Disusun oleh:
Nama :
NIM :
i
PENGESAHAN
Hari : Kamis
Tanggal : 08 November 2019
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan sehat akal, jasmani dan rohani sehingga kita dapat menjalankan
semua kegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membuka cahaya keilmuan Islam dan menjadikan
generasi-generasi Islami terdidik dengan bekal duniawi ataupun akhiroti.
Rasa Syukur kami setelah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan, maka laporan ini merupakan bukti dari pelaksanaan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan. Keberhasilan dan kesuksesan dalam pelaksanaan PPL ini
tidak terlepas dari doa,dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penyusun bermaksud menyampaikan penghargaan
setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi secara optimal
sehingga Laporan PPL ini dapat tersusun dan dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.
1. Prof. Dr. H. Mahmud. selaku Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung;
2. Prof. Dr. Hj. Aan Hsanah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Sunan Gunung Djati Bandung yang telah memberikan ijin dan
dukungannya;
3. Bapak Dr. H. Hariman, M.Pd selaku Ketua Panitia Pendidikan Profesi
Guru Dalam Jabatan UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2019;
4. Bapak Dr. H. Karman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
trelah membimbing kami dalam melaksanakan PPL;
5. Bapak Supriyadi, S.Ag. selaku Kepala MTs Al Jawami dan guru Pamong
mata pelajaran fikih yang telah memberikan ijin bimbingan untuk
melaksanakan PPL di MTs Al Jawami;
6. Bapak Bani M. Tsabith, M.S.i. selaku Guru Pamong Mata Pelajaran
Quran Hadits yang telah memberi pengarahan kepada kami selama PPL;
7. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan dan Staf TU di lingkungan MTs
Al Jawami atas kesediaannya memberikan waktu dan informasinya kepada
kami;
iii
8. Rekan-rekan mahasiswa peserta PPL Pendidikan Profesi Guru Dalam
Jabatan UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2019 atas kerjasama
dan solidaritasnya agar menjadi guru profesional;
9. Siswa-siswi MTs Al Jawami Nyileunyi Bandung;
10. Semua pihak yang telah ikut membantu menyelesaikan laporan PPL ini
yang tidak bisa praktikan sebutkan satu per satu.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan. Dengan segala kerendahan hati penyusun
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Penyusun,
HAYATI MOE
NIM.
iv
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Kondisi Objektif Sekolah/Madrasah
a. Profil Sekolah (Visi Misi Tujuan jumlah siswa )
b. Struktur Organisasi Sekolah/Madrash
c. Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madarasah
d. Prangkat Administrasi Pembelajran
e. Program Pembinaan dan Pengmbangan Peserta didik
Hasil dan Pembahasan
a. Masalah-masalah dalam pembelajaran
b. Faktor-faktor penyebab masalah dalam pem
c. Solusi-solusi dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajran
(Ditambah dengan tabel)
d. Faktor Pendukung dalam pembelajran
e. Faktor Penghambat dalam pembelajaran
Penutup
a. Simpulan
b. Rekomendasi
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila bertujuan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian,
berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan
terampil, sehat jasmani dan rohani, sejalan dengan pengembangan iklim
belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta
perilaku yang inovatif, kreatif dan berkeinginan untuk maju.
Pembangunan nasional perlu terus ditata, dikembangkan dan
dimantapkan dengan melengkapi berbagai ketentuan dan peraturan perundang-
undangan seperti pelaksanaan PPL, berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud
RI. Nomor 021/U/1982 dan Nomor 0212/U/1982 serta Peraturan Pemerintah
RI. No 30 Tahun 1990. Program Praktik Pengalaman lapangan merupakan
suatu upaya dalam mempersiapkan dan membentuk tenaga kependidikan yang
profesional serta untuk meningkatkan mutu para calon guru / pengajar yang
ahli dalam bidangnya.
Apabila dipandang dari sudut isi, PPL adalah seperangkat komponen
pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori dan praktek
secara berlapis dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam
program pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan
tersebut selalu mengacu pada teori yang telah dipelajari dan menuju pada
praktek pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam berbagai
kondisi.
Program Pendidikan Profesi Guru UIN Sunan Gunung Djati Bandung
tahun 2019 sebagai salah satu program peningkatan kwalitas guru harus
mampu menghasilkan guru profesional yang berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan dan mampu memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan.
Oleh karena itu, diadakanlah kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang mencakup latihan maupun tugas kependidikan dalam mengajar
secara terbimbing dan terpadu untuk membuat persyaratan pembentukan
1
profesi pendidikan. Pelaksanaan PPL ini bertujuan agar pribadi calon pendidik
mempunyai seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan pola
tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat
menggunakan metode yang telah diajarkan didalam penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran, baik disekolah maupun di luar sekolah.
2
c) Dapat memahami secara langsung kegiatan dan kegiatan pendidikan
lainnya disekolah latihan.
d) Dapat mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan
masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2. Manfaat bagi Pihak Sekolah
a) Dapat meningkatkan profesionalisme guru di dalam proses belajar
mengajar.
b) Dapat membantu sekolah dalam hal kegiatan belajar mengajar,
terutama bagi mata pelajaran yang kekurangan guru.
c) Sebagai contoh dan panutan kelak jika mahasiswa praktikan menjadi
seorang guru profesional.
3. Manfaat bagi Universitas
a) Dapat menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah-sekolah tempat
mahasiswa praktik yang bermuara pada peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan di Indonesia.
b) Dapat memperoleh masukan tentang pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
c) Dapat menghasilkan mahasiswa unggul dalam kemampuan mengajar
serta Dapat memenuhi standar kelulusan sarjana pendidikan bagi
mahasiswanya.
3
BAB II
KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH/MADRASAH
4
Ketua Yayasan
Ketua Yayasan
5
C. Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madarasah
1 Ruang Kelas 11 11
2 Perpustakaan
3 R. Lab. IPA
4 R. Lab. Komputer
5 R. Pimpinan 1
6 R. Guru 1
7 R. Tata Usaha 1
8 R. Konseling
9 Tempat Ibadah
10 R. UKS
11 Jamban 2 1
12 Gudang
13 R. Sirkulasi
15 R. OSIS
16 R. Lainnya
6
Menekankan penggunaan bahasa yang jelas, logis, sistematis. Keterampilan
tidak selalu dalam ranah abstrak, tetapi juga harus konkret dalam bentuk
tindakan nyata.
1. Kerangka Pengembangan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah
Kurikulum 2013, yang ruang lingkup pengelolaannya dimulai dari
merumuskan Kompetensi Dasar (KD), khususnya KD 3 dan KD 4, bertujuan
untuk mengejawantahkan KI 3 dan KI 4. Meskipun kompetensi sikap yang
tercantum dalam rumusan KI 1 dan KI 2 tidak secara eksplisit diturunkan ke
dalam KD 1 dan KD 2.
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran
berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Perumusan KD didasarkan pada beberapa asumsi tentang bahasa
fungsional, termasuk konsep genre, sebagai berikut.
a. Maata Pelajaran Fikih dan Quran Hadits dipelajari untuk dapat berfungsi
bagi kehidupan peserta didik sehari-hari, dalam berbagai bentuk teks.
b. Teks adalah alat komunikasi dan berpikir dalam pelajaar fikih dan quran
hadits.
c. Teks memiliki sifat bermakna dan mempunyai tujuan untuk melaksanakan
suatu fungsi sosial.
Berdasarkan berbagai asumsi tersebut, kompetensi untuk setiap Pada
jenjang MTs pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
dipelajari pada tataran berpikir ‘memahami’ (khususnya mengidentifikasi,
membandingkan, dan menafsirkan) dan tataran ‘menerapkan’. Keterampilan
mempraktekan ilmu terwujud dalam tindakan sehari-hari melalui menyimak
dan membaca, dan menyusun teks melalui berbicara dan menulis, yang
semuanya terintegrasi untuk melaksanakan fungsi sosial yang sama.
2. Pembelajaran dan Penilaian
7
a. Pembelajaran
Kurikulum 2013 mengutamakan pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan), didukung oleh beberapa pendekatan inovatif
lainnya, seperti problem-based learning, discovery learning,
explorative learning, project-based learning, dan sebagainya, yang
semuanya kurang lebih mengacu pada makna ‘alami, sesuai fitrah
manusia’: terpusat pada peserta didik, autentik, kontekstual, dan
bermakna bagi kehidupan peserta didik sehari-hari.
Pendekatan-pendekatan tersebut selaras dengan prinsip-prinsip
pembelajaran bahasa Inggris berbasis genre atau teks, yang menjadi
dasar dari silabus ini, yang berdasarkan pada serangkaian konsep
tentang bahasa, fungsi, serta penggunaannya seperti yang diuraikan
sebelumnya. Pembelajaran diperlukan untuk mendorong peserta didik
bersikap mandiri, aktif terlibat dalam proses pembelajaran, bekerjasama
dengan teman, berpikir eksploratif dan kritis, dan secara proaktif
memperoleh bimbingan dan arahan dari guru.
Berdasarkan berbagai pendekatan tersebut di atas, pembelajaran
Bahasa Inggris perlu mencakup beberapa bentuk kegiatan berikut ini.
Tujuan untuk melaksanakan fungsi sosial. Materi-materi yang
diberikan, disimak, dibaca, dan ditulis peserta didik diarahkan untuk
melaksanakan fungsi sosial secara autentik atau mendekati autentik
dalam hal sumber maupun penggunannya. Melalui kegiatan inilah
peserta didik akan menemui masalah atau kesulitan yang autentik
juga.
Proses pembelajaran mencakup kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Dalam melaksanakan setiap kegiatan tidak
menutup kemungkinan dilakukannya langkah-langkah lainnya.
Misalnya, kegiatan menanya dapat langsung dilakukan pada tahap
pengamatan, bahkan sampai pada kegiatan mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Ketika
8
mengumpulkan informasi, bisa saja muncul hal-hal yang
mengharuskan peserta didik untuk memperbaiki pengamatannya.
Proses pembelajaran dilakukan melalui proses pembiasaan dan
pembudayaan, dengan menggunakan banyak contoh dan keteladanan
dalam ketepatan dan keberterimaan isi makna maupun struktur teks
dan unsur kebahasaan dari teks yang diucapkan, disimak, dibaca,
ditulis, termasuk perilaku dalam konteks penggunaannya.
Proses pembelajaran memadukan inisiatif dan keaktifan diri, kerja
sama dalam kelompok, dan bimbingan profesional dari guru
Pembelajaran juga mencakup pengembangan kemampuan menyusun
langkah kerja dalam melaksanakan setiap tugas, termasuk dalam
menggunakan alat-alat seperti tabel, bagan, power point, peralatan
audio/visual, dsb.
Pembelajaran juga mencakup pengembangan kemampuan menanya,
termasuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui,
mempertanyakan hal-hal yang sudah mapan, dsb.
Pembelajaran yang efektif dapat terwujud hanya apabila didukung
oleh proses penilaian yang efektif juga. Penilaian merupakan bagian
integral dengan pembelajaran, sehingga tidak dapat dipisahkan dari
proses pembelajaran. Tujuan melaksanakan penilaian pada dasarnya
adalah membantu dan memberikan arahan dan balikan pada peserta
didik selama dan setelah proses pembelajaran agar dapat mencapai
tujuan pembelajaran sebagaimana diharapkan.
b. Penilaian
Penilaian proses dan hasil belajar dilaksanakan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut ini.
Penilaian dilakukan secara integratif, mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dalam menggunakan bahasa Inggris lisan dan tulis
secara kontekstual sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya.
Penilaian sikap difokuskan pada sikap yang tampak dalam bentuk perilaku selama
proses belajar berkomunikasi secara lisan dan tulis dengan bahasa Inggris di
9
dalam dan di luar kelas, seperti kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, percaya
diri, toleransi, kerjasama, dan kesantunan.
E. Program Pembinaan dan Pengmbangan Peserta didik
Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan peserta PPG merupakan salah
satu wadah agar peserta PPG mendapatkan pengalaman profesi yang dapat
diandalkan. Dalam PPL peserta akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang
keilmuan, seperti kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan
bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya. Partisipasi
tersebut dapat berupa keterlibatan peserta PPG dalam kegiatan ekstra seperti
Pramuka, PMR, Teater, Karya ilmiah remaja, kelompok diskusi dan sebagainnya.
10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Masalah-masalah dalam pembelajaran
...................................?
B. Faktor-faktor penyebab masalah dalam pembelajaran
.....................................?
C. Solusi-solusi dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajran
(Ditambah dengan tabel)
......................................?
D. Faktor Pendukung dalam pembelajaran
Hal-hal yang mendukung dan menghambat kegiatan PPL di MTs Al
Jawami antara lain:
1) Kepribadian pihak sekolah baik guru maupun siswa yang sangat ramah
tamah, mempermudah praktikan beradaptasi dan belajar dengan
lingkungan dan warga sekolah.
2) Guru pamong yang senantiasa memahami dan mengerti kondisi praktikan
dan serta berkenan membantu dalam pelaksanaan PBM.
3) Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran
dan kegiatan PPL.
4) Faktor Penghambat dalam pembelajaran
E. Faktor Penghambat;
1) Lokasi sekolah yang kurang strategis, yaitu tidak adanya kendaraan
umum di sekitar sekolah, membuat praktikan kesulitan untuk datang
dalam setiap kegiatan di luar jam pelajaran.
2) Kurangnya kemampuan praktikan terutama dalam hal pembuatan RPP
Kurtilas Edisi Revisi 2016 karena masih dalam tahap belajar.
3) Kegiatan non-akademik yang aktif terkadang membuat beberapa siswa
tidak mengikuti pelajaran sehingga kelas menjadi tidak efektif.
4) Hal yang agak sulit adalah pada saat mengondisikan siswa selama
kegiatan belajar-mengajar, karena sebagian siswa yang ramai atau
terlambat dan mendapatkan hukuman untuk membersihakan sekolah
11
sehingga tidak mengikuti pelajaran. Dalam hal ini, tentu saja pihak
yang dirugikan adalah siswa sendiri.
Minimnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran seperti LCD dan Wifi
mengakibatkan proses belajar-mengajar tidak efektif.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di MTs Al
Hidayah, praktikan berkesimpulan bahwa:
1. Pada dasarnya, tugas seorang guru tidaklah mudah seperti yang
dibayangkan banyak orang. Guru harus mampu merencanakan dan
mengaktualisasikan apa yang direncanakan di dalam proses pengajaran di
kelas.
2. Kegiatan PPL memberikan wawasan dan pengalaman mengenai kondisi
pembelajaran dan keadaan sekolah latihan secara nyata yang diperlukan
bagi calon pendidik sebagai bekal ketika menjadi tenaga pendidik yang
sebenarnya.
3. MTs Al Jawami sudah baik dalam proses pembelajarannya, fasilitas
penunjang pembelajaran sudah terpenuhi, keadaan lingkungan bersih, rapi
dan juga kesemangatan bagi pendidik untuk menjadi Guru yang
Profesional.
B. Rekomendasi
Saran yang dapat praktikan rekomendasikan atas pelaksanaan PPL di
MTs Al Jawami Cileunyi Bandung , yaitu :
1. Mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang sudah diraih oleh MTs
Al Jawami.
2. Pihak sekolah gambar gambar bacaan doa untuk dihapal siswa di tempat
tempat strategis agar bisa dibaca siswa.
13
REFLEKSI DIRI
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga praktikan dapat melaksanakan PPL di SMAN 1 Sayung dan
menulis refleksi diri dari kegiatan tersebut. Praktik Pengalaman Lapangan
merupakan pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-
semester sebelumnya. Kegiatan kurikulum yang dilakukan oleh mahasiswa
selama PPL mencakup latihan mengajar maupun tugas kependidikan di luar
mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat pembentukan
profesi kependidikan. Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah
Dalam melaksanakan kegiatan ini, mahasiswa praktikan mengalami dua
tahap kegiatan yaitu PPL 1 dan PPL 2. Kegiatan PPL 1 dilaksanakan pada minggu
pertama di sekolah selam satu minggu. Dalam PPL 1, mahasiswa praktikan
melakukan observasi terhadap keadaan sekolah, pendidik dan tenaga
kependidikan yang terdapat di sekolah tersebut. Hal ini dilakukan agar mahasiswa
praktikan dapat memperoleh gambaran secara umum kondisi sekolah, pendidik
dan tenaga kependidikan yang terdapat di sekolah tersebut sehingga dapat
mengenali dan dapat beradaptasi dengan keadaan sekolah tersebut demi
kelancaran PPL 2. Dalam PPL 2, mahasiswa praktikan melakukan pengajaran dan
penyampain materi di kelas kepada peserta didik di MTs Al Jawamibaik secara
terbimbing maupun mandiri. Selain itu, selama kegiatan PPL 2 berlangsung
mahasiswa praktikan membuat rancangan pembelajaran yang bersangkutan sesuai
dengan pelajaran yang diampu.
14
dan juga buku referensi lain mengenai materi-materi yang dibutuhkan oleh
peserta didik. Namun, ketersediaan sarana di kelas seperti LCD sangat minim
sehingga siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang konvensional
dan monoton. Kulitas jaringan internet juga menjadi kendala selama proses
pembelajaran. Meskipun telah terdapat jaringan internet, namun jangkauan
internet yang tidak mencakup semua kelas membuat siswa kesulitan mencari
materi dan mengerjakan soal latihan apalagi sekolah sudah menerapkan
Kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa untuk lebih aktif dalam proses
belajar-mengajar.
15
beberapa kendala yang dihadapi oleh guru praktikan seperti karakter siswa yang
berbeda-beda sehingga guru praktikan harus memahami kebutuhan siswa ketika
proses belajar-mengajar berlangsung. Guru praktikan masih memiliki banyak
kelemahan dalam mengatasi masalah yang ada pada kegiatan belajar mengajar.
Ole karena itu, guru praktikan masih perlu bimbingan dan motivasi dari guru
pamong maupun dosen pembimbing agar dapat menjadi seorang guru yang
profesional.
Mengetahui,
Guru Pamong, Guru Praktikan,
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN