Anda di halaman 1dari 13

Adakah Persegi Panjang itu

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kegagalan dalam usaha membuktikan postulat kesejajaran Euclides telah memberikan


suatu isyarat adanya perkembangan teori-teori geometri yang kontradiksi dengan postulat
kesejajaran ini. Jika postulat kesejajaran yang “kontroversial” itu dihapuskan ? Dapatkah
teorema yang penting dan menarik dibuktikan ?

Dalam mempelajari geometri netral, kita bertolak dari sebagian teori Saccheri, tetapi
tidak menggunakan apa yang ditetapkan Saccheri, yakni postulat kesejajaran Euclides harus
dianggap valid. Selanjutnya, kita periksa kemungkinan pernyataan postulat lain sehingga
pengetahuan geometri kita menjadi lebih dalam lagi. Kita mempelajari geometri netral ini
dengan cara mengamati teorema-teorema.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah persegi panjang itu dalam geometri netral ?
2. Bagaimanakah jumlah sudut suatu segitiga itu ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui persegi panjang dalam geometri netral.
2. Untuk mengetahui jumlah sudut suatu segitiga.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Adakah Persegi Panjang itu ?


Untuk melanjutkan pelajaran tentang geometri netral, apakah persegi panjang dapat
muncul pada geometri netral ini, dan apa yang dapat didasarkan pada persegi panjang itu.
Jika memang ada.

Adanya persegi panjang dalam geometri merupakan hal yang penting. Bayangkan
bagaimana untuk geometri Euclides jika kita tidak punya atau tidak dapat menggunakan
persegi panjang. Tentu saja sulit sekali akan membuat suatu persegi panjang tanpa
mengasumsikan kebenaran postulat kesejajaran Euclides atau salah satu dari teorema
akibatnya, misalnya jumlah sudut suatu segitiga adalah 180o akibatnya seluruh teorema ini
dapat dianggap bahwa persegipanjang itu ada. Untuk menghindari kesalahpahaman, secara
formal kita definisikan istilah persegipanjang sebagai berikut.

2.1.1 Defenisi

Suatu segi empat disebut persegipanjang jika semua sudutnya adalah sudut siku-siku.
Ingat, karena kita mempelajari geometri netral, tidak otomatis kita dapat menggunakan
proposisi Euclides yang terkenal, seperti :

a. Sisi- sisi yang berhadapan dari suatu persegipanjang adalah sejajar


b. Sisi-sisi tersebut sama panjang
c. Diagonal persegipanjang membagi persegipanjang menjadi dua segitiga yang
kongruen

Teorema 2

Jika ada sebuah persegipanjang, maka akan ada juga sebuah persegipanjang dengan
salah satu sisinya lebih panjang dari pada ruas garis terstentu.

2
Dengan kata lain, jika ada persegipanjang ABCD dan ruas garis XY. Maka ada
persegipanjang yang satu sisinya lebih panjang pada XY.

B C C2 C3

A D D2 D3

X Y

Bukti :

Kita gunakan ABCD sebagai “kotak pembangun”, untuk melukis persegipanjang yang kita
inginkan. Lukis segi empat D2C2CD yang kongruen dengan ABCDsedemikian hingga C2 D2
dan BA berlainan pihak terhadap CD (dengan cara memperpanjang BC kea rah C sehingga
panjang

C C2 sama dengan BC dan memperpanjang AD kea rah D sehingga pnjang D D 2, sama


dengan AD). Maka D2C2CD adalah persegipanjang. Lebih dari itu, B, C, C 2 terletak pada
suatu garis, karena hanya ada satu garis yang tegak lurus pada CD di C. demikian juga A, D,
D2 terletak dalam satu garis. Jadi, ABC C2 D2D merupakan segiempat AB C2 D2, dan
merupakan persegipanjang. Ingat bahwa ABC2 D2 mempunyai sifat:

A D2 = 2 AD

3
Dengan cara yang sama, lukis D3 C3 C2 D2 kongruen dengan DC C2 D2 sehingga C3 D3 dan
CD bersesuaian letaknya dan berlainan pihak terhadap C 2 D2 akibatnya AB C3 D3 adalah
persegipanjang, dan

AD3 = 3 AD

Selanjutnya dengan cara yang sama, kita dapatkan bahwa untuk sebarang bilangan bulat
positif n ada persegipanjang AB CnDn sedemikian hingga :

ADn = n AD

Pilih, n cukup besar sehingga n AD ¿ XY. Dengan demikian persegipanjang AB CnDn


merupakan persegipanjang AB CnDn merupakan persegipanjang yang kita inginkan.

Terorema Akibat :

Jika ada sebuah persegipanjang, maka ada sebuah persegipanjang yang dua sisinya yang
berdekatan panjangnya masing-masing lebih panjang dari dua segmen tertentu :

S=G H

B C E

P=A D Q=F

4
W Y

Dengan kata lain, jika ada peresegipanjang ABCD dan segmen garis XY dan ZW diberikan
maka ada persegipanjang PQRS sedemikian sehingga PQ ¿ ZW.

Bukti :

Sesuai dengan teorema 2, ada persegipanjang ABEF dengan AF ¿ XY. Dengan melukis
persegipanjang yang kongruen dengan persegipanjang ABEF berulang-ulang dan
menempatkan di atasnya, kita dapat melukis AFHG dengan AG ¿ ZW. Karena AF ¿ XY,
maka AFHG merupakan persegipanjang PQRS yang dimaksudkan pada teorema akibat di
atas.

Teorema 3

Jika ada sebuah persegipanjang, maka ada persegipanjang dengan panjang dua sisi yang
berdekatan masing-masing sama dengan XY dan ZW.

S R’ R

W S’ R’

P Q’ Q

X Y

Bukti :

5
Cara kita membuktikan seperti apa yang dilakukan penjahit. Dengan menggunakan teorema
akibat terdahulu, maka kita memiliki persegipanjang PQRS dengan PQ ¿ XY dan PS ¿ ZW,
kemudian kita potong sedemikian hingga panjang PQ = XY dan PS = ZW.

Jadi ada titik Q’ pada PQ sedemikian hingga PQ’ = XY. Dari Q’ ditarik garis yang tegak
lurus RS denga kaki R’. Kita tunjukkan bahwa PQ’R’S adalah persegipanjang. Sudut P, R’,
dan S’ adalah siku-siku. Kita tunjukkan pula bahwa ∠ PQ’R’ juga siku-siku. Andaikan ∠
PQ’R’ ¿ 900, maka jumlah sudut segiempat PQ’R’S ¿ 3600, kontradiksi dengan teorema
akibat 1 dari teorema 1. Andaikan ∠ PQ’R’ ¿ 900, maka ∠QQ’R’ ¿ 900 dan jumlah sudut
persegipanjang QQ’R’R ¿ 3600 (kontradiksi). Jadi satu-satunya kemungkinan adalah ∠PQ’R’
= 900, dan PQ’R’S adalah persegipanjang.

Dengan cara yang sama, ada titik S’ pada PS sedemikian hingga PS’ = ZW. Tarik garis
dari S’ tegak lurus pada Q’S’ dengan kaki R*, maka sebagaimana di atas, PQ’R*S’ adalah
persegipanjang. Sisi-sisinya yang berdekatan PQ’ dan PS’ masing-masing sama dengan XY
dan ZW dan teorema terbukti.

Teorema 4

Jika ada sebuah persegipanjang, maka setiap segitiga siku-siku mempunyai jumlah sudut
1800.

A A D’

B C B’ C’

Gambar 3.5

6
Bukti :

Prosedur pembuktian adalah dengan cara menunjukkan bahwa :

1) Setiap segitiga siku-siku adalah tiruan dari sebuah segitiga yang dibentuk dengan cara
membelah persegipanjang pada diagonalnya.
2) Segitiga tersebut mempunyai jumlah sudut 1800.

Misalkan ∆ ABC siku-siku di b. Menurut teorema 3, ada persegipanjang A’B’C’D’ dengan


A’B’ = AB dan B’C’ = BC. Hubungkan A’ dan C’, maka ∆ ABC ≅ ∆ A’B’C’, dengan
demikian ∆ ABC dan ∆ A’B’C’ mempunyai jumlah sudut yang sama.

Misalkan : p adalah jumlah sudut ∆ A’B’C’ dan

q adalah jumlah sudut ∆ A’B’C’

Maka : p+q = 4 90o = 3600

Kita tunjukkan bahwa p = 1800

Menurut teorema 1, p= 1800 atau p ¿ 180o

Andaikan p ¿ 180o. Dari persamaan (1) diperoleh q ¿ 1800 (bertentangan dengan teorema 1)

Jadi p = 1800

Terorema 5

Jika ada sebuah persegipanjang, maka setiap segitiga memiliki jumlah sudut 1800

Bukti :

7
B

A D C

Gambar 3.6

Sekarang ∆ ABC dapat dipotong menjadi dua segitiga siku-siku dengan menarik salah satu
garis tinggi. Masing – masing segitiga ini mempunyai jumlah sudut 1800 (teorema 4). Oleh
karena itu, sifat tersebut berlaku juga untuk sebarang ∆ ABC.

Ini merupakan hasil yang agak menyolok. Adanya satu persegipanjang yang kecil
dengan siku-siku yang sangat kecil sekali yang menempati bagian daerah terpencil menjamin
bahwa segitiga yang mungkin (yang dapat dipikirkan) mempunyai jumlah sudut 180 0. Karena
hal ini merupakan cirri khusus geometri Euclides, kita berusaha mengatakan bahwa jika
dalam geometri netral terdapat suatu persegipanjang, maka geometri itu menjadi geometri
Euclides. Pernyataan itu benar, tetapi masih belum sepenuhnya ditunjukkan alasannya.
Karena untuk menggolongkan suatu geometri sebagai geometri Euclides, kita harus
menunjukkan bahwa geometri tersebut memenuhi postulat kesejajaran Euclides. Hal ini akan
dibahas pada bab berikutnya.

8
3.1 Jumlah Sudut suatu Segitiga
Adanya persegipanjang dapat digunakan untuk mempertajam teorema 1, teorema
Sacheri – Legendre tentang jumlah sudut segitiga. Hal ini mudah sekali dilakukan, seperti
pada teorema 5, adanya segitiga dngan jumlah sudut 1800 adalah ekivalen adanya
persegipanjang.

Teoerema 6
Jika ada sebuah segitiga dengan jumlah sudut 1800, maka aka nada sebuah persegipanjang.

p q

B D C

Gambar 3.7

Bukti :

Misalkan ∆ ABC mempunyai jumlah sudut 1800, pertama kita tunjukkan bahwa ada segitiga
siku-siku dengan jumlah sudut 1800. Potong ∆ ABC menjadi dua segitiga siku-siku yang
masing-masing mempunyai jumlah sudut p dan q dengan menarik garis tinggi tertentu,
misalnya AD, maka p + q = 2.900 + 1800 = 3600.

Kita tunjukkan p = 1800. Menurut teorema 1, p ≤ 1800. Jika p ¿ 180 0, q ¿ 1800 bertentangan
dengan teorema 1. Jadi ada segitiga siku-siku di D, yang mempunyai jumlah sudut 1800.

Sekarang kita mengambil dua segitiga siku-siku, kedua segitiga tersebut kita
tempelkan bersama untuk membentuk persegipanjang.

9
E A

1’

2’ 1

B D

Gambar 3.8

Lukis ∆ BAE ≅ ∆ ABD dengan E berllainan pihak dengan D dari sisi AB, dan BE bersesuaian
dengan AD (gambar 3.8). Karena jumlah sudut ∆ ABD adalah 1800.

Maka :

∠ 1 + ∠ 2 = 900

Karena ∠ 1 = ∠ 1’, ∠ 2 = ∠ 2’

Maka kita peroleh : ∠ 1 + ∠ 2’ = 900, dan ∠ 1’ + ∠ 2 = 900

∠ 1 + ∠ 2’ = ∠EBD, dan ∠ 1’ + ∠ 2 = ∠EAD

Jadi ∠EAD = ∠EBD = 900

Berarti ADBE persegipanjang

Akibat 1 Teorema 6
Jika sebuah segitiga mempunyai jumlah sudut 180 o, maka setiap segitiga mempunyai jumlah
sudut 1800.

Bukti :

Gunkana teorema 6 dan 5

10
Akibat 2 Teorema 6
Jika sebuah segitiga mempunyai jumlah sudt kurang dari 180 0, maka setiap segitiga
mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800.

Bukti :

Misalkan ∆ ABC mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800. Perhatikan sebarang ∆ PQR.
Menurut teorema 1, jumlah sudutnya p, dan q ≤ 1800, misalkan p = 1800, bertentangan dengan
permisalan di atas. Jadi seharusnya p ¿ 1800.

Dengan membandingkan teorema akibat 1 dan 2 dari teorema 6, kita amati suatu fakta
penting yang tidak termuat dalam teorema saccheri-legendre. Geometri netral adalah
“homogen”, dalam arti bahwa semua segitga mempunyai jumlah sudut 1800, atau semua
segitiga mempunyai jumlah sudut kurang dari 1800. Jenis geometri netral yang pertama
tersebut, sebagai mana yang anda duga, merupakan geometri Euclides. Sedangkan yang
kedua secara historis muncul sebagi geometri non-Euclides,. Keduanya akan dipelajari pada
Bab yang akan datang.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Suatu segi empat disebut persegipanjang jika semua sudutnya adalah sudut siku-siku.
Ingat, karena kita mempelajari geometri netral, tidak otomatis kita dapat menggunakan
proposisi Euclides yang terkenal.

Jika ingin menyatakan sebarang akibat, kita harus membuktikannnya dengan


berdasarkan defenisi di atas tanpa menggunakan postulat kesejajaran.

3.2 Saran
Melalui makalah ini, tim penulis mengharapkan pembaca untuk bisa mengembangkan
dan ikut berperan. Tim penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adler, Claire Fisher, Plid. 1967, Modern Geometry, New York: Me. Graw Hill Book
Company.

Rawuh, 1988, Materi Pokok Geometri Modul 1 – 9, Penerbit karunika Universitas


Terbuka

13

Anda mungkin juga menyukai