Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah
Edupreneurship
Dosen Pengampu: Rody Putra Sartika, M.Pd
Disusun Oleh:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengembangan
Potensi Edupreneurship” ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas
terstruktur dalam mata kuliah Edupreneurship.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Edupreneurship Rody Putra Sartika, M.Pd yang telah memberikan tugas
terstruktur, serta semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian makalah ini
dari awal sampai akhir, juga teman-teman yang telah memberikan bantuan baik
dukungan spiritual maupun material.
Penulis sudah berusaha maksimal dalam menyelesaikan makalah ini,
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca dan
khususnya penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab 3 Penutup.....................................................................................................
A. Simpulan...........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu
keahlian khusus. Karena keahliannya bersifat khusus, guru memiliki peranan
yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan pembelajaran, yang akan
menentukan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan. Oleh karena itu,
dalam sistem pendidikan dan pembelajaran dewasa ini kedudukan guru dalam
proses pembelajaran di sekolah belum dapat digantikan oleh alat atau mesin
secanggih apapun. Keahlian khusus itu pula yang membedakan profesi guru
dengan profesi yang lainnya. Dimana “perbedaan pokok antara profesi guru
dengan profesi yang lainnya terletak dalam tugas dan tanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan-
kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut. Kemampuan
dasar tersebut tidak lain adalah kompetensi guru”.
Kompetensi dalam profesi guru, pada awalnya dipersiapkan atau
diperoleh melalui lembaga pendidikan formal keguruan, sebelum seseorang
memangku jabatan (tugas dan tanggung jawab) sebagai guru. Tetapi untuk
menuju ke arah pelaksanaan tugas dan tanggungjawab secara profesional,
tidaklah cukup dengan berbekal dengan kemampuan yang diperoleh melalui
jalur pendidikan formal tersebut. Tuntutan terhadap peningkatan kompetensi
secara berkesinambungan disebabkan karena substansi kajian dan konteks
pembelajaran selalu berkembang dan berubah. Di samping itu, keharusan bagi
setiap guru untuk mengembangkan kompetensinya secara terus-menerus
dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab secara profesional serta
didorong juga oleh perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat
khususnya dalam dunia bisnis. Melihat permasalahan tersebut, maka dalam
makalah ini penulis akan memaparkan tentang kompetensi kewirausahaan,
bagaimana upaya-upaya untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan
guru, dan bagaimana tantangan kompetensi tersebut di masa depan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyiapan kapasitas pendidik (Guru) ?
2. Bagaimana tentang kompetensi kewirausahaan ?
3. Bagaimana tantangan kompetensi masa depan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana penyiapan kapasitas pendidik (guru).
2. Mengetahui bagaimana kompetensi kewirausahaan.
3. Mengetahui bagaimana tantangan kompetensi masa depan.
D. Manfaat
1. Untuk mengetahui bagaimana penyiapan kapasitas pendidik (guru).
2. Untuk mengetahui bagaimana kompetensi kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana tantangan kompetensi masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Kompetensi Kewirausahaan
Occupational Personal
Conceptual Cognitive Meta
Competence Competence
Operational Functional Social
Competence Competence
Sumber: Le Deist and Winterton, (2005:39).
2) Inventive Thinking
3) Effective Communication
4) High Productivity
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
1. Pendidik harus memiliki jiwa teacherpreneurship agar dapat membimbing
peserta didik untuk memiliki jiwa enterpreneur.
2. Seorang wirausaha harus memiliki kompetensi kewirausahaan.
3. Agar Pendidik dan peserta didik mampu menjadi pemenang pada era global
maka diperlukan kompetensi yang relevan dengan tuntutan kompetensi abad
21 yaitu digital age literacy, inventive thingking, effectif communication, dan
high productivity.
DAFTAR PUSTAKA