Anda di halaman 1dari 13

Anggota Kelompok:

1. Marina Nur Lailani F1B017031


2. Rina Avriliana F1B017039
3. Medina Maharani F1B017048
4. Faradilah Salsabila F1B017058
5. Yeti Susilowati F1B017059
6. Yos Aaron Sinaga F1B017066
7. Aditya Puspito Siami F1B 017073
8. Haikal Hefrizal Fatih F1B017117

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

PURWOKERTO

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas
dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya


disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi
tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan
terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen


strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana
sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi
tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau
pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen
hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu
dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.

Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah


serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi. Lingkungan
dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat,
perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara maupun
bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun
perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat membuat
kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu dalam menjalankan
kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan
maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan
pemerintah).

Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas


negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain
telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya
kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang
dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen
strategi. Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian
mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang
saham dan pelanggan diseluruh dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan
harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.

Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman


mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian
produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu,
peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh
aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang
dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan produk, produktivitas yang tinggi dan
pelayanan yang baik

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Manajemen Strategis?
2. Bagaimana kedudukan Manajemen Strategis dalam bidang ilmu?
3. Apa teori dan konsep Manajemen Strategis?
4. Apa saja karakteristik Manajemen Strategis?
5. Bagaimana proses Manajemen Strategis?
C. Tujuan
Tujuannya dibuat karya tulis ini adalah
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Manajemen Strategis.
2. Untuk mengetahui kedudukan Manajemen Strategis dalam bidang ilmu.
3. Untuk mengetahui teori dan konsep Manajemen Strategis.
4. Untuk mengetahui karakteristik Manajemen Strategis.
5. Untuk mengetahui proses Manajemen Strategis.

D. Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Manajemen Strategis

Pada awalnya manajemen strategik disebut sebagai kebijakan (policy). Yakni,


sebagai arahan perusahaan/organisasi atau arah bisnis itu sendiri. Sebagai ilmu,
manajemen strategik dirintis oleh sekolah-sekolah bisnis di Amerika Serikat, seperti the
Wharton School di Universitas Pennsylvania dan Harvard Business School di Universitas
Harvard. Ketika itu, Harvard menggunakan istilah kebijakan bisnis (business policy).
Sampai awal tahun 1970-an, pendekatan yang digunakan dalam kajian manajemen
strategik adalah lintas disiplin(Rumelt et al.(1994). Keterkaitan manajemen strategik
dengan disiplin lain merupakan keniscayaan. Strategi berhubungan dengan ilmu
ekonomi, sosiologi, politik, psikologi, dan perilaku organisasi. Pemikiran utama dalam
ilmu ekonomi, dari masa Adam Smith sampai sekarang, terpaku pada masalah pasar
belaka.
Secara historis, sebagaimana ditulis oleh Rumelt et al (1994), para pemikir telah
mengemukakan konsep, kerangka kerja, dan teori dalam pelbagai disiplin. Misalnya Mc.
Kinsey & Co telah menulis tentang strategi di tahun 1930-an. Robinson (1933) dan
Chamberlin (1933) telah mengembangkan teori mengenai persaingan tidak sempurna.
Schumpeter (1934) mengembangkan inovatif kewirausahaan (entrepreneur) dan agen
kreatif sebagai alternatif dalam menjelaskan konsep persaingan dalam ilmu ekonomi.
Chandler melalui Strategy and Structure,menjelaskan perkembangan bisnis yang
besar dan bagaimana struktur administrasi telah digunakan untuk merespons
perkembangan.Ia menemukan definisi mengenai strategi dan struktur . Strategi ia
definiskan sebagai penentu dasar dari tujuan jangka panjang perusahaan, dan adopsi dari
tindakan dan alokasi sumbedaya yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Perkembangan manajemen strategik, sejak tahun 1970-1980 an, menurut Rumelt
et al.(1994), telah terjadi transisi yang berorientasi pada penelitian. Pada periode inilah
muncul dominasi Harvard (dari Chandle sampai Porter).
Mulai tahun 1960-an, menurut Rumelt et al (1994), manajemen strategi telah
menarik minat banyak ilmuwan. Hal tersebut dapat dilihat melalui tiga kajian ini:
Pertama, Alfred Chandler mengkaji masalah Strategi dan Struktur (1962). Kedua, Igor
Ansoff mengemukakan kajian tentang Strategi Perusahaan (1965). Ketiga, penggunaan
buku teks mengenai strategi di Harvard yang dimulai oleh Kenneth Andrew melalui
Business Polic : Text and Cases (Learned et al., 1965),.
Manajemen strategi seiring dengan perkembangannya ternyata tidak hanya
digunakan untuk perusahaan atau organisasi bisnis saja melainkan juga pada bidang
pertahanan dan keamanan.
Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan
militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan
kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa
dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem manajemen sumber
daya pertahanan dan keamanan dengan Sistem Perencanaan Strategis Pertahanan
Keamanan Negara (Sisrenstra Hankamneg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan
kegiatan mendasar dalam pola impelementasi.

Wijiharjono, N. 2013. Perkembangan Manajemen Strategik dalam Perspektif


Teoritis Dan Analisis Empiris. Jurnal Akuntansi 2(2).

B. Manajemen Strategis dalam Bidang Ilmu

Menurut Fred R. David (2005:5) manajemen strategis adalah ilmu pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan, serta evaluasi terhadap berbagai keputusan lintas
fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan. Manajemen
strategis berfokus kepada proses penetapan tujuan dalam sebuah organisasi, membuat dan
mengembangkan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai tujuan, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan strategi
organisasi dalam mencapai tujuan orgaisasi. Manajemen strategis adalah serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan atau organisasi
dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi pengamatan lingkungan, perumusan
strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi,
dan evaluasi serta pengendalian. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan
evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan
perusahaan atau organisasi. Tentang fungsi ilmu atau teori bagi manusia menurut
Soehardi Sigit (1984) dapat diuraikan sebagai berikut:

a. To understand yaitu supaya kita lebih mengerti tentang suatu peristiwa atau
kejadian.
b. To explain yaitu supaya kita dapat menerangkan ketika suatu kejadian terjadi.
c. To predict yaitu supaya kita dapat memprediksi mengenai suatu kejadian di masa
depan.
d. To control yaitu supaya kita dapat mengendalikan apabila apa yang diprediksikan
terjadi atau tidak terjadi.
e. Dengan adanya segala usaha di atas dapat diharapkan organisasi sukses dan
berhasil dalam mencapai tujuan.
Dari berbagai teori di atas manajemen strategis dalam bidang ilmu memiliki arti:

a. Mengerti tentang kejadian atau peristiwa-peristiwa dalam manajemen strategis.


b. Dapat menjelaskan atau menerangkan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi
di dalam manajemen strategis.
c. Memiliki pandangan ke masa depan atau visioner tentang apa yang akan terjadi
dalam manajemen strategis.
d. Dapat melakukan pengendalian atau pengontrolan apabila terjadi sesuatu dalam
manajemen strategis.
e. Organisasi dapat berhasil/sukses/mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
bidang manajemen strategis.

C. Teori dan Konsep Manajemen Strategis

1. Pengertian manajemen strategis


Menurut David (2011:5), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni
dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai
tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan
manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasional.

Menurut Thomas L Wheelen dan J. David Hunger (2008:3), manajemen strategis


adalah serangkaian keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka
panjang dari perusahaan.Ini mencakup pemindaian lingkungan (baik eksternal dan
internal) perumusan strategi (strategy atau perencanaan jangka panjang) pelaksanaan dan
evaluasi pengendalian strategy.

Menurut Aime Heene dan Sebastian (2010:9-10), manajemen strategi adalah


kesatuan proses manajemen pada suatu organisasi yang berulang-ulang dalam
menciptakan nilai serta kemampuan untuk menghantar dan memperluas distribusinya
kepada pemangku kepentingan ataupun pihak lain yang berkepentingan. Terdapat 5 tugas
dalam manajemen strategi:

 Mengembangkan visi dan misi


 Menetapkan tujuan dan sasaran
 Menciptakan suatu strategi mencapai sasaran
 Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi
 Mengevaluasi strategi dan pengarahan

Menurut Afin (2013:45), manajemen strategis adalah cara menumbuhkan dan


mengatur strategi sebuah organisasi atau perusahaan sehingga bisa mencapai tujuannya
dengan baik dan tepat sesuai sasaran dan waktu yang telah ditetapkan. Hal itu akan
membentuk sebuah strategi 10 menentukan arah dan langkah-langkah selanjutnya yang
akan dipakai untuk kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pemikiranpemikiran serius dan mumpuni untuk mengatur strategi.
Menurut Indriyanty (2013:3), manajemen strategis merupakan bagian
fundamental dari strategi korporat adalah keputusan mengenai arena bisnis yang akan di
masuki atau di tinggalkan oleh perusahaan. Strategi korporat bertujuan untuk
menyinergikan hubungan lintas unit bussines.

Menurut Pearce II dan Robinson,Jr (2008:5), adalah sekumpulan keputusan dan


tindakan yang merupakan hasil dari formula dan imlpementasi dari rencana yang telah
didisain untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut David (2011:6), proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu
perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.

Menurut John dan Richard (Hendra, 2011), manajemen strategis adalah


seperangkat alat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi
dari rencana yang didesain untuk mencapai tujuan. Terdiri atas sembilan tugas pokok:

1. Memformulasikan misi perusahaan


2. Mengembangkan model analisis tentang strategi perusahaan yang merefleksikan
kondisi internal dan kemampuan perusahaan
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan
4. Menganalisis strategi pilihan yang paling cocok bagi perusahaan
5. Mengidentifikasi setiap pilihan strategi dan memilih strategi
6. Mengidentifikasi dan menentukan strategi utama perusahaan yang bersifat jangka
panjang
7. Mengembangkan tujuan dan strategi perusahaan yang bersifat jangka pendek
8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih dengan anggaran dan alokasi
sumber daya
9. Mengevaluasi keberhasilan dari strategi yang telah diimplementasikan.

2. Perkembangan Teori dan Konsep manajemen strategis

Hunger dan Wheelan (Ismail, 2012:72-74), menjelaskan perkembangan teori dan


konsep manajemen strategis melalui empat tahap sebagai berikut :
1. Perencanaan keuangan dasar: pada tahap ini manajer mulai membuat perencanaan
yang serius terutama pada saat mereka diminta mengajukan anggaran yang serius
untuk tahun berikutnya.
2. Perencanaan berbasis peramalan: karena pembuatan anggaran tahunan dianggap
kurang berguna dalam menstimulasi perencanaan jangka panjang, maka para
manajer selanjutnya berupaya untuk mengajukan rencana dalam waktu lima tahun
mendatang.
3. Perencanaan strategis: frustasi dengan situasi konflik politik di dalam perusahaan,
sementara pada saat yang sama diperoleh suatu kenyataan bahwa rencana lima
tahunan yang dibuat tidak berjalan efektif, maka manajemen puncak kemudian
mengambil kendali terhadap proses perencanaan dengan memulai kegiatan
perencanaan strategis.
4. Manajemen strategis: menyadari bahwa rencana strategis terbaikpun tidak akan
berguna tanpa adanya input dan komitmen dari manajer di level yang lebih
rendah, maka manajer puncak pada tahap selanjutnya membentuk kelompok
perencanaan yang terdiri dari para manajer dan karyawan kunci pada berbagai
jenjang manajemen yang berasal dari berbagai departemen dan kelompok kerja.
Mereka mengembangkan dan mengintegrasikan serangkaian rencana strategis
dengan tujuan mencapai tujuan utama perusahaan.

Konsep manajemen strategis memperoleh momentum keberhasilan sebagai model


pengembangan strategi perusahaan di era tahun 1990-an di mana banyak perusahaan
berskala besar merasakan manfaat dari penerapan manajemen strategis.

D. Karakteristik Manajemen Strategis

Manajemen strategis senantiasa menyikapi dinamika terjadinya perubahan


lingkungan sehingga bisa mempengaruhi terhadap implementasi manajemen itu sendiri
serta berupaya untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan, maka dari itu
karakteristiknya adalah :

1. Manajemen strategik bersifat jangka panjang.


2. Manajemen strategik bersifat dinamik.
3. Manajemen strategik merupakan sesuatu yang berpadu oleh manajemen
operasional.
4. Manajemen strategik perlu dimotori oleh unsur-unsur pada manajer tingkat
puncak.
5. Manajemen strategik berorientasi dan mendekati untuk masa depan.
6. Manajemen strategik senantiasa harus didorong dan didukung dalam
pelaksanaannya oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.

E. Proses Manajemen Strategis

Menurut Taufiqurokhman (2016) dalam bukunya yang berjudul manajemen strategis,


proses manajemen strategis dibagi menjadi empat tahapan, yaitu pengamatan lingkungan,
perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

1. Pengamatan Lingkungan
Tahap ini merupakan tahap pertama dalam proses manajemen strategis. Dimana
dalam tahap ini diamati mengenai lingkungan yang ada dan berhubungan dengan
perusahaan/organisasi. Lingkungan yang diamati ini dapat berupa lingkungan
eksternal dan internal. Proses ini merupakan tahapan dimana hasil pengamatan ini
akan dijadikan dasar dalam perumusan dan penentuan strategi yang akan digunakan.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan hal penting dalam manajemen strategis. Dimana
perencanaan ini meliputi pengembangan misi, mengidentifikasi sebuah peluang dan
ancaman dari eksternal, mengukur serta menetapkan kelemahan maupun kekuatan
internal, menetapkan sasaran jangka panjang, menimbang alternatif lain, dan memilih
strategi khusus yang akan diterapkan.
Cakupan perumusan strategi meliputi keseluruhan hal yang ada dan terjadi
dalam organisasi maupun perusahaan. Cakupan perumusan tersebut meliputi objek
baru yang akan dilaksanakan, objek-objek yang akan ditinggalkan, pengalokasian
sumber daya baik finansial maupun non-finansial, bahkan sampai pada memutuskan
apakah diperlukan pengembangan aktivitas atau bahkan diversifikasi, memutuskan
peluang organisasi baik domestik maupun internasional, serta hal-hal yang
menyangkut pihak ektsernal. Pentingnya strategi, juga dikarenakan sebuah organisasi
memiliki sumber daya yang terbatas maka diperlukan alternatif lain untuk
memberikan dampak positif bagi organisasi, serta dibutuhkan strategi untuk
meningkatkan dan memberikan keuntungan kompetitif jangka panjang bagi
perusahaan/organisasi.
3. Implementasi Strategi
Tahap implementasi dalam proses manajemen strategis sering disebut sebagai
aktivitas manajemen strategi. Dalam tahap ini telah ditentukan tujuan, sasaran
perusahaan tahunan, kebijakan, dan motivasi terhadap karyawan. Implementasi
strategi ini dapat berupa budaya yang mendukung pengembangan
organisasi/perusahaan, menyiapkan anggaran, memanfaatkan system informasi, serta
memotivasi sumber daya manusia agar strategi dalam berjalan dengan baik.
4. Evaluasi Strategi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam proses manajemen strategis. Seluruh
strategi merupakan subjek bagi perubahan dimasa mendatang, hal ini karena, berbagai
faktor, baik internal maupun eksternal akan selalu berubah. Evaluasi strategi meliputi
beberapa hal, yaitu:
a. Meriview faktor-faktor ektarnal dan internal yang merupakan dasar bagi setiap
strategi yang dijalankan.
b. Mengukur kinerja yang sudah dijalankan
c. Mengambil tindakan perbaikan apabila terjaddi ketidaksesuaian.
Tahap evaluasi strategi ini penting, dikarenakan selalu dibutuhakan disemua
keadaan yang sedang dialami perusahaan/organisasi. Dimana, ketika perusahaan
sedang berada dalam kesuksesan, hal ini bukan berarti merupakan kesuksesan dimasa
mendatang. Selain itu, kesusksesan sebuah perusahan bisa juga menimbulkan masalah
yang baru dan berbeda, sehinga diperlukan evaluasi. Kemudian, evaluasi juga
diperlukan ketika perusahaan/organisasi berada dalam posisi kegagalan, dimana
berbagai persoalan masuk dan perlu dihadapi agar dapat menghidupkan kembali
aktivitas perusahaan/organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

David Hunger, J &Thomas L, Wheelen. 2001. “Manajemen Strategis”. Penerbit Andi.


Yogyakarta.

Taufiqurokhman. 2016. “Manajemen Strategik”. FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo


Baragama. Jakarta.

Taufiqurokhman. 2016. Manajemen Strategik. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama

Anda mungkin juga menyukai