Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN GURU DAN SYARAT MENJADI MENJADI GURU

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

Nabila 2110202017
Bagus Putra Prasetyo 2110202018
Novita Ardania 2110202019

DOSEN PENGAMPU :
Ibu Emilia Fitri, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAN ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.

Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan , sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Administrasi dan
Supervisi Pendidikan yang materinya berupa Guru & Syarat-Syarat Menjadi Guru. yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.

Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran.

kepada pembaca khususnya para mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang. Kami
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

ii
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN..................................................................................................................................iv
A. Latar Belakang..........................................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................v
C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................................................v
BAB II ..................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................1
A. Pengertian Guru............................................................................................................................1
B. Syarat-Syarat Menjadi Seorang Guru............................................................................................1
a. Taqwa kepada Allah SWT...........................................................................................................1
b. Berilmu pengetahuan yang luas................................................................................................2
c. Berlaku adil................................................................................................................................2
d. Berwibawa.................................................................................................................................2
e. Ikhlas..........................................................................................................................................2
f. Mempunyai tujuan yang Rabbani...............................................................................................2
g. Mampu merencanakan dan melaksanakan...............................................................................3
h. Menguasai bidang yang ditekuni...............................................................................................3
i. Sehat jasmani dan rohani...........................................................................................................3
C. Hakikat Profesi Guru......................................................................................................................3
D. Perlunya Profesional Dalam Pendidikan Guru...............................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUPAN........................................................................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan tidak lepas dari peran seorang guru. Peran guru sangat dibutuhkan
dalam program pendidikan kita, karena tanpa guru siapa yang akan mengajar anak-anak
di sekolah. Menjadi seorang guru adalah profesi yang tidak mudah. Banyak yang belum
kita ketahui tentang bagaimana menjadi seorang guru.

Sebagai calon guru kita harus tahu bagaimana menjadi guru yang profesional dan juga
syarat-syarat menjadi seorang guru profesional. Namun terlebih dahulu kita harus tahu
tentang pengertian profesi keguruan tersebut. Selain itu kita harus tahu tentang kode etik
profesi keguruan seperti apa dan organisasi apa saja yang menjadi wadah perkumpulan
guru-guru di Indonesia.

Jika kita ingin menjadi seorang guru yang benar-benar ingin profesional kita harus
memiliki sikap yang profesinal untuk menjadi seorang guru serta saran-saran untuk
menjadi guru yang profesional tersebut sampai dengan pengembangan menjadi guru
yang professional agar nantinya kita menjadi guru yang benar-benar menggunakan
profesi tersebut secara baik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Pendidikan adalah suatu bentuk investasi
jangka panjang yang penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan
menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat seta tidak
menyusahkan orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling
maju mengakui bahwa pendidik / guru merupakan satu diantara sekian banyak unsure
pembentuk utama calon anggota masyarakat. Namun. wujud pengakuan itu berbeda-beda
antara satu masyarakat dan masyarakat yang lain. Sebagian mengakui pentingnya
peranan guru itu dengan cara yang lebih konkrit, sementara yang lain masih
menyangsikan besarnya tanggung jawab seorang guru, termasuk masyarakat yang sering
menggaji guru lebih rendah daripada yang sepantasnya.

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Guru?
2. Apa Saja Syarat-Syarat Menjadi Seorang Guru?
3. Bagaimana Cara Untuk Menjadi Seorang Guru Yang Profesional?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Dan Supervisi.
2. Untuk Mengetahui Menjadi Seorang Guru.
3. Untuk Mengetahui Syarat-Syarat Menjadi Seorang Guru.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Guru

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia sebagaimana dijelaskan mujtahid dalam


bukunya yang berjudul, pengembangan profesi guru, definisi guru adalah orang yang
pekerjaan, mata pencarian, atau profesinya mengajar. Pengertian guru adalah seorang
tenaga pendidik professional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing,
melatih, memberikan penilaian, serta memberikan evaluasi kepada peserta didik.

Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan
suatu ilmu. Mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu
pengetahuan yang di ajarkannya tersebut. Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan
Pendidikan formal, tapi juga Pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang di teladani
para muridnya.

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah
orang yang melaksanakan pendidikan di tempat tempat tertentu, tidak harus di lembaga
pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau mushola, di rumah dan
sebagainya.1

B. Syarat-Syarat Menjadi Seorang Guru2


Secara umun syarat profesionalisme guru sebagai pendidik dalam Islam adalah:

a. Taqwa kepada Allah SWT


Seorang guru sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin
mendidik anak didik agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak bertakwa
kepada-Nya. Takwa adalah iman kepada Allah yang menumbuhkan karakter

1
DRS. M. Ngalim Purwanto, Mp, “ Administrasi Dan Supervisi Pendidikan”, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
1987. hal 144-146
2
Ibid, hal 5-9

1
rendah hati dan optimistik. Bertakwa adalah cinta kepada. Allah, sedangkan
menumbuhkan motivasi cinta positif akan dan berkreativitas tinggi.

b. Berilmu pengetahuan yang luas


Ijazah bukan semata-mata secarik kertas, tetapi suatu bukti, bahwa pemiliknya
telah mempunyai ilmu pengetahuan. dan kesanggupan tertentu yang
diperlukannya untuk suatu jabatan. Ijazah sarjana bukan semata-mata selembar
kertas, akan tetapi merupakan bukti bahwa dirinya telah menyelesaikan
pendidikan tingkat tinggi.

c. Berlaku adil
Secara harfiah, adil berarti lurus dan tegak, bergerak dari posisi yang salah
menuju posisi yang diinginkan. Adil juga berarti seimbang (balance).
Sedangkan adil dalam Islam memiliki suatu basis hilaiah, berakal dalam
moralitas, sehingga prinsip pertama adil adalah persamaan manusia di hadapan
Tuhan serta dalam kehidupan sosial.

d. Berwibawa
Kewibawaan berarti hak memerintah dan kekuasaan untuk membuat kita
patuh dan ditaati. Ada juga orang mengartikan kewibawaan dengan sikap dan
penampilan yang dapat menimbulkan rasa segan dan rasa hormat.

e. Ikhlas
Ikhlas artinya bersih, murni dan tidak bercampur dengan yang lain. Sedangkan
ikhlas menurut istilah adalah ketulusan hati dalam melaksanakan suatu amal
yang baik, yang semata-mata karena Allah.

f. Mempunyai tujuan yang Rabbani


Hendaknya guru mempunyai tujuan yang rabbani, di mana segala sesuatu
bersandar kepada Allah dan selalu menaatiNya, mengabdi kepada-Nya,
mengikuti syariatNya dan mengenal sifat-sifat-Nya.

2
g. Mampu merencanakan dan melaksanakan
evaluasi pendidikan Perencanaan mental yang adalah suatu. memerlukan
pekerjaan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke depan. Dengan
demikian, seorang guru harus mampu merencanakan proses belajar mengajar
dengan baik.

h. Menguasai bidang yang ditekuni.


Guru harus cakap dalam mengajarkan ilmunya, karena seorang guru hidup
dengan ilmunya, guru tanpa ilmu yang dikuasainya bukanlah guru lagi.

i. Sehat jasmani dan rohani.


Kesehatan jasmani kerap menjadi syarat bagi mereka yang akan melamar
menjadi guru. menular Jika guru mengidap penyakit umpamanya, maka akan
membahayakan kesehatan anak didiknya. Disamping itu, tentu saja guru yang
berpenyakitan tidak akan bergairah dalam mengajar.

C. Hakikat Profesi Guru3


Profesi secara harfiah berasal dari kata profession (Inggris) yang berasal dari
bahasa Latin profesus yang berarti “Mampu atau ahli dalam suatu bentuk pekerjaan”
(Sanusi, dalam Alma, Buchari 2010: 115). Profesi dapat diartikan sebagai suatu
pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, yang didapat melalui pendidikan dan
latihan tertentu, menuntut persyaratan khusus, memiliki tanggung jawab dan kode etik
tertentu. Pekerjaan yang bersifat profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena
suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan
profesinya. Webstar dalam Kunandar (2007: 45) mengartikan profesi sebagai suatu
bidang pekerjaan yang ingin ditekuni seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu
jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus
yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. jadi, profesi adalah suatu
pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau
jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi

3
Joni. T. R. 1989. "Mereka Masa Depan. Sekarang: Tantangan bagi Pendidikan dalam Menyongsong Abad
Informasi", Ceramah Ilmiah disampaikan dalam Upacara Dies Natalis XXXV, Lustrum VII IKIP Malang, 18
Oktober 1989, hal 1.15

3
memerlukan persiapan melalui Pendidikan dan pelatihan secara khusus. Profesi
menunjukkan lapangan yang khusus dan mensyaratkan.

Studi dan penguasaan pengetahuan khusus yang mendalam, seperti bidang hukum,
militer, keperawatan, kependidikan, dan sebagainya. Profesi berarti pekerjaan yang
hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan
pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Profesi seseorang yang mendalami hukum adalah ahli hukum, seperti jaksa, hakim, dan
pengacara. Profesi seseorang yang mendalami keperawatan adalah perawat. Sementara
itu, seseorang yang menggeluti dunia pendidikan (mendidik dan mengajar) adalah guru,
dan berbagai profesi lainnya. Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu
kompleks, maka dari itu profesi memiliki ciri khusus dalam pelaksanaannya. Glenn
Langford dalam Alma Buchari, (2010: 120) mengemukakan ciri profesi sebagai berikut:

1) Payment (bersifat bayaran).


2) Knowledge and skill (memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas).
3) Responsibility purpose (memiliki tanggung jawab sebagai agen, pribadi,
sosial dan tanggung jawab sebagai pengembang misi untuk mencapai
tujuan.
4) The profession ideal services (memberi pelayanan yang tepat).
5) Unity (memiliki kesatuan dalam upaya mencapai tujuan).
6) Recognition (memperoleh pengakuan dari masyarakat).

D. Perlunya Profesional Dalam Pendidikan Guru4


Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau
p e k e r j a a n y a n g dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi.
Hal ini juga pengaruh terhadap  penampilan atau performance seseorang dalam
melakukan pekerjaan di profesinya.“ P r o f e s s i o n a l ” m e m p u n y a i m a k n a y a n g
m e n g a c u k e p a d a s e b u t a n t e n t a n g o r a n g y a n g menyandang suatu profesi
dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja

4
Ibid, hal 1.16-1.17

4
sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah
mendapat pengakuan, baik segara formal maupun informal.

Guru yang profesional adalah orang yang memilki kemampuan atau


keahlian khusus dalam bidan keguruan (pembelajaran) sehingga ia mampu
melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang pembelajar dengan kemampuan
maksimal. Atau dengan kata lain pembelajar profesional adalah orang yang terdidik dan
terlatih dengan baik dan memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya, artinya
seorang pembelajar telah memperoleh pendidikan formal serta menguasai
berbagai strategi dalam kegiatan belajar meng ajar, selain itu pemelajar
yang profesional juga harus menguasai landasan-landasan pendidikan yang tercantu
dalam kompetensi.Tuntutan keprofesionalan suatu pekerjaan pada dasarnya melukiskan
sejumlah persyaratan yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan memangku pekerjaan
tersebut. Tanpa dimilikinya sejumlah persyaratan tersebut, maka seseorang tidak dapat
dikatakan profesional. Dengan demikian ia tidak memiliki kompetensi untuk
pekerjaantersebut. Guru merupakan pekerjaan profesi, karenanya LPTK telah
menerapkankurikulum yang berdasarkan kompetensi. Kompetensi guru mencakup
empat hal penting yaitu kompetensi personal, kompetensi profesional,
kompetensi sosial. Dalam hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan,

kompetensi menunjuk pada performance atau perbuatan yang bersifat rasional dan
memenuhi spesifikasi dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan
mencakup k a r a k t e r i s t i k - k a r a k t e r i s t i k p r a s y a r a t y a n g m e l i p u t i :
r e l e v a n d e n g a n p e n g a j a r a n dan berorientasi pada kualitas

5
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Guru memiliki kedudukan yang terhormat karena guru merupakan pahlawan tanpa tanda
jasa yang patut untuk dihormati, oleh karena itu sebagai seorang guru harus selalu menjaga
sikap dan kepribadiaannya dengan baik agar menjadi contoh bagi anak didik dan masyarakat.
Guru bekerja dengan keterampilan, dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat
diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik,
maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya. Di samping
itu, jika kegiatan pembelajaran guru harus membuat persiapan tertulis, jika guru membenci
atau tidak menyenangi tugas ini maka Akan merusan keefektifan pembelajaran tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

DRS. M. Ngalim Purwanto, Mp, “ Administrasi Dan Supervisi Pendidikan”, PT Remaja


Rosdakarya, Bandung 1987.

Oteng Sutisna, M.Sc, "Administrasi Pendidikan, (Guru dan Administrasi Sekolah)", Diktat
Perkuliahan FKIP-Unpad, Bandung.

Dewi Safitri, S.Sos.I, M.Pd.I, “Menjaddi Guru Profesional”, PT. Indragiri Dot Com Jl. Prof.
M. Yamin.,SH Lr. Cherry no.36, Desember 2019.

Oteng Sutisna, M.Sc. Ed.,Prof.Dr., “Administrasi Pendidikan, Dasar Teoritis Untuk Praktek
Profesional”, Penerbit Angkasa, Bandung, 1985.

Moh. Rifai, M.A., “Administrasidan Supervisi Pendidikan”, Percetakan Sekar Djaja,


Bandung.

Sodiq A. Kuntoro, M.Ed., Drs. "Administrasi Pendidikan sebagai Ilmu dan sebagai Karir",
paper bahan diskusi, Panitia Diskusi Administrasi Pendidikan se-Indonesia di Yogyakarta,
16-17 Februari 1979.

Dr. Rinto Alexandro, MM Dr. Wahidin, M.Pd. Dr. Misnawati, M.Pd.“ Profesi Keguruan
(Menjadi Guru Profesional)” Guepedia, 2021.

Joni. T. R. 1989. "Mereka Masa Depan. Sekarang: Tantangan bagi Pendidikan dalam
Menyongsong Abad Informasi", Ceramah Ilmiah disampaikan dalam Upacara Dies Natalis
XXXV, Lustrum VII IKIP Malang, 18 Oktober 1989.

Anda mungkin juga menyukai