Anda di halaman 1dari 20

MENGKONSTRUK MASYARAKAT LIBERAL BERBASIS AKHLAK

Akhlak tasawuf

Disusun Oleh :

Kelompok 5
1. Nadia Oktarina (2110202011)
2. Vivin Maharani (2110202014)
3. Resky Rahmadani (2110202020)

Dosen Pembimbing :

Mukti Ali, M.Pd.I

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 2

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan ciri – ciri masyarakat ........................................................... 3

B. Pengertian, ciri – ciri dan bentuk Liberalisme ............................................. 7

C. Pengertian dan ciri – ciri masyarakat liberalisme ........................................ 10

D. Liberalisme dalam pandangan islam............................................................ 13

E. Mengkontruk masyarakat liberalisme berbasis akhalakul karimah ........... 13

F. Dampak liberalisme dalam masyarakat ....................................................... 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 18

B. Saran .......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 19

1
BAB I

A. Latar Belakang
Pengertian masyarakat liberalisme adalah Paham yang menghendaki adanya
kebebasan kemerdekaan individu di segala bidang, baik dalam bidang politik,
ekonomi maupun agama. Liberalisme adalah suatu ideologi dan pandangan falsafat
serta tradisi politik yang mendasar pada kebebasan dan kesamaan hak. Pada
umumnya liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat untuk bebas dengan
kebebasan berfikir bagi setiap individu dengan menolak adanya pembatasan bagi
pemerintah dan agama, hal tersebut merupakan paham dari liberalisme.
Paham liberalisme adalah berasal dari kata spanyol yaitu liberales, liberales
merupakan nama suatu partai politik yang berkembang mulai pada abad ke-20,
dimana pada waktu itu memiliki suatu tujuan demi memperjuangkan pemerintah
yang berdasarkan konstitusi. Oleh karena itu masyarakat atau negara harus selalu
menghormati dan melindungi kebebasan kemerdekaan individu. tiap-tiap individu
harus memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam bidang politik, ekonomi dan
agama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dan Ciri-Ciri Masyarakat?


2. Apa Pengertian, Ciri-ciri, Konsep dan Bentuk Liberalisme?
3. Apa Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Liberalisme?
4. Apa peranan Liberal dalam Pandangan hukum Islam?
5. Bagaimana Peranan Masyarakat Liberal berbasis Akhlakul Karimah?
6. Bagaimana Dampak Liberalisme dalam Masyrakat?

C. Tujuan
1. Utuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf
2. Untuk Mengetahui Pengertian dan Ciri-Ciri Masyarakat
3. Untuk Mengetahui Pengertian, Ciri-ciri, Konsep dan Bentuk Liberalisme
4. Untuk Mengetahui peranan Liberal dalam Pandangan hukum Islam
5. Untuk Mengetahui Peranan Masyarakat Liberal berbasis Akhlakul Karimah
6. Untuk Mengetahui Dampak Liberalisme dalam Masyrakat

2
BAB II

A. Pengertian dan Ciri – ciri Masyarakat

Sebelum memasuki pada penjelasan tentang masyarakat perlu dipahami dulu


apa itu mengkontruk. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
mengkontruk berasal dari kata kontruksi yang berarti model atau alat letak suatu
bangunan, seperti jembatan, rumah dan lainya.
Menurut para ahli, kontruksi adalah suatu kegiatan pembangunan sarana
maupun prasarana. Selain itu kontruksi juga dapat diartikan sebagai bangunan
maupun satuan infrastruktur dalam satu atau beberapa area.
1. Pengertian Masyarakat
Secara etimologi masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu “musyarak”
yang artinya hubungan (interaksi) sehingga definisi masyarakat adalah suatu
kelompok manusia yang hidup bersama – sama disuatu tempat dan saling
berinteraksi dalam komunitas yang teratur. Dalam bahasa Inggris masyarakat
disebut society, asal kata socuis yang berisi kawan.1 Sedangkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia sendiri mendeinisikan masyarakat sebagai sejumlah manusia
dalam arti seluas – luasnya dan terkait oleh suatu kebudayaan yang mereka
anggap sama.2
Selanjutnya pengertian masyarakat secara terminologi oleh para ahli
sosiologi untuk memberikan definisi masyarakat (society) seperti berikut:
a. Ralph Linton mendefinisikan masyarakat sebagai setiap kelompok manusia
yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas – batas yang dirumuskan dengan jelas.3

1
M. Munandar Soelaeman, Ilmu sosial dasar (Teori dan Konsep ilmu social). (Bandung, PT Refika
Aditama, 2002)., cet. Ke – sepuluh, edisi kelima, h. 112
2
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), h. 924
3
M. Idrak., DKK (Tim Peduli Pelajar), Sosiologi Untuk SMA X, XI, XII,( Yogyakarta, Meessemedia,
2010), h. 18.

3
b. Selo Sumarjan mendefinisikan masyarakat adalah orang – orang yang hidup
bersama yang menghasilkan kebudayaan.
c. Paul B Horton, menurutnya masyarakat adalah sekelompok manusia yang
mandiri untuk hidup bersama – sama dalam waktu tertentu. Hingga
melahirkan kebudayaan serta adat yang dianggap untuk mempertahankan
bentuk keteraturan sosial.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas baik secara etimologi
maupun terminologi dapat diketahui bahwa masyarakat yaitu sekumpulan
manusia yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama.
Terbentuknya masyarakat karena manusia menggunakan perasaan, pikiran dan
keinginanya memberikan reaksi dengan lingkunganya.
Dinamika atau perubahan masyarakat dapat terjadi karena beberapa faktor antara
lain:
a. Penyebaraan informasi, meliputi pengaruh dan mekanisme media dalam
menyampaikan pesan-pesan ataupun gagasan (pemikiran)
b. Modal, antara lain sumber daya manusia ataupun modal finansial
c. Teknologi, suatu unsur dan sekaligus faktor yang cepat berubah sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
d. Ideologi atau agama, keyakinan agama atau ideologi tertentu berpengaruh
terhadap proses perubahan sosial
e. Birokrasi, terutama berkaitan dengan berbagai kebijakan pemerintahan
tertentu dalam membangun kekuasaannya4
f. Agen atau aktor, hal ini secara umum termasuk dalam modal sumber daya
manusia, tetapi secara spesifik yang dimaksudkan adalah inisiatif-inisiatif
individual dalam “mencari” kehidupan yang lebih baik.
2. Ciri – ciri Masyarakat
Masyarakat merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu
manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan. Manusia
sebagai makhluk hidup membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi

4
Tejokusumo, Bambang (2014). "Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial". Geo Edukasi. 3 (1) hal 39-40

4
kebutuhannya. Mereka tidak dapat hidup sendiri dalam sebuah masyarakat.
Kriteria interaksi antarmanusia dijabarkan sebagai berikut:
a. Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu.
b. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
c. Ada dimensi waktu (lampau, kini, mendatang) yang menentukan sifat aksi
yang sedang berlangsung.
d. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut
dengan yang diperkirakan pengamat5.
Sedangkan menurut salah satu teori sosilogi dan tokohnya yitu Soerjono
Soekano dapat dikatan sebagai suatu masyarakat apabila memiliki karakteristik
dengan kreteria sebagai berikut:6
a. Manusia yang hidup bersama yang sekurang – kurangnya terdiri dari dua
orang.
b. Bercampur dan bergaul dalam jangka waktu lama. Berkumpulnya manusia
terseut akan menimbulkan manusia baru. Akibat dari adanya kehidupan
bersama adalah timbul suatu system komunikasi dan peraturan yang
mengatur hubungan bersama antarmanusia.
c. Sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan
d. Suatu system kehidupan bersama yang menimbulkan kebudayaan karena
mereka merasa dirinya terikat antara yang satu dengan lainnya.
Masyarakat terjelma bukan karena keberadaannya di satu saat dalam perjalanan
waktu, tetapi mereka ada dalam waktu, mereka adalah jelmaan waktu.
Masyarakat selalu ada dari masa lalu ke masa mendatang. Kehadirannya justru
melalui fase antara apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Dalam
masyarakat kini terkandung pengaruh, bekas, dan jiplakan masa disertai dengan
bibit dan potensi untuk masa depan7.

5
Ibid , hal 41
6
Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari2019). Pengantar Antropologi: Sebuah
Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher. hlm. 52–53.
7
Diamond, Jared (2017). The World Until Yesterday. Kepustakaan Populer Gramedia Press.

5
Menurut Marion Levy bahwa ada empat kriteria yang harus dipenuhi agar
sebuah kelompok dapat disebut sebagai masyarakat, yaitu:8
a. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.
b. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau
kelahiran
c. Adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada.
d. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.
9
Adapun ciri – ciri masarakat menurut Soerjono Soekanto.
a. Manusia yang hidup bersama
Manusia sebagai makhluk sosial tntu saja tidak bisa hidup sendiri,
kesendirian yang dialami manusia akan mendorong seseorang untuk bergaul
dan berinteraksi satu sama lainnya.
b. Bergaul dalam waktu yang cukup lama
Syarat masyarakat selanjutnya adalah bergaulnya seseorang dalam
lingkungan sosial, bergaul in tidak hanya dilakukan sesekali dalam seumur
hidup. Sebab syaratutama bisa dikatakan anggota dalam masyarakat haruslah
melakukan pergaulan atau hubungan sosial dalam kurun waktu tertentu.
c. Menciptakan komunikasi dan peraturan
Sistem pergaulan manusia yang memiliki keangekaragaman dalam pemikiran
tentu saja tidak bisa lepas dari konfflik sosial yang menjadi bagian penting
dalm kehidupan masyarakat. Untuk menjaganya maka komunikasi yang
dilakukan oleh masyarakat akan melahirkan banyak peraturan yang dimulai
dari kesepakatan bersama, dalam tatacara inilah komunikasi dan peraturan
bagian dari pada syarat masyarakat.
d. Menyadari inetgrasi sosial
Adanya tingkat kesadaran yang memegang pentingnya kehidupan bersama
(integrasi) kehidupan ini kemudian menjadi mutlak harus dimiliki oleh setiap

8
Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA (PDF). Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 13.
9
Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari (2019). Pengantar Antropologi: Sebuah
Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher. hlm. 47-51.

6
individu yang tergabung dalam masyarakat tertentu k=akan melahirakan
berbagai contoh integrasi sosial didalamnya.
e. Melakukan sosialisasi
Dikatakan sebagai masyarakat haruslah mampu meberikan edukasi pada
generasi berikutnya.
B. Pengertian, Ciri-ciri, Faktor dan Bentuk Liberalisme
1. Pengertian Liberalisme
Secara etimologi, Liberalisme (dalam bahasa inggris Liberalism) adalah
derivasi dari kata liberty (dalam bahasa inggris) atau liberte (dalam
bahasaPerancis) yang berarti “bebas”.
Adapun secara terminologi, para peneliti mengemukakan bahwa Liberalisme
adalah terminologi yang cukup sulit untukdidefinisikan. Hal itu karena konsep
liberalisme yang terbentuk tidak hanyadalam satu generasi, dengan tokoh
pemikiran yang bermacam-macam danorientasi yang berbeda-beda.
Liberal adalah suatu ideologi atau paham yang menjunjung tinggi
kebebasandan persamaan hak individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik di
bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan hal lainnya yang menyangkut harkat
hidup orang banyak10
Liberalisme adalah sebuah pandangan filsafat politik dan moral yang
didasarkan pada kebebasan, persetujuan dari yang diperintah dan persamaan di
hadapan hukum. Orang-orang liberal mendukung beragam pandangan tergantung
kepada pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip ini, tetapi umumnya mereka
mendukung hak-hak individu (termasuk hak-hak sipil dan hak asasi
11
manusia, kebebasan berbicara, beragama dan ekonomi pasar.
Filsuf John Locke sering dianggap sebagai pendiri liberalisme, sebuah
tradisi yang didasarkan kontrak sosial, dengan alasan bahwa setiap orang
memiliki hak alami untuk hidup, atas kebebasan dan properti dan pemerintah

10
Adams, Ian. 2014.Ideologi Politik Mutakhir (Political Ideology Today),Penerjemah Ali Noerzaman.
Yogyakarta : Penerbit QalamAnshar, Endang Saifuddin. 2009.
11
Adams, Sean; Morioka, Noreen; Stone, Terry Lee (2006). Color Design Workbook: A Real World
Guide to Using Color in Graphic Design. Gloucester, Mass.: Rockport Publishers. hlm. 86

7
tidak boleh melanggar hak-hak ini. Jika tradisi liberal Inggris menekankan
perluasan demokrasi, liberalism Prancis menekankan penolakan otoritarianisme
dan terkait dengan pembangunan bangsa.
2. Ciri – ciri Masyarakat Liberalisme
Suatu ideologi dapat kita kenali dari karakteristiknya. Sesuai dengan pengertian
liberalism diatas, adapun ciri ciri liberalisme adalah sebagai berikut:12
a. Kebebasan Individu
Setiap orang bebas berbuat apa saja tanpa campur tangan siapapun,
termasuk Negara. Fungsi Negara adalah melindungi dan menjamin kebebasan
tersebut dari siapapun yang mencoba untuk merusaknya. Oleh karena itu,
liberalism sangat mementingkan kebebasan dengan semua jenisnya.
Kebebasan berkreasi, berpendapat, menyampaikan gagasan, beruat dan
bertindak, bahkan kebebasan berkeyakinan adalah tema yang mereka ingin
wujudkan dalam kehidupan ini. Kebebasan dalam pandangan mereka tidak
berbatas, selama tidak merugikan dan bertebrakan dengan kebebasan orang
lain. Kaidah kebebasanmereka berbunyi, “kebebasan ana berakhir pula
permulaan kebebasan orang lain”
b. Rosionalisme
Penganut liberalism meyakini bahwa akal manusia mampu mencapai
segala kemaslahatan hidup yang dikehendaki. Standar kebenaran adalah akal
dan rasio. Karakter ini sangat kentara dalam pemikiran liberal.
Rasional diantaranya nampak pada:
Pertama, keyakinan bahwa setiap orang bersandar kepada hukum alam.
Sementara hukum alam tidak dapat diketahui kecuali dengan mengenal
melalui media indra/ materi atau eksperimen.
Kedua, Negara harus bersikap netral terhadap semua agama. Karena tidak ada
kebenaran yang bersifat yakin atau absolut yang ada adalah kebenaran yang
bersifat relative. Ini yang dikenal dengan “relatifisme kebenaran”

12
Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari2019). Pengantar Antropologi: Sebuah
Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher. hlm. 52–53.

8
Ketiga, perundang – undangan yang mengatur kebebasan ini semata – mata
hasil dari pemikiran manusia, bukan syariat agama.
Mengutip dari Dwi Siswanto ada 5 (lima ) ciri- ciri masyarakat libralisme:13
a. Bentuk pemerintahan demokrasi adalah yang terbaik.
b. Masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh.
c. Pengaturan yang dilakukan pemerintah hanya terbatas.
d. Kekuasaan seseorang diartikan sebagai hal buruk dalam kehidupan.
e. Kebahagiaan individu adalah tujuan utama.
3. Bentuk – bentuk liberalisme
Bentuk-bentuk liberalism dibedakan menjadi 4 bentuk yaitu:
a. Liberalisme Sosiologis
HI tidak hanya mempelajari hubungan antar pemerintah, tetapi
jugahubungan antar individu, kelompok dan masyarakat swasta.
Hubungannon-pemerintah lebih bersifat kooperatif dibanding hubungan
pemerintah.Dunia dengan jumlah transnasional yang besar akan lebih damai.
b. Liberalisme Interdepedensi
Modernisasi meningkatkan tingkat interdepedensi antar negara.
Aktortransnasional semakin penting, kekuatan militer adalah instrumen
yangkurang berguna dan kesejahteraan menjadi tujuan dominan
negara-negara, bukan keamanan. Interdepedensi kompleks menunjukan
HubunganInternasional yang lebih damai.
c. Liberalisme Institusional
Institusi internasional memajukan kerjasama antar negara.
Institusimengurangi masalah yang berkenaan dengan ketidak percayaan
antarnegara dan mengurangi rasa ketakutan satu sama lain.
d. Liberalisme Republikan
Negara-negara demokratis tidak berperang satu sama lain. Hal inidisebabkan
budaya dalam negri yang menyelesaikan konflik secara damai,tergantung

13
Dwi Susanto (2004), Jurnal Filsafat, Vol. 38, hal 271

9
pada nilai-nilai moral bersama dan pada hubungan kerjasamaekonomi dan
interdepedensi yang saling menguntungkan.

14
Sedangkan bentuk-bentuk liberalisme menurut Timothy Dunne dibedakan
menjadi 3, yaitu:
a. Liberal Internasionalisme
Tatanan alami di KORUPSI oleh pemimpin-pemimpin negara yang
tidakdemokratis dan menjalan kan kebijakan yang usang, seperti
perimbangankekuasaan (balance of power). Kontak antar masyarakat dunia,
melalui perdagangan dan perjalanan, akan memfasilitasi hubungan
internasional.
b. Liberal Idealisme
Meskipun ada persamaan antara liberal internasionalisme dengan idealis
tentang kekuatan opini publik dunia, keduanya berbeda dalam hal
pembentukan tatanan dunia. Bagi idealis, kebebasan negara adalah bagiandari
masalah hubungan internasional dan bukan bagian dari solusinya.
c. Liberal Institusionalisme
Aliran ini melihat pada fungsi-fungsi yang tidak bisa dijalan kan olehnegara.
Fokus pada aktor-aktor baru, seperti korporasi internasional,organisasi non
pemerintah dan pola-pola baru dalam interaksi, seperti saling ketergantungan
dan integrasi.

C. Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Liberalisme

1. Pengertian Masyarakat Liberalisme

Masyarakat liberalisme adalah suatu paham dan tradisi politik yang mengusung
kebebasan dan persamaan hak bagi setiap individu di dalam masyarakat. Artinya
suatu negara dan pemerintahnya harus menghormati dan melindungi kebebasan
dan hak setiap warganya dalam berbagai aspek kehidupan manusia15.

14
Tim dunne dan Trine Flockkhart (2013), Liberal Word Orders By British Academi
15
Budiardjo, Miriam. 2009.Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

10
Kebebasan dalam ideologi liberal yaitu kebebasan individu untuk kemerdekaan
pribadi, kebebasan tempat tinggal, hak menentang penindasan, hingga hak
perlindungan pribadi serta hak milik.
2. Ciri – ciri masyarakat Liberal.16
a. Setiap individu punya kesempatan sama
Salah satu nilai pokok didalam liberalisme adalah setiap individu memiliki
kesempatan yang sama (HOLD The Basic Equality of All Human) pada
semua bidang. Namun, bukan berarti setiap orang bisa memberikan hasil
yang sama.
b. Berhak Mendapatkan Perlakuan Yang Sama
Mengacu pada point diatas tdi kesempatan yang sama, maka penyelesaian
setiap masalah yang dihadapi individu akan mendapatkan perlakuan yang
sama (Treat the Other Equality) baik itu dibidang ekonomi, politik, sosial dan
lainnya.
c. Ada Hukum dan Hukum Diterapkan
Didalam setiap Negara harus ada hukum iddalamnya yang bertujuan untuk
melindungi dan menjaga hak – hak masyarakat. Negara liberal menetapkan
patokan hukum tertinggi yang menghargai hak – hak kebebasan dan
persamaan kedudukan setiap indiidu didalam hukum (The Rule of Low)
d. Pemerintah Ditentukan Dengan Persetujuan
Dinegera liberal kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat sehingga penentuan
pihak – pihak yang akan menjalankan Negara harus mendapatkan persetujuan
darirakyat. Artinya pemerintah harus bertindak sesuai kehendak rakyat dan
tidak boeh bertindak atas keinginan sendiri
e. Tidak Menerima Ajaran Dogmatisme
Negara yang menganut paham liberalisme tidak menerima ajaran dogmatism
yaitu ideology yang memegang kepercayaan dan menentang apapun yang
tidak sesuai dengan kepercayaan.
f. Negara Hanyalah Alat

16
Husaini, Adian & Hidayat, Nuim. 2002.Islam Liberal : Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, dan
Jawabannya . Jakarta: Gema Insani Press)

11
Negara yang menganut paham liberalisme menganggap bahwa suatunegara
merupakan mekanisme yang dipakai dalam perwujudan tujuan-tujuan yang
lebih besar.
Selain itu faktor internal kaum muslimin yang lemah dari sisi
komitmenmereka terhadap agamanya, terutama persoalan yang berkaitan dengan
akidah,tersebarnya aliran pemikiran liberalisme tidak lepas dari peran Barat
yang sangat giat menyebarkannya melalui kekuatan politik, ekonomi dan
teknologiinformasi yang mereka miliki. Dan disinyalir, kaum muslimin adalah
sasaranutama dari invansi pemikiran ini. Karena, sebagaimana yang dikatakan
olehSamuel P. Huntington dalam bukunya yang berjudul “Clash Of
Civilization”(Benturan Peradaban), setelah jatuhnya aliran Komunisme, maka
tantanganBarat selanjutnya adalah Islam. Menurutnya, “bahaya Islam” lebih
berat dari peradaban-peradaban yang lain seperti Cina, Jepang dan negeri-negeri
AsiaUtara yang lain.
Selain itu, keyakinan Barat terhadap konsep liberal di antaranya
jugadiinspirasi oleh tesis Francis Fukuyama dalam “The End Of History” (Akhir
Sejarah) yang menyebutkan bahwa demokrasi liberal adalah titik akhir
darievolusi sosial budaya dan bentuk pemerintahan manusia.
Sebagai umat Islam, tentu kita tidak ingin peradaban Islam yang di
bangundiatas akidah dan nilai-nilai agama Allah ini dirusak oleh orang-orang
kafirdengan pemikiran-pemikiran luar itu. Islam adalah agama yang
sempurnadengan ajaran yang bersumber dari wahyu Allah, Pencipta
yangMahamengetahui segala kebutuhan makhluk-makhluk-Nya. Karenanya
Islam tidak membutuhkan isme-isme dan ideologi dari luar. Allah berfirman:

ۚ ‫اْل ْس ََل مَ دِ ينًا‬


ِْ ‫يت لَ ُك م‬ ِ ِ
ُ ُ ‫ت عَلَيْ ُك ْم ن عْ َم ِِت َوَرض‬
ِ
ُ ْ‫الْيَ ْومَ أَ ْك َم ل‬
ُ ‫ت لَ ُك ْم د ينَ ُك ْم َوأ َْْتَ ْم‬
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu.”(QS. Al Maidah [5]: 3).

12
D. Liberal dalam Pandangan hukum Islam

Liberalisme adalah pemikiran asing yang masuk ke dalam Islam. Pemikiran ini
menafikaan adanya hubungan kehidupan dengan agama sama sekal. Pemikiran ini
menganggap agama sebagai rantai pengikat kebebasan sehingga harus dibuang
jauh-jauh. Para perintis dan pemikiran liberal yang menyusun pokok-pokok
ajarannya membentuk liberal berada diluar garis seluruh agama yang ada dan tidak
seorangpun dari mereka yang mengklaim adanya hubungan dengan satu agama
tertentu walaupun yang menyimpang.

Sehingga liberalisme sangat bertentangan dengan Islam. Tidak sedikit


pembatal-pembatal ke-Islaman yang terkandung dalam arus ideologi yang satu ini.
Diantaranya :

1. Kekufuran
2. Berhukum dengan selain hukum Allah SWT
3. Menghilankan Aqidah al-Wala dan Bara’
4. Menghapus banyak sekali ajaran dan hukum Islam.

E. Mengkontruk Masyarakat Liberal berbasis Akhlakul Karimah

Membangun Masyarakat Berbasis Akhlakul Karimah Pengertian


AkhlakKarakteristik Akhlak dan Etika Islam Faktor Pembentuk Akhlak Manusia
Kelompok: Akhlak merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, yangmemiliki
arti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at. Akhlak sebenarnya merupakan
sifat dasar manusia yang telah ada pada diri manusiasejak ketika dia lahir dan akan
terus melekat pada jiwa manusia untukmendorongnya melakukan
tindakan-tindakan yang tidak melalui pertimbanganfikiran terlebih dahulu17.
Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang
baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk. Etika Islammenetapkan
bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatan, didasarkan
kepada ajaran Allah SWT. Etika Islam bersifat universaldan komprehensif, dapat

17
Budiarjo, Miriam(1992). Dasar-dasar Ilmu politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

13
diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umatmanusia di segala waktu dan
tempat. Etika Islam mengatur dan mengarahkanfitrah manusia ke jenjang akhlak
yang luhur dan meluruskan perbuatanmanusia.Perwujudan akhlak dalam kehidupan
manusia mengalami perbedaan.
1. Faktor Internal
Insting (Naluri) Naluri merupakan tabiat yang dibawamanusia sejak lahir,
atau merupakan suatu pembawaan asli dari manusia itu sendiri. Berbagai naluri
lain seperti naluri takut, naluri memiliki maupun naluri ber-Tuhan
Manusia mendapatkan warisan fisik dan mental, mulai dari
sifat-sifatumum sampai sifat-sifat khusus seperti sifat kemanusiaan, akal pikiran,
perasaan, maupun kekhasan lain yang berupa identitas (lahiriyah) sepertiwarna
kulit, dll. Dalam hubungan ini dikemukakan dalam Al-Qur’an “Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki danseorang
perempuan, dan kami menjadikan kalian beberapa bangsa dan suku-suku bangsa,
supaya kalian saling mengenal satu sama lain”.
Salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusiaadalah
kemauan keras yang menggerakkan manusia untuk berbuat
dengansungguh-sungguh. Karena sifat ini telah dianjurkan oleh Allah SWT
yangterdapat dalam Al-Qur’an “Hendaklah engkau tabah seperti ketabahan
Rasul-rasul yang memiliki kehendak yang keras” (surah 42: 35).
Dalam diri manusia terdapat suatu kekuatan yang sewaktu-waktumemberikan
peringatan (isyarat) jika tingkah laku manusia berada di ambang bahaya dan
keburukan. Kekuatan tersebut adalah suara batin atau “dlamir”.Fungsi dari suara
batin adalah untuk memperingatkan bahayanya perbuatan buruk dan berusaha
mencegahnya. Selain itu juga untuk mendorong manusiamelakukan perbuatan
yang baik (kewajiban).18
Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga
menjadimudah dikerjakan. Kebiasaan mempunyai pengaruh yang kuat bagi

18
Husaini, Adian & Hidayat, Nuim. 2002.Islam Liberal : Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, dan
Jawabannya . Jakarta: Gema Insani Press)

14
dirimanusia karena dengan adanya kebiasaan maka manusia akan mau
melakukan perbuatan yang dia jadikan kebiasaan tersebut.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan
Lingkungan (milieu) adalah suatu yang melingkupi suatu tubuh yanghidup,
misalnya tumbuh-tumbuhan keadaan tanah, udara dan keadaan lingkungan
pergaulam manusia.
b. Akhlak kepada Allah
Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah
untukmenyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Makna dari beribadah
iniadalah untuk membuktikan kepatuhan dan ketundukan terhadap
perintahAllah SWT. Berakhlak kepada Allah melalui ibadah ini antara lain
dapatdilakukan melalui ibadah shalat.Berdzikir kepada Allah, yaitu
mengingatAllah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik secara lisan maupun
dalamhati. Berdzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman
hati.Sebagaimana diungkapkan dalam firman Allah:
“Ingatlah, dengan dzikir kepada Allah akan menentramkan hati.” (Surah 13:
28)
Berdoa kepadaAllah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan
inti ibadah,karena hal tersebut merupakan pengakuan atas keterbatasan
danketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan kemahakuasaan
Allahatas segala sesuatu.
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepadaAllah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatukeadaan.
Tawakal merupakan tahapan yang dilakukan sesudah kitamelakukan ikhtiar
atau usaha. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an“Dan kepunyaan
Allah-lah segala rahasia langit dan bumi, dan kepada- Nyalah dikembalikan
segala urusan. Oleh karena itu sembahlah Dia dan bertawakallah
kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak akanmelupakan apa yang kamu
kerjakan”. (surah 11: 123)

15
Tawaduk kepada Allah, adalah sikap rendah hati di hadapan
Allah.Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah
YangMahakuasa, karena manusia diciptakan dari bahan yang hina
nilainya,yaitu tanah.
c. Akhlak kepada diri sendiri
Ridha, menurut bahasa artinya rela atau menerima segala sesuatu yang
terjadi dengan perasaan senang hati. Orang yang ridha menyadari bahwa
segala sesuatu yang terjadi itu merupakan kehendak Allah SWT. Adil,
menurut bahasa adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya ataudapat juga
berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, seimbang ataumemposisikan diri
untuk menyamakan antara hak dan kewajiban. AllahSWT memerintahkan
kepada Hamba-Nya yang beriman supaya dapat berlaku adil.Syukur, adalah
sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung
banyaknya. Syukur diungkapkan dalam ucapan dan perbuatan. Syukur dalam
ucapan maupun lisan dapat diwujudkan dalam bentuk ucapan hamdalah,
sedangkan syukur dengan ucapan dapatdilakukan dengan menggunakan dan
memanfaatkan nikmat Allah sesuaidengan seharusnya.
d. Akhlak kepada orang tua
Akhlak kepada orang tua adalah berbuat baik kepada keduanya
(birrulwalidain) dengan ucapan dan perbuatan. Allah memerintahkan
manusiauntuk berbakti kepada kedua orang tua kita dengan cara mengajak
manusiauntuk menghayati pengorbanan yang diberikan ibu ketika
mengandung,melahirkan, merawat dan mendidik anaknya.

F. Dampak Liberalisme dalam Masyrakat


Perkembangan zaman dan globalisasi sebagai salah satu dampak
yangmenyebabkan perkembangan liberalisme masuk yang mampu
mempengaruhisektor-sektor yang ada dalam masyrakat. Hal ini memiliki unsur
yang berkaitandengan penjajahan dan kolonialisme. Terlebih lagi hal-hal itu juga
berkaitandengan adanya perang dunia maka terjadinya paham baru yang
bernamaliberalisme juga ada unsur berkaitan dengan perang dunia.

16
Kemajuan paham- paham yang ada di dunia ini merupakan salah satu bukti
pemikiran manusiayang kadang tertekan dengan paham atau aliran yang telah ada
lebih dulu di banding dengan aliran baru ini. Aliran liberalisme merupakan aliran
yang tumbuh akibat dari tekanan dari dogma agama yang senantiasa mempengaruhi
masyarakat pada masa itu.
System liberalisme ini dianggap merugikan jika diterapkan di Indonesia, karena
beberapa alasan yaitu :
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas,
pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan
pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,sehingga yang
kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya
oleh individu yang sering terjadi.
5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulituntuk
mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai mediakomunikasi
dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi
kepentingan mereka

17
BAB III

A. Kesimpulan

Akhlak merupakan sifat-sifat yang mencerminkan diri manusia. Akhlak dibagi


menjadi 2, yaitu akhlak terpuji atau akhlak baik dan akhlak tercelak atau bisa disebut
akhlak yang tidak baik. Manusia di dunia ini adakalanya manusia tersebut perbuatannya
baik, berarti ia mempunyai akhlak yang baik, namun sebaliknya, jika perbiatannya itu
jelek maka ia mempunyai akhlak yang tidak baik atau akhlak tercela. Masyarakat warga
terbentuk secara alamiah yang mendorong manusia untuk membentuk kehidupan sosial
dan ikatan persahabatan.
Masyarakat liberalisme adalah suatu kelompok yang memiliki paham dan tradisi
politik yang mengusung kebebasan dan persamaan hak bagi setiap individu di dalam
masyarakat. Artinya suatu negara dan pemerintahnya harus menghormati dan
melindungi kebebasan dan hak setiap warganya dalam berbagai aspek kehidupan
manusia.

B. SARAN
Sebaiknya sebagai seorang muslim yang baik kita harus mempunyai akhlak yang
terpuji agar orang-orang lain dapat menghormati dan menghargai kita, dan juga derajat
dari orang tersebut akan diangkat oleh Allah SWT.

18
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Ian. 2014.Ideologi Politik Mutakhir (Political Ideology Today),Penerjemah Ali
Noerzaman. Yogyakarta : Penerbit QalamAnshar, Endang Saifuddin. 2009.
Adams, Sean; Morioka, Noreen; Stone, Terry Lee (2006). Color Design Workbook: A
Real World Guide to Using Color in Graphic Design. Gloucester, Mass.: Rockport
Publishers.
Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA (PDF). Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Budiardjo, Miriam. 2009.Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama
Diamond, Jared (2017). The World Until Yesterday. Kepustakaan Populer Gramedia
Press.
Dwi Susanto (2004), Jurnal Filsafat, Vol. ,l 271
Husaini, Adian & Hidayat, Nuim. 2002.Islam Liberal : Sejarah, Konsepsi,
Penyimpangan, dan Jawabannya . Jakarta: Gema Insani Press)
Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari2019. Pengantar
Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi. Aura Publisher.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Liberalism", Encyclopædia Britannica
M. Idrak., DKK (Tim Peduli Pelajar), (2010), Sosiologi Untuk SMA X, XI, XII,
Yogyakarta, Meessemedia.
M. Munandar Soelaeman,2002, Ilmu sosial dasar (Teori dan Konsep ilmu social).
Bandung, PT Refika Aditama.
Sudibyo, Agus (2010). "Masyarakat Warga dan Problem Keberadaban". Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. 14 (1), 39.
Tejokusumo, Bambang (2014). "Dinamika Masyarakat Sebagai Sumber Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial". Geo Edukasi. 3 (1) hal 39-40.
Tim dunne dan Trine Flockkhart (2013), Liberal Word Orders By British Academi

19

Anda mungkin juga menyukai