Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DASAR SEJARAH

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Ibka Ospa Bella
2. Nirwana
3. Nisrina Naziha Harahap
4. Riansyah Alam

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu disebut sumber
sejarah. Dalam Bahasa Inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau. Dalam
Bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan keturunan. Dalam Bahasa
Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Dalam Bahasa Jerman, kata sejarah
disebut geschichte yang artinya sesuatu yang telah terjadi. Jadi, sejarah adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa lampau
dalam kehidupan umat manusia.
Berikut dibawah ini, pengertian sejarah menurut beberapa ahli, yaitu:
J.V.Bryce
Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh
manusia.
Aristoteles
Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal tersusun dalam
bentuk kronologi serta peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod
atau bukti-bukti yang konkrit.
Muhammad Yamin
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa
yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
Moh. Hatta
Sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau. Sejarah bukan
sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekedar
kejadian masa lampau, tetapi pemahaman masa lampau yang didalamnya mengandung
berbagai dinamika, mungkin berisi problematic pelajaran bagi manusia berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Individu dan Masyarakat

1. Pengertian Individu
Individu berasal dari bahasa latin “Indivuduum” yang artinya yang tak terbagi, dan
merupakan kesatuan yang tak terbatas. Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi
diri masing-masing yang dapat dikembangkan kemudian hari melalui proses belajar atau
pendidikan. Contohnya: seseorang melakukan kegiatan menulis, hal tersebut merupakan
perintah dari jiwa atau psikisnya untuk menyuruh fisiknya untuk menulis sesuatu dengan
pulpen dan kertas. Setiap individu lazim memiliki ciri khas yang melekat dalam dirinya,
sehingga memberikan identitas khusus, yang disebut kepribadian. Ternyata masyarakat yang
juga dapat disebut sebagai kerumunan atau himpunan manusia, menuntut setiap individu untuk:
a) Memiliki kedudukan dan peranan tertentu dalam lingkungannya.
b) Memiliki tingkah laku yang khas.
c) Memiliki kepribadian.

2. Pengertian Masyarakat
Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata community atau komunitas. Secara
definitif dapat didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang terdiri dari sejumlah keluarga
yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu baik di desa ataupun di kota yang telah terjadi
interaksi sosial antar anggotanya atau adanya hubungan sosial (social relationship) yang
memiliki norma dan nilai tertentu yang harus dipatuhi oleh semua anggotanya dan memiliki
tujuan tertentu pula. Menurut Selo Soemarjan (1962) mengemukakan bahwa: “Masyarakat
adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan tertentu”.
Adapun unsur-unsur dari masyarakat menurut Mac Iver dan Page adalah sebagai berikut:
 Seperasaan
 Sepenanggungan
 Saling memerlukan
B. Pengertian Struktur, Pranata, dan Proses Sosial Budaya

1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok
sosial dalam masyarakat. Struktur sosial berfungsi sebagai, fungsi identitas, fungsi control, dan
fungsi pembelajaran. Ciri-ciri struktur sosial, yaitu:
1. Muncul pada kelompok masyarakat,
2. Berkaitan erat dengan kebudayaan,
3. Dapat berubah dan berkembang.
Setiap individu mempunyai ciri dan kemampuan sendiri, perbedaan ini yang menyebabkan
timbulnya perbedaan sosial. Perbedaan sosial bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial
dimiliki setiap masyarakat dimanapun. Perbedaan dalam masyarakat seringkali menunjukkan
lapisan-lapisan yang bertingkat.
Lapisan yang bertingkat dalam masyarakat disebut Stratifikasi sosial. Ukuran yang
digunakan untuk menggolongkan penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
1. Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah penyewa)
2. Ukuran kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa punya wewenang lebih tinggi
3. Ukuran kehormatan (berpengaruh/terpengaruh) ukuran ini ada di masyarakat tradisional
(pemimpin informal)
4. Ukuran ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/ rakyat awam)

2. Pranata sosial
Pranata sosial adalah sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakan maupun
kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia.
Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir dan
mengejewantahkan nilai-nilai serta prosedur umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan
pokok warga masyarakat. Fungsi pranata sosial, yaitu:
1. Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi masyarakat.
2. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat untuk bertingkah laku/bersikap untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tiga kata kunci di dalam setiap pembahasan mengenai pranata sosial adalah
1. Nilai dan norma
2. Pola perilaku yang dibakukan atau yang disebut prosedur umum
3. Sistem hubungan, yakni jaringan peran serta status yang menjadi wahana untuk
melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.

3. Proses Sosial Budaya


Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu
yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku dalam
kehidupan masyarakat.
Hubungan antarindividu yang saling mempengaruhi dalam hal pengetahuan, sikap dan
perilaku disebut interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi apabila tindakan atau perilaku
seseorang dapat mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran,
perasaan, dan emosi orang lain.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, yaitu:
1. Imitasi
2. Sugesti
3. Identifikasi
4. Proses simpati
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Interaksi sosial bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek interaksi sosial beragam,
ada yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok.
Dalam hal ini, individu berinteraksi dengan masyarakat. Sebagaimana telah diketahui,
individu merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani
kehidupannya.
Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial dimana terdapat
penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri,
dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang merupakan bentuk norma-norma tuntunan dalam
kehidupan, bermasyarakat.

B. Saran
Dari pembahasan yang telah diuraikan, kami mempunyai saran kepada pembaca bahwasanya
dalam berinteraksi sosial, sebaiknya kita dapat memilah dan memilih mana yang berdampak
positif pada kehidupan kita, dan mana yang berdampak negatif. kita harus berpegang dengan
aturan norma yang tumbuh dalam masyarakat, sehingga tercipta keselarasan dalam proses
sosial antara individu dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://rinitarosalinda.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-individu-masyarakat-struktur.html
http://yodibegundal.blogspot.co.id/2011/02/hubungan-antara-individu-dan-masyarakat.html
http://pelangi-iffah.blogspot.co.id/2011/04/individu-dan-masyarakat.html
http://www.ips.web.id/2011/08/pengertian-proses-sosial.html
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel-detail-45460-Makalah-Proses%20Sosial.html
http://masthoms16.wordpress.com/2009/09/27/pengertian-proses-sosial/

Anda mungkin juga menyukai