Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN KANTOR

DISUSUN OLEH :

Kelompok 7

Septi Ayu Enjelina (2120203061)

Muhammad Fajar (2120203064)

Dosen Pengampu:

Dr. Amilda, M.A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022

ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warrohmatullahiwabarokatuh,

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ataskehadirat ALLAH SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepemimpinan Kantor” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya
hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas pada mata kuliah Manajemen
Perkantoran pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Reden Fatah Palembang.
Dalam penulisan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Amilda, M.A selaku dosen
pengampu mata kuliah Manajemen Perkantoran.
Penulis pun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki
banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan dan
demi perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat bermafaat bagi pihak yang memerlukannya dan dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya. Aamiin.

Wassalamu’alaikumwarrohmatullahiwabarokatuh

Palembang, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

A. Pengertian Kepemimpinan ................................................................ 3

B. Teori Kepemimpinan ........................................................................ 4

C. Gaya Kepemimpinan ........................................................................ 6

BAB III PENUTUP .................................................................................... 8

A. Kesimpulan ...................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan kinerja sebuah organisasi sangat didukung oleh kulitas
faktor-faktor sumber daya, seperti faktor man (manusia), machine (mesin),
money (modal), market (pasar) dan lain-lain. Salah satu sumber daya
terpenting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah orang-
orang yang memiliki kemampuan atau keahlian, bakat, kreatifitas tenaga yang
dapat diberikan kepada organisasi, setiap organisasi tentu menuntut setiap
karyawan atau personalianya dapat memaksimalkan kemampuannya.
Keinginan dari perusahaan atau organisasi agar karyawannya lebih produktif
adalah suatu tuntutan yang tidak dapat dihindari, apalagi mengingat
persaingan yang tinggi antara organisasi dan lingkungan kerja pada
masyarakat yang maju dan modern.1
Perubahan kemampuan manusia merupakan aset pokok pembangunan
bangsa atau pembangunan sumber daya (resources) baik Sumber Daya Alam
(natural resources) maupun Sumber Daya Manusia (human resources) dan
kedua sumber daya ini akan sangat penting artinya dalam kemampuan
pembuatan kebijakan, manajemen, organisasi dan melaksanakan nilai moral
dan etika sangat diperlukan oleh para administrator agar mereka berhasil
melaksanakan pekerjaannya yaitu menyiapkan barang dan jasa publik atau
memberikan pelayanan secara professional.Kemampuan professional tersebut
akan berguna atau tidak hanya dapat diketahui melalui akuntabilitas kinerja
yang ditunjukkan pegawai, apakah mereka dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional sehingga memberikan manfaat ataumemenuhi kebutuhan
serta apresiasi masyarakat yang dilayani. 2
Perkembangan dalam sebuah organisasi ataupun lembaga yang sedang
dikelolanya, diperlukan sebuah kepemimpinan yang berkualitas.

1
Bukman Lian, Kepemimpinan dan Kualitas Kinerja Pegawai, (Palembang: NoerFikri
Offset, 2017), h.1
2
Ibid, h.2-3

1
Kemungkinan berkembang atau tidaknya sebuah lembaga tersebut juga
dipengaruhi oleh kualitas kerja setiap pimpinan dan para pekerja lainnya. Jadi
setiap pemimpin harus memiliki kemampuan dan kemauan bekerja secara
totalitas, karena berkembangnya sebuah lembaga tersebut tergantung kualitas
kerja yang dilakukan. Bahkan tanggung jawab dan kesenangan para pekerja
yaitu bawahan-bawahan ataupun karyawan-karyawan juga sangat
berpengaruh terhadap kemajuan lembaga tersebut. Karena apabila para
pekerja ataupun karyawan-karyawan memiliki rasa senang dalam bekerja,
maka setiap yang dikerjakannya akan terasa ringan. Berdasarkan fenomena
tersebut maka kepemipinan yang baik itu tergantung dari pimpinan dan para
pekerja maupun karyawan-karyawannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan
kualitas yang harus dimiliki setiap personal tersebut secara loyalitas. 3

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian kepemimpinan ?
2. Apa saja teori kepemimpinan ?
3. Apa saja gaya kepemimpinan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui teori kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan.

3
Jafar Abdurrahman, Kepemimpinan Kantor Pemerintahan dalam Meningkatkan
Kualitas Kerja, (Banda Aceh: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Iskandar Thani Banda
Aceh, 2017), jurnal.ar-raniry.ac.id. Diakses 14-10-2022

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari bahasa Inggris yaitu leadership yang brasal
dari kata lead yang berarti “pergi”. Secara umum, pemimpin memiliki
gambaran ke mana akan “pergi”, suatu arah dengan adanya seseorang yang
dipengaruhi untuk mengikuti. 4
Menurut Tjiptono dan Diana, kepemimpinan merupakan suatu konsep
abstrak, tetapi hasilnya nyata. Kadangkala kepemimpinan mengarah pada seni
tetapi seringkali berkaitan dengan ilmu. Pada kenyataannya, kepemimpinan
merupakan seni sekaligus ilmu.5
Munir mengemukakan tentang kepemimpinan merupakan usaha untuk
mempengaruhi orang lain secara orang perorang (interpersonal), melalui
proses komunikasi, untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan. 6
Menurut Wibowo, kepemimpinan adalah kemampuan individu dengan
menggunakan kekuasaannya melakukan proses memengaruhi, memotivasi
dan mendukung usaha yang memungkinkan orang lain memberikan
kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. 7
Menurut Siagian salah satu pengertian tentang kepemimpinan yang telah
umum diterima, baik oleh para teoritisi maupun oleh para praktisi, ialah
bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan
organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak sebagai
seorang generalis. 8
Kepemimpinan menurut Goodman at. all merupakan sebuah proses
pengaruh sosial. Kepemimpinan bukanlah kedudukan, jabatan, atau
keuntungan-keuntungan, tetapi merupakan tanggung jawab dan sebuah proses

4
Arsad Suni, Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, (Jakarta: Bumi Medika, 2018), h.4-5
5
Tjiptono dan Diana, Total Quality Management, Edisi Revisi, (Yogyakarta: Andi, 2003), h.152
6
Baderel Munir, Six Dimension Organization, dengan Pendekatan Organization
Development, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.183
7
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h.265
8
Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.76

3
yang bisa diamati, dipahami, dan keterampilannya bisa dipelajari serta dapat
dipraktekkan oleh semua orang dimana saja dan kapan saja dalam sebuah
organisasi. Kepemimpinan memerlukan kreativitas penciptaan visi masa
depan, menentukan strategi untuk mencapai tujuan itu dan
mengkomunikasikan visi itu sehingga semua orang memahami dan
mempercayainya. Oleh karenanya Goodman at. all mendefinisikan
kepemimpinan adalah sebuah proses sosial untuk mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan bersama (a social influence proces to influence people
to achieve a common goal).9
Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain
itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa
pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan
dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok atau
organisasi. 10
Dari beberapa definisi tentang pengertian kepemimpinan di atas, dapat
penulis simpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan individu
yang dimiliki seseorang guna mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan yang sama.

B. Teori Kepemimpinan
Dari sejumlah literatur kepemimpinan, ada sejumlah teori kepemimpinan
diantaranya :
1. Teori Sifat (Trait Theory)
Teori ini menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin
(pemimpin dibawa sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka memiliki
karakteristik tertentu yang membuat mereka lebih baik dari orang lain. 11
Dari teori ini dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah dilahirkan.

9
Bukman Lian, Op.Cit, h.14
10
Ibid, h.16
11
Arsad Suni, Op.Cit, h.10

4
2. Teori Kelompok
Teori ini berskala psikologi sosial, agar kelompok-kelompok dalam
organisasi bisa mencapai tujuannya maka harus ada pertukaran positif
antara pemimpin dan pengikut atau bawahan. 12

3. Teori Kontigensi (contigency) dan situasional


Metode analisa teori ini memusatkan perhatiannya pada hukum
situasi (law of the situation), bahwa setiap situasi yang berbeda akan
mempengaruhi gaya kepemimpinan yang bervariasi, berubah-ubah sesuai
karakter situasional. 13
4. Teori Jalur Tujuan (Path Goal Theory) dari House
Hakikat dari teori ini adalah bahwa tugas pemimpin adalah
membantu pengikutnya mencapai tujuan dan untuk memberikan
pengarahan atau dukungan yang perlu guna memastikan tujuan mereka
sesuai dengan sasaran keseluruhan dari kelompok atau organisasi. 14

5. Teori Z
Teori ini dikemukakan oleh Ouchi (1981) yang merupakan
pengembangan dari teori Y dan mendukung gaya kepemimpinan
demokratis. Teori ini lebih menekankan pada staff dibandingkan dengan
kualitas produksi sehingga penggunaannya di Amerika masih
diperdebatkan. 15
6. Teori Sumber Daya Kognitif
Suatu teori yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh
kinerja kelompok yang efektif dengan pertama-tama membuat rencana
keputusan dan strategi yang efektif dan kemudian mengomunikasikannya
lewat perilaku pengaruh. 16

12
Bukman Lian, Op.Cit, h.33
13
Jafar Abdurrahman, Op.Cit
14
Bukman Lian, Op.Cit, h.33
15
Arsad Suni, Op.Cit, h.11-12
16
Bukman Lian, Op.Cit, h.33

5
C. Gaya Kepemimpinan
Menurut Rivai gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, setiap yang
elok, gerak-geriknya bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik dan
gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya agar sasaran organisasi tercapai atau prilaku dan
strategi yang disukai dan diterapkan oleh seorang pemimpin. 17
Tiga gaya kepemimpinan yang disimpulkan oleh Lewin menurut
University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Judge ialah “gaya
kepemimpinan otokratis (otoriter), gaya kepemimpinan demokratis, gaya
kepemimpinan Laissez-Faire (kendali bebas)”. 18

1. Gaya Kepemimpinan otokratis (otoriter)


Menurut Rivai “kepemimpinan otokratis (otoriter) adalah gaya
kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam
mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga
kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi”. 19
Robbins dan Judge juga menyatakan “gaya kepemimpinan otokratis
(otoriter) mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan
kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus
diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi
partisipasi karyawan”. 20
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Menurut Robbins dan Judge “gaya kepemimpinan demokratis
mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan
dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong
partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan
tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu
kesempatan untuk melatih karyawan”.21

17
Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:
Rajawali Press, 2010), h.42
18
Stephen Robbins dan Timothy Judge, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Selemba Empat,
2012), h.406
19
Veithzal Rivai dan Dedy Mulyadi, Op.Cit, h.61
20
Stephen Robbins dan Timothy Judge, Op.Cit, h.460
21
Ibid

6
3. Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas)
Gaya kepemimpinan Laissez-Faire (kendali bebas) atau dikenal pula
sebagai Free-Rein mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan
memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut
karyawannya paling sesuai. 22
4. Gaya Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan ini berorientasi pada kenijakan dan prosedur
yang ditetapkan sebelumnya. Fungasi pemimpin hanya pada baris dengan
aturan dan peraturan, serta memastikan semua aturandilaksanakan oleh
anggotanya. Pemimpin tidak dapat fleksibel dan tidak suka mengambil
risiko yang tidak sesuai dengan aturan tersebut. Gaya kepemimpinan ini
tidak memiliki ruang untuk kreativitas atau inovasi dalam pemecahan
masalah. Dengan demikian, gaya kepemimpinan ini lebih efektif pada
organisasi yang anggotanya melakukan tugas rutin.23

Berdasarkan pemaparan tentang gaya kepemimpinan tersebut,


sebenarnya gaya kepemimpinan dapat dipilih sesuai dengan organisasi atau
kelompok itu sendiri.

22
Ibid
23
Arsad Suni, Op.Cit, h.18

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan individu yang dimiliki seseorang
guna mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang sama.
Kepemimpinan yang baik dalam mengelola sebuah kantor diperlukan adanya
pengetahuan, kedisiplinan, ketegasan dan keuletan bagi pimpinannya. Karena
pemimpin yang cerdas akan mampu mengembangkan lembaganya menjadi
lebih baik.
Dari sejumlah literatur kepemimpinan, ada sejumlah teori kepemimpinan
diantaranya : Teori sifat (Trait Theory), teori kelompok, teori kontigensi
(contigency) dan situasional, teori jalur tujuan (Path Goal Theory) dari
House, teori Z, dan teori sumber daya kognitif.
Menurut Rivai gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, setiap yang
elok, gerak-geriknya bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik dan
gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya agar sasaran organisasi tercapai atau prilaku dan
strategi yang disukai dan diterapkan oleh seorang pemimpin.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Jafar. 2017. Kepemimpinan Kantor Pemerintahan dalam


Meningkatkan Kualitas Kerja. Banda Aceh: Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Iskandar Thani Banda Aceh. jurnal.ar-raniry.ac.id.
Diakses 14-10-2022
Lian, Bukman. 2017. Kepemimpinan dan Kualitas Kinerja Pegawai. Palembang:
NoerFikri Offset.

Munir, Baderel. 2012. Six Dimension Organization, dengan Pendekatan


Organization Development. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rivai, Veithzal dan Dedy Mulyadi. 2010. Kepemimpinan dan Perilaku


Organisasi. Jakarta: Rajawali Press.
Robbins, Stephen dan Timothy Judge. 2012. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Selemba Empat.
Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suni, Arsad. 2018. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: Bumi
Medika.
Tjiptono dan Diana. 2003. Total Quality Management, Edisi Revisi. Yogyakarta:
Andi.

Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai