Anda di halaman 1dari 16

DISKURSUS TENTANG KONSEP METODOLOGI PEMBELAJARAN

(Pengertian, Prinsip-prinsip, dan Kegunaan)

Disusun Oleh :

Alfaris 2110202001
Enggar Astutining Tyas 2110202002
Sujani Pandan Wangi 2110202003

Dosen Pengampu

Dr. Mardeli, M.A.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji bagi Allah Subhanallahu Wa Ta’ala atas berkat rahmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Diskursus Tentang Konsep Metodologi Pembelajaran (Pengertian,
Prinsip-prinsip dan Kegunaan)”.

Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan


manusia, yang mana pendidikan merupakan investasi manusia untuk mendapatkan
peradaban yang maju di masa yang akan datang. Salah satu komponen yang
terpenting dalam pendidikan ialah Guru. Guru menjadi tonggak ampuh dalam
mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung kepada
peserta didik, sehingga guru diharapkan dapat mengajar dengan metode dan strategi
yang tepat untuk setiap peserta didik yang secara garis besar memiliki karakter dan
sifat yang berbeda-beda. Itulah mengapa, dalam bahasan di dalam makalah ini akan
membahas mengenai metodologi pembelajaran atau cara dan metode dalam
mengajar.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi materi maupun cara penulisannya.namun
demikian, tim penulis telah berupaya sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan terbuka menerima masukan, saran
dan kritik yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya, tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Palembang, 22 Februari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
A. Pendahuluan ................................................................................................... 1
1. Latar Belakang. ............................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah. ........................................................................................ 1
B. Pembahasan .................................................................................................... 2
a. Pengertian Metodologi Pembelajaran ...................................................... 2
b. Prinsip-Prinsip Metodologi Pembelajaran .............................................. 5
c. Kegunaan Metodologi Pembelajaran ....................................................... 7
C. Penutup ......................................................................................................... 12
a. Kesimpulan ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang.
Dalam kehidupan sehari-hari, seiring dengan penyelenggaraan pendidikan
pada umumnya, Pembelajaran di kelas pada hakikatnya merupakan suatu proses
interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan
tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai
media pembelajaran atau juga dengan penggunaan teknologi.1
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pembelajaran, seperti fasilitas yang memadai, hubungan yang terjalin antara
guru dan siswa yang dijalin dengan komunikasi, sifat dan sikap siswa dan media
dan model pembelajaran yang guru ajarkan serta lingkungan tempat pembelajaran
itu berlangsung.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial. Hal ini berarti bahwa model belajar merupakan model belajar dengan
model tersebut guru dapat membantu siswa untuk mendapatkan atau memperoleh
informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide diri sendiri.
Selain itu mereka juga mengajar bagaimana mereka belajar.2
Dengan kata lain, konsep metodologi pembelajaran merupakan faktor yang
penting untuk keberlangsungan proses pembelajaran di kelas, dan untuk
mengetahui kemampuan siswa tersebut dalam mempelajari mata pelajaran di
Sekolah.
2. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana pengertian dari konsep metodologi pembelajaran?
2. Bagaimana Prinsip-prinsip dari konsep metodologi pembelajaran?
3. Apa saja kegunaan dari konsep metodologi pembelajaran?

1
Sudrajat, Ajat. Eneng Hernawati. Modul Konsep Metodologi Pembelajaran. (Pusdiklat
Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan : 2020). Hal. 9.
2
Ibid. 10.

1
2

B. Pembahasan

a. Pengertian Metodologi Pembelajaran


Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di
Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.3 Tujuan
pembelajaran itu sendiri ialah untuk mengembangkan potensi dan karakter peserta
didik dalam berbagai penalaran yang ada.
Sebelum kita membahas mengenai Pengertian Metodologi Pembelajaran
secara umum, Kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian metodologi dan
pembelajaran. Menguraikan pengertian metodologi/metode dan pembelajaran
dapat diuraikan dalam beberapa pengertian, yaitu secara etimologi (bahasa) dan
terminologi (Istilah).
Metodologi berarti ilmu tentang metode, sementara metode berarti cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.4 Secara etimologi, metode berasal dari dua suku kata yaitu
“meta” artinya melalui dan “hodos” artinya jalan atau cara. Penggabungan kedua
kata ini menjadi “metahodos” yang kemudian bermakna jalan yang dilalui atau cara
melalui. Bila kata “metahodos” ini diinterpretasikan lebih lanjut maka metode akan
bermakna cara melalui sesuatu yang menuntut upaya-upaya, persiapan-persiapan,
kemampuan-kemampuan dan lain sebagainya untuk dapat melalui atau melewati.5

3
Sudrajat, Ajat. Eneng Hernawati. Modul Konsep Metodologi Pembelajaran. (Pusdiklat
Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan : 2020). Hal. 3.
4
Tim Dirjen Pembinaan PAI pada Sekolah Umum, Metodologi Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta : Depatemen Agama RI, 2001), h. 19.
5
Tambak, Syahraini. Buku Pendidikan Agama Islam : Konsep Metode Pembelajaran PAI.
Yogyakarta. (Graha Ilmu: 2014). Cet.1 Hal. 60.
3

Dalam bahasa Inggris, metode disebut “method” dan “way”, keduanya


diartikan cara. Sebenarnya yang lebih layak diterjemahkan cara adalah kata way itu,
bukan kata method. Karena metode istilah yang digunakan untuk mengungkapkan
pengertian “cara yang paling tepat (efektif) dan cepat (efisien)” dalam melakukan
sesuatu.6
Kemudian, Metodologi secara etimologi juga berasal dari kata Method, dan
Logos yang artinya ilmu pengetahuan tentang metode. Metode adalah cara atau
sistem mengerjakan sesuatu. Dimaksudkan dengan metodologi disini adalah ilmu
pengetahuan yang membicarakan metode-metode ilmiah dalam rangka mencari
ulang.7
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metode adalah cara yang
teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (tujuan). Sehingga dapat
dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk (dalam hal ini)
menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.
Pengertian yang lebih luas tentang metodologi adalah pendapat Hasan
Langgulung, yang menyatakan bahwa metodologi pengajaran ialah ilmu yang
mempelajari segala hal yang akan membawa proses pengajaran bisa lebih efektif.
Dengan kata lain metodologi ini menjawab pertanyaan how, what, dan who yaitu
pertanyaan bagaimana mempelajari sesuatu (metode)?, apa yang harus dipelajari
(ilmu)?, serta siapa yang mempelajari (peserta didik) dan siapa yang mengajarkan
(guru)?.8 Pendapat yang semakna dengan di atas dikemukakan oleh Omar
Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany yang menyatakan bahwa.9
“Metode mengajar bermakna segala segi kegiatan yang terarah yang
dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang
diajarkan, ciri-ciri perkembangan murid-muridnya, dan suasana alam sekitarnya

6
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet ke delapan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004), Hal. 9.
7
Safari Amam Asyari, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional, t.th.), hlm.
66.
8
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, edisi revisi, (Jakarta : Al-Husna Zikra,
2000), Hal. 350.
9
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan
Langgulung, cet. pertama. (Jakarta : Bulan Bintang, 1979), Hal. 553
4

dan tujuan menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang


diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.
Selanjutnya menolong mereka memperoleh maklumat, pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, sikap, minat dan nilai-nilai yang diinginkan.”
Metodologi merupakan ilmu yang harus dipelajari dan dimiliki oleh setiap
tenaga pendidikan yang menerapkan dalam proses pembelajaran kepada peserta
didik, oleh karena itu guru harus memahami metodologi pembelajaran. Sehingga
penerapan metode benar-benar tercapai dalam pembelajaran.10
Kemudian, pengertian pembelajaran menurut Corey adalah”proses pada
lingkungan tertentu untuk mengetahui respon atau tindakan yang diambil ketika
berada di situasi tertentu”. Lingkungan dapat dikontrol untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang mumpuni, namun tidak menutup kemungkinan bahwa
secara natural berdasarkan latar belakang pengalaman yang berbeda dapat
membentuk dan menentukan lingkungan yang nyaman dan sebaliknya.11
Pembelajaran merupakan sebuah proses yang dilakukan seorang pendidik
agar peserta didik dapat melaksanakan proses belajar, dan peserta didik dapat
melaksanakan proses belajar dimana saja, kapan saja, dan dengan apa dia belajar.12
Jadi, dapat kita pahami bahwa metodologi pembelajaran adalah suatu strategi
atau cara yang digunakan oleh pendidik yang dalam hal ini ialah seorang guru
dalam memberikan dan menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui dan
memahami materi pelajaran secara efektif dan efisien sehingga nantinya peserta
didik dapat mencapai tujuannya dan dapat berkontribusi dalam masyarakat. Selain
itu juga dengan metodologi pembelajaran, Para pendidik akan lebih mudah untuk
menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.

10
Ilyas, M. Abd Syahid. Jurnal Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi Guru.
Tembilahan. (Jurnal Al Aulia: 2018). Vol.04 No.01. hal. 59.
11
Sudrajat, Ajat. Eneng Hernawati. Modul Konsep Metodologi Pembelajaran. (Pusdiklat
Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan : 2020). Hal. 4.
12
Ilyas, M. Abd Syahid. Jurnal Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi Guru.
Tembilahan. (Jurnal Al Aulia: 2018). Vol.04 No.01. hal. 60.
5

b. Prinsip-Prinsip Metodologi Pembelajaran

Metodologi pembelajaran merupakan ilmu bantu yang tidak dapat berdiri


sendiri. Tetapi berfungsi untuk membantu dalam proses pembelajaran, karena
memberikan alternative dan mengandung unsur-unsur inovatif. Selain itu, tugas
guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang
terjadinya perubahan perilaku peserta didik. Oleh karena itu, Firdaus menjelaskan
bahwa pembelajaran pada dasarnya proses pengalaman belajar yang sistematis,
yang bermanfaat untuk siswa dapat kehidupannya kelak dan pengalaman belajar
yang diperoleh siswa juga sekaligus mengilhami mereka ketika menghadapi
problem dalam kehidupan sesungguhnya.13

Dalam konteks pemberian pengalaman belajar yang dimaksud di atas, maka


implemantasi metodologi pembelajaran yang selama konvesional (terpusat pada
guru), sudah saatnya diganti dengan metodologi pembelajaran yang memungkinkan
siswa aktif dalam pembelajaran.

Menurut Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany, prinsip-prinsip


metodologi pembelajaran islam adalah sebagai berikut:

a. Menjaga motivasi, kebutuhan, minat, dan keinginan pelajar pada proses belajar.

b. Menjaga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

c. Memelihara tahap kematangan, perkembangan, dan perubahan anak didik.

d. Menjaga perbedaan-perbedaan individu dalam anak didik.

e. Mempersiapkan peluang partisipasi praktikal, sehingga menjadi keterampilan,


adat kebiasaan, sikap dan nilai.

f. Memperhatikan pemahaman, mengetahui hubungan-hubungan, intergasi


pengalaman, kelanjutan, keaslian, pembaharuan, dan kebebasan berpikir.

13
Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, (Cet I, Yogyakarta, Pustaka Felicha, 2009).
H. 165.
6

g. Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi


anak didik.14

Pendapat yang hampir sama, menurut Abdurrahman Mas’ud bahwa secara


teknis dalam penerapan metode, guru harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Guru hendaknya bertindak sebagai role model, suri tauladan bagi kehidupan
sosial siswa, naik di dalam maupun di luar kelas.

b. Guru hendaknya menunjukkan sikap kasih sayang kepada siswa.

c. Guru hendaknya memperlakukan siswa sebagai subyek dan mitra belajar, bukan
obyek.

d. Guru hendaknya bertindak sebagai fasilitator, promotor of learning yang lebih


mengutamakan bimbingan, menumbuhkan kreativitas siswa, serta interaksif dan
kamunikatif dengan siswa.15

Maka menurut Syaiful Bahri, dalam penggunaan motode hendaknya


didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Selalu berorientasi pada tujuan.

b. Tidak terikat pada satu alternatif saja.

c. Kerap dipergunakan sebagai suatu kombinasi dari berbagai metode.

d. Kerap dipergunakan berganti-ganti dari satu metode ke metode lain.16

Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, cara yang paling tepat dan cepat dalam
pembelajaran agama islam yaitu dengan memperhatikan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab ketika metodologi pembelajaran PAI mau diterapkan, yaitu : siapa

14
Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan
Langgulung, (Cet. Pertama. Jakarta, Bulan Bintang, 1979), h. 595-627.
15
Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik ; Humanisme
Raligius sebagai Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Gama Media, 2002), h. 202.
16
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik ; dalam interaksi edukatif, (Cet.Pertama,
Jakarta. Rineka Cipta, 2000), h. 184
7

yang diajar?, berapa jumlahnya?, seberapa dalam agama itu akan diajarkan?,
seberapa luas yang akan diajarkan?, dimana pelajaran ini berlangsung? Dan
peralatan apa saja yang tersedia?.17

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip


metodologi pembelajaran PAI harus dapat memungkinkan pembelajaran PAI
terpusat pada guru dan siswa yang menjadi komponen penentu dalam pembelajaran,
yaitu terjadinya interaksi antara guru dan siswa bersama-sama dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI. Dalam hubungan ini tugas guru
PAI bukan hanya menyampaikan pesan berupa metari pembelajaran, melainkan
pemahaman sikap dan nilai pada disi siswa yang sedang belajar, dengan kita
meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

c. Kegunaan Metodologi Pembelajaran

Menurut Djamarah dan Aswan Zain kegunaan metodologi pembelajaran


adalah sebagai salah satu komponen pembelajaran metode menempati peranan yang
tidak kalah pentingnya dari komponen lain. Tidak ada satupun kegiatan
pembelajaran yang tidak menggunakan metode. Ini berarti fungsi metode
pembelajaran sebagai alat motivasi ekstrinsik, dengan menempatkan guru sebagai
motivasinya. Motif ekstrinsik adalah motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
dari luar. Dalam upaya menjelaskan metode, pembelajaran guru dapat menentukan
teknik yang dianggap dapat relevan dengan metode dan dalam penggunaan teknik,
setiap guru memiliki taktik yang berbeda antara guru yang satunya dengan yang
lain.

Dengan penerapan metodologi pembelajaran ini akan menciptakan metode


yang mudah untuk mengetahui cara tersebut, Sehingga metodologi ialah metode
atau cara yang menghasilkan dan mengadakan secara sistematis mengenai tingkah
laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Maka metode ini bisa digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar.

17
Ahmad Tafsir, metodologi Pengajaran Agama Islam, (Cet Kedelapan. Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 10.
8

Kegunaan metodologi dapat mengetahui antara lain :

1. Menambah wawasan bagi siswa mengenai peristiwa gejala atau kejadian yang
terjadi dalam lingkungannya atau objek yang diamati.
2. Melatih kecerdasan dan kepekaan siswa terhadap kejadian-kejadian yang ada di
lingkungannya.
3. Menanamkan nilai moral pada siswa

Terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode yaitu


prinsip agar pengajaran dapat disampaikan dalam suasana menyenangkan,
menggembirakan penuh dorongan dan motivasi sehingga materi pelajaran atau
materi didikan itu dapat dengan mudah diberikan kepada peserta didik.

Tentang fungsi metode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi


jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu
pendidikan tersebut. Sedangkan dalam konteks lain metode dapat merupakan
sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi
pengembangan disiplin suatu ilmu. Dari dua pendekatan ini dapat dilihat bahwa
pada intinya metode berguna mengantarkan suatu tujuan kepada objek sasaran
dengan cara yang sesuai perkembangan objek tersebut.

Dengan demikian jelaslah bahwa metode sangat berfungsi dalam


menyampaikan materi pendidik. Karena dengan metode seseorang pendidik akan
lebih mudah dalam memahami apa yang disampaikan oleh pendidik.

Tujuan pokok metode pembelajaran adalah untuk lebih memudahkan proses


dan hasil belajar siswa sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan
sebaik dan semudah mungkin oleh peserta didik.

Kegunaan metodologi pembelajaran adalah salah satu alat untuk mencapai


tujuan pembelajaran serta mempermudah proses pembelajaran khusus bagi guru
dalam mentransferkan ilmu ke anak didik.

Tujuan pokok metode pembelajaran adalah untuk mengembangkan


kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan
9

yang dihadapinya. Sesungguhnya pokok pembelajaran haruslah dapat memberikan


rangsangan kuat untuk pengembangan kemampuan individu dalam upaya
mengatasi semua permasalahan baru yang muncul serta dapat mencari terobosan-
terobosan solusi alternative dalam menghadapinya.

Pada kenyataannya metode merupakan suatu yang sangat penting dalam


terciptanya sebuah pendidikan yang ideal. Dengan metode-metode seorang
pendidik akan bisa menyampaikan ilmunya kepada peserta didik. Tetapi jika
pendidik tidak memiliki metode dalam penyampaian materi pendidik, maka peserta
didik akan kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan.18

interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar,
terencana baik di dalam maupun di luar ruangan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik baik perubahan kemampuan intelektual (kognitif), kemampuan minat
atau emosi (afektif) dan kemampuan motorik halus dan kasar (psikomotorik) pada
peserta didik sebagaimana yang dikemukakan oleh Usman bahwa hasil belajar yang
dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang
direncanakan guru sebelumnya.19

Adanya metode pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk


menciptakan kondisi pembelajaran yang sehingga siswa dapat belajar secara aktif
dan menyenangkan berdampak positif pada hasil belajar dan prestasi yang optimal.
Metode pembelajaran digunakan guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada
murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi
pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik.

Penggunaan metode pembelajaran di sekolah beracuan pada Permendiknas


Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah yang menyatakan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan
proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara

18
Ilyas.M. dan Syahid abd. “PENTINGNYA METODOLOGI PEMBELAJARAN BAGI
GURU.” Jurnal Al-Aulia. Vol.04. No.01. (2018). Hlm.62-64
19
U.M.Usman “Menjadi Guru Profesional”. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset.2006.
hlm.6
10

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk


berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemadirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis
peserta didik.

Metode pembelajaran mempermudah proses kegiatan belajar-mengajar.


Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diukur melalui seberapa banyak cara
yang digunakan didalam mengajar. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada
setiap siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur, dan dibantu oleh guru sebagai fasilitator ataupun pembimbing. metode
pembelajaran berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, dalam
proses pembelajaran di sekolah guru dapat menggunakan berbagai metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah, guru dapat
menggunakan metode ceramah (Preaching Method), metode percobaan
(Experimental method), metode latihan keterampilan (Drill method), metode
diskusi (Discussion method), metode pemecahan masalah (Problem solving
method), metode perancangan (projeck method), metode pembelajaran tersebut
memiliki pengaruh yang kuat dan sedang terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa, setiap metode pembelajaran memiliki peranan dan keunggulan masing-
masing, untuk itu diperlukan kemampuan guru dalam menyesuaikan metode
pembelajaran dalam proses pembelajaran, Tarmudji menunjukkan keunggulan
metode ceramah,

Menurut Tarmudji dengan metode ceramah keterlibatan kelas mudah di jaga


dan mudah menguasai kelas, melatih peserta untuk menggunakan pendengarannya
dengan baik serta menangkap dan menyimpulkan ceramah dengan cepat dan tepat,
materi jelas sampai kepada seluruh siswa dengan merata. Sementara Suryobroto
metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses
pembelajaran, siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing. Sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan
cara berfikir dan sifat ilmiah.
11

Pada metode belajar diskusi memberikan banyak manfaat bagi siswa,


Alipandie mengatakan bahwa dengan metode belajar diskusi suasana kelas menjadi
hidup, adanya partisipasi siswa lebih meningkat, sehingga dapat meningkatkan
prestasi individu, kritis dalam berfikir, tekun dan sabar.

Secara keseluruhan metode pembelajaran akan memberikan berbagai manfaat


bagi guru dan siswa di sekolah, guru sangat dituntut untuk mampu dalam
menggunakan metode pembelajaran, banyaknya metode pembelajaran yang
dikuasai dan dimiliki seorang guru akan mempermudah dan meningkatkan kualitas
proses pembelajaran itu sendiri, hal ini didasari pada rumusan metode pembelajaran
itu sendiri.

Metode pembelajaran mengacu pada tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap


dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.20

20
K.N. Mardiah. “penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar
siswa”. Jurnal ilmiah bidang pendidikan. Vol.11. No.1. (2017). Hlm. 13-14
12

C. Penutup
a. Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa metodologi pembelajaran adalah suatu strategi
atau cara yang digunakan oleh pendidik yang dalam hal ini ialah seorang guru
dalam memberikan dan menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui dan
memahami materi pelajaran secara efektif dan efisien sehingga nantinya peserta
didik dapat mencapai tujuannya dan dapat berkontribusi dalam masyarakat. Selain
itu juga dengan metodologi pembelajaran, Para pendidik akan lebih mudah untuk
menyampaikan materi pembelajaran secara efektif.
Kemudian, dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
metodologi pembelajaran harus dapat memungkinkan pembelajaran \terpusat pada
guru dan siswa yang menjadi komponen penentu dalam pembelajaran, yaitu
terjadinya interaksi antara guru dan siswa bersama-sama dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hubungan ini tugas guru bukan hanya
menyampaikan pesan berupa materi pembelajaran, melainkan pemahaman sikap
dan nilai pada disi siswa yang sedang belajar, dengan kita meliputi ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Akhirnya, Kegunaan metodologi dapat mengetahui antara lain : Menambah
wawasan bagi siswa mengenai peristiwa gejala atau kejadian yang terjadi dalam
lingkungannya atau objek yang diamati. Melatih kecerdasan dan kepekaan siswa
terhadap kejadian-kejadian yang ada di lingkungannya. Menanamkan nilai moral
pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Mas’ud. 2002. Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik ;


Humanisme Raligius sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Gama Media.

Ahmad Tafsir. 2004. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung : Remaja


Rosdakarya. Cet. 8.

Hasan Langgulung. 2000. Asas-asas Pendidikan Islam, edisi revisi. Jakarta : Al-
Husna Zikra.

Ilyas, M. Abd Syahid. 2018. Jurnal Pentingnya Metodologi Pembelajaran Bagi


Guru. Tembilahan: Jurnal Al Aulia. Vol.04 No.01.

K.N. Mardiah. 2017. “penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan hasil


belajar siswa”. Jurnal ilmiah bidang pendidikan. Vol.11. No.1.

Nazarudin Rahman. 2009. Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep,


Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum.
Yogyakarta: Pustaka Felicha. Cet.1.

Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Alih


bahasa Hasan Langgulung. Jakarta : Bulan Bintang. Cet. 1.

Safari Amam Asyari, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional,


t.th.)

Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik ; dalam interaksi edukatif.
Jakarta. Rineka Cipta. Cet.1.

Sudrajat, Ajat. Eneng Hernawati. 2020. Modul Konsep Metodologi Pembelajaran.


Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan.

Tambak, Syahraini. 2014. Buku Pendidikan Agama Islam : Konsep Metode


Pembelajaran PAI. Yogyakarta: Graha Ilmu. Cet.1.

Tim Dirjen Pembinaan PAI pada Sekolah Umum. 2001. Metodologi Pendidikan
Agama Islam. Jakarta : Depatemen Agama RI.

U.M.Usman 2006. “Menjadi Guru Profesional”. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya


Offset.

13

Anda mungkin juga menyukai