bermasalah, tetapi setiap anak
mempunyai karakteristik dan cara bermain yang berbeda. Tetapi
sisi lain penulis menyimpulkan permainan yang diberikan kepada
anak usia prasekolah cukup menarik minat dan antusias anak
untuk mengikuti kegiatan. Melalui permainan dalam pembelajaran
anak tumbuh dan berkembang mempelajari hal-hal baru di
sekelilingnya ia menggunakan gerakan, fisik, dan motoriknya untuk
melatih kreatifitasnya. Dengan bermain bersama teman-temannya,
ia juga meningkatkan kemampuan bahasanya dengan berinteraksi
dengan teman sebayanya menggunakan kemampuan kognitif dan
seni untuk mengasah kemampuan dan kepekaan terhadap dirinya
sendiri dan kemampuan moral agama, sosial dan emosinya untuk
membimbing mereka kepada pembelajaran hidup yang lebih baik.
BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

A. Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi penulis dalam hal
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
umumnya berkisar pada hal-hal yang bersifat teknis. Hal tersebut
timbul dikarenakan masih minimnya pengalaman penulis didalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain kesulitan
untuk menentukan metode apa yang tepat digunakan di kelas.
Dalam pembuatan media pembelajaran terkadang penulis
merasa kesulitan untuk menyesuaikannya dengan materi yang
akan diajarkan. Media yang digunakan harus menarik untuk
peserta didik sehingga pemahaman peserta didik pada saat
pembelajaran dapat terjadi dengan lebih cepat dan kena sasaran.
Kesulitan dalam pembuatan dan penyesuaian media pembelajaran
tersebut duisebabkan oleh adanya keterbatasan media, serta
keterbatasan dana.
Dalam hal penentuan indikator, praktikan dan prakteknya
masih belum dapat menganalisis secara tepat indikator yang tepat
pada tiap pertemuan terkadang dalam pengimplementasiannya di
kelas belum dapat tercapai secara maksimal.
Dalam penentuan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk tiap-
tiap sesi di kelas kesulitan yang ditemui praktikan umumnya
disebabkan praktikan masih belum dapat menerapkan pembagian
waktu tersebut secara tepat disetiap pertemuan.
Kesulitan untuk memotifasi minat peserta didik untuk belajar
timbul dikarenakan adanya perbedaan karakter tiap peserta didik,
sehingga penggunaan strategi motivasional yang bersifat masal
dirasakan kurang efektif diterapkan untuk kelas yang majemuk,
sedangkan penggunaan strategi motivasi yang bersifat personalpun
tidak mungkin dilakukan, dilaksanakan keterbatasan waktu yang
dipraktikan miliki.
B. Pemecahan
Masalah yang dihadapi dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat penting untuk diatasi
karena masalah yang berkenaan dengan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH) ini berkisar pada masalah teknis
penyusunan unutuk menanggulangi masalah-masalah dalam
Penyusunan Rencana Pembelajaran tersebut, maka cara
penanggulangan yang praktikan lakukan pun berkisar pada
masalah di atas, yaitu dengan cara mendiskusikan masalah
penyusunan RPPH dan RPPM dengan pembimbing, mencari dan
membuat sumber belajar baik itu berupa buku cerita, media yang
menarik untuk diberikan kepada anak agar tercapainya tujuan
pembelajaran.
Penerapan metode disesuaikan dengan yang akan
dilaksanakan terkadang klasikal atau metode kelompok apabila
pekerjaannya harus dikerjakan sama-sama. Metode ini digunakan
untuk merangsang anak memiliki kesadaran bahwa pada saat itu
anak anak memiliki tiga kegiatan yang harus dikerjakan, setiap
anak berbeda-beda dalam mengerjakan tugas dalam satu waktu
jadi jika satu anak telah mengerjakan salah satu pekerjaan maka
berpindah kepekerjaan yang lain (bertukar tempat dan pekerjaan
dengan teman yang lainnya).
Hal tersebut harus diantisipasi oleh praktikan dengan
menyiapkan metode lain/ cadangan untuk proses kegiatan belajar
mengajar tersebut. Untuk mengatasi perhatian terhadap anak yang
tidak merata, dapat dilakukan dengan menata kembali tempat
duduk anak supaya terjadi pembauran / pencampuran antara anak
yang aktif dengan anak yang pasif, sehingga dapat dihindari fokus
perhatian yang tidak menyebar.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut :
a. Bermain sambil belajar, belajar seraya bermain merupakan
seluruh aktifitas anak, termasuk bekerja penyaluran hobi dan
merupakan cara mereka mengenal dunia. Lewat bermain terjadi
stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat dan
melempar atau berlari selain, selain itu anak bermain dengan
menggunakan seluruhh aspek yaitu sosial emosi, moral agama,
bahasa, kognitif, perasaan seni kreatifitas dan pikirannya.
b. Bermain dan belajar adalah hak asasi bagi anak usia dini yang
memiliki nilai utama dan hakiki pada masa prasekolah kegiatan
bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting
dalam perkembangan kepribadiannya, bermain bagi seorang
anak tidak sekedar mengisi waktu tetapi media bagi anak untuk
belajar setiap bentuk kegiatan bermain pada anak prasekolah
mempunyai nilai positif terhadap perkembangan
kepribadiaannya.
c. Didalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk
mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan fikirannya
dengan bermain anak sebenarnnya sedang mempraktekan
keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalam bermain,
yang berarti mengembangkan dirinya sendiri. Dalam bermain,
anak dapat mengembang otot kasar dan halus meningkatkan
penalaran kognitif dan memahami keberadaan lingkungannya
membentuk daya imajinasi dan daya fantasi dan kreatifitas.
B. Saran
Kepala sekolah dan guru yang ada perlu ditingkatkan lagi
kualifikasinya, setidaknya guru dapat mengetahui bagaimana cara
mengajar yang lebih baik dan menyenangkan. Guru yang ada
diberikan beberapa penyuluhan tentang pendidikan di PAUD yang
baik dengan cara mengundang ahlinya. Tidak memberikan
pembelajaran yang terlalu bersifat akademis menyenangkan dan
tentunya mengembangkan kemampuan anak karena masa anak
adalah masa bermain dimana anak akan mengenal sendiri dari
pengelaman-pengalaman pada saat proses pembelajaran yang
dilakukan dengan cara bermain.
Melalui praktek yang telah dilakukan betapa pentingnya
mengetahui dan memahami pembelajaran tentang bermain pada
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), guru perlu menyiapkan
lingkungan kegiatan bermain yang bermakna, menyenangkan dan
aman, nyaman dan dapat menarik minat anak bermain dalam
bentuk apapun baik aktif maupun pasif baik dengan alat maupun
tanpa alat dapat menunjang kreatifitas anak dalam berbagai taraf
disini peran orang tua dan guru pembibing untuk dapat menjadi
fasilitator pengembangan kreatifitas anak, dengan memfasilitasi
anak agar dapat bermain dengan cara dan alat yang tepat sesuai
bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak.

Anda mungkin juga menyukai