Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 8

“KONSEP, IDENTIFIKASI DAN KOMPETENSI DALAM


PERSYARATAN YANG DIBUTUHKAN DALAM PPG”

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu
Dosen Pengampu: Denna Delawati Chrisyani, M.Pd

OLEH :

1. Rr. SITI ALISA NUR ZUIBAIDAH (160401140028)


2. MARIA SERMIATI RENGU (160401140119)
3. MONIKA SARI DASALAKU (160401140101)
4. ANDREAS SAPTA HENDRAWAN (160401140218)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmatNya, sehingga kami sebagi penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep PPG” dengan baik. Makalah ini dibuat guna menyelesaikan mata kuliah Profesi
Keguruan.
Banyak pihak yang terlibat selama kami melakukan penulisan makalah maupun.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Denna Delawati Chrisyani, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah
Profesi Keguruan yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam
penyusunan hasil makalah ini.
2. Orangtua kami yang selalu memberi dukungan
3. Teman-teman mahasiswa PGSD yang telah membantu saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
Kami sebagai penulis menyadari dalam menyusun makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.

Malang, 28 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1
A. TUJUAN .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
1. Menjelaskan pengertian dari PPG .................................................................... 2
2. Mengentifikasi syarat - syarat PPG ................................................................... 3
3. Implementasi unsur unsur PPG dalam pembelajaran .................................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 11
B. SARAN ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyiapan guru sebagai profesi dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74
(PP No. 74) Tahun 2008 tentang guru. Di samping guru harus berkualifikasi S1, guru
harus memiliki sertifikat profesi pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
PP No. 74 tahun 2008 Pasal 2 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Program PPG di Indonesia sesuai amanah undang-undang baik UUGD maupun
Undangundang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menganut model
konsekutif atau berlapis. Pasal 17 (1) Undang-undang Pendidikan Tinggi menyatakan
bahwa pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang
menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian
khusus.
Program Studi PPG yang akan menghasilkan guru-guru professional diharapkan
akan menghasilkan lulusan yang unggul dan siap menghadapi tuntutan zaman.
Program Studi PPG yang dirancang secara sistematis dan menerapkan prinsip
mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran dan penilaian, hingga uji kompetensi,
diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang profesional yang dapat
menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah konsep PPG?
2. Bagiamanakah identifikasi dari persyaratan PPG?
3. Bagaimana implementasi unsur-unsur PPG dalam pembelajaran ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari PPG.
2. Untuk mengidentifikasi persyaratan dari PPG.
3. Untuk mengetahui implementasi unsur-unsur PPG dalam pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep PPG
Program Studi PPG merupakan program pendidikan yang diselenggarakan
untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/D IV Non Kependidikan
yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar menguasai kompetensi guru
secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga dapat memperoleh
sertifikat pendidik profesional pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
Program Studi PPG diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan
pendidikan, seperti: (1) Kekurangan jumlah guru (shortage) khususnya pada
daerah-daerah terluar, terdepan, dan tertinggal; (2) distribusi tidak seimbang
(unbalanced distribution); (3) kualifikasi di bawah standar (under qualification);
(4) Guru-guru yang kurang kompeten (low competence); (5) Ketidaksesuaian
antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu (missmatched).
Kurikulum PPG dikembangkan dengan mengacu pada prinsip acitivity
based curriculum atau experience based curriculum bukan subject matter
curriculum seperti pada pendidikan akademik. Implikasi dari prinsip ini,
pembelajaran dalam Program PPG berbentuk aktivitas/kegiatan, yaitu berupa
lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran sebagai wujud implementasi dari
konsep TPACK yaitu technological pedagogical content knowledge (Koehler &
Mishra, 2008).
Program Studi PPG yang dirancang secara sistematis dan menerapkan
prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran dan penilaian, hingga uji
kompetensi, diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang
profesional yang dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan
berkarakter, serta cinta tanah air. Program Studi PPG dapat diselenggarakan dalam
bentuk PPG Bersubsidi dan PPG Swadana. PPG Bersubsidi adalah
penyelenggaraan PPG yang pembiayaan pendidikannya dibantu oleh pemerintah.
PPG Swadana adalah penyelenggaraan PPG yang pembiayaan pendidikannya

2
ditanggung sepenuhnya oleh mahasiswa. Menurut Permendiknas No. 8 Tahun 2009
tentang PPG, PPG adalah program pendidikan profesi untuk lulusan S1
Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat
menjadi guru agar menguasai kompetensi guru secara utuh sesuai standar nasional
pendidikan sehingga dapat memperoleh sertifikat pendidik professional pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dengan demikian program PPG adalah program pendidikan yang
diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan dan S1/DIV Non Kependidikan
yang memiliki bakat dan minat menjadi guru, agar mereka dapat menjadi guru yang
profesional sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperoleh sertifikat
pendidik.

B. Identifikasi Persyaratan Pendidikan Profesi Guru (PPG)


1. Kelembagaan
Program Studi PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi
persyaratan dan memperoleh ijin yang ditetapkan oleh Menteri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi. Perguruan tinggi yang ditetapkan menjadi
penyelenggara Studi PPG harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki akreditasi institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT), diutamakan peringkat Unggul (A), atau minimal Baik
Sekali (B);
b. Memiliki program studi kependidikan strata satu (S-1) yang terakreditas A
untuk program PPG yang akan diselenggarakan, kecuali ditetapkan lain oleh
Kemenristekdikti;
c. Memiliki kemitraan dengan beberapa sekolah yang terakreditasi minimal B
dan memenuhi persyaratan sebagai tempat Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang dibuktikan dengan piagam kerjasama;
d. Memiliki badan/lembaga/unit atau sebutan lain yang memiliki tugas pokok
dan fungsi mengelola Program Studi PPG;

3
e. Memiliki badan/lembaga/unit atau sebutan lain yang memiliki tugas pokok
dan fungsi mengelola program PPL;

2. Sumber Daya Manusia

Program Studi PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang


memiliki sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan. Sumber daya
manusia tersebut terdiri atas: pengelola program, dosen, dan tenaga
kependidikan. Selain sumber daya manusia tersebut, perguruan tinggi harus
melibatkan guru pamong dari sekolah mitra, dan tutor di berbagai tempat
belajar jika diperlukan.

Pengelola program adalah personil yang bertugas mengelola


penyelenggaraan Program Studi PPG. Pengelola Program Studi PPG yang
ditunjuk oleh perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki pengalaman
mengelola program studi dan memiliki kompetensi pedagogik dan manajerial.
Pengelola Program Studi PPG di perguruan tinggi penyelenggara minimal
berjumlah 6 orang, yang terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang
berkualifikasi doktor (S-3) dengan jabatan akademik paling rendah Lektor,
dan 4 (empat) orang berkualifikasi magister (S-2) dengan jabatan akademik
paling rendah Lektor Kepala. Selain 6 orang tersebut, setiap bidang studi PPG
yang diselenggarakan harus memiliki minimal 2 orang dosen yang mengurusi
bidang studi tersebut yang berasal dari bidang studi jenjang S-1 sejenis.

Dosen berfungsi untuk mengampu Subject Specific Pedagogy (SSP)


dengan tugas mengajar atau melakukan pendalaman materi, memfasilitasi
kegiatan lokakarya, membimbing penelitian, dan membimbing Praktik
Pengalaman Lapangan. Program studi yang menyelenggarakan Program Studi
PPG dari perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki dosen dengan
ketentuan sebagai berikut: (a) Berkualifikasi akademik paling rendah
magister atau magister terapan; (b) Berlatar belakang di bidang pendidikan
pada salah satu kualifikasi akademik yang dimiliki dan sesuai dengan bidang
keilmuan keahlian yang diampu; (c) Memiliki jabatan fungsional akademik
paling rendah Lektor; (d) Untuk pendidikan produktif kejuruan, dosen dapat

4
berasal dari dunia usaha dan dunia industri dengan memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang keahlian yang diajarkan; (e) Memiliki
pengalaman kerja yang relevan paling sedikit 10 (sepuluh) tahun.
Perguruan tinggi penyelenggara Program Studi PPG harus memiliki
tenaga kependidikan yang terdiri atas tenaga administrasi, laboran, dan
pustakawan yang dapat mendukung dan memperlancar pelaksanaan Program
Studi PPG. Tenaga kependidikan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan program diploma
3 (tiga) yang dinyatakan sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan
fungsinya.
b. Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib
memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan
keahliannya.
Jumlah tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan Program
Studi PPG dan kondisi perguruan tinggi penyelenggara. Perguruan tinggi
penyelenggara harus memiliki kerjasama dengan sekolah mitra untuk
penunjukan guru pamong. Guru pamong bertugas untuk memberikan
pendampingan dalam kegiatan lokakarya, penelitian, dan Praktik Pengalaman
Lapangan. Guru yang ditunjuk untuk menjadi guru pamong dalam Program
Studi PPG harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a. Memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya sarjana;
b. Memiliki sertifikat pendidik profesional;
c. Memiliki jabatan fungsional guru serendah-rendahnya guru madya;
d. Memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengan bidang
studi/mata pelajaran yang diampu, dan bidang studi/mata pelajaran yang
diajarkan oleh mahasiswa yang dibimbing;
e. Memiliki nilai UKG sekurang-kurangnya 76.
Selain itu, dalam penyelenggaraan PPG, dosen dapat didampingi oleh
tutor yang berfungsi untuk membantu proses pembelajaran PPG, di peguruan
tinggi penyelenggara maupun tempat belajar lainnya, misalnya bengkel,
studio, industri, dll.

5
3. Sarana dan Prasarana
Perguruan tinggi penyelenggara Program Studi PPG harus memiliki sarana
prasarana antara lain: (a) Ruang perkuliahan beserta peralatan pendukungnya
yang khusus diperuntukkan bagi penyeleggaraan Program Studi PPG; (b)
Laboratorium pembelajaran mikro (micro teaching) berserta peralatan
pendukungnya yang berfungsi sebagai sarana untuk praktik keterampilan
mengajar secara terbatas; (c) Pusat sumber belajar terintegrasi dengan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfungsi sebagai sarana
dalam menyusun, mengembangkan, dan menyediakan bahan ajar, bahan uji
atau produk pembelajaran lainnya; (d) Asrama mahasiswa atau sarana lain
yang berfungsi untuk mengembangkan kompetensi sosial dan kepribadian
serta penguatan jiwa pendidik; dan (e) Sekolah mitra yang berfungsi sebagai
tempat pelaksanaan PPL.

C. Mekanisme Penetapan Penyelenggara PPG


Program Studi PPG diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) yang memenuhi persyaratan dan memiliki ijin yang
ditetapkan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Penetapan
Penyelenggara dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Kementerian Riset, Tekonologi dan Pendidikan Tinggi melakukan seleksi
terhadap calon LPTK penyelenggara Program Studi PPG berdasarkan
pemenuhan persyaratan, dan menetapkan LPTK penyelenggara yang terpilih.
2. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyampaikan informasi
tentang rencana penetapan perguruan tinggi penyelenggara Program Studi PPG
kepada rektor/penanggung jawab LPTK.
3. Rektor/penanggung jawab LPTK menyampaikan usulan untuk ditetapkan
sebagai perguruan tinggi penyelenggara program PPG kepada Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
4. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melakukan evaluasi
terhadap usulan dari LPTK calon penyelenggara Program PPG.

6
5. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menetapkan daya
tampung Program Studi PPG secara nasional untuk setiap bidang studi PPG di
setiap perguruan tinggi penyelenggara.

D. Organisasi Pengelola Program Studi PPG


1. Pengelolaan Program Studi PPG berada di tingkat perguruan tinggi di bawah
tanggung jawab Rektor.
2. Pengelolaan Program Studi PPG di tingkat perguruan tinggi dilakukan oleh
lembaga/ badan/unit pelaksana atau sebutan lain yang dibentuk oleh perguruan
tinggi dengan tugas pengelolaan Program Studi PPG di perguruan tinggi yang
bersangkutan.
a. Pengelolaan Program Studi PPG di tingkat perguruan tinggi didukung oleh:
(a) Badan pelaksana penjaminan mutu atau sebutan lain yang bertugas
untuk melakukan kegiatan penjaminan mutu Program Studi PPG; (b) Badan
pelaksana teknologi informasi dan komunikasi atau sebutan lain yang
bertugas untuk mengelola TIK Program Studi PPG; (c) Pengelola asrama
dan atau sarana lain; (d) Pengelola keuangan; (e) Staf atau tenaga
pendukung.

E. Cara Pendaftaran PPG 2018/2019 Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Tahun


2018-2022
1. Aplikasi pendaftaran calon peserta PPG Dalam Jabatan dapat dibuka melalui
alamat http://simpkb.id.
2. Guru membuka situs tersebut untuk melakukan pendaftaran sebagai calon
Peserta PPG Dalam Jabatan dengan menggunakan akun individu masing-
masing. Guru mengunggah (upload) hasil pindai (scan) ijazah asli S-1/D-IV.
Bagi guru yang terkendala dengan akses internet, pendaftaran dapat dibantu
oleh kepala sekolah atau dinas pendidikan.

3. Guru menetapkan program studi yang akan diikuti dalam PPG. Ketentuan
penetapan program studi PPG adalah linier dengan program studi/jurusan pada
ijazah S-1/D-IV yang dimiliki.

7
4. Guru mengisi nama perguruan tinggi dan program studi sesuai dengan ijazah S-
1/D-IV.

5. LPMP melakukan verifikasi dan validasi kesesuaian atau linieritas antara


program studi PPG yang dipilih dengan program studi/jurusan pada ijazah S-
1/D-4.

6. Guru yang lolos verifikasi dan validasi yang berstatus “diterima” dinyatakan
sebagai peserta pretest PPG Dalam Jabatan.

7. Waktu dan tempat pelaksanaan pretest akan diinformasikan setelah proses


penempatan (plotting) peserta pretest ke TUK selesai.

F. Kompetensi Dalam Berbagai Persyaratan yang Dibutuhkan Dalam PPG

Program PPG didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan RI No 87 tahun 2013. Dalam pasal 2 Permendikbud RI No 87 tahun
2013 dipaparkan tujuan Program PPG adalah (a) untuk menghasilkan calon guru
yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran; (b) menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan
pembimbingan, dan pelatihan peserta didik; dan (c) mampu melakukan penelitian
dan mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan. Sementara itu, Program
PPG diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki lembaga pendidikan
tenaga kependidikan yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan oleh Menteri. Ada
45 Universitas dari 27 Provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan program PPG.

G. Kompetensi Lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Tuntutan kualitas LPTK semakin diperkuat dengan adanya program profesi


guru (PPG). LPTK memiliki peran sentral dalam peningkatan kualitas guru. LPTK
dituntut untuk memahami pengembangan profesi guru sebagai upaya pembinaan
guru dalam konteks pembekalan kompetensi sosial dan kepribadian.
Pengembangan profesi, kompetensi dan sertifikasi merupakan mata rantai dalam
upaya peningkatan kualitas guru sudah diamanatkan dalam UU no. 14 tahun 2005.

8
Berikut ini merupakan lulusan PPG yang diharapkan mampu menghadapi MEA
2015:
1 Kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik mencapai standar kompetensi
2 Menguasai ilmu pendidikan, perkembangan dan membimbing peserta didik
3 Menguasai pembelajaran bidang studi: belajar dan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, perencanaan pembelajaran, media pembelajaran, penelitian bagi
peningkatan pembelajaran bidang studi.
4 Mampu melaksanakan praktek pembelajaran bidang studi
5 Memiliki integritas kepribadian yang meliputi aspek fisik-motorik,
intelektual, sosial, konatif dan afektif
6 Kompetensi sosial merupakan kemampuan dalam menjalin hubungan sosial
secara langsung maupun menggunakan media di sekolah dan luar sekolah.

H. Implementasi Unsur-Unsur PPG Dalam Pembelajaran


Implementasi unsur-unsur ppg dalam pembelajaran tercantum dalam
Capaian Pembelajaran Lulusan Bidang Studi (CPBS) yang merupakan rumusan
pernyataan dari standar kompetensi lulusan Program Studi PPG, berupa sejumlah
kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan program PPG. Daftar kompetensi yang
harus dimiliki oleh pendidik profesional ini beserta subkompetensi dan
indikatornya, disajikan dalam Tabel berikut.
Tabel 2.1 Kompetensi Lulusan Program Studi PPG, Subkompetensi, dan Indikatornya
No Kompetensi Sub-Kompetensi Indikator
1 Pedagogik a Merencanakan 1) Merumuskan indikator kompetensi dan capaian
. pembelajaran pembelajaran berdasarkan standar kompetensi
lulusan.
2) Mengorganisasikan materi, proses, sumber, media,
penilaian, dan evaluasi pembelajaran
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sesuai silabus dengan menerapkan prinsip Techno-
Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
b Melaksanakan 1) Mewujudkan suasana dan proses pembelajaran yang
pembelajaran mendidik dan mencerdaskan sesuai dengan kaidah
pedagogik untuk memfasilitasi pengembangan potensi
diri dan karakter siswa
c Menilai dan 1) Melaksanakan penilaian otentik-holistik yang
mengevaluasi mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
pembelajaran (assessmen of learning)
2) Melaksanakan penilian sebagai proses belajar
(assessment as learning)

9
3) Menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. (assessment for learning)
2 Kepribadian Berperilaku sesuai 1) Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya sebagai
dengan norma agama, insan yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
norma hukum, norma 2) Memiliki jiwa dan rasa kebangsaan dan cinta tanah air
sosial, etika, dan nilai berdasarkan Pancasila, UndangUndang Dasar Negara
budaya RepubIik Indonesia Tahun 1945, komitmen NKRI, dan
semangat Bhinneka Tunggal Ika.
3) Menunjukkan kesadaran hukum dengan melaksanakan
norma sesuai peraturan peundang-undangan di bidang
pendidikan dan keguruan.
4) Tampil sebagai pribadi teladan yang jujur, berakhlak
mulia, beretos kerja, bertanggung jawab, dan bangga
menjadi guru.
5) Memiliki sikap mau mengembangkan diri secara
mandiri dan berkelanjutan
3. Sosial Memiliki kemampuan 1) Berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik,
berkomunikasi, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat
berinteraksi, dan secara lisan dan tulisan dengan santun, efektif, dan
beradaptasi secara produktif
efektif dan efisien 2) Berpartisipasi sebagai warga negara yang baik dalam
dengan peserta didik, pembangunan bangsa
sesama guru, 3) Memiliki komitmen mengadaptasi dan menggunakan
orangtua/wali dan teknologi informasi dan komunikasi dalam
masyarakat sekitar melaksanaan tugas profesionalnya
4 Profesional a . Menguasai materi 1) Menganalisis kompetensi (capaian pembelajaran)
pelajaran secara luas sebagai dasar pemilihan materi
dan mendalam 2) Menerapkan dan mengevaluasi materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks).
b Menguasai dan 1) Menguasai konsep, pendekatan, teknik, atau metode
menemukan konsep, keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan
pendekatan, teknik, 2) Menemukan konsep, pendekatan, teknik, atau metode
dan metode ilmu baru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni
pengetahuan, yang relevan
teknologi, atau seni
yang relevan

Capaian Pembelajaran Lulusan Bidang Studi PPG diurai menjadi capaian


pembelajaran mata kuliah (kegiatan akademik Program PPG) melalui tahapan
pengembangan kurikulum PPG oleh LPTK penyelenggara Program Studi PPG,
sesuai dengan UU Pendidikan Tinggi No. 12/2012 pasal 35 dan 36.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Program Studi PPG yang dirancang secara sistematis dan menerapkan
prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran dan penilaian, hingga uji
kompetensi, diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang
profesional yang dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan
berkarakter, serta cinta tanah air.

Program Studi PPG dapat diselenggarakan dalam bentuk PPG Bersubsidi


dan PPG Swadana. PPG Bersubsidi adalah penyelenggaraan PPG yang pembiayaan
pendidikannya dibantu oleh pemerintah. PPG Swadana adalah penyelenggaraan
PPG yang pembiayaan pendidikannya ditanggung sepenuhnya oleh mahasiswa.

Untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan


tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 Pasal 3,
yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.maka perlu diperhatikan kompetensi yang harus dimiliki sebagai
calon guru.

B. SARAN
Sebaiknya program PPG ditetapkan sebagai syarat program yang harus
ditempuh untuk mencapai kelulusan studi pada pendidikan keguruan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat jendral pembelajaran dan kemahasiswaan ementrian riset, teknologi dan


pendidikan tinggi. 2017. Pedoman penyelenggaraan pendidikan professional guru.
Ghullam. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Di
Sekolah Dasar. 12(1), 81–86.
Ghullam. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Di
Sekolah Dasar. 12(1), 81–86.
Indriani dkk. 2015. Persepsi mahasiswa kependidikan fakultas ekonomi universitas negri
Yogyakarta terhadap pendidikan profesi guru ( PPG ). PELITA, Volume X, Nomor
1, April 2015.
Koehler, M. J., & Mishra, P. (2008). Introducing TPCK. In AACTE Committe on
Innovation and Technology (Eds), Handbook of Technological Content Knowledge
(TPCK) for Educators. New York: Routledge.

12

Anda mungkin juga menyukai