MASYARAKAT MADANI
Disusun oleh :
1. Sahara (22031157)
2. Evi Puspita Sari (22031192)
3. Dian Novita Sari Pane (22031150)
MANAJEMEN 1-D
UNIVERSITAS ASAHAN
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
Latar Belakang.....................................................................................................................
Tujuan Penulisan.................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................
Konsep masyarakat..............................................................................................................
Masyarakat madani..............................................................................................................
BAB III................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Bapak Ahmad Fauzi Lubis untuk mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Dengan
membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang ciri-ciri masyarakat
madani yang kami sajikan berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Dalam menyelesaikan
makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan yang menunjang. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan cukup baik. Karena itu sudah sepantasnya
kami mengucapkan terima kasih. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam
proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepad/a
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah swt senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akhir-akhir ini sering muncul ungkapan dari sebagian pejabat pemerintah, polisi,
cendikiawan dan tokoh-tokoh masyarakat tentang Masyarakat Madani. Tampaknya, semua
potensi bangsa Indonesia dipersiapkan dan diberdayakan untuk menuju masyarakat madani
yang merupakan cita-cita dari bangsa ini. Masyarakat madani diprediksi sebagai masyarakat
yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. Demikian pula,
bangsa Indonesia pada era reformasi ini diarahkan untuk menuju masyarakat madani., untuk
itu kehidupan manusia Indonesia akan mengalami perubahan yang fundamental yang tentu
akan berbeda dengan kehidupan masyarakat pada era orde baru. Kenapa, karena dalam
masyarakat madani yang dicita-citakan, dikatakan akan memungkinkan “terwujudnya
kemandirian masyarakat, terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan
pluralism”, serta taqwa, jujur, dan taat hukum.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi konsep masyarakat
2. Mengidentifikasi sejarah masyarakat madani
3. Mengidentifikasi cirri-ciri dari masyarakat madani
4. Menjelaskan makna dari masyarakat madani dalam perspektif Islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau
semi terbuka, dimana sebagian interaksi adalah antara individu – individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Masyarakat juga bisa disebut komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Menurut syaikh Taqyuddin An-Nabhani, manusia dapat dikatakan
sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama.
Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaskahatan. Beberapa ahli sosiologi dunia juga memberikan sumbangan
pemikiran berupa pengertian masyarakat, diantaranya yaitu :
Selo Sumardjan, masyarkat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
Karl Mars, masyarakat adalah suatu strukturvyang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi
secara ekonomi. Emile Dhurkheim, masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-
pribadi yang merupakan anggotanya.
Paul B. Horton dan C. Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri,
hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok/kumpulan manusia tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto, sebuah masyarakat harus memenuhi unsur-unsur di bawah ini:
Beranggotakan minimal dua orang.
Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat atruan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu
sama lain sebagai anggota masyarakat.
1. Kesukarelaan
Artinya suatu masyarakat madani bukanlah merupakan suatu masyarakat paksaan
atau karena indokrinasi. Keanggotaan masyarakat madani adalah keanggotan dari pribadi
yang bebas, yang secara sukarela membentuk suatu kehidupan bersama dan oleh sebab
itu mempunyai komitmen bersama yang sangat besar untuk mewujudkan cita-cita
bersama. Dengan sendirinya tanggung jawab pribadi sangat kuat karena diikat oleh
keinginan bersama untuk mewujudkan keinginan tersebut.
2. Keswasembadaan
Seperti kita lihat keanggotaan yang suka rela untuk hidup bersama tentunya tidak
akan menggantungkan kehidupannya kepada orang lain. Dia tidak tergantung kepada
Negara, juga tidak tergantung kepada lembaga-lembaga atau organisasi. Setiap anggota
mempunyai harga diri yang tinggi, yang percaya akan kemampuan sendiri untuk berdiri
sendiri bahkan untuk dapat membantu yang berkekurangan. Keanggotaan yang penuh
percaya diri tersebut adalah anggota yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan
terhadap masyarakatnya.
3. Kemandirian tinggi terhadap Negara
Berkaitan dengan ciri yang kedua tadi, para anggota masyarakat madani adalah
manusia-manusia yang percaya diri sehingga tidak tergantung kepada perintah orang lain
termasuk Negara. Bagi mereka, Negara adalah kesepakatan bersama sehingga
tanggungjawab yang lahir dari kesepakatan tersebut adalah juga tuntunan dan
tanggungjawab dari masing-masing anggota. Inilah Negara yang berkedaulatan rakyat.
4. Keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama.
Hal ini berarti suatu masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang
berdasarkan hukum dan bukan Negara kekuasaan.
Adi Surya Culla. Masyarakat Madani : pemikiran, teori, dan relevansinya dengan cita-cita
reformasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999.
Arifin, Syamsul. Islam Indonesia (Sinergi Membangun Civil Islam Dalam Bingkai Keadaban
Demokrasi). Cet. 1. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, Agustus 2003.
Karni, Asrori S. Civil Society dan Ummah (Sintesa Diskursif Rumah Demokrasi). Cet. 1.
Jakarta: PTnLogos Wacana Ilmu, Maret 1999
Latif, Yudi. Dialektika islam (Tafsir Sosiologis Atas Sekulerisasi dan Islamisasi di Indonesia).
Cet. 1. Yogyakarta: Jalasutra, Juli 2007
Majdid, Nurkholis dkk. Islam dan Humanisme (Aktualisasi Humanisme Islam di Tengan Krisis
Humanisme Universal). Cet. 1. Yogyakarta: IAIN Semarang dan Pustaka Pelajar, Januari 2007
http://www.fortunecity.com/millenium/oldemil/498/civils/MDRahardjo.html