PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD HARUN
(12201183296)
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Proposal Penelitian yang berjudul “implementasi metode hafalan
terhadap minat dan prestasi belajar al-qur’an hadist peserta didik di sdi
baitussalam tulungagung” Proposal Penelitian ini disusun guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
Sekian saya memohon maaf apabila ada kesalahan yang disengaja maupun
tidak disengaja, Terimakasih semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara garis besar, sebagian diantara kita mengetahui tentang
pendidikan. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai
usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai
yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok
orang lain agar menjadi dewasaatau mencapai tingkat hidup atau
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.1
Seperti halnya yang terdapat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 2 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pada bab
I tentang ketentuan umum pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa,
“pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa
yang akan datang”. 2
Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting dan
mendasar, hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan merupakan salah satu
kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia untuk
mencapai tujuan hidupnya, baik tujuan hidup didunia maupun di akhirat.
Dalam uraian diatas sudah terlihat jelas bahwasanya SDI
Baitussalam memiliki kebiasaan yang sangat menarik dan memiliki ciri
khas tersendiri, yaitu diadakannya membaca/ menghafal ayat-ayat Al-
Quran sebelum pembelajaran dimulai. Dengan adanya fenomena
pendidikan tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian secara
lebih detail terkait dengan adanya kebiasaan tersebut apakah berpengaruh
kepada minat belajar dan prestasi peserta didik dalam bidang Al-Quran
dan hadis.
B. IDENTIFIKASI DAN BATASAN MASALAH
1. Identifikasi
1
Sudirman N., dkk.,Ilmu Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992), hlm. 4.
2
Hasbullah.,Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 284.
1
Berdasarkan latar belakang permasalah diatas dapat di
identifikasikan dalam dua hal yaitu pengaruh terhadap minat belajar
peserta didik serta pengaruh terhadap prestasi peserta didik
2. Batasan
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, masalah dalam penelitian
ini dibatasi pada “Pengaruh Metode Hafalan Terhadap Minat Dan
Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadist Peserta Didik Di SDI Baitussalam
Tulungagung”
C. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana pengaruh metode hafalan terhadap minat belajar Al-
Qur’an Hadist peserta didik di SDI Baitussalam Tulungagung
b. Bagaimana Pengaruh Metode Hafalan Terhadap Prestasi Belajar Al-
Qur’an Hadist peserta didik di SDI Baitussalam Tulungagung
c. Bagaimana Pengaruh Metode Hafalan Terhadap Minat Dan Prestasi
Belajar Al-Qur’an Hadist Peserta Didik Di SDI Baitussalam
Tulungagung
D. TUJUAN PENELITIAN
a. Mengetahui Bagaimana Pengaruh Metode Hafalan Terhadap Minat
Belajar Al-Qur’an Hadist Peserta Didik Di SDI Baitussalam
Tulungagung
b. Mengetahui Bagaimana Pengaruh Metode Hafalan Terhadap Prestasi
Belajar Al-Qur’an Hadist Peserta Didik Di SDI Baitussalam
Tulungagung
c. Mengetahui Bagaimana Pengaruh Metode Hafalan Terhadap Minat
Dan Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadist Peserta Didik Di SDI
Baitussalam Tulungagung
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Suatu hipotesis memberikan gambaran dan pengertian yang lebih
jelas tentang gejala yang berkenaan dengan hipotesis itu setiap kali kita
mengujinya secara empiris. Bahkan bila hipotesis tidak terbukti
kebenarannya, masih ada faedah untuk memperluas pengetahuan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa hipotesis berfungsi untuk
2
1) menguji kebenaran suatu teori
2) memberi ide untuk mengembangkan suatu teori
3) memperluas pengetahuan kita mengenai gejala-gejala yang kita
pelajari.
4) sistematika pembahasan
3
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Metode Pembelajaran
Pengertian Metode Pembelajaran Metode merupakan salah satu strategi
atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak
dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka
pembelajaran akan semakin baik. Metode berasal dari kata methodos dalam
bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan. Metode merupakan perencanaan
secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara
teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan
pada suatu pendekatan tertentu.3
Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan yang sudah jelas
kebenarannya, sedangkan metode bersifat prosedural yaitu pendekatan
dengan menerapkan langkah-langkah. Metode bersifat prosedural
maksudnya penerapan dalam pembelajaran dikerjakan melalui langkah-
langkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai dari penyusunan
perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar mengajar, dan
penilaian hasil belajar.
metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memulai pelaksanaan
suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Metode pembelajaran ialah sebuah caracara yang berbeda untuk mencapai
hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Hal itu
berarti pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi
pembelajaran dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai. Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
merupakan sebuah perencanaan yang utuh dan bersistem dalam menyajikan
materi pelajaran. Metode pembelajaran dilakukan secara teratur dan
bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan tertentu
dibawah kondisi yang berbeda.
3
Zuhriah, Nurul. . Jakarta : (Bumi Aksara )Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori dan
Aplikasi.2009.hlm. 90
4
b. Pengertian hafalan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian menghafal adalah
berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu di ingat. 4
Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, yaitu tahfidz dan Qur’an yang
mana keduanya mempunyai arti yang berbeda. Tahfidz yaitu yang artinya
menghafal. Sedangkan menghafal berasal dari kata hafal yang dari bahasa
arab hafidza-yahfidzu-hifdzan, yaitu lawan dari lupa , yaitu selalu ingat dan
sedikit lupa.
Sedangkan menurut Abdul Aziz Abdul Rouf definisi menghafal adalah
“proses mengulang sesuatu baik dengan membaca atau mendengar.” Bahkan
pekerjaan apapun jika sering diulang-ulang pasti menjadi hafal.5
Pelestarian Al-Quran melalui hafalan ini sangat dapat
dipertanggungjawabkan, mengingat Rosulullah SAW. Allah berfirman Q.S.
Al a’raf 158:
“katakanlah: “ hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, Yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi:
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, yang menghidupkan
dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rosul-Nya, nabi
yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-
Nya(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.
Oleh karena itu ia adalah hafidz (penghafal) Qur’an pertama merupakan
contoh paling baik bagi para sahabat dalam menghafalnya. Setiap kali
sebuah ayat turun, selalu dihafal dan dihafalkan dalam dada dan
ditempatkan dihatisehingga memiliki daya hafal yang kuat. Hal itu karena
pada umumnya mereka buta huruf sehingga dalam penulisan berita-berita,
syair-syair dan silsilah mereka dilakukan dengan catatan hati mereka.
c. Tujuan mata pelajaran Al-Qur’an hadist
4
Puji Putranti, Emi. 2006. Pengaruh Hafalan Juz Amma dan Hadist Pilihan Terhadap Prestasi
Belajar al-Qur’an Hadits Siswa Kelas III MTs NU 1 Sumbang. Skripsi STAIN Purwokerto
5
Siti Umayah, “Penerapan Metode Menghafal dalm Pembelajaran Al Qur‟an Hadis pada Siswa
Kelas IV (Studi Multi di MI Thoriqul Huda Kerjo dan MI Miftahul Huda Suberingin Kecamatan
Karangan Kabupaten Trenggalek”, Skripsi, Tulungagung: IAIN, 2016.
5
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MI/SD memiliki 3 tujuan penting,
yaitu :
a. Sebagai pengetahuan, dimana peserta didik mengetahui dan memahami
pelajaran Al-Qur’an hadist
b. Sebagai pelaksanaan, dimana peserta didik dapat melaksanakan atau
mempraktikkan kepada kehidupan sehari-hari
c. Sebagai pembiasaan, dimana peserta didik dapat membiasakan untuk
mengamalkan apa yang di ajarkan di materi Al-Qur’an hadist
d.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
7
yang dimiliki santri ini kemudian dihafalkan dihadapan ustadz atau
kyainya secara periodik atau incidental tergantung kepada petunjuk
gurunya tersebut”.
D. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah field research (lapangan) dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dalam melaksanakan
langkah-langkah penelitiannya untuk mendapatkan data secara
lengkap, terarah dan tepat dalam waktu yang efisien
E. Lokasi penelitian
Penelitian ini berlokasi di SDI Baitussalam Tulungagung yang
beralamat di Desa Tretek, Kec Tulungagung, Kabupaten
Tulungagung
F. Metode pengumpulan data
Metode tes
Tes adalah cara yang dapat dipergunakan atau prosedur yang perlu
ditempuh dalam rangka pengukuran dan nilai bidang pendidikan yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa
pertanyaan-pertaanyaan yang harus dijawab, atau berupa perintah-
perintah yang harus di kerjakan oleh testee, sehingga atas data yang
diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan dari hasil
pengukuran tersebut.6
Tes digunakan untuk memperoleh data kuantitatif penguasaan materi
Al-Qur’an hadist yang telah diberikan, bentuk tes yang peneliti gunakan
adalah bentuk multiple choise ( tes pilihan ganda) dan dalam bentuk
completion (tes isian). Tes pilihan ganda yang peneliti mengunakan
pilihan ganda sedangkan 5 butir tes isian.
G. Populasi dan sampel penelitian
populasi merupakan semua individu untuk siapa kenyataan-
kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digenealisasikan.
Adapun populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IV
NO KELAS JUMLAH
6
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif, R&D, hlm. 215.
8
1. IV A 32
2. IV B 32
JUMLAH 64
NO KELAS JUMLAH
1. IV A 32
2. IV B 32
JUMLAH 64
7
Martono, Nanang. 2011. (Jakarta :Raja Grafindo Persada) Metode Penelitian kuantitatif : Analisis
isi dan Analisis Data sekunder. Hlm. 16
9
Dalam penelitian ini instrumen pengumpul data
menggunakan angket tertutup. Angket tertutup yaituangket yang
disajikan dengan beberapa alternatif, sedangkan responden cukup
memberi tanda silang, melingkar, ataupun mencentang sesuai
permintaan peneliti pada jawaban yang dianggapnya sesuai
dengan dirinya.
Angket ini disusun dengan menggunakan skala likert
sebagai alat ukur responden terhadap pernyataan yang diberikan,
yaitu terdiri dari kondisi yang sangat mendukung (favourabel)
hingga kondisi yang sangat tidak mendukung (unfavourabel).
Dengan menggunakan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS). Adapun penilaian dari setiap jawaban berjenjang 1-
5 dengan skor sebagai berikut:
a. Untuk pernyataan atau pertanyaan yang bersifat positif
(favourabel) berjenjang 5, 4, 3, 2, 1.
b. Sedangkan untuk pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
negatif (unfavourabel) berjenjang 1, 2, 3, 4, 5. Yang
semuanya diisi sesia dengan kondisi masing-masing
responden.
b. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden.
2. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
10
(life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen
yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Metode ini digunakan untuk memperoleh data
yang bersifat dokumentatif yang meliputi sejarah dan letak MI
Podorejo Sumbergempol, keadaan guru, karyawan, sarana dls.
11
DAFTAR RUJUKAN
Puji Putranti, Emi. 2006. Pengaruh Hafalan Juz Amma dan Hadist Pilihan
Terhadap Prestasi Belajar al-Qur’an Hadits Siswa Kelas III MTs NU 1 Sumbang.
Skripsi STAIN Purwokerto
Siti Umayah, “Penerapan Metode Menghafal dalm Pembelajaran Al
Qur‟an Hadis pada Siswa Kelas IV (Studi Multi di MI Thoriqul Huda Kerjo dan
MI Miftahul Huda Suberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek”,
Skripsi, Tulungagung: IAIN, 2016.
Anonimus. Manfaat Menghafal Al Quran Ternyata Bisa Meningkatkan
Prestasi Belajar di Sekolah. (http://[www.1001hafizh.org/blog/?p=115, diakses
pada 29 oktober 2019 jam 20.19).
12