INDONESIA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 12
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan rahmat
yang diberikan kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Sejarah Perkembangan Profesi Kependidikan di Indonesia” dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita dapat lebih memahami dan mengenal
Sejarah Perkembangan Profesi Kependidikan di Indonesia dari Ibu Dosen pada mata kuliah
Profesi Pendidikan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
kepada pembaca tentang Sejarah Perkembangan Profesi Kependidikan di Indonesia .
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu selaku dosen mata kuliah
Profesi Kependidikan. Berkat tugas yang diberikan ini, kami dapat menambah wawasan kami
berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi kita semua.
Penulis,
KELOMPOK 12
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Pengertian Profesi ...........................................................................................................2
2.2 Sejarah Perkembangan Profesi Keguruan/Kependidikan ...............................................2
2.3 Kasus Gaji Guru Honorer Di NTT Berkisar Rp 200.000................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................8
3.2 SARAN ...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi menunjuk kepada suatu pekerjaan oleh pelaku agar dasar suatu janji publik
dan sumpah bahwa mereka akan menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Seseorang
dikatakan profesional jika orang tersebut dapatmengerjakan suatu pekerjaan dengan baik dan
dapat memuaskan orang lain, melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok bukan sekedar
mengisi waktu luang dan pekerjaan tersebut menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran dan kecakapan. Suatu pekerjaan dikatakan sebagai profesi
jika ia lakukan full time, didasarkan panggilan hidup, terikat norma dan aturan memiliki
derajat otonomi tinggi, melakukan pengembangan diri secara terus menerus, dan memiliki
kode etik profesi. Kode etik profesi merupakan norma-norma atau aturan yang harus ditaati.
Tujuan dari kode etik menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraanpara anggota, meningkatkan pengabdian para anggota profesi da meningkatkan
harga diri (kehormatan suatu organisasi profesi).
1.3.Tujuan Makalah
1. Menguraikan pengertian dari profesi kependidikan .
2. Menjelaskan sejarah perkembangan profesi kependidikan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Profesi
Istilah “profesi” sudah cukup dikenal oleh semua pihak, dan senantiasa melekat pada
“guru” karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan professional. Biasanya
sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang seseorang.
Akan tetepi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut
keahlian para pemangkunya. Halni mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang
disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu
persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Ada
beberapa istilah lain yang bersumber dari istilah “profesi” yaitu istilah professional,
profesionalisme, profesionalitas, dan profesionalisasi.
1. Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang penuh.
2. Guru yang bukan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk menjadi guru.
3. Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu.
4. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang merupakan calonguru.
v
5. Guru yang diangkat karena keadaan yang sangat mendesak yang berasal dari warga yang
perna mengecap pendidikan.
Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebadai jabatan professional penuh, status
mulai membaik. Di indonesia telah ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang
mewadahi persatuan guru, dan juga mempunyai perwakilan di DPR/MPR. Dalam sejarah
pendidikan guru indonesia, guru pernah mempunyai status yang sangat tinggi di masyarakat,
mempunyai wibawah yang sangat tinggi, dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.
Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik anak di depan kelas, mendidik masyarakat,
tempat masyarakat untuk bertanya, baik untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial.
Namun, wibawah guru mulai memudar sejalan dengan kamajuan zaman, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan keperluan guru yang meningkat tentang imbalan atau balas
jasa.
vi
yang mampu dipahami siswa pada tahap-tahap pengembangan, profesi yang berbeda, dan
pengalaman, contoh dan representasi apa yang bisa membantu siswa belajar.
3. Standar pengembangan profesi C adalah pengembangan profesi untuk para guru sains
memerlukan pembentukan pemahaman dan kemampuan untuk pembelajaran sepanjang masa.
Guru yang baik biasanya tahu bahwa dengan memilih profesi guru, merekatelah berkomit
menuntuk belajar sepanjang masa. Pengetahuan baru selalu dihasilkan sehingga guru
berkesempatan terus untuk belajar.
Tugas guru adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap
berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya. Pemberdayaan
peserta didik ini meliputi aspek-aspek kepribadian terutama aspek intelektual, sosial,
emosional, dan keterampilan. Tugas mulia itu menjadi berat karena bukan saja guru
mempersiapkangenerasi muda memasuki abad pengetahuan, melainkan harus mempersiapkan
diri agar tetap eksis, baik sebagai individu maupun sebagai profesional. Akadum (1999)
vii
menyatakan dunia guru masih terselingkung dua masalah yang memiliki mutual korelasi
yang pemecahannya memerlukan kearifan dan kebijaksanaan beberapa pihak terutama
pengambil kebijakan :
2. Profesionalisme guru masih rendah. Akadum (1999) juga mengemukakan bahwa ada lima
penyebab rendahnya profesionalisme guru :
viii
dalammemecahkanmasalah-masalah yang mereka hadapi dalam kegiatan mengajarnya
(Supriadi, 1998).
Profesionalisasi harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Dalam proses
ini, pendidikan prajabatan, pendidikan dalam jabatan termasuk penataran, pembinaan dari
organisasi profesi dan tempat kerja, penghargaan masyarakat terhadap profesi keguruan,
penegakan kode etik profesi, sertifikasi, peningkatan kualitas calon guru, imbalan, dll secara
bersama-sama menentukan pengembangan profesionalisme seseorang termasuk guru. Dari
beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah di atas, faktor yang paling penting agar
guru- guru dapat meningkatkan kualifikasi dirinya yaitu dengan menyetarakan banyaknya
jamkerjadengan gaji guru. Program apapun yang akan diterapkan pemerintah tetapi jika gaji
guru rendah, jelaslah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya guru akan mencari pekerjaan
tambahanuntuk mencukupi kebutuhannya. Di Amerika Serikat hal ini sudah lama berlaku
sehingga tidak heran kalau pendidikan di Amerika Serikat menjadi pola anutan negara-negara
ketiga. Di Indonesia telah mengalami hal ini tetapi ketika jaman kolonial Belanda. Setelah
memasuki jaman orde baru semua berubah sehingga kini dampaknya terasa, profesi guru
menduduki urutan terbawah dari urutan profesi lainnya seperti dokter, jaksa.
ix
Menurut, Satriwan seharusnya Pemprov NTT lebih fokus menyelesaikan masalah-
masalah esensial dari pada mengurus jam sekolah.
"Mestinya kebijakan pendidikan Pemprov fokus saja pada masalah yang esensial dan pokok
di atas. Bisa dikatakan Pemprov NTT menggaruk yang tidak gatal," kata dia.
Lebih lanjut, Satriwan juga mengkritisi bahwa wacana kebijakan tersebut sangat tidak ramah
anak, orang tua, dan guru.
Ia tak membayangkan bagaimana nasib para peserta didik maupun pengajar yang minim
sarana transportasi umum termasuk minim penerangan lampu jalan saat harus berangkat
sekolah di pagi buta.
Dalam laporan jaringan P2G NTT, kondisi pukul 05.00 WITA di NTT justru masih sepi
aktivitas masyarakat dan suasana masih gelap. Sehingga berpotensi menciptakan tindak
kriminalitas atau rentan faktor keamanan pada peserta didik dan pengajar.
P2G juga menilai kebijakan ini berpotensi meningkatkan taraf biaya hidup orang tua siswa.
Sebab bagi yang rumahnya jauh dari sekolah dan belum ada kendaraan umum yang
beroperasi pada jam tersebut, maka ada kemungkinan mereka akan terpaksa mengontrak kos-
kosan di dekat sekolah."Tentu berdampak pada membengkaknya biaya hidup tambahan per
bulan. Atau mereka terpaksa beli kendaraan bermotor. Pengeluaran biaya sekolah
membengkak naik," lanjutnya.
Dengan demikian, P2G dengan menimbang kondisi yang telah disebutkan, mendesak agar
Pemprov NTT membatalkan kebijakan tersebut, lantaran mereka menilai kebijakan tersebut
tidak memiliki pijakan akademis sedikitpun. Pun kebijakan itu menurut P26 tidak ramah
terhadap siswa, orang tua, dan guru.
P2G juga meminta Menteri Dalam Negeri untuk mengevaluasi dan menegur Pemprov NTT
serta meminta Mendikbudristek berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Pemprov NTT
untuk mengkaji ulang kebijakan pendidikan tersebut.
x
BAB III
KESIMPULAN
3.1KESIMPULAN
Dari pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan : Profesi
merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang
didapatkan pada pekerjaan sebelumnya. Profesi adalahpekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengertian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi. Dilihat dari sejarah, pada awalnya orang-orang diangkat menjadi guru belum
berpendidikan khusus keguruan, dan secara perlahan-lahan tenaga guru ditambah dengan
mengangkat dari lulusan guru (kweek school) yang pertama kali didirikan di SOLO pada
tahun 1852. karena kebutuhan penambahansejumlah guru yang semakin mendesak.
3.1 SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan
senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya kami hanya bisa berharap,
bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan
sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi kami , pembaca.
xi
DAFTAR PUSTAKA
https://anyflip.com/orrba/dwef/basic
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230303184736-20-920544/p2g-gaji-guru-honorer-
di-ntt-berkisar-rp200-ribuan
xii