Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelas : PAI – 5F
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadira-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kajian Teori Kepemimpinan.” Makalah
ini disusun guna memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Kepemimpinan
Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fathul Ihsani, S.Sy., M.H.
selaku dosen pengampu yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sanan
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Kepemimpinan.............................................................................3
B. Fungsi Kepemimpinan...................................................................................5
C. Syarat Menjadi Pemimpin..............................................................................8
D. Gaya Kepemimpinan......................................................................................10
E. Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Pemimpin
dalam Manajemen Pendidikan.......................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. Kesimpulan.....................................................................................................19
B. Penutup...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia akhir-akhir ini begitu banyak mengalami
guncangan tiada henti. Guncangan ekonomi karena ketidakstabilan
perekonomian global, teror dalam skala internasional yang berdampak pada
perekonomian global dan melemahnya kepercayaan investor, serta
permasalahan politik dalam negeri karena kepentingan sesaat politisi yang
mencari keuntungan bagi diri dan kelompoknya. Sudah 16 tahun Bangsa
Indnesia melewati masa reformasi, dengan harapan yang luar biasa dalam
menanti sebuah kepemimpinan yang membawa bangsa ini lebih baik dan
sejahtera.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.
Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan
lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun
dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah
saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.
Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding
makhluk Tuhan lainnya. Manusia dianugerahi kemampuan untuk berpikir,
kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik & mana yang
buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola
lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik,
kehidupan sosial manusia pun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang
berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana fungsi kepemimpinan?
3. Bagaimana syarat menjadi pemimpin
4. Seperti apa gaya kepemimpinan?
5. Apa faktor yang memperoleh efektifitas pemimpin dalam manajemen
pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi kepemimpinan
3. Untuk mengetahui syarat menjadi pemimpin
4. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan
5. Untuk mengetahui dan memahami faktor yang mempengaruhi efektifitas
pemimpin dalam manajemen pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari -hari, baik di lingkungan keluarga,
organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar
sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut
memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Para ahli
memaknai konsep pemimpin sebagai seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian
dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Stephen Robbins misalnya
mendefinisikan kepemimpinan sebagai ³ ... the ability to influence a group
toward the achievement of goals.´__ Kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan
(Stephen P. Robbins, 2003:130).
Kepemimpinan juga dimaknai sebagai proses mempengaruhi tidak
hanya dari pemimpin kepada pengikut atau satu arah melainkan timbal balik
atau dua arah. Pengikut yang baik juga dapat saja memunculkan
kepemimpinan dengan mengikuti kepemimpinan yang ada dan pada derajat
tertentu memberikan umpan balik kepada pemimpin. Pengaruh adalah proses
pemimpinmengkomunikasikan gagasan, memperoleh penerimaan atas
gagasan, dan memotivasi pengikut untuk mendukung serta melaksanakan.
Bahkan kepemimpinan bisa diartikan sebagai sebuah proses untuk
mempengaruhi orang lain agar mampu memahami serta menyetujui apa yang
harus dilakukan sekaligus bagaimana melakukannya, termasuk pula proses
memfasilitasi upaya individu atau kelompok dalam memenuhi tujuan
bersama. (Gary Yukl, 2009:26).
Dalam menggunakan wewenang formal pemimpin dimaknai pada
upaya mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi
3
4
1
Asep Solikin, H.M Fatchurahman, Supardi, PEMIMPIN YANG MELAYANI DALAM
MEMBANGUN BANGSA YANG MANDIRI, Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 2, Juni 2017, hal. 92.
5
B. Fungsi Kepemimpinan
Menurut Sondang, lima fungsi kepemimpinan yang dibahas secara singkat
adalah sebagai berikut:4
1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam suatu usaha
pencapaian tujuan
2
Hafulyon, KERAGAMAN KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI, Jurnal al-Fikrah,
Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2014, hal. 2.
3
Ibid, hal. 3.
4
Andi Mulyani, GAYA KEPEMIMPINAN LURAH GALUNG KECAMATAN LILI RIAJA
KABUPATEN SOPPENG, Jurnal Ilmiah Mandala Education, Vol. 3, No.1, 2017, hlm. 255
6
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak diluar
organisasi
3. Pimpinan selaku komunikator yang efektif
4. Mediator yang handal, khususnya dalam hubungan ke dalam terutama
dalam menangani situasi konflik
5. Pimpinan selaku integrator uang efektif, rasional, objektif, dan netral
Fungsi kepemimpinan menjadi hal penting dalam pencapaian tujuan
organisasi diantaranya unsur kepemimpinan dimana pemimpin merupakan
faktor penting dalam meningkatkan kinerja pegawai yang menjadikan salah
satu faktor pelengkap, oleh karenanya untuk pencapaian yang baik
dibutuhkan fungsi kepemimpinan yang menjadi pengurai dari berbagai
macam sikap, dan karakter pegawai. Dalam upaya mewujudkan
kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut haris dijalankan
sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, fungsi
kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin harus
berusaha agar menjadi bagian di dalam situasi sosial kelompok atau
organisasinya.5
Pendapat Reza dalam bukunya, secara operasional ada 5 fungsi pokok
kepemimpinan, antara lain:6
1. Fungsi instruktif, pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang
menentukan apa, bagaimana, bilamana dan dimana agar keputusan dapat
diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin adalah
melaksanakan perintah
2. Fungsi Konsultatif, pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif
sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala
pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan
pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
5
P F Lano, FUNGSI KEPEMIMPINAN UNTUK MENGURANGI SIKAP AROGANSI PEGAWAI,
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 4, No. 1, 2015, hlm. 74-75
6
Ibid, hlm. 75
7
C. Syarat Pemimpin
Menurut Ibnu Abi Rabbi, seseorang dapat diangkat menjadi seorang
pemimpin jika memenuhi enam kriteria. Pertama, dia harus merupakan
keturunan raja dan mempunyai hubungan nasab yang dekat dengan raja
sebelumnya. Kedua, seseorang yang mempunyai aspirasi yang luhur. Ketiga,
harus memilki pandangan yang mantap dan kokoh. Keempat, harus memiliki
ketahanan yang kuat manakala mendapatkan kesulitan. Kelima, harus
memiliki kekayaan yang banyak. Keenam, harus memiliki pembantu-
pembantu yang setia.
Sedikit berbeda dengan syarat yang di kemukakan Ibnu Abi Rabbi di
atas, Al-Farabi menetapkan sembilan syarat yang harus dipenuhi seseorang
yang akan menjadi pemimpin. Kesembilan syarat tersebut adalah pertama,
seorang pemimpin harus memiliki anggota badan yang lengkap. Kedua,
memiliki daya pemahaman yang baik. Ketiga, tinggi intelektualitasnya.
Keempat, memiliki kepandaian dalam mengemukakan pendapat dan mudah
dimengerti uraiannya. Kelima, mencintai pendidikan dan gemar mengajar.
Keenam, tidak rakus dalam hal makanan, minuman dan perempuan. Ketujuh,
mencintai kejujuran, berjiwa besar, dan berbudi luhur. Kedelapan, mencintai
keadilan. Kesembilan, kuat pendiriannya.7
Imam Al-Ghazali mengemukakan sepuluh syarat bagi seseorang yang
akan menjadi pemimpin. Pertama, seorang yang akan menjadi pemimpin
adalah orang yang telah dewasa. Kedua, memiliki pikiran yang sehat. Ketiga,
seorang yang merdeka. Keempat, seorang pemimpin haruslah berjenis
kelamin laki-laki. Kelima, keturunan Quraisy. Keenam, mempunyai
pendengaran dan penglihatan yangsehat. Ketujuh, memiliki kekuasaan yang
7
Tobibatussaadah, PEREMPUAN DAN EKSISTENSI KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM,
AKADEMIKA, Vol. 19, No. 01, Januari -Juni 2014, HAL. 156.
9
m) Sense of Timing atau mengetahui saat tetap / tidak tepat untuk bertindak.
n) Sense of Cohersiveness artinya merasa satu dengan yang dipimpin,
kolega setingkat dan atasannya.
o) Sense of Relevance menyangkut keterkaitan keputusan yang diambil
dengan tujuan yang hendak dicapai.
p) Kesederhanaan dalam cara hidup cara bekerja,cara bertindak.
q) Keberanian dalam mengambil keputusan.
r) Kemampuan mendengar pendapat / saran orang lain.
s) Adaptif, fleksibel dalam menghadapi perubahan.
t) Ketegasan dalam menghapi bawahan dan ketidaktentuan.
D. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah sikap, gerak- gerik, atau penampilan yang
dipilih pemimpin dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Gaya
yang dipakai seseorang pemimpin satu dengan yang lainnya berbeda.
Tergantung pada situasi dan kondisi kepemimpinannya. Gaya merupakan
norma perilaku yang dipergunakan seseorang pada saat orang tersebut
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan adalah
suatu pola perilaku yang konsisten yang dtunjukkan oleh pemimpin dan
diketahui oleh pihak lain keika pemimpin berusaha mempengaruhi
kegiatan- kegiatan orang lain.
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seseorang
pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang
dipilih oleh pemimpin untuk kerjaaan, cara pemimpin bertindak dalam
mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.
Dengan demikian gaya kepemimpinan adalah perilaku atau sikap yang
ditampilkan oleh pemimpin dala mengelola organisasi. Sehingga dengan
gaya tersebut pemimpin memiliki harapan bahwa kedepannya akan lebih
baik dan organisasi yang dikelola memiliki perubahan.
11
10
Hidayat, Kepemimpinan Dan Supervise Pendidikan, (Banten: Yayasan Pendidikan Dan
11
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 1996). Hal.
88.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok
guna mencapai serangkaian tujuan
2. Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam suatu usaha
pencapaian tujuan, sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam
hubungan dengan pihak diluar organisasi. Pimpinan selaku komunikator
yang efektif dan juga mediator yang handal, khususnya dalam hubungan
ke dalam terutama dalam menangani situasi konflik serta pimpinan selaku
integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral
3. Setiap pemimpin yang beragama Islam harus memiliki empat sifat
kepemimpinan. Pertama, sifat siddiq atau dapat dipercaya. Kedua, sifat
amanah yakni mampu menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan
benar sesuai syari’at Islam. Ketiga, seorang pemimpin harus memiliki
sifat fatonah atau cerdas. Keempat, seorang pemimpin harus memiliki
sifat tablig atau menyampaikan hukum-hukum Allah dengan baik dan
benar
4. faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas gaya kepemimpinan ini ialah
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain bawahan
yang dipimpin, jenis tugas yang dilakukan dalam organisasi, sifat
pemimpin dan gaya kepemimpinan. Sedangkan faktor eksternal antara
lain ialah faktor politik, ekonomi, sosial dan budaya
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah tersebut diatas banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan juga saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
HASIL DISKUSI
Pertanyaan:
1. Susi Hartati Maharani ( 50 )
Strategi kepemimpinan seperti apa yang efektif yang bisa diterapkan dalam
masa krisis wabah virus corona?
2. Candra Rizki Rahmawan ( 27 )
Mengapa dibutuhkan pemimpin dalam sebuah organisasi? Apa dampak dan
manfaatnya? Dan bagaimana jika seorang peimpin memiiliki sikap tidak baik
dalam artian tidak bertanggung jawab?
3. Mohamad Fuadzen ( 41 )
Bagaimana tanggapan bahwa “Seorang Pemimpin merupakan seorang
Pelayan?”
Jawaban:
1. Strategi dari seorang pemimpin sendiri yaitu mengenai pola pikir dari sang
pemimpin sendiri. Mindset yang di atur agar tidak berlebihan terhadap krisis
dan juga tetap menghadapi tantangan kedepan. Perencanaan dan persiapan
menjadi sebuah kunci kritis dalam bisnis. Strategi leadership harus ada
konseptual untuk membuat suatu keputusan. Tapi, dalam hal ini harus ada
hubungannya dengan tujuan dari penekanan angka covid saat ini dan tetap
mengikuti protocol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah terkait
protocol kesehatan yang ada. Manajemen kritis dalam kepemimpinan harus
ada dan wajib untuk dilaksanakan dalam keadaan tertentu. (Revinda Levinia
Sari -12201183104 -08)
Dorongan dan semangat serta kerja keras seorang pemimpin juga akan
mempengaruhi semangat dan kerja keras bagi anggotanya untuk mencapai
tujuan bersama dan menghadapi tantangan zaman yang akan datang terutama
masa pandemi ini. (Widya Miftahul Hasanah – 12201183308-37)
2. Peran pemimpin disini sangat penting sekali karena ia dituntut untuk
memberikan arahan dan tujuan yang jelas kepada semua anggota. Pemimpin
21
akan menolong menentukan peran masing-masing anggotanya dalam
mencapai tujuan organisasi. Pemimpin menjelaskan setiap peran itu penting
dan memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian organisasi. Lalu
bagaimana dengan pemimpin yang tidak baik, dalam artian kurang
beratnggung jawab? Maka hal ini akan menimbulkan kerancauan dalam
organisasi tersebut. Tidak mampu tercapainya dalam tujuan organisasi
tersebut. Karena tugas yang diemban oleh pemimpin tersebut harus memiliki
tanggung jawab yang besar, mampu menolong dan mengkoordinir semua
anggotanya dan menjadi figure yang baik dimana menjadi panutan untuk
semua anggotanya. (M. Mufti Ali – 12201183098 – 02)
Mengapa perlu pemimpin? Setiap usaha atauupun sebuah organisasi pasti ada
sebuah mimpi dan sebuah cita yang ingin diwujudkan. Dan hal ini dapat
terwujud dengan maksimal apabila ada seseorang yang cakap dan mampu
mengelola organisasi atau sekelompoknya. Lalu bagaimana jika tidak ada
pemimpin, bagaimana dapat mewujudkan sebuah tujuan yang ingin dicapai
jika nahkoda nya tidak ada bagaimana ia akan sampai pada tujuan tersebut?
Maka dari itu dibutuhkan sebuah pemimpin untuk mengkoordinir, merangkul
untuk meraih segala hal yang sudah direncanakan. Juga sebuah organisasi
pastilah akan lebih tertata dan kondusif. (Revinda Levinia Sari –
12201183104 – 08)
3. Pemimpin itu adalah sebuah pelayan? Sudah seharusnya pemimpin itu
mengabdi pada rakyat, berkarya dan mendatangkan kebaikan kepada rakyat,
bukan hanya berdiam diri saja untuk memantau. Pelayan disini bukan berarti
bisa dilimpahkan tugasnya seenaknya saja, tetapi memilih pemimpin harus
memiliki perasaan yang tulus yang timbul dari dalam hati untuk melayani,
menempatkan kebutuhan pengikut sebagai prioritas, menyelesaikan sesuatu
bersama orang lain dan membantu orang lain dalam mencapai tujuan
bersama. Pemimin itu sebagai pendengar, empati (pemimpin yang melayani
adalah mereka yang berusaha memahami rekan kerja dan mampu berempati
dengan orang lain), penyembuhan (mampu menciptakan penyembuhan
emosional dan hubungan dirinya, atau hubungan dengan orang lain, karena
22
hubungan merupakan kekuatan untuk transformasi dan integrasi). (Isma
Atun Nisak – 12201183099 – 03)
23