Anda di halaman 1dari 5

Rumus Pythagoras

Nama

: Silmi Karmila

NPM

: 1306364780

No. Absen

: 22

Abstrak
Rumus Pythagoras merupakan rumus yang digunakan untuk mencari panjang sisi miring pada segitiga sikusiku. Rumus Pythagoras dapat dibuktikan dengan menggunakan prinsip geometri dan additivity postulate untuk
luas area. Konsep dalam pembuktian ini adalah membangun 4 segitiga siku-siku yang kongruen di dalam
persegi, kemudian membandingkan luasnya. Salah satu aplikasi rumus Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari
adalah mengukur tinggi pemuaian pada rel kereta api. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur
untuk membuktikan rumus Pythagoras dan aplikasinya.

Kata kunci: additivity postulate untuk luas area, aplikasi, pembuktian, rumus Pythagoras
I.

Pendahuluan

Latar Belakang
Dalam ilmu Matematika, salah satu rumus yang paling di kenal dan sangat berguna
adalah rumus Pythagoras. Rumus ini dinamai oleh Matematikawan Yunani yaitu Pythagoras
(582 SM - 496 SM). Walaupun fakta didalam rumus ini telah banyak diketahui sebelum
lahirnya Pythagoras, namun rumus ini dipatenkan oleh Pythagoras karena beliau lah yang
pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis.
Ide dalam rumus Pythagoras ini adalah mengungkapkan panjang serta hubungan
antara sisi-sisi pada suatu segitiga siku-siku. Dimana jika diketahui dua buah sisi (a) dan (b),
maka kita dapat menemukan jarak terpendek antara kedua sisi dengan menghitung
hipotenusa atau sisi miring (c) dari segitigsa siku-siku. Oleh krena itu, penggunaan rumus
Phytagoras sangat penting bagi ilmu Matematika terutama pada Geometri. Rumus umum
Pythagoras adalah: c2 = a2 + b2
Perumusan Masalah
1. Masalah umum dari penelitian ini adalah ingin diketahui darimana diperoleh rumus
Pythagoras.
2. Masalah khusus dari penelitian ini adalah ingin diketahui bagaimana membuktikan
dan memperoleh hubungan c2 = a2 + b2.

Tujuan Pemecahan Masalah


Penilitian ini memiliki tujuan untuk:

Menambah wawasan tentang rumus Pythagoras.

Mengetahui kegunaan rumus Pythagoras dalam dunia nyata.

Memberikan pengetahuan tentang pembuktian rumus Pythagoras.

Gambaran Singkat Hasil Penelitian


Rumus Pythagoras dapat di buktikan dengan menggunakan prinsip geometri dan luas
area. Rumus ini berguna dalam kehidupan sehari-hari seperti menghitung tinggi dan jarak.
II.

Landasan Teori
Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang istimewa. Segitiga ini memiliki salah satu

sisi yang besar sudutnya sama dengan 90o. Sisi di depan sudut 90o disebut hipotenusa atau
sisi miring. Panjang hipotenusa atau sisi miring dari segitiga siku-siku dapat dicari
menggunakan rumus Pythagoras.
Rumus Pythagoras didefinisikan dengan AB2 = BC2 + AC2 atau c2 = a2 + b2. Rumus
tersebut dapat diinterpretasikan sebagai segitiga siku-siku ABC yang memiliki hipotenusa
atau sisi miring (AB), sisi alas (BC) dan sisi tegak (AC). Pada Rumus Pythagoras berlaku
panjang hipotenusa atau sisi miring (AB) dikuadratkan sama dengan penjumlahan kuadrat
sisi alas (BC) dan sisi tegak (AC). Secara ilustrasi, Rumus Pythagoras dapat digambarkan
seperti berikut:
A
AB2 = BC2 + AC2 atau c2 = a2 + b2

B`

C
b

III. Metode dan Cara Penurunan Penyelesaian Masalah


Metode yang digunakan dalam menyelesaikan Rumus Pythagoras adalah dengan studi
literatur. Pembuktian ini dilakukan berdasarkan prinsip geometri.

Pembuktian Rumus Pythagoras


Teorema Pythagoras
Jika

ABC adalah segitiga siku-siku, maka panjang kuadrat sisi miring AC sama

dengan penjumlahan panjang kuadrat dari sisi lainnya (AB dan BC)
AB2 = BC2 + AC2 atau c2 = a2 + b2

Bukti:
Teorema Pythagoras dapat dibuktikan tanpa menggunakan konsep similaritas.
Diberikan

ABC, dengan sisi kaki a, b dan sisi miring c. ambil

DEFG, dengan sisi a+b.

didalam persegi tersebut bangun 4 segitiga yang kongruen, seperti gambar dibawah.

Maka KHI sudut siku-siku, karena sudut DHK dan sudut EHI adalah komplemennya.
Semua sudut di HIJK adalah siku-siku dan HIJK adalah persegi.
Dengan menggunakan additivity postulate untuk luas area dari
luas daerah

DEFG sama dengan

HIJK ditambah dengan luas dari 4 segitga siku-siku didalam persegi. Karena

keempat segitiga tersebut kongruen, maka kita dapatkan:

Teorema Converse Pythagoras


Jika segigitiga mempunyai sisi a, b dan c. a2 + b2 = c2, maka segitiga tersebut adalah
segitiga siku-siku.
Bukti:a

Diberikan segitiga ABC dengan sisi a, b, dan c dengan c2 = a2 + b2. Akan dibuktikan
ABCadalah segitiga siku-siku. Perhatikan XYZ dengan sisi kaki a dan b.
Dengan menggunakan teorema Pythagoras

a2 + b2 = z2

Tetapi di berikan

a2 + b2 = c2

Dengan substitusi

z2 = c2

Ambil akar positif di setiap sisi

z=c

Maka, dengan SSS kongruen,

ABC =

XYZ jadi dengan menggunakan teorema

CPCF, sudut C adalah sudut siku-siku dan ABC adalah segitiga siku-siku.
Aplikasi Rumus Pythagoras
Misal panjang rel kereta api adalah 200 kaki. Rel kereta api adalah logam yang akan
memuai jika terkena panas (kalor). Pada hari yang panas, rel kereta api tersebut akan meluas
1 inchi dan menjadi bengkok, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.
Gunakan segitiga siku-siku AMC untuk mengestimasi jarak lengkungan h dengan rel
kereta api yang lurus (saat tidak memuai).

Solusi:
Pertama buat satuannya konsisten dengan mengubahnya kedalam inchi. 100 = 1200 dan
100 = 1200,5. Dengan menggunakan rumus Pythagoras pada AMC, didapat

inchi
Rel kereta api akan memuai hampir 3 kaki. Oleh karena itu perlu space agar rel bisa meluas.

IV. Kesimpulan
Rumus Pythagoras pertama kali dibuktikan oleh Pythagoras secara matematis. Rumus
Pythagoras didefinisikan sebagai AB2 = BC2 + AC2 atau c2 = a2 + b2 dimana

ABC adalah

segitiga siku-siku dengan sisi miring AB atau c. Rumus ini dapat dibuktikan dengan banyak
cara. Salah satunya adalah menggunakan additivity postulate untuk luas area. Selain itu,
rumus Pythagoras juga memiliki banyak kegunaan dalam bidang geometri dan matematika.
Salah satu aplikasi dari rumus Pythagoras adalah mengukur estimasi jarak pemuaian rel
kerata api,
V.

Daftar Acuan

Moise, Edwin. Elementary Geometry from an Advanced Standpoint third edition. 1990. New
York: Addison Wesley Publishing Company, Inc.
Clemens, R.C., ODaffer, P.G., Cooney, T.J. Geometry With Aplications and Problem
Solving. 1984. California: Addison Wesley Publishing Company, Inc.
Coxford, Arthur., Usiskin, Zalman., Hirshchrrn, Daniel. Geometry. 1994. New York: Scott,
Foresman and Company.
http://jwilson.coe.uga.edu/emt669/student.folders/morris.stephanie/emt.669/essay.1/pythagor
ean.html. Diakses pada 12 Desember 19.47.

Anda mungkin juga menyukai