Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DAN TEORI KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1
Siti Nurhaliza (2120203057)
Septi Ayu Enjelina (2120203061)

Dosen Pengampu :

Hidayat, M.Pd.I.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha


Esa. Atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan tugas
makalah ini tepat waktu dengan judul “Konsep dan Teori Kepemimpinan ”.
Makalah ini dibuat untuk pemenuhan tugas mata kuliah Kepemimpinan
Pendidikan prodi Manajemen Pendidikan Islam.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Allah Swt, kepada kedua
orangtua, kepada Bapak Hidayat, M.Pd.I selaku dosen mata kuliah Kepemimpinan
Pendidikan , dan seluruh teman-teman yang turut mendukung dan membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa lebih baik di masa mendatang.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, 5 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Konsep Kepemimpinan .........................................................................................3
1. Pengertian Kepemimpinan................................................................................3
2. Unsur – Unsur Kepemimpinan..........................................................................5
3. Peran Kepemimpinan .......................................................................................7
B. Teori Kepemimpinan .............................................................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................................11


A. Kesimpulan..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan ideal untuk
direlavasikan melalui sistem pendidikan nasional. Dalam sistem sekolah
terjadi proses interaksi antara kepala sekolah , guru, pegawai , pengawas
komite sekolah serta murid. Semua interaksi berlangsung , karena di
pengaruhi fungsi perorganisasian, pembagian tugas, komunikasi, motivasi,
kewenangan dan keteladanan.

Kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin ,manajer,pendidik, pengawas,


dan motivator bagi guru-guru dalam proses kependidikan melalui
pembelajaran dan latihan. Guru berinteraksi dengan sesama guru dan murid
dalam kegiatan pembelajaran. Demikian pula ada pola komunikasi di dalam
interaksi ini sebagai inti kegiatan kemanusiaan mengembangkan potensi anak
didik menuju kedewasaan dalam makna yang luas sehingga dapat mengisi
peran sesuai dengan sistem sosial .1

Untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan peran sosial sekolah,


maka peran kepemimpinan pendidikan harus berjalan optimal. Secara
operasional kepemimpinan pendidikan harus berlangsung efektif bagi
kemajuan organisasi sekolah. Pada era informasi saat ini, keberhasilan dan
kegagalan suatu organisasi sekolah sebagian besar ditentukan oleh mutu
kepemimpinan yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tanggungjawab
sebagai pemimpin dalam suatu organisasi sekolah. Untuk itu kepemimpinan
pendidikan perlu diberdayakan dengan cara meningkatkan kemampuannya
secara fungsional, sehingga mampu berperan sesuai dengan tugas, wewenang,
dan tujuannya.

Dengan ini penulis menyajikan makalah dengan judul Konsep dan Teori
Kepemimpinan

1
1
Syafaruddin dan Asrul, Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer (Bandung:
Citapustaka Media, 2013), Hal . 13
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pimpinan dan kepemimpinan. ?

2. Apa saja unsur – unsur dalam kepemimpinan. ?

3. Bagaimana peran dalam kepemimpinan. ?

4. Apa saja teori dalam kepemimpinan. ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu pimpinan dan kepemimpinan.


2. Untuk mengetahui unsur – unsur dalam kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui peran dalam kepemimpinan.
4. Untuk mengetahui teori dalam kepemimpinan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Pemimpin berasal dari kata Leader dan kepemimpinan berasal dari
kata Leadership. Pemimpin adalah orang yang paling berorientasi hasil,
yakni hasil tersebut akan diperoleh jika pemimpin mengetahui sesuatu
yang diinginkannya. Donni Juni Priansa , menyatakan bahwa pemimpin
adalah pionir, sebagai orang bersedia melangkah ke dalam situasi yang

tidak diketahui.2
Definisi pemimpin banyak sekali yaitu sebanyak pribadi yang
meminati masalah pemimpin tersebut. Karena itu kepemimpinan
merupakan dampak interaktif dari faktor individu/pribadi dengan faktor
situasi. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan, khususnya kecakapan di satu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Jadi, pemimpin itu ialah seorang yang memiliki satu atau beberapa
kelebihan sebagai predisposisi (Bakat yang dibawa sejak lahir), dan
merupakan kebutuhan dari situasi atau zaman., sehingga dia mempunyai
kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing
bawahan. Dia juga mendapatkan pengakuan serta dukungan dari
bawahannya, dan mampu menggerakkan bawahan ke arah tujuan tertentu.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT ke muka bumi ini, sebagai
Khalifah (Pemimpin) dimuka bumi ini, oleh sebab itu maka manusia tidak
terlepas dari perannya sebagai pemimpin, kepemimpinan

2
Donni Juni Priansa, Manajemen Organisasi Publik, (Bandung : CV Pustaka Setia,
2018), Hal. 194

3
merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Peran
kepemimpinan begitu menentukan dalam mencari sebab-sebab jatuh
bangunnya suatu lembaga.
Seorang pemimpin dituntut menguasai berbagai hal yang berhubungan
dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, dengan
persaingan yang begitu ketat dalam dunia pendidikan, maka pendidikan
harus mempunyai terobosan-terobosan baru yang bersifat inovatif
sehingga tidak kalah dengan lembaga pendidikan pada umumnya.
Kepemimpinan dalam kaitannya dengan mutu pendidikan merupakan
elemen yang sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan, karena
kepemimpinan dalam hal ini harus mampu menjadi seorang menejerial
yang dapat membimbing dan mengarahkan serta mampu membangkitkan
motivasi dilembaga yang dipimpinnya dalam meningkatkan kinerja yang
dipimpinnya, sehingga visi, misi dan tujuan sebuah lembaga pendidikan
akan tercapai.
Inti kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain atau bawahan,
tanpa bawahan pemimpin tidak akan ada. Tetapi proses pengaruh antara
pemimpin dan bawahan tidak searah. Pemimpin mempengaruhi bawahan,
tetapi bawahan juga mempunyai beberapa pengaruh terhadap pemimpin.
Para pemimpin diberikan kesempatan untuk melaksanakan
pengaruhnya berdasarkan pada keahlian, daya tarik dan status yang
legalistik. Tetapi kewibawaan pemimpin tersebut akan cepat lenyap
apabila pemimpin gagal dalam memberikan kepuasan terhadap harapan
dan kebutuhan bawahan. Perilaku pemimpin yang positif dapat
mendorong kelompok dalam mengarahkan dan memotivasi individu untuk
bekerjasama dalam kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan

organisasi.3

3Kartini Kartono, Pimpinan dan Kepemimpinan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,


2014), Hal. 31-33

4
Dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa pemimpin dan kepemiminan itu
seseorang yang memiliki satu atau beberapa kelebihan, sehingga dia
mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan, membimbing,
serta mampu menggerakan bawahannya ke arah tujuan tertentu. Pemimpin dan
kepemimpinan juga dimana pun dan kapan pun selalu diperlakukan,
khususnya pada zaman modern sekarang dan dimasa-masa mendatang.

2. Unsur – unsur kepemimpinan


Kepemimpinan berlangsung di dalam sebuah organisasi yang dalam
arti statis merupakan wadah dalam bentuk suatu struktur organisasi. Di
dalam struktur itu terdapat unit-unit kerja sebagai hasil kegiatan
pengorganisasian berupa pembidangan dan pembagian pekerjaan
(tugastugas) sejenis atau serumpun ke dalam satu unit kerja. Hasil kegiatan
pengorganisasian berupa unit-unit kerja ditempatkan pada posisi beringkat
sesuai dengan berat ringannya beban kerja dan tanggung jawabnya.
Dengan demikian tersususn unit kerja secara brjenjang atau bersifat
vertikal yang setiap unitnya dipimpin seorang pemimpin. Sedangkan
secara keseluruhan dipimpin seorang pimpinan puncak yang posisinya
berada paling atas .

Proses kepemimpinan mengandung lima unsur mencakup:

a. Pemimpin adalah orang yang mengarahkan pengikut, melahirkan


kinerja/aktivitas,

b. Pengikut adalah orang yang bekerja dibawah pengaruh pimpinan,

c. Konteks adalah situasi (formal atau tidak formal, social atau kerja,
dinamis atau statis, darurat atau rutin, rumit atau sederhana sesuai
hubungan pemimpin dan pengikut,

d. Proses adalah tindakan kepemimpinan, perpaduan memimpin,


mengikuti, bimbingan menuju pencapaian tujuan, pertukaran,
membangun hubungan dan

e. Hasil adalah yang muncul dari hubungan pemimpin, pengikut dan


situasi (rasa hormat, kepuasan dan kualitas produk ..

4
Abdul Aziz,Wahab Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan pendidikan (Bandung:
Alfabeta , 2013) Hal. 83
5
unsur-unsur utama sebagai esensi kepemimpinan adalah sebagai
berikut:

1. Unsur pemimpin atau orang yang mempengaruhi;

2. Unsur orang yang dipimpin sebagai pihak yang dipengaruhi;

3. Unsur interaksi atau kegiatan atau usaha dan proses


mempengaruhi;

4. Unsur tujuan yang hendak dicapai dalam proses mempengaruhi;

5. Unsur perilaku/kegiatan yang dilakukan sebagai hasil


mempengaruhi.

Pada dasarnya kemampuan untuk mempengaruhi orang atau suatu


kelompok untuk mencapai tujuan tersebut ada unsur kekuasaan.
Kekuasaan tak lain adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
untuk mau melakukan apa yang diinginkan oleh pihak lainnya. Praktik
kepemimpinan berkaitan dengan mempengaruhi tingkah laku dan perasaan
orang lain baik secara individual maupun kelompok dalam arahan tertentu,
sehingga melalui kepemimpinan merujuk pada proses untuk membantu
mengarahkan dan memobilisasi orang atau ide-idenya.

ada tujuh unsur atau komponen dalam kepemimpinan, yaitu: 5

a) Adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin atau pengikutnya;

b) Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada


orang lain melalui berbagai kekuatan;

c) Adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya


kepemimpinan itu;

d) Kepemimpinan bisa timbul dalam suatu organisasi atau tanpa


adanya organisasi tertentu;

e) Pemimpin dapat diangkat secara formal atau dipilih oleh


pengikutnya;

5
Veithzal,Rivai Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi ( Jakarta : Rajawali
Press,2003), Hal 8-9

6
f) Kepemimpinan berada dalam situasi tertentu baik situasi pengikut
maupun lingkungan eksternal;

g) Kepemimpinan Islam merupakan kegiatan menuntun,


membimbing, memandu, dan menunjukkan jalan yang diridhai
Allah.

Unsur-unsur yang ada dalam kepemimpinan itu antara lain adalah


pemimpin, pengikut dan situasi tempat dimana berlangsungnya proses
kepemimpinan. Hal ini berarti dalam proses kepemimpinan terkandung
interaksi tiga faktor penting, yaitu fungsi pemimpin, pengikut (anggota),
dan situasi yang melingkupinya6. Menurut Owens, ada dua hal penting
dalam kepemimpinan, yaitu:

1) Kepemimpinan adalah suatu kelompok fungsi, yang terjadi tidak


hanya dalam proses dua orang atau lebih yang berinteraksi;

2) Pemimpin dimaksudkan berusaha untuk mempengaruhi perilaku


dari orangorang lain. Pemimpin dalam organisasi adalah orang
yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk memimpin
organisasi. Pemimpin memiliki kemampuan merancang strategi
dan mengkoordinasikan sumber daya dengan bersikap kooperatif
untuk memperlancar pekerjaan dalam mencapai tujuan.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa unsur yang


terkandung dalam proses kepemimpinan organisasi adalah ada unsur
pemimpin yang memiliki fungsi untuk memberikan pengaruh, ada anggota
atau kelompk orang yang menerima pengaruh sehingga melakukan
kegiatan dan ada situasi lingkungan yang mengitari orang untuk
melakukan kegiatan.

3. Peran Kepemimpinan

Peran adalah seperangkat pola perilaku yang diharapkan berkaitan


dengan tugas seseorang dalam kedudukan pada suatu unit sosial. Peran

6
Robert G, Owens, Organization Behaviour in Education ,( Boston : Allyn and
Bacon ,1995) , Hal 116.
7
dapat juga diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari
orang dalam posisi tertentu. Pemimpin di dalam organisasi mempunyai
peranan, setiap pekerjaan membawa serta harapan bagaimana penanggung
peran berperilaku. Fakta bahwa organisasi mengidentifikasi pekerjaan
yang harus dilakukan dan perilaku peran yang diinginkan yang berjalan
dengan seiring pekerjaan tersebut, juga mengandung arti bahwa harapan
mengenai peran penting dalam perilaku bawahan

Menurut Newell peran adalah sama dengan perilaku dalam kedudukan


tertentu dan mencakup perilaku itu sendiri dan sikap serta nilai yang
melekat dalam perilaku. Peran adalah harapan-harapan yang merupakan
ketentuan-ketentuan tentang perilaku atau aktivitas yang harus dilakukan
seseorang dalam kedudukan tententu, dan perilaku aktual yang
dijalankannya pada organisasi atau masyarakat. Ada kaitan antara peran
dengan perilaku. Peran menuntut adanya aktivitas atau perilaku yang
sesuai dengan yang diharapkan. Intinya adalah dalam setiap kedudukan
ada peran yang dimainkan dengan terungkap melalui berbagai perilaku
yang ditampilkan .7

Peran kepemimpinan dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku


yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya
sebagai pemimpin. Dalam aplikasinya, peran kepemimpinan yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu: pertama . Servan (pelayan). Memberikan pelayanan pada
anak buahnya untuk mencari kebahagiaan dan membimbing mereka
menuju kebaikan; Kedua Guardian (penjaga). Menjaga komunitas Islam
dari tirani dan tekanan. Seperti diungkapkan pada Sahih Muslim No. 4542,
yaitu: “pemimpin bagi muslim adalah perisai bagi mereka”

B. TEORI KEPEMIMPINAN

Pada dasarnya, teori kompetensi kepemimpinan memiliki tiga macam


yaitu: (a) teori sifat, (b) teori perilaku, dan (c) teori lingkungan. Ketiga teori

7 Ibid. Hal 59-60

8
kepemimpinan ini merupakan grand theory kepemimpinan. Ketiga teori
tersebut dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut;

1. Teori Sifat

Teori sifat disebut juga teori genetik, karena menganggap bahwa


pemimpin itu dilahirkan bukan dibentuk. Teori ini menjelaskan bahwa
eksistensi seorang pemimpin dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-
sifat sejak lahir sebagai sesuatu yang diwariskan.

Teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan diidentifikasikan


berdasarkan atas sifat atau ciri yang dimiliki oleh para pemimpin.
Pendekatan ini mengemukakan bahwa ada karakteristik tertentu seperti
fisik, sosialisasi, dan intelegensi (kecenderungan) yang esensial bagi
kepemimpinan yang efektif, yang merupakan kualitas bawaan seseorang.7

Berdasarkan teori kepemimpinan ini, asumsi dasar yang dimunculkan


adalah kepemimpinan memerlukan serangkaian sifat, ciri, atau perangai
tertentu yang menjamin keberhasilan setiap situasi. Keberhasilan seorang
pemimpin diletakkan pada kepribadian pemimpin itu sendiri.

2. Teori Prilaku

Teori ini berusaha menjelaskan apa yang dilakukan oleh seorang


pemimpin yang efektif, bagaimana mereka mendelegasikan tugas,
berkomunikasi dan memotivasi bawahan. Menurut teori ini, seseorang bisa
belajar dan mengembangkan diri menjadi seorang pemimpin yang efektif,
tidak tergantung pada sifat-sifat yang sudah melekat padanya. Jadi seorang
pemimpin bukan dilahirkan untuk menjadi pemimpin, namun untuk
menjadi seorang pemimpin dapat dipelajari dari apa yang dilakukan oleh
pemimpin yang efektif ataupun dari pengalaman.

Teori ini mengutarakan bahwa pemimpin harus dipandang sebagai


hubungan diantara orang-orang, bukan sifat-sifat atau ciri-ciri seorang
individu

Oleh karena itu, keberhasilan seorang pemimpin sangat ditentukan


oleh kemampuan pemimpin dalam hubungannya dan berinteraksi dengan

9
segenap anggotanya.

3. Teori Lingkungan Teori ini beranggapan bahwa munculnya pemimpin


pemimpin itu merupakan hasil dari waktu, tempat dan
keadaan.Kepemimpinan dalam perspektif teori lingkungan adalah
mengacu pada pendekatan situasional yang berusaha memberikan model
normatif.

Teori ini secara garis besar menjelaskan bahwa keberhasilan seorang


pemimpin dalam menjalankan tugasnya sangat tergantung terhadap situasi
dan gaya kepemimpinan yang dipakainya. Untuk situasi yang berbeda,
maka dipakai gaya yang berbeda pula.

Berdasarkan teori lingkungan, seorang harus mampu mengubah model


gaya kepemimpinannya sesuai dengan tuntutan dan situasi zaman. Oleh
karena itu, situasi dan kondisi yang berubah menghendaki gaya dan model
kepemimpinan yang berubah. Sebab jika pemimpin tidak melakukan
perubahan yang sesuai dengan kebutuhan zaman, kepemimpinannya tidak
akan berhasil secara maksimal.

Tingkah laku dalam gaya kepemimpinan ini dapat dipelajari dari


proses belajar dan pengalaman pemimpin tersebut, sehingga seorang
pemimpin untuk menghadapi situasi yang berbeda akan memakai gaya
kepemimpinan yang sesuai dengan situasi yang dialami.

Pada teori Path-Goal menerangkan bagaimana perilaku seorang


pemimpin memengaruhi motivasi dan prestasi kerja para bawahannya,
dalam situasi kerja yang berbeda-beda. Teori ini lahir dari teori motivasi
pengharapan (espectancy), di mana motivasi seorang pekerja tergantung
pada pengharapannya bahwa prestasi tinggi merupakan alat untuk
mendapatkan hasil-hasil positif. Dan untuk menghindari diri dari hasil-
hasil negatif. Teori Path menerangkan bagaimana perilaku (gaya) seorang
pemimpin memengaruhi prestasi kerja bawahannya.

8
Ibid, Hal. 78-79

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemimpin berasal dari kata Leader dan kepemimpinan berasal dari kata
Leadership. Kata pemimpin digunakan untuk mempresentasikan seseorang,
sedangkan kata kepemimpinan mempresentasikan sebuah tindakan.
Dengan ringkas dapat disimpulkan bahwa pemimpin dan kepemiminan itu
seseorang yang memiliki satu atau beberapa kelebihan, sehingga dia
mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan, membimbing,
serta mampu menggerakan bawahannya ke arah tujuan tertentu.

Peran kepemimpinan dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang


diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai
pemimpin. Dalam aplikasinya, peran kepemimpinan yang dicontohkan oleh
Nabi Muhammad SAW dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: pertama .
Servan (pelayan). Memberikan pelayanan pada anak buahnya untuk mencari
kebahagiaan dan membimbing mereka menuju kebaikan; Kedua Guardian
(penjaga). Menjaga komunitas Islam dari tirani dan tekanan. Seperti
diungkapkan pada Sahih Muslim No. 4542, yaitu: “pemimpin bagi muslim
adalah perisai bagi mereka”

Teori kompetensi kepemimpinan memiliki tiga macam yaitu: (a) teori


sifat, (b) teori perilaku, dan (c) teori lingkungan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Asrul,Syafarudin.2013. Kepemimpinan Pendidikan Konteprorer . Bandung : Cita


pustaka Media

Kartono, Kartini. 2014. Pimpinan dan Kepemimpinan. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada

Owens, Robert G .1995. Oganisatio Behaviour in Education, Boston : Allyn and


Bacon
Priansa, Donni Juni. 2018. Manajemen Organisasi Publik. Bandung : CV
Pustaka Setia
Rivai, Viethzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta :
Rajawali Press.

Wahab,Abdul Aziz, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan


Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai