Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TTM-I

PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
Nama : Muthia Kanza Aripin
Kelas : A
NIM : 857515094

Universitas Terbuka Bandung


2023
1. PTK ditinjau dari Definisi, Karakteristik, Manfaat, Alasan guru SD cocok melakukan
PTK, Tahapan melakukan PTK dan Teknik pengumpulan data.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian tindakan yang dilakukan
guru di dalam kelas dengan diawali dari kekhawatiran guru akan masalah yang dihadapinya,
seperti kondisi siswa yang kurang merespon pembelajaran, adanya keterbatasan dalam pengajaran,
nilai siswa yang menurun, bermain game saat guru menerangkan, tidak fokus, pasif pada saat tanya
jawab, siswa mencontek saat ulangan atau kondisi guru sendiri dalam mengajar yang kurang
maksimal sehingga baik siswa atau kinerja guru harus ada yang diperbaiki dalam pembelajaran
agar menjadi lebih baik lagi didalam berbagai aspek. Sehingga adanya perubahan baik itu untuk
dalam peningkatan kinerja guru dan peningkatan hasil belajar siswa.

Ditinjau dari karakteristik PTK ada beberapa yang harus diperhatikan diantaranya:

(1) Adanya permasalahan dan kerisauan yang dihadapi guru dalam kondisi kelasnya sehingga guru
harus memberikan tindakan-tindakan untuk membenahi dan memperbaiki masalah yang ada dalam
proses pembelajaran.
Contoh :
Ibu Mira merasa ada kerisauan didalam kelasnya karena ada beberapa siswa masih memiliki nilai
IPA rendah dibawah KKM untuk materi “Mahluk hidup dan Lingkungannya” sehingga tergerak
untuk melakukan PTK dikelas tersebut.

(2) Dalam PTK, guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri. Penelitian
merupakan refleksi diri dimana itu menjadi metode utama dalam penelitian yang bersifat longgar
tetapi tetap mengikuti kaidah kaidah penelitian seperti guru mengumpulkan data dari praktiknya
sendiri di kelas.
Contoh :
Ibu Mira merefleksikan diri dan bercermin mengingat apa saja yang sudah dilakukan dalam proses
pembelajaran dikelas sehingga hasil belajar siswa masih ada beberapa siswa yang nilainya rendah
dibawah KKM. Hal ini membantu Ibu Mira untuk menentukan hal apa saja yang harus diperbaiki
dan dihindari dalam proses PTK yang akan dilakukan.

(3) Penelitian dilakukan di dalam kelas sendiri sehingga fokus terhadap kegiatan pembelajaran
dengan perilaku guru dan siswa yang melakukan interaksi.
Contoh:
Ibu Mira didalam kelas bertindak sebagai guru dan juga sebagai peneliti. Ibu Mira melakukan
pembelajaran dikelas sesuai metode yang akan digunakan, dan meneliti apakah metode tersebut
sudah tepat atau belum untuk digunakan.
(4) Merupakan perbaikan pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan terus menerus didalam
kegiatan penelitian, dengan empat karakteristik tersebut maka PTK berbeda dengan penelitian
formal lainnya.
Contoh :
Ibu Mira melakukan PTK ini didalam kelasnya dan tidak melakukan penelitian dikelas lain. Ketika
Ibu Mira melaksanakan PTK, akan dianalisis hasil belajar siswanya. Jika ternyata hasilnya tidak
sesuai dengan target dan tujuan dari PTK tersebut akan dilakukan siklus kedua untuk bisa
mencapai tujuan dalam penelitian ini.

Sumber:https://goeroendeso.wordpress.com/2018/03/18/mengenal-siklus-dalam-penelitian-tindakan-kelas/

Kunci utama dalam PTK adalah adanya tindakan (Action) yang dilakukan berulang-ulang
dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. Tindakan atas action ini dilakukan oleh orang
yang terlibat langsung dalam bidang yang diperbaiki tersebut, dalam hal ini adalah guru.

Penelitian tindakan kelas mempunyai manfaat bagi guru, siswa juga sekolah. Bagi guru
ini merupakan refleksi perbaiki pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukannya. Selain itu untuk menentukan perkembangan professional seorang guru yang
berperan sebagai peneliti di kelasnya sendiri. PTK juga bisa menjadikan guru lebih percaya diri
untuk bisa memberikan pembelajaran dan mengatasi masalah yang dihadapi di dalam kelas dan
manfaat lainnya adalah guru bisa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehingga
kemampuan profesional yang dialami akan berlangsung secara sistematis dan bertahap.
Sementara manfaat bagi siswa adalah mendapatkan hasil nilai, Jika perbaikan yang
dilakukan guru menjadi baik maka siswa pun akan mendapatkan pembelajaran yang baik sehingga
nilai yang dicapaipun akan baik tapi sebaliknya jika kondisi kelas tidak ada perbaikan maka nilai
yang didapat siswa pun tidak baik.
Adanya PTK bagi sekolah ini juga mendapatkan manfaat dari perbaikan tersebut yaitu
mendapatkan mutu pendidikan yang baik. Secara keseluruhan apabila perbaikan yang dilakukan
guru baik maka siswa pun mendapatkan nilai yang baik sehingga mutu pendidikan di sekolah
tersebut menjadi baik. Dalam konteks ini, memberikan sumbangan positif terhadap kemajuan
sekolah yang tercermin dari peningkatan profesional guru, perbaikan proses dan hasil belajar
siswa, serta kondusifnya pendidikan di sekolah tersebut.

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan sangat cocok dilakukan oleh guru SD, dikarenakan
pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan
kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses
pembelajaran. Seorang guru SD bertemu setiap hari dengan siswa, mengetahui karakteristik siswa,
mempunyai otomoni dan sebagai manajer untuk menilai kinerjanya, sehingga ia tidak perlu
diberitahu apa yang harus dikerjakannya, namun tetap menerima saran atau masukan meskipun
dia paling mengerti hal tersebut sesuai atau tidak dengan kondisi kelasnya. Adanya ketidaktepatan
paradigma penelitian tradisional dalam membantu guru memperbaiki kinerjanya dalam mengajar,
selain itu guru menjadi peka, bisa berinovasi terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya sehingga
keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolah bisa lebih luas dan mampu
merevisi atau memperbaiki kualitas pembelajaran.

Dalam melakukan PTK ada beberapa tahap tiap siklus yaitu Merencanakan –
Melaksanakan – Mengamati – Merefleksikan. Keempat langkah ini merupakan langkah yang
berurutan, artinya langkah pertama harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum langkah kedua
dilaksanakan, demikian seterusnya.

Sumber:https://123dok.com/article/analisis-observasi-analisis-tindak-lanjut-penelitian-tindakan-kelas.ky6m5n7q
1. Merencanakan
Merupakan acuan utama dikarenakan tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,
dimana, bagaimana, kapan penelitian dilakukan. Penelitian juga dilakukan secara kolaborasi untuk
menghindari unsur subjektifitas sehingga dibutuhkan rekan sejawat untuk menilai kegiatan
tersebut. Dalam tahap perencanaan ini peneliti juga harus menjelaskan persiapan pelaksanaan
seperti pelaksanaan pembelajaran, RPP, fasilitas yang akan digunakan atau media, format
instrument observasi, wawancara, lks untuk siswa.
Contoh :
Bapak ridwan adalah guru kelas 1 SD yang akan melakukan PTK mengenai perrmasalahan
keterampilan membaca siswanya dikelas. Setelah mengidentifikasi masalah, kemudian masalah
tersebut di analisis, Bapak ridwan mengambil kesimpulan bahwa beberapa siswa masih belum
terampil dalam membaca dikarenakan siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam pembelajaran
membaca. Hal ini disebabkan oleh guru yang dalam pembelajarannya masih sering menggunakan
metode ceramah, sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang masih asbtrak. Setelah mencari
model pembelajaran yang tepat, akhirnya Bapak Ridwan memanfaatkan cerita bergambar dan
media pembelajaran berwarna-warni dengan harapan kondisi akhir belajar keterampilan membaca
meningkat. Dibantu dengan rekan sejawatnya, Bapak Ridwan membuat RPP perbaikan dan
menentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan.

2. Melaksanakan
Selanjutnya adalah pelaksanaan dimana penelitian tidak lupa ditemani teman sejawat dengan
menerapkan model pembelajaran dan mengumpulkan data yang sedang diteliti seperti tugas siswa,
observasi, catatan harian guru. Pada tahap pengamatan ini dilakukan adanya klasifikasi, diseleksi,
jika perlu di reduksi untuk memusatkan perhatian pada penyederhanaan yang muncul dari data
data lapangan yang nantinya di analisa dan di interpretasikan untuk mengetahui mana saja yang
harus diperperbaiki. Disini bisa didiskusikan dengan teman sejawat dengan merefleksi mana saja
kelebihan dan kekurangan untuk nanti di tahap siklus ke 2 lebih baik. Kemudian pada tahap siklus
2 kembali membuat perencanaan, melaksanakan kembali sampai ada hasil dari penelitian tersebut.
Contoh:
Saat melakukan PTK, Bapak Ridwan dibantu dengan teman sejawatnya yaitu Ibu Nur. Didalam
kelas Bapak Ridwan mengajar dan Ibu Nur bertindak sebagai observer. Bapak Ridwan membagi
siswa kedalam beberapa kelompok lalu mempraktekkan media pembelajaran membaca dengan
model warna-warna untuk menarik perhatian siswa. Pada akhir pembelajaran Bapak Ridwan
memberikan tes kepada siswa didalam kelompok serta memberikan kuisioner kepada siswa
bagaimana pendapat mereka mengenai pembelajaran di hari itu. Setelah PTK selesai, Bapak
Ridwan memeriksa hasil tes siswa dan mengumpulkan data untuk kemudian di rekap.
3. Mengamati
Berdasarkan pengamatan ini kita akan dapat mementukan apakah ada hal-hal yang harus segera
diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan. Selama melaksanakan PTK
guru tetap mengamati perkembangan siswa serta proses pembelajarannya dikelas dibantu teman
sejawatnya sebagai observer guru dan siswa.
Contoh:
Bapak Ridwan setelah memeriksa hasil tes siswa apakah ada perubahan yang signifikan didalam
kelas tersebut atau belum ada perubahan. Kemudian menganalisis metode pembelajaran yang baru
apakah sudah dapat memenuhi tujuan yang diinginkan bersama dengan teman sejawatnya.

4. Merefleksikan
Langkah terakhir adalah merefleksikan setelah tindakan berakhir. Kita akan mencoba melihat atau
merenungkan kembali apa yang telah dilakukan dan apa dampaknya bagi proses belajar siswa.
Dengan cara ini kita akan dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dari tindakan yag kita lakukan.
Contoh:
Bapak Ridwan dibantu dengan hasil analisis data yang telah diperoleh, mecoba merenungkan
mengapa metode pembelajaran yang sudah diperbaiki ada yang berhasil dan ada juga yang gagal.
Melalui refleksi seperti halnya berdiri didepan cermin untuk melihat kembali kejadian yang perlu
dikaji, Bapak Ridwan dapat menentukan apa yang sudah dicapai, apa yang belum dicapai, dan hal-
hal yang perlu diperbaiki kembali kedepannya.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data seperti observasi, wawancara, catatan
harian, angket, rekaman serta analisis dokumen hasil belajar siswa. Observasi merupakan aktivitas
terhadap suatu proses/objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan
dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Tahap
observasi dan interpretasi dilakukan bersamaan terhadap data tentang proses dan hasil tindak lanjut
sehingga simultan. Pada dasarnya langkah-langkah terdiri dari tiga tahap yaitu pertemuan
pendahuluan, observasi dan diskusi balikan. Dimana pertemuan pendahuluan untuk menyepakati
berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran yang akan diamati dan observasi dilakukan. Tahap
pelaksanaan observasi terfokus pada perilaku mengajar guru, perilaku belajar siswa dan interaksi
antara guru dan siswa. Sementara diskusi balikan guru dan pengamat berbagi informasi yang
dikumpulkan selama pengamatan, mendiskusikan/menginterpretasikan informasi tersebut serta
mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
5. Kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan PTK
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh guru,
yaitu masalah berasal dari guru sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa merasa ada
sesuatu yang tidak beres didalam kelasnya, jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi proses dan
hasil belajar siswa. Langkah merencanakan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan
dalam setiap kegiatan, ini dikarenakan agar apa yang kita teliti dapat terarah, khusus tidak melebar
kemana-mana dan akan menjadi acuan dalam hal tahap melakukan nantinya. Berdasarkan
pengamatan yang kita lakukan di kelas maka kita dapat menuliskan apa saja yang harus di lakukan
dalam perencanaan mulai dari kekhawatiran guru sendiri dengan kondisi kelasnya. Jika masalah
sudah teridentifikasi maka bisa muncul beberapa pertanyaan seperti Apa yang sedang terjadi di
kelas saya? Mengapa ini bisa terjadi? Apa yang akan terjadi jika tetap dibiarkan? Apa yang harus
saya lakukan untuk memperbaikinya?. Setelah ada beberapa pertanyaan tersebut guru dapat
merenung dan menjawab dalam hati apa yang terjadi, namun disini guru juga perlu berkolaborasi
dengan teman sejawat untuk mendapatkan masukan atau kritik dari kekhawatiran nya. Meskipun
guru itu sendiri yang tahu persis kondisi dan situasi tetapi masukan itu menjadi bahan referensi
untuk melakukan perencanaan. Apakah bisa masalah tersebut terpecahkan dengan PTK? Untuk
itu ada yang perlu diperhatikan yang bisa menjadi pegangan yaitu Melibatkan kegiatan belajar dan
mengajar, memungkinkan ditangani oleh guru, sangat menarik minat guru, adanya keinginan
untuk diperbaiki oleh guru, sehingga kita dapat menetapkan masalah menjadi fokus dalam PTK.

6. Studi kasus
NO KEJADIAN TEKNIK ALASAN
PENGUMPULAN
DATA
1 Pa Tito guru kelas 4 SD Cimoni 1. Observasi Karena pada kegiatan ini Pa Tito
Bandung, Beliau mengajar IPA tema membagi siswa menjadi beberapa
Lingkungan. Pak Tito mengajar kelompok dan menggunakan
dengan metode diskusi kelompok. metode diskusi. Pa Tito juga
Siswa tampak antusias. Setiap membuat kesepakatan dengan
kelompok melakukan percobaan dan siswa setelah melakukan
membuat laporan tertulis. Setiap percobaan siswa membuat laporan
kelompok mempresentasikan pada dan mempresentasikan kepada
temannya. Selama Pak Tito mengajar temannya. Penilaian observasi
IPA beliau menilai kinerja siswa dan dimana siswa yang ini termasuk
memberi ceklis pada daftar nilai. mengamati bersama, mere
Rekan Pak Tito memvideo kejadian ncanakan materi dan pembelajaran
KBM. Pada akhir kejadian setiap antar teman sejawatnya.
siswa mengisi kuesioner yang
diberikan Pak Tito. Pak Tito mencatat
setiap kejadian pada buku hariannya.
Pak Tito melakukan penilaian tertulis
pada laporan yang dikumpulkannya
dan dimasukkan pada daftar nilai.
2. Catatan kejadian Ini termasuk kedalam catatan
pada buku harian Pa harian guru yang biasa disebut
Tito dan daftar nilai Field Note. Buku ini yang
dikhususkan untuk mencatat
peristiwa-peristiwa penting dalam
pembelajaran, seperti partisipasi
siswa dalam pembelajaran. sikap
yang dilakukan siswa. Catatan ini
sangat berharga untuk guru
sebagai bahan refleksi untuk
membelajaran berikutnya dan
sebagai catatan penulisan hasil
belajar siswa di kelas.

3.Video Rekaman yang dilakukan oleh


rekan Pa Tito dalam pembelajaran
dapat digunakan untuk
menganalisis proses, hasil belajar
siswa dalam pembelajaran
sehingga terlihat seberapa
efektifnya kegiatan tersebut.
Sebagai penilaian bagi siswa juga.

4.Angket/kuesioner Siswa mengisi pertanyaan yang


disiapkan oleh Pa Tito secara
tertulis hal ini bertujuan untuk
mengetahui persepsi atau
kebiasaan siswa

5.Instrumen daftar Dilakukan Pa Tito untuk


nilai memberikan nilai pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan
menceklis pada daftar nilai.
Referensi :

Goeroendeso wordpress.com. (2018, 18 Maret). Mengenal siklus dalam penelitian tindakan kelas.
Diakses pada 27 April 2023, dari https://goeroendeso.wordpress.com/2018/03/18/mengenal-
siklus-dalam-penelitian-tindakan-kelas/

123dok.com. Analisis Tindak Lanjut Penelitian Tindakan Kelas. Diakses pada 27 April 2023, dari
https://123dok.com/article/analisis-observasi-analisis-tindak-lanjut-penelitian-tindakan-
kelas.ky6m5n7q

Wardani, I G.A.K. (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai